Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi dalam praktik
kebidanan Dosen Pengampu : Hj. Sri Musfiroh, S.Si.T., M. Kes
Semester IV
JL. Kalitanjung No. 14-18 A, Harjamukti, Kec Harjamukti, Kota Cirebon Jawa Barat
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Pemeriksaan
Kesehatan Pra Nikah, dan Pencegahan penyakit menular." kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pengajar kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami
di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEANDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
C. Tujuan Umum...................................................................................................................5
D. Tujuan khusus ..................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................................10
B. Saran .................................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Pre-marital screening check up atau
tes kesehatan pra nikah sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang akan melangsungkan
pernikahan. Tes ini penting dilakukan untuk memahami kondisi genetika pasangan dan
membantu pasangan untuk mengambil tindakan pencegahan atau perawatan bila
diperlukan.
Pemeriksaan bertujuan untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak menurun pada
keturunannya di kemudian hari sehingga hidup sehat bersama keluarga bisa tercapai.
Waktu pelaksanaan premarital skrining yang disarankan adalah 6 bulan sebelum calon
mempelai menikah. Pemeriksaan premarital yang terdiri atas pemeriksaan umum, yakni
uji pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal ini dilakukan karena umumnya status kesehatan
dapat dilihat lewat tekanan darah. Umumnya, tekanan darah tinggi dapat berbahaya bagi
kandungan sebab membuat tumbuh kembang janin dalam kandungan terhambat
(Kemenkes, 2018).
Selain itu, pemeriksaan premarital juga dapat mengetahui apakah pasangan tersebut
mempunyai beberapa riwayat penyakit ataukah tidak, misalnya diabetes. Selanjutnya,
Pemeriksaan premarital penyakit hereditas, Penyakit hereditas biasanya diturunkan dari
kedua orang tua, misalnya gangguan kelainan darah yang membuat penderitanya tidak
bisa memproduksi hemoglobin (sel darah merah) secara normal. Pemeriksaan premarital
penyakit menular harus dilakukan oleh calon pengantin, diantaranya seperti hepatitis B,
hepatitis C, dan HIV-AIDS. Pemeriksaan tersebut penting sekali dilakukan, mengingat
penyakit-penyakit menular tersebut sangat berbahaya dan mengancam jiwa. Pemeriksaan
premarital organ reproduksi juga sangat penting, Pemerikaan ini berkaitan dengan
kesuburan serta organ reproduksi untuk pria maupun wanita. Pemeriksaan ini bertujuan
untuk memeriksa kondisi kesehatan organ reproduksi diri sendiri dan pasangan
(Kemenkes, 2018)
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Premarital screening/ skrining pranikah?
2. Apa Manfaat melakukan premarital check up ?
3. Apa Jenis Skrining Pranikah?
4. Apa Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah?
5. Bagaimana tahap yang perlu dilakukan dalam tes kesehatan pra-nikah menurut
Kemenkes?
6. Apa Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah?
C. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas kuliah juga
agar kita mengetahui dan mengenal tentang SOP terkait asuhan masa nifas dan praktik
pelayanan kebidanan.
D. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian Premarital screening/ skrining pranikah.
2. Untuk mengetahui Manfaat melakukan premarital check up.
3. Untuk mengetahui Jenis Skrining Pranikah.
4. untuk mengetahui Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah.
5. Untuk mengetahui tahap yang perlu dilakukan dalam tes kesehatan pra-nikah
menurut Kemenkes.
6. Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
C. Jenis Skrining Pranikah
1. Skrining Pranikah Komprehensif
Skrining komprehensif adalah mengidentifikasi secara lengkap pada individu
tanpa tanda atau gejala. Ini dapat termasuk individu dengan gejala simtomatik
atau penyakit gejala yang tidak dikenali. Dengan demikian, tes skrining agak
tidak biasa karena dilakukan pada orang yang tampaknya dalam keadaan
sehat.Pada kategori skrining komprehensif adalah pemeriksaan laboratorium
lengkap, fisik dan psikis dengan lengkap dibuktikan anamnesa, KIE (Komunikasi
Informasi Edukasi) dan hasil pemeriksaan laboratorium yang lengkap serta
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) calon pengantin.
2. Skrining Pranikah Partial
Skrining partial adalah mengidentifikasi sebagian pemeriksaan pada individu
dengan gejala simtomatik atau penyakit gejala yang tidak dikenali. Skrining
partial terdiri dari anamnesa, pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan PP test,
HIV rapid test, Sifilis rapid test, KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) untuk
calon pengantin dan TT calon pengantin.
E. Beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam tes kesehatan pra-nikah menurut
Kemenkes:
1. Pemeriksaan fisik secara lengkap.
Pemeriksaan pre marital yang pertama terdiri atas pemeriksaan umum, yakni uji
pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal ini dilakukan karena umumnya status
kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah. Umumnya, tekanan darah tinggi
dapat berbahaya bagi kandungan sebab membuat tumbuh kembang janin dalam
kandungan terhambat. Selain itu, pemeriksaan pre marital juga dapat mengetahui
7
apakah pasangan tersebut mempunyai beberapa riwayat penyakit ataukah tidak,
misalnya diabetes.
2. Pemeriksaan penyakit hereditas
Penyakit hereditas biasanya diturunkan dari kedua orang tua, misalnya gangguan
kelainan darah yang membuat penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin
(sel darah merah) secara normal.
3. Pemeriksaan penyakit menular
Pemeriksaan yang ketiga meliputi pemeriksaan terhadap penyakit menular,
diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV-AIDS. Pemeriksaan tersebut
penting sekali dilakukan, mengingat penyakit-penyakit menular tersebut sangat
berbahaya dan mengancam jiwa.
4. Pemeriksaan organ reproduksi
Pemerikaan ini berkaitan dengan kesuburan serta organ reproduksi untuk pria
maupun wanita. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan
organ reproduksi diri sendiri dan pasangan.
5. Pemeriksaan alergi
Walaupun seringkali dianggap sepele, melakukan pemeriksaan alergi sangatlah
penting karena alergi yang tidak disadari dari awal dan tidak ditangani dengan
tepat dapat berakibat fatal
8
F. Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah
1. Analisa Hematologi (Hb, leukosit, eritrosit, trombosit). Ini bertujuan untuk
mendiagnosis penyakit infeksi dan penyakit darah.
2. Urine Aanalisis. Bertujuan untuk memantau kondisi fungsi ginjal atau saluran
kemih.
3. Golongan darah dan rhesus. Bertujuan untuk mengetahui kecocokan rhesus.
4. Glukosa puasa. Bertujuan untuk mengetahui penyakit kencing manis.
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pre-marital screening check up atau tes kesehatan pra nikah sebaiknya dilakukan
oleh pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Tes ini penting dilakukan untuk
memahami kondisi genetika pasangan dan membantu pasangan untuk mengambil
tindakan pencegahan atau perawatan bila diperlukan.
Pemeriksaan bertujuan untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak menurun
pada keturunannya di kemudian hari sehingga hidup sehat bersama keluarga bisa
tercapai. Waktu pelaksanaan premarital skrining yang disarankan adalah 6 bulan sebelum
calon mempelai menikah. Pemeriksaan premarital yang terdiri atas pemeriksaan umum,
yakni uji pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal ini dilakukan karena umumnya status
kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah. Umumnya, tekanan darah tinggi dapat
berbahaya bagi kandungan sebab membuat tumbuh kembang janin dalam kandungan
terhambat.
Selain itu, pemeriksaan premarital juga dapat mengetahui apakah pasangan
tersebut mempunyai beberapa riwayat penyakit ataukah tidak, misalnya diabetes.
Selanjutnya, Pemeriksaan premarital penyakit hereditas, Penyakit hereditas biasanya
diturunkan dari kedua orang tua, misalnya gangguan kelainan darah yang membuat
penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin (sel darah merah) secara normal.
Pemeriksaan premarital penyakit menular harus dilakukan oleh calon pengantin,
diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV-AIDS. Pemeriksaan tersebut penting
sekali dilakukan, mengingat penyakit-penyakit menular tersebut sangat berbahaya dan
mengancam jiwa. Pemeriksaan premarital organ reproduksi juga sangat penting,
Pemerikaan ini berkaitan dengan kesuburan serta organ reproduksi untuk pria maupun
wanita. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan organ reproduksi
diri sendiri dan pasangan
10
B. Saran
Semoga dengan di buatnya makalah ini dapat membantu mahasiswa kebidanan dalam
memahami tentang skrining pranikah tentang pemeriksaan kesehatan pranikah,
pencegahan penyakit menular dan partnership dalam kebidanan.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewi Puspitaningrum, S.Si.T, M.Kes. Dosen Program Studi DIII Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Semarang, EDUKASI PRANIKAHMEDIA EDUKASI BAGI
PASANGAN YANG BELUM MENIKAH
12