BAB I
PENDAHULUAN
gaya hidup serta dengan mudah menggeser pola makan masyarakat. Makanan
sistolik 160 mmhg dan tekanan diastok 90 mmhg (Brunner dan Suddarth,
2001).
yang berasa asin dan senang makanan yang bersantan kental sehingga tidak
(Smeltzer, 2001).
atau setara dengan 26,4 persen populasi orang dewasa. Angka prevalensi
mencapai 30% dari populasi. Dari jumlah itu, 60 persen penderita hipertensi
berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan
kebutaan.
kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga),
3 2011 60 65 125
Total 167 111 338
Sumber: Rumah Sakit Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat, 2012
Dari tabel di atas didapatkan bahwa jumlah penderita penyakit hipertensi
setiap tahun mengalami meningkat, oleh karena itu diharapkan peran dari
Untuk itu pengobatan hipertensi akan optimal dan komplikasi lebih lanjut
adanya perubahan pola hidup dengan cara mendeteksi secara dini dengan
memeriksa atau mengontrol tekanan darah secara rutin, menjaga berat badan
dan minuman beralkohol, berolah raga secara teratur, hidup secara teratur,
Hipertensi.
1.4.3 Perawat
1.5.1 Wawancara
kepada klien atau pada keluarga atau dari siapa pun yang dapat
1.5.2 Obsevasi
temukan.
1.5.4 Dokumentasi
klien.
pembahasan isi KTI ini maka penulis memberikan gambaran singkat, yaitu
sebagai berikut:
BAB 1 : Pendahuluan
BAB 4:Pembahasan
Keperawatan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
2001).
1. Anatomi
2. Fisiologi
a. Darah
buangan lain.
perantaraan darah.
b. Jantung
kekuatan kontraksi dari vertikel kiri jauh lebih besar dari yang
(Evely, 2002).
miskin oksigen.
3) Kapiler
1. Normal
Tekanan darah sistolik 120 mmhg - 130 mmhg dan tekanan darah
2. Normal Tinggi
85-89 mmhg.
90-99 mmhg.
100-109 mmhg.
14
110-119 mmhg.
Tekanan darah sistolik 210 mmhg atau dan tekanan darah diastolik
Tabel : 2.1 Klasifikasi tekanan darah orang dewasa berusia 18 tahun keatas
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah
Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
(Hipertensi
ringan)
Stadium 2 160-179 mmHg 100-109 mmHg
(Hipertensi
sedang)
Stadium 3 180-209 mmHg 110-119 mmHg
(Hipertensi
berat)
Stadium 4 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
(Hipertensi
maligna)
(Smeltzer, 2001).
2.1.4 Etiologi
golongan yaitu :
yaitu :
Suyono, 2001).
16
2.1.5 Patofisiologi
menjaga perfusi jaringan tubuh tetap stabil. Jika aliran darah berubah,
2.1.6 Pathway
umur Jenis kelamin Gaya hidup obesitas
Elastisitas, artearteriosklerosis
hipertensi
Gangguan sirkulasi
edema
Gambar 2.3 Patway Hipertensi (Sylvia Anderson, 2000)
19
komplikasi pada ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain yang
ditentukan adalah :
1. Sakit Kepala
2. Epitaksi
5. Telinga Berdengung
8. Mata Berkunang-Kunang
9. Sesak Nafas
pusing atau migrain, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang-
kunang, lemah dan lelah, muka pucat suhu tubuh rendah. (Sylvia,
2000).
20
1. Pemeriksaan Darah
c. Glukosa
(meningkatkan hipertensi).
d. Kalium Serum
e. Kalsium Serum
hipertensi
2. Pemeriksaan Urin
b. Urinalisa
adanya diabetes.
d. Asam Urat
terjadinya hepertensi.
4. Foto Dada
5. CT Scan
6. Elelctrokardiogram (EKG)
Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
2.1.10 Penatalaksanaan
a. Diet
5) Menghentikan merokok
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
zona latihan
5x perminggu
1) Diet
2) Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan
berenang.
b. Penatalaksanaan Farmakologis.
hipertensi yaitu:
minimal.
rennin angitensin.
2.1.11 Komplikasi
darah otak.
2.2.1 Pengkajian
adalah :
a. Keluhan Utama
sama
2. Riwayat bio-psiko-sosial-spiritual
yaitu
a. Aktivitas/ Istirahat.
takipnea.
27
b. Sirkulasi
c. Integritas Ego
d. Eliminasi
Gejala: gangguan ginjal saat. ini atau (seperti obstruksi atau riwayat
glikosuria.
28
f. Neurosensori
g. Nyeri/ ketidaknyamanan
sakit kepala.
h. Pernafasan
riwayat merokok.
i. Keamanan
3. Pemeriksaan fisik
b. Wajah
1) Inspeksi: Untuk mengetahui bentuk wajah klien simetris
wajah
c. Mata
Inspeksi: Untuk mengetahui apakah ada sianosis atau tidak,
tidak
d. Hidung
Inspeksi: Untuk mengetahui bentuk hidung apakah simetris
atau tidak, apakah terdapat skret atau polipnasi atau tidak dan
e. Telinga
f. Mulut
dan gigi klien, bibir kering atau lembab, ada tidaknya caries
gigi.
g. Leher
h. Dada
tidak.
tidak.
i. Abdomen
abdomen.
k. Integument
tidak.
4. Analisa Data
Do : K/u baik
Biasanya TTV dalam Nyeri ( akut )
batas tidak normal
2 Ds : Aliran darah ke jantung Resiko
Klien mengatakan menurun tinggi
capek,lemah pada saat Penurunan
beraktifitas curah
Do : k/u lemah, pucat jantung
kelayan tampak letih saat
beraktifitas
Biasanya TTV dalam Ketidakseimbangan
batas tidak normal suplai darah dan
kebutuhan oksigen
Kelemahan umum
Intoleransi aktifitas
3 Ds : Obesitas Intoleransi
Klien mengeluh aktivitas
sering pusing
Klien mengeluh tidak
bisa melakukan Pengumpulan lemak
aktivitas
Do : biasanya keadaan
umum tampak lemah dan
sedikit pucat Penyumbatan
TD : 140 / 80 mmHg pembuluh darah
RR : 17x / menit
N : 72x / menit
S : 35,2 ”C
ADL Klien selalu Aliran darah
dibantu oleh
keluarganya
Klien tampak lemah
ADL klien di bantu Kejantung akan
oleh keluarga atau menurun
saudara
Peningkatan
vaskuler serebral
34
Nyer ( akut )
tekanan vaskuler.
penglihatan.
Diagnosa 1
Intervensi :
vasokontriksi
jantung.
atau vaskuler.
tinggal.
meningkatkan relaksasi.
darah.
deuritik.
Diagnosa 2
Intervensi :
parameter
catat peningkatan
kebutuhan oksigen).
Diagnosa 3
Intervensi :
39
dan membungkuk.
vaskuler serebral.
setelah makan.
pencernaan.
Diagnosa 4
Kriteria Hasil:
terjadinya cidera.
Intervensi:
Diagnosa 5
individu.
Intervensi :
volume cairan intra vaskuler dan dapat merusak ginjal yang lebih
memperburuk hipertensi.
kalori per hari secara teori dapat menurunkan berat badan 0,5 kg/
(Doenges, 2000).
Marilyan, 1999).
1997 ).
2.2.5 Evaluasi
dengan evaluasi.
(Nursalam, 2008)
46
BAB 3
TINJAUAN KASUS
No RM : 04 82 41
3.1 Pengkajian
3.1.1 Biodata
a. Identitas Klien :
Nama : Ny “ W”
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama : Tn “S”
Usia : 72 Tahun
47
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
a. Keluhan Utama
pada tanggal 22 Juli 2012, pukul 06.45 wita. Saat di IGD keadaan
lalu, sering bolak balik puskesmas dan IGD untuk berobat bila
di Rumah Sakit.
2000
Stroke
72
66
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
49
: Sakit ♀
: Meninggal ♂
: Meninggal ♀
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
a. Respirasi
sesak napas.
suara normal.
b. Nutrisi
c. Eliminasi
d. Aktivitas
e. Istirahat Tidur
f. Berpakaian
menggunakan selimut
h. Personal Hygiene
keramas.
j. Komunikasi
dengannya.
k. Bekerja
pantangan.
l. Spiritual
shalat 5 waktu.
untuk kesembuhannya.
m. Rekreasi
n. Belajar
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,7oC
55
Respirasi : 22x/menit
a. Kepala
tidak ubanan.
lesi
b. Mata
tidak anemis.
c. Hidung
selang O2.
e. Telinga
pendengaran normal.
f. Leher
g. Dada
suara wheezing.
h. Abdomen
i. Genetalia
j. Ekstermitas Atas
k. Ekstremitas Bawah
5) refleks patella +.
Umur : 26 Tahun No RM : 04 82 41
TD :180/100
mmHg
nyeri kepala bagian
N :100x/menit
S :36,5oC belakang
RR :22x/menit
Nyeri ( akut )
Intoleransi aktifitas
3 Ds: Obesitas Resiko
1. klien mengatakan pemenuhan
tidak ada nafsu
kebutuhan
makan, klien tidak
menghabiskan nutrisi
makanan yang
Pengumpulan lemak kurang
telah disediakan
oleh Rumah Sakit
habis.
Do: Penyempitan pembuluh Problem
1. Mukosa bibir darah
kering
2. Turgor kulit
menurun
3. Tampak lemah
Aliran darah ke jantung
menurun
peningkatan tekanan
vaskuler serebral
Nafsu makan
berkurang
4 Ds : Obesitas Intoleransi
Klien mengeluh sering aktivitas
pusing
Klien mengeluh tidak
bisa melakukan aktivitas
Do : keadaan umum klien
Pengumpulan lemak
tampak lemah dan sedikit
pucat
TD : 180 / 100 mmHg
RR : 22x / menit
N : 122x / menit Penyumbatan
S : 35,2 ”C
pembuluh darah
ADL Klien selalu
dibantu oleh
keluarganya
Klien tampak lemah
ADL klien di bantu
oleh keluarga atau
Aliran darah
saudara
Kejantung akan
menurun
Peningkatan vaskuler
serebral
62
Nyer ( akut )
Gangguan pola
istirahat tidur
RR :22x/menit.
Hasil
23/7/2012 1 Setelah dilakukan 7. Pertahankan a) Meminimalkan
tirah baring stimulasi/
08.00 tindakan
selama fase meningkatkan
keperawatan selama akut. relaksasi.
8. Beri tindakan b) Tindakan yang
3x24 jam
non menurunkan
diharapkan klien farmakologi tekanan
untuk vaskuler
tidak mengeluh
menghilangka serebral
nyeri kepala lagi n sakit dengan
kepala, menghambat/
dengan kriteria
misalnya : memblok
hasil: kompres respon
dingin pada simpatik,
a) Melaporkan dahi, pijat efektif dalam
Hasil punggung dan menghilangkan
nyeri/ leher serta sakit kepala
ketidaknya teknik dan
manan relaksasi. komplikasinya.
tulang/ 9. Hilangkan c) aktivitas yang
atau meningkatkan
terkontrol
minimalkan vasokontriksi
b) mengungkap aktivitas menyebabkan
kan metode vasokontriksi sakit kepala
yang yang dapat pada adanya
memberikan meningkatkan peningkatkan
pengurangan sakit kepala: tekanan
c) mengikuti mengejan saat vaskuler
BAB, batuk serebral.
regiment
panjang, dan
farmakologi membungkuk
yang 10. Bantu pasien
diresepkan. dalam d) Meminimalkan
ambulasi penggunaan
sesuai oksigen dan
kebutuhan. aktivitas yang
berlebihan
yang
memperberat
kondisi klien.
e) Menurunkan
11. Beri cairan,
kerja miocard
makanan
sehubungan
lunak.
dengan kerja
Biarkan klien
pencernaan.
65
istirahat
selama 1 jam
setelah
makan.
12. Kolaborasi
f) Analgetik
dengan dokter
menurunkan
dalam
nyeri dan
pemberian
menurunkan
obat
rangsangan
analgetik, anti
saraf simpatis).
ansietas
Intervensi
Rasional
kerusakan
ginjal atau
vaskuler
f) membantu
untuk
menurunkan
rangsangan
Wkt/Tgl Dx simpatis,
meningkatk
an relaksasi
13. Catat
adanya demarn g) dapat
umum/ menurunka
tertentu. n
rangsangan
yang
menimbulk
an stress,
membuat
efek tenang,
14. Berik sehingga
an lingkungan akan
yang nyaman, menurunkan
tenang, kurangi tekanan
aktivitas / darah.
keributan
lingkungan,
batasi jumlah
pengunjung Rasional
dan lamanya
tinggal.
15. Anju h) menurunkan
rkan teknik tekanan
relaksasi, darah.
panduan
imajinasi dan
distraksi.
68
Intervensi
16. Kola
borasi dengan
dokter dalam
pembrian terafi
Tujuan dan Kriteria anti hipertensi,
Hasil deuritik.
Wkt/Tgl Dx
23/7/2012 3 Setelah dilakukan 9. Kaji a) Kegemukan
pemahaman adalah
08.45 tindakan
klien tentang resiko
keperawatan selama hubungan tambahan
langsung pada darah
3x24 jam
antara tinggi,
diharapkan nutrisi hipertensi kerena
dengan disproporsi
klien terpenuhi
kegemukan. antara
dengan kriteria kapasitas
aorta dan
hasil:
peningkatan
a) klien dapat curah
mengidentif jantung
berkaitan
69
ikasi dengan
hubungan masa
antara tumbuh).
hipertensi b) Kesalahan
dengan kebiasaan
kegemukan makan
menunjang
b) menunjukan terjadinya
perubahan 10. Bicarakan aterosklerosi
pola makan pentingnya s dan
menurunkan kegemukan
c) melakukan/ masukan kalori yang
memprogra dan batasi merupakan
m olah raga masukan predisposisi
lemak, garam untuk
yang tepat
dan gula sesuai hipertensi
secara dan
indikasi.
individu komplikasi
nya,
misalnya,
stroke,
Rasional
penyakit
ginjal, gagal
jantung,
kelebihan
masukan
garam
Tujuan dan Kriteria
memperban
Hasil Intervensi yak volume
cairan intra
vaskuler dan
dapat
merusak
ginjal yang
lebih
memperbur
uk
Wkt/Tgl Dx hipertensi.
c) motivasi
untuk
penurunan
berat badan
adalah
70
internal.
Individu
harus
berkeingina
n untuk
menurunkan
berat badan,
bila tidak
maka
program
sama sekali
tidak
berhasil
d) mengidentif
ikasi
kekuatan/
11. Tetapkan kelemahan
keinginan klien dalam
menurunkan program
berat badan.
Rasional
diet
terakhir.
e) Penurunan
berat badan
yang ambat
mengindika
sikan
kehilangan
lemak
melalui
kerja otot
dan
umumnya
dengan cara
mengubah
kebiasaan
makan
f) memberika
n data dasar
tentang
12. Kaji ulang keadekuata
masukan kalori n nutrisi
harian dan yang
71
sekitar saat
makanan
dimakan
tepat , hindari
makanan
dengan
kejenuhan
lemak tinggi
(mentega, keju,
telur, es krim,
Tujuan dan Kriteria daging dll) dan
Hasil kolesterol
(daging
berlemak,
kuning telur,
produk
kalengan,
Wkt/Tgl Dx jeroan).
16. Kolaborasi
dengan ahli
gizi sesuai
indikasi.
73
b) Parameter
menunjuka
8. TD, dipsnea,
n respon
atau nyeri
dada, kelelahan fisiologis
berat dan pasien
kelemahan, terhadap
berkeringat, stress,
pusing atau aktivitas
pingsan.
dan
indicator
derajat
pengaruh
Rasional
kelebihan
kerja
jantung).
Intervensi c) fisiologis
pada
istirahat
penting
untuk
memajukan
Wkt/Tgl Dx Tujuan dan Kriteria tingkat
aktivitas
Hasil
9. Kaji kesiapan individual.
untuk
meningkatkan
aktivitas
contoh :
penurunan
kelemahan atau
kelelahan, TD d) Konsumsi
74
stabil, oksigen
frekwensi nadi, miokardia
peningkatan selama
perhatian pada
berbagai
aktivitas dan
perawatan diri. aktivitas
10. Dorong dapat
memajukan menir.gkat
aktivitas/ kan jumlah
toleransi oksigen
perawatan diri. yang ada.
Kemajuan
aktivitas
bertahap
mencegah
peningkatan
tiba-tiba
pada kerja
jantung.
e) Teknik
penghemat
an energi
Rasional
menurunka
n
penggunaa
n energi
dan
sehingga
membantu
keseimbang
an suplai
dan
11. Berikan kebutuhan
bantuan sesuai oksigen).
kebutuhan dan
f) Seperti
Intervensi
jadwal
meningkatk
anjurkan an toleransi
penggunaan terhadap
75
12. Dorong
pasien untuk
partisifasi
dalam memilih
periode
aktivitas.
6. BB klien 40 kg
78
Hafazah
6. BB klien 40 kg
6. BB klien 40 kg
3.5 Evaluasi
24/7/201 4 S:
2 1. Klien masij mengeluh pusing
2. Klien mengatakan bisa melakukan
aktivitas sebagian
O:
1. Keadaan umum klien tampak lemah
2. TD : 180 / 100 mmHg
3. RR : 22x / menit
4. N : 122x / menit
5. S : 36,5 ”0C
6. Klien tampak bisa melakukan aktivitas
secara mandiri
7. Klien tampak sehat
A:
Masalah teratasi sebagian
Hafazah
P:
Intervensi dilanjutkan
- Kaji tingkat ketidakmampuan klien
25/7/201 4 S:
2 1. Klien masih mengeluh pusing
2. Klien mengatakan bisa melakukan
aktivitas sebagian
O:
1. Keadaan umum klien tampak lemah
2. TD : 170 / 90 mmHg
3. RR : 21x / menit
4. N : 121x / menit
5. S : 36,5 ”0C
6. Klien tampak bisa melakukan aktivitas
secra mandiri
7. Klien tampak sehat
A:
Masalah teratasi sebagian
Hafazah
P:
Intervensi dilanjutkan
- Kaji tingkat ketidakmampuan klien
O:
1. Keadaan umum klien tampak lemah
2. TD : 140 / 80 mmHg
3. RR : 20x / menit
4. N : 80x / menit
5. S : 36,5 ”0C
6. Klien tampak bisa melakukan aktivitas
secra mandiri
7. Klien tampak sehat
A:
Hafazah
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
BAB 4
PEMBAHASAN
sebagai berikut:
92
4.1 Pengkajian
suatu proses yang sistematis dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.1.1 Biodata
Dalam konsep teori yang perlu dikaji dalam biodata klien meliputi
masuk, jam masuk rumah sakit, ruang dan kelas, nomor RM, tanggal
medis.
sakit kepala, epistaksis, pusing dan migran, rasa mudah lelah dan
Ny.”W” sebagian besar sama dengan apa yang dimuat dalam konsep
teori, akan tetapi ada beberapa hal yang menjadi kesenjangan antara
saat ini.
bila terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit ini dalam satu
1) Respirasi
2) Nutrisi
karena pada konsep teori dengan tinjauan kasus Ny.”W”, pada teori
nyeri pada ulu hati dan suasana Rumah Sakit, klien hanya dapat
5) Pola eliminasi
tinjauan kasus.
6) Pola aktifitas
sakit kepala dan akan merasa tidak nyaman karena nyeri kepala.
tidak nyaman karena nyeri pada kepala dan nyeri akibat penyakit
angina.
yaitu bagaimana klien dengan keluarga dan orang lain dan cara
tinjauan kasus.
urat dan steroid urine, IVP, foto dada, CT-Scan dan EKG. Sedangkan
pemeriksaan foto dada, IVP, foto dada, CT-Scan dan EKG. Terdapat t
respons manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
dalam konsep teori didapatkan 4 diagnosa keperawatan dan dalam kasus nyata
ditemukan 4 diagnosa keperawatan juga yakni Nyeri (akut atau kronis) sakit
kebutuhan O2.
teori dengan kasus karena semua diagnosa yang ada di teori juga terdapat di
konsep kasus.
tujuan yang ingin dicapai dan rencana tindakan yang terdiri dari tindakan
terapi dokter maupun terapi dari ahli gizi, merasionalisasikan tindakan yang
Alimul H, 2004 )
4.5 Evaluasi
suatu asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan dan ditulis dalam catatan
kesehatan klien, dan untuk menilai apakah asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan kepada klien berhasil atau tidak dan harus sesuai dengan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Pengkajian
perawat.
5.1.3. Perencanaan
keperawatan.
5.1.4. Pelaksanaan
5.1.5. Evaluasi
teratasi, hal ini disebabkan karena penyakit yang dialami klien masih
5.2. Saran
diantaranya adalah:
Hipertensi.
5.2.3 Perawat
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddart. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi
8.Volume 1. Jakarta:EGC.
Ignativicius . (1991). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: Gaya Baru.
Mansjoer, Arif dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta:
Media Aesculapius.
Marelli. (1996). New Worl Dictionary Nurses in America. Los Angeles: Jackson.
Suyono, H. Slamet. (2001), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi 3,
EGC. Jakarta.