Anda di halaman 1dari 53

GAMBARAN MOTIVASI DAN KEPATUHAN IBU HAMIL

DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUMUKMAS

(Studi Kasus)
KARYA TULIS ILMIAH

FRADITYA NIKMATUL MAHMUDAH

(P17210183090)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
GAMBARAN MOTIVASI DAN KEPATUHAN IBU HAMIL
DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUMUKMAS

Karya tulis ilmiah studi kasus ini disusun sebagai salah satu persyaratan
meneyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan di Program Studi
Diploma III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang

(Studi Kasus)
KARYA TULIS ILMIAH

FRADITYA NIKMATUL MAHMUDAH


(P17210183090)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN

i
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran
Motivasi dan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Wilayah
Kerja Puskesmas Gumukmas” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di Program Studi Diploma III Keperawatan Malang Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.

Atas terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
2. Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
3. Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang
4. Ibu Fitriana Kurniasari Solikhah S.Kep., Ns, M.Kep. yang telah
meluangkan waktu serta memberikan arahan serta bimbingan dalam proses
pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini
5. Ibu Anggun Setyarini S.Kep., Ns, M.Kep selaku dosen penguji
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan
7. Sahabat-sahabat ku (Titik, Sevi, Lisa, Novi) yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan
8. Rekan-rekan DIII Keperawatan Malang yang telah memberikan semangat

Penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalam karya tulis ilmiah ini.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
karya tulis ilmiah ini bisa menjadi lebih baik. Semoga, karya tulis ilmiah ini dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, Desember 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................6


2.1 Konsep Motivasi Ibu Hamil............................................................6
2.1.1 Definisi Motivasi..................................................................6
2.1.2 Jenis-Jenis Motivasi..............................................................6
2.1.3 Teori Motivasi Abraham Maslow.........................................7
2.1.4 Unsur-Unsur Motivasi..........................................................7
2.2 Konsep Kepatuhan Ibu Hamil.........................................................9
2.2.1 Definisi Kepatuhan...............................................................9
2.2.2 Teori Kepatuhan Pasien........................................................10
2.2.3 Ketidakpatuhan Terapi pada Pasien.....................................12
2.2.4 Kepatuhan Ibu Hamil dalam Konsumsi Tablet Fe...............13
2.3 Konsep Kehamilan..........................................................................14
2.3.1 Definisi Kehamilan...............................................................14
2.3.2 Klasifikasi Kehamilan..........................................................14
2.3.3 Tanda-Tanda Kehamilan......................................................15
2.3.4 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil (pokok, pembangun,
pelengkap, penunjang)..........................................................17
2.3.5 Anemia pada Ibu Hamil.......................................................21

BAB III METODE STUDI KASUS.................................................................30


3.1 Desain/Rancangan Studi Kasus.....................................................30
3.2 Subjek Penelitian...........................................................................30
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................32
3.4 Fokus Studi....................................................................................33
3.5 Definisi Operasional......................................................................33
3.6 Pengumpulan Data.........................................................................34
3.7 Analisis Data dan Penyajian Data..................................................34
3.8 Etika Penelitian..............................................................................36

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................38

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional........................................................................33

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden...................................................41


Lampiran 2. Lembar Penjelasan Penelitian......................................................42
Lampiran 3. Instrumen Penelitian.....................................................................43

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan yang terjadi pada ibu hamil menjadi masalah kesehatan

cukup serius yang terjadi di tengah masyarakat. Masa kehamilan menjadi masa

yang rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan bahkan dapat berujung

pada kematian. WHO memberikan definisi dari kematian maternal (dalam

Rahadian, 2017) yaitu “kematian yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari

sejak terminasi kehamilan, tanpa memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan,

yang disebabkan atau diperparah oleh kehamilan atau pengelolaan kehamilan

tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan”. Berbeda

dengan definisi dari Angka Kematian Ibu (AKI), AKI didefinisikan oleh

Kemenkes (2018) sebagai jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab

kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk

kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa

nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per

100.000 kelahiran hidup.

Ibu hamil sangat rentan terhadap adanya berbagai macam penyakit kehamilan

yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat beberapa gangguan kesehatan yang

dapat terjadi pada ibu hamil, salah satunya adalah anemia berat yang

menyebabkan kematian. Anemia erat kaitannya dengan peningkatan risiko

perdarahan antepartum dan post-partum (Daru et al., 2018). Anemia sendiri

memiliki definisi sebagai penurunan proporsi sel darah merah (Turner et al.,

2020). Anemia pada ibu hamil menjadi masalah kesehatan di masyarakat

1
2

terutama di negara berkembang dan erat kaitannya dengan dampak yang buruk

terhadap kehamilan. Anemia pada kehamilan seringkali dikaitkan dengan

peningkatan risiko kelahiran premature dan bayi yang memiliki berat lahir rendah

(Stephen et al., 2018). Pada ibu hamil, kadar Hb yang berada di bawah 11 g/dL

dianggap abnormal. Ketika ibu hamil terindeksi mengalami anemia, kemungkinan

defisiensi besi harus dipertimbangkan. Pada bayi yang baru lahir jika terjadi

penurunan dalam penyimpanan zat besi akan meningkatkan risiko anemia

defisiensi besi di kemudian hari. selaain itu, ibu hamil dan menyusui memiliki

kebutuhan zat besi yang meningkat (Abu-Ouf & Jan, 2015).

Anemia menjadi masalah kesehatan wanita yang cukup besar dengan tingkat

prevalensi sebesar 47% pada wanita tidak hamil dan 52% pada wanita hamil di

negara South and Southeast Asian (SSEA) (Sunuwar et al., 2020). Di Indonesia,

prevalensi anemia pada ibu hamil mencapai angka 37,1% atau sama dengan satu

dari tiga ibu hamil di Indonesia menderita anemia (Tanziha et al., 2016).

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten diantara kabupaten-kabupaten

lainnya di Provinsi Jawa Timur yang menempati peringkat dua untuk Angka

Kematian Ibu Tertinggi yang terjadi pada tahun 2016. Jumlah kematian ibu hamil

di Kabupaten Jember dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami

peningkatan dimana pada tahun 2017 sebanyak 43 kematian (Wijayanti et al.,

2018).

Selama masa kehamilan, peningkatan zat besi sangat dibutuhkan sebagai

akibat dari pertumbuhan janin dan plasenta, peningkatan massa eritrosit dan, pada

trimester ketiga, volume darah ibu meningkat. Masa kehamilan memiliki beberapa

faktor-faktor risiko zat besi anemia defisiensi besi atau defisiensi besi, termasuk
3

diet defisiensi zat besi, masalah gastrointestinal yang mempengaruhi absorpsi,

atau interval kehamilan yang pendek (Di Renzo et al., 2019). Pada derajat anemia

yang parah, dapat terjadi gagal jantung. Anemia defisiensi besi pada ibu hamil

juga dapat meningkatkan risiko retardasi pertumbuhan pada anak, berat badan

lahir rendah, asfiksia lahir (Abu-Ouf & Jan, 2015).

Unsur Fe merupakan unsur yang paling penting dalam proses pembentukan

sel darah merah. Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan

ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Zat besi dalam tubuh manusia

memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk proses pengangkutan oksigen

dari paru-paru menuju ke jaringan dan mengangkut elektron di dalam proses

pembentukan energi di dalam sel (Amelia, 2016). Pada ibu hamil membutuhkan

zat besi (Fe) sekitar 800mg. (Kemenkes, 2018). Adapun kebutuhan zat besi pada

ibu hamil terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin dan 500 gram untuk

menambah masa hemoglobin maternal. Kelebihan dari zat besi tersebut yang

tersisa sekitar 200 mg dapat diekskresikan melalui usus, kulit, dan urine. Pada

makanan ibu hamil, tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe

(Kemenkes, 2018).

Berdasarkan penelitian oleh Ratih (2017), didapatkan hasil bahwa pemberian

tablet zat besi (Fe) berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu

hamil yang mengalami anemia. Selaras dengan penelitian oleh Anggraini et al.

(2016), pengetahuan dari ibu hamil dapat memberikan pengaruh terhadap

kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi (Fe).

Penelitian ini berlandaskan adanya masalah kesehatan pada ibu hamil

khususnya anemia pada ibu hamil yang mana memiliki dampak kesehatan cukup
4

serius baik bagi ibu hamil maupun janin yang dikandung. Selain itu, penelitian ini

juga didasarkan oleh penelitian-penelitian terdahulu terkait pemberian tablet zat

besi (Fe) dan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) yang dapat memberikan suatu

pengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin yang terjadi pada ibu hamil

sehingga hal tersebut dapat menekan angka anemia pada ibu hamil. Melihat

Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi di Kota Jember, maka

peneliti menetapkan penelitian untuk mengidentifikasi bagaimana gambaran

motivasi serta kepatuhan ibu hamil di Jember, khususnya di wilayah kerja

Puskesmas Gumukmas dalam mengkonsumsi tablet Fe selama masa kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran motivasi dan kepatuhan ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Gumukmas, Jember, Jawa Timur dalam mengkonsumsi tablet Fe?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1.1. Tujuan Umum:

1. Mengetahui gambaran motivasi dan kepatuhan ibu hamil terhadap konsumsi

tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Gumukmas, Jember, Jawa Timur

1.3.2.3. Tujuan Khusus:

1. Mengetahui karakteristik motivasi ibu hamil terhadap konsumsi tablet Fe di

wilayah kerja Puskesmas Gumukmas, Jember Jawa Timur

2. Mengetahui karakteristik kepatuhan ibu hamil terhadap konsumsi tablet Fe

di wilayah kerja Puskesmas Gumukmas, Jember, Jawa Timur


5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis Bagi Ranah Akademik

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pengetahuan

serta dapat dijadikan salah satu acuan dalam memberikan pemahaman

kepada masyarakat luas akan pentingnya motivasi serta kepatuhan ibu hamil

dalam mengkonsumsi tablet Fe selama masa kehamilan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

peneliti mengenai gambaran motivasi dan kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe selama masa kehamilan.

2. Bagi Masyarakat Luas

Penelitian ini, seluruh masyarakat terutama ibu-ibu yang sedang

mengalami masa kehamilan diharapkan mampu meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya kepatuhan dalam

mengkonsumsi tablet Fe selama masa kehamilan.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Motivasi Ibu Hamil

2.1.1 Definisi Motivasi

Motivasi merupakan keadaan internal individu yang melahirkan kekuatan,

kegairahan dan dinamika serta mengarahkan tingkah laku pada tujuan. Motivasi

merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya dorongan,

keinginan, kebutuhan dan kekuatan [ CITATION Rin16 \l 1033 ]. Menurut Hamalik

(dalam Oktavia, 2020), motivasi merupakan perubahan energi pribadi seseorang

yang ditandai adanya perasaan atau reaksi untuk mencapai tujuan.

Motivasi juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu atau hal yang diberikan

oleh satu pihak kepada pihak lain sehingga pihak lain tersebut dapat tergerak,

terpengaruh atau bahkan tertantang untu melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Motivasi biasanya memiliki tujuan positif dan memiliki target tertentu untuk

dicapai (Duha, 2020).

2.1.2 Jenis-Jenis Motivasi

Motivasi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu antara lain:

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang lahir dari dalam diri sendiri dan

berupa suatu dorongan kuat yang keluar dari dalam diri manusia dan

memberikan suatu kapabilitas untuk seseorang sehingga ia dapat melakukan

pekerjaan tertentu tanpa adanya unsur terpaksa.

6
2. Motivasi Ekstrinsik

Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang muncul akibat

adanya dorongan dari luar dan diberikan oleh pihak-pihak tertentu seperti

keluarga atau masyarakat, dan lainnya (Jahja, 2015).

2.1.3 Teori Motivasi Abraham Maslow

Dalam perspektif teori humanistik, Abraham Maslow pada tahun 1970-an

mengajukan teori hirarki motivasi-motivasi yang dihubungkan dengan hirarki

kebutuhan-kebutuhan dasar yang menuntut untuk dipenuhi. Dalam teori hirarki

kebutuhan Maslow, kebutuhan sebelumnya harus dipenuhi sebelum mencapai

tingkat kebutuhan-kebutuhan di atasnya. Upaya-upaya untuk memenuhi

kebutuhan tersebut mewujudkan proses internal yang disebut dengan motivasi.

Piramida hirarki kebutuhan dan motivasi menurut Maslow yaitu sebagai

berikut:

1. Kebutuhan fisiologis (makan dan minum; biologis)

2. Keamanan (safety)

3. Mencintai dan dicintai

4. Dihargai (pengakuan)

5. Kognitif (pengetahuan) dan estetika (keindahan)

6. Aktualisasi potensi diri secara maksimal

(Hadi & Hanurawan, 2017)

2.1.4 Unsur-Unsur Motivasi

Menurut Wijanarko & Setiawati (2017), terdapat beberapa unsur dari

motivasi, antara lain sebagai berikut:

1. Dorongan prestasi (achievement drive)

7
2. Komitmen (commitment)

3. Inisiatif (initiative)

4. Optimisme (optimism)

Dewi (2017) menyatakan bahwa seseorang dapat melakukan sesuatu karena

dorongan-dorongan prestasi, afiliasi, kompetensi dan kekuasaan.

1. Motivasi prestasi (achievement motivation)

Motivasi prestasi merupakan dorongan diri seseorang untuk mengatasi

segala tantangan dan hambatan dalam mencapai suatu tujuan atau target

yang dimilikinya.

2. Motivasi afiliasi (affiliation motivation)

Motivasi afiliasi merupakan dorongan yang berhubungan dengan orang-

orang atas dasar alasan sosial.

3. Motivasi kompetensi (competence motivation)

Motivasi kompetensi merupakan dorongan untuk mencapai keunggulan

kerja, meningkatkan keterampian, memecahkan masalah dan berusaha keras

untuk inovatif.

4. Motivasi kekuasaan (power motivation)

Motivasi kekuasaan merupakan dorongan untuk mempengaruhi orang-orang

dan mengubuah situasi, menimbulkan dampak dan mau memikul risiko

untuk melakukan hal itu.

8
2.2 Konsep Kepatuhan

2.2.1 Definisi Kepatuhan

Kepatuhan merupakan suatu hal yang penting agar dapat mengembangkan

kebiasaan sehingga dapat membantu dalam mengikuti jadwal sehari-hari.

Kepatuhan merupakan upaya keterlibatan aktif, sadar dan kolaboratif pasien

terhadap perilaku yang mendukung kesembuhan sehingga menjadi terbiasa dalam

adanya perubahan [ CITATION Sua20 \l 1033 ] . Sedangkan dalam ilmu medis,

terdapat istilah pemenuhan (compliance) dan ketaatan (adherence). Medication

adherence merupakan sebuah perilaku yang dilakukan pasien untuk

mengkonsumsi obat atau mengulang resep obat secara tepat waktu.

Sedangkan medication compliance merupakan perilaku yang dilakukan

pasien untuk mengkonsumsi obat sesuai jadwal minum atau sesuai resep dokter.

[ CITATION Fau18 \l 1033 ].

2.2.2 Teori Kepatuhan Pasien

1. Health Belief Model Theory

Teori ini telah berkembang sejak tahun 1950. Pada mulanya, teori ini

menjelaskan alasan adanya skrining penyakit TB di Amerika Serikat. Model

teori ini menjelaskan suatu perilaku kesehatan bergantung pada keyakinan

atau seseorang ataupun persepsi seseorang mengenai penyakit yang

dideritanya dan strategi apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat

keparahan penyakitnya. Persepsi tersebut memiliki empat aspek utama yang

mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, yaitu persepsi keparahan,

persepsi keyakinan, persepsi keuntungan atau manfaat dan persepsi

halangan atau rintangan (Fauzi & Nishaa, 2018).

9
2. Social Cognitive (Self-Efficacy) Theory

Teori self-efficacy merupakan keyakinan yang terdapat pada suatu individu

mengenai kemampuan dirinya untuk melakukan suatu perilaku dalam

rangka mencapai tujuan tertentu. Perilaku ini menekankan perilaku sehat

yang dilakukan individu untuk mencapai target terapi yang diharapkan. Self-

efficacy dapat mempengaruhi individu dalam kepatuhan mengkonsumsi

obat. Dalam teori ini, perilaku seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor individu dan faktor lingkungan. Pada faktor individu terdiri kognitif

dan afektif individu [ CITATION Fau18 \l 1033 ].

3. The Theory of Reasoned Action and Planned Behavior

Teori ini mempunyai manfaat dalam memperkirakan perilaku yang

dilakukan oleh individu berdasarkan sikap dan keyakinan yang dimiliki.

Pada teori planned behavior, menjelaskan dan memperkirakan perilaku

seseorang pada konteks yang lebih spesifik. Pada theory of reasoned action,

perilaku seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu sikap (evaluasi dari

target perilaku yang diharapkan) dan norma subjektif serta keterlibatan

personal lain dalam keluarga maupun komunitas [ CITATION Fau18 \l 1033 ].

4. The Transtheoretical Model

Model ini merupakan model perubahan perilaku seseorang untuk menjadi

perilaku yang lebih positif atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

dalam hal perilaku kesehatan. Adanya keterlibatan penilaian emosi,

pengetahuan dan perilaku individu dapat mempengaruhi penilaian individu

mengenai diri sendiri sehingga berdampak pada pengambilan keputusan atas

permasalahan kesehatan yang diihadapi. Model ini bersifat terintegrasi.

10
Terdapat lima tahapan yang dihadapi individu untuk mengubah atau

memperbaiki perilakunya yaitu tahap prekontemplasi (seseorang tidak

melakukan tindakan yang memperbaiki kondisi kesehatannya), kontemplasi

(individu mulai menyadari pentingnya perbaikan perilaku setelah mendapat

informasi), persiapan (seseorang merencanakan kegiatan-kegiatan untuk

perbaikan kesehatannya), aksi (individu melakukan beberapa kegiatan

sebagai perbaikan kondisi kesehatannya), penjagaan (individu telah

mencapai perubahan perilaku dan tetap melakukannya secara berkelanjutan)

[ CITATION Fau18 \l 1033 ].

5. Applied Behavior Analytic Theory (ABA)

Applied Behavior Analytic Theory (ABA) merupakan deskripsi sistematis

dan implementasi intervensi terapeutik untuk mengubah perilaku tertentu

berdasarkan prinsip ilmu pengetahuan dan perilaku. Teori ini menjelaskan

pentingnya perubahan perilaku seseorang yang dianalisis dan

bertanggungjawab terhadap perubahan perilaku tersebut melalui suatu

penelitian yang dimanipulasi [ CITATION Fau18 \l 1033 ].

2.2.3 Ketidakpatuhan Terapi pada Pasien

Ketidakpatuhan terhadap pengobatan menandakan perilaku pasien dalam

mengonsumsi obat tidak sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini menghalangi

pasien untuk mencapai manfaat penuh dari pengobatan yang diresepkan,

memperburuk hasil terapeutik, memperburuk penyakit dengan onset awal

komplikasi, dan meningkatkan frekuensi masuk rumah sakit. Menghindari

ketidakpatuhan pengobatan dapat menghemat miliaran biaya perawatan kesehatan

11
langsung yang dapat dihindari selain dari kerugian tidak langsung karena

penurunan produktivitas ekonomi (Basu et al., 2019).

Hambatan kepatuhan yang berhasil dapat bersifat psikologis atau konkret;

dan kedua jenis itu sering kali berdampingan. Kendati demikian, hambatan nyata

secara obyektif lebih mudah diidentifikasi dan berpotensi untuk diatasi. Hambatan

yang bersifat psikologis lebih rumit dan sulit untuk diatasi. Hambatan psikologis

terhadap kepatuhan dapat dibagi lagi menjadi dua jenis: disengaja dan tidak

disengaja.

1. Hambatan psikologis terhadap kepatuhan secara disengaja

Ketidakpatuhan yang disengaja mengacu pada kasus di mana pasien

memutuskan untuk menghentikan pengobatan (misalnya, berhenti minum

obat kontrol asma jangka panjang) atau untuk mengubah pengobatan yang

direkomendasikan (misalnya, memotong pil diabetes menjadi dua tetapi

terus menggunakan setengah dosis secara teratur).

2. Hambatan psikologis terhadap kepatuhan secara tidak disengaja

Ketidakpatuhan yang tidak disengaja mencerminkan kasus di mana pasien

secara keliru percaya bahwa mereka patuh dengan benar (misalnya,

menggunakan ACE-inhibitor seperti yang ditentukan tetapi terus makan

pisang) atau memahami apa yang harus dilakukan dan berniat

melakukannya, tetapi kemudian gagal (misalnya, lupa minum obat di waktu

yang tepat) (Martin et al., 2018).

2.2.4 Kepatuhan Ibu Hamil dalam Konsumsi Tablet Fe

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan zat besi

dan suplemen asam folat selama kehamilan setidaknya selama enam bulan.

12
Wanita hamil dianjurkan untuk mengonsumsi 30-60 mg dosis zat besi dan 400 μg

asam folat setiap hari mulai awal pada kunjungan antenatal pertama. Suplemen

besi dan asam folat dianggap sebagai strategi terbaik untuk mengontrol anemia

selama kehamilan, tetapi kepatuhan yang rendah terhadap suplemen besi dan asam

folat mengganggu keefektifan strategi ini (Lyoba et al., 2020).

Ketidakpatuhan terhadap suplementasi besi dan asam folat selama

kehamilan berpotensi berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin.

Peningkatan kepatuhan terhadap suplementasi zat besi-asam folat selama

kehamilan berhubungan dengan penurunan risiko anemia pada ibu dan penyakit

hemoragik pada bayi baru lahir dan kelainan bawaan pada janin (Sendeku et al.,

2020).

2.3 Konsep Kehamilan

2.3.1 Definisi Kehamilan

Kehamilan merupakan kondisi berhentinya datang bulan atau haid pada

seseorang wanita usia reproduksi yang aktif secara seksual, karena adanya calon

bayi yang bertumbuh kembang dan tertanam dalam kandungan wanita tersebut

[ CITATION Ayu19 \l 1033 ] . Kehamilan merupakan penyatuan sperma dan ovum

yang kemudian hasil konsepsi tersebut ditanam dalam endometrium wanita. Masa

kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir janin. Lama hamil normal yaitu 280

hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir

[ CITATION Ati20 \l 1033 ].

2.3.2 Klasifikasi Kehamilan

13
Kehamilan dapat diklasifikasikan menjadi tiga trimester menurut Saifuddin

(dalam Atiqoh, 2020), yaitu:

1. Trimester Pertama (Minggu ke-1 hingga Minggu ke-12)

Pada trimester pertama, terdapat adaptasi perubahan hormon kehamilan.

Bentuk perut belum terlihat membuncit namun banyak hal yang terjadi pada

tubuh ibu hamil saat trimester pertama. Pada hormon, terjadi peningkatan

kadar estrogen dan HCG yang menyebabkan mual dan muntah yang

dirasakan perempuan selama beberapa bulan pertama kehamilan. Ibu hamil

juga merasa kelelahan berlebih pada trimester pertama yang mungkin

disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron yang menyebabkan

kantuk dan lemas [ CITATION Ati20 \l 1033 ].

2. Trimester Kedua (Minggu ke-13 hingga Minggu ke-27)

Pada trimester kedua, gejala-gejala pada kehamilan trimester pertama

berkurang atau bahkan menghilang. Tidur menjadi lebih nyenyak, energi

juga dapat meningkat. Namun, timbul gejala lain saat terjadi perkembangan

janin. Ibu akan merasa adanya tekanan berlebih pada panggul, perut mulai

terlihat membuncit, terdapat peregangan kulit pada perut sehingga ibu hamil

akan merasa gatal. Gerakan janin dapat terasa pada kehamilan 16-18

minggu [ CITATION Ati20 \l 1033 ].

3. Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga, kelahiran bayi semakin dekat sehingga rahim

mendorong diafragma, otot yang mengatur pernapasan akan terganggu

sehingga ibu dapat merasa sesak. Pergelangan kaki, tangan dan wajah dapat

mengalami bengkak karena adanya tahanan cairan dan sirkulasi darah

14
melambat. Tekanan dari janin yang mulai turun ke jalan lahir dapat

mempengaruhi frekuensi berkemih ibu hamil sehingga menjadi lebih sering

berkemih [ CITATION Ati20 \l 1033 ].

2.3.3 Tanda-Tanda Kehamilan

1. Tanda-Tanda Tidak Pasti Kehamilan

(1) Rahim membesar

(2) Tanda chadwick, perubahan warna pada selaput lendir vulva dan vagina

yang menjadi semakin ungu

(3) Tanda hegar, perlukaan pada daerah isthmus uteri sehingga daerah

tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah

difleksikan. Tanda ini terlihat pada minggu ke-6 dan makin nyata pada

minggu ke-7 atau 8.

(4) Tanda piscaseck, pembesaran uterus yang tidak merata sehingga terlihat

tonjolan di bagian uterus dekat implantasi plasenta.

a. Tanda Braxton hicks, uterus kontraksi apabila dirangsang

b. Tanda goodell’s sign, berupa serviks yang menjadi lunak.

c. Ballotement yaitu adanya yang memantul di uterus [ CITATION

Ati20 \l 1033 ]

2. Tanda-Tanda Kemungkinan Kehamilan

(1) Amenorhea, berhentinya siklus menstruasi

(2) Nausea atau mual dan emesis atau muntah

(3) Miksi (sering buang air kecil)

(4) Rasa tergelitik, nyeri tekan dan bengkak pada payudara

(5) Terdapat perubahan warna pada payudara dan serviks

15
(6) Areola menjadi lebih gelap serta kelenjar di sekitar putting menjadi

menonjol

(7) Pica atau mengidam

(8) Pembesaran rahim dan perut

(9) Terjadi kontraksi sesaat terasa nyeri

[ CITATION Ati20 \l 1033 ]

3. Tanda Pasti Kehamilan

(1) Gerakan janin

Pada ibu primigravida dirasakan pada usia kehamilan 18 minggu

sedangkan pada ibu multigravida dirasakan pada usia kehamilan 16

minggu.

(2) Sinar rontgen

Pada pemeriksaan sinar rontgen, terlihat kerangka janin.

(3) Ultrasonografi (USG)

Terlihat gambaran janin berupa kantong janin, panjang janin, dan

diameter biparietal sehingga usia kehamilan dapat diperkirakan melalui

pemeriksaan ini.

(4) Palpasi

Dilakukan palpasi menurut Leopold pada akhir trimester kedua.

(5) Denyut Jantung Janin (DJJ)

Dapat diketahui dengan fetal electrocardiograph (pada usia kehamilan

12 minggu) dengan Doppler (kehamilan 12 minggu) dan stetoskop

leanec (kehamilan 18-20 minggu) [ CITATION Ati20 \l 1033 ].

2.3.4 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil (pokok, pembangun, pelengkap, penunjang)

16
Pada metabolisme gzi yang terjadi pada tubuh ibu hamil, terjadi

penyesuaian pada tiap zat gizi yang ada. Terjadi peningkatan metabolisme basal

seiring bertambahnya usia kehamilan yang berkaitan dengan kebutuhan bayi.

Kadar zat gizi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin D, dan asam folat menurun

seiring bertambahnya masa kehamilan. Selain itu, terjadi penurunan jumlah zat

gizi kurang dari 40x lipat volume plasma yang meningkat [ CITATION Ang17 \l

1033 ].

1. Kebutuhan Energi

Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan kalori yang sejalan dengan

peningkatan laju metabolit basal. Ibu hamil membutuhkan tambahan energi

atau kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan

payudara dan cadangan lemak. Tambahan energi yang dibutuhkan selama

hamil adalah 100 Kkal/hari. Sedangkan energi yang dibutuhkan oleh janin

untuk tumbuh dan berkembang yaitu 50-95 Kkal/hari. Tiap trimester terjadi

peningkatan dan penambahan kalori. Sumber energi didapat dari konsumsi

beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, ubi kayu dan sagu [ CITATION

Fes18 \l 1033 ].

2. Kebutuhan Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi, ibu hamil membutuhkan karbohidrat

sebesar kira-kira 1500 kalori per harinya. Namun, ibu hamil harus dapat

memilih yang tepat sumber karbohidrat yang perlu dibatasi sepertii gula dan

amkanan yang mengandung banyak gula seperti kue dan permen.

Karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi yaitu karbohidrat kompleks seperti

roti gandum, kentang, serelia [ CITATION Fes18 \l 1033 ].

17
3. Kebutuhan Protein dan Asam Amino

Protein bermanfaat untuk proses pertumbuhan serta perkembangan janin.

Saat hamil, ibu hamil memerlukan tambahan protein rata-rata 17 gram/hari.

Pada trimester pertama kurang dari 6 gram/hari sampai trimester kedua,

protein dan asam amino sangat esensial pada trimester awal. Pada usia 20

minggu, fetus dapat menerima asam amino esensial dari ibu, namun asam

amino non esensial tidak dapat disintesis fetus. Saat trimester akhir,

perkembangan janin sangat cepat sehingga diperlukan protein jumlah besar

juga yaitu 10 gram/hari. Jenis protein yang dikonsumsi sebaiknya berupa

daging, ikan, telur, tahu, tempe, dan lainnya [ CITATION Fes18 \l 1033 ].

4. Kebutuhan Lemak

Lemak membantu tubuh menyerap nutrisi, menghasilkan energi dan

menghemat protein yang dimanfaatkan untuk fungsi pertumbuhan jaringan

plasenta dan janin. Cadangan lemak ibu hamil bermanfaat untuk proses

pembentukan ASI. Namun, apabila konsumsi lemak ibu hamil berlebih

maka riskan terjadi peningkatan berat badan. Sehingga, ibu hamil

disarankan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25%

dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari. Sumber lemak yaitu minyak

ikan, minyak jagung, kacang-kacangan dan olahannya [ CITATION Fes18 \l

1033 ].

5. Kebutuhan Vitamin

Vitamin penting bagi ibu hamil terutama untuk membentuk sel-sel baru.

Seperti vitamin A yang dapat berperan dalam pertumbuhan dan kesehatan

sel serta jaringan janin. Saat hamil, kebutuhan asam folat dan vitamin B

18
meningkat untuk membantu pembentukan energi. Asam folat berperan

penting dalam 3 bulan pertama kehamilan utnuk mengurangi risiko

pertumbuhan kritis pada 3 bulan pertama kehamilan [ CITATION Fes18 \l

1033 ].

6. Kebutuhan Mineral

(1) Zat Besi

Kebutuhan zat besi pada ibu hamil cukup tinggi khususnya pada

trimester kedua dan trimester ketiga. Kebutuhan zat besi dapat dipenuhi

dengan tambahan pil zat besi dengan dosis 100 mg/hari. Zat besi

penting untuk pembentukan hemoglobin untuk meningkatkan masa

hemoglobin. Dibutuhkan 500 mg zat besi termasuk untuk cadangan saa

kehamilan karena adanya peningkatan volume darah sampai 50% saat

melahirkan, ada zat besi yang hilang sebanyak 250 mg belum termasuk

untuk janin dan plasental. Sumber zat besi yang dapat dikonsumsi yaitu

daging, ayam, telur serta kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran hijau

[ CITATION Fes18 \l 1033 ].

(2) Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan

membantu kekuatan kaki serta punggung. Kalsium dibutuhkan untuk

pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai saat usia

kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat yaitu

900 mg [ CITATION Fes18 \l 1033 ].

(3) Fosfor

19
RDA (Recommended Dietary Allowance) ada wanita hamil usia di

bawah 19 tahun adalah 1250mg/hari sedangkan untuk wanita hamil

lebih dari 19 tahun adalah 700 mg/hari [ CITATION Fes18 \l 1033 ].

(4) Seng

RDA wanita hamil mencapai 15 mg/hari yang meningkat 3 mg

dibandingkan wanita tidak hamil. Seng dibutuhkan untuk

mengembangkan jaringan terutama otak dan jenis kelamin janin

[ CITATION Fes18 \l 1033 ].

(5) Sodium

Saat hamil, kebutuhan sodium meningkat hingga 500 sampai 10000

Meq/hari, hal ini berkaitan dengan peningkatan volume darah maternal

[ CITATION Fes18 \l 1033 ].

2.3.5.1. Anemia pada Ibu Hamil

1. Definisi Anemia pada Ibu Hamil

Anemia merupakan gejala dari kondisi seperti kehilangan komponen darah,

elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk

pembentukan sel darah merah sehingga terjadi penurunan kemampuan

untuk mengangkut oksigen darah. Anemia pada trimester pertama terjadi

saat kadar hemoglobin kurang dari 11gr/dl atau kadar hematokrit kurang

dari 37%. Apabila anemia terjadi pada trimester kedua, kadar hemoglobin

yaitu kurang dari 10,5 gr/dl atau kadar hematokritnya 35%. Sedangkan pada

trimester ketiga, kadar hemoglobin kurang dari 10 gr/dl atau kadar

hematokrit kurang dari 33% [ CITATION Wag16 \l 1033 ].

2. Tanda dan Gejala Anemia pada Ibu Hamil

20
Secara umum, gejala atau tanda anemia pada seseorang terjadi setelah

penurunan Hb pada kadar tertentu. Sindrom anemia terdiri dari merasa

lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging, mata berkunang-kunang, kaki

terasa dngin dan sesak nafas. Tanda-tanda anemia pada ibu hamil antara

lain:

(1) Terjadi peningkatan kecepatan denyut jantung akibat usaha untuk

memberi oksigen lebih banyak ke jaringan.

(2) Peningkatan kecepatan pernafasan karena tubuh berusaha menyediakan

lebih banyak oksigen pada darah.

(3) Pusing akibat kurang darah ke otak.

(4) Lelah karena meningkatnya oksigenasi organ termasuk otot jantung dan

rangka.

(5) Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi.

(6) Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf

pusat.

(7) Penurunan kualitas rambut dan kulit.

Sedangkan secara spesifik, terdapat beberapa gejala anemia pada ibu hamil

yaitu:

(1) Cepat lelah

(2) Sering pusing

(3) Mata berkunang-kunang

(4) Lidah luka

(5) Nafsu makan turun

(6) Konsentrasi hilang

21
(7) Nafas pendek

(8) Keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda

[ CITATION Wag16 \l 1033 ]

3. Faktor Risiko Anemia pada Ibu Hamil

(1) Kondisi Sosiodemografi

Prevalensi anemia lebih besar pada ibu hamil dengan kondisi

pendapatan lebih rendah dari UMR. Hal ini berkaitan dengan daya beli

maknaan yang dikonsumsi keluarga. Sehingga ibu dengan keluarga

pendapatan rendah tidak mendapat nutrisi adekuat dan berisiko

mengalami anemia. Ibu hamil yang tinggal dengan keluarga lebih dari 4

orang juga lebih berisiko mengalami anemia dibanding keluarga kurang

dari 4 orang. Hal ini berkaian dengan jumlah distribusi makanan dalam

keluarga.

(2) Riwayat Obstetri dan Faktor Medis

Kondisi grandemultigravida dan jarak kehamilan berkaitan dengan

prevalensi anemia. Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan ibu

hamil dengan multigravida dengan kejadian anemia. Ibu hamil yang

memiliki penyakit kronis juga memiliki faktor risiko tinggi untuk

mengalami anemia. Contoh pada kondisi infeksi cacing berkaitan

dengan peradangan mukosa intestinal sehingga saluran gastrointestinal

kehilangan banyak darah dan menyebabkan kekurangan besi, asam folat

dan vitamin B12. Contoh lain pada pasien HIV, rentan terjadi anemia

karena rendahnya kadar serum folat, vitamin B12 serta kadar ferritin

saat kehamilan [ CITATION Sul20 \l 1033 ].

22
(3) Pola Diet, Kunjungan Antenatal dan Suplementasi selama Kehamilan

Zat besi sangat signifikan karena berperan untuk produksi hemoglobin.

Anemia gizi besi akan menyebabkan kurangnya pembentukan sel darah

merah serta hemoglobin rendah. Zat besi merupakan mikronutrien yang

esensial. Anemia disebabkan rendahnya zat besi yang diikuti rendahnya

zat besi yang diikuti rendahnya asam folat dan vitamin B12.

Penyebabnya biasanya adalah pola diet yang rendah akan zat besi dan

asam folat atau rendahnya bioavailabilitas zat besi karena pola diet yang

buruk [ CITATION Sul20 \l 1033 ].

(4) Konsumsi Zat Besi pada Ibu Hamil

Zat besi telah lama dikenal sebagai zat yang esensial, terutama pada

masa kehamilan dan masa bayi. Zat besi menjadi peran kunci dalam

transportasi oksigen oleh sel darah merah, produksi energi,

pertumbuhan dan perkembangan, dan menjadi fungsi yang sangat

penting selama masa kehamilan dan bayi untuk hematopoiesis,

pertumbuhan dan perkembangan (Brannon & Taylor, 2017).

Kebutuhan fisiologis untuk zat besi sangat tinggi pada kehamilan dan

masa bayi yaitu berkisar 1000–1200 mg zat besi. Sekitar dua pertiga

dari zat besi ini untuk kebutuhan ibu, dan sepertiga untuk kebutuhan

jaringan plasenta-janin. Namun, kebutuhan bervariasi antar gestasi

dengan kebutuhan yang lebih rendah pada trimester pertama (0,8 mg /

hari) dibandingkan kebutuhan sebelum kehamilan dan kebutuhan yang

jauh lebih tinggi pada trimester ketiga (3,0–7,5 mg / hari). Beberapa

dari total kebutuhan zat besi dapat dipenuhi oleh simpanan zat besi ibu

23
hamil dengan zat besi cukup, dan sekitar 300 mg dari total zat besi ini

didaur ulang dan kembali tersedia untuk ibu saat volume sel darah

merahnya berkontraksi pascapartum. Sekitar 750 mg zat besi tambahan

diperlukan selama kehamilan. Untuk wanita dengan simpanan zat besi

rendah, 1000 mg atau lebih zat besi tambahan mungkin diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu dan janin selama kehamilan

(Brannon & Taylor, 2017).

Penyebab anemia pada wanita hamil terutama adalah karena

kekurangan zat besi, dan prevalensinya di negara berkembang cukup

tinggi. Anemia defisiensi besi (ADB) pada wanita hamil telah

digambarkan sebagai silent killer; oleh karena itu, suplementasi atau

terapi zat besi ekstra perlu diberikan untuk meningkatkan Hb. Asupan

nutrisi mikro yang rendah memiliki peran penting. Oleh karena itu,

wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen zat besi / asam

folat secara rutin atau makanan yang mengandung Fe. WHO

merekomendasikan suplementasi zat besi oral setiap hari sebanyak 30-

60 mg untuk dapat memenuhi kebutuhan zat besi, terutama pada

trimester ketiga kehamilan. Di Indonesia, upaya pemerintah untuk

mencegah anemia dan suplementasi zat besi diberikan secara gratis,

sebagai program nasional. Meskipun program pemberian suplementasi

zat besi ini telah berlangsung lama, namun prevalensi anemia pada ibu

hamil masih tinggi, sehingga berkontribusi pada terjadinya komplikasi

kehamilan (Seu et al., 2019).

24
2.4 Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, gambaran motivasi dan

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe perlu diteliti dengan baik

harapannya agar angka kematian ibu hamil di Jember bisa menurun. Berikut

kerangka konsep yang akan dilakukan oleh peneliti

Gambaran
Motivasi dan
Kepatuhan Ibu
Hamil dalam
Mengkonsumsi Rendah
Tablet Fe
Sedang
Motivasi

Tinggi
Kepatuhan

Dosis

Waktu

Cara

25
BAB 3

METODE STUDI KASUS

3.1 Desain/Rancangan Studi Kasus

Metode penelitian atau desain penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus

sendiri didefinisikan sebagai penelitian deskriptif mengenai penyelidikan secara

intensif pada suatu individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam

dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau

unit sosial yang diteliti. Studi kasus dilakukan melalui pemeriksaan longitudinal

mendalam pada suatu keadaan yang disebut sebagai kasus dengan cara sistematis

dengan melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi dan

pelaporan hasil. Hasil yang diperoleh berupa pemahaman mendalam mengapa

suatu kasus tersebut dapat terjadi dan menjadi dasar bagi riset selanjutnya

[ CITATION Ind19 \l 1033 ].

Studi kasus sebagai penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini

bertujuan untuk dapat mengetahui motivasi dan kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe sebagai langkah pencegahan terjadinya anemia pada ibu

hamil.

3.2 Subjek Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan obyek atau subyek yang mempunyai ciri khas tertentu

yang biasanya ditentukan oleh peneliti untuk ditelaah dan dikaji sehingga dapat

didapatkan suatu kesimpulan penelitian (Candra dan Kusumaningtyas, 2020).

26
27

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang sedang hamil saat

pengambilan data dilakukan dan berdomisili di desa Purwoasri, Kecamatan

Gumukmas, Kabupaten Jember yang merupakan wilayah kerja Puskesmas

Gumukmas.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Gumukmas, jumlah ibu

hamil di desa Purwoasri selama tiga bulan berturut-turut adalah 32, 39, dan 39

orang. Sehingga, jumlah populasi ibu hamil yang berdomisili di desa Purwoasri

pada saat pengambilan data sebanyak 39 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan suatu bagian dari keseluruhan populasi tertentu dalam

penelitian. Apabila lingkup suatu populasi besar, peneliti tidak mungkin dapat

mempelajari semua subjek penelitian pada populasi terkait adanya keterbatasan

tenaga, waktu atau dana. Sehingga, diambil sebagian dari populasi untuk diteliti

dan ditarik kesimpulan, yang dinamakan sampel (Candra dan Kusumaningtyas,

2020).

Berdasarkan penjelasan di atas, dari 39 populasi ibu hamil yang berdomisili

di desa Purwoasri dapat diambil sampel sebanyak 20 orang atau sebagian

populasi.

3.2.3 Sampling

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan dalam penelitian ini

yaitu subjek diambil berdasarkan adanya program nasional pemerintah mengenai

suplementasi zat besi yang penting bagi ibu hamil, yang mana berdasar teori,
28

kepatuhan dan motivasi konsumsi tablet zat besi penting untuk ibu hamil

[ CITATION Hel19 \l 1033 ]. Subjek penelitian diambil yang memenuhi kriteria

inklusi dan tidak masuk kriteria eksklusi. Adapun kriteria inklusi dalam penelitian

ini yaitu:

1. Ibu hamil yang pernah mengkonsumsi tablet Fe dengan usia kandungan

trimester 2/3

2. Ibu hamil dapat membaca dan menulis

3. Ibu hamil bersedia menjadi responden penelitian

Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain:

1. Ibu hamil yang mengidap penyakit kronis tertentu

Berdasarkan kriteria di atas, dari 39 populasi ibu hamil di desa Purwoasri,

semuanya memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karena keterbatasan dalam

penelitian, peneliti mengambil sampel sebanyak 20 orang.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Purwoasri, Kecamatan Gumukmas, yang

merupakan wilayah kerja Puskesmas Gumukmas.Kabupaten Jember sekitar pada

bulan November 2020.

3.4 Fokus Studi

Fokus studi kasus dalam penelitian ini yaitu motivasi dan kepatuhan ibu

hamil dalam mengkonsumsi suplementasi tablet Fe untuk memenuhi kebutuhan

zat besi sebagai bentuk pencegahan terjadinya anemia pada ibu hamil, yang mana
29

merupakan kasus penyakit dengan prevalensi cukup tinggi pada ibu hamil dan

dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi tertentu.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan pemberian suatu definisi yang diberikan pada

suatu variabel penelitian secara operasional sehingga peneliti dapat

mengumpulkan informasi terkait dengan konsep penelitian[ CITATION Swa15 \l

1033 ].

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Fokus Definisi Indikator Instrumen Skoring


Studi Operasional
Motivasi Keinginan yang Motivasi 1.Kuesioner Kategori motivasi
ibu hamil melatarbelakangi intrinsik 2.Wawancara dibagi menjadi:
ibu untuk (timbul dari 1. Rendah, apabila
mengonsumsi diri sendiri) total skor 13 – 26
tablet Fe dan Motivasi 2. Sedang, apabila
ekstrinsik total skor 27 – 39
(dorongan 3. Tinggi, apabila
faktor luar) total skor 40 – 52
Skoring
menggunakan
Linkert.
Kepatuhan Keteraturan ibu Kepatuhan ibu 1. Kuesioner 1. Dosis
ibu hamil hamil dalam hamil dalam 2. Wawancara 1) Tidak patuh bila
mengkonsumsi mengkonsumsi skor < 90%
tablet Fe saat tablet Fe 2) Patuh bila skor ≥
kehamilan secara dilihat dari 90%
tepat waktu dan aspek:
tepat dosis 1. Dosis 2. Waktu
sesuai anjuran 2. Waktu 1) Patuh bila skor 2
dan sesuai usia 3. Cara 2) Tidak patuh bila
kehamilannya. skor 1

3. Cara
1) Patuh apabila
tidak terdapat salah
satu jawaban yang
termasuk dalam
pengecualian
30

2) Tidak patuh
apabila terdapat
salah satu jawaban
yang termasuk
dalam pengecualian

3.6 Pengumpulan Data

Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji

validitas dan uji reabilitas sebelumnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data dengan memberi beberapa pertanyaan untuk diisi oleh

responden yang kemudian dilakukan analisis sehingga diperoleh hasil atau

kesimpulan dari informasi tersebut [ CITATION Her19 \l 1033 ] . Kuesioner berisi data

karakteristik responden (usia, usia kehamilan, riwayat konsumsi tablet Fe) serta

terkait dengan variabel yaitu motivasi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu

hamil.

Sebelum membagikan kuesioner dan wawancara, peneliti melakukan

prosedur di bawah ini:

1. Mengurus surat rekomendasi perizinan penelitian di Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Malang kepada Kepala Desa Purwoasri

2. Mengurus Surat perizinan penelitian kepada Kepala Desa Purwoasri

3. Mendapatkan izin dari Kepala Desa Purwoasri sekaligus mendapatkan surat

pengantar untuk pengambilan data ke Puskesmas Gumukmas

4. Mendapatkan izin dari Puskesmas Gumukmas untuk proses pengambilan

data.

5. Setelah mendapatkan ijin penelitian dari Puskesmas Gumukmas peneliti

memilih subjek di Desa Purwoasri yang sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan sebelumnya
31

6. Peneliti melakukan penelitian dengan mendatangi masing-masing rumah ibu

hamil di Desa Purwoasri

7. Peneliti kemudian menyampaikan maksud dan tujuan peneliti kepada

responden, serta meminta persetujuan responden

8. Peneliti membagikan lembar kuesioner dan melakukan wawancara. Peneliti

memberikan waktu 10-15 menit untuk mengisi lembar tersebut. Setelah

mengisi lembar kuesioner, responden diminta untuk mengumpulkan lembar

kuesioner kepada peneliti

9. Setelah lembar kuesioner terkumpul, peneliti akan melakukam pengolahan

data dan menyimpulkan hasil pengumpulan data

3.7 Analisis Data dan Penyajian Data

3.7.1. Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang kritis untuk dilakukan dalam proses

penelitian kualitatif. Analisis digunakan untuk mengetahui hubungan dan konsep

dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Analisis data

dapat didefinisikan sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh data hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri

sendiri atau orang lain [ CITATION Hel19 \l 1033 ].

3.7.2 Penyajian Data


32

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Definisi dari penyajian data yaitu suatu kegiatan saat sekumpulan informasi

disusun yang kemudian memberi kemungkinan akan adanya pembuatan

kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk

catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan [ CITATION Zak20 \l 1033

].

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, sehingga data diolah

dengan menggunakan aturan-aturan yang disesuaikan dengan pendekatan studi

kasus. Studi kasus data disajikan secara narasi dan dapat disertai dengan cuplikan

ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang merupakan data pendukungnya.

3.7.3 Skoring

Skoring merupakan uji kemampuan dalam memberikan penilaian sampel

berdasarkan atribut yang dinilai pada sampel yang diujikan (Maharani & Hamdi,

2019). Skala pengukuran dalam kuesioner untuk variabel motivasi ibu hamil

adalah skala Likert. Skala Likert merupakan skala psikometrik yang umum

digunakan pada kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan

dalam riset berupa survei. Ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan Likert

yaitu pertanyaan positif untuk mengukur minat positif, dan bentuk pertanyaan

negatif untuk mengukur minat negatif (Taluke et al., 2019). Skor dari keseluruhan

item pernyataan tersebut kemudian diakumulasi untuk masing-masing responden

dan dianalisis hasilnya.

Untuk kuesioner motivasi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe,

digunakan aturan sebagai berikut:


33

 Pernyataan positif diberi skor 4 (sangat setuju), 3 (setuju), 2 (tidak setuju),

dan 1 (sangat tidak setuju) pada pernyataan kuesioner nomor 1, 2, 3, 4, 5,

dan 9.

 Sedangkan bentuk pernyataan negatif diberi skor 1 (sangat setuju), 2

(setuju), 3 (tidak setuju), dan 4 (sangat tidak setuju) pada pertanyaan

kuesioner nomor 6, 7 dan 8.

Pada kuesioner penelitian ini, angka jawaban responden tidak dimulai dari

angka 0, melainkan dari angka 1 hingga 4. Angka indeks yang dihasilkan akan

dimulai dari angka 9 sampai dengan 36 dengan rentang 27. Kriteria 3 kotak (three

box method) digunakan dalam menghitung rentang indeks, apakah termasuk

kategori rendah, sedang, atau tinggi. Maka 27:3=9. Rentang sebesar 27 dibagi 3

dan menghasilkan rentang sebesar 9, yaitu sebagai berikut:

9 – 18 = Rendah

19 – 27 = Sedang

28 – 36 = Tinggi

Sedangkan untuk kuesioner kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi

tablet Fe, digunakan aturan sebagai berikut:

 Bentuk pernyataan negatif diberi skor 1 (sangat setuju), 2 (setuju), 3

(tidak setuju), dan 4 (sangat tidak setuju) pada pertanyaan kuesioner

nomor 9, 10, 11 dan 12.

3.8 Etika Penelitian

Menurut Hakim (2017), etika dalam penelitian ini diimplementasikan dalam

berbagai aspek isu etika penelitian yang dilakukan yaitu antara lain:
34

1. Informed consent (lembar persetujuan untuk menjadi responden)

Informed consent merupakan lembar persetujuan yang diberi peneliti kepada

responden untuk izin atau persetujuan dari subjek penelitian untuk turut

berpartisipasi dalam penelitian, dalam bentuk tulisan yang ditandatangani

atau tidak ditandatangani subjek dan saksi [ CITATION Irw171 \l 1033 ].

2. Keanoniman

Responden dapat dianggap anonim saat peneliti tidak dapat

mengidentifikasi respon yang diberikan oleh responden [ CITATION Pus181 \l

1033 ]. Responden penelitian memiliki hak untuk tidak menyebut namanya,

yaitu hak untuk tidak menyebutkan identitas dalam penelitian [ CITATION

Set16 \l 1033 ].

3. Kerahasiaan

Peneliti harus melindungi kerahasiaan (privasi) responden penelitian.

Kerahasiaan responden dalam data kuesioner dijaga dengan tidak

memberitahukan kepada pihak yang lain. Untuk menjaga kerahasiaan, misal

nama responden atau subjek dapat dikodekan [ CITATION Set16 \l 1033 ].

4. Kesopanan

Kesopanan merupakan tingkah laku yang dilakukan manusia dengan cara

bersopan santun melalui tutur kata dan tata karma ketika berinteraksi

dengan individu lain dengan maksud dan tujuan dapat menghargai orang

lain dan dirinya sendiri tanpa membedakan status, usia dan golongan

tertentu (Sukmawati, 2016).

5. Kejujuran
35

Kejujuran merupakan hal yang penting untuk menentukan tingkat

kepercayaan dari hasil penelitian. Dalam suatu penelitian, penting untuk

memperhatikan kejujuran seorang peneliti terlebih dalam pengambilan data

[ CITATION Sho20 \l 1033 ].


DAFTAR PUSTAKA

Abu-Ouf, N., & Jan, M. (2015). The Impact Of Maternal Iron Deficiency And
Iron Deficiency Anemia On Child’s Health. Saudi Medical Journal, 36(2),
146-149. Https://Doi.Org/10.15537/Smj.2015.2.10289

Amelia. (2016). Diagnosis Dan Tatalaksana Anemia Defisiensi Besi. Medical


Journal Of Lampung University.

Anggraeny, O., & Ariestiningsih, A. (2017). Gizi Prakonsepsi, Ibu Hamil Dan
Menyusui. Malang: Ub Press.

Anggraini, D.D., Purnomo, W. & Trijanto, B. (2016). Effect Of Pregnant


Women’s Knowledge And Therapy Regimentation Towards Compliance
In Consuming Iron (Fe) Tablets And Anemia Degree In South Kediri
Public Health Center Year 2016. Majalah Obstetri & Ginekologi, 24(2).

Atiqoh, R. (2020). Kupas Tuntas Hiperemesis Gravidarum (Mual Muntah


Berlebih Dalam Kehamilan). Jakarta: One Peach Media.

Ayustawati. (2019). Kehamilan: Buku Kesehatan Reproduksi. Informasi Medika.

Basu, S., Garg, S., Sharma, N., & Singh, M. (2019). Improving The Assessment
Of Medication Adherence: Challenges And Considerations With A Focus
On Low-Resource Settings. Tzu Chi Medical Journal, 31(2), 73.
Https://Doi.Org/10.4103/Tcmj.Tcmj_177_18

Brannon, P., & Taylor, C. (2017). Iron Supplementation During Pregnancy And
Infancy: Uncertainties And Implications For Research And Policy.
Nutrients, 9(12), 1327. Https://Doi.Org/10.3390/Nu9121327

Candra, V.A. & Kusumaningtyas, A. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja


Karyawan Terhadap Turnover Intention Pt. Prodia Widyahusada Tbk,
Wilayah Vi Divisi Pelayanan. Jurnal Ekonomi Manajemen (Jem17), 5(1).

Daru, J., Zamora, J., Fernández-Félix, B., Vogel, J., Oladapo, O., & Morisaki, N.
Et Al. (2018). Risk Of Maternal Mortality In Women With Severe
Anaemia During Pregnancy And Post Partum: A Multilevel Analysis. The
Lancet Global Health, 6(5), E548-E554. Https://Doi.Org/10.1016/S2214-
109x(18)30078-0

Dewi, S.K.S. (2017). Konsep Dan Pengembangan Kewirausahaan Di Indonesia.


Yogyakarta: Deepublish.

Di Renzo, G., Fonseca, E., Gratacos, E., Hassan, S., Kurtser, M., & Malone, F. Et
Al. (2019). Good Clinical Practice Advice: Iron Deficiency Anemia
In Pregnancy. International Journal Of Gynecology & Obstetrics, 144(3),
322-324. Https://Doi.Org/10.1002/Ijgo.12740

36
37

Fauzi, R., & Nishaa, K. (2018). Apoteker Hebat, Terapi Taat, Pasien Sehat:
Panduan Simpel Mengelola Kepatuhan Terapi. Jogja: Stiletto Indie Book.

Festi, P. (2018). Buku Ajar Gizi Dan Diet. Surabaya: Um Surabaya Publishing.

Hadi, C. & Hanurawan, F. (2017). Psikologi Industri Dan Organisasi. Sidoarjo:


Zifatama Jawara

Hakim, A. (2017). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas


& Studi Kasus. Sukabumi: Cv Jejak.

Helaluddin, & Wijaya, H. (2019). Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan


Teori & Praktik. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Herlina, V. (2019). Panduan Praktis Mengolah Data Kuesioner Menggunakan


Spss. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Indra, I., & Cahyaningrum, I. (2019). Cara Mudah Memahami Metodologi


Penelitian. Yogyakarta: Deepublish.

Irwan. (2017). Etika Dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Absolute Media.

Jahja, Y. (2015). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Group

Kemenkes Ri. (2018). Health Statistic. Retrieved From Pusat Data Dan Informasi
Kementrian Kesehatan Ri: Http://Www.Depkes.Go.Id/Resources/
Download/Pusdatin/Infodatin/Infodatin-Harganas.Pdf

Kemenkes. (2018). Pentingnya Konsumsi Tablet Fe Bagi Ibu Hamil. Retrieved


From Promkes.Kemenkes.Go.Id: Https://Promkes.Kemkes.Go.Id/
Pentingnya-Konsumsi-Tablet-Fe-Bagi-Ibu Hamil#:~:Text=Tablet%20zat
%20besi%20(Fe)%20merupakan,Untuk%20pembentukan%20sel
%20darah%20merah.

Lam, W., & Fresco, P. (2015). Medication Adherence Measures: An Overview.


Biomed Research International, 2015, 1-12. Https://Doi.Org/
10.1155/2015/217047

Lyoba, W., Mwakatoga, J., Festo, C., Mrema, J., & Elisaria, E. (2020). Adherence
To Iron-Folic Acid Supplementation And Associated Factors Among
Pregnant Women In Kasulu Communities In North-Western Tanzania.
International Journal Of Reproductive Medicine, 2020, 1-11.
Https://Doi.Org/10.1155/2020/3127245

Martin, L., Feig, C., Maksoudian, C., Wysong, K., & Faasse, K. (2018). A
Perspective On Nonadherence To Drug Therapy: Psychological Barriers
And Strategies To Overcome Nonadherence. Patient Preference And
Adherence, Volume 12, 1527-1535. Https://Doi.Org/10.2147/Ppa.S155971
38

Oktavia, S. (2020). Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta:


Deepublish.

Puspitawati, H., & Herawati, T. (2018). Metode Penelitian Keluarga. Bogor: Ipb
Press.

Rahadian, A. (2017). Kematian Ibu Dan Upaya-Upaya Penanggulangannya –


Pkbi. Pkbi. Retrieved 15 October 2020, From Https://
Pkbi.Or.Id/Kematian-Ibu-Dan-Upaya-Upaya-Penanggulangannya/

Ratih, R.R. (2017). Pengaruh Pemberian Zat Besi (Fe) Terhadap Peningkatan
Hemoglobin Ibu Hamil Anemia. Jomis (Journal Of Midwifery Science),
1(2).

Riniwati, H., (2016). Manajemen Sumberdaya Manusia: Aktivitas Utama Dan


Pengembangan Sdm. Malang: Ub Press.

Sendeku, F., Azeze, G., & Fenta, S. (2020). Adherence To Iron-Folic Acid
Supplementation Among Pregnant Women In Ethiopia: A Systematic
Review And Meta-Analysis. Bmc Pregnancy And Childbirth, 20(1).
Https://Doi.Org/10.1186/S12884-020-2835-0

Setyosari, P. (2016). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan (Cetakan


Ke-5). Jakarta: Prenadamedia Group.

Seu, M., Mose, J., Panigoro, R., & Sahiratmadja, E. (2019). Anemia Prevalence
After Iron Supplementation Among Pregnant Women In Midwifes
Practice Of Primary Health Care Facilities In Eastern Indonesia.
Anemia, 2019, 1-8. Https://Doi.Org/10.1155/2019/1413906

Sholihah, Q. (2020). Pengantar Metodologi Penelitian. Malang: Ub Press.

Stephen, G., Mgongo, M., Hussein Hashim, T., Katanga, J., Stray-Pedersen, B., &
Msuya, S. (2018). Anaemia In Pregnancy: Prevalence, Risk Factors, And
Adverse Perinatal Outcomes In Northern Tanzania. Anemia, 2018, 1-9.
Https://Doi.Org/10.1155/2018/1846280

Suarayasa, K. (2020). Strategi Menurunkan Angka Kematian Ibu (Aki) Di


Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.

Sukmawati, E. (2016). Meningkatkan Nilai Kesopanan Oleh Guru Pembimbing


Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Sma Pontianak. Jurnal
Konseling Gusjigang, 2(2).

Sulistianingsih, A., & Saputri, N. (2020). Kehamilan Bebas Anemia ::


Pendekatan Menggunakan Information Motivation Behavior (Imb) Skill
Model. Padang: Rumahkayu Pustaka Utama.
39

Sunuwar, D., Singh, D., Chaudhary, N., Pradhan, P., Rai, P., & Tiwari, K. (2020).
Prevalence And Factors Associated With Anemia Among Women Of
Reproductive Age In Seven South And Southeast Asian Countries:
Evidence From Nationally Representative Surveys. Plos One, 15(8),
E0236449. Https://Doi.Org/10.1371/Journal.Pone.0236449

Swarjana, I. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan [Edisi Revisi]: Tuntunan


Praktis Pembuatan Proposal Penelitian Untuk Mahasiswa Keperawatan,
Kebidanan Dan Profesi Bidang Kesehatan Lainnya. Yogyakarta: Andi
Offset.

Syafitasari, J., Fitria, & Esitra. (2019). Factors That Influence The Adherence Of
Pregnant Women In Consuming Iron Supplements: Systematic Literature
Review. International Respati Health Conference (Pp. 949-954).
Yogyakarta: Universitas Respati Yogyakarta.

Taluke, D., Lakat, R.C.M. & Sembel, A. (2019). Analisis Preferensi Masyarakat
Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Pesisir Pantai Kecamatan
Loloda Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Spasial, 6(2).

Tanziha, I., Damanik, M.R.M., Utama, L.J. & Rosmiati, R. (2016). Faktor Risiko
Anemia Ibu Hamil Di Indonesia. Jurnal Gizi Pangan, 11(2), 143-152.

Turner, J., Parsi, M., & Badireddy, M. (2020). Anemia. In: Statpearls [Internet].
Treasure Island (Fl): Statpearls Publishing; 2020 Jan-. Available From:
Https://Www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Books/Nbk499994/

Wagiyo, & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal Dan Bayi
Baru Lahir Fisiologi Dan Patologis. Yogyakarta : Andi Offset.

Wijanarko, J. & Setiawati, E. (2017). Maksimalkan Otak Anak Anda. Jakarta:


Keluarga Indonesia Bahagia

Wijayanti, R., Amareta, D., Nuraini, N., Deharja, A., Alfiansyah, G., & Santi, M.
(2019). Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Angka Kematian Ibu
(Aki) Di Kabupaten Jember Tahun 2018. Jurnal Kesehatan, 6(3), 88-93.
Https://Doi.Org/10.25047/J-Kes.V6i3.46

Zakariah, M., Afriani, V., & Zakariah, K. (2020). Metodologi Penelitian


Kualitatif, Kuantitatif, Action Research, Research And Development.
Kolaka: Yayasan Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah Kolaka.
Lampiran 1. Lembar Penjelasan Penelitian

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN UNTUK MENGIKUTI
PENELITIAN
(PSP)

Saya Fraditya Nikmatul Mahmudah mahasiswi Diploma III Keperawatan


Malang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Saya memohon kesediaan dan
keikhlasan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian saya yang
berjudul ”Gambaran Motivasi dan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi
Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Gumukmas” sebagai syarat kelulusan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang.
Tujuan dari penelitian ini melakakukan observasi pada ibu hamil yang
mengkonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Gumukmas. Penelitian ini
dapat digunakan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai pentingnya
mengonsumsi tablet Fe bagi ibu hamil. Selain itu juga dapat digunakan sebagai
masukan dalam peningkatan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Pada penelitian ini, akan dilakukan observasi dengan cara membagikan
kuesioner serta wawancara kepada ibu hamil. Prosedur pengambilan data
dilakukan dengan cara meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Ibu bahwa Ibu
bersedia menjadi responden dalam penelitian saya.
Dalam penelitian ini identitas Ibu akan dirahasiakan sepenuhnya. Apabila di
kemudian hari Ibu merasa keberatan meneruskan penelitian ini, Ibu dapat
menghentikan peran sebagai responden dalam penelitian ini.
Demikian permohonan menjadi responden ini saya buat, untuk informasi
atau hasil penelitian yang akan didapatkan nanti, peneliti akan bertanggungjawab
sepenuhnya agar tidak disalahgunakan. Bila dibutuhkan kontak peneliti dapat
menghubungi nomor 081335584456 atas nama Fraditya Nikmatul Mahmudah.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu saya sampaikan terimakasih.

Hormat saya,

(Fraditya Nikmatul Mahmudah)

40
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Responden

INFORMED CONSENT

Yang bertandatangan di bawah ini saya :

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Alamat :

Menyatakan bahwa telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti

mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Fraditya Nikmatul Mahnmudah

dengan judul “Gambaran Motivasi dan Kepatuhan Ibu Hamil dalam

Mengkonsumsi Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Gumukmas”.

Saya memutuskan bersedia / tidak bersedia* untuk ikut berpartisipasi menjadi

responden dalam penelitian ini. secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama

penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat

mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Demikian persetujuan ini saya tandatagani secara sukarela tanpa paksaan dari

pihak manapun.

Peneliti Responden,

(..............................................)
Fraditya Nikmatul Mahmudah
NIM P17210183090
Malang, ......................2021

*)Coret yang tidak perlu

41
Lampiran 3. Instrumen Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

“PENGARUH MOTIVASI DAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM

MENGKONSUMSI TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

GUMUKMAS”

Tanggal Wawancara: ..............................

No. Responden : ..............................

A. Karakteristik Ibu

a. Nama : ............................................

b. Usia : ............................................

c. Usia Kehamilan : ............................................

d. Tingkat Pendidikan : ............................................

e. Alamat : ............................................

B. Motivasi Ibu Hamil dalam Konsumsi Tablet Fe

Petunjuk: Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan yang menggambarkan

keadaan diri Anda. Berikan tanda (✓) pada kotak yang disediakan.

4: Selalu
3: Sering
2: Jarang
1: Tidak Pernah
No Pernyataan 1 2 3 4
.
1 Anda mengkonsumsi tablet tambah darah atas
keinginan sendiri
2 Anda mengkonsumsi tablet tambah darah karena
anjuran petugas kesehatan

42
3 Anda mengkonsumsi tablet tambah darah untuk
mencegah terjadinya anemia
4 Anda mengkonsumsi tablet tambah darah untuk
kesehatan ibu dan janin
5 Pengetahuan Anda tentang keuntungan
mengkonsumsi tambah darah, mendorong Anda
untuk selalu mengkonsumsi tablet tambah darah
6 Anda berhenti mengkonsumsi tablet tambah darah
karena merasa mual dan muntah setelah
mengkonsumsinya
7 Anda pernah merasa susah buang air besar setelah
mengkonsumsi tablet tambah darah kemudian
berhenti untuk mengkonsumsi tablet tersebut
8 Perubahan pada warna tinja, mempengaruhi Anda
untuk berhenti mengkonsumsi tablet tambah darah
9 Petugas kesehatan mendiskusikan
masalah/kesulitan yang Anda hadapi dalam
mengkonsumsi tablet tambah darah
10 Anda mengkonsumsi tablet tambah darah jika
diingatkan suami/keluarga
11 Pada saat hamil anda rutin mengkonsumsi tablet
tambah darah (Fe)
12 Anda tetap mengkonsumsi tablet tambah darah
ketika berpergian keluar rumah
13 Ketika tablet tambah darah (Fe) habis anda selalu
meminta ke posyandu atau puskesmas terdekat

C. Kepatuhan Ibu Hamil dalam Konsumsi Tablet Fe

DOSIS

1. Kapan ibu memperoleh tablet tambah darah?....................... hari yang lalu

2. Berapakah tablet Fe yang diperoleh Ibu?...............................butir

3. Berapa dosis yang dianjurkan oleh Bidan/Dokter

dalam mengonsumsi tablet Fe?.............................................. butir

4. Berapa jumlah tablet Fe yang masih tersisa?......................... butir

5. Berapa jumlah tablet Fe yang dikonsumsi setiap hari?.......... butir

WAKTU

43
6. Kapan waktu yang biasa digunakan Ibu untuk Sebelum/Sesudah

Makan

konsumsi tablet Fe?

7. Selisih berapa jam biasanya waktu yang digunakan 1/2

Ibu untuk makan dan konsumsi tablet Fe?

(1) Sebelum atau setelah makan <2 jam

(2) Sebelum atau setelah makan ≥ 2 jam

CARA

8. Apa minuman yang biasa digunakan ibu untuk

konsumsi tablet Fe?

Pengecualian: teh, kopi, susu, coklat, keju

No Pernyataan 1 2 3 4
.
9 Anda mengkonsumsi tablet tambah darah
bersamaan dengan mengkonsumsi teh atau kopi
agar tidak merasa mual
10 Anda tetap mengkonsumsi tablet tambah darah
bersamaan dengan teh/kopi walau petugas
kesehatan menganjurkan konsumsi tablet tambah
darah dengan air putih
11 Anda mengkonsumsi tablet tambah darah hanya
ketika Anda merasa lemas, lelah, letih dan lesu

44
KUNCI JAWABAN KUESIONER

Dosis

1,2,3 Sesuai dengan kebutuhan


4. Tablet Fe Sisa = Tablet Fe dimiliki –

tablet Fe yang telah diminum


5. Sesuai dengan kebutuhan

Perhitungan

Untuk no 4:

jumlah obat yang diperoleh− jumlah obat yang tersisa


= jumlah obat yang diperoleh
𝑥 100%

Untuk no 5 =

jumlah Fe yang dikonsumsi


𝑥 100%
jumlahobat Fe yang seharusnya dikonsumsi

Waktu
6. Sesuai dengan kebiasaan ibu

7. 1. Sebelum atau Setelah makan <2 jam

2. Sebelum atau setalah makan ≥ 2 jam


Klasifikasi:

a) Patuh bila skor 2

b) Tidak patuh bila skor 1


Cara
8,9,10,11 Sesuai dengan kebiasaan Ibu

Klasifikasi :

Pengecualian: Teh, kopi, susu, coklat, keju

Tidak patuh apabila terdapat salah satu jawaban yang termasuk dalam

pengecualian

45
Patuh apabila tidak terdapat salah satu jawaban yang termasuk dalam

pengecualian

46

Anda mungkin juga menyukai