PENYEHATAN PEMUKIMAN
“Peraturan Mengenai Rumah Sehat”
Disusun oleh :
Dosen Pembimbing :
Dr.Wijayantono, S.KM.,M.Kes
Puji syukur kami ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Penyehatan Pemukiman yang berjudul “Peraturan Mengenai Rumah
Sehat”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita, Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi pembaca. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................10
C. Tujuan.........................................................................................................10
BAB II ISI.............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia adalah rumah
sebagai tempat tinggal. Tanpa rumah kita tidak dapat hidup dengan
normal, karena hampir separuh dari seluruh kegiatan kita, dilakukan di
rumah. Ramah adalah tempat kita berlindung dari segala cuaca, tempat
kita beristirahat setelah melakukan kegiatan, tempat kita menjalin kasih
sayang dengan keluarga, dan bahkan tempat kita beribadah. Begitu
banyaknya fungsi dari rumah, sehingga sudah seharusnya kita memiliki
rumah yang ideal dan sesuai dengan kondisi keluarga kita.
Ketika kita membangun sebuah rumah, hendaknya kita
memikirkan berbagai aspek pendukung rumah tersebut di samping aspek-
aspek yang memang harus ada dalam sebuah rumah. Aspek pendukung
dari rumah seperti septic tank, tempat pembuangan sampah, dan saluran
air tidak boleh diabaikan atau bahkan tidak dibuat sama sekali. Bila kita
mengabaikan aspek-aspek pendukung tersebut maka kita tidak bisa
mengatakan bahwa rumah yang kita bangun adalah sebuah rumah yang
sehat. Apabila rumah yang kita tinggali adalah sebuah rumah yang tidak
sehat, bagaimana kita yang hidup dan tinggal di dalamnya? Apakah kita
bisa menjadi keluarga dan pribadi yang sehat dalam rumah dengan
keadaan seperti itu? Tentu saja tidak. Oleh karena itu, dalam membangun
sebuah rumah kita harus memperhatikan segala aspek yang membuat
rumah kita nantinya akan menjadi rumah yang sehat dan ideal untuk kita
tinggal.
Rumah yang tidak sehat memiliki berbagai dampak negatif, baik
bagi manusia yang tinggal di dalamnya, maupun bagi lingkungan
sekitarnya. Tak jarang, orang yang tinggal di rumah yang tidak sehat
mengalami sakit yang terus-menerus atau berulang Penyakit yang
mungkin timbul antara lain adalah sesak napas, TBC. Rumah tidak sehat
juga berdampak negatif terhadap perkembangan anak-anak yang tinggal di
dalamnya. Sementara bagi lingkungan, rumah yang tidak sehat karena
tidak adanya saluran air atau tempat pembuangan sampah yang memadai
dapat mencemari udara dan air di sekitarnya. Akhirnya juga dapat
berdampak buruk bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Melihat
berbagai efek negatif yang ditimbulkan dan banyaknya masyarakat yang
masih tinggal di rumah yang tidak sehat, maka pengetahuan mengenai
rumah sehat menjadi suatu hal yang penting. Oleh karena itulah kami
menyusun makalah ini.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
memiliki peran penting dalam kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan
penghuninya. Kualitas hunian sangat mempengaruhi kondisi kesehatan
fisik dan mental penghuninya serta lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu,
peraturan mengenai rumah sehat menjadi suatu hal yang sangat penting.
Makalah ini akan membahas latar belakang, tujuan, manfaat, dan aspek
penting peraturan mengenai rumah sehat.
Pentingnya peraturan mengenai rumah sehat didasarkan pada
kebutuhan akan tempat tinggal yang layak huni dan berkontribusi positif
terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Kondisi rumah yang buruk
dapat menjadi faktor risiko terhadap penyakit, infeksi, dan masalah
kesehatan lainnya. Selain itu, pembangunan dan pengelolaan rumah yang
tidak sesuai standar juga dapat merusak lingkungan dan mengganggu
keseimbangan ekosistem.
Tujuan utama dari peraturan mengenai rumah sehat adalah
melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta memastikan
pembangunan perumahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Peraturan ini dirancang untuk :
1. Mencegah Penyebaran Penyakit
Rumah sehat dapat mencegah penyebaran penyakit melalui kondisi
hunian yang bersih, sirkulasi udara yang baik, dan penyediaan sanitasi
yang memadai.
2. Meningkatkan Kualitas Udara
Peraturan mengenai ventilasi dan penggunaan bahan bangunan
yang ramah lingkungan dapat meningkatkan kualitas udara dalam
rumah, mencegah masalah pernapasan, dan mengurangi risiko paparan
zat berbahaya.
3. Mengurangi Risiko Bencana
Bangunan yang dibangun sesuai dengan standar kesehatan dan
keamanan dapat mengurangi risiko kerusakan akibat bencana alam
seperti gempa bumi, banjir, dan badai.
4. Mendukung Kesejahteraan Mental
Hunian yang nyaman dan aman berkontribusi pada kesejahteraan
mental penghuninya. Desain interior yang baik dan pencahayaan yang
memadai dapat meningkatkan suasana hati dan produktivitas.
5. Mengurangi Dampak Lingkungan Negatif
Peraturan mengenai bahan bangunan dan pengelolaan limbah dapat
membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti
pencemaran tanah dan air.
B. Rumusan Masalah
Dikarenakan ruang lingkup permasalahan yang ada maka di dalam
makalah ini kami hanya akan membahas masalah-masalah utama yang
menjadi inti dari keseluruhan pembahasan tentang rumah sehat, yaitu
definisi rumah sehat, kriteria rumah sehat, dan peraturan mengenai rumah
sehat.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi rumah sehat
2. Mengetahui kriteria-kriteria rumah sehat
3. Mengetahui peraturan mengenai rumah sehat
BAB II
ISI
Fungsi Rumah
Sebagai tempat untuk melepaskan lelah
Tempat bergaul
Membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga
Tempat berlindung dan menyimpan barang berharga
Merupakan status lambang social
Menurut Depkes, rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang
baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat
dari tanah.
Sedangkan menurut Deane G. Carter & Keith 11, dalam bukunya yang
berjudul Family Housing, rumah sehat dapat didefinisikan sebagai rumah yang
dapat memberikan perlindungan kepada setiap elemen dan penghuni rumah
tersebut. Perlindungan yang dimaksud di sini berarti luas, tidak hanya berarti
perlindungan keamanan tapi juga perlindungan kesehatan, keawetan, dan
sebagainya bagi penghuni rumah tersebut.
Rumah sehat tidak harus mahal tetapi yang terpenting adalah rumah tersebut
menjadi tempat terapi fisik dan mental sehingga penghuni rumah tersebut ikut
menjadi sehat. Selain itu, dengan segala keterbatasan dana, rumah yang akan
dijadikan tempat tinggal seharusnya didesain menjadi rumah yang produktif dan
ramah lingkungan.
WHO (World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu
keadaan kesehatan jasmani, rohani dan sosial yang baik dan lengkap, tidak hanya
terhindarnya dari penyakit atau kelemahan (Health is a state of complete physical,
mental and social well being, not merely the absence of duease or infirmity).
Untuk menetapkan kondisi perumahan yang sesuai dengan kriteria sehat tersebut.
The American Publ Health Association telah meneliti dan merumuskan empat
fungsi pokok dari rumah, sebagai tempat tinggal yang sehat bagi setiap manusia
dengan keluarganya selama masa hidupnya. Keempat fungsi tersebut, yaitu:
Mampu memenuhi kebutuhan fisiologi dasar penghuni.
Mampu memenuhi kebutuhan psikologi dasar penghuni.
Mampu melindungi penghuni dari kemungkinan terjangkitnya penyakit
menular
Mampu melindungi penghuni terhadap kemungkinan timbulnya bahaya
kecelakaan
2. Penghawaan
Manasia sangat membutuhkan udara untuk bemapas. Tanpa udara,
manusia tidak akan bisa hidup. Oleh karena itu, udara sangat
berpengaruh dalam menentukan kenyamanan pada bangunan ramah.
Kenyamanan akan memberikan kesegaran terhadap penghuni dan
terciptanya rumah yang sehat. Apabila terjadi pengaliran atau
pergantian udara secara kontinu melalui ruangan-ruangan, serta
lubang-lubang pada bidang pembatas dinding atau partisi sebagai
ventilasi Untuk memperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan
cara penghawaan alami, maka dapat dilakukan dengan memberikan
atau mengadakan peranginan silang (ventilasi silang) dengan ketentuan
sebagai berikut :
Lubang penghawaan minimal 5% dari luas lantai ruangan
Volume udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara
yang mengalir keluar ruangan
Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar
mandi/WC
A. Kesimpulan
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawan
dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang
mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah
rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang
tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan
dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayan dan
penghawaan yang cukup.
4. Memenuhi persayaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain, posisi
garis sempadan jalan, kontruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah
terbakar dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
B. Saran
Melakukan penyuluhan untukmemotivasi masyarakat dalam
pengadaan rumah sehat.
DAFTAR PUSTAKA