Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN Produk pertanian dan agroindustri memiliki karakteristik yang khas untuk setiap komoditi, baik pangan, holtikultura,

obat-obatan maupun industri. Secara umum karakteristik produk pertanian dan agroindustri adalah kamba ( mengambil banyak tempat) , berat, dan cepat atau mudah rusak. Kebanyakan hasil-hasil

pertanian timbangannya adalah berat dan memerlukan banyak tempat. Hal ini berarti nilai per satuan berat dan per satuan volume adalah lebih kecil dibandingkan nilai barang-barang industri. Sifat hasil produk pertanian juga mudah rusak atau busuk, sehingga diperlukan perawatan dan penyimpanan yang baik dan pengangkutan yang cepat ke tempat konsumen. Produk pertanian dan agroindustri bersifat musiman atau tegantung kepada alam. Karena bersifat musiman, maka hasil produksi akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu, sesuai dengan umur tanaman yang bersangkutan. Untuk itu diperlukan sekali teknik penyimpanan dan penggudangan yang nantinya bisa menjaga mutu produk agar tetap berkualitas jika disediakan pada musim tertentu dan pada cuaca berbeda. Untuk mengendalikan kerusakan produk hasil pertanian dan agroindustri, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik produk hasil pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik dan kimia nya. Selain itu pengetahuan karakteristik bahan diperlukan untuk : 1. Merancang mesin-mesin pengolahan, menentukan bahan atau materinya, pengoperasian dan pengendaliannya. 2. Menganalisis dan menentukan efisiensi dari suatu mesin, maupun proses pengolahan. 3. Mengembangkan produk-produk baru dari tanaman dan hewan. 4. Mengevaluasi serta mengawetkan mutu produk akhir. (Suprapto 1999). Suprapto, A. 1999. Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan dalam Memasuki Pasar Global. Makalah Disampaikan dalam Lokakarya Nasional dan Musyawarah Nasional V POPMASEPI di Medan. 16 Maret 1999. Medan.

Sebelum pemanenan petani harus mengetahui karakteristik produk pertanian yang akan dipanen. Hal ini berguna untuk pengolahan pasca panen. Selain itu pengetahuan tentang karakteristik produk pertanian sangat penting untuk menentukan cara pengemasan , penyimpanan, penggudangan dan pemasaran dari produk tersebut. Pengetahuan tentang produk pertanian dan agroindustri dapat

dimamfaatkan untuk menentukan peralatan dan teknologi yang sesuai untuk produk bersangkutan. Karakteristik produk pertanian dan agroindustri dikelompokan menjadi beberapa faktor diantaranya faktor fisik dan kimiawi. Yang termasuk ke dalam sifat fisik agroindustri adalah densitas, sudut curah, warna ,bentuk , ukuran dan lain lain. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor kimia produk pertanian dan agroindustri adalah kadar air, protein , lemak, dan sebagainya. Dengan mengetahui faktor fisik dan kimiawi , kita dapat membedakan dan indntifikasi terhadap pengenalan jenis komoditi dan produk. Wujud, bentuk, ukuran dan warna merupakan penampakan visual mata yang bisa diamati secara langsung. Bentuk dan ukuran merupakan dua karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam hal objek fisik suatu bahan secara jelas. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian terhadap benda-benda geometri tertentu. Hal ini merupakan sesuatu hal yang penting karena merupakan sifat utama yang dapat menimbulkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk pertanian dan agroindustri. Densitas kamba (bulk density) dan densitas nyata atau massa (massdensity) merupakan salah satu karakteristik yang seringkali digunakan untuk merencanakan suatu gudang penyimpanan, volume alat pengolahan atau sarana transportasi, mengkonversikan harga satuan dan sebagainya. Densitas kamba adalah perbandingan bobot bahan dengan volume yang ditempatinya,termasuk ruang kosong di antara butiran bahan, sedangkan densitas nyata adalah perbandingan bobot bahan dengan volume yang hanya ditempati oleh butiran bahan, tidak termasuk ruang kosong di antaranya (Adang, 2009).

Adang.2009. Sifat-sifat fluida. [terhubung berkala]. http://adangpriantologi.com/2009/11/sifat-sifat-fluida.html. ( 7 Maret 2012).

Sudut curah adalah sudut yang terbentuk antara bidang datar dengan sisi miring curahan bila sejumlah biji dituangkan dengan cepat diatas bidang datar. Sudut curah penting artinya untuk desain wadah, fasilitas penyimpanan, dan alat-alat pembantu lain dalam pengolahan biji-bijian. Menurut Zain (2005), nilai sudut repos dari suatu bahandipengaruhi oleh bentuk , ukuran, kadar air, dan orientasi bahan. Zain, Sudaryanto. dkk. 2005. Teknik Penanganan Hasil Pertanian . Bandung: Pustaka Giratuna Titik leleh adalah suhu dimana fase cair dan fase padat dalam keadaan setimbang dimana tekanan luar sama dengan 1 atm. titik leleh ini sangat penting karena merupakan standar untuk mengidentifikasi senyawa yang tidak diketahui, uji kemurnian dan menentukan berat molekul dari suatu senyawa.( linhofa 2010) Linhofa.2010. Titik Leleh.[terhubung berkala]. http://linhofa.wordpress.com/2010/04/11/titik-leleh/ [ 8 Maret 2012]. Bila suatu lemak dipanaskan, pada suhu tertentu timbul asap tipis kebiruan. Titik ini disebut titik asap (smoke point). Bila pemanasan diteruskan akan tercapai flash point, yaitu minyak mulai terbakar (terlihat nyala). Jika minyak sudah terbakar secara tetap disebut fire point. Suhu terjadinya smoke point ini bervariasi dan dipengaruhi oleh jumlah asam lemak bebas. Jika asam lemak bebas banyak, ketiga suhu tersebut akan turun. Demikian juga bila berat molekul rendah, ketiga suhu itu lebih rendah. Ketiga sifat ini penting dalam penentuan mutu lemak yang digunakan sebagai minyak goreng (Winarno, 2002). Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Titik asap adalah temperatur pada saat minyak atau lemak menghasilkan asap tipis yang kebiru-biruan pada pemanasan tersebut. Titik asap, titik nyala dan titik api adalah kriteria mutu yang terutama penting dalam hubungannya dengan minyak yang digunakan untuk menggoreng (Ketaren, 1986). Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta. Titik beku adalah suhu produk yang cair berubah menjadi padat , penyebab terjadinya pembekuan ini diakibatkan diantaranya oleh perubahan suhu sekitar tempat penyimpanan bahan tersebut, selain hal tersebut juga bisa diakibatkan oleh adanya pengotoran oleh bahan asing/ campuran atau percampuran bahan. Titik beku berhubungan dengan titik asap yaitu suhu yang dibutuhkan sampai minyak tersebut membentuk akrotein.

Anda mungkin juga menyukai