ii
12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Manajemen Pelayanan Kebidanan Definisi Operasional..........................3
2.2 Langkah – Langkah dalam Manajemen Kebidanan..................................7
2.3 Perencanaan dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan............................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
12
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah "Manajemen Pelayanan kebidanan".
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis
ii
12
BAB I
PENDAHULUAN
Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara
tuntutan profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan
tugas secara maksimal. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi
sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak bidan yang mempertahankan
kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas dasar
peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.
1
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatnya kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan
bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan
kebidanan ditiap jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi/anak balita.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan
kebidanan yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat
berdasarkan evidence based.
b. Sebagai pedoman cara pendokumentasian dari setiap asuhan
kebidanan yang diberikan disarana pelayanan kesehatan.
1.4 Manfaat
1. Untuk Depkes
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengawasi para bidan
Indonesia apakah bidan Indonesia sudah melakukan manajemen
kebidanan sesuai dengan standar.
2. Untuk Institusi
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan
wawasan/pengetahuan kepada mahasiswa, apakah mahasiswa sudah
memahami manajemen kebidanan.
3. Untuk Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menggali/mencari
informasi untuk memperluas wawasan/pengetahuan tentang manajemen
kebidanan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
c. Riwayat perkawinan (kawin brp kali, usia kawin pertama kali)
d. Riwayat Kesehatan (Gambaran penyakit lalu, riwayat penyakit keluar
ga, riwayat kehamilan sekarang )
e. Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas
Jumlah kehamilan dan kelahiran : G (gravid), P (para), A
(abortus), H (hidup).
Riwayat persalinan yaitu jarak antara dua kelahiran, tempat
melahirkan, lamanyamelahirkan, cara melahirkan.
Masalah/gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan
melahirkan, missal : preeklampsi, infeksi, dll)
f. Bio-psiko-sosial spiritual
g. Pengetahuan Klien
h. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-
tanda vital
i. Pemeriksaan khusus (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)
j. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium, catatan terbaru dan
sebelumnya)
4
Langkah III: Mengidentifkasi Diagnosa atau Masalah Potensial.
Langkah ini berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi
masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan
terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau
diagnosis potensial tidak terjadi. Merupakan langkah yang bersifat
antisipasi yang rasional atau logis.
5
2. Tujuan SOP :
Agar petugas menjaga konsistensi pada tingkat kinerja tertentu
Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam
organisasi
Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
terkait
Melindungi organisasi dan staf dari malpraktik atau kesalahan
administrasi
Menghindari kegagalan, kesalahan, keraguan dan inefisiensi
3. Fungsi SOP :
Memperlancar tugas petugas/tim
Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan
Mengetahui dengan mudah hambatan-hamabatan
Mengarahkan petugas untuk disiplin
Sebagai pedoman
6
2.2 Langkah – Langkah dalam Manajemen Kebidanan
Langkah – langkah Manajemen Pelayanan Kebidanan dibagi 3 yaitu :
P1 ( Perencanaan )
P2 ( Pengorganisasian )
P3 (Penggerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian)
1. P1 ( PERENCANAAN )
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah kegiatan,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan kegiatan yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( landasan dasar ).
Contoh :
Jadwal Pelayanan ANC di Posyandu, Puskesmas.
Rencana Pelatihan untuk kader, nakes
2. P2 ( PENGORGANISASIAN )
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan
menggolong-golongkan, dan mengatur berbagai kegiatan, penetapan
tugas-tugas dan wewenang seseorang dan pendelegasian wewenang
dalam rangka pencapaian tujuan layanan kebidanan.
Inti dari pengorganisasian adalah merupakan alat untuk
memadukan atau sinkronisasi semua kegiatan yang berasfek personil,
finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan pelayanan
kebidanan yang telah di tetapkan.
Contoh : P2 (Pelaksanaan )
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Polindes dan Pembantu
Balai Desa
7
3. P3 (Penggerakan dan Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian )
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama di antara pelaksanaan program pelayanan
kebidanan sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana seseorang
manajer pelayanan kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan yang
telah di sepakati.
Contoh :
Pencatatan dan pelaporan ( SP2TP )
Supervisi
Stratifikasi Puskesmas
Survey
8
2. Proses
Memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan. Meliputi
Manajemen Operasional dan Manajemen asuhan.
Perencanaan ( P1 )
Pengorganisasian ( P2 )
Penggerakan dan pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian ( P3 )
3. OUT – PUT
Cakupan Kegiatan Program :
Jumlah kelompok masyarakat yang sudah menerima layanan
kebidanan (memerator), di bandingkan dengan jumlah kelompok
masyarakat yang menjadi sasaran program kebidanan. (Denominator)
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
(Mulai dari KIE, Asuhan Kebidanan, dsb).
Contoh : Untuk BPS : Out – Putnya adalah
Kesejahteraan ibu dan janin
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan bidan sebagai provider
4. Effect
Perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat yang diukur
dengan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kebidanan
yang ada di sekitarnya ( Posyandu, BPS, Puskesmas dsb ) yang tersedia.
5. OUT – COME ( IMPACT )
Di pergunakan untuk menilai perubahan atau dampak ( impact )
suatu program, perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status
kesehatan masyarakat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus
melewati beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah
sedangkan dari depkes menyatakan 5 langkah. Pada prinsipnya masing-
masing pendapat sama, hanya berbeda dalam cara pendokumentasiannya.
Namun dalam penerapannya nanti tidaklah harus kaku menggunakan 5
langkah atau 7 langkah yang perlu diingat bahwa dalam manajemen
kebidanan tersebut dilakukan secara sistematis dengan metode pendekatan
tertentu dalam membantu pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak.
Secara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi :
1. Manajemen dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasi
kebutuhan konsumen.
2. Meliputi seluruh kegiatan.
3. Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk
mengidentifikasi seluruh konsumen.
4. Memberikan pelayanan secara berkesinambungan.
5. Memonitor kepuasan konsumen.
6. Memahami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui
pemantauan ulang.
7. Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan dab
pelayanan khusus secara tetap melalui prosedur dan system informasi
yang fleksibel.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi
para pembaca dan dapat menambah pengetahuan tentang lingkup praktik
kebidanan.untuk itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk lebih
jauh memahami makalah ini dan dapat memberikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun
10
DAFTAR PUSTAKA
11