Oleh:
KANTINI YUDI PUTRI
(403211010045)
Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan sampah sebagai solusi
untuk mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan. Penelitian ini
membahas berbagai metode pemanfaatan sampah, seperti daur ulang, kompos,
pengolahan limbah, dan energi terbarukan. Melalui analisis paragraf, akan
diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemanfaatan sampah
dan manfaat yang dapat dihasilkan. Studi ini memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang pentingnya pemanfaatan sampah dalam menjaga keberlanjutan
lingkungan dan memberikan panduan bagi implementasi praktik yang efektif dan
berkelanjutan.
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang “Sampah Organik”. Karya ilmiah
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
guru mata kuliah Bahasa Indonesia guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
KERANGKA TEORI.................................................................................................................2
A. Landasan Teori...........................................................................................................2
B. Hipotesis Penelitian....................................................................................................3
METODE PENELITIAN...........................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
A. Pengertian Sampah.....................................................................................................7
B. Macam-macam Sampah.............................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
III
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
2
digunakan untuk memahami dan menganalisis komponen-komponen paragraf.
7. Retorika: Retorika adalah studi tentang penggunaan bahasa untuk
mempengaruhi, meyakinkan, dan memberikan dampak pada audiens. Konsep-
konsep dalam retorika, seperti tesis, argumen, dan strategi penulisan, dapat
digunakan untuk menganalisis cara penulis menyusun paragraf untuk
mencapai tujuan komunikatif tertentu.
8. Struktur Teks: Teori struktur teks membahas tentang bagaimana teks
dikembangkan secara keseluruhan. Ini termasuk pemahaman tentang struktur
teks makro, seperti pendahuluan, tubuh teks, dan kesimpulan, serta struktur
teks mikro, seperti penggunaan kalimat topik dan kalimat penjelas.
Pendekatan ini dapat digunakan untuk menganalisis cara paragraf
berkontribusi terhadap struktur teks secara keseluruhan.
9. Analisis Wacana: Analisis wacana melibatkan studi tentang penggunaan
bahasa dalam konteks sosial, budaya, dan politik. Dalam konteks analisis
paragraf, pendekatan analisis wacana dapat digunakan untuk menganalisis
bagaimana makna dan pesan terkait dengan konteks sosial dan tujuan
komunikatif penulis.
10. Psikolinguistik: Psikolinguistik adalah bidang studi yang menggabungkan
linguistik dan psikologi untuk memahami produksi, pemahaman, dan
penggunaan bahasa oleh individu. Konsep-konsep dalam psikolinguistik,
seperti pemrosesan bahasa, pemahaman teks, dan struktur pikiran, dapat
digunakan untuk menganalisis bagaimana pembaca atau pendengar
memahami dan menafsirkan paragraf.
B. Hipotesis Penelitian
3
informasi secara efektif.
Hipotesis 4: Pemanfaatan sampah yang didukung oleh analisis paragraf yang
baik dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dan mendorong partisipasi
aktif dalam praktik pemanfaatan sampah.
4
METODE PENELITIAN
5
menganalisis data yang dikumpulkan melalui survei atau pengukuran
kuantitatif lainnya. Ini dapat melibatkan penggunaan statistik untuk
menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang relevan dengan
pemanfaatan sampah dan analisis paragraf.
6
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar
istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang
menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat.
Dalam kehidupan sehari-hari sampah diartikan sebagai material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia,
energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung
merusak dan biasa disebut sebagai benda yang telah habis masa manfaatnya.
B. Macam-macam Sampah
Dari segi proses dan sifat penguraiannya sampah ada 2 macam, yaitu
1. Sampah organik (degradable)
Sampah organik adalah sampah yang mudah diuraikan oleh tanah, misalnya:
daun-daunan, sekam padi, kertas, sampah dapur, dan lain-lain.
2. Sampah anorganik (undegradable)
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan oleh tanah, misalnya:
plastik, kaleng, botol, kaca, besi, dan lain-lain.
Sedangkan berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam,
sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan
sampah pertambangan.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi yaitu fase padat, cair, atau
gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila
sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka
kualitas lingkungan akan menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan
inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan (Pasymi).
7
Diantara sampah organik dan anorganik yang paling berbahaya dan dapat
merusak lingkungan adalah sampah anorganik karena sampah anorganik
membutuhkan waktu yang lama agar molekul-molekulnya dapat terurai dalam
tanah. Sebaliknya, sampah organik seperti daun-daunan dapat menyuburkan
tanah karena daun-daunan dapat berubah menjadi kompos.
Ada empat prinsip yang dapat digunakan dalam menangani maslah
sampah ini. Ke empat prinsip tersebut lebih dikenal dengan nama 4R yang
meliputi:
1. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau
material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material,
semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa
dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali
pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang
sebelum ia menjadi sampah.
3. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak
berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang,
namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
4. Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih
tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih
ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang
bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bisa didegradasi secara alami.
Salah satu solusi mengatasi sampah adalah dilakukannya proses daur
ulang, sehingga sampah tersebut dapat bermanfaat kembali dan dapat
memberikan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebagai contoh di Jakarta, para
kader lingkungan RW 02 Pasar Minggu-Jakarta Selatan yang tergabung
program Jakarta Green and Clean (JGC).
Para kader JGC yang sebagian besar terdiri dari ibu rumah tangga ini
dengan antusias memilah sampah-sampah kering berupa multilayer untuk
dijadikan bahan baku kerajinan tangan disalah satu rumah di tempat workshop
yang notabene adalah rumah salah satu anggota JGC. Aktivitas pembuatan
barang kerajinan tangan dari bahan multilayer ini dilakukan setiap hari mulai
jam sepuluh pagi, atau setelah mengantar anak-anak sekolah dan semua tugas
8
rumah selesai dikerjakan. Setelah dipilah, bahan baku dijahit dan dibentuk
menjadi barang-barang daur ulang yang unik dan fungsional.
Composting merupakan proses pembusukan secara alami dari materi
organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-
lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara, antara lain
nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos atau humus yang baik untuk
pupuk tanaman. Di Jakarta, pembuatan kompos dilakukan dengan
menggunakan sampah organik.
Tentunya cara ini akan lebih baik digunakan dari pada dengan cara
pembakaran. Karena selain mengurangi efek pemanasan global dengan
mengurangi volume gas karbondioksida (CO2 ) yang dihasilkan, cara ini tidak
mempunyai efek samping baik bagi masyarakat ataupun lingkungan. Seperti
kata pepatah pencegahan penyakit akan lebih baik dari pada mengobatinya.
Kata bijak ini juga bisa digunakan dalam strategi penanganan sampah yakni
mencegah terbentuknya sampah lebih baik dari pada mengolah/memusnakan
sampah. Karena bagaimanapun mengolah/memusnahkan sampah pasti akan
menghasilkan jenis sampah baru yang mungkin saja lebih berbahaya dari
sampah yang dimusnakan. Jadi mari mulai sekarang kita bebenah diri untuk
mengurangi hal-hal yang bisa membentuk sampah.
9
Dampak Negatif Sampah Bagi Lingkungan: Paragraf ini menjelaskan dampak negatif
yang ditimbulkan oleh sampah terhadap lingkungan. Bahasa yang digunakan
menggambarkan bahwa sampah, terutama dalam bentuk gas dan cair, dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas lingkungan secara
umum.
Paragraf D:
Cara Mengatasi Masalah Sampah di Indonesia: Paragraf ini memberikan solusi dan
prinsip yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah sampah, dengan mengacu
pada konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace). Penjelasan ini memberikan
gagasan tentang bagaimana pendekatan yang berbeda dapat digunakan dalam
mengelola sampah dengan lebih efektif dan berkelanjutan. Paragraf ini juga
memberikan contoh konkret tentang upaya pemanfaatan sampah di Jakarta.
Paragraf terakhir:
Kesimpulan dan Penutup: Paragraf ini menegaskan pentingnya mencegah
terbentuknya sampah melalui pengurangan dan perubahan perilaku konsumsi. Hal ini
disertai dengan kutipan pepatah yang menggarisbawahi kebijakan pencegahan
sebagai langkah yang lebih baik daripada mengelola atau memusnahkan sampah.
Paragraf ini memberikan pesan penutup yang mengajak untuk bertindak secara
pribadi dan mengurangi penghasilan sampah.
Secara keseluruhan, paragraf-paragraf ini memberikan penjelasan yang
kohesif dan terstruktur tentang pengertian sampah, jenis-jenis sampah, dampak
negatifnya terhadap lingkungan, cara mengatasi masalah sampah, dan
pentingnya tindakan pencegahan. Paragraf terakhir memberikan kesimpulan dan
penekanan pada pentingnya perubahan perilaku dalam mengurangi dan
mencegah sampah.
Berikut adalah struktur paragraf yang dapat dilihat dari paragraf-
paragraf yang telah diberikan:
Paragraf 1:
Kalimat pembuka: Memperkenalkan topik dengan menyebutkan istilah "sampah"
dan asosiasi yang muncul.
Gambaran umum tentang persepsi umum mengenai sampah dan aroma yang
terkait dengannya.
Definisi umum tentang sampah sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah suatu proses berakhir.
Paragraf 2:
10
Pembukaan tentang macam-macam sampah berdasarkan proses dan sifat
penguraiannya.
Penjelasan tentang sampah organik yang mudah diuraikan oleh tanah.
Contoh sampah organik dan penjelasan singkat mengenai sumber-sumbernya.
Penjelasan tentang sampah anorganik yang sulit diuraikan oleh tanah.
Contoh sampah anorganik dan penjelasan singkat mengenai sumber-sumbernya.
Paragraf 3:
Penjelasan bahwa sampah dapat berada dalam fase padat, cair, atau gas.
Penekanan bahwa ketika sampah dilepaskan ke dalam lingkungan, terutama
dalam bentuk cair dan gas, dapat menyebabkan emisi dan dikaitkan dengan
polusi.
Pernyataan bahwa masuknya sampah ke lingkungan mengakibatkan penurunan
kualitas lingkungan dan disebut sebagai peristiwa pencemaran lingkungan
(Pasymi).
Pengenalan tentang bahaya sampah anorganik dan kemampuannya yang sulit
terurai dalam tanah, sementara sampah organik seperti daun-daunan dapat
menyuburkan tanah karena dapat berubah menjadi kompos.
Paragraf 4:
Pengenalan tentang prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) dalam
penanganan sampah.
Penjelasan tentang setiap prinsip, yaitu mengurangi penggunaan barang atau
material, memakai kembali barang-barang, mendaur ulang barang yang sudah
tidak berguna, dan mengganti barang dengan yang lebih ramah lingkungan.
Penekanan pada pentingnya proses daur ulang dalam mengatasi sampah dan
memberikan contoh dari program Jakarta Green and Clean (JGC) yang
melibatkan kader lingkungan yang memilah sampah dan membuat kerajinan
tangan dari bahan multilayer.
Penjelasan tentang komposting sebagai proses alami dari materi organik dan
manfaatnya sebagai pupuk tanaman.
Pernyataan bahwa metode ini lebih baik daripada pembakaran karena
mengurangi emisi gas karbondioksida (CO2) dan tidak memiliki efek samping
negatif bagi masyarakat dan lingkungan.
Paragraf terakhir:
Penegasan tentang pentingnya pencegahan dalam mengurangi sampah daripada
hanya mengolah atau memusnahkannya.
11
Ajakan untuk mengubah perilaku dan mengurangi hal-hal yang bisa membentuk
sampah.
Penutup yang mengingatkan pada pepatah tentang pencegahan penyakit yang
lebih baik daripada mengobatinya dan menerapkan pepatah tersebut dalam
penanganan sampah.
Struktur paragraf-paragraf ini membentuk urutan logis dan alur yang
jelas, mulai dari pengenalan tentang sampah, definisi, macam-macam, dampak
negatif, cara mengatasi, dan penekanan pada pencegahan.
Paragraf-paragraf di atas sudah koheren. Paragraf mengikuti alur logis
yang terorganisir dengan baik dan terhubung satu sama lain. Paragraf-paragraf
tersebut membahas topik pemanfaatan sampah secara terperinci, dimulai dari
pengertian sampah, macam-macam sampah, dampak negatifnya terhadap
lingkungan, cara mengatasi masalah sampah, dan solusi seperti proses daur
ulang dan komposting. Terdapat penggunaan kalimat pembuka yang tepat untuk
memperkenalkan setiap paragraf, dan kalimat penutup yang memberikan
kesimpulan atau ajakan. Selain itu, penggunaan kata penghubung dan
pengorganisasian gagasan dalam setiap paragraf membantu menjaga
kesinambungan dan kohesi antara ide-ide yang disampaikan.
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Haryani, N., & Wibowo, E. (2020). Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga
Menjadi Pupuk Kompos di Kelurahan Gunungpati. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial, 15(1), 35-47.
https://ridwaninstitute.co.id/wp-content/uploads/2023/06/Contoh-Karya-Ilmiah-
Formal.pdf#scrollbar=1&toolbar=1
Lestari, L. A., & Fitriana, L. (2019). Analisis Struktur Paragraf dalam Buku Teks
Bahasa Indonesia SMA Kelas X. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1), 45-57.
Soepriyanto, Y., & Setiawan, W. (2017). Analisis Genre dan Struktur Paragraf pada
Tulisan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
6(2), 132-145.
Ariani, D. (2017). Menulis Karya Ilmiah: Panduan Menulis Tesis, Skripsi, dan
Artikel Ilmiah. Salemba Humanika.
Mulyasa, E. (2018). Menulis Karya Ilmiah dengan Akurat, Jelas, dan Menarik. PT
Bumi Aksara.
14