Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN ULANG

DOSEN PENGAMPU : Isrowiyatun Da'iyah, M.Keb

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Annisa Salsa Bella NIM : P07124118167


2. Aulia Azrahana Kartini NIM : P07124118171
3. Ditta Shafira NIM : P07124118183
4. Febri Yulida NIM : P07124118193
5. Maulanda Febriyanty NIM : P07124118209
6. Nida Rahmi NIM : P07124118217
7. Nur Raudhathul Jannah NIM : P07124118224
8. Putu Angriani NIM : P07124118228
9. Siti Munawaroh NIM : P07124118242

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEBIDANAN

DIPLOMA III TINGKAT I B SEMESTER II

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas setiap
limpahan rahmat dan karunia-Nya akhirnya kelompok kami mampu menyelesaikan
penulisan Makalah dengan judul “Asuhan Kehamilan Pada Kunjungan Ulang” ini
dengan bentuk ataupun isi materinya yang masih amat sederhana. Mudah-mudahan
Makalah ini dapat dipakai untuk salah satu media pembelajaran.

Tentunya pada makalah ini masih dapat ditemukan banyak sekali kekurangan.
Oleh karena itu kami membutuhkan bagi pembaca supaya memberikan kritik dan
saran demi untuk merevisi makalah ini supaya semakin tambah baik seterusnya.

Banjarbaru, 12 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................................ i

Daftar isi ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Asuhan Kehamilan Kunjungan Ualng ...................................................5

B. Menetapkan Jadwal Kunjungan Ulang Sesuai Dengan Perkembangan


Kehamilan ................................................................................................6

C. Mengevaluasi Penemuan yang Terjadi serta Aspek - Aspek yang


Menonjol Pada Wanita Hamil .................................................................7

D. Mengevaluasi Data Dasar......................................................................12

E. Mengevaluasi Keefektifan Manajemen atau Asuhan ............................12

F. Pengkajian Data Fokus ..........................................................................13

G. Mengembangkan Rencana Sesuai Dengan Kebutuhan Dan


Perkembangan Kehamilan .....................................................................16

BAB III PENUTUP ..............................................................................................18

A. Kesimpulan ...........................................................................................18

B. Saran ......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab langsung
dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam tiga T yakni terlambat
mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di
tempat rujukan. Untuk penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara
lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab
kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya
sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan,
misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu – ibu yang
termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta
terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian.

Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam pelaksanaan program
kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang
menjadi tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai suatu sumber daya manusia bidang kesehatan
menupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan
langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan peran yang cukup besar ini maka
penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui
pemahaman mengenai asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil dampai nifas serta kesehatan
bayi.

Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan
manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi.
Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya, baik itu ibu yang
mengandung dan janin yang ada didalam kandungannyadan asuhan pelayanan yang dilakukan

3
merupakan prosedur rutin untuk membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu
hamil untuk persiapan persalinan.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian Kunjungan Ulang
2. Mengevaluasi Penemuan Masalah Yang Terjadi Aspek – Aspek Yang Menonjol Pada
Wanita Hamil
3. Mengevaluasi data dasar
4. Mengevaluasi Keefektifan Managemen/Asuhan

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Kunjungan Ulang
2. Mengetahui Mengevaluasi Penemuan Masalah Yang Terjadi Aspek – Aspek Yang
Menonjol Pada Wanita Hamil
3. Mengetahui Cara Mengevaluasi data dasar
4. Mengetahui Cara Mengevaluasi Keefektifan Managemen/Asuhan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang


1. Pengertian Kunjungan Ulang
Yang dimaksud dengan kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang kedua dan seterusnya untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
dengan standar antenatal selama 1 periode kehamilan berlangsung (PWS-KIA)
2. Tujuan
Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendekteksi komlikasi mempersiapkan
kelahiran, dan kegawatdaruratan.
Ada beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan yaitu:
a. Mendeteksikan komplikasi-komplikasi.
b. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
c. Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan
kelahiran, dan kegawatdaruratan. Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
1) Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
2) Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
3) Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.
Isi kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah :
1) Riwayat kehamilan sekarang Gerakan janin Setiap masalah atau tanda-tanda
bahaya keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain
Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling percaya
dengan ibu dan keluarganya.
2) Pemeriksaan fisik Berat badan Tekanan darah
Pemeriksaan ekstermitas bawah (oedema, refleks tendon, varicositis dan tanda
homan) Pengukuran tinggi fundus uteri (setelah 12 mg dengan palpasi, setelah 22
mg dengan pita ukuran) Maneuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak
(setelah 36 mg) DJJ (setelah 18 mg)
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan
cara yang efektifuntuk mendeteksi preeklampsi. Penelitian juga membuktikan

5
bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakan pengukuran
tinggi fundus.
3) Pemeriksaan laboratorium Protein urin Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penapisan rutin protein urin merupakan cara efektif mendeteksi preeklampsi.
4) Pemeriksaan panggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perlu dievaluasi
kembali Lakukan pemeriksaan vagina jika ada indikasi/ ibu memiliki tanda-tanda
kurang bulan.

B. Menetapkan Jadwal Kunjungan Ulang Sesuai Dengan Perkembangan Kehamilan


Bersama-sama dengan ibu hamil bidan melakukan diskusi sehubungan dengan hasil dan
rencana tindakan yang sudah dilakukan, kemudian bidan menyarankan kepada ibu untuk
melakukan rencana kunjungan, jika mengikuti standar kunjungan bahwa ibu dapat
melaksanakan kunjungan minimal 4 kali selama kehamilannya sehingga jika ibu datang pada
kunjungan awal ini pada trimester pertama, sehingga ibu dijadwalkan kunjungan ulang pada
umur kehamilan trimester kedua satu kali dan trimester kedua 2 kali, jika ibu ingin melakukan
kunjungan ideal maka ibu dianjurkan untuk melakukan kunjungan setiap bulan pada umur
trumester pertama, setelah umur kehamilan 28 minggu, maka ibu datang dua minggu satu
kali, dana setelah umur kehamilan diatas 36 minggu datang seminggu sekali sampai umur
kehamilan 40 minggu. Jika mendapatkan satu atau beberapa tanda bahaya dibawah ini, ibu
diharapkan datang berkunjung walau belum waktunya melakukan kunjungan.
Disamping menentramkan kecemasan pasien dengan memberitahukan bahwa dokter dan
rumah sakit dapat dihubungi sewaktu-waktu tanpa perjanjian jika merasa khawatir, passien
juga diinformasikan agar segera memberitahukan dokter atau rumah sakit jika menemukan
tanda-tanda berikut ini pada stadium selama kehamilannya : setiap perdarahan dari vagina,
pengeluaran cairan (yang baunya berbeda dengan bau urin) dari vagina, setiap rasa yang nyeri
yang hebat di daerah perut yang nyata atau nyeri seperti mau haid, suhu tubuh yang tinggi,
demam, menggigil, vomitus yang berlebihan (sehingga tidak kemasukan makanan), sakit
kepala yang hebat di daerah frontal (dahi), penglihatan yang kabur, urin yang keluar sedikit (

6
selama beberapa jam), kesulitan atau rasa sakit ketika buang air kecil, pembengkakkan dapa
tangan, kaki, dan muka (Farrer, 2001).
1. Nulipara Multipara
2. Kunjungan pertama 6-8 minggu
3. Kunjungan kedua dalam 4 minggu setelah kunjungan pertama
4. Kunjungan ketiga 14-16 minggu
5. Kunjungan keempat 24-28 minggu
6. Kunjungan kelima 32 minggu
7. Kunjungan keenam 36 minggu
8. Kunjungan ketujuh 38 minggu
9. Kunjungan kedelapan 40 minggu
10. Kunjungan kesembilan 41 minggu

Menurut WHO minimal ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan 4x:


1. Trimester 1 : satu kali
2. Trimester 2 : satu kali
3. rimester 3: dua kali, tetapi jika ibu mengalami gangguan kehamilannya atau mengalami
tanda bahaya dalam kehamilan maka ibu segera mengunjungi tenaga kesehatan lainnya.

C. Mengevaluasi Penemuan yang Terjadi serta Aspek - Aspek yang Menonjol Pada
Wanita Hamil

1. Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan
pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang
difokuskan pada penpdeteksian komplikasi - komplikasi, mempersiapkan kelahiran,
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran.

2. Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta aspek -
aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE.

7
a. Meninjau data kunjungan pertama.
Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data
pasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :
1) Biodata ibu
2) Usia kehamilan
3) Temuan data yang bermakna:
a) Riwayat obstetri
b) Riwayat perawatan medis
c) Riwayat keluarga
d) Riwayat kehamilan
e) Pemeiksaan fisik awal
f) Pemeriksaan panggul awal
(1) Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya,
penanganan dan evaluasi efektifitas pengobatan
(2) Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi
(3) Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlkan untuk wanita yang
bertanggung jawab
(4) Pemeriksaan laboraturium
(5) Hasil normal atau tidak
(6) Perlu pemeriksaan leb atau tidak
(7) Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak

b. Tuuan
Tujuan dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar bidan dapat
menemukan masalah, persoalan dan aspek kusus yang berhubungan dengan ibu hamil
tersebut

c. Pemeriksaan pada kunjungan ulang


1) Riwayat kehamilan sekarang

8
Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi
keluhan atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan
terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal terebut:
a) Gerakan janin
b) Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
(1) Perdarahan
(2) Nyeri kepala
(3) Gangguan penglihatan
(4) Bengkak pada muka dan tangan
(5) Gerakan janin yang berkurang
(6) Nyeri perut yang sangat hebat
c) Keluhan-keluhan yang lazim saat kehamilan
(1) Mual dan muntah
(2) Sakit punggung
(3) Kram kaki
(4) Dan lain-lain
d) Kehawatiran-kehawatiran lainnya
(1) Cemas menghadapi persalinan
(2) Rasa hawatir akan kondisi kandungan/janin

d. Pemeriksaan fisik
Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk
mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:
1) Janin
a) Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apa bila kurang dari
120x/mnit disebut bardikardi, sedangkan lebih dari 160x/menit disebut
tachicardi
b) Ukuran janin
c) Dengan menggunakan Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur
kemudian dilaukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus

9
d) (TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala spina isciadica
maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadica maka n= 11
e) Letak dan persentasi janin
Untuk mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan palpasi. Salah
satu cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut leopold
Leopold I:

Tujuan : untuk mengetahui bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting. Sifat bokong lunak, kurang
bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong
(Purwaningsih, 2010).

Leopold II :

Tujuan : untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan


letak punggung janin dan bagian-bagian kecil (Purwaningsih, 2010).

10
Leopold III :

Tujuan : untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin
sudah masuk PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).

Leoplod IV :

Tujuan : untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika
divergen : melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua tangan tidak
bisa dipertemukan) dan bila konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya
belum masuk PAP (dua tangan dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).

11
D. Mengevaluasi Data Dasar
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuam klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya
sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya.Bidan mengevaluasi
data dasar yang dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan pertama,
evaluasi tersebut dapat dicermati pada table berikut ini:
Data Dasar Pertimbangan untuk
Amenore Diagnosis kehamilan
Tanggal menstruasi terakhir Diagnosis kehamilan
Keluhan yang disampaikan pasien Pemberian konseling
Hasil pemeriksaan fisik: Diagnosis kehamilan
 Kenaikan BB
 Tes urine kehamilan (tes HCG) positif
 Cloasma gravidarum
 Perubahan pada payudara
 Linea nigra
 Tanda Chadwick
 Tanda hegar

E. Mengevaluasi Keefektifan Manajemen atau Asuhan


1. Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah dilaksanakan pada
kunjungan sebelumnya.
2. Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan
sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif agar tetap
dipertahankan.
3. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :
a) Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan pada
kunjungan sebelumnya.

12
b) Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal-hal yang berfokus pada pemantauan
kesehatan ibu dan janin.
4. Beberapa hal yang perlu dipertanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
a) Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada
kunjungan sebelumnya.
b) Hal-hal yang membuat pasien kurang merasa nyaman.
c) Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari proses
KIE yang lalu.
d) Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu setelah
dilakukan penatalaksanaan.

F. Pengkajian Data Fokus


Isi kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah :

1. Riwayat kehamilan sekarang untuk deteksi komplikasi dan ketidaknyamananan, serta


Gerakan janin.
Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan,
kekhawatiran-kekhawatiran lain. Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina
hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarganya.
Riwayat kunjungan ulang mendasar dirancang untuk mendekteksi setiap gejala / hal
subjektif tertentu yang mengindikasikan komplikasi atau rasa tidak nyaman yang
dialami setiap wanita sejak kunjungan terakirnya. Bidan harus mengajukan pertanyaan
berikut :

a. Menanyakan bagaimana perasaan pasien sejak kunjungan terakhirnya.


b. Menanyakan apakah pasien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang
timbul sejak kunjungan terakhir.
c. Menanyakan bagiman gerakan janin dalam 24 jam terakhir
d. Bidan juga dapat mengajukan pertanyaan lainnya mengenai :
Setiap masalah, keluhan, pertanyaan, atau masalah yang pasien miliki
1) Nyeri kepala

13
2) Gangguan penglihatan
3) Pusing
4) Demam
5) Mual muntah
6) Pergerakan janin
7) Nyeri abdomen
8) Disuria
9) Rabas vagina / cairan yang keluar
10) Perdarahan pervaginam
11) Konstipasi / hemoroid
12) Nyeri tungkai
13) Kram pada tungkai
14) Edema pada pergelangan kaki, pretibia, wajah, dan tangan
15) Pajanan penyakit menular
16) Penggunaan obat-obatan yang tidak di resepkan
17) Setiap perubahan hubungan
18) Setiap perawatan medis yang diterima sejak kunjungan terakhir
(Buku Ajar Asuhan Kebidanan – Helen Varney)

Deteksi ketidaknyamanan
1) Menanyakan keluhan - keluhan yang biasa dialami oleh ibu hamil.
2) Menanyakan kemungkinan tanda - tanda bahaya yang dialami oleh ibu.
(Buku Ajar Asuhan Kebidanan – Helen Varney)

Bidan menanyai kemungkinan ibu mengalami ketidaknyamanan, masalah,


dan keinginan untuk mengetahui informasi tentang usia kehamilan pada saat
kunjungan ulang, serta setiap rencana yang mungkin ibu miliki untuk kelas
persiapan persalinan dan persiapan menjadi orang tua. Bidan juga perlu
memasukkan setiap temuan yang signifikan dan identifikasi selama meninjau
kembali catatan ibu tersebut.

14
2. Pemeriksaan fisik, Berat badan, dan Tekanan darah
Pada setiap kunjungan ulang antepartum pemeriksaan fisik ini dilakukan untuk
mendeteksi tanda – tanda komplikasi dan untuk mengevaluasi kesejahteraan janin :
a. Tekanan darah (bandingkan dengan tekanan darah biasanya yang diperoleh pada
waktu kunjungan awal).
b. Berat (bandingkan dengan berat sebelum hamil, catatlah jumlah kilogram selama
beberapa minggu sejak kunjungan terakhir, catatlah pola peningkatan berat
badan).
c. Pemeriksaan perut untuk :Letak, presentasi, posisi jika usia kehamilan 32 minggu
atau lebih.
d. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ( bandingkan dengan pengukuran TFU pada
kunjungan terdahulu, catatlah pola pertumbuhan uterus ).
e. Denyut Jantung Janin ( catatlah laju dan lokasi ).Denyut Jantung Janin (DJJ)
setelah 18 minggu. Normal DJJ 120-160 kali per menit. Apabila kurang dari 120
kali per menit disebut bradikardi. Lebih dari 160 kali per menit disebut takikardi.
f. Pemeriksaan ekstremitas atas untuk edema jari tangan (catatlah jika ada cincin
yang ketat).
g. Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk :Edema pergelangan kaki dan pretibial.
h. Refleks tendon.Tanda Homan dan Varicositis, bila diindikasikan.
i. Palpasi abdomen untuk mendeteksi gestasi ganda (setelah 28 minggu usia
kehamilan).Manuver leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal. Bukti
menunjukan bahwa manuver leopold hanya efektif setelah 36 minggu usia
kehamilan.
1) Leopold I : Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang terdapat
dalam fundus.
2) Leopold II : Untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil.
3) Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.

15
4) Leopold IV : Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
( Obstetri fisiologi, FK Unpad : 161-166 )

3. Pemeriksaan laboratorium Protein urin


Hasil penelitian menunjukkan bahwa penapisan rutin protein urin merupakan cara
efektif mendeteksi preeklampsi. Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat
dilakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah :
a. Protein urine
b. Glukosa urine
c. Hemoglobin (Hb)
d. Hematokrit (Hmt)
e. STS (Serologic test for syphilis) pada trimester III diulang
f. Kultur untuk gonokokus
g. Gula dalam darah
h. VDRL
(Buku Ajar Asuhan Kebidanan – Helen Varney)

4. Pemeriksaan panggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perlu dievaluasi
kembali Lakukan pemeriksaan vagina jika ada indikasi/ ibu memiliki tanda-tanda
kurang bulan.

G. Mengembangkan Rencana Sesuai Dengan Kebutuhan Dan Perkembangan


Kehamilan
Pengumpulan database melalui riwayat, pemeriksaan fisik dan panggul dan tes-tes
laboratorium merupakan langkah pertama dalam proses penatalaksanaan. Langkah-
langkah lainnya dari penatalaksanaan tergantung pada database dan interpretasinya.
Interpretasi database mencakup :
1. Menentukan normalitas.

16
2. Membedakan antara ketidaknyamanan-ketidaknyamanan umum dari kehamilan
dengan kemungkinan komplikasi.
3. Mengidentifikasi tanda – tanda dan gejala – gejala kemungkinan penyimpangan dari
yang normal atau komplikasi.
4. Mengidentifikasi hal – hal yang mungkin menjadi kebutuhan belajar.
5. Antisipasi kemungkinan masalah-masalah yang terkait merupakan hal penting dalam
pengembangan rencana asuhan yang menyeluruh. Evaluasi kebutuhan akan intervensi
segera dari bidan atau dokter untuk konsultasi atau penetalaksanaan kerjasama dengan
para anggota tim perawatan kesehatan menjadi mutlak hanya bila terdapat
penyimpangan dengan atau tanpa situasi gawat darurat. (Buku Ajar Asuhan Kebidanan
– Helen Varney)

Perencanaan rencana perawatan menyeluruh mencakup komponen-komponen berikut :


1. Tes – tes laboratorium atau penelitian untuk memastikan atau membedakan antara
kemungkinan – kemungkinan komplikasi.
2. Konsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya.
3. Re-evaluasi diet dan intervensi.
4. Pengajaran dan konseling untuk memenuhi kebutuhan KIE.
5. Pengobatab untuk ketidaknyamanan.
6. Obat atau tindakan lain untuk pengobatan komplikasi – komplikasi kecil ( misalnya
vaginitis, infeksi saluran urine ).
7. Jadwal kunjungan ulang berikutnya.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kunjungan kesehatan pada masa kehamilan dilakukan secara berulang-ulang dengan
tujuan untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan.Kunjungan ulang
menyelesaikan maslah-maslah pada kunjungan awal. Dan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
pemeriksaan riwayat kehamilan sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan obstetric abdomen, pengkajian ulang, pendidikan kesehatan, dan persiapan
kelahiran, serta kegawat daruratan.

B. Saran
Diharapkan kunjungan atau pemeriksaan selama masa hamil dilakukan secara rutin dan
ibu hamil harus berkonsultasi segera apabila terjadi sesuatu keluhan, walaupun belum sampai
pada waktu untuk kunjungan ulang yang ditentukan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika

Vicky C. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta. EGC, 2006.

Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan. Jakarta: TIM

Champ, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta. EGC.

Varney, Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan volume 1 .Jakarta: EGC


Yulaikhah, Lily.2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta:EGC

19

Anda mungkin juga menyukai