Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TKSDL ASPEK HUKUM

Dosen Pengampuh: Bambang Sudjito, SH., MHum

Disusun Oleh:

Nama Siti Nur Khadijah M.


NIM 185040201111193
Kelas D

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Ilmu hukum merupakan ilmu yang dapat digunakan sebagai alat yang menjamin
kehidupan di dunia ini sehingga manusia tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak
maupun merugikan orang lain. Dengan menggunakan ilmu hukum harus berjalan dengan
kaidah-kaidah Keadilan dan tidak menggunakan unsur etis, sosiologis dan politis sebagai
kepentingan diri sendiri sesuai pendapat John Stuart Mill bahwa ketentuan hukum terkait
dengan faktor keadilan, kegunaan, dan kepentingan individu serta masyarakat
umum.keberradaan tujuan atau ide hukum sebagaimana pendapat Gustaf Radbruch nahwa
cita hukum terkait dengan nilai keadilan, kepastian hukum dan manfaat bagi masyarakat, yang
diikuti dengan keberadaan metode dengan mencapai tujuan masyarakat, berbangsa dan
bernegara, karena hkum tersebut bersifat rasional, integratif dan legitimasi yang ditunjang
dengan mekanisme sanksi sehingga hukum dapat berjalan dengan baik dan dengan adanya
sanksi masyarakat ataupin semua manusia yang berada dibumu tidak melakukan hal-hal
merusak dan merugikan. Dengan kaitan hukum dan kebijakan hukum dapat membawa
pengelolaan tata ruang dan pembukaan lahan hutan sebagai sarana produksi, pemukiman,
perikanan, jalanan dan sebagai tambang emas, minyak dll tidak bertentangan dengan hukum
maupun merusak alam dan lingkungan.
Tata ruang merupakan pengelolaan sumberdaya yang berada dibumu sehingga
digunakan sebagai tempat sesuai keinginan manusia dimana harus melalui kebijakan
pemerintah dengan menggunakan pembentukan perundang-undangan, peraturan undang-
undang dan kebijakan penegankan hukum apabila manusia mengelola lahan secara ilegal
seperti membuka minyak jelatah dengan mengambul minyak bumi, pembukaan tambang
ilegal dan lain-lain. Sehingga harus melalui penyelesaian hukum administrasi, pidana dan
perdata. Oleh karena itu hukum dapat bermanfaat sebagai pengelolaan konservasi
sumberdaya lahan karena apabila undang-undang tidak ada maka manusia akan mengelola
sumber daya sampai habis sehingga lahan tersebut tidak berkelanjutan. Seperti studi kasus
kalimantan yang merupakan paru-paru dunia dan diakui oleh negara lain Sebagai penyimpan
O2 di seluruh dunia karena keberadaan dan letak yang strategi namun, semakin
meningkatnya populasi manusia dan kebutuhkan akan pangan dan produksi maupun tempat
tinggal sehingga manusia mnegelolaa lahan secara tragis sehingga menyebabkan kerusakan
ekosistem dan lingkungan dimaan waktu itu bukan hanya indonesia yang merasakan dampak
tersebut namun, seluruh wilayah indonesia seperti malaysia, singapur, thailand dll. Sehingga
diperlukan undang-udang yang kuat dalam melindugi kekayaan alam seperti undang-undang
dasar negara republik indonesia tahun 1945 atau UUD NRI tahun 1945 dan pasal 1 undang-
undang nomor 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria atau UU tentan
peraturan dasar pokok agraria. Selanjutnya pasal 1 angka 2, angka 5, dan angka 6 Undang-
Undang Nomor 26 tahun 1927 tentang penataan ruang atau UU penataan Ruang untuk
mewujudkan struktur ruang dan pola ruang dengan proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang ketentuan 3 UU petataan Ruang
untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman produktif dan berkenjutan
berlandasan wawasan Nusantara dan ketahanan Nasional.
Keberadaan peran pemerintah pusat, pemerintah daerah (provinsi, kabupaten dan kota)
terkait dengan penataan ruang, sebagaiman ketentuan hukum danlam UU penataan Ruang
serta ketentuan hukum dalam perundang undangan seperti hukum agraris, pengairan,
perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup, konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistem kaitan pertanian, perkebunan, kehutanan: pemukiman dan perumahan,
pertambangan dan perindustrian. Sehingga diperlukan peren pemerintah yang memiliki sifat
tanggung jawab, teguh, dan jujur. Penerapan konservasi sumberdaya dengan strategi
konservasi tanah dan air harus memperhatikan kondisi lingkungan dan ekosistem sehingga
konservasi tersebut tidak langsung diterapkan dilahan. Seperti daerah pengunungan yang
memiliki kondisi lahan yang curam dan apabila dilakukan konservasi tanah dengan
menggunakan teknologi, maka dapat merusak keanegaraman pada lahan tersebut.
konservasi tanah dan air merupakan kondisi yang berjalan bersamaan seperti studi kasus
pada wilayah bali dimana terkenal dengan pengelolaan yang sangat mengikuti tradisi nenek
moyang mereka dengan sumberdaya yang melimbah, pada daerah tersebut sangat jauh
dengan mata air namun petani dapat menemukan air yang sangat mudah dan sudah
menerapkan konservasi air seperti irigasi yang sudah berpuluh-puluh tahun. namun, seiring
waktu berubah dengan banyaknya lahan pertanian digantikan oleh perumaahan, penginapan
dll.dengan pembukaan lahan tersebut membuat tanah tidak dapat berfungsi dan yang
dahulunya air yang melimpah kini daerah tersebut kekurangan air sehingga melakukan
penimbungan air, dan mengambil air didalam tanah. dengan studi kasus tersebut Hukum dan
aturan undang-undang dalam pengelolaan tata ruang belum terbilang kuat sehingga
diperlukan Stekeholder yang dapat memperkuat sumberdaya tersebut.
Pembukaan lahan tanpa memperhatian tata ruang dapat meningkatkan lahan kritis dan
lahan degrdasi sehingga sebagian lahan tidak dapat ditanami, dan masalah tersebut terjadi
di indonesi karena sebagian wilayah indonesia sudah mengalami degradasi lahan seperti
lahan jawa timur tepatnya di batu dimana batu merupakan lahan hutan dan pengunungan
namun sekarang berubah menjadi lahan pertanian intensif yang dapat merusak ekosistem
baik tanah dan air. Dengan adanya konservasi lahan tanah dan air dapat memperkecil
masalah terjadinya bencana alam seperti lonsor, banjir bagian hilir dan terjadinya erosi yang
dapat menimbung bahan organik dan menimbulkan longsor selain itu dapat memanfaatkan
air hujan sebagai pencegahan waktu musim kemarau dengan itu mengurangi debit air yang
terjatuh ditanah.
Kegiatan manusia untuk pertanian pada lahan pengunungan harus memperhatikan
kegiatan pengelolaan karena sumber daya alam terbanyak berada dilahan pengunungan dan
hutan. Memperhatikan ketentuan Menteri Pertanian Nomor
47/PERMENTAN/OT.140/10/2006 tentang pedoman umum budidaya pertanian pada lahan
pengunungan atau PERMENTAN 2006 tentang pedomen umum budidaya pertanian pada
lahan pengunungan meliputi kepekaan tanah terhadap erosi dan longsor, pengendalian
lonsor, teknologi budidaya pada sistem usaha tani,pengelompokan jenis tanaman dimana
jenis tanaman menentuakan jenis konservasi yang digunakan. Metode yang digunakan
menggunakan konservasi mekanis (teknik sipil) seperti menggunan alat teknologi,
perhitungan statistik, dan dll, secara kimia, dan terakhir secara vegetatif dengan penerapan
agroforestry, tutupan lahan menggunakan tanaman legume dan lain-lain.
Daftar Pustaka
Arsyad, Sitanala, 1989, Konservasi Tanah dan Air, Institut Pertanian Bogor Press, Bogor, hlm.
41-60
Geria I, M. Sumardjo, Surjono H. S., Widiatmaka., Rachman K. 2019. Subak Sebagai Benteng
Konservasi Peradaban Bali. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi. Intitut
Pertanian Bogor. Vol 37 No 1.

Anda mungkin juga menyukai