Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KECERDASAN EKOLOGIS
Diajukan guna memenuhi memperbaiki nilai mata kuliah Strategi Belajar Mengajar

Dosen Pengampu :

Muhamad Furqon Alhadiq, M.Pd

Disusun oleh

Erika Dini Putri

(60403070121067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA MUTIARA SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya, yang telah melimpahkan berbagai nikmat sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul "Strategi Belajar Mengajar." Makalah ini disusun
sebagai tugas akhir dalam mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, sebagai salah satu upaya
kami untuk memahami lebih dalam mengenai proses belajar mengajar yang efektif dan
berkualitas.

Dalam dunia pendidikan, belajar mengajar merupakan inti dari segala upaya
menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia. Dalam
konteks yang terus berkembang dan dinamis, penting bagi para pendidik untuk senantiasa
memperbaharui dan memperdalam pemahaman tentang berbagai strategi dan metode yang
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Makalah ini berusaha untuk menggali berbagai aspek penting dalam strategi belajar
mengajar, termasuk pendekatan dan metode pembelajaran yang efektif, pengelolaan kelas yang
baik, pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, serta upaya meningkatkan motivasi
dan partisipasi aktif peserta didik. Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan
kontribusi yang bermanfaat bagi pembaca, terutama para calon pendidik dan praktisi
pendidikan yang berdedikasi untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan selama proses penulisan makalah ini. Tak lupa, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah
memberikan bimbingan dan masukan berharga dalam mengembangkan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumber
inspirasi bagi pembaca yang tertarik untuk lebih mendalami strategi belajar mengajar demi
menciptakan generasi muda yang unggul dan berdaya saing.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 2
C. TUJUAN .................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
A. PENGERTIAN KECERDASAN EKOLOGIS ..................................................................... 3
B. CIRI KECERDASAN EKOLOGI ......................................................................................... 4
C. CARA MENGUKUR KECERDASAN EKOLOGI ............................................................. 5
D. INDIKATOR KECERDASAN EKOLOGI.............................................................................. 6
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 9
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kecerdasan ekologis adalah salah satu konsep yang semakin mendapat perhatian dalam
konteks keberlanjutan lingkungan dan upaya melestarikan ekosistem. Dalam era modern
ini, manusia dihadapkan pada berbagai tantangan lingkungan, seperti perubahan iklim,
kehilangan biodiversitas, penurunan kualitas air dan udara, serta berbagai dampak negatif
lainnya akibat aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.

Pentingnya kecerdasan ekologis menjadi semakin jelas, karena kita perlu memahami
dan menghargai hubungan yang kompleks antara manusia dan alam. Kecerdasan ekologis
mengacu pada kemampuan individu dan masyarakat untuk memahami ekosistem,
berinteraksi dengan lingkungan secara berkelanjutan, dan mengambil keputusan yang
bertanggung jawab terhadap keseimbangan ekologis.

Makalah tentang kecerdasan ekologis ini bertujuan untuk menjelaskan konsep


kecerdasan ekologis, bagaimana manusia dapat mengembangkan kecerdasan ekologis, dan
dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Melalui makalah ini, diharapkan para
pembaca dapat memahami pentingnya kecerdasan ekologis dalam menjaga kelestarian
alam dan menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

Perkembangan teknologi dan urbanisasi telah membawa dampak besar pada ekosistem
di seluruh dunia. Kegiatan manusia yang tidak berkelanjutan, seperti penebangan hutan
secara besar-besaran, polusi udara dan air, serta peningkatan emisi gas rumah kaca, telah
menyebabkan perubahan iklim yang dramatis. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai
individu dan masyarakat untuk belajar bagaimana beradaptasi dan mengubah perilaku kita
agar lebih ramah lingkungan.

Makalah ini akan mengulas berbagai aspek kecerdasan ekologis, termasuk pemahaman
tentang siklus alam, keterampilan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, tanggung
jawab dalam penggunaan sumber daya alam, serta pentingnya pendidikan dan kesadaran
lingkungan. Selain itu, juga akan dijelaskan mengenai peran pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat dalam mendukung upaya keberlanjutan lingkungan melalui penerapan
kecerdasan ekologis dalam berbagai kegiatan dan kebijakan.

Dalam konteks global saat ini, upaya untuk melestarikan lingkungan bukan lagi
menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan sebuah tugas kolektif yang harus diemban
oleh seluruh elemen masyarakat. Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang bagaimana kecerdasan ekologis dapat menjadi solusi untuk
menjaga kelestarian alam, meningkatkan kualitas hidup manusia, dan mewujudkan masa
depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

1
Dengan demikian, semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan konstruktif dalam
memperkuat kesadaran dan aksi nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan yang
semakin mendesak. Kami berharap bahwa makalah ini dapat menginspirasi pembaca untuk
lebih peduli, bertanggung jawab, dan bertindak dalam rangka mendukung keberlanjutan
lingkungan demi kehidupan yang lebih baik dan harmonis bersama alam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Kecerdasan Ekologis ?
2. Ciri Kecerdasan Ekologis ?
3. Bagaimana cara mengukur kecerdasan ekologis ?
4. Apa saja Indikator Kecerdasan Ekologis ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud Kecerdasan Ekologis
2. Mengetahui ciri Kecerdasan Ekologis
3. Mengetahui cara mengukur Kecerdasan Ekologis
4. Mengetahui Indikator Kecerdasan Ekologis
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KECERDASAN EKOLOGIS


Kecerdasan ekologis adalah kemampuan individu atau kelompok dalam
memahami, menghargai, dan berinteraksi secara berkelanjutan dengan lingkungan alam di
sekitarnya. Konsep ini mengacu pada kemampuan manusia untuk menyadari dan
memahami hubungan antara diri mereka dengan alam, termasuk seluruh ekosistem, serta
bagaimana aktivitas manusia dapat mempengaruhi keseimbangan ekologis[1].

Ecoliteracy atau sering juga disebut dengan kecerdasan ekologi. Berasal dari kata
Yunani yaitu oikos(“habitat”) dan logos (“ilmu”) Kecerdasan ekologi adalah kemampuan
kita untuk beradaptasi terhadap ekologis tempat kita berada. Dengan memiliki kecerdasan
ekologis setiap individu akan memiliki kesadaran lebih mengenai lingkungan dan dapat
menselaraskan perkembangan pembangunan dengan lingkungan[2].

Secara sederhana, kecerdasan ekologis dapat diartikan sebagai kepekaan dan


kesadaran terhadap lingkungan di sekitar kita, serta kemampuan untuk mengambil
keputusan dan bertindak dengan bertanggung jawab demi menjaga keseimbangan alam dan
ekosistem yang ada. Dengan memiliki kecerdasan ekologis, seseorang cenderung akan
mengutamakan tindakan yang ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap
alam, dan berusaha untuk hidup secara berkelanjutan[3].

Kecerdasan ekologis mencakup berbagai aspek, seperti

1. Pemahaman tentang Ekosistem: Memahami bagaimana berbagai komponen


dalam ekosistem saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain,
serta bagaimana gangguan terhadap satu komponen dapat berdampak pada
keseluruhan ekosistem.
2. Kesadaran Lingkungan: Menyadari perubahan lingkungan dan permasalahan
lingkungan global yang dihadapi, seperti perubahan iklim, kehilangan
biodiversitas, dan kerusakan lingkungan.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Memahami pentingnya pengelolaan sumber
daya alam yang berkelanjutan untuk keberlanjutan dan kesejahteraan jangka
panjang.
4. Etika Lingkungan: Memiliki sikap etis terhadap alam dan makhluk hidup di
dalamnya, menghargai nilai intrinsik dari semua bentuk kehidupan.
5. Perilaku Berkelanjutan: Menerapkan tindakan dan keputusan yang ramah
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi pemakaian
plastik, menghemat energi, atau memilih produk yang ramah lingkungan.

3
Kecerdasan ekologis sangat penting dalam upaya menjaga keberlanjutan
lingkungan dan planet kita. Dengan memiliki kecerdasan ekologis, individu dan
masyarakat akan lebih mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan, mengurangi
dampak negatif, serta berperan aktif dalam melestarikan ekosistem alam yang beragam
dan berharga untuk kehidupan kita dan generasi mendatang[4].

Kecerdasan ekologis sangat penting dikembangkan dalam proses pembelajaran


karena para lulusan sekolah akan berperan sebagai: 1) agent of change di masyarakat,
yaitu agen dalam mengembangkan perilaku masyarakat yang memiliki pengetahuan,
wawasan, sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi kesinambungan atau
keberlanjutan (sustainability), 2) agen yang sadar dengan keterbatasan sumber daya
alam dan adanya isu global warming dan 3) agen yang bisa menerapkan kecerdasan
ekologis atau aplikasi pembelajaran yang bersifat ekopedagosis dalam kehidupan[5].

B. CIRI KECERDASAN EKOLOGI


Kecerdasan ekologis dapat dikenali melalui berbagai ciri atau tanda yang
menunjukkan kesadaran, pemahaman, dan tindakan yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan. Berikut adalah beberapa ciri kecerdasan ekologis:[6]

1. Kesadaran Lingkungan: Individu yang memiliki kecerdasan ekologis


memiliki kesadaran tinggi tentang lingkungan di sekitarnya dan
permasalahan lingkungan global. Mereka memahami pentingnya
melestarikan sumber daya alam dan mengatasi berbagai tantangan
lingkungan seperti perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, dan polusi.
2. Pengetahuan tentang Ekosistem: Mereka memiliki pemahaman yang baik
tentang berbagai ekosistem dan hubungan yang kompleks antara makhluk
hidup dan lingkungan fisik. Mereka mengerti bagaimana interaksi
antarorganisme dan lingkungan berkontribusi pada keseimbangan ekologis.
3. Keterlibatan dalam Praktik Berkelanjutan: Individu dengan kecerdasan
ekologis aktif terlibat dalam praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya, mereka berusaha mengurangi konsumsi energi dan air,
menggunakan transportasi yang ramah lingkungan, daur ulang limbah, serta
menggunakan produk yang berkelanjutan.
4. Etika Lingkungan: Mereka memiliki etika lingkungan yang kuat,
menganggap lingkungan sebagai entitas bernilai dan memiliki tanggung
jawab moral untuk melindungi dan memelihara kehidupan di dalamnya.
Mereka menghargai nilai intrinsik dari semua bentuk kehidupan dan
berusaha menghindari perilaku yang merugikan alam.
5. Pendekatan Holistik: Individu dengan kecerdasan ekologis cenderung
mengadopsi pendekatan holistik dalam memahami masalah lingkungan.
Mereka menyadari bahwa solusi untuk tantangan lingkungan harus
mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara
bersamaan.
6. Tanggung Jawab Terhadap Dampak Lingkungan: Mereka bertanggung
jawab terhadap dampak lingkungan dari keputusan dan tindakan mereka
sendiri, serta berusaha mengurangi jejak ekologis negatif yang dihasilkan
dari aktivitas mereka.
7. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Individu dengan kecerdasan
ekologis menyadari pentingnya pendidikan dan kesadaran lingkungan.
Mereka mendorong upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
tentang isu-isu lingkungan di kalangan masyarakat.
8. Pemimpin Lingkungan: Mereka dapat menjadi agen perubahan dan
pemimpin dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka berpartisipasi aktif
dalam organisasi atau gerakan lingkungan dan berkontribusi untuk
menggalang dukungan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan alam.

Kecerdasan ekologis bukan hanya tentang pengetahuan tentang lingkungan,


tetapi juga tentang kesadaran, sikap, dan tindakan untuk menerapkan pengetahuan
tersebut dalam praktik berkelanjutan. Dengan memiliki ciri-ciri ini, individu dapat
berperan aktif dalam memperbaiki hubungan manusia dengan alam dan berkontribusi
pada pelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.[1]

C. CARA MENGUKUR KECERDASAN EKOLOGI


Mengukur kecerdasan ekologis merupakan suatu tantangan karena melibatkan
dimensi kompleks dan multifaset. Namun, beberapa pendekatan dan metode telah
dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi dan mengevaluasi tingkat kecerdasan
ekologis seseorang atau kelompok. Berikut adalah beberapa cara yang umum
digunakan untuk mengukur kecerdasan ekologis:[6]

1. Kuesioner dan Survei: Penggunaan kuesioner dan survei adalah cara yang
umum untuk mengukur kecerdasan ekologis. Kuesioner dapat mencakup
pertanyaan tentang tingkat kesadaran lingkungan, pengetahuan tentang isu-
isu lingkungan, perilaku berkelanjutan, dan etika lingkungan. Responden
diminta untuk memberikan tanggapan mereka terhadap pernyataan-
pernyataan yang terkait dengan kecerdasan ekologis.
2. Tes Pengetahuan Lingkungan: Tes pengetahuan lingkungan digunakan
untuk mengukur pemahaman individu tentang konsep ekologi, ekosistem,
keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan isu-isu lingkungan lainnya.
Tes ini bisa berbentuk pilihan ganda, benar atau salah, atau pertanyaan
terbuka yang menguji pengetahuan dan pemahaman peserta tentang
lingkungan.
3. Observasi Perilaku: Mengamati perilaku individu atau kelompok dalam
konteks lingkungan dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana
mereka menerapkan praktik berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan. Observasi dapat dilakukan di rumah, sekolah, atau tempat kerja,

5
untuk melihat bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungan sehari-
hari.
4. Tes Etika Lingkungan: Tes etika lingkungan dapat digunakan untuk
mengukur pandangan dan sikap individu terhadap nilai-nilai lingkungan,
termasuk penghargaan terhadap keanekaragaman hayati dan makhluk hidup
lainnya. Tes ini dapat menggali moralitas dan etika individu dalam konteks
lingkungan.
5. Penilaian Diri: Pendekatan ini melibatkan individu untuk melakukan
refleksi tentang perilaku, pengetahuan, dan sikap mereka terhadap
lingkungan. Dengan penilaian diri, individu dapat mempertimbangkan
bagaimana tindakan mereka berkontribusi pada keseimbangan ekologis dan
apa yang dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kecerdasan ekologis
mereka.

Perlu diingat bahwa mengukur kecerdasan ekologis tidaklah mutlak dan dapat
terjadi dalam konteks yang berbeda-beda. Kombinasi dari beberapa metode di atas
dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang tingkat kecerdasan ekologis
seseorang atau kelompok. Hasil dari pengukuran kecerdasan ekologis dapat membantu
dalam merancang program pendidikan dan kesadaran lingkungan yang lebih efektif,
serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam upaya melestarikan
lingkungan secara berkelanjutan.[7]

D. INDIKATOR KECERDASAN EKOLOGI


Indikator kecerdasan ekologis adalah kriteria atau tanda-tanda yang dapat
digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat kecerdasan ekologis seseorang
atau kelompok. Indikator ini mencerminkan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan
perilaku yang menunjukkan tingkat kesadaran dan keterlibatan individu atau kelompok
dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh
indikator kecerdasan ekologis:[8]

1. Pengetahuan Lingkungan: Kemampuan untuk menjelaskan konsep-konsep


dasar ekologi, seperti rantai makanan, siklus karbon, keterkaitan antara
organisme dan lingkungannya, serta peran penting keanekaragaman hayati
dalam ekosistem.
2. Kesadaran Lingkungan: Tingkat kesadaran tentang isu-isu lingkungan global
dan lokal, seperti perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, degradasi
lingkungan, dan dampak dari aktivitas manusia.
3. Perilaku Berkelanjutan: Meliputi tindakan nyata yang dilakukan untuk
mengurangi jejak ekologis negatif, seperti menggunakan energi terbarukan,
mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, menghindari pembuangan limbah
berbahaya sembarangan, dan mendaur ulang.
4. Partisipasi dalam Kegiatan Lingkungan: Aktivitas aktif dalam upaya pelestarian
lingkungan, seperti berpartisipasi dalam aksi bersih lingkungan, penanaman
pohon, atau bergabung dengan organisasi lingkungan.
5. Etika Lingkungan: Menghargai nilai intrinsik dari alam dan makhluk hidup,
serta memiliki sikap etis terhadap lingkungan dengan menghindari tindakan
merusak lingkungan.
6. Kesadaran Terhadap Produk Ramah Lingkungan: Kemampuan untuk
mengidentifikasi dan memilih produk yang ramah lingkungan, seperti produk
dengan label sertifikasi lingkungan atau yang memiliki dampak minimal
terhadap lingkungan.
7. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Kemampuan untuk menggunakan sumber
daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan, termasuk penggunaan air, energi,
dan bahan-bahan alam lainnya.
8. Pendidikan Lingkungan: Partisipasi dalam program pendidikan dan kesadaran
lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang isu-isu
lingkungan.
9. Kemampuan Adaptasi Terhadap Perubahan Lingkungan: Kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan, seperti perubahan iklim atau
kerusakan lingkungan, dan mengambil tindakan yang tepat untuk
meminimalkan dampak negatif.

Indikator kecerdasan ekologis ini dapat digunakan dalam berbagai konteks,


seperti pendidikan lingkungan, penelitian, dan pengembangan program berkelanjutan.
Penerapan indikator ini membantu dalam mengukur dan memahami tingkat kesadaran
dan keterlibatan individu atau kelompok dalam upaya melestarikan dan melindungi
lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.[8]

7
BAB III KESIMPULAN

Kecerdasan ekologis adalah kemampuan individu atau kelompok dalam


memahami, menghargai, dan berinteraksi secara berkelanjutan dengan lingkungan alam
di sekitarnya. Konsep ini mengacu pada kemampuan manusia untuk menyadari dan
memahami hubungan antara diri mereka dengan alam, termasuk seluruh ekosistem,
serta bagaimana aktivitas manusia dapat mempengaruhi keseimbangan ekologis.
Dalam upaya mencapai kecerdasan ekologis, beberapa aspek perlu dipahami, seperti
pemahaman tentang ekosistem, kesadaran lingkungan, pengelolaan sumber daya alam,
etika lingkungan, dan perilaku berkelanjutan.

Ecoliteracy atau kecerdasan ekologi menjadi penting dalam proses pembelajaran,


karena dapat membentuk individu sebagai agen perubahan di masyarakat. Individu
yang memiliki kecerdasan ekologis akan berperan aktif dalam mengembangkan
perilaku masyarakat yang berkelanjutan, memiliki kesadaran tentang keterbatasan
sumber daya alam, dan menerapkan pembelajaran yang bersifat ekopedagosis dalam
kehidupan.

Ciri-ciri kecerdasan ekologis meliputi kesadaran lingkungan yang tinggi,


pengetahuan tentang ekosistem, keterlibatan dalam praktik berkelanjutan, etika
lingkungan, pendekatan holistik dalam memahami masalah lingkungan, tanggung
jawab terhadap dampak lingkungan, partisipasi dalam kegiatan lingkungan, serta upaya
untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran lingkungan.

Mengukur kecerdasan ekologis merupakan suatu tantangan karena kompleksitas


dan multifasenya. Namun, beberapa cara telah dikembangkan untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi tingkat kecerdasan ekologis, termasuk penggunaan kuesioner dan
survei, tes pengetahuan lingkungan, observasi perilaku, tes etika lingkungan, dan
penilaian diri. Hasil dari pengukuran ini dapat digunakan untuk merancang program
pendidikan dan kesadaran lingkungan yang lebih efektif serta mengidentifikasi area
yang perlu ditingkatkan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Indikator kecerdasan ekologis berfungsi sebagai kriteria atau tanda-tanda yang


dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat kecerdasan ekologis
seseorang atau kelompok. Beberapa indikator meliputi pengetahuan lingkungan,
kesadaran lingkungan, perilaku berkelanjutan, partisipasi dalam kegiatan lingkungan,
etika lingkungan, serta kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Secara keseluruhan, kecerdasan ekologis memiliki peran penting dalam menjaga


keberlanjutan lingkungan dan planet kita. Dengan memiliki kecerdasan ekologis,
individu dan masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan, mengurangi
dampak negatif, serta berperan aktif dalam melestarikan ekosistem alam yang beragam
dan berharga untuk kehidupan kita dan generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Utina, “Kecerdasan Ekologis: Startegi Membangun Lingkungan Hidup Berkualitas,” Pidato
Pengukuhan Jab. Guru Besar Univ. Gorontalo, pp. 1–22, 2010.

[2] G. M. Ramadhan and C. Resmi, “Analisis Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Kearifan Local
Cipta Gelar Sukabumi dalam Mengembangkan Kecerdasan Ekologis,” J. Penelit. Artik.
Pendidik., vol. 11, no. 2, pp. 91–102, 2019, [Online]. Available:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiskIeV
zP_5AhVVJrcAHadLCmM4MhAWegQICxAB&url=https%3A%2F%2Fjournal.unimma.ac.id%2Fin
dex.php%2Fedukasi%2Farticle%2Fdownload%2F2992%2F1664&usg=AOvVaw2gt-
CPHRXXvydaPIZFnKdW

[3] D. M. Chaidir, S. Redjeki, A. F. Hindriani, P. K. Suprapto, and L. Badriah, “Analisis Kecerdasan


Ekologis Mahasiswa Calon Guru Biologi Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
dengan Bantuan Diagram Vee,” Biosf. J. Biol. dan Pendidik. Biol., vol. 3, no. 1, pp. 1–5, 2018,
doi: 10.23969/biosfer.v3i2.1244.

[4] R. Pasha, “MEMBANGUN KECERDASAN EKOLOGIS,” Academia.Edu, no. 022, p. 2014, 2016,
[Online]. Available: https://www.academia.edu/download/60457564/Buku_E-
government20190901-116843-z73m6i.pdf

[5] T. Setiawati, “PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS PESERTA DIDIK DALAM


BERTRANSPORTASI HEMAT BBM MELALUI PEMBELAJARAN IPS KONTEKSTUAL (PTK di Kelas
VII A SMP Negeri 2 Tomo Kabupaten Sumedang Pada Materi Kelangkaan Sumber Daya
Alam),” Int. J. Pedagog. Soc. Stud., vol. 1, no. 2, p. 289, 2017, doi: 10.17509/ijposs.v1i2.4713.

[6] S. Miranto and D. R. Fadlillah, “Perbedaan Sikap Menuju Kecerdasan Ekologis pada Peserta
Didik di Asrama dan di Luar Asrama,” Repository.Uinjkt.Ac.Id, 2022, [Online]. Available:
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/60491

[7] D. Q. Nasution, S. Syarifuddin, and B. Manurung, “Analisis Kecerdasan Ekologis Berbasis


Kearifan Lokal pada Siswa SMA Di Desa Jaring Halus Kecamatan Sicanggang dalam
Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan Mangrove,” J. Pendidik. Biol., vol. 5, no. 3, pp. 141–145,
2016, doi: 10.24114/jpb.v5i3.4312.

[8] R. Mainaki, eka rahayu Putri, and R. Maliki, “INDIKAOR PENGUKURAN KECERDASAN EKLOGI,”
Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., no. Mi, pp. 5–24, 1967.

Anda mungkin juga menyukai