Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH KELEMBABAN UDARA TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU
Dikerjakan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang dibimbing oleh :

Ibu Tiara Cahyaningtyas S.Pd.

Oleh : Kelompok 8

Afni Dwi Ariani (2)

M. Akmal Maulan (15)

Pingkan Ardelia (28)

Savitri Novia Anjani (33)

Suhariah (35)

XII MIPA 2
SMA NEGERI 12 JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNyalah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PENGARUH KELEMBABAN UDARA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bidang studi
Biologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang komponen
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan bagi para pembaca dan juga
bagi kami selaku penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tiara, selaku guru bidang studi Biologi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penelitian ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 29 Juli 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................4
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................8
2.1 Kajian Teori...........................................................................................................................8
2.2 Hipotesis................................................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................................................10
3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel.........................................................................10
3.2 Rancangan Penelitian...........................................................................................................10
3.3 Sasaran Penelitian................................................................................................................10
3.4 Instrumen Penelitian............................................................................................................10
3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian..........................................................................................11
3.6 Jadwal Penelitian.................................................................................................................11
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN............................................................................................12
4.1 Data Pengamatan.................................................................................................................12
BAB V PENUTUP...........................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
5.2 Saran....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1 Data Pengamatan / Afni Dwi Ariani.................................................................................12


Tabel 4.1.2 Data Pengamatan / M. Akmal Maulan..............................................................................12
Tabel 4.1.3 Data Pengamatan / Pingkan Ardelia..................................................................................12
Tabel 4.1.4 Data Pengamatan / Savitri Novia Anjani..........................................................................13
Tabel 4.1.5 Data Pengamatan / Suhariah.............................................................................................13
1.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan
perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang tidak
dapat dibalik karena adanya pembelahan motosis dan pembesaran sel. Pertumbuhan dapat
diukur secara kuantitatif. Perkembangan terspesialsasi nya sel-sel menuju ke struktur dan
fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat
kedewasaan. Pertumbuhan pada kecambah tergantung pada kelembaban udaranya.

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman


baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan
ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang
cukup, kelembaban, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan
dikotil akan menghasilkan struktuk kecambah yang berbeda pula. Pengaruh kelembabab udara
berbeda pada setiap tumbuhan. Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik baik bagi
pertumbuhan kecambah. Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap kecambah dan
lebih sedikit diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktifitas pemanjangan sel-sel dan
kecepatan pertumbuhan pada kecambah.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa pengaruh kelembaban terhadap pertumbuhan kacang hijau?

3. Mengapa kelembaban berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau?

4. Bagaimana kelembaban dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau?

5. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembaban tanah dapat mempengaruhi


cepat lambatnya pertumbuhan kecambahan?

5.1 Tujuan Penelitian

1. Mengidenfikasi perbedaan kelembaban tanah terhadap pertumbuhan kecambah.

2. Mengetahui bagaimana kelembaban tanah dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan


kecambahan.

3. Mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembaban tanah dapat


mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah.
3.1 Manfaat Penelitian

1. Menambah pengetahuan bagi siswa tentang pertumbuhan kecambahan.

2. Memberikan kontribusi bagi masyarakat.


3.
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Kajian Teori

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang
disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang
rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan bii mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enxim-enzim akan mulai mencerna
bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya
dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Faktor-faktor yang mempengaruhi :

4. Faktor Dalam (Internal)


Adapun faktor internal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan di bagi menjadi dua yaitu faktor intraseluler dan faktor interseluler.
5. Faktor intraseluler
Merupakan faktor yang berasal dari dalam sel, contohnya pada gen.
6. Faktor interseluler
Faktot interseluler berupa hormon. Hormon pada tumbuhan disebut fithohormon. Macam
fithohormon antara lain: Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam absisat, Asam
traumalin, Kalin.

7. Faktor Luar (Eksternal)


Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
berasal dari faktor lingkungan. Antara lain sebagai berikut :
a. Nutrisi
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut
unsur makro meliputi C, H, N, O, P, K, S, Ca, Fe, dan Mg. Adapun unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur micro, meliputi B, Mn, MO, Zn, Cu, Cl.
Kekurangan salah satu unsur tersebut akan mengakibatkan defisiensi yang dapat
menghambat pertumbuhan.

2. Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.

3. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis . Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di
tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi)
dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning kuningan karena kekurangan
klorofil.

4. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia
yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk
bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan
pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu.

5. Kelembaban
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang
lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak
air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.

5.1 Hipotesis
Kelembaban tanah akan mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau, semakin tinggi
kelembaban tanahnya maka pertumbuhan juga semakin cepat.
6.
METODE PENELITIAN

6.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variable bebas: kelembaban tanah


Operasional variabel : kelembaban tanah dibedakan dengan perbedaan penyiraman kacang
hijau

2. Variabel terikat tinggi batang kacang hijau


Operasional variabe l: kecepatan perkecambahan biji kacang hijau dalam jam, dengan interval
pengamatan siap 24 jam.

2.1 Rancangan Penelitian

Gelas A : perlakuan dengan kelembaban udara yang tinggi dan banyaknya air dalam
penyiraman

Gelas B : perlakuan dengan kelembaban udara yang rendah dan banyaknya air dalam
penyiraman

Gelas B : Perlakuan dengan kelembaban udara yang sangat rendah dan sedikitnya air dalam
penyiraman

2.2 Sasaran Penelitian

Populasi: Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)

Sampel 10 x3 bij kacang hijau

2.3 Instrumen Penelitian

ALAT DAN BAHAN


a. Tanah

2. Air

3. Bij kacang hijau

4. Wadah

5. Penggaris
5.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menyiapkan wadah A, B dan wadah C

3. Memasukkan tanah/kapas dengan kelembaban tinggi ke wadah A, tanah/kapas dengan


kelembaban rendah ke wadah B, dan tanah/kapas dengan kelembaban sangat rendah ke wadah
C.

4. Memasukkan 10 biji kacang hijau ke dalam masing-masing wadah.

5. Meletakkan kedua wadah tersebut ditempat yang berbeda, dengan intensitas cahaya yang
berbeda juga,

6. Menyiram dengan takaran air yang berbeda,

7. Mengamati perubahan yang tegadi setiap harinya.

8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel data pengamatan

8.1 Jadwal Penelitian


No Nama Kegiatan Minggu 1 Minggu 2
. 1234567 1234567
1. Menyiapkan Alat dan Bahan x
2. Melakukan Penelitian xxxxxx x
3. Analisis Data xxxx
4. Menulis Laporan Penelitian xxxxx
9.
DATA DAN PEMBAHASAN

9.1 Data Pengamatan / Afni Dwi Ariani


Gambar 4.1-1 /Kamis, 22 Juli 2022/Afni Dwi Ariani

Tabel 4.1.1 Data Pengamatan / Afni Dwi Ariani

Wadah A B C
(Kamar Mandi) (Dalam Ruangan) (Luar Ruangan)
Hari ke- Panjang Jumlah Panjang Jumlah Panjang Jumlah
Batang Daun Bantang Daun Batang Daun
1
2
3
4
5
6
7
8

9.2 Data Pengamatan / M. Akmal Maulan


Gambar 4.2-2

Tabel 4.1.2 Data Pengamatan / M. Akmal Maulan

Wadah A B C
(Kamar Mandi) (Dalam Ruangan) (Luar Ruangan)
Hari ke- Panjang Jumlah Panjang Jumlah Panjang Jumlah
Batang Daun Bantang Daun Batang Daun
1
2
3
4
5
6
7
8

9.3 Data Pengamatan / Pingkan Ardelia


Tabel 4.1.3 Data Pengamatan / Pingkan Ardelia

Wadah A B C
(Kamar Mandi) (Dalam Ruangan) (Luar Ruangan)
Hari ke- Panjang Jumlah Panjang Jumlah Panjang Jumlah
Batang Daun Bantang Daun Batang Daun
1
2
3
4
5
6
7
8

9.4 Data Pengamatan / Savitri Novia Anjani


Tabel 4.1.4 Data Pengamatan / Savitri Novia Anjani

Wadah A B C
(Kamar Mandi) (Dalam Ruangan) (Luar Ruangan)
Hari ke- Panjang Jumlah Panjang Jumlah Panjang Jumlah
Batang Daun Bantang Daun Batang Daun
1
2
3
4
5
6
7
8

9.5 Data Pengamatan / Suhariah

Tabel 4.1.5 Data Pengamatan / Suhariah

Wadah A B C
(Kamar Mandi) (Dalam Ruangan) (Luar Ruangan)
Hari ke- Panjang Jumlah Panjang Jumlah Panjang Jumlah
Batang Daun Bantang Daun Batang Daun
1 0 cm 0 0 cm 0 0 cm 0
2 2,3 cm 0 2,2 cm 0 2 cm 0
3 5,7 cm 4 4,8 cm 5 4,2 cm 3
4 6,9 cm 6 5,8 cm 6 5,5 cm 6
5 8,7 cm 8 8,4 cm 6 7,9 cm 7
6 12,5 cm 11 12 cm 9 11,5 cm 7
7 15,7 cm 15 15,3 cm 13 14,9 cm 12
8
9.6 Uji Kelembaban

Kelembaban mempengaruhi pertumbuhan kecambah semakin tinggi kelembaban


tanahnya, maka semakin cepat pertumbuhannya. Namun apabila kelembaban udaranya rendah,
pertumbuhannya akan lambat.

9.7 Pembahasan

Dari hasil pengamatan di atas dapat kita lihat perbedaan dan kecambah yang diletakkan
pada tempat dengan kelembaban tinggi dan kecambah yang diletakkan pada tempat dengan
kelembaban rendah Pada hari pertama pertumbuhan kecambah dengan kelembaban tinggi sangat
cepat, terlihat dari mulai tumbuhnya akar kecambah dengan rata-rata panjang akarnya ...cm.
Sedangkan kecambah pada kelembaban rendah panjang akamya rata-rata ... cm.

Pada hari kedua mulai tumbuhnya batang kecambah disertai dengan terangkatnya
kotiledon dengan tinggi batang kecambah rata-rata ... cm. Sedangkan kecambah pada kelembaban
rendah, rata-rata tinggi batang ... cm. Pada hari ketiga biji kacang hijau dengan ukuran tinggi
batang kecambah pada kelembaban tinggi rata-rata mencapai ... cm dan sudah mulai muncul daun
Sedangkan singgi batang kecambah pada kelembaban rendah rata-rata mencapai ...cm dan juga
muncul sedikit daun

Pada hari keempat biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
kelembaban tinggi mencapai rata-rata ... cm dan daun mulai melebar. Sedangkan tinggi batang
kecambah pada kelembaban rendah mencapai ... cm dan daun masih menguncup

Pada hari kelima biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
kelembaban tinggi mencapai rata-rata ... cm dan daun melebar. Sedangkan tingg batang kecambah
pada kelembaban rendah mencapai ...cm dan daun mulai melebar.

Kecepatan pertumbuhan pada kecambah, dipengaruhi oleh lama perendaman bij kacang
hijau Kacang hijau yang kami gunakan telah di rendam selama 1 jam Sehingga pertumbuhan
menjadi lebih cepat daripada biji yang tidak direndam sebelumnya. Biji kacang hijau dengan
kadar air yang tinggi, lebih cepat pertumbuhannya karena bij mulai terjadi imbibisi atau
penyempan air hingga ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk kedalam biji
enzim-enzim mulai aktif sehingga mempercepat perkecambahan Biji kacang hijau dengan kadar
air yang rendah, lambat pertumbuhannya karena air yang terserap dalam biji sedikit sehingga bij
tidak terlalu lunak. Hal ini menyebabkan enzim-enzim tidak segera aktif dan meperlambat proses
perkecambahan.
10.
PENUTUP

10.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa kelembaban tanah dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, contohnya pada kacang hijau
dalam proses perkecambahan. Udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan
tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga
penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

10.2 Saran
1. Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran
yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain menyesuaikan
dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.

2. Saat memberi media tanah, pastikan tanah pada saat itu tidak terlalu banyak air juga tidak
terlalu kering. Jika tanah terlalu banyak air, biji kacang hijau akan membusuk karena banyak
air yang diserap dan jika tanah terlalu kering maka biji kacang hijau sulit untuk tumbuh atau
mungkin tidak tumbuh karena kekurangan air, begitupun dengan media tanam menggunakan
kapas.

3. Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau dapat
terhambat karena terlalu dekat dalam menanam biji kacang hijau tersebut.

4. Agar pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan perendaman biji
lebih lama.

5. Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai