Anda di halaman 1dari 18

PROJECT

“MASALAH YANG ADA DILINGKUNGAN DAN CARA PENYELESAIANNYA”

PROJECT PKN PRODI S1


PENDIDIKAN IPA

PROD
SKOR NILAI :

NAMA MAHASISWA : DEA FAYANA PRATIWI

NIM : 4203351024

KELAS : PENDIDIKAN IPA C 2020

MATA KULIAH : PKN

DOSEN PENGAMPU : Dr. ZULHERMAN, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan project untuk mata kuliah pkn. Terwujudnya project
ini tidak dapat terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan dari berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan kesempatan ini, saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Zulherman, S.Pd., M.Pd .
selaku dosen mata kuliah pkn yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
project ini.

Penulisan project ini bertujuan agar pembaca dapat lebih memahami materi yang saya
sajikan. Saya sadar bahwa dalam penulisan project ini banyak sekali kekurangan.
Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar penulisan
project ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan semoga project ini bermanfaat bagi para pembaca dan
dapat lebih mengerti tentang materi yang telah saya sajikan.

Medan, November 2021

Dea Fayana Pratiwi

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................. iii

Bab I Pendahuluan................................................................... 4

A. Latar Belakang............................................................... 4

B. Rumusan Masalah............................................................ 5

C. Tujuan Penulisan............................................................ 5

Bab II Pembahasan................................................................... 6

A. Pengertian Lingkungan Hidup.............................................. 6

B. Unsur-Unsur Lingkungan
Hidup.......................................................................... 6

C. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan........................ 7

D. Kerusakan Lingkungan yang Terjadi di Lingkungan Sekitar............ 8

E. Dampak dari Kerusakan Lingkungan..................................... 11

F. Upaya Mencegah Kerusakan Lingkungan................................ 12

G. Peran Pemerintah Mengenai Kerusakan Lingkungan.................. 15

Bab III Penutup...................................................................... 16

A. Kesimpulan.................................................................. 17

B. Saran......................................................................... 17

Daftar Pustaka...................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat


perhatian yang seksama dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancam
oleh berbagai dampak yang ditimbulkan berbagai aktifitas manusia. Dari
tahun ke tahun lingkungan saat ini mulai menampakan perubahan yang
signifikan.

Masalah lingkungan sesungguhnya merupakan masalah yang sangat


luas karena kompleksitas permasalahannya menyangkut aspek-aspek krusial
dan beraneka ragam dari multidisiplin ilmu ekonomi, politik, social dan
budaya dan tentunya dari kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan
langsung dengan studi physical environment itu sendiri, seperti biologi,
kimia, geologi, ilmu kehutanan dan sebagainya.

Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai


industri, maka masalah lingkungan telah menjadi masalah serius yang
dihadapi oleh manusia.

Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan


lokal, nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan
pada dampak dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya
lokal, nasional, regional atau global. Bila kita melihat bumi secara utuh
maka bumi merupakan satu sistem yang utuh dan tidak bisa dipisah-
pisahkan.

Akhir-akhir ini masalah kelingkungan hidup menjadi topik yang


hangat diperdebatkan dalam berbagai fora internasional karena adanya
gejala pemanasan global yang semakin menghawatirkan. Terus mencairnya
es di Kutub Utara, permukaan laut yang naik, perubahan iklim yang tidak
teratur, bencana alam yang melanda di berbagai wiayah, di permukaan
bumi sangat mempengaruhi hakikat interaksi aktor-aktor Hubungan
Internasional. Kelangsungan hidup umat manusia sedang ada dalam
ancaman yang serius kalau proses pemanasan global ini tidak segera
dikendalikan.

4
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan dalam makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian lingkungan hidup?

2. Apa unsur-unsur lingkungan hidup?

3. Apa faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan?

4. Kerusakan lingkungan apa sajakah yang sering terjadi di lingkungan


sekitar?

5. Apa dampak dari kerusakan lingkungan?

6. Bagaimana upaya mencegah kerusakan lingkungan?

7. Bagaimana peran pemerintah mengenai kerusakan lingkungan?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:

1. Dapat mengetahui pengertian lingkungan hidup

2. Dapat mengetahui unsur-unsur lingkungan hidup

3. Dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan

4. Dapat mengetahui kerusakan llingkungan apa saja yang sering


terjadi di lingkungan sekitar

5. Dapat mengetahui dampak dari kerusakan lingkungan

6. Dapat mengetahui upaya mencegah kerusakan lingkungan

7. Dapat mengetahui peran pemerintah mengenai kerusakan


lingkungan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup

Hamparan laut biru yang luas, dataran, bukit-bukit, pegunungan,


langit yang biru yang disinari matahari, semuanya merupakan lingkungan
alam. Lingkungan hidup mencakup lingkungan alam yang meliputi
lingkungan fisik, biologi, dan budaya.

Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang


disempurnakan dengan Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997
pasal 1 menyebut pengertian lingkungan hidup sebagai berikut “Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”

Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang


tersebut merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati,
lingkungan alam nonhayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial.
Semua komponen-komponen lingkungan hidup seperti benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam satu wadah yang menjadi
tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang.

B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri atas semua makhluk


hidup yang terdapat di bumi. Unsur hayati ini yakni manusia, hewan,
tumbuhan, dan jasad renik. Tumbuhan memperoleh unsur hara dari
jasad renik, tumbuhan dimakan hewan dan manusia, hewan dan
manusia mati lalu diuraikan oleh jasad renik menjadi unsur hara.

2. Unsur Fisik (Abiotik).

Fungsi unsur fisik dalam lingkungan hidup, yaitu sebagai media


untuk berlangsungnya kehidupan. Apabila unsur fisik tersebut tidak ada,
semua kehidupan yang terdapat di muka bumi ini dapat terhenti.

3. Unsur Sosial Budaya

6
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang
dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan
dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat
mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui
dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

C. Faktor –faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup


dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Kerusakan akibat peristiwa alam

Peristiwa alam merupakan factor utama terjadinya kerusakan


lingkungan, banyak makhluk hidup yang tidak dapat bertahan melawan
seleksi alam, peristiwa alam itu meliputi, letusan gunung berapi, gempa
bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kerusakan alam lainnya.

2. Kerusakan akbat ulah manusia

a. Pertanian

Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang


diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang
ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang alang.
Akibatnya saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah
permukaan yang intensif.

b. Perikanan

Cara penangkapan ikan yang salah, sepeti menggunakan pukat


harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis jenis ikan tertentu
didaerah perairan. Terlebih lagi jika menggunakan bahan peledak, tidak
hanya ikan yang mati tetapi larva dan ikan kecil lainnya ikut mati.

c. Teknologi dan industri

Penggunaan traktor memang mempermudah dan mempercepat


pembajakan sawah, namun ada hal lain yang terbawa seperti sisa bahan
bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal tersebut biasa merusak
lingkungan.

7
D. Kerusakan Lingkungan yang Sering Terjadi di Lingkungan Sekitar

1. Sungai

Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :

a. Pembuangan limbah industri ke perairan

b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti


air cucian, air bekas MCK.

c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.

d. Terjadinya erosi yang membawa paetikel-partikel tanah ke


perairan

e. Penggunaan racun dan bahan peledak

f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai

g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur


minyak lepas pantai.

Adapun dampak pencemaran sungai sebagai berikut :

a. Mempercepat kematian biota yang ada di dalamnya, jika pun


bisa bertahan maka akan terjadi mutasi dan jika dikonsumsi akan
berakibat langsung pada kesehatan manusia.

b. Mengurangi bahkan merusak kualitas airnya.

c. Abrasi, berupa erosi lateral. Akan membawa material pinggir


sungai yang mengakibatkan pendangkalan sungai. Akibatnya jika
terjadi hujan lebat maka sungai tidak dapat menampung
kapasitas airdan mengakibatkan banjir.

d. Hunian di bantaran sungai akan mengakibatkan menghilangnya


kealamian sungai karena proses kehidupan sungai.

2. Kerusakan Hutan

Bencana banjir datang saat musim penghujan. Air yang meluap


dari sungai sampai terkena banjir merugikan harta bahkan jiwa. Masalah

8
yang datang ketika kemarau adalah kekeringan, semua masalah itu
terjadi karena kerusakan hutan.

Hutan yang masih alami mempunyai pohon-pohon yang lebat dan


perakaran yang baik dapat menyerap air ketika hujan datang dan
menyimpannya dalam tanah di celah-celah perakaran, secara perlahan
melepasnya melalui aliran sungai.

Fungsi hutan dalam mengendalikan fluktuasi debit air sungai


sehingga saat hujan lebat tidak lebat dan pada saat kemarau tidak
kekeringan.Hutan berfungsi dalam proses hydro-orologis mengatur tata
air dan menjaga ketersediaan air bagi makhluk hidup.Kerusakan hutan
adalah berkurangnya luasan areal hutan Karena kerusakan ekosistem
hutan, pengertian ini sering juga disebut degradasi hutan.

3. Pencemaran

Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat


atau komponen lain ke dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu. Macam-macam
pencemaran lingkungan yaitu:

a. Pencemaran air

Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya,


merugikan atau tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau
jumlah yang cukup besar.

Pencemaran air dapat terjadi secara langsung maupun tidak


langsung terutama disebabkan oleh efluen atau limbah buangan dalam
bentuk cairan dari kegiatan industry, pertanian dan rumah tangga.

Sementara itu pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena


adanya rembesan zat-zat kimia beracun dan berbahaya dari timbunan
limbah industry, pertanian, dan rumah tangga kedalam perairan terbuka
serta air dalam tanah.

b. Pencemaran udara

• Asap

Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang
berasal dari pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit

9
tenaga listrik atau dirumah-rumah. Di dalam tar mengandung
terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker.

• Kabut asap

Kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan
iklim tertentu. Kabut asap mengiritasi mata dan paru-paru, serta
merusakkan tumbuhan. Kabu asap terbentuk ketika cahaya
matahari dan ozon di udara bereaksi dengan oksida nitrogen serta
hidrokarbon dari gas buangan kendaraan bermotor.

• Karbon monoksida

Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup,
karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah
membentuk senyawa yang stabil yaitu karboksihemoglobin
(HbCO).

• Karbon Dioksida

Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses


fotosintesis. Gas karbon dioksida yang ada di udara selain berasal
dari proses alam, seperti respirasi makhluk hidup, dekomposisi
bahan organik, fermentasi, pelapukan batuan, dan pengaruh
magma di permukaan tanah, juga berasal dari bekas pembakaran
manusia.

c. Pencemaran tanah

Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-


mineral yang terkandung dalm tanah menjadi sumber kehidupan
tumbuhan. Yang dimaksud dengan pencemaran tanah adalah suatu
dampak limbah rumah tangga, industry dan penggunaan pestisida yang
berlebihan pada tanah.

Pestisida adalah subtansi yang digunakan untuk memngontrol


organisme yang mengganggu tanaman hasil usaha manusia yang terlibat
dalam penyebaran penyakit.

E. Dampak dari Kerusakan Lingkungan

10
Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat
atau makhluk hidup sekitar kita diantarnya :

1. Punahnya Spesies

Bahan pencemar sangat berbahaya bagi kehidupan biota air dan


darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati.
Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar, dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi,
harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila
batas tersebut terlampui, maka hewan tersebut akan mati.

2. Peledakan Hama

Penggunaan pestisida dan insektisida dapat pula mematikan


predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan
berkembang tanpa kendali.

3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis


dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan
lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan
terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.

4. Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian


fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan
pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal
ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan
terjadinya hujan asam.

5. Keracunan dan Penyakit

Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar


dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang
mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan
susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada
keturunanketurunannya.

6. Pemekatan hayati

11
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk
dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal
sebagai biomagnificition.

7. Terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca

8. Munculnya berbagai kerawanan sosial

9. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat

10. Penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan

11. Kerusakan lingkungan yang berakibat fatal menimbulkan kerugian,


baik material maupun jiwa.

F. Upaya Mencegah Kerusakan Lingkungan

Upaya yang dapat di lakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan


yaitu:

1. Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak.

2. Mencegah penebangan liar dan menerapkan system tebang pilih

3. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya


dengan bahan bakar alternatif

4. Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang


digunakan sebagai lahan pertanian

5. Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan

6. Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan


mikroorganisme di tanah

7. Melakukan upaya remidiasi yaitu membersihkanpermukaan tanah


dari berbagai macam polutan

8. Dengan Menerapkan prinsip 4R yaitu :

• Reduce, artinya mengurangi pemakaian

12
• Reuse, artinya memakai ulang

• Recycle artinya mendaur ulang

• Replant, artinya menanam atau menimbun sampah organik.

Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup


antara lain yaitu sebagai berikut.

a. Bidang Kehutanan

Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi


dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara
lain:

• Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan


seimbang sehingga hutan tetap lestari.

• Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar,


dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat
dalam kegiatan tersebut.

• Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang


ditebang hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang
kecil dapat tumbuh subur kembali.

• Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-


kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali
hutan-hutan yang telah rusak.

• Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya


sehingga fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah erosi,
pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat
tetap terpelihara dan lestari.

b. Bidang Pertanian

• Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi


pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan
sebagainya.

• Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya


dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat
diperkecil.

13
• Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk
pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak
predator (binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian
pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.

• Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga


dengan demikian penggunaan pestisida dapat dihindarkan.

c. Bidang Industri

• Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun


perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang
dibuang tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh
karena itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah
industri.

• Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap


industri yang berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO
(Karbon monooksida) dan CO2 (karbon dioksida), diwajibkan
melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan
yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan
hijau.

• Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber


energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang
dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan
sebagainya.

• Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas


yang tidak terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan
sebagainya. Dengan demikian selain memanfaatkan limbah barang
bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari alam
dapat dikurangi.

• Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah


lingkungan.

• Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman


penduduk.

d. Bidang Perairan

14
• Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan
benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut
bukan tempat pembuangan sampah.

• Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di


laut sehingga tidak merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.

• Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak


ikan-ikan harus dilarang

• Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut


seperti larangan penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau
di laut yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan
sebagainya.

e. Flora dan Fauna

Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah


yang perlu dilakukan antara lain:

• Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang


bagi mereka yang mengambil flora dan memburu fauna yang
dilindungi.

• Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka


seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-
lain.

G. Peran Pemerintah Mengenai Kerusakan Lingkungan

Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

1. Mengeluarkan UU pokok Agraria No. 5 tahun 1960 yang mengatur


tentang tata guna tanah.

2. Menerbitkan UU No. 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan


pokok pengelolaan lingkungan hidup

3. Memberlakukan peraturan pemerintah RI No. 24 tahun 1986 tentang


Analisa Mengenai Dampak Lingkungan

15
4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk badan pengendalian
lingkungan, dengan tujuan pokoknya:

• Menanggulangi kasus pencemaran

• Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

• Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan


(AMDAL).

• Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,


keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Unsur-unsur lingkungan hidup yaitu unsur hayati (biotik),unsur
fisik (abiotik),unsur sosial budaya.

Berdasarkan faktor penyebabnya bentuk kerusakan lingkungan hidup


dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kerusakan akibat peristiwa alam dan
kerusakan akbat ulah manusia.

Kerusakan lingkungan yang sering terjadi di lingkungan sekitar


yaitu sungai,terumbu karang,kerusakan hutan,pencemaran. Macam-macam
pencemaran lingkungan yaitu pencemaran air,pencemaran
udara,pencemaran tanah.

16
Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat
atau makhluk hidup sekitar kita diantarnya punahnya spesies,peledakan
hama,gangguan keseimbangan lingkungan,kesuburan tanah
berkurang,keracunan dan penyakit,pemekatan hayati,terbentuknya lubang
ozon dan efek rumah kaca,munculnya berbagai kerawanan
social,menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat,penurunan
produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan,kerusakan lingkungan yang
berakibat fatal menimbulkan kerugian, baik material maupun jiwa.

Upaya yang dapat di lakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan


yaitu reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak,mencegah
penebangan liar dan menerapkan system tebang pilih,mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan bahan bakar
alternatif,membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang
digunakan sebagai lahan pertanian,mengolah limbah terlebih dahulu
sebelum dibuang ke lingkungan,menggunakan bahan-bahan yang mudah
diuraikan mikroorganisme di tanah,melakukan upaya remidiasi yaitu
membersihkanpermukaan tanah dari berbagai macam polutan,dengan
Menerapkan prinsip 4R yaitu reduce, artinya mengurangi pemakaian,reuse,
artinya memakai ulang,recycle artinya mendaur ulang,replant, artinya
menanam atau menimbun sampah organik.

Hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah yaitu mengeluarkan UU


pokok Agraria No. 5 tahun 1960 yang mengatur tentang tata guna
tanah,menerbitkan UU No. 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan
pokok pengelolaan lingkungan hidup,memberlakukan peraturan pemerintah
RI No. 24 tahun 1986 tentang analisa mengenai dampak lingkungan,pada
tahun 1991, pemerintah membentuk badan pengendalian lingkungan,
dengan tujuan pokoknya menanggulangi kasus pencemaran,mengawasi
bahan berbahaya dan beracun (B3),melakukan penilaian analisis mengenai
dampak lingkungan (AMDAL),pemerintah mencanangkan gerakan menanam
sejuta pohon.

B. Saran

Untuk menantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan diperluan


kesadaran masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan, adanya
penegakan hukum pada masyarakat yang sewenang-wenang merusak
lingkungan, serta kerjasama dengan pihak yang terlibat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Bethan,Samsuharya. 2008. Penerapan Prinsip Hukum Pelestarian Fungsi


Lingkungan Hidup dalam Aktifitas Industri Nasional. PT Alumni.
Bandung.

Fitter.1981. Fisiologi LIngkungan Tanaman. Universitas Gajah


Mada.Yogyakarta.

Hamzah,Yacob.1993.Beberapa Penanganan Kasus Lingkungan


Hidup.Wahana lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta.

Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah.Yayasan


Idayu.Jakarta.

Imam, Supardi. 2003.Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. PT Alumni.


Bandung.

Muhamad, Erwin.2008. Hukum Lingkungan. Refika Aditama.Bandung.

Munir,Mochtar.2003. Geologi LIngkungan. Bayumedia.Malang.

Soemarwoto, Otto, 2008, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan,


Djambata.Jakarta.

Sudjoko.2008. Pendidikan Lingkungan Hidup.Universitas Terbuka.Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai