Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERSTRUKTUR

Mata Kuliah Social Medicine

MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pengampu : Veronica Farry, S.KM.M.KM

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. AFIFAH TAUFIK (40721001)


2. AULIA WULANDARI (40721005)

PROGRAM STUDI S1-KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2023/2024

ii
12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Manajemen Pelayanan Kebidanan Definisi Operasional..........................3
2.2 Langkah – Langkah dalam Manajemen Kebidanan..................................7
2.3 Perencanaan dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan............................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
12
KATA PENGANTAR

Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah "Manajemen Pelayanan kebidanan".

Adapun makalah "Manajemen Pelayanan kebidanan" ini telah penulis


usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari
berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat
waktu. Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.

Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah "Manajemen Pelayanan kebidanan" ini


bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.

Depok 4 April 2024

Penulis

ii
12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban
umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi
dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat
sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi
semangat, membesarkan hati,mendampingi, serta menolong ibu yang
melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan sebagai
pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja
berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja,
standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang merupakan salah satu
dari praktik kebidanan tentunya seorang bidan memiliki hak dan kewajiban.
Dalam hal ini asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan
kepada individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan
cara
a. Bertahap dan sistematis
b. Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.

Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara
tuntutan profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan
tugas secara maksimal. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi
sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak bidan yang mempertahankan
kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas dasar
peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara melakukan manajemen kebidanan?
2. Bagaimana konsep manajemen kebidanan yang berkualitas?

1
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatnya kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan
bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan
kebidanan ditiap jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi/anak balita.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan
kebidanan yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat
berdasarkan evidence based.
b. Sebagai pedoman cara pendokumentasian dari setiap asuhan
kebidanan yang diberikan disarana pelayanan kesehatan.

1.4 Manfaat
1. Untuk Depkes
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengawasi para bidan
Indonesia apakah bidan Indonesia sudah melakukan manajemen
kebidanan sesuai dengan standar.
2. Untuk Institusi
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan
wawasan/pengetahuan kepada mahasiswa, apakah mahasiswa sudah
memahami manajemen kebidanan.
3. Untuk Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menggali/mencari
informasi untuk memperluas wawasan/pengetahuan tentang manajemen
kebidanan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Manajemen Pelayanan Kebidanan Definisi Operasional


1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yangdigunakan oleh
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secarasistematis
mulai dari pengkajian, analisis data didagnosis kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi Menurut Buku 50 Tahun IBI 2007.
Menurut Depkes RI 2005 Manajemen Kebidanan adalah metode
dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus
dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada
individu, keluarga dan masyarakat.
Helen Varney (1997)Manajemen kebidanan adalah proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan, keteranpilan dalam rangkaian tahapan yang logis
untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien.
Proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk
memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan
kesejahteraan bagi ibu dan anak,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.
Langkah-langkah dalam manajemen pelayanan kebidanan:
Langkah I : Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Dasar yaitu Pegumpulan informasi yang akurat
danlengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Anamnesa
a. Biodata (Nama, umur, alamat, pekerjaan, agama, pendidikan)
b. Riwayat Menstruasi (menarche, siklus menstruasi, lamanya, banyakn
ya darah yang keluar, aliran darah yang keluar, mentruasi terakhir,
adakah dismenorhe, gangguan sewaktu menstruasi (metrorhagia,
menoraghi), gejala premenstrual)

3
c. Riwayat perkawinan (kawin brp kali, usia kawin pertama kali)
d. Riwayat Kesehatan (Gambaran penyakit lalu, riwayat penyakit keluar
ga, riwayat kehamilan sekarang )
e. Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas
 Jumlah kehamilan dan kelahiran : G (gravid), P (para), A
(abortus), H (hidup).
 Riwayat persalinan yaitu jarak antara dua kelahiran, tempat
melahirkan, lamanyamelahirkan, cara melahirkan.
 Masalah/gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan
melahirkan, missal : preeklampsi, infeksi, dll)
f. Bio-psiko-sosial spiritual
g. Pengetahuan Klien
h. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-
tanda vital
i. Pemeriksaan khusus (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)
j. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium, catatan terbaru dan
sebelumnya)

Langkah II : Interpretasi Data Dasar


Dengan melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan
dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi Standar nomenklatur
diagnosa kebidanan.
Standar Nomenklatur Diagnosa Kebidanan :
 Diakui dan telah disyahkan oleh profesi
 Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
 Memiliki ciri khas kebidanan
 Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
 Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

4
Langkah III: Mengidentifkasi Diagnosa atau Masalah Potensial.
Langkah ini berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi
masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan
terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau
diagnosis potensial tidak terjadi. Merupakan langkah yang bersifat
antisipasi yang rasional atau logis.

Langkah IV: Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan


Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan
Tenaga Kesehatan lain berdasarkan kondisi Klien.

Langkah V: Merencanakan Asuhan


Merencanakan Asuhan yang menyeluruh semua keputusan yang
dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar-
benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai
dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.

Langkah VI: Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman.


Dalam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan
bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab
terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh
tersebut. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dan asuhan klien.

Langkah VII: Evaluasi.


Evaluasi ke efektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi
: pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnose dan
masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar
efektif dalam pelaksanaannya.

5
2. Tujuan SOP :
 Agar petugas menjaga konsistensi pada tingkat kinerja tertentu
 Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam
organisasi
 Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
terkait
 Melindungi organisasi dan staf dari malpraktik atau kesalahan
administrasi
 Menghindari kegagalan, kesalahan, keraguan dan inefisiensi

3. Fungsi SOP :
 Memperlancar tugas petugas/tim
 Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan
 Mengetahui dengan mudah hambatan-hamabatan
 Mengarahkan petugas untuk disiplin
 Sebagai pedoman

4. Tujuan Operasional suatu manajemen harus mengandung unsur-unsur:


 WHAT : Kegiatan apa yang akan dikerjakan harus jelas.
 WHO : Sasarannya harus jelas, siapa yang akan mengerjakan,
beberapa yang ingin dicapai.
 WHEN : Kejelasan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.
 HOW : Prosedur kerjanya (SOP) jelas, sesuai dengan SPK (Standar
Pelayanan Kebidanan).
 WHY : Mengapa kegiatan itu harus dikerjakan, dengan penjelasan
yang jelas.
 WHERE : Kapan dan dimana kegiatan akan dilakukan tertera jelas.
Jika perlu ditambah dengan : WHICH : Siapa yang terkait dengan
kegiatan tersebut ( lintas sektor walaupun lintas program yang terkait ).

6
2.2 Langkah – Langkah dalam Manajemen Kebidanan
Langkah – langkah Manajemen Pelayanan Kebidanan dibagi 3 yaitu :
 P1 ( Perencanaan )
 P2 ( Pengorganisasian )
 P3 (Penggerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian)
1. P1 ( PERENCANAAN )
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah kegiatan,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan kegiatan yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( landasan dasar ).
Contoh :
 Jadwal Pelayanan ANC di Posyandu, Puskesmas.
 Rencana Pelatihan untuk kader, nakes

2. P2 ( PENGORGANISASIAN )
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan
menggolong-golongkan, dan mengatur berbagai kegiatan, penetapan
tugas-tugas dan wewenang seseorang dan pendelegasian wewenang
dalam rangka pencapaian tujuan layanan kebidanan.
Inti dari pengorganisasian adalah merupakan alat untuk
memadukan atau sinkronisasi semua kegiatan yang berasfek personil,
finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan pelayanan
kebidanan yang telah di tetapkan.
Contoh : P2 (Pelaksanaan )
 Puskesmas
 Puskesmas Pembantu
 Polindes dan Pembantu
 Balai Desa

7
3. P3 (Penggerakan dan Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian )
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama di antara pelaksanaan program pelayanan
kebidanan sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana seseorang
manajer pelayanan kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan yang
telah di sepakati.
Contoh :
 Pencatatan dan pelaporan ( SP2TP )
 Supervisi
 Stratifikasi Puskesmas
 Survey

2.3 Perencanaan dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan


Seorang Bidan haruslah berfikir logikatik, anallitis, sistematik,teruji
secara empiris, memenuhi sifat pengetahuan umum yaitu : objektif, umum
dan memiliki metode ilmiah. Penerapan di dalam Manajemen Pelayanan
Kebidanan.
Unsur- unsur dalam perencanaan Pelayanan Kebidanan meliputi :
1. IN – PUT
Merujuk pada sumber-sumber yang diperlukan untuk
melaksanakan aktifitas yang meliputi :
 Man : Tenaga yang di manfaatkan.
Contoh : Staf atau Bidan yang
kompeten
 Money : Anggaran yang di butuhkan atau dana untuk program
 Material : Bakauataumateri ( sarana dan prasarana ) yang dibutuhkan
 Metode : Cara yang di pergunakandalambekerjaatauprosedurkerja
 Minute / Time : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan program
 Market : Pasar dan pemasaranatausaranaprogram

8
2. Proses
Memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan. Meliputi
Manajemen Operasional dan Manajemen asuhan.
Perencanaan ( P1 )
Pengorganisasian ( P2 )
Penggerakan dan pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian ( P3 )
3. OUT – PUT
Cakupan Kegiatan Program :
 Jumlah kelompok masyarakat yang sudah menerima layanan
kebidanan (memerator), di bandingkan dengan jumlah kelompok
masyarakat yang menjadi sasaran program kebidanan. (Denominator)
 Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
(Mulai dari KIE, Asuhan Kebidanan, dsb).
Contoh : Untuk BPS : Out – Putnya adalah
 Kesejahteraan ibu dan janin
 Kepuasan Pelanggan
 Kepuasan bidan sebagai provider
4. Effect
Perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat yang diukur
dengan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kebidanan
yang ada di sekitarnya ( Posyandu, BPS, Puskesmas dsb ) yang tersedia.
5. OUT – COME ( IMPACT )
Di pergunakan untuk menilai perubahan atau dampak ( impact )
suatu program, perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status
kesehatan masyarakat.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus
melewati beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah
sedangkan dari depkes menyatakan 5 langkah. Pada prinsipnya masing-
masing pendapat sama, hanya berbeda dalam cara pendokumentasiannya.
Namun dalam penerapannya nanti tidaklah harus kaku menggunakan 5
langkah atau 7 langkah yang perlu diingat bahwa dalam manajemen
kebidanan tersebut dilakukan secara sistematis dengan metode pendekatan
tertentu dalam membantu pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak.
Secara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi :
1. Manajemen dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasi
kebutuhan konsumen.
2. Meliputi seluruh kegiatan.
3. Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk
mengidentifikasi seluruh konsumen.
4. Memberikan pelayanan secara berkesinambungan.
5. Memonitor kepuasan konsumen.
6. Memahami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui
pemantauan ulang.
7. Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan dab
pelayanan khusus secara tetap melalui prosedur dan system informasi
yang fleksibel.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi
para pembaca dan dapat menambah pengetahuan tentang lingkup praktik
kebidanan.untuk itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk lebih
jauh memahami makalah ini dan dapat memberikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun

10
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah,dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta. Hal. 109


Estiwidani, dkk. 2009. Konsep Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta. Hal. 117
http://healthyenthusiast.com/standar-dan-standar-prosedur-operasi-sop.html
http://www.scribd.com/doc/163953771/MANAJEMEN-PELAYANAN-
KEBIDANAN
SYAHLAN, J.H.Dr. SKM. 1996. KEBIDANAN KOMUNITAS. YAYASAN
BINA SUMBER DAYA KESEHATAN : JAKARTA
Tadjuddin norma. Konsep Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Makassar : Makassar.
Hal 70

11

Anda mungkin juga menyukai