Dosen Pengampuh:
PRATIWI DIAN ILFIANI, S.Ars, M.Eng
Disusun Oleh:
FAUZAN ALFANDI (21.22201.1.015)
ELDA APRILIYANI (21.22201.1.014)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
"Penilaian Rumah Sehat". Penyusunan laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teknik Lingkungan. Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih dan hormat
kepada ibu Pratiwi Dian Ilfiani, S.Ars, M.Eng. Selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik
Lingkungan yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan laporan ini
dengan tepat waktu.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar laporan ini dapat berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait Teknik
Lingkungan, terutama dalam penilaian rumah sehat.
Kami sadar laporan ini masih memiliki banyak sekali kekurangan, untuk itu kami
mohon maaf jika terdapat kata yang tidak berkenan dalam makalah yang telah kami buat.
Kritik dan saran pembaca sangat kami nanti untuk memperbaiki kekurangan dalam laporan
ini agar menjadi lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 25
B. Saran ................................................................................................................. 25
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu hak manusia dan investasi untuk keberhasilan
pembangunan bangsa, maka dari itu perlu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara
menyeluruh dan berkesinambungan. Tujuan dari pembangunan kesehatan menuju Indonesia
Sehat (2015-2025) adalah meningkatkan kemauan, kesadaran dan kemampuan hidup bagi
setiap manusia agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Salah satu indikator untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah
dengan terwujudnya rumah sehat pada setiap masyarakat. Rumah merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan
keluarga. Rumah harus sehat dan nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas
sehari-hari dengan aman tanpa resiko atau gangguan. Rumah sehatadalah salah satu impian
bagi semua orang. Rumah tidak hanya sekedar sebagai tempatberlindung dari hujan dan
terik matahari, tetapi juga menjadi simbol status sosial dan teriknya matahari tetapi juga
menjadi simbol status sosial dan sumber inspirasi bagi pemilik.
Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan pemukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayan serta
peran masyarakat.
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi, industrialisasi dan pembanguan. Rumah yang tidak
sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani yang
memudahkan terjangkitnya penyakit dan akan mengurangi daya kerja atau daya produktif
seseorang. Rumah tidak sehat ini dapat menjadi reservoir penyakit bagi lingkungan, jika
kondisi tidak sehat bukan hanya pada satu rumah tetapi pada kumpulan rumah (lingkungan
pemukiman).
Kondisi sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit dan ganggguan kesehatan diantaranya adalah penyakit pada
saluran pernafasan, penyakit kulit, penyakit yang diakibatkan oleh binatang pengganggu
atau faktor penyakit, menyebabkan kecelakan serta menyebabkan masalah lingkungan
1
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.829/Menkes/SK/II/1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan. Parameter rumah yang dinilai melingkupi 3 kelompok
komponen penilaian, yaitu :
a) Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai,jendela kamar tidur,
jendela ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan
pencahayaan.
b) Kelompok sarana sanitasi meliputi sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran, saluran
pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah.
c) Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela kamar tidur, membuka jendela
ruang keluarga, membersihkan rumah dan halaman,membuang tinja bayi dan balita ke
jamban, membuang sampah pada tempatnya.
Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan
Menteri Kesehatan No.829/Menkes/SK/VII/1999, meliputi parameterlokasi, kualitas udara,
kebisingan dan getaran, kualitas tanah didaerah perumahan dan pemukiman, prasarana dan
sarana lingkungan, faktor penyakit, dan penghijauan.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
2) Mahasiswa dapat mengetahui komponen rumah yang termasuk dalam kategori sehat,
kurang sehat dan tidak sehat.
3) Mahasiswa dapat mengetahui sarana sanitasi rumah yang termasuk kategori sehat,
kurang sehat dan tidak sehat.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
B. Rumah Sehat
Artinya dalam rumah diperlukan segala fasilitas untuk tumbuh dan berkembang.
Fasilitas tersebut harus ada didekat rumah seperti sekolah, toko, pasar, tempat kerja, fasilitas
air bersih, sanitasi dan lain – lain (Wahyuningsih, 1999).
3
C. Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal
a) Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan
kesehatan, antara lain : debu total kurang dari 150 µg/m2, asbestos kurang dari 0,5
serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan.
b) Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme pathogen
2) Komponen dan Penataan Ruangan
a) Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b) Dinding rumah memiliki ventilasi, kamar mandi, dan kamar cucikedap air dan
mudah dibersihkan
c) Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
3) Pencahayaan
Pencahayaan alam dana tau buatan langsung maupun tidak langsung dapat mnerima
seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan
mata.
4) Kualitas udara
4
5) Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen menimal 10% luas lantai.
6) Vektor penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang didalam rumah.
7) Penyediaan Air
a) Limbah cair yang berasal dari rumah tangga tidak mencemari sumberair, tidak
menimbulkan bau, dan tidak mencemari lingkungan tanah
9) Kepadatan Hunian
Luas kamar tidur minimal 8m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang.
Dibawah ini terdapat aspek yang dinilai, anatar lain sebagai berikut:
1. Komponen Rumah
a. Langit-langit
1) Langit-langit harus dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dariatap,
2) Langit-langit harus menutup rata kerangka atap kuda-kuda penyangga dengan
5
konstruksi bebas tikus
3) Tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 2,40 dari permukaan lantai kecuali,
1) Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat sendiri, beban tekanan angin
dan bila sebagai dinding pemikul harus pula dapat memikul beban diatasnya,
2) Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan air rapat air sekurang-
kurangnya 15 cm dibawah permukaan tanah sampai 20 cm di atas lantai bangunan,
agar air tanah tidak dapat meresap naik keatas, sehingga dinding tembok terhindar
dari basah dan lembab dan tampak bersih tidak berlumut, dan
3) Lubang jendela dan pintu pada dinding, bila lebarnya kurang dari 1 m dapat diberi
susunan batu tersusun tegak di atas batu, batu tersusun tegak di atas lubang harus di
pasang balok lantai dari beton bertulang atau kayu awet.
4) Untuk memperkuat berdirinya tembok ½ bata digunakan rangka pengkaku yang
terdiri dari plester-plester atau balok beton bertulang setiap luas 12 meter.
c. Lantai
Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah dari semen atau ubin,
kermik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah
tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang
basah dan berdebu merupakan sarang penyakit bagi saluran pernafasan (TBC).
d. Jendela
Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar
matahari dengan luas minimum 10% luas lantai.
e. Ventilasi
Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami,
maka dapat dilakukan dengan memberikan atau mengadakan peranginan silang
6
(ventilasi silang) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Lubang penghawaan minimal. 5% (lima persen) dari luas lantai ruangan.
2) Udara yang mengalir masuk. sama dengan volume udara yang mengalir
keluar ruangan.
3) Udara yang masuk tidak. berasal dari asap dapur atau bau kamar
mandi/WC.
f. Lubang asap dapur
Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan
oleh:
1) Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata)
2. Sarana Sanitasi
Syarat fisik air yang bersih dan sehat biasanya dapat diketahui lansung melalui
tampilan fisiknya seperti:
a) Air tersebut tidak mengandung bau dan rasa tertentu.
2) Syarat kimia
Syarat kimia air yang bersih dan sehat adalah tidak memiliki kandungan zat- zat
berbahaya dalam ukuran kadar tertentu.
3) Syarat biologis
b) Dalam 100 cc air minum sehat tidak boleh terkandung bakteri e.coli yangdapat
menyebabkan gangguan pencernaan.
c) Air minum yang sehat juga tidak boleh mengandung bakteri-bakteri lain yang
membawa penyakit seperti thipus, kolera dan disentri.
b. Air hujan
Pada beberapa tempat Air hujan biasanya didapat dengan cara menampung air
hujan secara langsung pada bak penampungan, biasanya air hujan digunakan jika pada
daerah tersebut tidak didapat sumber air selain air hujan. Sekilas air hujan terlihat
bersih namun biasanya air hujan mengandung debu-debu dan partikel kecil yang
terbawa oleh udara.
Perlindungan air hujan (PAH) menurut Depkes RI 2005, beberapa syarat
perlindungan air hujan (PAH yang penting, antara lain:
1) Bidang penangkap air harus bersih tidak ada kotoran atau sampah
5) Bak saringan terbuat dari bahan yang kuat dan rapat nyamuk serta dilengkapi
kerikil, ijuk, dan pasir
6) Pipa peluap dipasang kawat kasa rapat nyamuk dan tidak menghadap ke atas;(f).
Kran air tidak rusak
7) Bak resapan terdapat batu, pasir, dan bersih.
Limbah adalah suatu benda atau zat yang mengandung berbagai zat yang bersifat
membahayakan kehidupan manusia atau hewan dan umumnya munculkarena hasil
perbuatan manusia termasuk dari industrialisasi. (Daryanto, 2004)
1) Cara pelaksanaan pembuagan air limbah rumah tangga
b) Air limbah dari dapur harus dibuang ke septicktank dengan syarat sebelum
dimasukkan kedalam septictank harus melalui instalasi perangkap lengkap.
c) Air limbah dari kamar mandi, laundry, dll dapat langsung dibuang ke rioltetapi
dilarang langsung dimasukan kedalam septic tank karena obat-obat kimia akan
merusak bakteri-bakteri pembusuk, akibatnya proses pembusukan terganggu dan
septic tank akan cepat penuh.
2) Saluran pembuangan air limbah
Pada umumnya SPAL dan sistem riol sama halnya SPAL untuk saluran air
limbah menuju septic tank dan bak peresapan, sedangkan sistem riol menggunakan
SPAL yang air limbahnya dialirkan kesaluran pemukiman penduduk. SPAL terbuat
dari bahan yang kuat, kedap air, dan mempunyai penyaringan dan screen, mempunyai
slup atau kemiringan yang cukup.
3) Septic tank
9
a) Terbuat dari bahan yang kedap air
4) Sumur Peresapan
Sumur peresapan untuk pembuangan air limbah cair dari ruang cuci, kamar mandi
dan dapur. Sumur peresapan sebaiknya ditutup dengan penutup rapatguna mencegah
masuknya lalat,tikus dan kecoak, mempunyai pipa inlet, mempunyai kerikil didasar
sumur peresapan, mempunyai pasangan bata tanpa spesi, mempunyai lapisan ijuk dan
kerikil.
d. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Pengelolaan sampah adalah
meliputi penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan sampah yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan
lingkungan hidup. Pada penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum
sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnakan) dan
untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah
tertentu.maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan
pemusnahannya.
Dalam UU No.18 Than 2008, yang dimaksud dengan pengelolaan sampah rumah
tangga adalah kegiatan yang sistemastis, menyeluruh serta berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga (Susilowati,2004).
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
mahkluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, mempengaruhi kelangsungan
kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lain (Supardi, 2003).
Menurut Permen PU nomor: 21/PRT/M/2006 untuk mencapai kondisi masyarakat
10
yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya
lingkungan pemukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti
sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga
bersih dari lingkungan pemukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya (Dwiyanto,
2011). Derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh kondisi lingkungan serta faktor
lingkungan yang merupakan unsur penentu kesehatan bagi masyarakat setempat dan
apabila terjadi perubahan pada lingkungan disekitar manusia, maka akan terjadi
perubahan pada kondisikesehatan lingkungan masyarakat tersebut (Setyowati dkk. 2012).
Undang‐Undang Nomor 18 Tahun 2008 mengenai Pengelolaan Sampah, yang
dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari‐hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik, yang dapat terurai
atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke
lingkungan. Secara umum sumber timbulan sampah dibedakan atas 7 (tujuh) kategori,
yaitu pemukiman, kawasan komersial, kawasan perkotaan,kawasan industri, ruang
terbuka, lokasi pengolahan, dan kawasan pertanian (Pandie, 2013).
Syarat-syarat tempat sampah antara lain:
1) Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah
Cahaya matahari dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber pencahayaan alami
a) Orientasi Bangunan
matahari langsung.
11
Agar cahaya matahari dapat masuk dan menerangi ruangan secara maksimal, ukuran
2) Ventilasi Alami
udara dingin ke dalam ruangan dan mengalirkan udara panas keluar melalui bukaan-
bukaan yang diposisikan secara strategis. Posisi bukaan yang baik untuk menciptakan
persediaan air bersih di rumah. Manajemen limbah yang baik dapat dicapai dengan
Air hujan dapat ditampung dan digunakan untuk banyak kebutuhan sehari-hari
seperti menyiram toilet, berkebun, atau mencuci mobil. Dengan menampung air hujan
dan menggunakannya kembali rumah sehat Anda akan jadi lebih efisien, juga ramah
lingkungan.
Bencana alam seperti banjir dan tanah longsor dapat dihindari jika kita
menyediakan daerah resapan air yang cukup luas. Daerah resapan air yang luas di lahan
tembus air seperti rumput dan grass block pada halaman, parkiran mobil (carport), dan
jalan agar air dapat mengalir dan meresap secara alami ke dalam tanah
Formulir yang digunakan untuk kegiatan inspeksi perumahan telah disesuaikan dengan
12
peraturan-peraturan tentang perumahan/permukiman yang terkait. Adapun formulir yang
DATA UMUM
Jalan/desa/Kelurahan : PANTO DAENG KELURAHAN BRANG BARA
Kecamatan : SUMBAWA
Kota/Kabupaten : SUMBAWA BESAR
Provinsi : NUSA TENGARA BARAT
Tanggal pemantauan : 15 DESEMBER
Nama pemantau : FAUZAN ALFANDI DAN ELDAH APRILIANI
Pemilik Rumah : ELDAH APRILIYANI
DATA KHUSUS
b. Sumur pompa 1
c. PDAM 0
Kepemilikan dan kualitas a. Bukan milik sendiri 0
sarana air bersih b. Ada milik sendiri tp 0
tidak memenuhi syarat
c. Bukan miliknya tapi 0
memenuhi syarat
d. Milik sendiri dan 4
memenuhi syarat
2 Jamban keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada tapi tidak 2
memenuhi syarat
c. Ada dan memenuhi 3
syarat
14
3 Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada 0
Limbah b. Ada, jarak dari 1
sumber air < 10 m
atau kesaluran terbuka
c. Ada, jarak dari 2
sumber air > 10 m
atau kesaluran kota
4 Tempat Sampah a. Tidak ada 0
b. Ada, tidak kedap air 1
dan tidak tertutup
c. Ada, kedap air dan 2
tertutup
III PERILAKU 25
1 Membuka jendela a. Tidak pernah 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2
2 Menyapu dan mengepel a. Seminggu sekali 1
rumah b. Tiap 3 hari 2
c. Setiap hari 3
3 Cara membuang tinja, a. Ke sungai/kebun/ 0
termasuk bayi kolam
b. Ke WC/jamban 1
4 Pengelolaan Sampah a. Di buang ke sungai 0
kebun/di bakar
b. Ke TPS / petugas 1
sampah
c. Dimanfaatkan / daur 2
ulang
5 Pemilahan sampah a. Sudah 0
melakukan
b. Belum 0
melakukan
6 Pemilahan Limbah B3 a. Sudah 1
(batere bekas, obat bekas, melakukan
lampu, elektronik misal b. Belum 0
tinta printer dll) melakukan
7 Perilaku merokok a. Di dalam rumah 0
b. Di Luar rumah 1
c. Ada tempat khusus 2
merokok
8 Menguras kamar mandi a. Seminggu sekali 0
b. Setiap 3 hari 1
c. Setiap 2 hari 2
IV Lain-lain 19
1 Kepadatan Penghuni a. < 8m2 per orang 1
b. > 8m2 per orang 2
15
Jumlah Nilai
Luas Rumah
Luas Kaveling/Pekarangan
Jumlah Penghuni
Keterangan
Kategori Rumah :
Tidak sehat : 307 s.d 724
Kurang Sehat : 725 s.d 1.149
Sehat : 1.150 s.d 1.548
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
PERSIAPAN
PENINJAUAN KE LOKASI
MENGOLAH DATA
17
BAB IV
A. Hasil Inspeksi
Berdasarkan inspeksi yang telah dilaksanakan di Jl. Garuda, gang Karya 1 Nomor 1
1. Formulir Penilaian
DATA UMUM
Jalan/desa/Kelurahan : panto daeng, brang bara RT 03 RW 07
Kecamatan : Sumbawa
Kabupaten : Sumbawa
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Tanggal Pemantaun : 15 Desember 2023
Nama Pemantau : Fauzan alfandi Dan Eldah Apriliani
Pemilik Rumah : Eldah Apriliani
DATA KHUSUS
No Komponen Kriteria Nilai Bobot Hasil
Rumah Penilaian
I KOMPONEN 31
RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, bersih, rawan 1 31
kecelakaan
c. Ada, bersih, kuat, 2
tinggi min 2,75 m
18
2 Dinding a. Non permanent 0
b. Semi 2
permanent/ tembok tdk
diplester
c. Permanen dan kedap 3 75
air
19
7 Lubang asap a. Tidak ada 0 0
b. Ada
c. Ada dan berfungsi
baik
dapur atau 1
terdapat ventilasi 2
II SARANA 25
SANITASI
1 Sarana Air
bersih
Jenis yang a. Sumur gali 1
digunakan
b. Sumur pompa 2
c. PDAM 0 75
Kepemilikan dan a. Bukan milik sendiri 1
kualitas sarana b. Ada milik sendiri tp 2
air bersih tidak memenuhi syarat
c. Bukan miliknya tapi 3 75
memenuhi syarat
d. Milik sendiri dan 4
memenuhi syarat
2 Jamban keluarga a. Tidak ada 1
b. Ada tapi memenuhi 2 50
syarat
c. Ada dan memenuhi 3
syarat
20
3 Sarana a. Tidak ada 0
Pembuangan Air b. Ada, jarak dari 1
Limbah sumber air < 10 m
atau kesaluran
terbuka
c. Ada, jarak dari 2 50
sumber air > 10 m
atau kesaluran kota
4 Tempat Sampah a. Tidak ada 0
b. Ada, tidak kedap air 1 25
dan tidak tertutup
c. Ada, kedap air dan 2
tertutup
III PERILAKU 25
1 Membuka a. Tidak pernah 0
jendela b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 50
2 Menyapu dan a. Seminggu sekali 1
mengepel rumah b. Tiap 3 hari 2
c. Setiap hari 3 75
3 Cara membuang a. Ke sungai/kebun/ 0
tinja, termasuk kolam
bayi b. Ke WC/jamban 1 25
4 Pengelolaan a. Di buang ke sungai 0
Sampah kebun/di bakar
b. Ke TPS / petugas 1 25
sampah
c. Dimanfaatkan / daur 2
ulang
5 Pemilahan a. Sudah 1 25
sampah melakukan
b. Belum 0
melakukan
6 Pemilahan a. Sudah 1 25
Limbah B3 melakukan
(batere bekas, b. Belum 0
obat bekas, melakukan
lampu,
elektronik misal
tinta printer dll)
7 Perilaku a. Di dalam rumah 0
merokok b. Di Luar rumah 1 25
c. Ada tempat khusus 2
merokok
8 Menguras kamar a. Seminggu sekali 0 0
mandi b. Setiap 3 hari 1
c. Setiap 2 hari 2
IV Lain-lain 19
21
1 Kepadatan a. < 8m2 per orang 1
Penghuni b. > 8m2 per orang 2 38
Keterangan
Kategori Rumah :
22
2. Kuisioner Wawancara
KUESIONER
PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
No Pertanyaan Jawaban Jawaban
1 Apakah dalam keluarga a. Ya
bapak/ibu ada yang menderita b. Tidak Tidak
diare dalam 3 bulan terakhir
Indikator Hasil
Suhu 32o C
Kelembaban 74%
Kecepatan angin 12 km/jam
Pecahayaan (Lux) 187 lux
Kebisingan (dB) 54
24
B. Pembahasan
Dari rumah yang telah dilakukan penilaian. Terdapat beberapa bobot sebagai berikut :
d. Jendela kamar tidur dan ruang keluarga : nilai maksimal (tidak berisiko)
e. Pintu : setiap ruang tidur terpasang pintu, tetapi tidak terdapat kasa
nyamuk
f. Ventilasi : ada, tetapi tidak terpasang kasa nyamuk
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa hasil dan pengkategorian rumah sehat maka dapat diambil
Tenggara Barat, memenuhi syarat dan dapat di kategorikan sebagai rumah sehat dengan
nilai 1306 (kategori rumah sehat 1150 – 1548). Meskipun demikian terdapat beberapa
aspek penilaian yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat meningkatkan kesehatan
B. Saran
Pada komponen rumah dan sarana sanitasi yang belum memenuhi syarat agar dapat
kepada pemerintah setempat seperti pengadaan TPS yang menampung sampah dari
pengetahuan mengenai kesehatan lingkungan yang baik agar tercipta derajat kesehatan
Untuk rumah yang telah dilakukan inspeksi untuk dapat mempertimbangkan lebih
27