JURUSAN KEBIDANAN
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas setiap
limpahan rahmat dan karunia-Nya akhirnya kelompok kami mampu menyelesaikan
penulisan Makalah dengan judul “Asuhan Kehamilan Pada Kunjungan Ulang” ini
dengan bentuk ataupun isi materinya yang masih amat sederhana. Mudah-mudahan
Makalah ini dapat dipakai untuk salah satu media pembelajaran.
Tentunya pada makalah ini masih dapat ditemukan banyak sekali kekurangan.
Oleh karena itu kami membutuhkan bagi pembaca supaya memberikan kritik dan
saran demi untuk merevisi makalah ini supaya semakin tambah baik seterusnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...........................................................................................18
B. Saran ......................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab langsung
dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam tiga T yakni terlambat
mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di
tempat rujukan. Untuk penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara
lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab
kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya
sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan,
misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu – ibu yang
termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta
terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian.
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam pelaksanaan program
kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang
menjadi tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai suatu sumber daya manusia bidang kesehatan
menupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan
langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan peran yang cukup besar ini maka
penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui
pemahaman mengenai asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil dampai nifas serta kesehatan
bayi.
Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan
manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi.
Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya, baik itu ibu yang
mengandung dan janin yang ada didalam kandungannyadan asuhan pelayanan yang dilakukan
3
merupakan prosedur rutin untuk membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu
hamil untuk persiapan persalinan.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian Kunjungan Ulang
2. Mengevaluasi Penemuan Masalah Yang Terjadi Aspek – Aspek Yang Menonjol Pada
Wanita Hamil
3. Mengevaluasi data dasar
4. Mengevaluasi Keefektifan Managemen/Asuhan
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Kunjungan Ulang
2. Mengetahui Mengevaluasi Penemuan Masalah Yang Terjadi Aspek – Aspek Yang
Menonjol Pada Wanita Hamil
3. Mengetahui Cara Mengevaluasi data dasar
4. Mengetahui Cara Mengevaluasi Keefektifan Managemen/Asuhan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakan pengukuran
tinggi fundus.
3) Pemeriksaan laboratorium Protein urin Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penapisan rutin protein urin merupakan cara efektif mendeteksi preeklampsi.
4) Pemeriksaan panggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perlu dievaluasi
kembali Lakukan pemeriksaan vagina jika ada indikasi/ ibu memiliki tanda-tanda
kurang bulan.
6
selama beberapa jam), kesulitan atau rasa sakit ketika buang air kecil, pembengkakkan dapa
tangan, kaki, dan muka (Farrer, 2001).
1. Nulipara Multipara
2. Kunjungan pertama 6-8 minggu
3. Kunjungan kedua dalam 4 minggu setelah kunjungan pertama
4. Kunjungan ketiga 14-16 minggu
5. Kunjungan keempat 24-28 minggu
6. Kunjungan kelima 32 minggu
7. Kunjungan keenam 36 minggu
8. Kunjungan ketujuh 38 minggu
9. Kunjungan kedelapan 40 minggu
10. Kunjungan kesembilan 41 minggu
C. Mengevaluasi Penemuan yang Terjadi serta Aspek - Aspek yang Menonjol Pada
Wanita Hamil
1. Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan
pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang
difokuskan pada penpdeteksian komplikasi - komplikasi, mempersiapkan kelahiran,
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran.
2. Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta aspek -
aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE.
7
a. Meninjau data kunjungan pertama.
Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data
pasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :
1) Biodata ibu
2) Usia kehamilan
3) Temuan data yang bermakna:
a) Riwayat obstetri
b) Riwayat perawatan medis
c) Riwayat keluarga
d) Riwayat kehamilan
e) Pemeiksaan fisik awal
f) Pemeriksaan panggul awal
(1) Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya,
penanganan dan evaluasi efektifitas pengobatan
(2) Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi
(3) Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlkan untuk wanita yang
bertanggung jawab
(4) Pemeriksaan laboraturium
(5) Hasil normal atau tidak
(6) Perlu pemeriksaan leb atau tidak
(7) Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak
b. Tuuan
Tujuan dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar bidan dapat
menemukan masalah, persoalan dan aspek kusus yang berhubungan dengan ibu hamil
tersebut
8
Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi
keluhan atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan
terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal terebut:
a) Gerakan janin
b) Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
(1) Perdarahan
(2) Nyeri kepala
(3) Gangguan penglihatan
(4) Bengkak pada muka dan tangan
(5) Gerakan janin yang berkurang
(6) Nyeri perut yang sangat hebat
c) Keluhan-keluhan yang lazim saat kehamilan
(1) Mual dan muntah
(2) Sakit punggung
(3) Kram kaki
(4) Dan lain-lain
d) Kehawatiran-kehawatiran lainnya
(1) Cemas menghadapi persalinan
(2) Rasa hawatir akan kondisi kandungan/janin
d. Pemeriksaan fisik
Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk
mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:
1) Janin
a) Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apa bila kurang dari
120x/mnit disebut bardikardi, sedangkan lebih dari 160x/menit disebut
tachicardi
b) Ukuran janin
c) Dengan menggunakan Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur
kemudian dilaukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus
9
d) (TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala spina isciadica
maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadica maka n= 11
e) Letak dan persentasi janin
Untuk mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan palpasi. Salah
satu cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut leopold
Leopold I:
Tujuan : untuk mengetahui bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting. Sifat bokong lunak, kurang
bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong
(Purwaningsih, 2010).
Leopold II :
10
Leopold III :
Tujuan : untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin
sudah masuk PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).
Leoplod IV :
Tujuan : untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika
divergen : melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua tangan tidak
bisa dipertemukan) dan bila konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya
belum masuk PAP (dua tangan dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).
11
D. Mengevaluasi Data Dasar
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuam klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya
sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya.Bidan mengevaluasi
data dasar yang dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan pertama,
evaluasi tersebut dapat dicermati pada table berikut ini:
Data Dasar Pertimbangan untuk
Amenore Diagnosis kehamilan
Tanggal menstruasi terakhir Diagnosis kehamilan
Keluhan yang disampaikan pasien Pemberian konseling
Hasil pemeriksaan fisik: Diagnosis kehamilan
Kenaikan BB
Tes urine kehamilan (tes HCG) positif
Cloasma gravidarum
Perubahan pada payudara
Linea nigra
Tanda Chadwick
Tanda hegar
12
b) Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal-hal yang berfokus pada pemantauan
kesehatan ibu dan janin.
4. Beberapa hal yang perlu dipertanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
a) Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada
kunjungan sebelumnya.
b) Hal-hal yang membuat pasien kurang merasa nyaman.
c) Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari proses
KIE yang lalu.
d) Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu setelah
dilakukan penatalaksanaan.
13
2) Gangguan penglihatan
3) Pusing
4) Demam
5) Mual muntah
6) Pergerakan janin
7) Nyeri abdomen
8) Disuria
9) Rabas vagina / cairan yang keluar
10) Perdarahan pervaginam
11) Konstipasi / hemoroid
12) Nyeri tungkai
13) Kram pada tungkai
14) Edema pada pergelangan kaki, pretibia, wajah, dan tangan
15) Pajanan penyakit menular
16) Penggunaan obat-obatan yang tidak di resepkan
17) Setiap perubahan hubungan
18) Setiap perawatan medis yang diterima sejak kunjungan terakhir
(Buku Ajar Asuhan Kebidanan – Helen Varney)
Deteksi ketidaknyamanan
1) Menanyakan keluhan - keluhan yang biasa dialami oleh ibu hamil.
2) Menanyakan kemungkinan tanda - tanda bahaya yang dialami oleh ibu.
(Buku Ajar Asuhan Kebidanan – Helen Varney)
14
2. Pemeriksaan fisik, Berat badan, dan Tekanan darah
Pada setiap kunjungan ulang antepartum pemeriksaan fisik ini dilakukan untuk
mendeteksi tanda – tanda komplikasi dan untuk mengevaluasi kesejahteraan janin :
a. Tekanan darah (bandingkan dengan tekanan darah biasanya yang diperoleh pada
waktu kunjungan awal).
b. Berat (bandingkan dengan berat sebelum hamil, catatlah jumlah kilogram selama
beberapa minggu sejak kunjungan terakhir, catatlah pola peningkatan berat
badan).
c. Pemeriksaan perut untuk :Letak, presentasi, posisi jika usia kehamilan 32 minggu
atau lebih.
d. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ( bandingkan dengan pengukuran TFU pada
kunjungan terdahulu, catatlah pola pertumbuhan uterus ).
e. Denyut Jantung Janin ( catatlah laju dan lokasi ).Denyut Jantung Janin (DJJ)
setelah 18 minggu. Normal DJJ 120-160 kali per menit. Apabila kurang dari 120
kali per menit disebut bradikardi. Lebih dari 160 kali per menit disebut takikardi.
f. Pemeriksaan ekstremitas atas untuk edema jari tangan (catatlah jika ada cincin
yang ketat).
g. Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk :Edema pergelangan kaki dan pretibial.
h. Refleks tendon.Tanda Homan dan Varicositis, bila diindikasikan.
i. Palpasi abdomen untuk mendeteksi gestasi ganda (setelah 28 minggu usia
kehamilan).Manuver leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal. Bukti
menunjukan bahwa manuver leopold hanya efektif setelah 36 minggu usia
kehamilan.
1) Leopold I : Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang terdapat
dalam fundus.
2) Leopold II : Untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil.
3) Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
15
4) Leopold IV : Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
( Obstetri fisiologi, FK Unpad : 161-166 )
4. Pemeriksaan panggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perlu dievaluasi
kembali Lakukan pemeriksaan vagina jika ada indikasi/ ibu memiliki tanda-tanda
kurang bulan.
16
2. Membedakan antara ketidaknyamanan-ketidaknyamanan umum dari kehamilan
dengan kemungkinan komplikasi.
3. Mengidentifikasi tanda – tanda dan gejala – gejala kemungkinan penyimpangan dari
yang normal atau komplikasi.
4. Mengidentifikasi hal – hal yang mungkin menjadi kebutuhan belajar.
5. Antisipasi kemungkinan masalah-masalah yang terkait merupakan hal penting dalam
pengembangan rencana asuhan yang menyeluruh. Evaluasi kebutuhan akan intervensi
segera dari bidan atau dokter untuk konsultasi atau penetalaksanaan kerjasama dengan
para anggota tim perawatan kesehatan menjadi mutlak hanya bila terdapat
penyimpangan dengan atau tanpa situasi gawat darurat. (Buku Ajar Asuhan Kebidanan
– Helen Varney)
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kunjungan kesehatan pada masa kehamilan dilakukan secara berulang-ulang dengan
tujuan untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan.Kunjungan ulang
menyelesaikan maslah-maslah pada kunjungan awal. Dan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
pemeriksaan riwayat kehamilan sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan obstetric abdomen, pengkajian ulang, pendidikan kesehatan, dan persiapan
kelahiran, serta kegawat daruratan.
B. Saran
Diharapkan kunjungan atau pemeriksaan selama masa hamil dilakukan secara rutin dan
ibu hamil harus berkonsultasi segera apabila terjadi sesuatu keluhan, walaupun belum sampai
pada waktu untuk kunjungan ulang yang ditentukan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan. Jakarta: TIM
19