PERTANIAN
Penilaian :
1. Kehadiran
2. Tugas
3. Quis
4. UAS/UTS
5. Praktikum
POKOK BAHASAN (7X)
D
SIFAT THERMAL
E
SIFAT ELEKTRIS
F
SIFAT OPTIS
SIFAT FISIK
Home
SIFAT MEKANIK
Home
Sifat Optis
• Sifat Optis ( light transmitance dan
reflectance) digunakan untuk sortasi,
grading, penentuan kematang dan warna
permukaan produk.
Home
Reference
•
• Bakker-Arkema, F.W., J. DeBaerdemaeker, P. Amirante, M.
Ruiz-Altiment, and C.J. Studman (1999). CIGR Handbook of
Agricultural Engineering Volume IV: Agro-Processing
Engineering. ASAE
• Hall, C.W. and D.C. Davis. 1979. Processing Equipment for
Agricultural Products. The AVI Publishing Company, Inc.
• Mohsenin, Nuri. N.1984. Electromagnetic Radiation Properties of
foods and Agricultural Products. Gordon and Dreach Science
Publishers. New York.
• Mohsenin, Nuri. N.1970. Physical Properties of Plant and Animal
Materials. Gordon and Dreach Science Publishers. New York.
• Sitkei, G. 1986. Mechanics of Agricultural Materials. Elsevier.
sEe uu…..
Next Week
SIFAT FISIK
PHYSICAL PROPERTIES
Dalam metode :
dilakukan melalui pengamatan terhadap
dari potongan
dan atau mengukur parameter2
Bahan.
• Pemanenan
• Penanganan
• Pengolahan
Beberapa produk pertanian (buah dan sayur)
Iebih mudah rusak dari pada produk Iainnya
(bijian).
2
KERUSAKAN BIJIAN
Biji mengalami kerusakan selama perontokon,
pengangkutan, dsb.
Hal ini mempengaruhi mutu gilingan, kehilangan selama
pengayakan, dan daya kecambah bijian.
4
PENYEBAB KERUSAKAN
MEKANIS
• Kerusakan mekanis dapat disebabkan oleh gaya
internal atau gaya eksternal dibawah kondisi statis atau
dinamis.
• Kerusakan karena gaya internal sbg akibat dari
perubahan suhu, kadar air, kimia, dan biologi.
• Kerusakan bahan sering dihubungkan dengan teori
stress maksimum. Salah satu kriteria kekuatan: stress
maksimum yang diijinkan.
• Perlu diketahui sifat mekanis produk seperti stress
karena tarikan, tekanan, geseran.
• Pemetikan buah menimbulkan kerusakan mekanis. Jika
pohon digoyang, akan timbul gaya impact antara buah
dengan batang dan buah lainnya. Jaringan buah akan
rusak; warnanya berubah menjadi coklat.
5
PERUBAHAN BIOLOGI DAN KIMIA
6
PERUBAHAN BIOLOGI DAN KIMIA
7
BENTUK PENAMPAKAN
KERUSAKAN MEKANIS
8
Buah yang mengalami kerusakan harus
segera diproses.
9
KERUSAKAN KARENA TUMBUKAN
(IMPACT)
11
KETINGGIAN TUMBUKAN (IMPACT)
• Jadi ketinggian yg diijinkan (h):
h < = ((0.04 06diijinkan (1-V2) R4 ,Lt2)/(m2 E4))
Contoh kasus:
Berapa ketinggian maksimum yg tidak menimbulkan
kerusakan umbi produk tertentu X?
Diketahui massa m = 1 kg, jari-jari R = 5cm, A t = 3x10-
3 detik, stress σ diijinkan =300N/cm2, v = 0,45 m/det, E
= 1806 N/cm2
Jawab:
dari persamaan diatas, maka ketinggian maksimum h =
61 cm
12
CUSHIONING MATERIAL
13
PENGARUH BEBERAPA PARAMETER THE
KERUSAKAN - MEKANIS
14
PENGARUH BEBERAPA PARAMETER
KERUSAKAN MEKANIS
15
Kuliah:8
SIFAT AERO HYDRO DINAMIK
BAHAN PERTANIAN
Dr. Andasuryani, STP,Msi
L/O/G/O
• Udara dan air sering digunakan dalam proses
penanganan dan prosesing produk pertanian
seperti pemindahan bahan dan pemisahan
produk dari bahan-bahan yang tidak
diperlukan (kotoran)
Fd
Fg Fd
p f 1
C Ap f Vt
2
mp g
p 2
p f 1
C Ap f Vt
2
W
p 2
p f
Vt 2W
2
p f CAp
p f
C 2W 2
Vt p f Ap
• Benda yang
Dp 2
berbentuk bulat Ap
dengan dimensi 4
efektif Dp
– luas proyeksi
produk dan berat g f Dp 2
W
(Mohsenin, 1986) 6
adalah
• Sifat aero dan hidro dinamik seperti
kecepatan terminal dari bahan pertanian
adalah penting dan dibutuhkan untuk
perancangan sistem pengangkutan
menggunakan aliran udara dan air dan
peralatan pemisahan.
• Pada sistem pembawa dengan tekanan udara
(pneumatik) maka proses pemisahan bahan
akan terjadi ketika kecepatan terminal udara
lebih besar dari kecepatan terminal bahan.
• Pada gerak jatuh bebas, kecepatan yang stabil dari
partikel bergantung pada sifat fisiknya dan densitas
udaranya.
• Sebuah partikel massa (mp) dalam jatuhnya bebas akan
memperoleh :
– terminal konstan atau suspensi atau kecepatan kritis (Vt)
– gaya gravitasi (Fg) = gaya aerodinamis ke atas (Fd)
berlawanan arah
22
• Sifat fisik bahan:
– Density Perhitungan terminal
velocity bahan.
– Bentuk dan ukuran
– Koefisien drag
Hubungan Koefisien Drag,
Kecepatan Terminal dengan
bilangan Reynold
8 W f ( p f )
CN
2
p
R 2
N R
V
d f
• Data dari sifat aerodyamic kacang
untuk tujuan pemisahan dari benda-
benda asing sbb:
• Diameter mayor : 0.584 in
• Diameter minor : 0.252 in
• Diameter intermediate : 0.313 in
• Berat = 1.12 x 10-3 lb
• Volume = 1.52 x 10-5 ft3
• Massa jenis udara = 2. 38 x 10-3 slug/ft3
• Viscositas udara = 3.74 x 10-7 lb sec/ft2
• Volume = 1.52 x 10-5 ft3
L/O/G/O
• Rheologi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari tentang deformasi dan
aliran
• Deformasi dan aliran terjadi karena
adanya gaya.
• Sebuah gaya dapat merubah bentuk
produk bahan padat (buah dan sayuran)
atau arah aliran dari bahan cair atau
bahan berbentuk granular
• Sifat mekanik didefinisikan sebagai
sifat/ karakteristik bahan jika
dikenai gaya
• Sifat rheologi produk pertanian :
sifat produk pertanian yang
mengalami deformasi dan aliran
akibat adanya gaya.
• Karena adanya gaya yang bekerja
pada produk pertanian, maka sifat
rheologi dapat juga dikatakan
sebagai sifat mekanik produk
pertanian
• Kapan terjadinya? Buah-
buahan dan sayuran dapat
mengalami deformasi
karena adanya gaya
selama penanganan dan
pengiriman/packing/trans
portasi.
• Bagaimana mengatasinya?
Beberapa produk dipanen
sebelum produk-produk
tersebut masak penuh
untuk mencegah
kerusakan. Mendesain
alat/mesin yg
mempertimbangkan sifat
rheologi bahan
Kegunaan:
Imada.com
http://www.directindustry.com/prod/andilog-technologies/product-7999-411526.html
http://texturetechnologies.com/texture-profile-analysis/texture-profile-analysis.php
Strain Regangan
Stress Tegangan
Sifat-sifat mekanik
• Stress (MPa) F
A
F
A
L
• Strain (mm/mm)
Kondisi
awal
L
L
Setelah
deformasi
L
• Modulus Young / modulus elastisitas
F L
E *
A L
• Energi (J)
• Firmness/keteguhan
• Jika bahan mendapat stress shear
atau tekanan hidrostatik, maka
modulus yang dipakai adalah modulus
shear dan modulus curah (bulk)
s
Q
Q s
G
As L
Hubungan antara gaya dan deformasi
Gaya
Deformasi
Lateral Aksial Energi Firmness
Kadar air Load (kg) Deformasi Load (kg) Deformasi Lateral Aksial Lateral Aksial
22 20 1.72 16.67 1.57 0.017 0.013 11.650 10.638
18 30 1.80 23.33 1.43 0.027 0.017 16.667 16.279
14 93.33 2.62 26.67 1.20 0.122 0.016 35.669 22.222
10 106.67 2.72 26.67 1.13 0.145 0.015 39.264 23.529
7 120 3.49 26.67 0.92 0.209 0.012 34.417 29.091
Efek posisi pembebanan dan kadar air terhadap sifat mekanik biji
kakao
140 4.00
120 3.50
Deformasi (mm)
100 3.00
Gaya (N)
2.50
80
2.00
60
1.50
40 1.00
20 0.50
0 0.00
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
Kadar Air (%) Kadar Air (%)
0.25 45
40
Firmness (N/mm)
0.20 35
30
Energi (J)
0.15 25
0.10 20
15
0.05 10
5
0.00 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25
Kadar Air (%) Kadar Air (%)
Lateral
Kadar air (%,
Gaya rupture Deformasi Energi rupture Firmness
bb)
(N) (mm) (J) (N/mm)
7 120.000 a 1.7167 a 0.209200 a 39.2027 a
10 106.6667 a 1.8000 a 0.131667 a, b 45.7021 a
14 93.3333 b 2.6167 a 0.121500 a, b, c 36.6898 a Perbedaan huruf di dalam setiap
18 30.0000 b 2.7167 a 0.027033 b,c 16.7248 a kolom memperlihatkan perbedaan
22 20.0000 b 3.4867 a 0.017167 c 11.7142 a yang signifikan (P<0.01, n=15)
Aksial
Kadar air (%,
Gaya rupture Deformasi Energi rupture Firmness
bb)
(N) (mm) (J) (N/mm)
7 26.6667 a 0.9167 a 0.01217 a 29.3086 a
10 26.6667 a 1.1333 a 0.01475 a 25.4383 a
14 26.6667 a 1.2000 a 0.01542 a 40.9864 a Perbedaan huruf di dalam setiap
kolom memperlihatkan perbedaan
18 23.3333 a 1.4333 a 0.01667 a 16.2393 a yang signifikan (P<0.01, n=15)
22 16.6667 a 1.5667 a 0.01733 a 28.4127 a
• Mulai awal sampai proportional limit :
fungsi linear
G
a
y
a
Deformasi
L
L
Araujo et al.,2012
Modulus tangen awal : slope kurva tegangan
– regangan yang terdapat pada titik awal
x x
2 2
L
Kondisi awal
Lo
L Setelah
deformasi
L L0 L
X X0
X
2
Cakir et al, 2002
D / D0 D D0
D
L / L0 2
L L L0
X X X0
X0 X
2
L
L0 Poisson ratio
D0 Diameter awal (cm)
D Diameter setelah defleksi (cm)
L0 Panjang awal (cm)
L Panjang setelah defleksi (cm)
Sitkei, 1986
• Persamaan Poisson Rasio (µ) bisa
juga dicari dengan menghitung
Modulus Secant dari bahan
(1 )(1 2 ) Eb
(1 ) Ek
Beban
Tanpa beban
Strain
Beban
Stress
Beban
Stress
Tanpa beban
Tanpa beban
Strain
Strain
Elastisitas Non Linear (Non-
In-Elastisitas
Hookean)
• Kebanyakan bahan pertanian memperlihatkan
penyimpangan dari perilaku ideal tersebut.
• Hubungan stress-strain tergantung pada laju
strain dan waktu.
• Waktu ini menghasilkan perilaku yang disebut
dengan VISCOELASTIS, yaitu kombinasi
karakteristik antara seperti bahan cairan
(liquid-like) dan bahan padatan ( solid-like)
• Bahan pangan padat selalu mengandung air
– Misal: Ketimum 90% air
Untuk menjelaskan perilaku rheologi bahan
yang bersifat viscoelastis linear digunakan
model mekanik.
Model
Mekanik
Pegas Dashpot
Mengikuti
Mengikuti
Hk.
Hk.Hook
Newtonian
Tidak
Dipengaruhi
dipengaruhi
waktu
waktu
Pegas dan dashpot akan
berkombinasi membentuk
model rheologi
Model Maxwell
σ Pegas dan dashpot
terhubung secara seri
K u l i a h 3
L/O/G/O
• Gesekan selalu terjadi selama pergerakan bahan.
• Beberapa jenis bahan terutama hasil gilingan,
pengalirannya kurang lancar sehingga diperlukan
penggoyangan atau getaran
• Sifat gesekan seperti:
– Koefisien gesekan dan ange of repose, sangat penting:
• Perancangan:
– Storage bins
– Hoppers
– Chutes
– Pneumatic conveying system
– Screw conveyors
– Forage harvesters
– Threshers 77
Angle of repose
2H '
tan
s
H’ = tinggi tumpukan granular/tepung
s = keliling dasar tumpukan
78
Kecepatan aliran produk melalui
lubang didasar lubang penyimpanan
0.5
g D 5
w Cc B
4 2 tan
W= kecepatan aliran produk (kg/det)
D= diameter lubang (m)
ρB= densiti produk
Cc= koefisien pembuangan ( antara 0.5 dan 0.7)
Contoh
• Suatu produk pertanian dengan densitas
curah 560 kg/m3 disimpan dalam wadah
penyimpanan. Produk tersebut
dikeluarkan berdasarkan gaya gravitasi
melalui lubang keluaran yang
berdiameter 0.075 m di dasar wadah. Uji
angle of repose menunjukkan diameter
tumpukan 10 cm dan tinggi 7.5 cm.
Hitunglah kecepatan keluar produk
tersebut dari wadah! Cc = 0.6
Sudut peluncuran
(Angle of friction)
• Strain : perubahan yang terjadi akibat adanya
gaya
– Axial strain: regangan linear pada bidang sejajar
terhadap sumbu
– Transverse strain: regangan linear pada bidang
tegak lurus terhadap sumbu
– Shear strain: tangen dari perubahan sudut akibat
adanya gaya antara dua garis yang saling tegak
lurus melalui satu titik pada bahan
Stress : intensitas gaya internal pada suatu titik atau
komponen gaya yang bekerja pada suatu bidang melalui suatu
titik
– Compressive strength: kekuatan tekan maksimum dimana
suatu bahan dapat bertahan tanpa mengalami
kerusakan
– Elastic Limit: tegangan terbesar dimana bahan dapat
bertahan tanpa mengalami regangan permanen saat
tegangan dilepas
– Modulus elasticity: rasio tegangan dengan regangan
dibawah batas proporsional
• Elastisitas
• Plastisitas
http://postharvest.tfrec.wsu.edu/pages/J8I4B
Elastisitas
• Perilaku elastisitas terjadi bila stress berbanding
langsung dengan strain
F L
A L
F L
E *
A L
Q s
G
As L
Pengenalan Perilaku Stress-Strain dalam
Bahan
Stress
tegangan sedikit demi
sedikit sampai batas
perpanjangan pegas.
• Pada titik ini seluruh
tegangan sudah masuk Strain
dalam aliran daphot dan
hubungan tegangan – Model Maxwell
regangan akan off
Ketika gaya (stress) diberikan, pegas dengan
segera merespon dan memperlihatkan deformasi
:εpegas= σ/E
Pada saat yang sama dashpot mulai bergerak
dengan laju βσ = σ/η dan perpindahan dashpot
pada waktu t adalah :
t t
dashpot dt dt
0 0
Total perpindahan menjadi :
t
t pegas dashpot dt
E 0
pegas dashpot
d d s d d dan
d s 1 d
s
dt dt dt E dt E dt
d 1 d d d
dt E dt dt
d 1 d
Jika ε 0 0
dt E dt
konstan→
d E Diselesaikan
E
t
0 .e
dt dengan
dengan :
persamaan
diferensial σ0 = E ε0
Model Kelvin
• Pegas dan dashpot
sama-sama diberi
beban/ gaya.
• Gaya pada pegas
dimulai dari nol
maka gaya pada
dashpot juga
dimulai dari nol dan
terus meningkat
sampai konstan
2
1
Stress
Strain
Model Kelvin
• Metode pengukuran sifat rheologi
–Hit Counter
–Instron testing machine
–Rheo meter
–Texture meter
–Viscometer
–Penetro meter
–Tendero meter
Kuliah 11-12
SIFAT OPTIK DAN AKUISTIK
BAHAN PERTANIAN
Dr. Andasuryani, STP,Msi
K u l i a h 3
L/O/G/O
• Berkaitan dengan penggunaan gelombang cahaya/spektrum
gelombang elektromagnetik pada produk pertanian
Karakteristik Spektrum Gelombang
Elektromagnetik
Tipe Panjang Gelombang (A) Frekuensi (Hz)
f = frekuensi (Hz)
c
E h
Dasar-dasar sifat optik
• Hukum kekekalan energi
I=R+A+T
I = Jumlah radiasi
R = Jumlah radiasi yang dipantulkan
A = Jumlah radiasi yang diserap
T = Jumlah radiasi yang diteruskan
A
T
Interaksi gelombang elektromagnetik dengan
partikel padat di dalam sampel (Burns dan
Ciurczak 2008)
• Transmitan bahan pertanian ~ 0,maka biasanya
diplih reflektan sebagai indek sifat optik
C-H
0.2
0.8
0.6
C-H
0.4
0.2
70
60
4 50
1 n01, dg1
40
40 50 60 70 80 90
3
Matrik spektra Matrik konsentrasi
p variabel Dekomposisi q variabel
0.6 0.6
matrik
0.5
Set kalibrasi 0.5
n sampel
Ansorbansi
0.4 0.4
n sampel
0.3 nx p nx q 0.3
matrik matrik
0.2 0.2
Model kalibrasi
0.1 0.1
0 0
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 85 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400
65
55
45
35
35 45 55 65 75 85
Prediksi komponen
0.6 0.6
0.4 0.4
0.014
0.3 0.3
0.010
Reflektan
0.2 0.2
0.006
0.1 0.1
0.002
0 0
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 -0.002
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400
Panjang gelombang (nm) -0.006
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200
Panjang gelombang (nm)
Koefisien regresi
Matrik spektra
p variabel
0.6
Set kalibrasi nx p Dekomposisi
0.5
matrik matrik Matrik konsentrasi
Ansorbansi
0.4
n sampel
0.3 q variabel
0.2 0.6
Model kalibrasi
n x q 0.5
0.1
n sampel
0
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 85
matrik 0.4
Panjang gelombang (nm)
0.3
Prediksi komponen
0.6 0.6
0.5 Set validasi 0.5
0.018
Ansorbansi
0.4
0.014 0.4
0.3
0.010 0.3
Reflektan
0.2
0.006 0.2
0.1
0.002 0.1
0
-0.002 0
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400
1000 1500 2000 2500
Panjang gelombang (nm) -0.006
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200
Panjang gelombang (nm)
Koefisien regresi
Nilai koefisien determinasi (R2) Interpretasi
0.50-0.65 Lebih dari 50% variabel Y
dipengaruhi oleh variabel X
0.66-0.81 Mendekati prediksi kuantitatif
0.82-0.90 Prediksi yang baik
>0.91 Prediksi yang sangat baik
Gelombang Visible
• Bekerja pada panjang gelombang 4000-7000 Å ( 400 nm – 700 nm)
• RGB XYZ
• XYZ Lab
• RGB Lab
x y z dan L a b
1/ 3
100 y
L 25 16
y0
x
1/ 3
y
1/ 3
a 500
x0 y0
X
x
x yz
y
1/ 3
z
1/ 3
b 200 y
y0 Y
z0 x yz
Contoh
• Tentukan warna buah apel dengan
menggunakan digram x,y. Diketahui nilai
L* = 42.8, a* = 45.0 dan b* = 9.5.
x0 98.071
y 0 100
z 0 118.225
XYZ system (CIE Standard)
• Transformasi Reflektan
• Menggunakan grafik
a) Tentukan dulu reflektan pada setiap panjang gelombang;
secara visual 415 – 685 nm
b) Cari nilai transformasinya X,Y,Z pada setiap panjang
gelombang dari 415 -685 nm
c) Jumlahkan kelompok X,Y,Z
d) Normalisasikan yaitu:
x = X / (X + Y + Z)
y = Y/ ( X + Y + Z)
e) Gunakan diagram x y untuk menentukan warna, panjang
gelombang dominan (HUE), dan kejenuhan/ saturation
• http://drnsg.wordpress.com/2013/02/12/use-of-cie-chromaticity-diagram-for-quality-control-of-colorants-and-prediction-of-color-recipes/
Contoh
• Transformasi Reflektan
60
50
Reflectance (%)
40
30
20
10
0
400 450 500 550 600 650 700
Wavelenght (nm)
Trasformasi warna dari x, y z ke Lab
1/ 3
100 y
L 25 16
y0
Lightness:
-a = hijau
+a = merah
x
1/ 3
y
1/ 3
a 500 -b =kuning
+b = biru
x0 y0
y
1/ 3
z
1/ 3
b 200
y0 z0
SIFAT AKUISTIK BAHAN
PERTANIAN
• Gelombang: perambatan getaran
• Jenis gelombang
– Berdasarkan arah getaran:
• Longitudinal
• Transversal
– Berdasarkan amplitudo dan fasenya:
• Gelombang berjalan
• Gelombang diam (stasioner)
– Berdasarkan medium:
• Gelombang mekanik
• Gelombang elektromagnetik
– Gelombang longitudinal
• Gelombang kompresi
• Perambatan // dengan arah rambatan
– Gelombang transversal
• Gelombang geser
• Perambatan ┴ dengan arah rambatan
• T= 1/f
GELOMBANG AKUISTIK
• Gelombang Infrasonik
– Gelombang infasonik adalah gelombang akustik yang
mempunyai frekuensi sangat rendah sehingga tidak
dapat didengar oleh telinga manusia.
– Hampir sama halnya dengan sinar inframerah yang tidak
dapat kita lihat.
– Batas frekuensi gelombang infasonik adalah 20 Hz.
• Gelombang Suara (Sonik)
– Gelombang suara adalah gelombang akustik yang dapat
didengar oleh telinga manusia, sering juga disebut
sebagai bunyi.
– Hal ini sama halnya dengan sinar tampak atau cahaya
yang dapat dilihat.
– Frekuensinya berada di antara 20-20 000 Hz.
GELOMBANG AKUISTIK
• Gelombang Ultrasonik
– Gelombang ultrasonik adalah gelombang akustik yang
mempunyai frekuensi tinggi di atas 20 000 Hz sehingga
tidak dapat didengar.
– Hampir sama halnya dengan sinar ultraviolet yang juga
tidak dapat dilihat.
Kegunaan
• Penentuan tingkat kematangan optimum buah
secara non-destruktif
– Menganalisis firmness dan perubahan firmness
• Untuk mengetahui estimasi masa panen .
• Metode tradisional
– Menepuk atau memukul buah dan
mendengarkan suara yang dihasilkan
• Nyaring
• Rendah/lemah
• Bunyi keras, berarti masih mentah. Kalau
berbunyi agak berat, kedengaran seperti
di dalam buah ada rongga udaranya,
berarti buah sudah matang.
• Metode tradisional
– subjektif
• Metode evaluasi secara instrumental
– objektif
• Ada dua sensor
– Kontak :
• acceleration pikcup
• piezoelectric
– Non kontak :
• Microphones
• Optical sensor seperti: Laser Dopller
Vibrometers (LDVs) dan laser
interferometers
Taniwaki & Sakurai, 2010
• Buah-buahan banyak mengandung air
– Air memiliki sifat merambatkan suara.
– Air merupakan resistan yang akan mempengaruhi
kecepatan gelombang suara yang melaluinya
sehingga waktu dan bunyi yang dihasilkan berbeda.
– Jumlah air yang dilalui gelombang suara akan
mempengaruhi waktu dan bunyi yang dihasilkan.
Karakteristik akustik
• Koefisien atenuasi
• Kecepatan transmisi
• Impedansi akustik
• Frekuensi yang diperoleh dari
transmisi gelombang akustik
(Sun et al. 2010).
Prosesing
Akusisi data Ektraks fitur
sinyal
Interpretasi Sistem
Output
sistem deteksi
1
Biji baik
400
Biji rusak
300
FFT Amplitudo
0.5
Amplitudo (Volt)
Biji baik
200 Biji rusak
100
-0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Frekuensi (Hz) 4
-1
x 10
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Waktu (detik)
Contoh
• Penentuan tingkat
kematangan buah
manggis
Contoh
Interpretasi Sistem
Output
sistem deteksi
1
Biji baik
400
Biji rusak
300
FFT Amplitudo
0.5
Amplitudo (Volt)
Biji baik
200 Biji rusak
100
-0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Frekuensi (Hz) 4
-1
x 10
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Waktu (detik)
• Kecepatan transmisi akan menurun
apabila melon telah matang yang
ditunjukkan dengan penurunan
puncak gelombang signal akustik
PRINSIP KERJA
GELOMBANG ULTRASONIK
• Metode respon getaran suara ini
merupakan salah satu cara
memperkirakan mutu tekstur dari
produk-produk pertanian yang tidak
merusak produknya (Utomo 2000)
Kuliah :13
SIFAT LISTRIK
BAHAN PERTANIAN
Dr. Andasuryani, STP,Msi
K u l i a h 3
L/O/G/O
• Sifat listrik ada dua:
– Pasiv: ada sumber mengenai bahan
– Aktiv : ditimbulkan oleh bahan biologik
• Sifat listrik:
– Resisivitas
– Konduktivitas
– Dielektrik
– Elektrostatik
Resisivitas
• Resisivitas merupakan proses
pembuangan energi (Energi
dissipation)
Sifat elektrostatik
• Kapasitansi dua plat sejajar
• C = kapasitansi (F)
• P0 = permivitas ruang hampa (8.854 x 10-12 F/m)
• ϵ = konstanta dielektrik
• A = luas areal masing-masing plat (m2)
• d = jarak antara plat (m)
171
• Gaya yang terjadi pada dua plat
173
Contoh:
• Suatu benih ditempatkan diantara dua plat
berparalel.
• Diketahui :
– Panjang plat(a) = 0.173 m
– Lebar plat (b) = 0.158 m
– Tegangan = 10 k Volt
– Jarak = 2 cm
– Berat benih = 0.00269 gr
– Po = 8.85 x 10-12 F/m
– ϵ udara =1
• Tentukan : F yang terjadi pada dua plat
• Apakah gaya tersebut dapat mengangkat benih?
174
Kuliah 14:
SIFAT THERMAL
BAHAN PERTANIAN
Dr. Andasuryani, STP,Msi
L/O/G/O
Bahan-bahan pertanian tidak lepas dari
perlakuan panas.
Proses-proses utama adalah
- Pemanasan
- Pendinginan
- Pembekuan
• Pemanasan dan pendinginan bahan dapat dilakukan
dengan konveksi, konduksi atau radiasi.
177
Sifat panas merupakan sifat fisik pada
produk yang berkaitan dengan
perambatan panas atau perubahan suhu.
Sifat-sifat tersebut secara tidak langsung
menjadi unsur mutu pada produk, terutama
dalam hal cepat lambatnya penurunan mutu
atau kerusakan produk jika terkena panas
atau dingin lingkungan sekitarnya.
178
Sifat panas seperti:
panas spesifik
koefisien konduksi panas
koefisien difusi
koefisien absopsi atau emisi
a) Panas Spesifik
Panas spesifik adalah jumlah panas yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg
bahan sebesar 1oC.
• Panas spesifik bahan-bahan pertanian
sangat tergantung pada lengas bahan.
• Produk yang mempunyai lengas rendah,
cenderung memiliki panas spesifik yang
rendah.
• Pada suhu kamar, panas spesifik suatu bahan yang
mengandung air dapat dihitung berdasarkan nilai-
nilai panas spesifik dari bahan kering dan airnya:
c cd (1 U 1 ) c wU 1
183
Cara memperoleh nilai cp
• Data yang sudah dipublikasikan (yang
menyediakan nilai cp) ada tabel
• Menggunakan persamaan
– Secara empiris diperoleh dengan
memasukkan data ke dalam persamaan
matematis
• Cp = 1.675 + 0.025 Xw
• Cp = 0.837 + 3.349 Xw
• Xc = fraksi karbohidrat
• Xp = fraksi protein
• Xf = fraksi lemak
• Xa = fraksi abu
• Xw = fraksi air
• dimana nilai 1.675 digunakan untuk panas spesifik
lemak padat, sedangkan nilai 2.094 adalah untuk
lemak cair.
• Persamaan-persamaan diatas tidak
melibatkan ketergantungan pada suhu.
n
c p c pi X i
i 1
n
k ki Yi
i 1
( Xi / i)
i 1
Xi = fraksi padat
ρi = density dari komponen
Konduktifitas suhu
Pernyataan yang sering muncul dalam berbagai
perhitungan panas,
k
Cp
disebut konduktifitas atau daya hantar suhu,
atau diffusivitas (daya penyebaran) panas.
n
i X i
i 1