Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM KARAKTERISTIK TEKNIK DAN BAHAN PERTANIAN

OBJEK 2
SIFAT FISIK BIJI-BIJIAN

DOSEN PENGAMPU : 1. DR. FITRY TAFZI, S.TP.,M.SI


2. NUR HASNAH AR S.TP.,M.SI
ANGGOTA KELOMPOK : 2 (DUA)

NAMA NIM

DANENG NUR MAI SRIWULAN J1B118060

ARJUN SAPRIANDI J1B118042

NURHALIZA DIAN PRATAMA J1B118050

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan pangan pada umumnya mempunyai bentuk padat dan cair, meskipun
demikianbahan air tetap mengandung bahan-bahan padatan (solid) dan begitu juga
sebaliknya, dalam bahan padatan terdapat pula bahan cair. Bahan pangan uji fisik
biasanya dilakukan terhadap kekerasan, warna, khas warna, dan aroma bahan
tersebut. Sedangkan uji kimia dapat dilakukan terhadap ph, total asam,dan kadar
gula.
Diantara sifat fisik tersebut berat dan volume biasanya dipakai untuk
pemutuan buah berdasarkan kuantitas. Dalam kegiatan pascapanen lainnya seperti
pengemasan dan pengangkutan, sifat fisik sangat diperhatikan. Sifat fisik bahan
sangat berhubungan dengan pengelolaan bahan pangan secara mekanis, banyak
pakar profesional telah direkomendasikan oleh ahli nutrisi dalam bentuk formula.
Sifat fisik bahan dapat langsung diamati tanpa adanya reaksi kimia, sedangkan
sifat fisik kimia hanya dapat diamati dengan terjadinya perubahan warna, suhu,
pembentukan endapan dan pembentukan gas.
Sifat fisik dari produk pertanian diperlukan dalam penanganan pasca panen,
seperti dalam pengemasan, merancang alat, dan sebagainya. Secara umum sifat
produk pertanian dapat dibagi menjadi sifat fisik, mekanik, thermodinamik,
aerodinamik, hidroninamik, dan sifat elektrik produk pertanian. Sifat fisik ini
diperlukan terutama dalam kegiatan sortasi, grading, pemisahan dari benda asing
dan juga dalam proses pengangkutan atau transportasi produk. Salah satu yang
paling penting yaitu grading, yaitu bentuk seleksi pemutuan bagi produk
pertanian. Sifat fisik dari produk pertanian terdiri atas berat, volume, bentuk,
warna, tekstur, berta jenis, kadar air juga termasuk kedalam sifat-sifat produk
pertanian ini. Biasanya dimana sifat berat maupun volume dipakai dalam
pemutuan buah berdasarkan kuantitas.
Sifat fisik bahan ini sangat diperlukan dalam pemisahan produk dengan
benda asing yang tidak diinginkan seperti partikel tanah, debu maupun bahan
sampah lain yang ikut bersama produk pertanian saat proses pemanenan. Bentuk
dan ukuran berat, volume warna yang seragam menjadi pilihan konsumen. Untuk
kerusakan seminimal mungkin diperlukan pengetahuan terhadap sifat maupun
karakteristik serta sifat teknik dari suatu bahan hasil pertanian yang berkaitan
dengan karakteristik fisik mekanis dan teknik.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukan praktikum ini yaitu:
1. Menentukan bulk Density (g/cm³) biji-bijian
2. Menentukan angle of repose biji-bijian (°)
3. Menentukan angle of friction biji- bijian (°)

1.2 Manfaat
Manfaat dari praktkum ini yaitu
1. Mahasiswa dapat mengetahui bulk density biji-bijian yang di ukur atau yang
di jadikan sampel
2. Mahasiswa dapat mengetahui angle of repose biji- bijian yang diukur
3. Mahasiswa dapat menentukan angle of friction biji-bijian yang di gunakan
4. Mahasiswa dapat mengetahui sifat alamiah dari biji-bijian yang di gunakan
II. TINJAUAN PUSTAKA

Sifat fisik hasil pertanian berbeda dengan sifat fisik hasil industri. Sifat fisik
yang merupakan ciri khas produk pertanian adalah:
1. Perishabel, yaitu mudah busuk dan rusak
2. Bulky, yaitu pengambilan banyak tempat sehingga sulit untuk di pindahkan
karena berat dan sifat fisiknya agak kaku
3. Voluminous, yaitu hasil pertanian yang tidak berat membutuhkan ruang dan
tempat yang cukup besar. Misalnya pada padi
Jadi sebenarnya barang voluminous juga termasuk barang yang bersifat
bulky, tapi tidaklah semua barang-barang bulky adalah voluminous. Buah,
sayuran dan daging adalah hasil pertanian yang bersifat perishabel, sedangkan
gabah, jagung, singkong, kacang tanah, telur merupakan hasil-hasil pertanian
bersifat bulky. Barang-barang yang bersifat perishabel memerlukan perlakuan dan
pekerjan fisik yang baik, hati-hati serta teliti dan membutuhkan tempt
penyimpanan yang lebih baik sebelum barang tersebut menjadi busuk. Jika barang
sudah rusak bentuk fisiknya atau busuk, maka sidah pasti nilai dan kualitas barang
tersebut menurun.
Barang-barang bulky relatif membutuhkan biaya penyimpanan dan biaya
pengankutan yang tinggi.
Sifat fisik bahan yang sangat berpengaruh terhadap desain hoper adalah
angle of repose. Sifat ini adalah sifat teknik dari suatu bahan berbentuk granular
yang dituang dalam suatu permukaan horizontal maka akan terbentuk suatu
gundukan berbentuk kerucut. Sudut antara permukaan gundukan terhadap
permukaan horizontal inilah yang disebut dengan angle of repose.
Angle of friction adalah suatu sudut yang dibentuk oleh suatu permukaan
dengan bidang horizontal pada saat gabah diatas permukaan tersebut meluncur
karena gaya berat. Densitas bulk adalah perbandingan antara berat dan volume.
Data dari bulk density penting untuk perhitungan dimensi dari bulk strorege
fasilities penampungan kapasitas tertentu.
Karakteristik fisik pada biji-bijian:
a. Bentuk dan ukuran
Kriteria untuk benruk dan ukuran :
1. Charted standars (gambar standar)
Digunakan untuk mengukur penampang memanjang dan melintang objek.
Contoh bentuknya yaitu:
1. Round (bundar)
2. Oblate (membujur)
3. Cone (kerucut)
2. Roundness
Merupakan ukuran keruncingan sudut dari suatu bahan padat. Nilai round
(kebundaran) suatu bahan padat. Nilai round suatu bahan berkisar dari 0-1.
Apabila nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk
bahan tersebut bundar. Ada bebrapa metode untuk mengestimasi kebundarn suatu
benda diantaranya adalah :
Ap
Roundness( Rd)=
Ac
Dimana : Ap = Luas permukaan proyeksi terbesar dlam posisi bebas
Ac = Luas permukaan proyeksi terkecil yang membatasinya

Roundness( Rd)=
∑r
NR
3. Sphericity
Merupakan perbandingan antara luas permukaan bola yang mempunyai
volume yang sama dengan bahan dan dengan luas permukaan bahan.
Dirumuskan sebagai berikut :
1
volume bahan
(
Sphericity volume bola yang mengelilingi
¿
) 3

a
1
Geometric Mean Diameter (GMD) =(a . b . c) 3

massa
Bulk Density =
volume
Dimana :
1
V= π d2t
4
b. Volume dan Densitas
Densitas terbagi menjadi dua yaitu:
1. Densitas kamba (bulk densiti)
Merupakan perbandingan bobot bahan dengan volume yang di tempatinya,
termasuk ruang kosong di antara butiran makanan.
2. Densitas nyata
Merupakan perbandingan bobot bahan dengan volume yang hanya di tempati
oleh butiran bahan tidak termasuk ruang kosong.
Metode penentuan volume dan densitas:
1. Gelas ukur
2. Piknometer
3. Densitimeter
Volume dan densitas juga dapat berperan sebagai aplikasi aplikasi seperti :
1. Pengeringan dan penyimpanan
2. Rancangan silo dan ruang penyimpanan
3. Mesin kompresi mekanikal
4. Pemisahan bahan bahan asing
5. Penentuan kemurnian benih
6. Separasi dan grading
7. Evaluasi kematangan
8. Tekstur dan kelunakan buah
9. Estimasi ruang udara di dalam jaringan tanaman
Biji adalah bakal biji dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung dari organ lain atau tidak. Dari sudut evolusi, biji merupakan embrio
atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong – polongan yang menjadi
bahan dasar banyak makanan dari asia timur seperti kecap, tahu dan tempe.
Kacang tanah adalah tanaman polong – polongan atau legumeanggota suku
fabaceae yang di budidayakan, serta menjadi kacang – kacangan terpenting
setelah kedelai di Indonesia.
Kacang hijau (vigna radita) adalah sejenis palawija yang di kenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong – polongan (fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari – hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein tinggi.Kacang merah hampir sama dengan kacang-kacangan
yang lainnya.
Biji adalah bahan paling mendasar untuk manusia dan hewan. Kandungan
pori yang tinngi, pdad bijian menyediakan sumber energy utama bagi manusia
dan hewan, selain kandungan protein dan lemaknya. Padi, gandum, dan jagung
adalah bijian utama sumber pangan dan telah menjadi makanan pokok sejak awal
peradaban manusia. Termasuk dalam bijian adalh serealia, kacangan, dan bijian
berlemak tinggi.
Bijian merupakan bahan pangan yang tahan lama karena tidak mudah rusak
selama pengangkutan akan dapat mempertahankan mutunya dalam penyimpanan
yang panjang jika telash diperlakukan dengan berat selama panen, pengeringan,
dan penyimpanan. Kegagalan dalam menerapkan cara-cara dan prosedu yang baik
dalam berbagai kegiatan penanganan pascapanen tadi dapat menyebabkan
penurunan mutu yang cepat dan susut yang tinggi.
Pengetahuan mengenai sifat alamiah dan struktur bijian sangat diperlukan
dalam memahami perilaku bijian setelah panen sehingga dapat diupayakan
pengembangan system pascapanen yang cocok untuk produk dan kondisi
lingkungan tertentu. Sebagai contoh struktur biji jagung mungkin akan
mempengaruhi laju pengeringan, misalnya biji jagung akan mengalami
kehilangan air yang cepat bila ada bagian yang pecah atau hilang. Komposisi
kimia dan sifat-sifat fisik juga dapat mempengaruhi karakteristik penyerapan air
oleh bijian dan laju pengeringan.
Tiga jenis bijian utama padi, jagung, dan gandum berasal dari tanaman jenis
rerumputa yang menghasilkan biji atau kerel. Kadar air ketiga jenis bijian ini
ketika dipanen bervariasi, yaitu antara 18%-38% tetapi agar dapat disimpan
dengan aman kadar air harus diturunkan sampai 13%-14% tergantung pada
kondisi dan lama penyimpanan. Dengan demikian pengeringan langsung setalah
panen adalah umum laju pengeringan semakin tinggi bila bulk density semakin
rendah, panas spesifik semakin rendah, porositas semakin tinggi, dan luas
permukaan spesifik semakin tinggi.
Tingkat susut bijian juga dipengaruhi oleh factor fisik, biologis, dan
fisiologis dari bijian itu sendiri. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat
susut bijian antara lain :
1. Faktor fisik, misalnyay terjadi karena :
a. Panen, dimana kemungkinan terjadi ceceran bijian terutama jika panen
dilakukan tanpa bantuan peralatan atau mesin.
b. Perontokan, disebabkan oleh adanya bijian yang tidak dapat dirontokkan
sehingga ikut terbuang bersama tangkai / malai tanaman.
c. Pengeringan, disebabkan oleh pengeringan yang tidak sempurna atau tidak
merata sehingga banyak kerusakan atau yang tidak tergiling dengan baik saat
penggilingan.
d. Pengangkutan dan penyimpanan, disebabkan oleh adanya produk yang
tercecer akibat penggunaan kemasan yang tidak baik.
2. Faktor biologis, misalnya serangga dan ham yang dapat menyerang produk
selama berada pada tanamannya atau selama dalam penyimpanan. Hama tikus
mislanya, selain memakan produk juga mencemari produk dengan kotoran dan
kencing mereka.
3. Faktor fisiologis, hanya terjadi pada bijian dengan kadar air tinggi. Dengan
demikian bila bijian telah dikeringkan hingga kadar air 13%-14% kemungkinan
tidak akan mengalami kerusakan akbiat aktivitas fisiologis selama dalam
penyimpanan.
III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksnakan pada Jumat, 06 Maret 2020 pukul 13.00-14.40 di
laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi

III.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu: Timbangan digital atau
manual, Vernier caliper/ jangka sorong, Papan triplek dan kertas karton,, Gelas
ukur/tabung kosong, Busur dan penggaris sedangkan bahan yang digunakan yaitu:
kedelai, kacang tanah, kacang merah, dan kacang hijau.

3.3 Prosedur Kerja


Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu:
1. Ukur panjang (d mayor), lebar (d moderat)dan tebal (d minor)bahan dengan
menggunakan verbier caliper atau micrometer. Sample pada masing – masing
bahan yang digunakan sebanyak 10 butir. Data yang di dapatkan selanjutnya
dimasukkan pada tabel sampel bahan dan hitungan nilai rata ratanya.
2. Tentukan geometric mean diameter, yaitu:
1
GMD = (d 3
mayor x d moderate x d minor ¿

Ditentukan shpericityyaitu :
S = (GMD / d minor )
3. Tentukan bulk densitybahan, yaitu: timbang tabung kosong (W1), timbang
tabung kosong + bahan (W2), ukur volume tabung (V)
m
Bulk density=
v
Dimana: m = massa dari bahan (g)
v = volume tabung (V) = ¼ π d ² t
4. Tentukan angle of repose, yaitu: tuangkan 1,5 kg bahan di atas bidang datar
dan selanjutnya ukur kemiringan tumpukan bahan
t
Angle of respons= arc tan
d
5. Tentukan angle of frictionyaitu : letakkan 10 butir masing masing bahan di
atas permukaan bidang datar ( triplek/karton) selanjutnya miringkan bidang –
bidang pelan dan ukurlah besarsudut kemiringan bidang pada saat bahan
meluncur.

Anda mungkin juga menyukai