Oleh :
Nama
NPM
Hari, Tgl Praktikum
Waktu
Co.Ass
Latar Belakang
1.2
Tujuan Praktikum
Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran,
kebundaran, kebulatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
1.
Potongan membujur
Potongan melintang
Deskripsi
Menyerupai bentuk bulatan (spheroid)
Datar pada bagian pangkal dan pucuknya
Diameter vertikal > diameter horizontal
Meruncing kearah bagian puncak
Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian pangkal
Sumbu yang menghubungkan pangkal dan puncak tidak
Obovate
Elliptical
Truncate
Unequal
Ribbed
Regular (teratur)
Irregular
sudut
Bagian horisontalnya menyerupai lingkaran
Potongan horisontalnya tidak berbentuk lingkaran
diameter terpanjang
a
Kebulatan dari suatu
bahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Dimana,
a = sumbu terpanjang (sumbu mayor)
b = sumbu terpanjang normal ke a (sumbu intermediate)
c = sumbu terpanjang normal ke a dan b (sumbu minor)
d. Pengukuran dimensi sumbu
Untuk objek-objek yang berukuran kecil seperti biji-bijian, garis besar
proyeksi dari setiap sampel dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat
photo pembesar (photographic enlarger), namun secara sederhana dapat pula
dilakukan dengan metode proyeksi dengan menggunakan OHP (Overhead
Projector).
Adapun cara penggunaan pengukuran dimensi sumbu menggunakan OHP
adalah sebagai berikut :
1. Bahan (biji-bijian) diletakkan di atas OHP untuk diproyeksikan.
2. Kertas milimeter blok dipasangkan pada layar sehingga proyeksi bahan
berada di atas kertas milimeter blok tersebut.
3. Buatlah pola pada kertas milimeter blok sesuai dengan batas garis tepi dari
bahan.
4. Setelah dilakukan penjiplakan pola (tracing) maka sumbu a, b, dan c dari
bahan dapat diukur. Sumbu a adalah sumbu terpanjang (sumbu mayor),
sumbu b adalah sumbu pertengahan (sumbu intermediate), dan sumbu c
adalah sumbu terpendek (sumbu minor).
e. Kemiripan terhadap benda-benda geometri
Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk bahan hasil
pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan bendabenda geometri tertentu, yaitu bulat memanjang (prolate spheroid), bulat
membujur (oblate spheroid), dan kerucut berputar atau silinder. Adapun
definisi dari masing-masing bentuk tersebut adalah sebagai berikut :
Bulat memanjang (prolate spheroid) adalah bentuk yang terjadi kalau
sebuah elips berputar pada sumbu panjangnya. Salah satu contoh dari
bentuk ini adalah buah lemon (sejenis jeruk sitrun).
4
( a b2 )
V= 3
Keterangan :
V = volume
S = luas permukaan
a = sumbu memanjang elips (major axes)
b = sumbu membujur elips (minor axes)
e = eksentrisitas
e=
2 1/ 2
[ ( )]
b
1
a
ab
e
S = 2 b2 + 2
sin-1 e
Bulat membujur (oblate spheroid) adalah bentuk yang terjadi kalau sebuah
elips berputar pada sumbu pendeknya. Salah satu contohnya adalah buah
anggur.
4
( a b2 )
V= 3
e=
2 1/ 2
[ ( )]
b
1
a
b
e
S = 2 b + 2
1+e
( 1e
)
ln
( 3 )h (r
2
1
+r 1 r 2+ r 2
2
2
S = ( r 1 +r 2 [ h + ( r 1r 2) ]
1/ 2
Keterangan :
r1 = jari-jari bagian dasar kerucut
r2 = jari-jari bagian puncak kerucut
h = tinggi benda
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
d1
d
[ ( )]
e = eksentrisitas
2 1/ 2
[ ( )]
b
1
a
b2
e
S = 2 b + 2
ln
1+e
( 1e
)
( 3 )h (r
2
1
+r 1 r 2+ r 22)
1/ 2
2
2
S = ( r 1 +r 2 [ h + ( r 1r 2) ]
Keterangan :
r1 = jari-jari bagian dasar
kerucut
r2 = jari-jari bagian
puncak kerucut
h = tinggi benda
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
4.1 Hasil
Roundness
Sphericity
Kemiripan
1.
Tomat 1
R1= 5,2 cm
R2= 8,2 cm
Rrata-rata= 0,365
Tomat 2
R1= 6,2 cm
R2= 8,0 cm
Rrata-rata= 0,600
Tomat 3
R1= 5,4 cm
R2= 7,2 cm
Rrata-rata= 0,500
Tomat 1
a = 6,94 cm
b = 5,10 cm
c = 4,96 cm
Srata-rata = 0,806
Tomat 2
a = 6,2 cm
b = 5,61 cm
c = 5,50 cm
Srata-rata = 0,929
Tomat 3
a = 5,8 cm
b = 5,11 cm
c =5,0
Srata-rata = 0,912
Telur 1
R1= 5 cm
R2= 6 cm
Rrata-rata= 0,694
Telur 2
R1= 4,7 cm
R2= 6,1 cm
Rrata-rata= 0,594
Telur 3
R1= 4,5 cm
R2= 7,3 cm
Rrata-rata= 0,379
Jeruk 1
a = 6,5 cm
b = 6,3 cm
c = 4,8 cm
Srata-rata = 0,8945
Jeruk 2
a = 7,0 cm
b = 6,8 cm
c = 5,4 cm
Srata-rata = 0,9083
Jeruk 3
a = 6,3 cm
b = 6,2 cm
c = 5,6 cm
Srata-rata = 0,9564
Kentang 1
R1= 3,55 cm
R2= 4,6 cm
Rrata-rata= 0,596
Tomat 1
a = 6,54 cm
b = 5,4 cm
c = 5,23 cm
2.
3.
Wortel 1
a = 3,9 cm
b = 1,44 cm
h = 19,8 cm
S = 334,720 cm2
V = 474,812 cm3
Wortel 2
a = 3,5 cm
b = 1,4 cm
h = 20,2 cm
S = 312,630cm2
V = 404,241 cm3
Wortel 3
a = 4,16 cm
b = 1,24 cm
h = 15,8 cm
S = 272,579 cm2
V = 397,123 cm3
Lemon 1
a = 5,8 cm
b = 3,9 cm
e = 0,74
S = 9262,94 cm2
V = 369,675 cm3
Lemon 2
a = 5,3 cm
b = 4,0 cm
e = 0,656
S = 8424,8 cm2
V = 355,209 cm3
Lemon 3
a = 6,0 cm
b = 4,0 cm
e = 0,74
S = 9827,19 cm2
V = 402,123 cm3
Jeruk 1
a = 6,71 cm
b = 5,11 cm
e = 0,648
4.
5.
Kentang 2
R1= 3,6 cm
R2= 4,6 cm
Rrata-rata= 0,612
kentang 3
R1= 3,6 cm
R2= 4,1 cm
Rrata-rata= 0,771
Srata-rata = 0,870
Tomat 2
a = 6,42 cm
b = 5,51 cm
c = 5,31 cm
Srata-rata = 0,892
Tomat 3
a = 6,09 cm
b = 5,15 cm
c = 4,85cm
Srata-rata = 0,876
Telur 1
R1= 4,5 cm
R2= 6,6 cm
Rrata-rata= 0,465
Telur 2
R1= 4,5 cm
R2= 7,2 cm
Rrata-rata= 0,390
Telur 3
R1= 4,8 cm
R2= 6,5 cm
Rrata-rata= 0,545
Jeruk 1
a = 6,29 cm
b = 6,27 cm
c = 4,26 cm
Srata-rata = 0,8777
Jeruk 2
a = 6,9 cm
b = 6,2 cm
c = 4,16 cm
Srata-rata = 0,8151
Jeruk 3
a = 7,0 cm
b = 6,9 cm
c = 4,98 cm
Srata-rata = 0,8887
Kentang 1
R1= 7,65 cm
R2= 9,05 cm
Rrata-rata= 0,714
Kentang 2
R1= 6,8 cm
R2= 10,8 cm
Rrata-rata= 0,396
Kentang 3
R1= 6,5 cm
R2= 9,8 cm
Rrata-rata= 0,440
Tomat 1
a = 6,5 cm
b = 5,17 cm
c = 5,08 cm
Srata-rata = 0,853
Tomat 2
a = 5,38 cm
b = 5,22 cm
c = 5,19 cm
Srata-rata = 0,978
Tomat 3
a = 6,06 cm
b = 4,70 cm
S = 478,317 cm2
V = 963,728 cm3
Jeruk 2
a = 6,52 cm
b = 4,81cm
e = 0,675
S = 443,668 cm2
V = 856,502 cm3
Jeruk 3
a = 6,32 cm
b = 5,15 cm
e = 0,641
S = 326,320 cm2
V = 861,648 cm3
Wortel 1
r1 = 3,05 cm
r2 = 1,23 cm
h = 16 cm
S = 216,5236 cm2
V = 244,007 cm3
Wortel 2
r1 = 3,5 cm
r2 = 1,8 cm
h = 16 cm
S = 267,9065 cm2
V = 365,09 cm3
Wortel 3
r1 = 3,0 cm
r2 = 1,2 cm
h = 18 cm
S = 238,6889 cm2
V = 264,65 cm3
Lemon 1
a = 5,06 cm
b = 3,81 cm
e = 0,658
S = 7666,041 cm2
V = 307,67 cm3
Lemon 2
a = 5,4 cm
b = 4,03 cm
e = 0,665
S = 8595,876 cm2
V = 367,361 cm3
Lemon 3
c = 4,54 cm
Srata-rata = 0,834
a = 5,58 cm
b = 3,53 cm
e = 0,774
S = 8131,409 cm2
V = 291,254 cm3
Keterangan :
Roundness
2
Roudness ( Rd )=
Ap r 1
=
Ac r 22
Sphericity
1
( a b c) 3
Sphericity=
a
Kemiripan
Menentukan volume dan luas permukaan teoritis lemon, wortel, dan jeruk
1.
Bulat memanjang (prolate spheroid) ; seperti Lemon
4
( a b2 )
V= 3
e=
2 1/ 2
[ ( )]
b
1
a
ab
e
S = 2 b + 2
sin-1 e
2 1/ 2
[ ( )]
b
1
a
b2
e
S = 2 b + 2
1+e
( 1e
)
ln
( 3 )h (r
2
1
+r 1 r 2+ r 2
2
2
S = ( r 1 +r 2 [ h + ( r 1r 2) ]
1/ 2
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai roundness, sphericity,
Vrata-rata, dan Srata-rata dari masing-masing bahan hasil pertanian (telur, tomat,
kentang, jeruk, dan wortel) seperti yang dapat dilihat pada tabel 1 di atas.
Kebundaran (roundness) merupakan suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari
suatu benda padat. Secara teoritis, nilai kebundaran suatu bahan berkisar dari 0-1.
Apabila nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk
bahan tersebut bundar. Begitu pula dengan kebulatan (sphericity), yang dapat
didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter bola yang mempunyai volume
yang sama dengan diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi objek, seperti
halnya nilai kebumdaran, nilai kebulatan suatu bahan juga berkisar antara 0-1.
Apabila nilai kebulatan suatu bahan hasil pertranian mendekati 1, maka bahan
tersebut mendekati bentuk bola (bulat). Selain membandingkan dengan bentuk
standar, penentuan bentuk bahan hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan
melihat kemiripan dengan benda-benda geometri tertentu, seperti bulat
memanjang (prolate spheroid), bulat membujur (oblate spheroid), dan kerucut
berputar atau silinder. Setelah itu barulah melakukan perhitungan terhadap volume
dan luas produk. Volume dan luas produk akan semakin besar apabila nilai sumbu
a, sumbu b, sumbu c semakin tinggi nilainya. Untuk lebih jelasnya, bentuk dan
ukuran dari bahan-bahan pertanian akan dipaparkan sebagai berikut :
Telur
Pada pengamatan terhadap kebundaran (roundness) pada telur dilakukan
oleh kelompok 2 dan 4. Setiap kelompok menentukan nilai kebundaran
(roundness) telur masing-masing 3 buah telur. Pada kelompok 2, besarnya nilai
roundness rata-rata telur 1 adalah 0,694, telur 2 adalah 0,594, dan telur 3 adalah
0,397. Dari ketiga telur tersebut yang memiliki roundness terbesar adalah pada
telur 1, yaitu 0,694. Hal ini berarti telur 1 memiliki nilai roundness yang paling
mendekati 1 jika dibandingkan dengan telur yang lain. Ini artinya telur 1 dapat
digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati bundar
jika dibandingkan dengan telur 2 dan 3. Sedangkan pada kelompok 4, besarnya
nilai roundness rata-rata telur 1 adalah 0,465, telur 2 adalah 0,390, dan telur 3
adalah 0,545. Dari ketiga telur tersebut yang memiliki roundness terbesar adalah
pada telur 3, yaitu 0,545. Hal ini berarti telur 3 memiliki nilai roundness yang
paling mendekati 1 jika dibandingkan dengan telur yang lain. Ini artinya telur 3
dapat digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati
bundar jika dibandingkan dengan telur 1 dan 2.
Kentang
Pada pengamatan terhadap kebundaran ( roundness ) pada kentang
dilakukan oleh kelompok 3 dan 5. Setiap kelompok menentukan nilai kebundaran
(roundness) kentang masing-masing 3 buah. Pada kelompok 3, besarnya nilai
roundness rata-rata kentang 1 adalah 0,596, kentang 2 adalah 0,612, dan kentang
3 adalah 0,771. Dari ketiga kentang tersebut yang memiliki roundness terbesar
adalah pada kentang 3, yaitu 0,771. Hal ini berarti kentang 3 memiliki nilai
roundness yang paling mendekati 1 jika dibandingkan dengan kentang yang lain.
Ini artinya kentang 3 dapat digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian
yang paling mendekati bundar jika dibandingkan dengan kentang 1 dan 2.
Sedangkan pada kelompok 5, besarnya nilai roundness rata-rata kentang 1 adalah
0,714, kentang 2 adalah 0,396, dan kentang 3 adalah 0,440. Dari ketiga kentang
tersebut yang memiliki roundness terbesar adalah pada kentang 1, yaitu 0,714.
Hal ini berarti kentang 1 memiliki nilai roundness yang paling mendekati 1 jika
dibandingkan dengan kentang yang lain. Ini artinya kentang 1 dapat digolongkan
dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati bundar jika
dibandingkan dengan kentang 2 dan 3.
Jeruk
Pada pengamatan terhadap kebulatan (sphericity) pada jeruk dilakukan
oleh kelompok 2 dan 4. Setiap kelompok menentukan nilai kebulatan (sphericity)
jeruk masing-masing 3 buah. Pada kelompok 2, besarnya nilai sphericity ratarata jeruk 1 adalah 0,9083, jeruk 2 adalah 0,8945, dan jeruk 3 adalah 0,9564. Dari
ketiga jeruk tersebut yang memiliki sphericity terbesar adalah pada jeruk 3, yaitu
0,9564. Hal ini berarti jeruk 3 memiliki nilai sphericity yang paling mendekati 1
jika dibandingkan dengan jeruk yang lain. Ini artinya jeruk 3 dapat digolongkan
dalam kategori bahan hasil pertanian yang paling mendekati bentuk bola (bulat)
jika dibandingkan dengan jeruk 1 dan 2. Sedangkan pada kelompok 4, besarnya
nilai sphericity rata-rata jeruk 1 adalah 0,8777, jeruk 2 adalah 0,8151, dan jeruk 3
adalah 0,8887. Dari ketiga jeruk tersebut yang memiliki sphericity terbesar juga
terdapat pada jeruk 3, yaitu 0,8887. Hal ini berarti jeruk 3 memiliki nilai
sphericity yang paling mendekati 1 jika dibandingkan dengan jeruk yang lain. Ini
artinya jeruk 3 dapat digolongkan dalam kategori bahan hasil pertanian yang
paling mendekati bentuk bola (bundar) jika dibandingkan dengan jeruk 1 dan 2.
Hal ini menunjukkan bahwa dari hasil pengukuran pada jeruk 3 yang dilakukan
olek kelompok 2 dan 4 memiliki bentuk yang paling mendekati seperti bentuk
bulat karena nilai spherycity-nya paling mendekati 1.
Selain pengukuran kebulatan (sphericity), pada jeruk juga dilakukan
pengukuran dimensi sumbu, dan kemudian menentukan kemiripan bahan terhadap
benda-benda geometri, serta menghitung volume dan luas permukaan teoritisnya.
Untuk kemiripan bahan terhadap benda geometri, jeruk termasuk dalam bentuk
bulat membujur (oblate spheroid) dimana bentuk ini terjadi apabila sebuah
bentuk elips berputar pada sumbu bujurnya. Untuk jeruk 1 besarnya Vrata-rata adalah
sebesar 963,728 cm3 dan Srata-rata 478,317 cm2, untuk jeruk 2 besarnya Vrata-rata
adalah sebesar 856,502 cm3 dan Srata-rata 443,6682 cm2, dan Untuk jeruk 3 besarnya
Vrata-rata adalah sebesar 861,648 cm3 dan Srata-rata 326,320 cm2. Diantara ketiga jeruk
tersebut memiliki volume dan luas yang tidak jauh berbeda, ini artinya ketiga
jeruk tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang cukup seragam.
Tomat
Diantara ketiga lemon tersebut memiliki volume dan luas yang tidak jauh berbeda,
ini artinya ketiga lemon tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang cukup
seragam.
Dengan mengetahui luas permukaan dari buah-buahan seperti jeruk,wortel
dan lemon sangat penting dalam tes-tes tertentu, misalnya dalam pengukuran
respirasi, dalam penentuan warna dan pemantulan cahaya, dalam fenomena
transfer panas, dll. Dalam perkembangan terakhir luas permukaan bahan,
disamping warna, juga sangat menentukan dalam pengembangan image-sensor
unatuk keperluan otomatisasi dan robotisasi mesin-mesin pertanian. Sedangkan
dengan mengetahui volume dari berbagai produk pertanian berperan sangat
penting dalam berbagai teknologi proses dan dalam evaluasi kualitas produk.
Wortel
Pada pengamatan terhadap kemiripan pada benda-benda geometri pada
wortel dilakukan oleh kelompok 1 dan 4. Setiap kelompok melakukan pengukuran
dimensi sumbu bahan, menentukan kemiripan bahan terhadap benda-benda
geometri, dan menghitung volume dan luas permukaan teoritisnya. Untuk
kemiripan bahan terhadap benda geometri, wortel termasuk dalam bentuk kerucut
berputar atau silinder dimana bentuk ini menyerupai kerucut atau silinder
(tabung). Pada kelompok 1, besarnya nilai Vrata-rata pada wortel 1 adalah sebesar
474,812 cm3 dan Srata-rata 334,720 cm2, besarnya nilai Vrata-rata pada wortel 2 adalah
sebesar 404,241 cm3 dan Srata-rata 312,630 cm2, dan besarnya nilai Vrata-rata pada
wortel 3 adalah sebesar 397,123 cm3 dan Srata-rata 272,579 cm2. Diantara ketiga
wortel tersebut memiliki volume dan luas yang tidak jauh berbeda, ini artinya
ketiga wortel tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang cukup seragam.
Sedangkan pada kelompok 4, besarnya nilai Vrata-rata pada wortel 1 adalah sebesar
244,007 cm3 dan Srata-rata 216,5236 cm2, besarnya nilai Vrata-rata pada wortel 2 adalah
sebesar 365,09 cm3 dan Srata-rata 267,9065 cm2, dan besarnya nilai Vrata-rata pada
wortel 3 adalah sebesar 264,65 cm3 dan Srata-rata 238,6889 cm2. Diantara ketiga
wortel tersebut memiliki volume dan luas yang tidak jauh berbeda, ini artinya
ketiga wortel tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang cukup seragam.
Dengan mengetahui luas permukaan dari buah-buahan seperti jeruk,wortel
dan lemon sangat penting dalam tes-tes tertentu, misalnya dalam pengukuran
respirasi, dalam penentuan warna dan pemantulan cahaya, dalam fenomena
BAB VI
KESIMPULAN
6.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum mengenai Karakteristik
Fisik Bahan Hasil Pertanian (Bentuk dan Ukuran) ini adalah sebagai berikut :
Besarnya nilai roundness telur 1 pada kelompok 2 memiki nilai kebundaran
yang paling mendekati 1, sehingga paling mendekati bentuk bundar.
Sedangkan pada kelompok 4, telur 3 lah yang memiliki nilai kebundaran
(roundness) paling mendekati 1, sehingga paling mendekati bentuk bundar.
Besarnya nilai roundness kentang 3 pada kelompok 3 memiki nilai
kebundaran yang paling mendekati 1, sehingga paling mendekati bentuk
bundar. Sedangkan pada kelompok 5, kentang 1 lah yang memiliki nilai
kebundaran (roundness) paling mendekati 1, sehingga paling mendekati
bentuk bundar.
6.2
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
Praktikan dapat menggunakan alat dan bahan secara hati-hati dikarenakan
salah satu dari bahan percobaan dapat pecah seperti telur, tomat yang dapat
benyek, teliti dalam penggunaan rumus untuk perhitungan V dan S yang
DAFTAR PUSTAKA
Hasil
Pertanian______Semester
Ganjil
2011/2012.
Pertanian.
bahan/pengBhn01.doc
LAMPIRAN