KELOMPOK 10
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan Makalah...........................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya
alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumber daya buatan, merupakan
salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara- cara yang tidak merusak,
bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat
memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar
manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien
dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan
bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung
kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.
Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi
dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus
dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam.
Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati,
sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati.
Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian
karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan
tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba(jasad renik).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana masalah kependudukan lingkungan hidup?
2. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Suaka Margasatwa/SM adalah salah satu dari daerah hutan suaka alam
yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka
agar tidak punah. Contohnya : SM. Gunung Rinjani di Lombok - NTB :
40.000 hektar
2. Cagar Alam/CA adalah adalah hutan suaka alam yang berhubungan
dengan keadaan alam yang khas termasuk alam hewani dan alam nabati
yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan . contohnya : CA. Nusakambangan Barat di Cilacap - Jawa
Tengah : 928 hektar.
3. Taman Nasional/TN adalah daerah yang cukup luas yang tujuannya
sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal
melainkan sebagai tempat rekreasi. contohnya: TN. Kepulauan Seribu di
Jakarta.
4. Memperbanyak tumbuhan langka dengan cara campur tangan manusia
(reproduksi vegetative : cangkok, merunduk, stek dll). Budidaya tanaman
dapat dilakukan dengan :
a) Stek
Stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau
pemotongan bagiantanaman seperti batang, daun, pucuk, dan akar. Jenis
tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah tanaman
berkayu dan beberapa tanaman stek tak berkayu.Contohnya :kedondong,
jambu air, markisa, delima, cermai, anggur, bugenvil, mawar, melati dan
soka.
b) Mencangkok
Jenis tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon mangga.Berbagai
jenis jeruk, berbagai jenis jambu, belimbing, serta kelengkeng.
Kelompok tanaman hias yang dapat dicangkok antara lain soka,
bugenvil, dan puring.
c) Merunduk
Merunduk dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang
secara normalberdiri tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh
tanah sehingga akan segera berakar pada mawar .
d) Memperbanyak hewan dan tumbuhan langka dengan cara bioteknologi,
seperti cloning, mutasi gen, rekayasa genetika, dll.
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari
jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan
proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak
bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada
berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan
berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di
luar ilmu-ilmu hayati. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahangenetik
(DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun
pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut
aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan
menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-
variasi baru pada spesies. Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam,
biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi
akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya
maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir. Individu yang
memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam
kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami
perubahan sifat. Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling
luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian
ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi
dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat
pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih
bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik
biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau
mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai
dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-
tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang
yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran
hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan
juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkanbidang masing-masing.
1. Menggalakkan reboisasi
Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi.
Reboisasi dilakukan melalui gerakan menanam pohon di tanah gundul,
lereng gunung, dan di lingkungan sekitar. Adanya kegiatan penghijauan
di setiap tepi jalan raya,pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-
pusat kegiatan lain.
2. Menggalakkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) danPROKASIH (Program Kali Bersih) pada kota-kota
besar dan padat industry.
Membangun kawasan industri jauh dari pemukiman penduduk serta
memperhatikan lingkungan hidup atau berwawasan lingkungan. Melakukan
studi amdal. Sebelum mendirikan pabrik, pusat pertokoan atau gedung
perkantoran dan rumah sakit harus memperhatikan AMDAL, sehingga
menjadi layak dan tidak mengganggu lingkungan hidup di sekitarnya.
Maksud pekerjaan penyusunan AMDAL adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain:
Pra konstruksi, Konstruksi, Operasi dan pasca operasi, terutama
pada aspek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan;
b. mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek baik
di tapak proyek maupun disekitar lokasi proyek;
c. memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting dan timbal balik
antara lingkungan dengan kegiatan proyek,
3. Melakukan gerakan tebang pilih. Program sistem tebang pilih yaitu
dengan menebang kayu di hutan dengan cara memilih kayu yang sudah
tua dan menanamnya kembali.
4. Membuat sengkedan untuk mengurangi laju erosi. Sengkedan disebut
juga terasering, yaitu tanah bertingkat. Sengkedan dibuat di tanah-tanah
yang miring, seperti di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan
menahan pengikisan tanah. Sengkedan membuat gerak air yang deras
menjadi berkurang. Jadi, erosi atau pengikisan tanah tidak terjadi.
5. Menangkap ikan secara normal dan umum. Artinya tanpa menggunakan
bahan peledak atau racun untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak.
Sehingga dengan demikian bila ada yang masih kecil tertangkap dapat
dikembalikan lagi.
6. Menggali hasil tambang dengan memperhatikan buangan limbahnya.
Dalam setiap kegiatan produksi, selain dihasilkan suatu produk yang
mempunyai nilai tambah tinggi, juga dihasilkan limbah baik limbah
padat, cair, maupun gas, termasuk di dalamnya kegiatan industri
pertambangan dan kimia yang menggunakan bahan baku dari bahan
galian tambang. Beberapa jenis industri kimia yang menghasilkanlimbah
padat antara lain industri pembuatan antena yang menggunakan bahan
baku aluminium menghasilkan limbah berupa sludge mengandung
aluminium, industri elektronika yang menggunakan bahan baku
lempengan logam tembaga menghasilkan limbah cair yang mengandung
tembaga klorida, dan industri permesinan yang menangani material-
material terbuat dari besi menghasilkan limbah padat berupa skrap besi.
Jumlah limbah yang dihasilkan tersebut cukup besar sesuai dengan
banyaknya pabrik yang melakukan aktivitas kegiatan produksi. Sebagai
contoh pabrik antena yang ada di daerah Gedebage menghasilkan sludge
sebanyak 10 ton perbulan. Pabrik elektronika di daerah Cicalengka
menghasilkan limbah yang mengandung tembaga mencapai 40 ton/ bulan.
Sementara limbah skrap besi jumlahnya cukup besar dan tersebar di
berbagai lokasi. Apabila limbah-limbah tersebut di atas tidak dikelola
dan diolah dengan baik akan menimbulkan masalah pencemaran
lingkungan. Dengan menggunakan metode pengolahan limbah yang
tepat, selain terjadinya pencemaran lingkungan dapat dicegah, juga dapat
diperoleh nilai tambah yang tinggi, karena limbah-limbah tersebut di
dalamnya masih terkandung komponen-komponen berharga seperti Al,
Fe, dan Cu yang antara lain dapat dijadikan tawas, ferosulfat, dan logam
tembaga. Tawas dan fero sulfat merupakan bahan koagulan yang banyak
dipakai untuk pengolahan air limbah dan air minum, sedangkan logam
tembaga banyak digunakan dalam industri listrik dan elektronika,
industri kimia dll.
7. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang
harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi
perairan di darat.
8. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki
tingkat pencemaran
tinggi sehingga menimbulkan polusi. Di kota besar sangat sulit untuk
mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi
adalah akibat adanyakendaraan bermotor. Solusi :
a. Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah
pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
b. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
9. Menghemat Energi yang digunakan.
10. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
11. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan
dengan
12. penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
13. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
14. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai
ekonomis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk memamfaatkan sumber daya alam yang ada agar berguna
sebagaimana mestinya, kita sebagai manusia yang memamfaatkan SDA tersebut
seharusnya memiliki prisip ekoefisien yang mana kita tidak merusak ekosistem,
pengembilan secara efesien demi kebelanjutan SDA.Pembangunan berkelanjutan
bertujuan untuk menciptkan sumber daya alam yang dapat mendukung
kesejahteraan manusia.Oleh karena itu, hendaknya kita menjaga kelestarian
lingkungan hidup agar makhluk hidup lainnya dapat bertahan hidup dengan
dukungan dari sumber daya alam danlingkungan hiup.Karena apabila lingkungan
rusak maka sumber daya alam pun akan musnah.Perlu berbagai upaya untuk
menjaga dan melestarikannya, c ontohnya dengan cara penghijauan dan
reboisasi, pembuatan sengkedan/terasering, pengembangan DAS, Pengelolaan
air limbah, dan penertibam pembuangan sampah. Selain itu kita dapat
mengetahui bagaimana mengelola SDA agar menghasilkan manfaat yang sangat
besar.
B. Saran
Pembaca perlu memahami arti pentingnya SDA dan Lingkungan bagi
kelanjutan hidup manusia, serta sebaiknya kita harus banyak membaca buku
tentang ekosistem dan juga SDA, kemudian yang terakhir adalah ikutserta dalam
menjaga kelestarian lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Sujalu. P.A, Ismail, Jumani, Emawati. H, Milasari. L.A. (2020). Ilmu Alamiah
Dasar. Yogyakarta : Zahir Publishing.
Suherman. U, Cipta. S.E, dan Sulastri. N. (2022). Ilmu Alamiah Dasar. Bandung :
Widina Bhakti Persada.