Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

BENTUK DAN CIRI-CIRI SEL LUMUT DAUN (MUSCI)


Untuk memenuhi tugas akhir Praktikum Laboratorium IPA

Guru Pembimbing:
1. Mela Alista, S.Si.
2. Nur Hamidah, M.T.

Disusun Oleh:
1. Andhika Eka Chandra (04)
2. Firani Layyinust Tsani (14)
3. Najmuddin Thohir Muhammad (25)
4. Nurul Mahmudatul Hasanah (27)
5. Robiatul Adawiyah (30)
6. Shofa Salsabila (31)

SMA ASSA’ADAH
SAMPURNAN BUNGAH GRESIK
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan "Laporan Praktikum Biologi Lumut" ini dengan baik tanpa ada
halangan. Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak.
oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada :

1. Mushlihah, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMA Assa'adah Sampurnan Bungah


Gresik.
2. Mela Alista, S.Si. dan Nur Hamidah, M.T., Selaku guru pembimbing serta
guru laboratorium IPA.

Oleh karena itu kami mengharap segala kritik dan daran yang membangun
dan dapar menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-
tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Gresik, 20 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................4
DASAR TEORI.............................................................................................................4
2.1 Tumbuhan Lumut (Bryophyta)............................................................................4
2.2 Tumbuhan Lumut Daun (Musci).........................................................................6
BAB III..........................................................................................................................8
METODE PENELITIAN..............................................................................................8
3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................8
3.2 Cara Kerja............................................................................................................8
BAB IV..........................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................9
4.1 Hasil.....................................................................................................................9
4.2 Pembahasan..........................................................................................................9
BAB V.........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan........................................................................................................11
5.2 Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam sistem klasifikasi makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan dikumpulkan
dalam kingdom plantae. Kingdom plantae terdiri dari semua semua organisme
eukariotik multiseluler yang memiliki klorofil A dan B, menyimpan karbohidrat yang
berupa tepung dan embrionya dilindungi oleh jaringan parental.
Kingdom plantae berubah menjadi tanaman berpembuluh dan tidak
berpembuluh. Lumut termasuk dalam golongan tumbuhan tidak berpembuluh,
sehingga tidak memiliki kerangka sistem organ dalam strukturnya. Kumpulan
makhluk hidup pada dasarnya terbuat dari jutaan sel. Sel-sel yang memiliki struktur
dan kemampuan serupa menyusun jaringan dan kemudian menyusun suatu organ.
Namun, pada tumbuhan yang tidak memiliki kerangka organ atau tidak berpembuluh,
pertumbuhan hanya sampai pada organ dan membentuk tumbuhan tunggal.
Tumbuhan Bryophyta (lumut) merupakan salah satu pendukung
keanekaragaman flora. Tumbuhan lumut adalah kelompok tumbuhan menarik yang
tumbuh di mana-mana. Mereka hidup di tanah, batu, kayu, dan air. Tubuh tumbuhan
lumut (Bryophyta) panjangnya hanya beberapa milimeter. Tanaman ini relatif kecil.
Meskipun sebagian besar lumut masih menyukai lingkungan lembab, namun hampir
semuanya merupakan tumbuhan yang hidup di darat (terrestrial).1
Tumbuhan lumut hidup dengan cara menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, terutama di tempat yang lembab dan basah. Tumbuhan lumut yang
hidup di lapisan luar kulit pohon dikenal sebagai corticolous. Kulit pohon sebagai
substrat lumut epifit yang umumnya bersifat kering, sehingga kebutuhan air untuk
tumbuhan bergantung pada kelembapan udara sekitarnya. Substrat berfungsi sebagai
tempat menempel lumut dan sebagai media untuk menyerap nutrisi. Ketersediaan dan

1
Marheny Lukitasari. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi, Potensi
dan Cara Mempelajarinya. (CV. Ae Medika Gravika. 2018) hlm 3

iv
keragaman substrat merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kekayaan
dan komposisi jenis lumut.2
Tumbuhan lumut (Bryophyta) memiliki berbagai macam jenis, salah satunya
adalah Lumut Daun (Musci). Secara umum Bryophyta memiliki bentuk tubuh
tumbuhan yang berstruktur rendah, dengan tinggi hanya beberapa millimeter dan
tegak di permukaan tanah.3 Sebagai tumbuhan yang termasuk dalam klasifikasi
tumbuhan rendah, Bryophyta memiliki keistimewaan untuk menyesuaikan kandungan
nutrisi di dalam tanah melalui sistem mineralisasi batuan, pengraian serta fiksasi
karbon. Secara biologis, tumbuhan lumut berperan dalam konservasi tanah. Lapisan
lumut yang tebal di lapisan luar tanah terbuka atau di lantai hutan dapat menghambat
aliran air dan akibatnya mencegah erosi.
Secara ilmiah, kita dapat mengetahui ciri-ciri, klasifikasi, tempat reproduksi
dan habitat lumut melalui metode ilmiah. Mungkin kita bisa melihat secara langsung
bagaimana bentuk daun dan akar pada tumbuhan, tetapi tidak dengan struktur
penyusunnya dan bagian-bagian lain yang tidak dapat terlihat secara langsung karena
mempunyai sel-sel yang berukuran sangat kecil. Untuk itu metode ilmiah ini kami
lakukan, kami melakukan praktikum untuk mengetahui secara jelas dan detail
bagaimana bentuk dan susunan sel-sel penyusun tumbuhan lumut daun.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat kita rumuskan suatu
permasalahan yaitu bagaimana bentuk dan susunan sel-sel penyusun tumbuhan
Lumut Daun (Musci)?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka terdapat tujuan dari penulisan
laporan praktikum, yaitu :

2
Suharti R. Keanekaragaman Lumut Sejati Di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman,
Yogyakarta. (Skripsi Departemen Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahun Alam Institut
Pertanian Bogor, 2013)
3
Marheny Lukitasari. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi, Potensi
dan Cara Mempelajarinya. (CV. Ae Medika Gravika. 2018) hlm 2

v
1. Dapat mengetahui klasifikasi dan identifikasi tumbuhan lumut secara umum.
2. Dapat mendeskripsikan dan menjelaskan ciri-ciri dan bentuk tumbuhan lumut
daun (Musci) dengan baik dan benar.

vi
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Bryophyta atau Tumbuhan Lumut adalah tumbuhan hijau yang dikenal karena
klasifikasi tumbuhan rendah dan memiliki tiga divisi penting, yaitu (Bryopsida atau
Musci), lumut hati (Hepaticopsida atau Hepaticae), dan lumut tanduk
(Anthocerotopsida atau Anthocerotae).
Berdasarkan tiga kelompok tersebut Bryophyta mudah dibedakan dengan
tumbuhan berpembuluh, dikarenakan tumbuhan berpembuluh pada umumnya
memiliki ciri-cirinya yang mencolok.
1. Lumut Daun (Musci)
Lumut Daun (Musci) adalah bagian tumbuhan tidak berpembuluh dan
tumbuhan berspora yang menempati kelas terbesar pada tumbuhan lumut
(Bryophyta) yang dikenal sebagai lumut sejati. Hal ini dikarenakan bentuk
tubuhnya yang kecil, memiliki bagian-bagian yang menyerupai akar (Rizhoid) ,
batang (Semu), dan daun. Tumbuhan hijau dapat berkembang di tanah yang
terkadang mengalami kekeringan. Beberapa tanaman hijau yang hidup di
tempat-tempat kering, ternyata bisa bertahan selama musim kemarau berbulan-
bulan hingga bertahun-tahun dan tidak rusak.4
2. Lumut hati (Hepaticae)
Kelompok ini disebut lumut hati karena talus pada spesies ini muncul
sebagai lembaran yang terlihat seperti hati. Lumut hati dapat ditemukan di
sekitar air terjun, tepi sungai, danau, dan batang pohon. Beberapa Hepaticae
memiliki umbi di bagian bawah thallus yang berfungsi sebagai cadangan
makanan selama musim kemarau. Rizhoidnya tidak bercabang yang terletak di

4
Rizqina Fajriah. Keanekaragaman Lumut (Bryophytes) Pada Berbagai Substrat Di Kawasan
Sungai Pucok Krueng Raba Kecamatan Lhoknga Kabubaten Aceh Besar. (Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh. 2018)

vii
bawah tangkai atau lembaran talus. Ada dua jenis lumut hati, yaitu lumut hati
talus (Marchantiales) dan lumut hati berdaun (Jungermaniales).5
3. Lumut Tanduk (Anthocerotae)
Lumut tanduk (Anthocerotales) secara konsisten memiliki struktur yang
dicirikam dengan adanya sporofit berbentuk tanduk, dengan organ seksual
tertanam dalam bentuk tubuh yang disebut thallus.6 Habitat utamanya adalah di
tepi danau, tepi sungai atau parit. Tumbuhan lumut ini memiliki thallus yang
lebar seperti lumut hati. Thallus berupa lempengan tipis berbentuk bulat dengan
tepi berambut atau bergerigi. Thallus ini menempel di tanah dengan bantuan
rizhoid.7
Tumbuhan Lumut memiliki struktur yaitu adanya bagian utama yang terdiri
dari kapsul, seta, talus dan rhizoid. Sel - sel penyusun tubuhnya telah memiliki
dinding sel yang dominan terdiri dari selulosa. Sel - sel daun pada lumut mengandung
kloroplas yang tersusun seperti jala. Tunas yang berdaun umumnya terbentuk pada
caulonema dan dapat menghasilkan banyak gametofit. Gametofit memiliki rhizoids,
caulid (bentuk menyerupai batang), dan phyllids (daun tidak sempurna). Gametofit
juga memiliki struktur pelindung yang steril, dan dikenal sebagai paraphyses.8
Tumbuhan lumut juga memiliki sebuah struktur yang disebut sebagai calyptra,
yaitu tutup kecil atau topi kecil yang terdapat pada jaringan induk dengan kromosom
1N, yang menutupi bagian atas sporofit (2N) selama perkembangannya. Calyptra
memiliki struktur kutikula yang menutupi bagian atasnya, dan kutikula tersebut
cenderung lebih tebal daripada kutikula yang terdapat pada gametofit dan sporofit
yang berdaun.9

5
Rizqina Fajriah. Keanekaragaman Lumut (Bryophytes) Pada Berbagai Substrat Di Kawasan
Sungai Pucok Krueng Raba Kecamatan Lhoknga Kabubaten Aceh Besar. (Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh. 2018)
6
Marheny Lukitasari. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi, Potensi
dan Cara Mempelajarinya. (CV. Ae Medika Gravika. 2018)
7
Rizqina Fajriah. Keanekaragaman Lumut (Bryophytes) Pada Berbagai Substrat Di Kawasan
Sungai Pucok Krueng Raba Kecamatan Lhoknga Kabubaten Aceh Besar. (Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh. 2018)
8

9
Marheny Lukitasari. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi, Potensi
dan Cara Mempelajarinya. (CV. Ae Medika Gravika. 2018) hlm 39

viii
Tubuh tumbuhan lumut hanya tumbuh memanjang dan tidak membesar.
Keberadaan rhizoid merupakan perkembangan evolusi struktur tumbuhan lumut yang
diawali dari tiga kelas sebagai tumbuhan darat yaitu lumut hati, lumut daun dan
lumut tanduk. Ukuran tubuh bryophyta relative kecil serta memiliki fase seksual yang
disebut gametofit dalam siklus reproduksinya. Sedangkan struktur sporofit yang
berperan untuk menghasilkan spora merupakan fase lanjutan dalam siklus
reproduksinya. Sporofit berperan menghasilkan spora yang biasanya menempel pada
struktur gametofit tumbuhan lumut tersebut.10
Di dalam siklus hidupnya kelompok tumbuhan lumut mempunyai dua
generasi yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit. Generasi gametofit meliputi
rhizoid, batang dan daun. Pada bagian ujung batang biasanya akan dihasilkan
archegonium (alat perkembangan betina) dan antheredium (alat perkembangbiakan
jantan). Apabila telah terjadi pembuahan maka terbentuklah zigot yang akan
membelah dan kemudian berkembang membentuk serta, kapsul dan calyptra yang
sering disebut sebagai generasi sporofit. Di dalam kapsul, sel-sel induk spora
(sporosit) berpisah secara meiosis. Setelah matang, spora akan dilepaskan dari kapsul
dan tersebar dengan bantuan angin. spora yang jatuh pada media yang cocok akan
menjadi protonema. lalu protonema akan menjadi kloronema dan rhizoid. lumut juga
mengalami dua fase yaitu fase sporofit dan fase gametofit.11

2.2 Tumbuhan Lumut Daun (Musci)


Lumut Daun (Musci) merupakan bagian tumbuhan tidak berpembuluh dan
tumbuhan berspora yang lebih dikenal dengan lumut sejati, hal ini dikarenakan
bentuk tubuhnya yang kecil, memiliki bagian menyerupai akar, batang, dan daun.
Lumut Daun (Musci) dapat tumbuh di wilayah yang secara perlahan mengalami
kekeringan, pada tanah bertekstur pasir, mudah ditemukan diantara rerumputan diatas
batu-batuan cadas, pada batang-batang dan cabang-cabang pohon.
Ciri-Ciri kelas Musci, secara Morfologi sebagai berikut :

10
Marheny Lukitasari. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi, Potensi
dan Cara Mempelajarinya. (CV. Ae Medika Gravika. 2018) hlm 46
11
Marheny Lukitasari. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi, Potensi
dan Cara Mempelajarinya. (CV. Ae Medika Gravika. 2018) hlm 48

ix
1. Memiliki bagian menyerupai akar (rizhoid), batang, dan daun sehingga
disebut lumut sejati.
2. Tubuh umumnya tegak, berupa thallus, berdaun serupa sisik yang
rapat, padat, dan memipih atau menumpuk.
3. Hidup ditempat yang lembab atau basah, menempel pada tembok,
batu, dan yang terlindung dari matahari.
4. Berwarna hijau, mempunyai daun yang sederhana, mengandung
kloroplas.
5. Alat perkembangbiakan terdiri dari Anteridium (jantan) dan
Arkegonium (betina).
6. Sporofit tumbuh pada gametofitnya atau pada tumbuhan lumut itu
sendiri, serta bersifat sebagai parasit terhadap gametofit.
7. Batang dari lumut daun adalah semu yang tegak dengan lembaran
daun yang tersusun spiral, reproduksi vegetatif dengan membentuk
kuncup pada cabang batang.

x
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat :
- Pinset
- Mikroskop
- Alat Tulis
- Kaca Preparate
- Spatula
- Cawan Petri
Bahan :
- Aquades
- Lumut Daun

3.2 Cara Kerja


Langkah-langkah Kerja :
1. Siapkan alat untuk mencari bahan yang di perlukan termasuk lumut daun
2. Jika sudah mendapatkannya, angkat lumut menggunakan sekop
3. Letakkan lumut di dalam baki/mampan.
4. Ambil sedikit dari lumut dengan pinset, lalu letakkan kembali ke preparate.
5. Tambahkan sedikit air pada lumut.
6. Letakkan preparat yang sudah siap untuk diamati dengan bantuan Mikroskop.
7. Lakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana bentuk dan bagian tubuh
lumut daun.
8. Setelah melakukan pengamatan, gambar lumut di kertas sesuai dengan bentuk
lumut yang di lihat di mikroskop.

xi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil praktikum ini sebagai berikut :

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengelompokkan tumbuhan lumut (Bryophytes), spesies yang
ditemukan tergolong kedalam 3 spesies yaitu tumbuhan lumut daun (Musci), lumut
hati (Hepaticae) dan lumut Tanduk (Anthocerotae). Tumbuhan lumut (Bryophyta)
memiliki peran dalam ekosistem, diantaranya sebagai peresap air (sifat selnya
menyerupai spon), untuk mempertahankan kelembaban, penghasil oksigen melalui
proses fotosintesis yang cepat dan sebagai penyerap polutan.
Salah satu jenis tumbuhan lumut (Bryophyta) yang ditemukan pada tinjauan
ini adalah tumbuhan lumut daun (Musci), hal ini dikarenakan tumbuhan lumut daun
(Musci) memiliki wilayah sebaran yang sangat luas dengan jumlah spesies terbanyak
dibandingkan dengan kelas lainnya. Lumut daun (Musci) dapat tumbuh di tanah
tandus yang sesekali bertemu dengan musim kemarau, di antara rerumputan, di

xii
bebatuan, di batang dan dahan pohon. Tumbuhan lumut ini juga dapat ditemukan
pada kayu tahan lama, dinding beton, di tepi parit sistem air, di tepi sungai dan danau.
Beberapa tanaman hijau hidup di tempat kering, bahkan bisa bertahan musim
kemarau selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun dan tidak menderita
kerusakan.
Beberapa jenis tumbuhan lumut (Bryophyta) digunakan sebagai obat untuk
mengobati beberapa penyakit seperti obat hepatitis, obat bersih, dan obat kulit.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) juga digunakan sebagai spesies bioindikator, karena
tumbuhan yang peka terhadap pencemaran, dapat membantu menunjukkan tingkat
pencemaran udara dan pencemaran air yang rendah.12

12
Nada Nabila Inhove, Irwandi. Jenis-Jenis Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Pada Berbagai
Substrat Di Desa Pasar Melintang Kota Bengkulu. Hlm 175

xiii
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang kami lakukan kami lakukan dapat disimpukan bahwa
lumut dapat digolongkan menjadi 3 kelompok berdasarkan klasifikasinya yaitu,
Lumut Hati (Hepaticopsida), Lumut Tanduk (Anthocerotopsida), dan Lumut Daun
(Musci). Jenis lumut yang kita amati adalah lumut daun. Bryopsida atau lumut daun
merupakan jenis lumut sejati. Tubuh lumut daun merupakan kromus yang memiliki
bagian yang menyerupai akar (Rizoid), batang, daun. Bagian tubuh yang menyerupai
akar pada lumut disebut Rizoid. Fungsi Rizoid adalah untuk menyerap air dan garam
mineral, serta untuk melekat pada habitatnya.

5.2 Saran
Demi kesempurnaan laporan praktikum berikut, demikian adalah saran dari
kami :
1. Sebelum memulai praktikum lebih baik berdoa terlebih dahulu.
2. Melakukan praktikum laboratorium sesuai dengan aturan yang ada.
3. Ketika melakukan praktikum sebaiknya lebih teliti agar tidak terjadi
kesalahan.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Fajriah, R. (2018). Keanekaragaman Lumut (Bryophytes) Pada Berbagai Substrat Di


Kawasan Sungai Pucok Krueng Raba Kecamatan Lhoknga Kabubaten Aceh
Besar. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh. Diakses
pada 19 Mei 2023. dari
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/PBiotik/article/view/4289
Lukitasari, M. (2018). Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi,
Klasifikasi, Potensi dan Cara Mempelajarinya. CV. Ae Medika Gravika.
Diakses pada 19 Mei 2023. dari
https://www.researchgate.net/profile/Marheny-Lukitasari/publication/
336146835_MENGENAL_TUMBUHAN_LUMUT_Bryophyta_DESKRIPSI
_KLASIFIKASI_POTENSI_DAN_CARA_MEMPELAJARINYA/links/
5d92bc76458515202b77766c/MENGENAL-TUMBUHAN-LUMUT-
Bryophyta-DESKRIPSI-KLASIFIKASI-POTENSI-DAN-CARA-
MEMPELAJARINYA.pdf
R., S. (2013). Keanekaragaman Lumut Sejati Di Taman Nasional Gunung Merapi
Sleman, Yogyakarta. Skripsi Departemen Biologi Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahun Alam Institut Pertanian Bogor. Diakses pada 19 Mei 2023.
dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63838

xv

Anda mungkin juga menyukai