Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Kegiatan industri pada hakikatnya ditopang atau


didukung oleh perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware). Perangkat lunak terdiri dari berbagai
pengetahuan dalam hal pengelolaan (manajemen), sistem
analisa, ekonomi dan pemasaran teknik produksi, bahkan
juga psikologi industri. Perangkat keras, selain terdiri dari
berbagai fasilitas fisik (bangunan, mesin, instrumen) juga
bermacam-macam bahan baku dan bahan pembantu.
Kemampuan memilih komuditi yang sesuai untuk
diproduksi, menentukan kelangsungan industri yang
bersangkutan. Hal ini erat kaitannya dengan besarnya
permintaan (konsumen) dan pemasaran produk hasil
industri. Untuk dapat memilih komuditi tersebut diperlukan
penguasaan terhadap berbagai sifat atau karakteristik bahan,
khususnya bahan baku dan persyaratan mutu yang sesuai
dengan standar yang berlaku (Syarief dan Anies, 1986).

1
2 Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian

Bahan hasil pertanian digunakan untuk industri


pangan dan nonpangan. Bahan-bahan tersebut

dikelompokkan menjadi serealia dan kacang-kacangan,


holtikultura, rempah-rempah, umbi-umbian, bahan
penyegar, ikan dan hasil perikanan lainnya serta hasil
peternakan. Bahan penopang yang penting dalam berbagai
macam industri yaitu air dan berbagai jenis bahan kemas.
Menurut (Muchtadi, dkk., 2010), pengetahuan
merupakan sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses
pembelajaran, Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor
dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana
informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya. Bahan
merupakan barang yang akan dibuat menjadi satu benda
tertentu, dalam hal ini bahan hasil pertanian. Hasil merupakan
sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya)
oleh usaha (Tanam-tanaman, sawah, tanah, ladang, hutan,
dan sebagainya). Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Jadi, Pengetahuan bahan hasil pertanian adalah suatu proses
pembelajaran bahan hasil pertanian untuk mendapatkan
informasi mendalam dari hasil-hasil pertanian tersebut.
Pendahuluan 3

Bahan hasil pertanian yang dikemukakan di atas,


diuraikan dalam tulisan ini agar dapat digunakan sebagai
bahan ajar dalam mata kuliah pengetahuan bahan hasil
pertanian.
BAB II
KARAKTERISTIK BAHAN

A. Karakteristik Fisik
Karekteristik fisik bahan mencakup aspek yang sangat
luas, mulai dari sifat fisik itu sendiri yang meliputi bentuk
bahan, sifat permukaan, kekerasan dan tekstur, warna, sifat
termik, densitas Kamba dan densitas nyata, ukuran,
diameter, struktur, tekstur, sifat optik, warna, penampakan,
serta sifat fisik yang berkenaan dengan panas jenis, panas
laten, konduktivitas dan difusivitas panas (Syarief dan Anies,
1986). Berkaitan dengan kelistrikan, sifat fisik bahan
meliputi konduktivitas listrik, konstanta dielektrik, dan
sebagainya. Selanjutnya, sifat fisik dapat dikembangkan
menjadi sifat-sifat mekanik, seperti reologi, elastisitas, dan
kekentalan. Sifat hidratasi dapat pula digolongkan sebagai
sifat fisik bahan berkaitan dengan pengikatan air.

4
Karakteristik Bahan 5

1. Bentuk Bahan
Bentuk bahan berkaitan erat dengan varietas tanaman.
Varietas tanaman, selanjutnya akan menentukan jenis
penggunaannya sehingga dengan melihat bentuknya,
orang dapat langsung menduga untuk penggunaan apa
bahan tersebut. Bentuk bahan bijian berhubungan dengan
laju respirasi biji yang bersangkutan. Bentuk biji ramping
umumnya mempunyai laju respirasi lebih tinggi, terutama
jika ukurannya kecil. Bentuk bijian didekati secara kasar
dengan parameter roundness (kebundaran) dan
sphericity (kebulatan).
Roundoess = Luas bundaran terkeil yang dapat meliputi seluruh proyeksi biji
Luas proyeksi terbesar biji

Akar pangkat tiga hasil kali ketiga sumbu biji


Sphericity = Sumbu terpanjang biji
Bentuk biji, selain menentukan varietas juga berhubungan
dengan cita rasa dan tingkat kesukaan konsumen. Selain
itu, bentuk umbi dan buah menentukan desain mesin
grading, pengupas, dan pemotong yang akan digunakan
dalam pengolahannya. Umumnya bentuk umbi dan buah
dikelompokkan menjadi bentuk bulat, lonjong, lebar
silindris, dan tak beraturan.
2. Sifat Permukaan, Kekerasan dan Tekstur
Sifat permukaan buah dan umbi digunakan sebagai
pertimbangan dalam proses pengupasan secara mekanis.
6 Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian

Selain itu sifat ini juga digunakan untuk mendesain mesin


grading berdasarkan ukuran. Sifat permukaan bahan
meliputi sifat-sifat halus, halus berbulu halus, halus
berbulu kasar, kasar tidak berbulu, dan kasar berbulu.
Berdasarkan sifat kerataannya, permukaan
dikelompokkan menjadi sifat permukaan rata dan sifat
permukaan tidak rata (bergelombang). Tekstur bahan
hasil pertanian biasanya dihubungkan dengan kesan
mulut bila bahan itu dikunyah setelah dimasak. Tekstur
dinyatakan sebagai mealy atau berasa tepung, gritty atau
sandy untuk rasa berpasir, dan sticky untuk rasa pulen.
Kombinasi ketiga kriteria tekstur tersebut menjadi indeks
disukai atau tidaknya tekstur hasil pertanian. Kekerasan
bahan hasil pertanian erat kaitannya dengan komposisi
bahan dan tingkat kematangan khususnya pada buah
buahan. Umumnya buah menjadi lunak bila semakin
matang meskipun ada buah yang matang tanpa menjadi
lunak atau empuk.
3. Warna

Menilai mutu fisik bijian dan hasil olahannya, warna dan


penampakan sering digunakan sebagai parameter.

Biasanya terdapat warna-warna tertentu untuk setiap


bahan hasil pertanian yang berkaitan dengan tingkat
kesukaan konsumen. Misalnya, untuk beras dinyatakan
Karakteristik Bahan 7

sebagai derajat putih; warna bagian dalam singkong


adalah putih, kuning; ubi jalar berwarna kuning, merah,
dan ungu, sedangkan kentang berwarna kuning.
Penyimpangan warna dari warna-warna yang disukai
konsumen menjadi alasan sehingga suatu jenis produk
tidak diterima oleh konsumen terutama untuk produk
pertanian tertentu. Kelainan warna pada beberapa hasil
pertanian juga berkaitan dengan kandungan senyawa
beracun i dalamnya, misalnya warna biru pada singkong
menunjukkan pembebasan sianida, warna hijau pada
kentang berkorelasi dengan kandungan solanin. Warna
juga dapat menunjukkan tingkat kematangan, terutama
pada buah-buahan. Buah yang sewaktu muda berwarna
hijau umumnya menjadi kuning atau merah setelah
matang. Hal tersebut disebabkan terjadinya degradasi
klorofil dan munculnya pigmen warna lain seperti xantofil
(kuning).
4. Sifat Termik
Sifat termik bahan hasil pertanian berkaitan dengan
banyak hal dan menentukan sifat pengolahannya. Panas
jenis dan panas laten sangat penting dalam proses
pengeringan, pemanasan. dan pendinginan bahan.

Konduktivitas panas berkaitan dengan porositas, tekstur,


8 Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian

dan komposisi kimia bahan yang selanjutnya akan


menentukan proses pindah panas secara konduksi.
5. Densitas Nyata dan Densitas Kamba
Densitas kamba atau bulk density dan densitas nyata
merupakan sifat fisik bijian yang penting untuk
merencanakan gudang, volume alat pengolahan, dan alat
transportasi. Densitas nyata adalah ukuran jumlah massa
bahan per satuan volume yang nyata-nyata ditempati oleh
bahan jadi, tidak termasuk ruang kosong di antaranya.
Densitas kamba merupakan ukuran jumlah massa bahan
per volume yang ditempatinya termasuk ruang kosong di
antara bahan. Pengukuran kedua nilai tersebut juga
berbeda terutama untuk pengukuran volumenya. Untuk
pengukuran volume pada densitas Kamba dapat
dilakukan dengan menggunakan alat pengukur volume,
misalnya wadah literan. Namun, untuk pengukuran
densitas nyata, volume yang sebenarnya ditempati oleh
bahan diperoleh dengan cara pengukuran volume cairan
yang dipindahkan oleh massa bahan, umumnya digunakan
toluene sebagai cairannya. Pengukuran volume dilakukan
dengan menggunakan gelas ukur. Nilai densitas kamba
bervariasi menurut kadar air bahan. Jika kadar air sesuai
dengan standar mutu, maka nilai densitas kamba
diperoleh nilai cukup baik (Salfiana danRismawati, 2021).
Karakteristik Bahan9

B. Sifat Kimia Bahan


Sifat kimia bahan hasil pertanian umumnya dijabarkan
sebagai nilai-nilai hasil analisis bahan makanan atau gizi
dan kandungan senyawa penting lain dari bahan hasil
pertanian tersebut. Pengetahuan tentang sifat kimia
bahan hasil pertanian perlu dipelajari karena dapat
dijadikan pedoman untuk mencari proses pengolahan
yang tepat. Selain itu, juga dapat diduga jenis kerusakan
yang mungkin terjadi pada bahan hasil pertanian dan cara
pencegahan terjadinya kerusakan. Kandungan kimia
bahan hasil pertanian secara umum adalah karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, resin, minyak atsiri, zat
warna, dan sebagainya.
1. Kalori
Bahan makanan pada umumnya mengandung

karbohidrat, protein dan lemak, sehingga mengandung


pula sejumlah kalori. Jumlah kalori yang terdapat pada
suatu bahan dapat ditentukan yaitu dengan membakar
bahan tersebut secara sempurna dan tenaga yang
dihasilkan di ukur. Biasanya nilai kalori dalam bahan
dibulatkan menjadi: Protein= 4 Kalori/gram, lemak=9
Kalori/gram dan karbohidrat= 4 Kalori/gram.
10 Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian

Bahan makanan yang telah diketahui kadar protein,


lemak dan karbohidrat, maka nilai kaloridengan cepat
dapat dihitung.
Contoh: Tiap 100 gram kacang kedelai;
Lemak 18 gram= 18x9 kalori = 162 kalori
Protein 35 gram= 35 x 4 kalori = 140 kalori
Karbohidrat 10 gram= 10 x 4 kalori = 40 kalori

Jadi setiap 100 gram kacang kedelai memberikan


sebanyak 342 kalori.
2. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama di


samping sebagai penentu karakteristik bahan pangan,
misalnya rasa, warna, dan tekstur. Menurut ukuran
molekulnya, karbohidrat dapat dibedakan atau
dikelompokkan menjadi 3 golongan sebagai berikut.
Gol 1. Monosakarida, yaitu karbohidrat sederhana
dengan 5 atau 6 atom karbon dalam setiap molekulnya.
Contoh golongan ini adalah hidrokarbon berupa gula
dalam buah-buahan yang berasa manis (glukosa,
fruktosa).
Gol 2. Oligosakarida, yaitu polimer tersusun atas 2-10
monosakarida. Biasanya terdapat pada tebu dan bit
(sukrosa, maltosa, laktosa/gula susu).
Karakteristik Bahan 11

Gol 3. Polisakarida, merupakan polimer karbohidrat


yang berbobot molekul tinggi karena tersusun atas
lebih dari sepuluh unit monosakarida pada setiap
molekulnya. Tiga polisakarida yang penting dalam gizi
manusia adalah pati, glikogen, dan selulosa. Pati
biasanya terdapat dalam serealia dan umbi-umbian.
Pati mempunyai sifat tidak larut dalam air dingin.
Salah satu analisis karbohidrat yang mudah dilakukan
adalah dengan perkiraan kasar atau dikenal dengan
analisis proksimat (proximate analysis). Penentuannya
dilakukan berdasarkan kandungan bahan lain, yaitu
protein, lemak, abu, dan air dalam bahan sehingga
sering pula disebut sebagai analysis by difference.
Akibatnya, kandungan serat kasar dalam bahan akan
dihitung sebagai karbohidrat pula.
3. Protein

Protein merupakan senyawa polimer dari asam amino


yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Setiap
senyawa asam amino mengandung satu gugusan amina
(-NH2) dan satu gugusan karboksil (-COOH). Dari 20
jenis asam amino dasar atau asam amino baku, dapat
dibentuk protein yang tak terbatas jumlahnya atau
jenisnya, namun diperkirakan di alam hanya ada
sekitar 2000 jenis protein.
12 Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian

Kadar protein dalam bahan hasil pertanian sangat


beragam. Kadar protein yang tinggi terdapat pada
produk hewani, misalnya pada daging, kadar
proteinnya dapat mencapai 16-33%. Demikian pula
pada bahan nabati kadar proteinnya juga sangat
beragam, misalnya pada kacang-kacangan dan bijian
sumber protein dapat mencapai 16-33%, namun pada
sayuran4-10% dan pada buah-buahan hanya sekitar 0
2%.
4. Lemak

Lemak yang terdapat dalam pangan dibentuk dari


gabungan gliserol dan asam lemak. Menurut bobotnya,
lemak memiliki energi 2 kali lebih banyak
dibandingkan karbohidrat atau protein. Lemak

memiliki banyak manfaat dalam industri, di antaranya


adalah sebagai media penghantar panas (sebagai
minyak goreng, margarin, mentega, shortening), serta
memperbaiki tekstur dan cita rasa pada produk
pangan. Umumnya lemak dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu lemak yang berbentuk padat pada
suhu kamar dan minyak atau lemak yang berbentuk
cair pada suhu kamar. Lemak umumnya berasal dari
sumber hewani, sedang minyak berasal dari bahan
nabati. Lemak padat pada umumnya mengandung asam
Karakteristik Bahan 13

lemak jenuh dalam persentase yang lebih tinggi


daripada minyak Minyak mengandung lebih banyak
asam lemak tak jenuh.
5. Vitamin
Kandungan vitamin dalam bahan hasil pertanian
berbeda-beda. Klasifikasi vitamin yang telah dikenal
dikelompokkan dalam dua golongan utama yaitu
vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut
dalam air. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak meliputi
vitamin A, D, E, K.
Vitamin yang larut dalam lemak banyak dalam daging,
ikan, biji-bijian sumber minyak seperti kacang tanah,
kacang kedelai dan sebagainya. Sekali diserap dalam
tubuh, vitamin-vitamin tersebut disimpan dalam hati
atau jaringa-jaringan lemak. Vitamin-vitamin yang larut
dalam air biasanya terdapat pada buah-buahan dan
sayur-sayuran, seperti jambu biji (Vitamin C) dan
bayam (Vitamin A).
6. Mineral

Sekitar 96 persen bahan hasil pertanian terdiri dari


bahan organik dan air, sisanya terdiri dari minerl
mineral. Hingga kini telah diketahui ada 14 unsur
mineral yang berbeda jenisnya untuk keperluan
14 Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian

metabolisme tubuh manusia. Unsur mineral yang telah


pasti adalah Natrium (Na), Khlor (CI), Kalsium (Ca),
Fosfor (P), Magnesium (Mg) dan Blerang (S). unsur
unsur tersebut terdapat dalam jumlah yang cukup
besar dalam tubuh, sehingga disebut unsur makro,
sedangkan unsur mikronya hanya terdapat dalam
jumlah kecil seperti yodium, besi, mangan, tembaga,
zink, kobalt dan khlor.
7. Senyawa Khusus pada Bahan Tertentu
Biji gandum mengandung suatu jenis protein yang
disebut gluten (85% dari total protein). Gluten
berperan dalam pembentukan adonan roti karena
sifatnya yang plastis dan elastis.
Terdapat pula komponen yang merugikan disamping
komponen yang dibutuhkan. Komponen pada umbi
tertentu yaitu HCN (Asamn sianida) yang biasanya
terdapat pada singkong. Apabila HCN umbi lebih dari
100 mg/kg maka dianggap umbi tersebut singkong
pahir atau beracun.
Jenis pigmen pada sayuran memiliki sifat-sifat khas.
Klorofil pada hijau daun. Buah-buahan yang
mengandung berbagai komponen senyawa khusus
seperti enzim protoase yang mengempukkan daging.
Karakteristik Bahan 15

C. Karakteristik Biologi dan Fisiologi Bahan


Bahan biologi hasil pertanian merupakan benda hidup
yang berarti melakukan proses metabolism selama bahan
tersebut masih hidup. Metabolism suatu bahan

mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang


akhirnya menyebabkan bahan tersebut rusak. Penguasaan
penanganan terhadap metabolisme bahan diharapkan dapat
mengurangi atau menghambat kerusakan bahan.
Proses metabolisme bahan merupakan suatu usaha
untuk memenuhi kebutuhan bahan demi kelansungan
hidupnya. Kebutuhan utama adalah energi. Biasanya energy
bahan didapatkan melalui tiga macam cara yaitu dapat
dengan fotositesa, respirasi atau fermentasi.
Tahap pertumbuhan atau kehidupan bahan hasil
pertanian meliputi tahap-tahap pembelahan sel, pembesaran
sel, pendewasaan sel (Maturation), pematangan (Ripening),
Kelayuan (Senescence) dan pembusukan (Deterioration).

Anda mungkin juga menyukai