Pendahuluan
Pemilihan novel “Masih Belajar” sebagai laporan sekaligus tugas pada mata pelajaran bahasa
Indonesia. Penulis novel ini, Yakni pengusaha muda yang telah meraih berbagai penghargaan
internasional hingga namanya begitu besar . Di dalam novel ini menceritakan impian, harapan,cita-
cita , tekad, dan perjuangan seorang anak muda demi masa depan indonesia yang lebih cerah
dimana peran pelajar dan para millenial sangat penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi . Ketertarikan dan rasa hausnya akan pendidikan membuatnya kini menjadi inspirator juga
motivator bagi anak-anak muda. Pemilihan kata dalam buku ini sangat menarik perhatian dan
menggunakan bahasa yang kekinian namun mengandung arti yang sangat luas. Gagasan atau ide –
ide yang terdapat berdasarkan pengalaman, pandangan hidup, dan keyakinan sang penulis yang
sangat menginspirasi pembaca dari berbagai kisah yang telah terjadi mulai dari kegagalan,
penolakan dan perjuangan untuk bangkit, berjalan bahkan berlari kearah yang lebih baik.
B.) Tujuan
Tujuan hasil bacaan novel tersebut adalah untuk menumbuhkan semangat belajar yang tinggi
khususnya bagi para pelajar dan insan muda , berani untuk bermimpi tinggi, memliki jiwa
kepemimpinan dan kompetitif dan mengelola setiap bagian dari perjalanan hidup dengan maksimal.
C. ) Manfaat
Menjadi acuan pelajar dan pemuda untuk selalu merajut mimpinya dan mengutamakan pendidikan
Pemilihan Novel “Be Calm Be Strong Be Grateful” sebagai laporan dari tugas bahasa Indonesia,
yakni dikarenakan terdapat banyak sekali kisah-kisah inspiratif dari pengalaman pribadi Wirda,
mulai dari perjalanan dalam menggapai mimpi, hingga usaha dan tekad yang ia terapkan membuat
pembaca tenggelam dalam dunianya sendiri . juga penulis menyisipkan quotes singkat mulai dari
B.) Tujuan
Tujuan hasil bacaan novel tersebut adalah untuk dapat menata dan memperbaiki kapasitas diri dan
lingkungan menjadi lebih terarah dan lebih baik. berani untuk bermimpi tinggi, mau berjuang
dengan lapang hati disertai Sikap Optimis , memliki jiwa kepemimpinan dan Persaudaraan. Dan
untuk mengelola setiap proses dari perjalanan hidup dengan potensi dan kesempatan maksimal.
C.) Manfaat
Novel ini sangat bermanfaat untuk di ambil pelajaran dari kisah-kisah inspiratifnya, menciptakan
perubahan dari segala aspek menyangkut pendidikan dan kehidupan serta menjadi Icon dan
A. Identitas Buku
B. Sinopsis
Iman usman adalah salah seorang tokoh muda mengukir berbagai prestasi akademik maupun
nonakademik, pengusaha, pembicara publik, dan pegiat sosial, berpandangan luas, visioner dan
sangat peduli terhadap kualitas pendidikan di indonesia, ambisi yang dia miliki sangatlah besar
dengan menjadi orang yang berdampak dan menciptakan perubahan. Semasa SMA,iman mencoba
hal hal yang baru.
Seperti public speaker hingga ia mendirikan Komunitas Anak Kritis Indonesia sebagai wadah untuk
mengetes Millennium Development Goals ( Tujuan Pembangunan Global ). Pada tahun 2008 iman di
anugerahi penghargaan pemimpin muda Indonesia oleh Presiden RI dan UNICEF Indonesia. Tahun
2009 Iman dan sejumlah teman kuliahnya mendirikan Indonesian Future Leaders (IFL).
C. Unsur Intrinsik
1. Tema
Dalam buku iman usman menceritakan tentang pendidikan, kehidupan dan persahabatan .Nilai dan
didikan orang tuanya membuat iman selalu mengembangkan kapasitas dirinya , juga selalu
mencetak prestasi mulai dari jenjang SD, SMP,SMA hingga Perguruan tinggi , Lebih dari itu ia juga
mengharumkan nama bangsa dan tanah air dengan mengikuti kegiatan di luar Negeri. Selain itu
novel ini juga menceritakan tentang kehidupan , yaitu kisah seorang anak muda berjiwa pemimpin
dan optimis memiliki impian setinggi langit dan selalu punya cara , tekad kuat, dan perjuangan keras
untuk menghidupi mimpinya . Dengan banyak pengalaman yang ia peroleh bersama sahabatnya
Adamas Belva Devara yang juga tidak kalah banyak prestasinya, lalu berinsiatif mendirikan
perusahaan pendidikan dan teknologi yang menjangkau segala arah dan penjuru.
2. Alur
Alur yang digunakan ialah alur campuran, dibuktikan dengan kalimat di bawah ini:
a. Pengenalan situasi
Kisah ini berawal dari keinginan seorang anak akan mewujudkan dan mengejar mimpi-mimpinya
yang saat itu tinggal di daerah jauh dari kemajuan baik pendidikan maupun teknologi. Meskipun
begitu pada usia 10 tahun, secara tidak sengaja ia terpanggil untuk membuka perpustakaan kecil di
depan rumahnya dan mengajar pelajaran sekolah, setelah ia melihat banyak anak-anak yang tidak
beruntung mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Pengalaman masa kecil itu kemudian
membawanya terus mengembangkan kapasitasnya, dengan tekad dan semangat belajar yang tinggi
perlahan-lahan mimpinya segera menjadi nyata.
Dalam novel “Masih Belajar”, beberapa kisah dari masalah yang dihadapi iman ketika berusia 13
tahun, ia menjadi calon ketua osis dan salah satu persyaratannya adalah harus melakukan kampanye
di depan seluruh siswa. Ketika gilirannya berdiri diatas podium, ada seseorang yang melempar
sampah makanannya saat iman menyampaikan pidato.
c. Puncak konflik
Saat itu ia merasa rendah diri, tidak disukai dan tidak yakin ada yang mau memilihnya, dan benar
ketika hasil suara diumumkan ia berada di urutan terakhir hanya dengan 40-an votes dari seluruh
siswa disekolah. Sejak saat itu iman takut memimpin apapun, berbicara di depan umum dan
berbagai masalah lain menghampiri iman, penolakan terhadap dirinya dan kegagalan yang beberapa
kali dirasakan.
d. Penyelesaian
Seiring waktu berputar pada tahun setelah 2004 iman ketemu seorang mentor yang amat berjasa
dalam hidupnya, membantunya menemukan kembali rasa percaya diri yang sempat hilang. Belajar
untuk berfokus pada apa yang bisa dibenahi dan iman mengambil segala kesempatan untuk bisa
tampil di depan umum.
Iman rutin berlatih karena ia tahu bahwa banyak berlatih membuat kesempurnaan, ia rekam dan
tonton berulang-ulang video saat ia tampil di depan umum. Selain hal teknis, ia juga menyiapkan
mental. Hingga pada tahun 2011 iman bicara dipanggung Majelis Umum PBB di depan pemimpin
dunia hingga akhir 2018 sudah bicara di ratusan tempat di puluhan negara.
Peristiwa di panggung sekolah di tahun 2004 justru mempersiapkan iman untuk hal yang lebih besar
di masa depan. Karena kadang kegagalan justru bisa jadi jalan pembuka agar seseorang menuju ke
jalan yang lebih baik.
3. Latar Cerita
a. Latar tempat :
1) Kota Padang
Kota Padang adalah kota kelahiran iman usman dan sebagian masa kecilnya dihabiskan di kota
tersebut. Tumbuh dan besar bersama didikan oleh kedua orangtuanya membuat iman memiliki
values pada dirinya yang melekat hingga saat ini.
2) Jakarta
Setelah lulus SMA, sejak saat itu Iman tinggal di Jakarta untuk menempuh oerguruan tinggi sebagai
mahasiswa UI .
b. Latar waktu :
1) Hari ini
Bukti : “Hari ini gue berusia 27 tahun dan kadang gue masih kesulitan untuk menyebutkan satu
definisi yang menggambarkan segala hal yang gue kerjakan”.
2) 10 tahun terakhir
Bukti: “Dalam 10 tahun terakhir ini, gue selalu berusaha menyempatkandiri untuk berbagi di forum,
konferensi, pertemuan atau kelas setiap minggunyadi berbagai daeah di indonesia”.
3) Tahun 2014
Bukti : Di tahun 2014 gue dan Belvs meluncurkan Ruangguru yang kini membantu ratusan ribu guru
dan lebih dari 10 juta pelajar di seluruh Indonesia serta mempekerjakan lebih dari 1.500 pegawai.
c. Latar suasana :
1) Sedih
Bukti : “Segerombolan anak mempermalukan gue, gue sedih karena merasa tidak disukai dan enggak
bisa berbuat apa-apa.
2) Gembira
Bukti : “ membuat gue akhirnya diterima oleh sekolah idaman gue ini, luar biasa gembiranya
akhirnya ada kesempatan kedua buat gue.
3) Kecewa
Bukti : “ Gue melamar ke beberapa sekolah tapi tidak satupun sekolah menerima gue. Keinginan itu
sederhana, menjadi seorang guru”.
4) Gugup
Bukti : “ Namun rasanya berbeda ketika keluar negeri. Karena bahasanya berbeda, kebudayaannya
beda dan tidak punya gambaran apa yang akan dihadapi”.
d. Latar sosial :
1) Jadi gue juga harus menjaga kepercayaan tersebut dengan memberikan yang terbaik. Hal ini
berlaku ketika gue bekerja dengan orang lain, apakah dalam bisnis, pertemanan, atau proyek
lepasan lainnya. Menepati janji, berkomitmen untuk menuntaskan apa yang sudah dimulai
dan berusaha terbuka dalam segala situasi. Ini menjadi bakat berharga ketika gue bergaul
dam menjalin koneksi dengan orang lain.
4. Tokoh dan Penokohan
a. Gue (Iman Usman)
1) Berjiwa pemimpin
Bukti : “Semasa SMA iman mendirikan komunitas anak kritis Indonesia untuk mendorong
pencapaian milenium development goals. Atas peranannya dalam mengampanyekan hak anak,
tahun 2008 iman di anugerahi penghargaan pemimpin muda indonesia oleh Presiden RI dan UNICEF
Indonesia”.
2) Pekerja keras
Bukti : “ Semakin banyak gue berlari dan jatuh semakin banyak gue belajar, makanya gue selalu
berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan baik dan semakin kuat pula daya tahan gue. Semakin
banyak pula yang tercapai sehingga menjadi pribadi yang jauh lebih kuat.
3) Visioner
Bukti : “ Iman berencana menggagas proyek impiannya untuk memperbaiki kualitas guru di
Indonesia yaitu Ruangguru. Sekarang gue ingin jadi orang yang berdampak dan menebar benih
positif. Selain itu, Iman memiliki impian diterima di UI dan saat lulus memiliki nilai tertinggi
( CUM LAUDE) .
4) Gigih
Bukti : “ Fast forward, ditahun 2011 gue bicara di panggung majelis Umum PBB di depan peimpin
dunia. Hingga Akhir tahun 2018, gue sudah bicara di ratusan tempat di puluhan negara. Banyak
orang yang sedang mengenal gue justru karena hal yang gue takutin bicara di depan umum.
5) Cerdas
Bukti : “ Dari kecil gue senang belajar, mengerjakan Pr, typical anak yang selalu juara kelas. Punya
NEM paling tinggi, sering menang kalau ada lomba sama nilai UN rata-rata (9,14/10,00).
6) Ambisius
Bukti : “Kalau menginginkan sesuatu gue biasanya bikin sendiri. Misal gue mulai membangun bisnis
sendiri bikin yayasan dan mendirikan komunitas sendiri. Selama 3 tahun SMA gue bekerja jauh lebih
keras setiap harinya hingga akhirnya juara kelas, mengikuti lebih dari 40 kompetisi di dalam dan luar
negeri bahkan diterima di UI sebelum lulus SMA.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah masalah teknisyang digunakan pengarang untuk menyampaikan makna ,
karya, artistiknya untuk sampai dan berhubungandengan pembaca. Novel Masih Belajar gaya
menceritaannya menggunakan Sudut pandang orang pertama yaitu “Gue”, berarti pengarang
terlibat langsung dalam cerita. Selain itu juga digunakan sudut pandang orang ketiga yaitu “Dia ”,
maka pembaca akan dibuat seperti melakukan pembicaraan terhadap seseorang yang tidak
berada didalam ruangan tersebut.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan novel ini adalah gaya bahasa perbandingan yang merupakan
alat atau sarana yang digunakan pengarang untuk keindahan dalam karya sastra. yaitu
metafora dan gaya bahasa penegasan yaitu Paralelisme.
7. Amanat
Amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui Novel
“Masih Belajar” sebagai berikut :
1. Kita harus memiliki prinsip dan optimis dalam hal menggapainya.
2. Pantang menyerah ketika meimiliki cita-cita atau impian besar dan menghadapi segala
kondisi yang membuatnya terhambat.
3. Pendidikan adalah yang utama dan ikut berkontribusi dalam memakmurkan tanah air
demi masa depan yang lebih baik.
D. Unsur Ekstrinsik
1) Biografi Pengarang
Muhamad Iman Usman, S.IP., M.A., M.Ed. (lahir 21 Desember 1991]) adalah seorang aktivis sosial,
penulis, dan pembicara publik Indonesia. Ia juga dikenal sebagai Duta Muda ASEAN untuk
Indonesia] dan pendiri Indonesian Future Leaders, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada
pemberdayaan pemuda di Indonesia.Saat ini, ia aktif memimpin perusahan startup di bidang
pendidikan dan teknologi, Ruangguru.
Setelah meraih gelar sarjana pada 2013, Iman langsung mengambil programS2
di TeachersCollege, Columbia University konsentrasi International Education Development.
Lalu di 2020, dia sempat menuntut ilmu di Massachusetts Institute of Technology
(MIT) selama satu tahun.Iman Usman memang sangat mengedepankan pendidikan. Dia
meraih gelar magister kedua dari kampus Harvard University Graduate School of
Education pada 2022.
2) Situasi dan Kondisi
Iman Usman pada masa itu sangat terbatas oleh teknologi karena tempat tinggalnya yang jauh dari
keramaian dan kemajuan. Namun dengan kondisi yang terbatas itu ia terus berusaha memiliki Moral
Compass atau prinsip hidupnya. Tumbuh di kota kecil dan jauh dari informasi tidak membuatnya
hilang akal, justru hal tersebut memotivasinya untuk semakin banyak belajar .
1. Nilai Moral
Bukti : “ dengan kecerdasannya dan visinya terhadap pendidikan, iman usman ingin berkontribusi
besar bagi negeri ini, terutama dalam memperbaiki kualitas pendidikan yang masih jauh dari yang
diharapkan “.
“ Kita perlu punya attitude , yang bisa berubah menjadi sebuah kebiasaan, dan kebiasaan
tersebut dapat berubah menjadi sebuah karakter”.
2. Nilai Sosial
Bukti : “ seorang teman yang bisa diandalkan saat senang dan susah, tapi juga seorang figur yang
saya yakini akan membawa arus perubahan besar bagi generasi masa depan bangsa indonesia”.
3. Nilai Budaya
Bukti : “ Tapi gue justru sangat bersyukur pernah tinggal dan (actually) tumbuh di daerah. Banyak
nilai-nilai yang masih sangat melekat di diri gue hingga saat ini, terutama sebagai orang Minang yang
merantau dan secara rutin mengunjungi banyak tempat di dunia.
4. Nilai Estetika
Nilai keindahan dalam karya ini , yaitu dari segi bahasanya yang leluasa dan terbuka bagi kalangan
apapun akan dengan mudah memahami , dilihat dari segi alur sangatlah menarik karena
memaparkan berbagai kisah perjuangannya dari nol hingga mencapai kesuksesan. Selanjutnya, tema
yang diangkat berasal dari penguatan karakter tokoh, serta penggambar hiperbolis dari alur cerita.
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi wawasan bagi para penikmat sastra dan berfokus pada
kalimat yang menggugah emosi pembaca.
A. Identitas Buku
B. Sinopsis
Be Calm, Be Strong, Be Grateful merupakan karya kedua wirda Mansur terkait tentang motivasi,
semangat dalam meraih mimpi. No matter what, no matter how nothing is impossible for Allah.
Pengalaman yang dihadapi membuat Wirda Mansur menjadi Manusia tegar, lebih kuat, sabar, dan
lebih bersyukur.
Sebagai Inspirator muda dan berpendidikan ia tidak lepas dari membaca, menghafal dan
mengamalkan qur’an serta sholawat yang membawa wirda mengelilingi dan menjelajahi belahan
dunia untuk mengajarkannya.
C. Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema utama dalam novel ini adalah bertemakan tentang pendidikan, kehidupan dan tema
persahabatan. Dimana ia menceritakan kisah seorang wirda dalam bersekolah dan melanjutkan
dakwahnya di dalam maupun luar negeri. Dan membangun relasi sekaligus lingkungan sehat dengan
segala impian-impiannya bersama salah satu sahabatnya yang bernama Syifa.
2. Alur
a. Pengenalan Situasi
Cerita ini diawali oleh seorang anak muda perempuan yang bernama wirda dimana ia adalah
penghafal qur’an dan memiliki impian besar, cita-cita setinggi langit dan harapan yang dalam
akan masa mendatang. Semangat dan keyakinannya kepada maha sang pemberi membuat
Wirda ketika menginginkan sesuatu harus berusaha, berjuang dan banyak berdoa. Ia tidak
takut bermimpi besar karena tidak ada yang tidak mungkin buat Allah.
c. Puncak Konflik
Wah ketika itu cibiran ada dimana-mana, banyak yang tidak suka,benci,dan tidak sedikit
yang ngeremehin wirda, disisi lain para penghujat itu mengaitkan nama orang tua wirda
bahkan menyebarluaskan omongan yang tidak benar tentang kehidupan keluarganya.
d. Penyelesaian/Solusi
Pada saat mereka marah , karena denger impian gue pengin beli youtube atas izin Allah gue
nggak jadi beli itu tapi gue Insya Allah bakal beli dan jadi pemegang saham terbesar di
Amazon, Google, Alibaba, Samsung, Apple, Bank dunia, Instagram, yahoo,
Snapchat,Microsoft, dan sederet perusahaan terbesar sedunia, sebuminya Allah.
Gue yakin jika gue bisa membawa impian ke sajadah maka pasti allah mengabulkan. Lalu
bikin diri lo sibuk sama impian lo, buat target yang realistis akan goals dan cita-cita lo serta
ambil tindakan (berusaha) karena tidak semua Allah beri keberanian.
3. Latar Cerita
a. Latar tempat
1) Bogor
Bukti : “ Gue dijemput buat datang ke restoran di bogor dan gue berada di pesantren bogor”.
2) Kafe
Bukti : “ Sementara gue sampai di Stamford itu pukul 09.00 akhirnya gue foto- foto disegala
sisi Stamford Bridge”.
b. Latar Waktu
1) November 2016
Bukti : “ Akhirnya setelah itu gue kembali ke pesantren. Lalu, melanjutkan perjuangan
ngumpulin hafalan kembali. Hingga baru kemarin gue terbang ke Paris, Bulan November
2016.
Bukti : “ Jadi, gue mau oleh-olehin dia merchandise original dari sana, ndilalah gue
datangnya kepagian dan storenya baru buka sekitar pukul 11.00 gitu.
3) Sore ini
Bukti : “ Baru banget, sore ini di bulan suci ramadhan, sehabis shalat ashar gue berdoa
kepada Allah”.
c. Latar Suasana
1) Suasana tegang atau gugup
Bukti : “ Gue udah didorong – dorong sama papah. Waah langsung deh keringetan,
gemetaran, panik sudah campur aduk jadi satu”.
2) Suasana sedih
Bukti : “ Mereka tahu banget gue gimana lebih dari orang-orang tahu. Ketika mereka sedih,
gue selalu ada buat bangkitin mereka”.
d. Latar Sosial
-Latar sosial yang terdapat pada novel “Masih Belajar” yaitu dimana wirda membangun
hubungan pertemanan yang baik di kehidupan nyata dengan seusianya.
Bukti : “ So, gue bangun hubungan itu dengan face to face. Bukan Screen to Screen. Karena
pertemanan itu didasari atas keloyalitasan dan kejujuran”.
5. Sudut Pandang
Novel”Be Calm Be Strong Be Grateful” gaya penceritaannya menggunakan Sudut pandang
orang pertama yaitu “Gue”, berarti pengarang terlibat langsung dalam cerita, yang
mengisahkan peristiwa yang dialami,dirasakan serta sikap tokoh terhadap tokoh lain. Selain
itu juga digunakan sudut pandang orang kedua yaitu “Lo”, pembaca akan merasa seperti
melakukan komunikasi dengan pihak yang lain dalam cerita. Dalam novel juga digunakan
sudut pandang orang ketiga yaitu “Mereka” “Dia” dan “Ia” maka pembaca akan dibuat
seperti melakukan pembicaraan terhadap seseorang yang tidak berada didalam ruangan
tersebut.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel tersebut adalah sebagai berikut;
1. Gaya bahasa perbandingan : Majas Metafora dan Majas Perumpamaan .
2. Gaya bahasa perulangan : Majas Anafora.
3. Gaya bahasa penegasan : Majas Paralelisme, Majas Klimaks dan Majas Repetisi.
7. Pesan Amanat
yang ingin disampaikan oleh penulis melalui novel “Be Calm be strong be grateful” :
1. Sebagai anak muda kita harus memiliki pendirian penuh dan berpegang teguh pada Ilmu
serta ajaran agama
2. Dalam keadaan apapun berusaha untuk selalu bersyukur serta menjadi orang yang
kuat,sabar, dan optimis .
3. Selalu percaya dan yakin, berusaha dengan maksimal dalam menginginkan atau
mencapai sebuah impian dan terus melibatkan sang pencipta .
4. Dimana ada niat, disitu ada jalan. Di mana ada ikhtiar disitu ada jalan keluar.
D. Unsur Ekstrinsik
1) Biografi Pengarang
Inst
agram.com/wirda_mansur
Sebagai anak dari ustaz, tidak mengherankan jika Wirda mengikuti jejak papanya sebagai
pendakwah. Wirda bahkan tidak tamat sekolah dasar demi menjadi penghafal Alquran.
Wirda sempat menempuh pendidikan di Yordania selama satu tahun untuk mendalami bahasa Arab.
Saat berusia 16 tahun, ia bersekolah di Al-Mamoor, New York, Amerika Serikat dan mengajar tahfiz
Alquran di negara tersebut.
Insta
gram.com/wirda_mansur
Sudah sukses sedari masih belia, Wirda Mansur diketahui juga menulis beberapa buku. Buku-buku
yang ditulisnya banyak berisikan tentang motiviasi untuk kaum muda.
Beberapa buku yang ditulisnya telah terbit, di antaranya 'Reach Your Dreams' (2016), 'Be Calm Be
Strong Be Grateful' (2017), 'Be The New You' (2018), 'Remember Me & I Will Remember You' (2019)
dan 'Unlimited You' (2020).
Selain menjadi penulis buku bertema motivasi, Wirda juga menjadi pebisnis muda. Pada
Agustus 2019, Wirda secara resmi mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Wirdamae Grup
Indonesia. Wirda juga menjabat sebagai Direktur Utama di perusahaan tersebut.
PT Wirdamae Grup Indonesia adalah sebuah induk perusahaan yang dikelola oleh keluarga Wirda
Mansur. Perusahaan tersebut membawahi bisnis Wisatahati Tour and Travel dan Wakeup Makeup.
Insta
gram.com/wirda_mansur
Wirda juga mengikuti tren ke dunia kripto seperti artis lainnya. Diketahui token kripto saat ini sedang
tren karena keuntungan yang didapat dengan mudah. Token kripto yang ia luncurkan diberi nama I-
Coin. Sebagai pebisnis muda, tentu Wirda harus mengetahui tren token kripto agar bisnisnya mampu
bersaing di masa depan.
Instagram.com/wirda_mansur
Bab III
Kesimpulan
Perbedaan dari novel pertama dan kedua memiliki perbedaan dari segi Alur cerita , pada novel
pertama diceritakan kisah sang penulis yang sedari kecil mengenyam pendidikan di Sekolah pada
umumnya, lebih menonjol kepada sedangkan pada novel kedua mengenyam pendidikan di
pesantren.
B. Referensi
https://www.kompasiana.com/lisatrie/5e32e1eed541df4880167fa3/resensi-buku-be-calm-
be-strong-be-grateful-jangan-pernah-berhenti-bermimpi
Laporan Analisis Novel
Mata Pelajaran Bhs.Indonesia
Oleh :
-Nafizah Fadiyah
-Pebrianti
SMAN 4 BARRU
TAHUN AJARAN 2022/2023
https://www.kompasiana.com/lisatrie/5e32e1eed541df4880167fa3/resensi-buku-be-calm-be-
strong-be-grateful-jangan-pernah-berhenti-bermimpi