Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

HUBUNGAN TANAH DENGAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN


JUDUL PRAKTIKUM

DOSEN PENGAMPU:
DINA ANGRAINI,S.Tp.,M.P

KELOMPOK IV
1. DANENG NUR MAI SRIWULAN (J1B118060)
2. NURHALIZA DIAN PRATAMA (J1B118060)
3. DAVID FERNANDES MANURUNG (J1B118060
4. XAVERYUS LACOSTA SIMANJUNTAK (J1B118060)
5. MUNAWIR (J1B118060)
6. PUTRI YULIAWATI (J1B118060)
7. JUMIATI (J1B118046)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persiapan dan pembukaan lahan merupakan kegiatan fisik awal terhadap areal yang digunakan
sebagai pertanaman. Pembukaan lahan harus memperhatikan situasi dan kondisi areal yang akan
dibuka, agar tujuan kegiatan ini tidak menyimpang yaitu mengacu pada standar yang berlaku, tepat
waktu, biaya yang seefesien mungkin. Dalam pengukuran lahan yang akan dibuka,yang harus
diperhatikan adalah menentukan titik awal, bila perlu gunakan tanda-tanda yang mudah dikenal dan
permanen. Dari pengukuran dan pengambilan data yang dilakukan maka kita bisa mengetahui
bahwa lokasi lahan tersebut merupakan areal datar, areal bukit atau areal rawa(Lukman, 2000).

Pembukaan lahan merupakan pembersihan lahan dari segala macam bentuk tanaman yang
dapat mengganggu tanaman yang di usahakan, baik secara manual, mekanik maupun secara khemis.
Persiapan tanah untuk menciptakan keadaan tempat tubuh yang optimal bagi pertumbuhan tanaman
sangat perlu diperhatikan, oleh karena itu pertumbuhan yang optimal suatu jenis tanaman tergantung
dari lingkungan fisiknya. Dalam hal ini usaha yang bisa merubah sifat fisik tanah merupakan tempat
tumbuh tanaman, tempat cadangan unsur – unsur hara dan air adalah pengolahan tanah (Widia,
2008).
Lahan merupakan bagian dari bentang lahan (Lanscape) yang meliputi lingkungan fisik termasuk
iklim, tropografi / relief, hidrologi tanah dan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial
akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan atau areal tanah yang ingin ditanami oleh tanaman
yang diinginkan untuk dibudidayakan untuk mendapatkan hasil produksi yang dapat dimanfaatkan
manusia sebagai sumber energi bagi manusia di muka bumi ini (Anonimus, 2003).
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu:
1.Mengetahui hal-hal yang harus dilakukan pada saat pembersihan lahan
2.Mengetahui kondisi tanah sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan tanah
3.Mengetahui perbedaan pengolahan tanah secara tradisional dan modern
1.3 Manfaat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembersihan lahan

Pembukaan lahan (land clearing) sebagai tahap awal penyiapan lahan dapat dilakukan dengan
dua cara utama yaitu dengan cara manual membabat dan membakar (slash and burn). Sebelum
melakukan pembukaan lahan terlebih dahulu dilakukan identifikasi vegetasi yang ada pada lahan
tersebut. Dari data yang ada maka dapat ditentukan apakah
pembukaan lahan dilakukan secara manual, manual-mekanis atau secara mekanis saja (Mustafa,
2000).

Pembukaan lahan dimulai dari pengukuran lahan yang akan di jadikan lahan budidaya, proses
pembabatan segala tanaman yang menggangu tanaman yang akan di usahakan, perbersihan lahan
yang telah di babat, yang tujuannya untuk memudahkan kita dalam melakukan pengolahan tanah.
Tanah yang telah diolah atau telah gembur akan memudahkan akar tanaman menghisap zat-zat
makanan yang ada di dalam tanah selain itu tanah yang gembur juga akan memudahkan kita dalam
proses penanaman (Khairil).

Pembukaan lahan (land clearing) merupakan kegiatan pembersihan lahan dari segala macam
bentuk tanaman atau akar - akar tanaman yang mengganggu tanaman yang di usahakan untuk
mangidentifikasi lahan yang akan dibuka dan pemamfaatannya. Tahapan pekerjaan untuk pembukaan
lahan pada areal semak belukar antara lain, membabat dan mengibas semak belukar, mengumpulkan
semak belukar yang telah di babat, semak belukar yang telah kering, melakukan penggemburan tanah.
Sesuai dengan tahapan pembukaan lahan di atas, bertujuan untuk memudahkan kita dalam pembukaan
lahan (Azwar, 2001).

Lahan adalah suatu hamparan (areal) tertentu dipermukaan bumi secara vartikal mencakup
komponen iklim seperti udara, tanah, air, dan batuan-batuan yang ada di bawah tanah serta vegetasi dan
aktivitas manusia pada masa lalu atau saat ini yang ada di atas tanah atau permukaan bumi (Subroto,
2003).
Lahan merupakan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas di muka bumi ini. Hampir semua
kegiatan produksi, rekreasi, dan konservasi sangat memerlukan lahan. Pemanfaatan lahan untuk
berbagai kepentingan dari berbagai sektor seharusnya selalu mengacu pada potensi fisik lahan, faktor
sosial ekonomi, dan kondisi budaya setempat serta sistem legalitas tentang lahan (Robert,dkk., 2010).
Land clearing dilaksanakan dengan target akhir lahan siap tanam. Dengan demikian
dalam kegiatan ini ada kecenderungan menggunakan alat sipil (civil work) dan pembukaan
lahan dengan proses Tebas Tebang Bakar (TTB). Cara ini mempunyai implikasi yang kurang
baik karena tidak memperhatikan aspek-aspek konservasi dan lingkungan (Suyanto, dkk.,
2003).
Lahan kering merupakan lahan yang berada disuatu wilayah berkedudukan lebih tinggi yang
diusahakan tanpa penggenangan air sebagaimana lahan sawah. Secara nasional, lahan kering
memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan karena Indonesia memiliki daratan
yang luas, tanah-tanah pada lahan kering umumnya adalah termasuk ordo Ultisol, oxisol dan
inceptisol (Nurdin, 2014).
Notohadiprawiro (1987) mengemukakan bahwa kemampuan lahan menyiratkan daya dukung
lahan. Kemampuan lahan adalah mutu lahan yang dinilai secara menyeluruh dengan
pengertian merupakan suatu pengenal majemuk lahan dan nilai kemampuan lahan berbeda
untuk penggunaan yang berbeda. Dalam kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan manusia,
maka kemampuan lahan terjabarkan

2.2 Pengolahan Tanah Konvensional

2.3 Pengolahan Tanah Modern


BAB 3
METODOLOGI

3.1 Waktu Dan Tempat


3.1.1 Praktikum Pembersihan Lahan
Praktikum pembersihan lahan dilakukan pada hari Sabtu 6 April 2019 pukul 15.00
WIB sampai 16.40 WIB di lahan praktikum fakultas teknologi pertanian universitas jambi
3.1.2 Praktikum Pengolahan tanah secara konvensional
Praktikum Pengolahan tanah secara konvensional dilakukan pada hari Sabtu 13 April
2019 pukul 15.00 WIB sampai 16.40 WIB di lahan praktikum fakultas teknologi pertanian
universitas jambi

3.1.3 Praktikum Pengolahan tanah secara modern


Praktikum Pengolahan tanah secara modern dilakukan pada hari Sabtu 27 April 2019
pukul 15.00 WIB sampai 16.40 WIB di lahan praktikum fakultas teknologi pertanian
universitas jambi

3.2Alat Dan Bahan


3.2.1 Pembersihan lahan
Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum pembersihan lahan yaitu: parang,
tali plastik,meteran dan kayu patok.
3.2.2Pengolahan Tanah konvensional
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: cangkul
3.2.3Pengolahan Tanah Modern
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: traktor dan bajak singkal.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Pembersihan Lahan
1. Ambillah dan sediakanlah semua alat yang dibutuhkan dalam pembersihan lahan

2. Rapikanlah areal atau pun lahan yang ingin dibersihkan dari gulma-gulma ataupun
rumput-rumput yang tidak menguntungkan bagi tanaman yang ditanam.

3. Ukurlah areal yang akan dibersihkan dengan ukuran panjang dan lebar 1meter x 5 meter
dengan menggunakan meteran dan beri patok kayu sebagai tanda.

4. Kemudian ikat dengan tali plastik kepada patok kayu yang sudah diberi tanda tadi.

5. Tuliskan hasil laporan dibuku tulis

3.3.2 Pengolahan Tanah Konvensional

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Cangkul lahan sebanyak 20 titik secara acak, kemudian ukur lebar bongkahan,
kedalaman cangkulan, dan lebar cangkulan yang dhasilkan cangkulan tersebut
3. Catat hasil data tersebut

4. Cangkul seluruh lahan secara merata.

3.3.3 Pengolahan Tanah Modern


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Pembersihan lahan

Pembukaan lahan atau areal tanam tanaman adalah salah satu langkah paling awal untuk

menanam ataupun bercocok tanam pada suatu areal atau lahan yang pertaman kalinya tidak terpakai

sehingga banyak ditumbuhi oleh gulma yang akan menjadi saingan kepada tanaman yang akan kita

tanam sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi persaingan antar tanaman

yang di tanaman dengan gulma yang ada disekitar areal atau pun lahan yang ditanamani sehingga

tanaman tersebut dapat hidup dengan normal atau tidak terganggu oleh sesuatu yang dapat

merusaknya. Lahan adalah suatu hamparan (areal) tertentu dipermukaan bumi secara vartikel

mencakup komponen iklim seperti udara, tanah, air, dan batuan-batuan yang ada di bawah tanah

serta vegetasi dan aktivitas manusia pada masa lalu atau saat ini yang ada di atas tanah atau

permukaan bumi.

Sebelum melakukan pembuatan plot maka terlebih dahulu areal plot harus dibersihkan dari

vegetasi rumput dan kayu yang ada. Plot di buat dengan ukuran 2m x2m. Setelah itu lahan di beri

patok yang sesuai dengan ukuran panjang 200cm lalu di beri jarak dengan 50 cm setiap masing–masing

plot. Alat yang digunakan dalam pembuatan plot adalah cangkul, parang dan meteran serta patok dari

bambu. Patok yang telah di buat di beri tali plastik sebagai batas antara plot yang satu dengan yang

lainnya.Setelah plot selesai di beri batas dengan tali plastik, maka plot di bagikan kepada praktikan

oleh asisten. Pada setiap praktikan di berikan 1 plot oleh asisten dengan ukuran 2m x 2m dan harus

dikelola dengan baik serta harus diketahui bahwa cara mencangkul harus dilakukan secara benar yaitu

tinggi plot haruslah kurang lebih 20cm dan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 30 cm supaya

tanah top soil dapat diperoleh dengan baik.

Sebelum melakukan pembuatan plot maka terlebih dahulu areal plot harus dibersihkan dari

vegetasi rumput dan kayu yang ada. Plot di buat dengan ukuran 2m x2m. Setelah itu lahan di beri
patok yang sesuai dengan ukuran panjang 200cm lalu di beri jarak dengan 50 cm setiap masing–masing

plot. Alat yang digunakan dalam pembuatan plot adalah cangkul, parang dan meteran serta patok dari

bamboo. Patok yang telah di buat di beri tali plastik sebagai batas antara plot yang satu dengan yang

lainnya.Setelah plot selesai di beri batas dengan tali plastik, maka plot di bagikan kepada praktikan

oleh asisten. Pada setiap praktikan di berikan 1 plot oleh asisten dengan ukuran 2m x 2m dan harus

dikelola dengan baik serta harus diketahui bahwa cara mencangkul harus dilakukan secara benar yaitu

tinggi plot haruslah kurang lebih 20cm dan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 30 cm supaya

tanah top soil dapat diperoleh dengan baik.

Pembukaan lahan atau areal tanam tanaman adalah salah satu langkah paling awal untuk

menanam ataupun bercocok tanam pada suatu areal atau lahan yang pertaman kalinya tidak terpakai

sehingga banyak ditumbuhi oleh gulma yang akan menjadi saingan kepada tanaman yang akan kita

tanam sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi persaingan antar tanaman yang

di tanaman dengan gulma yang ada disekitar areal atau pun lahan yang ditanamani sehingga tanaman

tersebut dapat hidup dengan normal atau tidak terganggu oleh sesuatu yang dapat merusaknya.

4.2.2. Pengolahan Tanah Konvensional

4.2.3 Pengolahan Tanah Modern


BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai