Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

KARAKTERISTIK BAHAN HASIL PERTANIAN


(Bentuk dan Ukuran Bahan Hasil Pertanian)

Oleh :
Nama : Naufal Fauzi Ramadhan
NPM : 240110170076
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 14 September 2018
Waktu/Shift : 09.30 – 11.30 WIB/B1
Asisten : 1. Agnes Klarasitadewi
2. Dina Aprilia
3. Intan Siti Sa’adah
4. Rini Nurul Fauziyah

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan hasil pertanian merupakan bahan yang mudah mengalami kerusakan.
Seringkali bahan hasil pertanian ini mengalami kerusakan baik di tempat ketika
pemanenan akibat jatuh dan tergores atau pada proses penanganan pasca
panennya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerusakan bahan
hasil pertanian, yaitu faktor fisiologis, mekanis, termis, biologis dan kimia.
Bahan hasi pertanian mempunyai karakteristik bentuk dan ukuran yang
sangat beragam baik dalam bentuk, jenis, dan ukurannya sehingga untuk
menangani proses pascapanennya dibuatlah standar yang telah disepakati bersama
untuk mempermudah penanganan bahan hasil pertanian hingga akhirnya
dipasarkan. Karakteristik bentuk dan ukuran ini merupakan salah satu karakter
yang cukup mudah untuk diamati dengan menggunakan panca indra manusia,
lebih tepatnya menggunakan indra visual. Hal ini dapat mempermudah untuk
mengklasifikasikan bahan hasil pertanian berdasarkan bentuk, ukuran, ketahanan
dan lain sebagainya.
Proses penanganan pascapanen pada suatu bahan hasil pertanian tidak hanya
berasal dari pengamatan visual saja, melainkan dalam penangannya harus
didukung dengan aplikasi atau peralatan pendukung yang dapat mengamati dan
mengukur suatu bahan hasil pertanian tersebut sehingga karakteristik yang
diperoleh akan semakin mudah dan hasilnya akan semakin akurat.
Praktikum kali ini praktikan melakukan pengukuran bentuk dan ukuran suatu
produk bahan hasil pertanian dengan menggunakan alat seperti jangka sorong
untuk mengetahui tingkat kebulatan dan kebundaran dari suatu produk bahan hasil
pertanian. Praktikum kali ini juga menggunakan alat OHP (Overhead Projector)
yang berfungsi dalam pengukuran tingkat kebundaran dan kebulatan pada suatu
bahan hasil pertanian. Pengetahuan mengenai karakteristik suatu bahan hasil
pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik, dan termis dapat
mencegah kerusakan suatu bahan hasil pertanian seminimal mungkin.
1.1 Tujuan praktikum
Adapun tujuan praktikum bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian kali ini
yaitu:
1. Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran,
kebundaran, dan kebulatan.
2. Menentukan hubungan antara bentuk suatu bahan hasil pertanian dengan
volume dan luas permukaanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bentuk dan Ukuran
Karakteristik suatu bahan hasil pertanian salah satunya adalah bentuk dan
ukuran. Bentuk dan ukuran ini adalah dua karakteristik yang sulit untuk
dipisahkan karena saling keterkaitan dalam proses pendeskripsian karakteristik
fisik suatu bahan secara jelas. Untuk mengetahui kriteria suatu bahan hasil
pertanian, bentuk dan ukuran suatu bahan sangat diperlukan untuk pendeskripsian
suatu bahan yang dibandingkan dengan standar acuan.
Pendeskripsian suatu bahan ini dapat dilihat dari potongan melintang dan
memanjang pada suatu bahan yang diukur dan dibandingkan dengan bentuk yang
sudah terdapat pada bentuk standar acuan (charted standard). Terdapat beberapa
kriteria yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan serta menjelaskan bentuk
dan ukuran suatu bahan hasil pertanian, yaitu dengan mengetahui bentuk acuan,
kebundaran (roundness), kebulatan (sphericity), pengukuran dimensi sumbu, dan
kemiripan terhadap benda-benda geometri.
Pendeskripsian suatu bahan hasil pertanian yang didasarkan atas perhitungan
kriteria diatas dapat memberikan gambaran mengenai tingkat kebulatan dan
kebundaran suatu bahan hasil pertanian sehingga hal ini dapat bermanfaat bagi
para produsen produk hasil pertanian untuk mempertimbangkan mengenai tempat
pengemasan yang cocok untuk suatu bahan hasil pertanian yang akan dijual.

2.1.2 Kebundaran (roundness)


Bahan hasil pertanian memiliki berbagai bentuk salah satunya adalah
memiliki bentuk kebundaran. Kebundaran ini adalah suatu ukuran ketajaman
sudut-sudut dari suatu benda padat bahan hasil pertanian, selain itu kebundaran
diartikan sebagai perbandingan anatar proyeksi sudut-sudut tajam suatu benda
padat hasil pertanian yang memiliki jari-jari terpanjang dengan jari-jari terpendek
dari hasil proyeksi bahan hasil pertanian.
Nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian dinyatakan dalam bentuk
angka yang nilainya antara rentang 0 sampai 1. Apabila nilai kebundaran
(roundness) suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk dari suatu
bahan hasil pertanian tersebut mendekati bundar, sementara jika suatu bahan hasil
pertanian mempunyai nilai yang mendekati 0, maka bentuk suatu bahan hasil
pertanian tersebut menjauhi bentuk bundar.

2.1.2 Kebulatan (sphericity)


Kebulatan suatu bahan hasil pertanian merupakan perbandingan antara
diameter bola yang mempunyai volume sama dengan objek dengan diameter bola
terkecil yang dapat mengelilingi objek. Nilai kebulatan suatu bahan hasil
pertanian dinyatakan dalam bentuk angka yang berkisar antara 0 sampai 1. Suatu
bahan hasil pertanian yang mempunyai nilai kebulatan 1, maka suatu bahan
pertanian tersebut mendekati bentuk bola.

2.1.3 Pengukuran Dimensi Sumbu


Pengukuran dimensi sumbu sangat bermanfaat untuk menghitung suatu
objek-objek suatu bahan hasil pertanian yang memiliki ukuran kecil, seperti biji-
bijian. Proyeksi dari setiap sampel bahan pertanian dapat diukur dengan
menggunakan sebuah alat foto pembesar (photographic enlarger), namun secara
sederhana proyeksi suatu bahan hasil pertanian dapat dilakukan dengan metode
proyeksi menggunakan OHP (overhead projector). Proyeksi yang dilakukan
menggunakan alat tersebut dapat membantu pengguna untuk mengetahui tingkat
kebundaran dan kebulatan pada suatu bahan hasil pertanian yang memili ukuran
kecil.

2.1.4 Kemiripan Terhadap Benda-benda Geometri


Penentuan suatu bentuk bahan hasil pertanian tidak hanya dilakukan dengan
membandingkan bentuk standar acuan saja, melainkan penentuan bentuk bahan
hasil pertanian tersebut dapat dilakukan dengan melihat kemiripan dengan benda-
benda geometri tertentu. Kemiripan suatu bahan hasil pertanian tersebut dapat
dilihat dari beberapa hal, yaitu bulat memanjang (prolate spheroid), bulat
membujur (oblate spheroid), dan kerucut berputar atau silinder. Kemiripan suatu
bahan yang telah dianalisis berdasarkan kemiripan benda-benda geometri dapat
memberikan data yang nantinya dapat menghitung volume dan luas permukan.
2.2 OHP (Over Head Projector)
Over head projector adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan
presentasi secraa visual, selain itu OHP dapat diartikan sebagai media komunikasi
cisual yang dipergunakan untuk memproyeksikan tulisan atau gambar pada
tranparancy film yang diletakkan diatas OHP kelayar sehingga memperoleh hasil
proyektor yang lebih jelas dan besar.

2.3 Rumus Perhitungan Bentuk dan Ukuran


2.3.1 Perhitungan Kebundaran (roundness)
Kebundaran suatu bahan hasil pertanian dapat dihitung menggunakan
persamaan sebagai berikut:
𝐴𝑝 𝑟12
Roundness (Rd) = =
𝐴𝑐 𝑟22

Dimana: 𝑟1= diameter dalam 𝑟2 = diameter luar

2.3.2 Perhitungan Kebulatan (sphericity)


Kebulatan suatu bahan hasil pertanain dapat dihitung menggunakan
persamaan sebagai berikut:
1
(𝑎 𝑏 𝑐)3
Spherycity = 𝑎

Rumus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips.

2.3.3 Perhitungan Volume


Volume suatu bahan hasil pertanian dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut:
1. Bulat memanjang (prolatye spheroid)
4
V= 3 ( π a 𝑏 2 )
𝑏 2
e = [ 1- (𝑎) ]^1/2
𝑎𝑏
S = 2 π 𝑏2 + 2 π 𝑠𝑖𝑛−1 e
𝑒

Keterangan:
V = volume a = sumbu memanjang elips e = eksentrisitas
S = luas permukaan b =sumbu membujur elips
2. Bulat membujur (oblate spheroid)
4
V= 3 ( π 𝑎2 𝑏)
𝑏 2
e = [ 1- (𝑎) ]1/2
𝑏2 1+𝑒
S = 2 π 𝑎2 + π ln (1−𝑒)
𝑒

3. Kerucut berputar atau silinder


𝜋
V= (3 ) h ( 𝑟1 2 + 𝑟1 𝑟2 + 𝑟2 2 )

S = π ( 𝑟1 + 𝑟2 ) [ℎ + (𝑟1 + 𝑟2 )2 ]1/2

Keterangan :
𝑟1 = jari-jari bagian dasar kerucut
𝑟2 = jari-jari bagian puncak kerucut
ℎ = tinggi benda
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Alat tulis
2. Jangka
3. Jangka sorong
4. Kertas millimeter block
5. Over Head projector (OHP)
6. Penggaris
7. Planimeter
8. Spidol warna

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Kentang
2. Mentimun
3. Telur
4. Tomat
5. Wortel

3.2 Prosedur Percobaan


Prosedur praktikum kali ini yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum
karakteristik bahan hasil pertanian kali ini.
2. Menentukan kebulatan (sphericity) telur dengan menempatkan bahan pada
OHP hingga dapat diproyeksikan.
3. Menggambar proyeksi bahan pada kertas millimeter blok
4. Menentukan luas proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas dan luas
lingkaran terkecil yang membatasi proyeksi bahan dengan menggunakan
jangka, dan menghitung kebundaran bahan .
5. Menentukan kebulatan kentang, tomat, dan telur, dan mentimun dengan
menggunakan jangka sorong, mengukur sumbu-sumbu dari bahan yang
terdiri dari sumbu a (sumbu terpanjang/mayor), b (sumbu
pertengahan/intermediet), dan c (sumbu terpendek/minor)
6. Menentukan volume dan luas permukaan teoritis mentimun, kentang, tomat,
telur dan wortel dengan mengukur mengukur sumbu a, b, dan c dari bahan
7. Menentukan kemiripan bahan terhadap bentuk-bentuk geometri: bulat
memanjang (oblate spheroid), bulat memanjang (prolate spheroid), dan
kerucut berputar atau silinder, menghitung volume dan luas permukaan
teoritis bahan.
8. Mencatat hasil pengukuran dan perhitungan.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

4.1 Data Hasil Percobaan


4.1.1 Tabel 1. Data Hasil Pengukuran oleh Kelompok 1
Pengamatan Bahan 𝒓𝟏 𝒓𝟐 a b c h Rd Sp v s
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (m3) (m3)
Roundness 57 77 0,547
Sphercity 61,4 54,3 46,5 0,874
Kemiripan BMP 89,2 65,35 1,595 x 2,334
dengan 10-3
Geometri BMB 145,5 40,45 3,5017 0,174
x 10-3
KB 15,15 10,2 148 7,155 x 0,011
10-4
Sumber : (Hasil Praktikum Kelompok 1)

4.1.2 Tabel 2. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran Kelompok 2


r1 r2 a b c h
Pengamatan Bahan Rd Sp V (m3) S (m2)
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

Roundness (Telur) 47 65 0,52

Sphericity (Telur) 71,8 70,6 53,9 0,9037

BMP 76,1 58,6 1,09x 10-3 1,7626


Kemiripan
BMB 144 41,5 3,6 x 10-2 0,173587
Geometri
KB 12,2 0,33 15,6 2,49x10-3 0,77x10-3

Sumber : (Hasil Praktikum Kelompok 2)

4.1.3 Tabel 3. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran Kelompok 3

Pengamatan r1 r2 a b c h Rd Sp V (m3) S (m2)


Bahan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

Roundness
2,7 4,9 - - - - 0,3036 - - -
(Tomat)

Sphericity (Telur) - - 59,15 50 43,75 - - 0,85509 - -

BMP - - 86 57,2 - - - - 1,772x10-3 2,0201

Kemiripan 2,6366x10-
BMB - - 140,25 32 - - - - 3
0,02979
dengan
Geometri
3,7037x10-
KB 37,5 10 - - - 188 - - 4
0,02835

Sumber : (Hasil Praktikum Kelompok 3)

4.1.4 Tabel 4. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran Kelompok 4

Pengamatan r1 r2 a b c h Rd Sp V (m³) S (m²)


Bahan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Roundness 39 55 0.50
(tomat)
Sphericity (telur) 62.25 62.4 52 0.94
Kemiripan BMP 71.32 63.3 1.19𝑥10−3 1.7143
dengan
Geometri BMB 121 32.25 1.97𝑥10−3 0.1190
KB 12.56 7.1 17.7 5.51𝑥10−6 1.14𝑥10−3
Sumber : (Hasil Praktikum Kelompok 4)

4.2 Perhitungan
4.2.1 Perhitungan Kelompok 1
1 Roundness
𝑟1 2 (57)2
2
= = 0,547
𝑟2 (77)2

2 Sphericity
1 1
(𝑎 𝑥 𝑏 𝑥 𝑐) ⁄3 (61,4 × 54,3 × 46,5)3
= = 0,874
𝑎 61,4

3 BMP
4 4
𝑉 = (𝜋 𝑎 𝑏 2 )= (𝜋 × 0,0892 × 0,065352 )= 1,595 x 10-3 m3
3 3

1 1
𝑏 2 2 0,06535 2 2
𝑒 = [1 − ( ) ] = [1 − ( ) ] = 0,6806343169
𝑎 0,0892

𝑎 𝑏
𝑆 = 2𝜋 𝑏 2 + 2𝜋 𝑠𝑖𝑛−1 𝑒
𝑒

0,0892 × 0,06535
= 2𝜋 0,065352 + 2𝜋 𝑠𝑖𝑛−1 0,6806343169
0,6806343169

=2,334961459 m2

4 BMB
4 4
𝑉 = 3 (𝜋 𝑎2  𝑏) =3 (𝜋 0,14552 × 0,04045) = 3,5017 x 10-3 m3
1 1
𝑏 2 2 0,04045 2 2
𝑒 = [1 − (𝑎 ) ] = [1 − ( 0,1455 ) ] = 0,960579

𝑏2 1+𝑒 0,040452 1+0,960579


S = 2𝜋 𝑎2 + 2𝜋 𝑒
𝑙𝑛 (1−𝑒) = 2𝜋 .0,14552 + 2𝜋 0,960579 𝑙𝑛 (1−0,960579)

= 0,1748278873 m2

5 KB
𝜋
𝑉 = ( 3 ) ℎ (𝑟1 2 + 𝑟1 𝑟2 + 𝑟2 2 )
𝜋
= ( ) 0,148 (0,015152 ) + (0,01515 × 0,0102) + (0,01022 )
3

= 7,1558 x 10-4
1
𝑆 = 𝜋 (𝑟1 + 𝑟2 ) [ℎ2 + (𝑟1 − 𝑟2 )2 ]2
1
=𝜋(0,01515 + 0,0102) [0,1482 + (0,01515 − 0,0102)2 ]2

= 0,0117932 m2
4.2.2 Perhitungan Kelompok 2
(r )2 (34)2 1156
1. Roundness = (r1 )2 = (51)2 = 2601 = 0.4444
2
1 1
(abc)3 (70.4×67.2×53.4)3 84201.24303
2. Sphericity = = = = 0.898
a 70.4 70.4

3. BMP
4 4
V= (πa2 b) = (π × 75.22 × 60) = 1208076.584 mm3
3 3

= 1.208 × 10−3 m3

1 1
b 2 2 51 2 2
e = [1 − ( ) ] = [1 − ( ) ] = 0.734
a 75.2

ab 75.2×51
S = 2πb2 + 2π sin−1 e = 2π(602 ) + 2π sin−1 0.734
e 0.734

= 16389.78776 mm
= 1.6309 x 10−5 𝑚2

4. BMB
4 4
V = 3 (πa2 b) = 3 (π × 0.132 × 0.0285) = 2.017x10−3 m3
1 1
b 2 2 0.0285 2 2
e = [1 − (a) ] = [1 − ( ) ] = 0.9756
0.13

b2 1+e 0.02852 1+0.9756


S = 2πa2 + 2π ln (1−e) = 2π(0.132 ) + 2π ln (1−0.9756)
e 0.9756

= 0.1291 m2

5. KB
π π
V = 3 h(r1 2 + r1 r2 + r2 2 ) = 3 0.203(0.0065)2 + (0.0065 × 0.0105) +

(0.01052 ) = 4.6927 × 10−5 m3


1
S = π(r1 + r2 )[h2 + (r1 − r2 )2 ]2 = π(0.065 + 0.0105)[(0.203)2 +
1
(0.065 − 0.0105)2 ]2 = 0.0108 m2
4.2.3 Perhitungan Kelompok 3
1. Perhitungan roundness:
𝑟1 2 472
𝑅𝑑 = = = 0,52
𝑟2 2 652
2. Perhitungan sphericity:
1
(𝑎 × 𝑏 × 𝑐)3 ( 71,8 × 70,6 × 53,9 )1/3
𝑆𝑝 = = = 0,9037
𝑎 71,8

3. Perhitungan BMP, BMB, dan KB


a. BMP
4 4
V = 3 (π a b2 ) = 3 (π 76,1 mm x (58,6 mm)2 ) = 1,094632 x 10-3 m3
b 58,6 mm
e = [1- (a)2]1/2 = [1- (76,1 mm)2]1/2 = 0,63799
ab
S = 2 π b2 + 2 π sin-1 e
e
76,1 mm x 58,6 mm
= 2 π 58,62 mm + 2 π sin-1 0,63799
0,63799

= 1,7626 m2
b. BMB
4 4
V = 3 (π a2 b) = 3 (π 144 2 mm x 41,5 mm) = 3,604638 x 10-3 m3
b 41,5 𝑚𝑚
e = [1- (a)2]1/2 = [1- ( 144 mm )2]1/2 = 0,95757

1+e
S = 2 π a2 + 2 π b2ln (1−e)

e
41,5 2 𝑚𝑚 2 1+0,957
= 2 π 144 mm 2 + 2 π ( ) ln (1−0,957)= 0,173587 m2
0,95757

c. KB
π
𝑉 = ( ) h(𝑟1 2 + 𝑟1 𝑟2 + 𝑟2 2 )
3
π
= ( 3 ) 15,6 mm (12,22 mm + (12,2 mm x 0,33 mm) + (0,33)2mm

= 2,499041x10-6 m3

1
𝑆 = 𝜋(r1 + r2 )[ℎ2 + (r1 − r2 )2 ]2
= 0,771634 x 10-3 m2

4.2.4 Perhitungan Kelompok 4

a. Roundness
𝑟1 2 392
2
= 552 = 0.5028 mm
𝑟2
b. Sphericity
1
(𝑎 𝑥 𝑏 𝑥 𝑐) ⁄3 (62.25𝑥62.4𝑥52) 1/3
= = 0.9425
𝑎 62.25
c. BMP
4 4
𝑉 = 3 (𝜋𝑎𝑏 2) =3 (𝜋 𝑥 71.325 𝑥 63.32 ) = 1.197𝑥10−3
1
  b 2  2
e  1     1
  a   =[1 − ( 63.3 2 2
) ] = 0.4608
71.325
a b 1
S  2 b 2  2 sin e
e
71.325𝑥63.3
= 2𝜋(67.252 + 2𝜋 sin−1 𝑒 = 1.7143
0.4608

d. BMB
4 4
𝑉= (𝜋𝑎2 𝑏) = 3 (𝜋)1212 𝑥 32.25) = 1.9778 𝑥 10−3 m³
3
1 1
  b 2  2 32.25 2 2
e  1     = [1 − ( 121 ) ] = 0.9638
  a  

S  2 a 2  2 b ln  1  e  =
2

e 1 e 
(32.25)2 1+0.9638
=2𝜋(121)2 + 2𝜋 ( 0.9638 ) ln (1−0.9638) = 0.1190 m²

e. KB
 

V    h r1  r1 r2  r2
2 2

3
𝜋
=( 3 ) ℎ((12.5625)2 + (12.5625 𝑥 7.1) + (7.1)2 )
= 5.5128 𝑥 10−6 m³

 
1
S   r1  r2  h 2  r1  r2 
2 2

1
= 𝜋(12.5625 + 7.1)[17.72 + (12.5625 − 7.1)2 ]2
= 1.1442 𝑥 10−3 m²
BAB V
PEMBAHASAN

Praktikum karakteristik bahan hasil pertanian kali ini membahas mengenai


karakteristik fisik bahan hasil pertanian. Karakter fisik tersebut dilihat dari bentuk,
ukuran, kebulatan, dan kebundarannya yang dihubungan antara bentuk suatu
bahan hasil pertanian dengan volume dan luas permukaanya. Praktikum kali ini
bahan yang digunakan untuk percobaan adalah kentang, tomat, telur, timun, dan
wortel.
Praktikum kali ini praktikan melakukan pengukuran dan perhitungan
terhadap semua bahan hasil pertanian yang sudah ditentukan oleh asisten.
Pengukuran dan perhitungan kebulatan (sphericity) praktikan menggunakan telur
yang akan dijadikan sebagai bahan percobaannya. Pengukuran dan perhitungan
kebulatan telur tersebut praktikan menggunakan OHP melalui penggambaran
bayangan telur pada OHP ini, percobaan dengan OHP ini dilakukan untuk
mengetahui perbandingan antara diameter bola yang mempunyai volume yang
sama dengan objek dengan diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi objek
sehingga praktikan dapat menggambarkannya dalam kertas millimeter block dan
menghitungnya sesuai luasan yang tergambar. Nilai sphericity yang praktikan
peroleh adalah sebesar 0,898. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa telur
memiliki bentuk yang hampir bulat karena hasil yang diperoleh mendekati 1, yang
artinya semakin mendekati 1 nilai kebulatan suatu bahan menyerupai bola. Bahan
hasil pertanian yang memiliki nilai sphericity mendekati 1 akan lebih mudah
menggelinding karena permukaan bahan tersebut menyerupai bola. Untuk
menanggapi hal ini praktikan harus melakukan penanganan terhadap bahan
tersbut agar bahan hasil pertanian tersebut tidak mudah menggelinding.
Pengukuran roundness praktikan melakukan pengukuran terhadap bahan
lain yaitu praktikan menggunakan tomat untuk dijadikan bahan percobaan.
Pengukuran roundness ini dilakukan menggunakan jangka sorong dengan
melakukan pengukuran terhadap besar r1 dan r2. Hasil yang diperoleh dari hasil
pengukuran adalah 0,444. Sama halnya dengan sphericity yang telah dijelaskan
bahwa apabila nilai mendekati 1, maka suatu bahan hasil pertanian tersebut akan
semakin bundar, namun pada pengukuran roundness kali ini hasil yang diperoleh
jauh dari angka 1 sehingga bentuk dan ukuran tomat ini tidak terlalu bundar.
Suatu karakteristik bahan hasil pertanian dapat di cari berdasarkan sifat bentuk
dan ukuran dengan melakukan proses grading, sortasi, dan penanganan serta
proses penyimpanan lainnya. Penanganan bahan hasil pertanian ini dibutuhkan
untuk membantu serta meminimalisir terjadinya kerusakan pada suatu bahan hasil
pertanian.
Cara penanganan yang tepat untuk mengatasi sifat bulky (memakan banyak
ruang) suatu bahan pertanian, praktikan melakukan pengukuran volume dan luas
permukaan bahan hasil pertanian untuk nantinya data tersebut digunakan sebagai
bahan acauan untuk penyimpanan dalam storage sehingga dapat mengetahui besar
volume bahan hasil pertanian yang akan disimpan. Penyimpanan bahan hasil
pertanian akan berpengaruh terhadap kapasitas ruang simpan dan yang lebih
pentingnya lagi apabila luas permukaan bahan hasil pertanian besar, maka dapat
menyebabkan bahan hasil pertanian mudah untuk mengeluarkan kalor yang
mengakibatkan panas didalam storage besar sehingga mengakibatkan proses
respirasi menjadi lebih cepat dan akhirnya bahan hasil pertanian akan mudah
mengalami layu atau krenasi karena bahan pertanian tersebut terlalu banyak
menyerap panas dari lingkungan. Selain menyebabkan bahan hasil pertanian
panas, bahan tersebut akan mudah rusak.
Praktikum kali ini selain membandingkan dengan standar bentuk acauan,
praktikan melakukan pengukuran dengan mengamati kemiripan suatu bahan
dengan benda geometri. Hal ini diperlukan untuk melakukan proses sortasi dan
grading sehingga praktikan akan dengan mudah mengetahui kualitas bahan hasil
pertanian yang baik dan yang kurang baik. Penentuan suatu bahan hasil pertanian
dapat memeberikan manfaat kepada desaigner mesin sortasi dalam mendesain
item-item setiap mesinnya.
Praktikum kali ini praktikan mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut
yaitu kurangnya penjelasan asisten dosen mengenai pembagian pengukuran dan
perhitungan suatu bahan yang ditinjau dari kebulatan dan kebundarannya
sehingga praktikan seringkali bertanya kepada praktikan lain untuk mengetahui
pembagian perhitungan yang telah ditentukan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum kali ini yaitu:
1. Bahan hasil pertanian mempunyai karakteristik yang beragam baik bentuk,
ukuran, kebulatan, dan kebundarannya.
2. Penentuan bentuk suatu bahan hasil pertanian merupakan salah satu
langkah untuk menangani masalah bahan hasil pertanian.
3. Bentuk seuatu bahan hasil pertanian sangat berhubungan dengan volume
dan luas permukaan bahan , yang mana jika volume terlalu besar maka
akan mempengaruhi terhadap storage (penyimpanan) bahan hasil
pertanian.

6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Penjelasan asisten dosen lebih diperjelas kembali baik dalam prosedur
raktikum dan penjelasan mengenai materi dan teknik pengukuran sehingga
proses pengukuran akan lebih lancer dan tidak membingungkan praktikan.
2. Proses perhitungan lebih baik dikerjakan oleh semua anggota kelompok
sehingga memudahkan praktikan dalam perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA

Gumilang, Galih. 2013. Sifat Fisik Bahan Pertanian terdapat pada:


http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2050667-Sifat Fisik
Bahan Pertanian/ ( Diakses tanggal 2 Oktober 2017 Pukul 22.35 WIB ).
Taufiqulla.2018. Sifat Komoditas Hasil Pertanian terdapat pada:
https://www.tneutron.net/pangan/sifat-komoditas-hasil-pertanian/
(Diakses pada 13 September 2018 Pukul 22.45)
LAMPIRAN
Dokumentasi Praktikum

Gambar 1. Bahan praktikum


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

Gambar 2. Pengukuran sphericity telur menggunakan over head projector


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018
Gambar 3. Pengukuran bentuk dan ukuran
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

Anda mungkin juga menyukai