PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2.1.1.1 Tujuan
2.1.1.2 Manfaat
Sifat fisik bahan pertanian merupakan faktor yang sangat penting dalam
masalah-masalah dalam merancang suatu alat khusus untuk suatu produk
pertanian atau analisa perilaku produk dan cara penanganannya. Karakteristik sifat
fisik pertanian adalah bentuk, ukuran, luas permukaan, warna, penampakan,
berat, prositas, densitas, dan kadar air (Suharto, 1991)
Angle of repose merupakan sifat teknik dari suatu bahanberbentuk granular
yang dituang dalam suatu permukaan horizontal yang akan membentuk
suatugundukan berbentuk kerucut. Sudut antara permukaan gundukan terhadap
permukaan horizontal inilah yang disebut dengan angle of respose. (Khatir, 2006)
Angle of friction adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan kayu dengan
bidang horizontal, pada saat gabah diatas permukaan tersebut karena gaya berat.
Gaya berat adalah massa partikel yang menempati satu unit volume tertentu.
Densitas bulk ditentukan dengan oleh berat wadah yang diketahui volumenya dan
merupakan hasil pembagian dengan berat granular dengan volume wadah.
Porositas merupakan bagian yang tidak ditempati oleh partikel atau bahan
padatan.
Kriteria untuk bentuk dan dapat dibagi atas berbagai macam diantaranya:
1. Charterd Standards (Gambar standar)
Yaitu dengan mengukur penampang memanjang dan menglintang akan
menghasilkan gambar standar. Contoh: round, oblate, oblong, cone, dan lain-lain.
Charted standard sangat sederhana namun bersifat sangat subjektif.
2. Roundnes
Yaitu ukuran keruncingan sudut dari suatu bahan padat. Ada beberap
persamaan untuk melakukan perhitungan dengan roundness diantaranya:
Rd=𝐴𝑝 atau Rd=𝑟 atau Rd=𝑑𝑟
𝐴𝑐 𝑅 𝑑𝑡
3. Sphericity
Yaitu perbandingan antara luas permukaan bola yang mempunyai volume
sama dengan diameter bak terkecil yang dapat mengelilingi objek. Nilai dari skala
penentuan sphericity dorentang dari 0-1. Dimana jika suatu benda mendekati nilai
1 maka benda tersebut dapat dinyatakan mendekati nilai kebulatan.
Sphericity juga dirumuskan dengan de . Asumsi dari bahan yang dianggap
dc
memiliki bentuk ellips. Sphericity secara jelas dapat dijelaskan dengan rumus:
1⁄
volume bahan 3
Sphericity= )
volume bola yang
( mengelilingi
2.1.3.1 Bahan
1. Beras 1,5 kg
2. Gabah 1,5 kg
2.1.3.1.
Alat
1. Timbangan digital atau manual.
2. Vernier caliper/ jangka sorong.
3. Papan triplek dan plat tipis.
4. Pipa diamerer 21 cm
5. Busur dan penggaris.
2.1.4 Metoda
a. Ukur panjang (d mayor), lebar (d moderate), dan tebal (d minor) untuk padi
dan beras dengan menggunakan vernier caliper atau jangka sorong. Sampel
pada masing-masing bahan yang digunakan sebanyak 10 butir. Data yang
didapat selanjutnya dimasukkan pada tabel sampel bahan rata-ratanya
dihitung.
b. Tentukan jenis padi berdasarkan ukuran panjangnya
Tabel 1. Ukuran Panjang Padi
Dmayor Jenis
6,5<dmayor<7,5 mm Panjang
<5,5 mm Pendek
c. Tentukan jenis beras berdasarkan ukuranpanjangnya
Tabel 2. Ukuran Panjang Beras
Dmayor Jenis
6,0<dmayor<7,0 mm Panjang
5,0<dmayor<6,0 mm Sedang
<5,0 mm Pendek
>3,0 mm Slender
2,0<rasio<3,0 mm Bold
<2,0 mm Round
2.1.5.1 Hasil
Dmayor
dmoderat
Gabah
Dminor
Sifat fisik hasil pertanian berbeda dengan sifat fisik hasil industri. Sifat
fisik yang merupakan ciri khas produk pertanian adalah:
Angle of friction adalah suatu sudut yang dibentuk oleh suatu permukaan
dengan bidang horizontal pada saat gabah diatas permukaan tersebut meluncur
karena gaya berat. Densitas bulk adalah perbandingan antara berat dan volume.
Data dari bulk density penting untuk perhitungan dimensi dari bulk strorege
fasilities penampungan kapasitas tertentu.
Karakteristik fisik pada biji-bijian:
a. Bentuk dan ukuran
Kriteria untuk benruk dan ukuran :
1. Charted standars (gambar standar)
Digunakan untuk mengukur penampang memanjang dan melintang objek.
Contoh bentuknya yaitu:
1. Round (bundar)
2. Oblate (membujur)
3. Cone (kerucut)
2. Roundness
Merupakan ukuran keruncingan sudut dari suatu bahan padat. Nilai round
(kebundaran) suatu bahan padat. Nilai round suatu bahan berkisar dari 0-1.
Apabila nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk
bahan tersebut bundar. Ada bebrapa metode untuk mengestimasi kebundarn suatu
benda diantaranya adalah :
Ap
Roundness(𝑅𝑑) =
Ac
3. Sphericity
Merupakan perbandingan antara luas permukaan bola yang mempunyai
volume yang sama dengan bahan dan dengan luas permukaan bahan.
Dirumuskan sebagai berikut :
volume bahan 1⁄
3
⁄
Sphericity= (volume bola yang mengelilingi)
a
1⁄
Geometric Mean Diameter (GMD) =(𝑎. 𝑏. 𝑐) 3
Dimana :
V = 1 𝜋𝑑2 𝑡
4
Biji adalah bakal biji dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung dari organ lain atau tidak. Dari sudut evolusi, biji merupakan embrio
atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong – polongan yang menjadi
bahan dasar banyak makanan dari asia timur seperti kecap, tahu dan tempe.
Kacang tanah adalah tanaman polong – polongan atau legumeanggota suku
fabaceae yang di budidayakan, serta menjadi kacang – kacangan terpenting
setelah kedelai di Indonesia.
Kacang hijau (vigna radita) adalah sejenis palawija yang di kenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong – polongan (fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari – hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein tinggi.Kacang merah hampir sama dengan kacang-kacangan
yang lainnya.
Biji adalah bahan paling mendasar untuk manusia dan hewan. Kandungan
pori yang tinngi, pdad bijian menyediakan sumber energy utama bagi manusia dan
hewan, selain kandungan protein dan lemaknya. Padi, gandum, dan jagung adalah
bijian utama sumber pangan dan telah menjadi makanan pokok sejak awal
peradaban manusia. Termasuk dalam bijian adalh serealia, kacangan, dan bijian
berlemak tinggi.
Bijian merupakan bahan pangan yang tahan lama karena tidak mudah rusak
selama pengangkutan akan dapat mempertahankan mutunya dalam penyimpanan
yang panjang jika telash diperlakukan dengan berat selama panen, pengeringan,
dan penyimpanan. Kegagalan dalam menerapkan cara-cara dan prosedu yang baik
dalam berbagai kegiatan penanganan pascapanen tadi dapat menyebabkan
penurunan mutu yang cepat dan susut yang tinggi.
Pengetahuan mengenai sifat alamiah dan struktur bijian sangat diperlukan
dalam memahami perilaku bijian setelah panen sehingga dapat diupayakan
pengembangan system pascapanen yang cocok untuk produk dan kondisi
lingkungan tertentu. Sebagai contoh struktur biji jagung mungkin akan
mempengaruhi laju pengeringan, misalnya biji jagung akan mengalami kehilangan
air yang cepat bila ada bagian yang pecah atau hilang. Komposisi kimia dan sifat-
sifat fisik juga dapat mempengaruhi karakteristik penyerapan air oleh bijian dan
laju pengeringan.
Tiga jenis bijian utama padi, jagung, dan gandum berasal dari tanaman
jenis rerumputa yang menghasilkan biji atau kerel. Kadar air ketiga jenis bijian ini
ketika dipanen bervariasi, yaitu antara 18%-38% tetapi agar dapat disimpan
dengan aman kadar air harus diturunkan sampai 13%-14% tergantung pada
kondisi dan lama penyimpanan. Dengan demikian pengeringan langsung setalah
panen adalah umum laju pengeringan semakin tinggi bila bulk density semakin
rendah, panas spesifik semakin rendah, porositas semakin tinggi, dan luas
permukaan spesifik semakin tinggi.
Tingkat susut bijian juga dipengaruhi oleh factor fisik, biologis, dan
fisiologis dari bijian itu sendiri. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat
susut bijian antara lain :
1. Faktor fisik, misalnyay terjadi karena :
a. Panen, dimana kemungkinan terjadi ceceran bijian terutama jika
panen dilakukan tanpa bantuan peralatan atau mesin.
b. Perontokan, disebabkan oleh adanya bijian yang tidak dapat
dirontokkan sehingga ikut terbuang bersama tangkai / malai
tanaman.
c. Pengeringan, disebabkan oleh pengeringan yang tidak sempurna
atau tidak merata sehingga banyak kerusakan atau yang tidak
tergiling dengan baik saat penggilingan.
d. Pengangkutan dan penyimpanan, disebabkan oleh adanya produk
yang tercecer akibat penggunaan kemasan yang tidak baik.
2. Faktor biologis, misalnya serangga dan ham yang dapat menyerang
produk selama berada pada tanamannya atau selama dalam
penyimpanan. Hama tikus mislanya, selain memakan produk juga
mencemari produk dengan kotoran dan kencing mereka.
3. Faktor fisiologis, hanya terjadi pada bijian dengan kadar air tinggi.
Dengan demikian bila bijian telah dikeringkan hingga kadar air 13%-
14% kemungkinan tidak akan mengalami kerusakan akbiat aktivitas
fisiologis selama dalam penyimpanan.
2.2.3 Bahan dan Alat
2.2.3.1 Bahan
1. Kedelai 1 kg
2. Kacang tanah 1kg
3. Kacang merah 1 kg
4. Kacang hijau 1kg
2.2.3.2 Alat
2.2.4 Metoda
e. Tentukan angle of repose, yaitu: tuangkan 1,5 kg bahan di atas bidang datar
dan selanjutnya ukur kemiringan tumpukan bahan
Angle of respons= arc tan 𝑡
𝑑
2.2.5.1 Hasil
Kedelai
𝑑𝑚𝑜𝑑𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒 5,40 5,62 6,41 5,81
Volume 17 ml
= 0,59
Tabung (𝒄𝒎𝟑)
Bulk 15,4 ml
Density(g/𝒄𝒎𝟑)
Angle of
Repose
Angle of
Friction
2.2.5.2 Pembahasan
III. Objek 3 (SIFAT FISIK BUAH DAN SAYUR)
2.3.1.1 Tujuan
2.3.1.2 Manfaat
1. Menentukan perbedaan sifat fisik yang ada pada buah dan sayur .
2. Meengetahui pentingnya sifat fisik buah dan sayur untuk proses
sortasi dan pengemasan .
3. Mengetahui lapisan dinding buah .
4. Mengetahui beberapa bentuk geometri pada buah dan sayur .
5. Mengetahui kegunan berat jenis dari sifat produk pertanian .
Dalam beberapa hal bentuk dapat di aproksimasi dengan salah satu dari
bentuk geometri berikut :
1. Spheroid prolat
Yaitu bentuk bahan yang terjadi apabila sebuah bentuk elips berputar pada
sumbu panjangnya. Contoh: lemon
2. Spheroid oblat .
Yaitu bentuk bahan yang terjadi apabila sebuah elips berputar pada sumbu
pendeknya. Contoh: Anggur
3. Right circular cone atau silinder .
Yaitu bentuk bahan menyerupai kerucut atau silinder. Contoh: wortel dan
timun.
Dengan bentuk-bentuk geometri ini dapat diaprokmasikan.
Untuk mengetahui sifat fisik buah dan sayur cukup dengan mengamati
sifat,ukuran ,bentuk,tekstur,warna,dan penampakan.Sedangkan untuk mengetahui
sifat kimia adalah dengan cara menguji bahan kimia sesuai dengan kandungan
buat tesrsebut .
Tiap-tiap buah dan sayur memiliki sifat fisi yang berbeda-beda. Perbedaan
tingkat kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik dan kimia. Sifat fisik
penting untuk sortasi dan grading. Seringkali sortasi dan pengkelasan mutu buah
dan sayur biasanya ditetapkan secar objektif dan kuantitatif. Sifat fisik buah dan
sayuran yang sering diamati yaitu warna, aroma, rasa, bentuk, berat, ukuran, dan
dalamnya kekerasan. Biasanya dalam praktek sehari-hari sifat-sifat fisis ini
diamati secara objektif, sedangkan berat ditentukan secara objektif menggunakan
timbangan. Sedangkan uji coba kimi dapat dilakukan terhadap pH, total asam
padatan terlarut, dan vitamin C.
Sortasi buah dan sayur dilakukan sesuai permintaan pasar nasional maupun
internasional yang biasanya melihat satu produk dan nilai ukuran, mutu, rasa, dan
lain-lain. Buah biasanya dibedakan berdasarkan struktur dinding buah. Klasifikasi
berdasarkan dinding buah ini penting bila dikaitkan dengan penggunaan pasca
panen secara umum, karena buah dengan karakteristik dinding buah yang mirip
akan mempunyai responyang terhadap perubahan lingkungan.
Bahan pangan pada umumnya dalam bentuk cairan dan padatan meskipun
demikian bukan berarti bahan-bahan air tidak mengandung baha-bahan padat
(solid) dan begitu juga sebaliknya, dalam bahan padat terdapat juga bahan cair.
Pada bahan pangan uji sifat fisik biasanya dilakukan terhadap kekerasan, warna,
rasa, dan bau bahan tersebut. Sedangkan uji kimai dapat dilakukan terhadap pH,
total asam, dan kadar gula. Diantara sifat tersebut berat dan volume biasanya
diapakai untuk pemutuan buah berdasarkan kualitas. Dalam kegiatan pasca panen
lainnya seperti pengemasan dan pengangkuta sifat fisik sangat diperhatikan.
Berat jenis dan sifat produk pertanian dapat digunakan untuk menduga
kematangan dari buah. Volume merupakan salah satu sifat fisik yang banyak
digunakan dalam perhitungan awal menduga sifat fisik yang lain seperti massa
jenis. Volume bahan pangan dapat dihitunga dengan menggunakan pengukuran
berdasarkan pendekatan aproksimasi (pendekatan geometris) dan dengan
menggunakan metode platform scale.
Sayuran dan buah-buahan mempunyai kadar air yang tinggi yaitu sekitar 75-
95%. Suatu jenis buah yang disebut unggul karena biasanya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen melebihi
produktivitas tanaman buah lain yang sejenis.
2. Dibandingkan dengan jenis lainnya, tanaman sudah mampu berproduksi
walaupun umumnya relative lebih muda.
3. Tanaman harus tahan hama penyakit, karena tanaman yang tumbuh
sehat dan normal akan menghasilkan buah yang sehat dan penampilan
yang menarik.
4. Kelezatan aroma buah di atas rata-rata varietas bauh pada umumnya.
5. Bentul, ukuran, dan warna buah beragam-ragam sehingga berpotensi
ekspor.
2.3.3.1 Alat :
2.3.3.2 Bahan :
1. Wortel 3 buah
2. Cabe merah 3 buah
3. Apel hijau 3 buah
4. Jeruk 3 buah
5. Air secukupnya
2.3.4 Metoda
1. Ukur panjang ( dmayor ) ,lebar ( dmoderat ) ,tebal ( dminor ) untuk buah dan
sayuran dengan menggunakan vernier caliper atau jangka sorong.
Sampel untuk masing-masing bahan adalah 3 butir,masukkan data ke tabel
dan hitung rata-ratanya .
2. Geometrid Mean Diameter [( dmayor ) x ( dmoderat ) x( dminor )]1/3
3. Spericity = ( GMD / dmayor )
4. Menentukan volume buah : timbang tabung air + air ( WWC ) dan
timbang tabung + air + buah yangg ditenggelamkan ( WWCF ).
5. Hitung volume : volume = ( WWCF –WWC ) / DW .
6. Hitung density dengan persamaan
Density = Berat / Volume
2.3.5 Hasil dan Pembahasan
2.3.5.1 Hasil
dmayor
Jeruk
dmoderat
dminor
dmayor
Wortel
dmoderat
dminor
dmayor
Cabe
dmoderat
Dminor
dmayor
Apel
dmoderat
dminor
Sphericity
WWC (ml )
Volume (cm 3)
DW (g/ml )
Density (g/cm3 )
WWCF (ml)
2.3.5.2 Pembahasan