Oleh
Bahan pangan pada umumnya dalam bentuk cairan dan padatan, meskipun
dan begitu juga sebaliknya, dalam bahan padatan terdapat pula bahan cair. Pada
bahan pangan uji sifat fisik biasanya dilakukan terhadap kekerasan, warna, rasa,
dan bau bahan tersebut. Sedangkan uji kimia dapat dilakukan terhadap PH, total
asam, dan kadar gula. Diantara sifat fisik tersebut berat dan volume biasanya
Sifat fisik bahan dapat langsung diamati tanpa adanya reaksi kimia, sedangkan
sifat fisik kimia hanya dapat diamati dengan terjadinya perubahan warna, suhu,
kematangan dari buah. Volume merupakan salah satu sifat fisik yang banyak
digunakan dalam perhitungan awal menduga sifat fisik yang lain seperti massa
I.3 Tujuan
Kerapatan (Density) adalah masa suatu bahan dibagi dengan isi (volume)
namun dibidang teknik bahan padat dan cairan dianggap tidak termampatkan
sehingga kerapatannya dianggap tidak terpengaruh suhu dan tekanan yang tidak
begitu besar. Kerapatan curah dipengaruhi oleh kerapatan padat, ukuran, cara
pengukuran, bentuk geomnetri dan sifat permukaan. Bila biji-bijian, butiran atau
tepung ditangani dalam jumlah banyak maka isi curahan sama dengan isi benda
penentuan kemurnian biji, sortasi dan grading, evaluasi kemasakan buah, tekstur
dan kemasakan buah, estimasi ruang udara di dalam jaringan tanaman, serta
Densitas nyata adalah perbandingan bobot bahan dengan volume yang hanya
ditempati oleh butiran bahan tidak termasuk ruang kosong. Densitas nyata
c. Dengan piknometer
d. Densitimeter
Densitas kamba atau bulk density dan densitas nyata merupakan sifat fisik
bijian yang penting untuk merencanakan gudang, volume alat pengolahan, dan
alat transportasi.
bentuknya, orang dapat langsung menduga untuk penggunaan apa bahan tersebut.
Bentuk bahan bijian berhubungan dengan laju respirasi biji yang bersangkutan.
Bentuk biji ramping umumnya mempunyai laju respirasi lebih tinggi, terutama
jika ukurannya kecil. Bentuk bijian didekati secara kasar dengan parameter
Roundness = Luas bundaran terkecil yang dapat meliputi seluruh proyeksi biji
Luas proyeksi terbesar biji
dan tingkat kesukaan konsumen. Selain itu, bentuk umbi dan buah menentukan
desain mesin grading, pengupas, dan pemotong yang akan digunakan dalam
Pnetometer. Alat ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
kekerasan atau tekstur suatu bahan dengan prinsip mengukur kedalaman jarum
penusuk. Oleh karena itu, pnetometer dilengkapi jarum penusuk dan penyangga
mekanis, geometris dan bentuk permukaan yang tampak pada bahan pangan
tersebut. Sifat-sifat mekanis yang mempengaruhi tekstur suatu bahan pangan yaitu
dengan size, shape, dan susunan partikel dalam produk (Schroder, 2003).
bila bahan itu dikunyah setelah dimasak. Tekstur dinyatakan sebagai mealy atau
berasa tepung, gritty atau sandy untuk rasa berpasir, dan sticky untuk rasa pulen.
Kombinasi ketiga kriteria tekstur tersebut menjadi indeks disukai atau tidaknya
yaitu:
Bahan pangan nabati bertekstur lunak, contoh: sayuran dan beberapa jenis
dari batang, dan beberapa jenis buah-buahan seperti pear, apel, dll.
Bahan nabati bertekstur ulet, contoh: bahan pangan nabati yang berasal dari
Bahan pangan nabati yang bertekstur rapuh, misalnya bahan baku olahan
Bahan pangan nabati yang bertekstur kenyal, lentur dan elastik, misalnya
(penetrasi) benda yang lebih keras dari luar, dapat dikatakan kemampuan untuk
Kekerasan bahan hasil pertanian erat kaitannya dengan komposisi bahan dan
bila semakin matang meskipun ada buah yang matang tanpa menjadi lunak atau
empuk.
III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan
makanan.
c. Bentuk bahan berkaitan erat dengan varietas tanaman. Bentuk bahan bijian
sphericity (kebulatan).
pangan tersebut.