Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PENILAIAN RUMAH SEHAT

MATA KULIAH TEKNIK LINGKUNGAN

Dosen Pengampuh:
PRATIWI DIAN ILFIANI, S.Ars, M.Eng

Disusun Oleh:
FAUZAN ALFANDI (21.22201.1.015)
ELDA APRILIYANI (21.22201.1.014)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMAWA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
"Penilaian Rumah Sehat". Penyusunan laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teknik Lingkungan. Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih dan hormat
kepada ibu Pratiwi Dian Ilfiani, S.Ars, M.Eng. Selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik
Lingkungan yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan laporan ini
dengan tepat waktu.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar laporan ini dapat berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait Teknik
Lingkungan, terutama dalam penilaian rumah sehat.
Kami sadar laporan ini masih memiliki banyak sekali kekurangan, untuk itu kami
mohon maaf jika terdapat kata yang tidak berkenan dalam makalah yang telah kami buat.
Kritik dan saran pembaca sangat kami nanti untuk memperbaiki kekurangan dalam laporan
ini agar menjadi lebih baik.

Sumbawa, 28 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian dan Ruang Lingkup Sanitasi Pemukiman ......................................... 3
B. Rumah Sehat ....................................................................................................... 3
C. Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal .............................................................. 4
D. Aspek-Aspek Rumah Sehat ................................................................................ 5
E. Prinsip Rumah Sehat ......................................................................................... 11
F. Contoh Formulir Inspeksi ................................................................................. 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Inspeksi .................................................................................................... 18
B. Pembahasan ....................................................................................................... 23

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 25
B. Saran ................................................................................................................. 25

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu hak manusia dan investasi untuk keberhasilan
pembangunan bangsa, maka dari itu perlu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara
menyeluruh dan berkesinambungan. Tujuan dari pembangunan kesehatan menuju Indonesia
Sehat (2015-2025) adalah meningkatkan kemauan, kesadaran dan kemampuan hidup bagi
setiap manusia agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Salah satu indikator untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah
dengan terwujudnya rumah sehat pada setiap masyarakat. Rumah merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan
keluarga. Rumah harus sehat dan nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas
sehari-hari dengan aman tanpa resiko atau gangguan. Rumah sehatadalah salah satu impian
bagi semua orang. Rumah tidak hanya sekedar sebagai tempatberlindung dari hujan dan
terik matahari, tetapi juga menjadi simbol status sosial dan teriknya matahari tetapi juga
menjadi simbol status sosial dan sumber inspirasi bagi pemilik.
Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan pemukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayan serta
peran masyarakat.
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi, industrialisasi dan pembanguan. Rumah yang tidak
sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani yang
memudahkan terjangkitnya penyakit dan akan mengurangi daya kerja atau daya produktif
seseorang. Rumah tidak sehat ini dapat menjadi reservoir penyakit bagi lingkungan, jika
kondisi tidak sehat bukan hanya pada satu rumah tetapi pada kumpulan rumah (lingkungan
pemukiman).
Kondisi sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit dan ganggguan kesehatan diantaranya adalah penyakit pada
saluran pernafasan, penyakit kulit, penyakit yang diakibatkan oleh binatang pengganggu
atau faktor penyakit, menyebabkan kecelakan serta menyebabkan masalah lingkungan

1
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.829/Menkes/SK/II/1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan. Parameter rumah yang dinilai melingkupi 3 kelompok
komponen penilaian, yaitu :
a) Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai,jendela kamar tidur,
jendela ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan
pencahayaan.
b) Kelompok sarana sanitasi meliputi sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran, saluran
pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah.
c) Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela kamar tidur, membuka jendela
ruang keluarga, membersihkan rumah dan halaman,membuang tinja bayi dan balita ke
jamban, membuang sampah pada tempatnya.
Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan
Menteri Kesehatan No.829/Menkes/SK/VII/1999, meliputi parameterlokasi, kualitas udara,
kebisingan dan getaran, kualitas tanah didaerah perumahan dan pemukiman, prasarana dan
sarana lingkungan, faktor penyakit, dan penghijauan.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan praktik inspeksi penilaian rumah sehat


didaerah masing-masing.
b. Tujuan Khusus

1) Mendiskripsikan persyaratan rumah sehat

2) Mahasiswa dapat mengetahui komponen rumah yang termasuk dalam kategori sehat,
kurang sehat dan tidak sehat.
3) Mahasiswa dapat mengetahui sarana sanitasi rumah yang termasuk kategori sehat,
kurang sehat dan tidak sehat.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Sanitasi Pemukiman

Definisi Pemukiman adalah suatu struktur fisik dimana orang menggunakannya


untuk tempat berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga semua
fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan
jasmani dan rohani dan keadaan sosialnya yang baik untuk keluarga dan individu (WHO).
Pemukiman sehat dirumuskan sebagai suatu tempat untuk tinggal secara permanen,
berfungsi sebagai tempat bermukim, beristrirahat, berekreasi dan sebagai tempat berlindung
dari pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan physiologis, bebas dari penularan
penyakit dan kecelakaan.

Tujuan sanitasi pemukiman adalah penataan pemukiman yang memenuhi syarat


kesehatan, terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni dalam lingkungan yang
sehat, dan mengurangi resiko kecelakaan, kebakaran, penularan penyakit atau gangguan
kesehatan.
Ruang lingkup sanitasi pemukiman meliputi penyediaan air bersih, pembuangan air
kotor, pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah, pemberantasan vector,
pencahayaan, ventilasi, kebisingan, kontruksi bangunan dan sarana prasarana.

B. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah tempat berlindungan/bernaung dan tempat untuk beristrirahat


sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik rohani maupun sosial
(Kasjono,2011). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan rumah sebagai tempat
untuk tumbuh dan berkembang, baik secara jasmani, rohani dan sosial.

Artinya dalam rumah diperlukan segala fasilitas untuk tumbuh dan berkembang.
Fasilitas tersebut harus ada didekat rumah seperti sekolah, toko, pasar, tempat kerja, fasilitas
air bersih, sanitasi dan lain – lain (Wahyuningsih, 1999).

3
C. Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes


No.829/MenKes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :
1) Bahan Bangunan

a) Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan
kesehatan, antara lain : debu total kurang dari 150 µg/m2, asbestos kurang dari 0,5
serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan.
b) Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme pathogen
2) Komponen dan Penataan Ruangan
a) Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

b) Dinding rumah memiliki ventilasi, kamar mandi, dan kamar cucikedap air dan
mudah dibersihkan
c) Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan

d) Bumbungan rumah 10m dan ada penangkal petir

e) Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukkannya

f) Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap

3) Pencahayaan

Pencahayaan alam dana tau buatan langsung maupun tidak langsung dapat mnerima
seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan
mata.
4) Kualitas udara

a. Suhu udara nyaman antara 18–30oC.

b. Kelembaban udara 40–70%.

c. Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam.

d. Pertukaran udara 5 kaki3/menit/penghuni.

e. Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam.

f. Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3.

4
5) Ventilasi

Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen menimal 10% luas lantai.

6) Vektor penyakit

Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang didalam rumah.

7) Penyediaan Air

a) Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60


liter/orang/hari
b) Kualitas air bersih dan air minum menurut permenkes nomor 416tahun 1990
dan Kepmenkes Nomor 907 tahun 2002
8) Pembuangan Limbah

a) Limbah cair yang berasal dari rumah tangga tidak mencemari sumberair, tidak
menimbulkan bau, dan tidak mencemari lingkungan tanah
9) Kepadatan Hunian

Luas kamar tidur minimal 8m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang.

D. Aspek-Aspek Rumah Sehat

Dibawah ini terdapat aspek yang dinilai, anatar lain sebagai berikut:

1. Komponen Rumah

a. Langit-langit

Di bawah kerangka atap atau kuda-kuda biasanya dipasang penutup yang


disebut langit-langit yang tujuannya antara lain:
1) Untuk menutup seluruh konstruksi atap dan kuda-kuda penyangga, agartidak
terlihat dari bawah, sehingga ruangan terlihat rapi dan bersih.
2) Untuk menahan debu yang jatuh dan kotoran yang lain juga menahan tetesan air
hujan yang menembus melalui celah-celah atap.
3) Untuk membuat ruangan antara yang berguna sebagai penyekat sehinggapanas
atas tidak mudah menjalar kedalam ruangan dibawahnya.
Adapun persyaratan untuk langit-langit yang baik adalah :

1) Langit-langit harus dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dariatap,
2) Langit-langit harus menutup rata kerangka atap kuda-kuda penyangga dengan
5
konstruksi bebas tikus
3) Tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 2,40 dari permukaan lantai kecuali,

4) Dalam hal langit-langit/kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya mempunyai


tinggi rumah 2,40 m dan tinggi ruang selebihnya pada titik terendah titik kurang
dari 1,75 m, dan
5) Ruang cuci dan ruang kamar mandi diperbolehkan sekurang-kurangnya sampai 2,40
m.
b. Dinding

Adapun syarat-syarat untuk dinding antara lain:

1) Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat sendiri, beban tekanan angin
dan bila sebagai dinding pemikul harus pula dapat memikul beban diatasnya,
2) Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan air rapat air sekurang-
kurangnya 15 cm dibawah permukaan tanah sampai 20 cm di atas lantai bangunan,
agar air tanah tidak dapat meresap naik keatas, sehingga dinding tembok terhindar
dari basah dan lembab dan tampak bersih tidak berlumut, dan
3) Lubang jendela dan pintu pada dinding, bila lebarnya kurang dari 1 m dapat diberi
susunan batu tersusun tegak di atas batu, batu tersusun tegak di atas lubang harus di
pasang balok lantai dari beton bertulang atau kayu awet.
4) Untuk memperkuat berdirinya tembok ½ bata digunakan rangka pengkaku yang
terdiri dari plester-plester atau balok beton bertulang setiap luas 12 meter.
c. Lantai

Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah dari semen atau ubin,
kermik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah
tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang
basah dan berdebu merupakan sarang penyakit bagi saluran pernafasan (TBC).
d. Jendela

Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar
matahari dengan luas minimum 10% luas lantai.
e. Ventilasi

Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami,
maka dapat dilakukan dengan memberikan atau mengadakan peranginan silang
6
(ventilasi silang) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Lubang penghawaan minimal. 5% (lima persen) dari luas lantai ruangan.

2) Udara yang mengalir masuk. sama dengan volume udara yang mengalir
keluar ruangan.
3) Udara yang masuk tidak. berasal dari asap dapur atau bau kamar
mandi/WC.
f. Lubang asap dapur

Khususnya untuk penghawaan ruangan dapur dan kamar mandi/WC, yang


memerlukan peralatan bantu elektrikal-mekanikal seperti blower atau exhaust fan,
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Lubang penghawaan keluar. tidak mengganggu kenyamanan bangunan
disekitarnya.
2) Lubang penghawaan keluar. tidak mengganggu kenyamanan ruangan kegiatan
dalam bangunan seperti: ruangan keluarga, tidur, tamu dan kerja.
Bagi rumah dengan kelembaban, suhu, dan penerangan alami yang kurang
baik ukuran dan letaknya, diharapkan bisa menambah genting kaca serta memperbaiki
plafon, dan membuka pintu dan jendela setiap pagi hari.
g. Pencahayaan

Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan
oleh:
1) Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata)

2) Lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata).

3) Tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan,

4) Lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,

5) Sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 (satu) jamsetiap


hari,
6) Cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.

2. Sarana Sanitasi

a. Syarat air bersih dan sehat


Air mempunyai beberapa sarat yang harus terpenuhi untuk disebut sebagai air
7
bersih dan sehat, sehingga dapat digunakan sebagai air minum dan kebutuhan-
kebutuhan air rumah tangga.
1) Syarat fisik

Syarat fisik air yang bersih dan sehat biasanya dapat diketahui lansung melalui
tampilan fisiknya seperti:
a) Air tersebut tidak mengandung bau dan rasa tertentu.

b) Air tidak bewarna, bersih dan jernih.

c) Suhu air sama dengan suhu ruang.

2) Syarat kimia

Syarat kimia air yang bersih dan sehat adalah tidak memiliki kandungan zat- zat
berbahaya dalam ukuran kadar tertentu.
3) Syarat biologis

Air berkualitas secara biologis jika didalamnya tidak terdapat organisme,kuman


dan bakteri melebihi batasan yang telah ditentukan, batasan tersebut adalah:
a) Dalam 1 cc air minum sehat hanya terdapat kurang dari 100 kuman.

b) Dalam 100 cc air minum sehat tidak boleh terkandung bakteri e.coli yangdapat
menyebabkan gangguan pencernaan.
c) Air minum yang sehat juga tidak boleh mengandung bakteri-bakteri lain yang
membawa penyakit seperti thipus, kolera dan disentri.
b. Air hujan

Pada beberapa tempat Air hujan biasanya didapat dengan cara menampung air
hujan secara langsung pada bak penampungan, biasanya air hujan digunakan jika pada
daerah tersebut tidak didapat sumber air selain air hujan. Sekilas air hujan terlihat
bersih namun biasanya air hujan mengandung debu-debu dan partikel kecil yang
terbawa oleh udara.
Perlindungan air hujan (PAH) menurut Depkes RI 2005, beberapa syarat
perlindungan air hujan (PAH yang penting, antara lain:
1) Bidang penangkap air harus bersih tidak ada kotoran atau sampah

2) Lokasi jauh dari sumber pencemar

3) Talang / saluran air tidak kotor dan dapat mengalirkan air


8
4) Dinding penampung air hujan harus kuat dan tidak bocor

5) Bak saringan terbuat dari bahan yang kuat dan rapat nyamuk serta dilengkapi
kerikil, ijuk, dan pasir
6) Pipa peluap dipasang kawat kasa rapat nyamuk dan tidak menghadap ke atas;(f).
Kran air tidak rusak
7) Bak resapan terdapat batu, pasir, dan bersih.

Penting untuk diperhatikan, sebelum digunakan, air hujan harus ditambah


dengan kapur (CaCO3), dengan tujuan untuk mencukupi garam mineral yang
diperlukan tubuh dan untuk mengurangi kandungan CO2 yang terlarut dalam air hujan
(Machfoedz, 2004).
c. SPAL ( Saluran Pembuangan Air Limbah )

Limbah adalah suatu benda atau zat yang mengandung berbagai zat yang bersifat
membahayakan kehidupan manusia atau hewan dan umumnya munculkarena hasil
perbuatan manusia termasuk dari industrialisasi. (Daryanto, 2004)
1) Cara pelaksanaan pembuagan air limbah rumah tangga

a) Air limbah dari wc harus dibuang ke septictank

b) Air limbah dari dapur harus dibuang ke septicktank dengan syarat sebelum
dimasukkan kedalam septictank harus melalui instalasi perangkap lengkap.
c) Air limbah dari kamar mandi, laundry, dll dapat langsung dibuang ke rioltetapi
dilarang langsung dimasukan kedalam septic tank karena obat-obat kimia akan
merusak bakteri-bakteri pembusuk, akibatnya proses pembusukan terganggu dan
septic tank akan cepat penuh.
2) Saluran pembuangan air limbah

Pada umumnya SPAL dan sistem riol sama halnya SPAL untuk saluran air
limbah menuju septic tank dan bak peresapan, sedangkan sistem riol menggunakan
SPAL yang air limbahnya dialirkan kesaluran pemukiman penduduk. SPAL terbuat
dari bahan yang kuat, kedap air, dan mempunyai penyaringan dan screen, mempunyai
slup atau kemiringan yang cukup.
3) Septic tank

Septic tank yang memenuhi syarat adalah :

9
a) Terbuat dari bahan yang kedap air

b) Terdiri dari ruang lumpur dan ruang pencernaan

c) Lantai dasar septic tank harus di buat miring

d) Mempunyai pipa in dan out let

e) Mempunyai pipa pembuangan

f) Mempunyai lubang hawa

4) Sumur Peresapan

Sumur peresapan untuk pembuangan air limbah cair dari ruang cuci, kamar mandi
dan dapur. Sumur peresapan sebaiknya ditutup dengan penutup rapatguna mencegah
masuknya lalat,tikus dan kecoak, mempunyai pipa inlet, mempunyai kerikil didasar
sumur peresapan, mempunyai pasangan bata tanpa spesi, mempunyai lapisan ijuk dan
kerikil.
d. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Pengelolaan sampah adalah
meliputi penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan sampah yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan
lingkungan hidup. Pada penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum
sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnakan) dan
untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah
tertentu.maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan
pemusnahannya.
Dalam UU No.18 Than 2008, yang dimaksud dengan pengelolaan sampah rumah
tangga adalah kegiatan yang sistemastis, menyeluruh serta berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga (Susilowati,2004).
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
mahkluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, mempengaruhi kelangsungan
kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lain (Supardi, 2003).
Menurut Permen PU nomor: 21/PRT/M/2006 untuk mencapai kondisi masyarakat

10
yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya
lingkungan pemukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti
sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga
bersih dari lingkungan pemukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya (Dwiyanto,
2011). Derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh kondisi lingkungan serta faktor
lingkungan yang merupakan unsur penentu kesehatan bagi masyarakat setempat dan
apabila terjadi perubahan pada lingkungan disekitar manusia, maka akan terjadi
perubahan pada kondisikesehatan lingkungan masyarakat tersebut (Setyowati dkk. 2012).
Undang‐Undang Nomor 18 Tahun 2008 mengenai Pengelolaan Sampah, yang
dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari‐hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik, yang dapat terurai
atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke
lingkungan. Secara umum sumber timbulan sampah dibedakan atas 7 (tujuh) kategori,
yaitu pemukiman, kawasan komersial, kawasan perkotaan,kawasan industri, ruang
terbuka, lokasi pengolahan, dan kawasan pertanian (Pandie, 2013).
Syarat-syarat tempat sampah antara lain:

1) Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah

2) Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat


dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan.
3) Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang.

E. Prinsip Rumah Sehat

1) Memaksimalkan Pencahayaan Alam

Cahaya matahari dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber pencahayaan alami

pada rumah sehat Anda dengan pedoman:

a) Orientasi Bangunan

Bangunan sebaiknya menghadap Utara-Selatan untuk menghindari panas dan sinar

matahari langsung.

b) Ukuran Ruangan dan Bukaan

11
Agar cahaya matahari dapat masuk dan menerangi ruangan secara maksimal, ukuran

lebar ruangan sebaiknya 2 kali ukuran tinggi bukaan.

2) Ventilasi Alami

Prinsip ventilasi alami adalah menciptakan sirkulasi udara dengan memasukkan

udara dingin ke dalam ruangan dan mengalirkan udara panas keluar melalui bukaan-

bukaan yang diposisikan secara strategis. Posisi bukaan yang baik untuk menciptakan

sirkulasi udara adalah bukaan atas dan bukaan bawah.

3) Sistem Manajemen Limbah

Sistem manajemen limbah yang baik penting untuk menghindari pencemaran

persediaan air bersih di rumah. Manajemen limbah yang baik dapat dicapai dengan

mengikuti pola perletakan limbah sebagai berikut:

4) Penampungan Air Hujan

Air hujan dapat ditampung dan digunakan untuk banyak kebutuhan sehari-hari

seperti menyiram toilet, berkebun, atau mencuci mobil. Dengan menampung air hujan

dan menggunakannya kembali rumah sehat Anda akan jadi lebih efisien, juga ramah

lingkungan.

5) Lapisan Tembus Air

Bencana alam seperti banjir dan tanah longsor dapat dihindari jika kita

menyediakan daerah resapan air yang cukup luas. Daerah resapan air yang luas di lahan

yang sempit dapat dicapai dengan mengotimalkan penggunaan lapisan/permukaan

tembus air seperti rumput dan grass block pada halaman, parkiran mobil (carport), dan

jalan agar air dapat mengalir dan meresap secara alami ke dalam tanah

F. Contoh Formulir Inspeksi

Formulir yang digunakan untuk kegiatan inspeksi perumahan telah disesuaikan dengan

12
peraturan-peraturan tentang perumahan/permukiman yang terkait. Adapun formulir yang

digunakan adalah sebagai berikut :

FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT

DATA UMUM
Jalan/desa/Kelurahan : PANTO DAENG KELURAHAN BRANG BARA
Kecamatan : SUMBAWA
Kota/Kabupaten : SUMBAWA BESAR
Provinsi : NUSA TENGARA BARAT
Tanggal pemantauan : 15 DESEMBER
Nama pemantau : FAUZAN ALFANDI DAN ELDAH APRILIANI
Pemilik Rumah : ELDAH APRILIYANI

DATA KHUSUS

No Komponen Rumah Kriteria Nilai Bobot Hasil Penilaian


I KOMPONEN RUMAH 31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, bersih, 1
rawan kecelakaan
c. Ada, bersih, kuat, 2
tinggi min 2,75 m
2 Dinding a. Non permanent 0
b. Semi 2
permanent/ tembok tdk
diplester
c. Permanen dan kedap 3
air
3 Lantai a. Tanah /papan 0
b. Seluruh lantai 1
plester kasar
(trasah)
c. Seluruhnya kedap 2
air dan sebagian di
keramik
d. Seluruh lantai 3
pasangan keramik
4 Jendela kamar tidur dan a. Tidak ada 0
ruang keluarga b. Ada, tetapi tidak 1
semua ruang
c. Ada pada setiap 2
13
ruang
5 Pintu a. Hanya ada satu pintu 1
utama
b. Setiap ruang tidur 2
terpasang pintu
c. Setiap pintu ruang 3
tidur di pasang
kasa nyamuk
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada kurang dari 10 % 1
luas lantai
c. Ada, 10 % luas lantai 2
tidak dipasang kasa
d. Ada, 10 % luas lantai 3
dan dipasang kasa
7 Lubang asap dapur atau a. Tidak ada 0
terdapat ventilasi b. Ada 1
c. Ada dan berfungsi 2
baik
8 Pencahayaan alami a. Tidak terang dan tidak 0
dapat dipergunakan
untuk membaca
b. Kurang terang, bila 1
untuk membaca
terasa sakit
c. Terang, enak untuk 3
membaca dan tidak
silau
II SARANA SANITASI 25
1 Sarana Air bersih
Jenis yang digunakan a. Sumur gali 3

b. Sumur pompa 1

c. PDAM 0
Kepemilikan dan kualitas a. Bukan milik sendiri 0
sarana air bersih b. Ada milik sendiri tp 0
tidak memenuhi syarat
c. Bukan miliknya tapi 0
memenuhi syarat
d. Milik sendiri dan 4
memenuhi syarat
2 Jamban keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada tapi tidak 2
memenuhi syarat
c. Ada dan memenuhi 3
syarat

14
3 Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada 0
Limbah b. Ada, jarak dari 1
sumber air < 10 m
atau kesaluran terbuka
c. Ada, jarak dari 2
sumber air > 10 m
atau kesaluran kota
4 Tempat Sampah a. Tidak ada 0
b. Ada, tidak kedap air 1
dan tidak tertutup
c. Ada, kedap air dan 2
tertutup
III PERILAKU 25
1 Membuka jendela a. Tidak pernah 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2
2 Menyapu dan mengepel a. Seminggu sekali 1
rumah b. Tiap 3 hari 2
c. Setiap hari 3
3 Cara membuang tinja, a. Ke sungai/kebun/ 0
termasuk bayi kolam
b. Ke WC/jamban 1
4 Pengelolaan Sampah a. Di buang ke sungai 0
kebun/di bakar
b. Ke TPS / petugas 1
sampah
c. Dimanfaatkan / daur 2
ulang
5 Pemilahan sampah a. Sudah 0
melakukan
b. Belum 0
melakukan
6 Pemilahan Limbah B3 a. Sudah 1
(batere bekas, obat bekas, melakukan
lampu, elektronik misal b. Belum 0
tinta printer dll) melakukan
7 Perilaku merokok a. Di dalam rumah 0
b. Di Luar rumah 1
c. Ada tempat khusus 2
merokok
8 Menguras kamar mandi a. Seminggu sekali 0
b. Setiap 3 hari 1
c. Setiap 2 hari 2
IV Lain-lain 19
1 Kepadatan Penghuni a. < 8m2 per orang 1
b. > 8m2 per orang 2

15
Jumlah Nilai
Luas Rumah
Luas Kaveling/Pekarangan
Jumlah Penghuni

Keterangan

Nilai Rumah : 307 - 1.548

Kategori Rumah :
Tidak sehat : 307 s.d 724
Kurang Sehat : 725 s.d 1.149
Sehat : 1.150 s.d 1.548

16
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

PERSIAPAN

PENINJAUAN KE LOKASI

MENGOLAH DATA

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Inspeksi

Berdasarkan inspeksi yang telah dilaksanakan di Jl. Garuda, gang Karya 1 Nomor 1

RT 01 RW 04 kelurahan Lempeh, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Provinsi

Nusa Tenggara Barat, didapatkan sebagai berikut :

1. Formulir Penilaian

FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT

DATA UMUM
Jalan/desa/Kelurahan : panto daeng, brang bara RT 03 RW 07

Kecamatan : Sumbawa
Kabupaten : Sumbawa
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Tanggal Pemantaun : 15 Desember 2023
Nama Pemantau : Fauzan alfandi Dan Eldah Apriliani
Pemilik Rumah : Eldah Apriliani

DATA KHUSUS
No Komponen Kriteria Nilai Bobot Hasil
Rumah Penilaian
I KOMPONEN 31
RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, bersih, rawan 1 31
kecelakaan
c. Ada, bersih, kuat, 2
tinggi min 2,75 m

18
2 Dinding a. Non permanent 0
b. Semi 2
permanent/ tembok tdk
diplester
c. Permanen dan kedap 3 75
air

3 Lantai a. Tanah /papan 0


b. Seluruh lantai plester 1
kasar (trasah)
c. Seluruhnya kedap air
dan sebagian di 2
keramik
d. Seluruh lantai pasangan
keramik 3 93

4 Jendela kamar a. Tidak ada 0


tidur dan ruang b. Ada, tetapi tidak semua 1
keluarga ruang
c. Ada pada setiap ruang 2 62

5 Pintu a. Hanya ada satu pintu 1


utama
b. Setiap ruang tidur 2 62
terpasang pintu
c. Setiap pintu ruang 3
tidur di pasang kasa
nyamuk
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada kurang dari 10 % 1
luas lantai
c. Ada, 10 % luas lantai 2 62
tidak dipasang kasa
d. Ada, 10 % luas lantai 3
dan dipasang kasa

19
7 Lubang asap a. Tidak ada 0 0
b. Ada
c. Ada dan berfungsi
baik

dapur atau 1
terdapat ventilasi 2

8 Pencahayaan a. Tidak terang dan tidak 0


dapat dipergunakan
untuk membaca
b. Kurang terang, bila
alami
untuk membaca
terasa sakit
1
c. Terang, enak untuk
membaca dan tidak
silau
3 93

II SARANA 25
SANITASI
1 Sarana Air
bersih
Jenis yang a. Sumur gali 1
digunakan
b. Sumur pompa 2

c. PDAM 0 75
Kepemilikan dan a. Bukan milik sendiri 1
kualitas sarana b. Ada milik sendiri tp 2
air bersih tidak memenuhi syarat
c. Bukan miliknya tapi 3 75
memenuhi syarat
d. Milik sendiri dan 4
memenuhi syarat
2 Jamban keluarga a. Tidak ada 1
b. Ada tapi memenuhi 2 50
syarat
c. Ada dan memenuhi 3
syarat

20
3 Sarana a. Tidak ada 0
Pembuangan Air b. Ada, jarak dari 1
Limbah sumber air < 10 m
atau kesaluran
terbuka
c. Ada, jarak dari 2 50
sumber air > 10 m
atau kesaluran kota
4 Tempat Sampah a. Tidak ada 0
b. Ada, tidak kedap air 1 25
dan tidak tertutup
c. Ada, kedap air dan 2
tertutup
III PERILAKU 25
1 Membuka a. Tidak pernah 0
jendela b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 50
2 Menyapu dan a. Seminggu sekali 1
mengepel rumah b. Tiap 3 hari 2
c. Setiap hari 3 75
3 Cara membuang a. Ke sungai/kebun/ 0
tinja, termasuk kolam
bayi b. Ke WC/jamban 1 25
4 Pengelolaan a. Di buang ke sungai 0
Sampah kebun/di bakar
b. Ke TPS / petugas 1 25
sampah
c. Dimanfaatkan / daur 2
ulang
5 Pemilahan a. Sudah 1 25
sampah melakukan
b. Belum 0
melakukan
6 Pemilahan a. Sudah 1 25
Limbah B3 melakukan
(batere bekas, b. Belum 0
obat bekas, melakukan
lampu,
elektronik misal
tinta printer dll)
7 Perilaku a. Di dalam rumah 0
merokok b. Di Luar rumah 1 25
c. Ada tempat khusus 2
merokok
8 Menguras kamar a. Seminggu sekali 0 0
mandi b. Setiap 3 hari 1
c. Setiap 2 hari 2
IV Lain-lain 19
21
1 Kepadatan a. < 8m2 per orang 1
Penghuni b. > 8m2 per orang 2 38

2 Kandang Ternak a. Menyatu dengan 0


rumah
b. Terpisah dari 1
rumah < 10m
c. Terpisah dari rumah > 2 38
10m, atau tidak
punya ternak
Jumlah Nilai 1.079
Luas Rumah 80 m2
Luas Kaveling/Pekarangan 600 m2
Jumlah Penghuni 5 orang

Keterangan

Nilai Rumah : 307 - 1.548

Kategori Rumah :

Tidak sehat : 307 s.d 724

Kurang Sehat : 725 s.d 1.149

Sehat : 1.150 s.d 1.548

22
2. Kuisioner Wawancara

KUESIONER
PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
No Pertanyaan Jawaban Jawaban
1 Apakah dalam keluarga a. Ya
bapak/ibu ada yang menderita b. Tidak Tidak
diare dalam 3 bulan terakhir

Bila ya, dari mana bpk/ibu a. Dokter


mengetahui jika ada yang perusahaan/puskesmas/ruma
menderita diare ? h sakit
b. Dari gejala-gejala
yang terlihat

2 Apakah dalam keluarga a. Ya


bapak/ibu ada yang menderita b. Tidak Tidak
cacingan dalam 3 bulan
terakhir
Bila ya, darimana bpk/ibu a. Dokter
mengetahui jika ada yang perusahaan/puskesmas/ruma h
menderita cacingan? sakit
b. Dari gejala-gejala
yang terlihat
3 Apakah dalam keluarga a. Ya
bapak/ibu ada yang menderita b. Tidak Tidak
penyakit kulit dalam 3 bulan
terakhir
Bila ya, darimana bpk/ibu a. Dokter
mengetahui jika ada yang perusahaan/puskesmas/ruma h
menderita kulit? sakit
b. Dari gejala-gejala
yang terlihat
4 Apakah dalam keluarga a. Ya
bapak/ibu ada yang menderita b. Tidak Tidak
penyakit ISPA dalam 3 bulan
terakhir
Bila ya, darimana bpk/ibu a. Dokter
mengetahui jika ada yang perusahaan/puskesmas/ruma h
menderita ISPA? sakit
b. Dari gejala-gejala
yang terlihat
5 Apakah dalam keluarga a. Ya
bapak/ibu b. Tidak Tidak
ada yang menderita penyakit
23
TB Paru dalam 3 bulan
terakhir
Bila ya, darimana bpk/ibu a. Dokter
mengetahui jika ada yang perusahaan/puskesmas/ruma h
menderita tb Paru? sakit
b. Dari gejala-gejala
yang terlihat
6 Apakah dalam keluarga a. Ya
bapak/ibu ada yang menderita b. Tidak Tidak
penyakit Demam Berdarah
dalam 3 bulan terakhir
Bila ya, darimana bpk/ibu a. Dokter
mengetahui jika ada yang perusahaan/puskesmas/ruma h
menderita tb Paru sakit
b. Dari gejala-gejala
yang terlihat
7 Apakah dalam keluarga a. Ya
bapak/ibu ada yang menderita b. Tidak Tidak
penyakit Malaria dalam 3
bulan terakhir
Bila ya, darimana bpk/ibu a. Dokter
mengetahui jika ada yang perusahaan/puskesmas/ruma h
menderita malaria? sakit
b. Dari gejala-gejala
yang terlihat

3. Pengukuran Kualitas Lingkungan

Indikator Hasil
Suhu 32o C
Kelembaban 74%
Kecepatan angin 12 km/jam
Pecahayaan (Lux) 187 lux
Kebisingan (dB) 54

24
B. Pembahasan

1. Komponen dan Kriteria Rumah

Dari rumah yang telah dilakukan penilaian. Terdapat beberapa bobot sebagai berikut :

a. Langit-langit : Langit-langit ada, bersih, tetapi rawan kecelakaan

b. Dinding : nilai maksimal (tidak berisiko)

c. Lantai : nilai maksimal (tidak berisiko)

d. Jendela kamar tidur dan ruang keluarga : nilai maksimal (tidak berisiko)

e. Pintu : setiap ruang tidur terpasang pintu, tetapi tidak terdapat kasa
nyamuk
f. Ventilasi : ada, tetapi tidak terpasang kasa nyamuk

g. Lubang asap dapur : tidak ada

h. Pencahayaan : nilai maksimal (tidak berisiko)


2. Sarana Sanitasi Rumah
a. Sarana air bersih : Memenuhi syarat (tidak berisiko) Sumber air dari PDAM
b. Jamban keluarga : memenuhi tapi syarat
c. Sarana pembuangan air limbah : Memenuhi syarat (tidak berisiko)
d. Tempat sampah : ada, tidak kedap air dan tidak tertutup
25
3. Perilaku Penghuni
a. Membuka jendela : memenuhi syarat (tidak berisiko)
b. Menyapu dan mengepel : memenuhi syarat (tidak berisiko)
c. Pembuangan tinja (termasuk bayi) : memenuhi syarat (tidak berisiko)
d. Pengelolaan sampah : ke TPS atau petugas sampah
e. Pemilahan sampah : memenuhi syarat (tidak berisiko)
f. Pemilahan sampah B3 : memenuhi syarat (tidak berisiko)
g. Perilaku merokok :di luar rumah
h. Menguras kamar mandi : Seminggu sekali
4. Lain-Lain
a. Kepadatan penghuni : nilai kepadatan penghuni > 8m2 per orang

26
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa hasil dan pengkategorian rumah sehat maka dapat diambil

kesimpulan bahwa rumah ibu Eldah Apriliani di . Kompleks Panto daeng RW 07

kelurahan Brang Bara , Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa

Tenggara Barat, memenuhi syarat dan dapat di kategorikan sebagai rumah sehat dengan

nilai 1306 (kategori rumah sehat 1150 – 1548). Meskipun demikian terdapat beberapa

aspek penilaian yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat meningkatkan kesehatan

rumah yang lebih baik.

B. Saran

Pada komponen rumah dan sarana sanitasi yang belum memenuhi syarat agar dapat

memperbaikinya sebagaimana dipersyaratkan. Dapat juga mengajukan sarana sanitasi

kepada pemerintah setempat seperti pengadaan TPS yang menampung sampah dari

beberapa rumah. Penghuni rumah juga hendaknya meningkatkan kesadaran dan

pengetahuan mengenai kesehatan lingkungan yang baik agar tercipta derajat kesehatan

yang lebih baik.

Untuk rumah yang telah dilakukan inspeksi untuk dapat mempertimbangkan lebih

lanjut mengenai rekomendasi yang telah diberikan pada pembahasan.

27

Anda mungkin juga menyukai