konsultasi pengganti Badan Musyawarah DPR RI tgl 8 April tahun 2021 dan rapat internal
Komisi 4 DPR RI tgl 17 mei 2021 pada hari rabu tgl 30 juni tahun 2021 PANJA komisi 4
DPR RI memgenai penyusunan RUU tentang perubahan atas UU no 5 tahun 1990 tentang
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem menyelenggarakan rapat dengar pendapat
umum dengan pakar akademisi dan praktisi konservasi dalam rangka mendapatkan masukan
mengenai konservasi keanekaragaman hayati
Titik tekan dari UU konservasi adalah lahirnya sebuah tanggung jawab negara utk
memberikan perlindungan terhadap kelangsungan kepada negara dan tata dunia karena
kelangsungan kehidupan negara itu sangat ditentukan keberadaan, kelangsungan, dan
perlindungan terhadap konservasi. Kerusakan konservasi adalah ancaman bagi masa depan
Indonesia dan masa depan dunia.
Uu no 5 tahun 1990 saat ini sudah tidak efektif melindungi SDA Indonesia, hal ini
diakibatkan sudah banyak terjadi perubahan lingkungan strategis nasioanl seperti perubahan
sistem politik dan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi dan demokrasi serta
perubahan peraturan perundangan undangan sektoral maupun perubahan tataran global yanh
yang berupa bergesernya perubahan kebijakan internasional dalam kegiatan konservasi
sebagai mana tertuang dalam hasil hasil konvensi yang terkait dengan keanekaragaman hayati
atau hasil-hasil kesepakatan bilateral regional maupun multilateral.
Kondisi diatas serta memperhatikan tantangan kedepan seperti kuatnya tekanan masyarakat
dan tekanan ekonomi untuk pembangunan sumber daya alam dan percepatan pembangunan
di segala sektor maka diperlukan legislasi nasional mengenai konservasi SDA,
keanekaragaman hayati dan ekosistem alam yang mempunyai kemampuan tinggi yang bisa
melindungi SDA yang secara efektif bisa memberikan manfaat
Pertumbuhan ekonomi begitu kuat dan hawa nafsu untuk mengekploitasi SDA sangat tinggi
dengan atas nama ekonomi dan kesejahteraan. Tetapi sering kali pengelolaan abay terhadap
aspek-aspek yang bersifat konservasi mempertahankan ekosistem yang semestinya
merupakan piranti masyarakat Indonesia yang paling sejahtera sesungguhnya. Karena sudut
pandang kesejahteraan tidak bisa hanya dilihat dari produktifitas pendapatan yang bersifat
ekploitastif tetapi kesejahteraan sesungguhnya adalah ketenangan hidup keseimbangan hidup
sangat ditentukan oleh ekosistem yang terlindungi.
- Dana konservasi sebaiknya lepas dari UU no 17 tahun 2003 tentang keuangan negara
- Adanya lembaga identifikasi jenis tumbuhan dan satwa liar
- Taman baru masuk dalam UU konservasi Hayati
- Pengelolaan tumbuhan dan satwa liar di seleksi menjadi apendix I, II, III seusai
dengan ketentuan CITES dan pelaksanaannya mengakomodir perkembangan
teknologi
- Mengakomodir kegiatan strategis nasional
- Penegasan “Pemberdayaan Masyarakat” dalam pengelolaan Daerah Peyangga
-RUU konservasi beresiko kehilangan fokus karena berisi ratusan pasal dan perlu
harmonisasi dengan UU lain seperti UU perikanan dan yang baru UUCK
- UU konservasi banyak sekali berkelindan dengan UU lain (UU Perikanan dan UU Cipta
Kerja dll) dan komitmen Indonesia di tingkat Global oleh karena itu harus di telisik lagi
setiap pasal dan ketentuan filosofi sampai dengan penegakan hukum dan sosialisasi
pemangku kepentingan
- penekanan draft RUU Konservasi lebih ke pemanfaatan dan pelestarian tidak banyak
penggalian potensi (biopreksi) sebelum pemanfaatan
- bagian pelestarian masih kurang di kembangkan, banyak ide baru agar kawasan bisa
lestari tetapi ekonomi masih berjalan
- biodersivitas adalah modal alam dan penyangga kehidupan yang kini tengah terancam,
ancaman disebabkan oleh penambahan penduduk dan ekonomi ekploitastif sedangkan
global berubah menjadi restoratif
- tidak hanya fokus pelarangan dan pendekatan hukum tetapi juga pendekatan insentif
(mix instrumen)
- istilah perlu di cermati, misal ikan dengan non ikan seperti udang kepiting dll
- perlindungan kategori spesies 1 sampai 3.... Salah satunya adalah keterancaman tetapi
belum ada kriteria dan prosedur spesies terancam punah
- tampak belum jelasnya pemisahan UU konservasi dan UU perikanan mengenai spesies
- standing point yang perlu di tetapkan :
Untuk sebaran dan perlindungan spesies ada beberapa pilihan antara natural distribution
atau administrasi Indonesia
Pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan dan perlindungan
Perlindungan bukan hanya sekedar yang ada di Indonesia melainkan yang ada di alam
- Inisiatif baru tetapi belum masuk dalam draft RUU Konservasi