Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH

Nama Anggota Kelompok :

1. Putri Anjali Syahbuddin 0723 1711 152

2. Akbar Djadikan 0723 1711

3. Rifandi M. Alting 0723 1711

PROGRAM STUDI SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

PERIODE 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami berbagai macam nikmat,
sehingga aktifitas hidup ini banyak diberikan keberkahan. Dengan kemurahan yang telah
diberikan oleh tuhan yang maha esa sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini dengan
baik.

Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada dosen, dan teman-teman yang
banyak membantu dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa penyusunan
laoran ini masi jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki,
baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsodalian.

Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidak sempurnaanya dan juga mohon kritik
dan saran yang membangun agar kami lebih baik lagi dalam penyusunan laporan.

Harapan saya mudah-mudahan apa yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi saya
sendiri, teman-teman kelompok dan teman-teman lainnya.

Ternate, 20 Mei 2018

PENYUSUN
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ..............................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................

1.3. Tujuan ..........................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2. 1. Pengertian Penyehatan Lingkunan ..............................................................................

2.2. Penegrtian Saluran .......................................................................................................

2.3. Macam-macam Penampang .........................................................................................

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Peta Lokasi Kelurahan Stadion .....................................................................................

3.2 Titik BAK Sampah ......................................................................................................

3.3 Perhitungan Dimensi Saluran .......................................................................................

BAB IVPENUTUP

4.1. Kesimpulan ..................................................................................................................

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah atau tempat tinggal,

dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat

tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan rumah di hutan-hutan dan di

bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat

dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern.

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan

setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja

seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun

kehidupan keluarga sehat dan sejahtera.

Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan keadaan higiene dan

sanitasi lingkungan. Seperti yang dikemukakan oleh WHO bahwa perumahan yang tidak

cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam masyarakat.

Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun

rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni. Rumah sehat

adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan

penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang

perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga
negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang

layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”.

Salah satu diantara masalah di dunia yang banyak mendapat perhatian adalah

pencemaran lingkungan.Meningkatnya taraf hidup masyarakat di negara berkembang

menimbulkan semakin banyak pula variasi zat pencemar yang dihasilkan dan bila

dibiarkan dalam tanah atau dibuang ke air akan mencemari dan merubah sumber daya

yang ada. Kehadiran limbah non domestik dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup

masyarakat dan juga mengganggu kelestarian lingkungan hidup, sehingga perlu adanya

penanganan dan pengelolaan. Limbah terdiri dari limbah domestic dan non domestic. Air

limbah domestik berasal dari rumah tangga, pemukiman, pasar, lembaga/kantor, rekreasi, dll.

Sedangkan limbah non domestik berasal dari limbah sisa produksi (industri). Sesuai

dengan kondisi dan kebiasaan masyarakat memungkinkan perlu ada penanganan air

limbah non domestik. (Sugiharto, 1987).

Pengelolaan limbah diartikan sebagai upaya pencegahan terhadap polusi akibat

perilaku buangan padat, cair dan gas agar tidak mencemari lingkungan yaitu tanah, udara dan

air. Dengan kata lain, pengelolaan limbah merupakan suatu usaha untuk mengolah

limbah dengan tujuan untuk meminimalkan beban pencemaran ini dapat diolah dan

memenuhi standar baku mutu yang telah ditentukan. (Tjokrokusumo, 1998


1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penyehatan lingkungan ?

2. Apa itu Saluran/Drainase ? Bagaimana cara mengatasi saluram/drainase yang

tersumbat ?

3. Bagaimana cara menilai kondisi lingkungan yang sehat dan bersih ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan tersebut

2. Untuk mengetahui saluran/drainase tersebut tersumbat atau tidak

3. Untuk mengetahui apakah kondisi lingkungan tersebut termasuk lingkungan yang

bersih
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Penyehatan Lingkunan

Penyehatan Lingkungan adalah penerapan prinsip-prinsip teknologi dan biologi pada

lingkungan manusia untuk mengubah dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.

Sebagian besar pengendalian lingkungan untuk melindung kesehatan manusia diawali dengan

peningkatan kualitas air bersih dan pengolahan air limbah, baik yang dihasilkan manusia

maupun buangan pabrik-pabrik industri. Kemudian menyusul pencegaham pengotoran

atsmofer oleh gas buang kendaraan bermotor dan asap pabrik.

Dampak aktivitas penyehatan daerah ini terlihat pada terkendalinnya penyakit-

penyakit seperti tifus, kolera, disentri untuk pertama kali dalam sejarah. Sejak itu, air bersih,

air limbah buangan, dan pengotoran udara selalu menjadi perhatian utama para ahli

penyehatan.

Biosfer mempunyai kemampuan untuk menerima, mengasimilasi dan mendaur ulang

limbah (contoh self purification). Namun dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk

dan beragamnya aktivitas manusia yang berakibat semakin banyak dan kompleksnya limbah,

maka kemampuan biosfer menjadi terbatas. Manusia harus bertanggungjawab. Para ahli

membuat rekayasa (teknik) lingkungan untuk mempertahankan kualitas biosfer itu sendiri.

Proses rekayasa (teknik) lingkungan umumnya mengadopsi dari proses alam.

Penyehatan/Sanitasi adalah pengendalian semua faktor dalam lingkungan fisik

manusia yang melakukan atau dapat melakukan suatu efek merugikan atas perkembangan

fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup contoh : Air Bersih – Sampahmanusia – Limbah
Lingkungan adalah semua faktor luar, fisik dan biologis yang secara langsung

berpengaruh pada ketahanan hidup, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk

hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan

perikehidupan dan ke-sejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

1. Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungan Manusia merupakan mahluk hidup yang

mempunyai kelebihan akal dan berpikir, mempunyai kemampuan lebih dari mahluk lain,

sehingga mampu mengeksploitasi sumberdaya alam melebihi daya dukung alam. Eksploitasi

sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia digunakan untuk memproduksi suatu

barang/produk, disadari atau tidak produk sampingan yang dihasilkan berupa bahan polutan

(sumber pencemaran) yang melebihi nilai ambang batas yang dapat mengganggu

keseimbangan lingkungan

2. Pengaruh lingkungan Terhadap Manusia Ketidak seimbangan lingkungan dapat

berdampak terhadap manusia : akibat menurunnya Gangguan terhadap kesehatan kualitas

lingkungan (air, tanah, udara, dsb). penyakit infeksi akibat kualitas lingkungan yang buruk

seperti penyakit diare, disentri, kolera, TBC, typus, flu burung, DBD, malaria, dan

sebagainya. penyakit non infeksi, disebabkan oleh “non living organism” seperti : zat-zat

kimia, radioaktif, debu, seperti penyakit panas, logam berat dan sebagainya : kardio-

vasculer; gangguan mental; pneumoconiosis; karsinogen, mutagen dan teratogen; keracunan

zat kimia dan sebagainya.


2.2 Pengertian Saluran/Drainase

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna

memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan

kota(perencanaan infrastruktur khususnya).

Drainase juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam

kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan salah satu cara pembuangan

kelebihan air yang tidak di inginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penaggulangan akibat

yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah

salah satu unsur dari perasana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju

kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.

Drainase yang berasal dari kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan

air drainase, merupakan suatu sistem pembuangan air bersih dan air limbah dari daerah

pemukiman, industri, pertanian, badan jalan dan permukaan perkerasan lainnya, serta berupa

penyaluran kelebihan air pada umumnya, baik berupa air hujan, air limbah maupun air kotor

lainnya yang keluar dari kawasan yang bersangkutan baik di atas maupun di bawah

permukaan tanah ke badan air atau ke bangunan resapan buatan.

Pemahaman secara umum mengenai drainase perkotaan adalah suatu ilmu dari drainase

yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan, yaitu merupakan suatu sistem

pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi pemukiman, kawasan

industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, lapangan olahraga, lapangan parkir, instalasi

militer, instalasi listrik dan telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan laut, serta tempat-

tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota yang berfungsi mengendalikan

kelebihan air permukaan, sehingga menimbulkan dampak negatif dan dapat memberikan

manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia.


Untuk mendapatkan pemahaman tentang drainase secara umum, maka kita perlu

mengetahui latar belakang diperlukannya suatu drainase, tujuan dan manfaat dari pembuatan

drainase tersebut, jenis drainase yang umum digunakan, sejarah perkembangan, prinsip-

prinsip sistem drainase dan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah berhubungan

dengan pencapaian lingkungan yang baik, asri dan nyaman bagi masyarakat.

Siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim, pada masa tertentu

akan mengalami keadaan berlebih, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia.

Selain itu semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah berupa air

buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dan dengan adanya keinginan

untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan hidup maka manusia mulai berusaha

untuk mengatur lingkungannya dengan cara melindungi daerah pemukimannya dari air

berlebih dan air buangan.

Didalam daerah yang belum berkembang/pedesaan, drainase terjadi secara alamiah

sebagai bagian dari siklus hidrologi. Drainase alami ini berlangsung tidak secara statis

melainkan terus berubah secara konstan menurut keadaan fisik lingkungan sekitar. Seiring

dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak didirikannya

bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota,

maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang

baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota. Sehingga drainase perkotaan harus saling

padu dengan sampah, sanitasi dan pengendalian banjir perkotaan.

Drainase perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu kawasan yang

berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi genangan yang berlebihan pada

suatu kawasan tertentu. Karena suatu kota terbagi-bagi menjadi beberapa kawasan, maka
drainase di masing-masing kawasan merupakan komponen yang saling terkait dalam suatu

jaringan drainase perkotaan dan membentuk satu sistem drainase perkotaan.

Dengan adanya suatu sistem drainase di perkotaan maka akan diperoleh banyak manfaat

pada kawasan perkotaan yang bersangkutan, yaitu akan semakin meningkatnya kesehatan,

kenyamanan dan keasrian daerah pemukiman khususnya dan daerah perkotaan pada

umumnya, dan dengan tidak adanya genangan air, banjir dan pembuangan limbah yang tidak

teratur, maka kualitas hidup penduduk di wilayah bersangkutan akan menjadi lebih baik

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketentraman seluruh masyarakat.

Fungsi Drainase :

 Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehigga lahan dapat

difungsikan secara optimal.

 Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah

becek, genangan air/banjir.

 Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.

 Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.

 Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi bencana banjir.
2.3 Lingkungan yang sehat dan bersih

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam

kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan

meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya

angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku

perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan

faktor kesehatan lingkungan.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang

berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak

pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan

kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya)

Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih

kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang

memadai.

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi

kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak

kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus

mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas

lingkungan.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Peta Lokasi Kelurahan Stadion


3.2 Titik Penempatan Tempat Sampah dan BAK Sampah di Kelurahan Stadion

Keterangan :

: Bak Sampah yang masih layak

: Bak Sampah yang tidak layak

: Tempat Sampah Kecil yang masih layak


3.3 Jenis Saluran dan Saluran Tersumbat yang Berbau Busuk

Keterangan :

: Saluran Terbuka (Sekunder)

: Saluran Terbuka (Tersier)

: Saluran Tertutup (Sekunder)

: Saluran yang tersumbat dan berbau busuk


Keterangan, Solusi dan Dokumentasi Kelurahan Stadion

Keterangan :

Pada gambar diatas terdapat saluran drainase yang tersumbat dikarenakan plat

penutup saluran hancur sehingga mengakibatkan pada salursn ini tersumbat dan

tidak bias mengalir dengan baik.

Solusi :

Solusi menurut kelompok kami, reruntuhan plat salurannya diangkat

semuanya dan dibuat baru plat saluran penutup drainasenya, sehingga bisa mengalir

dengan baik salurannya.


Keterangan :

Terlihat pada gambar diatas terdapat bak sampah sangat dipenuhi dengan

sampah-sampah dari dari masyarakat sekitar terutama pada resporan cepat saji

”D’TATICA 3” yang terdapat tepat didepan bak sampah tersebut.

Solusi :

Solusi dari kelompok kami, sebaiknya bak sampah tersebut diganti dengan bak

sampah yang lebih besar untuk muatan yang lebih banyak, karna pada bak sampah

tersebut respotan cepat saji lebih terfokuskan membuang semua sampahnya pada bak

sampah tersebut oleh karna itu bak sampah itu lebih cepat penuh dibandingkan bak

sampah bak sampah lainnya


Keterangan :

Pada saluran diatas terlihat jelas sampah-sampah plasik dan limbah-limbah

rumah tangga yang dibaung pada saluran tersebut, mulai dari rumah-rumah

masyarakat sekitan dan restoran cepat saji yang berada dekat dengan saluran tersebut.

Solusi :

Membersihkan saluran drainase tersebut dengan mengangkat sampah-sampah

pada drainase itu dan dibaut saluran tersebut jadi baru dengan menggunakan saluran

tersebut agar tidak ada lagi membuang sampah pada saluran tersebut.
Keterangan :

Sama seperti gambar kedua pada gambar ini bak sampah yang cukup memadai

ini menampung sampah-sampah yang berlebihan dari muatan dari bak sampah

tersebut dan kurang dari kesadaran masyarakat yang membuang sampah bukan pada

bak sampahnya melainkan diluar dari bak sampah tersebut.

Solusi :

Solusi yang dapat diambil dari masalah ini, bak sampah pada area ini

ditambahkan menjadi 2 bak sampah, karena pada bak sampah ini masyarakat sekitar

pada jalur ini membuang sampah hanya pada bak sampah ini jadi bak sampah pada

jalur ini lebih cepat penuh.


Keterangan :

Gambar-gambar diatas terdapat saluran-saluran yang tersumbat dengan

sampah-sampah plastik dan juga air limbah rumah tangga masyarakat yang dibuang

pada saluran tersebut sehingga menyebab bukan hanya tersumbat tetapi juga

mengeluarkan bau-bau yang menyegat dan ketidaklayakkan pada ssaluran tersebut.

Solusi :

Solusinya pertama angkat sampah-sampah tersebut kemudian membersihkan

saluran-saluran tersebut dan merapikan salu


Keterangan :

Sama seperti gambar bak sampah sebelummnya masalah kesadaran

masyarakat yang masih minim dengan lingkungan bersih, terlihat jelas bahwa

sampah-sampah tersebut berserakan dimana-mana dikarenakan sampah yang dibuang

bukan pada tempatnya melainkan diluar dari bak sampah.

Solusi :

Solusinya juga sama seperti gambar-gambar sebelumnya bahwa dibuat bak

sampah yang baru yang lebih besar dan seharusnya kelurahan membuat sosialisasi

lingkungan sehat pada masyarakat agar menimulkan kesadaran bagi masyarakat daan

efek jerah.
Keterangan :

Dari gambar diatas terlihat jelas bahwah sampah plastic dan sampah-samppah

dari dedauan kering dari pepohonan yang berada disekiar wilayah tersebut

dikarenakan tempat sampah yang tidak ada.

Solusi :

Solusi yang bisa kami ambil sekitar wilayah tersebut (depan Caffe Jarot)

seharusnya disediakan tempat sampah.


Keterangan :

Dari gambar diatas terdapat saluran yang sudah kering dikarenakan kelalaian

warga sekitar yang sehingga membuat saluran tersebut tidak berfungsi sebagimana

mestinya

Solusi :

Solusinya dibersihkan saluran tersebut dan dibuat saluran terbuat menjadi baru

lagi.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penyehatan/Sanitasi adalah pengendalian semua faktor dalam lingkungan fisik

manusia yang melakukan atau dapat melakukan suatu efek merugikan atas perkembangan

fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup contoh : Air Bersih – Sampahmanusia – Limbah

Lingkungan adalah semua faktor luar, fisik dan biologis yang secara langsung

berpengaruh pada ketahanan hidup, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.

Penyehatan Lingkungan adalah penerapan prinsip-prinsip teknologi dan biologi pada

lingkungan manusia untuk mengubah dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,

bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk.

Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja

dan belajar.

Selain itu faktor yang harus di perhatikan adalah kondisi drainasenya, karena dapat

mencemari lingkungan tersebut. Drainase dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol

kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan salah satu

cara pembuangan kelebihan air yang tidak di inginkan pada suatu daerah, serta cara-cara

penaggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.


Daftar Pustaka

http://dimankesmas.blogspot.co.id/2013/12/makalah-kesehatan-lingkungan.html

http://izazcollection.blogspot.co.id/2017/03/makalah-kesehatan-lingkungan-konsep.html

http://www.caramenghilangkanjerawat.co.id/2015/04/contoh-makalah-kesehatan-

lingkungan.html

http://www.baliprov.go.id/id/Ayu-Pastika---Ciptakan-Lingkungan-Bersih-dan-Sehat-Jangan-

Hanya-untuk-Lomba

https://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2014genap3/086.pdf

http://temuilmiah.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2015/11/TI2015-C-057-062-Lingkungan-

Rumah-Ideal.pdf

Anda mungkin juga menyukai