Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN DAN


INDUSTRI EKOSISTEM SUB-OPTIMAL II

PEMBUKAAN LAHAN DAN PENGOLAHAN TANAH

OLEH:
RISKI MAULANA
NIM. 2006112612

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

PEMBUKAAN LAHAN

OLEH:

RISKI MAULANA
NIM. 2006112612

Mengetahui,

Asisten Praktikum I Asisten Praktikum II

MuhammadTamyis Lutfi Hakim Novrialdi


1906110167 1906155137

Asisten Praktikum III

Ahmad Huesean
1906112632
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembukaan lahan (Land clearing) adalah salah satu Langkah awak untuk

bercocok tanam, pada suatu areal atau lahan hutan yang sebelumnya banyak di

tumbuhi oleh pepohonan, gulma dan keanekaragaman hayati di dalamnya,

pembukaan lahan di lakukan untuk keperluan seperti lahan perkebunan, pertanian,

transmigrasi, dan keperluan lainnya.

Lahan merupakan sumberdaya alam fisik yang mempunyai peranan penting

dalam segala aspek kehidupan manusia. Lahan diperlukan manusia untuk berbagai

kebutuhan baik sebagai tempat tinggal dan hidup, melakukan kegiatan pertanian,

peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya. Soerianegara

(dalam Juhadi : 2010) menjelaskan bahwa ada tiga aspek kepentingan pokok

dalam pemanfaatan sumberdaya lahan yaitu (1) lahan diperlukan manusia untuk

tempat tinggal, tempat bercocok tanam, beternak, memelihara ikan dan

sebagainya; (2) lahan mendukung kehidupan berbagai jenis vegetasi dan satwa;

dan (3) lahan mengandung bahan tambang yang bermanfaat bagi manusia.

Keterbatasan sumberdaya lahan akan mempengaruhi terjadinya alih fungsi

lahan yang menyebabkan terjadinya perubahan kondisi penutup lahan. Hal

tersebut disebabkan kebutuhan lahan yang berbanding terbalik dengan

ketersediaan akan lahan. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar

pula kebutuhan akan lahan. Besarnya jumlah dan kepadatan penduduk merupakan

salah satu faktor yang telah memberikan tekanan terhadap penggunaan lahan di

Indonesia
1.2 Tujuan

Tujuan dari pembukaan lahan yaitu untuk membantu petani dalam melakukan

penanaman tanaman budidaya. Pembukaan lahan merupakan langkah awal dalam

bercocok tanam diareal lahan yang masih banyak di tumbuhi oleh pepohonan,

gulma dan keanekaragaman hayati lainnya. Pembukaan areal juga dapat

membantu dalam pencabutan gulma. Gulma merupakan pengganggu dalam

pertumbuhan tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Lahan menjadi wilayah yang dipakai manusia sebagai akivitas kehidupan.

Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi mencangkup semua

komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada

diatas dan dibawah wilayah tersebut (Juhadi. 2007, hlm. 11).

Komponenkomponen lahan ini dapat dipandang sebagai sumberdaya dalam

hubungannya dengan aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

yang dikemukakan oleh Worosuprojo (dalam Juhadi, 2007, hlm. 12). Dengan

ketersedian lahan maka manusia bisa memanfaatkan dengan berbagai kegiatan.

Salah satu kegunaan lahan yaitu menjadi aktivitas manusia. Lahan bisa digunakan

sebagai lahan untuk pertanian. Tanaman pertanian memiliki dua jenis tata cara

penanamam yaitu tanaman semusin dan tanaman tahunan. Tanaman semusin

adalah budidaya lahan kering dengan dominasi tanaman semusin sedangkan

tanaman tahunan merupakan tanaman pelindung atau tanaman batas lahan

(Rohmat, 2009, hlm.12).

Pembukaan lahan menjadi kegiatan yang bertujuan untuk membersihkan

suatu vegetasi. Pembukaan lahan merupakan suatu prinsip yang bertujuan untuk

menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu

tanaman (Nugroho, 2019. hlm 2).

Pembukaan lahan merupakan kegiatan membuka atau membersihkan lahan

yang awalnya hutan atau ditanami pepohonan menjadi lahan yang akan digunakan

untuk berbagai kegiatan. Pembukaan lahan dilakukan oleh petani untuk membuka

lahan yang akan dipakai untuk lahan pertanian. Pembukaan lahan merupakan
salah satu kegiatan konversi lahan yang dimana kegiatan ini sering dilakukan di

Indonesia.

Pembukaan lahan merupakan suatu rangkaian kegiatan merubah fungsi lahan

dalam bentuk alami menjadi lahan yang dapat dijadikan sebagai suatu area

perkebunan. Untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan sumber energi yang

berguna untuk mendukung perwujudan fungsi itu sendiri. Sederhananya,

pembukaan lahan dikerjakan dengan mengubah hutan menjadi perkebunan yang

di dukung oleh ketersediaan fasilitas-fasilitas tertentu ( Febriano & M. Rizal,

2013).

Pembukaan lahan adalah salah satu langkah awal untuk bercocok tanam, pada

suatu areal atau lahan yang sebelumnya banyak ditumbuhi oleh perpohonan,

gulma dan keanekaragaman hayati didalamnya, pembukaan lahan dilakukan untuk

keperluan seperti perkebunan, pertanian, transmigrasi dan keperluan lainnya

(Setiadi, 2018).

Pada dasarnya sebelum dilakukannya kegiatan penanaman maka hal

pertama yang dilakukan yaitu pembukaan lahan yang bertujuan untuk

membersihkan suatu lahan yang akan ditanami. Pembukaan lahan untuk

pengembangan perkebunan tidak diperkenankan adanya kegiatan pembakaran

walaupun cara ini relatif lebih mudah, ceat dan murah (Akil, 2010).

Sehubungan dengan itu, pembukaan lahan tidak terlepas dari awal mulanya

lahan yaitu berupa hutan. Hutan merupakan sumber daya alam yang menepati

posisi yang sangat strategis dalam kehidupan berbangsa dan ber-Negara. Nilai

penting sumber daya terebut kian bertambah karena hutan merupakan sumber
kehidupan orang banyak.5 Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999

Tentang Kehutanan, tercantum dalam Pasal 1 angka 2 yang berbunyi: “Hutan

adalah satu kesatuan sistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam

hayati yang didominasi tumbuhan pepohonan dalam persekutuan alam

lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan”

(Notoatmodjo, 2013).

ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup terkait kegiatan pembukaan lahan perkebunan

salah satunya dengan cara dibakar dalam Pasal 69 ayat 1 huruf h hanya

membolehkan pembukaan lahan dengan cara dibakar dengan luas 2 hektar.7

Kemudian pada ayat 2 dalam penjelasan Pasal 69 disebutkan bahwa: “Ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h memperhatikan sungguh-sungguh

kearifan lokal, yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah melakukan pembakaran

lahan dengan luas lahan maksimal 2 Ha per kepala keluarga untuk ditanami jenis

varietas lokal dan dikelilingi oleh sekat bakar sebagai pencegah penjalaran api ke

wilayah sekekelilingnya (Liang, 2016)


III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun tempat di laksanakannya kegiatan praktikum ini yaitu di lahan Unit

Pelaksanaan Teknis (UPT) Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Kegiatan praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu, 4 maret 2023, pada

pukul 08.00 wib – selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan pada kegiatan praktikum pembukaan lahan yaitu berupa

cangkul, parang, meteran dan tali rafia.

Bahan yang di gunakan pada kegiatan praktikum pembukaan lahan yaitu

berupa lahan dengan ukuran 20m x 8m yang telah di ukur sebelum area lahan di

bersihkan.

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja dari praktikum pembukaan lahan ini ialah :

1. Diukur lahan dengan panjang 20 m dan lebar 8 m menggunakan


meteran
2. Lalu, kasih penanda berupa kayu pancang yang tinggi supaya terlihat
batasnya
3. Setelah itu, bersihkan rumput-rumput yang ada dilahan menggunakan
cangkul dan parang
4. Lahan pun siap untuk digunakan
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

-
4.2 Pembahasan

Praktikum Teknologi Produksi Tananaman Perkebunan dan Industri Ekosistem

Sub-Optimal II, mengenai pembukaan lahan di lakukan di lakukan di Unit

Pelaksanaan Teknis (UPT). Praktikum ini di bombing langsung dengan beberapa

asistem praktikum di lahan UPT. Pembukaan lahan di lakukan oleh praktikum

jurusan agroteknologi Angkatan 2020, fakultas pertanian, dengan peminatan

agronomi. Pembukaan lahan yang di lakukan dengan tekhnik manual yang mana

praktikan melakukan pembukaan lahan dengan tekhnik manual. Teknik manual

yang di lakukan yaitu dengan menggunakan alat cangkul dan parang.

Sebelum melakukan pembukaan lahan, para asisten dan praktikan akan

menentukan lahan yang di buka. Penentuan lahan bertujuan untuk tidak ada

bentrok dengan lahan praktikum mata kuliah lainnya. Setelah lahan di dapatkan,

para praktikan mulai mengukur luas menggunakan meteran,setelah lahan di ukur

kemudian di berikan pancang. Pancang berfungsi untuk menentukan batas-batas

lahan yang telah di buka. Setelah lahan di ukur, para praktikan akan memulai

membersihkan lahan tersebut. Untuk para laki-laki membuka lahan dengan alat

cangkul, sedangkan untuk perempuan membuka lahan dengan parang.

Lahan merupakan bagian dari sumber daya alam yang ketersediaannya

semakin terbatas. Manusia sebagai pengguna lahan utama dalam jumlahnya terus

meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut telah mendudukan


lahan sebagai suatu komoditas penting dan strategis bagi kebutuhan manusia

karena segala kegiatan di permukaan bumi ini tidak lepas dari lahan sebagai

sumber daya dan ruang aktivitas.

Pembukaan lahan merupakan suatu rangkaian kegiatan merubah fungsi lahan

dalam bentuk alami menjadi lahan yang dapat dijadikan sebagai suatu area

perkebunan. Untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan sumber energi yang

berguna untuk mendukung perwujudan fungsi itu sendiri. Sederhananya,

pembukaan lahan dikerjakan dengan mengubah hutan menjadi perkebunan yang

di dukung oleh ketersediaan fasilitas-fasilitas tertentu.. pembukaan lahan yang di

buka oleh praktikan, lahan yang di pakai dengan ukuran 20m x 8m.

Tujuan dari pembukaan lahan ini agar nantinya praktikan dapat melakukan

praktek budidaya tanaman pada lahan tersebut dengan bimbingan para

asisten,kegiatan akan berlangsung mulai dari pembukaan lahan, pembuatan

bedengan dan naungan,pemupukan dasar, penyemaian/penanaman, pemeliharaan,

pemupukan, penyisipan, pengendalian hama dan peyakit, pengamatan,

penyiangan,serta panen dan pasca panen.


V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di dapatkan dari materi praktikum materi mengenai

pembukaan lahan yaitu praktikan mampu mengetahui tujuan dan fungsi dalam

melakukann pembukaan lahan. Lahan yang digunakan berukuran 8m x 20m,

pembukaan lahan dilakukan dengan menggunakan alat cangkul dan parang.

Tujuan dari pembukaan lahan yaitu untuk membantu petani dalam melakukan

penanaman tanaman budidaya. Pembukaan lahan merupakan langkah awal dalam

bercocok tanam diareal lahan yang masih banyak di tumbuhi oleh pepohonan,

gulma dan keanekaragaman hayati lainnya

5.2 Saran

Saran yang di sampaikan untuk asisten praktikan yaitu untuk kedepan dalam

melakukan kegiatan praktikum dapat menggunakan fasilitas kampus seperti mesin

babat,bajak,traktor dan lain sebagainya, agar dapat meringankan dam

mengefesiensi waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Akil, M. 2010. Teknik Pengolahan Tanah Pada Lahan Pertanian. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Badan Pusat Statistik (2020). Laju Pertumbuhan Penduduk Barat Tahun
2020.Bandung.
Djumaty & Dey. Jurnal Spasial. Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan
Lahan di Kota Palu, Vol 6. No. 1, 2015.
Febriano, Muhammad Rizal. 2013. Pembukaan Lahan Kelapa Sawit (Elaeis
Guineensis jacq). Sumatra Utara Bogor, September 2013.
Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.
Juhadi. 2007. Pola-Pola Pemanfaatan Lahan dan Degradasi Lingkungan pada
Kawasan Perbukitan. Semarang: Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang.
Liang. 2016. Dampak Keberadaan Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Masyarakat, Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak,
Kabupaten Kutai Kartanegara 2016.
Moh Ryan Saputro. 2013. Perubahan Penggunaan Lahan Sawah di Kecamatan
Delanggu Kabupaten Klaten Tahun 2004 dan 2012. Dalam Jurnal Penelitia
Geografi.
Notoatmodjo. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar, Jakarta
2013.
Nugroho, Y. 2009. Analisis Sifat Fisika-Kimia dan Kesuburan Tanah pada Lokasi
Rencana Hutan Tanaman Industri PT. Prima Multibuwana. Prodi Budidaya
Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. Hal 2.
Rohmat, dede. 2009. Tipikal Kuantitas infiltrasi Menurut karaktereristik
lahan.Bandung.
Sutanto, R. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius,
Yogyakarta.
Suyana dan Muliawat. Jurnal Ilmu Tanah dan Agrokimatologi. Analisis
Kemampuan Lahan pada Sistem Pertnian di SubDas Serang daerah
Tangkapan Waduk Kedung Ombo, Vol.11 No.2, 2016.
Tatag Wibiseno. 2002. Kajian Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak sebagai Kawasan Pinggiran KotaNSemarang.
Tesis. Program PascaSarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
DOKUMENTASI

Gambar 1. Penentuan lahan Gambar 2. Pembersihan lahan

Gambar 3. Pengolahan tanah Gambar 4. Pengukuran lahan

Anda mungkin juga menyukai