2.1.Konsep Eco-Drain
14
Pembuatan sumur-sumur resapan penampung air hujan
guna mengurangi volume limpasanair hujan yang akan
mengalir ke saluran drainase dan sungai.
Pembuatan saluran dan tanggul yang memperindah
lingkungan.
15
Identifikasi
Permasalaha
n
Obervasi/
Pengamatan
Analisa
Pemecahan
Konsep
Penanganan
Model
ECO-DRAIN
16
3. Melakukan survei hidrologi, hidrolika dan meteorologi serta
kondisi struktur bangunan existing drainase, sampah dan air
limbah yang ada.
4. Periksa kualitas air di laboratorium, apakah air tersebut
masih pantas digunakan sebagai air baku atau tidak.
17
2.3.Model Pelaksanaan Kegiatan Eco-Drain
18
Tumpukan sampah
memperkecil kapasitas
saluran atau sungai
berpotensi menimbulkan
banjir dan penyumbatan
operasi pompa
19
Biostimulasi dilakukan dengan cara penambahan
nutrien dan oksigen ke dalam air yang tercemar secara
biologis untuk menstimulasi atau mengembangkan
populasi bakteri tertentu yang akan mempercepat
proses perbaikan kualitas air tersebut.
Bioaugmentasi dilakukan dengan membubuhkan
mikro organisme khusus yang sudah dipilih kedalam
air yang tercemar secara biologis untuk membantu
memperlambat proses degradasi kualitas air tersebut.
Fitoremediasi, yaitu suatu sistem dimana tanaman
tertentu bekerjasama denganmikroorganisme dalam
media (tanah, koral dan air) dapat mengubah zat
kontaminan (pencemar atau polutan) menjadi kurang
atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang
berguna secara ekonomi. Terdapat enam tahap proses
secara serial yang dilakukan tumbuhan terhadap zat
kontaminan yang berada disekitarnya yaitu
Phytoacumulation, Rhizofiltration, Phytostabilization,
rhyzodegradation, Phytodegradation dan
Phytovolatization.
20
Gambar 2.3. Pelaksanaan Eco-Drain dengan Metode Three In One
21
baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi yang lain
tanpa perubahan bentuk. Langkah 2) Reduce, merupakan
tahap untuk meminimalkan sampah dengan mengunakan
barang yang tidak habis dalam sekali pakai. Langkah 3)
Recycle, merupakan upaya untuk mengolah/ mendaur
ulang barang yang sudah terpakai menjadi barang baru
untuk kegiatan lain yang bermanfaat.
22
prinsip keterjangkauan harga, efisiensi, mengutamakan
prinsip pengeoperasiandan perawatan yang mudah.
23
e) Kajian masalah keuangan, institusi, peraturan dan peran
serta swasta atau masyarakat.
24