TAHUN 2022
DI SUSUN OLEH:
1
MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Di Susun Oleh :
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban umat
manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu
yang melahirkan. Peran dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati
karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati,mendampingi,
serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.
Bidan sebagai pekerja professional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja
berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik
pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang merupakan salah satu dari praktik
kebidanan tentunya seorang bidan memiliki hak dan kewajiban. Dalam hal ini asuhan
kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau klien
yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:
1. Bertahap dansistematis
2. Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.
Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi
dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara maksimal.
Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan tugas sesuai
standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak bidan
yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas
dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupundaerah.
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan
lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Kepmenkes No.900/Menkes/
SK/VII/2002).
Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi
untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.
Dalam melaksanakan tugasnya seorang bidan harus melakukan pelayanan asuhan
kebidanan secara sistematis agar pelayanan yang diberikan berkualitas. Sistematis adalah
sesuai dengan manajemen kebidanan yaitu merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam
memberikan arah atau kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam mempelajari manajemen kebidanan diperlukan pemahaman mengenai dasar-dasar
menajemen karena konsep dasar manajemen merupakan bagian penting sebelum kita
mempelajari lebih lanjut tentang manajemen kebidanan.
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melakukan manajemen kebidanan?
2. Bagaimana konsep manajemen kebidanan yang berkualitas?
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis,
analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan kebidanan di tiap jenjang pelayanan
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi/anak balita.
b. Tujuan Khusus
1. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan
kebidanan yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan
evidence based.
2. Sebagai pedoman cara pendokumentasian dari setiap asuhan kebidanan
yang diberikan di sarana pelayanan kesehatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan masyarakat.manajemen kebidanan
mendorong para bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional sehingga
mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam mencagahkan masalah klien dan
kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu dan anak yang sehat dapat
tercapai.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa permasalahan kesehatan ibu dan
anak yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan pendekatan
manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidang maka
sasaran manajemen kebidanan ditunjukan kepada baik individu ibu dan anak, keluarga
maupun kelompok masyarakat.
Individu sebagai sasaran didalam asuhan kebidanan disebut klien.yang dimaksud
klien di sini ialah setiap individu yang dilayani oleh bidan baik itu sehat
maupun sakit.klien yang sakit disebut pasien.upaya menyehatkan dan meningkatkan
status kesehatan keluarga akan lebih efektip bila dlakukan melalui ibu baik didalam
keluarga maupun didalam kelompok masyarakat.didalam pelaksanaan manajemen
kebidanan,bidan memandang keluarga dan kelompok masyarakat sebagai kumpulan
individi-individuyang berada di dalam suatu ikatan sosial dimana ibu memegang peran
sentral.
Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan di dalam setiap melaksanakan
kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan tanggung jawab.
6
• Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital
• Pemeriksaan khusus ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)
• Pemeriksaan penunjang ( Laboratorium, catatan terbaru dan sebelumnya)
Langkah II , Interpretasi Data Dasar
Dengan melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup
praktek kebidanan dan memenuhi Standar nomenklatur diagnosa kebidanan.
Standar Nomenklatur Diagnosa Kebidanan:
a. Diakui dan telah disahkan oleh profesi
b. Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
c. Memiliki ciri khaskebidanan
d. Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
e. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
7
4. Tujuan Operasional suatu manajemen harus mengandung unsur-unsur:
• WHAT : Kegiatan apa yang akan dikerjakan harusjelas.
• WHO : Sasarannya harus jelas, siapa yang akan mengerjakan, beberapa yang
ingindicapai
• WHEN : Kejelasan waktu untuk menyelesaikankegiatan.
• HOW : Prosedur kerjanya (SOP) jelas, sesuai dengan SPK (Standar Pelayanan
Kebidanan).
• WHY : Mengapa kegiatan itu harus dikerjakan, dengan penjelasan yangjelas
• WHERE : Kapan dan dimana kegiatan akan dilakukan terterajelas.
Jika perlu ditambah dengan : WHICH : Siapa yang terkait dengan kegiatan tersebut
(lintas sektor walaupun lintas program yang terkait).
Contoh : P2 (Pelaksanaan )
- Puskesmas
- PuskesmasPembantu
- Polindes danPembantu
- BalaiDesa
• Penggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk menciptakan iklim
kerja sama di antara pelaksanaan program pelayanan kebidanan sehingga tujuan
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana seseorang manajer
pelayanan kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan yang telah di sepakati.
Contoh:
- Pencatatan dan pelaporan ( SP2TP)
8
- Supervisi
- StratifikasiPuskesmas
- Survey
9
B. Lingkup Praktik Kebidanan
1. Ruang Lingkup dan Sasaran
Dalam melaksanakan praktik, bidan memberikan asuahan sesuao dengan kebutuhan
terhadap perempuan pada masa prakonsepsi, masa hamil, melahirkan dan postpartum,
maupun masa interval, melaksanakan pertolongan persalinan dibawah tanggung
jawabnya sendiri, dan member asuhan pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita, dalam
rangka menyiapkan sumber daya manusia atau generasi penerus yang berkualitas.
Asuhan tersebut termasuk tindakan pemeliharaan, pencegahan, deteksi, serta intervensi
dan rujukan pada keadaan risiko tinggi, termasuk kegawatan anak. Sasaran pelayanan
kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat, yang meliputi upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.
2. Lahan Praktik Pelayanan Kebidanan
BPS (Bidan Praktik Swasta), Puskesmas, Rumah Bersalin, dan Rumah Sakit.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus melewati
beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah sedangkan dari depkes
menyatakan 5 langkah. Pada prinsipnya masing-,asing pendapat sama, hanya berbeda
dalam cara pendokumentasiannya. Namun dalam penerapannya nanti tidaklah harus kaku
menggunakan 5 langkah atau 7 langkah yang perlu diingat bahwa dalam manajemen
kebidanan tersebut dilakukan secara sistematis dengan metode pendekatan tertentu dalam
membantu pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak.
Secara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi:
1. Manajemen dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasikebutuhan
konsumen.
2. Meliputi seluruhkegiatan
3. Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk
mengidentifikasi seluruh konsumen
4. Memberikan pelayanan secaraberkesinambungan
5. Memonitor kepuasankonsumen
6. Memahami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui pemantauan
ulang
7. Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan dan pelayanan
khusus secara tetap melalui prosedur dan system informasi yang fleksibel
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi para pembaca
dan dapat menambah pengetahuan tentang lingkup praktik kebidanan untuk itu penulis
mengharapkan kepada para pembaca untuk lebih jauh memahami makalah ini dan dapat
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13
14