MASALAH GANGGUAN REPRODUKSI
TENTANG GANGGUAN HAID
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah masalah gangguan reproduksi
Dosen pengampu : Ibu Erni Ratna Suminar, SST.,MKM
Prodi S1 Kebidanan 2022/2023
Disusun Oleh:
Aras Pinanti (1910301003)
STIKES MUHAMMADIYAH CIREBON
Jl.Kalitanjung No. 14-18 A, Harjamukti, Kec Harjamukti, Kota Cirebon
Jawa Barat 45143
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang " Gangguan
Haid " yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan,
baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa STIKes
Muhammadiyah Cirebon. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Cirebon, 15 September 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………………
3
1. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
……………………………………………………………………………………. 4
2. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 4
3. Tujuan umum ……………………………………………………………… 4
4. Tujuan Khusus ………………………………………………………………. 5
5. Manfaat ……..
…………………………………………………………………………………….. 5
2. BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Haid ……………………………………………………………
B. Gangguan Haid
……………………………………………………………………………….
3. BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan menstruasi merupakan gangguan kesehatan reproduksi yang
tersebut dapat terjadi mulai dari tingkat yang ringan sampai berat, dan akan
hidup remaja dan wanita dewasa muda dan bisa menjadi indikator masalah
mendasar yang serius. Gangguan menstruasi sering terjadi pada wanita usia
disertai dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali
sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1). Menstruasi akan terjadi 3-7
hari. Hari terakhir menstruasi adalah waktu berakhir sebelum mulai siklus
menstruasi berikutnya. Rata-rata wanita mengalami siklus menstruasi selama
21-40 hari. Hanya sekitar 15% wanita yang mengalami siklus menstruasi
C. Tujuan Umum
Tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui apa pengertian haid
dan gangguan apa saja yang mungkin terjadi saat mengalami menstruasi.
D. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian haid atau menstruasi ?
2. Untuk mengetahui apa saja siklus menstruasi ?
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi menstruasi?
4. Untuk mengetahui jenis gangguan haid ?
5. Untuk mengetahui cara mencegah terjadinya gangguan menstruasi?
E. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan khusus nya mahasiswa kebidanan mengenai apa saja gangguan haid dan
bagaimana cara menangani gangguan tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Haid
palang merah, sedang ada tamu, tidak enak badan atau bendera sedang berkibar.
mukosa uterus) yang banyak mengandung pembuluh darah yang terjadi secara berkala
dan dikeluarkan melalui vagina, atau pendarahan periodik melalui vagina yang terjadi
persiapan jika sel telur(ovum) berhasil dibuahi oleh sel sperma (spermatozoid), dan
jika tidak berhasil dibuahi maka lapisan jaringan ini akan meluru
Menstruasi atau haid adalah perdarahan uterus secara periodik dan siklik, yang
hari, dengan lama menstruasi 4±2 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata 20–60 ml.
menarche bervariasi antara 10–16 tahun, tetapi rata-ratanya adalah 12,5 tahun.
1) Fase menstruasi
Fase paling jelas, ditandai dengan pengeluaran darah dan sisa endometrium
melalui vagina. Fase ini bersamaan dengan fase folikular ovarium. Saat korpus
yang terjadi melalui kerusakan vaskular ini membilas jaringan yang mati ke
lumen uterus dan hanya menyisakan sebuah lapisan tipis epitel dan
7
Prostaglandin uterus juga merangsang kontraksi ritmik ringan miometrium
2) Fase proliferasi
memacu proliferasi sel epitel, kelenjar, dan vaskular endometrium. Fase ini
3) Fase sekretorik
1. Estrogen
organ intim, memproduksi sel telur di dalam ovarium, serta mengatur siklus
menstruasi. Estrogen akan meningkat pada fase ovulasi dan menurun pada
fase luteal.
2. Progesteron
rahim untuk menebal dan menerima sel telur yang siap dibuahi. Kadar
hormon ini sangat rendah pada fase folikular dan akan mengalami
peningkatan pada fase luteal. Hormon ini diproduksi setelah melewati fase
ovulasi.
Hormon ini diproduksi di dalam otak dan berfungsi merangsang tubuh untuk
Hormon ini berperan dalam produksi sel telur. Dalam siklus menstruasi,
selama ovulasi. Jika sel telur bertemu sperma dan dibuahi, hormon ini akan
Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya.
Apabila sel telur tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan.
Menstruasi terjadi secara periodik satu bulan sekali. Saat wanita tidak
mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi pun
menopause.
1. faktor biologis seperti tekanan hidup, stres, kecemasan, aktivitas fisik atau
gizi (underweight jika IMT <17,0 dan obesitas jika IMT > 27,0) akan
gangguan pada gizi yaitu gizi yang kurang atau berlebih akan mengganggu
dapat dimodifikasi dengan mudah. Aktifitas fisik tidak harus dalam bentuk
perubahan berat badan dalam jangka waktu yang lama atau menetap maka
Masalah yang sering terjadi pada remaja saat ini adalah kelebihan asupan
B. Gangguan haid
dalam:
a. Polimenorea
Siklus haid lebih pendek dari normal, yaitu kurang dari 21 hari, perdarahan
kurang lebih sama atau lebih banyak daripada haid normal. Penyebabnya
seperti:
Siklus haid lebih panjang dari normal, yaitu lebih dari 35 hari, dengan
perdarahan yang lebih sedikit. Umumnya pada kasus ini kesehatan penderita
tidak terganggu dan fertilitas cukup baik. Umumnya, kondisi ini merupakan
yang lebih ringan selama tiga hingga enam bulan setelah menggunakan alat
bulimia juga dapat menyebabkan kondisi ini Umum terjadi pada gadis remaja
ini juga dapat memengaruhi pada wanita dengan diabetes atau masalah tiroid
Dapat terjadi pada wanita dengan kadar protein tinggi prolaktin. Adapun hal
lain yang menyebabkan hal tersebut adalah karena faktor stres, gangguan
gizi.
nutrisi penting saat menstruasi. Perbanyak konsumsi sayur dan buah sebagai
c. Amenorea
fisiologis yaitu masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi, dan
setelah menopause.
Pencegahan Amenorea
1. Perubahan pola hidup sehat.
2. Cukup beristirahat.
3. Hindari berolahraga atau beraktivitas berlebihan.
4. Jaga pola makan yang sehat dengan tidak menahan nafsu makan.
5. Hindari stres yang berkepanjangan.
6. Catat dan perhatikan siklus menstruasi dengan saksama.
1) Hipermenorea (menoragia)
Merupakan perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih
hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80
2010 dalam Sinaga dkk, 2017). Penyebab kelainan ini terdapat pada
atau yang lebih parah adalah adanya kanker serviks, kanker endometrium,
vagina atau leher rahim juga dapat menyebabkan menoragia (Marret et al,
perubahan pola haid tidak teratur, perdarahan bercak atau menoragia dan
(Prawiroharjo, 2007).
2) Hipomenorea
Merupakan perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih sedikit
memperngaruhi fertilitas.
1) Dismenorea
a. Pengertian
seringkali disertai dengan nyeri punggung bawah, mual muntah, sakit kepala
atau diare. Istilah dismenorea hanya dipakai jika nyeri terjadi demikian
hebatnya, oleh karena hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak di
perut bagian bawah sebelum dan selama haid. Dikatatakan demikian apabila
nyeri yang terjadi ini memaksa penderita untuk beristirahat dan meninggalkan
aktivitasnya untuk beberapa jam atau hari. Dismenorea adalah menstruasi yang
nyeri disebabkan oleh kejang otot uterus (Mitayani, 2011). Dismenorea atau
nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan
merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita
i. Dismenorea primer
primer biasanya terjadi akibat adanya kelainan pada gangguan fisik yang
menusuk, merasa diremas, atau sakit seklai. Biasanya terjadi terbatas pada
daerah paha dan pinggang. Selain rasa nyeri, dapat disertai dengan gejala
sistematik, yaitu berupa mual, diare, sakit kepala, dan gangguan emosional.
ii. Dismenorea sekunder
b. Epidemiologi
berbagai studi di dunia, dimana perempuan usia remaja memiliki angka yang
lebih tinggi. Menurut studi yang dilakukan Zhou di sebuah universitas di China
mengalami dismenorea. Sebuah survey di Canada yang diikuti oleh lebih dari
kejadian dismenorea sedang hingga berat terjadi pada 60% responden, yang
dini(sebelum usia 12 tahun), serta jarak antar menstruasi dan durasi menstruasi
c. Etiologi
i. Faktor kejiwaan
hal ini sekarang tidak dianggap sebagai faktor yang penting sebagai
penyebab dismenorea.
rasa nyeri.
kontraksi otot polos dan bila dilepaskan secara berlebih ke dalam sirkulasi
dismenorea primer.
v. Faktor alergi
bagian bawah, nyeri punggung bawah serta persalinan atau aborsi yang
neuron C tipe kecil, yang berkontribusi pada nyeri saat dismenorea. Selain
itu, PGF2α dan PGE2 dapat menstimulasi kontraksi otot polos bronkus,
nyeri semakin berat sering terjadi pada pertengahan siklus dan selama
d. Diagnosis
Dismenorea primer adalah diagnosa klinis, berdasarkan riwayat
volume dan durasi menstruasi, serta gejala bercak antar menstruasi atau
hubungan antara onset nyeri dan onset menstruasi, derajat dan lokasi nyeri,
dan gejala lain seperti mual, muntah, diare, nyeri punggung, atau sakit kepala
juga perlu diketahui. Hal lain yang perlu ditanyakan pada pasien adalah sejauh
dari waktu ke waktu, serta kemunculan nyeri selain saat menstruasi. Riwayat-
onset nyeri setelah usia 35 tahun serta nyeri pelvis kronis yang tidak berkala.
primer, nyeri yang sulit diatasi oleh NSAID menunjukkan bahwa terdapat
kelainan pelvis.17
Pada perempuan dengan dismenorea sekunder yang berhubungan
serta pada kasus adenomiosis sering dihubungkan dengan uterus yang tebal,
e. Pencegahan Disminore
ii. NSAID
proprionat adalah pilihan yang baik karena terjangkau dan dapat dibeli
iii. Analgesik
dan dapat menjadi pilihan pertama pada perempuan yang aktif secara
menstruasi.
penderita dengan terapi NSAID dan atau terapi hormonal yang tidak
kelainan penyebabnya.
a. Pengertian
kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri payudara, dan
lain-lain. Keluhan pada kasus berat dapat meliputi depresi, rasa takut,
b. Etiologi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dikeluhkan oleh banyak wanita, terutama remaja putri. Gangguan tersebut dapat
terjadi mulai dari tingkat yang ringan sampai berat, dan akan berdampak pada
sekolah.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Anurogo, Dito& Wulandari,A 2011, Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid, CV Andi Offset ,
Jogjakarta.
Elsevier, Singapura.
Jakarta