Mata kuliah:
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1 (A 2019 2)
KEPERAWATAN FAKULTAS
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dari mata kuliah Teknologi dalam Modalitas Penatalaksanaan
Keperawatan II dengan judul “MINYAK ZAITUN ROLL ON UNTUK GANGGUAN
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT PADA PENDERITA DIABETES”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
3.2 Komposisi..................................................................................................................18
ii
3.3 Cara kerja...................................................................................................................18
BAB IV PENUTUP................................................................................................................19
4.1 Kesimpulan................................................................................................................19
4.2 Saran..........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Zaitun atau dalam bahasa Inggris disebut olive adalah buah berukuran kecil yang
tumbuh di pohon zaitun (Olea europaea). Buah zaitun termasuk dalam kelompok buah
yang disebut buah berbiji, atau buah batu, dan masih berhubungan dekat dengan mangga,
ceri, persik, almond, dan pistachio. Minyak zaitun merupakan minyak yang berasal dari
perasan buah zaitun, sedangkan minyak zaitun extra virgin adalah hasil olahan pertama,
tanpa campuran ekstrak lainnya. Minyak zaitun telah digunakan sejak 400SM oleh
Hipocrates untuk membuat resep terapi penyembuhan pasien dan sejak 6000 tahun yang
lalu, minyak zaitun banyak digunakan untuk kesehatan jiwa dan kesehatan badan (Orey,
2008). Minyak zaitun telah banyak digunakan untuk diet di berbagai daerah, khususnya
daerah Mediterania dengan dikonsumsi secara langsung, maupun dicampur dengan salad.
Yunani merupakan pengguna minyak zaitun terbanyak, dengan rata-rata konsumsi
sebanyak 27,3 kg per kapita per tahun. Posisi ke dua dan ketiga ada Spanyol dan Italia,
masing-masing sebesar 13,62 kg dan 12,35 kg per kapita per tahun (Trubus, 2010).
Menurut Canela, et al (2010), negara-negara di Eropa Selatan, seperti Prancis, Spanyol,
Yunani, Itali dan Portugal, banyak menggunakan minyak zaitun ini sebagai diet, dan
didapatkan bahwa negara-negara tersebut lebih rendah tingkat mortalitasnya akibat
penyakit jantung dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa Utara. Minyak zaitun
banyak diminati di daerah-daerah Mediterania karena tingginya kandungan
Monounsaturated Fatty Acids (MUFA) dan antioksidan alami yang baik untuk kesehatan
sebagai langkah pencegahan resiko penyakit kardiovaskuler.
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 1995). DM merupakan penyakit
yang menjadi masalah pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu DM tercantum dalam
urutan keempat prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif setelah penyakit
kardiovaskuler, serebrovaskuler, rheumatik dan katarak (Tjokroprawiro, 2001). Diabetes
adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya
dimasa mendatang. Diabetes merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat
manusia abad 21. WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap
diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun
1
kemudian, pada tahun 2025 jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang.
Diabetes mellitus tipe II merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih banyak
penderitanya dibandingkan Diabetes Mellitus tipe I. Penderita diabetes mellitus tipe II
mencapai 90-95 % dari keseluruhan populasi penderita DM.
Diabetes tipe 2 menjadi salah satu masalah kesehatan yang bisa mengancam jiwa.
Salah satu bentuk ancaman bagi penderita diabetes tipe 2 adalah kadar gula darah tinggi
yang bisa diperburuk oleh jenis makanan dan minuman tertentu serta minyak.Temuan
penelitian dari Universitas Sapienza di Romen, sebelumnya telah mengaitkan minyak
zaitun ekstra virgin dengan ka dar insulin tinggi lebih bermanfaat bagi penderita diabetes
tipe 2.
Integritas kulit adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko
terhadap kerusakan jaringan epidermis dan dermis. Batasan karakteristik mayor harus
terdapat gangguan jaringan epidermis dan dermis. Dalam dunia keperawatan menjaga
dan mempertahankan integritas kulit agar senantiasa terjaga dan utuh adalah salah satu
aspek penting di dalamnya. Intervensi dalam keperawatan kulit klien akan menjadi salah
satu indikator kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. Kerusakan integritas kulit
dapat berasal dari luka karena trauma dan pembedahan, namun juga dapat disebabkan
karena tertekannya kulit dalam waktu lama yang menyebabkan iritasi dan akan
berkembang menjadi luka tekan atau dekubitus.
2
13. Bagaimana pengaplikasian minyak zaitun roll on pada penyembuhan Ulkus
Diabetes?
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penuilisan ini dapat digunakan untuk menambah ilmu
pengetahuan dalam bidang keperawatan mengenai bagaimana minyak zaitun roll on
dapat bekerja untuk mengatasi gangguan integritas kulit pada penderita diabetes,
sehingga dapat memberikan tindakan perawatan luka pada klien Diabetes melitus.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan teori-teori atau karya inovasi yang
diperoleh di pelayanan kesehatan dan dapat meningkatkan pengetahuan serta
wawasan mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan kerusakan integritas
kulit diabetes mellitus.
3
b. Bagi Keluarga
Hasil penulisan ini dapat membantu anggota keluarga dalam menangani
masalah gangguan integritas kulit pada penderita diabetes dalam penggunaan
minyak zaitun roll on
c. Bagi Masyarakat
Hasil penulisan ini dapat dijadikan sumber informasi di masyarakat dan
mengetahui sejak dini tentang diabetes mellitus dan adanya pengaplikasian
minyak zaitun roll on yang dibuat.
d. Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penulisan ini dapat sebagai pengetahuan dan masukkan dalam
pengembangan ilmu keperawatan di masa yang akan datang pada penyakit
diabetes mellitus
4
BAB II
PEMBAHASA
N
Minyak zaitun adalah minyak yang dihasilkan dari perasan buah zaitun
(Olea europae L) yang awal mula dikembang biakkan di Cekungan Laut
Tengah dan sudah digunakan pada zaman nabi untuk memasak, kosmetik dan
pengobatan. Awal mula sejarah adanya minyak zaitun berawal dari Homer,
seorang penyair legendaris Yunani Kuno yang membuat dan menyebut minyak
zaitun ini sebagai “emas cair” dalam adikaryanya Odyssey. Penggunaan
minyak zaitun untuk kesehatan jiwa maupun kesehatan badan telah dimulai
sejak 6000 tahun yang lalu.Hipocrates, “Bapak Ilmu Pengobatan” mengatakan
bahwa minyak zaitun memiliki nilai terapi yang tinggi bagi kesehatan. Lebih
dari 60 resep terapi penyembuhan pasien menggunakan khasiat minyak zaitun
telah dilakukan oleh Hipocrates sejak 400 SM (Orey, 2008)
Virgin olive oil atau minyak zaitun murni adalah minyak yang
didapatkan dari buah pohon zaitun (Olea europaea L) dengan cara mekanik
atau secara fisik lainnya dengan kondisi tertentu, khususnya dalam suhu
tertentu, yang tidak menyebabkan perubahan pada minyak, dan tidak melalui
perlakukan apapun selain pencucian, dekantasi, sentrifugasi dan penyaringan
(Internasional Olive Council (IOC), 2013)
6
Hasil studi menunjukkan penurunan tekanan darah dalam kadar 7 poin di
kalangan mereka yang mengkonsumsi minyak zaitun.
2. Mengurangi Kolesterol Berbahaya
Berbagai riset membuktikan adanya fakta yang tidak menyi-sakan
keraguan lagi, bahwa minyak zaitun menurunkan total kadar kolesterol
dan kolesterol berbahaya, tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang
bermanfaat.
3. Mengurangi Resiko Terjadinya Penyumbatan dan Penebalan Pembuluh
Darah
Dalam sebuah kajian yang dipublikasikan pada bulan Desember tahun
1999 M di Majalah AMJ CLIN NUTRL para peneliti menyatakan bahwa
nutrisi yang kaya kandungan minyak zaitun bisa mengurangi pengaruh
negatif lemak dalam makanan terhadap terjadinya pembekuan darah, dan
selanjutnya mengu-rangi terjadinya penebalan pembuluh nadi jantung.
4. Mengurangi Serangan Kanker
Para peneliti menyatakan bahwa sebab menurunnya rasio kematian akibat
serangan kanker di Laut Putih Tengah adalah karena makanan penduduk
negeri tersebut mengandung minyak zaitun sebagai sumber utama lemak,
di samping mengandung sayur-sayuran, buah-buahan, dan kol.
5. Membunuh Kutu Kepala
Beberapa studi yang dilakukan di beberapa Universitas dan Akademi di
Amerika, tentang kutu kepala, menunjukkan bahwa penggunaan minyak
zaitun sebagai minyak rambut yang terkena kutu, dalam beberapa jam saja
bisa membunuh kutu yang ada di kepala
6. Minyak Zaitun dan Kanker Kulit (Melanoma)
Majalah Dertmatdogg Times edisi bulan Agustus 2000 M menyebutkan
sebuah studi yang menunjukkan bahwa meng-gunakan minyak zaitun
setelah renang sebagai krim kulit dan berjemur, akan melindungi
terjadinya kanker kulit (melanoma). (Orey, 2008)
7
2.1.4 Cara Pembuatan Minyak Zaitun
8
2.1.5 Efek Samping Minyak Zaitun
9
yang dimulai dari tanggal 7-19 Juni
2021. Hasil dibuktikan dengan
menggunakan skor pengkajian luka
Bates-Jensen Assessment Tools pada
Tn.S hari pertama luka 32, kemudian
setelah dilakukan perawatan luka
selama 7 kali pertemuan didapatkan
perubahan skor menjadi 15.
Perubahan perbaikan pada Tn.S terjadi
pada ukuran luka, jumlah eksudat
dari sedang menjadi kering, warna
disekitar luka, edema disekitar luka,
tumbuhnya jaringangranulasi, dan
jaringan epitelisasi yang semakin
membaik
2 Kardina Hayati, Pengabdian Tindakan pemberian minyak zaitun
Pratiwi Christa Masyarakat terhadap gangguan intergritas kulit
Simarmata, Sari Desi Perawatan didapatkan rata-rata penderita sebelum
Esta Ulina Sitepu, Kerusakan diberikan pengolesan minyak zaitun
Raynald Ignasius Integritas Kulit (Olive Oil) 2,5455 dan setelah diberikan
Ginting, Widya (2021) Menggunakan pengolesan minyak zaitun (Olive Oil)
Minyak 1,1818. Mayoritas penderita sebelum
Zaitun (Olive Oil) diberikan i pengolesan minyak zaitun
Pada Masyarakat (Olive Oil) mengalami Sisik kasar
Dengan Diabetes terdistribusi seragam, kulit kasar tampak
Tipe Ii jelas pada kulit sebanyak 7 orang
Di Desa Pagar (31,8%) Mayoritas penderita setelah
Merbau diberikan pengolesan minyak zaitun
(Olive Oil) penderita tidak mengalami
kulit kering sebanyak 8 orang (36,4%).
Penggunaan minyak zaitun pada
penderita diabetes tipe 2 dengan
gangguan integritas kulit terbukti dapat
1
memperbaiki kelembaban kulit dan
mencegah kerusakan pada kulit.
Penggunaan minyak zaitun ini
diharapkan dapat dijadikan intervensi
perawatan kulit untuk pasien yang
mengalami gangguan integritas kulit.
1
2.2.2 Etiologi Diabetes Melitus
1
lemak minimal 20% dari berat badan ideal. Menurut Adriani (2012)
obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok :
1) Obesitas ringan : kelebihan berat hadan 20-40%
2) Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
3) Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Adriani, 2012)
c. Riwayat dalam keluarga
Pada riwayat keluarga yang salah satunya memiliki riwayat
diabetes mellitus bisa diturunkan sejak remaja pada anaknya. Kaum
pria sebagai penderita sesungguhnya dan perempuan sebagai pihak
pembawa gen atau keturunan.
Gen yang mempengaruhi diabetes tipe II adalah TC7L2. Gem
ini sangat berpengaruh pada pengeluaran insulin dan produksi
glukosa. (Nurarif & Kusuma, 2015)
1
Berbeda dengan Diabetes Mellitus tipe 1 yang kebanyakan mengalami
penurunan berat badan, penderita Diabetes Mellitus tipe 2 seringkali
mengalami peningkatan berat badan. Hal ini disebabkan terganggunya
metabolisme karbohidrat karena hormon lainnya juga terganggu.
Tiga serangkai yang klasik tentang gejala Diabetes Mellitus adalah
poliuria (sering kencing), polidipsia (sering merasa kehausan), dan polifagia
(sering merasa lapar). Gejala awal tersebut berhubungan dengan efek langsung
dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula lebih tinggi dari normal,
ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar
glukosa yang hilang. Oleh karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah
yang berlebihan, penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak
(poliuria). Akibat lebih lanjut adalah penderita merasakan haus yang
berlebihan sehingga banyak minum (polidipsia).
Selain itu, penderita mengalami penurunan berat badan karena sejumlah
besar kalori hilang ke dalam air kemih. Untuk mengompensasikan hal tersebut,
penderita sering kali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan
atau polifagia (Krisnatuti et al., 2014).
1
tipe diabetes yang paling banyak dialami oleh seseorang di dunia dan
paling sering disebabkan oleh karena berat badan berlebih dan aktivitas
fisik yang kurang. Tanda dan gejala dari diabetes mellitus tipe 2 ini
hampir sama dengan diabetes mellitus tipe 1, tetapi diabetes mellitus tipe
2 dapat didiagnosis setelah beberapa tahun keluhan dirasakan oleh pasien
dan pada diabetes mellitus komplikasi dapat terjadi. Diagnosis klinis
diabetes mellitus umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas berupa
poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya. Keluhan lain yang mungkin dikeluhkan pasien
adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada
pria, serta pruritus vulva pada pasien wanita.
3. Diabetes tipe spesifik lain
Diabetes tipe ini biasanya terjadi karena adanya gangguan genetik
pada fungsi sel beta, gangguan genetik pada kerja insulin, penyakit
eksokrin pankreas dan dipicu oleh obat atau bahan kimia (seperti
pengobatan HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ).
4. Gestational Diabetes
Diabetes tipe ini terjadinya peningkatan kadar gula darah atau
hiperglikemia selama kehamilan dengan nilai kadar glukosa darah normal
tetapi dibawah dari nilai diagnostik diabetes mellitus pada umumnya.
Perempuan dengan diabetes mellitus saat kehamilan sangat berisiko
mengalami komplikasi selama kehamilan. Ibu dengan gestational diabetes
memiliki risiko tinggi mengalami diabetes mellitus tipe 2 dikemudian
hari. Gestational diabetes lebih baikdidiagnosa dengan pemeriksaan saat
prenatal karena lebih akurat dibandingkan dengan keluhan langsung yang
dirasakan klien (American Diabetes Association (ADA), 2013)
1
1. Komplikasi jangka pendek atau akut (bersifat mendadak) seperti
terjadinya ketoasidosis diabetik, hipoglikemia dan sindrom hiperosmolar
diabetik.
2. Komplikasi jangka panjang atau kronik seperti kerusakan pada pembuluh
darah dan saraf.
a. Pembuluh darah yang dapat mengalami kerusakan dibagi menjadi dua
meliputi:
1) Kerusakan pembuluh darah besar menyebabkan kerusakan pada
pembuluh darah jantung menimbulkan komplikasi penyakit
jantung koroner dan serangan jantung mendadak, pembuluh
darah tepi menimbulkan komplikasi kaki diabetik dan pembuluh
darah otak menimbulkan komplikasi stroke.
2) Kerusakan pembuluh darah kecil menyebabkan kerusakan retina
atau retinopati diabetik dan kerusakan ginjal atau nefropati
diabetik.
b. Kerusakan saraf mengakibatkan gangguan-gangguan saraf yang
disebut neuropati diabetik. Selain itu, penyakit ini rentan terhadap
infeksi seperti infeksi saluran kemih dan infeksi saluran pernapasan.
(Helmawati, 2021)
1
2.2.7 Manifestasi Klinis Luka Diabetik
1
BAB III
DESAIN DAN RANCANGAN
3.2 Komposisi
1
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Minyak zaitun adalah minyak yang dihasilkan dari perasan buah zaitun (Olea
europae L) yang awal mula dikembang biakkan di Cekungan Laut Tengah dan sudah
digunakan pada zaman nabi untuk memasak, kosmetik dan pengobatan. Awal mula
sejarah adanya minyak zaitun berawal dari Homer, seorang penyair legendaris Yunani
Kuno yang membuat dan menyebut minyak zaitun ini sebagai “emas cair” dalam
adikaryanya Odyssey. Penggunaan minyak zaitun untuk kesehatan jiwa maupun
kesehatan badan telah dimulai sejak 6000 tahun yang lalu.Hipocrates, “Bapak Ilmu
Pengobatan” mengatakan bahwa minyak zaitun memiliki nilai terapi yang tinggi bagi
kesehatan. Lebih dari 60 resep terapi penyembuhan pasien menggunakan khasiat minyak
zaitun telah dilakukan oleh Hipocrates sejak 400 SM (Orey, 2008)
Definisi menurut World Health Organization (WHO), diabetes merupakan penyakit
metabolik kronis ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang dari waktu ke
waktu menyebabkan kerusakan serius pada organ jantung, pembuluh darah, mata, ginjal,
dan saraf. Istilah lain WHO mengemukakan diabetes adalah gambaran sekelompok
gangguan metabolisme yang ditandai dan teridentifikasi dengan adanya hiperglikemia
apabila tidak dilakukan terapi dan pengobatan. Definisi lain menyebutkan diabetes
mellitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan
terganggunya kemampuan tubuh untuk memproduksi atau merespon insulin sehingga
tidak mampu mempertahankan kadar gula (glukosa) normal dalam darah.
4.2 Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
Krisnatuti, D., Yenrina, R., & Rasjmida, D. (2014). Diet sehat untuk penderita Diabetes
melitus. Penebar Swadaya.
Mariam, G, T., & et al. (2017). Prevalence of Diabetic Foot Ulcer and Associated Factors
among Adult Diabetic Patients Who Attend The Diabetic FollowUP Clinic at University
of Gondar Referral Hospital, North West Ethiopia, 2016: Institutional- Based Cross-
Sectional Study. Hindawi International Journal of Diabetes Research.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC Jilid 1. Mediaction Publishing.
Roza, R. L. (2015). Faktor risiko terjadinya ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus
yang dirawat jalan dan inao di RSUP Dr.M. Djamil dan RSI Ibnu Sina Padang. Jurnal
FK UNAND.
Tjokroprawiro, A. (2001). Hidup sehat dan bahagia bersama diabetes. Gramedia Pustaka
Utama.
Trubus. (2010). Herbal Indonesia Berkhasiat: Bukti Ilmiah & Cara Racik (8th ed.). Trubus
2
Swadaya.