OBJEK 2
SIFAT FISIK BIJI-BIJIAN
(Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kacang Merah, dan Kedelai)
MUSLIM DARMANSYAH
D1C221057
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2
atau semak. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Devisi : Spermatophyta
b. Sub-Devisi : Angiospermae
c. Kelas : Dicotyledoneae
d. Ordo : Leguminales
e. Famili : Leguminoceae
f. Genus : Phaseolus
g. Spesies : Phaseolus radiatus L
2.4. Kacang Merah
Kacang Merah Phaseolus vulgaris L (kacang jogo) merupakan kacang buncis
tipe tegak (tidak merambat) dan umumnya dipanen polong tua, sehingga disebut
juga Bush bean. Biji kacang merah berbentuk bulat agak panjang, berwarna merah
atau merah berbintik-bintik putih. Kacang merah banyak ditanam di Indonesia.
Kacang merah biasanya dimanfaatkan adalah bijinya. Biji kacang merah
merupakan bahan makanan yang mempunyai energi tinggi sekaligus sumber
protein nabati yang potensial, kacang merah banyak digunakan untuk tepung,
makanan kaleng, susu kacang, dan konsentrat protein (Mayasari, 2015). Tanaman
kacang merah ini diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kingdom : Plantae
b. Divisio : Spermatophyta
c. Sub Divisio : Angiospermae
d. Classis : Dicotyledoneae
e. Ordo : Polypetalae
f. Familia : Papilionaceae
g. Genus : Vigna
h. Spesies : Vigna radiata
2.5. Kedelai
Kedelai berasal dari daerah Cina Utara kemudian tahun 1765 Samuel Bower
memasukan kedelai ke Amerika Serikat melalui Cina dan akhirnya menyebar Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Kedelai dikenal dengan nama botani yaitu Glycine
max (L.) Merr.
3
Bentuk biji kedelai bervariasi, tergantung pada varietas tanaman, yaitu bulat,
agak gepeng, dan bulat telur.Kandungan gizi kedelaicukup tinggi yaitu
mengandung sekitar 9% air, 40 g/100 gr protein, 18 g/100 g lemak, 3,5 g/100 gr
serat, 7 g/100 gr gula dan sekitar 18% zat lainnya. Oleh karena itu, kedelai
menjadi sumber protein nabati yang sangat penting bagi masyarakat (Sudaryanto,
2006). Adapun klasifikasi dari kedelai yaitu sebagai beriku :
a. Kingdom : Plantae
b. Divisio : Tracheophyta
c. Sub Divisio : Spermatophytina
d. Classis : Magnoliopsida
e. Ordo : Fabales
f. Familia : Fabaceae
g. Genus : Glycine willd
h. Spesies : Glycine max (L.) Merr
2.6. Angle of repose
Angle of repose merupakan sudut menurun tercuram dari sebuah tumpukan
bahan relatif terhadap bidang horizontal bahan. Angle of repose berada diantara 0
dan 90 derajat walaupun sudut yang besar jarang terjadi, kecuali material yang
berbatu (Widjaja, 2019).
2.7. Angle of Friction
Angel of friction adalah sudur yang dibentuk oleh permukaan kayu dengan
bidang horizontal. pada saat gabah di atas permukaan tersebut meluncur karena
gaya berat. Gaya berat adalah massa partikel yang menempati suatu unit volume
tertentu.
2.8. Bulk density
Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu.
Volume tanah adalah volume kepadatan tanah termasuk poripori tanah. Tanah
yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama
tetapi kurang padat. pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral
mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah
dibawahnya (Harahap et al., 2021).
4
III. METODE PENELITIAN
5
Dimana: m = masa dari bahan (g)
v = Volume tabung (V) = 1⁄4 𝜋𝑑 2 𝑡
e. Tentukan angle of respose, yaitu: tuangkan 1,5 kg bahan di atas bidang
datar dan selanjutnya ukur sudut kemiringan tumpukan bahan.
𝑡
Angle of respos = Arc tan𝑑
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil pengukuran yang telah dilakukan dalam praktikum yang telah
didapatkan dari pengukuran 10 butir, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah,
dan kedelai dengan menggunakan jangka sorong dapat di lihat pada tabel 2.
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran
Bahan Sample (mm) Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
Kacang dmayor 9,2 10,9 9,2 7,85 10,75 10,25 9,85 10,15 10,5 12,2 9,885
Tanah dmoderat 88,5 9,15 6,55 6,7 8,2 8,4 6,2 6,75 6,2 7,35 7,435
dminor 6,1 6,7 5,75 5,85 5,95 6,8 6,95 6,05 5,7 5,7 6,155
Kacang dmayor 5,6 6,7 5,8 5,4 5,4 4,65 5,9 5,5 5,3 4,2 5,44
Hijau dmoderat 3,15 4,4 4,95 4,4 4,15 3,7 3,6 4,15 4,3 3,6 4,06
dminor 3,2 4,5 4,4 4,4 4,4 3,8 3,2 4,2 4,4 3,6 4,01
Kacang dmayor 13,95 11,0 14,2 13,1 16,55 12,4 12,4 14,85 11,2 13,7 13,33
Merah dmoderat 6,8 3,1 4,05 5,0 5,95 4,0 5,8 4,85 5,8 5,9 5,125
dminor 2,4 3,05 3,0 3,0 3,45 3,9 2,25 2,45 3,85 3,6 3,095
Kedelai dmayor 7,9 7,95 7,4 7,5 8,5 6,7 8,6 7,9 7,5 6,8 7,67
dmoderat 6,8 6,4 7,6 7,6 6,5 6,5 7,6 6,8 6,4 6,5 6,87
dminor 6,5 6,6 6,8 6,8 6,75 5,4 6,8 6,5 6,4 5,5 6,40
4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas mengenai sifat fisik biji-bijian. Bahan-
bahan yang digunakan yaitu kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan
kedelai.
Dalam hasil Geometric Mean Diameter (GMD), data yang di dapat pada
kacang tanah adalah 6,261 cm. Untuk GMD kacang hijau yang didapat adalah
7
3,83 cm. GMD kacang merah adalah 5,9 cm dan sedangkan untuk GMD kedelai
data yang didapat adalah 5,71 cm.
Dari data yang telah diperoleh,untuk geometric mean diameter kedelai dan
kacang merah tidak jauh berbeda karena dilihat dari pengukuran GMD kacang
merah dan kedelai yang tidak jauh berbeda. Namun geometric mean diameter
pada bahan lain lumayan jauh berbeda, hal ini disebabkan karena ukuran yang
terdapat pada bahan-bahan tersebut, seperti jenis bahan dan luas permuakaan dari
bahan tersebut.
Untuk sphericity yang didapat dari bahan tersebut diantaranya yaitu pada
kacang tanah sphericity yang diperoleh 0,633. Untuk kacang hijau sphericity yang
diperoleh sebesar 0,70. Untuk kacang merah hasil sphericity yang diperoleh yaitu
0,44. Sedangkan sphericity kacang kedelai yang diperoleh adalah 0,74. Dari
semua bahan tersebut data yang diperoleh tidak ada sphericity bahan yang lebih
dari satu. Karena jika bahan sphericity nya mendekati satu , maka bahan tersebut
semakin bulat. Dari data yang dipeoleh, data yang nilainya mendekati satu adalah
kedelai sedangkan bahan yang nilainya mendekati nol adalah merah.
Bulk density yang di dapat pada kacang tanah yaitu 0,358 g/cm3 , kacang
hijau sebesar 0,9 g/cm3 , kacang merah 0,781 g/cm3 dan kedelai sebesar 0,65 g/
cm3. Dari data tersebut bulk density yang didapat berbeda-beda. Hal ini
disebabkan karena bahan tersebut ketika dimasukkan ke dalam tabung,
kedalamannya tidak sama. Selain itu jenis bahan yang digunakan juga berbeda-
beda, meskipun bahan tersebut sama-sama termasuk kelompok biji-bijian.
Dalam praktikum ini, kita juga membahas tentang angle of repose. Angle of
repose merupakan sudut antara permukaan ketinggian dengan bidang horizontal.
Cara untuk mendapatkan hasil angle of repose dari bahan tersebut, menggunakan
𝑡
rumus Arc = tan . Angle of repose yang diperolah setelah melakukan praktikum
𝑑
antara kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kedelai adalah 35°, 22°,
33°, dan 33°. Hal ini berbeda karena bahan yang digunakan berbeda meskipun
ukurannya hampir sama.
Selanjutnya, angle of friction merupakan sudut yang terbentuk oleh
permukaan kayu dengan bidang horizontal. Angle of friction yang diukur adalah
menggunakan triplek dan kertas karton. Angle of friction pada kacang tanah yang
8
menggunakan triplek sudut yang terbentuk adalah 40° sedangkan dengan
menggunakan kertas karton sudut yang terbentuk adalah sebesar 30°. Pada kacang
hijau angle of friction yang terbentuk dengan menggunakan triplek yaitu 25° dan
dengan menggunakan kertas karton sudut yang terbentuk adalah 20°. Pada kacang
merah sudut yang terbentuk dengan menggunakan triplek yaitu 27° dan dengan
menggunakan kertas karton sudut yang terbentuk sebesar 35°. Pada kedelai, angle
of frictin yang terbentuk dengan menggunakan triplek yaitu 20° dan dengan
menggunakan kertas karton sudut yang terbentuk sebesar 30°. Dari data tersebut,
bisa dikatakan bahwa angle of friction pada setiap bahan berbeda-beda. Hal ini
disebabkan karena luas permukaan dari triplek dan kertas karton terhadap bahan
tersebut dan juga bisa disebabkan mengangkat bidang yang terlalu cepat dan cara
pembacaan busur yang kurang teliti.
Dalam percobaan itu sendiri kemungkinnan kesalahan penggunaan alat lebih
sering terjadi karena pengukuran yang dilakukan memungkinkan banyak
kesalahan. Misalnya dapat melakukan kesalahan dalam pembacaan, kemudian
kurangnya ketelitian dalam pengukuran ataupun dalam pengerjaannya.
9
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sifat
fisik dari biji-bijian membahas mengenai bentuk dan ukuran dari setiap bahan.
Untuk geometric mean diameter dari bahan ini dari yang terkecil adalah kacang
hijau, kedelai, kacang merah, dan kacang tanah. Apabila sphericty satu bahan
mendekati satu, maka bahan tersebut semakin bulat, sphericty yang mendekati
satu yaitu kacang kedelai yaitu sebesar 0,74. Hal tersebut tergantung kepada
GMD dan panjang dari bahan tersebut. Selain itu, mungkin, semakin kecil bulk
density yang diperoleh, maka akan kecil pula ukuran dari bahan tersebut. Pada
angle of repose, perhitungan hasil berbeda, hal ini disebabkan karena
kemungkinnan kurang telitinya dalam membaca hasil pengukuran.
5.2. Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan kepada
praktikum harus lebih teliti dalam melakukan pengukuran, memahami modul
yang telah diberikan sebelum melakukan praktikum, dan yang terpenting ketika
praktikum adalah pengolahan data yang akurat. Kemudian ketika melakukan
praktikum, perhatikan asisten asisten ketika menjelaskan praktikum. Hal ini
bermaksud karena kita dapat melakukan praktikum dengan baik dan benar. Untuk
praktikum selanjutnya, sebaiknya berhati-hati dan dalam membaca pengukuran
agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan skala.
10
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, F. S., Oesman, R., Fadhillah, W., & Nasution, A. P. (2021). Penentuan
Bulk Density Ultisol Di Lahan Praktek Terbuka Universitas Labuhanbatu
Determination Of Ultisol Bulk Density In Open Land Of Universitas
Labuhanbatu. 6, 56–59.
Pangaribuan, S., Nuryawati, T., & Suprapto, A. (2016). Sifat Fisik dan Mekanik
Serta Pengaruh Penyosohan terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Biji
Sorgum Varietas Kd 4 Physical and Mechanical Properties as well as The
Effect of Milling on The Physical and Mechanical Properties of Grain
Sorghum Varieties Kd 4. September, 81–86.
Rahmianna, A. A., Pratiwi, H., & Tengah, J. (2012). Budidaya kacang tanah. 13,
133–169.
11
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Praktikum
Gambar 7. Mengukur kedelai Gambar 8. Mengukur kacang Gambar 9. Mengukur kacang merah
tanah
12
2. Perhitungan Praktikum
2.1. Geometri Mean Diameter (GMD)
Objek 1 : Kacang tanah
GMD = (dmayor × dmoderat × dminor)1/3
= (19,885 × 7,435 × 6,155)1/3
= (452,361)1/3
= 6,261 cm
Objek 2 : Kacang hijau
GMD = (dmayor × dmoderat × dminor)1/3
= (5,44 × 4,01 × 4,01)1/3
= (88,56)1/3
= 3,83 cm
Objek 3 : Kacang merah
GMD = (dmayor × dmoderat × dminor)1/3
= (13,33 × 5,125 × 3,095)1/3
= (211,439)1/3
= 5,9 cm
Objek 4 : Kedelai
GMD = (dmayor × dmoderat × dminor)1/3
= (7,67 × 6,87 × 6,40)1/3
= (307,8)1/3
= 5,71 cm
2.2. Sphercity
Objek 1 : Kacang tanah
S = (GMD/dmayor)
= (6,261/9,885)
= 0,633
Objek 2 : Kacang hijau
S = (GMD/dmayor)
= (3,83/5,44)
= 0,70
13
Objek 3 : Kacang merah
S = (GMD/dmayor)
= (5,9/13,33)
= 0,44
Objek 4 : Kedelai
S = (GMD/dmayor)
= (5,71/7,67)
= 0,74
2.3. Bulk density
Objek 1 : Kacang tanah
𝑚
Bulk density = 𝑣
d = 8,6 cm
t = 24 cm
v = ¼ 𝜋d2t
= ¼ . 3,14. (8,6)2. 24
= 1.393,4064 cm3
𝑚 500
= = 0,358 g/cm3
𝑣 1.393,4064
d = 7,5 cm
14
t = 13 cm
v = ¼ 𝜋d2t
= ¼ . 3,14. (7,5)2. 13
= 574,03 cm3
𝑚 500
= = 0,871 g/cm3
𝑣 574,03
d = 7,5 cm
t = 4,9 cm
v = ¼ 𝜋d2t
= 640,26 cm3
𝑚 500
= = 0,781 g/cm3
𝑣 640,26
Objek 4 : Kedelai
𝑚
Bulk density =
𝑣
d = 7,5 cm
15
t = 17,5 cm
v = ¼ 𝜋d2t
= 772,73 cm3
𝑚 500
= = 0,65 g/cm3
𝑣 772,73
16
Objek 4 : Kedelai
𝑡
Arc = tan
𝑑
Diketahui : t = 5 cm
d = 7,5
5
Arc = tan
7,5
17