Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam negara hukum.


Hukum adalah aturan yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari kita dimana tiap-tiap
sendi kehidupan kita berada dalam naungan hukum. Hukum selain untuk melindungi kita
dari penyalahgunaan kekuasaan, hukum juga digunakan untuk menegakkan keadilan.
Secara sederhana, hukum adalah peraturan yang mengatur norma dan sanksi dari
setiap pelanggaran yang dilakukan. Setiap negara mempunyai aturan-aturan hukum
tersendiri yang berbeda antara satu dan yang lainnya.
Sebagai negara hukum, Indonesia sendiri mempunyai hukum-hukum yang berasal dari
berbagai sumber, seperti adat, agama dan hukum yang berasal dari bangsa penjajah.
Pengertian hukum secara umum adalah seluruh aturan tingkah laku berupa
kaidah/norma baik tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur dan menciptakan
tata tertib dimasyarakat yang harus ditaati oleh setiap anggota masyarakat.

Dalam pengertian lain, Hukum adalah sebuah aturan norma-norma yang berisikan petunjuk
mengenai mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.

Hukum berkaitan dengan keadilan, kewibawaan ketaatan dan aturan norma-norma dalam
kehidupan untuk mengendalikan perilaku manusia, menjaga ketertiban dan keadilan, serta
mencegah terjadinya kekacauan.

Pengertian norma bisa diartikan sebagai petunjuk atau pedoman tingkah laku yang harus
dilakukan ataupun tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan suatu
alasan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah aturan atau ketentuan yang
mengikat warga kelompok dalam masyarakat. Di mana sebagai panduan, tatanan, dan
pengendali tingkah laku yang sesuai.

Norma biasanya berlaku dalam lingkungan masyarakat dengan aturan tak tertulis, tetapi
secara sadar masyarakat mematuhinya. Ada berbagai macam-macam norma diantaranya,
norma agama, norma kesopanan, norma hukum, dan norma kesusilaan.
Norma sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu 'norm' yang berarti patokan, pedoman, atau pokok
kaidah. Pengertian norma adalah kaidah yang menjadi sebuah petunjuk, pedoman untuk seseorang
dalam bertindak atau tidak, serta bertingkah laku dalam kehidupan di lingkungan masyarakat,
seperti norma kesopanan, norma hukum, serta norma agama.

Macam-Macam Norma

 Macam-Macam norma terbagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, yakni norma formal dan
non-formal. Berikut ulasannya:

1. Norma Formal

Norma formal adalah ketentuan dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat serta dibuat
oleh lembaga atau institusi yang sifatnya resmi atau formal. Norma ini dibuat oleh lembaga-
lembaga yang bersifat formal seperti perintah presiden, peraturan pemerintah, konstitusi
dan lain sebagainya.

2. Norma Non-formal

Norma non formal adalah ketentuan dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak
diketahui tentang siapa dan bagaimana yang menerangkan mengenai norma tersebut.
Norma ini biasanya tidak tertulis, tetapi masyarakat dengan sadar melakukannya seperti
sebuah kebiasaan yang ada dalam suatu lingkup kehidupan masyarakat.

JENIS-JENIS NORMA

1. Norma Agama

Norma yang satu ini menjadi pedoman hidup bagi manusia yang bersumber dari
Tuhan Yang Maha Esa. Isi dari norma ini berupa perintah, ajaran, dan larangan.
Perintah adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan atau dikerjakan. Larangan
adalah suatu perbuatan yang tidak bisa dilakukan atau harus dihindari. Sementara
sanksi adalah akibat atau hukuman yang diberikan kepada orang yang melanggar
aturan atau norma.
Pada umumnya setiap pemeluk agama menyakini bawa barang siapa yang mematuhi
perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan Tuhan akan memperoleh
pahala. Sementara sanksi dari pelanggaran norma agama berupa dosa dengan
balasan di akhirat kelak.
2. Norma Kesusilaan
Norma yang satu ini bersumber dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan
mendorong manusia untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Jika
seseorang melanggar norma ini, biasanya mereka akan mendapat sanksi berupa
penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat.

Nilai-Nilai kesusilaan bersifat universal karena sifatnya yang melekat pada diri
manusia. Dalam hal ini berarti norma kesusilaan dapat berlaku dimanapun dan
kapanpun.

3. Norma Kesopanan

Norma kesopanan sendiri didasari oleh beberapa hal seperti kebiasaan,


kepantasan, kepatutan yang berlaku di masyarakat. Norma kesopanan sendiri
sumbernya berasal dari pergaulan manusia.
Norma ini biasanya bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, budaya dan nila-nilai
masyarakat. Tata sopan santun mendorong untuk berbuat baik namun tidak
bersumber dari hati nurani. Tetapi, hanyauntuk sekedar menghargai orang lain
dalam pergaulan sosial. Maka, norma kesopanan bersifat kultural, kontekstual,
nasional atau bahkan lokal.
4. NORMA HUKUM
Norma hukum sendiri bersumber dari negara atau pemerintah yang diatur
dalam Undang-Undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk melindungi
kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat. Norma hukum juga sebagai
pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas dan nyata. Sanksinya itu tegas,
memaksa dan mengikat, seperti penjara, denda.
Sifat 'memaksa' dengan sanksi yang tegas dan nyata inilah yang merupakan
kelebihan norma hukum dibanding dengan ketiga norma yang lain. Negara berkuasa
untuk memaksakan aturan-aturan hukum guna dipatuhi dan terhadap orang-orang
yang bertindak melawan hukum akan diancam dengan hukuman pidana dan denda.

Fungsi Norma
Norma dianggap sangat penting di masyarakat. Karena, jika tidak adanya norma yang
berlaku, akan terjadi kekacauan, keributan, bahkan kerusuhan. Pentingnya norma dalam
masyarakat dikarenakan norma memiliki fungsi berikut:
1. Bisa mencegah terjadinya benturan kepentingan masyarakat

2. Dapat menciptakan kehidupan masyarakat menjadi aman, tentram, dan tertib.

3. Memberi petunjuk atau pedoman bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan
dimasyarakat

4. Membantu mencapai tujuan bersama dalam masyarakat

5. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai nilai yang berlaku.

6. Memberikan batasan yaitu berupa larangan atau perintah dalam berperilaku dan
bertindak.

7. Memaksa individu dalam menyesuaikan dan beradaptasi dengan normanorma yang


berlaku yang ada dalam masyarakat serta menyerap nilai-nilai yang diharapkan.

Pengertian Hukum Menurut Para Ahli

 Menurut Samidjo, pengertian Hukum adaah himpunan peraturan-peraturan yang


bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau ijin untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan
masyarakat.
 Menurut Satjipto Rahardjo, Hukum adalah karya manusia berupa norma-norma
yang berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku.
 Menurut J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto, Hukum adalah peraturan-
peraturan bersifat memaksa yang dibuat oleh badan-badan resmi berwajib, yang
menentukan tingkah laku
 Menurut KBBI, Pengertian hukum adalah undang undang, peraturan atau adat yang
secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.

Kesimpulan

Pengertian Hukum Adalah himpunan peraturan berisi norma-norma atau kaidah yang
mengatur tata tertib hidup bermasyarakat, hukum berisi aturan mana yang boleh dan tidak
boleh dilakukan serta hukuman terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan.

Tujuan Hukum

Setiap aturan memiliki tujuan, begitupun hukum yang memiliki tujuan hukum yang
diantaranya adalah sebagai berikut;

 Melindungi hak asasi setiap manusia.


 Menciptakan kesejahteraan, ketentraman, kenyamanan dalam kehidupan
 Menciptakan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat tanpa mengenal kasta.
 Menjadi petunjuk dalam pergaulan bagi setiap anggota masyarakat;
 Menjaga agar tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat;
 Kedamaian hidup manusia berupa ketertiban ekstern antar-pribadi dan
ketenangan intern pribadi;
 Sebagai sarana penegak dalam proses pembangunan;
 Menyelenggarakan keadilan, ketertiban, kebenaran, kententeraman, serta
perdamaian sebagai syarat untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
 Mewujudkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 

Unsur Unsur Hukum

Sebagai alat untuk menegakkan keadilan dan mengatur kehidupan bermasyarakat, hukum
memiliki unsur-unsur tertentu yang sekaligus menjadi ciri khasnya. Berikut adalah empat
unsur hukum beserta penjelasan dan contohnya.

1. Mengatur Tingkah Laku Masyarakat

Sebuah produk hukum harus mengandung unsur peraturan yang berfungsi untuk mengatur
interaksi dan hubungan antar anggota masyarakat di tempat hukum tersebut berlaku.
Contohnya adalah setiap anggota masyarakat dilarang melakukan tindakan kriminal yang
membahayakan orang lain.

2. Dibuat oleh Badan Resmi yang Berwajib

Tidak setiap orang atau lembaga memiliki hak dan kewenangan untuk membuat produk
hukum. Hanya badan resmi yang berwenang dan ditentukan berdasarkan kesepakatan yang
boleh membuatnya. Contohnya adalah KUHP dibuat oleh lembaga resmi negara, bukan oleh
pihak swasta.

3. Peraturan Bersifat Memaksa

Sifat hukum yang memaksa ini membedakan hukum dengan norma lain yang berlaku di
dalam masyarakat. Sifat memaksa ini ditandai dengan adanya sanksi bagi siapa pun yang
melanggar. Contohnya adalah pengendara motor yang tidak memakai helm wajib ditilang
dan tidak bisa menolak.

4. Sanksi Bersifat Tegas

Unsur terakhir dalam produk hukum adalah adanya sanksi yang tegas. Sanksi ini diatur di
dalam perundang-undangan atau produk hukum lainnya yang telah disepakati bersama.
Sanksi bisa berupa penjara, denda, bahkan hukuman mati. Contohnya, sanksi bagi para
koruptor adalah hukuman penjara.
Sumber Hukum

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menjadi penyebab timbulnya hukum. Dalam
ilmu hukum, dikenal dua jenis sumber hukum, yaitu sumber hukum material dan sumber
hukum formal.

1. Sumber Hukum Material

Sumber hukum material adalah norma, akal budi, nilai agama, kesusilaan atau kaidah yang
menjadi sumber setiap manusia dalam bersikap dan bertindak sehari-hari. Isi hukum ini
ditentukan oleh keyakinan dan kesadaran dari seseorang atau individu dan pendapat
masyarakat umum.

2. Sumber Hukum Formal

Sumber hukum formal merupakan penerapan hukum material sehingga dapat berjalan dan
ditaati oleh seluruh objek hukum. Hukum formal terdiri dari beberapa jenis berikut ini.

 Undang-undang (statute): semua aturan yang memiliki kekuatan hukum yang


mengikat dan dijaga oleh negara yang bersangkutan. Contohnya adalah UU, PP, dan
Perpu.
 Kebiasaan (costum): perbuatan yang sama dan dilakukan secara terus-menerus
sehingga menjadi hal yang umum dilakukan. Contohnya adalah adat istiadat yang
menjadi hukum di daerah tertentu.
 Ketetapan hakim (yurisprudensi): keputusan hakim dari masa lalu dalam
memutuskan suatu perkara dan dijadikan keputusan hakim di masa sekarang dalam
perkara yang sama.
 Traktat (treaty): perjanjian di antara dua negara atau lebih yang bersifat mengikat
negara dan sekaligus warga negara yang terlibat dalam perjanjian tersebut.
 Pendapat ahli hukum (doktrin): dalam memutuskan perkara, hakim boleh mengutip
pendapat para pakar hukum yang dikenal memiliki kemampuan dalam perkara yang
sedang ditangani.
Macam Macam Penggolongan Hukum

Hukum terdiri dari beberapa macam penggolongan mulai dari hukum berdasarkan isinya,
tempat berlakunya, sumbernya dan lain sebagainya. Berikut adalah penjelasan
selengkapnya;
A. Hukum Berdasarkan Isinya

 Hukum Publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dan
negara yang menyangkut kepentingan publik/umum. Contoh hukum publik misalnya
hukum pidana, hukum tata negara, hukum acara pidana
 Hukum Privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara orang satu dengan
seseorang lainnya secara pribadi. Contoh hukum privat misalnya hukum waris,
hukum dagang dan hukum perdata.

B. Hukum Berdasarkan Sumbernya

 Hukum Undang Undang adalah hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-


undangan
 Hukum Adat Kebiasaan adalah hukum yang diambil dari peraturata-peraturan adat
atau kebiasaan
 Hukum Yurisprudensi adalah hukum yang terbentuk dari keputusan pengadilan
 Hukum Traktat adalah hukum yang ditetapkan melalui perjanjian antar negara
 Hukum Doktrin adalah hukum yang berasal dari pendapat para ahli

C. Hukum Berdasarkan Bentuknya

 Hukum Tertulis adalah hukum yang dapat ditemukan dalam bentuk tulisan dan
dicantumkan dalam berbagai peraturan negara, contohnya adalah UU, Keppres, PP,
KUHP, KUHD, KUHAP dll
 Hukum Tidak Tertulis adalah hukum yang hidup dalam keyakinan masyarakat
bersangkutan, misalnya hukum adat atau hukum mebiasaan
D. Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya

 Hukum Nasional adalah hukum yang berlaku disuatu negara, misalnya hukum


Indonesia, Hukum Amerika dll
 Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur hubungan antar 2 negara atau
lebih, contoh hukum internasional adalal hukum perang, hukum kewarganegaraan,
hukum perdata intenasional dll

E. Hukum Berdasarkan Waktu Berlakunya

 Hukum Positif (Jus Constitutum) adalah hukum yang berlaku saat ini


 Hukum yang Akan Datang (Jus constituendum)adalah hukum yang direncanakan
atau dicita-citakan akan berlaku di masa mendatang
 Hukum Universal atau Hukum alam adalah hukum yang berlaku tanpa batas ruang
dan waktu, contohnya Piagam PPB tentang Duham

F. Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya

 Hukum Material adalah hukum yang mengatur tentang isi hubungan masyarakat


dengan masyarakat, masyarakat dengan penguasa negara
 Hukum Formal adalah hukum yang mengatur bagaimana cara penguasa menegakan
kaidah-kaidah hukum material.

G. Hukum Berdasarkan Sifatnya

 Kaidah Hukum yang Memaksa adalah hukum yang dalam keadaan apapu harus
ditaati dan bersifat mutlak
 Kaidah Hukum yang Mengatur atau Melengkapi adalah kaidah hukum yang dapat
dikesampingkan dengan cara membuat suatu perjanjian

Pelaksanaan hukum di Indonesia dinilai masih belum sempurna. Banyak kasus-kasus hukum
terabaikan dan masih banyak terjadi penyimpangan. Hukum masih dianggap tajam kebawah
tumpul keatas.
Hukum masih belum ditegakan dengan baik terutama pada para koruptor negara. Para
pelaku yang tertangkap basah masih banyak yang dihukum ringan atau bahkan mendapat
perlakuan khusus selama masa penahanan.

SUBYEK HUKUM

Subjek hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum mempunyai hak dan kewajiban
sehingga memiliki kewenangan untuk bertindak. Subjek hukum terdiri atas manusia dan
badan hukum.

1. Manusia
Berlakunya manusia sebagai pembawa hak (subjek hukum) mulai dari saat ia dilahirkan dan
berakhir pada saat ia meninggal dunia.  Seorang bayi yang masih dalam kandungan ibunya
dapat dianggap telah dilahirkan bilamana kepentingan si anak menghendakinya, misalnya
untuk menjadi ahli waris.  Apabila si anak meninggal sewaktu dilahirkan maka ia dianggap
tidak pernah ada (pasal 2 KUHPdt).

Menurut hukum, setiap orang dianggap cakap bertindak sebagai subjek hukum, kecuali oleh
undang-undang dinyatakan tidak cakap (pasal 1329 KUHPdt).

Orang yang cakap adalah orang yang telah dewasa (telah berusia 21 tahun) dan berakal
sehat. Sedangkan orang yang tidak cakap adalah orang yang belum dewasa dan orang yang
ditaruh di bawah pengampuan, yang terjadi karena gangguan jiwa, pemabuk atau
pemboros.

2. Badan Hukum
Badan hukum adalah badan atau perkumpulan yang diciptakan oleh hukum oleh karenanya
dapat bertindak seperti manusia. Sebagai pembawa hak yang tidak berjiwa badan hukum
dapat melakukan persetujuan-persetujuan, memiliki kekayaan yang terlepas dari kekayaan
anggotanya dan bertindak melalui perantaraan pengurusnya.

Bedanya dengan manusia ialah badan hukum tidak dapat melakukan perkawinan, tidak
dapat dihukum penjara (kecuali hukuman denda).

Adapun bentuk badan hukum adalah:


 Badan hukum publik, adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum
publik, yang menyangkut kepentingan publik atau orang banyak atau negara
umumnya. Contohnya Negara RI, Pemda tk. I, II, BI, Perusahaan Negara.
 Badan hukum perdata (sipil), adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
hukum sipil atau hukum perdata yang menyangkut kepentingan-kepentingan
pribadi orang di dalam badan hukum itu. Badan hukum ini merupakan badan
swasta yang didirikan oleh orang pribadi untuk tujuan tertentu yaitu mencari
keuntungan, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, politik, kebudayaan, kesenian,
dan sebagainya menurut hukum yang berlaku secara sah. Contohnya PT,
koperasi, yayasan, dan sebagainya.

Objek Hukum

Objek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan dapat menjadi
pokok dari suatu hubungan hukum yang biasanya berbentuk benda atau hak yang dapat
dimiliki dan dikuasai oleh subjek hukum.

Menurut pasal 503 KUHPdt benda dibedakan menjadi dua, yaitu:

 benda berwujud, adalah benda yang dapat dilihat, diraba dan dirasakan dengan
indra manusia, misalnya rumah, tanah, sepeda motor.
 benda tidak berwujud, adalah benda yang hanya dapat dirasakan saja (semua
hak), misalnya hak cipta, paten, merek.

Sedangkan menurut pasal 504 KUHPdt benda dibagi menjadi:

 Benda tetap, adalah benda yang karena sifat, tujuan atau penetapan undang-
undang dinyatakan sebagai benda tetap.  Contohnya tanah beserta segala
sesuatu yang melekat di atasnya seperti bangunan atau tumbuhan (karena
sifatnya), mesin-mesin pabrik dan sarang burung yang dapat dimakan, di mana
oleh pemiliknya dihubungkan atau dikaitkan pada benda tetap yang merupakan
benda pokoknya (karena tujuannya) dan segala hak atas benda tetap seperti
HGU, HGB (karena penetapan undang-undang).
 Benda bergerak, adalah benda yang karena sifat dan ketentuan undang-undang
dianggap sebagai benda bergerak. Contohnya meja, sepeda, hewan (karena
sifatnya), hak atas benda bergerak seperti saham-saham dalam PT, hak pakai
(gebruik) atas benda bergerak (karena undang-undang).

Anda mungkin juga menyukai