PENELITIAN INSTITUSI
Identifikasi Status Gizi dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Sebagai
Cilacap Tengah I
Tim Pengusul :
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Justifikasi Anggaran Penelitian
Lampiran 2. Anggaran
RINGKASAN
1. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting untuk
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan yang tersedia. Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2017 sebanyak 475 kasus, mengalami penurunan dibandingkan dengn jumlah
kasus tahun 2016 yang sebanyak 602 kasus. AKI yang tinggi pada hakekatnya juga
ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Ibu hamil dengan status gizi buruk cenderung
dihadapkan pada risiko kematian yang lebih besar, sampai saat ini masih banyak ibu
hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi
Kronik (KEK) dan anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar
hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar hemoglobin 10,5 g%
pada trimester 2. Dampak anemia pada ibu hamil dan janin sangat bervariasi yaitu dari
ringan sampai berat. Bila kadar hemoglobin lebih rendah dari 6g/dl, maka dapat timbul
komplikasi yang signifikan pada ibu dan janinnya. Kadar hemoglobin serendah itu tidak
dapat mencukupi kebutuhan oksigen janin dan dapat menyebabkan gagal jantung pada
ibu. Selain itu anemia pada ibu hamil juga dapat menyebabkan hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, abortus, lamanya waktu persalinan
karena kurangnya daya dorong Rahim, perdarahan, infeksi. Beberapa faktor yang
berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil meliputi, umur, paritas, status
ekonomi, pengetahuan, tingkat pendidikan dan kepatuhan konsumsi tablet Fe.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan faktor risiko anemia pada ibu hamil.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil anemia bulan Januari-Agustus 2019
sejumlah 72. Sampel penelitian diambil dengan teknik total sampling. Penelitian ini di
analisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian faktor risiko kejadian anemia pada
ibu hamil berdasarkan umur di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I sebagian
besar tergolong kategori reproduksi tidak berisiko yaitu sejumlah 58 orang (80,6%),
paritas multigravida sejumlah 53 orang (73,3%), tidak KEK sejumlah 66 orang
(91,7%), usia kehamilan trimester III sejumlah 65 orang (90,4%), pendidikan tinggi
sejumlah 50 orang (69,5%) dan pendapatan tinggi sejumlah 59 orang (81,9%).
FAKTOR RISIKO ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS CILACAP TENGAH I TAHUN 2019
BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting untuk
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan yang tersedia. Hasil Survey Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) tahun 2015 menyatakan AKI di Indonesia yaitu 305 per 100.000
Kelahiran Hidup (KH). AKI tersebut masih belum mencapai target Sustainable
Development Goals (SDGs) yang diharapkan yaitu kurang dari 70 per 100.000
KH (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017
sebanyak 475 kasus, mengalami penurunan dibandingkan dengn jumlah kasus
tahun 2016 yang sebanyak 602 kasus. Dengan demikian AKI Provinsi Jawa
Tengah juga mengalami penurunan dari 109,65 per 100.000 KH pada tahun 2016
menjadi 88,05 per 100.000 KH pada tahun 2017. Kabupaten Cilacap menduduki
peringkat ke enam dengan jumlah AKI pada tahun 2017 sebanyak 20 kasus (Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2017).
Berdasarkan kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah 60% terjadi dalam masa
nifas, 26,32% terjadi pada waktu hamil dan sebesar 13,68% pada waktu
persalinan. Berdasarkan penyebab kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan
sebesar 32,97%, perdarahan sebesar 30,37%, gangguan sistem peredaran darah
sebesar 12,36%, infeksi sebesar 4,34%, gangguan metabolisme sebesar 0,87% dan
lain-lain sebesar 19,09%. Sementara berdasarkan kelompok umur kejadaian
kematian ibu terbanyak adalah pada kelompok umur 20-34 tahun sebesar 66,68%,
kemudian pada kelompok umur ≥ 35 tahun sebesar 29,89% dan pada kelompok
umur ≤ 20 tahun sebesar 4,42% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2017).
AKI yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil.
Ibu hamil dengan status gizi buruk cenderung dihadapkan pada risiko kematian
yang lebih besar, sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami
masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan
anemia (Almatsier, 2004). KEK merupakan keadaan dimana ibu menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan pada ibu hamil. Ibu hamil diketahui menderita KEK dapat
dilihat dengan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan risiko KEK adalah
kurang dari 23,5 cm (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007).
Menurut Supariasa (2002) adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kejadian KEK pada ibu hamil diantaranya faktor langsung (asupan makanan dan
infeksi) dan factor tidak langsung (sosial ekonomi yang meliputi pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, usia, jarak kehamilan dan faktor perilaku).
Ibu hamil yang mengalami KEK akan menimbulkan masalah baik pada ibu
maupun janinnya. KEK pada ibu dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara
lain perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, infeksi dan
anemia (Waryana, 2010).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin di bawah
11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar hemoglobin 10,5 g% pada trimester 2
(Saifuddin, 2009). Dampak anemia pada ibu hamil dan janin sangat bervariasi
yaitu dari ringan sampai berat. Bila kadar hemoglobin lebih rendah dari 6g/dl,
maka dapat timbul komplikasi yang signifikan pada ibu dan janinnya. Kadar
hemoglobin serendah itu tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen janin dan
dapat menyebabkan gagal jantung pada ibu. Selain itu anemia pada ibu hamil juga
dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel
otak, abortus, lamanya waktu persalinan karena kurangnya daya dorong Rahim,
perdarahan, infeksi (Demmouche dkk, 2011). Beberapa faktor yang berhubungan
dengan kejadian anemia pada ibu hamil meliputi, umur, paritas, status ekonomi,
pengetahuan, tingkat pendidikan dan kepatuhan konsumsi tablet Fe (Krisnawati,
dkk, 2015).
Survey pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Cilacap Tengah I
didapatkan data pada tahun 2018 didapatkan ibu hamil yang mengalami KEK
sebanyak 61 ibu hamil dan yang mengalami anemia 120 ibu hamil. Ibu hamil
yang mengalami KEK akan menjadi faktor risiko terjadinya anemia. Anemia pada
ibu hamil menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan perdarahan
postpartum. Dimana perdarahan merupakan penyebab kedua kematian ibu di
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi faktor risiko kejadian
anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I”.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana identifikasi faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I tahun 2019?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Selatan I tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan umur
ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I tahun 2019.
b. Mengidentifikasi kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan paritas
di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I tahun 2019.
c. Mengidentifikasi kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan tingkat
pendidikan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I tahun
2019.
d. Mengidentifikasi kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan
pendapatan di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I tahun 2019
e. Mengidentifikasi kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan lingkar
lengan atas di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I tahun 2019
f. Mengidentifikasi kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan usia
kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I tahun 2019
1.4. Luaran Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu artikel ilmiah
yang dapat diakses melalui Jurnal Kesehatan Al Irsyad. Hasil penelitian ini
juga diharapkan dapat dijadikan sebagai materi pada mata kuliah di Prodi D3
Kebidanan salah satunya adalah mata kuliah asuhan kehamilan.
1.5. Kontribusi Penelitian
1. Bagi Penulis
Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman tentang penelitian.
2. Bagi Institusi
Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengembangkan
kompetensi mahasiswa.
3. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu hamil mengenai status gizi
dan anemia dalam kehamilan sehingga dapat melakukan pencegahan dan
penanggulangannya.
4. Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat menjadi masukan untuk program penyuluhan kesehatan
pada ibu hamil dalam upaya penurunan angka kematian ibu.
Variabel Independen
1. Lingkar Lengan Status ibu hamil yang 1. 0 = KEK jika LILA Nominal
Atas (LILA) diukur berdasarkan LILA <23,5cm
2. 1 = Tidak KEK jika
LILA ≥23,5cm
2. Usia Kehamilan Usia kehamilan ibu yang 1. 0 = Timester I Nominal
dilihat dari catatan rekam 2. 1 = Trimester II
medis 3. 2 = Trimester III
Identifikasi faktor risiko kejadian anemia hamil Riset ajuan saat ini
sebagai deteksi dini faktor risiko kematian ibu
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1
Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan
1 Gaji dan upah Rp. 800.000
2 Bahan habis pakai dan peralatan Rp. 2.100.000
3 Perjalanan Rp. 600.000
4 Publikasi Rp. 500.000
5 Biaya monev Rp. 500.000
Total Rp. 4.000.000
b. Paritas
Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil dengan anemia berdasarkan
paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I Tahun 2019 disajikan
dalam tabel 5.2 di bawah ini.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Dengan Anemia Berdasarkan
Paritas Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I Tahun 2019
No Kategori Paritas Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Primigravida 19 26,3
2 Multigravida 53 73,3
Jumlah 72 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel 5.2 di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik ibu
hamil dengan anemia berdasarkan paritas di wilayah kerja Puskesmas Cilacap
Tengah I sebagian besar tergolong multigravida yaitu sejumlah 53 orang
(73,3%) dan sebagian kecil tergolong primigravida yaitu sejumlah 19 orang
(26,3%).
Hasil penelitian karakteristik ibu hamil dengan anemia berdasarkan paritas
sebagian besar adalah multigravida sejumlah 53 orang (73,3%). Hal ini sejalan
dengan penelitian Novi (2012) yang melaporkan bahwa ibu hamil yang
mengalami anemia pada multigravida sejumlah 21 orang (70%). Seorang ibu
yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan
berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Paritas
mempengaruhi kejadian anemia pada kehamilan, karena pada kehamilan
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
ibu dan membentuk sel darah merah janin. Jika persediaan cadangan Fe
minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan
akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya (Manuaba, 2010).
Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Qudsiyah (2012)
didapatkan bahwa tidak terdapat yang positif antara paritas dengan kejadian
anemia pada ibu hamil, hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat
memicu terjadinya anemia pada ibu hamil.
d. Usia Kehamilan
Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil dengan anemia berdasarkan
usia kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I Tahun 2019
disajikan dalam tabel 5.4 di bawah ini.
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Dengan Anemia Berdasarkan
Usia Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I Tahun 2019
No Kategori Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
Kehamilan
1 Trimester I 2 2,7
2 Trimester II 5 6,9
3 Trimester III 65 90,4
Jumlah 72 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel 5.4 di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik ibu
hamil dengan anemia berdasarkan usia kehamilan di wilayah kerja Puskesmas
Cilacap Tengah I sebagian besar tergolong usia kehamilan trimester III yaitu
sejumlah 65 orang (90,4%) dan sebagian kecil tergolong dalam usia kehamilan
trimester I yaitu sejumlah 2 orang (2,7%).
Hasil penelitian didapatkan mayoritas ibu hamil yang mengalami anemia
adalah ibu hamil trimester III sejumlah 65 orang (90,4%). Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sambi I Kabupaten
Boyolali oleh Astuti (2018) dengan hasil sebagian besar ibu hamil trimester III
yang mengalami anemia sejumlah 24 orang (63,2%) dan pada trimester II
sejumlah 14 orang (36,8%). Pada ibu hamil trimester I, zat besi yang
dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin
masih lambat. Menginjak trimester II hingga III, volume darah dalam tubuh
ibu hamil akan meningkat sampai 35% ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi
untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut
oksigen lebih banyak untuk janin.
e. Pendidikan
Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil dengan anemia berdasarkan
pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I Tahun 2019
disajikan dalam tabel 5.5 di bawah ini.
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Dengan Anemia Berdasarkan
Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I Tahun 2019
No Kategori Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Rendah 22 30,5
2 Tinggi 50 69,5
Jumlah 72 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel 5.5 di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik ibu
hamil dengan anemia berdasarkan pendidikan di wilayah kerja Puskesmas
Cilacap Tengah I sebagian besar tergolong dalam kategori pendidikan tinggi
yaitu sejumlah 50 orang (69,5%) dan sebagian kecil tergolong dalam kategori
pendidikan rendah I yaitu sejumlah 22 orang (30,5%).
Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas pendidikan ibu hamil adalah
SMA sebanyak 50 orang (69,5%). Tetapi pada kenyataannya masih banyak
ibu hamil yang mengalami anemia. Dalam hal ini bidan sudah memberikan
informasi mengenai nutrisi ibu, minum Fe secara lisan kepada ibu hamil.
Tetapi dalam menyampaikan informasi tidak menggunakan media alat bantu,
misalnya dengan lembar balik atau leaflet yang bisa memudahkan ibu hamil
untuk menerima informasi. Apabila hanya secara lisan, ibu hamil sulit
menerapkan dan terkadang lupa dengan informasi tersebut. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sadiman (2014).
Hasil penelitian ini juga senada dengan penelitian Ariska (2015) yang
menyatakan sebagian besar pendidikan responden adalah SMA 42 orang
(49,2%) dan pendidikan SD 12 orang (14,1%). Penelitian lain dilakukan di
Puskesmas Tembuku Kabupaten Bangli tahun 2014 oleh Restu didapatkan
responden yang memiliki pendidikan rendah berjumlah 7 orang (33,3%),
pendidikan menengah berjumlah 12 orang (57,2%) dan pendidikan tinggi 2
orang (9,5%).
f. Pendapatan
Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil dengan anemia berdasarkan
pendapatan di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I Tahun 2019
disajikan dalam tabel 5.6 di bawah ini.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Dengan Anemia Berdasarkan
Pendapatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I Tahun 2019
No Kategori Pendapatan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Rendah 13 18,1
2 Tinggi 59 81,9
Jumlah 72 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel 5.6 di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik ibu
hamil dengan anemia berdasarkan pendapatan di wilayah kerja Puskesmas
Cilacap Tengah I sebagian besar tergolong dalam kategori pendapatan tinggi
yaitu sejumlah 59 orang (81,9%) dan sebagian kecil tergolong dalam kategori
pendapatan rendah I yaitu sejumlah 13 orang (18,1%).
Hasil pendapatan keluarga ibu hamil dengan anemia berdasarkan tabel di
atas adalah sejumlah 81,9% berpendapatan ≥UMR kabupaten Cilacap. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sambi I
oleh Astuti (2018) dengan hasil sebagian besar pendapatan keluarga ibu hamil
anemia >UMR kabupaten Boyolali sejumlah 31 orang (81,6%). Pendapatan
keluarga akan mempengaruhi daya beli pangan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Semakin besar pendapatan maka daya beli pangan semakin baik
sehingga mempengaruhi asupan yang dikonsumsi ibu hamil untuk kebutuhan
diri dan juga janinnya. Pemenuhan makanan yang banyak mengandung zat
besi seperti sayuran hijau dan lauk hewani akan berpengaruh pada anemia ibu
hamil (Rini, 2014).
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan umur di Wilayah
Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I sebagian besar tergolong kategori
reproduksi tidak berisiko yaitu sejumlah 58 orang (80,6%) dan sebagian kecil
tergolong dalam kategori reproduksi berisiko yaitu sejumlah 14 orang
(19,4%).
2. Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan paritas di Wilayah
Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I sebagian besar tergolong multigravida
yaitu sejumlah 53 orang (73,3%) dan sebagian kecil tergolong primigravida
yaitu sejumlah 19 orang (26,3%).
3. Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan LILA di Wilayah
Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I sebagian besar tergolong kategori normal
yaitu sejumlah 66 orang (91,7%) dan sebagian kecil tergolong dalam kategori
Kurang Energi Kronis (KEK) yaitu sejumlah 6 orang (8,3%).
4. Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan usia kehamilan di
Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I sebagian besar besar tergolong
usia kehamilan trimester III yaitu sejumlah 65 orang (90,4%) dan sebagian
kecil tergolong dalam usia kehamilan trimester I yaitu sejumlah 2 orang
(2,7%).
5. Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan pendidikan di
Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I sebagian besar tergolong dalam
kategori pendidikan tinggi yaitu sejumlah 50 orang (69,5%) dan sebagian kecil
tergolong dalam kategori pendidikan rendah yaitu sejumlah 22 orang (30,5%).
6. Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan pendapatan di
Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I sebagian besar tergolong dalam
kategori pendapatan tinggi yaitu sejumlah 59 orang (81,9%) dan sebagian
kecil tergolong dalam kategori pendapatan rendah yaitu sejumlah 13 orang
(18,1%).
DAFTAR PUSTAKA
2. Riwayat Pendidikan
S-1/D IV S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Sebelas Universitas Sebelas
Maret Maret
Bidang Ilmu D-IV Bidan Pendidik S-2 Ilmu Kesehatan
Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus 2010 – 2011 2013 - 2015
Judul Hubungan Perbedaan Terapi
Skripsi/Tesis/desertasi Pengetahuan Tentang Murottal dan Terapi
SADARI Dengan Musik Klasik
Motivasi Melakukan Terhadap
SADARI Pada Kecemasan
Wanita Usia Subur Di Menghadapi
Kelurahan Donan Persalinan
Cilacap
Nama M. Nur Dewi K, Prof. Dr. H. AA.
Pembimbing/Promotor A.Md,S.ST,M.Kes Subijanto, dr., MS,
Ropitasari, Dr. Supriyadi Hari
S.SiT,M.Kes Respati, dr.
Sp.OG(K)
3. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1. 2012 AnalisisPerbedaan Lingkungan LPPM STIKES 3 juta
Belajar Terhadap Hasil Al-Irsyad Al-
BelajarMahasiswa Antara Islamiyyah
Kurikulum Berbasis Isi dengan Cilacap
Kurikulum Berbasis Kompetensi
di Program Studi D3 Kebidanan
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Cilacap Tahun 2012
B. Riwayat Pendidikan
S-1/D IV S-2
Nama Perguruan Tinggi Poltekkes Kemenkes Universitas Airlangga
Semarang Surabaya
Bidang Ilmu D4 Bidan Pendidik S-2 Ilmu Kesehatan
Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus 2010 – 2011 2014 – 2016
Judul Skripsi/Tesis/desertasi Perbedaan Tingkat Pengaruh Sikap, Norma
Pengetahuan Dan Sikap Subjektif Dan Perceived
Remaja Dalam Behavioral Control
Pencegahan Hiv/Aids Terhadap Keikutsertaan
Sebelum Dan Sesudah Akseptor Kb Mop Di
Diberikan Pendidikan Kabupaten Cilacap
Kesehatan Tentang Tahun 2016
Hiv/Aids Di Smk Setia
Budi Kelas X Dan Xi
Semarang Tahun 2011
3. Perjalanan
No Jenis Anggaran Harga satuan Harga
1 Perijinan 4 x 50.000 200.000
2 Pengambilan data 8 x 50.000 400.000
Total 600.000
4. Publikasi
No Jenis Anggaran Harga satuan Harga
1 Publikasi ilmiah 1 x 500.000 500.000
Total 500.000
5. Monev
No Jenis Anggaran Harga satuan Harga
1 Monev 1 x 500.000 500.000
Total 500.000
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
SURAT TUGAS
Nomor ,12L9 I 236.1 I 03.6
Yang bertanda tangan di bawah ini Ketua STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap memberikan
tugas kepada Dosen Tim Pelaksana Program Penelitian Institusi atas nzrma:
Jridul:
"Faktor Risiko Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Tengah I"
Untuk melaksanakan Program Penelitian Institusi yang akan dilaksanakan pada:
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan
memberikan laporan setelah selesai melaksanakan tugas.
Cilacap, 23 Apnl20l9
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
BADAN KESATUAN BAHGSA DAN POLITIK
Jalan D.l Panjaitan Nomor 1 Telepon (0282) 534118 -537477 Faximile (0282) 5M118
CILACAP
Kode Pos 53223
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ( BAKESBANGPOL )
Kabupaten Cilacap menyatakan TIDAK KEBERATAN untuk memberikan rekomendas atas Peia<sa^aa^
Penelitian yang akan dilaksanakan oleh :
I DASAR : 1. peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap;
2. peraturan Bupati Cilacap Nomor 4 Tahun 2017 tanggal 6 Januatl 2q17 tentang
pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian, Rekomendasi Pengabdian
Masyarakat, tzin Peneliiian dan lzirrPengabcfi-an Masyarakat di Wilayah Kabupaten
Cilacap;
3 Surat Rekomendasi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik KabuPaten
Cilacap Nomor . 07210625N12812019 tanggal 03 Mei 2019, Perrhal Rekomenciast
Penelitian.
ll. MEMBACA : Surat dan Proposal Penelitian
Ill. yang bertandatangan di bawah ini Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan
penlembangan Dairah (BAppEL|TBANGDA) Kabupaten Cilacap, memberikan lZlN atas pelaksanaan
Pen6litian datam wilayah Kabupaten Cilacap yang dilaksanakan oleh :
1. Nama '. Rochany Septiyaningsih, S'ST', MPH, dkk (5 orang)
2. pekerjaan : Dosen dan Mahasiswa STIKES Al-lrsyad Al-lslamiyyah Cilacap
3. Alamat : Jl. Cerme No. 24 Kabupaten Cilacap
4. Judul : Faktor Risiko Kejadian Anemia Pada lbu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas CilacaP Tengah I
5 Tujuan . Program Penelitian Dosen lnstitusi
6 Tempat/Lokasi : Puskesmas CilacaP Tengah I
NlP 19640