Anda di halaman 1dari 404

Rctkuvk{cpvk"Pwtyctfcpk"

untuk
Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik
Pembibitan
VGMPKM"RGODKDKVCP"VCPCOCP"FCP"RTQFWMUK"DGPKJ"

Tanaman dan
Produksi Benih
Paristiyanti Nurwardani
wpvwm"UOM"

Fktgmvqtcv"Rgodkpccp"Ugmqncj"Ogpgpicj"Mglwtwcp
Fktgmvqtcv"Lgpfgtcn"Ocpclgogp"Rgpfkfkmcp"Fcuct"fcp"Ogpgpicj
Fgrctvgogp"Rgpfkfkmcp"Pcukqpcn
Paristiyanti Nurwadani

TEKNIK
PEMBENIHAN
TANAMAN
Untuk SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional

i
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang

TEKNIK
PEMBENIHAN
TANAMAN
Untuk SMK

Penulis : Paristiyanti Nurwadani


Ilustrasi, Tata Letak :
Perancang Kulit :

Ukuran Buku :

410
NUR NURWADANI, Paristiyanti
t Teknik Pembenihan Tanaman: Untuk SMK/oleh Paristiyanti Nurwadani.
---- Jakarta:Direktorat Pembinaan SMK, Departemen Pendidikan Nasional,
2008.

Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008

ii
DAFTAR ISI

Hal
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Potensi Pembenihan Tanaman 1
1.2. Peran Pembenihan Tanaman 5

BAB 2. KARAKTERISTIK TUMBUHAN


2.1. Anatomi Tumbuhan 7
2.2. Anatomi Dan Morfologi Biji Tumbuhan 14
2.3. Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan 14

BAB 3. TEKNIK PRODUKSI BENIH VEGETATIF TANAMAN


3.1. Dasar-dasar Pembibitan Tanaman dan Produksi benih 20
3.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) 20
3.3. Pengelolaan Alat dan Mesin Pertanian 23
3.4. Pohon Induk dan bibit Unggul 25
3.5. Batang Bawah Dan Batang Atas 27
3.6. Teknik Penyiapan Pembibitan 30
3.7. Teknik Pembenihan Tanaman Secara Vegetatif 35
3.8. Teknik Pemilihan Memproduksi Benih Vegetatif 68
3.9. Sertifikasi Benih 71

BAB 4. TEKNIK PRODUKSI BENIH GENERATIF TANAMAN


4.1. Proses Pembentukan Biji Pada Tanaman 78
4.2. Buah, Biji dan Perkembangan Biji 80
4.3. Penyerbukan (polinasi) 90
4.4. Teknik Produksi Benih Generatif Tanaman 92
4.5. Mutu Benih 106
4.6. Pengujian Kesehatan Benih 122

BAB 5. TEKNIK PEMELIHARAAN TANAMAN HASIL PEMBENIHAN


5.1. Media Tumbuh 143
5.2. Sifat Fisik Tanah 148
5.3. Sifat Kimia Tanah 162
5.4. Teknik Pengolahan Tanah 162
5.5. Teknik Penanaman 163
5.6. Pemupukan 166
5.6.1. Pupuk Organik 167
5.6.2. Pupuk Anorganik 176
5.7. Pengairan 185
5.8. Air Tanah 186
5.9. Pemangkasan (prunning) 191
5.10. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) 193
a. hama 194

iii
b. Penyakit Tanaman
1). Penyakit Non Infeksius 201
2). Penyakit infeksius 202
c. Gulma Tanaman 226
d. Teknik Pengendalian OPT 227
e. Implementasi pengendalian hama dan penyakit tanaman 236
f. Implementasi Pengendalian Gulma 240
Ringkasan, soal dan tugas
BAB 6. TEKNIK PRODUKSI BENIH PADI 245
6.1. Perlakuan Pra-Panen 245
6.2. Perlakuan Pascapanen 254
6.3. Pra-panen Produksi Benih Padi Hibrida 255
6.4. Perlakuan Pascapanen 274
Ringkasan, Soal dan Tugas
BAB 7. TEKNIK PRODUKSI BENIH KEDELAI
7.1. Perlakuan Pra-Panen 281
7.2. Persyaratan Lahan 282
7.3. Benih Sumber 282
7.4. Waktu Tanam 283
7.5. Penyiapan Lahan 284
7.6. Penanaman dan Perlakuan Benih 285
7.7. Pemeliharaan 286
7.8. Pemanenan dan Perlakuan PAscapanen 289
Ringkasan, Soal dan Tugas 290

BAB 8. BIOTEKNOLOGI TANAMAN 295


8.1. Bioteknologi Tanaman 295
8.2. Struktur Dan Organisasi Bahan Genetik Tanaman 295
8.3. Teknik Kultur In-vitro 306
8.4. Rekayasa Genetik Pada Tanaman Tingkat Tinggi 322
Ringkasan, Soal dan Tugas 323
BAB 9. TEKNIK KULTUR JARINGAN TANAMAN
9.1. Fasilitas Laboratorium Kultur Jaringan 335
9.2. Peralatan Dan Bahan Kimia 335
9.3. Media Tanam 337
9.4. Beberapa Komposisi Media 349
9.5. Inisiasi Tunas dan Inokulasi 353
9.6. Teknik Kultur Suspensi Sel 354
9.7. Teknik Multiplikasi 355
9 8.. Teknik Aklimatisasi 358
9.9. Teknik Kultur Jaringan Pada Berbagai Tanaman 359
a. Teknik Kultur Jaringan Anggrek 359
b. Kultur Jaringan Tanaman Kopi 362
c. Rekayasa genetik pada tanaman tingkat tinggi 364

Ringkasan, Soal dan Tugas 365

iv
BAB 10. KEWIRAUSAHAAN
10.1. Pengertian Kewirausahaan 368
10.2. Ciri dan Karakteristik Wirausahawan
10.3. Penjualan 370
a. Jiwa marketing dan motivasi tim 371
b. Perlunya rasa kekeluargaan 372
c. Strategi, visi dan misi 372
d. Pentingnya informasi 373
e. Pelanggan aset yang berharga 373

10.4. Dasar-dasar Strategi Pemasaran


a. Kepercayaan 377
b. Kemudahan 377
c. Kenyamanan 378
d. Gengsi 379
e. Memasarkan benih Tanaman 379
Ringkasan, Soal dan Tugas 380
BAB 11. ANALISIS USAHA PEMBENIHAN KELAPA SAWIT DAN DURIAN
11.1. Analisis Usaha Pembenihan Tanaman 383
a. Analisis B/C ratio 383
b. Analisis R/C ratio 383
c. Analisis ROI 383
d. Analisis BEP 383
11.2. Contoh Perhitungan Usaha Pada Pembenihan Kelapa Sawit 384
11.3. Contoh Perhitungan Usaha Pada Pembenihan Durian 391
Ringkasan, Soal dan Tugas 392
DAFTAR PUSTAKA 393
DAFTAR ISTILAH 396

v
BAB 1. PENDAHULUAN

Budidaya tanaman membutuhkan menghasilkan bibit (bahan tanaman yang


berbagai teknik untuk mengoptimalkan siap untuk ditanan di lapangan.
produksi. Dari sisi tata bahasa, teknik Teknik tanaman yang akan
adalah suatu keterampilan khusus yang dikembangkan meliputi berbagai teknik
dibutuhkan agar dapat melakukan suatu dari setiap aspek pembi-bitan dan
kegiatan praktek yang produktif (Oxford, produksi benih serta teknik untuk
2003); pembenihan adalah rangkaian mengoptimalkan proses pertumbuhan dan
proses budidaya tanaman untuk perkembangan organ tanaman sehingga
menghasilkan benih; sedangkan diperoleh hasil panen yang mempunyai
tanaman adalah tumbuhan yang kualitas yang baik dan kuantitas yang
dibudidayakan. Oleh karena itu, teknik banyak. Untuk memutakhir-kan
perbenihan tanaman adalah suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap
keterampilan khusus yang harus dalam membudidayakan tanaman, akan
dikuasai seseorang agar dapat dibahas teknik-teknik tanaman yang
memproduksi benih tanaman, baik sedang trend seperti kultur jaringan dan
benih vegetatif (bibit) maupun benih bioteknologi.
generatif sehingga tanaman Dalam teknik pembibitan dan
berproduksi secara optimal. Teknik produksi benih akan diterangkan
produksi benih vegetatif pada umumnya landasan teori dan langkah kerja tentang
dikelompokkan dalam 2 metoda, yaitu teknik penyiapan bahan ta-nam berupa
metoda konvensional dan modern. benih dan bibit tanaman, persiapan lahan
Teknik produksi benih vegetatif dengan dan penanaman, pe-mupukan, pengairan,
metoda konvensional menggunakan pengendalian hama, penyakit dan gulma,
teknik-teknik yang umum dilakukan oleh pemeliha-raan tanaman, perlakuan
petani sedangkan teknik produksi benih khusus pada tanaman, pembungaan dan
vegetatif dengan metoda modern pembuah-an, pemanenan dan
menerapakan ilmu biologi yang pascapanen. Pada teknik pembibitaan
diintegrasikan dengan teknologi atau tanaman akan diterangkan berbagai
bioteknologi. Dalam hal ini bioteknologi teknik praktis untuk menyetek,
yang yang diimplementasikan adalah mencangkok, mengokulasi, menempel
teknik kultur jaringan. dan me-nyambung tunas, sampai
Proses produksi tanaman dimulai memelihara bibit hasil perkembangbiakan
dengan benih ditanam, kemudian secara vegetatif siap untuk ditanam.
tanaman dipelihara danhasil tanaman Kegiatan persiapan lahan dan
(akar, umbi, batang, pucuk, daun, bunga, penanaman merupakan awal budidaya
dan buah) dipanen. tanaman. Untuk menumbuhkan
Kegiatan produksi pertanian profesionalisme dalam kompetensi ini,
memerlukan unit pembibitan tanaman. akan diinformasikan landasan teori
Pembibitan tanaman adalah suatu proses tentang berbagai jenis tanah dan teknik
penyediaan bahan tanaman yang berasal perlakuan untuk tanah sehingga
dari benih tanaman (biji tanaman mempunyai kriteria yang optimal untuk
berkualitas baik dan siap untuk ditanam) kegiatan budidaya tanaman.
atau bahan tanaman yang berasal dari Selama masa budidaya, kegiatan
organ vegetatif tanaman untuk yang paling lama adalah pemeliharaan

Teknik Pembenihan Tanaman 1


tanaman. Pada tahap pemeliharaan bioteknologi, maka akan dijelaskan
harus dikuasai berbagai teori tentang tentang berbagai teknik untuk
pupuk dan teknik-teknik pemupukan. memproduksi tanaman secara kultur
Pengetahuan dasar yang baik tentang jaringan. Dalam teknik kultur jaringan
pupuk akan memudahkan pengelolaan akan dipelajari mulai dari teknik
pupuk dan mengembangkan formulasi menyiapkan sarana dan prasarana,
yang tepat bagi tanaman agar tanaman induk, membuat media tanaman,
penggunaannya efektif dan efisien. inisiasi, subkultur, aklimatisasi dan
Teknik pemupukan sangat penting untuk pembesaran bibit hingga bibit siap tanam.
dikuasai, agar tanaman yang Untuk menggambarkan berkembangan
dibudidayakan dapat tumbuh dan rekayasa genetika pada bidang pertanian,
berkembang dengan optimal. akan dibahas secara singkat tentang
Selama masa budidaya, tanaman bioteknologi pertanian, mulai dari
sering mendapat masalah dari organisme perkembangan berbagai penemuan pada
pengganggu tanaman (OPT). Yang bidang boteknologi, materi genetik dan
termasuk OPT adalah hama, pemyakit beberapa contoh teknik kultur in vitro
dan gulma. Ketiga OPT tersebut harus tanaman.
dikendalikan agar tidak menimbulkan
kerugian bagi tanaman. Untuk 1.1. Potensi Perbenihan Tanaman
mengendalikan OPT, harus dikuasai Negara Republik Indonesia yang kita
berbagai teknik pengendaliannya, seperti cintai mempunyai penduduk sebanyak
pengen-dalian secara kultur teknis, fisik, 238 juta jiwa (WWW.Datastatistik-
mekanis, biologi, kimia dan pengen-dalian Indonesia.com. , 2008). Sebagian besar
secara terpadu. penduduk Indonesia di Pulau Sumatera,
Perkembangan dan citra pertanian di Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali
Indonesia identik dengan kotor dan makanan pokoknya adalah nasi. Di
cangkul. Untuk meningkatkan citra kepulauan Nusa Tenggara Timur
pertanian agar lebih modern dan bersih makanan pokonya adalah jagung.
maka akan diinformasikan berbagai Di Kepulauan Maluku dan Papua
pengetahuan dasar tentang, teknik dan makanan pokonya adalah sagu.
keterampilan mengelola bibit tanaman Kebutuhan beras untuk satu tahun adalah
secara kultur jaringan serta berbagai sebanyak 32,49 juta ton
sikap yang harus dikuasai agar (www.depkoninfo.goid.,2008). Kebutuhan
menghasilkan bibit dan benih yang dapat benih padi di indonesia adalah sebanyak
tumbuh secara optimal. 300.000 Ton per tahun. Produksi benih
Dalam dua puluh tahun terakhir, padi indonesia tahun 2007 adalah
perkembangan teknologi dalam bidang 106.700 ton. Hanya untuk kepentingan
biologi berkembang dengan sangat pesat dalam negeri saja, masih terdapat
dan dikenal dengan ”bioteknologi”. peluang untuk mengupayakan produksi
Penerapan bioteknologi untuk tanaman benih padi per tahun sekitar 103.300 ton
juga berkembang sangat pesat, sehingga per tahun. Hal ini tentu saja merupakan
dapat meningkatkan efektifitas dan peluang usaha di bidang agrobisnis
efisiensi budidaya terutama dalam industri benih padi yang sangat prospetif
penyediaan bibit tanaman dan tanaman untuk saat ini dan masa-masa yang akan
varietas unggul dalam waktu yang relatif datang. Menurut hasil analisa usaha,
singkat. Untuk memperkenalkan dalam satu kali periode produksi padi
sekaligus memutakhirkan pengetahuan, dihasilkan keuntungan rata-rata sebanyak
keterampilan dan sikap dalam Rp. 5.000.000,- sampai dengan

Teknik Pembenihan Tanaman 2


Rp.8.136.900,00 saat ini adalah sebanyak 230.000.000
(www.litbang.deptan.go.id., 2008 dan benih dan sebagian besar diimport dari
www.medanbisnis.online., 2008). Tentu Malaysia dan Costa Rica. Kebutuan
saja informasi ini merupakan berita benih kelapa sawit dari tahun ke tahun
gembira bagi sumberdaya manusia yang selalu memperlihatkan tren kenaikan.
berminat membuka usaha di bidang Oleh sebab itu prospek agrobisnis industri
pertanian. Oleh sebab itu sejaka lima kelapa sawit merupakan pilihan cerdas
tahun terakhir banyak perusahaan untuk membuka usaha di masa yang
multinasional yang mengembangkan akan datang (Badan Koordinasi
usaha baru di bidang perbenihan padi, Penanaman Modal, 2008).
terutama padi hibrida, diataranya adalah Perkembangan harga karet pada 3
PT Sang Hyang Seri, PT Dupont tahun ini selalu meningkat sehingga
Indonisia, PT Primatani, PT East West investir dan masyarakat banyak yang
Seed, PT Primasid Andalan Utama. beralih usaha dari bisnis di luar bidang
Hampir semua perusahaan tersebut pertanian berganti pengusaha agrobisnis.
dalam pengembangan produski masal Berdasarkan fakta ini secara otomatis
benih padi, selalu mengadakan kerjasama kebutuhan benih karet meningkat dan
dengan petani andalan dan kelompok tani pada tahun 2008 permintaan benih karet
yang pada umumnya menggunakan mencapai 70.000.000 benih (BUMN,
sistem inti-plasma. Sebagai sumberdaya 2008). Dari kebutuhan benih karet
manusia Indonesia yang bergerak di sejumlah tersebut di atas hanya
bidang pertanian, maka sebaiknya selalu 50.000.000 benih karet yang dapat
meningkatkan kompetensi dalam bidang dihasilkan oleh pengusaha dan petani
agrobisnis industri perbenihan. agrobisnis. Potensi baru dan peluang
Kebutuhan benih jagung di Indonesia bisnis yang baik untuk SDM yang
untuk tahun 2008 sekitar 47.600 ton. berkompeten di bidang perbenihan.
Produksi benih jagung di Indonesia pada Potensi agrobisnis industri benih
tahun 2007 adalah sebanyak 35,150 ton tanaman hortikultura pun sangat baik
(www.bisnis.com.2008). Sama halnya untuk dipelajari. Menurut Dirjen Tanaman
dengan potensi dalam agribisnis industri Hortikultura kebutuhan benih beberapa
padi, maka potensi usaha dalam bidang tanaman hortikultura masih harus diimport
agrobisnis industri jagung pun sangat diantaranta adalah benih kentang
menarik. Berdasarkan data di atas, untuk 1.200.000,- kg, tanaman buah 418.000
kepentingan dalam negeri, masih bibit, tanaman hias 5.100 flask dan 51 Kg
dibutuhkan benih jagung sekitar 12.450 serta tanaman biofarmaka sebanyak 642
ton benih jagung per tahun. Munurut (Kg). Tentu saja informasi ini merupakan
informasi dari Bidang Penelitian dan hal yang sangat penting, karena potensi
Pengembangan-Depertemen pertanian perkebangan kebutuhan tanaman
keuntungan usaha dari produksi benih hortikultura masih memumnginkan untuk
jagung adalah sebesar Rp.3.425.208,- diproduksi di dalam negeri. Data import
sampai dengan Rp.4.401.250,- ini menjadi suatu peluang bagi
(www.litbang.deptan.go.id., 2008). sumberdaya manusia Indonesia yang
Ilustrasi yang disampikan di atas, memiliki potensi di bidang perbenihan
baru menganalisis dua benih makanan tanaman.
pokok masyarakat Indonesia. Bagaimana Analisa terhadap beberapa potensi
dengan potensi kebutuhan benih tanaman agrobisnis industri benih telah dibahas.
industri, contohnya adalah kelapa sawit Agar dapat menjadi sumberdaya pada
dan karet. Kebutuhan benih kelapa sawit bidang perbenihan yang handal dan maka

Teknik Pembenihan Tanaman 3


dengan profesionalime harus dijunjung banyak diminta oleh konsumen karena
tinggi yaitu harus profesional saat mempunyai potensi produksi yang lebih
bersikap, menguasai iptek perbenihan tinggi dibandingkan dengan varietas
dengan baik dan dapat melakukan teknik lainnya, sehingga penanaman varietas
perbenihan yang efektif dan efisen tersebut di atas akan berperan sangat
sehingga menghasilkan keuntungan dan dominan dalam menentukan pendapatan
benefit yang tinggi. petani kepala sawit. Ketidak-murnian
Bagaimana dengan potensi ekspor benih yang ditanam akan mengakibatkan
benih dari indonesia di masa yang akan penurunan produksi dan mengakibatkan
datang?. Menurut Dirjen Tanaman penurunan pendapatan atau bahkan rugi.
Hortikultura (2006) terdapat beberapa Dengan beberapa informasi di atas dapat
benih tanaman yang mempunyai potensi disimpulkan bahwa banih sangat
tinggi seperti benih tanaman sayuran, berperan penting dalam menentukan
buah, tanaman hias dan bio-farmaka produksi tanaman dan pendapatan petani.
dengan nilai eksport sebesar US $ Pada tingkat petani, penggunaan
3.783.501,-. varietas unggul dan benih bermutu atau
benih bina adalah salah satu faktor
1.2. Peran Perbenihan Tanaman keberhasilan usaha dan pembangunan
Benih merupakan produk akhir dari perkebunan. Penggunaan benih bina oleh
suatu program pemuliaan tanaman, yang petani masih bervariasi antar komoditi
pada umumnya memiliki karakteristik seperti kelapa sawit (85 %), kakao (26 %),
keunggulan tertentu, mempunyai peranan kapas (18 %) dan tembakau (21 %).
yang vital sebagai penentu batas-atas Kebijakan pemerintah dalam
produktivitas dan dalam menjamin mendukung program perbenihan melalui
keberhasilan budidaya tanaman. Upaya menyediakan benih unggul dan bermutu
perbaikan genetik tanaman di Indonesia melalui prinsip 6(enam) tepat (waktu,
masih terbatas melalui metode pemuliaan jumlah, lokasi, jenis, mutu dan harga).
tanaman konvensional, seperti Strategi pengembangan pola kemitraan
persilangan, seleksi dan mutasi. Di usaha dengan swasta/penangkar
Indonesia penerapan teknologi pemuliaan benih/asosiasi petani di wilayah
modern belum diterapkan secara optimal pengembangan ini dapat menjadi salah
sedangkan di negara-negara maju, satu acuan bagi pemerintah untuk
teknologi tersebut sangat pesat mendorong industri perbenihan yang
perkembangannya. menyediakan benih yang terjamin
Di Indonesia tujuan pemuliaan masih mutunya. Wujud dari pola kemitraan
berkisar pada upaya peningkatan usaha tersebut salah satunya adalah
produktivitas, ketahanan terhadap hama melalui pengembangan industri
dan penyakit utama dan toleransi perbenihan dan Model Waralaba;
terhadap cekaman lingkungan (Al, Fe, (Franchising). Dengan usaha tersebut
kadar garam, dan lain lain). diatas diharapkan akan tercipta usaha
Benih tanaman sangat berperan perbenihan yang profesional.
dalam pengembangan bidang pertanian. Perbenihan tanaman sangat
Benih adalah faktor penentu keberhasilan berperan dalam penyediaan pangan
budidaya tanaman. Benih dengan (ketahanan pangan), sandang, papan,
kualitas baik dan seragam akan lapangan kerja dan ekonomi. Berikut ini
menghasilkan produk dengan kualitas akan diinformasikan beberapa peran
tinggi. Benih kelapa sawit dura, Pisifera perenihan tanaman secara spesifik untuk
dan Tenera merupakan tiga varietas yang masing-masing sektor.

Teknik Pembenihan Tanaman 4


Tahun 1987, indonesia berhasil kerja. Dengan demikian sektor
melakukan swasembada pangan. Salah perbenihan merupakan bagian dari
satu hal yang menunjang keberhasilan penyediaan tenaga kerja di bidang
tersebut adalah ditemukannya VUTW pertanian. Benih tanaman sebagai
(Varietas Unggul Tahan Wereng). langkah awal dari kegiatan pertanian,
Indonesia yang pada tahun 1945 sampai telah berperan dalam bidang ekonomi
dengan 1986 merupakan importir beras dengan adanya peningkatan penambahan
karena produktifitas benih padi hanya 4 devisa dari ekspor benih dan peningkatan
ton per hektar dan sering terserang ooeh pendapatan petani yang beralih dari
hama wereng, amka kebutuhan pangan petani budidaya menjadi penangkar benih
tidak dapat dipenuhi dan mengakibatkan Benih tanaman penghasil kayu dan
harus selalu import beras. Setelah kertas sangat dipengaruhi oleh varietas
ditemukan padi VUTW, produktivitas benih yang ditanam. Penemuan varietas
beras per hektar meningkat dari 4 jati unggul seperti mas dapat
ton/hekter menjadi 6-8 ton/hektar. memperpendek masa budidaya tanaman
Dengan adanya peningkatan produksi jati. Varietas jati lokal dapat dipanen
beras tersebut maka indonesia berhasil pada umur 20-30 tahun sedangkan jati
memenuhi kebutuhan pangan dalam mas dapat dipanen dalam jangka waktu
negeri. 12-20 tahun. Masa budidaya yang
Perbenihan tanaman merupakan singkat sangat menguntungkan
bidang yang memerlukan banyak tenaga ketersiediaan bahan baku papan.

Teknik Pembenihan Tanaman 5


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 1. siswa diharapkan telah menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:
1. Menjelaskan potensi pembenihan tanaman.
2. Menjelaskan peran pembenihan tanaman.

Potensi pembenihan tanaman Peran pembenihan tanaman

 Potensi  Benih merupakan factor penentu


pengembangan produksi tanaman.
usaha pembenihan  Pembenihan tanaman sangat berperan
tanaman untuk dapam penyediaan bahan baku
memenuhi pangan, papan dan sandang.
kebutuhan benih  Pembenihan tanaman berperan
dalam negeri. penting dalam keberhasilan Indonesia
 Potensi dalam program swasembada pangan
pengembangan tahun 1987.
usaha pembenihan  Pembenihan tanaman perperan dalam
tanaman untuk penyediaan tenaga kerja terampil
ekspor. sehingga mengurangi pengangguran.
 Potensi kerjasama  Pembenihan tanaman dapat
perusahaan benih meningkatkan pendapatan petani.
dengan petani  Pembenihan tanaman dapat
penangkar benih. meningkatkan perekonomian bangsa.

SOAL:
1. Jelaskan dengan singkat dan jelas minimal 2 potensi dan peran pembenihan
tanaman untuk ekspor.
2. Bagaimana peran benih padi VUTW pada tahun 1987 dibandingkan dengan peran
VUTW pada tahun 2007.

TUGAS:
1. Wawancarai minimal satu orang petani / pengusaha penangkar benih tentang
perbandingan pendapatan mereka saat menangani usaha pembenihan tanaman
dibandingkan dengan usaha sebelumnya.
2. Lakukan observasi terhadap aktivitas petani penangkar benih.

Teknik Pembenihan Tanaman 6


BAB 2. KARAKTERISTIK TUMBUHAN

Bunga tanaman mempunyai putik dan


2.1 Anatomi Dan Morfologi benang sari, dan pada kondisi yang
Tumbuhan tepat, putik akan diserbuki oleh tepung
sari sehingga menjadi buah. Dalam buah
Tanaman adalah tumbuhan yang yang berkualitas baik akan tumbuh biji
dibudidayakan. Tanaman merupakan sebagai cikal bakal generasi tanaman
mahluk hidup yang dapat memproduksi yang selanjutnya. Bagian-bagian
makanan sendiri. Semua jenis tanaman, tanaman secara lengkap disajikan dalam
mulai dari yang berukuran kecil sampai Gambar 2.1.
dengan pohon yang sangat besar
mempunyai kesamaan anatomi atau
struktur. Anatomi tanaman terdiri akar,
batang, daun, bunga dan buah.

a. Struktur tubuh tumbuhan

Struktur tubuh tanaman terdiri dari


akar, batang, daun, bunga dan buah.
Akar tanaman terdiri dari tudung akar,
ujung akar, rambut akar. Akar tanaman
terdiri dari dua jenis yaitu akar primer dan
akar lateral. Akar primer adalah akar
utama sedangkan akar lateral adalah akar
yang tumbuh dari akar primer.
Batang tanaman adalah bagian
tanman yang tumbuh di atas akar atau
tumbuh di atas permukaan media tanam
(tanah, air atau media tanam lainnya). Gambar 2.1. Struktur tubuh tamanan (Encarta
Pada batang tanaman terdapat jaringan Ensiklopedia, 2006).
batang bagian bawah (ground tissue)
yang menghubungkan bagian akar
dengan dengan batang tanaman bagian b. Sel
atas dan organ-organ tanaman bagian
atas . Jaringan lainnya yang terdapat Sel merupakan unit organisasi
pada batang adalah jaringan pembuluh terkecil yang menjadi dasar kehidupan.
yang terdiri dari xilem (jaringan Semua fungsi kehidupan diatur dan
pengangkut air) dan floem (jaringan berlangsung di dalam sel. Sel dapat
pengangkut hasil fotosintesis). Seluruh berfungsi secara otonomi (dapat berdiri
tubuh tanaman dilindungi oleh sel sendiri/ independen) asalkan seluruh
epidermis. Pada batang tanaman kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
terdapat daun, kemudian pada saat hidup (organisma) dapat tersusun dari
tanaman dewasa, pada organ batang satu sel tunggal (uniselular, misalnya
akan tumbuh dan berkembang bunga. bakteri, dan beberapa jamur dan
Teknik Pembenihan Tanaman 7
protozoa) atau terdiri dari banyak sel dialami oleh masing-masing kelompok
(multiselular). Pada organisma organisme (Phylum) memiliki kekhususan
multiselular terjadi pembagian tugas sel- tersendiri. Sel-sel prokariota (organisme
sel penyusunnya, dan dijadikan dasar bersel satu seperti bakteri, beberpa fungi
untuk klasifikasi mahluk hidup. dan protozoa) beradaptasi dengan
Pada tahun 1665, seorang ilmuwan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
Inggris Robert Hooke meneliti irisan tipis eukariota (organisme yang mempunyai
gabus dengan menggunakan mikroskop inti sel yang dikelilingi membran inti)
yang dirancangnya sendiri. Kata sel beradaptasi untuk hidup saling
berasal dari kata Latin cellulae yang berinterkasi dengan organisme lain
berarti 'kamar-kamar kecil’ sehingga menjadi suatu organisasi
Kemudian seorang ahli mikrobiologi mahluk hidup yang sangat harmonis.
yaitu Anton van Leeuwenhoek melakukan
pengamatan terhadap benda-benda dan d. Struktur sel
jasad-jasad renik (mikroba) dan hasil
pengamatannya menemukan ada Struktur sel mahluk hidup pada
"kehidupan di dunia lain" yaitu kehidupan umumnya minimal terdiri dari organel-
mikroba (organisma yang berukuran kecil) organel membran sel, sitoplasma, dan
yang belum pernah dilihat oleh manusia. inti sel atau nukleus. Sitoplasma dan
Penemuan ini menjadi dasar bagi nukleus secara bersama-sama dan
perkembangan bidang biologi yang berkelanjutan membentuk protoplasma.
penting saat ini yaitu mikrobiologi (ilmu Di dalam sitoplasma terdapat berbagai
yang mempelajari perkembangan dan organel. Sel tumbuhan, alga dan
pertumbuahan mahluk hidup yang prokariota mengembangkan dinding sel
berukuran kecil / mikroba). sedangkan sel hewan tidak mempunyai
Perkembangan mikroskop selama dinding sel. Beberapa organisme
hampir 200 tahun berikutnya telah prokariot memiliki flagella pada selnya
memberikan kesempatan bagi para ahli untuk memudahkan pergerakan.
untuk meneliti susunan tubuh makhluk
hidup. Berbagai penelitian telah dilakukan Tabel 2.1. Perbedaan Sel Tumbuhan
oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Dan Hewan.
Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804- Sel tumbuhan Sel hewan
1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan,
1810-1882). Mereka menyimpulkan Ukuran sel lebih
Ukuran sel lebih kecil.
bahwa setiap mahluk hidup tersusun dari besar.
sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang Bentuk sel tidak tetap
ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, Bentuk sel tetap.
(fleksibel/ lentur).
mengamati bahwa sel dapat membelah
diri dan membentuk sel-sel baru. Mempunyai Tidak mempunyai
dinding sel dinding sel
c. Perbedaan sel tumbuhan dan sel Mempunyai Tidak mempunyai
hewan klorofil klorofil
Tidak mempunyai
Sel tumbuhan dan sel hewan Mempunyai
vakuola, walaupun
mempunyai beberapa perbedaan seperti vakuola atau
terkadang beberapa
tercantum pada Tabel 1. Struktur dan rongga sel yang
sel hewan uniseluler
fungsi-fungsi sel semua organisme besar.
memiliki vakuola
hampir sama, namun proses evolusi yang

Teknik Pembenihan Tanaman 8


(tetapi tidak sebesar cairan kental ini. Di dalam sitoplasma
yang dimiliki terdapat organel-organel yang melayang-
tumbuhan). layang (terapung) dalam cairan kental
(bersifat koloid, namun tidak homogen)
Menyimpan yang disebut matriks. Organel-organel
Menyimpan makanan
energi dalam dalam sel akan menjalankan banyak
dalam bentuk granul
bentuk granul fungsi kehidupan seperti sintesis bahan,
(seperti biji) yaitu
(seperti biji) respirasi (perombakan energi dari proses
glikogen.
berupa kanji. pernafasan), penyimpanan, serta reaksi
terhadap rangsang. Sebagian besar
proses di dalam sitoplasma diatur secara
enzimatik (suatu proses yang
memerlukan protein spesifik sehingga
mempercepat berlang-sungnya suatu
proses metabolisme).
Selain organel, terdapat pula
vakuola, retikulum endoplasma,
khloraplas (organael khusus yang hanya
terdapat dalam sel tumbuhan),
mitokondria, benda golgi dan berbagai
produk sekunder lain. Va-kuola memiliki
Gambar 2.2. peran penting sebagai tempat
Sel selaput penyusun umbi bawang bombay
(Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel penampungan produk sekunder yang
(berupa noktah di dalam setiap 'ruang'). berbentuk cair, sehingga disebut pula
Perbesaran 400 kali (Nurwardani,2005) 'cairan sel'. Cairan yang mengisi vakuola
ber-beda-beda, tergantung letak dan
1). Membran sel fungsi sel.
Membran sel adalah suatu selaput
tipis yang membatasi segala kegiatan 3). Nukleus
yang terjadi di dalam sel sehingga tidak Nukleus mengendalikan kegiatan
mudah terganggu oleh pengaruh dari luar. yang terjadi pada sitoplasma. Di dalam
Oleh sebab itu, membran sel bersifat nukleus terdapat kromosom yang berisi
'selektif permeabel'. Memban sel secara DNA yang merupakan cetak biru bagi
otomatis dapat menentukan bahan-bahan pembentukan berbagai protein (terutama
tertentu saja (nutrisi yang dibutuhkan enzim). Enzim diperlukan dalam
untuk kehidupan sel) yang dapat masuk menjalankan berbagai fungsi pada
ke dalam dan keluar dari sel. Pada sel sitoplasma. Di dalam nukleus terdapat
tumbuhan, dalam kondisi normal, nukleolus.
membran sel selalu melekat pada dinding
sel sebagai akibat adanya tekanan turgor 4). Organel
dari dalam sel. Manusia memiliki banyak or-gan
yang berbeda seperti jantung, paru-paru
2). Sitoplasma dan lambung, yang fungsinya yang
Fungsi utama sitoplasma yang berbeda-beda. Tumbuhan mempunyai
berupa cairan kental adalah menjamin organ se-perti akar, batang, daun, bunga
kelangsungan hidup sel (metabolisma). dan buah.
Hampir semua kegi-atan metabolisme Demikian pula dengan sel. Sel
berlangsung di dalam ruangan berisi memiliki organ yang disebut organel

Teknik Pembenihan Tanaman 9


(berarti 'organ kecil'). Berikut adalah permukaan tanah. Selanjutnya, ujung
macam-macam benda dalam sel akar sering-kali meruncing, hingga lebih
(khususnya sitoplasma) yang digolongkan mudah untuk menembus tanah.
sebagai organel:
 Mitokondria.
 Plastida (hanya sel tumbuh-
tumbuhan dan sejumlah alga),
 Badan golgi atau benda golgi atau
diktiosom,
 Ribosom,
 Retikulum endoplasma,
 Peroksisom
 Vakuola

Gambar 2.3. Gambar 2.4.


Sel tumbuhan dan berbagai organel sel ( Encarta, Akar tanaman yang dibudidayakan secara
2005). hidroponik

e. Akar Fungsi akar bagi tumbuhan ada-lah


memperkuat berdirinya tum-buhan, untuk
Akar adalah bagian pokok di samping menyerap air dan zat-zat nutrisi (makanan
batang dan daun bagi tumbuhan. Akar tanaman) yang terlarut di dalam air tanah
tumbuhan memiliki sifat-sifat sebagai atau larutan hara tanaman, mengangkut
berikut. Akar merupakan bagian air dan zat-zat makanan yang telah
tumbuhan yang biasanya terdapat di diserap ke bagian tubuh tumbuhan yang
dalam tanah, dengan arah tumbuh ke memerlukan nutrisi.
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air Akar tanaman kadang-kadang
(hidrotrop), selalu tumbuh ke arah yang berfungsi sebagai tempat untuk
berlaw anan dengan udara dan cahaya. penimbunan makanan. Secara umum,
Pada umumnya akar tidak berbuku-buku, ada dua jenis akar yaitu:
tidak beruas dan tidak menjadi tempat
tumbuh dan berkembangnya daun-daun 1). Akar serabut.
atau sisik-sisik maupun bagian-bagian Akar ini umumnya terdapat pada
lainya. tumbuhan monokotil.. Walaupun
Akar tidak berwarna hijau, biasanya terkadang, tumbuhan dikotil juga
berwarna keputih-putihan atau kekuning- memilikinya (dengan catatan, tumbuhan
kuningan. Pada ujungnya akar selalu dikotil tersebut dikembang-biakkan secara
tumbuh, tetapi umumnya vege-tatif seperti cangkok, atau stek).
pertumbuhannya masih kalah cepat jika Fungsi utama akar serabut adalah untuk
dibandingkan dengan bagian di atas memperkokoh berdirinya tumbuhan.

Teknik Pembenihan Tanaman 10


dapat pula mempunyai bentuk lain,
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
 Batang tanaman terdiri atas ruas-
2). Akar tunggang. ruas. Masing-masing ruas dibatasi
Akar ini umumnya terdapat pada tum- oleh buku-buku dan pada buku-buku
buhan dikotil. Fungsi utama akar batang terdapat daun.
tunggang adalah untuk menyimpan  Batang biasanya tumbuh ke atas
makanan. menuju cahaya atau matahari
(bersifat fototrop atau heliotrop)
3). Modifikasi akar  Batang selalu bertambah pan-jang di
Akar tumbuhan sering kali mengalami ujungnya, oleh sebab itu sering
perubahan bentuk (modifikasi) sesuai dikatakan, bahwa batang mempunyai
dengan fungsi dan kondisi lingkungan pertumbuhan yang tidak terbatas.
serta jenis tumbuhannya. Ada beberapa  Batang tanaman membentuk
jenis modifikasi akar, antara lain sebagai percabangan dan selama hi-dup
berikut. tumbuhan, tidak akan di-gugurkan
a). Akar napas. (digantikan dengan yang lebih muda),
Akar nafas yaitu bagian akar yang naik ke kecuali kadang-kadang cabang atau
atas tanah, khususnya ke atas air seperti ranting yang kecil.
pada tumbuhan mangrove dari genera  Batang tanaman pada umum-nya
Avicennia, dan Soneratia tidak berwarna hijau, kecu-ali
tumbuhan yang umurnya pendek,
b). Akar gantung. misalnya rumput dan pada saat
Akar gantung yaitu akar yang batang masih muda.
sepenuhnya berada di atas tanah. Akar
gantung terdapat pada tumbuhan epifit g. Daun
seperti anggrek.
Daun merupakan salah satu organ
c). Akar banir. tumbuhan yang tumbuh pada batang,
Akar banir ialah akar yang banyak umumnya berwarna hijau dan berfungsi
terdapat pada tumbuhan tropik. sebagai penangkap energi cahaya
matahari melalui fotosintesis. Daun
d). Akar penghisap merupakan organ terpenting bagi
akar pengisap ialah akar yang terdapat tumbuhan karena tumbuhan adalah
pada tumbuhan jenis parasit seperti organisme autotrof obligat (dapat
benalu. membuat energi untuk kehidupannya), ia
harus memasok kebutuhan energinya
f. Batang sendiri melalui konversi energi cahaya
menjadi energi kimia. Bentuk daun sangat
Batang merupakan bagian dari beragam, namun biasanya berupa
tumbuhan yang amat penting. helaian. Ketebalan daun pun beragam
Kedudukan batang bagi tubuh tum-buhan, ada tipis, sedang atau tebal. Gambaran
batang dapat disamakan dengan sumbu dua dimensi daun digunakan sebagai
tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang pembeda bagi bentuk-bentuk daun.
mempunyai sifat-sifat berikut : Bentuk dasar daun membulat, dengan
 Batang tanaman umumnya berbentuk vari-asi cuping menjari atau menjadi elips
panjang bulat seperti silinder atau dan memanjang.

Teknik Pembenihan Tanaman 11


Daun juga bisa bermodifikasi menjadi  Epidermis terbagi atas epidermis atas
duri (misalnya pada kaktus), dan dan epidermis bawah. Epi-dermis
mengakibatkan daun kehilangan berfungsi melindungi jaringan di
fungsinya sebagai organ fotosintetik. bawahnya.
Daun tumbuhan sukulen (mengandung air  Jaringan palisade atau jaringan tiang
dalam jum-ah yang banyak) atau xerofit adalah jaringan yang berfungsi
juga dapat mengalami peralihan fungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
menjadi organ penyimpan air.  Jaringan spons atau jaringan bunga
Warna hijau pada daun berasal dari karang yang berongga. Jaringan ini
kandungan klorofil pada daun. Klorofil berfungsi sebagai tempat menyimpan
adalah senyawa pigmen yang berperan cadangan makanan.
dalam menye-leksi panjang gelombang  Berkas pembuluh angkut yang terdiri
cahaya yang energinya diambil dalam dari xilem atau pembuluh kayu dan
foto-sintesis. Sebenarnya daun juga floem atau pembuluh tapis. Xilem
memiliki pigmen lain, misalnya karoten berfungsi untuk mengangkut air dan
(berwarna jingga), xantofil (berwarna garam-garaman yang diserap akar
kuning), dan antosianin (berwarna merah, dari dalam tanah ke daun (untuk di-
biru, atau ungu, tergantung derajat gunakan sebagai bahan fotosintesis).
keasaman). Sedangkan floem ber-fungsi untuk
Daun tua kehilangan klorofil sehingga mengangkut hasil fotosintesis ke
warnanya berubah men-jadi kuning atau seluruh tubuh tumbuhan.
merah (dapat dilihat dengan jelas pada  Stoma (jamak: stomata) ber-fungsi
daun yang gugur). sebagai organ respirasi. Stoma
mengambil CO2 dari udara untuk
Daun tanaman berfungsi sebagai: dijadikan bahan fotosintesis karena
 Tempat terjadinya fotosintesis. mengandung klorofil. Kemudian
 Sebagai organ pernapasan (pada stoma akan mengeluarkan O2
daun terdapat stomata yang befungsi sebagai hasil fotosintesis. Stoma
sebagai organ respirasi. pada daun identik dengan hidung
 Tempat terjadinya transpirasi. manusia, dimana stoma mengambil
 Tempat terjadinya gutasi. CO2 dari udara dan mengeluarkan
 Alat perkembang-biakkan secara O2, sedangkan hidung mengambil O2
vegetatif (seperti tunas daun cocor dan mengeluarkan CO2. Stoma
bebek yang dapat digunakan sebagai terletak di epidermis bawah. Selain
bahan un-tuk perbanyakan tanaman stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga
secara stek daun). bernafas melalui lentisel yang terletak
pada batang.
Anatomi daun adalah sebagai
berikut:

Teknik Pembenihan Tanaman 12


Gambar 2.5 Berbagai bentuk batang dari berbagai jenis tanaman

Gambar 2.6 Irisan melintang batang tanaman dengan struktur jaringan pengangkut air dan hasil fotosistesis.

Gambar 2.7 . Daun segar membutuhkan cahaya untuk melangsungkan proses fotosintesis
(kiri) dan daun tua telah kehilangan klorofil karena proses penuaan (kanan)

Teknik Pembenihan Tanaman 13


Gambar 2.8. Model irisan melintang daun tumbuhan

h. Bunga Pembuahan adalah permulaan dari


pertumbuhan ovari yang cepat dan
Bunga adalah organ reproduksi pada selanjutnya berkembang men-jadi biji.
sebagain besar tumbuhan yang sering Pada biji yang sedang berkembang,
memproduksi buah yang mengandung biji perkembangan em-brio didahului oleh
sebagai calon benih. Tidak semua biji pertumbuhan endosperm.
tanaman dihasilkan dari bunga, sebagai Perkembangan biji akan diakhiri dengan
contoh adalah cornifera mempunyai benih pemben-tukan integumen pada jaringan
telanjang pada suatu bentuk spesifik ovari induk. Biji akan tumbuh dan
berupa cone. berkembang sampai menjadi bentuk yang
sempurna dan memenuhi standar untuk
i. Buah dan biji menjadi benih.
Buah pada umunya merupa-kan
organ tanaman tempat me-nyimpan benih
dan hasil foto-sintesis. Biji sebagai calon
benih yang pada umumnya berada di
dalam buah terbentuk melalui proses
berikut: setelah tepung sari mendarat
dengan tepat pada kepala putik, maka
dengan segera dan secara bersam-sama
jaringan pembuahan tersebut akan
menye-rap air dan nutrisi tanaman berupa
gula dan akan membentuk tabung sari. Gambar 2.9
Bunga tumbuhan yang sempurna memiliki bagian
Tabungsari akan tumbuh dan menembus bunga sebagai berikut tangkai bunga, putik, sel
tangkai putik (style), menuju kje arah telur, tangkai putik,kepala putik kelopak bunga,
kantung lembaga. Di tempat tersebut sel mahkota bunga, benang sari, dan serbuk sari
jantan bertemu dengan sel telur, untuk
membentuk zigot. Zigot akan tumbuh
menjadi embrio biji.

Teknik Pembenihan Tanaman 14


akar dan calon daun pertama) Untuk
2.2 Anatomi dan Morfologi Biji memperjelas gambaran proses
Tumbuhan perkecambahan biji dapat dilihat pada
gambar perkecambahan biji tembakau
Biji yang memenuhi kriteria ter-tentu (Nicotiana tabacum),
dapat dijadikan benih. Benih tanaman
yang ditumbuhkan pada media semai
yang mengandung air akan tumbuh dan
berkembang menjadi bibit.
Pertumbuhan bibit sangat tergantung
pada cadangan makanan di dalam benih
(endosperm). Cadangan makanan
dalam benih adalah karbohidrat, lemak
dan protein.
Benih yang ditumbuhkan pada
media semai akan melakukan proses Gambar 2.10.
perkecam-bahan (germination). Biji tanaman yang terbentuk dari hasil
Perkecambahan benih sangat pembuahan (bertemunya putik dengan serbuk
sari dan berkembang menjadi zigot)
dipengaruhi oleh viabilitas benih dan
lingkungan yang cocok untuk
2.3 Pertumbuhan Dan
pertumbuhan dan perkem-bangan bibit.
Perkembangan Tumbuhan
Benih yang sedang berkecambahan
sangat peka ter-hadap penyakit
Biji dari berbagai spesies
tanaman dan gangguan fisik sehingga
tumbuhan akan berkecambah apabila,
selama proses ini sangat memerlukan
suhu menguntungkan, persediaan
perlindungan (proteksi).
oksigen memadai dan kelembaban
Perlindungan kecambah atau bibit
media tumbuh cukup dan kontak secara
muda sebaiknya dilakukan dengan
langsung dengan biji. Pada beberapa
memasang pelindung berupa naungan
spesies walaupun kondisi di atas
dari plastik atau paranet. Naungan
terpenuhi tetapi biji tidak dapat
berfungsi seba-gai pelindung kecambah
berkecambah. Hal tersebut disebabkan
dan bibit muda dari sengatan sinar
oleh belum tuntasnya masa dormansi
mata-hari, dan organisme pengganggu
(istirahat) biji tersebut. Biji-biji kelompok
tanaman.
ini umumnya beasal dari daerah beriklim
sub tropis. Periode dormansi yang
Pada biji monokotil, morfologi biji
telah dilewati akan menyebabkan
terdiri dari kulit biji, endosperm,
perkecambahan biji pada kondisi suhu
kotiledon, dan embrio. Pada biji
yang optimal, adanya persediaan
tanaman Gymnospermae, morfologi biji
oksigen dan air.
terdiri dari kulit biji (testa), mega
gametofit, embrio yang terdiri dari
kotiledon dan calon akar), sedangkan
untuk biji dikotiledon terdiri dari kulit biji
(testa) dan embrio (dua kotiledon, calon

Teknik Pembenihan Tanaman 14


Gambar 2.11 Morfologi benih tumbuhan

Gambar 2.12
Tahapan perkecambahan benih tembakau (Nicotiana tabacum). A. Enam jam pertama; mikropilar kulit biji terluar
akan merekah sehingga memudahkan endosperm menembus kulit biji. B. Pada saat enam jam kedua,
mikropilar endosperm menyelimuti ujung radikula (calon akar). C. Pada saat enam jam ke tiga, radikula mulai
keluar dari biji. D. Pada penambahan hormon ABA, mikropilar endosperm akan menyelimuti radikula pada saat
60 jam setelah perkecambahan (ABA menghambat mikropilar menyelimuti radikula). ((Muller et.al.,2004).

Teknik Pembenihan Tanaman 15


Perkecambahan dapat terjadi Pada saat protoplasma sel
walaupun tanah atau media semai tidak menyerap uap air, maka berbagai proses
mengandung unsur hara karena di dalam kehidupan akan berlangsung. Hormon
biji sudah mengandung cukup persediaan pertumbuhan dan perkembangan seperti
makanan agar lembaga dapat tumbuh asam indol asetat akan mulai berfungsi.
selama masa persemaian. Benih akan Hormon ini mengatu pertumbuhan dan
berkecambah, setelah keluar kotiledon perkembanga hipokotil dan epikotil.
harus ditambahkan air dan beberapa Sumber makanan yang tersimpan
unsur hara pada media tanamnya. Suhu dalam endosperma dan kotiledon akan
yang paling optimal untuk segera diproses melalui respirasi
perkecambahan biji adalah 15-38oC. sehingga menghasilkan enerji kimia yang
Oksigen bebas sangat diperlukan untuk penting untuk pembelahan sel, produksi
respirasi yang akan menghasilkan enerji protoplasma, dan proses-proses
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan pertumbuhan lainnya. Ketika terjadi
tanaman. Ketidak-tersediaan oksigen proses pencernaan cadangan makanan
akan memperlambat atau mencegah pada biji, respirasi dan asimilasi nutrisi ke
perkecambahan benih. Kelembaban dalam protoplasma, maka sel-sel pada
media tanam yang terlalu berlebihan akan ujung epikotil dan hipokotil mulai
menghambat proses perkecambahan. membelah dan membentuk sel-sel baru.
Kondisi inipun akan mempertinggi Sel-sel ini mulai membesar pada saat
kemungkinan benih terserang oleh menyerap air, kemudian protoplasma
organisme pengganggu tanaman, yang baru akan terbentuk.
terutama dari golongan bakteri dan fungi, Ujung hipokotil muncul melalui
dan akan mengakibatkan benih mati atau suatu celah pada kulit biji. Ujung hipokotil
tumbuh tidak normal. Benih harus tumbuh menjadi akar primer. Akar ini
mendapatkan jumlah air yang tepat untuk mempunyai panjang 2 cm atau lebih.
berkecambah, kondisi kelebihan air akan Akar primer akan menyerap air dan unsur
menyebabkan oksigen keluar dari dalam hara dari tanah, sehingga dapat
sel dan benih tidak dapat berkecambah. mensuplai epikotil tumbuh dengan baik
Sebaliknya jika kelembaban media kurang dan akan menjadikan calon batang
optimal benih tidak akan dapat pertama.
menguraikan cadangan makanan dalam Akar primer yang tumbuh akan
biji (jaringan endosperma) sehingga mengasilkan akar-akar sekunder,
epikotil dan hipokotil tidak akan tumbuh kemudian tumbuh dan berkembang agi
dan berkembang. menjadi akar tersier. Dari epikotil akan
Dalam keadaan yang tumbuh batang yang akan menghasilkan
menguntungkan untuk proses daun-daun serta berbagai cabang.
perkecambahan, benih mengabsorpsi air Tingkat perkecambahan biji sangat
sehingga benih menjadi menggembung bervariasi, dalam kondisi lingkungan yang
dan kulit biji pecah. Dengan segera air paling baik, akar-akar primer akan tumbuh
memasuki sel-sel jaringan lembaga dan dalam 36-96 jam. Perbedaan ini
endosperma. Kandungan air dalam sel disebabkan oleh berbagai faktor seperti
benih akan naik dari tingkat ketebalan dan struktur kulit biji dan masa
praperkecambahan sebesar 8-14% dormansi biji. Kecambah akan tumbuh
menjadi lebih dari 90%. dan berkembang menjadi tanaman
dewasa. Dalam proses ini pertumbuhan

Teknik Pembenihan Tanaman 16


akan melibatkan pembuatan sel-sel baru Pertumbuhan tumbuh-tumbuhan
dari sel-sel yang sudah ada sebelumnya. dikendalikan secara umum oleh hormon
Disamping itu terdapat proses yang disintesis oleh tumbuhan dan
pembesaran sel yang baru terbentuk, terdapat pada semua jaringan. Hormon
sehingga sel akan membesar dan pertumbuhan IAA (Indol Acetic Acid)
menjadi jaringan tanaman. berfungsi dalam pembesaran sel,
Persyaratan-persyaratan yang gugurnya daun dan jatuhnya buah,
harus dipenuhi untuk pertumbuhan pertumbuhan buah dari bakal bunga
normal adalah tersedianya enerji kimia menjadi bunga dan buah, interaksi timbal-
yng berasal dari proses respirasi. balik tunas dan berbagai pertumbuhan
Tumbuhan yang sedang tumbuh harus lainnya. Salah satu contoh IAA adalah
memiliki protein dan senyawa organik lain giberelin.
untuk membangun protoplasma. Selama masa pertumbuhan dan
Tumbuhan ini harus memiliki selulosa perkembangan, tumbuhan memerlukan
dan beberapa senyawa organik untuk air, unsur hara, karbondioksida dan
membentuk dinding sel. oksigen, serta cahaya. Selama masa
Sel yang baru terbentuk dengan tersebut, organ-organ vegetatif seperti
cepat akan meningkat ukurannya karena daun, batang, dan cabang tumbuhan
adanya asimilasi makanan ke dalam akan tumbuh dan berkembang sampai
protoplasma. Fase pertumbuhan yang akhirnya terbentuk organ generatif.
berikutnya perkembangan sel, yaitu Organ generatif tumbuhan yang minimal
dengan ditandai terbentuknya jaringan- adalah terdiri dari benang sari dan putik.
jaringan baru seperti silem, floem, Proses perkembangbiakan secara
jaringan penguat, jaringan pembuat generatif dimulai dari terjadinya
makanan, dan jaringan peyimpanan. pertemuan butir-butir serbuk sari dengan
Pada umumnya, sel dan jaringan yang putik. Di dalam putik, butiran serbuk sari
sudah matang tidak akan membelah diri membentuk tabung,kemudian menjadi
lagi, akan tetapi proses kehidupan yang bakal biji yang terletak dalam bakal buah.
terjadi hanya mempertahankan ciri Kondisi ini menandai adanya calon
spesifiknya serta fungsinya sepanjang generasi tumbuhan berikutnya.
masa hidup tumbuhan.

Gambar 2.13. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan; A. Proses benih


berkecambah. B. Bibit. C. Tumbuhan dewasa. D. Tumbuhan sanesen (tua)

Teknik Pembenihan Tanaman 17


Gambar 2.14.
Proses pertumbuhan dan perkembangan biji (fase haploid) serta proses penyerbukan (fase diploid).

Teknik Pembenihan Tanaman 18


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 2. siswa diharapkan telah menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:
1. Anatomi dan morfologi tumbuhan
2. Anatomi dan morfologi biji tumbuhan.
3. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Anatomi dan morfologi Anatomi dan morfologi biji Pertumbuhan dan


tumbuhan tumbuhan perkembangan tumbuhan

 Struktur tubuh  Bagian-bagian biji  Proses pertumbuhan


tumbuhan. monokotil. dan perkembangan
 Sel tumbuhan  Bagian-bagian biji tanaman meliputi:
 Perbedaan sel dikotil. proses benih
tumbuhan dan hewan.  Tahapan berkecambah,
 Akar. perkecambahan. pertumbuhan dan
 Batang perkembangan bibit,
 Daun. tumbuhan tumbuh
 Bunga dewasa dan proses
 Buah dan biji. sanesen (tua).

SOAL:
1. Jelaskan dengan ringkas tentang perbedaan dan persamaan sel tumbuhan dan
hewan
2. Gambarkan bagian-bagian biji tumbuhan

TUGAS:
1. Amati proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tanaman padi
2. Lakukan observasi di lingkungan sekolah terhadap 20 jenis tumbuhan.
Kelompokkan tumbuhan atau tanaman yang mana yang termasuk dikotil dan
mookotil.

Teknik Pembenihan Tanaman 19


BAB 3. TEKNIK PRODUKSI BENIH VEGETATIF TANAMAN

3.1. Dasar-dasar Pembibitan dan


Produksi Benih Tanaman. 3.2. Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja
Teknik pembenihan vegetatif
tanaman bertujuan untuk menghasilkan Menurut Konradus (2003),
individu keturunan tanaman yang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
mempertahankan sifat baik dari induknya. merupakan instrumen untuk memproteksi
Keturunan tanaman yang berasal dari pekerja, perusahaan, lingkungan hidup,
proses pembenihan vegetatif dari dua dan masyarakat sekitar dari bahaya
induk yang mempunyai keunggulan. akibat kecelakaan kerja. Perlindungan
Keduanya dapata memadukan dua tersebut merupakan hak asasi yang wajib
keunggulan tersebut sehingga dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan
mempunyai sifat-sifat lebih baik dari untuk mencegah, mengurangi, bahkan
kedua induknya disebut bibit unggul. menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
Bibit unggul adalah tanaman muda accident). Dalam hal ini ada 3 norma yang
yang memiliki sifat unggul yaitu mampu harus diperhatikan yaitu:
menunjukkan sifat asli induknya dan  norma kesehatan,
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, dan  norma keselamatan dan
tahan terhadap hama dan penyakit.  norma kerja nyata.
Pada kegiatan usaha pembenihan Pencegahan merupakan cara yang
tanaman terdapat beberapa prinsip dasar paling efektif. Oleh sebab itu dua hal
yang selalu digunakan oleh setiap industri terbesar yang menjadi penyebab
pembenihan yaitu: kecelakaan kerja yaitu :
 Investasi modal usaha.  perilaku yang tidak aman
 Investasi lahan pembenihan.  kondisi lingkungan yang tidak
 Investasi bahan tanaman unggul aman.
(benih unggul) Berdasarkan data dari Biro Pelatihan
 Penyiapan tenaga kerja profesional Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang
 Penyiapan alat-alat produksi benih pernah terjadi sampai saat ini adalah
dan quality control product diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman
 Pemahaman K-3 seperti:
 Pesemaian  sembrono dan tidak hati-hati
 Pemeliharaan pesemaian  tidak mematuhi peraturan
 Penanaman  tidak mengikuti standar prosedur
 Pemeliharaan benih kerja
 Pengolahan benih (seed processing)  tidak memakai alat pelindung diri
 Pengujian kualitas produk  kondisi badan yang lemah
 Penggudangan Cara efektif untuk mencegah
 Sertifikasi terjadinya kecelakaan kerja adalah
 Pemasaran dengan menghindari terjadinya lima
 Distribusi produk perilaku tidak aman yang telah disebutkan
 Layanan purna jual di atas.
 Penelitian dan pengembangan
produk

Teknik Pembenihan Tanaman 20


a. Norma Kesehatan pekerja dengan teknik kultur jaringan terdapat
sedikit perbedaan yaitu harus
Norma kesehatan kerja diharapkan memperhatikan minimal 3 hal dalam
menjadi instrumen yang mampu kesehatan pekerja yaitu; penggunaan
menciptakan dan memelihara derajat alat dan mesin-mesin, penggunaan
kesehatan kerja setinggi-tingginya. K3 bahan kimia dan penggunaan lampu
dapat melakukan pencegahan dan ultra violet dalam persiapan enkas
pemberantasan penyakit akibat kerja, untuk inokulasi bahan berupa sel
misalnya kebisingan, pencahayaan atau jaringan tanaman.
(sinar), getaran, kelembaban udara, dan
lain-lain yang dapat menyebabkan Beberapa hal penting yang harus
kerusakan pada alat pendengaran, diperhatikan adalah tindakan pertolongan
gangguan pernapasan, kerusakan paru- pertama, regu penolong, pelayanan
paru, kebutaan, kerusakan jaringan tubuh kesehatan kerja , perawatan kesehatan,
akibat sinar ultraviolet, kanker kulit, tempat berteduh dan perumahan, gizi dan
kemandulan, dan lain-lain. air minum. Jika terjadi gangguan
Hal yang penting diperhatikan dalam kesehatan maka harus ada tempat untuk
penerapan kesehatan pekerja dalam pelaporan, pencatatan, penyelidikan dan
bidang teknik perbenihan tanaman dapat pemberitahuan penyakit dan kecelakaan
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kerja
penerapan dalam bidang teknik Aktivitas perbenihan tanaman pada
pembenihan tanaman secara secara umumnya dilakukan di lokasi yang agak
generatif maupun vegetatif. Dalam teknik jauh dari kota. Oleh sebab itu harus ada
perbenihan tanaman secara generatif pekerja yang terampil dalam prosedur
yang pada umumnya terdiri dari kegiatan PPPK (Pertolongan Pertama Pada
persiapan lahan, pengolahan tanah, Kecelakaan). Pelatihan ini meliputi
pesemaian, pembibitan, penanaman, perawatan luka terbuka, dan resusitasi.
pengairan, pemupukan, pengendalian Dalam area di mana pekerjaanterlibat
hama, penyakit dan gulma, persilangan, dengan resiko keracunan oleh bahan
pemanenan, penanganan pasca panen, kimia atau asap, ular, serangga atau laba-
prosesing benih dan pengemasan laba penggigit atau bahaya spesifik lain,
terdapat beberapa hal yang harus maka pelatihan pertolongan pertama
diperhatikan dan diupayakan untuk harus diperluas melalui konsultasi dengan
diterapkan yaitu: orang atau organisasi yang berkualitas.
 Penggunaan alat dan mesin-mesin Alat atau kotak PPPK yang dirawat
 Penggunaan bahan kimia dengan baik harus siap tersedia di tempat
 Dalam aktivitas agrobisnis kerja dan dilindungi terhadap pencemaran
perbenihan tanaman secara vegetatif oleh kelembaban dan kotoran. Wadah ini
baik secara konvensional (menyetek, harus ditandai dengan jelas dan tidak
mencangkok, menyambung dan lain- berisi apapun selain peralatan PPPK dan
lain) hal-hal yang harus diperhatikan semua karyawan harus mengetahui
dalam kesehatan pekerja sama tempat penyimpanan peralatan PPPK dan
dengan dalam kegiatan teknik prosedurnya..
perbenihan secara generatif yaitu Jika dalam melakukan kegiatan
penggunaan alat mesin serta agribisnis perbenihan terjadi kecelakaan
penggunaan bahan kimia. harus terdapat alat komunikasi agar dapat
 Dalam aktivitas agrobisnis dengan segera menghubungi regu
perbenihan tanaman secara vegetatif penolong seperti rumah sakit, ambulance

Teknik Pembenihan Tanaman 21


atau dokter terdekat. Pada suatu lokasi Semua kegiatan perbenihan tanaman
perbenihan tanaman harus diupayakan harus direncanakan dan diorganisir
adanya tempat berteduh dan berlindung. secara terpadu sehingga dapat mencegah
Selain itu lokasi perbenihan diupayakan pemborosan dan untuk memastikan
agar dekat dengan tingkatan monitorung yang tepat sehingga
 Toko makanan pelaksanaan kerja dapat berjalan dengan
 Persediaan air bersih yang cukup. aman.
 Fasilitas sanitary (ruang cuci, Salah satu hal yang harus
pancuran, kamar kecil atau kakus diperhatikan adalah adanya keterangan
 Fasilitas untuk mencuci dan tentang :
mengeringkan pakaian  Jenis pekerjaan yang diperlukan
 Toko barang umum (terpisah  Tujuan kegiatan
dengan bahan mudah terbakar,  Lokasi tempat kerja yang ditunjuk,
bahan kimia).  Jadwal waktu untuk kegiatan spesifik:
Bila makanan disediakan oleh  Spesifikasi produk atau hasil lain:
pengusaha, harus dipastikan bahwa  Spesifikasi untuk metoda kerja yang
masukan energi cukup untuk pelaksanaan digunakan:
pekerjaan fisik berat baik karbohidrat,  Orang yang bertanggung jawab untuk
lemak dan protein hewani. melaksanakan dan mengawasi
kegiatan:
b. Norma Keselamatan kerja  Rencana darurat dalam cuaca buruk
atau terdapat masalah dengan
Norma keselamatan kerja peralatan.
merupakan sarana atau alat untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja Untuk setiap tugas diupayakan dipilih
yang tidak diduga yang disebabkan oleh metoda terbaik dan paling aman.
kelalaian kerja serta lingkungan kerja Penggunaan alat dan bahan harus
yang tidak kondusif. Penerapan dilakukan dengan metoda yang
keselamtan kerja diharapkan mampu distandardisasi dan telah disetujui. Jika
menihilkan kecelakaan kerja sehingga memungkinka untuk dapat dipraktekkan,
mencegah terjadinya cacat atau kematian pekerjaan manual dan motor-manual
terhadap pekerja, kemudian mencegah perlu didukung dengan mesin, terutama
terjadinya kerusakan tempat dan sekali untuk mengurangi mengangkat dan
peralatan kerja. Konsep ini juga membawa muatan berat dan untuk
mencegah pencemaran lingkungan hidup mengurangi potensi bahaya yang timbul
dan masyarakat sekitar tempat kerja. dari penanganan mesin bertenaga dan
Penerapan keselatan kerja dalam dipegang dengan tangan.
bidang teknik perbenihnan tanaman harus Penggunaan bahan, alat dan mesin
diterapkan dalam setiap aktivitas dalam teknik perbeniahan diupayakan
diantaranya adalah persiapan lahan, untuk memenuhi kriteria di bawah ini;
penanaman , pengairan, pemeliharaan Semua perkakas, mesin dan bahan-kimia
tanaman tanpa bahan kimia, penanganan berbahaya yang digunakan dalam
dan penananam tanaman secara kimia pembenihan harus:
(pemupukan dan pengendalian  Memenuhi syarat keselamatan dan
hama,penyakit dan gulma tanaman), kesehatan kerja sebagaimana
pemangkasan, pemanenan, prosesing ditentukan dalam standar
benih dan pengemasan. internasional atau nasional dan
rekomendasi.

Teknik Pembenihan Tanaman 22


 Digunakan hanya untuk pekerjaan c. Norma Kerja nyata
yang telah dirancang atau
dikembangkan, kecuali jika suatu Norma kerja berkaitan dengan
penggunaan tambahan yang manajemen perusahaan. K3 dalam
diusulkan telah dinilai oleh seorang aktivitas kerja sehari-hari diterapkan
yang kompeten yang telah dalam bentuk pengaturan jam kerja, shift,
menyimpulkan bahwa penggunaan kerja wanita, tenaga kerja kaum muda,
alat dan bahan yang digunakan pengaturan jam lembur, analisis dan
adalah aman: pengelolaan lingkungan hidup, dan lain-
 Digunakan atau dioperasikan hanya lain.
oleh para pekerja yang telah dinilai
berkompeten dan/atau memegang 3.3. Pengelolaan Alat Dan Mesin
sertifikat ketrampilan yang sesuai. Perbenihan
Dalam melakukan kegiatan
perbenihan tanaman sebaiknya Pemeliharaan merupakan suatu
menggunakan pakaian kerja dan alat penggabungan setiap tindakan atau
pelindung diri ketentuan umum untuk kegiatan yang dilaksanakan untuk
pakaian kerja adalah sebagai berikut: mempertahankan, atau memulihkan suatu
 Pakaian kerja harus dibuat dari alat, mesin, bangunan pada kondisi yang
bahan yang menjaga badan pekerja dapat diguanakan untuk aktivitas produksi
tetap kering dan berada pada pembenihan tanaman.
temperatur yang nyaman. Untuk Dalam sistim pemeliharaan yang
pekerjaan dalam iklim panas dan tradisionil digunakan sistim pemeliharaan
kering, pakaian yang sesuai harus dan perawatan yang tidak berencana.
digunakan untuk menghindari isolasi Metode ini dapat mengakibatkan
panas yang berlebihan dan terjadinya suatu kerusakan/kegagalan
memudahkan pengeluaran keringat. pengoperasian alat/mesin pembenihan
Pakaian pelindung yang sesuai harus sebelum alat diguanakan dengan
disediakan jika ada suatu resiko optimal, perusahaan sudah harua
radiasi UV atau bahan yang membetulkan atau memperbaiki
beracun. kerusakan. Pemeliharaan alat
 Pakaian harus mempunyai warna merupakan suatu kebutuhan prosedur
yang kontras agar pekerja terlihat dalam suatu usaha pembenihan tanamn
dengan jelas. sehingga prosedur mengendalikan dan
 Bila menggunakan bahan kimia administrasi pemeliharaan mutlak
berbahaya, alat pelindung diri harus diperlukan. Suatu kerusakan/kegagalan
disediakan sesuai keselamatan dari alat/peralatan atau mesin
dalam penggunaan bahan kimia di mencerminkan metode yang digunakan
tempat kerja. dalam menjalankan sistim pemeliharaan
 Alat pelindung diri harus mematuhi alat tersebut. Gangguan terhadap
standar internasional atau nasional. aktivitas produksi sering tidak diketahui
 Alat pelindung diri harus disediakan sebelumnya karena jarang dievaluasi
dalam jumlah yang cukup. secara menyeluruh dan sulit untuk
 Operator harus sadar bahwa diperkirakan.
keselamatan dan kesehatan kerja Dalam rangka meminimalkan akibat
meruapak hal yang sangat penting. yang merugikan dari gangguan kerusakan
alat yang terjadi dalam produksi, maka
beberapa perusahaan saat ini telah

Teknik Pembenihan Tanaman 23


menerapkan atau Melaksanakan  Operator perubahan dan perbaikan
tindakan-tindakan pemeliharaan yang alat –alat pembenihan.
teratur, yang selanjutnya lebih dikenal  Operator keamanan, pemadaman
dengan istilah sistim pemeliharaan yang kebakaran, dan pengemudi.
berencana. Sistim pemeliharaan yang
berencana adalah Aktivitas pemeliharaan Pemeliharaan darurat yaitu suatu
yang teratur dan dijalankan dengan taat tindakan pemeliharaan yang perlu segera
azas, melalui pengawasan dan ditangani/diselesaikan dengan
pencatatan berdasarkan rencana yang secepatnya untuk menghindari kerusakan
telah dibuat terlebih dahulu. Pengawasan yang lebih parah atau fatal. Berikut ini
administratip pada pekerjaan disampaikan beberapa metode
pemeliharaan merupakan hal yang sangat pemeliharaan alat yang umum digunakan
penting untuk dilakukan, terutama pada pada perusahaan pembenihan.
saat perubahan dari sistim pemeliharaan
darurat kedalam sistim pemeliharaan a. Pemeliharaan yang berencana
yang berencana. Pada sistim
Pemeliharaan dan Perawatan yang Pemeliharaan berencana merupakan
sifatnya darurat seluruhnya sangat sistim pemeliharaan yang terorganisasi
tergantung pada keputusan-keputusan dan dilaksanakan dengan mantap
yang diambil. Pembelian alat pengganti berdasarkan rencana pengawasan dan
yang terburu-buru, prioritas perbaikan pencatatan serta analisa berdasarkan
yang tidak terencana, tenaga kerja yang rencana yang telah dibuat sebelumnya.
kurang mampu akan menurunkan
efisiensi pemeliharaan. Pada sistim b. Pemeliharaan perbaian
pemeliharaan yang berencana mengatur
kebijakan dalam sistim pemeliharaan Pemeliharaan perbaikan meruapakan
suatu perusahaan dengan mengadakan sistim pemeliharaan yang dilakukan untuk
prosedur yang jelas, baik dalam segi memulihkan kerusakan (termasuk
teknis maupun keuangannya serta penyetelan dan perbaikan) suatu alat,
mengawasi pelaksanaan pemeliharaan mesin atau bangunan pembenihan
yang objektif berdasarkan standar tanaman agar dapat digunakan kembali
pemeliharaan alat yang lebih efektif dan dalam kegiatan produksi benih tanaman .
efisien.
Keberhasilan suatu skema sistim c. Pemeliharaan pencegahan
pemeliharaan yang berencana adalah
dengan membuatatau menjaga sistim Pemeliharaan pencegahan
tersebut sesederhana mungkin dalam merupakan Sistim pemeliharaan yang
prosedur pelaksanaannya dengan dilaksanakan atas dasar rencana/waktu
melibatkan para petugas lapangan/teknisi yang telah ditetapkan sebelumnya dan
dengan kerja keras yang minimum. bersifat untuk menghindari/mencegah
Prosedur pemeliharaan alat, harus kerusakan.
difahami minimal oleh.
 Supervisor d. Pemeliharaan berjalan
 Pemegang gudang
 Pekerjaan-pekerjaan Umum Pemeliharaan sistim pemeliharaan
 Pembuatan produk yang dapat dilakukan ketika suatu alat,
 Operatot persiapan dan penyesuaian mesin dalam keadaan dipakai.
mesin-mesin

Teknik Pembenihan Tanaman 24


e. Pemeliharaan terbatas (pada saat (termasuk perbaikan) Sampai dengan
produksi berhenti) kondisi alat,mesin dan bangunan
tersebut dapat digunakan.
Pemeliharaan terbatas meruapakan  Perencanaan Pemeliharaan :
sistim pemeliharaan yang hanya dapat Prosedur pemeliharaan yang
dijalankan pada waktu suatu alat, mesin, mencakup tugas operator
dan bangunan pembenihan dalam pemeliharaan, metode, bahan,
keadaan tidak dipakai (proses produksi alat/peralatan, mesin- mesin, tenaga
berhenti). kerja, serta waktu yang diperlukan.
 Inventarisasi pabrik  Permohonan Pemeliharaan
Suatu daftar inventaris dari seluruh Salah satu persyaratan untuk
fasilitas misalnya : seluruh peralatan, perencanaan fungsi pemeliharaan,
mesin-mesin yang ada serta adalah mengetahui secara tepat
bangunan dengan semua isinya, tentang apa yang harus dikerjakan,
guna tujuan identifikasi, termasuk apa yang sedang dikerjakan dan
keterangan/data mengenai masing- berapa lama setiap tugas/pekerjaan
masing spesifikasi Teknik dan tersebut dikerjakan.
konstruksinya secara terperinci. Pengembangan pemeliharaan alat,
 Program Pemeliharaan : mesin dan bangunan pembenihan
Suatu daftar alokasi atau merupakan tahap-tahap yang harus
pembebanan dari aktifitas difahami oelh semua operator
pemeliharaan pada jangka waktu pembenihan yang terlibat dalam kegiatan
tertentu. produksi benih.
 Jadwal Pemeliharaan Konsep lain yang penting pada
Suatu susunan/daftar yang industri pembenihan adalah tentang
komprehensip dari aktifitas produksi benih vegetatif. Dalam industri
pemeliharaan beserta kejadian/ pembenihan minimal terdapat enam
akibat-akibatnya. kompetensi teknik yang harus difahami,
 Kartu Kendali alat, mesin dan dikuasai dan diimplementasikan yaitu
bangunan: Suatu catatan mengenai pohon induk, batang bawah dan batang
penggunaan, kejadian dan kegiatan atas, teknik penyiapan pembibitan, teknik
yang terjadi/dilaksanakan terhadap pembenihan tanaman secara vegetatif,
suatu alat, mesin dan bangunan teknik pemilihan memproduksi benih
pembenihan. vegetatif dan sertifikasi benih.
 Laporan Kerja :
Suatu pernyataan/catatan tentang 3.4. Pohon Induk dan bibit unggul
kegiatan/pekerjaan yang telah
dilakukan serta catatan tentang Pohon induk adalah tanaman pilihan
kondisi-kondisi dari suatu alat, dan yang dipergunakan sebagai sumber
mesin-mesin. batang atas (entres), baik itu tanaman
 Spesifikasi Pekerjaan : kecil ataupun tanaman besar yang sudah
Suatu dokumen yang menguraikan produktif yang berasal dari biji atau hasil
tentang kegiatan/pekerjaan yang perbanyakan vegetatif. Persyaratan
harus dilaksanakan. pohon induk antara lain adalah memiliki
 Perbaikan besar : sifat unggul dalam produktivitas dan
Suatu proses pengujian dan kualitas tanaman, seperti tanaman buah
pemulihan alat, mesin dan bangunan yang tahan terhadap serangan organisme
pembenihan secara menyeluruh pengganggu tanaman (OPT). Nama

Teknik Pembenihan Tanaman 25


varietas pohon induk dan asal-usulnya liar di hutan. Tempat tersebut mempunyai
(nama pemilik, tempat asal) harus jelas, ribuan pohon durian yang tumbuh secara
sehingga memudahkan pela-cakannya. alami dan di antara tanaman durian
Tanaman dari biji harus sudah tersebut terdapat beberapa varietas yang
berproduksi minimal lima musim, untuk mempunyai sifat-sifat unggul walaupun
mengetahui kemantapan sifat yang merupakan tanaman dari biji serta tumbuh
dibawanya. setengah liar di alam.
Ditanam dalam kebun yang terpisah Kedua, dengan cara promosi, ialah
dari tanaman lain yang dapat menjadi kegiatan pencarian pohon induk dengan
sumber penularan penyakit atau cara mengadakan kejuaraan buah unggul,
penyerbukan silang, terutama untuk dari lomba tersebut muncul durian unggul
pohon induk yang akan diperbanyak baru yang berpotensi sebagai pemenang
secara generatif yaitu diambil bijinya. lomba. Contoh yang paling terkenal
Kebun pohon induk adalah kebun adalah durian Petruk. Durian ini adalah
yang ditanami dengan bebera-pa varietas juara lomba buah di Jepara dan sekarang
buah unggul untuk sumber penghasil sudah ditetapkan pemerintah sebagi
batang atas (mata tempel atau cabang durian unggul nasional.
entres) untuk perbanyakan dalam jumlah Ketiga, dengan cara introduksi, yaitu
besar. Tanaman yang ditanam pada kegiatan pencarian pohon induk dengan
umumnya adalah tanaman hasil cara mendatangkan atau membawa jenis
perbanyakan secara vegetatif (okulasi, buah yang terbukti unggul dari daerah
sambung, susuan, cangkok, stek) dan atau negara lain. Cara ini merupakan
memenuhi persyaratan sebagai pohon jalan pintas untuk mempercepat
induk. Lokasi pohon induk sebaiknya tidak perolehan bahan tanaman yang telah
jauh dengan lokasi perbanyakan diketahui sifat keunggulannya. Hal yang
tanaman, untuk memudahkan harus diperhatikan adalah kesesuaian
pelaksanaan perbanyakan bibit. keadaan iklim, tanah dan cara budidaya
Ada dua sistem penanaman kebun pada tempat tumbuh asalnya dengan
pohon induk, ialah: keadaan tempat tanam yang baru,agar
 Kebun pohon induk sekaligus kualitasnya tetap baik. Masalah lain yang
sebagai kebun produksi; muncul adalah adanya hama dan
 Kebun pohon induk dengan jarak penyakit yang sebelumnya tidak diketahui
tanam lebih rapat, misalnya untuk di daerah asalnya, tetapi muncul setelah
tanaman durian, kebun produksi tanaman tersebut ditanam di tempat yang
biasanya berjarak tanam 10x10 m, baru. Sebagai contoh adalah durian
sedangkan pada kebun pohon induk bangkok dari Thailand yang di-introduksi
dapat berjarak tanam 3x3 m. Dengan ke Indonesia seperti Chanee dan
jarak tanam yang rapat dapat Monthong. Jenis ini rata-rata tidak tahan
diperoleh lebih banyak pohon induk terhadap penyakit busuk akar dan busuk
dalam suatu areal yang relatif tidak leher batang atau kanker batang.
luas. Pohon induk pada umumnya dipilih
Pencarian pohon induk untuk dari bibit-bibit unggul. Bibit unggul adalah
mendapatkan jenis tanaman unggul tanaman muda yang memiliki sifat unggul
dengan bebeapa cara. Pertama, adalah yaitu mampu menunjukkan sifat asli
cara eksplorasi, yaitu kegiatan pencarian induknya dan mempunyai nilai ekonomi
pohon induk dengan cara melacak suatu yang tinggi, serta tidak mengandung
tanaman ke daerah sentra budidayanya hama dan penyakit. Pada tanaman buah
sampai dengan tumbuhan yang tumbuh sifat unggul ini terutama nilai dari kualitas

Teknik Pembenihan Tanaman 26


buahnya. Bila semakin banyak sifat yang  Pertumbuhan cepat dan
disukai konsumen terkumpul dalam satu responsif terhadap kultur teknis
buah, maka semakin tinggi pula nilai budidaya (pemupukan,
ekonomi (harga) buah tersebut. Buah pengairan).
demikian dapat digolongkan sebagai buah
unggul. Apabila minimal terpenuhi 70% sifat
Untuk itu dapat diambil contoh cara unggul dari daftar diatas maka bibit
menilai buah durian berdasarkan kriteria tanaman tersebut tergolong jenis unggul.
penampilan buah dan sifat buah yang Bila tidak memenuhi 70% persyaratan
disukai konsumen, sehingga diperoleh diatas, maka tanaman demikian tergolong
suatu daftar kriteria penilaian buah durian benih yang biasa saja. Cara penilaian
unggul. seperti ini dapat dipakai untuk menilai
jenis tanaman lainnya. Namun perlu
Kelompok sifat utama durian unggul mengadakan perubahan kriteria tertentu
adalah agar sesuai dengan sifat masing-masing
jenis tanaman.
 Rasa daging buah : manis
berlemak, diutamakan dengan 3.5. Batang Bawah Dan Batang Atas
rasa khas
 Ketebalan daging : tebal a. Pemilihan Batang bawah
 Ukuran biji : kecil atau sekurang-
kurangnya kempes Batang bawah atau rootstock/
 Warna daging : kuning sampai understem adalah tanaman yang
jingga berfungsi sebagai batang bagian bawah
 Kadar air daging : sedikit (kering) yang masih dilengkapi de-ngan sistem
 Tekstur daging : halus, sedikit perakaran yang berfungsi mengambil
berserat makanan dari dalam tanah untuk batang
 Ukuran buah : besar atas atau tajuknya.
 Aroma : kuat merangsang Pada umumnya batang bawah
berasal dari biji. Keuntungan batang
 Kulit buah : tipis dan mudah
bawah dari biji adalah:
dibuka bila buah sudah masak
 Perkembangan sistem akar lebih kuat
 Jumlah juring : 5-6 juring
dan dalam, karena memiliki akar
sempurna
tunggang, sehingga relatif lebih tahan
terhadap kekeringan.
Kelompok sifat menunjang :
 Penyediaan batang bawah jenis ini
bisa dilakukan dalam jumlah banyak.
 Struktur pohon kokoh,
percabangan merata/simetris,
Adapun Kriteria tanaman yang akan
tajuk bulat.
dijadikan batang bawah adalah:
 Produksi buah tinggi dan stabil
 Mampu beradaptasi atau tumbuh
setiap tahun, diutamakan yang
kompak dengan batang atasnya,
panen buahnya pada awal atau
sehingga batang bawah ini mampu
akhir musim.
menyatu dan menopang proses
 Tahan terhadap hama
pertumbuhan batang atasnya.
penggerek dan beberapa jenis
 Tanaman dalam kondisi sehat.
cendawan.
 Sistem perakarannya baik dan dalam
 Mudah diperbanyak.
serta tahan terhadap keadaan tanah

Teknik Pembenihan Tanaman 27


yang kurang menguntungkan, dan sangat vegetatif. ·Semakin ke arah
termasuk harus tahan teradap hama ujung ranting, semakin muda menurut
dan penyakit yang ada dalam tanah. umurnya, tetapi sel-sel yang terbentuk
 Tidak mengurangi kualitas dan paling akhir ini justru bersifat lebih
kuantitas tanaman yang kompleks, dewasa (mature) dan siap
disambungkan/ diokulasi. untuk memasuki masa berbunga dan
berbuah (generatif).
Perawatan batang bawah meliputi Pengambilan entres dari pucuk tajuk
kegiatan pemupukan, pengendalian hama pohon akan tetap membawa sifat dewasa
dan penyakit, serta penyiraman. Hal ini atau generatif. Penyambungan entres
perlu diperhatikan agar batang bawah dengan batang bawah akan
tumbuh subur dan sehat. Pertumbuhan menghasilkan bibit yang sudah membawa
yang subur dan sehat akan sifat dewasa tersebut. Hal ini
mempermudah pengelupasan kulit dan menyebabkan bibit hasil penyambungan
kayunya, karena sel-sel kambium berada atau okulasi lebih cepat berbuah daripada
dalam keadaan aktif membelah diri. ta-naman yang berasal dari biji.
Proses pembentukan kalus atau Kriteria tanaman yang dapat
penyembuhan luka berlangsung dengan dijadikan sebagai batang atas adalah
baik, sehingga pada akhirnya sebagai berikut.
keberhasilan sambungan atau okulasinya  Mampu beradaptasi atau tumbuh
juga tinggi. kompak dengan batang bawahnya,
sehingga batang atas mampu
b. Pemilihan batang atas menyatu dan dapat berproduksi
dengan optimal.
Batang atas yang biasanya disebut  Cabang dari pohon yang sehat,
entres (scion), adalah calon bagian atas pertumbuhannya normal dan bebas
atau tajuk tanaman yang di kemudian hari dari serangan hama dan pe-nyakit
akan menghasilkan tanaman berkualitas  Cabang berasal dari pohon induk
unggul. Batang atas ini dapat berupa yang sifatnya benar-benar seperti
mata tunas tunggal yang digunakan dikehendaki, misalnya berbuah lebat
dalam teknik okulasi ataupun berupa dan berkualitas tinggi.
ranting dengan lebih dari satu mata tunas Salah satu sifat unggul pada
atau ranting dengan tunas pucuk yang tanaman, adalah kualitas buahnya.
digunakan dalam sambungan (grafting). Semakin banyak sifat yang disukai
Entres inilah yang disambungkan pada konsumen dalam satu tanaman, maka
batang bawah untuk menggabungkan semakin tinggi pula nilai ekonomi (harga)
sifat-sifat yang unggul dalam satu bibit tanaman tersebut. Tanaman tersebut
tanaman. Karena itu entres sebagai dapat digolongkan sebagai tanaman
batang atas harus diambil dari pohon unggul.
induk yang sudah diketahui betul sifat Salah satu contoh adalah cara
unggulnya. menilai bibit unggul buah durian
Pohon induk mempunyai bagian yang berdasarkan kriteria penampilan buah dan
berbeda-beda fase perkembangannya. sifat buah yang disukai konsumen,
Bagian pangkal pohon merupakan sehingga diperoleh suatu daftar kriteria
bagian yang tertua menurut umurnya, penilaian buah durian unggul.
tetapi karena terbentuk pada masa awal  Kelompok sifat utama. Rasa daging
pertumbuhan pohon tersebut maka sel- buahnya manis berlemak, dan
selnya besifat sederhana, muda (juvenile) diutamakan memiliki rasa yang khas.

Teknik Pembenihan Tanaman 28


Ketebalan daging buahnya tebal. dan idealnya berdiameter 2-4 cm
Ukuran bijinya kecil atau sekurang- (tergantung jenis dan kualitas pohon
kurangnya kisut. Warna daging induknya). Seluruh daunnya segera
buahnya: kuning sampai jingga, dirontokkan, untuk mengurangi
kadar air daging sedikit (kering). kehilangan air dari permukaan daun yang
Tekstur dagingnya halus dan sedikit dapat mengakibatkan entres menjadi
berserat. Ukuran buahnya besar. keriput. Pohon induk yang dipilih untuk
Aroma buahnya kuat dan sumber entres dapat diproses sebagai
merangsang. Kulit buahnya tipis dan berikut:
mudah dibuka bila buah sudah  Dari satu ranting dapat dihasilkan 3-5
masak. Juring sempurna, berjumlah mata entres yang baik/ produktif.
5-6 juring.  Entres harus disortir atau dipisahkan
 Kelompok sifat penunjang. Sifat berdasarkan keberadaan mata tunas.
penunjang yang banyak dijadikan  Entres harus tidak bercabang, tetapi
kriteria untuk suatu bibit unggul berupa cabang tunggal sepanjang
adalah: Struktur pohon kokoh, kurang lebih 20-30 cm.
percabangan merata/simetris, tajuk  Sekumpulan cabang tunggal
bulat. Produksi buah tinggi dan kemudian diikat dengan karet gelang
stabil setiap tahun, diutamakan yang sebanyak 10-30 entres setiap ikat,
panen buahnya pada awal atau akhir tergantung dari besar-kecilnya
musim. Tahan terhadap serangan diameter entres.
hama penggerek dan beberapa jenis  Bahan pembungkus yang digunakan
cendawan. Mudah diperbanyak harus bisa meredam panas dan
secara vegetatif. Pertumbuhan cepat sekaligus menjaga tingkat
dan responsif terhadap kultur teknis kelembaban entres. Bahan yang
budidaya (pemupukan, pengairan). biasa dipakai dan mudah didapat
Apabila minimal terpenuhi sekurang- adalah kertas koran, kertas tisu,
kurangnya 70% dari sifat unggul dari kantong plastik, daun dan pelepah
daftar diatas maka buah atau bibit pisang.
tanaman tersebut tergolong jenis unggul.  Setiap ikatan entres yang telah dipilih
Bila tidak memenuhi 70% persyaratan di kemudian dibungkus dengan
atas, maka tanaman tersebut tergolong beberapa lapis kertas tisu atau kertas
buah yang biasa (kualitas normal). koran. Bungkus pertama ini perlu
Cara penilaian seperti ini dapat diperciki dengan air agar agak
dipakai untuk menilai jenis buah lainnya. lembab, tetapi jangan terlalu basah.
Namun perlu mengadakan perubahan Setelah itu dibungkus lagi dengan
kriteria tertentu agar sesuai dengan sifat kantong plastik. Dengan cara ini,
masing-masing jenis buah. kesegaran entres dapat bertahan 2
hari. Dan lebih baik lagi kalau
c. Pengemasan batang atas bungkus paling luar adalah pelepah
pi-sang. Bahan ini merupakan
Tujuan pengemasan adalah menjaga peredam panas yang ideal, karena
kesegaran bahan batang atas selama jaringan batang pisang segar banyak
mungkin, hingga dapat segera mengandung air dan sekaligus
disambungkan di kebun pembibitan. rongga-rongga udara. Kotak kardus
Metode pengemasan calon entres adalah atau karton dapat juga dipakai
sebagai berikut. Cabang atau ranting sebagai alternatif.
pohon induk dipilih sesuai dengan kriteria

Teknik Pembenihan Tanaman 29


 Pada waktu diangkut entres yang demikian dapat menarik air keluar
sudah dibungkus tidak boleh terkena dari entres sehingga entres menjadi
sinar matahari langsung dan ditaruh keriput dan kehilangan
di dekat mesin, karena entres akan kesegarannya.
mengalami kekeringan.
 Entres harus diletakkan mendatar 3.6. Teknik Penyiapan Pembibitan
agar cairan dalam entres tidak
bergerak turun akibat gaya gravitasi, Teknik penyiapan pembibitan
sehingga kulit batang entres tidak terdiri dari pembibitan dan teknik
akan mengerut dan sulit untuk dike- pembibitan.
lupaskan dari kayunya.
 Entres jangan dicuci dengan air, a. Pembibitan
karena akan mengundang datangnya
bakteri patogen dan cendawan Pembibitan tanaman pada prinsipnya
masuk ke jaringan entres dan adalah mengelola sumber pembibitan,
kambiumnya cepat tertarik keluar lokasi pembibitan dan pengelolaan
sehingga sering keluar cairan kental pembibitan.
dari luka. Aki-batnya pada saat akan
diokulasikan atau disambungkan 1) Sumber untuk pembibitan
pada batang bawah, entres sudah
membusuk. Sumber daya produksi yang paling
 Jangan melakukan pengambilan menentukan keberhasilan pembibitan
cabang entres setelah turun hujan adalah sumberdaya manusia yang
Bila ini terpaksa dilakukan, maka terampil, rajin dan cinta tanaman. Unsur
setelah cabang entres dipotong dari cinta tanaman (hobby) ini penting artinya
pohon induknya, segera dikering- karena pada hakekatnya tanaman adalah
anginkan, baru kemudian dibungkus. makluk hidup yang memerlukan perhatian
khusus. Sumber daya produksi lainnya
yang diperlukan dalam pembibitan
tanaman antara lain adalah pupuk
kandang, polybag, paranet, pestisida dan
lain-lain. Kesulitan memperoleh bahan-
bahan tersebut akan berdampak terhadap
menurunnya mutu bibit yang dihasilkan,
atau mahalnya biaya produksi.

2) Lokasi pembibitan

Syarat lokasi untuk pembibitan


adalah dekat sumber air dan airnya
tersedia sepanjang tahun, terutama untuk
Gambar 3.1 .
Batang tanaman sebagai bibit. Batang bawah menghadapi musim kemarau.
(kiri) danB atang atas (kanan) Selanjutnya, pembibitan dekat dengan
jalan yang dapat dilewati kendaraan roda
 Menyimpan entres di dalam empat, untuk memudahkan kegiatan
refrigerator (kulkas), perlu pengangkutan keluar dan masuk kebun.
memperhatikan suhu dan Lokasi pembibitan yang terpusat
kelembaban yang rendah. Kondisi memudahkan dalam perawatan dan

Teknik Pembenihan Tanaman 30


pengawasan. Sedangkan luas lokasi 30x40 cm. Hal ini diperlukan karena
disesuaikan dengan kebutuhan produksi polybag pertama sudah tidak memadai
bibit. Lahan diupayakan datar dan lagi untuk perkembangan akar bibit
berdrainase baik, teduh dan terlindung tanaman, sedangkan bibit masih belum
dari ternak. siap ditanam. Jika bibit tetap
dipertahankan pada polibag 20 x 30 cm,
3) Pengelolaan pembibitan maka akan mengakibatkan penyempitan
ruang tumbuh akar, sehingga kondisi
a) Media tumbuh dalam polybag kesuburan bibit jadi menurun, bahkan
setelah beberapa lama pertumbuhan bibit
Syarat media tumbuh yang baik seolah-olah berhenti.
adalah ringan, murah, mudah didapat,
porous (gembur) dan subur (kaya unsur b) Cara penggantian polybag
hara). Penggunaan media tumbuh yang
tepat akan menentukan pertumbuhan Cara mengganti polybag selama
optimum bibit yang ditangkarkan. proses pembibitan adalah sebagai
Komposisi media tanam untuk mengisi berikut: Sebaiknya polybag disiram
polybag dapat digunakan campuran dengan air sebelum dilaksanakan pindah
tanah, pupuk kandang dan sekam padi tanam, agar media lebih kompak/padat.
dengan perbandingan 1:1:1. Lakukan Polybag lama disobek dengan silet atau
sterilisasi pada pupuk kandang sebelum pisau secara hati-hati agar media tanam
digunakan untuk campuran media. di dalamnya tidak pecah atau
Kegiatan ini bertujuan untuk membunuh berhamburan. Polybag pengganti diisi
penyakit, cendawan, bakteri, biji gulma, media tumbuh yang baru, sampai
nematoda dan serangga tanah. Sterilisasi seperempat bagian dari volume polybag.
dapat dilakukan dengan uap air panas Media tanam yang lama yang
atau perebusan dengan menggunakan menyelubungi perakaran bibit dikurangi
drum minyak tanah (isi 200 l). Drum diisi sedikit, kemudian perakaran yang sudah
setengahnya, kemudian dipanaskan di mati atau mengering dipotong dengan
atas tungku. Setelah air mendidih pupuk gunting stek, kemudian bibit dimasukkan
kandang dalam karung bekas dimasukkan ke dalam polybag pengganti.
ke dalam drum (direbus selama 0,5-1 Bibit diatur agar letaknya tepat di
jam). tengah polybag, kemudian media tumbuh
Ukuran polybag yang banyak yang baru dimasukkan ke dalam polybag
digunakan untuk pembibitan ta-naman baru sampai hampir menyentuh bibir
biasanya berukuran 15X20 cm (diameter polybag pengganti. Bibit dalam polybag
x tinggi). Biji ditanam pada media baru disiram sampai cukup basah agar
pembibitan. Biji akan tumbuh dan media tumbuh yang baru dimasukkan
berkembang, lakukan perawatan pada memadat, sehingga kedudukan bibit
batang bawah dengan baik sampai menjadi kuat.
batang bawah dapat disambung atau
diokulasi (sekitar 3-4 bulan setelah tanam c) Naungan
biji). Tiga sampai empat bulan setelah
penyemian benih untuk batang bawah Naungan pada bibit muda berfungsi
dan telah tumbuh bibit maka bibit dapat untuk: mengatur sinar matahari yang
dipindahkan ke polybag berukuran 20x30 masuk ke pembibitan hanya berkisar
cm. Tiga sampai empat bulan berikutnya antara 30-60% saja. Naungan juga
bibit harus dipindah ke polybag ukuran berguna untuk menciptakan iklim mikro

Teknik Pembenihan Tanaman 31


yang ideal bagi pertumbuhan awal bibit. Paranet tipe 55 dan 45 (55% dan 45%
Dengan adanya naungan akan sinar yang diteruskan). Umur pakainya
menghindarkan bibit dari sengatan bisa bertahan lama (3-4 tahun), sehingga
matahari langsung yang dapat membakar sekali pasang dapat dipakai untuk
daun-daun muda. Efek dari adanya beberapa kali usaha pembibitan. Jenis
naungan juga akan menurunkan suhu naungan ketiga adalah naungan
tanah di siang hari, memelihara sederhana dari anyaman bambu, daun
kelembaban tanah, mengurangi derasnya kelapa dan sebagainya, yang disusun
curahan air hujan dan menghemat sedemikian rupa, sehingga menghasilkan
penyiraman air. sinar masuk sekitar 50%.

d. Pemeliharaan bibit

Tempat pemeliharaan bibit pada


umumnya adalah rak yang terbuat dari
bilah bambu atau besi. Pada rak
pemeliharan bibit harus diupayakan
adanya ventilasi atau jalan angin di
bawah rak bibit dan berfungsi untuk:
mencegah penularan bibit penyakit dari
tanah yang sering terlontar ke daun bila
terkena cipratan air hujan.
Dengan adanya rak bibit, kelebihan
Gambar 3.2.a. air siraman atau hujan dengan mudah
Benih tanaman yang siap untuk disemai
menetes ke bawah, sehingga media tidak
menjadi becek dan kelembaban udara di
sekitar bibit tidak terlalu tinggi. Hal ini
penting untuk menghindari pertumbuhan
fungi dan bekteri penyebab penyakit.
Penggunaan polybag akan
menyebabkan pertumbuhan akar
tunggang akan terhambat atau berhenti
apabila terkena udara di lubang dasar
polybag dan kondisi sebaliknya akan
mengakibatkan pertumbuhan akar
lateralnya bertambah, sehingga semakin
Gambar 3.2.b. menguatkan kedudukan bibit.
Benih tanaman yang mulai berkecambah. Dalam pemeliharaan bibit biasanya
dilengkapi dengan alas mulsa plastik.
Ada beberapa jenis naungan yang Pemakaian alas berupa mulsa plastik
dapat digunakan untuk melindungi berfungsi untuk: mengurangi dan
pembibitan. Pertama, jenis naungan dari mencegah pertumbuhan gulma disekitar
plastik gelombang berwarna hijau yang bibit tanaman. Selain itu, alas mulsa akan
dapat meneruskan sinar sebesar 40-60% mencegah siraman air ke media polybag
(40% untuk naungan plastik yang sudah terus lari ke bawah atau lapisan tanah
lama terpasang hingga 60% untuk yang dibawah polybag, karena tertahan oleh
baru dipasang). Kedua, naungan lapisan mulsa plastik.
paranet dari bahan plastik atau nylon.

Teknik Pembenihan Tanaman 32


Pertumbuhan akar tunggang akan Biji dari daging buah dicuci sampai
terhambat atau berhenti karena tidak bersih. Biji dipilih yang berukuran besar,
mampu menempus lapisan mulsa plastik padat (bernas) dengan warna mengkilap
dan sebaliknya pertumbuhan akar atau biji yang sempurna (biji yang
lateralnya bertambah, sehingga semakin bentuknya seragam, tidak terlalu kecil,
menguatkan kedudukan bibit. tidak kempes, tidak rusak oleh hama dan
tidak luka). Biji kemudian dimasukan ke
dalam air. Hanya biji yang tenggelam
yang ditanam untuk bibit, sedangkan yang
hampa dibuang. Biji buah yang
mempunyai kulit pembung-kus keras
seperti pada biji mangga, maka kulit
pembungkusnya harus disayat dan
dibuang untuk memudahkan
pertumbuhan akar. Setelah dibersihkan
biji diberi perlakuan fungisida. Caranya
Gambar 3.3
Naungan berupa rumah plastik untuk tempat biji-biji yang sudah bersih tadi dicelup
pemeliharaan bibit tanaman dan usaha pembibitan dalam larutan Insektisida dan fungisida
dan direndam ZPT (Atonik 0,1 %) selama
b. Teknik pembibitan 30-60 menit. Fungsi bahan-bahan
tersebut di atas adalah untuk merangsang
Perbanyakan dengan biji. Perbanyakan pertumbuhan dan mencegah serangan
tanaman dengan biji (generatif) terutama hama serta penyakit saat biji disemaikan.
dilakukan untuk penyediaan batang
bawah yang nantinya akan diokulasi atau 2) Menyemaikan biji dalam wadah
disambung dengan batang atas dari jenis persemaian
unggul. Perbanyakan dengan biji juga
masih dilakukan terutama pada tanaman Untuk mempermudah perawatan, biji
tertentu yang bila diperbanyak dengan disemaikan dalam wadah yang terbuat
cara vegetatif menjadi tidak efisien dari kotak kayu atau plastik dan polybag.
(tanaman buah tak berkayu). Biji yang disemaikan di dalam wadah
adalah biji buah berukuran kecil seperti
1) Pemilihan biji untuk bahan jambu air, sirsak, pepaya, belimbing,
perbanyakan sawo dan lain-lain. Media untuk
persemaian harus mempunyai aerasi
Mengambil biji idealnya dari buah baik, subur dan gembur, misalnya
yang besar dan sehat serta sudah matang campuran pasir, pupuk kandang dan
penuh di pohon induk yang terpilih dan sekam yang sudah disterilkan dengan
memenuhi persyaratan untuk dijadikan perbandingan 1:1:1. Dengan media yang
batang bawah. Tetapi apabila terdesak gembur, maka akar akan tumbuh lurus
dengan kebutuhan biji yang banyak, maka dan memudahkan pemindahan bibit ke
kita dapat mengumpulkan biji buah dari polybag pembesaran.
pasar, tempat sampah, atau sisa kegiatan Biji yang akan disemaikan ditabur
makan buah yang dimakan sendiri, atau merata di atas media, lalu ditutup lagi
membeli biji dari pengumpul biji. dengan media setebal 1-2 cm dan disiram
Kesulitan dari pengumpulan ini adalah dengan gembor sampai basah.
sulit untuk mendapatkan biji yang Persemaian perlu dinaungi agar tidak
seragam varietasnya. terkena sinar matahari langsung dan

Teknik Pembenihan Tanaman 33


derasnya air hujan. Penyiraman cukup bedengan (lebar bedengan) dibuat larikan
dilakukan satu kali sehari yaitu pada sedalam 7,5 cm dengan jarak larikan 7,5-
waktu pagi atau sore hari, agar tidak 10 cm. Setelah itu biji yang berukuran
kekeringan. Kemudian wadahnya ditaruh besar tadi ditanamkan dalam larikan
di tempat yang terlindung dari gangguan dengan jarak 5-7,5 cm ataupun tanpa
unggas dan se-rangga. Biji tanaman jarak (berdempetan), kemudian ditutup
yang besar seperti mangga, durian, kembali dengan media disekitar larikan.
alpukat, nangka, dan lain-lain, sebaiknya Biji yang disemai jangan diletakkan
disemaikan dalam bedengan di lapang. terbalik. Untuk biji mangga bagian
Bedengan disiapkan dengan perutnya (bagian yang melengkung)
menggemburkan tanah menggunakan menghadap ke bawah, sedangkan untuk
cangkul sedalam 25-30 cm, kemudian durian, alpukat, kemang dan nangka
tanah dihaluskan. Untuk menambah bagian sisi dimana embrio (bakal tunas
kesuburan dan kegemburan tanah, setiap dan akar) berada di bagian bawah. Bila
luasan dua meter persegi bedengan letaknya terbalik, maka pertumbuhan akar
dapat ditambahkan masing-masing satu dan batang akan bengkok dan akan
kaleng (isi 18 l) pupuk kandang dan menggangu pertumbuhan bibit
sekam padi yang diaduk sampai rata. selanjutnya.
Untuk menghindarkan jamur dan hama Untuk menghindari derasnya air
yang dapat merusak biji, media tempat hujan dan teriknya sinar matahari,
penanaman tadi disemprot terlebih dahulu bedengan diberi naungan dengan paranet
dengan fungisida dan insektisida. tipe 55%, 65% atau dapat juga dibuat
naungan individu untuk tiap bedengan
dengan menggunakan atap dari jerami,
anyaman bambu, atau daun kelapa. Jika
yang digunakan atap bukan dari paranet,
maka tinggi tiang di sebelah timur sekitar
120 cm, sedangkan tinggi tiang di sebelah
barat adalah 100 cm di atas permukaan
tanah.

Gambar 3.4 .
Bak plastik untuk penyemaian benih tanaman

3) Menyemaikan biji dalam bedeng


persemaian

Bedengan dibuat selebar 80-100 cm Gambar 3.5 .


dengan panjang tergantung kebutuhan Bedengan untuk tempat pembibitan tanaman.
dan arah bedengan diusahakan
mengarah ke utara-selatan agar Dengan demikian bentuk naungan
mendapat sinar matahari yang cukup. condong ke arah sebelah barat dengan
Setelah bedengan persemaian siap, maka maksud agar bibit di persemaian cukup
selanjutnya adalah menyemaikan biji menerima sinar matahari pagi. Biji yang
dalam bedengan dengan arah memotong disemaikan biasanya mulai berkecambah

Teknik Pembenihan Tanaman 34


(tunas muncul di atas permukaan tanah)
antara 1-3 minggu setelah penyemaian, Pada perbanyakan dengan cara
tergantung jenis tanamannya. Setelah biji mencangkok batang bawah tidak
berkecambah dapat langsung dipindah ke diperlukan karena pada cara ini perakaran
polybag ukuran 15x20 cm atau 20x25 cm. keluar langsung dari cabang pohon induk
Setelah berumur 3-4 bulan, biji sudah yang dicangkok. Cara perbanyakan
dapat disambung pucuk ataupun vegetatif dengan stek pada prinsipnya
diokulasi. menumbuhkan bagian atau potongan
tanaman, sehingga menjadi tanaman
3.4. Teknik Pembenihan Tanaman baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu
secara vegetatif kualitas tanaman keturunan mempunyai
sifat yang persis sama dengan induknya,
Ada lima cara perbanyakan vegetatif bibit berumur genjah (cepat berbuah).
untuk tanaman yaitu penyetekan, Sebagai contoh adalah tanaman manggis
pencangkokan, penyambungan, okulasi, asal bibit susuan dapat berbuah lima
dan penyusuan. Pada tiga cara yang tahun setelah tanam, sedangkan bibit
terakhir dikenal adanya istilah batang yang berasal dari biji baru berbuah 10-15
bawah dan batang atas. Batang bawah tahun setelah tanam. Contoh yang lain
berupa tanaman yang biasanya berasal aalah bibit durian hasil okulasi dapat
dari biji. Tanaman dari biji sengaja dipilih berbuah 4-6 tahun setelah tanam,
karena mempunyai keunggulan dari segi sedangkan bibit asal biji akan berbuah
perakarannya, yakni tahan terhadap setelah berumur lebih dari 10 tahun
penyakit akar dan mempunyai perakaran setelah tanam.
yang banyak serta dalam, sehingga tahan Beberapa jenis tanaman tertentu
terhadap kekeringan dan kondisi tanah sampai saat ini hanya berhasil di-
yang kurang aerasi. Batang atas berupa perbanyak dengan cara tertentu pu-la.
ranting atau mata tunas dari pohon induk Ada jenis tanaman tertentu yang tidak
yang mempunyai sifat unggul terutama bisa diokulasi karena banyak
dalam produksi dan kualitasnya. Dari mengandung getah. Tanaman ram-butan
hasil penggabungan sifat batang bawah selalu gagal kalau disambung (enten)
dan batang atas ini diperoleh bibit karena pengaruh asam feno-lat yang
tanaman yang disebut bibit enten, okulasi teroksidasi dapat menim-bulkan
dan susuan. pencoklatan (browning). Resin dan asam
fenolat ini bersifat racun terhadap
pembentukan kalus. Sedangkan contoh
lainnya adalah belimbing dan manggis
yang sulit sekali berakar bila dicangkok
karena kalusnya hanya menggumpal dan
tidak mampu membentuk inisiasi (bakal)
akar.
Perbanyakan vegetatif ada kalanya
lebih menguntungkan bila dilakukan pada
jenis tanaman tertentu, sehingga cara
perbanyakannya menjadi cepat dan
efisien. Tanaman manggis dan belimbing
akan lebih menguntungkan bila
diperbanyak dengan cara enten,
Gambar 3.6.
Bibit Kelapa di bawah naungan. sedangkan durian akan sangat me-

Teknik Pembenihan Tanaman 35


nguntungkan bila diperbanyak dengan  Stek dapat dikerjakan dengan cepat,
cara okulasi. murah, mudah dan tidak memerlukan
Perbanyakan bibit tanaman dengan teknik khusus seperti pada cara
cara penyusuan walau keberhasilannya cangkok dan okulasi.
tinggi, tetapi kurang praktis. Bibit yang Sedangkan potensi kerugian bibit dari
dihasilkan per satuan waktu menjadi stek adalah:
sedikit. Sebagai contoh seorang yang  Perakaran dangkal dan tidak ada
sudah terampil mengokulasi durian, akar tunggang, saat terjadi angin
dalam sehari (8 jam kerja) bisa kencang tanaman menjadi mudah
mengokulasi 350-400 tanaman, roboh.
sedangkan untuk penyusuan hanya bisa  Apabila musim kemarau pan-jang,
mengerjakan 75-100 susuan sehari. Oleh tanaman menjadi tidak tahan
karena itu perbanyakan dengan cara kekeringan.
penyusuan hanya disarankan sebagai
alternatif terakhir dalam perbanyakan Cara perbanyakan tanaman dengan
tanaman seperti pada perbanyakan teknik stek dapat dilakukan melalui stek
tanaman jenis nangka yang batang, stek akar dan stek daun.
keberhasilannya kurang dari 20% bila
diperbanyak dengan cara enten atau 1) Stek Batang
okulasi.
Dengan diketahuinya cara Bakalan stek diambil dari batang atau
perbanyakan yang lebih menguntungkan cabang pohon induk yang akan
untuk masing-masing tanaman, maka diperbanyak dan pemotongan sebaiknya
akan diperoleh efisiensi tinggi dalam dilakukan pada waktu pagi hari. Gunting
pengadaan bibit secara massal, walaupun stek yang digunakan harus tajam agar
dengan menggunakan cara konvensional bekas potongan rapi. Bila kurang tajam
batang akan rusak atau memar. Hal ini
a. Teknik pembuatan stek tanaman mengundang bibit penyakit masuk ke
bagian yang memar, sehingga bisa
Stek (cutting atau stuk) atau menyebabkan pembusukkan pangkal
potongan adalah menumbuhkan bagian stek. Pada saat mengambil stek batang,
atau potongan tanaman, sehingga pohon induk harus dalam keadaan sehat
menjadi tanaman baru. Ada beberapa dan tidak sedang bertunas.
keuntungan yang didapat dari tanaman Yang dijadikan stek biasanya adalah
yang berasal dari bibit stek, yaitu bagian pangkal dari cabang. Pemotongan
 Tanaman baru mempunyai sifat yang cabang diatur kira-kira 0.5 cm di bawah
persis sama dengan induknya, mata tunas yang paling bawah dan untuk
terutama dalam hal bentuk buah, ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata
ukuran, warna dan rasanya. tunas yang paling atas. Kondisi daun
 Tanaman asal stek dapat ditanam pada cabang yang hendak diambil
pada tempat yang permukaan air sebaiknya berwarna hijau tua. Dengan
tanahnya dangkal, karena tanaman demikian seluruh daun dapat melakukan
asal stek tidak mempunyai akar fotosintesis yang akan menghasilkan zat
tunggang. makanan dan karbohidrat. Zat hasil
1. Perbanyakan tanaman buah dengan fotosintesis akan disimpan dalam organ
stek merupakan cara perbanyakan penyimpanan, antara lain di batang. Kar-
yang praktis dan mudah dilakukan. bohidrat pada batang berperan sangat
penting yaitu sebagai sumber energi yang

Teknik Pembenihan Tanaman 36


dibutuhkan pada waktu pembentukan stek akar harus diambil dengan cara
akar baru. menggali lubang di sekeliling pokok
Ukuran besar cabang yang diambil pohon induk. Pada akar lateral yang
cukup sebesar kelingking. Diameter terpotong, akan tumbuh akar yang
sekitar 1 cm dengan panjang antara 10- tumbuh ke arah samping sejajar dengan
15 cm. Cabang tersebut memiliki 3-4 permukaan tanah. Pilihlah akar yang
mata tunas. Kondisi batang pada saat berdiameter sekitar 1 cm. Setelah akar
pengambilan berada dalam keadaan diambil, lubang ditutup kembali. Akar
setengah tua dengan warna kulit batang tanaman dipotong-potong dengan
biasanya coklat muda. Pada saat ini panjang antara 5-10 cm. Pada waktu
kandungan karbohidrat dan auxin memotong akar, harus diperhatikan agar
(hormon pertumbuhan akar) pada batang bagian akar yang dekat dengan pohon
cukup memadai untuk menunjang atau pangkal akar dipotong secara
terjadinya perakaran stek. Pada batang serong. Bagian dekat ujung akar dipotong
yang masih muda, kandungan karbohidrat secara datar atau lurus. Hal ini diperlukan
rendah tetapi hormonnya cukup tinggi. sebagai tanda agar pada waktu
Biasanya pada kasus ini hasil stekan menyemai posisinya tidak terbalik.
akan tumbuh tunas terlebih dahulu, Media penyemaian stek akar bisa
padahal stek yang baik harus tumbuh dari pasir. Penyemaian bisa dilakukan di
akar dulu. Oleh karena itu, stek yang dalam kotak kayu atau di bedeng
berasal dari batang yang muda sering persemaian. Stek disemaikan dengan
gagal. cara tegak atau berdiri, atau dapat juga
Stek tanaman ada yang mudah dengan dibaringkan. Untuk penyemaian
berakar dan ada juga yang sulit berakar. posisi tegak, jarak yang direkomndasikan
Untuk tanaman yang mudah berakar adalah 5x5 cm. Bagian pangkal yang
seperti pada anggur, maka stek bisa dibenamkan ke dalam media kira-kira 3
langsung disemaikan setelah dipotong cm atau setengah dari panjang stek.
dari pohon induknya. Tetapi untuk Bila penyemaian dengan dibaringkan,
tanaman yang sulit berakar, sebaiknya maka stek disusun dalam barisan.
sebelum stek disemai dilakukan dulu Jaraknya 5 cm antar barisan, kemudian
pengeratan batang. Selain itu, pemberian stek di tutup pasir, sehingga stek berada
hormon tumbuh dapat membantu pada kedalaman 1,5-2 cm di bawah
pertumbuhan akar (Gambar 9) permukaan media. Setelah 3-4 minggu
stek akan bertunas dan berakar. Stek
2) Stek akar bisa dipindahkan ke polybag setelah lebih
kurang 2 bulan. Selanjutnya disimpan di
Cara penyetekan ini menggunakan bawah naungan sampai berumur sekitar 6
bagian akar sebagai sarana perbanyakan bulan.
tanaman. Pada stek batang, tunas keluar
dari mata tunas. Pada stek akar tunas 3) Mempercepat pertumbuhan akar
akan keluar dari bagian akar yang mula- pada stek
mula berbentuk seperti bintil. Bisa juga
dari bekas potongannya yang mula-mula a) Pengeratan (girdling) pada batang
membentuk kalus. Dari kalus ini berubah
menjadi tunas atau akar. Ada beberapa Penimbunan karbohidrat pada
jenis tanaman yang dapat diperbanyak cabang pohon induk yang akan dijadikan
dengan cara stek akar, antara lain jambu stek dapat dilakukan dengan cara
biji, sukun, jeruk dan kesemek. Bahan pengeratan kulit kayu sekeliling cabang

Teknik Pembenihan Tanaman 37


dibuang secara melingkar. Lebar pangkalnya sekitar 2 cm dicelupkan
lingkaran sekitar 2 cm. Jarak dari ujung selama 5 detik ke dalam larutan
cabang ke batas keratan kira-kira 40 cm. hormon.
Biarkan cabang yang sudah dikerat
selama 2-4 minggu. Pada dasar keratan Cara celup ini mempunyai beberapa
akan tampak benjolan atau kalus. Pada keuntungan sebagai berikut: Peralatan
benjolan inilah terjadi penumpukan yang digunakan lebih sedikit bila
karbohidrat yang berfungsi sebagai dibandingkan dengan cara perendaman.
sumber tenaga pada saat pem-bentukan Larutan yang sama bisa digunakan
akar dan hormon auksin yang dibuat di berulang-ulang. Yang penting setelah
daun. Setelah terlihat benjolan barulah digunakan, larutan ditutup kembali agar
cabang dapat dipotong dari induknya. alkoholnya tidak menguap. Naik turunnya
Bagian pangkal cabang sepanjang 20 cm penyerapan hormon tidak akan terjadi
bisa dijadikan sebagai stek. pada waktu pencelupan. Dengan
demikian, banyaknya hormon per satuan
b) Penggunaan hormon tumbuh luas permukaan akan tetap, tidak
tergantung keadaan lingkungan.
Hormon auksin bertindak seba-gai
pendorong awal proses inisiasi atau (2) Cara rendam (prolonged soaking)
terjadinya akar. Sesungguhnya tanaman  Mula-mula auksin (berbentuk serbuk)
sendiri menghasilkan hormon, yaitu dilarutkan dalam alkohol 95%.
auksin endogen, akan tetapi banyaknya Kemudian ditambahkan air sesuai
auksin yang dihasilkan belum cukup dengan konsentrasi yang dibutuhkan.
memadai untuk mendorong pembentukan Konsentrasi auksin yang digunakan
akar. Tambahan auksin dari luar berkisar antara 5-100 ppm,
diperlukan untuk memacu perakaran stek. tergantung jenis tanaman dan jenis
auksin yang digunakan. Umumnya
(1) Cara celup cepat (quick dip) untuk penyetekan tanaman buah
 Pada cara ini hormon auksin digunakan konsentrasi 100 ppm
dilarutkan ke dalam alkohol 50%. dengan lama perendaman 1-2 jam.
Kemudian tambahkan air sesuai Bisa juga dengan konsentrasi 5 ppm,
dengan konsentrasi yang dibutuhkan. tetapi waktu perendamannya lama,
Jenis hormon auksinnya bisa IBA, yaitu 10-24 jam.
IAA atau NAA (berbentuk serbuk).  Untuk lebih memudahkan dapat
 Konsentrasi yang digunakan berkisar menggunakan hormon tumbuh yang
antara 500-10.000 ppm, tergantung sudah siap pakai dan banyak dijual
jenis hormon dan jenis tanamannya. di toko per-tanian, seperti Atonik atau
Atau lebih mudahnya menggunakan Liquinox Start dengan dosis 1-2 cc
hormon tumbuh yang sudah siap per 1 liter air (1 sendok makan = 10
untuk digunakan yang banyak dijual cc).
di toko pertanian, seperti Atonik atau  Jadi perbandingan dosis auk-sin
Liquinox Start dengan dosis 100-200 pada pencelupan dan pe-rendaman
cc per 1 liter air (1 sendok makan = adalah 100 : 1.
10 cc).
 Batang-batang stek yang akan diberi Cara perendaman sebagai berikut.
hormon disatukan. Bisa dengan diikat Batang stek direndam dalam larutan
menggunakan tali plastik atau karet auksin kira-kira 2 cm dari bagian pangkal.
gelang. Selanjutnya bagian Agar pe-nyerapan auksin berlangsung

Teknik Pembenihan Tanaman 38


dengan baik, lama perendaman dalam bentuk serbuk dengan berbagi
disesuaikan dengan konsentrasi larutan. merek dagang.
Perendaman dilakukan ditempat yang
teduh dan agak lembab. Hal ini berguna 4) Persemaian stek
agar penyerapan hormon berjalan teratur,
tidak kurang karena pengaruh lingkungan. Stek yang sudah diberi perlakuan
hormon penumbuh akar siap untuk
(3) Cara pemberian dengan tepung disemaikan. Untuk itu perlu menyediakan
tepung (powder). tempat yang kondisinya sesuai. Usaha
 Mula-mula auksin dilarutkan dalam untuk menumbuhkan stek perlu dilakukan
alkohol 95%. Ke dalam larutan pada lingkungan yang mempunyai cahaya
tersebut ditambahkan talek atau baur atau terpencar (difusi). Kelembaban
tepung sesuai dengan konsentrasi udara sebaiknya tinggi, sekitar 70-90%,
yang digunakan. Konsentrasi berkisar Suhu mendekati suhu kamar, 25-27oC.
antara 1.000-5.000 ppm tergantung Selain itu dalam pembentukan akar stek
jenis tanaman dan jenis auksin yang diperlukan oksigen yang cukup. Oleh
digunakan. Pelarut Alkohol karena itu media yang digunakan harus
diupayakan untuk diuapkan. Cara cukup gembur, sehingga aerasinya baik.
pemakaiannya adalah sebagai Penyemaian dalam kotak kayu
berikut: basahi pangkal stek dengan dilakukan dengan rangkaian sebagai
air, kemudian disentuhkan ke dalam berikut. Kotak kayu untuk menyemaikan
tepung. Pangkal stek kemudian stek bisa dibuat dari papan dengan
diketuk-ketuk agar auksin yang ukuran panjang 80-100 cm, lebar 40-50
melekat tidak berlebihan. Setelah itu cm dan tinggi 20-30 cm. Ukuran kotak
stek dapat disemaikan dalam media. bisa lebih besar atau lebih kecil,
 Pada setiap cara diatas konsentrasi disesuaikan dengan banyaknya stek yang
dibuat berdasar-kan ppm. Pengertian akan disemaikan. Untuk lebih praktis
ppm (part per million) artinya 1 dapat juga digunakan kotak plastik (box
bagian hormon dalam sejuta bagian semai) dengan ukuran panjang 35-40 cm,
pelarut atau tepung. Jadi jika akan lebar 25-30 cm dan tinggi 10-15 cm yang
membuat larutan dengan konsentrasi banyak dijual di toko pertanian. Media
1.000 ppm, maka 1.000 mg hormon tumbuh dapat menggunakan pasir, atau
dilarutkan dalam 1.000.000 mg menggunakan campuran pasir dengan
pelarut, atau 1 gr hormon ke dalam 1 sekam padi dengan perbandingan 2:1.
kg pelarut. Media tersebut dimasukkan ke dalam
 Pembuatan tepung dengan kotak kayu. Tebal lapisan media antara
konsentrasi 1.000 ppm dengan cara 10-15 cm.
melarutkan 1 gr hormon dalam 500- Lakukan penyiraman dengan
1.000 cc alkohol 95%. Setelah diaduk gembor, sehingga permukaan media
sampai rata, masukkan 1 kg tepung turun dan kompak. Sebelum stek
(talc) dan diaduk kembali. disemai, terlebih dahulu dibuat lubang-
Selanjutnya tepung tersebut lubang kecil pada media. Turus bambu
dikeringkan sampai seluruh yang dibulatkan bisa dipakai atau dapat
alkoholnya menguap. pula dengan ranting pohon sebesar
 Untuk proses yang lebih mudah pensil. Perkirakan jarak lubang sekitar
dapat menggunakan hormon tumbuh 5x5 cm dan dalamnya sekitar 5-7,5 cm
auksin yang sudah siap digunakan atau setengah dari panjang stek. Setelah
dan banyak dijual di toko pertanian itu baru bagian pangkal stek dimasukkan

Teknik Pembenihan Tanaman 39


ke dalam lubang. Bagian media di sekitar menjaga agar kelembaban di sekitar stek
stek ditekan perlahan-lahan agar posisi menjadi tinggi, bedengan disungkup
stek tidak goyah. Selanjutnya persemaian dengan plastik transparan.
disiram lagi. Kotak kemudian ditutup
dengan lembar plastik bening atau Setelah ukuran stek memenuhi
transparan. Sebaiknya kotak di-taruh standar dan mempunyai akar, maka stek
pada tempat yang terlindung dari teriknya harus disapih/transplanting. Standar stek
sinar matahari. yang siap disapih adalah mempunyai 4-6
Penyiraman persemaian harus daun baru yang sudah mekar dengan
dilakukan setiap hari sekali atau sempurna (daun-daun sudah
tergantung keadaan. Yang pen-ting mendapatkan nutrisi dari akar baru yang
media persemaian selalu dalam kondisi sudaj tumbuh).
basah. Setelah 2-3 bulan stek sudah  Siapkan polybag sesuai
mulai berakar, tunggu beberapa hari lagi dengan ukuran stek (diamter
sampai kelihatannya berwarna coklat dan 10-20 cm).
stek sudah dapat dipindahkan ke dalam  Siapkan media pembibitan
polybag. Cungkil stek dengan bilah dengan komposisi tanah
bambu secara hati-hati agar dengan kompos 1:1.
perakarannya tidak menjadi rusak.  Isi polybag dengan media
Persemaian di bedengan dilakukan tanam yang telah disiapkan
sebagai berikut. Apabila batang stek dan buatlah lubang tanam
yang akan kita semaikan jumlahnya yang sesuai dengan ukuran
banyak maka penyemaian bisa dilakukan bibit stek.
dalam bedengan. Bedengan dibuat  Pindahkan bibit stek dengan
dengan arah Utara-Selatan agar stek bisa cara mengambil stek
menerima matahari secara baik. Lahan beserta akar bibit dan sedikit
yang akan dibuat bedengan dicangkul media stek, lalu benamkan
sedalam 25-30 cm (sedalam mata bibit stek dengan hati-hati
cangkul). Ukuran bedengan dibuat pada media tanam dan
selebar 80-100 cm dengan panjang timbuh bibit stek dengan
bedengan disesuaikan dengan media tanam yang telah
kebutuhan. Untuk menghindari adanya disiapkan kemudian lakukan
tanah yang longsor tepi bedengan bisa pemadatan seperlunya agar
dihalangi dengan bilah bambu atau batu stek berdiri dengan tegak.
bata.  Pindahkan polybag stek ke
Bedengan perlu dilengkapi dengan bangunan pembibitan yang
naungan untuk melindungi bibit dari bernaungan/ rumah plastik/
sengatan matahari yang berlebihan. rumah kaca.
Naungan yang bisa terbuat dari daun  Lakukan pemeliharaan stek
kelapa, daun alang-alang atau jerami dengan cara menyiram ,
padi. Jika ingin menggunakan naungan memupuk, mengendalikan
dari paranet gunakanlah paranet tipe 75% OPT dan memberi ajir (jika
(sinar yang masuk ke bedengan sebesar perlu) sampai dengan stek
25%). Tanah lapisan atas ditaburi pasir cukup besar ukurannya dan
setebal lebih kurang 5 cm. Lakukan siap untuk dipasarkan.
penyiraman agar media basah. Setelah
itu batang stek bisa ditancapkan. Jarak b. Teknik pencangkokan
stek yang disemaikan ialah 5x5 cm. Untuk

Teknik Pembenihan Tanaman 40


Teknik perbanyakan vegetatif dengan cabang yang dipotong. Dalam satu pohon
cara pelukaan atau pengeratan cabang induk kita hanya bisa mencangkok
pohon induk dan dibungkus media tanam beberapa batang saja, sehingga
untuk merangsang terbentuknya akar. perbanyakan tanaman dalam jumlah
Pada teknik ini tidak ada batang bawah besar tidak bisa dilakukan dengan cara
dan batang atas. Teknik ini relatif sudah ini. Media untuk mencangkok bisa
dilakukan oleh petani dan menggunakan cocopeat atau serbuk
keberhasilannya lebih tinggi, karena pada sabut kelapa ataupun cacahan sabut
proses mencangkok akar akan tumbuh kelapa. Dapat pula digunakan campuran
ketika masih berada di pohon induk. kompos/ pupuk kandang dengan tanah
Produksi dan kualitas buahnya akan (1:1). Kalau disekitar kebun ada tanaman
persis sama dengan tanaman induknya. bambu, maka tanah di bawah bambu
Tanaman asal cangkok bisa ditanam yang telah bercampur seresah daun
pada tanah yang letak air tanahnya tinggi bambu dan sudah membusuk bisa juga
atau di pematang kolam ikan. digunakan untuk media cangkok. Waktu
Disamping keuntungan, terdapat juga pelaksanaan sebaiknya pada awal musim
beberapa kekurangan/ kerugian hujan, sehingga cangkokan tidak akan
pembibitan dengan sistem cangkok. kekeringan. Selain itu dengan
Pada musim kemarau panjang tanaman mencangkok di awal musim hujan akan
tidak tahan kering. Tanaman mudah tersedia waktu untuk menanam hasil
roboh bila ada angin kencang karena cangkokan pada musim itu juga.
tidak berakar tunggang. Pohon induk
tajuknya menjadi rusak karena banyak

A B C

D E F

Teknik Pembenihan Tanaman 41


Gambar 3.7.
Persiapan dan bentuk entres: A. Entres siap disemai. B. Entres dicelupkan ke dalam Zat Perangsang
Tumbuh C. Entres yang sudah tumbuh akar D. Pangkal entres berbentuk datar E. Pangkal entres
berbentuk sisi satu. F. Pangkal entres berbentuk sisi dua.

A B

C
D

Teknik Pembenihan Tanaman 42

E F
Gambar 3.8.
Persiapan penanaman stek: A. Menyiapkan alat, B. Menyiapkan bahan, C. Menyiapkan sungkup, D.,
Menyiapkan media, E. Menyiapkan bahan stek , F. Memangkas daun

A B

D
C

Teknik Pembenihan Tanaman 43

E
Gambar 3.9.
Penamanan stek pada media tanah: A. Menyiapkan batang stek B. Menyiapkan hormon, C.
Menanam bahan stek dari cabang mawar, D. Menanam bahan stek dari tangkai daun, E. Menanam
bahan stek bunga soka F. Menempatkan hasil stek.

G H

Teknik Pembenihan Tanaman 44


Gambar 3.9 (lanjutan )
G. Memelihara stek, H. Memeriksa pertumbuhan akar dari bibit yang berasal dari stek, I. Hasil
penyetekan, J. Bunga mawar hasil stek batang siap jual.

hormon tersebut ditambahkan pada


1) Teknik mencangkok secara media cangkok.
konvensional Siapkan dan atur lembaran plastik
(kantong plastik yang su-dah
Pertama-tama harus dipilih cabang dibuka/dibelah) atau sabut kelapa
yang sehat dan kuat atau sudah berkayu. melingkar menyelubungi batang di bagian
Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, bawah keratan (1-2 cm). Posisi lembaran
tidak lebih kecil dari ukuran pensil. plastik menghadap ke arah bawah,
Sebaiknya warna kulit cabang coklat kemudian diikat dengan tali plastik atau
muda atau hijau kecoklatan tergantung rafia. Balik posisi kantong plastik ke arah
jenis tanaman. Cabang kemudian disayat berlawanan/keatas, se-hingga akan
dengan pisau secara melingkar dan diperoleh ikatan tali plastik di dalam
dibuat memanjang ke bawah sepanjang kantong plastik (ikatan bagian bawah
3-5 cm atau dua kali diameter cabang. tidak kelihatan dari luar/lebih rapi).
Kemudian kulitnya dikelupas Selanjutnya bekas sayatan ditutup
sehingga bagian kambium yang seperti dengan media cangkok, media diatur
lendir tampak jelas. Kambium ini penempatannya agar rata menutupi luka
dihilangkan dengan cara dikerik dengan keratan sampai melewati luka keratan
mata pisau sehingga bersih atau kering. bagian atas (1-2 cm). Lakukan
Setelah dikerik pada keratan bagian atas pengikatan bagian atas dan bagian
diolesi atau-pun tanpa diolesi dengan tengah plastik (kalau dibutuhkan).
hormon tumbuh. Contoh hormon Cangkokan harus dirawat dengan
pertumbuhan atau vitamin, adalah cara disiram secara rutin agar tidak kering
Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak atau diposisi atas cangkokan diberi
dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc kantong plastik berisi air dengan satu
untuk 1 liter air. Jika terdapat kesulitan lubang sekecil jarum untuk irigasi tetes
mencari hormon tumbuh dapat atau irigasi tetes dengan menggunakan
menggunakan pupuk Urea yang dicairkan potongan batang bambu "bumbung"
dengan kadar 1 % atau 1 gr/1 lt air atau berdiameter 5 cm diisi dengan air, tanpa

Teknik Pembenihan Tanaman 45


dilubangi hanya dikerik/dikupas sedikit dengan cara mencangkok yang normal,
bagian kulit bawah yang nantinya perbedaannya adalah media cangkok
dilekatkan diatas media cangkokan. yang digunakan adalah cocopeat (serbuk
Posisi bumbung digantung diatas sabut kelapa) yang tersedia di toko
cangkokan dengan posisi bawah pertanian atau sabut kelapa yang sudah
bumbung merapat dengan posisi tengah kita perlakukan sendiri, sudah lebih dulu
cangkokan atau ditalikan melekat dimasukkan ke dalam kantong plastik.
dicangkokan. Bumbung ini dapat bertahan Perlakuan sabut kelapa meliputi langkah-
selama 3 hari. Biasanya setelah 2-3 langkah sebagai berikut.
bulan pada cangkokan yang berhasil akan  Sabut kelapa dikupas atau
tumbuh akar. Pada cangkok, akar keluar dipisahkan dengan bagian kulit
karena aliran zat makanan (karbohidrat) luarnya yang keras, yang digunakan
dan auksin (hormon tumbuh yang hanya sabut kelapa tanpa kulitnya.
mendorong keluarnya akar) mengalir ke  Sabut kelapa direndam dalam air,
bawah melalui kulit kayu (phloem) dan paling lama 1 minggu agar melunak
tertahan di bagian keratan sebelah atas, sehingga mudah dipisah-pisahkan
sehingga pada keratan bagian atas ini dan hilang kandungan zat yang ada
penimbunan karbohidrat dan hormon jadi di sabut kelapa tersebut, karena zat
meningkat dan berbentuk kalus yang tersebut dapat menghambat
berubah menjadi akar tanaman. Apabila pembentukan akar tanaman. Untuk
akar sudah memenuhi media, hasil pemakaian cocopeat tanpa melalui
cangkokan dianggap berhasil. Daun pada perendaman dalam air (dapat
cabang terlihat segar. Cangkokan sudah langsung digunakan).
bisa dipotong atau disapih dari induknya.  Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan
Pemotongan cangkokan dilakukan serat-seratnya, maka sabut kelapa
dengan menggunakan gunting stek atau tersebut sudah siap digunakan, atau
gergaji di bawah ikatan cangkok. Setelah sabut kelapa kita potong-potong lebih
dipotong dari induknya sebagian daun kecil.
dikurangi untuk menghindari penguapan  Tambahkan hormon pertumbuhan
yang berlebihan. Potong 1/2 - 1/3 helai atau vitamin, contoh Liquinox Start
daun dari seluruh daun yang ada dengan Vitamin B-1 yang banyak dijual di
gunting stek. Plastik pembungkus media toko pertanian dengan dosis 2 cc
dilepaskan. Setelah itu cangkok untuk 1 liter air, atau cara mudahnya
disemaikan dalam polybag. adalah 1 sendok makan = 1 tutup
Sebagai media cangkok di polybag kemasan = 10 cc. Jika kesulitan
bisa digunakan campuran pupuk kandang mencari hormon tumbuh dapat
dan tanah dengan perbandingan 1: 2. menggunakan pupuk Urea yang
Selanjutnya polybag ini ditempatkan di dicairkan dengan kadar 1 % atau 1
tempat yang terlindung sampai gr/1 lt air.
cangkokan menjadi segar kembali  Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan
(biasanya 3-4 bulan). Setelah cukup serat-seratnya, maka sabut kelapa
besar cangkokan bisa dipindah ke kebun. tersebut sudah siap digunakan,atau
sabut kelapa kita potong-potong lebih
2) Teknik mencangkok dengan media kecil. Media, serbuk/potongan sabut
dalam kantong plastik kelapa kita taruh di wadah.
 Tambahkan hormon pertumbuhan
Teknik mencangkok dengan media atau vitamin, contoh Liquinox Start
dalam kantong plastik hampir sama Vitamin B-1 yang banyak dijual di

Teknik Pembenihan Tanaman 46


toko pertanian dengan dosis 2 cc mencari hormon tumbuh dapat
untuk 1 liter air, atau cara mudahnya menggunakan pupuk Urea yang
adalah 1 sendok makan = 1 tutup dicairkan dengan kadar 1 % atau 1
kemasan = 10 cc. Jika kesulitan gr/1 lt air.

B
A

D
C

Gambar 3. 10 .
Proses pencangkokan secara konvensional. A. Pengupasan kulit batang, B. Pengikatan lembaran plastik di
bawah kupasan kulit daun, C. Pengisian media ke dalam lembaran plastik D. Teknik pencangkokan
konvensional telah selesai.

A B

Teknik Pembenihan Tanaman 47


C D

Gambar 3.11.
Prosesn Pencangkokan konvensional yang dimodifikasi. A. Pengupasan kulit batang, B.
Pembukaan kantong plastik berisi media, C. Cabang yang sudah dikupas kulitnya dimasukan ke dalam
kantong media Teknik pencangkokan yang efektif dan efisien telah selesai

Contoh penggunaan media: 2 kg dimasukkan dari bagian bawah luka bila


serbuk kelapa kering dicampur dengan 1 posisi batang melintang atau datar, pada
liter air yang sudah dicampur dengan 1-3 posisi batang tegak memasukkan
tetes hormon pertumbuhan, kemudian bebas,kemudian di-selubungkan secara
diratakan hingga diperoleh campuran merata ke keratan batang tanaman.
yang basah. Media cangkok dimasukkan Pada batang tanaman dilakukan
ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg pengikatan, agar media berada pada
untuk diameter batang yang kecil dan ½ posisi yang benar (letak sobekan
kg untuk diameter batang yang lebih menghadap ke atas (bila posisi batang
besar (ukuran kantong plastik disesuaikan mendatar) dan media rata menyelubungi/
dengan diameter batang yang akan menutup keratan/ luka di batang
dicangkok). Isikan media dan padatkan tanaman). Dengan teknik ini diperoleh
sampai ¾ plastik, kemudian tarik ujung keuntungan antara lain: (a)
kantong plastik dan ditalikan. Dari 2 kg Pencangkokan lebih cepat dan ringkas,
media akan dihasilkan 15-20 media dalam (b) Jumlah tanaman yang kita cangkok
kantong plastik. bisa lebih banyak per satuan waktu. (c)
Media dalam kantong plastik tersebut Kita punya persediaan media dalam
tahan sampai dengan 1 bulan. Cara kantong plastik yang mudah dibawa
penggunaan media tersebut tinggal kemana-mana dan mudah dipakai
menyobek/ mengiris memanjang satu sisi sewaktu-waktu.
kantong plastik dan sisi sobekan tadi

Teknik Pembenihan Tanaman 48


Gambar 3.12 . Pohon induk untuk cangkokan (kiri) dan cabang yang dapat dijadikan bibit cangkokan (kanan)

A B

C D

Teknik Pembenihan Tanaman 49


E F
Gambar 3.13.
Proses pencangkokan. A. Mengelupas kulit cabang, B. Membuang kambium cabang, C. Memberi
hormon auxin pada sayatan bagian atas, D. Memasang plastik untuk menampung media cangkok, E.
Membubuhkan tanah sebagai media tumbuh akar, F. Membungkus dan mengikat dengan tali

G H

I J
Gambar 3.13 .(lanjutan).
G. Memelihara cangkokan, disiram/disemprot dengan air, H. Menyiapkan media pembibitan, I.
Memotong hasil cangkok, J. Memelihara bibit dari hasik pencang-kokan melalui kegiatan penyiram-
an.pengendalian OPT dn pemberian pupup untuk nutrisi bibit baru hasil cangkok

Teknik Pembenihan Tanaman 50


1) Manfaat sambungan pada tanaman

Manfaat sambungan pada tanaman


adalah untuk memperbaiki kualitas dan
kuantitas hasil tanaman, dihasilkan
gabungan tanaman baru yang
mempunyai keunggulan dari segi
perakaran dan produksinya, juga dapat
mempercepat waktu berbunga dan
berbuah (tanaman berumur genjah) serta
menghasilkan tanaman yang sifat
berbuahnya sama dengan induknya.
Mengatur proporsi tanaman agar
Gambar 3.14. Bibit cangkok yang tealah
memberikan hasil yang lebih baik,
berakar sudah siap untuk dipisahkan dari tindakan ini dilakukan khususnya pada
pohon induk. tanaman yang berumah dua, misalnya
tanaman melinjo. Peremajaan tanpa
c. Teknik penyambungan menebang pohon tua, sehingga tidak
memerlukan bibit baru dan menghemat
Penyambungan atau enten (grafting) biaya eksploitasi.
adalah penggabungan dua bagian
tanaman yang berlainan sedemikian rupa 2) Syarat batang bawah untuk
sehingga merupakan satu kesatuan yang sambungan
utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman
setelah terjadi regenerasi jaringan pada Untuk menyiapkan batang ba-wah
bekas luka sambungan atau tautannya. dapat menggunakan biji asalan atau
Bagian bawah (yang mempunyai "sapuan” sehingga menghasilkan batang
perakaran) yang menerima sambungan bawah, tetapi ada varietas tanaman yang
disebut batang bawah (rootstock atau baik khusus untuk batang bawah yaitu
understock) atau sering disebut stock. durian varietas bokor dan siriwig, karena
Bagian tanaman yang disambungkan atau biji besar sehingga mampu menghasilkan
disebut batang atas (scion) dan sistem perakaran yang baik dan tahan
merupakan sepotong batang yang terhadap busuk akar.
mempunyai lebih dari satu mata tunas Pada saat bibit berdiameter 3-5 mm,
(entres), baik itu berupa tunas pucuk atau dan berumur sekitar 3-4 bulan, bibit
tunas samping. Penyambungan batang dalam fase pertumbuhan yang optimum
bawah dan batang atas ini biasanya (tingkat kesuburannya baik), kambium
dilakukan antara dua varietas tanaman aktif, sehingga memudahkan dalam
yang masih dalam spesies yang sama. pengupasan dan proses merekatnya mata
Misalnya penyambungan antar varietas tempel ke batang bawah.
pada tanaman durian. Kadang-kadang Agar menghasilkan bibit yang baik
bisa juga dilakukan penyambungan disarankan penyiraman dalam jumlah
antara dua tanaman yang berlainan yang cukup (media cukup basah). Batang
spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu
Tanaman mangga (Mangifera indica) sebelum penempelan. Gunakan media
disambung denga tanaman kweni tanam dengan komposisi tanah subur :
(Mangifera odorata).

Teknik Pembenihan Tanaman 51


tanah, pupuk kandang : sekam padi sedang tumbuh tunas baru (trubus) atau
(1:1:1). sedang berdaun muda, maka bagian
Gunakan polybag ukuran 15x20 cm pucuk muda ini dibuang dan bagian
yang sanggup bertahan dari biji sampai 3 pangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat
bulan siap tempel sampai dengan 3 bulan digunakan sebagai entres.
setelah tempel, setelah periode tersebut Pada durian bila entres yang
polybag harus diganti dengan ukuran digunakan berasal dari cabang yang
yang lebih besar 20x30 cm, atau tumbuh tegak lurus, maka bibit
langsung ke polybag 30x40 cm sambungannya akan tumbuh tegak
tergantung permintaan pasar dan dengan percabangan ke semua arah atau
seterusnya semakin besar pertumbuhan simetris. Namun bila diambil dari cabang
tanaman maka ukuran polybag semakin yang lain, pertumbuhan bibitnya akan
besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak meng-arah ke samping, berbentuk seperti
jauh dalam jumlah banyak maka gunakan kipas. Bentuk ini berangsur-angsur hilang
polybag yang lebih kecil dari biasanya. bila tanaman menjelang dewasa.

3) Syarat batang atas untuk sambungan 4) Tipe sambungan jika ditinjau dari
bagian batang bawah yang
Batang atas atau entres yang akan disambung
disambungkan pada batang bawah
diambil dari pohon induk yang sehat dan Ada dua tipe sambungan, yaitu
tidak terserang penyakit. Pengambilan sambungan pucuk, dan sambungan
entres ini dilakukan dengan samping. Sambung pucuk (top grafting)
menggunakan gunting stek atau silet yang merupakan cara penyambungan batang
tajam (agar diperoleh potongan yang atas pada bagian atas atau pucuk dari
halus dan tidak mengalami kerusakan) batang bawah. Caranya sebagai berikut.
dan bersih (agar entres tidak Memilih batang bawah yang diameter
terkontaminasi oleh penyakit). batangnya disesuaikan dengan besarnya
Entres yang akan diambil sebaiknya ba-tang atas. Umur batang bawah pada
dalam keadaan dorman (istirahat) keadaan siap sambung ini bervariasi
pucuknya serta tidak terlalu tua dan juga antara 1-24 bulan, tergantung jenis
tidak terlalu muda (setengah berkayu). tanamannya. Se-bagai contoh, untuk
Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung durian umur 3-4 bulan, mangga dan
pucuk, dengan diameter sedikit lebih kecil alpukat umur 3-6 bulan. Manggis pada
atau sama besar dengan diameter batang umur 24 bulan baru bisa disambung
bawahnya. karena sifat pertumbuhannya lambat.
Entres dalam keadaan dorman ini Batang bawah dipotong setinggi 20-
bila dipijat dengan dua jari tangan akan 25 cm di atas permukaan tanah. Gunakan
terasa padat, tetapi dengan mudah bisa silet, pisau okulasi atau gunting stek yang
dipotong dengan pisau silet. Selain itu bila tajam agar bentuk irisan menjadi rapi.
dilengkungkan keadaannya tidak lentur Batang bawah kemudian dibelah
tetapi sudah cukup tegar. Entres membujur sedalam 2-2,5 cm. Batang
sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang atas yang sudah disiapkan dipotong,
terkena sinar matahari penuh (tidak sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm.
ternaungi) sehingga memungkinkan bagian pangkal disayat pada kedua
cabang memiliki mata tunas yang tumbuh sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga
sehat dan subur. Bila pada waktunya bentuk irisannya seperti mata kampak.
pengambilan entres, keadaan pucuknya

Teknik Pembenihan Tanaman 52


Selanjutnya batang atas dimasukkan ke Batang atas dibuat irisan me-runcing
dalam belahan batang bawah. pada kedua sisinya. Sisi irisan yang
Pengikatan dengan tali plastik yang menempel pada batang bawah dibuat
terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar lebih panjang menyesuaikan irisan di
1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan- batang bawah dari sisi luarnya. Batang
pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 atas tersebut disisipkan pada irisan belah
kali panjang semula.Terbentuklah pita dari batang bawah. Dengan demikian,
plastik yang tipis dan lemas. Pada waktu batang bawah dan batang atas akan
memasukkan entres ke belahan batang saling berhimpitan. Kedua lapisan
bawah perlu diperhatikan agar kambium kambium harus diusahakan agar saling
entres bisa bersentuhan dengan kam- bersentuhan dan bertaut bersama.
bium batang bawah. Sambungan Setelah selesai disambung,
kemudian disungkup dengan kantong kemudian diikat dengan tali plastik. Untuk
plastik bening. Agar sungkup plastik tidak menjaga agar tidak terkontaminasi atau
lepas bagian bawahnya perlu diikat. mengering, sambungan dan batang atas
Tujuan penyungkupan ini untuk ditutup dengan kantong plastik. Setelah
mengurangi penguapan dan menjaga batang atas menunjukkan pertumbuhan
kelem-baban udara di sekitar sambungan tunas, kurang lebih 2 minggu setelah
agar tetap tinggi. Tanaman sambungan penyambungan, kantong plastik serta tali
kemudian ditempatkan di bawah naungan plastik bagian atas sambungan dibuka
agar terlindung dari panasnya sinar lebih dulu, sedangkan tali plastik yang
matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian mengikat langsung tempelan batang atas
sambungan yang berhasil akan tumbuh dan kulit batang bawah dibiarkan, sampai
tunas. Sambungan yang gagal akan tautan sambungan cukup kuat.
berwarna hitam dan kering. Pada saat ini Bilamana sudah dipastikan bahwa batang
sungkup plastiknya sudah bisa dibuka. atas dapat tumbuh dengan baik, bagian
Namun, pita pengikat sambungan baru batang bawah di atas sambungan
boleh dibuka 3-4 minggu kemudian. Untuk dipotong. Pemotongan perlu dilakukan
selanjutnya kita tinggal merawat sampai supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan
bibit siap dipindah ke kebun zat makanan yang diperlukan untuk
Tipe sambungan kedua adalah pertumbuhan lanjutan dari batang atas.
sambungan samping. Pada dasarnya,
pelaksanaan sambung samping sama
seperti pelaksanaan model sambung
pucuk. Sambung samping merupakan
cara penyambungan batang atas pada
bagian samping batang bawah. Caranya
sebagai berikut. Batang bawah dipilih
yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu
sama dengan batang bawah, bahkan
lebih baik dibuat lebih kecil. Pada batang
bawah dibuat irisan belah dengan
mengupas bagian kulit tanpa mengenai
kayu atau dapat juga dengan sedikit
menembus bagian kayunya. Irisan kulit
batang bawah dibiarkan atau tidak
dipotong.

Teknik Pembenihan Tanaman 53


B
A C

D E
F

G H I

Gambar 3.15.
Proses pembibibitan tanaman dengan teknik sambungan, A. Pemotongan batang bawah, B.
Pembelahan batang bawah, C. Melancipkan 2 sisi pangkal batang atas, D. Batang atas siap
disambungka, E dan F, Pengikatan dengan tali plastik, G Sambungan telah diikat, H. Sambungan
diselubungi dengan kantong plastik, I. Sambungan telah jadi dan bertaut ditandai keluarnya
kuncup daun

Teknik Pembenihan Tanaman 54


pada batang bawah berukuran sebesar
d. Teknik penempelan tunas (okulasi) pangkal lidi, sehingga bisa meng-hasilkan
bibit lebih cepat dari pada sistem okulasi
Penempelan atau okulasi (budding) yang lama.Teknik okulasi cipaku ini
adalah penggabungan dua bagian adalah pengem-bangan teknik okulasi
tanaman yang berlainan sedemikian rupa sistem Forkert.
sehingga merupakan satu kesatuan yang
utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman 1) Syarat batang bawah untuk okulasi
setelah terjadi regenerasi jaringan pada
bekas luka sambungan atau tautannya. Dapat menggunakan biji asal-an atau
Bagian bawah (yang mempunyai "sapuan" untuk mengha-silkan batang
perakaran) yang menerima sambungan bawah, tetapi ada varietas durian yang
disebut batang bawah (rootstock atau baik khusus untuk batang bawah yaitu
understock) atau sering disebut stock. varietas bokor dan siriwig, karena biji
Bagian tana-man yang ditempelkan atau besar sehingga mampu menghasilkan
di-sebut batang atas, entres (scion) dan sistem perakaran yang baik dan tahan
merupakan potongan satu mata tunas terhadap busuk akar.
(entres). Dalam buku ini coba kita Batang diupayakan berdiameter 3-5
kenalkan "Okulasi Cipaku" karena teknik mm, berumur sekitar 3-4 bulan. Dalam
okulasi ini banyak dikembangkan dan fase pertumbuhan yang optimum (tingkat
digu-nakan oleh petani penangkar bibit di kesuburannya baik), kambiumnya aktif,
daerah Cipaku dan sekitarnya, di sehingga memudahkan dalam
Kabupaten Bogor. Biasanya penangkar pengupasan dan proses merekatnya mata
bibit melakukan okulasi pada saat batang tempel ke batang bawah. Disarankan
bawah sudah sebesar ukuran pensil. penyiraman cukup (media cukup basah)
Sedangkan okulasi Cipaku dilakukan

Teknik Pembenihan Tanaman 55


Batang bawah dipupuk dengan Urea Untuk meningkatkan kesuburan pohon in-
1-2 minggu sebelum penempelan. duk, biasanya tiga minggu sebelum
Gunakan media tanam dengan komposisi pengambilan batang atas dilakukan
tanah subur: tanah, pupuk kandang : pemupukan dengan pupuk NPK.
sekam padi (1:1:1). Gunakan polybag Kesehatan pohon induk ini penting karena
ukuran 15x20 cm yang sanggup bertahan dalam kondisi sakit, terutama penyakit
dari biji sampai 3 bulan siap tempel sistemik mudah sekali ditularkan pada
sampai dengan 3 bulan setelah tempel. bibit.
Setelah periode tersebut polybag harus Entres diambil setelah kulit kayu
diganti dengan ukuran yang lebih besar cabangnya dengan mudah dapat
20x30 cm, atau langsung ke polybag dipisahkan dari kayunya (dikelupas).
30x40 cm tergantung permintaan pasar Bagian dalam kulit kayu ini (kambium)
dan seterusnya semakin besar akan tampak berair, ini menandakan
pertumbuhan tanaman harus diimbangi kambiumnya aktif, sehingga bila mata
dengan ukuran besar polybag. Kecuali tunasnya segera diokulasikan akan
un-tuk alasan pengangkutan jarak jauh mempercepat pertautan dengan batang
untuk efisiensi tempat kita gunakan bawah.
polybag yang lebih kecil dari biasanya.
3) Faktor yang menunjang keberhasilan
2) Syarat batang atas untuk okulasi okulasi

Entres yang baik adalah yang Waktu terbaik pelaksanaan okulasi


cabangnya dalam keadaan tidak terlalu adalah pada pagi hari, antara jam 07.00-
tua dan juga tidak terlalu muda (setengah 11.00 pagi, ka-rena saat tersebut
berkayu). Warna kulitnya coklat muda tanaman se-dang aktif berfotosintesis
kehijauan atau abu-abu muda. Entres sehingga kambium tanaman juga dalam
yang diambil dari cabang yang terlalu tua kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam
pertumbuhannya lambat dan persentase 12.00 siang daun mulai layu. Tetapi ini
keberhasilannya rendah. Besar diameter bisa diatasi dengan menempel di tempat
cabang untuk entres ini harus sebanding yang teduh, terhindar dari sinar matahari
dengan besarnya batang bawahnya. langsung.
Cabang entres untuk okulasi Kebersihan alat okulasi, silet yang
sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah akan digunakan langsung kita belah dua
rontok). Pada tanaman tertentu sering saat masih alam bungkusan kertas,
dijumpai cabang entres yang masih ada sehingga silet kita tetap dalam kondisi
daun melekat pada tangkai batangnya. bersih satu belahan kita gunakan
Untuk itu perompesan daun harus sedangkan belahan lainnya kita sim-pan
dilakukan dua minggu sebelum untuk pengganti belahan silet pertama
pengambilan cabang entres. Dalam waktu apabila dirasa sudah tidah tajam lagi.
dua minggu ini, tangkai daun akan luruh Perawatan alat okulasi, setelah digunakan
dan pada bekas tempat melekatnya silet di-bersihkan dan dibungkus lagi de-
(daerah absisi) akan terbentuk kalus ngan kertas pembungkusnya agar tidak
penutup luka yang bisa mencegah berkarat.
masuknya mikro-organisme penyebab Petani terampil satu bagian silet
penyakit (patogen). mampu digunakan untuk 100 s/d 200 kali
Syarat lain yang perlu diperhatikan okulasi sehingga dengan dua bagian silet
pada waktu pengambilan entres adalah mampu dihasilkan 200 s/d 400 okulasi da-
kesuburan dan kesehatan pohon induk. lam sehari (10 jam kerja). Seorang

Teknik Pembenihan Tanaman 56


pembibit yang berpengalaman dalam 1 sehingga 10 jam kerja dalam 1 hari
jam mampu menempel sekitar 40 dihasilkan 10x40 = 400 tempelan.
tempelan. Kerja mulai jam 06.00-12.00 (6
jam) dilanjutkan jam 13.00-17.00 (4 jam),

D
A C
B

F G
H

I
J
K

Gambar 3.16.
Proses pembuatan bibit dengan cara okulasi. A. Okulasi dengan menggunakan bibit berdiameter 3-5
mm, berumur 3-4 bulan., B. Pembuatan sayatan di batang bawah, C. Pengambilan mata entres dari
batang atas, D. Mata entres terpisah dengan batang atas, E. Mata entres terlepas dengan kayunya,
F. Mata entres terlepas tanpa kayunya dan siap ditempel, G. Menempelkan mata entres ke sayatan
batang Bawah., H. Pengikatan dengan tali plastik, I. Arah ikatan dari bawah ke atas, J. Setelah 2-3
minggu okulasi sudah dapat dibuka, K Mata tunas tumbuh hasil okulasi

Teknik Pembenihan Tanaman 57


Pembuatan tali plastik dari kantong tanaman dan polybagnya menjadi miring
plastik berukuran ½ kg (12x25 cm) atau 2 ke arah luar, agar memudahkan mencari
kg (20x35 cm). Gunakan plastik yang posisi batang yang akan di tempel dan
tahan santan dan minyak. Membuat irisan pengerjaan penempelan, gerakan ini juga
memanjang dengan lebar 0.5-1 cm. mampu menjatuhkan embun/ air yang
Pengirisan dengan silet, yang melekat di daun, agar lebih banyak
bergeraknya plastiknya bukan siletnya. embun/air yang jatuh, gerakan batang
Untuk pemula pengirisan plastik bisa bawah sekali lagi dengan tangan.
beralaskan papan atau kaca, sedangkan Batang bawah dibersihkan dari
yang sudah biasa pengirisan kantong kotoran/debu dengan cara mengusap
plastik dapat langsung di atas paha kita. dengan ibu jari dan telunjuk tangan kita
Cara menghitung kebutuhan tali pada bagian yang akan dibuat sobekan
plastik adalah sebagai berikut. Biasanya untuk okulasi.
1 kantong plastik ukuran ½ kg menjadi 12
irisan bolak-balik sehingga menjadi 24 b) Pembuatan sayatan untuk tempat
irisan x 3 bagian (8 cm) dihasilkan sekitar menempel entres
72 tali plastik x ¼ kg (isi 140 lembar)
maka dihasilkan 10.080 tali plastik, Bagian batang bawah yang akan
sedangkan 1 kantong plastik ukur-an 2 kg dijadikan tempat okulasi harus
menjadi 20 irisan bolak balik sehingga diperhatikan dengan seksama.
menjadi 40 irisan x 4 bagian (8 cm) Penentuan tempat okulasi, buat tempat
dihasilkan sekitar 160 tali plastik x ¼ kg sayatan/ kupasan/ sobekan setinggi 3 kali
(isi 60 lembar) maka dihasilkan 9.600 tali tinggi/panjang silet dari batas akar dan
platik. Harga 1/4 kg kantong plastik batang, karena bila okulasi pertama gagal
harganya Rp 3.000,-, ¼ kg plastik ukuran setelah 3 minggu kita bisa mengokulasi
½ kg berisi 140 kantong plastik dan ¼ kg lagi tepat berjarak sepanjang silet
plastik ukuran 2 kg berisi 60 kantong dibawah luka okulasi pertama pada sisi
plastik. yang berlawanan, kalau okulasi ke-2
Membersihkan tali plastik dengan masih gagal dalam 3 minggu berikutnya
cara dipegang dengan jari direntangkan kita dapat mengulang untuk yang terakhir
dan diketek-ketek atau digerakan biar kali atau yang ke-3 berjarak sepanjang
menjadi ber-sih, jangan dilap. Biasanya silet pada sisi yang berlawanan dengan
kan-tong plastik yang habis kita iris okulasi ke-2 atau sama sisi dengen
menjadi tali plastik, kita gosok-gosokan ke okulasi ke-1. Kalau itupun gagal kita bisa
telapak tangan kita biar tidak licin/lebih gunakan alternatif dengan teknik
kesat. sambung pucuk atau kita menunggu
tanaman tumbuh lebih tinggi. Tetapi
4) Cara okulasi jangan melakukan okulasi 2 atau 3
sekaligus pada tanaman karena itu akan
a) Perlakuan pendahuluan membuat stress tanaman.
Panjang silet sekitar 4 cm, sehingga
Batang bawah dengan polybagnya jarak tempat okulasi pertama adalah
dipegang dan diangkat sedikit keatas lalu setinggi sekitar 12 cm di atas batas akar
ditekan miring ke bawah sehingga posisi dan batang. Buang daun dibawah posisi

Teknik Pembenihan Tanaman 58


tempat sayatan, untuk memudahkan adalah sisi bawah yang bersih, karena
penempelan atau tidak menghalangi syarat mutlak agar tempelan jadi adalah
pandangan. pola mata entres harus melekat/
Penyayatan kulit batang bawah menempel rapat pada sisi bawah dan
mendatar selebar 3-4 mm dengan 2 atau salah satu sisi samping, sedangkan sisi
3 kupasan, tergantung pada besar atas dan sisi samping lainnya tidak
kecilnya diameter batang bawah dan melekatpun tidak apa-apa, tetapi lebih
diseimbangkan dengan besar kecilnya sempurna kalau semua sisi menempel
entres, lalu ditarik ke bawah sepanjang rapat (tetapi keadaan tersebut sulit
lebih kurang 1,5-3 cm, sehingga menjulur dicapai). Ukuran sayatan mata tempel
seperti lidah. Sayatan ini kemudian sedikit lebih kecil dari ukuran sayatan
dipotong ¾ panjangnya atau menyisakan batang bawah.
sedikit sayatan (<1/3 bagian) cukup untuk Batang disayat agak dalam sehingga
tempat menahan sayatan atau pola mata menembus kayu. Tangan kiri memegang
entres. ranting yang mau diambil mata entresnya,
ibu jari tangan kiri menahan ranting dan
c) Pengambilan mata entres membantu mendorong ke arah atas saat
silet ditangan kanan mulai bergerak
Kriteria mata entres yang baik dari membuat sayatan menembus kayu,
segi ukuran: panjang sayatan sekitar 0.5-1 cm diatas
 Mata entres yang sudah plast/mekar mata entres dan 0.5-1 cm dibawah mata
(tidak bagus). entres (sayatan mata entes se-panjang
 Mata entres yang besar tapi belum sekitar 1-1.5 cm), sayatan untuk
plast/sedang/bentuknya sudah pengambilan entres harus dengan satu
menonjol (terbaik untuk ditempel). gerakan mulus searah dan tidak boleh
 Mata tunas kecil/dormant/ istirahat dengan gerakan terputus-putus.
(dapat digunakan tapi agak lama Setelah sayatan melewati mata
melekatnya dan pertumbuhannya entres, kemudian membuat kerat-an
juga relatif lama). melingkar mengarah miring ke dalam
Kriteria mata entres yang baik dari menghubungkan kedua sisi sayatan
segi pengerjaan dan bentuk: bidang pola mata entres, untuk
 Mudah dikupas (menandakan bawah memisahkan mata entres dengan kayu
kambiumnya/ jaringannya aktif). dengan cara mengait pola dengan ujung
 Kelihatan ernas/ sehat/ segar. silet atau dengan kuku jari dengan
 Diambil dari ranting yang berdiameter sontekan halus sehingga terlepaslah kulit
2-4 mm, atau diameternya sama yang membawa mata entres dengan kayu
dengan batang bawah. dan sayatan kayu tidak terlepas dari
 Warna kulit sama dengan warna kulit ranting.
batang bawah (menunjukkan Apabila ranting yang terdapat mata
kesesuaian secara fisiologis). entres terlalu kecil, biasanya sayatan ikut
melepaskan kayu terikut dengan sayatan,
Pengambilan/pengupasan pola mata kalau itu terjadi kita masih dapat
entres dari atas ke bawah, karena yang memisahkan mata entres dengan kayu
dilekatkan/yang menjadi faktor penentu tersebut dengan sontekan ujung silet
tingkat keberhasilan adalah lekatan pola yang hatihati. Kemudian rapihkan irisan
entres bagian bawah rapat dengan pola sisi bawah entres untuk menghindari
jendela di batang bawah. Atau dengan irisan sisi bawah entres dari kotoran atau
kalimat lain bahwa yang diperlukan infeksi, yang menjadi perhatian pola

Teknik Pembenihan Tanaman 59


sayatan mata entres harus bersih dari bawah mata entres menuju bagian atas
kayu dan apabila dilihat tidak mata entres, ikat arah menyilang menuju
meninggalkan lubang di bekas kulit mata bawah mata entres, ikat bagian bawah
entres, maka sayatan pola mata entres mata entres, kembali menyilang ke atas
tersebut siap untuk ditempelkan. mata entres usa-hakan sekitar mata
entres terikat sempurna sehingga air tidak
c) Menempelkan mata entres ke ma-suk ke dalam tempelan. Lanjutkan
sayatan batang bawah pengikatan ke arah atas sampai ikatan
menutupi 0.5 cm diatas luka sayatan
Ambil sayatan mata entres, batang bawah, lalu kunci ikatan dan tarik
masukkan, lekatkan, tempelkan, tali plastik dan potong/rapikan sisa tali
tancapkan dan tekan entres pada sisa plastik.
sobekan di batang bawah. Prinsipnya Mata entres yang besar atau
semakin cepat penem-pelan dari menonjol, semisal pada durian tidak
pengambilan entres semakin baik, persen ditutup tali plastik saat pengikatan,
jadinya makin tinggi. tangkai daun dipotong penuh/biasanya
tangkai daunnya sudah tanggal dengan
d) Pengikatan sendirinya bila mata entres sudah besar.
Mata entres yang masih kecil ditutup
Ambil tali dan tarik tali plastik yang dengan tali plastik, tetapi disiasati dengan
disiapkan untuk pengikatan, pengikatan menyisakan potongan tangkai daun
dari bawah tempelan melingkar ke atas dibawahnya agak panjang sedikit,
dimulai sekitar 0.5 cm di bawah sehingga walaupun di tutup tapi sisa
sayatan/jendela, tali plastik disusun saling potongan tangkai daun masih mam-pu
tindih seperti menyusun genting, melindungi mata entres kecil dari tekanan
pengikatan dengan hatihati jangan terlalu pengikatan tali plastik sehingga cukup
kencang (mengganggu proses penyatuan ruang untuk tumbuh dan mata entres
batang bawah dan entres), atau kurang tidak patah. Jika mata tunasnya tidak
kencang/ kendur (air bisa masuk ke luka menonjol seperti pada mangga dan jeruk,
tempelan, sehingga menginfeksi mata tunas boleh ditutup rapat dengan
tempelan) gunakan perasaan da-lam pita plastik.
pengikatan. Pengikatan di dekat mata
entres harus lebih hati-hati, ikat bagian

A B

Teknik Pembenihan Tanaman 60


C D

Gambar 3.17.
Proses Pembibitan duria dengan teknik sambung, A. Menyiapkan alat dan bahan, B. Menyediakan biji
durian untuk batang bawah C. Mencampur media semai, D. Mengisi polybag
untuk menyemai biji durian

E
F

G H

Teknik Pembenihan Tanaman 61


J
I
Gambar 3.17 (Lanjutan)
E. Menyemai biji durian untuk batang bawah, F. Memberi pupuk untuk batang bawah,
G. Memelihara batang bawah, H. Menyiapkan calon entres, I. Menyayat batang bawah
untuk menempelkan entres, J. Menyiapkan calon entres.

K
L

M N

Teknik Pembenihan Tanaman 62


O P

Gambar 3.17 (Lanjutan).


K. Mengambil entres, L. Menyelipkan entres, M. Membalut entres, N. Membalut dan mengikat
entres, O. Memelihara entres, P. Dari entres akan tumbuh menjadi tunas baru.

R
Q

S T

Teknik Pembenihan Tanaman 63


V
U
Gambar 3.17 (Lanjutan)
Q. Tunas baru tumbuh dan berkembang, R. Mengendalikan gulma OPT selama pemeliharaan
tunas baru, S. Daun tunas muda bertambah, T. Dari tunas muda tumbuh ranting serta daun
baru, U. Bibit hasil okulasi dipelihara secara kontinu, V. Bibit siap dipasarkan.

5) Kegiatan sesudah okulasi Setelah mata tunas okulasi


mempunyai 2-3 helai daun yang dewasa
a) Deteksi keberhasilan okulasi
dan siap berfotosintesis, lakukan
Untuk mendorong tumbuhnya mata pemotongan kira-kira 2-3 cm di atas mata
tunas atau pertumbuhan batang bawah okulasi batang bawahnya. Agar
seimbang antara pertumbuhan keatas pertumbuhan mata tunas batang atas
dan menyamping, sehingga cukup tidak terganggu, tunas yang tumbuh dari
makanan untuk proses melekatnya batang bawah harus dibuang.
tempelan entres, dilakukan pemotongan
pucuk (titik tumbuh) batang bawah b) Pemeliharaan bibit setelah okulasi
setelah penempelan. Biasanya 2-3
minggu kemudian mata okulasi mulai Penyiraman paling lama 2 hari sekali,
tumbuh dan dimulailah pembukaan dilihat ada tidaknya hujan, yang harus
entres. Kita buka ikatan paling atas diingat bahwa tanaman yang kita tempel
dengan silet dan dilanjutkan dengan mengalami pelukaan/stress sehingga
memutar tali ikatan berlawanan dengan memerlukan makanan, air dan perawatan
arah pengikatan secara perlahan dan yang lebih. Pemupukan dapat dilakukan
hati-hati ke arah ikatan yang lebih bawah. dengan menggunakan pu-puk daun
Tanda dari keberhasilan okulasi seperti Atonik, Metalik atau Gandasil D
adalah mata entres yang ditempelkan dengan kon-sentrasi 2 cc/l air atau meng-
tetap hijau, segar, tidak kering, atau tidak gunakan pupuk NPK (15:15:15) dengan
patah. Mata tunas tumbuh, kalaupun konsen-trasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk
belum kelihatan tumbuh dapat dengan ini dilakukan seminggu sekali. Selain itu
menggores sedikit permukaan sayatan pemupukan dapat juga diberikan melalui
mata entres yang kita tem-pel apabila tanah dengan dosis 1-2 gram per
tetap segar/hijau berarti tempelan jadi. tanaman yang dilakukan sebulan sekali.
Tempelan yang gagal mata tempelnya Penyemprotan dengan insektisida apabila
akan berwarna coklat kehitaman. terdapat hama. Biasanya hama yang
menyerang tanaman di pembibitan adalah

Teknik Pembenihan Tanaman 64


kutu perisai, kutu putih dan ulat daun. tanaman yang sulit dengan cara
Insektisida yang di-gunakan, misalnya sambungan dan okulasi.
Supracide 25 WP, Decis 2.5 EC, Reagent
50 SC atau Decis 2.5 EC, Matador, 1) Tipe penyusuan
Kanon dengan konsentrasi 2 cc/l air.
Perlu ditambahkan perekat semisal Susuan duduk untuk mendekatkan
Suntick, apabila penyemprotan pada batang bawah dengan cabang induknya
musim hujan. dibuat parapara dari bambu. Batang
Penyemprotan dengan fungisida bawah kemudian ditaruh diatas para-para
apabila terdapat serangan penyakit dan disusukan dengan cabang pohon
lodoh/busuk daun, gejala bercak-bercak induk. Susuan gantung disebut demikian
hitam pada permukaan daun, daun karena batang bawah yang akan
melipat dan melekat satu sama lainnya, disusukan didekatkan dengan cabang
selan-jutnya daun menjadi kecoklatan, pohon induk dengan posisi menggantung.
kering dan mati. Biasanya penyakit yang Dan polybag batang bawah kita ikatkan
menyerang tanaman di pembibitan pada cabang batang atas.
terutama yang disebabkan oleh
Rhizoctonia sp, Phytophthora sp, 2) Cara melakukan susuan
Fusarium sp dan Phytium sp. Bibit yang
terserang supaya tidak menular segera Batang bawah disayat dengan
dipisahkan dari kelompok yang masih kayunya sepanjang 2-3 cm, kira-kira 1/3
sehat, kemudian seluruh bibit disemprot diameter batang. Hal yang sama
dengan Antracol 70 WP, Dithane M-45 80 dilakukan untuk ca-bang batang atasnya
WP, Benlate dengan konsentrasi 2 cc/l yang belum dipotong dari induk.
atau 2 g/l air. Penyemprotan diulang Keduanya kemudian dilekatkan tepat
seminggu sekali. pada bagian yang disayat. Pada waktu
melekatkan harus diperhatikan agar
e. Penyusuan kambium entres dan batang bawahnya
berhimpit. Posisi susuan bisa duduk atau
Istilah penyusuan (approach grafting) menggantung. Pemotongan entres
merupakan cara penyambungan di mana dilakukan setelah pertautan berhasil.
batang bawah dan batang atas Biasanya setelah 3-4 bulan. Tan-danya
masingmasing tanaman masih ada pembengkakan disekitar batang yang
berhubungan dengan perakarannya. diikat. Agar cabang entres tidak kaget
Keuntungan dari teknik ini adalah tingkat atau stres sebaiknya pemotongan dari
keberhasilan tinggi, tetapi pengerjaannya induk dilakukan secara bertahap
agak merepotkan, karena batang bawah sebanyak tiga kali. Selang waktu
harus selalu didekatkan kepada cabang pengeratan pertama ke berikutnya adalah
pohon induk yang kebanyakan berbatang seminggu. Pada pengeratan pertama
tinggi. setelah terjadi pembengkakan cabang
Kerugian lainnya bahwa penyusuan entres dikerat 1/3 diameter cabang.
hanya dapat dilakukan dalam jumlah Minggu ke-dua 2/3 diameter cabang.
sedikit atau terbatas, tidak sebanyak Minggu ketiga susuan dipotong lepas.
sambungan atau menempel dan akibat  Pengupasan batang atas dan batang
dari penyusuan bisa merusak tajuk pohon bawah
induk. Oleh karena itu penyusuan hanya  Penyatuan batang atas dan batang
dianjurkan terutama untuk perbanyakan bawah

Teknik Pembenihan Tanaman 65


B
A C

Gambar 3.18.
Proses Pembibitan dengan teknik penyusuan, A. Pengupasan batang atas dan batang bawah, B.
Penyatuan batang atas dan batang bawah, C. Pengikatan batang atas dan batang bawah, D.
Pengikatan telah selesai dan perlu diberi satu ikatan lagi untuk menguatkan, E. Hasil teknik
penyusuan duduk

Gambar 3.18 (Lanjutan)


Hasil teknik penyusuan

Teknik Pembenihan Tanaman 66


Tabel 3.1. Perbanyakan beberapa tanaman buah-buahan dengan cara vegetatif
Jenis tanaman Okulasi Sambung Penyusuan Stek Cangkokan

Alpukat + + + 0 +
Belimbing + + + - 0
Cempedak + + + - 0
Duku 0 + + - 0
Durian + + + - 0
Jambu air + - + + +
Jambu biji + + + + +
Jambu bol - + + 0 +
Jeruk + + + + +
Kapulasan + - + _ +
Mangga + + + 0 +
Manggis
Melinjo
Nangka - -
Rambutan +
Sirsak
Sukun + + + + +
Keterangan : (+) baik (o) kurang baik (-) gagal

 Pengikatan batang atas dan batang Penyemprotan dengan fungisida


bawah dilakukan apabila terdapat serangan
 Pengikatan telah selesai dan perlu penyakit. Biasanya penyakit yang
diberi satu ikatan lagi untuk menyerang tanaman di pembibitan
menguatkan terutama yang disebabkan oleh
 Hasil teknik penyusuan duduk Rhizoctonia sp, Phytophthora sp,
 Hasil teknik penyusuan gantung. Fusarium sp dan Pythium sp. Bibit yang
terserang supaya tidak menular segera
3) Pemeliharaan bibit tanaman hasil dipisahkan dari kelompok yang masih
susuan. sehat, kemudian seluruh bibit disemprot
dengan Antracol 70 WP, atau Dithane M-
Setelah bibit susuan siap disapih 45 80 WP dengan konsentrasi 2 cc/l atau
maka pemeliharaan benih susuan 2 g/l air. Penyemprotan diulang seminggu
dilakukan dengan cara-cara sebagai sekali.
berikut. Pemeliharaan bibit pada umunya Pemupukan dapat dilakukan dengan
adalah penyemprotan dengan insektisida menggunakan pupuk daun seperti Atonik,
apabila terdapat hama. Biasanya hama Metalik atau Gandasil D dengan
yang menyerang tanaman di pembibitan konsentrasi 2 cc/l air atau menggunakan
adalah kutu perisai, kutu putih dan ulat pupuk NPK (15:15:15) dengan
daun. Insektisida yang digunakan, konsentrasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk
misalnya Supracide 25 WP, Decis 2,5 EC, ini dilakukan seminggu sekali. Selain itu
Reagent 50 SC atau Decis 2.5 EC pemupukan dapat juga diberikan melalui
dengan konsentrasi 2 cc/l air. tanah dengan dosis 1-2 gram per
tanaman yang dilakukan sebulan sekali.

Teknik Pembenihan Tanaman 67


Penyiraman bibit pada musim diperoleh bibit tanaman yang disebut bibit
kemarau biasanya dilakukan setiap dua enten, okulasi dan susuan. Pada
hari sekali,sedangkan pada musim hujan perbanyakan dengan cara mencangkok
disesuaikan. Penyiraman bibit ini batang bawah tidak diperlukan karena
dilakukan dengan menggunakan gembor pada cara ini perakaran keluar langsung
air. dari cabang pohon induk yang dicangkok.
Pengairan sistem genangan atau Sedangkan cara stek pada prinsipnya
bahasa Jawanya dilep apabila menumbuhkan bagian atau potongan
pembibitannya dilakukan dalam polybag tanaman, sehingga menjadi tanaman baru
yang ditaruh di sawah, maka cara menumbuhkan bagian atau potongan
penyiraman dengan menutup saluran tanaman, sehingga menjadi tanaman
pembuangan air, kemudian air baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu selain
dimasukkan ke areal pembibitan sampai berbuahnya persis sama dengan
media di polybag menjadi basah. induknya, bibit juga berumur genjah
Pemasukan air ini sebaiknya dilakukan (cepat berbuah). Tanaman manggis asal
pada waktu sore/ malam hari ketika suhu bibit susuan berbuah lima tahun setelah
tanah tidak tinggi. Lama perendaman 1-2 tanam, sedangkan bibit yang berasal dari
jam dengan tinggi air cukup ¾ tinggi biji baru berbuah 10-15 tahun setelah
polybagnya. tanam. Bibit durian okulasi bisa berbuah
Penyiangan rumput pengganggu 4-6 tahun setelah tanam, sedangkan bibit
(gulma), karena rumput selalu bersaing asal biji berbuah lebih dari 10 tahun
dengan bibit dalam pengambilan hara, setelah tanam.
ruang tempat tumbuh, air dan sinar Beberapa jenis tanaman buah-
matahari. buahan tertentu sampai saat ini hanya
berhasil diperbanyak dengan cara tertentu
3.5. Pemilihan Teknik Perbanyakan pula. Ada jenis tanaman tertentu yang
Vegetatif tidak bisa diokulasi karena banyak
mengandung getah. Rambutan dan
Ada lima cara perbanyakan vegetatif kapulasan selalu gagal kalau disambung
buatan untuk tanaman buah yang sudah (enten) karena pengaruh asam fenolat
dikenal oleh para penangkar bibit dan yang teroksidasi dapat menimbulkan
petani yaitu cara penyambungan, okulasi, pencoklatan (browning).
penyusuan, cangkok dan stek. Pada tiga Resin dan asam fenolat ini bersifat
cara yang pertama dikenal adanya istilah racun terhadap pembentukan kalus.
batang bawah dan batang atas. Sedangkan contoh lainnya adalah
Batang bawah berupa tanaman yang belimbing dan manggis yang sulit sekali
biasanya berasal dari biji. Tanaman dari berakar bila dicangkok karena kalusnya
biji sengaja dipilih karena mempunyai hanya menggumpal dan tidak mampu
keunggulan dari segi erakarannya, yakni membentuk inisiasi (bakal) akar.
tahan cendawan akar dan mempunyai Dalam perbanyakan vegetatif
perakaran yang banyak serta dalam, tanaman buah-buahan, ada cara
sehingga tahan terhadap kekeringan dan perbanyakan tertentu yang lebih
kondisi tanah yang becek. Sedangkan menguntungkan bila dilakukan pada jenis
batang atas berupa ranting atau mata tanaman tertentu pula, sehingga cara
tunas dari pohon induk yang mempunyai perbanyakannya menjadi cepat dan
sifat unggul terutama dalam produksi dan efisien. Tanaman manggis dan belimbing
kualitasnya. Dari hasil menggabungkan akan lebih menguntungkan bila
sifat batang bawah dan batang atas ini diperbanyak dengan cara enten,

Teknik Pembenihan Tanaman 68


sedangkan tanaman durian disarankan sebagai alternatif terakhir
menguntungkan bila diperbanyak dengan dalam perbanyakan tanaman buah-
cara okulasi. Perbanyakan tanaman buahan seperti pada perbanyakan
buah-buahan dengan cara penyusuan tanaman jenis nangka kandel yang
walau keberhasilannya tinggi, tetapi keberhasilannya kurang dari 20% bila
kurang praktis dalam pengerjaannya, diperbanyak dengan cara enten atau
sehingga bibit yang dihasilkan per satuan okulasi. Dengan diketahuinya cara
waktu menjadi sedikit. Sebagai contoh perbanyakan yang lebih menguntungkan
seorang pekerja yang sudah terampil untuk masing-masing tanaman buah-
mengokulasi durian, dalam sehari (8 jam buahan, maka akan diperoleh efisiensi
kerja) bisa mengokulasi 350-400 tinggi dalam pengadaan bibit buah-
tanaman, sedangkan untuk penyusuan buahan secara masal, walaupun dengan
hanya bisa mengerjakan 75-100 susuan menggunakan cara konvensional.
sehari. Oleh karena itu perbanyakan
dengan cara penyusuan hanya

Tabel 3. 2. Persentase keberhasilan cara perbanyakan okulasi, enten dan penyusuan pada
beberapa tanaman
Jenis tanaman Okulasi Enten Penyusuan
Alpukat 40-70 50-80 70-100
Belimbing 40-60 60-90 60-100
Duku 0-10 40-60 40-80
Durian 60-80 20-60 60-100
Jeruk 60-70 70-85 60-90
Kapulasan 10-40 0 40-80
Mangga 40-70 60-90 60-100
Manggis 0 50-80 50-80
Melinjo 70-80 80-90 70-100
Rambutan 30-70 0 60-100
Sawo 0 70-80 60-90

Sumber : Sunaryono (1987) dan Wijaya (1990)


Keterangan : nilai dalam persen (%)

a. Tips Membeli Bibit Tanaman Penjual bibit yang dapat dipercaya


memiliki ciri sebagai berikut: Trdaftar di
Bibit yang siap untuk ditanam Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
manfaatnya akan dapat dinikmati setelah (BPSB).
beberapa bulan atau beberapa tahun.  Bibit yang dijualnya telah bersertifikat
Dengan demikian kesalahan dalam  Memiliki pembibitan sendiri atau
membeli bibit ini akan berakibat fatal bukan mengetahui dengan pasti asal
hanya berupa kerugian ekonomi tetapi juga penangkarnya sehingga
kerugian tenaga dan waktu. Ada beberapa memudahkan melacak keaslian
kiat dalam pembelian bibit yang harus varietasnya.
diperhatikan baik itu faktor teknis maupun Mengetahui secara pasti varietas
faktor non teknis. bibit yang dijualnya. Memiliki tempat

Teknik Pembenihan Tanaman 69


penjualan permanen (mangkal) sehingga Pada tanaman buah yang memiliki
memudahkan bagi pembeli yang akan percabangan banyak, biasanya cabang
komplain. tumbuh ke segala arah secara merata.
Pada pucuk tanaman dan ujung ranting
1) Membeli bibit yang unggul atau baik tampak kuncup daun yang menandakan
kualitasnya adanya pertumbuhan.

Induk yang baik berasal dari varietas 2) Pengemasan dan pengakutan benih.
unggul, sehat dan telah cukup umur (lebih
baik kalau pohon induk sudah Untuk bibit yang dikirim dalam bentuk
berproduksi). Untuk memastikan bahwa stump (cabutan), pengirimannya tidak ada
bibit tersebut berasal dari induk yang baik, masalah karena beberapa bibit bisa saja
cara yang paling baik adalah dengan dibungkus dengan batang pisang atau
mengetahui sendiri secara langsung bahan lain yang bersifat lembab,
tanaman induk bibit tersebut. Hal ini tidak sehingga akarnya tidak kering, semisal
sulit dilakukan jika penjualnya telah dikenal bibit jeruk dan jati.
baik oleh pembeli. Pada kondisi seperti ini Pengemasan bibit yang peka, seperti
biasanya pembeli tahu betul kondisi "dapur bibit durian, dapat dilakukan dengan cara
produksi" produsen bibit tersebut. Jika mengeluarkan setengah tanahnya,
tidak memungkinkan untuk mengetahui kemudian ditambahkan serbuk kelapa
secara langsung kondisi tanaman (cocopeat). Untuk menghilangkan stres,
induknya, upaya yang dapat dilakukan sebelum diangkut bibit diletakkan dahulu
adalah meminta informasi sebanyak di bawah naungan dan disiram untuk
mungkin kepada penangkar tentang induk adaptasi. Setelah satu minggu biasanya
tanaman tersebut. Untuk mengetahui bibit sudah segar kembali dan dapat dipak
varietas bibit tersebut, dapat dilakukan dalam peti berventilasi untuk dikirim.
dengan pengidentifikasian ciri-ciri spesifik Dengan cara pengepakan seperti ini,
varietas tersebut. Bibit sehat dan maka bibit dalam polybag yang semula
berpenampilan baik beratnya 4-7 kg/bibit menjadi0,5-1
Dalam memilih bibit tanaman, yang kg/bibit.
perlu diperhatikan pertama kali ialah Mengeluarkan setengah tanahnya
pertumbuhan batang, cabang dan dan ditambah dengan gel (Agrosoft),
daunnya. Selanjutnya dapat diperhatikan kemudian polybag diikat. Keadaan ini
juga penampakan luarnya, apakah ada membuat bibit mampu bertahan sampai
gejala serangan hama dan penyakit atau 4-7 hari tanpa penyiraman · Pengepakan
tidak. tanpa mengurangi media tanam, biasanya
Bentuk batang dan cabang dipilih untuk angkutan darat.
yang baik, kelihatan mulus dan kokoh, Pengangkutan benih vegetatif harus
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek direncanakan dengan baik. Pada
sesuai dengan umurnya. Tanaman yang umumnya apabila benih akan diangkut
kerdil biasanya kelihatan pendek dari yang dengan pesawat, tidak terlalu khawatir
seharusnya. Ada pula bibit yang terhadap kerusakan karena kekurangan
pertumbuhan tingginya terlalu pesat, air (kekeringan).
sedangkan batangnya kelihatan kecil dan Yang harus diperhatikan adalah
terkesan kurang kokoh. apabila benih vegetatif akan diangkut oleh
Perlu diperhatikan bahwa bibit yang angkutan darat atau laut yang
baik biasanya memiliki batang utama yang membutihkan waktu relatif lama (lebih dari
lurus dan tumbuh tegak, tidak melengkung. 4-7 hari) maka harus dilakukan

Teknik Pembenihan Tanaman 70


pengepakan benih dengan batuan bahan- berbeda ciri tanamannya. Padahal
bahan yang dapat mengurangi penguapan varietas sitokong yang resmi dilepas
air dan respirasi. Salah satu tekniknya Menteri Pertanian pada tahun 1984,
adalah dengaan cara membungkus semua hanya ada satu jenis. Sedangkan
benih dengan daun/ pelepah pisang dan selebihnya adalah jenis-jenis durian yang
polibag benih ditutup dengan serbuk tidak diketahui asal-usulnya yang diberi
gergaji basah (ringan tetapi benih tetap nama sitokong. Hal tersebut
lembab) dan benih siap untuk dipcking dan menunjukkan bahwa pengawasan cara
dikirim. perbanyakan bibit perlu diperketat agar
tidak mengecewa-kan para pembeli bibit.
Pada kondisi yang lebih modern, Investasi pohon buah-buahan merupakan
plastik pengepak benih diisi N2 atau investasi jangka panjang, sehingga bila
divacuum sehingga tidak terjadi proses seseorang membeli bibit palsu, baru
respirasi dan benih akan aman selama diketahui 4-5 tahun yaitu pada saat pohon
masa pengankutan. tersebut menghasilkan buah. Kerugian
uang, tenaga dan waktu akan
3.6. Sertifikasi Benih menimbulkan kekecewaan yang
mendalam, sehingga akhirnya
Masalah yang perlu diperhatikan menghambat usaha tanaman buah-
dalam usaha pembibitan adalah upaya buahan. Oleh karena itu dianjurkan
registrasi dan sertifikasi varietas bibit yang membeli bibit yang telah diketahui ciri-ciri
yang akan disebarkan kepada masya- atau bibit yang berlabel.
rakat. Pohon induk untuk sumber mata
tunas (entres) harus diregistrasi terlebih a. Sertifikasi dan pelabelan benih
dahulu oleh petugas Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Cara melakukan sertifikasi adalah
(BPSB). Dasar dari Sertifikasi benih sebagai berikut:
adalah:  Penangkar harus memberi tahu
 Undang-undang Nomor 12 Tahun rencana penangkarannya kepada
1992, tentang Sistem Budidaya BPSB selambatlambatnya satu
Tanaman. minggu sebelum dimulai pelaksanaan
 Peraturan Pemerintah Republik perbanyakan bibit.
Indonesia Nomor 44 tahun  Pengisian formulir tentang rencana
1995,Tentang Perbenihan Tanaman. dan jumlah bibit yang akan
 Undang-undang Nomor 22 Tahun diproduksi, disesuaikan dengan
1999, tentang Pemerintah Daerah. kemampuan pohon induk dan tenaga
yang tersedia. Bila penangkar akan
Tujuan registrasi pohon induk buah- mengambil entres dari pohon induk
buahan adalah untuk menjamin kebenaran milik orang lain, maka pada
bibit yang dihasilkan dari pohon induk yang pengajuannya dilengkapi dengan
bersangkutan secara hukum (yuridis), surat persetujuan dari pemilik pohon
sehingga konsumen tidak dirugikan. induk.
Tujuan lainnya adalah untuk menjamin  Setelah pemohonan diterima BPSB
kebenaran suatu varietas. Sebagai contoh maka petugas BPSB akan
adalah tentang banyak beredarnya melakukan pemeriksaan
varietas sitokong yang berlainan. Jika pendahuluan tentang: kepastian letak
diperhatikan, mungkin dapat dikumpulkan atau areal penangkaran. Kebenaran
sekitar selusin varietas sitokong yang

Teknik Pembenihan Tanaman 71


varietas pohon induk. Perkiraan pendapatan negara yang harus disetor
jumlah bibit yang akan diperbanyak. langsung ke kas negara. Untuk
 Setelah diperiksa baru dilakukan pembuatan dan pencetakan label merah
perbanyakan bibit. muda biayanya antara Rp 200 tergantung
negoisasi dengan petugas BPSB tentang
Pada waktu pelaksanaan mutu kertas dan cetakan label tersebut,
perbanyakan, petugas BPSB akan sedangkan untuk label putih biayanya Rp
mengawasi tentang: 600,- karena mutu kertasnya lebih baik.
 Kebenaran pohon induk yang Khusus untuk bibit jeruk bebas CVPD,
digunakan. label hanya berlaku untuk jangka wak-tu
 Kebenaran entres yang digunakan. tiga bulan, setelah itu bibit harus diperiksa
 Mengetahui jumlah tanaman yang ulang tentang kese-hatannya. Bibit yang
diperbanyak. dinyatakan sehat baru bisa diberi label
 Memeriksa cara perbanyakannya lagi dengan biaya Rp 20 per bibit. Selain
(okulasi, sambung, cangkok, label merah muda yang sudah sering kita
penyusuan). lihat di lapang untuk bibit unggul yang
 Pada akhir pemeriksaan menjelang sudah dilepas melalui SK Menteri
pelabelan, dilakukan pemeriksaan lagi Pertanian, sebenarnya ada label biru
tentang jumlah bibit yang tumbuh untuk varietas unggul lokal yang belum
dengan baik dan layak untuk diberi dilepas melalui SK Menteri dan yang
label. terakhir adalah label putih yang
 Entahah itu penangkar mengajukan dikhususkan untuk bibit unggul yang
permohonan seri label. sudah dilepas melalui SK Menteri
Pertanian dan bibit tersebut ditanam
 Label diisi dan diajukan ke BPSB
dengan tujuan dijadikan pohon induk
untuk diberi nomer seri dan dilegalisir.
sebagai sumber mata entres.
Di dalam label yang warnanya merah
Khusus label putih pemeriksa-an
dimuat data: (Gambar 10 dan Gambar
lebih teliti menyangkut jenis varietas
11)
batang atas harus berasal dari pohon
 Nama dan alamat penangkar,
induk yang sudah terdaftar dan varietas
 Asal bibit. batang bawah dan dikeluarkan dengan
 Jenis tanaman. sepengetahuan BBI (Balai Benih Induk).
 Varietas batang bawah. Sedangkan batang bawah untuk label
 Varietas batang atas. merah vaietasnya bisa "sapuan" asalan.
 Tanggal pemasangan label.
 Gambar 10. Label merah yang
dikeluarkan BPSB
Besarnya biaya sertifikasi telah
ditentukan sesuai SK Direktur Jenderal
Tanaman Pangan. Sebagai contoh, untuk
perbanyak-an jenis tanaman buah-buahan
di wilayah Jawa Barat dan Jakarta,
terutama varietas buah-buahan yang
Gambar 3.19. Contoh Label Merah yang
sudah dilepas oleh Menteri Pertanian, dikeluarkan BPSB untuk benih durian.
biayanya adalah Rp 20 per bibit batang
bawah yang diajukan dalam pemeriksaan Sebagai tindak lanjut dari
lapang. Penerimaan hasil pemeriksaan pemberian label bagi bibit unggul perlu
bibit yang diperoleh BPSB ini merupakan disertakan informasi atau data mengenai

Teknik Pembenihan Tanaman 72


daerah penanaman yang cocok untuk bibit berupa penemuan bibit unggul varietas
tertentu. Keterangan mengenai varietas baru, perlu diimbangi dengan kemajuan
tertentu cocok ditanam di dataran rendah pengetahuan petani mengenai cara-cara
atau dataran tinggi dan jenis tanah apa bercocok tanam yang lebih baik.
yang paling cocok, perlu diketahui oleh Peningkatan pengetahuan dapat
para petani dan konsumen yang ingin diperoleh dengan membaca tulisan atau
menanam bibit unggul tersebut. Pada artikel pada majalah pertanian, mengikuti
dasarnya bibit unggul memerlukan kursus dan seminar atau menjadi anggota
lingkungan tumbuh yang spesifik, agar dari suatu perkumpulan hortikultura.
buah yang dihasilkannya benar-benar Dengan mengadakan pertemuan yang
unggul. Misalnya durian petruk yang asli teratur dapat dibahas masalah baru yang
berasal dari Jepara, Jawa Tengah, kurang ditemukan di lapangan dan dicarikan jalan
memuaskan jika ditanam di daerah Bogor, keluarnya. Pengalaman pngalaman
Jawa Barat. Hal ini disebabkan karena berharga dari sesama rekan petani, dapat
daerah Jepara, Jawa Tengah memiliki dijadikan modal yang sangat berharga
kondisi iklim yang berbeda dengan daerah untuk terus maju dalam mengembangkan
Bogor, Jawa Barat. Jepara, Jawa Tengah usaha hortikultura yang semakin cerah.
mempunyai ketinggian sekitar 50 m di atas Untuk informasi lebih lengkap tentang
permukaan laut dengan iklim yang kering tanaman buah varietas unggul yang telah
(curah hujan rendah). Sedangkan kondisi dilepas dengan SK Menteri Pertanian
tanah dan iklim daerah Bogor adalah dapat dilihat di Lampiran 1. Deskripsi
lembab dan banyak hujan, sehingga tidak tanaman buah varietas unggul yang telah
menunjang sifat unggul durian petruk. Bibit dilepas dengan SK Menteri Pertanian.
yang seharusnya berbuah pada umur lima
tahun, baru berbuah pada umur tujuh b. Surat Keterangan Pendaftaran
tahun setelah tanam. Informasi seperti ini Pedagang Benih (SKPPB)
harus diketahui para penanam bibit unggul
buah-buahan agar mereka tidak kecewa di Dasar dari SKPPB adalah Undang-
kemudian hari. undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang
Selama ini masih beredar Sistem Budidaya Tanaman; Peraturan
kepercayaan bahwa bibit unggul itu akan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44
selalu bersifat unggul walaupun ditanam di tahun 1995,Tentang Perbenihan
tempat yang sebenarnya tidak cocok. Tanaman; dan Undang-undang Nomor 22
Bahkan ada anggapan bahwa bibit unggul Tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah.
tidak memerlukan pemupukan dan Adapun manfaat dari SKPPB adalah:
penyemprotan pestisida, sehingga cukup  Pembibitan tersebut sudah terdaftar
ditanam, ditinggalkan, kemudian akan secara resmi di BPSB dan berhak
berbuah sendiri dengan lebat. Harapan menerima pembinaan tentang
seperti ini tentunya hanya merupakan perbenihan dari instansi terkait.
angan-angan dan pasti akan berakhir  Meningkatkan kepercayaan
dengan kekecewaan. Bila terjadi hal konsumen bibit terhadap pembibitan
demikian, maka yang dikambinghitamkan tersebut.
biasanya adalah si penjual, bahwa bibit  Sebagai prasyarat apabila
yang dijual palsu. Padahal pengetahuan pembibitan mengikuti tender atau
dasar si penanam inilah yang tidak menyuplai bibit untuk proyek
memadai untuk menanam bibit-bibit jenis pemerintah.
unggul tadi. Oleh karena itu perlu  Memudahkan waktu pengurus-an
diingatkan kembali bahwa kemajuan labelisasi bibit, walaupun penangkar

Teknik Pembenihan Tanaman 73


yang tak memiliki SKPPB pun juga
bisa mengajukan labelisasi bibit.

Untuk memperoleh SKPPB


Penangkar benih mendaftar di kantor
BPSB Kabupaten atau Kota, kemudian
petugas BPSB melakukan pemeriksaan
lapang pendahuluan tentang:
 Kepastian letak atau areal
penangkaran.
 Jenis dan varietas tanaman yang
dibibitkan.
 Kebenaran varietas ponon induk
sebagai sumber entres.
 Perkiraan jumlah bibit yang akan
diperbanyak.
Setelah pemeriksaan selesai dan
terbukti kebenarannya, maka petugas
Gambar 3.20.
melaksanakan pemberkasan untuk
diajukan ke Dinas Pertanian Tanaman Gambar
Pangan tingkat Propinsi UPTD Balai Contoh Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Benih (SKPPB)
Tanaman Pangan dan Hortikultura, karena
instansi ini yang berwenang mengeluarkan 3.7. Perlakuan, pengemasan,
SKPPB. Kalau sudah lengkap berkasnya, penyimpanan dan penyaluran
SK akan turun sekitar 1 bulan kemudian. benih.
Biaya pengurusan SKPPB adalah Rp
50.000,- di luar ongkos transportasi bagi Sebelum benih generatif dijual ke
petugas. SKPPB berisi data pasar bebas atau petani, pada umumnya
 Nama perusahaan. benih-benih tersebut harus dapat
disimpan dalam jangka waktu yang relatif
 Alamat perusahaan.
lama. Agar kulaitas benih dapat terjaga
 Bentuk/status perusahaan.
dengan baik selama di penyimpanan,
 Nama pemimpin perusahaan.
maka benih harus dilindungan dari
 Alamat pemimpin perusahaan. gangguan luar, baik berupa gangguan
biologis maupun lingkungan. Untuk
Dengan ketentuan bahwa setiap akhir melindungi benih dari serangan penyakit
tahun harus melapor kembali rencana dapat dilakukan dengan cara pemberian
pengadaan/ penyaluran benih, bersedia perlakuan fungisida Ridomil 5 gram/kg
mentaati peraturan-peraturan yang benih genaratif. Prosedur perlakuan
berlaku. SKPPB ini berlaku selama 2 tahun fungisida pada benih adalah sebagai
dan sesudahnya harus memperpanjang berikut.
atau membuat lagi SKPPB tersebut.
 Siapkan Ridomil sebanyak 5 ‰ dari
berat benih yang akan disimpan.
 Tambahkan air sedikit demi sedikit ke
dalam tepung Ridomil kemudian
campur sampai dengan rata
sehingga membentuk pasta Ridomil.

Teknik Pembenihan Tanaman 74


 Campurkan benih dengan pasta dan persyaratan tadi tidak terpenuhi,
aduk dengan hati-hati sehingga sebaiknya benih vegetatif disimpan di
campuran merata. dalam gudng dengan ventilasi yang cukup
 Benih genetif yang telah diberi sehingga pertikaran udara dapat berjalan
perlakuan Ridomil dikeringanginkan dengan baik.
kembali sehingga kadar air benih Benih-benih yang disimpan dalam
sebelum diperlakukan dengan setelah gudang akan didistribusikan apabila
perlakuan relatif sama. terdapat order pembelian. Sebaiknya
 Benih yang tealh diberi perlakuan penyaluran benih dilakukan sesegera
dikemas dan dipasang label sertifikasi mungkin dengan menggunakan metode
benih. just in time. Benih yang disimpan hanya
benih yang diorder konsumen dan akan
Benih generatif yang akan disimpan segera dikirimkan atau didistribusikan.
harus diperhatikan kadar airnya. Apabila metode distribusi seperti yang
Upayakan agar kadar air berada [ada tersebut di atas tidak memungkinkan,
kisaran 8-12% tergantung jenis maka sebaiknya menggunakan metode
komoditinya. Benih-benih yang telah first come first out., benih yang lebih
disertifikasi, diperlakukan dan .dikemas dahulu masuk ke dalam gudang maka
dapat disimpan selama 6-9 bulan. harus disalurkan paling duluan.
Penyimpanan benih sebaiknya di ruang Pendistribusian benih sebaiknya
yang mempunyai kelembaban udara yang mengkuti kaidah dalam sertfikasi benih
rendaj seperti di dalam gudang dengan yaitu hanya dapat disimpan selama 6-8
fasilitas AC (Air conditioner) dan upayakan bulan setelah selesainya masa pengujian
pada suhu yang rendah. Jika kedua benih.

Teknik Pembenihan Tanaman 75


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 3. siswa telah mampu menguasai kompetensi-kompetensi berikut:


1. Dasar-dasar pembenihan tanaman dan produksi benih tanaman.
2. Kesekatan dan keselamatan kerja.
3. Pengelolaan alat dan mesin pembenihan tanaman.
4. Menerapkan persyaratan kerja
5. Menyiapkan lahan dan media untuk produksi benih vegetatif.
6. Memelihara pohon induk.
7. Membiakkan tanaman dengan stek.
8. Membiakkan tanaman dengan sambung.
9. Membiakkan tanaman dengan susuan
10. Membiakkan tanaman dengan okulasi
11. Merawat benih tanaman
12. Medistribusikan benih tanaman.

Dasar-dasar pembenihan tanaman Kesehatan dan Pengelolaan alat dan


keselamatan kerja mesin pembenihan
Investasi modal usaha, lahan,  Norma  Pemelihartaa
bahan baku, SDM, alat dan kesehatan n berencana
masin, pemahaman K-3, teknik  Norma  Pemeliharaa
budidaya, panen dan keselamatan n perbaikan
penanganan benih, sertifikasi,  Kerja nyata  Pemeliharaa
penggudangan, distribusi, n terbatas.
pemasaran dan layanan purna
jual.
Batang bawah dan Teknik penyiapan
Pohon induk batang atas benih
 Pohon induk dan kebun
produksi: pohon induk  Pemilihan  Pembibitan
bergabung dengan kebun batang bawah.  Teknik
produksi. Jarak tanam pembenihan
pohon induk relative lebih  Pengepakan
jarang dibandingkan batang atas.
dengan jarak tanam
normal.
Pohon induk: pohon induk yang
spesifik dan terpisah dari kebun
produksi pada umumnya
mempunyai jarak tanam yang
lebih sempit. Pohon induk pada
kebun induk spesifik akan lebih
terpelihara kemurnisnnya.

Teknik produksi benih vegetatif Pemilihan teknik pembenihan

Teknik Pembenihan Tanaman 76


 Teknik pembenihan dengan  Tip membeli tanaman
stek  Factor teknis yang harus
 Teknik pembenihan dengan dipertimbangkan.
cangkok  Pengepakan bibit.
 Teknik pembenihan dengan
sambung
 Teknik pembenihan dengan
sambung
 Teknik pembenihan dengan
okulsi
 Teknik pembenihan dengan
susuan

Sertifikasi benih Perlakuan pengemasan Pengepakan

 Sertifikasi  Benih harus  Bibit dikirim dalam


dan dilindungi dari bentuk cabutan.
pelabelan gangguan biologis  Bibit dikirim dengan
benih. dan lingkungan. akar yang terbungkus
 Surat  Perlakuan setengan media
keterangan pengemasan benih tanam.
pendaftaran dapat dilakukan  Bibit dikirim dengan
pedagang dengan pemberin akar yang terbungkus
benih perlindungsn fisik dan dengan setengan
kimia. media tanam
ditambah dengan gel.

SOAL:
1. Terangkan minimal 3 proses produksi benih secara vegetatif.
2. Bagaimana metode untuk mendaftarkan benih varietas baru.
3. Mengapa sebagai tanah pada perakaran bibit tanaman harus tetap dipertahankan
pada saat pengepakan dan pengiriman.

TUGAS:
1. Lakukan identifikasi benih di pasar pertanian, berapa persen benih yang telah
bersertifikat.
2. Lakukan kegiatan bermain peran dengan tema trik memilih benih vegetatif yang siap
tanam.

Teknik Pembenihan Tanaman 77


BAB 4. TEKNIK PRODUKSI BENIH GENERATIF TANAMAN

4.1 Proses Pembentukan Biji Pada mempunyai kerangka struktur yang


Tanaman sama. Bunga terbentuk pada tangkai
khusus yaitu tangkai bunga atau
Ciri terpenting dalam reproduksi pedicellus. Pada apeks yang
seksual adalah pembuahan, yaitu membesar tersusun bagian-bagian
penyatuan sel betina dan sel jantan bunga. Salah satu bagian bunga
(gamet). Hasil penyatuan tersebut adalah kelopak bunga (calyx) dimana
dinamakan zigot. Zigot tersebut biasanya bagian ini menumpang pada
berisi kedua krosom dari individu daun kelopak berwarna hijau
jantan dan individu betina dan (sepalum).
merupakan sel pertama dari individu Sebelum mekar, kelopak daun ini
baru. Zigot akan tumbuh menjadi membungkus bagian bunga yang lain.
embrio (janin) di dalam biji. Bila biji Sedangkan bagian ang paling
berkecambah akan menjadi menonjol adalah daun mahkota bunga
tumbuhan dewasa. Karena embrio (petalum) yang secara kolektif disbeut
tersebut memiliki sifat-sifat kedua mahkota (corolla). Calyx dan corolla
induknya, maka kemampuan bersama-sama membentuk hiasan
mewariskan sifat-sifat tersebut bunga atau perianth. Petal dapat
melalui biji dari generasi ke generasi. berwarna putih, merah, jingga,
Bunga merupakan fase penting kuning, biru dan sebagainya.
dalam proses pembentukan biji.
Pada dasarnya bunga terdiri dari
beberapa organ, namun hanya dua
organ saja yang terlibat dalam
pembentukan biji, yaitu benang sari
(stamen) dan putik (pistil). Benang
sari menghasilkan serbuk sari yang
masing-masing membentuk gamet
jantan. Sedangkan putik akan
membentuk bakal biji (ovulum) yang
mengandung telur. Pada waktu
proses penyerbukan, yaitu jatuhnya
serbuk sari pada kepala putik, Gambar 4.1 .
terbentuklah tabung serbuk sari, Struktur bunga yang lengkap
kemudian berlangsung pembuahan
antara sperma dengan telur. Proses
akhir dari pembuahan ini adalah Jika diperhatikan gambar
terbentuknya biji. Struktur bunga mofologi sebuah bunga, maka bagian
sangat beragam, walaupun demikian pusat bunga terletak pada putik
terdapat pola umum dari berbagai (pistillum), yang biasanya berbentuk
macam tumbuhan. Semua bunga botol dengan dasar membengkak

78
yang dinamakan dengan bakal buah kelompok tumbuhan dan digunakan
(ovarium). Bagian ini dihubungkan ke sebagai faktor dalam kunci identifikasi
kepala putik oleh tangkai putik dan klasifikasi.
(stylus). Di dalam bakal buanh Walaupun umumnya bunga
terdapat bakal biji. Putik sendiri memiliki struktur yang sama,
dibentuk oleh satuan danun buah keragaman bunga ditunjukkan dengan
(carpellum) yang secara kolektif adanya odifikasi bagianbagian bunga.
dinamakan gynaecium). Beberapa modifikasi ini
Di atas petal terdapat benang sari memungkinkan adanya keragaman
yang terdiri dari tangkai sari dalam penyerbukan. Selain itu
(filamentum) yang bentuknya ramping modifikasi juga merupakan indikasi
dengan kepala sari (enthra) yang proses evolusi, sehingga digunakan
berisi serbuk sari (pollen). Seluruh sebagai alat untuk mengetahui
kumpulan benang sari dinamakan kekerabatan berbagai tumbuhan.
androecium. Bagian-bagian bunga umumnya
Ada dua macam putik, yaitu putik disusun dalam lingkaran. Jumlah
sederhana dan putik majemuk. Putik lingkaran biasanya empat atau lima.
manjemuk terdiri dari dua daun buah Lingkaran luar menunjukkan sepalum,
atau lebih, sedangkan puitik dan seterusnya petalum, satu atau
sederhana hanya tersusun dari satu dua lingkaran stamen, satu lingkaran
kapel saja. Bakal biji terbentuk pada karpel yang bersatu menjadil pistil
permukaan sebelah dalam dekat majemuk. Jumlah bagian pada setiap
dengan tepi daun buah. Tempat lingkaran bervariasi sesuai species,
melekat bakal biji atau biji dinamakan tetapi biasanya tetap.
tembun atau plasenta. Pada tanaman Pada kelas Angiospermae,
ercis dan kacang-kacangan ter-dapat pengelompokan monokotil dan dikotil
sebaris bakal biji yang melekat pada dibedakan dari jumlah bagian bunga
tepi karpel yang melebur. Sedangkan pada setiap lingkaran. Pada
pada bunga cempaka (Magnolia) kelompok dikotil, jumlah bagian
terdapat beberapa putik sederhana. tersebut empat atau lima atau
Biasanya bila terdapat be-berapa kelipatannya, misalnya lima sepalum,
putik, maka akan melebur membentuk lima petalum, 10 stamen, dan lima
pistil majemuk dan hanya satu putik karpel. Pada tanaman tulip terdapat
saja yang terbentuk dalam bunga. enam bagian perianth, enam stamen,
Peleburan daun buah dapat dan tiga karpel. Pada beberapa
terjadi dengan dua cara. Pertama, tumbuhan stamen dan karpel yang
peleburan karpel dekat tepi atau jumlahnya banyak melekat pada
sepanjang tepi hingga membentuk receptacle secara terpilin dan bukan
satu kantung besar yang di dalamnya lingkaran. Kombinasi antar susunan
berkembang bakal biji. Kedua, karpel dalam spiral dan besarnya jumlah
melebar ke tengah dan peleburan stamen dan karpel dianggap sebagai
terjadi sepanjang tepinya, sehingga suatu petunjuk tingkatan yang ebih
bakal biji terkumpul di pusat. Hal ini primitif dalam perkembangan
merupakan ciri khas pada berbagai evolusioner dibandingkan dengan

79
susunan dalam lingkaran dengan
bagian-bagiannya dalam jumlah kecil. 4.2 Buah, Biji dan Perkembangan
Peleburan bagian-bagian bunga Biji
dapat terjadi dengan berbagai cara,
yaitu petal membentuk tabung, karpel Setelah pembuahan, maka bakal
menjadi pistil majemuk, dan dinding buah bersama bijinya berkembang
bakal buah melebur. Adanya menjadi buah. Dinding bakal buah
peleburan bagian-bagian bunga matang yang disebut perikarp
menunjukkan adanya perkembangan menutupi biji tumbuhan bunga, oleh
evousioner. Pengelompokan bunga karena itu istilah ”angiospermae”
dapat berdasarkan kelengkapan digunakan untuk menamai tanaman
bagian-bagian bunga, yaitu bunga yang memiliki biji terttutup. Beberapa
sempurna dan bunga tidak sempurna. jenis buah menjadi kerig apabila
Bunga sempurna mempunyai empat sudah matang; jenis lainnya
organ bunga yang dapat dibedakan, berdaging. Buah kering tersebut
yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. kemudian merekah, dan ada yang
Bunga tidak sempurna bilamana tidak merekah pada waktu matang.
salah satu organnya tidak ada, Macam buah yang tidak merekah
kalaupun ada bentuknya rudimenter umumnya berbiji tunggal dan
dan hanya dapat dikenali dengan berukuran kecil, sebagai contohnya
pemeriksaan cermat. Pada banyak adalah bunga matahari dan jagung
tanaman, misalnya petal telah hilang, dimana buannya sering dinamakan
dan sepalnya hanya berbentuk sisik, biji.
gigi, atau takik. Tumbuhan yang Proses pembuahan akan
bagian perianthnya menjadi amat kecil mempengaruhi biji secara langsung.
atau tidak menyolok. Contohnya Selain itu proses tersebut juga akan
Gramineae, beberapa Acer, Quercus, mempengaruhi perkembangan
dan Ulmus. seluruh jaringan buah secara tidak
Reduksi dalam jumlah dapat pula langsung. Jika stigma tidak dibuahi
didapati pada stamen dan pistil. dan pembuahan tidak terjadi,
Bunga yang mempunyai keduanya setidaknya pada beberapa bakal biji,
dan berfungsi disebut biseksual. Jika maka bunga biasanya menjadi layu
salah satu tidak ada atau tidak dan gugur tanpa perkembangan lebih
berfungsi, maka bunga tersebut lanjut. Reaksi-reaksi ini tampaknya
disnamakan bunga uniseksual. Jika beruhungan dengan hormon tumbuh
hanya ada stamen, maka dinamakan atau auksin yang merupakan
staminat atau bunga jantan; senyawa yang terkandung dalam
sebaliknya disebut pistilat atau bunga buah. Auksin biasanya dihasilkan
betina jika hanya memiliki pistil tanpa oleh jaringan buah yang sedang
stamen. Kedua macam bunga tumbuh dan rupanya bertanggung-
uniseksual dapat dijumpai pada jawab baik terhadap pertumbuhan
tanaman yang sama, seperti jagung, selanjutnya maupun terhadap
kebanyakan begonia, waluh jepang, kemampuan untuk bersaing dengan
mentimun dan lain-lain. bagian-bagian lainnya dalam tubuh

80
tumbuhan dalam memperoleh gunus atau famili berjalan secara
makanan. Pertumbuhan berhenti konstan sehingga dapat dijadikan cara
pada bunga matang dan untuk untuk mengidentifikasi tumbuh-
memulain perkembangan baru tumbuhan. Contoh pembungaan
diperlukan beberapa perangsang. infloresensi terjadi pada broikoli,
Rang-sangan ini menjadi tersedia nenas, murbei nangka dan lain-lain.
dengan adanya penyerbukan dan Suatu proses pembungaan
pembuahan. Butir-butir serbuk sari merupakan hasil evolusi. Beberapa
mengandung auksin, pertumbuhan teori telah dikemukakan untuk
tabung sari melalui tangkai kepala menerangkan asal usul bunga dari
putik mungkin menghasilkan lebih evolusinya. Menurut suatu teori,
banyak auksin dan pembuah itu bunga adalah sumbu yang
merangsang sel untuk membelah diri termodifikais dan menyangga bagian-
dan menghasilkan auksin pada biji bagian hiasan bunga, stamen dan
muda. Auksin yang dihasilkan karpel. Ruas-ruasnya tertekan pada
tersebut pada gilirannya akan sepal terbawah sehingga buku-buku
merangsang pembelahan sel secara sangat berdekatan. Apabila bung
terus menerus. Konsentrasi auksin mempunyai sepal dan petal
bertemabah beberapa kali setelah menyerupai daun, maka kemung-
terjadi penyerbukan dan pembuahan, kinan besar bunga tersebut akan
sehingga buah tumbuh dengan aktif steril. Pada angiospermae petal
dan meningkat hingga maksimal. kemungkinan berasal dari perubahan
Bunga dan buah yang amat muda stamen yang menjadi petal karena
pada tanaman apel, jagung dan hilanya jaringan reproduktif dan
beberapa jenis tanaman lain kurang membentuk seperti sepal. Stamen
bersaing untuk memperoleh makanan, dan karpel kadang-kadang mirip
dan akan melanjutkan pertumbuhan dengan daun. Pada kondisi ini
jika bahan-bahan makanan tersedia keduanya dianggap homolog dengan
bebas dan mudah diperoleh. daun dan merupakan transformasi
Sebaliknya buah pada tanaman yang daun selama evolusi. Dengan
sama akan bersaing dengan ketat demikian karpel dan pistil sederhana
dalam pengadaan makanan dari jarak ditafsirkan sebagai organ ber-bentuk
beberapa puluh sentimeter. Maka daun yang berubah dan terdapat
dianggap bahwa kemampuan sepanjang tulang daun tengah.
bersaing ini didasarkan atas Bagian ujung karpel berubah
pembentukan auksin oleh biji-biji menjadi stigma dan siap menerima
yang sedang berkembang dan bagian- serbuk sari. Beberapa bunga
bagian lain pada buah. mempunyai ciri khusus karena adanya
Bunga kadang-kadang modifikasi organ-organ bunga. Biji
mempunyai satu tangkai sumbu merupakan struktur myang kompleks
seperti pada tulip. Pada bunga yang terdiri dari embrio atau lembaga,
kelompok ini pembungaan disebut kulit biji dan persediaan makan
dengan infloresensi. Macam-macam cadangan. Dalam biji tumbuhan
infloresensi pada suatu species,

81
makanan disimpan dalam lembaga langsung terlibat dalam proses
atau pada jaringan di sekelilingnya. pembentukan biji
Bagian bunga yang esensial adalah
pistil dan stamen yang secara

Gambar 4.3 .
Beberapa jenis serbuk sari

Bila suatu kepala sari yang muda melintang melalui anther kuncup
diperhatikan dengan cermat maka bunga yang muda memperlihatkan
akan tampak empat cuping yang adanya sekumpulan sel besar dalam
terdiri dari mikrosporangium. Cuping setiap mikrosporangium atau sel induk
merupakan ruang tanpa dinding yang mikrospora. Sel induk mikrospora
dibatasi oleh jaringan steril kepala mengandung banyak sitoplasma dan
sari. Dua mikrosporangioum terletak nukleus besar. Sel tersebut meluas
pada dua sisi jaringan penopang yang dalam masa perpanjangan kepala
dilalui satu berkas pembuluh. Irisan sari. Ketika pertama kali dibentuk sel

82
induk mikrospora sangat padat tetapi telur. Bakal biji adalah bentuk
kemudian harus memisahkan diri permulaan dari biji di daerah plasenta
menjadi berbentuk bola pada dinding bakal buah.
Semasa pertumbuhan anther Perkembang-biakan ini terdiri dari
nukleus setiap induk mikrospora suatu lapisan yang tebalnya sampai
membelah diri kemudian nukleus anak beberapa sel dan dinamakan nucelus.
akan membelah lagi. Peristiwa ini Penebalan khusus ini menutupi satu
merupakan proses meiosis. Setelah sel induk magaspora. Pada tumbuhan
dinding sel terbentuk maka terjadi berbiji yang tumbuhan tingkat rendah
empat sel yang disebut dengan yang mempunyai dua jenis spora akan
mikrospora. Kumpulan mikrospora menyimpan sel induk megaspora di
disebut tetrad. Mikrospora akan dalam megasporangium. Proses ini
berkembang menjadi butir serbuk sari. hanya terdapat pada tumbuhan
Perubahan mikrospora menjadi angiospermae. Pada tumbuhan biji
butir serbuk sari disebabkan oleh tertutup pada umumnya nucelus
pembelahan inti mikrospora. Anak dianggap sebagai dinding
inti berpisah dan bersama dengan megasporangium.
sitoplasma membentuk dua sel yang Sebagai akibat pertumbuhan
berdekatan, atau terkadang nucelus dan basal akan segera
dipisahkan oleh membran yang tipis. diangkap pada integumen, kemudian
Salah satu sel ini adalah sel tabung akan tumbuh dan mengelilingi mikrofil.
yang merupakan sel. Sedangkan sel Bakan biji dapat lurus tetapi pada
lainnya yang berukuran lebih besar kebanyakan tumbuhan bunga bakal
disebut sel generatif. Pada beberapa biji itu menjadi terbalik degan lubang
species sel generatif terbelah mikrofilnya mengarah ke bagian
membentuk sel gamet jantan sebelum plasenta dan tangkainya melebur ke
seruk sari ditumpahkan. Dengan integumen. Sel induk megaspora
demikian ada dua macam serbuk sari akan membelah dua dan membentuk
dalam tumbuhan berbunga. Serbuk emepat megaspora. Hanya satu
sari pertama hanya berisi tabung dan diantara empat megaspora dan
nukleus generatif yang bersamaan biasanya megaspora yang paling jauh
dengan kesiapan serbuk sari yang dari mikrofil akan paling dekat dengan
ditumpahkan. Serbuk sari yang suplai makanan.
kedua berisi nukleus tabung dan dua Kantung embrio adalah satu
nukleus jantan. Dinding mikrospora megaspora yag besar dan hidup
menjadi dinding serbuk sari dan secara terus menerus. Selama
berubah menjadi tebal dengan perkembangan kantung embrio, inti
permukaan luar ditutupi duri atau ciri megaspora terbagi menjadi tiga
khas lainnya. proses mitosis sehingga menjadi
Peristiwa yang terjadi di dalam delapan inti yang secara genetis
bakal biji bersamaan dengan identik. Makanan dan minuman
pembentukan sperma. Langkah- diserap melalui tangkai bakal biji dan
langkah ini mengarah kepada kantungnya membesar bersamaan
pembentukan gamet betina atau sel dengan nucelus dan integumen.

83
Empat diantara kedelapan inti tersebut sebelum perkecambahan butir sebruk
berada di ujung mikrofil kantung sari maupun pada pertumbuhan awal
embrio. Sedangkan empat lainnya di tabung serbuk sari, oleh sebab itu
ujung yang berlawanan. Satu nukeus, diduga bahwa inti tabung serbuk sari
inti kutub akan berpindah dari adalah struktur sisa yang tidak
kelomppok megaspora ke arah berperan dalam pertumbuhan tabung
tengah kemudian dikelilingi membran serbuk sari.
tipis, sehingga selama proses ini akan
menyebabkan inti tertinggal. Ketiga
sel di ujung mikrofil adalah sel telur.
Sedangkan dua sel yang berdekatan
akan mengelilingi sel telur dan disebut
sebagai sinergit.

a. Pembuahan

Pembuahan adalah bagian dari


proses reproduksi secara seksual
karena adanya perpaduan antara
sperma dan sel telur. Butir serbuk sari
berkecambah pada kepala putik atau
stigma dan tabung serbuk sari
tumbuh ke bawah melalui tangkai
putik (stylus) ke bagal biji.

Jika sel generatif belum terbagi


untuk membentuk dua gamet jantan
maka sel itu akan membelah diri
sesudah berpindah ke dalam tabung
serbuk sari. Gamet-gamet yang
terdiri dari satu inti besar yang
dikelilingi oleh selaput sitoplasma
bergerak ke arah tabung serbuk sari.
Ujung tabung itu melewati nucelus
dan masuk ke dalam kantung embrio
kemdian ujung tabung membelah
(pecah) mengeluarkan sperma.
Gambar 4.4.
Nukleus tabung akan bergerak lebih (a). Struktur anatomi organ pembuahan
dahulu dibandingkan dengan sperma tumbuhan. Struktur anatomi benang sari .
kemudian nukleus mengarahkan (b). Struktur anatomi bakal buah.
tabung serbuk sari selama
perkembangannya dan secara terus
menerus mengikuti gamet. Inti tabung
akan menurunkan suhu pada saat

84
Gambar 4.5.
Proses perkembangan organ reprodukstif dan fertilisasi.
A. Fase haploid: Pembentukan sel telur, penyerbukan dan pembuahan.
B. Fase diploid: Perkecambahan dan perkembangan benih.

Gamet-gamet jantan pada kantung embrio satu dari kedua


sebagian besar organisme nukleus sperma berpadu dengan n
berkemampuan untuk bergerak aktif nukleus sel telur sehigga terjadi
dengan pertolongan struktur khusus pembuahan dan membentuk sel
yang berbentuk seperti cemeti. Pada pertana tanaman baru. Pada waktu
gamet jantan angio-spermae, tidak yang sma perpaduan yang sama
terdapat struktur khusus sehingga terjadi, meliputi kedua nukleus kutub
tidak dapat bergerak dengan bebas. dan nukleus sperma kedua. Kedua
Mekanisme gerakan adalah ke bagian nukleus kutub dapat bergabung
bawah dari tabung serbuk sari, tetapi terlebih dahulu dan kemudian
hal ini masih diragukan. Di dalam berkumpul dengan nukleus sperma

85
yang kedua, atau ketiga nukleus itu berkecambah pada stigma setiap
dapat berhimpun secara simultan. bakal biji dan akan berkembang
Nukleus yang berasal dari peleburan menjadi biji. Sebagai contoh pada
ketiganya dinamakan nukleus buah semangka yang mempunyai
endosperma primer atau nukleus banyak biji berarti ratusan butir sebuk
peleburan ganda tiga. sari sangat diperlukan untuk
Peleburan nukleus telur dengan menyerbuk satu bunga.
sperma bersama-sama dengan
perpaduan antara nukleus sperma b. Waktu antar perkecambahan
kedua dengan nukleus kutub disebut
pembuahan ganda. Pembuahan Waktu antara perkecambahan serbuk
ganda hampir umum ditemukan oleh sari dan pembuahannya berjalan
ahli botani. Pembuahan ganda harus dengan singkat. Atau kadang-kadang
terjadi di dalam setiap bakal biji dan berjalan berhari-hari sampai dengan
diikuti oleh pembentukan biji. Setidak- berbulan-bulan
tidaknya butir serbuk sari harus

Gambar 4.6.
Proses pembuahan di dalam kantung embrio.

Gambar 4.7.
Perkembangan embrio

86
Pada tanaman jelasi pada beberapa tanaman sepertikubis
perkecambahan serbuk sari kurang planula hanya terdiri dari sekelompok
dari satu jam, pada tanaman jagung, kecil jaringan meristimatik.
perkecambahan serbuk sari sekitar 24 Sedangkan pada tanaman lain seperti
jam. Pada tanaman tomat dekitar 50 buncis mempunyai pucuk le,mbaga
jam dan pada tanaman kubis lebih atau plumula yang tersusun dari suatu
kurang lima hari. meristem apikal mbersama-sama
Pada tanaman tertentu tabung dengan beberapa daun embrionik.
serbuk sari berkecambah setelah Pada perkecambahan, plumula
tujuh bulan. Pada waktu pembuahan membentuk bagian pucuk di atas
atau pada saat sesudahnya nukleus kotiledon. Ujung meruncing dari
menjadi tidak teratur tetapi setelah embrio dibagian pangkal dinamakan
pembuahan selesai sel sinergit dan sebagai akar lembaga (radicula),
antipodal akan luluh. Sel telur yang kemudian terus berkembang menjadi
dibuah tumbuh menjadi embrio. akar primer apabila biji tersebut
Tingkatan dalam perkembangan berkecambah. Daerah antara radicula
embrio merupakan ciri khas bagi dan kotiledon adalah batang
banyak petumbuhan tanaman dikotil. embrionik atau hipokotil.
Zigot akan membelah diri beberapa Umumnya perkembangan embrio
kali dan menghasilkan sekumpulan tumbuhan yang monokotil banyak
sel, pro embrio yang menunjang jalan persamaannya dengan pola
masuk ke dalam kantung embrio. Sel perkembangan tanaman seperti kubis.
teratas dari semuanya dan paling jauh Meskipun demikian pada
dari mikrofil akan membelah diri monokotiledon yang sudah maju
karena adanya pembentukann dinding (contohnya rumput-rumputan)
melintang dan membujur untuk mempunyai kotiledon yang telah
membentuk sekelompok delapan sel mengalami perubahan evolusioner.
menjadui dua baris yang terdiri dari Kotiledom terdiri dari dua bagian
empa sel. Kelompok sel ini menyusun pokok. Pertama perisai atau
sebahagian besar embrionya. Sel-sel skutelum, sebagai organ penyerap
yang tersisa di bawahnya akan makanan dan kedua adalah koleoptil
membentuk suspensor. serta tudung pelindung di bagian atas
Perkembangan suspensor akan plumula.
mendorong embrio yang tumbuh ke Setelah pembuahan nukleus
bagian dalam endosperma yang endosperma primer segera mulai
berfungsi sebgai penyedia makanan membelah diri dan menghasilkan
yang berlimpah. jaringan multiseluler atau endo-
Embrio yang sudah matang terdiri sperma. Sel telur yang dibuahi
dari suatu poros yang menyangga dua berkembang menjadi embrio tetapi
kotiledon dan atau daun biji. Pada pertumbuhannya berlangsung lambat
ujung poros di atas buku kotiledon dibandingkan dengan pertumbuhan
terdapat plumula. Plumula yang endosperma karena setelah
merupakan aspek pucuk embrionik pembuahan zigot memasuki masa

87
istirahat. Endosperma berkembang seperti pada kacang merah dan
berkat suplai makanan oleh tumbuhan kacang tanah yang berwarna coklat
induk. Kemudian memberi makanan dan tipis seperti kertas mengelilingi
kepada embrio. Dalam berbagai embrio. Kulit tersebut dapat menebal
species pada tingkat dini, dan ekras seperti batu. Hal ini terjadi
pembentukan endosperma akan pada kenari dan kemiri. Epidermis
membebaskan banyak nukleus. kujlit biji pada tanaman tertentu
Dinding inti akan berkembang menghasilkan serat kapas seperti
mengeilingi inti. Pada sepcies yang yang terjadi pada tanaman kapas.
lain pembelahan nuklir segera harus Pada beberapa biji mikrofil tetap
diikuti oleh pembentukan dinding sel. nampak sebagai lubang kecil yang
Endosperma berkembang lebih cepat dihubungkan dengan parutan yang
dibandinmgkan dengan embrio dan disebut hilum yang menandakan letak
biji muda. Pada beberapa biji, embrio tangkai yang melekatkan biji dengan
tetap berukuran kecil dan dikelilingi plasenta. Sewaktu biji itu matang dan
oleh endosperma. Endosperma tetap secara bertahap embrio memasuki
hidup membesar dan menjadi jaringan masa dorman sampai biji
istimewa biji, kaya akan makanan perkecambah.
yang tertimbun dalam bentuk minyak
atau pati atau protein. Makanan yang
tersimpan di dalam endosperma digun
akan oleh embrio pada waktu biji
berkecambah. Biji dengan embrio
yang terbenam di dalam endosperma
merupakan salah satu contoh dari biji
jarak, jagung, padi-padian dan kelapa.
Pada biji yang lain sebagian
besar embrio melanjutkan
perkembangannya sampai dengan
semua endosperma diserap.
Beberapa saat kemudian embrio akan
menjadi kian besar dan sel-selnya
terisi dengan bahan makanan
cadangan. Sebahagian besar dari
makanan yang tertimbun di dalam
daun lebaga (kotiledon) yang menjadi
sangat besar. Contoh biji yang
kekurangan endosperma adalah
lobak, kubis, bunga matahari, labu
siam dan polong-polongan seperti
kacang merah.
Gambar 4.8.
Biji dikelilingi oleh kulit biji yang Proses perkecambahan benih dari biji dikotil.
telah berkembang dari integumen
bakal biji. Kulit biji biasanya tipis

88
Biji angiospermae merupakan seperangkat kromosom kepada sel
suatu struktur yang kompleks dan telur yang dibuahi. Jadi dalam setiap
jaringannya bermacam-macam. Biji gamet akan terdapat dua kali jumlah
angisperma tersusun dari kulit biji, kromosom. Inti sel telur yang dibuahi
endoperma dan embrio. Hal ini terjadi mengalami proses mitosis sehingga
pada tanaman jagung, gandum, padi setiap anak sel berisi setengah jumlah
atau dari kulit biji dengan embrio saja. kromosom yang berasal dari sperma
dan stengah jumlah kromosom yang
berasal dari sel telur. Semua sel dari
tumbuhan berasal dari pembelahan
ulang sel telur yang dibuahi yang
mengandung jumlah kromosom ganda
(2n). Satu gamet dinyatakan sebagai
n. Maka penggandaan jumlah
kromosom dari sel telur yang dibuahi
selalu disertai dengan reduksi dari
jumlah kromosom pada tahap siklus
Gambar 4.8b. hidupnya. Gamet mengandung
Perkecmbahan pada tanaman monokotil jumlah kromosom yang sama dengan
(barley) sel tubuh, yaitu 2n. Oleh sebab itu sel
telur yang dibuahi dan sel-sel pada
tumbuhan akan mengandung 4n
c. Pergiliran Generasi kromosom. Generasi berikutnya akan
terdiri dari 8n kromosom.
Pergiliran generasi merupakan Pada tumbuhan berbunga terjadi
kejadian dalam dua fase, atau pengurangan jumlah kromosom.
generasi, dalam daur hidup organisme Proses ini disebut meiosis, yaitu
yang berkembang biak secara pembelahan secara kolektif. Sebagai
seksual. Salah satu dari generasi ini akibat dari meiosis adalah
menghasilkan spora dan disebut terbentuknya tetrad spora dengan
dengan sporofit. Yang lain setengah dari jumlah kromosom. Sel
menghasilkan gamet dan disebut induk spora memiliki kromosom 2n;
generasi gametofit. Kata generasi mikrospora dan megaspora memiliki
dipakai dalam hal ini untuk kromosom sebanyak n. Semua
membedakan dari yang biasa dipakai, struktur yang terjadi secara langsung
yang mengacu kepada selang waktu pada mikrospora dan megaspora juga
di antara kelahiran tetuanya dan memiliki jumlah kromosom n. Batas
kelahiran keturunannya. Pergiliran antara kedua generasi, sporofit dan
generasi ini bersesuaian dengan gametofit, ditentukan dengan
pergantian jumlah kromosom dalam terjadinya peristiwa meiosis dan
kedua fase daur hidup tumbuhan. pembuahan. Generasi sporofit
Bila dua gamet berpadu memiliki kromosom 2n, gametofitnya n
membentuk zigot maka stiap gamet kromosom. Pergiliran generasi tidak
akan memberikan sum-bangan hanya dijumpai pada tumbuhan

89
berbunga, tetapi umum dijumpai pada penyerbukan kepala putik oleh serbuk
seluruh dunia tumbuhan. Generasi sari yang berasal dari bunga itu
sporofit yang menghasilkan spora sendiri atau dari bunga lain pada
maupun gametofit yang menghasilkan tumbuhan yang sama. Penyerbukan
gamet yang dicirikan dengan adanya silang ialah proses perpindahan
pembuahan dan meiosis, pada serbuk sari dari anther bunga
tumbuhan berumah dua, sel tubuh 2n tumbuhan ke stigma bunga tumbuhan
mengandung kromosom yang telibat lain yang sama atau species yang
dalam penentuan alat reproduksi berkerabat. Penyerbukan dapat
seksual. dibantu oleh angin dan serangga,
burung, keong, dan binatang kecil lain.
4.3. Penyerbukan (polinasi) Contoh tanaman yang menyerbuk
sendiri adalah gandum, jelai, padi,
Pembuahan sel telur dan kedelai dan lain-lain. Penyerbukan
perkembangannya hanya akan terjadi silang lebih umum terjadi dibanding
jika butir serbuk sari sampai kepada dengan penyerbukan sendiri.
stigma. Penyerbukan ialah pindahnya Penyerbukan silang
serbuk sari dari kepalam sari kepada menghasilkan kombinasi satuan
stigma. Penyerbukan berbeda keturunan yang lebih beragam dari
dengan pembuahan, penyerbukan keduanya. Pengaruh langsung dari
adalah peleburan gamet jantan dan penyerbukan silang adalah banyaknya
gamet betina. Penyerbukan ada dua species dari produksi biji yang
macam, yaitu penyerbukan sendiri dihasilkan dan bersifat lebih kuat dari
dan penyerbukan silang. turunannya.
Penyerbukan sendiri adalah proses

Gambar 4.9.
Pergantian generasi tanaman

90
a. Penyerbukan oleh serangga yang berbeda. Hal ini
menguntungkan penyerbukan silang
Sebahagian besar tumbuhan (dikogam). Dikogami terhjadi melalui
berbung diserbuki oleh insekta seperti dua cara. Yang pertama adalah
lebah, kupu-kupu, tawon, kumbang anther akan matang sebelum stigma
dan lain-lain. Pada kasus tertentu pada kasus lain stigma lebih dulu
penyerbukan dapat dilakukan oleh matang daripada anther. Bunga
burung dan mamalia. Bunga yang dengan pistil dan stamen yang
diserbuki oleh serangga biasanya matang pada waktu yang berbeda
berwarna cerah dan atau berbau sangat umum dijumpai pada dunia
harum. Serbuk sari yang dihasilkan tumbuhan.
sangat berat sehingga cepat lengket Pada beberapa bunga terdapat
dan sukar diterbangkan oleh angin. hubungan antara tabung korola dan
Bunga seperti ini mengandung tempat ukuran panjangnya. Nektar yang
air madu atau nektar. Banyak sekali terletak pada pangkal tabung korola
percobaan-percobaan untuk akan menempel pada anggota badan
mengetahui ketertarikan serangga kupu-kupu atau ngengat yang memiliki
terhadap bunga yang berwarna dan bagian mulut berbentuk panjang
berbau wangi. Lebah dan serangga sehingga dapat mencapai nektar.
akan mendatangi bunga dan Sebagai contoh adalah Saponaria,
mengumpulkan serbuk sari atau berbagai jenis tembakau, Datura
nektar sebagai bahan makanan buat memiliki tabung korola sepanjang 8cm
mereka atau keturunannya. sehingga sulit untuk diserbuk oleh
Penyerbukan terjadi secara kebetulan serangga.
pada waktu serangga tersebut Penyerbukan sendiri tidak
mendatangi bunga. Serbuk sari terhalangi oleh heterostyli karena
melekat pada bagian mulut, kepala, pada saat serangga mencabut
kaki dan rambut pada tubuh lebah mulutnya dari korola bunga maka dia
sesudah lebeah tersebut mendatangi akan memindahkan serbuk sari dari
bunga. Jika lebih mendatangi bunga anther ke stigma dari bunga yang
yang lain, sebagian serbuk sari akan sama. Penyerbukan sendiri lebih
menyentuh stigma dan mudah terjadi pada siklus pendek
mengakibatkan penyerbukan silang. akan tetapu proses penyerbukan
Penyerbukan oleh serangga sendiri dalam pembentukan biji sangat
merupakan cara yang terpenting untuk bervariasi.
proses perkebang-biakan.
c. Ketidak serasian
b. Adaptasi bunga yang
menguntungkan penyerbukan Pada banyak tumbuhan dengan
silang bunga sempurna pembuahan dan
pembentukan buah serta biji terjadi
Pada tumbuhan yang memiliki setelah penyerbukan sendiri
bunga sempurna mempunyai stamen (keserasian sendiri). Pada tumbuhan
dan pistil yang matang pada waktu lain kadang-kadang tidak terjadi

91
pembuahan walaupun stigma sudah Prinsip genetik adalah pengendalian
diserbuk oleh serbuk sari dari bunga mutu benih internal yang dilaksanakan
yang sama (ketidak serasian fisiologis produsen benih agar kemunduran
atau ketidak-serasisan sendiri). genetik tidak terjadi dan benih yang
Dalam banyak hal ketidak serasian dihasilkan memiliki mutu genetik
disebabkan oleh rendahnya laju (kemurnian) yang tinggi. Adapun
pertumbuhan tabung serbuk sari. prinsip agronomik adalah tindakan
budi daya produksi agar benih yasng
d. Penyerbukan angin dihasilkan dapat maksimum, basik
dalam kuantitas (jumlah) maupun
Penyerbukan dengan angin kualitas (terutama mutu fisik dan mutu
merupakan proses yang paling fisiologis benih).
mudah. Bunga tumbuhan diserbuk Pada dasarnya, usaha produksi
oleh angin kecil dan kurang menarik, atau penangkaran benih bertujuan
penyerbukann angin dijumpai pada untuk menghasilkan benih sebanyak-
tumbuhan kayu dan herbal, seperti banyaknya dengan mutu yang
Conifer, Cuercus dan lain-lain. Pada memenuhi syarat sertifikasi benih.
banyak tumbuhan erkayu bunga Benih bersertifikat merupakan benih
jantan dan terkadang betina dari suatu varietas yang telah
berkelompok dalam untaian. diketahui (telah dilepas) dan
diproduksi dengan sistem
e. Musim penyerbukan pengawasan serta standar sertifikasi
benih, baik standar lapangan maupun
Di daerah empat musim terdapat laboratorium yang ketat dalam
tiga kali waktu penyerbukan, yaitu mempertahankan kemurnian varietas
awal musim semi, akhir musim semi tersebut. Untuk menghasilkan benih
dan awal musim panas, serta akhir ber-sertifikat, perlu memperhatikan
musim panas dan musim gugur. prinsip-prinsip berikut ini.
Banyaknya seruk sari di udara dapat
dihitung dengan cara meletakkan di a. Persyaratan lahan produksi
udara slide mikroskop yang ditutupi benih
oleh agar tipis atau vaselin. Serbuk
sari yang melekat harus diwarnai dan Untuk menghasilkan benih
dapat dipelajari di bawah mikroskop bermutu, tanaman harus diusahakan
dan kemudian diidentifikasi melalui secara intensif pada lahan yang
ciri-ciri permukaan butir sari tersebut. memenuhi persyaratan dan dikelola
sesuai dengan keadaan agroklimat
4.4. Teknik Produksi Benih setempat. Dua persyaratan lahan
Tanaman yang utama bila akan memproduksi
benih bersertifikat yaitu sebagai
Untuk menghasilkan benih berikut:
bermutu (bersertifikat) minimum (a). Lahan subur dan tersedia air:
melibatkan dua aspek penting, yakni Air dapat disediakan secara teknis
prinsip genetik dan prinsip agronomik. melalui irigasi atau secara alami

92
sebagai lahan tadah hujan. Air sangat generation flow atau poly generation
dibutuhkan terutama pada saat flow. Untuk itu perlu diperhatikan
tanaman memasuki masa pengisian ketentuan pelaksanaan sertifikasi
biji (grain filling). Perlu diperhatikan sebagai berikut: (a). Benih penjenis
pula bahwa memproduksi benih (BS) dapat diperbanyak kembali
umumnya dilakukan di luar musim sampai 5 kali (sampai dengan BS4).
tanam (off-season) karena untuk Pengawasan dan jaminan mutu
memenuhi kebutuhan benih pada dilakukan oleh pemulia tanaman
musim berikutnya. (b). Lahan bersih (breader) yang bersangkutan. (b).
dan bebas dari varietas lain. Untuk Benih dasar (BD) dapat diperbanyak
menghindari percampuran varietas, kembali sampai 5 kali (sampai dengan
sejarah lahan, yakni catatan urutan BD4). (c). Benih pokok (BP) dapat
jenis dan varietas tanaman yang diperbanyak kembali sampai 5 kali
pernah ditanam, perlu diperhatikan. (sampai dengan BP4). (d). Benih
Secara umum, dalam satu lokasi sebar (BR) dapat diperbanyak kembali
lahan produksi benih tidak dapat sampai 5 kali (sampai dengan BR4)
ditanami dua varietas berbeda dari Selain aspek benih sumber,
jenis tanaman yang sama secara produksi benihpun perlu
berturut karena akan menimbulkan memperhatikan aspek sumber benih,
penyerbukan silang. Adanya tanaman yakni lembaga atau institusi yang
voluntir juga merupakan kontaminan. menghasilkan benih sumber. Hal ini
Selain dari dalam lahan, percampuran penting karena dalam skema sistem
pun dapat terjadi dari pertanaman perbenihan di Indonesia, telah
sejenis yang berbeda varietas yang ditentukan lembaga-lembaga yang
ada di sekitar lahan produksi. Cara berkompeten untuk memproduksi
menghindarinya dengan melakukan setiap jenjang kelas benih
isolasi waktu atau isolasi jarak. bersertifikat.
Untuk kesuksesan produksi
b. Benih Sumber benih dalam hal kemurnian benih,
pada umumnya proses produksi
Benih sumber atau benih yang terisolasi. Isolasi uang umum
akan digunakan untuk memproduksi digunakan adalah isolasi waktu dan
benih haruslah bermutu tinggi dan jarak.
jelas asal-usulnya. Syarat mutu bagi Isolasi waktu ataupun isolasi jarak
benih bersertifikat antara lain murni merupakan tindakan perlindungan
(sesuai dengan sifat-sifat induknya), terhadap pertanaman benih dari
sehat (bebas dari hama maupun penyerbukan silang oleh varietas lain,
penyakit), bersih (bebas dari kotoran baik dari dalam maupun sekitar lahan
maupun campuran varietas lain), dan produksi. Isolasi diterapkan apabila
memiliki daya tumbuh yang tinggi. pada satu areal pertanaman terdapat
Benih sumber yang digunakan dalam kemungkinan terjadinya penyerbukan
produksi benih harus berasal dari silang. Jika kemungkinan
kelas yang lebih tinggi seperti dalam penyerbukan silang tidak terjadi maka
sistem alur perbanyakan mono isolasi tidak perlu dilakukan.

93
Dalam isolasi waktu, waktu tanam Dalam pelaksanaannya, isolasi
produksi benih dibuat berbeda dengan sering sulit dilaksanakan karena sulit
waktu tanam produksi benih dan atau mencari lahan produksi benih yang
non benih suatu varietas lain dari jenis betul-betul ideal dan mengatur
tanaman yang sama, di suatu lahan keserempakan pola dan waktu tanam
produksi yang berdekatan agar masa petani. Oleh karenanya, isolasi yang
berbunga antara kedua varietas tidak sering dilakukan yaitu menanam
dalam waktu yang bersamaan. tanaman barier sehingga dapat
Lasmanya ditentukan oleh masa menghemat waktu (tidak perlu isolasi
pembungaan varietas yang waktu) dan dapat memanfaatkan
bersangkutan. Secara umum, lama ruang antara pertanaman. Adapun
isolasi waktu untuk tanaman pangan upaya untuk menghindari
sekitar 1 bulan. Dalam melakukan percampuran varietas dari dalam
isolasi waktu, dapat terjadi lahan produksi, dilakukan roguing
penanaman di luar musim tanam. Jika (pencabutan tanaman voluntir).
ini terjadi maka harus ditunjang
dengan sarana atau prasarana yang c. Dasar-dasar budidaya untuk
mampu menekan risiko kegagalan, produksi benih
misalnya irigasi yang baik. Isolasi
jarak memberi jarak antara satu Teknik produksi benih sedikit
hamparan pertanaman dan hamparan berbeda dengan teknik produksi non-
pertanaman lain dari varietas yang benih, yakni pada prinsip genetisnya,
berbeda sehingga tidak dimungkinkan dimana aspek kemurnian genetik
terjadi penyerbukan silang. Isolasi menentukan kelulusan dalam
jarak dapat berupa lahan kosong, sertifikasi. Teknik budi daya ini secara
pertanaman dari tanaman jenis lain internal dilaksanakan oleh penangkar
atau tanaman sejenis yang dijadikan benih dalam bentuk roguing dan
tanaman penghalang (barier) dan secara eksternal dilaksanakan oleh
tidak ikut dipanen sebagai benih. BPSB dalam bentuk pengawasan di
Jarak isolasi tersebut ditentukan oleh lapang. Adapun teknik budi daya
tipe (jenis) dan cara penyerbukan dari mulai dari pengolahan tanah hingga
tanaman yang bersangkutan. Isolasi panen antara teknik budi daya
jarak untuk tanaman dengan produksi benih dan non benih secara
penyerbukan silang (misalnya jagung, relatif sama.
isolasi jarak 200 m) askan lebih jauh Produksi benih biasanya diawali
dibandingkan tanaman dengan dengan perkecambahan benih,
penyerbukan sendiri (misalnya padi, pesemaian, pembibitan, penanaman,
isolasi jarak 3 m). Demikian pula, pemeliharaan, panen dan
isolasi jarak untuk tanaman dengan pascapanen, pengolahan benih,
penyerbukan yang dibantu oleh angin pengeringan, pengujian benih,
(misalnya jagung) lebih jauh dibanding sertifikasi dan pengepakan benih.
tanaman yang penyerbukannya
dibantu oleh serangga.

94
1) Pengolahan tanah, menentukan kebutuhan unsur hara yang
komposisi media tanam, dipersyaratkan.
mencampur media dan Media tanah dan kompos yang
mengisi media ke dalam tealh sisiapkan harus dicampur
polybag. dengan merata agar kondisi media
tanam seragam baik secara fisik,
Pengolahan tanah pada dasarnya kimia dan biologis. Sara encampu
bertujuan untuk menggemburkan, media tanam dapat dilakukan secara
memperbaiki struktur tanah, manual dan mekanik. Pencampuran
meningkatkan aktivitas organisme secara manual dapat dilakuan dengan
tanah, serta menciptakan aerasi yang bantuan alat sekop dan cangkul. Para
baik. Selain itu, pengolahan tanah petani pengangkar biasanya
dapat juga bermanfaat dalam melakukan pencampuran sebagai
mengendalikan gulma dan berikut: karung tanah dicampur satu
membebaskan lahan dari sisa-sisa karung kompos lalu diaduk sampai
tanaman atau benih tanaman yang rata, kegiatan ini dilakukan berulang-
ada. Untuk itu, hendaknya cukup ulang sampai volume media tanam
tersedia waktu antara saat diperkirakan mencukup untuk mengisi
pengolahan tanah dan waktu tanam polybag.
sehingga benih gulma dan tanaman Pencampuran media tanam dapat
dari pertanaman sebelumnya tumbuh dilakukan dengan mesin pengaduk
dan dapat dicabut. media atau mixer. Dengan alat ini
Untuk memproduksi benih-benih petani tinggal memasukkan tanah
kecil (10 gram benih ≥ 1.000 benih, setengah dari volume mixer dan
biasanya diawali dengan kompos setengah dari volume mixer.
perkecambahan benih, pesemaian, Tutup kap penutup sampai rata.
pembibitan, penanaman, Sambungkan kabel mixer ke arus
pemeliharaan, panen dan listrik dan media tanam akan
pascapanen, pengolahan benih, tecampur dengan sempurna dan ada
pengeringan, pengujian benih, kemungkinan lebih homogen dari
sertifikasi dan pengepakan benih. pada pencampuran dengan cara
Proses penyiapan polybag untuk manual.
pembibitan dimulai dengan
menentukan komposisi media Media yang sudah siap untuk
pembibitan. Pada umumnya digunakan diangkut dengan gerobak
komposisi media yang diharapkan (jika lokasi antar lokasi media dan
adalah mempunyai kandungan hara tempat pembibitan berdekatan).
makro dan mikrto, mangandung Apabila penyiapan media berjauhan
bahan organik, aerasi baik dan dapat dengan tempat pembibitan, maka
menyimpan air dengan afisien. Untuk disarankan untuk mengangkut media
media pembibitan para petani dengan kendaraan roda empat. Hal
penangkar benih biasanya menyiapka ini dilakukan untuk memudahkan
komposisi media tanah: kompos (1: 1) pekerja dalam mengisi polybag.
dan biasanya telah memenuhi standar

95
Media tanam akan diisikan ke Setelah jarak tanam ditentukan,
polybag. Para petani biasanya kebutuhan benih setiap hektar dapat
menyiapkan kotak kayu untuk ditentukan. Kebutuhan benih
memberdirikan polybag atau kaleng dipengaruhi oleh: (1). Jarak tanam
atau botol plastik. Polybah dibuka atau populasi tanaman per hektar.
mulutnya dan diletakkan pada (2). Ukuran atau bobot benih per
peralatan yang disebutkan. Setelah 1.000 butir. (3). Daya tumbuh
polybag berdiri pada tempatnya, maka (kecambah) benih.
media pembibitan disiramkan ke atas Jatak tanam antar tanaman pada
polybag terbuka sampai penuh, umunya dapat ditentukan berdasarkan
kemudian masing=masing polybah kanopi dari varietas tanaman yang
dirapikan dan disiram dengan air. dibudidayakan. Ukuran atau bobot
benih per 1000 gram, biasanya tertera
pada kemasan (label) benih.
Keterangan ini terdapat pada
kemasan apabila benih varietas
tanaman mempunyai perfomansi biji
berukur kecil seperti benih kubis,
sawi, wortel, tomat, cabai, bunga
krisan dan lain-lain. Keterangan
Posisi wadah dengan polybag pembibitan tentang daya tumbuh (daya
pada saat mengisi polybag kecambah) tertera pada label
kemasan. Ketiga keterangan di atas
2) Penanaman selalu terdapat pada label benih-benih
tanaman yang bersertifikat.
Penanaman dilakukan secara Penghitungan kebutuhan benih
beraturan untuk memudahkan sangat penting dilakukan agar
pemeliharaan (pemupukan, penangkar dapat menyediakan benih
pengendalian hama dan penyakit), secara tepat jumlah sehingga tidak
pembersihan tanaman (pengendalian ada kelebihan pembelian benih dan
gulma), dan pelaksanaan roguing. input produski benih menjadi efektif
Jarak tanam yang digunakan dapat dan efisien. Kekurangan penyediaan
disesuaikan dengan jenis atau benih akan menyebabkan
varietas tanamannya, tingkat ketidakseragaman penanaman
kesuburan lahan, serta ketersediaan sedangkan kelebihan penyediaan
air dan sinar matahari. Jarak tanam benih merupakan pemborosan.
yang rapat dilakukan jika kesuburan Perkiraan kebutuhan benih per hektar
tanah mendukung dan kompetisi antar dapat dihitung dengan rumus :
tanaman tidak sampai pada taraf yang
merugikan. Jarak tanam rapat
dilakukan untuk memaksimalkan
sumber daya yang tersedia dalam
rangka mendapatkan hasil (produksi)
yang maksimal.

96
B = 10.000 X 100/p x100/q X 100/r X s/1000 X t X 1 g
Keterangan :
B = Benih yang diperlukan per hektar (gram)
p = Jarak antar barisan (cm)
q = Jarak rumpun tanaman dalam barisan (cm)
r = Daya kecambah benih (%)
s = Bobot 1.000 butir benih (gram)
t = Jumlah tanaman per rumpun

3) Pemeliharaan tanaman ditingkatkan dengan pemu-pukan


kalsium (Ca).
Pemeliharaan tanaman dalam
budi daya meliputi pemupukan, b) Penyiangan
penyiangan (pengendalian gulma),
pengendalian hama dan penyakit, Penyiangan dilakukan untuk
serta pengairan dan pengelolaan air. membebaskan lahan dari gulma dan
Teknik pemeliharaan tanaman tanaman lainnya. Gulma dan tanaman
hendaknya disesuaikan dengan fase lain dapat berfungsi sebagai
pertumbuhan tanaman sehingga kompetitor dalam mendapatkan air,
tindakan yang diberikan tepat dan hara, dan energi matahari. Selain itu,
efisien. gulma atau tanaman lain juga dapat
menjadi inang bagi hama dan penyakit
a) Pemupukan tertentu atau memungkinkan
terjadinya penyer-bukan silang
Pemupukan dilakukan untuk dengan tanaman benih. Pengendalian
memperbaiki ketersediaan hara dalam gulma dapat dilakukan secara manual
tanah. Pada awal pertumbuhan (dengan cara mencabut), mekanis
vegetatif, kebutuhan tanaman akan (menggunakan alat), dan kimiawi
hara (terutama nitrogen) sangat besar. (bahan kimia). Penggunaan bahan
Adapun pupuk fosfor (P) dan kalium kimia untuk mengendalikan gulma
(K) dibutuhkan tanaman pada fase hendaknya selektif agar tidak
reproduktif, terutama masa membahayakan tanaman yang
pembungaan dan pengisian benih diusahakan dan sumber plasma
(grain filling). Dosis pupuk hendaknya nuftah lainnya, serta tidak mencemari
disesuaikan dengan ting-kat lingkungan (terutama air). Pada saat
kesuburan tanah. Selain untuk penyiangan, biasanya juga dilakukan
pertumbuhan tanaman, pupuk pun pembumbunan (pendangiran) untuk
berpengaruh terhadap produksi dan memperbaiki aerasi di daerah sekitar
mutu benih. Protein benih padi dapat perakaran tanaman.
ditingkatkan dengan pemupukan N
dan bobot benih padi dapat

97
c) Pengendalian hama dan penyakit pembentukan dan perkembangan
benih dini, air diperlukan dalam jumlah
Hama dan penyakit di lapang banyak dan pada tahap pemasakan
selalu ada sehingga perlu benih, air tidak diperlukan lagi.
dikendalikan agar pertanian dapat Penyediaan air bagi tanaman
mencapai produksi yang tinggi. dapat dilakukan secara teknis melalui
Namun, pengendalian tersebut irigasi atau secara alami dari hujan.
hendaknya dilakukan sedini mungkin Pada musim kemarau atau bila tidak
dengan senantiasa memperhatikan hujan, pengairan dilakukan dengan
batas ambang ekonomisnya, yakni penyiraman. Penyiraman sebaiknya
tingkat populasi dan intensitas dilakukan pada pagi atau sore hari,
serangan yang membahayakan jangan dilakukan pada siang hari
proses pertumbuhan dan karena berpengaruh buruk terhadap
perkembangan tanaman. tanaman, yakni terjadi peningkatan
Pengendalian hama dan penyakit laju transpirasi secara mendadak.
dapat dilakukan secara preventif dan Sebelum melakukan kegiatan
kuratif. Cara preventif (pencegahan) produksi benih. Harus dilakukan
dengan membuat pertumbuhan terlebih sahulu pengecekan sumber
tanaman sesehat mungkin, misalnya air dan jaringan irigasi. Apabila lahan
memberi pupuk yang seimbang dan produksi berada pada lahan sawah
melakukan sanitasi lingkungan. Cara dengan pengairan teknis, maka
kuratif adalah cara pemberantasan kondisi sumber air dan jaringan irigasi
terhadap hama dan penyakit, seperti diprediksi tidak akan ada masalah.
penggunaan pestisida, gropyokan Apabila fasilitas tersebut tidak ada,
untuk pemberantasan tikus, dan maka sumber air biasanya ditampung
eradikasi (pencabutan dan pada drum atau bak penampungan
pembuangan) tanaman yang yang dilapisi plastik yang disiapkan di
terserang. Karena penggunaan bahan sekitar lokasi budidaya.
kimia cukup mengandung risiko maka Apabila produksi benih dilakukan
dian-jurkan pestisida yang digunakan pada skala luas, biasanya jaringan
berbahan organik. irigasi secara teknik harus disiapkan
pada saat pembuatan bedengan
d) Pengairan, pengecekan sumber sakaligus dengan pebuatan saluran.
dan pengelolaan air. Pada sistem ini saluran dapat dialiri air
sehingga dapat dilakukan penyiraman
Kegiatan ini bertujuan untuk dengan sistem lep. Hal yang harus
menyediakan air bagi tanaman dalam diperhatikan adalah kemiringan
jumlah yang tepat, sesuai dengan fase jaringan irigasi harus diperhitungkan
pertumbuhan dan perkembangannya. agar air dapat mengalir dengan baik
Pada tahap pertumbuhan vegetatif pada semua lahan budidaya.
sampai inisiasi bunga, air diperlukan
dalam jumlah banyak. Pada tahap
pembungaan, air diperlukan dalam
jumlah sedang. Pada tahap

98
diamati. Roguing hendaknya
dilakukan sepagi mungkin dan arah
berjalan sebaiknya tidak menghadap
matahari, karena silau akan
menyulitkan pengamatan. Tanaman
rogue, tanaman yang terserang hama
dan penyakit, gulma-gulma berbahaya
dicabut dan dimusnahkan. Melakukan
e) Roguing roguing di lahan yang luas cukup
menyulitkan. Oleh karenanya,
Roguing bertujuan untuk menjaga dibutuhkan metode yang cukup
kemurnian benih. Cara representatif melalui pengacakan
pelaksanaannya dengan mencabut sampel di lapang. Ada beberapa
tanaman yang tidak dikehendaki, macam pola pelaksanaan roguing
seperti tanaman yang berpotensi (lihat gambar Usulan Jalur perjalanan
untuk terjadinya penyerbukan silang dalam melakukan roguing). Pola A
dengan varietas tanaman yang dapat menjamah lahan pertanaman
diusahakan atau tanaman yang sekitar 75%, pola B mampu
berpotensi menghasilkan benih menjamah lahan seluas 60-70%, pola
campuran varietas lain. Roguing C (cara acak) dan pola D (searah
biasanya dilakukan sebelum lahan jarum jam) memungkinkan seluruh
diperiksa oleh tim sertifikasi dari (100%) pertanaman terjamah, pola E
BPSB. Pelaksanaan roguing mampu menjamah lahan sebesar
mengikuti waktu dan frekuensi 85%, dan pola F hanya mampu
pemeriksaan lapangan oleh petugas menjamah pertanaman sebesar 60%
pengawas sertifikasi benih, yaitu saat dari luas lahan keseluruhan.
tanaman umur 4 minggu setelah Pemanenan
tanam, pada fase berbunga, dan Penanganan pascapanen dapat
menjelang panen. Jika dilakukan dengan baik, tidak merusak
memungkinkan, roguing dapat benih yang masih berkadar air tinggi,
dilakukan setiap saat tidak hanya maka panen pada saat benih masak
pada saat menjelang pemeriksaan fisiologis adalah pilihan yang tepat.
oleh BPSB. Roguing dilaksanakan Beberapa keuntungan panen yang
dengan mencocokkan deskripsi dilakukan pada saat benih mencapai
tanaman di lahan dengan deskripsi masak fisiologis antara lain: (a).
varietas tanaman yang diusahakan. Benih belum mengalami deteriorasi
Tanaman yang tidak sesuai dengan (kemunduran). (b). Mempercepat
deskripsi tanaman yang diusahakan program pemuliaan tanaman karena
harus dicabut dan dimusnahkan. segera diperoleh data viabilitas dan
Roguing dilakukan dengan vigor maksimum dari varietas yang
berjalan secara sistemik sehingga dikembangkannya.
setiap tanaman dapat terlihat dan

99
* * *
* *
* * *
* * *
* *
* * *
* *
*

*
* * * *
* *
* * * * * *
*
* * *
* * *

* * * *
* * *
* * * *
* * * * *
* * *
*

Gambar 4.9 .
Beberapa alternatif jalur perjalanan untuk melakukan kegiatan roguing.

(c) Menghemat waktu dan mengurangi antara masak fisiologis dan panen
kehilangan benih di lahan, serta. (d). sangat berpengaruh terhadap
Perkecambahan benih di lapang dapat viabilitas benih, daya kecambah,
dihindari. vigor, maupun daya simpan benih.
Oleh karena kadar air benih pada Cuaca pada areal produksi yang tidak
saat masak fisiologis masih cukup menguntungkan dapat menurunkan
tinggi (50-60%) sehingga rentan mutu benih yang dihasilkan.
terhadap kerusakan mekanik, maka
panen dapat dilakukan beberapa hari f) Pengolahan Benih
setelah masak fisiologis. Waktu panen
ini pun jugam mempunyai risiko. Pengolahan benih merupakan
Kondisi iklim pada selang waktu tahap transisi antara produksi dan

100
penyimpanan atau pemasaran benih. benih, misalnya benih jagung masih
Tahap ini cukup menentukan karena dalam tongkol, benih kedelai dan
benih dapat tidak bermanfaat jika kacang hijau masih dalam polong.
salah dalam pengolahannya. Selain dalam bentuk calon benih,
Prinsip umum pengolahan benih kadar airnya juga masih sangat tinggi.
adalah memproses calon benih Oleh karenanya, pengolahan benih
menjadi benih dengan tetap yang dilakukan sebagai berikut.
mempertahankan mutu yang telah
dicapai. Pengolahan benih tidak dapat 1) Pembenihan dan prapembersihan
meningkatkan mutu benih secara
individual, tetapi secara populatif. Kegiatan pembenihan meliputi
Secara populatif, mutu benih dapat pengeringan (drying) dan perontokan
ditingkatkan melalui dua cara yaitu : (threshing) pada kacang-kacangan
(a). Separation, yakni memisahkan dan padi atau pemipilan (shelling)
benih dari sumber kontaminan seperti pada jagung. Setelah pengolahan
benih gulma, benih tanaman lain, dan tersebut, dilakukan pemisahan benih
kotoran benih. (b). Upgrading, yakni dari kotoran sisa polong, tongkol, atau
memilah benih dari benih yang kurang jerami (disebut pre-cleaning). Selama
bermutu, misalnya berukuran kecil proses pembenihan dan pra-
atau tidak seragam. pembersihan, benih disimpan
Dengan pemisahan dan sementara secara curah dan
pemilahan benih, akan diperoleh tumpukan (bulk storage).
benih yang murni dan hidup (pure life
seed) dengan total jumlah yang lebih 2) Pembersihan
rendah dari jumlah benih hasil panen.
Perbandingan jumlah benih hasil Proses pembersihan (cleaning)
pengolahan dengan jumlah calon benih diawali dengan pemisahan
benih hasil panen dinamakan benih dari kotoran (sampah).
rendemen. Nilai rendemen sangat Pembersihan ini dapat menggunakan
ditentukan oleh jenis benih dan ayakan (saringan) atau alat pembersih
efektivitas pengolahan. Semakin benih dengan sistem pengayakan dan
efektif pengolahan yang dilakukan, hembusan udara, seperti air screen
semakin tinggi nilai rendemen yang cleaner. Setelah bersih dari kotoran,
berarti semakin kecil nilai kehilangan benih memasuki proses sortasi dan
pascapanennya (post harvest losses). upgrading, yaitu benih dipisahkan dari
Adapun efektivitas pengolahan benih varietas lain, benih gulma, serta
ditentukan oleh alur (jalur) pengolahan benih yang berviabilitas rendah (kecil,
dan penggunaan alat-alat pengolahan pecah, dan tidak seragam).
benih yang tepat.
3) Perlakuan benih dan
d. Alur umum pengolahan benih pengemasan

Benih masuk ke unit pengolahan Perlakuan benih (seed treatment)


benih umumnya dalam bentuk calon adalah pemberian bahan kimia dalam

101
rangka melindungi benih dari hama pembersih, serta alat perlakuan dan
dan penyakit, baik yang terbawa pengemasan. Alat-alat tersebut dapat
benih, serangan yang mungkin terjadi berupa mesin pengolah benih yang
di penyimpangan maupun serangan di dijalankan secara mekanik atau alat
lapang produksi. Hal penting yang sederhana yang dijalankan secara
diperhatikan di dalam memberikan manual. Pemilihan jenis alat pengolah
perlakuan benih adalah jenis dan benih tersebut sangat ditentukan oleh
dosis pestisida yang digunakan agar kemampuan penangkar, jenis dan nilai
tidak meracuni benih. komoditas, tingkat mutu dan efisiensi
Pengemasan bertujuan untuk yang diinginkan, pertimbangan
melindungi benih dari pengaruh keuntungan usaha, dan ada atau
kelembaban udara dan pencampuran tidaknya sumber listrik atau mesin
antar lot (kelompok) benih. Jenis diesel.
kemasan benih dapat dikelompokkan
menjadi 3, yakni kemasan porus,
resisten dan kedap. Kemasan porus
adalah kemasan yang tembus air 1) Alat pengering benih (seed drier)
sehingga tidak mampu melindungi
benih dari pengaruh kelembapan Pengeringan benih dapat
udara luar. Contohnya, kertas dan dilakukan secara alami dengan panas
kain blacu. Kemasan resisten adalah matahari atau secara buatan dengan
kemasan yang tahan terhadap bantuan alat pengering (seed drier).
tembusan air, tetapi dalam jangka Pengeringan secara alami mempunyai
panjang kemasan menjadi porus. kendala seperti turun hujan, suhu
Contoh kemasan seperti ini yaitu yang tidak dapat dikontrol, diperlukan
kantong plastik. Adapun kemasan pembalikan benih, dan kapasitas
kedap adalah kemasan yang tidak lantai jemur yang terbatas. Kendala
tembus air. Contohnya botol (gelas) tersebut tidak dijumpai bila
dan kaleng (drum). Jenis kemasan ini pengeringan dilakukan dengan alat
mampu mempertahankan kadar air pengering. Secara prinsip, sistem
benih dalam jangka waktu yang lama. pengeringan buatan menggunakan
Bila menggunakan kemasan kedap, kompor api atau heater sebagai
kadar air benih harus rendah untuk sumber panas dan kipas (fan) sebagai
menghindari pengaruh buruk dari tenaga penggerak aliran udara.
akumulasi produk respirasi benih di Kapasitas alat dan lama pengeringan
dalam kemasan. perlu diketahui agar tidak terjadi
overload atau penundaan
e. Alat dan mesin pengolahan pengeringan yang dapat menurunkan
benih mutu benih.
Meski penggunaan drier memiliki
Secara umum, alat dan mesin berbagai keunggulan dibandingkan
pengolahan yang paling dibutuhkan pengeringan alami, tetapi benih hasil
yaitu alat pembenihan (conditioning pengeringan dengan matahari
dan pre-cleaning), alat pengering, alat memiliki mutu fisik yang lebih baik,

102
terutama warna dan baunya. Benih putaran silinder dan semakin banyak
yang dikeringkan secara alami paku yang dipasang, semakin cepat
memiliki warna yang lebih cerah dan pula proses perontokan atau
tidak berbau, sedangkan benih hasil pemipilan benih, tetapi potensi
pengeringan buatan memiliki warna kerusakan mekanik yang
yang sedikit kusam dan berbau ditimbulkannya juga semakin besar.
(terutama bila menggunakan alat Alat pembenihan yang paling
berbahan bakar minyak tanah). sederhana adalah tangan, seperti
Terdapat berbagai tipe drier memipil jagung dan mengupas benih
seperti tunnel drier, batch drier, bin kacang tanah. Cara ini adalah cara
drier, column seed drier dan continous yang paling kecil kerusakan
flow tower drier. Penggunaan masing- mekaniknya, tetapi membutuhkan
masing tipe antara lain tergantung waktu lama dan khusus untuk benih
pada jumlah lot benih, serta alat jagung, kadar air benih harus cukup
penanganan dan transportasi yang rendah (kering pipil).
digunakan. Benih tanaman pangan,
seperti kedelai dan jagung, 3) Alat pembersih benih
dikeringkan dengan batch drier.
Adapun benih yang diproduksi dalam Alat pembersih merupakan alat
jumlah banyak dikeringkan dengan bin untuk membersihkan benih dari
drier atau continous flow drier. sumber-sumber kontaminan dan benih
yang tidak bermutu melalui
2) Alat pembenihan pengayakan (penyaringan, screening)
dan peniupan benda-benda yang tidak
Alat pembenihan adalah alat yang diperlukan dengan blower. Alat
digunakan untuk memisahkan benih pembersih benih tradisional berupa
dari struktur buah. Jenis dan tipe alat nyiru atau tampah. Cara
yang digunakan berbeda untuk menggunakannya dengan
setiasp jenis benih. Namun, secara menggerakkan ke atas dan ke bawah,
umum alat pembenihan terdiri dari lalu memutarnya sambil ditiup.
silinder yang memiliki gigi (paku) yang Hasilnya diperoleh benih yang bersih.
dapat diputar sehingga mampu Kekurangan dari penggunaan alat ini
merontok atau memipil benih. Tenaga adalah dibutuhkan waktu yang lama
yang digunakan untuk memutar dan tenaga kerja yang banyak.
silinder perontok dapat berasal dari Meskipun demikian risiko kerusakan
tenaga mekanik atau tenaga listrik. benih sangat kecil.
Ada pula mesin yang dilengkapi Alat pembersih benih modern
dengan blower sehingga benih yang (berbasis mesin) ada banyak tipe dan
dihasilkan lebih bersih. Faktor penting jenisnya. Alat pembersih yang paling
yang perlu diperhatikan dalam meng- banyak digunakan sebagai pembersih
gunakan alat perontok dan pemipil dasar (utama) adalah air scree
adalah kecepatan putar silinder dan cleaner. Alat tipe ini menggunakan
jumlah paku yang berpotensi merusak kombinasi dari aliran udara dan
benih secara mekanik. Semakin cepat saringan untuk memisahkan benih

103
berdasarkan ukuran, berat jenis dan a) Faktor Benih
resistensi terhadap aliran udara. Air
screen cleaner tipe kecil terdiri dari 2 Kondisi benih merupakan faktor
saringan dengan 3-4 aspirator. Cara yang sangat berpengaruh terhadap
kerja alat ini terdiri dari tiga tahap, daya simpannya. Tiap jenis atau
yakni (1) saringan atas (scalping varietas benih memiliki daya simpan
screen) menahan benih dan benda tersendiri, sebagai contoh benih padi
yang berukuran besar, (2) aliran udara memiliki umur simpan yang lebih lama
(aspirating air) memisahkan benih dari dibandingkan benih kedelai walaupun
benda-benda yang ringan, (3) faktor lainnya sama. Kondisi benih
saringan bawah (graded screen) tersebut dipengaruhi oleh:
memilah dan menahan benih yang  faktor genetik,
bersih. Alat pembersih benih lain yaitu  faktor perlakuan sebelum benih
spesific gravity separator untuk disimpan, seperti kondisi
memilah benih berdasarkan berat lapangan selama pertanaman
jenisnya, diseparasi untuk memilah (kesuburan lahan, tingkat hama
benih berdasarkan ukurannya, dan dan penyakit, iklim); kondisi
spiral separator untuk memilah benih lingkungan selama benih dalam
berdasarkan bentuknya. pemasakan, pemanenan; dan
perlakuan pengolahan benih dari
f. Penyimpanan Benih calon benih menjadi benih
(perontokan, pengeringan), (3)
Tujuan penyimpanan benih komposisi kimia benih,
adalah mempertahankan daya hidup  struktur fisik benih,
(daya simpan) benih selama mungkin.  dormansi dan benih keras,
Dalam penyimpangan, faktor-faktor  tingkat kemasakan benih,
yang berpengaruh terhadap daya  tingkat kerusakan benih, dan (8)
simpan benih dioptimalkan agar kadar air benih.
prosers kemun-duran dapat ditekan
seminimum mungkin. b) Faktor lingkungan fisik ruang
penyimpanan
1) Faktor yang mempengaruhi daya
simpan benih Faktor lingkungan fisik yang
mempengaruhi daya simpan benih di
Faktor yang mempengaruhi daya dalam penyimpanan yaitu
simpan benih, secara umum kelembapan, temperatur, dan
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, komposisi gas di ruang simpan.
yaitu faktor benih, lingkungan fisik Kelembaban ruang simpan akan
penyimpanan, dan faktor organisme berpengaruh terhadap kadar air benih
hidup yang ada di dalam ruang dan meningkatkan aktivitas
simpan. Ketiga faktor tersebut saling mikroorganisme. Karena bersifat
berinteraksi baik secara langsung higroskopis, benih mudah menyerap
maupun tidak langsung. atau melepaskan uap air tergantung

104
kelembapan ruangan. Melindungi benih bawang merah. Nitrogen dapat
benih dari pengaruh kelembapan mempercepat kemunduran benih
dengan cara menggunakan kemasan bawang merah dan sawi.
yang resisten atau kedap,
menggunakan bahan penyerap c) Jasad hidup di ruang
kelembapan (desikan), dan penyimpanan
mengendalikan ruangan supaya tetap
kering dengan alat dehumidifier Jasad hidup yang terdapat di
(penurun kelembapan). Suhu ruang penyimpanan benih umumnya
berpengaruh terhadap laju respirasi terdiri dari cendawan, bakteri, virus,
benih dan tingkat kadar air serangga, tungau, tikus, dan burung.
kesetimbangan benih. Semakin tinggi Kerusakan yang diakibat-kan oleh
termperatur, semakin tinggi laju jasad hidup ini umumnya secara fisik,
respirasi dan semakin tinggi kadar air misalnya benih berlubang atau rusak.
kesetimbangan sehingga Selain itu, adanya jasad hidup juga
mempercepat kemunduran benih. akan menyebabkan kondisi
Rumusan tentang pengaruh lingkungan kurang baik, seperti
temperatur dan kadar air benih lingkungan menjadi lebih lembap dan
terhadap daya simpan benih yaitu kurang bersih yang pada akhirnya
sebagai berikut : (1). Jumlah angka juga mempercepat kemunduran benih.
kelembapan dalam % dan temperatur Pengendalian jasad hidup tersebut
dalam OF tidak boleh melampaui dapat dilakukan dengan sanitasi atau
angka 100 untuk penyimpanan benih fumigasi, yakni menutup seluruh benih
selama 3-10 tahun. Untuk dengan terpal lalu memberinya bahan
penyimpanan benih <3 tahun, angka fumigan seperti fostoxin.
tersebut boleh sampai 120 dengan
catatan tingkat kelembapan udara d) Cara penyimpanan benih
tidak melebihi 60Of. (2). Daya hidup
benih menjadi setengahnya jika Secara umum, penyimpanan
temperatur dinaikkan 5Oc. Hal ini benih dilakukan dengan dua sistem,
berlaku bila tempat penyimpanan yakni penyimpanan terbuka dan
dengan kelembapan 20-70% dan penyimpanan terkendali. Sistem
temperatur 0-50OC. (3). Daya hidup penyimpanan terbuka berarti tidak ada
benih menjadi setengahnya jika kadar perlakuan terhadap kondisi lingkungan
air benih ditingkatkan 1% untuk ruang penyimpanan. Daya simpan
kisaran benih berkadar air 5-14%. benih tergantung padak ondisi daerah
Gas yang berpengaruh terhadap penyimpanan. Di daerah dengan iklim
daya simpan benih di penyimpanan yang lembap dan temperatur tinggi,
antara lain oksigen (O2), karbon daya simpan benih akan cepat
dioksida (CO2), dan nitrogen (N2). menurun. Di daerah dengan iklim
Semakin tinggi kadar O2 di ruang kering dan dingin, benih bisa tahan
penyimpanan, daya hidup benih akan lama disimpan. Pada sistem
semakin turun. Meningkatnya kadar penyimpanan ini, biasanya benih
CO2 dapat meningkatkan daya simpan dikemas dengan wadah yang tidak

105
kedap, seperti kain blacu, karung goni, temperatur ruang simpan di kontrol
kertas semen, dan bahan porus lain. dengan alat atau dengan cara
Ssitem penyimpanan ini hanya cocok pengemasan seperti pada kedua
untuk benih yang disimpan dalam penyimpanan di atas. Ruang simpan
jangka pendek (<3 bulan). diberi AC, dehumidifier, dan benih
Pada sistem penyimpanan benih dikemas dengan kemasan yang
terkendali, lingkungan ruang kedap. Sistem penyimpanan kering
penyimpanan dikontrol atau dan dingin merupakan sistem
dikendalikan sedemikian rupa penyimpanan terbaik yang mampu
sehingga daya hidup benih dapat memperta-hankan daya simpan benih
dipertahankan sesuai dengan hingga 10 tahun.
keinginan (lama yang diinginkan). Pada penyimpanan beku,
Ada empat cara penyimpanan temperatur dibuat sangat rendah
benih dengan suhu dan kelembaban antara -20oC hingga 5oC, kelembapan
terkendali, yaitu penyimpanan secara ruang <30%, dan digunakan kemasan
dingin, penyimpanan secara kering, benih yang rapat (kedap).
penyimpanan kering dan dingin, serta Penyimpanan ini mampu
penyimpanan beku. mempertahankan benih bertahun-
Pada penyimpanan dingin, tahun, bahkan sampai 100 tahun.
temperatur ruangan diatur agar tetap Sistem penyimpanan ini biasanya
dingin dengan menggunakan AC (Air digunakan untuk penyimpanan koleksi
condition). Dalam sistem ini, benih benih penting yang dijadikan sebagai
diekmas dengan wadah yang relatif bahan pemuliaan tanaman (plasma
rapat, seperti kantong plastik, dan nutfah).
benih dapat diperta-hankan sampai
beberapa tahun, tergantung pada 4.5 Mutu Benih
tingkat kadar airnya.
Pada penyimpanan kering, Program perbenihan
kelembapan ruang simpan menitikberatkan pada penggunaan
dipertahankan rendah dengan benih yang tepat muitu yang
menggunakan alat pengering ruangan ditunjukkan pada labelnya. Agar tidak
dehumidifier. Benih bisa disimpan tertipu oleh label benih, para
dalam wadah sarang lalu ditempatkan pengguna benih (terutama petani)
di ruang ini. Selama perubahan hendaknya memahami tentang mutu
temperatur ruang simpan tidak benih dan komponen-komponennya
terlampau tinggi, benih bisa disimpan yang dicantumkan di dalam label
sampai beberapa tahun. benih.
Penyimpanan kering dapat juga Secara umum, komponen mutu
dilakukan dengan penggunaan bahan benis dibedakan menjadi tiga, yaitu
pengemas yang rapat, seperti kantong komponen mutu fisik, fisiologis, dan
plastik, botol atau kaleng yang tertutup genetik. Sekarang pasar sudah
rapat. mendesak dimasukkannya komponen
Kombinasi penyimpanan kering mutu pathologis. Komponen mutu fisik
dan dingin, kelembapan maupun adalah kondisi fisik benih yang

106
menyangkut warna, bentuk, ukuran, Secara fisik, benih bermutu
bobot, tekstur permukaan, tingkat menampakkan ciri-ciri berikut: (a).
kerusakan fisik, kebersihan, dan Benih bersih dan terbebas dari
keseragaman. Komponen mutu kotoran, seperti potongan tangkai, biji-
fisiologis adalah hal yang berkait-an bijian lain, debu dan kerikil. (b).
dengan daya hidup benih jika Benih murni, tidak tercampur dengan
ditumbuhkan (dikecambahkan), baik varietas lain. (c). Warna benih terang
pada kondisi yang menguntungkan dan tidak kusam. (d). Benih mulus,
(optimum) maupun kurang mengun- tidak berbercak, kulit tidak terkelupas.
tungkan (suboptimum). Komponen (e). Sehat, bernas, tidak keriput,
mutu genetik adalah hal yang ukurannya normal dan seragam.
berkaitan dengan kebenaran dari Selain itu, benih dianggap
varietas benih, baik secara fenotip bermutu tinggi jika memiliki daya
(fisik) maupun genetiknya. Adapun tumbuh (daya berkecambah) lebih dari
mutu pathologis berkaitan dengan ada 80% (tergantung jenis dan kelas
tidaknya serangan penyakit pada benih) dan nilai kadar air di bawah
benih serta tingkat serangan yang 13% (tergantung jenis benihnya; benih
terjadi. kedelai mesti lebih rendah lagi).
Pada label benih, unsur-unsur
mutu benih yang dicantumkannya b. Kelas benih
meliputi kadar air, komponen benih
murni, campuran varietas lain, kotoran Benih merupakan hasil akhir dari
dan daya tumbuh. Hal yang berkaitan proses panjang yang dilakukan oleh
dengan ada atau tidaknya dan seorang pemulia tanaman dalam
besarnya serangan penyakit yang merakit sebuah varietas baru. Jika
terjadi, di Indonesia, belum proses penyebaran varietas baru dari
dicantumkan dalam label sertifikat pemulia kepada petani dilakukan
benih. secara langsung maka jumlah benih
yang tersedia tidak mencukupi
a. Kriteria benih bermutu kebutuhans seluruh petani.
Untuk mengatasi keterbatasan
Penggunaan benih bermutu jumlah benih hasil pemuliaan ini,
dalam budi daya akan meningkatkan dibutuhkan kegiatan perbanyakan
efektivitas dan efisiensi karena benih atau produksi benih. Sistem
populasi tanaman yang akan tumbuh perbanyakan benih dilakukan secara
dapat diperkirakan sebelumnya, yaitu berjenjang dengan selalu
dari data (label) daya berkecambah mempertahankan identitas genetis
dan nilai kemurniannya. Dengan dan kualitas benih dari varietas yang
demikian, dapat diperkirakan jumlah dihasilkan pemulia tanaman.
benih yang akan ditanam dan benih Benih hasil produksi ini kemudian
sulaman, diperkirakan jumlah benih dikelompokkan kedalam kelas-kelas
yang akan ditanam dan benih sesuai dengan tahapan generasi
sulaman. perbanyakan dan tingkat standar
mutunya, melalui suatu prosedur yang

107
diatur dalam aturan sertifikasi benih. pihak swasta yang terdaftar dan diberi
Dari sistem dibagi menjadi empat. label sertifikasi berwarna ungu.

1) Benih penjenis (BP = breeder 4) Benih sebar (BR=extension seed


seed: (BS)) (ES))

Benih penjenis diproduksi dan Benih sebar merupakan F1 benih


diawasi oleh pemulian tanaman dan pokok. Produksinya te-tap
atau oleh instansi yang menanganinya mempertahankan identitas maupun
(Lembaga Penelitian atau Perguruan kemurnian varietas dan memenuhi
Tinggi). Benih ini sebagai sumber standar peraturan perbenihan maupun
untuk perbanyakan benih dasar. sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok
Khusus untuk benih penjenis tidak dan benih sebar umumnya
dilakukan sertifikasi tetapi diberikan diperbanyak oleh Balai Benih atau
label warna putih. penangkar benih dengan
mendapatkan bimbingan,
2) Benih dasar (BD = foundation pengawasan dan sertifikasi dari
seed (FS)) BPSB. Benih sebar diberi label
sertifikasi berwarna biru.
Benih dasar merupakan turunan Untuk benih palawija, selain benih
pertama (F1) dari benih penjenis. sebar berlabel biru juga terdapat benih
Benih ini diproduksi dan diawasi sebar berlabel hijau yang merupakan
secara ketat oleh pemulia tanaman keturunan dari benih sebar berlabel
sehingga kemurnian varietasnya biru. Produksi tetap mempertahankan
dapat dipertahankan. Benih dasar identitas dan tingkat kemurnian
diproduksi oleh Balai Benih (terutam varietas.
Balai Benih Induk, BBI) dan proses Dalam rangka memenuhi
produksinya diawasi dan disertifikasi kebutuhan benih bermutu yang terus
oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi meningkat, sementara jumlah benih
Benih (BPSB). Benih dasar ini diberi bermutu yang beredar belum sesuai
label sertifikasi berwarna putih. dengan yang dibutuhkan maka
dimungkinkan untuk diproduksi benih
3) Benih pokok (BP= stock seed, berlabel merah jambu (LMJ).
(SS)) Pengadaan benih LMJ tidak melalui
proses sertifikasi, tetapi tetap
Benih pokok merupakan F1 dari memenuhi standar laboratorium untuk
benih dasar atau F2 dari benih pelabelan. Selain dengan
penjenis. Produksi benih pokok tetap pengkelasan benih, upaya
mempertahankan identitas dan pemenuhan kebutuhan benih
kemurnian varietas serta memenuhi bersertifikat juga dilakukan dengan
standar peraturan perbenihan maupun strategi alur perbanyakan benih. Benih
sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok dengan indeks penangkaran tinggi
diproduksi oleh Balai Benih ataui menggunakan strategi perbanyakan
pola alur pernabanyakan tunggal,

108
seperti padi dan jagung. Adapun benih sistem alur perbanyakan benih alur
yang memiliki indeks penangkaran tunggal, tiap kelas benih diperbanyak
rendah dapat menggunakan untuk menghasilkan kelas benih di
perbanyakan pola alur perbanyakan bawahnya sehingga F3 dari benih
ganda seperti pada kedelai. Pada penjenis adalah kelas benih sebar.

Benih penjenis (Breeder seed)

Benih dasar (Foundation seed)

Benih pokok (Stock seed)

Benih sebar (Extension seed)

Petani

Gambar 4.11.
Alur perbanyakan benih sistem polygeneration flow

109
Gambar 4.12.
Alur perbanyakan benih sistem monogeneration flow – transisi

Adapun pada sistem alur perbanyakan perbanyakan benih, sistem alur


ganda, setiap kelas benih dapat perbanyakan transisi pun dikenal pula
diperbanyak untuk menghasilkan dalam perbanyakan benih kacang-
kelas benih yang sama dengan kacangan. Pada sistem alur
maksimal generasi diperbanyak 4 kali. perbanyakan ini, benih diperbanyak
Dengan demikian, F3 dari kelas benih secara alur generasi tunggal sampai
penjenis bukan benih sebar, dengan kelas benih pokok dan
melainkan benis penjenis ke-3 yang slenajutnya benih diperbanyak secara
dapat dijadikan sebagai bahan alur ganda untuk menghasilkan kelas
perbanyakan kelas benih penjenis ke- benih sebar. Hal ini pun diterapkan
4 atau kelas benih dasar. dengan pertimbangan kebutuhan
Penerapan sistem alur benih di lapang sehingga tidak perlu
perbanyakan benih selalu benih F4.
mempertimbangkan aspek volume
kebutuhan benih dan indeks b. Faktor yang Mempengaruhi
penangkaran benih. Oleh karenanya, Mutu Benih
penerapan alur generasi ganda tidak
harus sampai generasi ke-4, tetapi Mutu benih merupakan
dapat hanya sampai generasi ke-3 perpaduan dari karakter genetik dan
atau ke-2 bila kebutuhan benih telah pengaruh lingkungan. Adapun faktor-
tercukupi. faktor yang berpengaruh terhadap
Selain dikenal dua sistem alur mutu benih antara lain faktor genetika,
perbanyakan benih, sebagai strategi faktor lingkungan dan faktor status

110
benih (kondisi fisik dan fisiologis sejarah lahan dan kondisi pertanaman
benih). sekitar lahan.
Jika lahan produksi harus
ditanami jenis komoditas yang sama
1) Faktor genetik dengan pertanaman sebelumnya
maka varietas yang ditanam
Genetik merupakan faktor hendaknya. Hal ini untuk menghindari
bawaan yang berkaitan dengan adanya tanaman voluntir hasil
komposisi genetika benih. Setiap jenis penyerbukan silang antara tanaman
atau varietas memiliki identitas genetik sebelumnya (yang berbeda varietas)
yang berbeda. Sebagai contoh, mutu dengan pertanaman yang ada.
daya simpan benih kedelai lebih Adanya tanaman voluntir dapat
rendah dibanginkan dengan mutu mengakibatkan mutu (genetis) benih
daya simpan benih jagung, kekuatan menjadi rendah. Jika penanaman
daya tumbuh (vigor) dan produksi yang berbeda varietas tidak bisa
benih jagung hibrida lebih tinggi dari dihindari, lahan masing-masing
benih jagung biasa (komposit). varietas harus diisolasi.
Demikian pula padi var. Peta memiliki Isolasi yang dilakukan meliputi
mutu daya simpan yang lebih baik dari isolasi jarak maupun isolasi waktu.
benih padi var. Chainan. Semua Jarak antarblok pertanaman produksi
perbedaan tersebut diakibatkan benih diatur agar tidak terjadi
perbedaan gen yang ada di dalam penyerbukan silang, begitu juga waktu
benih. tanamnya.
Berkaitan dengan waktu tanam,
2) Faktor lingkungan hal terpenting adalah memperkirakan
bahwa saat panen benih tidak
Faktor lingkuingan yang dilakukan pada musim hujan.
berpengaruh terhadap mutu benih Sebaliknya, selama fase pertumbuhan
berkaitan dengan kondisi dan (fase vegetatif) curah hujan
perlakuan selama prapanen, hendaknya cukup memadai.
pancapanen, maupun saat pemasaran Kesalahan dalam menentukan waktu
benih. Faktor-faktor tersebut adalah tanam bisa mengakibatkan proses
sebagai berikut : pembentukan dan perkembangan
benih kurang sempurna (terutama
a) Lokasi produksi dan waktu tanam fase pengisian biji/grain filling)
sehingga kuantitas maupun kualitas
Lokasi produksi benih dipilih benih menjadi rendah.
lahan yang subur, tidak merupakan
sumber investasi hama dan penyakit, b) Teknik budidaya
serta sumber kontaminan terhadap
varietas tanaman yang akan Semua tindakan dalam teknik
diproduksi. Dalam memilih lokasi budi daya produksi benih akan
produksi, senantiasa memperhatikan berpengaruh langsung terhadap mutu
benih. Dari mulai tingkat kesuburan

111
lahan dan teknik pemupukan, jarak merupakan cara panen terbaik karena
tanam, status serangan hama dan tidak menimbulkan kerusakan fisik
penyakit serta pengendaliannya, yang berarti, meski cara ini kurang
kondisi gulma, pengelolaan air, efisien.
sampai perlindungan tanaman dari
penyerbukan silang. Untuk
mendapatkan benih bermutu tinggi, d) Penimbunan dan penanganan
teknik budi daya produksi benih perlu hasil
berpedoman pada kaidah-kaidah
sertifikasi benih. Ketika dipanen, kadar air benih
masih relatif tinggi dan masih dalam
c) Waktu dan cara panen bentuk calon benih (masih dalam
malai, di dalam polong kelobot, atau
Dalam pembentukannya, benih struktur pembungkus benih lainnya).
mengalami beberapa stadia, yaitu Keadaan tersebut membawa
stadia pembentukan, stadia matang konsekuensi pada tingginya proses
morfologis, stadia perkembangan metabolisme yang terjadi di dalam
benih, dan stadia masak fisiologis. benih, tingginya tingkat kepekaan
Pada stadia masak fisiologis, bobot benih terhadap benturan dengan alat-
kering benih mencapai maksimum dan alat (mesin) pengolahan pada
benih telah lepas dari tanaman pascapanen, serta tingginya potensi
induknya. Pada saat itu kadar air serangan hama dan penyakit. Oleh
benih cukup tinggi sehingga tidak karenanya, sistem penimbunan dan
cukup aman terhadap kerusakan penanganan hasil sangat berpengaruh
mekanik pada saat panen maupun pada kualitas benih yang akan
pascapanen. Oleh krenanya, saat dihasilkan.
panen yang sering dilakukan yaitu Penimbunan hasil yang baik
beberapa hari setelah masak ditujukan untuk menghindari terjadinya
fisiologis, sampai kadar air benih proses metabolisme anaerobik pada
cukup aman untuk panen dan benih. Tempat penimbunan hasil
penanganan pasca panen. Bahkan hendaknya cukup luas dan
utnuk beberapa kasus, jika kondisi mempunyai sirkulasi udara yang baik.
lingkungan memungkinkan (tidak ada Jika tempat penimbunan berupa ruang
hujan, gangguan hama dan penyakit terbuka, perlu digunakan alas dan
serta benih rontok), benih tidak penutup timbunan benih yang kedap
dipanen. Tindakan ini merupakan air, seperti terpal plastik, untuk
tindakan pengeringan dan menghindari pengembunan pada
penyimpanan benih di lapangan. malam hari.
Agar benih tidak rusak pada saat Berkaitan dengan penanganan
panen, hendaknya digunakan alat hasil, benih hendaknya sesegera
panen yang tidak menimbulkan mungkin diproses untuk menghindari
kerusakan mekanik (fisik) benih. dampak buruk. Semakin cepat proses
Panen secara manual atau penanganan benih, semakin baik
menggunakan alat panen sederhana mutu benih yang dihasilkan karena

112
memperkecil energi yang terbuang penanganan dan pengolahan,
akibat proses metabolisme benih penyimpanan, serta pendistribusian
selama di dalam penimbunan. benih secara baik. Pengemasan dan
penyimpanan benih hendaknya
mampu menjaga tingkat kadar air
3) Faktor fisik dan fisiologis benih dan mutu benih dari pengaruh-
pengaruh lingkungan luar
Faktor ini berkaitan dengan (kelembaban udara, suhu ruangan,
performa benih seperti tingkat dan hama serta penyakit). Kadar air
kemasakan, tingkat kerusakan benih sangat penting untuk
mekanis, tingkat keusangan dipertahankan karena peningkatan 1%
(hubungan antara vigor awal dan nilai kadar air akan mampu
lamanya disimpan), tingkat kesehatan, menurunkan daya simpan benih
ukuran dan berat jenis, komposisi menjadi setengahnya. Kadar air dapat
kimia, struktur, tingkat kadar air, dan dipertahankan dengan kemasan yang
dormansi benih. kedap udara luar, seperti plastik
polietilin, atau benih disimpan dalam
a) Tingkat kemasakan benih ruangan yang kering, misalnya di atas
para-para dapur. Pendistribusian
Panen yang dilakukan sebelum benih tidak sampai merusak kemasan
masak fisiologis akan menghasil-kan benih. Apabila kemasannya rusak,
benih yang kurang bermutu. Oleh kadar air benih akan berubah dan
karenanya, pemanenan benih pada memungkinkan tercampurnya antara
tingkat kemasakan yang tepat satu kelompok benih (dari satu
sangatlah penting dalam kemasan) dengan kelompok benih lain
mendapatkan tingkat mutu benih (dari kemasan aslinnya).
(awal) yang tinggi dan mutu daya
simpan benih yang panjang. d) Tingkat kesehatan benih

b) Tingkat keusangan benih Tingkat kesehatan berkaitan


dengan ada tidaknya serangan dan
Tingkat vigor awal tidak dapat tingkat serangan hama dan penyakit.
dipertahankan karena benih akan Serangan hama dari penyakit dapat
mengalami proses kemunduran terjadi sejak benih masih berada di
secara kronologis. Sifat kemunduran lapang sampai di ruang penyimpanan.
ini tidak dapat dicegah dan tidak dapat Mutu benih yang terserang hama
balik atau diperbaiki secara sempurna. dan atau penyakit akan menurun.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh
c) Tingkat kerusakan benih hama dapat secara langsung, yakni
benih dimakan atau struktur, terutama
Tingkat kerusakan benih pada embrio, rusak (sehingga benih tidak
umumnya dapat diidentifikasi dari laju mampu berkecambah secara normal).
kemunduran mutu benih. Hal ini Dapat pula benih rusak secara tidak
dapat diperkecil dengan melakukan langsung, yakni hama sebagai

113
pembawa penyakit. Adapun f) Komposisi kimia benih
kerusakan yang ditimbulkan penyakit,
selain menimbulkan lingkungan Berdasarkan komposisi kimia ini,
penyimpanan yang tidak optimum, benih dibedakan menjadi benih
cendawan umumnya menghasilkan berpati (starchi seed), benih berlemak
produk beracun seperti aflatoksin (oily seed) dan benih berprotein
yang akan meracuni benih sehingga (protein seed). Benih dikatan
akan menurunkan aktivitas enzim berlemak jika memiliki kandungan
tatkala benih dikembahkan. lemak antara 18-50%, dikatakan
berprotein jika kandungan proteinnya
e) Ukuran dan berat jenis benih 18-50% dan kandungan lemak <18%,
sedangkan dikatakan berpati jika kan-
Ukuran dan berat jenis benih dungan patinya >50% dengan
sangat berkaitan dengan posisi bnenih kandungan lemak dan protein <18%.
di dalam buah dan posisi buah pada Komposisi kimia benih
tanaman. Butiran benih padi yang berhubungan dengan mutu daya
terletak di ujung malai memiliki ukuran simpannya. Di tempat terbuka, benih
dan berat jenis yang lebih besar berpati dan berprotein mempunyai
dibandingkan butiran benih pada daya simpan lebih lama dibandingkan
pangkal malai. Hal ini disebabkan benih berlemak. Hasil penguraian
benih-benih di ujung malai lebih lemak tak jenuh di dalam benih akan
dahulu terbentuk dan berkembangl. menghasilkan asam lemak bebas, lalu
Sebaliknya benih-benih yang berada terurai menjadi radikal bebas yang
di pangkal dan tengan tongkol jagung akan merusak fungsi enzim di dalam
memiliki ukuran dan berat jenis yang proses meta-bolisme benih. Pada
lebih tinggi dibandingkan dengan akhirnya benih cepat mengalami
benih di ujung tongkol. Hal ini pun kemunduran.
disebabkan benih pada pangkal dan
tengah tongkol lebih dahulu terbentuk g) Struktur benih
dan berkembang. Fenomena yang
sama pun terjadi pada benih kedelai, Struktur benih sangat berkaitan
benih yang berasal dari polong di dengan sistem penyebaran benih
pangkal batang memiliki ukuran dan (seed dispersal, misalnya dilengkapi
berat jenis yang relatif lebih besar sayap sehingga mudah menyebar)
dibanding benih-benih yang berasal dan mempunya fungsi sebagai
dari polong di ujung batang. Benih- pelindung (protecting structure) dari
benih dengan ukuran dan berat jenis kerusakan fisik dan mekanik. Sistem
lebih besar, pada varietas yang sama pelindung ini bisa terkait dengan
dan tingkat kadar air yang sama, struktur fisik benih (bentuk dan
diduga memiliki mutu fisiologis yang ukuran), tetapi juga bisa terkait
lebih tinggi karena benih tersebut dengan berat benih.
memiliki jumlah cadangan makanan Atas dasar ini, benih
yang lebih banyak. dikategorikan dalam lima kelompok
yaitu :

114
 weight protected seed (benih Kadar air benih merupakan faktor
yang dilindungi oleh beratnya yang sangat berpengaruh terhadap
yang ringan). mutu benih. Kadar air benih sangat
 structure protected seed (benih berkait erat dengan mutu fisik,
dilindungi oleh struktur fisiknya). fisiologis, dan patologis. Proses panen
 loose filled seed (benih dilindungi dan perontokan yang dilakukan pada
oleh ruangan yang cukup longgar benih berkadar air tinggi akan
antara benih dan kulit buah). mengakibatkan benih memar.
 naked fruit (buah terbuka), serta Sebaliknya, jika terlalu kering, proses
 naked seed (benih terbuka). perontokan dapat mengakibatkan
benih retak. Demikian pula dalam
Berdasarkan kategori tersebut, proses pengeringan, benih berkadar
padi tergolong structure protected air tinggi yang dikeringkan dengan
seed, jagung tergolong naked fruit, suhu tinggi (kecepatan pengeringan
kacang tanah tergolong loose filled tinggi) dapat terjadi pengerasan pada
seed, sedangkan kacang hijau dan kulit benih. Dalam kondisi ini, benih
kedelai tergolong naked seed. belum kering, tetapi tampak seolah-
Struktur benih berkaitan dengan olah telah kering karena air di dalm
mutu benih, yaitu semakin terbukanya benih tidak dapat diuapkan akibat kulit
struktur benih maka semakin tinggi yang keras. Demikian juga, dengan
nilai indeks kerusakannya. Hal ini pemberian bahan kimia pada
berarti indeks kerusakan benih beberapa jenis benih (seperti
(damage susceptibility index; DSI) pemberian Ridomil pada benih
kedelai lebih tinggi dari benih jagung, jagung). Jika masih berkadar air
DSI benih jagung lebih tinggi dari tinggi, bahan kimia yang akan
benih padi. Selain itu kombinasi terabsorbsi benih melebihi batas
antara komposisi kimia dan struktur aman sehingga dapat meracuni benih.
benih dapat menduga tingkat Kadar air benih sangat berpengaruh
kerusakan dan kemunduran benih pada penyimpanan. Pengaruh
seperti yang tertera pada tabel 1. tersebut bisa bersifat langsung, yaitu
berlangsungnya metabolisme benih,
h) Tingkat kadar air benih maupun tidak langsung, yakni
memberikan kondisi yang optimum

Tabel 4.1 Indeks kerusakan dan kemunduran benih berkaitan dengan komposisi
kimia dan struktur benih
Komposisi Kimia Benih
Benih
Benih Benih Berprotein Benih Berpadu
Berlemak (DSI
(DSI = 3) (DSI = 2)
= 6)
1. Padi (structure protected seed, 4
DSI = 2)
2. Kacang tanah belum dikupas 18

115
(loose filled seed, DSI=3)
3. Kacang tanah kupas (naked 30
seed, DSI=5)
4. Jagung (naked fruit, DSI=4) 8
5. Kedelai (naked seed, DSI=5) 30
Sumber: Potts, 1972

untuk perkembangbiakan hama dan tidak berkecambah karena tidak


penyakit. Kadar air yang tinggi tersedia lingkungan yang optimum
menyebabkan laju respirasi benih untuk perkecambahan.
menjadi tinggi sehingga sejumlah Dormansi benih dibedakan
energi di dalam benih hilang. menjadi dua, yaitu dormansi primer
Respirasi tersebut juga menghasilkan dan dormansi sekunder. Dormansi
produk yang tidak diperlukan, seperti primer adalah sifat dormansi yang
gas karbondioksida, air, dan panas. timbul karena sifat fisik dan fisiologis
Dalam keadaan seperti ini benih benih. Dormansi primer dibedakan
mengalami kemunduran. Produk menjadi exogenous dormancy dan
respirasi tersebut selanjutnya endogenous dormancy. Exogenous
merupakan stimulan untuk dormancy umumnya terjadi karena
peningkatan laju respirasi berikutnya. sifat kulit benih. Klulit benih menjadi
Dengan demikian, lajur respirasi penghalang masuknya air dan atau
semakin meningkat dan akibatnya gas kedalam benih dalam proses
lajur kemunduran benih semakin perkecambahan sehingga proses
meningkat pula. Selain stimulan perkecambahan tidak terjadi. Selain
terhadap laju kemunduran benih, itu kulit benih juga menjadi
produk respirasi tersebut juga penghalang munculnya kecambah
merupakan kondisi optimum untuk (radicle protusion) pada proses
perkembang-biakan cendawan. perkecambahan. Tipe dormansi ini
Cendawan akan aktif dan berkembang terjadi pada benih yang berkulit keras
biak secara cepat pada tingkat kadar (hardseed), seperti pada benih legum.
air benih 13-18%. Adapun hubungan Dormansi ini dapat dipatahkan dengan
kadar air dengan kondisi fisik dan memberi perlakukan terhadap kulit
fisiologis benih dapat dilihat pada benih agar menjadi permeable
tabel 4.2. (mudah dilalui) air dan gas, seperti
pelukaan kulit dan perendaman dalam
i) Dormansi benih air panas.
Endogenous dormancy terjadi
Dormansi benih merupakan berkaitan dengan sifat internal
kondisi benih yang tidak mampu (endogen) fisiologis benih, seperti
berkecambah meski kondisi kondisi embrio yang belum masak
lingkungannya optimum untuk (rudimentary embryo) dan tidak
perkecambahan. Berbeda dengan seimbangnya komposisi zat pengatur
dormansi adalah guiescence. tumbuh didalam embrio sehingga
Guiescence adalah kondisi benih yang proses perkecambahan (terutama

116
aktivasi enzim dan respirasi) sekunder) dapat pula disebabkan oleh
terhambat dan akhirnya gagal faktor lingkungan dan atau faktor
berkecambah. pengelolaan dalam proses produksi,
Tipe dormansi ini terjadi pada pengolahan, dan penyimpanan benih.
benih-benih yang mengalami after Kondisi iklim yang kering dan panas
ripening (embrio masak setelah sangat kondusif untuk menghasilkan
panen), sperti padi, dan benih-benih benih yang berkulit keras (hardseed).
yang mengandung zat penghambat
tumbuh (growth inhibitor), seperti Hubungan antara dormansi
tomat. Mematahkan tipe dormansi ini benih dan mutu benih terkair dengan
dengan pemberian zat perangsang mutu daya simpan benih. Benih
tumbuh atau dengan pencucian agar dorman akibat kekerasan kulit benih
zat penghambat tumbuh dapat secara umum diyakini memiliki daya
dibersihkan dair benih. simpan yang lebih panjang
Dormansi sekunder adalah dibandingkan benih yang tidak
dormansi yang disebabkan oleh tidak memiliki sifat kulit benih keras. Namun
tersedianya salah satu faktor yang demikian nilai positif dormansi benih
berpengaruh bagi perkecambahan ini menuntut penanganan yang tepat
tertentu. Meski sifat dormansi sangat saat benih harus dikecambahkan
berkaitan dengan sifat genetik, tetapi karena dibutuhkan teknik pematahan
dormansi benih (terutama dormansi dormansi yang tepat pula.

Tabel 4.2. Hubungan kadar air dengan kondisi fisik dan fisiologi benih

Kadar Air (%) Kondisi Fisik dan Fisiologi Benih

30-80 Belum siap dipanen


18-40 Benih sudah masak fisiologis. Kecepatan respirasi benih relatif
tinggi. Benih peka terhadap gangguan yang berasal dari lapangan.
Benih peka terhadap hama, patogen, faktor fisik dan mekanik.
13-18 Laju respirasi benih masih tinggi. Benih peka terhadap serangan
hama, patogen, faktor fisik dan mekanik.
10-13 Benih aman untuk disimpan selama 6-18 bulan. Benih masih peka
terhadap beberapa serangga hama dan kerusakan mekanik.
8-10 Benih aman untuk disimpan selama 1-3 tahun. Benih cukup tahan
terhadap serangan patogen, tetapi masih peka terhadap beberapa
hama dan kerusakan mekanik.
4-8 Benih aman untuk disimpan dalam wadah tertutup dan kedap
udara.
0-4 Benih terlalu kering sehingga kondisi benih dalam keadaan rusak.
33-66 Benih akan berkecambah setelah mengimbibisi air sampai kadar

117
air benih 33-66%

kesehatan benih sebelum benih


4.6 Pengujian Kesehatan Benih disimpan ataupun sebelum ditanam.
Metode pengujian kesehatan benih
Berbagai jenis cendawan, bakteri, yang digunakan sangat tergantung
nematoda dan virus dapat terbawa pada jenis benih dan jenis patogen
benih tanaman. Dari hasil-hasil yang mungkin terbawa benih.
penelitian yang telah dilakukan Penentuan metode tersebut
diketahui kelompok cendawan dimaksudkan agar deteksi dan
merupakan mikro-organisme yang identifikasi patogen terbawa benih
paling dominan berasosiasi dengan dapat dilakukan dengan mudah dan
benih. Sebagian patogen terbawa akurat. Hal tersebut berarti untuk
benih dapat menimbulkan gangguan pengujian suatu contoh benih dapat
tidak saja di pertanaman, tetapi juga di digunakan lebih dari satu metode
tempat penyimpanan. Cendawan pengujian kesehatan benih. Berbagai
merupakan mikroorganisme utama macam cara pengujian kesehatan
yang sering menimbulkan gangguan benih untuk mendeteksi
di tempat penyimpanan. Kebanyakan mikroorganisme atau patogen terbawa
patogen terbawa benih menjadi aktif benih dapat dikelompokan menjadi :
segera setelah benih disebar atau
disemai, tetapi sebagian patogen baru a. Pengamatan Secara Visual
menunjukkan aktivitasnya yang terhadap Benih Kering
ditunjukkan gejala tertentu setelah
tanaman dewasa dan berproduksi. Pengujian kesehatan benih
Patogen (lebih tepat disebut inokulum dengan metode pengamatan benih
patogen) dapat terbawa benih kering dapat dilakukan secara cepat
tanaman dalam 3 cara. Pertaman untuk mendapatkan informasi awal
patogen terbawa secara internal dan tentang penampakan atau status
berada di dalam jaringan struktur kesehatan benih. Tetapi metode ini
perbanyakan tanaman seperti biji, hanya mendeteksi cendawan yang
dalam hal ini patogen bias berada di ada di permukaan benih atau
embrio, endosperm atau kulit biji. tercampur bersama benih serta
Kedua, patogen menempel pada kondisi fisik benih saja. Metode ini
permukaan benih. Dan ketiga, dapat digunakan untuk mendeteksi
patogen secara terpisah terbawa biji, patogen yang menyebabkan gejala
dalam hal ini patogen bisa berada khas pada benih misalnya disklorisasi
dalam sisa tanaman, butiran tanah atau perubahan warna pada kulit
atau dalam bentuk struktur tertentu. benih, perubahan ukuran, dan bentuk
Sebagai upaya untuk mencegah benih. Metode ini juga dapat
atau mengurangi risiko akibat digunakan untuk mendeteksi patogen
gangguan penyakit atau patogen yang menghasilkan struktur tubuh
terbawa benih, maka perlu dilakukan buah yang dapat dilihat secara visual
pemeriksaan atau pengujian

118
pada benih atau tercampur pada c. Metode Pencucian Benih
benih.
Sebagai tambahan metode ini Metode pencucian benih terutama
berguna untuk mengetahui adanya dilakukan untuk mendeteksi
serangan/infestasi serangga benih cendawan yang membentuk struktur
atau kerusakan benih atau melihat di permukaan benih. Pengujian dapat
adanya perlakuan benih dengan dilakukan secara cepat dan mudah,
pestisida. Metode ini berkaitan namun pengujian dengan cara ini
langsung dengan kegiatan analisis memiliki keterbatasan karena
kemurnian benih (purity), yaitu apakah cendawan yang berada di dalam
benih tercampur dengan benda-benda jaringan benih tidak dapat diketahui
dan benih lainnya dalam proses atau terdeteksi. Hasil pengujian
pemberian sertifikasi benih. tersebut tidak dapat menggambarkan
Berdasarkan peraturan tingkat infeksi dan infestasi patogen
Internasional Seed Testing pada benih.
Association (ISTA) benda-benda Sebagaimana pengamatan
tercampur benih antara lain butiran secara visual terhadap benih kering,
tanah, pasir, batu, sisa tanaman, puru dalam metode pencucian benih tidak
nematoda, maupun tubuh buah ada standar dalam jumlah benih yang
cendawan seperti sklerotia, smut/ bunt diuji. Prosedur yang biasa digunakan
(yaitu butiran benih yang telah terisi di berbagai laboratorium adalah
struktur cendawan). Unsur-unsur yang sebagai berikut :
tercampur dengan benih tersebut Prosedur pencucian benih adalah
sangat potensial dalam sebagai berikut: Sebanyak 50 gr
perkembangan dan penyebaran suatu benih (dari 1 kg benih contoh)
patogen, karena berbagai cendawan dimasukan ke dalam gelas
mampu bertahan pada sisa-sisa Erlenmeyer kemudian ditambahkan
tanaman atau butiran-butiran tanah. 100 ml air steril. Untuk memudahkan
Benih yang mengalami diskolorasi peluruhan struktur cendawan dari
maupun yang mengandung patogen permukaan benih sering ditambahkan
infeksi tidak dicantumkan dalam 1 tetes Twin 20. Benih tersebut
analisis kemurnian benih, oleh karena dikocok selama 5 menit (dengan
itu perlu ada kerjasama dari petugas shaker) selanjutnya disaring dengan
yang menangani kemurnian benih kain kasa. Air hasil pencucian
dengan petugas yang menangani dimasukan dalam tabung sentri-fugasi
kesehatan benih sebelum dan kemudian disentrifugasi pada
menerbitkan sertifikat benih. kecepatan 1500–2000 rpm selama 3
menit. Sedimen yang terbentuk
Prosedur : dipisahkan dengan air dengan cara
Metode ini bersifat kualitatif, sehingga membuang air tersebut menggunakan
tidak ada standar dalam jumlah pipet.
contoh benih tertentu yang digunakan Selajutnya dilakukan pengamatan
dalam pengujian. mikroskopis; sebanyak 1 ml lactofenol
ditambahkan pada sedimen dalam

119
tabung dan dicampur hingga merata. pembesaran 50–60 kali untuk melihat
Dengan menggunakan pipet, pertumbuhan cendawan.
campuran sedimen diteteskan pada Cendawan yang tumbuh diamati
gelas objek dan ditutup dengan gelas dan didekteksi berdasarkan
penutup dan selanjutnya dilakukan karakteristik keberadaan tumbuhnya
pengamatan di bawah mikroskop seperti tubuh buah, konidia yang
dengan pembesaran 100–400 kali muncul dari konidiofor (tangkai
untuk melihat struktur cendawan. Bila konidia), spora dengan massa
pendekatan kuantitatif diperlukan, sporanya, sporodokium dan
maka pengamatan dapat aservulus, piknidiospora da-lam
menggunakan haemacytometer untuk piknidia, dan askospora dalam
mengetahui kepadatan inokulum peritesia.
(cendawan) per satuan berat benih.
1) Metode inkubasi dengan media
d. Metode Inkubasi kertas saring

Prinsip pengujian benih dengan Sebanyak 400 benih diletakkan


metode inkubasi adalah memberikan dalam cawan petri berdiameter 9 cm.
kondisi tumbuh yang optimal bagi Jumlah benih per cawan petri 10 atau
mikroorganisme terbawa benih, baik 25 tergantung dari ukuran benih. Tiap
yang ada di permukaan ataupun yang cawan petri diberi label nomor benih
ada di dalam jarungan benih. Dengan dan tanggal pengujian. Sebelum benih
cara tersebut maka mikro-organisme/ diletakkan, cawan dialasi dengan 2
patogen terbawa benih, terutama lapis kertas saring yang telah
cendawan dan bakteri dapat dicelupkan ke dalam air bersih.
terdeteksi dengan mengamati Usahakan jangan terlalu banyak air
karakteristik pertumbuhan dan struktur (tidak tergenang). Letakan benih satu
cendawan. Pengujian kesehatan per satu dengan menggunakan pinset
benih dengan metode inkubasi yang seperti Gambar 2.
sering dilakukan adalah pengujian Selanjutnya benih diinkubasi pada
dengan media kertas (Blotter-test), suhu kamar dengan penyinaran lampu
dan pengujian pada media agar. ultra violet 12 jam terang dan 12 jam
Metode Inkubasi dengan Media gelap secara bergantian selama 7
Kertas (Blotter-Test) Metode Blotter hari. Pada hari ke-8 dilakukan
adalah salah satu dari metode pengamatan dengan menggunakan
inkubasi, yaitu benih ditumbuhkan mikroskop stereo. Pada tiap benih
pada kertas saring basah, diamati karakteristik pertumbuhan
diinkubasikan selama 7 hari dengan berbagai cendawan yang tumbuh.
penyinaran lampu ultra violet selama Kadang-kadang sangat sulit
12 jam terang dan selama 12 jam mengidentifikasi cendawan melalui
kondisi gelap secara bergantian. pengamatan karakteristik
Benih yang diinkubasi tersebut diamati pertumbuhan cendawan, oleh karena
di bawah mikroskop dengan itu dibuat preparat dari cendawan
tersebut dan diamati dengan bantuan

120
mikroskop compoun dan kunci berdasarkan karakteristik koloni pada
identifikasi. Jika suatu cendawan telah media agar yang berkembang dari
teridentifikasi, dituliskan kode benih. Secara umum prinsipnya sama
cendawan pada kertas blotter didekat dengan prinsip dari pengujian dengan
cendawan yang bersangkutan. media kertas. Dalam beberapa hal
Jumlah benih yang terinfeksi suatu metode ini memiliki kelebihan, yaitu
cendawan dihitung sebagai tingkat memberikan informasi relatif lebih
infeksi cendawan pada contoh benih cepat dan cukup menggambarkan
yang diuji. status kesehatan benih dibandingkan
dengan metode media kertas, karena
2) Metode inkubasi dengan media ketersediaan nutrisi pada media agar
kertas dengan pendinginan memungkinkan cendawan atau bakteri
tumbuh dan berkembang secara lebih
Sebanyak 400 benih diletakkan baik dan lebih cepat sehingga
dalam cawan petri yang telah dialasi memudahkan dalam pengamatan.
kertas saring seperti pada metode Biasanya cendawan atau bakteri akan
inkubasi dengan kertas standar. membentuk koloni yang khas pada
Benih diinkubasi selama 24 jam pada media agar.
suhu ruang dengan penyinaran lampu Dalam pelaksanaan pengujian
ultra violet 12 jam terang dan 12 jam dengan media agar memerlukan
gelap. Pada hari ke-2 benih disimpan persiapan yang lebih lama, relatif
pada suhu –20o C selama 24 jam. rumit dan mahal, terutama bila
Tujuan perlakuan pendinginan menggunakan media spesifik. Sering
tersebut adalah untuk menghambat terjadi kesulitan dalam pengamatan
atau menekan perkecambahan benih. karena pertumbuhan koloni cendawan
Hal ini disebabkan sering atau bakteri men-jadi berbeda atau
perkecambahan benih menyulitkan berubah bila menggunakan media
secara teknis dalam pengamatan tumbuh yang berbeda dengan waktu
sehingga informasi menjadi bias. yang berbeda pula. Kesulitan lain
Setelah diberi perlakuan dingin pada waktu pengamatan adalah
kemudian benih diinkubasi selama 5 pertumbuhan cendawan bukan
hari pada suhu ruang dengan sasaran (cendawan saprofit) tumbuh
penyinaran lampu ultra violet 12 jam lebih ekstensif sehingga menekan
terang dan 12 jam gelap secara pertumbuhan cendawan patogen yang
bergantian. menjadi sasaran pengamat-an. Untuk
Pada hari ke-8 benih diamati keperluan pengujian dengan media
seperti prosedur pengamatan metode agar digunakan berbagai jenis media
inkubasi dengan media kertas tumbuh seperti PDA dan media semi
standar. selektif atau selektif seperti Czapek,
Media BSC, Media Komada, dan lain-
3) Metode inkubasi pada media agar lain.
Prosedur metode inkubasi pada
Dalam metode media agar media agar adalah sebagai berikut:
inokulum terbawa benih, dideteksi Media agar steril disiapkan dalam

121
cawan petri steril. Sebanyak 400 batang, daun atau seluruh bagian
benih dari satu contoh benih diberi kecambah atau bibit tanaman. Pada
perlakuan sterilisasi permukaan berbagai kejadian inokulum cendawan
dengan NaOCL 1 % selama 3 menit. terbawa benih menyebabkan
Kemudian benih ditiriskan pada kertas kematian pada tanaman atau
saring steril. Dalam banyak kasus, kecambah.
perlakuan sterilisasi pada permukaan Beberapa kelompok cendawan
benih tidak dilakukan. terbawa benih yang sering
Benih diletakkan pada media agar menyebabkan penyakit pada
dalam cawan petri. Tiap cawan kecambah atau bibit antara lain
ditanami 10 butir benih. Pekerjaan Alternaria, Ascochyta, Colletotrichum,
penanaman benih tersebut dilakukan Drechslera, Fusarium, Macrophomina.
secara aseptik, yaitu membersihkan Sedangkan kelompok bakteri yang
tempat dan alat kerja dengan bahan sering menunjukkan gejala pada
aseptik seperti alkohol 70 %. Benih kecambah antara lain Pseudomonas
diinkubasi pada suhu kamar selama 7 spp. Media tumbuh yang digunakan
hari dengan penyinaran lampu ultra untuk pengujian gejala pada bibit/
violet 12 jam terang dan 12 jam gelap kecambah adalah media pasir, bata
secara bergantian. merah, campuran pasir dan tanah
Pengamatan dilakukan pada hari serta media buatan seperti agar air.
ke-8 tetapi sering pula dilakukan mulai Pengujian kesehatan benih dengan
hari ke-4, karena koloni cendawan gejala bibit/ kecambah mempunyai
sudah mulai tampak. Hal yang diamati beberapa kelebihan dibandingkan
adalah karak-teristik koloni dan metode yang lain.
struktur cendawan. Untuk bakteri Pengujian dengan cara ini dapat
bahkan peng-amatan sudah dapat mengamati penularan (transmisi)
dilakukan pada hari ke-2 atau ke-3. patogen dari benih ke tanaman dari
satu fase ke fase pertumbuhan
e. Uji Gejala pada Bibit/Kecambah tanaman. Beberapa patogen tidak
mudah dideteksi dengan metode lain
Patogen dapat menghasilkan karena serangan patogen tersebut
gejala pada bibit/kecambah baik pada yang bersifat laten. Sehingga
akar, kotiledon, atau hipokotil. Benih diperlukan fase tertentu pertumbuhan
yang terinfeksi pada kondisi yang tanaman agar gejala dan
menguntungkan dapat menghasilkan perkembangan patogen dapat
gejala pada bibit sama dengan gejala dideteksi. Metode ini sangat
di lapangan, sehingga metode ini bermanfaat untuk pengujian contoh
dapat digunakan untuk mendapatkan benih yang jumlahnya terbatas seperti
informasi yang mewakili penampakan benih hasil pemuliaan pada tahap
di lapangan. Sejumlah cendawan, tertentu dan juga bermanfaat untuk
bakteri dan virus terbawa benih sering tujuan karantina. Pengujian gejala
menghasilkan gejala infeksi atau bibit/kecambah dapat digunakan untuk
serangan pada kecambah atau bibit evaluasi efektivitas perlakuan benih,
tanaman. Gejala terjadi pada akar,

122
baik dengan kimia maupun secara akurat, dan dapat digunakan untuk
fisik. menguji sampel dalam jumlah besar.
Prosedur pengujian dengan Metode tersebut berdasarkan pada
metode media agar cair adalah konjugasi antara virus– antibodi dan
sebagai berkiut: Dengan media agar enzim, dengan menambahkan
air (water agar) dilakukan dengan cara substrat pewarna maka adanya
sebagai berikut. Tuangkan 10 ml agar konjugasi tersebut dapat diperlihatkan.
air ke dalam tabung reaksi ukuran Dalam uji ELISA ada beberapa
160x16 mm kemudia tutup dengan cara yang digunakan yaitu indirect
kapas dan selanjutnya disterilisasi ELISA, double antibody sandwich
pada temperatur 121o C selama 15 ELISA (DAS ELISA), DAS ELISA
menit. Sebutir benih ditanam pada protocol, F (ab’) 2 indirect ELISA dan
media agar air steril. Sebelum dan F (ab’)2 ELISA protocol, tetapi yang
sesudah penanaman, tabung tetap banyak digunakan adalah metode
tertutup dengan kapas. Penanaman indirect ELISA dan double antibody
dikerjakan secara aseptik. Tabung sandwich ELISA (DAS ELISA). Dalam
reaksi yang berisi media agar air dan indirect ELISA uji didasarkan pada
benih kemudian diletakkan pada rak adanya ikatan enzim dengan molekul
tabung reaksi dan diinkubasikan antibody yang dapat dideteksi oleh
sampai 14 hari pada temperatur ruang antiviral immunoglobulin. Sedangkan
dengan penyinaran lampu ultra violet. pada DAS ELISA, virus diikat oleh
Setelah masa inkubasi diamati gejala antibody spesifik yang kemudian
yang timbul, koloni cendawan dan bereaksi lagi dengan antibody spesifik
struktur cendawan. Pengamatan yang telah diikat oleh enzim.
sebenarnya bisa dilakukan selama Dari segi praktikal indirect ELISA
masa inkubasi. lebih sederhana dan lebih cepat
karena dalam indirect ELISA tidak
f. Uji Serologi melalui prosedur pemurnian virus,
mempersiapkan stock gamma–
Uji ELISA (Enzyme-Linked globulin (lgG), dan mela-kukan
Immuno-sorbent Assays) adalah konjugasi enzim–immuno-globulin.
pengujian serologi terutama Prosedur uji serologi adalah
digunakan untuk mendeteksi bakteri sebagai berikut: Antigen (ekstrak
dan virus terbawa benih. Prinsip tanaman yang diuji) harus
pengujian tersebut adalah reaksi in dipersiapkan terlebih dahulu
vitro antara antigen dan antibodi. (Persiapan kontrol) yaitu ekstrak
Dalam pengujian cara ini sangat tanaman sehat dan suspensi tanaman
tergantung kepada ketersediaan yang positif terinfeksi virus dalam
sejumlah antibodi yang spesifik untuk antigen buffer dengan pengenceran
patogen sasaran. Uji ELISA sebagai 1/50. Buat ekstrak antigen dengan
salah satu metode serologi untuk cara menggerus jaringan tanaman
mendeteksi virus sering digunakan yang akan diuji kemudian diencerkan
karena metode tersebut sederhana, dengan antigen buffer dengan
mudah dilakukan, cepat, sensitif, pengenceran 1/9. Masukan antigen

123
tersebu sebanyak 100 µl pada setiap Substrat dibuat setelah antiserum
lubang plate ELISA. siap untuk digunakan. Metoda
Tutup plate ELISA dengan plastik pembuatan substrat adalah sebagai
tipis dan diinkubasikan selama 1 jam berikut: Kosongkan plate ELISA dan
pada suhu tumbuh 37o C atau cuci sebagaimana di atas. Buat
semalaman pada suhu kamar. larutan substrat dari 1 tablet p–
Primary (specific antiserum) harus nitrophenyl (PNPP), (tersedia se-cara
disiapkan terlebih dahulu. Selama komersial) dalam 10–15 ml
inkubasi (atau sebelum uji dimulai) diethanolamine buffer (DIEAB).
dapat dilakukan cross–adsorbtion Masukan substrat tersebut 100 µl per
antiserum dengan jaringan sehat lubang. Inkubasikan selama 30 menit
dengan cara sebagai berikut. pada suhu kamar. Reaksi positif yaitu
Jaringan sehat dihancurkan dalam apabila terjadi perubahan warna
serum buffer dengan pengeceran menjadi kuning.
1/20. Suspensi disaring dengan Baca nilai absorban ultra violet
menggunakan kain kasa. Encerkan dengan menggunakan alat spektro-
anti-serum sesuai anjuran dalam fotometer. Untuk menghentikan reaksi
suspensi tersebut. Aduk sampai rata dapat dilakukan dengan menambah
dan inkubasi selama 45 menit pada setetes 3 N NaOH pada tiap lubang.
suhu 37o C.
Pencucian dilakukan dengan Cara Pembuatan Buffer untuk Inderect
langkah-langkah sebagai berikut. ELISA :
Kosongkan plate ELISA. Cuci plate PBS (Phosphate Buffered Saline) :
ELISA dengan PBS Tween, rendam a. 0,05 M KH2 PO4 / Na2 HPO4 +
selama 3 menit dengan PBS Tween, 8,5 g Na Cl /l
ulangi sampai 4 kali cucian. Keringkan b. pH 7,2
dengan kertas tissue. Masukan
primary antiserum 100 µl setiap Antigen buffer:
lubang plate ELISA. Inkubasikan plate i. PBS + 0,01 M NaDIECA.
tersebut selama 1 jam pada suhu
37oC. PBS Tween (untuk mencuci)
Secondary antiserum (conjugate)  1 liter PBS Tween
harus disiapkan setelah primery  0,2 g KCl.
antiserum yaitu dengan cara:  0,5 ml Tween 20
Kosongkan plate ELISA dan cuci
dengan cara seperti di atas. Masukan Serum buffer :
konjugasi antibody– Alkaline  1 liter PBS Tween
phosphatase (tersedia secara  20 g Polyvinylpyrrolidone (2 %)
komersial sebagai SWAREC = Swine (MW = 25.000)
antirabbit enzyme conju-gate) pada  2 g Ovalbumin (0,2 %)
pengenceran 1/1000–1/2000 dalam
serum buffer. Inkubasikan selama 1 Substrate – Buffer : DIEAB :
jam pada suhu 37oC. Diethanolamine Buffer.

124
 100 ml diethanolamine memproduksi benih bermutu dan cara
(C4H11NO2). menyimpan benih. Hal berikutnya
 200 ml deinonized H2O adalah penguasaan pengolahan
 24 ml 5 N Hcl benih, tanah, dan gudang
 buat suspensi dalam deionized penyimpanan, serta sikap jujur dan
H2O sampai mencapai volume bersedia selalu mematuhi peraturan/
1000 ml. ketentuan perbenihan yang berlaku.
Prosedur untuk mendapatkan
g. Uji Tanaman Indikator sertifikat dimulai dari permohonan
sertifikasi, pengajuan pemeriksaan
Pengujian dengan tanaman pendahuluan, pemeriksaan lapang,
indikator digunakan terutama untuk pemeriksaan alat-alat panen dan
mendeteksi virus dan bakteri terbawa pengolahan, pengambilan sampel
benih. Prinsip pengujiannya adalah benih, dan pengajuan pemasangan
reaksi dari tanaman indikator terhadap label sertifikat.
ekstrak/sap dari biji yang
diinokulasikan pada tanaman indikator a. Permohonan sertifikasi
tersebut. Reaksi yang terjadi adalah
berupa gejala lokal pada daun Untuk menghasilkan benih ber-
tanaman indikator. sertifikat, dimulai dari pengajuan
permohonan sertifikasi kepada BPSB
 Uji dengan Teknologi setempat yang dilakukan paling
Biomolekuler lambat satu bulan sebelum tebar
Teknik biomolekuler sudah mulai (tanam) dengan mengisi formulir.
digunakan dalam pengujian kesehatan Formulir isian mencakup tentang
benih. Teknik biomolekuler yang nama dan alamat pemohon
diaplikasikan dalam pengujian (penangkar), letak areal, asal benih
kesehatan benih adalah Polymerase sumber, rencana penanaman, sejarah
chain reaction (PCR). Teknik PCR lapangan, dan isolasi (jarak/waktu)
mempunyai tingkat ketelitian yang yang dilakukan. Setelah diisi, formulir
sangat tinggi dan dapat dilakukan diserahkan dengan dilampirkan label
dalam waktu yang relatif singkat. benih (kelas dan benih sumber) yang
Tetapi penggunaan teknik PCR untuk akan digunakan dan denah situasi
pengujian rutin kesehatan benih masih lapangan.
terlalu mahal dalam hal bahan,
peralatan dan tenaga pelaksana. b. Permohonan pemeriksaan
lapang pendahuluan
4.7 Prosedur Memproduksi Benih
Bersertifikat Penangkar menyampaikan
pemberitahuan siap untuk diperiksa
Seorang penangkar benih lapang pendahuluan kepada BPSB
bersertifikat perlu memiliki setempat paling lambat 10 hari
pengetahuan yang cukup tentang cara sebelum tanam atau seminggu
sebelum pemeriksaan lapang. Dalam

125
pemeriksaan ini, pengawas BPSB dipertanggung-jawabkan, dan hanya
akan menguji kebenaran data diperbolehkan untuk produksi non-
lapangan yang diajukan penangkar benih.
seperti dalam surat permohonan
sertifikasi. Jika data lapangan
menunjukkan kesesuaian maka lahan
penangkaran tersebut telah syah d. Permohonan pemeriksaan
dinyatakan sebagai lahan produksi lapangan fase generatif
benih bersertifikat.
Pemeriksaan lapangan fase
c. Permohonan pemeriksaan fase generatif hanya dilakukan bila telah
vegetatif lulus pada tahapan pemeriksaan
sebelumnya. Pengajuan permohonan
Pemeriksaan lapangan pertama pemeriksaan lapangan fase generatif
dilakukan saat tanaman dalam fase (saat berbunga) dilakukan satu
pertumbuhan vegetatif atau sekitar 30 minggu sebelum pemeriksaan
hari setelah tanam. Pengajuan dilakukan. Dalam pemeriksaan ini juga
permohonan pemeriksaan diajukan diamati keberadaan dari CVL dengan
kepada BPSB paling lambat 7 hari pengamatan pada organ reproduktif,
sebelum pemeriksaan, pemeriksaan seperti warna dan bentuk bunga, serta
akan dilakukan terhadap keberadaan saat pembungaan. Seperti pada
campuran varietas lain (CVL). Nilai pengawasan lapangan fase vegetatif,
standar CVL berbeda untuk setiap penangkar benih diberi kesempatan
jenis tanaman dan kelas benih yang untuk melakukan pengawasan ulang
diproduksi. Semakin tinggi kelas jika hasil pemeriksaan dinyatakan
benih, semakin ketat standarnya. tidak lulus. Pemeriksaan ulang pun
Sebelum pengawas BPSB hanya diberikan satu kali.
memeriksa, penangkar benih
sebaiknya melakukan roguing agar e. Permohonan pemeriksaan fase
standar lapang benih bersertifikat menjelang panen
terpenuhi. Jika hasil pemeriksaan oleh
pengawas BPSB menyatakan lulus, Pemeriksaan fase menjelang
lahan tersebut dapat diteruskan untuk panen dilakukan bila telah lulus
proses sertifikasi selanjutnya. Jika pemeriksaan lapang sebelumnya.
lahan dinyatakan tidak lulus maka Pemeriksaan dilakukan satu pekan
penangkar diwajibkan melakukan sebelum panen (menjelang masak
roguing ulang, dan selanjutnya fisiologis). Permohonan pemeriksaan
mengajukan pemeriksaan ulangan. diajukan satu minggu sebelum
Pemeriksaan ulang hanya dapat pemeriksaan dilakukan. Hal-hal yang
dilakukan satu kali. Jika haisl diperiksa pada pemeriksaan ini
pemeriksaan ulang lahan dinyatakan meliputi komponen buah dan benih,
tidak lulus, maka lahan tersebut gagal seperti warna dan bentuk benih. Tidak
untuk dijadikan areal produksi benih seperti pada pemeriksaan
karena kemurniannya tidak dapat sebelumnya, pada pemeriksaan ini

126
tidak dilakukan pemeriksaan ulang. kecurangan yang dilakukan
Artinya, jika lahan dinyatakan tidak penangkar, misalnya mencampurkan
lulus maka secara langsung benih benih yang lulus lapangan dengan
yang dihasilkan di lahan tersebut tidak benih kedaluwarsa atau benih tidak
dapat dijadikan sebagai benih lulus lapangan. Jika didapatkan
bersertifikat. penangkar yang melakukan
kecurangan maka proses sertifikasi
f. Permohonan pemeriksaan alat- dapat dihentikan.
alat panen dan pengolahan
benih h. Permohonan pengambilan
contoh benih
Selain benih, alat-alat panen dan
pengolashan benih pun dilakukan Prosedur selanjutnya adalah
pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan ini permohonan pengambilan contoh
adalah untuk memastikan bahwa benih guna pengujian di laboratorium
peralatan yang digunakan dalam analisis mutu benih BPSB.
panen dan pengolahan benih tidak Pengambilan contoh benih oleh
membawa sumber kontaminan, pengawas BPSB dilakukan setelah
seperti varietas lain. Pengajuan pengolahan benih. Permohonan oleh
pemeriksaan alat-alat panen dan penangkar dilakukan 1 minggu
pengolahan benih dilakukan paling sebelum pengawasan dilakukan.
lambat satu minggu sebelum panen Sebelum dilakukan pengambilan
atau bersamaan dengan pemeriksaan contoh benih, penangkar diwajibkan
lapangan fase menjelang panen. Hal telah menempatkan dan mengemas
yang dilakukan pengawas BPSB benih secara tepat. Benih telah
dalam pemeriksaan ini adalah dikemas dengan kemasan curah
menjalankan (menghidupkan) semua (belum dikemas dengan kemasan
alat pengolahan benih sehingga sisa- pemasaran) dan dikelompokkan
sisa kotoran dan benih dari proses berdasarkan lot yang tepat, misalnya
pengolahan benih sebelumnya dapat berdasarkan tanggal panen yang
keluar dan alat dapat dibersihkan. sama dari varietas yang sama. Lot
benih ditempatkan sedemikian rupa
g. Pengawasan pengolahan benih sehingga setiap wadah benih
berpeluang sama untuk diambil
Pengawasan pengolahan benih contoh benihnya. Pengawas dapat
tidak diajukan oleh penangkar benih, membatalkan pengambilan contoh
tetapi merupakan peng-awasan benih jika diindikasikan adanya
langsung oleh petugas BPSB secara kelompok benih yang mencurigakan
periodik selama masa pengolahan atau susunan penempatan benih tidak
benih dengan waktu yang tidak memungkinkan semua wadah diambil
diberitahukan kepada penangkar. contoh benihnya.
Tujuan dari pengawasan ini adalah
memastikan bahwa selama dalam i. Permohonan pengawasan
pengolahan tidak terjadi kecurangan- pemasangan label sertifikat

127
pemasangan label sebelumnya.
Prosedur akhir dari proses Pengajuan pelabelan ulang dilakukan
pembuatan benih bersertifikat adalah satu bulan sebelum masa edar benih
pengawasan pemasangan label bersertifikat berakhir. Pada kemasan
sertifikasi. Jika dalam pengujian benih, dicantumkan data analisis mutu
laboratorium, benih penangkaran benih terbaru dan dicantumkan pula
dinyatakan lulus maka selanjutnya kode LU yang berarti Label Ulang.
penangkar mengajukan pengawasan Dormansi sekunder adalah
pemasangan label sertifikat pada dormansi yang disebabkan oleh tidak
benih-benih yang akan dikemas tersedianya salah satu faktor yang
dengan ukuran tertentu (sesuai berpengaruh bagi perkecambahan
kebutuhan pasar). tertentu. Meski sifat dormansi sangat
Dalam pengajuan ini, berkaitan dengan sifat genetik, tetapi
penangkar memohon nomor seri label dormansi benih (terutama dormansi
sertifikasi dengan mencantumkan sekunder) dapat pula disebabkan oleh
jumlah segel (seal) dan label faktor lingkungan dan atau faktor
sertifikasi yang diperlukan, nomor pengelolaan dalam proses produksi,
pengujian, nomor kelompok benih pengolahan, dan penyimpanan benih.
yang bersangkutan, jenis, varietas, Kondisi iklim yang kering dan panas
jumlah wadah, berat bersih tiap sangat kondusif untuk menghasilkan
wadah, nama dan alamat produsen. benih yang berkulit keras (hardseed).
Adapun isi label akan meliputi hasil- Hubungan antara dormansi benih
hasil pengujian laboratorium yang dan mutu benih terkair dengan mutu
terdiri dari nilai kadar air benih, daya simpan benih. Benih dorman
kemurnian, daya tumbuh benih, sertak akibat kekerasan kulit benih secara
andungan kotoran dan campuran umum diyakini memiliki daya simpan
varietas lain, selain identitas lain yang lebih panjang dibandingkan
sesuai yang diajukan penangkar benih yang tidak memiliki sifat kulit
benih. benih keras. Namun demikian nilai
positif dormansi benih ini menuntut
j. Permohonan pelabelan ulang penanganan yang tepat saat benih
harus dikecambahkan karena
Benih bersertifikat telah dibutuhkan teknik pematahan
mendekati atau habis masa edarnya dormansi yang tepat pula.
dan akan diedarkan kembali harus
dilakukan pengujian dan pelabelan 4.8 Pengujian Kesehatan Benih
ulang. Produsen benih bersertifikat
wajib mengajukan pengambilan Berbagai jenis cendawan, bakteri,
contoh benih, mengujikannya dan nematoda dan virus dapat terbawa
kemudian me-masang label ulangan benih tanaman. Dari hasil-hasil
pada kemasan benihnya. Prosedur penelitian yang telah dilakukan
dan pe-laksanaan dari pelabelan diketahui kelompok cendawan
ulang sama seperti pada prosedur merupakan mikro-organisme yang
pengambilan contoh dan pengawasan paling dominan berasosiasi dengan

128
benih. Sebagian patogen terbawa digunakan lebih dari satu metode
benih dapat menimbulkan gangguan pengujian kesehatan benih. Berbagai
tidak saja di pertanaman, tetapi juga di macam cara pengujian kesehatan
tempat penyimpanan. Cendawan benih untuk mendeteksi mikro-
merupakan mikro-organisme utama organisme atau patogen terbawa
yang sering menimbulkan gangguan benih dapat dikelompokan menjadi :
di tempat penyimpanan. Kebanyakan
patogen terbawa benih menjadi aktif a. Pengamatan Secara Visual
segera setelah benih disebar atau terhadap Benih Kering
disemai, tetapi sebagian patogen baru
menunjukkan aktivitasnya yang Pengujian kesehatan benih
ditunjukkan gejala tertentu setelah dengan metode pengamatan benih
tanaman dewasa dan berproduksi. kering dapat dilakukan secara cepat
Patogen (lebih tepat disebut inokulum untuk mendapatkan informasi awal
patogen) dapat terbawa benih tentang penampakan atau status
tanaman dalam 3 cara. Pertaman kesehatan benih. Tetapi metode ini
patogen terbawa secara internal dan hanya men-deteksi cendawan yang
berada di dalam jaringan struktur per- ada di permukaan benih atau
banyakan tanaman seperti biji, dalam tercampur bersama benih serta
hal ini patogen bias berada di embrio, kondisi fisik benih saja. Metode ini
endosperm atau kulit biji. Kedua, dapat digunakan untuk mendeteksi
patogen menempel pada permukaan patogen yang menyebabkan gejala
benih. Dan ketiga, patogen secara khas pada benih misalnya disklorisasi
terpisah terbawa biji, dalam hal ini atau perubahan warna pada kulit
patogen bisa berada dalam sisa benih, perubahan ukuran, dan bentuk
tanaman, butiran tanah atau dalam benih. Metode ini juga dapat
bentuk struktur tertentu. digunakan untuk mendeteksi patogen
Sebagai upaya untuk mencegah yang meng-hasilkan struktur tubuh
atau mengurangi risiko akibat buah yang dapat dilihat secara visual
gangguan penyakit atau patogen pada benih atau tercampur pada
terbawa benih, maka perlu dilakukan benih.
pemeriksaan atau pengujian Sebagai tambahan metode ini
kesehatan benih sebelum benih berguna untuk mengetahui adanya
disimpan ataupun sebelum ditanam. serangan/infestasi serangga benih
Metode pengujian kesehatan benih atau kerusakan benih atau melihat
yang digunakan sangat tergantung adanya perlakuan benih dengan
pada jenis benih dan jenis patogen pestisida. Metode ini berkaitan
yang mungkin terbawa benih. langsung dengan kegiatan analisis
Penentuan metode tersebut kemurnian benih (purity), yaitu apakah
dimaksudkan agar deteksi dan benih tercampur dengan benda-benda
identifikasi patogen terbawa benih dan benih lainnya dalam proses
dapat dilakukan dengan mudah dan pemberian sertifikasi benih.
akurat. Hal tersebut berarti untuk Berdasarkan peraturan
pengujian suatu contoh benih dapat Internasional Seed Testing

129
Association (ISTA) benda-benda Sebagaimana pengamatan
tercampur benih antara lain butiran secara visual terhadap benih kering,
tanah, pasir, batu, sisa tanaman, puru dalam metode pencucian benih tidak
nematoda, maupun tubuh buah ada standar dalam jumlah benih yang
cendawan seperti sklerotia, smut/ bunt diuji. Prosedur yang biasa digunakan
(yaitu butiran benih yang telah terisi di berbagai laboratorium adalah
struktur cendawan). Unsur-unsur yang sebagai berikut :
tercampur dengan benih tersebut Prosedur pencucian benih adalah
sangat potensial dalam sebagai berikut: Sebanyak 50 gr
perkembangan dan penyebaran suatu benih (dari 1 kg benih contoh)
patogen, karena berbagai cendawan dimasukan ke dalam gelas
mampu bertahan pada sisa-sisa Erlenmeyer kemudian ditambahkan
tanaman atau butiran-butiran tanah. 100 ml air steril. Untuk memudahkan
Benih yang mengalami diskolorasi peluruhan struktur cendawan dari
maupun yang mengandung patogen permukaan benih sering ditambahkan
infeksi tidak dicantumkan dalam 1 tetes Twin 20. Benih tersebut
analisis kemurnian benih, oleh karena dikocok selama 5 menit (dengan
itu perlu ada kerjasama dari petugas shaker) selanjutnya disaring dengan
yang menangani kemurnian benih kain kasa. Air hasil pencucian
dengan petugas yang menangani dimasukan dalam tabung sentrifugasi
kesehatan benih sebelum dan kemudian disentrifugasi pada
menerbitkan sertifikat benih. kecepatan 1500–2000 rpm selama 3
menit. Sedimen yang terbentuk
Prosedur : dipisahkan dengan air dengan cara
Metode ini bersifat kualitatif, sehingga membuang air tersebut menggunakan
tidak ada standar dalam jumlah pipet.
contoh benih tertentu yang digunakan Selajutnya dilakukan pengamatan
dalam pengujian. mikroskopis; sebanyak 1 ml lactofenol
ditambahkan pada sedimen dalam
b. Metode Pencucian Benih tabung dan dicampur hingga merata.
Dengan menggunakan pipet,
Metode pencucian benih terutama campuran sedimen diteteskan pada
dilakukan untuk mendeteksi gelas objek dan ditutup dengan gelas
cendawan yang membentuk struktur penutup dan selanjutnya dilakukan
di permukaan benih. Pengujian dapat pengamatan di bawah mikroskop
dilakukan secara cepat dan mudah, dengan pembesaran 100–400 kali
namun pengujian dengan cara ini untuk melihat struktur cendawan. Bila
memiliki keterbatasan karena pendekatan kuantitatif diperlukan,
cendawan yang berada di dalam maka pengamatan dapat dilakukan
jaringan benih tidak dapat diketahui dengan menggunakan haemo-
atau terdeteksi. Hasil pengujian cytometer untuk mengetahui
tersebut tidak dapat menggambarkan kepadatan inokulum (cendawan) per
tingkat infeksi dan infestasi patogen satuan berat benih.
pada benih.

130
c. Metode Inkubasi
Sebanyak 400 benih diletakkan
Prinsip pengujian benih dengan dalam cawan petri berdiameter 9 cm.
metode inkubasi adalah memberikan Jumlah benih per cawan petri 10 atau
kondisi tumbuh yang optimal bagi 25 tergantung dari ukuran benih. Tiap
mikroorganisme terbawa benih, baik cawan petri diberi label nomor benih
yang ada di permukaan ataupun yang dan tanggal pengujian. Sebelum benih
ada di dalam jaringan benih. Dengan diletakkan, cawan dialasi dengan 2
cara tersebut maka mikroorganisme lapis kertas saring yang telah
/patogen terbawa benih, terutama dicelupkan ke dalam air bersih.
cendawan dan bakteri dapat Usahakan jangan terlalu banyak air
terdeteksi dengan mengamati (tidak tergenang). Letakan benih satu
karakteristik pertumbuhan dan struktur per satu dengan menggunakan pinset
cendawan. Pengujian kesehatan seperti Gambar 2.
benih dengan metode inkubasi yang Selanjutnya benih diinkubasi pada
sering dilakukan adalah pengujian suhu kamar dengan penyinaran lampu
dengan media kertas (Blotter-test), ultra violet 12 jam terang dan 12 jam
dan pengujian pada media agar. gelap secara bergantian selama 7
Metode Inkubasi dengan Media hari. Pada hari ke-8 dilakukan
Kertas (Blotter-Test) Metode Blotter pengamatan dengan menggunakan
adalah salah satu dari metode mikroskop stereo. Pada tiap benih
inkubasi, yaitu benih ditumbuhkan diamati karakteristik pertumbuhan
pada kertas saring basah, berbagai cendawan yang tumbuh.
diinkubasikan selama 7 hari dengan Kadang-kadang sangat sulit
penyinaran lampu ultra violet selama mengidentifikasi cendawan melalui
12 jam terang dan selama 12 jam pengamatan karakteristik
kondisi gelap secara bergantian. pertumbuhan cendawan, oleh karena
Benih yang diinkubasi tersebut diamati itu dibuat preparat dari cendawan
di bawah mikroskop dengan tersebut dan diamati dengan bantuan
pembesaran 50–60 kali untuk melihat mikroskop compoun dan kunci
pertumbuhan cendawan. identifikasi. Jika suatu cendawan telah
Cendawan yang tumbuh diamati teridentifikasi, dituliskan kode
dan didekteksi berdasarkan cendawan pada kertas blotter didekat
karakteristik keberadaan tum-buhnya cendawan yang bersangkutan.
seperti tubuh buah, konidia yang Jumlah benih yang terinfeksi suatu
muncul dari konidiofor (tangkai cendawan dihitung sebagai tingkat
konidia), spora dengan massa infeksi cendawan pada contoh benih
sporanya, sporodokium dan yang diuji.
aservulus, piknidiospora da-lam
piknidia, dan askospora dalam 2) Metode inkubasi dengan media
peritesia. kertas dengan pendinginan

1) Metode inkubasi dengan media Sebanyak 400 benih diletakkan


kertas saring dalam cawan petri yang telah dialasi

131
kertas saring seperti pada metode memudahkan dalam pengamatan.
inkubasi dengan kertas standar. Biasanya cendawan atau bakteri akan
Benih diinkubasi selama 24 jam pada membentuk koloni yang khas pada
suhu ruang dengan penyinaran lampu media agar.
ultra violet 12 jam terang dan 12 jam Dalam pelaksanaan pengujian
gelap. Pada hari ke-2 benih disimpan dengan media agar memerlukan
pada suhu –20o C selama 24 jam. persiapan yang lebih lama, relatif
Tujuan perlakuan pendinginan ter- rumit dan mahal, terutama bila
sebut adalah untuk menghambat atau menggunakan media spesifik. Sering
menekan perkecambahan benih. Hal terjadi kesulitan dalam pengamatan
ini disebabkan sering perkecambahan karena pertumbuhan koloni cendawan
benih menyulitkan secara teknis atau bakteri men-jadi berbeda atau
dalam pengamatan sehingga berubah bila menggunakan media
informasi menjadi bias. tumbuh yang berbeda dengan waktu
Setelah diberi perlakuan dingin yang berbeda pula. Kesulitan lain
kemudian benih diinkubasi selama 5 pada waktu pengamatan adalah
hari pada suhu ruang dengan pertumbuhan cendawan bukan
penyinaran lampu ultra violet 12 jam sasaran (cendawan saprofit) tumbuh
terang dan 12 jam gelap secara lebih ekstensif sehingga menekan
bergantian. pertumbuhan cendawan patogen yang
Pada hari ke-8 benih diamati menjadi sasaran pengamat-an. Untuk
seperti prosedur pengamatan metode keperluan pengujian dengan media
inkubasi dengan media kertas agar digunakan berbagai jenis media
standar. tumbuh seperti PDA dan media semi
selektif atau selektif seperti Czapek,
3) Metode inkubasi pada media agar Media BSC, Media Komada, dan lain-
lain.
Dalam metode media agar Prosedur metode inkubasi pada
inokulum terbawa benih, dideteksi media agar adalah sebagai berikut:
berdasarkan karakteristik koloni pada Media agar steril disiapkan dalam
media agar yang berkembang dari cawan petri steril. Sebanyak 400
benih. Secara umum prinsipnya sama benih dari satu contoh benih diberi
dengan prinsip dari pengujian dengan perlakuan sterilisasi permukaan
media kertas. Dalam beberapa hal dengan NaOCL 1 % selama 3 menit.
metode ini memiliki kelebihan, yaitu Kemudian benih ditiriskan pada kertas
memberikan informasi lebih relatif saring steril. Dalam banyak kasus,
lebih cepat dan cukup perlakuan sterilisasi pada permukaan
menggambarkan status kesehatan benih tidak dilakukan.
benih dibandingkan dengan metode Benih diletakkan pada media agar
media kertas, karena ketersediaan dalam cawan petri. Tiap cawan
nutrisi pada media agar ditanami 10 butir benih. Pekerjaan
memungkinkan cendawan atau bakteri penanaman benih tersebut dilakukan
tumbuh dan berkembang secara lebih secara aseptik, yaitu membersihkan
baik dan lebih cepat sehingga tempat dan alat kerja dengan bahan

132
aseptik seperti alkohol 70 %. Benih kecambah antara lain Pseudomonas
diinkubasi pada suhu kamar selama 7 spp. Media tumbuh yang digunakan
hari dengan penyinaran lampu ultra untuk pengujian gejala pada bibit/
violet 12 jam terang dan 12 jam gelap kecambah adalah media pasir, bata
secara bergantian. merah, campuran pasir dan tanah
Pengamatan dilakukan pada hari serta media buatan seperti agar air.
ke-8 tetapi sering pula dilakukan mulai Pengujian kesehatan benih dengan
hari ke-4, karena koloni cendawan gejala bibit/ kecambah mempunyai
sudah mulai tampak. Hal yang diamati beberapa kelebihan dibandingkan
adalah karak-teristik koloni dan metode yang lain.
struktur cendawan. Untuk bakteri Pengujian dengan cara ini dapat
bahkan peng-amatan sudah dapat mengamati penularan (transmisi)
dilakukan pada hari ke-2 atau ke-3. patogen dari benih ke tanaman dari
satu fase ke fase pertumbuhan
4) Uji Gejala pada Bibit/ Kecambah tanaman. Beberapa patogen tidak
mudah dideteksi dengan metode lain
Patogen dapat menghasilkan karena serangan patogen tersebut
gejala pada bibit/kecambah baik pada yang bersifat laten. Sehingga
akar, kotiledon, atau hipokotil. Benih diperlukan fase tertentu pertumbuhan
yang terinfeksi pada kondisi yang tanaman agar gejala dan
menguntungkan dapat menghasilkan perkembangan patogen dapat
gejala pada bibit sama dengan gejala dideteksi. Metode ini sangat
di lapangan, sehingga metode ini bermanfaat untuk pengujian contoh
dapat digunakan untuk mendapatkan benih yang jumlahnya terbatas seperti
informasi yang mewakili penampakan benih hasil pemuliaan pada tahap
di lapangan. Sejumlah cendawan, tertentu dan juga bermanfaat untuk
bakteri dan virus terbawa benih sering tujuan karantina. Pengujian gejala
menghasilkan gejala infeksi atau bibit/kecambah dapat digunakan untuk
serangan pada kecambah atau bibit evaluasi efektivitas perlakuan benih,
tanaman. Gejala terjadi pada akar, baik dengan kimia maupun secara
batang, daun atau seluruh bagian fisik.
kecambah atau bibit tanaman. Pada Prosedur pengujian dengan
berbagai kejadian inokulum cendawan metode media agar cair adalah
terbawa benih menyebabkan sebagai berkiut: Dengan media agar
kematian pada tanaman atau air (water agar) dilakukan dengan cara
kecambah. sebagai berikut. Tuangkan 10 ml agar
Beberapa kelompok cendawan air ke dalam tabung reaksi ukuran
terbawa benih yang sering 160x16 mm kemudia tutup dengan
menyebabkan penyakit pada kapas dan selanjutnya disterilisasi
kecambah atau bibit antara lain pada temperatur 121o C selama 15
Alternaria, Ascochyta, Colletotrichum, menit. Sebutir benih ditanam pada
Drechslera, Fusarium, Macrophomina. media agar air steril. Sebelum dan
Sedangkan kelompok bakteri yang sesudah penanaman, tabung tetap
sering menunjukkan gejala pada tertutup dengan kapas. Penanaman

133
dikerjakan secara aseptik. Tabung sandwich ELISA (DAS ELISA). Dalam
reaksi yang berisi media agar air dan indirect ELISA uji didasarkan pada
benih kemudian diletakkan pada rak adanya ikatan enzim dengan molekul
tabung reaksi dan diinkubasikan antibody yang dapat dideteksi oleh
sampai 14 hari pada temperatur ruang antiviral immunoglobulin. Sedangkan
dengan penyinaran lampu ultra violet. pada DAS ELISA, virus diikat oleh
Setelah masa inkubasi diamati gejala antibody spesifik yang kemudian
yang timbul, koloni cendawan dan bereaksi lagi dengan antibody spesifik
struktur cendawan. Pengamatan yang telah diikat oleh enzim.
sebenarnya bisa dilakukan selama Dari segi praktikal indirect ELISA
masa inkubasi. lebih sederhana dan lebih cepat
karena dalam indirect ELISA tidak
5) Uji Serologi melalui prosedur pemurnian virus,
mempersiapkan stock gamma–
Uji ELISA (Enzyme-Linked globulin (lgG), dan mela-kukan
Immuno-sorbent Assays) adalah konjugasi enzim–immuno-globulin.
pengujian serologi terutama Prosedur uji serologi adalah
digunakan untuk mendeteksi bakteri sebagai berikut: Antigen (ekstrak
dan virus terbawa benih. Prinsip tanaman yang diuji) harus
pengujian tersebut adalah reaksi in dipersiapkan terlebih dahulu
vitro antara antigen dan antibodi. (Persiapan kontrol) yaitu ekstrak
Dalam pengujian cara ini sangat tanaman sehat dan suspensi tanaman
tergantung kepada ketersediaan yang positif terinfeksi virus dalam
sejumlah antibodi yang spesifik untuk antigen buffer dengan pengenceran
patogen sasaran. Uji ELISA sebagai 1/50. Buat ekstrak antigen dengan
salah satu metode serologi untuk cara menggerus jaringan tanaman
mendeteksi virus sering digunakan yang akan diuji kemudian diencerkan
karena metode tersebut sederhana, dengan antigen buffer dengan
mudah dilakukan, cepat, sensitif, pengenceran 1/9. Masukan antigen
akurat, dan dapat digunakan untuk tersebu sebanyak 100 µl pada setiap
menguji sampel dalam jumlah besar. lubang plate ELISA.
Metode tersebut berdasarkan pada Tutup plate ELISA dengan plastik
konjugasi antara virus– antibodi dan tipis dan diinkubasikan selama 1 jam
enzim, dengan menambahkan pada suhu tumbuh 37o C atau
substrat pewarna maka adanya semalaman pada suhu kamar.
konjugasi tersebut dapat diperlihatkan. Primary (specific antiserum) harus
Dalam uji ELISA ada beberapa disiapkan terlebih dahulu. Selama
cara yang digunakan yaitu indirect inkubasi (atau sebelum uji dimulai)
ELISA, double antibody sandwich dapat dilakukan cross–adsorbtion
ELISA (DAS ELISA), DAS ELISA antiserum dengan jaringan sehat
protocol, F (ab’)2 indirect ELISA dan F dengan cara sebagai berikut.
(ab’)2 ELISA protocol, tetapi yang Jaringan sehat dihancurkan dalam
banyak digunakan adalah metode serum buffer dengan pengeceran
indirect ELISA dan double antibody 1/20. Suspensi disaring dengan

134
menggunakan kain kasa. Encerkan fotometer. Untuk menghentikan reaksi
anti-serum sesuai anjuran dalam dapat dilakukan dengan menambah
suspensi tersebut. Aduk sampai rata setetes 3 N NaOH pada tiap lubang.
dan inkubasi selama 45 menit pada
suhu 37o C. Cara Pembuatan Buffer untuk Inderect
Pencucian dilakukan dengan ELISA :
langkah-langkah sebagai berikut. PBS (Phosphate Buffered Saline) :
Kosongkan plate ELISA. Cuci plate 6) 0,05 M KH2 PO4 /
ELISA dengan PBS Tween, rendam Na2 HPO4 + 8,5 g Na Cl /l
selama 3 menit dengan PBS Tween, 7) pH 7,2
ulangi sampai 4 kali cucian. Keringkan Antigen buffer:
dengan kertas tissue. Masukan a. PBS + 0,01
primary antiserum 100 µl setiap M NaDIECA.
lubang plate ELISA. Inkubasikan plate PBS Tween (untuk mencuci)
tersebut selama 1 jam pada suhu  1 liter PBS Tween
37oC.  0,2 g KCl.
Secondary antiserum (conjugate)  0,5 ml Tween 20
harus disiapkan setelah primery Serum buffer :
antiserum yaitu dengan cara:  1 liter PBS Tween
Kosongkan plate ELISA dan cuci  20 g Polyvinylpyrrolidone (2 %)
dengan cara seperti di atas. Masukan (MW = 25.000)
konjugasi antibody– Alkaline  2 g Ovalbumin (0,2 %)
phosphatase (tersedia secara
komersial sebagai SWAREC = Swine Substrate – Buffer : DIEAB :
antirabbit enzyme conju-gate) pada Diethanolamine Buffer.
pengenceran 1/1000–1/2000 dalam  100 ml diethanolamine
serum buffer. Inkubasikan selama 1 (C4H11NO2).
jam pada suhu 37oC.
 200 ml deinonized H2O
Substrat dibuat setelah antiserum
 24 ml 5 N Hcl
siap untuk digunakan. Metoda
pembuatan substrat adalah sebagai  buat suspensi dalam deionized
berikut: Kosongkan plate ELISA dan H2O sampai mencapai volume
cuci sebagaimana di atas. Buat 1000 ml.
larutan substrat dari 1 tablet p–
nitrophenyl (PNPP), (tersedia se-cara 6) Uji Tanaman Indikator
komersial) dalam 10–15 ml
diethanolamine buffer (DIEAB). Pengujian dengan tanaman
Masukan substrat tersebut 100 µl per indikator digunakan terutama untuk
lubang. Inkubasikan selama 30 menit mendeteksi virus dan bakteri terbawa
pada suhu kamar. Reaksi positif yaitu benih. Prinsip pengujiannya adalah
apabila terjadi perubahan warna reaksi dari tanaman indikator terhadap
menjadi kuning. ekstrak/sap dari biji yang
Baca nilai absorban ultra violet diinokulasikan pada tanaman indikator
dengan menggunakan alat spektro- tersebut. Reaksi yang terjadi adalah

135
berupa gejala lokal pada daun
tanaman indikator. a. Permohonan sertifikasi

7) Uji dengan Teknologi Untuk menghasilkan benih


Biomolekuler bersertifikat, dimulai dari pengajuan
permohonan sertifikasi kepada BPSB
Teknik biomolekuler sudah mulai setempat yang dilakukan paling
digunakan dalam pengujian kesehatan lambat satu bulan sebelum tebar
benih. Teknik biomo-lekuler yang (tanam) dengan mengisi formulir.
diaplikasikan dalam pengujian Formulir isian mencakup tentang
kesehatan benih adalah Polymerase nama dan alamat pemohon
chain reaction (PCR). Teknik PCR (penangkar), letak areal, asal benih
mempunyai tingkat ketelitian yang sumber, rencana penanaman, sejarah
sangat tinggi dan dapat dilakukan lapangan, dan isolasi (jarak/waktu)
dalam waktu yang relatif singkat. yang dilakukan. Setelah diisi, formulir
Tetapi penggunaan teknik PCR untuk diserahkan dengan dilampirkan label
pengujian rutin kesehatan benih masih benih (kelas dan benih sumber) yang
terlalu mahal dalam hal bahan, akan digunakan dan denah situasi
peralatan dan tenaga pelaksana. lapangan.

4.9 Prosedur Memproduksi Benih 1) Permohonan pemeriksaan lapang


Bersertifikat pendahuluan

Seorang penangkar benih Penangkar menyampaikan


bersertifikat perlu memiliki pemberitahuan siap untuk diperiksa
pengetahuan yang cukup tentang cara lapang pendahuluan kepada BPSB
memproduksi benih bermutu dan cara setempat paling lambat 10 hari
menyimpan benih. Hal berikutnya sebelum tanam atau seminggu
adalah penguasaan pengolahan sebelum pemeriksaan lapang. Dalam
benih, tanah, dan gudang pemeriksaan ini, pengawas BPSB
penyimpanan, serta sikap jujur dan akan menguji kebenaran data
bersedia selalu mematuhi lapangan yang diajukan penangkar
peraturan/ketentuan perbenihan yang seperti dalam surat permohonan
berlaku. sertifikasi. Jika data lapangan
Prosedur untuk mendapatkan menunjukkan kesesuaian maka lahan
sertifikat dimulai dari permohonan penangkaran tersebut telah syah
sertifikasi, pengajuan pemeriksaan dinyatakan sebagai lahan produksi
pendahuluan, pemeriksaan lapang, benih bersertifikat.
pemeriksaan alat-alat panen dan
pengolahan, pengambilan sampel 2) Permohonan pemeriksaan fase
benih, dan pengajuan pemasangan vegetatif
label sertifikat.
Pemeriksaan lapangan pertama
dilakukan saat tanaman dalam fase

136
pertumbuhan vegetatif atau sekitar 30 diamati keberadaan dari CVL dengan
hari setelah tanam. Pengajuan pengamatan pada organ reproduktif,
permohonan pemeriksaan diajukan seperti warna dan bentuk bunga, serta
kepada BPSB paling lambat 7 hari saat pembungaan. Seperti pada
sebelum pemeriksaan, pemeriksaan pengawasan lapangan fase vegetatif,
akan dilakukan terhadap keberadaan penangkar benih diberi kesempatan
campuran varietas lain (CVL). Nilai untuk melakukan pengawasan ulang
standar CVL berbeda untuk setiap jika hasil pemeriksaan dinyatakan
jenis tanaman dan kelas benih yang tidak lulus. Pemeriksaan ulang pun
diproduksi. Semakin tinggi kelas hanya diberikan satu kali.
benih, semakin ketat standarnya.
Sebelum pengawas BPSB 4) Permohonan pemeriksaan fase
memeriksa, penangkar benih menjelang panen
sebaiknya melakukan roguing agar
standar lapang benih bersertifikat Pemeriksaan fase menjelang
terpenuhi. Jika hasil pemeriksaan oleh panen dilakukan bila telah lulus
pengawas BPSB menyatakan lulus, pemeriksaan lapang sebelumnya.
lahan tersebut dapat diteruskan untuk Pemeriksaan dilakukan satu pekan
proses sertifikasi selanjutnya. Jika sebelum panen (menjelang masak
lahan dinyatakan tidak lulus maka fisiologis). Permohonan pemeriksaan
penangkar diwajibkan melakukan diajukan satu minggu sebelum
roguing ulang, dan selanjutnya pemeriksaan dilakukan. Hal-hal yang
mengajukan pemeriksaan ulangan. diperiksa pada pemeriksaan ini
Pemeriksaan ulang hanya dapat meliputi komponen buah dan benih,
dilakukan satu kali. Jika haisl seperti warna dan bentuk benih. Tidak
pemeriksaan ulang lahan dinyatakan seperti pada pemeriksaan
tidak lulus, maka lahan tersebut gagal sebelumnya, pada pemeriksaan ini
untuk dijadikan areal produksi benih tidak dilakukan pemeriksaan ulang.
karena kemurniannya tidak dapat Artinya, jika lahan dinyatakan tidak
dipertanggung-jawabkan, dan hanya lulus maka secara langsung benih
diperbolehkan untuk produksi non yang dihasilkan di lahan tersebut tidak
benih. dapat dijadikan sebagai benih
bersertifikat.
3) Permohonan pemeriksaan
lapangan fase generatif 5) ermohonan pemeriksaan alat-alat
panen dan pengolahan benih
Pemeriksaan lapangan fase
generatif hanya dilakukan bila telah Selain benih, alat-alat panen dan
lulus pada tahapan pemeriksaan pengolashan benih pun dilakukan
sebelumnya. Pengajuan permohonan pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan ini
pemeriksaan lapangan fase generatif adalah untuk memastikan bahwa
(saat berbunga) dilakukan satu peralatan yang digunakan dalam
minggu sebelum pemeriksaan panen dan pengolahan benih tidak
dilakukan. Dalam pemeriksaan ini juga membawa sumber kontaminan,

137
seperti varietas lain. Pengajuan pengolahan benih. Permohonan oleh
pemeriksaan alat-alat panen dan penangkar dilakukan 1 minggu
pengolahan benih dilakukan paling sebelum pengawasan dilakukan.
lambat satu minggu sebelum panen Sebelum dilakukan pengambilan
atau bersamaan dengan pemeriksaan contoh benih, penangkar diwajibkan
lapangan fase menjelang panen. Hal telah menempatkan dan mengemas
yang dilakukan pengawas BPSB benih secara tepat. Benih telah
dalam pemeriksaan ini adalah dikemas dengan kemasan curah
menjalankan (menghidupkan) semua (belum dikemas dengan kemasan
alat pengolahan benih sehingga sisa- pemasaran) dan dikelompokkan
sisa kotoran dan benih dari proses berdasarkan lot yang tepat, misalnya
pengolahan benih sebelumnya dapat berdasarkan tanggal panen yang
keluar dan alat dapat dibersihkan. sama dari varietas yang sama. Lot
benih ditempatkan sedemikian rupa
b. Pengawasan pengolahan benih sehingga setiap wadah benih
berpeluang sama untuk diambil
Pengawasan pengolahan benih contoh benihnya. Pengawas dapat
tidak diajukan oleh penangkar benih, membatalkan pengambilan contoh
tetapi merupakan pengawasan benih jika diindikasikan adanya
langsung oleh petugas BPSB secara kelompok benih yang mencurigakan
periodik selama masa pengolahan atau susunan penempatan benih tidak
benih dengan waktu yang tidak memungkinkan semua wadah diambil
diberitahukan kepada penangkar. contoh benihnya.
Tujuan dari pengawasan ini adalah
memastikan bahwa selama dalam d. Permohonan pengawasan
pengolahan tidak terjadi kecurangan- pemasangan label sertifikat
kecurangan yang dilakukan
penangkar, misalnya mencampurkan Prosedur akhir dari proses
benih yang lulus lapangan dengan pembuatan benih bersertifikat adalah
benih kedaluwarsa atau benih tidak pengawasan pemasangan label
lulus lapangan. Jika didapatkan sertifikasi. Jika dalam pengujian
penangkar yang melakukan laboratorium, benih penangkaran
kecurangan maka proses sertifikasi dinyatakan lulus maka selanjutnya
dapat dihentikan. penangkar mengajukan pengawasan
pemasangan label sertifikat pada
c. Permohonan pengambilan benih-benih yang akan dikemas
contoh benih dengan ukuran tertentu (sesuai
kebutuhan pasar). Dalam pengajuan
Prosedur selanjutnyas adalah ini, penangkar memohon nomor seri
permohonan pengambilan contoh label sertifikasi dengan
benih guna pengujian di labora-torium mencantumkan jumlah segel (seal)
analisis mutu benih BPSB. dan label sertifikasi yang diperlukan,
Pengambilan contoh benih oleh nomor pengujian, nomor kelompok
pengawas BPSB dilakukan setelah benih yang bersangkutan, jenis,

138
varietas, jumlah wadah, berat bersih ulang. Produsen benih bersertifikat
tiap wadah, nama dan alamat wajib mengajukan pengambilan
produsen. Adapun isi label akan contoh benih, mengujikannya dan
meliputi hasil-hasil pengujian kemudian memasang label ulangan
laboratorium yang terdiri dari nilai pada kemasan benihnya. Prosedur
kadar air benih, kemurnian, daya dan pe-laksanaan dari pelabelan
tumbuh benih, sertak andungan ulang sama seperti pada prosedur
kotoran dan campuran varietas lain, pengambilan contoh dan pengawasan
selain identitas lain sesuai yang pemasangan label sebelumnya.
diajukan penangkar benih. Pengajuan pelabelan ulang dilakukan
satu bulan sebelum masa edar benih
e. Permohonan pelabelan ulang bersertifikat berakhir. Pada kemasan
benih, dicantumkan data analisis mutu
Benih bersertifikat telah benih terbaru dan dicantumkan pula
mendekati atau habis masa edarnya kode LU yang berarti Label Ulang.
dan akan diedarkan kembali harus
dilakukan pengujian dan pelabelan

139
Direktorat Jenderal Litbang Dinas Pertanian
Perbenihan Pemerintah dan Tingkat I
Swasta

BUMN
Pelepasan Swasta
BPSB

Varietas Baru
(Breeder Seed) Diperta
Tk.II

Benih Dasar BBI


(Fondation Seed)

BUMN
BBU
Swasta
Benih Pokok
(Stock Seed)

BBP BUMN
Benih Sebar Swasta
(Extention Seed)

Keterangan:
: Komando
Pemasaran : Pengawasan
Pemasaran
: Pembinaan dan
Koordinasi
: Alur benih
: Sertifikasi
PETANI

Gambar 4.13.
Skema alur pelepasan benih, produksi dan pengawasan mutu benih di Indonesia.
(Ditjentan Pangan dan Horti, 1999)

140
Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 4. siswa telah mampu menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:
1. Potensi benih tanaman
2. Dasar-dasar produksi benih
3. Menyiapkann lahan pembenihan
4. Merawat benih tanaman
5. Mengelola alat dan mesin pembenihan
6. Membiakkan tanaman dengan biji

Proses pembentukan biji Buab, biji dan perkembangan


pada tumbuhan biji Polinasi
Pembuahan adalah  Pembuahan  Penyerbukan oleh
penyatuan sel betina dan sel  Waktu antar serangga.
jantan. Hasil penyatuan pembuahan  Adaptasi bunga
disebut zigot. Zigor berisi  Pergiliran generasi  Ketidakserasian
kromosom dari individi  Penyerbukan
jantan dan betina. dengan angina
Musim penyerbukan
Teknik produksi benih tanaman Mutu benih
 Persyaratan lahan produksi  Kriteria benih bermutu
 Benih sumber  Kelas benih
 Teknik budidaya tanaman  Faktor yang mempengaruhi mutu benih.
untuk produksi benih generatif
 Alur umum pengelolaan benih
 Alat dan mesin pengolahan
benih
Penyimpanan benih
Pengujian kesehatan benih Prosedur memperoleh benih bersertifikat
 Pengamtan secara visual  Permohonan sertifikasi
 Metode pencucian benih  Permohonan pemeriksaan lapang
 Metode inkubasi pendahuluan.
 Uji gejala pada bibit/ kecambah  Permohonan pemeriksaan fase vegetatif
 Uji serologi  Permohonan pemeriksaan fase generatif
 Uji tanaman indicator  Permohonan pemeriksaan fase
menjelang panen.
 Permohonan pemeriksaan alat-alat
panen dan pengolahan benih.
 Pengawasan pengolahan benih
 Permohonan pengambilan sample benih
 Permohonan pengawasan pemasangan
label bersertifikat
 Permohonan pelabelan ulang.

141
SOAL:
1. Jelaskan proses pembentukan biji pada tumbuhan dengan bantuan angina
dan serangga
2. Bagaiman proses sertifikasi benih di Indonesia

TUGAS:
1. Lakukan kegiatan bermain peran dengan tema mendaftarkan benih vegetatif
dan benih generatif.
2. Lakukan observasi minimal pada 2 (dua) orang penangkar benih dan
lakukan wawancara terhadap teknik produksi yang biasa dilakukan.

142
BAB 5. TEKNIK PEMELIHARAAN TANAMAN HASIL PEMBENIHAN

5.1 Media Tumbuh tumbuhan. Nitoden diserap oleh


Tanah adalah tempat tumbuh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan
tumbuhan di atas permukaan bumi. Di amonium. Fosfor dibentuk pada tanah
dalam tanah terdapat air, udara dan mineral dan berbagai senyawa organik.
berbagai hara tumbuhan untuk proses Fosfor diserap oleh tanaman dalam
pertumbuhan dan perkembangan bentuk ion fospat. Belerang ditemukan
tanaman. Air yang beada dalam tanah dalam tanah mineral. Belerang diserap
sangat pentig untuk proses kimia, oleh tumbuhan dalam bentuk sulfat.
biologi dan fisika tanah. Sebagain air Kalium, kalsium dan magnesium
tanah terdapat dalam bentuk lapisan merupakan logam. Pada saat ketiga
tipis yang dinamakan air kapiler. Air logam tersebut di atas bereksi dengan
kapiler membentuk larutan tanah yang air maka akan dibebaskan ion-ion
berfungsi seba-gai sumber unsur hata kalium, kalsium dan magnesium.
tumbuhan.
Udara dalam tanah beasal dari a.Perkembangan dan Pengertian
udara atmosfir yang mengandung Tanah
sekitar 21% Okigen, 78% nitrogen, dan Pemahaman fungsi tanah sebagai
1% CO2 beserta gas lainnya. Semua media tumbuh dimulai sejak peradaban
gas tersebar dalam poripori tanah atau manusia mulai beralih dari manusia
terlarut dalam tanah. Akar dan pengumpul pangan yang tidak menetap
organisme tanah memerlukan oksigen menjadi manusia pemukim yang mulai
untuk proses pernafasan (respirasi). melakukan pemindah tanaman pangan
Oksigen dalam tanah digunakan oleh /nonpangan ke areal dekat mereka
se-mua mahluk hidup dalam tanah, baik tinggal. Pada tahap berikutnya, mulai
organisme maupun mikroor-ganisme, berkembang pemahaman fungsi tanah
sehingga konsentrasi oksigen dalam sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman
tanah akan lebih rendah dibandingakan tersebut, sehingga produksi yang
dengan oksigen di atas permukaan dicapai tanaman tergantung pada
tanah (atmosfir). kemampuan tanah dalam penyediaan
Di dalam tanah terdapat nitrogen, nutrisi ini (kesuburan tanah). Dengan
fosfor, belerang, kalium, kalsium dan berkembangnya areal perkotaan, terjadi
magnesium dalam jumlah yang relatif benturan kepentingan antara kebutuhan
banyak (unsur hara makro) dan terdapat lahan untuk sarana transportasi dan
sedikit besi, mangan, boron, seng dan pendirian bangunan dengan kebutuhan
tembaga (unsur hara mikro). Beberapa lahan pertanian, yang seringkali
tumbuhan membutuhkan beberapa menyebabkan tergusurnya lahan
unsur lain seperti natrium, molibdenum, pertanian yang produktif semata-mata
klor, flour, iod, silikon, strontium. Barium karena alasan finansial.
dan kobalt. Pada mulanya, tanah dipandang
Hara esensial (penting) sebagian sebagai lapisan permukaan bumi
besar terdapat dalam tanah. Nitogen (natural body) yang berasal dari
merupakan unsur hra yang sangt bebatuan (natural material) yang telah
penting bagi tumbuhan. Nitrogen mengalami serangkaian pelapukan oleh
merupakan ba-han baku untuk gaya-gaya alam (natural force),
penyusunan protein dan asam amino sehingga membentuk regolit (lapisan

143
berpartikel halus). Konsep ini meliputi Agrogeologi, Fisika, Kimia dan
dikembangkan oleh para Geologis pada Biologi Tanah, Morfologi dan Klasifikasi
akhir abad XIX. Hal-hal yang dipelajari Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah,
adalah (1). Perbedaan-perbedaan Analisis Bentang Lahan, Ilmu Ukur
berbagai jenis tanah dan dijumpainya Tanah, Perencanaan dan
suatu jenis tanah yang sama jika Pengembangan Wilayah.
kondisinya relatif sama. (2). Masing- Pemahaman tanah sebagai media
masing jenis tanah mempunyai tumbuh tanaman pertama kali
morfologi yang khas sebagai dikemukakan oleh Dr. H.L. Jones dari
konsekuensi keterpaduan pengaruh Cornell University Inggris, yang mengkaji
spesifik dari iklim, jasad hidup (tanaman hubungan tanah pada tanaman tingkat
dan ternak), bahan induk, topografi dan tinggi untuk mendapatkan produksi
umur tanah; dan (3). Tanah merupakan pertanian yang seekonomis mungkin.
hasil evolusi alam yang bersifat dinamis Kajian tanah dari aspek ini disebut
sepanjang masa. edaphologi (edaphos = bahan tanah
Dinamika dan evolusi alam ini subur), namun pada realitasnya kedua
terhimpun dalam definisi bahwa tanah definisi selalu terintegrasi. Kajian
adalah "bahan mineral yang tidak padat Edaphologi ini antara lain meliputi
(unconsolidated) terletak di permukaan Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah
bumi, yang telah dan akan tetap dan Air, Agrohidrologi, Pupuk dan
mengalami perlakuan dan dipengaruhi Pemupukan, Ekologi Tanah dan
oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan Bioteknologi Tanah, sedangkan yang
yang meliputi bahan induk, iklim merangkum kajian Pedologi dan
(termasuk kelembaban dan suhu), Edaphologi sekaligus antara lain meliputi
organisme (makro dan mikro) dan Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi
topografi pada suatu periode waktu Kesesuaian Lahan dan Tata Guna
tertentu". Satu penciri-beda utama Lahan, Pengelolaan Tanah Rawa,
adalah tanah ini secara fisik, kimiawi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
biologis, serta ciri-ciri lainnya umumnya Lingkungan.
berbeda dibanding bahan induknya, Tanah pada masa kini sebagai
yang variasinya tergantung pada faktor- media tumbuh tanaman didefinisikan
faktor pembentuk tanah tersebut. sebagai: "Lapisan permukaan bumi yang
Pengertian ini disebut sebagai secara fisik berfungsi sebagai tempat
definisi pedologis (pedo = gumpal tumbuh dan berkembang sistem
tanah). Dalam definisi yang lain ilmu perakaran penopang tegak-tumbuhnya
tanah adalah ilmu pengetahuan alam tanaman dan penyuplai kebutuhan air
murni dalam hal: (1) asal mula dan dan udara; secara kimiawi berfungsi
pembentukan tanah yang tercakup sebagai gudang dan penyuplai hara atau
dalam bidang kajian genesis tanah, dan nutrisi (senyawa organik dan anorganik
(2) nama-nama, sistematik, sifat sederhana dan unsur-unsur esensial
kemampuan dan penyebaran berbagai seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe,
jenis tanah yang tercakup dalam bidang Mn, B, Cl, dan lain-lain); dan secara
kajian Klasifikasi dan Pemetaan Tanah. biologis berfungsi sebagai habitat biota
Hasil kajian tanah secara pedologis ini (organisme) yang berpartisipasiaktif
dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyediaan hara tersebut dan
dasar dalam pemanfaatan masing- zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)
masing jenis tanah secara efisien dan bagi tanaman", yang ketiganya secara
rasional. Kajian Pedologi antara lain integral mampu menunjang produktivitas

144
tanah untuk menghasilkan biomasa, baik memahami, (2) fungsi tanah sebagai
tanaman pangan, obat-obatan, industri pelindung tanaman dari serangan hama
perkebunan, maupun kehutanan". dan penyakit dan dampak negatif
Atas dasar definisi ini maka tanah pestisida limbah industri berbahaya
sebagai media tumbuh mempunyai tersebut. Oleh karena itu, dalam buku ini
empat fungsi utama, yaitu sebagai (1). dituturkan dalam kerangka pengertian
Tempat tumbuh dan berkembangnya fenomena ini.
perakaran yang mempunyai dua peran
utama. (2). Penyokong tegak- b. Profil Tanah
tumbuhnya trubus (bagian atas) Secara vertikal tanah
tetanaman. (3). sebagai penyerap zat- berdifferensiasi membentuk horizon-
zat yang dibutuhkan tanaman. (4). horizon (lapisan-lapisan) yang berbeda-
Penyedia kebutuhan primer tanaman beda baik dalam morfologis seperti
untuk melaksanakan aktivitas ketebalan dan warnanya, maupun
metabolismenya, baik selama karakteristik fisik, kimiawi, dan biologis
pertumbuhan maupun untuk masing-masingnya sebagai konsekuensi
berproduksi, meliputi air, udara dan bekerjanya faktor-faktor lingkungan
unsur-unsur hara. (5). Penyedia terhadap: (1) bahan induk asalnya
kebutuhan sekunder tanaman yang maupun (2) bahan-bahan eksternal,
berfungsi dalam menunjang aktivitasnya berupa bahan organik sisa-sisa biota
supaya berlangsung optimum, meliputi yang hidup di atasnya dan mineral non
zat-zat aditif yang diproduksi oleh biota bahan induk yang berasal dari letusan
terutama mikroflora tanah seperti (a). gunung api, atau yang terbawa oleh
zat-zat pemacu tumbuh (hormon, vitamin aliran air. Susunan horizon-horizon
dan asam-asam organik khas). (b). tanah dalam lapisan permukaan bumi
antibiotik dan toksin yang berfungsi setebal 100-120 cm disebut sebagai
sebagai anti hamapenyakit tanaman di profil tanah.
dalam tanah. (c). senyawa-senyawa Profil Tanah merupakan irisan
atau enzim yang berfungsi dalam vertikal tanah dari lapisan paling atas
penyediaan kebutuhan primer tersebut hingga ke bebatuan induk tanah
atau transformasi zat-zat toksik eksternal (regolit), yang biasanya terdiri dari
seperti pestisida dan limbah industri horizon-horizon O-A-E-B-C- R. Empat
berbahaya; serta. (d). Habitat biota lapisan teratas, yang masih dipengaruhi
tanah, baik yang berdampak positif cuaca disebut Solum Tanah, horizon O-
karena terlibat langsung atau tak A disebut lapisan tanah atas dan horizon
langsung dalam penyediaan kebutuhan E-B disebut lapisan tanah bawah
primer dan sekunder tanaman tersebut, Meskipun tanah terdiri dari
maupun yang berdampak negatif karena beberapa horizon, namun bagi
merupakan hama dan penyakit tanaman. tetanaman yang sangat penting adalah
Fungsi-fungsi tanah yang horizon O - A (lapisan atas) yang
sedemikian vitalnya dalam penyediaan biasanya mempunyai ketebalan di
bahan pangan, papan dan sandang bagi bawah 30 cm, bahkan bagi tanaman
manusia (juga bagi hewan) ini berakar dangkal seperti padi, palawija
membawa konsekuensi bahwa seorang dan sesayuran yang paling berperan
ahli tanah tidak saja dituntut untuk adalah kedalaman di bawah 20 cm. Oleh
berpengetahuan tentang: (1) tanah karena itu, istilah kesuburan tanah
sebagai tempat tumbuh dan penyedia biasanya mengacu kepada ketersediaan
kebutuhan tanaman, tetapi juga harus hara pada lapisan setebal ini, yang

145
biasanya disebut sebagai lapisan olah. mengandung bahan; organik tanah atau
Namun bagi tetanaman perkebunan dan belum mengalami pelindian (leaching)
kehutanan (pepohonan) untuk jangka hara secara intensif, sehingga relatif
panjang lapisan tanah bawah juga akan subur, sedangkan tanah yang berwarna
menjadi sumber hara dan air. terang atau pucat berarti berBOT (bahan
Kegunaan langsung dari organik tanah) rendah atau telah
pengamatan profil tanah ini antara lain mengalami pelindian hara intensif,
adalah untuk mengetahui (1). sehingga relatif miskin. Tanah yang
Kedalaman lapisan olah atau solum berwarna homogen bersih menunjukkan
tanah yang merupakan indikator potensi sirkulasi udara (aerasi) dan airnya
kedalaman akar tanaman untuk (drainase) baik, berarti kadar oksigennya
berpenetrasi, makin dangkal berarti cukup, sehingga proses oksidasi
makin tipis sistem perakarannya, berjalan baik, sedangkan tanah yang
sehingga jika makin besar bobot atau berwarna tak bersih atau bebercak
tinggi tanaman akan makin mudah menunjukkan aerasi dan drainasenya
tanaman untuk tumbang. Informasi ini tidak baik, sehingga proses oksidasi dan
dapat menuntun kita dalam memilih jenis reduksinya terjadi secara bergantian.
tanaman dan teknik penanamannya. Proses reduksi yang lama pada tanah
(2). Kelengkapan atau differensiasi kering berkadar besi tinggi akan
horizon pada profil tanah merupakan menimbulkan bercak-bercak senyawa
indikator umur tanah atau proses-proses ferro yang berwarna kekuningan,
pembentukan (genesis) yang telah sedangkan proses oksidasi yang lama
dilaluinya, makin lengkap atau makin pada tanah rawa akan menghasilkan
berdiferensiasi horizon-horizon tanah senyawa ferri yang berwarna kecoklat-
berarti makin tua umur tanah, namun merahan.
kelengkapan atau diferensiasi horizon ini
akan makin berkurang atau makin baur c. Komponen Tanah
apabila tanah mengalami erosi. Pada Tanah mineral yang dapat berfungsi
tanah-tanah muda seperti Regosol, yang sebagai media tumbuh ideal secara
banyak terdapat di sekitar Indralaya, 0I material tersusun oleh 4 komponen,
Sumatera Selatan, profilnya dapat tanpa yaitu bahan padatan (mineral dan bahan
horizon. Pada tanah dewasa seperti organik), air dan udara. Berdasarkan
andosol, yang banyak terdapat di volumenya, maka tanah secara rerata
Kabupaten Muara Enim dan Lahat, terdiri dari: (1) 50% padatan, berupa
Sumatera Selatan, profilnya lengkap 45% bahan mineral dan 5% bahan
seperti sketsa pada Gambar 1.1. di atas, organik, dan (2) 50% ruang pori, berisi
sedangkan pada tanah-tanah tua seperti 25% air dan 25% udara.
Podsolik di sekitar Palembang dan Khusus untuk tanah gambut yang
Prabumulih serta tanah latosol di banyak tersebar di kawasan rawa
Kabupaten Muara Enim Sumatera Sumatera Selatan, Jambi, Riau,
Selatan, yang telah tererosi berat atau Kalimantan dan Papua, komposisi ini
telah mengalami pencucian intensif relatif berlainan, karena bagian
mempunyai profil yang umumnya tanpa padatannya 100% dapat berupa bahan
atau sedikit lapisan olah (horizon 0 dan organik, sedangkan ruang porinya 100%
A). dapat terisi air, sehingga ketiadaan
Warna tanah merupakan indikator bahan mineral dan udara pada tanah ini
sifat kimiawi tanah. Tanah yang merupakan masalah utama dalam
berwarna gelap berarti banyak

146
pemanfaatannya menjadi lahan yang melepaskan CO2 dan untuk
pertanian produktif. oksidasi enzimatik oleh mikrobia
Secara alamiah proporsi komponen- autotrofik (mampu menggunakan
komponen tanah sangat tergantung senyawa anorganik sebagai sumber
pada (1). Ukuran partikel penyusun energinya). (2). CO2 bagi mikrobia
tanah, makin halus berarti makin padat fotosintetik, dan (3). N2 bagi mikrobia
tanah, sehingga ruang porinya juga akan pengikat N.
menyempit, sebaliknya jika makin kasar. Beberapa gas seperti CO2 dan N2
(2). Sumber bahan organik tanah, tanah ini serta NH3, H2 dan gas-gas lainnya
bervegetasi akan mempunyai proporsi baik yang berasal dari proses
BOT tinggi, sebaliknya pada tanah dekomposisi bahan organik maupun
gundul (tanpa vegetasi). (3). Iklim berasal dari sisa-sisa pestisida atau
terutama curah hujan dan temperatur, limbah industri, apabila berkadar relatif
saat hujan dan evaporasi (penguapan) tinggi dapat menjadi racun baik bagi
rendah proporsi air meningkat (dan akar maupun bagi mikrobia tanah.
proporsi udara menurun), sebaliknya Adanya sirkulasi udara (aerasi) yang
pada saat tidak hujan dan evaporasi baik akan memungkinkan pertukaran
tinggi, dan (4). Sumber air, tanah yang gas-gas ini dengan 02 dari atmosfer,
berdekatan dengan sungai akan lebih sehingga aktivitas mikrobia autotrofik
banyak mengandung air ketimbang yang yang berperan vital dalam penyediaan
jauh dari sungai. unsur-unsur hara menjadi terjamin dan
toksisitas gas-gas tersebut ternetralisir.
d. Fungsi Utama Tanah sebagai Air tanah berfungsi sebagai
Media Tumbuh komponen utama tubuh tetanaman dan
Masing-masing komponen tanah biota tanah. Sebagian besar
tersebut berperan penting dalam ketersediaan dan penyerapan hara oleh
menunjang fungsi tanah sebagai media tanaman dimediasi oleh air, malah
tumbuh, sehingga variabilitas keempat unsur-unsur mobil seperti N, K dan Ca
komponen tanah ini akan berdampak dominan diserap tanaman melalui
terhadap variabilitas fungsi tanah bantuan mekanisme aliran massa air,
sebagai media tumbuh. baik ke permukaan akar maupun
transportasi ke daun. Oleh karena itu,
tanaman yang mengalami kekurangan
air tidak saja akan layu tetapi juga akan
mengalami defisiensi hara. Untuk
menghasilkan 1 g biomass kering,
tanaman membutuhkan sekitar 500 g
air, yang 1 %nya mengisi setiap unit sel-
sel tanaman.
Bahan organik dan mineral tanah
terutama berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara bagi tetanaman dan biota
Gambar 5.1.
Sketsa proporsi komponen-komponen
tanah. Bahan mineral melalui bentuk
tanah mineral partikel-partikelnya merupakan
Udara tanah misalnya berfungsi penyusun ruang pori tanah yang tidak
sebagai gudang dan sumber gas (1). O2 saja berfungsi sebagai gudang udara
yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk
tanaman untuk melaksanakan respirasi, akar berpenetrasi, makin sedikit ruang

147
pori ini akan makin tidak berkembang untuk bersirkulasi dengan udara
sistem perakaran tanaman. Bahan (drainase dan aerasi). Sifat fisik lain
organik merupakan sumber energi, yang penting adalah warna dan suhu
karbon dan hara bagi biota heterotrofik tanah. Warna mencerminkan jenis
(pengguna senyawa organik), sehingga mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi,
keberadaan BOT (bahan organik tanah) intensitas pelindian dan akumulasi
akan sangat menentukan populasi dan bahan-bahan yang terjadi, sedangkan
aktivitasnya dalam melepaskan hara-- suhu merupakan indikator energi
hara tersedia yang dikandung BOT matahari yang dapat diserap oleh
tersebut. bahan-bahan penyusunan tanah.
Dalam berpenetrasi ini, pada Tanah yang gembur akan
kondisi ideal perakaran tanaman dapat memberikan kelonggaran bagi per-
tumbuh dan berpenetrasi baik secara kembangan akar serta memper-
lateral maupun vertikal sejauh beberapa lancarkan persediaan oksigen dan
cm per hari, sehingga tanaman jagung drainase yang baik. Ketersediaan
dewasa yang ditanam berjarak 100 cm oksigen juga diperlukan untuk proses
dapat mempunyai sistem perakaran dan aktivitas jasad renik tanah yang
yang saling bersentuhan dengan menguraikan bahan organik menjadi
kedalaman lebih dari 2 meter. Bahkan unsur hara yang selanjutnya dapat
tanaman alfalfa diketahui dapat diserap oleh tanaman. Contohnya
mencapai kedalaman sampai 7 m, adalah bakteri Rhizobum sp. Pada
dengan rerata 2-3 m. Tanaman kedelai leguminoceae akan membantu proses
dapat berpenetrasi hingga 35 cm lateral penangkapan N2 dari udara dan akan
dan 1 m horizontal. Makna terpenting dikonversi menjadi Nitrat, sedangkan
dari makin berkembangnya sistem bakteri Nitratasi akan merubah NO2
perakaran ini adalah makin banyaknya menjadi NO3.
hara dan air yang dapat diserap Drainase tanah yang baik akan
tanaman, sehingga makin terjamin mencegah penggenangan air, mengatur
kebutuhannya selama proses suhu dan kelembaban tanah sesuai
pertumbuhan dan produksinya, dan dengan yang dibutuhkan oleh tanaman.
akhirnya makin produktif suatu areal Selain itu, dengan drainase yang baik
lahan. akan terhindar perkembangan berbagai
patogen seperti cendawan yang
5.2. Sifat Fisik Tanah merugikan.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Secara keseluruham sifat-sifat fisik
fungsi pertama tanah sebagai media tanah ditentukan oleh (1). Ukuran dan
tumbuh adalah sebagai tempat akar komposisi partikel-partikel hasil
mencari ruang untuk berpenetrasi pelapukan bahan penyusunan tanah.
(menelusup), baik secara lateral atau (2). Jenis dan proporsi komponen-
horizontal maupun secara vertikal. komponen penyusunan pertikel-pertikel
Kemudahan tanah untuk dipenetrasi ini ini. (3). Keseimbangan antara suplai
tergantung pada ruang pori-pori yang air, energi dan bahan dengan
berbentuk di antara partikel-partikel kehilangannya; dan (4). Intensitas
tanah (tekstur dan struktur), sedangkan reaksi kimiawi dan biologis yang telah
stabilitas ukuran ruang ini tergantung atau sedang berlangsung.
pada konsistensi tanah terhadap
pengaruh tekanan. Kerapatan porosotas
tersebut menentukan kemudahan air

148
5.2.1 Tekstur (drainase dan aerasi baik: air dan udara
Tekstur tanah menunjukkan banyak tersedia bagi tanaman), tetapi
komposisi partikel penyusun tanah makin mudah pula air untuk hilang dari
(separat) yang dinyatakan sebagai tanah, dan sebaliknya. (2). Makin tidak
perbandingan proporsi (%) relatif antara poreus tanah akan makin sulit akar
fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00- untuk berpenetrasi, serta makin sulit air
0,20 mm atau 2000-200 µm, debu (silt) dan udara untuk bersirkulasi (drainase
(berdiameter 0,20-0,002 mm atau 200-2 dan aerasi buruk: air dan udara sedikit
µm) dan liat (clay) (<2 µm). Partikel tersedia), tetapi air yang ada tidak
berukuran di atas 2 mm seperti kerikil mudah hilang dari tanah. (3). Oleh
dan bebatuan kecil tidak tergolong karena itu, maka tanah yang baik
sebagai fraksi tanah, tetapi harus dicerminkan oleh komposisi ideal dari
diperhitungkan dalam evaluasi tekstur kedua kondisi ini, sehingga tanah ber-
tanah. Klasifikasi ukuran, jumlah dan tekstur debu dan lempung akan
Was permukaan fraksi-fraksi tanah mempunyai ketersediaan yang optimum
menurut sistem USDA dan Sistem bagi tanaman, namun dari segi nutrisi
Internasional tertera pada Tabel 5.1. tanah lempung lebih baik ketimbang
berikut: tanah bertekstur debu.
Tabel 5.1. memperlihatkan bahwa makin Fraksi pasir umumnya didominasi
kecil ukuran separat berarti makin oleh mineral kuarsa (SiO2) yang sangat
banyak jumlah dan makin luas tahan terhadap pelapukan, sedangkan
permukaannya per satuan bobot tanah, fraksi debu sanya berasal dari mineral
yang menunjukkan makin padatnya feldspar dan mika yang cepat lapuk,
partikel-partikel per satuan volume pada saat pelapukannya akan
tanah. Hal ini berarti makin banyak membebaskan sejumlah hara, sehingga
ukuran pori mikro yang terbentuk, tanah bertekstur debu umumnya lebih
sebaliknya jika ukuran separat makin subur ketimbang tanah tekstur pasir.
besar. Uraian ini menunjukkan bahwa
Tanah yang didominasi pasir akan fraksi pasir dan debu lebih berperan
banyak mempunyai pori-pori makro secara fisik, sedangkan karena sebagian
(besar) (disebut lebih poreus), tanah fraksi liat yang rukuran <1 µm
yang didominasi debu akan banyak merupakan koloid atau partikel
mempunyai pori-pori meso (sedang) bermuatan listrik yang aktif sebagai situs
(agak poreus), sedangkan yang pertukaran anion atau kation, maka
didominasi liat akan banyak mempunyai fraksi liat lebih berperan secara kimiawi
pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus. ketimbang secara fisik.
Hal ini berbanding terbalik dengan luas Perbedaan jumlah dan luas
permukaan yang terbentuk, luas permukaan partikel-partikel per satuan
permukaan mencerminkan luas situs volume tanah, maka di lapangan jika
yang dapat bersentuhan dengan air, tanah yang telah dibasahi dirasakan
energi atau bahan lain, sehingga makin dengan kulit jari-jari tangan, maka fraksi
dominan fraksi pasir akan makin kecil pasir akan terasa kasar dan tidak lekat,
daya menahan tanah terhadap ketiga fraksi debu akan terasa agak halus dan
material ini, dan sebaliknya jika liat yang agak lekat, tetapi tidak licin, sedangkan
dominan. Sebagai hasilnya, maka (1). fraksi liat akan terasa halus, lekat, dan
Makin poreus tanah akan makin mudah licin.
akar untuk berpenetrasi, serta makin Tekstur tanah dibagi menjadi 12
mudah air dan udara untuk bersirkulasi kelas seperti tertera pada Tabel 5.2.

149
menunjukkan bahwa suatu tanah mendekati kebenaran atau makin identik
disebut bertekstur pasir apabila dengan basil penetapan di laboratorium.
mengandung minimal 85% pasir, Cara ini disebut metode rasa, dilakukan
bertekstur debu apabila berkadar dengan mengambil sebongkah tanah
minimal 80% debu dan bertekstur liat seberat kira-kira 10 g, pecahkan
apabila berkadar minimal 40% liat. perlahan, basahi dengan air
Tanah yang berkomposisi ideal yaitu secukupnya, lalu pijit di antara jari
22,5- 52,5% pasir, 30-50% debu dan jempol dan telunjuk, geser-geserkan jari
10–30% liat disebut bertekstur telunjuk sambil merasai derajat
Lempung. kekasaran, kelicinan, dan kelengketan
Berdasarkan kelas teksturnya maka partikel-partikel tanah. Melalui
tanah digolongkan menjadi (1). Tanah perbandingan rasa ketiganya maka
bertekstur kasar atau tanah berpasir secara kasar tekstur tanah dapat
berarti tanah yang mengandung minimal diperkirakan, misalnya indra kulit
70% pasir atau bertekstur pasir atau merasakan partikel-partikel (1). Terasa
pasir berlempung (tiga macam). (2). kasar, tanpa rasa licin dan tanpa rasa
Tanah bertekstur halus atau tanah lengket, serta tidak bisa membentuk
berliat berarti tanah yang mengandung gulungan atau lempengan kontinu, maka
minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, berarti tanah bertekstur pasir. (2).
liat berdebu atau liat berpasir (3 Sebaliknya jika partikel tanah terasa
macam). (3). Tanah bertekstur sedang halus, lengket dan dapat dibuat
atau tanah berlempung, terdiri dari (a). gulungan atau lempengan kontinu, maka
Tanah bertekstur sedang tetapi agak berarti tanah bertekstur liat. (3). Tanah
kasar meliputi tanah yang bertekstur bertekstur debu akan mempunyai
lempung berpasir (Sandy Loam) atau partikel-partikel yang terasa agak halus
lempung berpasir halus (dua macam). dan licin tetapi tidak lengket, serta
(b). Tanah bertekstur sedang meliputi gulungan atau lempengan yang
yang bertekstur lempung berpasir terbentuk rapuh atau mudah hancur.
sangat halus, lempung (Loam), lempung (4). Tanah bertekstur lempung akan
berdebu (Silty Loam) atau debu (silt) (4 mempunyai partikel-partikel yang
macam), dan (c). Tanah bertekstur mempunyai rasa ketiganya secara
sedang tetapi agak halus mencakup proporsional, apabila yang terasa lebih
lempung liat (Clay loam), lempung liat dominan adalah sifat pasir, maka berarti
berpasir (Sandy clay Loam) atau tanah bertekstur lempung berpasir, dan
lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) seterusnya.
(3 macam). Hasil penetapan menurut metode
Melalui pengetahuan tentang sifat- rasa ini akan makin baik apabila untuk
sifat fraksi pasir, debu dan liat setiap titik pengamatan dilakukan
sebagaimana dijelaskan sebelumnya, beberapa kali, paling tidak tiga kali (tiga
apabila kelas tekstur tanah diketahui, ulangan).
maka gambaran umum tentang sifat fisik Di Laboratorium, tekstur tanah
tanah dapat diperkirakan. umumnya ditetapkan melalui dua
Di lapangan tekstur tanah dapat metode, yaitu metode pipet (kurang teliti)
ditetapkan berdasarkan kepekaan indra atau metode hidrometer "Bouyoucos"
perasa (kulit jari jempol dan telunjuk) (lebih teliti), yang keduanya didasarkan
yang membutuhkan pengalaman dan pada perbedaan kecepatan jatuhnya
kemahiran, makin peka indra perasa ini, partikel-partikel tanah di dalam air
hasil penetapannya akan makin dengan asumsi bahwa kecepatan

150
jatuhnya partikel yang berkerapatan bertekstur lempung berpasir ketimbang
(density) sama dalam suatu larutan akan yang bertekstur liat dan pasir
meningkat secara. linear apabila radius berlempung. Namun keduanya tumbuh
partikel bertambah secara secara ideal pada tanah bertekstur pasir apabila
kuadratik: disertai dengan irigasi. Pada kondisi
tanpa irigasi, tanah lempung
memberikan sifat-sifat fisik yang baik
sebagaimana diuraikan sebelumnya,
sehingga sistem perakarannya leluasa
2 gr 2 dp  d  untuk berkembang.
V Tanah yang lebih baik adalah tanah
9n bertesktur lempung berpasir ketimbang
tekstur lempung terkait dengan
di mana : kebutuhan tanaman kentang terhadap
V = kecepatan jatuhnya partikel ruang untuk perpanjangan dan
(cm detik-1) pembesaran umbinya. Pinus resinosa
g = percepatan karena gravitasi (cm ideal pada tanah bertekstur lempung
detik-1) berpasir meskipun jika dibanding
dp = kerapatan partikel (g cm-3) dengan tanah bertekstur pasir yang
d = kerapatan larutan (g cm-3) diberi air irigasi.
r = radius partikel (cm) Pada tanah-tanah di daerah tropika,
n = viskositas absolut larutan (dyne nisbah debu : Liat merupakan kriteria
detik cm-3). penting dalam mengevaluasi fenomena
seperti: (1) migrasi liat, (2) taraf
Melalui metode hidrometer tersebut pelapukan fisik, dan (3) umur bahan
(1). fraksi pasir merupakan partikel- induk tanah; serta (4) klasifikasi tanah
partikel yang turun ke dasar suspensi (Lal, 1979).
selama kurang dari 40 detik. (2). fraksi
debu turun antara 40 detik hingga 5.2.2 Struktur
hampir dua jam, sedangkan. (3). Apabila tekstur mencerminkan
sisanya yang masih tersuspensi ukuran partikel dari fraksi-fraksi tanah,
merupakan fraksi liat. maka struktur merupakan kenampakan
Proporsi hasil penetapan masing- bentuk atau susunan partikel-partikel
masing fraksi tanah ini kemudian primer tanah (pasir, debu dan liat indi-
dicocokkan dengan proporsi pada vidual) hingga partikel-partikel sekunder
segitiga tekstur (Gambar 3.1), misalnya (gabungan partikel-partikel primer yang
contoh tanah o berkadar pasir 25%, disebut ped (gumpalan) yang
debu 25% dan liat 50%, maka berarti membentuk agregat (bongkah). Tanah
tanah bertekstur liat. yang partikel-partikelnya belum
Peran tekstur tanah sebagaimana bergabung, terutama yang bertekstur
diuraikan di atas akan memengaruhi pasir, disebut tanpa struktur atau
pertumbuhan dan produksi tanaman, berstruktur lepas, sedangkan tanah
hasil penelitian pengaruh tekstur tanah bertekstur liat, yang terlihat massif (padu
terhadap produksi jagung dan kentang tanpa ruang pori, yang lembek jika
tertera pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 ini basah dan keras jika kering) atau
menunjukkan bahwa jagung ideal apabila dilumat dengan air membentuk
tumbuh pada tanah bertekstur lempung, pasta disebut juga tanpa struktur.
sedangkan kentang ideal pada tanah

151
Tabel 5.1. Klasifikasi ukuran, jumlah dan luas permukaan fraksi-fraksi tanah menurut
Sistem USDA dan Sistem Internasional
Separat tanah Diameter (mm) Jumlah partikel Was permukaan
USDA Internasional (g-1) (cm2 g-1)
Pasir sangat kasar 2,00-1,00 - 90 11
Pasir kasar 1,00-0,50 - 720 23
Pasir sedang 0,50-0.25 - 5.700 45
Pasir - 2,00-0,20 4,088 29
Pasirhalus 0,25-0,10 - 46.000 91
Pasir sangat halus 0,10-0,05 - 722.000 227
Debu 0,05-0,002 - 5.776.000 454
Debu - 0,02-0,002 2.334.796 271
Liat*) <0,002 <0,002 90.250.853.000 8.000.000

Struktur tanah berfungsi terbentuk dari berbagai ukuran pori-pori


memodifikasi pengaruh tekstur terhadap yang berinterkoneksi, stabilitas dan
kondisi drainase atau aerasi tanah, durabilitasnya, (2). mengatur retensi
karena susunan antar ped atau agregat dan pergerakan air tanah yang meliputi:
tanah akan menghasilkan ruang yang (a), difusi gas dari dan ke atmosfer, (b).
lebih besar ketimbang susunan mengontrol proliferasi (pertumbuhan)
antarpartikel primer. Oleh karena itu, akar dan perkembangannya, (c)
tanah yang berstruktur baik akan Kemudian secara langsung atau tak
mempunyai kondisi drainase dan aerasi langsung terkait dengan (d). erosi air
yang baik pula, sehingga lebih atau angin. (e). penggenangan dan
memudahkan sistem perakaran aerasi tanah. (f). stres tanaman akibat
tanaman untuk berpenetrasi dan kekeringan. (g). pelindian atau
mengabsorpsi (menyerap) hara dan air, kehilangan hara-hara tanaman; dan (h).
sehingga pertumbuhan dan produksi temperatur tanah.
menjadi lebih baik. Hal ini terbukti dari Di lapangan, struktur tanah
percobaan pemupukan yang dideskripsikan menurut (1). tipe,
mendapatkan bahwa produksi jagung indikator bentuk dan susunan ped, yaitu:
pada tanah tanpa pupuk tetapi bulat, lempeng, balok dan prisma. (2).
beragregat baik ternyata 2,3 kali lebih kelas, indikator bentuk struktur yang
besar ketimbang produksi pada tanah terbentuk dari ped-ped penyusunnya,
beragregat buruk yang diberi pupuk. menghasilkan 7 tipe struktur tanah,
Penanaman melindungi agregat tanah sebagaimana tertera pada Tabel 3.4,
dari hantaman air hujan, sehingga makin dan (3). gradasi, indikator derajat
rapat tajuk tanaman akan makin baik agregasi atau perkembangan struktur,
pengaruhnya terhadap agregat tanah. yang dibagi menjadi (a) tanpa struktur,
Struktur tanah mempunyai peran jika agregasi tak terlihat atau berbatas
sebagai regulator yang (1). tidak jelas atau baur dengan batas-batas
menyinambungkan arah pipa yang alamiah, (b) lemah, jika ped sulit

152
terbentuk tetapi terlihat, (c) sedang, jika Secara umum terdapat tiga
ped dapat terbentuk dengan baik, tahan kelompok bahan koloidal (partikel
lama dan jelas, tetapi tak jelas pada berdiameter <1 µm) yang bertindak
tanah utuh, dan (d) kuat, jika ped kuat, sebagai agen perekat (cementing agent)
pada tanah utuh jelas terlihat dan antar partikel-partikel dalam proses
ped terikat lemah namun tahan jika pembentukan agregat (agregasi) tanah,
dipindahkan dan hanya terpisah apabila yaitu (1) Mineral-mineral Liat koloidal.
tanah terganggu. (2) Oksida-oksida besi dan mangan
koloidal, dan (3) Bahan organik koloidal,
Mekanisme pembentukan struktur termasuk hasil aktivitas dan perombakan
dimulai dari butiran tunggal atau dari sel-sel mikrobia.
bentuk masif. Apabila berasal dari butir- Oleh karena koloid-koloid ini
butir tunggal, maka perkembangannya bermuatan negatif, maka molekul-
dimulai dari pengikatan partikel-partikel molekul air yang dapat bertindak secara
tanah membentuk cluster (gerombol) dipolar (bermuatan + dan -) terjerap
yang kemudian menjadi ped. (adsorpsi) ke permukaan koloid liat
Lima mekanisme utama yang tersebut. Pada saat air menguap, maka
menyatukan partikel-partikel ini meliputi: lempeng-lempeng liat akan berdekatan
(1) aktivitas penetrasi akar pada saat dan dibantu oleh agen perekat, maka
berkembang, (2) pergerakan air yang terjadilah agregasi.
mengikuti arah perkembangan akar Pada tanah horizon A di Wisconsin
menyebabkan terjadinya pengikisan dan USA urutan kepentingan agen-agen
pemecahan tanah yang kemudian pengikat pembentuk ped berdiameter >
memicu pembentukan ped; dan (3) 0,5 mm adalah sebagai berikut (1).
aktivitas keluar masuknya fauna tanah, Secara umum lendir mikrobial>Fe-
(4). Pembasahan dan pengeringan oksida>C-organik> liat. (2). Lempung
yang merenggang-ciutkan partikel- berdebu Parr: lendir mikrobial>liat>Fe--
partikel dan (5). Pencairan dan oksida> C-organik. (3). Lempung berliat
pembekuan yang juga merenggang- Almena : lendir mikrobial>Fe-oksida.
ciutkan partikel-partikel. (4). lempung berliat Miami : lendir
Stabilitas ped yang terbentuk (juga mikrobial>Fe-oksida>C-organik, dan
agregat) ter-gantung pada dua kondisi, (5). lempung berliat Kewaunee : Fe-
yaitu (1). Keutuhan tanah permukaan oksida>liat>lendir mikrobial.
ped pada saat rehidrasi, dan (2). Pentingnya peran lendir (gum)
Kekuatan ikatan antar koloid-partikel di mikrobial sebagai agen pengikat adalah
dalam ped pada saat basah. menjamin kelangsungan aktivitas
Stabilitas ped ini dapat ditentukan mikrobia dalam proses pembentukan
melalui metode penyaringan basah. ped (dan agregasi) tersebut. Polimer-
Dalam metode ini, tanah kering polimer organik yang merupakan
diletakkan dalam saringan kemudian polisakarida berbobot-molekul besar
dicelupkan ke dalam air, air segera dapat berasal dari lendir ekstraseluler
meresap dan mendesak udara yang atau dinding-dinding sel-sel mikrobia,
terperangkap di ruang-ruang pori tanah, membentuk jaringan seperti jala yang
ped yang tidak kuat terhadap tekanan ini efektif dalam menyatukan partikel-
akan pecah dan rusak, turun lewat partikel tanah. Hidroksi polimer-polimer
lobang-lobang saringan. Ped-ped yang ini dan atom-atom oksigen permukaan
tertinggal merupakan ped yang stabil liat membentuk ikatan-ikatan hidrogen
terhadap air. sebagai jembatan pengikat, sedangkan

153
terhadap partikel nonkoloidal, polimer- agen pengikat yang terpenting adalah
polimer ini bertindak sebagai lem Fe-oksida karena tingginya kadar Fe-
perekat. Miselia jamur dan aktinomisetes oksida pada tanah ini.
juga efektif sebagai agen pengikat ini.
Pada tanah Latosol di daerah tropis,

Tabel 5.3. Pengaruh kelas tekstur dominan lapisan atas tanah terhadap
produksi jagung dan kentang
Produksi (per hektar)
Kelas tekstur dominan
Jagung (ton) Kentang (Ton)
Liat 5,030 -
Lempung 6,287 28,00
Lempung berpasir 5,030 33,60
Pasir berlempung 3,772 28,00
Pasir (+ irigasi) 7,544 33,60

Tabel 5.4. Deskripsi tipe-tipe struktur tanah


Tipe struktur Deskripsi Ped Lokasi horizon
1. Granuler Relatif tak poreus, kecil dan agak bulat; tidak A
terikat membentuk ped.
2. Remah = 1 tetapi relatif poreus; antarped tidak terikat. A
3. Lempeng Seperti tumpukan susunan piringan yang E tanah
berikatan lemah; disebut plat jika tebal dan hutan atau Bt
laminar jika tipis. tanah liat
4. Balok bersudut Seperti balok-balok yang terbentuk dari ikatan Bt
ped-ped yang sisi-sisinya bersudut tajam.
lkatan antar ped ini sering putus membentuk
balok-balok kecil.
5. Balok persegi = 4, tetapi ped-ped penyusun bersisi-sisi bulat Bt
agak persegi.
6. Prisma Seperti pilar-pilar berpermukaan rata yang te- Bt
rikat oleh ped prisma lainnya sebagai penyela.
Ped prisma ini ada yang pecah membentuk ped
7. Kolumnar balok kecil.
= 6, tetapi berpermukaan bulat melingkar yang Bt
diikat secara lateral oleh ped pilar lainnya
sebagai penyela.
terhadap pertumbuhan dan produksi
5.2.3 Aerasi Tanah tanaman akibat tertekannya (1).
Aerasi tanah merupakan istilah Pertumbuhan dan perkembangan
yang mengindifikasikan kondisi tata- perakaran tanaman. (2). Respirasi
udara (keluar-masuknya udara) dalam akar. (3). Absorpsi (penyerapan) air
tanah. Aerasi baik berarti keluar- dan unsur hara. Serapan hara yang
masuknya udara dari hambatan, paling terganggu adalah kalium,
sedangkan aerasi buruk berarti kiemudian kalsium, magnesium, nitrogen
sebaliknya. Pada tanah beraerasi dan fosfor (4). Aktivitas mikrobia yang
bueruk, akan terjadi penghambatan terkait dengan kesuburan tanah.

154
Hal ini terutama terkait dengan difusi oksigen di udara tanah, sehingga
proses respirasi akar tanaman yang peningkatan kadar air tanah akan
menyerap O2 dari udara tanah dan menghambat penetrasi oksigen ini yang
melepaskan CO2 sehingga jika aerasi kemudian menyebabkan tertekannya
buruk akan terjadi akumulasi CO2 dan respirasi akar. Hasil penelitian
defisit O2 konsrkuensinya respirasi akar menunjukkan bahwa akar kebanyakan
dan aktivitas mikrobia aerobik (mutlak tanaman ideal pada laju difusi oksigen
butuh oksigen) yang terlibat dalam minimal 30 x 10 cm menit, tidak mampu
penyediaan hara akan terganggu, maka berpenetrasi ke dalam tanah apabila laju
penyerapan hara melalui mekanisme difusi kurang dari 20 x 10 cm menit, dan
aktif yang membutuhkan energi kimiawi pada kondisi jenuh air terjadi defisit
(ATP) hasil proses respirasi juga akan oksigen yang menyebabkan matinya
terhambat. Kemungkinan secara tanaman. Pada kacang kapri dan tomat,
keseluruhan akan menghambat derisiensi oksigen selama 24 jam saja
perkembangan dan pertumbuhan telah menghambat pertumbuhannya.
tanaman. Pada tomat terlihat setelah 10-15 hari
Pada kondisi aerasi baik kadar CO2 kemudian dengan penurunan bobot
udara tanah lebih tinggi 6-7 kali (jika terjadi pada 45-50 hari kemudian
aerasi buruk dapat hingga 10-100 kali), dengan penurunan bobot hingga 25%
kadar O2 lebih rendah dan kadar N2, yang baru pulih setelah 70 hari.
lebih tinggi daripada kandungan CO2, Kepekaan tanaman terhadap aerasi
O2 dan N2 atmosfer. Hal ini di samping tanah yang buruk atau defisiensi oksigen
disebabkan oleh (1). Adanya respirasi adalah sebagai berikut (1). Peka: tomat,
akar (juga mikroflora fotosintetik dan kentang, biet gula, kacang pea dan
fauna tanah) seperti dijelaskan diatas, barlei. (2). Sedang: jagung, gandum,
dan (2). Aktivitas mikrobia dalam oat, dan kedelai. (3). Agak tahan:
dekomposisi bahan organik yang sorgum (dapat terendam beberapa hari),
melepaskan gas CO2 dan N2 rumput sudan dan reed canary, dan (4).
(denitrifikasi), serta fiksasi N2 (seperti Toleran: willow, padi, cattail, dan
bakteri rhizobium), CO2 (mikrobia beberapa sedge yang dapat menyerap
heterotrofik) dan O2 (mikrobia aerobik), udara ke dalam perakarannya yang
terutama terkait dengan (3). tenggelam. Pada padi mekanisme ini
Kecenderungan udara yang mengalir terjadi karena adanya interkoneksi
dari temperatur tinggi (tanah) ke pembuluh udara dalam korteks, yang
temperatur udara (atmosfer) terutama di dapat menyuplai oksigen asalkan
malam hari dan sebaliknya di siang hari, trubusnya menyembul ke udara.
dan (4). Adanya gas-gas yang berdifusi Kadar CO2 pada udara tanah
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi bervariasi antara 0,1-5,0% dan jika
rendah (N2 dan CO2 dari tanah ke udara aerasi buruk dapat mencapai hampir
dan O2 dari udara ke tanah). 20%. Pada kondisi tergenang (reduksi)
Umumnya tanaman tumbuh normal udara tanah juga banyak mengandung
pada saat pori tanah terisi udara >10% gas methan, hidrogen sulfida dan
oksigen, idealnya sekitar 21%. Di amoniak. Faktor-faktor yang
bawah kadar 10% pertumbuhan akan mempengaruhi kadar CO2 –O2 udara
terhambat dan akan berhenti sama tanah tertera pada Tabel 3.8 yang
sekali apabila kadarnya kurang dari 2%. secara umum merupakan
Laju difusi oksigen di dalam air adalah konsekuensinya terhambat aktivitas akar
10 ribu kali lebih kecil ketimbang laju dan mikrobia, serta difusi yang

156
menyebabkan naiknya kadar CO2 dan oleh Anders Celcius (ahli Astronomi
turunnya kadar O2. Swedia), yang kemudian paling umum
digunakan di dunia. Satu sentigrade =
5.2.4 Temperatur Tanah 1/100 dari total perbedaan anatar
Temperatur (suhu) adalah temperatur air pada titik didih di bawah
suatu sifat tanah yang sangat penting tekanan atmosfer baku {700 mm Hg
secara langsung mempengaruhi (merkuri)}. (b). Interval temperatur ini
pertumbuhan tanaman dan juga juga digunakan untuk menyatakan
terhadap kelembaban, aerasi, struktur, temperatur absolut (derajat Kelvin),
aktivitas mikrobial, dan enzimatik, namun skalanya dimulai pada -273,18
dekomposisi serasah/sisa tanaman dan oC sebagai titik nol, dan (c). Pada tahun

ketersediaan hara-hara tanaman. 1724 seorang blower gelas bangsa


Temperatur tanah merupakan salah satu Jerman “Fahrenheit” mengembangkan
faktor tumbuh tanaman yang penting sistem graduasi temperatur dengan
sebagaimana halnya air, udara dan menggunakan tem-peratur terbeku dari
unsur hara. Proses kehidupan bebijian, campuran amonium khlorida – es – air
akar tanaman dan mikrobia tanah sebagai titik nol dan panasa darah
secara langsung dipengaruhi oleh sebagai titik 100 oF. (d). Hubungan
temperatur tanah. Laju reaksi kimiawi ketiga skala temperatur ini adalah :
meningkat dua kali lipat untuk setiap 10o
kenaikan temperatur. oK = oC + 273
Temperatur tanah sangat oC = (oF – 32) x 0,556

memperngaruhi aktivitas mikrobial oK – 273 = oC = 0,556 oF – 17,8

tanah. Aktivotas ini sangat terbatas pada


temperatur di bawah 10oC, laju optimum Jumlah panas yang ada dalam suatu
aktivitas biota tanah yang bodi disebut seabgaai kapasitas thermal
menguntungkan terjadi pada temperatur atau kapasitas panas. Kapasitas thermal
18–30oC, seperti bakteri pengikat N suatu substansi dapat didefinisikan
pada tanah berdrainase baik. Nitrifikasi sebagai jumlah panas yang dibutuhkan
berlangsung optimum pada temperatur untuk mengubah temperatur per tahun
sekitar Pada temperatur di atas 30oC. satuan bobot massa substansi tersebut.
Pada temperatur di atas 30oC lebih Satuan kapasitas panas adalah gram
banyak unsur K-tertukar dibebaskan per kalori (g cal-1), yaitu jumlah panas
ketimbang pada temperatur yang lebih yang dibutuhkan untuk mengubah
rendah, sehingga penyerapannya oleh temperatur 1 gram air dari 15 menjadi 16
akar juga meningkat. Pada temperatur di oC. Panas spesifik adalah kapasitas

atas 40oC, mikrobia umumnya menjadi panas suatu substansi yang


inaktif. dihubungkan dengan sifat air, yang
Temperatur adalah istilah untuk berpanas-spesifik air = 1 cal g-1,
menyatakan intensitas atau level panas sedangkan kebanyakan mineral-mineral
yang berfungsi sebagai indikator level penyusun tanah panas-spesifik hampir
atau derajat aktivitas molekuler. Dalam 0,2 cal g-1. secara umum semua
“Handbook of Chenistry and Physics”, substansi berkapasitas-panas lebih kecil
temperatur didefibisikan sebagai “kondisi dari air (Kohnke, 180).
suatu bodi yang menentukan transfer Temperatur tanah ditentukan
panas ke atau dari bodi lainya”. oleh interaksi sejumlah faktor dengan
Temperatur dinyatakan dalam derajat dua sumber panas, yaiut radiasi sinar
(a). Skala sentigrade pada tahun 1742 matahari dan langit (dominan), serta

157
konduksi dari interior anah (sangat dan (b) insulasi oleh udara, uap air,
sedikit). Faktor-faktor eksternal awan, debu, kabut, salju, tetanaman,
(lingkungan) yang ber-peran dan mulsa. (2). Didaerah Temperate,
menyebabkan terjadinya perubahan radiasi yang diterima permukaan bumi
temperatur tanah meliputi: adalah 100 – 800 langleys per hari, yang
secara rata-rata setara dengan
oK= oC + 273 kebutuhan energi untuk
oC= (oF – 32) x 0,556 mengevaporasikan lapisan air setebal 1
oK – 273 = oC = 0,556 oF – 17,8 cm diperlukan 560 langleys. Namun
demikian hanya sebagian dari total
Jumlah panas yang ada dalam radiasi ini yang tersedia untuk menyuplai
suatu bodi disebut sebagai kapasitas energi yang dibutuhkan untuk evaporasi
thermal atau kapasitas panas. Kapasitas dan transpirasi tersebut. Sisa energi ini
thermal suatu substansi dapat jika tidak terpakai untuk menaikan
didefinisikan sebagai jumlah panas yang temperatur tanah dan fotosintesis,
dibutuhkan untuk mengubah temperatur direradiasikan kembali ke langit.
per satuan bobot massa substansi Radiasi solar terjadi sebagai radiasi
tersebut. Satuan kapasitas tanah adalah gelombang pendek dengan panjang
gram per kalori (g cal-1 ), yaitu jumlah gelombang antara 0,3 – 5,0 um.(1).
panas yang dibutuhkan untuk mengubah Radiasi dari langit, yang berkontribusi
temperatur 1 gram air dari 15 menjadi 16 relatif besar dalam menyuplai panas
oC. Panas spesifik adalah kapasitas pada tanah di areal yang sinar
panas suatu substansi yang mataharinya dapat menembus atmosfer
dihubungkan dengan sifat air ini, yang bumi. (2). Konduksi panas dari
berpanas – spesifik air = 1 cal g-1 , atmosfer. Oleh karena konduksi panas
sedangkan kebanyakan mineral-mineral yang menerobos udara adalah sedikit,
penyusun tanah berpanas-spesifik maka efeknya terhadap temperatur
hampir 0,2 cal g -1 . secara umum semua tanah hanya penting apabila terjadi
substansi berkapasitas – panas lebih kontak dengan tanah. (3). Kondensasi,
kecil dari air (Kohnke, 1980). merupakan proses eksothermik. Apabila
Temperatur tanah ditentukan oleh uap air dari atmosfer atau dari
interaksi sejumlah faktor, dengan dua kedalaman tanah yang berbeda
sumber panas, yaitu radiasi sinar berkondensasi di dalam tanah maka
matahari dan langit (dominan), serta akan terjadi peningkatan temperatur
konduksi dari interior tanah (sangat tanah, hingga 5 oC atau lebih. (4).
sedikit). Faktor-faktor eksternal Evaporsi, merupakan proses
(lingkungan) yang berperan endothermik yang berefek kebalikan .
menyebabkan ter-jadinya perubahan (5). Curah hujan berperan menurunkan
temperatur tanah meliputi : (1). Radiasi temperatur tanah. (6). Insulasi, dapat
solar. Jumlah panas matahari yang berupa tanaman penutup tanah, mulsa,
mencapai permukaan bumi adalah 2 cal salju, awan dan asap yang menghalangi
g-1 cm-2 menit-1 atau 2 langleys menit -1 , sampainya radiasi matahari ke
namun yang benar-benar diterima oleh permukaan tanah, dan (7). Vegetasi,
permukaan tanah jauh berkurang, melalui pengaruhnya terhadap
tergantung pada : (a) sudut temu antar transpirasi, repleksi radiasi dan energi
matahari –muka tanah yang dipengaruhi yang digunakannya untuk fotosintesis
oleh latitudo, musim, waktu, kecuraman akan menurunkan temperatur iklim mikro
dan arah lereng, serta altitudo lokasinya,

158
dan secara tidak langsung juga Ativitas biologi menghasilkan panas,
temperatur tanah. sehingga makin besar aktivitas ini kan
Faktor-faktor internal (tanah) yang makin banyak pans yang dibebaskan ke
berperan meliputi : tanah. Tanah yang berkadar BOT , hara
, dan udara tinggi, serta berapa derajat
(1) Kapasitas thermal. lebih tinggi ketimbang tanah yang
Tanah mineral kering mempunyai biologisnya tidak aktif.
panas spesifik hampir 0,2 cal g-1 , yang
berarti setiap 1 cm3 (biasanya disingkat (4) Radiasi
cc) tanah kering yang tersusun oleh 50 Radiasi dari tanah ke atmosfer yang
% padatan dan 50 % ruang pori akan terjadi secara kontinu, makin tinggi
mempunyai panas spesifik sebesar 0,5 x temperatur tanah akan makin besar
2,65 x 0,2 = 0,265 cal cm3 (atau rerata radiasinya.
0,25 cal cm3 ) oleh karena panas spesifik
udara sangat kecil sehingga dapat (5) Struktur, Tekstur dan
diabaikan. Kelembaban Tanah.
Tanah yang ruang – porinya terisi Tanah padat mempunyai
air akan berpanas-spesifik = 0,265 + konduktivitas thermal lebih besar
(0,5 x 1,0) = 0,675 cal cm3 , yang ketimbang tanah yang gembur, akibat
nilainya akan menurun tergantung udara yang mengisi tanah gembur ini
proporsi kadar air tanahnya. Panas mempunyai konduktivitas thermal yang
spesifik es hanya 0,5 cal cm3 . panas jauh lebih rendah ketimbang air, apalagi
spesifik gambut secara gravimetris ketimbang partikel-partikel tanah.
(bobot) akan jauh lebih besar ketimbang
tanah mineral, tetapi secara volumetris (6) Garam-garam terlarut
tidak banyak berbeda. Tanah organik Garam terlarut mempengaruhi
biasanya mempunyai banyak ruang pori, evaporsi, kesuburan tanah dan aktivitas
sehingga dalam keadaan jenuh akan biologis tanah, sehingga secara tidak
berpanas-spesifik besar, yaitu sekitar langsung berpengaruh terhadap
0,9 cal cm3. temperatur tanah. Kadar garam yang
tinggi akan menenkan aktivitas biologis
(2) Konduktivitas dan difusivitas ini.
thermal.
Konduktivitas bahan-bahan 5.2.5 Warna Tanah
pembentuk tanah dan sebagian besar Warna merupakan salah satu sifat
partikel-partikel tanah adalah sekitar fisik tanah yang lebih banyak digunakan
0,005 cal detik -1 cm -1 oC-1. udara untuk pendeskripsian karakter tanah,
berkonduktivitas 100 kali lebih kecil karena tidak mempunyai efek langsung
sedangkan air hanya sekitar seperlima terhadap tetanaman tetapi secara tidak
ketimbang mineral pembentuk tanah langsung berpengaruh lewat dampaknya
tersebut. Oleh karena itu, tanah-tanah terhadap temperatur dan kelembaban
berstruktur lepas lagi kering akan tanah.
mempunyai konduktivitas thermal yang Warna tanah meliputi putih, merah,
sangat rendah (0,0003-0,0005 cal detik - coklat, kelabu, kuning, dan hitam,
1 cm -1 oC-1). kadangkala dapat pula kebiruan atau
kehijauan. Kebanyakan tanah
(3) Aktivitas biologis. mempunyai warna yang tak murni tetapi
campuran kelabu, coklat, dan bercak

159
(rust), kerapkali 2-3 warna terjadi dalam sebentar (intermitten) akibat adanya
bentuk spot-spot, disebut karatan kelebihan air dan buruknya aerasi yang
(mottling). terjadi secara temporer.
Warna tanah merupakan komposit Tanah basah atau lembab terlihat
(campuran) dari warna-warna lebih gelap ketimbang tanah kering,
komponen-komponen penyusunnya. karena terkait dengan perbedaan nyata
Efek komponen-komponen terhadap dari sifat refraktif (aksi pembiasan
warna komposit ini secara langsung cahaya) komponen padatan tanah dan
proporsional terhadap total permukaan udara, sehingga warna pada tanah
tanah yang setara dengan luas kering akan banyak direfleksikan.
permukaan spesifik dikali proporsi Warna merupakan indikator kondisi
volumetrik masing-masingnya terhadap iklim tempat tanah berkembang atau
tanah, yang bermakna materi koloidal asal bahan induknya, tetapi pada kondisi
mempunyai dampak terbesar terhadap tertentu warna sering pula digunakan
warna tanah, misalnya humus dan besi- sebagai indikator kesuburan atau
hidroksida yang secara jelas kapasitas produktivitas lahan, secara
menentukan warna tanah. Besi-oksida umum dikatakan bahwa
berwarna merah, coklat-karatan atau Makin gelap tanah berarti makin
kuning tergantung derajat hidrasinya, tinggi produktivitasnya. Dengan
besi-tereduksi berwarna biru-hijau, berbagai pengecualian mempunyai
kuarsa umumnya berwarna putih. urutan : putih. Kuning, kelabu,merah,
Batukapur berwarna putih, kelabu, atau coklat-kekelabuan, coklat-kekaratan
kadangkala olive-hijau, dan feldspar Coklat dan hitam. Yang merupakan
mempunyai banyak warna tetapi resultante dari hal-hal berikut: (1).
dominan merah, tergantung tipe dan kadar bahan organik yang berwarna
proporsi mantel-besinya. belap, makin tinggi makin gelap. (2).
Karatan merupakan warna hasil intensitas pelindian unsur-unsur hara
pelarutan dan pergerakan beberapa pada tanah tersebut, makin intensif
komponen tanah, khusunya besi (Fe) makin terang, atau (3). warna terang
dan mangan (Mn), selama musim hujan, mencerminkan dominannya kuarsa,
yang kemudian mengalami presipitasi yaitu mineral yang tanpa nilai nutrisional
(pengendapan) dan deposisi (perubahan sama sekali, sehingga makin dominan
posisi) ketika tanah mengalami makin terang, dan
pengeringan. Hal ini terutama dipicu Pada tanah muda, warna
oleh terjadinya : (a) reduksi besi dan merupakan indikator jenis bahan
mangan ke bentuk larutan, dan (b) induknya, sedangkan tanah-tanah tua,
oksidasi yang menyebabkan terjadinya merupakan indikator iklim tempat
pada tanah yang rendah kadar besi atau perkembangannya, baik iklim makro
mangannya, sedangkan karatan maupun iklim tanah. Iklim hangat akan
berwarna gelap terbentuk apabila besi menghasilkan tanah-tanah berwarna
dan mangan tersebut mengalami merah, khususnya jika tanah
presipitasi. Karatan-karatan yang berdrainase baik. Warna terang
terbentuk ini tidak segera berubah kerapkali merupakan hasil intesifnya
meskipun telah dilakukan perbaikan pelindian besi dari tanah, yang
drainase. umumnya bersamaan dengan hilangnya
Warna bercak pada tanah juga berbagai unsur hara, sehingga tanah
merupakan indkator terjadinya proses berwarna terang sering dikaitkan dengan
reduksi-oksidasi secara sebentar- rendahnya produktivitas.

160
Warna juga memengaruhi kondisi menjadi kisaran hue : 0 – 2,5 2,5 – 5,0
tanah lainnya melalui efeknya terhadap 5,0 – 7,5 dan 7,5 – 10, yang pada kartu
energi radiant. Benda berwarna hitam warna hanya tertulis 2,5 5,0 7,5 dan 10.
dan gelap cenderung lebih banyak Value atau briliance
menyerap energi matahari ketimbang (kecemerlangan) yang mengekspresikan
benda berwarna terang atau putih, variasi berkas sinar yang terjadi jika
sehingga pada saat matahari bersinar, dibandingkan warna putih absolut. Value
tanah-tanah hitam dan gelap cenderung ini merujuk pada gradasi warna dari
lebih hangat ketimbang tanah-tanah putih (skala 10) ke hitam (skala 0), dan
terang atau putih. Lebih banyaknya Chroma didefinisikan sebagai gradasi
energi panas yang tersedia dalam tanah kemurnian dari warna, atau derajat
akan lebih mendorong laju evaporasi, pembeda adanya perubahan warna dari
namun adanya mulsa atau vegetasi kelbu atau putih netral (skala 0) ke
penutup tanah atau mengeliminasi warna lainnya (skala 19).
perbedaan ini. Dilapangan, ambil tanah
secukupnya (kira-kira 5 g) cocokan
5.2.6 Klasifikasi Warna dengan warna yang ada di buku
Gelombang elektromagnetik yang Munsell, misalnya warna tanah terletak
dikenal sebagai sinar visibel (dapat pada kartu Hue 2,5 YR, value 3 dan
dilihat mata) mempunyai panjang chroma 4, ditulis 2,5 YR ¾ berarti
gelombang sekitar 0,38 – 0,75  m. warnanya dark reddish brown (coklat
Efek sinar dari berbagai panjang kemerahan gelap).
gelombang yang memengaruhi mata
(impresi) sangat bervariasi. Perbedaan 5.3 Sifat Kimia Tanah
imperasi inilah yang disebut sebagai Sifat kimia tanah yang penting bagi
“warna”. budidaya tanaman adalah derajat
Dalam pengklasifikasian warna keasaman atau pH tanah. Pada
tanah, metode yang telah dikenal luas umumnya tanaman membutuhkan
oleh banyak Soil Specialist adalah kondisi lahan yang netral dengan pH
“Sistem Munsell”, yang membedakan sekitar 7,0. derajat keasaman tanah ini
warna tanah secara langsung dengan akan lebih banyak berpengaruh pada
bantuan kolom-kolom warna standar. fase pertumbuhan tanaman dan
Warna ini dibedakan berdasarkan tiga perkembangan selanjutnya. Hal ini
faktor basal (basic) berupa komponen karena pH tanah berkaitan dengan
warna, yaitu hue, value dan chroma, kemampuan tukar ion yang terjadi di
yang mendasari penyusunan variasi dalam tanah yang pada akhirnya akan
warna pada kartu-kartu Munsell : menentukan ketersediaan unsur hara
Hue merujuk pada spektral atau kualitas yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
warna yang dominan, yang merupakan Derajat kemasaman tanah yang tidak
pembeda antara merah dari kuning, dan sesuai dengan syarat perkembangan
lainnya. Dalam hue ini warna dipilah tanaman menakibatkan pertumbuhan
menjadi 10 warna, yaitu : Y (yellow = tanaman terganggu dan akhirnya akan
kuning), YR (yellow – red) , R (red = memberikan hasil yang tidak
merah), RP (red – purple), P (Purple = memuaskan. Derajat kemasaman tanah,
ungu), PB (purple – brown), B (brown = akan berpengaruh juga terhadap
coklat), BG (brown – gray), G (gray = kehidupan jasad renik atau mikro-
kelabu), dan GY (gray – yellow), organisme tanah yang berperan dalam
kemudian setiap warna ini dibagi

161
perombakan bahan organik menjadi sangat dibutuhkan oleh tanaman,
unsur hara. membantu melarutkan unsur hara yang
Seperti yang telah disebutkan di tidak dapat larut dalam air melalui
atas, aktivitas jasad renik dalam proses biologis. Jasad renik juga dapat
perombakan bahan organik menjadi membantu proses nitrifikasi, yaitu fiksasi
unsur hara sangat penting bagi nitrogen dari udara menjadi senyawa
tanaman. Ini merupakan salah satu sifat nitrit dan kemudian menjadi senyawa
biologis tanah yang perlu diperhatikan nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh
dalam memilih tanah untuk keperluan akan tanaman. Dengan demikian akan
budidaya. Sifat biologis tanah akan menyuburkan tanah.
membantu tersedianya unsur hara yang

Tabel 5.5. Penggolongan tanah berdasarkan suhu.


Rerata temperatur tanah Beda temperatur musim panas – musim dingin (oC)
tahunan (oC)
≥5 ≤5
<8 Frigid Isofrigid
8 - 15 Mesik Isomesik
15 – 22 Thermik Isothermik
< 22 Hyperthermik Isohyperthermik

Gambar 5.2 .
Perkembangan kesuburan tanah (Encarta, 2006)

5.4 Teknik Pengolahan Tanah umumnya terdiri dari tanah yang


Pengolahan lahan terdiri dari merupakan tempat tumbuh tanaman.
persiapan lahan, pengolahan tanah dan Oleh karena itu tanah yang akan
pembuatan bedengan. Lahan untuk ditanami harus dipersiapkan sebaik
budidaya secara konvensional pada

162
mungkin sehingga tanaman bisa tumbuh menjadi gembur dan subur, agar
dengan subur dan hasilnya memuaskan. tanaman bisa tumbuh dengan subur dan
Sebelum melakukan pengolahan memberikan banyak hasil. Pengolahan
tanah hendaknya lahan dibersihkan (penggemburan) tanah ini bisa dilakukan
terlebih dahulu dari sisa-sisa tanaman dengan cangkul atau dengan bajak
yang ada, misalnya rerumputan dan sedalam 20-30 cm.
semak yang tumbuh pada lahan Setelah kegiatan pengolah tanah,
tersebut. Hal ini bertujuan untuk tahap berikutnya yang harus dikerjakan
memudahkan pengolahan tanah. adalah pembuatan bedengan. Fungsi
Pembersihan lahan ini dapat dilakukan bedengan adalah memudahkan
dengan pembabatan, dan pencabutan. perawatan tanaman, pengaturan air,
Semua bahan organik yang terkumpul penanaman benih atau bibit tanaman.
diupayakan untuk diproses menjadi Dengan adanya bedengan maka akan
kompos dengan menggunakan terbentuk saluran-saluran pembuangan air
dekomposer (bio-fertilizer) dan antagonis yang sekaligus bisa digunakan sebagai
patogen tular tanah, sehingga diperoleh jalan untuk mengamati atau merawat
kompos siap pakai yang mengandung tanaman. Bedengan biasanya dibuat
mikroflora tanah yang berfungsi untuk dengan ukuran lebar 1-1,2 meter,
meningkatkan kesuburan tanah dan panjang 10-15 meter (tergantung luas
berdampak positif untuk tanaman yang lahan), tinggi 15-20cm, dan jarak antara
dibudidayakan. bedengan 30-40 cm.
Pada tanah basah seperti tanah Pembuatan lubang tanam dan
sawah, pembersihan lahan dilakukan pemberian pupuk dasar. Pembuat-an
dengan membabat atau membenamkan lubang tanam dilakukan dengan membuat
sisa tanaman ke dalam tanah yang lubang dan menggemburkan tanah
terendam air. Untuk mempercepat disekitar tanah tersebut. Lubang tanam
proses pengomposan pada tanah sawah ini dibuat dengan ukuran lebar 15-20 cm,
dapat ditambahkan bio-fertilizer dan dalam 20-25 cm dan jarak antar lubang
dekomposer yang bersifat anaerob. 60 x 70 cm atau 60 x 60 cm.
Pengolahan tanah merupakan
kegiatan yang dilakukan agar tanah

Gambar 5.3.
Pengolahan tanah. A. Pengolahan tanah di lahan kering dengan menggunakan traktor. B. Pengolahan tanah
di lahan sawah dengan menggunakan hand tractor.

163
Setelah pembuatan lubang menyiapkan koki (bio-fertlizer) dan
tanam sesegera mungkin diberi dokter tanaman (bo-pestisida).
pupuk dasar. Pemberian pupuk dasar
diupayakan berupa pupuk organik 5.5 Teknik Penanaman
(kompos/pupuk kandang) yang Penanaman merupakan aktivitas
mengandung bio-fertilizer dan utama yang akan menentukan tingkat
antagonis. Penambahan kedua bahan keberhasilan suatu usahatani. Aktivitas
tersebut dimaksudkan untuk melakukan yang dilaku-kan adalah menanam bibit
kegiatan preventif (pencegahan) agar pada kondisi yang optimal bagi
tanaman terhindar dari serangan pertumbuhan dan perkembangan
patogen (penyebab penyakit) dan tanman sehingga tidak ada yang mati
menyiapkan beberapa unsur hara yang dan mampu menghasilkan produksi
tersedia bagi tanaman. Pada kalangan seperti yang direncanakan.
petani sering disebut sebagai Pola tanam dapat dilakukan berupa
menyiapkan koki (bio-fertlizer) dan sistem tunggal atau inter-cropping.
dokter tanaman (bo-pestisida). Pada umumnya pola tanam diterapkan
menyesuaikan dengan pola tenam
sebelumnya. Untuk mendapatkan areal
penanaman yang sebaik-baiknya
dianjurkan untuk menetapkan pola
tanam terlebih dahulu. Pola tanam erat
kaitannya dengan keoptimuman jumlah
pohon per hektar. Ada empat pola
tanam yang dianjurkan, diantaaranya
adalah pola tanam segi empat, pola
tanam segitiga, dan pola tanam
campuran.
Gambar 5.4.
Pembuatan bedengan dengan menggunakan
X x x x x x
traktor x
X x x x x x
x
Setelah pembuatan lubang X x x x x x
tanam sesegera mungkin diberi x x x
x
X x x x x
pupuk dasar. Pemberian pupuk dasar X
x
x x x
X x x x
diupayakan berupa pupuk organik x x x x x
(kompos/pupuk kandang) yang X x x x

mengandung bio-fertilizer dan


antagonis. Penambahan kedua bahan Gambar 5.5
tersebut dimaksudkan untuk melakukan Bebeberapa alternatif pola penenaman
kegiatan preventif (pencegahan) agar
tanaman terhindar dari serangan Jumlah benih yang harus disemai adalah +
patogen (penyebab penyakit) dan 1,5 kali jumlah kebutuhan bibit/tanaman.
menyiapkan beberapa unsur hara yang Jika Anda ingin menanam 2400 pohon
tersedia bagi tanaman. Pada kalangan maka jumlah benih cabe yang hams
petani sering disebut sebagai anda semai dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :

163
Jumlah Benih Cabe = 1,5 x (jumlah bibit/1200) x 10 gram
= 1,5 x 2400/1200 x 10 gram
= 30 gram atau + 3 pack atau
3 bungkus@ 10 gram.

Jumlah Benih Tomat = 1,5 x (jumlah bibit/1500) x 10 gram

Catatan:
Jumlah benih cabe per 10 gram sekitar 1.200 biji
Jumlah benih tomat per 10 gram sekitar 1.500 biji

Agar persemaian berhasil dengan Umumnya media semai yang dapat


baik, Anda dapat memililih tempat Anda gunakan untuk benih tomat dan
persemaian dengan sifat-sifat sebagai cabe adalah campuran pasir dan pupuk
berikut : kandang dengan perbandingan 1:1. Pasir
 Dekat dengan sumber air mempunyai sifat aerasi (udara dapat
 Bebas dari gangguan hewan/hama keluar dan masuk secara bebas) dan
 Mudah transportasi drainase (mampu mengalirkan air) yang
baik, sedangkan pupuk kandang
 bebas dari gangguan cuaca (banjir,
menyediakan unsur hara (zat makanan)
cahaya matahari secara langsung)
yang diperlukan oleh bibit tomat dan
 Benih tomat dan cabe yang akan cabe.
disemaikan direndam dengan air Lima hari setelah benih tomat dan
hangat (50°60°C) terlebih dahulu cabe ditebar akan keluar kecambah.
selama 6-12 jam Siramilah kecambah tersebut setiap hari
 Selanjutnya benih direndam dalam dengan menggunakan hand sprayer atau
larutan fungisida (± 2-4 gram/liter) gembor (semprotan tanaman dari
selama 30 menit. plastik).
Perendamanan benih bertujuan untuk
melunakkan kulit benih sehingga air dan
udara mudah masuk ke dalam benih
sehingga mendorong proses
perkecambahan. Untuk mencegah
masuknya penyakit ke dalam benih
dilakukan perendaman dengan
fungisida (dapat dibeli di toko pertanian).
Benih tomat dan cabe berukuran kecil (+
diameter 0,2-0,4 cm). Oleh sebab itu benih
tersebut disebar merata pada media
persemaian. Media persemaian yang baik Gambar 5.6.
adalah tanah yang subur, gembur, Hand sprayer untuk menyiram kecambah
mempunyai aerasi (aliran udara) dan
drainase (aliran air) yang baik.

165
Bila jarak tanam dan pola tanam ditanam di lapangan peka terhadap sinar
telah ditetapkan, serta bibit sudah siap matahari. Bila tersedia tenaga dan
tanam, maka penanaman dapat bahan yang cukup, bibit dapat diberi
dilakukan. Rencana penanaman naungan sementara dengan
sebaiknya diiringi dengan rencana menancapkan pelindung bibit.
pemeliharaan tanaman sehingga bibit
yang ditanam dapat tumbuh dan 5.6 Pemupukan
berkembang dengan baik untuk jangka Pupuk merupakan bahan yang dapat
waktu yang cukup lama. Dua minggu menyediakan unsur hara pada tanaman.
sebelum penenaman terlebih dahulu Pupuk dapat berbentuk pupuk organik
harus disiapkan lubang tanam yang (pupuk alam) ataupun pupuk
berukuran seuai dengan ukuran bibit. anorganik (buatan) Pupuk sangat
Lubang tanam bervariasi mulai dari dibutuhkan oleh tanaman, karena
10x10x10 sampai dengan 60x60x60 cm. ketersediaan unsur hara di tanah tidak
Lubang tanam kemudian ditaburi selamanya cukup untuk memenuhi
dengan pupuk kandang dan pupuk kebutuhan tanaman. Unsur-unsur hara
dasar. Pem-berian pupuk dimaksudkan yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
untuk menyediakan hara untuk bibit jumlah besar adalah karbon (C),
yang akan ditanam beberapa minggu hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
kemudian. phosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca),
Bibit yang hendak ditanam magnesium (Mg) dan belerang (S).
sebaiknya tidak terlalu sering Unsur-unsur C, H dan O dapat dipenuhi
dipindahkan dari satu tempat ke tempat dari udaara dan air. Unsur-unsur N, P
yang lain. Untuk itu diperlukan tempat dan K merupakan hara primer, unsur-
pengumpulan bibit, misalnya untuk unsur Ca, Mg dan S merupakan unsur
setiap 50 lubang tanam selalu hara sekunder. Selain itu tanaman
disediakan satu tempat pengumpulan membutuhkan unsur-unsur hara micro,
bibit. Bibit diangkat dengan cara yaitu unsur-unsur penting lainnya yang
memegang batang bibit sehingga dibutuhknn dalam jumlah sedikit, tetapi
kondisi bibit tidak akan rusak. menentukan perkembangan tanaman,
Penyanggaan polybag bibit ke lubang yakni boron (B), khlor (Cl), tembaga
tanam akan menjamin bibit lebih aman. (Cu), besi (Fe), mangan (Mn).
Tehnik penanaman dilakukan molybdenum (Mo) dan seng (Zn).
dengan cara memasukkan poly-bag Pupuk adalah senyawa yang
terlebih dahulu ke lobang tanam. mengandung unsur hara yang akan
Setelah itu dengan menggunakan pisau diberikan pada tanaman kemudian
tajam, polybag disayat dari bagian digunakan oleh tanaman untuk
bawah ke arah atas. Polybag yang melakukan proses metbolisma sehingga
terkoyak dapat mudah ditarik dan lubang tanaman dapat tumbuh dan
tanam ditutup kembali dengan tanah top berkembang.
soil. Pemadatan media tanam dapat Pupuk untuk tanaman dapat
dilakukan dengan bantauan tangan atau digolongkan kepada pupuk organik an
kaki yang ditekankan pada permukaan anorganik. Pupuk anorgani adalah
tanah. Hal ini dimaksudkan untuk pupuk buatan yang diproduksi oleh
meningkatkan kekompakan media pabrik, sedangkan pupuk organik adalah
tanam, mencegah penggenangan air di pupuk yang merupakan hasil penguraian
sekitar batang yang dapat menyebabkan mikroba dekomposer sehingga
pembusukan bibit. Bibit yang baru membentuk senyawa-seyawa

166
sederhana yang siap diserap oleh
tanaman. 5.6.1. Pupuk organik
Pupuk buatan, pupuk kandang, sisa Yang termasuk golongan pupuk
tanaman) mempunyai kandungan hara organik adalah pupuk kandang, pupuk
yang berbeda. Karena itu diperlukan hijau dan kompos. Pupuk kandang
pengetahuan tentang cara menghitung merupakan pupuk yang berasal dari
kebutuhan pupuk supaya pemberian kotoran hewan yang dapat digunakan
pupuk sesuai dengan kebutuhan apabila telah dikeringkan dan proses
tanaman. Jenis pupuk yang digunakan pelapukannya (dekomposisi) telah
untuk budi daya tanaman adalah pupuk sempurna.
organik (pupuk alam) dan pupuk
anorganik (pupuk buatan).

A B C

D E F
Gambar 5.7.
Beberapa jenis pupuk anorganik. A. Pupuk Nitrogen. B. Pupuk fosfor. C. Pupuk majemuk NPK serta unsur
hara mikro. D. Pupuk majemuk cair. E. Pupuk majemuk NPK padat. F. Pupuk majemuk
untuk tanaman hias.

Pupuk hijau berasal dari tanaman dihamparkan atau disebar di permukaan


berpolong dan kacang-kacangan. tanah kemudian tanah dibajak atau
Sedangkan kompos merupakan jenis dicangkul sehingga pupuk organik
pupuk yang berasal dari sisa-sisa tercampur dengan tanah.
bahan tanaman yang telah mengalami Penggunaan pupuk organik di lahan
penguraian (dekomposisi). pertanian mutlak diperlukan untuk
Penggunaan pupuk organik pada menjaga agar kesuburan tanah dapat
dasarnya untuk mengimbangi penggunaan dipertahankan secara berkelanjutan.
pupuk anorganik dan berfungsi sebagai Fungsi pupuk organik sangat penting
penambah unsur hara dan sekaligus dalam hal memperbaiki sifat fisik, kimia,
memperbaiki struktur tanah. Adapun dan biologi tanah, agar komponen
penggunaannya adalah pada waktu udara, air, mineral, dan bahan organik
pengolahan tanah, yaitu dengan cara selalu dalam keadaan seimbang

167
sehingga keseimbangan ekosistem pada dilakukan dengan beberapa cara antara
lahan pertanian akan terkendali. lain: memanfaatkan mikroba pengurai
Pupuk organik (kompos) merupakan secara alami, menambahkan starter
pupuk alami hasil proses penguraian mikroba ke dalam bahan kompos dan
bahan organik oleh mikroba pengurai dengan bantuan biota pengurai cacing
secara aerob (butuh udara). Proses tanah.
penguraian bahan organik dapat

UNSUR KEGUNAAN

Nitrogen (N) Mendorong pertumbuhan daun, cabang dan batang


Phosfor (P) Mendorong pertumbuhan akar,
mempengaruhi pertumbuhan bunga dan
buah
Memperkokoh tubuh tanaman, dipakai oleh tanaman
Kalium (K)
dalam penyerahap bahan dan enerji yang dihasilkan
dari fotosintesa.
Mempercepat pertumbuhan akar, batang
Kalsium (Ca) dan mempermudah penyerapan unsur
kaliurn.
Magnesium (Mg) Merupakan bagian dari khlorofil dan aktif dalam proses
distribusi fosfor ke seluruh bagian tanaman.

Belerang (S) Memperkokoh kerja fosfor


Besi (Fe) Sangat berpengaruh dalam pembentukan khlorofil
Mangan (Mn) Membantu tanaman dalam penyerapan nitrogen
Seng (Zn) Mendorong proses pengubahan energi dalam tanaman
Tembaga (Cu) Diperlukan dalam proses pembentukan khlorofil
Molybdenum (Mo) Berperan dalam penyerapan besi.

Yang termasuk ke dalam pupuk intensif), pengembal ian sisa tanaman


organik adalah: pupuk kandang dan dapat mengurangi kebutuhan pemberian
pupuk organik sisa tanaman. Selain dapat pupuk untuk tanaman berikutnya
menyediakan unsur hara bagi tanaman, sebanyak 50% untuk K, 30% P, dan N
pupuk andang juga membantu sampai 90% tergantung jenis
memperbaiki struktur tanah dan aktifitas tanamannya. Karena itu sisa tanaman
hewan dan mikroba tanah. (jerami, batang jagung) perlu dikembalikan
ke lahan pertanian.
1). Pupuk kandang Berdasarkan Tabel 5.6. bila seorang
Sisa tanaman mengandung unsur petani menggunakan 4 ton pupuk
hara yang cukup tinggi, terutama kalium. kandang sapi per hektar, berarti dia
Untuk sistem pertanian radisional (tidak menambahkan 20 kg N, 8 kg P, dan 20 kg

168
K. Jadi dengan menambahkan 4 ton/ha disekitarnya. Banyaknya pupuk dasar yang
pupuk kandang sapi, maka petani tersebut diberikan adalah 0,5 -1 kg pupuk organik.
dapat mengurangi penggunaan pupuk
buatan sebanyak: 3). Membuat pupuk organik
Urea= 100/46 x 20 kg/ha
= 43 kg/ha Untuk membuat pupuk organik
dibutuhkan sumberdaya manusia yang
SP36= 100/16 x 8 kg/ha terampil, bahan baku, metode pembuatan
= 50 kg/ha pupuk organik, semangat untuk
memanfaatkan limbah organik pertanian,
KCl = 100/52 x 20 kg/ha dan pengelolaan pupuk organik selama
= 38 kg/ha proses pembuatan maupun penyimpanan.
Bahan baku pupuk organik adalah
Dengan demikian, kalau seha-rusnya bahan organik yaitu limbah yang berasal
pupuk buatan diberikan sebanyak: Urea= dari pertanian, peternakan dan perikanan.
150 kg/ha SP36= 75 kg/ha dan KCl = 30 Dengan demikian bagian-bagian tanaman
kg/ha. Maka dengan pemberian 4 t/ha yang tidak dipergunakan sebelum maupun
pupuk kandang (kotoran sapi), pemberian setelah proses, kotoran hewan, sisa-sisa
pupuk buatan dapat dikurangi menjadi: ikan termasuk ke dalam bahan organik.
Urea= (150-43) kg/ha = 107 kg/ha Bahan-bahan organik, biasanya
SP36= (75-50) kg/ha = 25 kg/ha mengandung berbagai macam
KCl = (30-38) kg/ha = 0 (tidak perlu mikroorganisme yang mampu mengubah
pemberian KCl). bahan organik menjadi humus. Unsur
oksigen dari udara dan air, merupakan
2). Sisa tanaman unsur utama yang dibutuhkan
Pemberian pupuk dasar bertujuan mikroorganisme dalam kehidupan dan
untuk menyuburkan tanah, agar kebutuhan perkembangbiakannya.
makanan bagi tanaman pada awal Disamping dibutuhkan sumber
pertumbuhan dapat terpenuhi. Pupuk makanan lain yang mengandung unsur
dasar ini diberikan pada lubang tanam Karbon (C), Nitrogen (N), Fosfor (P) dan
yang telah dibuat, kemudian diaduk Kalium (K). Unsur-unsur tersebut
sambil menggemburkan tanah umumnya disediakan oleh bahan organik .

Tabel 5.7. Kandungan unsur hara di dalam 1 ton pupuk kandang

Pupuk kandang Kandungan kg /ton pupuk kandang


N P K Ca
Sapi 5 2 5 3

Kambing 8 7 15 8

Domba 10 7 15 17

Babi 9 3 6 12

Ayam 15 5 6 23

Pemanfaatan bahan organik telah kegiatan pertanian yaitu sebagai pupuk


banyak dilakukan, terutama untuk organik. Proses pengomposan

169
merupakan cara yang biasa digunakan metabolisme karbohidrat dari tanaman
untuk menghasilkan pupuk organik yang dan pada saat yang sama untuk
kualitasnya lebih baik dibanding bahan mendorong akumulasi gula terlarut,
organiknya. sehingga meningkatkan tekanan osmotik
tanaman. Dalam kondisi kelembaban
 Pengaruh pupuk organik yang rendah, hal tersebut akan
terhadap sifat fisik tanah mendorong resistensi yang besar
Pengaruh utama dari penambahan terhadap kelayuan. (4). Kombinasi
bahan organik adalah menurunnya senyawa-senyawa organik seperti dapat
bobot isi tanah dan meningkatkan meningkatkan pertumbuhan akar.
kapasitas tanah pengikat air, sehingga
meningkatkan jumlah air yang tersedia  Proses pengomposan bahan
untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik
organik mempengaruhi isi tanah melalui Pengomposan adalah suatu proses
kegiatannya menurunkan densitas pengelolaan limbah padat, dengan cara
agregat tanah dan meningkatkan ukuran bertahap komponen bahan padat
agregat. Selama proses oksidasi bahan diuraikan secara biologis dibawah
organik ini, unsur-unsur seperti N, P, S keadaan terkendali sehingga menjadi
dan sejumlah unsur-unsur lainnya di bentuk yang dapat ditangani, disimpan
lepaskan dan menempati bagian di atau digunakan untuk lahan pertanian
dalam profil tanah. Sisa bahan organik tanpa pengaruh yang merugikan.
yang terdekomposisi dapat mencegah Pengomposan bahan-bahan
partikel tanah dari proses organik, terutama pada sisa-sisa
penggumpalan, sehingga dapat tanaman dan kotoran hewan bertujuan
memelihara struktur tanah. untuk menambah tingkat kesuburan
Mikroorganisme dari pupuk organik tanah. Dekomposisi bahan organik
mempunyai peranan penting dalam menjadi kompos bergantung pada
pembentukan dan stabilitas bahan kandungan air dan nitrogen yang cukup
organik, sehingga memberikan pada bahan serta temperatur yang
pengaruh yang baik pada produksi sesuai. Kandungan air dan nitrogen dari
tanaman. protein merupakan sumber nutrisi yang
baik bagi pertumbuhan mikroorganisme
 Pengaruh bahan organik pengurai. Untuk penguraian bahan yang
terhadap fisiologi tumbuhan optimal, sangat diperlukan pengendalian
Bahan organik memberi pengaruh suhu agar aktivitas dan per-tumbuhan
langsung atau tidak langsung terhadap mikroorganisme dapat berlangsung
pertumbuhan tanaman. Pengaruh dengan baik.
langsung berupa pengambilan senyawa- Aktivitas biologi merupakan faktor
senyawa organik oleh tanaman melalui penting dalam pengomposan. Berbagai
akar. Pengaruh yang menguntungkan mikrorganisme terlibat dalam proses
dari pupuk organik terhadap fisiologi dekomposisi bahan organik, antara lain
tumbuhan adalah: (1). Senyawa humus bakteri, fungi, aktinomycetes, ragi,
dapat berperan sebagai zat tumbuh mikro-fauna protozoa, Jumlah bakteri
seperti auxin, sehingga dapat lebih banyak dibandingkan dengan
meningkatkan kapasitas kecambah. (2). mikroorganisme lain.
Meningkatkan permeabilitas membran Proses pengomposan dapat
tanaman sehingga meningkatkan berlangsung secara aerobik maupun
pengambilan hara. (3). Dapat mengubah anaerobik. Pada proses dekomposisi

170
secara aerobik, mikroorganisme penghasil asam, heterotrof fakultatif
menggunakan oksigen untuk mendegradasi bahan organik menjadi
menguraikan bahan organik dan asam-asam lemah, aldehid dan
mengasimilasi Karbon, Nitrogen, Fosfor, seterusnya. Kelompok bakteri yang lain,
Sulfur dan unsur-unsur lainnya untuk merubah produk antara menjadi metana,
sintesis protoplasma. Reaksi yang ammonia, karbon dioksida dan
terjadi adalah sebagai berikut. Pada hidrogen. Reaksi kimia yang terjadi
proses dekomposisi secara anaerobik, selama dekomposisi bahan organik
reaksi biokimia berlangsung melalui secara anaerobik adalah sebagai
proses reduksi. Tahap awal berikut.
pengomposan, kelom-pok bakteri

aktivitas
Bahan organik CO2 + H2O + Hara + Humus +E
mikroorganisme
Bakteri penghasil asam
(CH2O)x X CH3COOH

Metanomonas
CH3COOH CH4 + CO2

N-organik NH3

2H2S + CO2 (CH2O) + S + H 2S

No. Bahan Organik Nitrogen (%) Rasio C/N


01. Potongan rumput muda 2 – 2,4 TD
02. Pupuk hijau tumbuh-tumbuhan 3–5 10–15
03. Sampah kota/kandungan sayuran tinggi 2–3 10–16
04. Kotoran Babi 1,9 13
05. Kotoran Sapi 1 – 1,8 19
06. Sampah kota/kandungan kertas tinggi 0,6 – 1,3 30–80
07. Padi-padian dan batang kacang polong 0,7 70
08. Jerami gandum 0,6 80
09. Daun-daun segar yang gugur 0,4 – 1,0 40–80
10. Sampah gula tebu 0,3 150
11. Serbuk gergaji segar 0,1 500
12. Tinja 5,5 – 6,5 6–10
13. Kotoran unggas 4 TD
14. Jerami padi - 80–130
15. Jerami barley - 80–130
16. Batang jagung - 100-120
17. Batang Kapas - 50–60
18. Kotoran biri-biri - 23
19. Kotoran kuda - 20
20. Sisa buah-buahan - 35
21. Hijauan gulma - 13
22. Ampas kopi/bubuk kopi 1,0 – 2,3 8
23. Urin hewan 15 – 18 0,8

171
Kecepatan penguraian bahan organik Pada rasio C/N rendah tidak ada
menjadi kompos bergantung pada persaingan antara akar tumbuhan
beberapa faktor yaitu: ukuran partikel, dengan mikroorganisme dalam
unsur hara, kandungan air, aerasi, menggunakan unsur nitrogen dalam
keasaman (pH) dan suhu. (1). Ukuran tanah. (3). Kandungan Air:
Partikel: Ukuran partikel berpengaruh Kandungan air pada bahan organik
pada keberhasilan proses pe- sebaiknya antara 30– 40%, hal ini
ngomposan. Ukuran yang baik antara 10 ditandai dengan tidak menetesnya air
sampai 50 mm, apabila terlalu kecil apabila bahan di-genggam dan akan
ruang-ruang antara partikel menjadi mekar apabila genggaman dilepaskan.
sempit sehingga dapat menghambat Kandungan air bahan terlalu tinggi,
gerakan udara ke dalam tumpukan dan ruang antar partikel dari bahan menjadi
sirkulasi gas karbon dioksida keluar sempit karena terisi air, sehingga
tumpukan. Apabila ukuran partikel sirkulasi udara dalam tumpukan akan
sangat besar, luas permukaan kurang terhambat. Kondisi tersebut berakibat
sehingga reaksi pengomposan akan pada tumpukan bahan akan didominasi
berjalan lambat. (2). Unsur Hara: oleh mikroorganisme anaerob yang
Aktivitas mikroorganisme dalam proses menghasilkan bau busuk tidak sedap.
pengomposan memer-lukan sumber (4). Aerasi: Dalam proses
energi dari unsur karbon dan nitrogen. pengomposan, mikroorganisme dalam
Unsur-unsur tersebut biasanya telah bahan organik sangat memerlukan
tersedia cukup dalam bahan organik, jumlah udara yang cukup, karena pro-
bahkan kebanyakan unsur hara lainnya sesnya ber-langsung secara aerob.
akan tersedia pula dalam jumlah yang Aerasi dapat diperoleh melalui gerakan
cukup. udara dari alam masuk ke dalam
Untuk mempercepat proses tumpukan dengan membulak-balik
pengomposan, dibutuhkan bahan bahan secara berkala, baik
organik yang memiliki rasio C/N relatif menggunakan mesin maupun dengan
rendah yaitu berkisar antara 25 sampai tangan/cangkul. (5). Keasaman
35/liter dalam campuran pertama. (pH): Pada tahap awal pengomposan,
Apabila rasio C/N lebih besar, proses akan terjadi perubahan pH yaitu bahan
pengom-posan akan memakan waktu agak asam, karena terbentuk asam
lebih lama,hingga pembentukan karbon organik sederhana, selanjutnya pH
dioksida dari oksidasi unsur karbon berangsur naik, karena terlepasnya
berkurang. Sebaliknya apabila rasio C/N ammonia (bersifat basa) dari hasil
lebih kecil, nitrogen dalam bahan penguraian protein. Keadaan basa yang
organik akan dibebaskan sebagai terlalu tinggi, menyebabkan selama
amoniak. Cara paling sederhana untuk proses pengomposan kehilangan
menyesuaikan rasio C/N ialah dengan nitrogen secara berlebihan. (6). Suhu:
mencampur berbagai bahan organik Dalam proses pengomposan, sebagian
yang mempunyai rasio C/N tinggi energi dibebaskan se-bagai panas.
dengan bahan yang mempunyai rasio Pada tahap awal suhu tumpukan bahan
C/N rendah. Hal ini dapat dilakukan sekitar 400C, mikro-organisme yang
misalnya bahan berjerami dicampur terlibat adalah bakteri dan fungi
dengan tinja, kotoran hewan yang mesofilik. Selanjutnya suhu bahan naik
mempunyai rasio C/N lebih rendah. hingga di atas 400C, mikroorganisme
Makin tinggi tingkat dekom-posisi dari yang berperan adalah mikroorganisme
bahan organik, makin kecil rasio C/N. termofilik, actinomycetes dan fungi

172
termofilik. Setelah suhu berangsur turun, standar ISO cukup jelas, bahwa
maka mikroorganisme mesofilik muncul kandungan utama pupuk organik adalah
kembali, selanjutnya, gula dan pati karbon dalam bentuk senyawa organik,
mengalami perombakan, diikuti oleh mikrorganisme memanfaatkan sebagai
perombakan hemi-selulosa, selulosa sumber energi kemudian bahan
dan akhirnya lignin. Suhu ideal dalam ternisbah C/N yang tinggi pada produk
pengomposan antara 300C sampai akhir menunjukan mikroorganisme akan
450C. aktif memanfaatkan nitrogen untuk
membentuk protein. Apabila produk
 Standar Pupuk Organik pupuk organik dengan nisbah C/N tinggi
Berdasarkan atas berbagai fakta diaplikasikan kedalam tanah maka
yang dikemukakan oleh para pakar dan mikrorganisme akan tumbuh dengan
sumber informasi yang lain yang memanfaatkan N– tersedia tanah,
berkaitan dengan kelembagaan atau sehingga tanah terjadi imobilisasi N.
organisasi maka dari asfek administrasi Apabila nisbah C/N rendah pada awal
yang perlu mendapatkan perhatian proses pengomposan maka nitrogen
adalah spesifikasi produk akhir pupuk akan hilang melalui proses penguapan
organik. Petani sebagai konsumen akan amonium.
memperhatikan kandungan hara dan air. Keasaman (pH) harus masuk dalam
Spesifikasi produk sangat tergantung kriteria kualitas pupuk organik, berkisar
pada masing-masing negara sebagai netral, pH 6.5 – 7.5. dalam kondisi
contoh nilai minuman untuk NPK paling normal tidak akan menimbulkan
tidak 1.5%-3.0% dan 1.0%-1.5%; masalah, sejauh proses pengomposan
beberapa negara seperti Filipina, hanya yang dilakukan dapat mempertahankan
membuat spesfikasi untuk kombinasi pH pada kisaran netral.
NPK secara total 4%-5% dan 5%-6% Apabila produk pupuk organik
tanpa memisahkan secara spesifik untuk mengandung satu atau lebih unsur
masing-masing hara. Kandungan lengas mikro, maka hal ini harus dijelaskan dan
tidak boleh melampaui 15%-25% jika dimasukan dalam label. Spesifikasi lain
terlalu kering tidak baik karena akan yang perlu diperhatikan pada pupuk
terjadi inaktivasi gugus aktif yang salah organik adalah warna, tekstur, bebas
satunya menyebabkan pupuk menjadi dari patogen, logam berat, atau unsur
hidropobik. lain, partikel yang tidak dikehendaki.
Kandungan total bahan organik Tidak ada konsumen atau pemakai
paling tidak 20% tetapi dapat lebih tinggi pupuk organik yang menghendaki
apabila produk organik tersebut tidak terluka karena serpihan gelas atau
dijual sebagai bahan pupuk organik logam, atau tidak ingin dalam karung
tetapi sebagai bahan pembenah tanah, pupuk organik penuh dengan batu atau
dan pemakai secara intensif kerikil. Patogen dan logam berat
menggunakan pupuk organik untuk biasanya berasal dari limbah cair dan
meningkatkan kandungan bahan organik sampah kota.
tanah. Kriteria kualitas bahan organik Mungkin perlu juga diinformasikan
yang berkaitanb dengan kandungan dalam stendar baku, penggunaan bahan
bahan organik adalah nisbah C/N. inokulan atau bahan lain yang bertujuan
Bahan organik yang mengalami proses untuk mempercepat pengomposan.
pengomposan baik dan menjadi pupuk Pada umumnya yang banyak digunakan
organik yang stabil mempunyai nisbah adalah mikrorganisme seperti
C/N anatara 10/1 seperti dalam definisi Trichorderma spp.

173
berlangsung baik atau tidak, yaitu
 Karakteristik Umum Pupuk dengan adanya kenaikan suhu dan
Organik perubahan warna selama proses.
Karakteristik pupuk organik adalah Tumpukan bahan diaduk setiap tiga hari
sebagai berikut: (a). Hara pupuk sekali secara merata dan ditutup
organik pada umumnya rendah tetapi kembali. Kegiatan ini untuk menghindari
bervariasi tergantung pada jenis bahan kelebihan suhu dan diharapkan proses
dasarnya. (b). Hara yang berasal dari penguraian dapat berlangsung pada
bahan organik diperlukan untuk kegiatan seluruh permukaan bahan.
mikrobia tanah merubah bahan-bahan Akhiri proses pengomposan apabila
yang kompleks dan tidak dapat telah memenuhi kreteria: suhu telah
dimanfaatkan oleh tanaman menjadi turun dan stabil, warna coklat
bentuk senyawa organik dan anorganik kehitaman, sebagian besar bahan telah
sederhana yang dapat diserap oleh lapuk, bau khas kompos. Kompos yang
tanaman. (c). Penyediaan hara yang dihasilkan perlu diuraikan lebih lanjut
berasal dari pupuk organik biasanya dengan menambah waktu pengomposan
terbatas dan tidak cukup dalam secara alami atau menggunakan cacing
menyediakan hara yang diper-lukan tanah selama 2–3 minggu.
tanaman.
Untuk membuat kompos organik 2) Pengomposan Bahan Organik
dapat dilakukan melalui beberapa cara: Dengan Menggu-nakan Starter
Mikroba Pengurai (Bio-Komplek).
1) Pengomposan Bahan Organik
Secara Konven-sional Pada tahap pertama, siapkan
sediaan starter mikroba dengan cara
Bahan yang akan digunakan melarutkan biakan mikroba (bio-
dipotong-potong menjadi sekitar 3-5 cm, komplek) ke dalam air 4-5 gram/liter,
sehingga diperoleh ukuran bahan yang selanjutnya inkubasi pada suhu kamar
seragam. Selanjutnya, timbang semua sekitar 24 jam (sehari sebelum proses
bahan dengan berat masing-masing 1 pengomposan).
bagian kecuali kotoran ternak 3 bagian. Starter adalah komponen biologis
Campurkan semua bahan dengan jenis mikroorganisme yang efektif jika
diaduk-aduk sampai homogen/merata bersimbiosis dengan satu jenis tanaman,
sambil disiram air sehingga pada saat maka cara penggunaannya pun harus
campuran dikepal mengeluarkan tetesan bersamaan dengan tanaman inangnya.
air. Komposkan campuran bahan Starter bakteri Rhizobium akan
dengan cara menumpukan pada efektif jika digunakan dengan tumbuhan
tanah/lantai setinggi kira-kira 1 m, inang jenis legum. Oleh sebab itu
selanjutnya ditutup karung goni/plastik Rhisobium lebih cocok digunakan dalam
pada seluruh permukaannya. Proses program penyuburan tanah, dengan
pengom-posan dapat berlangsung 2 menggunakan tanaman legum sebagi
sampai 3 minggu, tergantung dari jenis pupuk hijau. Keuntungan yang diperoleh
bahan dari residu legum tergantung dari jumlah
Lakukan pengamatan dan catat residu dan mineralisasinya. Akumulasi
setiap hari kenaikan suhu dan nitrogen akan terjadi pada biji legum,
perubahan warna tumpukan bahan. oleh sebab itu dalam program
Kegiatan ini untuk mengetahui apakah penyuburan tanah, tanaman legum
proses pengomposan dapat harus dipanen dan dibenamkan ke

174
dalam tanah sebelum terjadi hayati akan dirasakan manfaatnya pada
pembentukan biji. Dengan cara tersebut jangka panjang, namun penggunaan
maka akumulasi nitrogen yang terdapat pupuk hayati tidak akan menimbulkan
pada bintil akar akan menjadi cadangan efek samping yang merugikan bagi
bagi tanaman berikutnya. Beberapa tanaman, lahan pertanian serta
jenis tanaman legum seperti kacang lingkungan.
tanah, kacang babi dan kacang tunggak Langkah selanjutnya kecilkan
mempunyai efek residu nitrogen sebesar ukuran bahan yang masih panjang
20-50 kg N per ha. Jenis-jenis tanamn dengan dipotong-potong menjadi sekitar
legum tersebut sangat cocok dipakai 3-5 cm, sehingga diperoleh ukuran
sebagai tanaman inang bagi Rhizobium. bahan yang seragam!
Starter Gliocladium mudah Lakukan penimbangan untuk
diperbanyak dalam media serbuk kayu semua bahan dengan berat masing-
dan sekam dan dapat efektif tanpa masing 1 bagian kecuali kotoran ternak
tanamn inang. Jenis pupuk hayati 3 bagian! Kemudian campurkan semua
Gliocladium yang juga merupakan bahan dengan diaduk-aduk sampai
biokontrol, cara penggunaannya sama homogen/ merata sambil disiram air
dengan pupuk organic kompos, starter pada no 1 sebanyak 1 liter pada
sehingga sering disebut Gliokompos. setiap 50 kg campuran bahan organik.
Efek dari penggunaan pupuk hayati Tambahkan air pada saat mencampur,
terhadap tanaman tidak dapat dilihat sehingga pada saat campuran dikepal
secara langsung seperti penggunaan mengeluarkan tetesan air.
pupuk kimia. Efek penggunaan pupuk

Tabel 5.9. Sifat Kimia dan Kandungan Unsur Hara Pupuk Organik Kompos

No. Parameter Kompos **)

1 pH. 6
2 C-Organik 25,04 %
3 N-Total 1,19 %
4 P tersedia -
5 P- total -
6 Ca 10,75 (me/100gr)
7 Mg 3,13 (me/100gr)
8 K 7,26 (me/100gr)
9 Na 5,30 (me/100gr)
10 Kapasitas Tukar Kation 35,50 (me/100gr)
(KTK)
11 Kejenuhan basa (KB) 74,48 %

175
Gambar 5.8.
Alur proses pembuatan kompos

Komposkan campuran bahan Mikroorganisme


dengan cara menumpukan pada dekomposer (pengurai)
pengurai) un tuk pembuatan bioferlilizer

tanah/lantai setinggi kira-kira 1 m,


selanjutnya ditutup karung goni/ plastik
pada seluruh permukaan-nya. Proses
pengomposan dapat berlangsung 2
sampai 3 minggu, tergantung dari jenis
bahan.
Langkah terakhir, amati dan catat
setiap hari kenaikan suhu dan
perubahan warna tumpukan bahan. Gambar 5.9.
Kegiatan ini untuk mengetahui apakah Beberapa mikroorganisme yang berfungsi
proses pengomposan dapat sebagai pengurai bahan organik (bio-ferlilizer)
berlangsung baik atau tidak, yaitu
dengan adanya kenaikan suhu dan
perubahan warna selama proses! 6.2. Pupuk anorganik
Tumpukan bahan diaduk setiap tiga hari Pupuk anorganik adalah pupuk yang
sekali secara merata dan ditutup dibuat oleh pabrik atau hasil industri dan
kembali. Kegiatan ini untuk menghindari mengandung unsur hara yang
kelebihan suhu dan diharapkan proses diperlukan tanaman. Berdasarkan
penguraian dapat berlangsung pada jumlah jenis unsur hara yang
seluruh permukaan bahan! dikandungnya, pupuk anorganik ini
Akhiri proses pengomposan apabila dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:
telah memenuhi kreteria: suhu telah (1). Pupuk tunggal : yaitu pupuk yang
turun dan stabil, warna coklat mengandung satu jenis unsur hara,
kehitaman, sebagian besar bahan telah misalnya urea (mengandung unsur N);
lapuk, bau khas kompos. TSP (mengandung unsur P) dan KCL
(mengandung unsur K). (2). Pupuk
majemuk; yaitu pupuk yang
mengandung unsur N, P dan K
sekaligus. Contohnya adalah Amofos

176
(mengandung unsur dan P), Nitroposka dalam bentuk ion amonium (NH4+) dan
(mengandung unsur N, P dan K). sebahagian lagi dalam bentuk nitrat
Berdasarkan jenis hara utama yang (NO3-). Di dalam tanah nitrat dapat
dikandung, pupuk anorganik dibagi diambil oleh akar tanaman melalui air
dalam beberapa golongan, yakni : pupuk tanah yang diubah oleh jasad residu
nitrogen, pupuk fosfor dan pupuk kalium. tanah. Pada keadaan basah dan panas,
Pupuk Nitrogen, contohnya Urea nitrogen dapat hilang ke udara.
(Co(NH2)2) : mengandung 46% nitrogen. Amonium sulfat ((NH4)2SO4)), petani
Urea sangat mudah larut, sebahagian menyebutnya pupuk ZA: mengandung
kecil terikat dalam fiat pada bahan 20% nitrogen. Amonium terdapat pada
organik dan sisanya bebas bergerak tanah fiat dan bahan organik. Pupuk
mengikuti kelembaban tanah. amonium sulfat berpengaruh terhadap
Pemberian urea di permukaan tanah menurunkan pH (keasaman) tanah,
dengan dosis tinggi (>150kg/ha) dapat sehingga sangat baik bagi tanah-tanah
menyebabkan kehilangan - N lebih yang terlalu basa (nilai pH tinggi).
banyak akibat proses penguapan.
Amonium nitrat (NH4NO3): mengandung
33,5% nitrogen. Sebahagian nitrogen

Penyiapan Penyiapan
starter carrier Kompos
Mikroba
Serbuk
dari Pemilihan
Isolasi kayu
habitat
alami bahan Gambut
dll

Perbanyakan Pencampuran

Pengujian Sterilisasi

Pencampuran

Biofertilizer Pemeletan

Pengujian Pengeringan

177
Pupuk posfat; contohnya TSP memerlukan pupuk lebih sedikit daripada
(triple super fosfat) mengandung 36-46% tanaman hibrida. Tanaman yang masih
senyawa P205, berupa butiran berwarna muda memerlukan pupuk lebih rendah
abu-abu, dengan sifat netral. dibandingkan dengan tanaman yang
Pupuk Kalium, contohnya Kalium sudah tua dan populasi tanaman yang
khlorida (KC1) mengandung 49-50% K20 rendah memerlukan dosis pemupukan
(KCl 80) atau 55% K20 (KC1 90). yang rendah pula dibandingkan dengan
Mengingat tingginya kadar Cl-nya maka populasi tanaman yang tinggi.
sebaiknya tidak digunakan untuk tanaman Pemupukan susulan untuk tanaman
yang peka terhadap unsur khlor (Cl). cabe dan tomat hanya bersifat
Kalium nitrat (KNO3) me-ngandung menunjang, diberikan jika dianggap perlu,
13,8% nitrogen dan 46,6% K20. Pupuk karena sebahagian besar pupuk sudah
ini digunakan sebagai sumber unsur K diberikan pada waktu penanaman. Pupuk
pada tanaman yang tidak dapat susulan berupa pupuk buatan seperti
menggunakan Cl. pupuk daun, pupuk buah, urea,
Pupuk NPK. Selain ketiga macam ammonium sufat (ZA), TSP, KCI dan NPK
pupuk yang telah disebutkan di atas, cair. Semua jenis pupuk buatan dapat
masih ada pupuk daun dan bunga yang Anda peroleh di toko pertanian. Jadwal
merupakan pupuk majemuk. Kedua pemberian pupuk dapat dilihat pada Tabel
pupuk ini mengandung unsur hara makro berikut.
dan mikro. Pupuk daun dan bunga Pemberian pupuk daun disesuaikan
berbentuk cairan dan butiran yang dengan pertumbuhan tanaman. Pemberian
dikemas 0,25-1 kg per pak. Pada yang sering menyebabkan tanaman tumbuh
umumnya digunakan untuk pupuk daun terlalu subur sehingga menjadi peka terha-
dan bunga. dap gangguan kerusakan. Pada minggu
ke-6 dan ke-11 tanaman dapat
1). Dosis Pemupukan ditambahkan pupuk campur-an berupa
Dosis pupuk yang digunakan harus urea, ZA, KCl dan TSP. Tngkat kebutuhan-
sesuai dengan kebutuhan tanaman. nya hanya 5-10 gram per tanaman,
Kekurangan atau kelebihan pupuk tergantung pada varitas tanaman. Cara
menimbulkan dampak negatif, baik pada pemberiannya dengan menaburkan pupuk
tanah maupun pada tanaman. Tingginya di sekitar batang utama kira-kira 5 cm.
dosis pemupukan ditentukan oleh tingkat Agar pupuk cepat larut, dapat
kesuburan tanah, jenis atau varitas ditambahkan air sekaligus untuk meng-airi
tanaman, umur atau tingkat tanaman. Pada saat tanaman mulai
perkembangan tanaman dan tingkat berbuah, setiap interval 2 minggu diberi
kerapatan penanaman. Tanah yang pupuk bush dan NPK cair. Konsentrasi
subur, memerlukan jumlah pupuk lebih NPK adalah 15-20 gram dilarutkan dalam 1
rendah dibandingkan dengan pada tanah liter air. Masingmasing tanaman diberi
yang kurus. Varitas tanaman lokal 300-400 ml.

178
Tabel 5.10. Jadwal pemberian pupuk susulan untuk tanaman cabe dan
tomat (lokal/hibrida)
JENIS WAKTU PEMBERIAN
PUPUK 1-5 6 11 15 17 19 21
MST MST MST MST MST MST MST
' - - - - -
Daun * S
Buah ** - - S S . S - -
Urea 3 3g 3g - - - -
- - - -
ZA 3-10 3g-10 3g-10
TSP - 5-10g 5-10g - - -

KCI 5-10 5-10g 5-10g - - - -


NPK*** - - - 300m1 300m1 400 ml 400 ml
Keterangan :
MST : minggu setelah tanam
kebutuhan per hektar
** kebutuhan per hektar per sekali semprot
*** : 5-20 gram/liter air (di larutkan terlebih dahulu, kemudian disiramkan
pada luang tanaman)
S : semprotkan

Jadi jika Anda menanam 100 pohon pupuk berdasarkan cadangan hara di
tomat, maka harus dipersiapkan : dalam tanah memerlukan analisis tanah di
laboratorium.
P = 100 x 15 x (1000 m1/300 ml) = Penentuan kebutuhan pupuk
5000 ml larutan pupuk; berdasarkan tanda kekurangan hara yang
(dalam hal ini 75 gram NPK dilarutkan diperlihatkan tanaman, memerlukan
dalam 5 liter air). keahlian dan pengalaman khusus.
Kadang-kadang gejala kekurangan antara
Atau menggunakan rumus: unsur yang satu dengan lainnya sulit
dibedakan dan gejala tersebut tidak
P = JT x K x (1000 m1/300 ml) menggambarkan berapa jumlah pupuk
yang harus diberikan. penentuan
dimana : kebutuhan pupuk berdasarkan perkiraan
P = Kebutuhan pupuk jumlah hara yang terangkut bersama
JT = jumlah tanaman penen merupakan cara yang paling
K = konsentrasi larutan pupuk (15-20 sederhana dan mudah, oleh karena itu
g/liter) cara tersebut dibahas di dalam tulisan ini.
setiap jenis tanaman mengandung unsur
2). Dasar Penentuan Kebutuhan Pupuk hara yang berbeda. Jika pemupukan
Kebutuhan pupuk didasarkan atas: menggunakan pupuk buatan seperti Urea,
jumlah hara yang terangkut bersama SP36 dan KCl, maka jumlah pupuk yang
panen. cadangan hara yang ada di dalam diperlukan untuk menggantikan 48 kg N;
tanah. tanda kekurangan unsur hara 8,4 kg P dan 12 kg K yang terangkut
pada tanaman. Penentuan kebutuhan bersama 3 t/ha panen jagung adalah:

179
Urea= 100/46 X 48 Kg/Ha pada waktu tanam). Kebutuhan P dan K
= 104 Kg/Ha kacang-kacangan ditentukan dengan cara
yang sama seperti pada penentuan
SP36= 100/16 X 8,4 Kg/Ha kebutuhan pupuk tanaman lainnya.
= 53 Kg/Ha Pupuk kandang mempunyai kandungan
unsur hara yang sangat bervariasi
KCl = 100/52 X 12 Kg/Ha tergantung pada waktu dan cara
= 23 Kg/Ha penyimpanannya, jenis hewan, dan
kesehatan hewan.
Akan tetapi zat hara di dalam tanah Masalah utama yang perlu mendapat
tidak semuanya dapat di-gunakan oleh perhatian para pengguna pupuk adalah
tanaman. Sebagian akan hilang karena reaksi kimia, yaitu apakah pupuk tersebut
penguapan (N), pencucian ke lapisan mempunyai sifat mengasamkan atau
tanah yang lebih dalam seingga tidak tidak. Pada umumnya pupuk nitrogen
terjangka oleh akar (N, K), terikat oleh yang mengandung amonium atau sisa
mineral liat tanah (P, K), atau hanyut asam seperti sulfat bersifat
karena tererosi (N,P,K). Oleh karena itu mengasamkan tanah.
pemberian pupuk sebaiknya 1,5 sampai 2 Pupuk nitrogen yang mengandung
kali jumlah hara yang hilang bersama gugus amonia sebelum tersedia pada
panen. Jadi urea, SP36 dan KCL yang tanaman terlebih dahulu mengalami
diperlukan untuk penanaman jagung proses amonifikasi dan nitrifikasi.
dengan perkiraan hasil 3 t/ha kurang lebih Senyawa amonium yang terbentuk dari
adalah urea= 150 Sampai 200 Kg/Ha proses amonifikasi dapat berupa:
sedangkan SP36= 75 Sampai 100 Kg/Ha konversi dari nitrit ke nitrat, dambil
Unsur N, P, dan K (Kg) di dalam satu langsung oleh tanaman, dimanfaatkan
ton hasil panen berbagai tanaman. langsung oleh bakteri dalam melanjutkan
Apabila hasil panen jagung dalam 1 ha proses dekomposisi, dan difksasi oleh
adalah 3 ton, ma-ka hasil panen tersebut mineral liat tertentu.
mengan-dung 48 kg N; 8,4 kg P dan 12 Perubahan dari amonium menjadi
kg K. Unsur hara yang terbawa panen ini nitrat disebut dengan nitrifikasi. Proses
perlu dikembalikan ke dalam tanah oksidasi biologi ini dibedakan dalam dua
melalui pemupukan supaya kesuburan tahap, yaitu perubahan amonium menjadi
tanah tetap terjaga dan produksi tanaman nirit (nitritasi) dan perubahan nitrit menjadi
dapat dipertahankan. nitrat (nitratasi). Perubahan dari amonium
Penentuan kebutuhan pupuk untuk menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri
tanaman kacang-kacangan Tanaman obligat ototrof yaitu Nitrosomonas.
legum (kacang-kacangan) seperti kacang Perubahan nitrit menjadi nitrat dilakukan
tanah dan hijauan kacang-kacangan oleh bakteri Nitrobacter yang termasuk ke
seperti lamtoro dan benguk, mengandung dalam golongan bakteri obligat ototrof.
N yang sangat tinggi sehingga N yang Kedua bakteri ini disebut dengan
terbawa panen juga tinggi. Tetapi Nitrobakteri.
tanaman kacang-kacangan (kacang Ada tiga hal penting yang dapat
tanah, kedelai, lamtoro), melalui diambil dari persamaan-persamaan dalam
kerjasama (symbiose) dengan bakteri proses nitrifikasi, yaitu, reaksi
Rhyzobium sanggup mengikat N dari membutuhkan oksigen, oleh sebab itu
udara. Dengan demikian pemupukan N proses ini berlangsung di dalam tanah
untuk tanaman kacang-kacangan sangat dengan aerasi yang baik. Reaksi
rendah (hanya sekitar 30 kg urea/ ha nitrifikasi membebaskan H+ yang

180
merupakan penyebab keasaman tanah kecil yang dimanfaatkan untuk
bila dipupuk dengan pupuk NH4 atau pertumbuhan awal menjelang
pupuk anorganik sepertu urea. Dalam terbentuknya bintil akar yang dapat
proses nitrifikasi, bakteri memegang mengikat nitrogen bebas dari udara.
peranandalam proses. Oleh sebab itu, Kelebihan pupuk nitrogen adalah
kecepatan perubahannya sangat merupakan pupuk yang sangat potensial
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. bagi tanaman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Manfaat nitrogen fiksasi bagi tanman
proses nitrifikasi adalah jumlah NH4+ lain yang ditanam secara tumpangsari
yang ada di dalam tanah, populasi bakteri adalah berupa perembasan nitrogen dari
nitrifikasi, reaksi tanah, aerasi, bintil akar. Sedangkan bagi tanaman
kelembaban tanah dan suhu tanah. yang ditanam tidak bersamaan hanya
Pupuk urea yang diberikan pada tanah akan menghasilkan perombakan bahan
akan berubah menjadi ion amonia atau organik. Fiksasi itrogen secara biologi
amonium. Bila amonium dioksida-si maka dapat menghemat kebutuhan nitrogen
akan menimbulkan keasaman sampai 2/3 dari kebutuhan nitrogen bagi
tanah.menymbangkan empat ion H+ bila tanaman.
oksigen cukup tersedia pada sat
pelepasan tersebut.  Nitrogen
Satu molekul pupuk urea dapat Nitrogen adalah hara utama
menyumbang empat ion H+ bila oksigen tanaman, merupakan komponen dari
cukup tersedia pada waktu pelepasan ion, asam amino, asam nukleid, nudeotides,
ini berarti meningkatkan kemasaman klorofil, enzim, dan hormon. N mendorong
tanah. Pemberian pupuk urea, amonium pertumbuhan tanaman yang cepat dan
sulfat, klor dan nitrat perlu mendapat memperbaiki tingkat. Hasil dan kualitas
perhatian serius agar tidak menambah produk melalui, pengem-bangan luas
kemasaman tanah. Mikroba tanah pada daun, pembentukan bunga, pengisian
umumnya lebih menyukai senyawa dalam buah, dan sintesis protein. N sangat mobil
bentuk ion amonium daripada ion nitrat. (mudah menghilang / menguap) di dalam
Pada tanah-tanah yang mempunyai tanaman dan tanah.
aerasi baik, akan terlihat bahwa proses Nitrogen merupakan elemen
immobilisasi terjadi amat besar. pembatas pada hampir semua jenis
Sedangkan pada tanah yang ter-genang tanah. Oleh karenanya, pemberian pupuk
dan dalam kondisi anaerob sempurna Nitrogen yang tepat sangat penting untuk
proses immobilisasi akan sangat rendah. meningkatkan pertumbuhan dan hasil
Pada tanah sawah, proses immobilisasi tanaman, khususnya dalam sistem
adalah rendah. Nitrogen ditambahkan ke pertanian intensif. Kekurangan atau
tanah berinteraksi dengan pH tanah dan pengelolaan Nitrogen yang tidak sesuai
mempengaruhi proses nitrogen. akan berakibat buruk pada tanaman dan
Ekskresi nitrogen oleh suatu lingkungan. Strategi pengelolaan Nitrogen
tanaman legum akan dapat dimanfaatkan yang optimal ditujukan pada keserasian
oleh tanaman lain dlaam pola tanam pemberian pupuk Nitrogen dengan
tumpangsari, misalnya tumpangsari kebutuhan aktual tanaman, sehingga
antara jagung dan kedelai. Proses seperti serapan tanaman terhadap Nitrogen
ini akan meningkatkan efisiensi pupuk maksimal dan mengurangi kehilangan
nitrogen, karena sebagian besar nitrogen Nitrogen ke udara.
yang berasal dari pupuk tidak diabsorpsi Tanaman yang kekurangan nitrogen
oleh tanaman legum dan hanya sebagian akan tumbuh kerdil, daun menguning dan

181
jumlah anakan sedikit; hasil rendah kandungan bahan organik rendah; tanah
karena jumlah malai per unit area dan kalkareous/salin/ alkalin; degradasi tanah
jumlah gabah per malai lebih sedikit. sawah; tanah abu vulkan atau tanah
Hampir semua jenis tanah kekurangan N; kering masam dengan kapasitas fiksasi P
tanah masam dengan tekstur kasar tinggi; tanah gambut; dan tanah sulfat
(coarse) dan kandungan bahan organik masam dengan kandungan besi dan
rendah (kurang dari 0,5 % organik C); aluminium tinggi.
tanah masam, salin, drainase buruk, dan Pada waktu aplikasi pupuk fosfat,
tanah kahat P dengan kapasitas benamkan dan aduk semua pupuk P ke
mineralisasi N dan fiksasi biologis N dalam tanah sebelum pelumpuran terakhir
rendah; kalkareous dan tanah salin dan tanam pindah atau sebar seluruh P
dengan kadar bahan organik rendah serta pada 10-15 hari setelah benih disebar
berpotensi tinggi untuk terjadinya langsung. Tanaman kahat P kerdil dan
penguapan amonia. daunnya tegak lurus dibandingkan
Pupuk anorganik merupakan sumber dengan tanaman normal. Anakan
yang biasa digunakan mensuplai N, dan berkurang pada tanaman kahat P.
lebih menguntungkan petani Perubahan warna pada daun umum
dibandingkan menggunakan pupuk N terjadi pada tanaman kahat P.
organik. Sumber pupuk organik N tersedia
di lahan pertanian seperti pupuk kandang  Kalium
dan kompos bisa efektif dan menarik Kalium adalah hara tanaman utama
secara finansial guna memenuhi yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kebutuhan padi akan N. Berikan pupuk N perkembangan akar dan vigor tanaman,
anorganik 40-50 kg/ha untuk setiap ketahanan terhadap kerebahan dan
kenaikan satu ton hasil dari tanpa hama/ penyakit. K mobil dalam tanaman
pemberian N. Warna daun dan dan sangat mobil di dalam tanah.
penampilan tanaman menunjukkan status Kalium seringkali merupakan unsur
N dan membantu menentukan kebutuhan pembatas. untuk memperoleh hasil padi
akan pemupukan N. Unsur nitrogen yang tinggi setelah nitrogen (N). Pupuk K
dapat diperoleh dari beberapa sumber perlu diberikan dalam jumlah mencukupi
diantaranya adalah amonium sulfat (21 % pada hampir semua lahan sawah irigasi.
N, 24 % S), urea (46 % N) dan Hara lainnya perlu diberikan dalam jumlah
diamonium fosfat atau DAP (18 % N; 44- seimbang untuk menjamin respon yang
46 % P2O5). baik dari tanaman terhadap aplikasi K dan
pencapaian pertumbuhan tanaman yang
 Fosfat sehat dan produktif.
Posfor adalah hara utama tanaman Tanaman yang mengalami
yang penting untuk perkembangan akar, kekurangan kalium akan tampak
anakan, berbunga awal, dan pematangan. berwarna hijau gelap dan kerdil dengan
P mobil dalam tanaman, tetapi tidak mobil margin daun cokelat kekuningan dan/atau
dalam tanah. Tanaman yang mengalami dengan margin dan ujung daun tua
kekurangan unsur fosfor akan tampak nekrotik, gejala kahat K pada daun dapat
hijau gelap dan kerdil dengan daun tegak menyerupai gejala penyakit tungro,
dan anakan kurang; batang kurus dan namun tungro biasanya terjadi pada spot-
kecil; matang lambat (tidak terjadi spot yang tersebar (tidak menyeluruh)
pembungaan pada kahat P yang parah); dan lebih nyata warna daun kuning dan
gabah hampa tinggi. Unsus P seringkali oranye dan tanaman kerdil; gejala pada
kurang pada tanah berpasir dengan daun nampak pada fase pertumbuhan

182
lanjut; akar tidak sehat dan menghitam; lebih kurang mobil dibandingkan dengan
kerebahan dan kehampaan gabah tinggi; N), namun hanya sebagian mobil dalam
bobot gabah lebih ringan. tanah.
Kekurangan (kahat) K terjadi di Gejala kahat unsur S ditunjukkan
daerah pertanaman yang intensif yang dengan warna tanaman hijau pucat; daun
mendapat pemupukan N dan P tinggi. K muda menguning pucat (kontras dengan
seringkali kurang pada tanah berpasir daun tua yang menguning cepat dan mati
atau bertekstur kasar; tanah kering pada tanaman kahat N). Analisis tanah
masam; lahan sawah terdegradasi; tanah dan/tanaman diperlukan untuk konfirmasi
sulfat masam; dan tanah organik. gejala kahat S. Kahat S sesungguhnya
Catatan: penambahan unsur K dari air jarang dijumpai. S mungkin diperlukan
irigasi cukup nyata pada daerah tertentu. pada tanah berpasir yang mudah tercuci;
Pada hara tanaman optimum, tanah dengan kandungan bahan organik
tanaman rata-rata mengambil sekitar 19 rendah; dan tanah dengan pelapukan
kg K2O (16 K) untuk setiap ton hasil (2,2 tinggi kaya akan besi oksida. Aplikasi
kg K2O pada buah dan 16,8 kg K2O pada unsur belerang dilakukan dengan
serasah orgainik). Rekomendasi pemberian sebanyak 10 kg S/ha pada
pemupukan K berdasarkan target hasil kahat S yang parah. Tanaman
dan status K tanah. memerlukan sekitar 2 kg S/ha
Bila dosis yang digunakan rendah, (jerami+gabah) untuk setiap ton hasil
benam dan aduk pupuk K ke dalam tanah gabah. Bila dibutuhkan, berikan semua
terakhir sebelum tanam pindah atau sebar jenis pupuk S sesaat sebelum
seluruh pupuk K pada 10-15 hari setelah pelumpuran bersama dengan pupuk P
benih disebar langsung. Pada dosis >30 dan K. Pengaruh pemberian S bertahan
K2O/ha, berikan 50% sebagai pupuk sampai 2 musim tanam. Sumber S yang
dasar dan 50% pada awal pembentukan biasa digunakan adalah amonium sulfat
bunga. Pemberian K paling tidak dua kali (24% S), single super fosfat (12% S), dan
pada tanah berpasir dengan derajat gypsum (17% S).
pencucian tinggi. Pemberi-an K pada fase
pembungaan meningkatkan ketahanan  Zinc
tanaman terhadap penyakit dan Seng atau Zinc (Zn) adalah hara
kerebahan dengan kanopi rapat dan utama penting yang dibutuhkan tanaman
target hasil tinggi, namun belum tentu untuk beberapa proses biokimia dalam
meningkatkan hasil. Sumber kalium yang tanaman padi, termasuk produksi klorofil
banyak dikenal adalah kalium klorida dan integritas membran. Oleh karenanya
(MOP-muriate of potash) yang kahat Zn mempengaruhi warna dan turgor
mengandung 50% K atau 60% K2O tanaman. Zn hanya sedikit mobil dalam
dalam bentuk KCl (30 kg K2O setara tanaman dan sangat mobil di dalam
dengan 50 kg MOP atau KCl). tanah. Seng membatasi pertumbuhan
tanaman, suplai Zn tanah rendah atau
 Belerang kondisi tanah buruk (misalnya, selalu
Belerang atau Sulfur (S) adalah hara kebanjiran) menghalangi serapan Zn oleh
utama penting yang diperlukan untuk tanaman. Pada kasus tertentu, Zn perlu
produksi khlorofil. S diperlukan untuk diberikan sesuai kebutuhan. Hara lainnya
memproduksi asam amino (cystein, perlu diberikan dalam jumlah seimbang
methionin, dan cystin) dalam tanaman untuk menjamin respon tanaman yang
yang berkaitan dengan nutrisi manusia. S baik terhadap pupuk Zn dan pencapaian
sangat mobil dalam tanaman (walaupun

183
pertumbuhan tanaman yang sehat dan tanah alkalin, Zn perlu diberikan pada
produktif. setiap musim tanam.
Tanaman kerdil dan bercak coklat Sumber Zn yang biasa digunakan
berdebu pada bagian atas daun adalah zinc sulfate terlarut (23-36% Zn),
merupakan gajala kekurangan Zn. zinc klorida terlarut (48-50% Zn), dan zinc
Selain itu terdapat spotspot tanaman yang oksida tidak larut (60-80% Zn).
tumbuh jelek; gejala terlihat 2-4 minggu
setelah tanam pindah; kehampaan gabah  Besi
tinggi; pematangan terlambat dan hasil Unsur Fe adalah hara esensial
rendah; gejala kahat Zn menyerupai kahat yang dibutuhkan tanaman untuk
S dan Fe pada tanah alkalin dan mendukung transportasi elektron dalam
keracunan Fe tanah organik berdrainase proses fotosintesis. Fe merupakan
buruk. akseptor elektron penting dalam reaksi
Kahat Zn tidak sering dijumpai, redoks dan aktivator untuk beberapa
namun dapat terjadi pada tanah enzim. Kekurangan Fe akan menghambat
kalkareous dan netral; pertanaman absorpsi K. Unsur Fe tidak mobil, baik
intensif; tanah sawah yang selalu dalam tanaman maupun tanah. Setelah
kebanjiran atau berdrainase buruk; tanah kahat unsur utama N, P, K, S, dan Zn,
salin dan sodik; tanah gambut, tanah kahat Fe merupakan urutan penting
dengan P dan silikat (Si) tersedia tinggi; berikutnya yang membatasi hasil tanaman
tanah berpasir; tanah dengan pelapukan padi. Aplikasinya harus berimbang agar
tinggi, asam, dan bertekstur kasar; tanah terjamin pertumbuhan tanaman yang
yang terbentuk dari serpentin dan laterik; sehat dan produktif. Gejala kahat Fe
dan tercuci, tanah sulfat masam tua ditunjukkan adanya gajala antartulang
dengan konsentarsi K, Mg, dan Ca daun menguning, daun yang muncul
rendah. mengalami klorosis. Seluruh daun dan
Bila kahat Zn nampak di lapang, bagian tanaman menguning (khlorotik).
berikan 10-25 kg ZnSO4.H2O atau 20-40 Produksi bahan kering dan hasil menurun.
kg ZnSO4.7H2O per ha pada permukaan Kahat Fe tidak dijumpai pada sawah
tanah, atau celupkan akar bibit padi tergenang yang sedikit asam, namun
dalam 2-4% larutan ZnO sebelum banyak dijumpai pada sawah dengan
transplanting (20-40 g ZnO/lt air). tekstur tanah berpasir, kalkareous dan
Tanaman dapat pulih dari kahat Zn bila bereaksi alkalin. Kahat Fe sering dijumpai
sawah didrainasi– kondisi kering pada lahan kering dengan tanah bereaksi
meningkatkan ketersediaan Zn. Tanaman netral, kalkareous dan alkalin (basa).
hanya memerlukan sekitar 0,05 kg Zn/ha Kahat Fe sangat sulit diatasi dan mahal
(jerami+gabah) per ton hasil gabah, untuk dikoreksi. Pemberian pada tanah
namun lebih banyak pupuk Zn harus memerlukan 100-300 kg/ha fero sulfat
diberikan karena begitu diberikan Zn tidak (sulfat besi). Pemberian melalui daun, 2-3
selalu tersedia bagi tanaman. % larutan fero sulfat atau 100 l/ha Fe
Berikan pupuk Zn pada permukaan chelate 2-3 dalam selang waktu 2 minggu
tanah setelah pelumpuran terakhir dan dimulai pada fase anakan. Tanaman
perataan lahan atau berikan Zn pada memerlukan sekitar 0,5 kg/ha Fe (jerami
bedeng persemaian 7-8 hari sebelum bibit dan biji/gabah) untuk setiap ton hasil
dicabut. Pengaruh pemberian Zn berlaku gabah, namun setelah aplikasi Fe tidak
sampai 2-5 musim tanam pada semua tersedia bebas bagi tanaman.
jenis tanah kecuali tanah alkalin. Pada Pada waktu aplikasi, berikan solid
fero sulfat (FeSO4) di sebelah barisan

184
tanaman padi dengan dosis 100 kg/ha. adalah untuk menutupi kekurangan air
Dua sampai tiga aplikasi 2-3 % larutan tanah yang telah ada pada saat yang
FeSO4 melalui daun atau chelate besi diperlukan dan dalam jumlah yang cukup.
pada selang waktu 2 minggu pada fase Oleh karena itu untuk merancang irigasi
anakan. Pupuk Fe yang biasa digunakan diperlukan data hidrologi, meteorologi,
adalah larutan fero sulfat (20-30% Fe), dan pengelolaan air yang mantap.
fero amonium sulfat (14% Fe), dan Keguanaan air irigasi adalah untuk
chelate besi (5-14%). mempermudah pengolahan tanah,
Kahat Fe memiliki gejala tulang daun mengatur suhu tanah dan iklim mikro,
menguning. Keracunan Fe ditunjukkan membersihkan tanah dari kotoran, kadar
adanya bercak coklat kecil pada daun. unsur-unsur racun, dan garam serta asam
yang berlebihan, menekan pertumbuhan
5.6 Pengairan gulma, hama dan penyakit tanaman.
Air merupakan bahan yang sangat
vital bagi kebidupan tanaman. 5..7.2. Fungsi Air bagi tanaman
Kekurangan air menga-kibatkan Fungsi air bagai tanaman adalah : (a)
terganggunya perkem-bangan morfologi bagian dari protoplasma, bisanya air
dan proses fisiologi tanaman. Masalah membentuk 85% sampai 90% dai berat
kekurangan air timbul akibat siklus keseluruhan dari bagiaan hijau tanaman
hidrologi di alam yang tidak merata. (jaringan yang sedang tumbuh), (b)
Sebagai tindak lanjut-nya, lahirlah reagen yang penting dalam proses
pemikiran untuk memenuhi kekurangan fotosintesa dan dalam proses hidrolitik
air yang sering terjadi. Salah satu ilmu seperti perubahan pati menjadi gula; (c)
yang mengkaji dan membahas masalah pelarut garam, gas dan berbagai material
air bagi pertanian adalah ilmu irigasi. yang bergerak ke dalam tanaman melalui
Irigasi berarti berarti memberi air dinding sel, dan jaringan xilem ke dalam
padata tanaman untuk memenuhi tanaman, melalui dinding sel dan jaringan
kebutuhan air bagi pertumbuhannya. xilem serta menjamin kesinam-
Kebutuhan air tanaman sama dengan bungannya; (d) sesuatu yang esensial
kehilangan air per satuan luas yang untukmenjamin adanya turgiditas
diakibatkan oleh kanopi tanaman pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun,
ditambah dengan hilangnya air melalui proses membuka dan menutupnya mulut
penguapan permukaan tanah pada daun, kelangsungan gerak, struktur
luasan tertentu. Dengan demikian tanaman.
kebuhtuhan air tanaman ditentukan
dengan menghitung besarnya penguapan 5.7.3. Kebutuhan air bagi tanaman
(evaporasi) permukaan tanah dan Kebutuhan air tanaman dinyatakan
penguapan kebutuhan air secara tepat. sebagai jumlah satuan air yang diserap
Banyak faktor yang perlu mendapat per satuan berat kering yang dibentuk
perhatian, terutama faktor meteorologi atau banyaknya air yang diperlukan untuk
dan faktor hidrologi yang berhubungan menghasilkan satu satuan berat kering
langsung dengan jumlah dan efisiensi tnaman. Selama pertumbuhan tanaman
irigasi. terus menerus mengisap air dari tanah
Kegiatan-kegiatan irigasi meliputi dan mengelarkannhya pada sat
penampungan air, penyaluran air ke transpirasi. Kehilangan air pada tanaman
lahan, dan pembuangan kelebihan air dapat terjadi melalui (a) transpirasi, (b)
serta menjaga kontinyuitas air. Pada akibat sampingan fiksasi karbon dioksida
prinsipnya air irigasi yang ditambahkan dalam pemecahan karbon dan oksifgen.

185
Dalam tanah air berada di antara rongga- pembuluh kapiler tanah makin tinggi pula
rongga tanah dan terikat oleh butir tanah gerakan air ke atas.
dengan kekuatan yang ditentukan oleh Efisiensi penggunaan air
banyaknya air yang dikandung oleh tanah meningkat dengan kesuburan tanah.
tersebut atau besarnya gaya untuk Akibat semakin subur tanah, semakin
memisahkan air dari partikel tanah. banyak air yang diperlukan, karena
Tanah yang terlalu banyak absorpsi hara berjalan dengan kecepatan
mengandung air menyebabkan tinggi.
berkurangnya udara dalam tanah.
Keadaan air dalam tanah yang terbaik 5.7 Air Tanah
adalah pada saat kapasitas lapang. Titik 5.7.2 Peran Utama
batas yang paling kritis terhadap air
disebut titik layu permanen, yaitu pada Air merupakan komponen utama
saat kondisi air dalam tanah tidak lagi tubuh tanaman, bahkan hampir 90% sel-
tersedia bagi tanaman dan tanaman mulai sel tanaman dan mikrobia terdiri dari air.
layu secara permanen. Air yang diserap tanaman di samping
Kehilangan air pada tanah berfungsi sebagai komponen sel-selnya,
dipengaruhi oleh: bentuk tajuk tanaman juga berfungsi sebagai media reaksi pada
(kanopi), Fase pertumbuhan, kelembaban hampir seluruh proses metabolismenya
tanah, dan jenis tanaman yang apabila telah terpakai diuapkan
Kemampuan tanah untuk melalui mekanisme transpirasi, yang
mempertahankan air tergantung pada bersama-sama dengan penguapan dari
teksttur tanah. Tanah pasir mempunyai tanah sekitarnya (evaporasi) disebut
kemampuan mempertahankan air yang evapo-transpirasi. Dalam memproduksi
lebih lemah daripada tanah liat. biomass sangat banyak dibutuhkan air,
Kemampuan tanah pasir untuk tergantung pada jenis tanaman, biasanya
memegang air dapat ditambah dengan untuk setiap kg bobot kering biomass
bahan organik. Air yang tertinggal dalam yang diproduksi akan ditranspirasikan air
tanah yang tidak tersedia bagi tanaman sebanyak 500 kg (nisbah transpirasi 500).
dikenal sebagai air higroskopis dan air Oleh karena itu, apabila dalam sehektar
yang terikat secara kimia (Gambar hal tanam tanaman memproduksi biomas
19). Air higroskopis dipegang erat oleh sebanyak 10 ton (4 ton gabah + 6 ton
partikel-partikel tanah sehingga sulit jerami), maka selama juta ton air atau 5
diserap tanaman. juta m3 , apabila umur tanaman ini adalah
Gerakan air dalam tanah dipengaruhi 100 hari berarti setiap hari akan
oleh gradien hidrolik, gravitasi, struktur ditranspirasikan sebanyak 50 ton/ha
tanah, tekstur tanah, jumlah air. Air (setara dengan 10 mobil tanki
kapiler bergerak melawan gravitasi bumi berkapsitas-angkut 5 ton).
karena gaya kapileritasnya lebih besar Air merupakan komponen penting
dari gravitasi bumi. Hal tersebut dalam tanah yang dapat menguntungkan
disebabkan karena jumlah air yang dan kadangkala merugikan. Secara garis-
berbeda dalam romgga antar partikel besar peran air tanah yang
belum melampaui batas kemampuan menguntungkan meliputi : (1). Sebagai
partikel tanah tersebut untuk memegang pelarut dan pembawa ion-ion hara dari
air. Ketinggian air dapat dicapai oleh air rhizosfer ke dalam akar kemudian ke
yang berbanding terbalik dengan diameter daun. (2). Sebagai sarana transportasi
pembuluh kapiler. Jadi semakin halus dan pendistribusian nutrisi jadi dari daun
keseluruh bagian tanaman. (3). Sebagai

186
komponen kunci dalam proses 1984).secara keseluruhan dari total air
fotosintesis, asimilasi, sintesis maupun dunia hanya 2,792% air tawar dan
respirasi tanaman. (4). Sebagai agen 0,005% diantaranya adalah air tanah.
pemicu pelapukan bahan induk, Kadar air tanah (water storage)
perkembangan tanah dan diferensial merupakan selisih masuka air (water
horizon. (5). Sebagai pelarut dan pemicu gain) dari presipitasi (meliputi hujan, salju,
reaksi kimiawi penyediaan unsur hara kabut) yang menginfiltrasi tanah ditambah
tidak tersedia menjadi tersedia bagi hasil kondensasi (oleh tanaman dan
tanaman. (6). Sebagai penopang tanah) dan adsorpsi (oleh tanah)
aktivitas mikrobia dalam merombak unsur dikurangi air yang hilang (water loss)
hara tak tersedia menjadi tersedia bagi lewat evapo-transpirasi, aliran
tanaman. (7). Sebagai pembawa permukaan, perkolasi dan rembesan
oksigen terlarut ke dalam tanah. (8). lateral, yang secara umum disebut
Sebagai stabilisator temperatur tanah, sebagai persamaan air – tanah:
dan (9). Mempermudah pengolahan
tanah. (10). Dipersawahan, genangan air KAT=masukan air – kehilangan air
akan menghambat pertumbuhan gulma
dan sebagai sarana pemupukan lewat air KAT adalah Kadar Air Tanah
irigasi ( pugasi), dan (11). Sebagai
pelarut pupuk dan pestisida Oleh karena itu fluktuasi kadar air
Peran yang merugikan antara lain tanah periodikal, tergantung pada
adalah (1). Sebagai pemicu rusaknya keseimbangan masukan dan kehilangan
tanah, misalnya melalui erosi’ (2). air tersebut.
Sebagai pemicu perubahan horizon Siklus air tanah merupakan proses
melalui pelindian komponen- mekanika perubahan air, baik berupa (1).
komponennya. (3). Sebagai pemicu Perubahan fase yaitu, dari fase cair ke
kemiskinan tanah melalui pelindian hara, fase padat atau fase gas, maupun. (2).
dan (4). Tanah yang jenuh dengan air Perubahan situs (lokasi), yaitu dari air
dapat menyebabkan terhambatnya aliran tanah menjadi air tanah menjadi air
udara ke dalam tanah, sehingga tanaman atau air hujan (atmosfer), air
mengganggu respirasi dan serapan hara aliran (sungai) dan kembali ke situs air
oleh akar, serta aktivitas mikrobia yang tanah, dan (3). Perubahan status, yaitu
menguntungkan. dari bentuk tidak tersedia (terikat kuat
Oleh karena itu, manfaat air tanah oleh tanah) menjadi tersedia bagi
bagi tetanaman tergantung pada tanaman atau sebaliknya. Ketiga
kemampuan kita dalam meningkatkan perubahan ini terjadi dalam sistem tanah-
peran yang menguntungkan dan air-tetanaman-atmosfer yang melibatkan
menekan peran yang merugikan tersebut. tiga mekanisme utama, yaitu : (a).
Retensi dan pergerakan air di dalam
5.8.3. Proporsi dan Siklus Air Tanah tanah. (b). Penyerapan (uptake) dan
Air di dunia 97,2 % berupa lautan dan translokasi air didalam tubuh tanaman,
2,8% terdiri dari lembaran es dan gletser dan (c). Penguapan air
(2,15%), air artesis ( 0,62%) dan air (evapotranspirasi) ke atmosfer.
lainnya (0,03%). Air lainnya ini meliputi
danau tawar (0,009%),danau air asin
(0,008%), air tanah (0,005%), air atmosfer
*hujan dan kabut) (0,001%) dan air sungai
(0,0001%) (Strahler dan Strahler cit.Foth,

187
5.8.4. Koefisien dan ketersediaan Air
Tanah Koefisien Air tanah merupakan
koefesien yang menunjukan potensi
Air ditahan di dalam sel akar oleh ketersediaan air tanah untuk mensuplai
adanya gaya-jerap dan gaya-osmotik. Sel kebutuhan tanaman (Tabel 3.12), terdiri
tanaman terdiri dari : (1). Dinding sel dari :
yang tegar dan tetapi dapat mengembang (1) Jenuh atau retensi maksimum, yaitu
secara elastis. (2). Protoplasma yang kondisi di mana seluruh ruang pori
berupa selaput semipermeabel sehingga tanah terisi. Pada kondisi ini
dapat dilewati air secara bebas, tetapi tegangan pada permuakaan lapisan
tidak bebas dilewati aliran bahan-bahan air hampir 0 - <1/3 atm. Sehinngga
larut dan koloidal, dan (3). Vakuola yang air ini terutama yang mengisi pori-
berisi cairan sel kaya bahan larut dan pori makro segera turun ke bawah
koloidal. tertarik oleh gaya gravitasi. Air
Adanya bahan-bahan larut dan kondisi jenuh ini disebut air bebas
koloidal dalam vakuola ini mengurangi atau air Gravitasi atau air drainase
aktivitas air di dalam sel, yang atau air berlebihan (lihat gambar
pengaruhnya makin besar selaras dengan 3.7), mudah hilang dan bergerak
pertambahan kadarnya, gaya yang timbul relatif cepat sehingga dapat melindi
ini disebut potensial bahan larut (PI). (leaching) unsur-unsur hara yang
Gaya yang menyebabkan air diluar dilaluinya. Pada kondisi tanah
selaput protoplasma akan mengalir berdrainase buruk atau suplai
kedalam sel lebih cepat ketimbang difusi berlebihan (banjir atau tergenang
bahan larut ke luar protoplasma. pada periode lama akan berdampak
Kemudian apabila yang menyerap air buruk terhadap aerasi tanah
adalah bahan kolodial dalam sel atau sehingga respirasi akar, dan
koloid proplasma, maka gaya ini disebut aktivitas mikrobia aerobik seperti
potensial matrix (Pm), gabungan bakteri amonifikasi dan nitrifikasi
keduanya disebut potensial osmotik (Po). akan terhenti sama sekali.
Tekanan yang menyertai penyerapan air (2) Kapsitas lapangan (field capacity)
oleh sel disebut turgor atau potensial adalah kondisi di mana tebal
tekanan (Pt). Potensial inilah yang lapisan air dalam pori-pori tanah
mendorong air ke luar sel sebagai akibat mulai menipis, sehingga tegangan
terjadi penggelembungan sel. Apabila air antarair-udara meningkat hingga
masuk kedalam sel, volume sel lebih lebih besar dari gaya gravitasi,
bertambah dan protoplasma terdesak air gravitasi (pori-pori makro) habis
kedinding sel, yang karena elastis jadi dan air tersedia (pada pori-pori
mengembang. Makin besar meso dan mikro) bagi tanaman
penggelembungan makin besar pula dalam keadaan optimum. Kondisi ini
tekanan yang bekerja terhadap air sel terjadi pada tegangan permukaan
dan, tekanan turgor juga meningkat lapisan air sekitar 1/3 atm atau pF
selaras dengan kenaikan tekanan in, 2,54.
sehingga aliran air ke dalam sel menurun (3) Koefisien layu (titik kayu permanen
berbanding terbalik dengan kenaikan atau titik kelembaban kritis) adalah
tekanan turgor, dan akan berhenti sama kondisi kadar air tanah yang
sekali apabila : ketersediaannya sudah lebih
rendah ketimbang kebutuhan
Pa = Pt + Pl + Pm + = Pt + Po = 0 tanaman untuk aktifitas dan

188
mempertahankan turgornya,
sehingga tanaman mrnjadi layu 5.8.5. Faktor-faktor Ketersediaan
secara permanen atau tak dapat Air tanah. Kadar dan ketersediaan air
pulih lagi. Hal ini merupakan akibat tanah sebenarnya pada setiap koefesien
terbatasnya suplai air/hujan pada ini umumnya bervariasi terutama
absorpsi (penyerapan) air oleh tergantung pada :
tanaman dan avaporasi terus (1) Tekstur tanah. Kadar air tanah
terjadi. Pada kondisi ini air yang bertekstur liat > lempung > pasir,
tersisa hanya air adhesi dan terikat misalnya pada tegangan 1/3 atm
kuat oleh gaya matrik tanah, yaitu (kapasitas lapangan), kadar air tanah
pada tegangan sekitar 15 atm. pada masing-masingnya adalah
(4) Koefisien Higroskopis adalah sekitar 55%, 40% dan 15%. Hal ini
kondisi dimana air tanah terikat terkait dengan pengaruh tekstur
sangat kuat Oleh gaya matrik tanah, terhadap proporsi bahan kolodial,
yaitu pada tegangan minimal 3 atm. ruang pori dan luas permukaan
Air yang tersisanya adalah air adsortif, yang makin halus teksturnya
adhesi, yaitu air yang langsung akan makin banyak sehingga makin
terjerap ke bahan padat tanah, besar kapasitas-simpan airnya. Hasil-
berbentuk kristal dan tidak tersedia hasilnya berupa peningkatan kadar
bagi tanaman. dan ketersediaan air tanah. Kadar air
Air tanah yang mempunyai tersedia berdasarkan tekstur tanah
tegangan antara 1/3 atm – 31 atm tertera pada gambar 3.9
(antara kapasitas lapangan hingga (2) Kadar bahan organik tanah (BOT).
koefisien higroskopis) disebut air BOT mempunyai pori-pori mikro yang
kapiller, terdiri atas air kohesi pada jauh lebih baik ketimbang partikel
pori-pori meso dan mikro serta mineral tanah, yang berarti luas
sedikit pada pori makro. permukaan penyerap (kapasitas
Pergerakannya lambat dan terjadi simpan) air juga lebih banyak,
melalui penyesuaian terhadap sehingga makin tinggi kadar BOT
keketebalan lapisan air, berfungsi akan makin kadar dan ketersediaan
sebagai larutan tanah dan air tanah.
sebagiannya. (3) Senyawa kimiawi. Garam-garam
Air tersedia (air yang dapat diserap senyawa-pupuk/amelioran
langsung tanaman) adalah air yang (pembenah tanah) baik alamiah
ditahan tanah pada kondisi kapasitas maupun nonalamiah mampunyai
lapangan hingga koefisien layu, namun gaya osmotik yang dapat menarik
makin mendekati koefisien layu tingkat dan menghidrolis air, sehingga
ketersediaannya makin rendah. Oleh koefesien layu meningkat.
karena itu untuk menjamin tercukupinya Konsekuensinya, makin banyak
kebutuhan tanaman, suplai air harus senyawa kimiawi dan ketersediaan
diberikan apabila 50 – 85% air tersedia ini air tanah menurun;
telah habis terpakai. Air yang ditahan (4) Kedalaman solum/lapisan tanah
diatas koefisien layu merupakan air tak menentukan volume simpan air Tanah.,
tersedia, terdiri dari sebagian air kapiler makin dalam makin besar, sehingga
(air adhesi dan sedikit air kohesi) dan kadar dan ketersediaan air juga makin
seluruh air hidroskopis (air kristal). banyak. Kedalaman solum/lapisan ini
sangat penting bagi tetanaman berakar
tunggang dan dalam.

189
Disamping faktor tanah ini, faktor tumpukan rumput-rumput untuk
iklim dan tanaman juga menentukan menghindari kebocoroan air ke bawah.
kadar dan ketersediaan air tanah. Faktor Dalam sistem leb harus cukup waktu
iklim yang berpengaruh meliputi curah untuk membiarkan air menutupi seluruh
hujan, temperatur dan kecepatan angin, permukaan dan cukup waktu bagi air
yang prinsipnya terkait dengan suplai air untuk masuk ke dalam tanah, agar lama
dan evotranspirasi. Faktor tanaman yang tinggal di atas parit sehingga dapat
berpengaruh meliputi bentuk dan mensuplai air untuk akar tanaman.
kedalaman perakaran, toleransi terhadap Dalam hal ini harus dibuat parit
kekeringan, serta tingkat dan stadia pembuangan air, untuk mengalir-kan
pertumbuhan, yang pada prinsipnya kelebihan air sesudah kapasitas lapang
terkait dengan kebutuhan air tanaman lahan tersebut tercapai. Irigasi
permukaan biasa diberikan kepada
5.8.6. Teknik pengairan tanaman yang menutup rata tanah seperti
Dalam hubungannya dengan padi dan padang rumput.
produksi tanaman, air harus dikelola Untuk tanaman berbaris digunakan
secara baik dan ekonomis. Pengelolaan sistem leb-furrow irrigation, sedangkan
air meliputi (1) irigasi, (2) drainase, (3) untuk tanaman yang rata menutup tanah
konservasi. Irigasi adalah penambahan digunakan sistem leb-flood irrigation dan
suplemen air. Penggunaan irigasi telah contour irrigation.
dilakukan sejak jaman kuno. Jenis irigasi Irigasi siraman telah dikenal di
meliputi (1) irigasi permukaan, di mana air negara-negara maju. Tehnik ini telah
didistribusikan melalui permukaan tanah; banyak dilakukan dengan menggunakan
(2) irigasi penyiraman, yaitu pemberian air pipa-pia otomatis. Di Indonesia, belum
melalui pipa bertekanan; (3) irigasi eniter banyak dilakukan kecuali untuk padang
berupa sprinkler, spitter dn dripper, yaitu rumput golf. Tetapi tehnik irigasi siraman
mendistribusikan air ke bawah permukaan sederhana yang dilakukan oleh para
tanah untuk memberi kelembaban kepada petani adalah dengan menggunakan
tanaman lewat gaya kapiler ke atas. gayung atau gembor atau ujung pipa
Masing-masing sistem sesuai dengan plastik. Keuntungan tehnik irigasi siraman
sistem budidaya tertentu. adalah lebih seragam dan tepat untuk
Untuk tujuan pertanian, air diukur setiap jenis tanah dan tanaman. Masalah
dengan istilah volume dan kecepatan yang ditimbulkan dari tehnik ini relatif
mengalir. Volume diberikan dalam satuan kecil, tidak ada erosi, air dapat lebih
galon, kaki kubik, hektar-cm, dan lain-lain. ekonomis dibanding sistem leb. Pupuk
Satu hektar-cm dari air adalah jumlah air dapat diberikan bersama air siraman.
yang akan menutupi satu hektar tanah Kerugian sistem siram adalah mahalnya
sedalam cm dan kira-kira sebanyak 100 peralatan pada investasi awal dan air
m3 atau 100.000 liter. Kecepatan air harus selalu bersih. Tehnik irigasi
mengalir dinyatakan dalam liter/detik, siraman dengan tangan akan
liter/menit, hektar-cm/hari dan mengakibatkan biaya tenaga yang sangat
sebagainya. tinggi.
Irigasi permukaan adalah cara yang Tehnik pengairan drainase adalah
paling umum dikenal di Indonesia, yaitu menyiapkan bedengan, guludan, pada
sistem leb dari sawah. Air dibawa lewat saat persiapan lahan. Hal ini dilakukan
parit-parit agak datar dengan kecepatan sebagai upaya untuk membuang
rendah untuk menghindari erosi. Parit kelebihan air. Kaang-kadang pada
dapat diaspal, disemen, diberi plastik atau

190
daerah lembab perlu pipa drainase yang akibat pemangkasan yang tidak tepat.
dibenamkan dalam tanah. Jika cabang permanen perlu diperpendek,
maka potonglah cabang atau tunas
5.9. Pemangkasan (prunning) lateral. Pemotongan dilakukan pada
5.9.1. Pemangkasan tanaman muda internodal atau pemotongan dibuat di
Pemangkasan penting dalam antara tunas atau cabang dapat
rangkan mengembangkan tanaman menyebabkan batang membusuk,
dengan struktur yang kokok dan bentuk gangguan produksi dan pertumbuhan
yang diinginkan. Ada beberapa prinsip yang menyimpang.
sederhana yang harus dimengerti dalam
melakukan pemangkasan tanaman muda.  Perlengkapan
Pertama, setikap potongan memiliki Pemangkasan
potensi mengubah pertumbuhan Untuk tananam berukuran kecil,
tanaman. Kedua, karena tehnik sebahagian besar pemotongan dapat
pemangkasan yang tepat adalah penting, dilakukan dengan gunting atau pisau.
maka pemangkasan yang buruk dapat Untuk pemotongan batang lebih dari 0.5
menyebabkan kerusakan tanaman inci harus menggunakan gunting
bahkan dapat menyebabkan bertangkai atau gergaji pangkas.
kematiannya. Ketiga, proses
penyembuhan pada tanaman tidak seperti  Memperoleh strutur percabangan
halnya pada manusia. Ketika tanaman yang kokok
mengalami luka (atau dilukai) tanaman Struktur cabang primer yang baik
tersebut harus tetap tumbuh dan luka dapat dibentuk selagi tnaman masih
tersebut akan tetap ada. Keempat, muda. Percabangan yang berjenjang
adanya suatu aturan bahwa potongan memberikan bentuk tanaman yang sudah
yang kecil menghasilkan kerusakan yang dewasa dan memberikan perlakuan
kecil pula. Hal ini yang menyebabkan pemangkasan yang tepat terhadap
mengapa pemangkasan yang tepat pada tanaman yang masih muda dapat
tanaman muda menjadi kritis dan mengembangkan struktur yang kokoh.
penting. Dengan demikian, jika
pemangkasan pada waktu tanaman  Perkembangan batang
sudah matang diperlukan pemotongan Pada sebahagian besar tanaman
yang lebih banyak dan akan menjadi lebih muda, pertahankan batang tunggal yang
sulit dilakukan. dominan. Jangan lakukan pemangkasan
pucuk yang dapat menyebabkan
 Membuat potongan munculnya dua batang utama yang
Jika pemotongan dapat disebut dengan cabang codominant
mengganggu respon tanaman terhadap stems. Hal ini akan mengakibatkan
pertumbuhan dan proses penutupan luka kelemahan struktur batang, oleh karena
potongan, maka pemangkasan harus itu sebaiknya dibuang saja selagi
dibuat di luar lingkar cabang (branch tanaman masih muda. Cabang-cabang
collar). Hal ini karena pada bagian lateral akan menyebabkan
tersebut terdapat jaringan batang atau perkembangan struktur tanaman yang
induk cabang dan tanaman akan rusak tegap, dan meruncing. Perlu
potongan dilakukan di tempat tersebut. dipertahankan beberapa cabang lateral
Dalam beberapa kasus, jika potongan walaupun akan dipangkas kemudian.
cukup besar, maka tanaman dapat Cabang-cabang seperti ini dinamakan
mengalami kerusakan internal permanen cabang sementara yang berpera ndalam

191
melindungi batang dari kerusakan akibat Pemangkasan terhadap tanman yang
sinar matahari atak kerusakan mekanis. baru ditanam harus dibatasi. Buang
Cabang sementara ini dipertahankan cabang yang mati atau patah, tunda
cukup pendek agara tidak menghalangi pemangkasan untuk tahun berikutnya.
atau menjadi pesaing bagi cabang lateral Pohon yang tidak dipangkas pada awal
yang dipilih untuk dipertahankan. penanamannya akan menghasilkan akan
yang lebih kuat dibandingkan tanaman
 Pemilihan cabang permanen yang dipangkas pada waktu
Tingginya cabang permanen yang penanamannya.
paling rendah ditentukan oleh fungsi yang
diharapkan serta lokasi tanaman pada  Membalut luka
lanskapnya. Pohon yang digunakan Membalut luka akibat pemotongan
untuk menyaring pandangan yang tidak diperkirakan akan mempercepat
diinginkan atau untuk penghadang angin penutupan luka, melindungi luka tersebut
dapat dibiarkan bercabang serendah dari serangga dan penyakit serta
mungkin. Jarak antar cabang baik vertikal mengurangi pembusukan. Walaupun
maupun horizontal sangatlah penting. demikian, penelitian menunjukkann
Cabang yang dipilih sebagai cabang bahwa pembalutan tidak mengurangi
permanen harus memiliki ruang yang pembusukan atau kecebatan penutupan
cukup terhadap batangnya. Pertahankan luka dan jarang sekali dapat melindungi
keseimbangan radial dengan cabang- luka terhadap serangan serangga atau
cabang yang tumbuh keluar untuk segala infeksi penyakit. Sebahagian besar ahli
arah. menyarankan pembalutan luka tidak
Beberapa pohon memiliki dilakukan. Jika harus dilakukan atau
kecenderungan perkembangan cabang untuk tujuan keindahan, maka gunakan
dengan sudut percabangan yang kecil. kain yang tipis dari bahan yang tidak
Ketika tanaman tersebut tumbuh, maka mengandung racun terhadap tanaman.
akan terdapat lipatan-lipatan kulit yang
nantinya akan menggangu percabangan 5.9.2. Pemangkasan tanaman yang
pada batang utama. Pemangkasan harus sudah tua
dilakukan terhadap cabang-cabang yang Pemangkasan paling umum
memiliki penempelan yang lemah selagi dilakukan untuk tujuan mempertahankan
cabang tersebut masih muda. bentuk tanaman. Walaupun banyak
Hindari adanya pengelompokan daun pepohonan hutan tumbung dengan
pada percabangan di dalam. Karena sangat baik, akan tetapi tnaman
daun pada setiap cabang/ranting perlu pekarangan memerlukan kehati-hatian
menghasilkan makanan yang cukup untuk yang lebih tinggi. Pemangkasan harus
kehidupan dan pertumbuhan pohon maka dilakukan dengan pemahaman
setiap cabang harus memberikan bagaimana repon tanaman terhadap
sumbangan makanan kepada batang dan pemotongan bagian tubuhnya.
akar. Jika terlalu banyak daun yang Pemangkasan yang tidak tepat dapat
dibuang makan pohon akan mengalami menyebabkan kersukanan yang akanb
“kelaparan”, penurunan pertumbuhan dan mengantarkan kepada kematian pohon.
menjadi tidak sehat.
 Alasan melakukan pemangkasan
 Pemangkasan pohon yang baru Karena setiap pemotongan akan
ditanam berpotensi mengubah pertumbuhan
pohon, maka seharunya jangan ada

192
cabnag yang dibuang tanpa malasan Membuang cabang-cabang yang rendah
yang kuat. Alasan yang umum bagai dengan tujuan untuk memberikan kesan
pemangkasan adallah membuang cabang bersih
yang mati, membuang dahan yang terlalu
banyak dan menghilangkan resiko  Mengurangi tajuk
bahaya. Pohon dapat dipangkas untuk Mengurangi ukuran ranaman dengan cara
tujuan meningkatkan penetrasi cahaya mengurangi ketinggian dan lebar tajuk.
dan udara ke bagian dalam dari tajuknya,
atau ke bagian bawah lanskap. Dalam 5.10. Organisma Pengganggu
banyak kasus, tanman yang sudah tua Tumbuhan (Opt)
dipangkas sebagai tindakan korektif atau
tindakan preventif. Menurut PP Nomor 6 tahun 2005 tentang
Penipisan percabangan secara rutin Perlindungan Tanaman, terdapat
tidak cukup memperbaiki kesehatan beberapa diskripsi diantaranya adalah
pohon. Pohon akan menghasilkan tajuk perlindungan tanaman dilaksanakan pada
yang padat dengan daun untuk masa pra tanam, masa pertumbuhan
menghasilkan gula yang digunakan tanaman, dan atau masa pasca panen.
sebagai enerji untuk pertumbuhan dan Perlindungan tanaman pada masa pra
perkembangnnya. Pembuangan daun tanam dilaksanakan sejak penyiapan
melalui pemangkasan dapat mengurangi lahan atau media tumbuh lainnya sampai
pertumbuhan dan simpanan enerji. dengan penanaman. Perlindungan
Pemangkasan secara besar-besaran tanaman pada masa pertumbuhan
akan mengakibatkan pohon menjadi tanaman dilaksanakan sejak penanaman
stress sampai dengan panen. Perlindungan
tanaman pada masa pasca panen
 Waktu pemangkasan dilaksanakan sejak sesudah panen
Sebahagian besar pemangkasan sampai dengan hasilnya siap dipasarkan.
rutin adalah membuang dahan yang
lemah atau mati, dimana pemangkasan Perlindungan tanaman dilaksanakan
dapat dilakukan setiap saat selama tidak melalui sistem pengendalian hama
berakibat buruk terhadap pohon. terpadu yaitu dengan cara:
 Pencegahan masuknya
 Tehnik pemangkasan dan organisme pengganggu
pembersihan tajuk tumbuhan kedalam dan
Tehnik ini adalah membuang cabang tersebarnya dari suatu area ke
yang mati, cabang yang berpenyakit, area lain di dalam wilayah
membuang cabang lemah dan cabang negara Republik Indonesia;
yang memiliki kemampuan tumbuh  Pengendalian organisme
rendah. pengganggu tumbuhan;
 Eradikasi organisme
 Penipisan tajuk pengganggu tumbuhan;
Tindakan selektif membuang cabang
untuk meningkatkan penetrasi cahaya Perlindungan tanaman dilaksakan dengan
dan pergerakan udara di daerah tajuk menggunakan sarana dan cara yang tidak
mengganggu kesehatan dan atau
 Peningkatan tajuk mengancam keselamatan manusia,
menimbulkan gangguan dan kerusakan

193
sumber daya alam dan atau lingkungan dikelompokkan dalam beberapa istilah
hidup. yang lebih luas, yaitu patogen, sebagai
Pencegahan masuknya ke dalam penyebab penyakit tanaman, hama,
atau tersebarnya organisme pengganggu organisme yang merusak tanaman dan
umbuhan dari suatu area ke area lain di gula, adalah tumbuhan yang merusak
dalam wilayah negara Replublik Indonesia tanaman budidaya. Kerusakan yang
dilaksanakan dengan cara mengenakan disebabkan oleh OPT mencapai 33%.
tindakan karantina pada setiap media Anda pasti pernah melihat daun
pembawa organisme pengganggu tanaman bolong, buah cabe dan tomat
tumbuhan karantina yang dimasukkan ke yang busuk di pohonnya atau tanaman
dalam atau dikirim dari suatu area ke area layu. Semua kerusakan tersebut
lain di dalam wilayah negara Republik disebabkan oleh serangan hama dan
Indnesia. Pemasukan media pembawa penyakit. Hama adalah kelompok hewan
organisme pengganggu tumbuhan yang menyebabkan kerusakan pada
karantina baik berupa tumbuhan maupun tumbuhan dan mengakibatkan kerugaian.
bagian-bagian tumbuhan ke dalam Gambar di bawah ini menunjukkan
wilayah Negara Republik Indonesia wajib: beberapa jenis hama yang biasa
 dilengkapi sertifikat kesehatan menyerang tanaman.
dari negara asal dan negara
transit;
 dilakukan melalui tempat-tempat
pemasukan yang telah
ditetapkan;
 dilaporkan dan diserahkan
kepada petugas karantina di
tempat tempat pemasukan untuk
keperluan tindakan karantina.

Pengiriman media pembawa organisme


pengganggu tumbuhan karantina baik Gambar 5.10.
berupa tumbuhan maupun bagian-bagian Spodoptera sp adalah salah satu contoh
tumbuhan dari satu area lain di dalam hama tanaman
wilayah Negara Republik Indonesia wajib
o dilengkapi sertifikat kesehatan dari a. Hama Tumbuhan
area asal;
o dilakukan melalui tempat-tempat Hama tanaman adalah organisme
pemasukan dan pengeluaran yang pengganggu tanaman berupa serangga,
telah ditetapkan; burung dan kelompok mamalia. Hama
o dilaporkan dan diserahkan kepada dari ke-lompok serangga memegang
petugas karantina ditempat-tempat peranan penting karena jumlahnya cukup
pemasukan dan pengeluaran untuk banyak dan hampir 50% menjadi
tindakan karantina. penganggu kehidupan manusia.
Diperkirakan sebanyak 1500 species
Organisme pengganggu tanaman serangga yang menempati permukaan
(OPT) adalah semua makhluk hidup yang bumi menjadi hama tanaman.
merusak tanaman, baik tu dari kelompok Kerugian akibat hama tanaman antara
virus, bakteri, jamur, serangga, burung lain,
dan mamalia. Pengganggu dapat  mengurangi hasil tanaman;

194
 mengurangi mutu atau kualitas Faktor internal (biotik) adalah segala
hasil tanaman, proses kehidupan dari tubuh serangga
 mempercepat terjadinya infeksi untuk memacu kehidupannya.
penyakit pada tanaman; Sedangkan faktor eksternal adalah faktor
 menambah biaya produksi lingkungan yang langsung berpengaruh
karena diperlukan adanya biaya ter-hadap kehidupannya, seperti suhu,
untuk pengendalian hama. cahaya, kelembaban udara, faktor iklim
yang lain, faktor biologis dan gangguan
Serangga merusak tanaman dengan manusia. Berikut ini adalah beberapa
cara memakan bagian tanaman, menisap contoh hama tanaman (Gambar 2).
cairan dalam jaringan tanaman, Beberapa contoh hama yang sering
memamah dan menusuk serta menyerang tanaman adalah tungau, Ulat
menumpang bertelur pada tanaman. Lepidoptera, Lalat diptera, Kepik
Bentuk kerusakan tanaman tergantung Hemiptera, Kutu Hompotera, Kumbang
pada tipe mulut serangga. Kehidupan Coleoptera dan mamalia (tikus, gajah,
serangga dikendalikan oleh dua faktor, dan babi hutan).
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Beberapa Hama Tanaman

Gambar 5.11.
Beberapa contoh hama-hama tananaman yang sering merugikan petani dinataranya adalah ulat lepidoptera,
tikus, kumbang Coleoptera, dan gajah.

1). Hama Tungau pesat dan membahayakan dalam


Penyebab : Tungau merah keadaan cuaca kering pada musim
(Oligonychus). Tungau ini berukuran 0,5 kemarau. Gangguan tungau pada
mm, hidup disepanjang tulang anak daun pesemaian dapat mengakibatkan
sambil mengisap cairan daun sehingga rusaknya bibit.
warna daun berubah menjadi mengkilat
berwarna bronz. Hama ini berkembang

195
Gambar 5.14.
Gambar 5.12. Imago tungau merah.
Gejala serangan tungau merah pada tanaman
jeruk.

Gambar 5.15.
Siklus hidup tungau merah

Bila daun sudah habis, ulat juga


memakan batang muda dekat sarangnya.
Gambar 5. 13.
Larva tungau merah Pada kondisi demikian serangan hama
2). Ulat Lepidoptera sudah mulai menimbulkan kerugian ± 5 –
a). Sylepta sp. (Pyralidae; Lepidoptera) 10% sehingga perlu diwaspadai dan
Penggulung daun nilam dan pemakan segera mengambil tindakan pencegahan.
daun lainnya. Hama ini meletakkan telur Penyebaran tidak terlalu cepat dan
di atas permukaan daun. Setelah larva tergantung pada populasi imago.
menetas warnanya transparan. Setelah
mulai memakan daun warna ulat hijau.
Ulat bergerombol memakan bagian atas
permukaan daun, sehingga bagian daun
yang dimakan kelihatan transparan.
Ketika ulat mulai agak dewasa, ulat
membuat sarang dengan cara
menggulung daun yang agak muda dan
memakan daun dari sarang yang dibuat.
Gambar 5. 16.
Imago (serangga dewasa) Sylepta sp.

196
Gambar 5. 17
Siklus hidup Sylepta sp.

b). Ulat tritip/ ulat daun (Plutella


xylostella)
Ulat tritip memakan bagian bawah daun
sehingga tinggal epidermis bagian atas
saja. Ulatnya kecil kira-kira 5 mm
berwarna hijau. Jika diganggu akan
menjatuhkan diri dengan menggunakan Gambar 5. 19.
benang. Ulat ini cepat sekali kebal Siklus hidup Plutela sp.
terhadap satu jenis insektisida.

Gambar 5. 20.
Larva Crocidolomia sp
Gambar 5.18
Imago Plutela sp

c). Ulat krop/ jantung kubis (Crocidolomia


binotalis)
Sering menyerang titik tumbuh sehingga
disebut sebagai ulat jantung kubis.
Ulatnya kecil berwarna hijau lebih besar
dari ulat tritip, jika sudah besar garis-garis
coklat. Jika diganggu agak malas untuk
bergerak. Berbeda dengan ulat tritip yang
telurnya dietakkan secara menyebar, ulat Gambar 5.21.
jantung kubis meletakkan telurnya dalam Imago Crocidolomia sp.
satu kelompok.
d). Ulat grayak (Spodoptera litura)
Sering menyerang secara berkelompok
dan serangan sangat mendadak.
197
Serangan umumnya terjadi pada malam
hari sehingga disebut ulat gerayak atau
ulat tentara. Ulatnya berwarna hijau lebih
besar dari ulat kubis, jika sudah besar
garis-garis coklat.
Jika diganggu agak malas untuk
bergerak.

Gambar 5.24.
Larva Agrotis sp.

Gambar 5. 22.
Larva Spodotera sp. Gambar 5. 25.
Imago Agrotis sp.

Gambar 5.26.
Gejala serangan lalat diptera.
Gambar 5.23
Siklus hidup Spodoptera sp
4) Kepik Hemiptera
Kepik hemiptera adalah perusak polong.
e). Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Serangga merusak tanaman dengan cara
Ulat berwarna hitam. Gejala kerusakan
mengisap cairan tanaman dengan jarum
yang ditimbulkan ialah terpotongnya
stilet (alat pengisap yang dipunyai
tanaman kubis yang masih kecil.
serangga). Serangga penggerek polong
Pengendalian dapat dilakukan dengan
adalah Etiella zinchenella. Serangga
membongkar tanah secara berhati-hati
pengisap polong adalah Riptortus linearis,
disekitar tanaman yang terpotong.
dan kepik hijau Nezara viridulla.
3) Lalat Diptera
Lalat bibit adalah salah satu hama yang
dapat merusak bibit tanaman. Tanaman
yang umumnya diserang oleh lalat bibit
adalah leguminoceae. Beberapa lalat
bibit yang sering merugikan adalah lalat
kacang (Agromyza phaseoli), penggerek
pucuk kedelai (Agromyza dolichostigma),
penggerek batang kedelai
Gambar 5. 27.
(Melanagromyza sojae). Imago kepik Nezara viridula

198
Gambar 5.28.
Siklus hidup N.viridula

5) Kumbang Coleoptera hanya menyebabkan daun dewasa rusak


Kumbang oryctes adalah Oryctes seperti terpotong gunting.
rhinoceros. Hama ini menimbulkan gejala
serangan dengan cara kumbang dewasa
masuk ke dalam titik tumbuh dan
memakan bagian yang lunak. Bila
serangan mengenai titik tumbuh, tanaman
akan mati, tetapi bila makan bakal daun
hanya menyebabkan daun dewasa rusak
seperti terpotong gunting.

a). Kumbang Coleoptera


Kumbang oryctes adalah Oryctes
rhinoceros. Hama ini menimbulkan gejala
serangan dengan cara kumbang dewasa
masuk ke dalam titik tumbuh dan
memakan bagian yang lunak. Bila
serangan mengenai titik tumbuh, tanaman
akan mati, tetapi bila makan bakal daun Gambar 5.29.
Hama tanaman kelapa kumbang Oryctes sp

199
tinggi maka tanaman akan menunjukkan
6) Mamalia gejala kerusakan. Gejala ini dapat berupa
Hama yang termasuk mamalia (binatang perubahan laju pertumbuhan, ukuran
menyusui) adalah babi hutan dan kera. tanaman, warna daun, ketebalan daun,
Hama ini sangat merusak tanaman kelapa warna batang, warna buah atau bunga,
sawit. Di beberapa daerah tertentu di bentuk buah atau bunga dan lain-lain.
Sumatera, gajah sering menyebabkan Tanaman sakit adalah suatu kondisi
kerusakan yang serius pada tanaman tanaman yang tidak wajar, sehingga
kelapa sawit muda. Selain itu juga tikus proses kehidupan (metabolisme) tanaman
(rodentia) merupakan hama yang terganggu, yang pada akhirnya
merusak (memakan) buah kelapa sawit menimbulkan keruganian bagi petani.
yang sudah tua. Penye-bab penyakit dapat disebarkan dari
tanaman yang sakit atau dari bagian
tanaman yang sakit tersebut ke tanaman
sehat. Penyakit yang sering menginfeksi
tanaman dapat berupa jamur, bakteri,
virus dan fitoplasma. Penyebab penyakit
atau patogen tersebut menyebabkan
adanya gejala kerusakan pada bagian-
bagian tanaman seperti pada akar,
batang, daun, buah, bunga dan biji.
Gejala serangan patogen tersebut
dinamakan penyakit.
Gejala penyakit pada tanaman
dikelompokkan sebagai berikut : Kerdil
(pertumbuhan tanaman yang lamban
secara menyeluruh); klorosis (perubahan
jaringan tanaman dari hijau menjadi
kekuningan); nekrosis (kematian jaringan
tanaman/bercak daun); layu
(terganggunya aliran air di dalam
pembuluh tanaman); kanker
(pertumbuhan bagian tanaman yang tidak
wajar).
Gambar 5.30. Patogen tanaman dapat berupa
Siklus hidup kumbang hama kepala Oryctes
rhinoceros jamur yaitu organisme yang umumnya
berbentuk benang, dapat menghasilkan
b. Penyakit tumbuhan spora. Intinya jelas dan dapat dilihat di
Penyakit tanaman dikelompokkan bawah mikroskop dengan pembesaran
menjadi dua. Yang pertama adalah lensa 100-400 kali. Sedangkan bakteri
penyakit non infeksius dan yang ke dua adalah mikro-organisme yang lebih kecil
adalah penyakit infeksius. Sejak benih dari jamur, mempunyai sel tunggal atau
ditanam, fase vegetatif dan fase generatif berkoloni, berbentuk seperti batang, koma
tanaman, semua kebutuhan hara atau rantai.
tanaman harus dicukupi. Jika tanaman Patogen yang lain adalah bakteri
mengalami kekurangan hara atau yaitu mikroba yang dapat dilihat dengan
kelebihan salah satu unsur hara atau pH pembesaran 100-1600 kali dan harus
media tumbuh terlalu rendah atau terlalu menggunakan minyak emersi.

200
Media tumbuh tanam yang tiba-tiba
Virus adalah mikroba yang hanya mendapatkan suply air, aku-mulasi garam
mempunyai suatu selubung protein pada daerah per-akaran merupakan
dengan asam nukleat yang dapat mempe- gejala-gejala yang umum. Usaha
ngaruhi kerja DNA sehingga proses menghidar dari hal tersebut di atas akan
kehidupan tanaman terganggu. menimbulkan busuk buah.
MLO adalah patogen yang
merupakan peralihan dari virus ke bakteri.
Bentuk virus dan MLO hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikro-skop
elektron (pembesaran > 1 juta kali).
Patogen-patogen tersebut dapat
menyerang tanaman pada fase vegetatif
dan fase generatif.

1). Penyakit Non Infeksius


Faktor lingkungan yang tiba-tiba
beruabah, suply nutrisi yang tidak cocok, Gambar 5. 31
Gejala serangan penyakit pecah buah.
atau irigasi akan menyebabkan gejala
kerusakan fisiologi pada tanaman.
Beberapa tanaman budidaya lebih sensitif (b). Penyakit Pecah Buah konsentris
tehadap perubahan-perubahan tersebut di Belahan konsentris meling-kar yang
atas dibandingakn dengan varietas terdapat pada seluruh permukaan buah
lainnya. atau muncul dari tangkai buah biasanya
disebabkan oleh tingginya suhu hari,
Faktor lingkungan yang dapat besarnya perbedaa suhu antara sian dan
menyebabkan kerusakan pada tanaman malam dan perubahan tiba-tiba pada
antara lain: siang dan suhu malan media
 Suhu ekstrim, kekurangan atau pertumbuhan telah menjadi topik bagi
kelebihan air. penelitian
 Kerusakan atau kelebihan
cahaya.
 Kekurangan oksigen.
 Polusi udara.
 Defisiensi nutrisi.
 Keracunan mineral.
 Keasaman atau kebasaan tanah.
 Keracunan pestisida.
 Praktek penanaman yang salah Gambar 5.32.
Gejala penyakit buah konsentris
dan lain sebagainya yang
menyebabkan pertumbuhan
(c). Penyakit Belah Cekung
tanaman tidak normal
Belah yang umumnya keluar dari
permukaan buah mulai dari bahu buah
(a). Penyakit Pecah Buah
adalah akibat terdapatnya perbedaan
Pada permukaan bawah buah tomat
tang nencocok antara mahasiswa.
,gejala terbakar, dan akibat akhirnya akan
Perubahan suhu yang peralahan lahan
menimbulkan gejala bercak kering
melingkar (Gambar ). Defisiensi calsium.

201
dimulai dari adanya ventilasi mencegah kebersihan ling-kungannya, dan
terjadinya kejadian ini. mengadopsi praktek-praktek budidaya
yang tepat seperti keseimbangan hara
dapat mempertahankan tanaman tetap
sehat. Kerusakan akibat hama dan
penyakit akan berkurang. Selain itu
dianjurkan agar memulai penanaman
dengan menggunakan bibit yang sehat.
Dengan strategi adopsi pengelolaan
hama terpadu (PHT) untuk tanaman
sangat di-anjurkan di sini. Jika perlu
guna-kan bahan kimia yang direkomen-
dasi untuk mengendalikan serangga
Gambar 5.33. hama atau beberapa penyakit dan selalu
Gejala penyakit nekrosa buah mengikuti aplikasinya secara ketat
sebelum proses panennya.
(d). Penyakit Keriting Buah
Keriting buah merupakan keru-sakan (e). Kerusakan tanaman akibat ketidak
fisiologis yang sangat meru-gikan seuaian hara
mentimun. Buah muda menjadi seperti Semua hara penting diberikan. Jika
kurva dan dimulai pada saat larutan tanaman mengalami kekurangan
perkembangan bunga stadia awal dan hara atau kelebihan salah satu komponen
mungkin dise-babkan oleh perubahan haranya atau pH dan daya hantar
suhu yang mendadak, kelembaban media listriknya melebihi daya toleransi
pertumbuhan yang kurang cocok, tanaman. Maka tanaman akan
kekurangan nutrisi, kebanyakan jumlah menampak-kan gejala kerusakan. Gejala
buah dan diserang hama. Bakal buah ini meliputi perubahan pada laju
yang tidak produktif sebaiknya dipangkas. pertumbuhan, ukuran tanaman, bentuk
daun dan warna daun, ketebalan daun,
warna batang, jarang antar cabang,
karakteristik akar dan lain-lain.
Selanjutnya, karakteristik buah akan
berubah juga. Walaupun gejala luar ini
akan beragam berdasarkan tanaman
dan varietasnya, beberapa gejala umum
dapat digambarkan dalam tabel gambar
berikut ini.

2). Penyakit infeksius


Penyakit tanaman pada umumnya
disebabkan oleh bibit penyakit (patogen).
Gambar 5.34. . Patogen yang sering menyerang tanaman
Gejala penyakit keriting buah. budidaya adalah jamur (fungi), virus,
bakteri, dan nematoda. Manusia sebagai
Identifikasi keberadaan penyakit penyebab meningkatnya penyakit
secara dini terhadap tanaman hidroponik tumbuhan dapat dibuktikan dengan
dapat mengendalikan permasalah banyak penyakit tumbuhan yang
penyakitnya. Dengan mempertahankan berkembang sebagai akibat dari

202
kemajuan ilmu pertanian yang terhadap penyakit banyak ditemui dan
dikembangkan oleh manusia. Penanaman telah berjalan sejak manusia mulai
satu kultivar dalam areal yang luas, mengenal bercocok tanam. Orang
penanaman yang terus menerus karena akan cenderung menanam varietas
ditunjang irigasi, penanaman kultivar yang yang enak untuk dikonsumsi walaupun
berproduksi tinggi tetapi rentan terhadap
banyak hama dan penyakitnya,
penyakit, pemasukan tanaman baru dari
daerah atau negara lain adalah contoh- dibandingkan memilih tanaman yang
contoh penyebab meningkatnya penyakit tidak begitu enak tetapi tidak
tumbuhan. berpenyakitan. Tetapi teknologi
Penanaman satu kultivar dalam areal pengendalian menggunakan fungisida
yang luas, merupakan salah satu tetap lebih mudah diaplikasikan dalam
penyebab meningkatnya penyakit jangka pendek. Dengan pola yang
tumbuhan. Penanaman satu macam demikian itu tanpa disadari telah
kultivar dalam areal yang luas meyebabkan banyaknya plasma
menyebabkan tersedianya makanan nutfah yang hilang, sehingga akan
dengan tingkat kerentanan yang sama menyebabkan sulitnya mencari sumber
dalam jumlah berlimpah bagi patogen, hal gen katahanan untuk tujuan pemuliaan.
demikian tersebut tidak mungkin Akibat dalam jangka panjang adalah
ditemukan pada hutan alami yang belum sulitnya pengendalian penyakit bila telah
disentuh teknologi. Adanya satu macam timbul resistensi patogen terhadap
kultivar tanaman menyebabkan patogen pestisida.
tidak punya pilihan lain selain harus Pemasukan tanaman baru dari
memamfaatkannya sebagai makan. daerah atau negara lain dengan tidak
Bahkan apabila kultivar tersebut sengaja akan menyebabkan
merupakan tanaman tahan terhadap meningkatnya penyakit tumbuhan karena
penyakit tertentu, maka patogen dua alasan. Alasan pertama yaitu ada
kemungkinan besar akan menyesuaikan kemungkinan penyakit akan terikut
diri dengan jalan adaptasi atau sedangkan musuh alaminya tertinggal.
mekanisme lainnya agar dapat bertahan Hal ini akan menyebabkan penyakit
hidup. Sekali patogen dapat dapat berkembang pesat tanpa dihambat oleh
menyesuaikan diri, maka keturunannya musuh alami seperti ditempat asalnya.
akan dapat berkembang dengan pesat Alasan yang kedua yaitu bahwa ada
pada kultivar tersebut. kemungkinan di tempat baru-nya,
Penanaman yang terus-menerus tanaman ternyata rentan terhadap
karena meningkatnya irigasi, juga patogen yang telah ada lebih dahulu
merupakan penyebab meningkatnya sehingga akan memicu peningkatan
penyakit tumbuhan. Adanya penanaman populasi patogen tersebut. Peningkatan
terus menerus, maka sepanjang musim populasi patogen pada giliran berikutnya
akan selalu tersedia makanan bagi akan menyebabkan gampang patahnya
patogen, sehingga patogen akan ketahanan tanaman varietas lain yang
berkembang dengan pesat. Hal yang saebelumnya tahan.
sama juga terjadi bila dalam suatu Patogen akan menyebabkan
hamparan tertentu dilakukan penanaman timbulnya penyakit dengan cara sebagai
satu jenis tanaman dengan tidak berikut. Patogen menyebabkan penyakit
serentak. pada tumbuhan dengan cara :
Penanaman kultivar yang  Mengkonsumsi kandungan sel inang
berproduksi tinggi tetapi rentan atau mengabsorbsi makanan dari

203
tanaman inang secara terus menerus satu juta lainnya mengungsi ke Amerika
sehingga melemahkan tanaman pada tahun 1845-1846. Penyakit ini
inang. berjangkit pada tanaman kentang di Jawa
 Membunuh sel atau merusak pada tahun 1935. Sampai saat ini pun
aktivitas metabolisme sel inang penyakit ini merupakan penyebab
karena sekresi patogen berupa kerugian yang terpenting pada tanaman
enzim, toksin dan zat tumbuh; dan kentang di dunia, termasuk di Indonesia.
 Mengganggu transportasi makanan, Penyebab penyakit ini adalah jamur
nutrisi mineral dan air pada jaringan Phytophtrhora infestans. Patogen ini
pembuluh inang menyerang daun, batang, akar dan umbi
menyebabkan gejala hawar.
Beberapa penyakit penting yang
disebabkan oleh virus adalah penyakit (2). Karat daun kopi
keriting pada cabai merah, paprika, cabai Penyakit ini merupakan penyakit
rawit. Penyakit mozaik pada tembakau paling penting pada tanaman kopi Arabika
(TMV: Tobaco Mozaic Virus) dan CMV di dunia. Di Sri Langka hanya dalam
(cucumber Mozaic Virus). Virus adalah waktu 14 tahun saja (1870-1884) penyakit
organisme parasit obligat (organisme ini memusnahkan perkebunan-
yang selalu menggantungkan hidupnya perkebunan kopi sehingga sejak saat itu
pada tanaman yang diserang). Sri Langka beralih dari negara penghasil
Tanaman budidaya sering diserang kopi menjadi penghasil teh sampai
oleh fungi. Fungi adalah organisme sekarang. Peralihan ini menyebabkan
prokariotik (organisme yang tidak beralihnya pula kebiasaan orang Eropa
mempunyai inti sel sejati). Fungi dapat dari peminum kopi menjadi peminum teh
menyerang semua organ tanaman mulai karena Sri Langka saat itu merupakan
dari akar, daun, batang, bunga dan buah. pemasok kopi terbesar ke Eropa. Sampai
Beberapa fungi yang dapat menyebabkab saat ini, karat merupakan ancaman
penyakit dan sangat merugikan tanaman terbesar bagi produksi kopi Amerika
adalah fungi penyebab penyakit layu, Selatan. Di Indonesia, penyakit ini pada
fungi penyebab penyakit busuk buah, tahun 1876 telah menyebabkan
fungi penyebab busuk daun dan fungi musnahnya kopi yang dibudidayakan saat
penyebab kanker tanaman. itu, yaitu kopi Arabika, sehingga kopi ini
Contoh fungi yang menyerang akar sekarang hanya tinggal di daratan tinggi
diantaranya adalah Fusarium sp. dan saja.
Phytoptora sp. Fungi yang menerang
daun adalah Cercospora sp dan
Helmintosporium sp. Fungi yang
menyerang bunga dan buah adalah
Colletotrichum sp. Berikut ini beberapa
contoh gejala serangan patogen pada
tanaman.

a). Penyakit yang disebabkan oleh fungi


(1). Hawar Daun (Late Blight) pada
Kentang Gambar 5.35.
Penyakit layu pada tembakau
Di Eropa, hawar daun pada
kentang telah menyebabkan ratusan ribu
rakyat Irlandia mati kelaparan da sekitar

204
desa ke kota dalam upaya mencari kerja
untuk membeli beras yang harganya
sangat tinggi dan telah menyebabkan
sekitar dua juta orang meninggal dunia.
Sampai beberapa tahun yang lalu bercak
coklat masih tergolong penyakit penting
pada tanaman padi di Indonesia.
Penyebab penyakit ini adalah jamur
Helminthosporium oryzae yang
menyerang daun, batang dan bulir padi.
Gambar 5. 36.
sketsa Fusarium sp. (patogen penyakit layu) (4). Hawar Daun Jagung
Penyakit hawar daun jagung
(Southern Corn Leaf Blight) yang
disebabkan oleh jamur Bipolaris maydis
(Helminthosporium maydis) sampai saat
ini terdapat di berbagai tempat di seluruh
dunia terutama di daerah-daerah hangat
dan lembab, termasuk Indonesia. Ras 0
merupakan ras yang umum dari patogen
ini, sedangkan ras T diketahui pernah
menyebabkan kerugian sekitar satu milyar
Gambar 5. 37. USD di Amerika Serikat pada tahun 1970.
Foto mikroskopis Fusarium sp. Ras T biasanya hanya diketahui ada pada
tanaman jagung hibrida dengan
Di daerah yang ketinggian kurang sitoplasma jantan mandul jagung Texas.
dari 1000 m ditanam kopi Robusta yang Ras T ini dapat menyerang semua bagian
tahan terhadap penyakit karat daun. tanaman jagung.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur
Hemileia vastatrix yang menyerang daun- (5). Penyakit rebah kecambah
daun kopi. Antara tahun 1896 sampai Penyakit rebah kecambah disebabkan
1900 produksi kopi Indonesia merosot oleh sekumpulan fungi atau satu jenis
menjadi 25% dari semula. fungi yang menyerang bibit tanaman
Perhatian pemerintah terhadap secara mandiri atau pun bersama-sama.
penyakit karat pada kopi meningkat sejak Patogen penyakit rebah kecambah
tahun 1980-an dengan berusaha untuk diantaranya adalah Pythium, Rhizoctonia,
meningkatkan produksi kopi Arabika. Fusarium, and Phomopsis. Gejala
Karena sampai tahun tersebut, kopi penyakit yang muncul pada bibit tanaman
arabika hanya 5% dan ditanam di atau tanaman muda relatif sama.
pegunungan, antar lain Dataran Tinggi Penyakit ini sering muncul sejak benih
Ijen, Jawa Timur, sedangkan selebihnya tumbuh di lapangan, karena ada
hampir seluruhnya adalah kopi Robusta. kemungkinan patogen terbawa melalui
benih atau bertahan pada bahan organik
yang digunakan sebagai pupuk. Patogen
(3). Bercak Daun Helminthosporium pada dapat menyerang sejak benih mulai
Tanaman Padi berkecambah, pada saat masih
Di India pada tahun 1942, penyakit ini berkecambah, atau pada waktu umur bibit
menyebabkan migrasi besar-besaran dari masih sangat muda, tergantung jenis

205
patogen yang menyerang. Pada tingkat
serangan yang menengah, penyakit ini
akan menurunkan produksi. Penggunaan
unsur hara untuk mengembalikan vigor
tanaman ataupun untuk membantu
ketahanan tanaman terhadap penyakit
tidak akan berfungsi dengan baik dan
penyakit ini pun tidak dapat dikendalikan
dengan pestisida.

Gambar 5. 40
Gejala serangan pada bagian akar.

(6). Penyakit busuk lunak seludang daun


Penyakit busuk lunak pada seludang
daun disebabkan oleh patogen
Rhizoctonia solani. Penyakit ini
merupakan penyakit penting pada
tanaman padi. Gejala penyakit pada
umumnya timbul pada bagian tanaman
yang dekat dengan air, organ tanaman
yang terserang biasanya daun padi
bagian bawah. Pada kondisi yang
lembab (95%)dan hangat, penyakit ini
akan menyebar dengan cepat.
Gambar 5.38.
Gejala penyakit rebah kecambah pada tanaman
kedelai muda

Gambar 5. 41.
Gejala penyakit bercah basah (blight) pada tanaman
padi.
Gambar 5. 38
Gejala penyakit rebah kecambah yang disebabkan (7). Penyakit bercak coklat cercospora
Phytophthora pada kecambah Penyakit bercak coklat disebabkan oleh
Cercospora janseana. Dari tahun ke
tahun penyakit berkembang terus
sehingga menjadi penyakit penting pada
tanaman padi. Patogen pada umumnya
menyerang tanaman pada saat tanaman
menjelang dewasa dan mengakibatkan
206
kematangan biji padi lebih cepat b). Penyakit tanaman yang disebabkan
dibandingkan dengan kondisi normal. oleh bakteri
Bercak pada daun berukuran 0.2 sampai Kurang lebih terdapat 200 species dari
1.5 cm. Pada tingkat serangan yang bakteri penyebab penyakit tanaman yang
tinggi, dapat mengakibatkan daun padi telah dideskripsikan. Kebanyakan
mati. Varietas padi yang genjah dapat tanaman yang diserang merupakan
terhindar dari serangan patogen. tanaman yang tidak penting (minor).
Bakteri parasit tersebut berbentuk batang,
sebagian besar bisa bergerak (motile)
dengan bulu getar (flagella) yang ada di
ujung-ujung sel (polar) maupun yang ada
di sisi dan di ujung sel (Peritrichous), dan
bersifat tidak membentuk spora. Sel
bakteri berukuran 1,5 sampai 3 mikron
(panjang) dan tampak kecil meskipun di
bawah mikroskop dengan perbesaran
1.000 X dalam minyak imersi. Mereka
Gambar 5. 42.
tumbuh dengan segera dalam medium
Gejala penyakit bercak crcospora pada daun padi. PDA (Potato Dextrose Agar) dengan
membentuk koloni bulat berwarna putih,
(8). Penyakit bercak Pyricularia kuning kecoklatan, atau kuning.
Penyakit ini sering menyerang tanaman
padi. Patogen penyebab penyakit ini
adalah Pyricularia grisea. Pada varietas
tertentu penyakit ini dapat menggagalkan
panen. Patogen menyerang daun,
panikel dan daun bendera. Bagian
tengah bercak biasanya berwarna abu-
abu sedangkan sekeliling bercak
berwarna coklat atao coklat kemerahan.
Ukuran bercak sangat bervariasi.
Gambar 5. 44.
Foto mikroskopis satu sel bakteri yang mempunyai
flagella.

Bakteri penyebab penyakit pada


tanaman terdiri dari 6 genera :
Agrobakterium: Batang pendek, motile,
flagella peritrichous, menyebabkan
hypertrophies (pertumbuhan abnormal
karena pertambahan besar sel-sel yang
sangat cepat) dan benjolan-benjolan (gall)
Gambar 5. 43. pada akar atau batang tanaman.
Gejala penyakit bercak piricularia. Corynebakterium: Batang ramping, non
motile (kecuali C. Flaccumfaciens dan C.
Poinsettiae); menyebabkan berbagai
gejala, kebanyakan gejala layu. Erwinia:
Bentuk batang, motile (peritrichous),
menyebabkan kematian jaringan yang
207
bersifat kering, benjolan-benjolan, layu, jaringan luar benjolan yang masih muda
dan busuk basah. Pseudomonas: Bentuk dan tumbuh aktif, lalu ditularkan pada
batang, motile dan flagella ujung (polar). tanaman tomat atau Kalanchoe untuk
Bila dibiakkan akan membentuk koloni menguji pathogenicitynya. Biasanya
dengan pigmen berwarna kehijau-hijauan benjolan akan timbul setelah 1 atau 2
yang dapat larut dalam air. Menyebabkan minggu dari jaringan yang ditulari itu.
bercak-bercak daun berukuran kecil Bakteri penyebab benjolan yang lain
(spots) maupun besar (blights). adalah yang menyerang tanaman “Olive”,
Xanthomona: Batang kecil, motile, “Oleander”, “Ash”, pohon buah-buahan
flagella satu di ujung. Koloni berlendir “nuts”, dan pohon-pohon hutan.
berwarna kuning. Menyebabkan kematian
jaringan (necrosis) berupa bercak-bercak Agrobacterium tumefaciens : Crown
kecil (spots) dan besar (blights) pada Gall, Benjolan pada akar, batang, atau
daun. Streptomyces: Myceliumnya dahan-dahan. Agrobakterium rhizogenes
sangat halus ( 2/3 mikron), dan benang- : Akar “Berambut” (Hairy Roots) :
benang filaments berbentuk spiral Pertumbuhan berlebihan secara abnormal
membentuk segmen-segmen pada spora dari akar-akar, baik yang menghasilkan
berbentuk tabung (cylinder) yang benjolan (gall tissue) maupun tidak.
berukuran seperti bakteri (1 sampai 2 Agrobakterium rubi : Benjolan
mikron). batang/dahan (Cane Gall) : Benjolan-
Dalam banyak hal maka identifikasi benjolan pada batang/dahan yang sedang
dapat dilakukan berdasar gejala-gejala berbuah dari tanaman “Blackberry” dan
yang terdapat pada tanaman. Limapuluh- “Raspberry”. Pseudomonas savastanoi :
lima jenis bakteri yang penting dan sering Benjolan Pohon “Olive” (Olive Knot) :
terdapat telah digolongkan menjadi 8 Benjolan-benjolan pada akar dari pohon
kelas berdasar gejala-gejala utama yang “Olive” dan “Ash”, juga pada ranting-
ditimbulkannya pada tanaman inang. ranting pohon “Olive”. Corynebakterium
Penggolongan tersebut disajikan di fasciens : Penyebab Fasciation. Benjolan-
bawah ini. benjolan pada dahan tanaman kapri,
Crysanthemum, dan tanaman-tanaman
(1). Gejala utama benjolan (galls) bunga lainnya.
Galls atau Fasciations adalah
pertumbuhan abnormal yang disebabkan Xanthomas beticola : kantong Bakteri
oleh peningkatan jumlah sel secara cepat, (Bakteril Pocket) : Menyebabkan
disusul penyatuan/fusi sel-sel tersebut, benjolan-benjolan dengan kantong-
bentuknya menjadi pipih dan terjadi pada kantong bakteri pada leher akar dan akar-
organ tanaman seperti batang, dahan, akar tanaman gula bit. Benjolan bakteri
dan sebagainya. sering terdapat pada leher akar tanaman
Hanya terdapat beberapa jenis berkayu yang disebabkan oleh beberapa
bakteri yang menstimulir tanaman inang jenis bakteri. Contoh klasik dari gejala
untuk membentuk benjolan (galls), penyakit ini adalah apa yang disebut
biasanya pada pangkal batang, leher Crown Gall dari tanaman buah-buahan
akar, atau pada akar. Contoh yang klasik golongan “pome” dan “stone” fruits. Di
seperti yang telah dikemukakan adalah samping itu Crown Gall juga menyerang
Crown Gall pada golongan tanaman kira-kira 20 jenis tanaman berkayu
budah-buahan “pome” dan “stone” Fruits, lainnya, termasuk beberapa golongan
serta pada kira-kira 200 tanaman berkayu tanaman hias. Anda dapat membuat
lainnya. Bakteri dapat dibiakkan dari biakan bakteri dengan mengambil

208
jaringan bagian luar dari benjolan yang Busuk-melingkar pada kentang (Bakteril
masih muda dan sedang tumbuh. Biakan ring-rot of potato). Sangat merugikan di
murni bakteri tersebut lalu diuji sifat lapangan dan di tempat penyimpanan.
patogenesitasnya dengan menularkannya Gejala-gejala baru muncul pada saat
kepada tanaman tomat (batangnya) atau kentang menjelang masak, yaitu terlihat
bagian yang sukulen (tanaman yang cabang/batang tanaman menjadi layu
mengandung banyak air). Kedua macam atau tumbuhnya seolah-olah
tanaman ini akan cepat menumbuhkan terhambat/kerdil (stunted). Pangkal
benjolan bila diserang oleh bakterium ini. batang menunjukkan gejala busuk basah.
Contoh-contoh benjolan bakteri yang lain Suatu ciri khas dari penyakit ini adalah :
adalah penyakit benjolan bakteri pada bila batang dipotong, lalu dipijit, maka
tanaman “Olive”, Oleander, “Ash”, dan keluarlah cairan (exudates) yang
pohon-pohon hutan. berwarna kuning-kecoklatan (cream).
Infeksi pada umbi mula-mula tidak
(2). Layu Bakteri tampak, tetapi kemudian di dalam gudang
Tanaman menjadi layu oleh karena penyimpanan gejala-gejala khas penyakit
serangan Bakteri pada jaringan ini mulai kelihatan. Seakan-akan bagaikan
pembuluh. Jenis-jenis bakteri ini sebuah cincin yang melingkar di dalam
mempunyai pengkhususan (specialisasi) jaringan umbi yang berwarna kuning
dalam kelompok-kelompok tanaman kecoklatan, lalu berubah menjadi coklat
inang yang diserangnya, misalnya jenis muda. Selanjutnya lingkaran tersebut
bakterium yang menyerang golongan makin jelas berubah menjadi busuk
tanaman semangka dan sebangsanya, (seperti “keju”) tanpa bau. Kemudian
tomat, kentang, buncis, jagung, dan lain- setelah adanya serangan mikro-
lain. Ada pula jenis-jenis bakteri yang organisme sekunder barulah timbul bau
mula-mula menyerang jaringan pembuluh yang kurang sedap, yang terutama
tanaman, tetapi kemudian menyebabkan disebabkan oleh E. Carotovora
busuk-jaringan pada jaringan
disekelilingnya. Corynebakterium flaccumfaciens :
Layu bakteri dari Kacang buncis.
Bakteri ada juga yang menyebabkan Menyebabkan tanaman menjadi layu
penyakit dengan gejala perlendiran- pada segala tahapan umur. Biasanya
Bakteri atau Kebasahan pada kayu bakteri sudah ada pada (atau di dalam)
(Bakteril Slime-Flux or Wetwood) pada biji. Seringkali tanaman juga menjadi
pohon Elm dan pohon-pohon lain. kerdil.
Penyebab penyakit adalah Erwinia nimi-
pressuralis yang menimbulkan Corynebakterium michiganense :
terbentuknya cairan di jaringan kayu Layu bakteri pada Tomat. Bibit tanaman
(heart-wood) dengan tekanan, sehingga tomat menjadi kerdil. Daun-daun bawah
cairan tersebut meleleh keluar ke bagian tepinya menjadi layu dan mengering.
bawah dari batang. Cairan yang menjadi Bintik-bintik kecil bagaikan “mata-burung”
seperti lendir (flux) ini kemudian diuraikan terdapat pada buah.
oleh Bakteri lain dan Ragi sehingga
menimbulkan bau yang tidak Pseudomonas caryophylli :
sedap/merangsang. Layu bakteri pada Bunga Anyelir.
Menyerang tanaman-tanaman Anyelir
Corynebacterium sepedonicum : dalam Rumah-Kaca. Tanaman menjadi
layu dan mengering, serta akarnya

209
membusuk. Mula-mula daun-daun Menyebabkan tanaman mati atau daun-
menjadi hijau-keabu-abuan, lalu menjadi daunnya gugur
kuning dan mati. Terdapat garis-garis
kuning pada jaringan pembuluh dari Xanthomonas incanae :
batang. Bercak-bercak bakteri pada tanaman
“Stock” (Tanaman hias Matthiola). Pada
Ralstonia solanacearum: tanaman muda/bibit menyebabkan layu
Penyebab penyakit layu pada banyak serentak, boleh jadi terus mati. Pada
jenis sayur-mayur dan tanaman hias. tanaman dewasa terjadi bercak-bercak
Gejala utama : Kerdil atau layu serentak, hitam pada batang, seluruh jaringan
jaringan-jaringan pembuluh berwarna pembuluh berubah warnanya.
coklat dan tampak garis-garis coklat pada
irisan batang membujur. Kadang-kadang Xanthomonas stewartii :
terjadi busuk-lunak berwarna coklat pada Layu bakteri pada tanaman Jagung.
batang dari tanaman tomat dan kentang, Tanaman menjadi kerdil, buku-buku
juga umbi kentang menjadi busuk menjadi coklat, pada daun-daun terjadi
berwarna coklat melingkar. baris-baris (streaks) berwarna hijau-pucat
yang panjang. Terdapat lendir berwarna
Corynebakterium insidiosum : kuning pada jaringan pembuluh.
Layu bakteri pada Alfalfa. Menyebabkan
kerdil dan penguningan warna bagian
atas tanaman ; jika kulit akar tunggang
dikelupas, maka akan tampak garis-garis
coklat tingkat awal pada jaringan kayu,
yang selanjutnya meningkat menjadi
bercak-bercak meluas berwarna kuning-
coklat pada seluruh jaringan kayu.

Erwinia tracheiphilla :
Layu bakteri pada golongan
Cucurbitaceae. Penyakit pada jaringan
pembuluh (melalui luka) yang disebarkan
oleh bangsa kumbang dari golongan
Cucurbit ini. Menyebabkan layu serentak
dan kematian pada batnag/cabang Gambar 5.45.
Foto mikroskopis bakteri penyebab penyakit layu
penjalar (Tidak terjadi pada semangka).

Xanthomonas campestris :
Busuk-hitam dari golongan Cruciferae.
Bakteri memasuki jaringan tanaman
melalui pori-pori air atau luka, kemudian
menyebar melalui jaringan pembuluh.
Irisan melintan akan menunjukkan
lingkaran hitam pada pembuluh. Irisan
melintang dari petiole (tangkai daun)
menunjukkan jaringan Xylem yang seperti
Gambar 5. 46.
tersumbat serta berwarna hitam. Pseudomonas sp. Pada media agar, hasil isolasi dari
tanaman yang sakit

210
maupun terus-menerus. Bakteri
menimbulkan tekanan (gas) pada cairan
yang beredar dalam tanaman. Bau- busuk
timbul pada lendir setelah diuraikan oleh
micro-organisme sekunder.

(4). Gejala utama : busuk lunak/basah


Gejala penyakit ini kiranya cukup
dideskripsikan sebagai berikut : Type
penyakit yang disebabkan oleh serangan
bakteri pada zat perekat antara sel-sel
jaringan tanaman, sehingga zat perekat
terebut mencair dan akibatnya jaringan
Gambar 5.47. lalu rusak menjadi semacam lendir.
Gejala serangan bakteri layu pada batang tomat (irisan Berdasar type klasik bakterium Erwinia
membujur)
carotovora (penyebab busuk basah yang
umum), maka kita dapat pula mengetahui
(3). Gejala utama : mengeluarkan lendir cara untuk melakukan tindakan-tindakan
(slime flux) kontrol yang cocok guna mengatasi
Seperti yang telah diuraikan di muka, penyakit-penyakit busuk basah lainnya.
bakteri juga ada yang menyebabkan Busuk basah terjadi terutama pada
penyakit yang mengeluarkan lendir terus sayuran yang banyak mengandung air.
menerus seperti yang terdapat pada Rhizome dari tanaman Iris, Cactus yang
pohon Elm dan pohon-pohon lain. besar ukurannya, dan tanaman-tanaman
Penyebabnya adalah Erwinia nimi- lainnya. Penyebabnya belum tentu E.
pressuralis yang merupakan suatu jenis carotovora, tetapi gejala menyeluruhnya
bakterium penghasil gas. Jaringan kayu (Syndrome) adalah asma.
(heart-wood) yang terserang membentuk
zat cair yang karena ada tekanan (gas) Erwinia carotovora :
lalu keluar ke permukaan batang dan Busuk basah dari sayuran. Terjadi di
mengalir ke bagian bawah. Kemudian lapangan, di tempat penyimpanan, transit
cairan itu menjadi mangsa bakteri pada sayuran maupun tanaman hias,
pembusuk yang lain dan jenis-jenis misalnya tanaman hias-daun. Infeksi
cendawan ragi, sehingga terjadi melalui luka, cepat menjalar dan menjadi
penguraian yang menimbulkan bau tidak busuk dengan abu tak sedap. Enzyme-
sedap dan merangsang. Patut dicatat, enzyme yang dihasilkan oleh bakteri
bahwa organisme sekunder tersebut menghancurkan zat perekat antara sel-sel
bukan penyebab penyakit. jaringan tanaman, sehingga menimbulkan
busuk jaringan yang basah dan berlendir.
Erwinia nimipressuralis :
Perlendiran Bakteri atau Kebasahan pada Pengujian cepat :
Kayu (Slime Flux or Wetwood). Pada medium Na-polypectate yang baru
Menyerang pohon Elm, mulberry, maple, dituang ke dalam cawan Petri diberikan
oak, poplar, dan willow. Jaringan kayu (inoculasi) organisme tersebut dengan
dan pohon-pohon itu menjadi berwarna menyapukannya. E. Carotovora akan
gelap dengan sifat seperti bekas merubah medium emnjadi cair dalam
terendam air, dari luka-luka maupun waktu 24 sampai 48 jam.
celah-celah yang ada keluarlah
cairan/lendir secara terputus-putus
211
Erwinia aroideae : agar anda dapat memberikan anjuran
Busuk lunak dari Calia. Juga tindakan kontrol. Kecuali dalam hal
menyebabkan busuk basah pada banyak busuk-melingkar pada kentang di mana
macam sayuran, tanaman hias, juga tindakan kontrol yang drastis diperlukan).
umbi-umbi tanaman hias, golongan
Cucurbit, dan Cacti. Busuk lunak yang (5). Gejala utama : busuk – keras (firm
khas. rot)
Seperti halnya pada penyakit bercak-
Erwinia dissolvens : bercak daun yang kecil (spots) dan besar
Busuk bakteri pada Batang Jagung. (blights), maka penyakit busuk-keras ini
Sangat merugikan bila menyerang buku- menyebabkan kerusakan jaringan yang
buku batang bagian bawah sehingga terbatas. Kerusakan atau kematian
menyebabkan busuk lunak/basah, batang jaringan itu terjadi pada daun-daun,
tanaman menjadi patah/rebah dan mati. batang/dahan, buah, umbi, lapis, umbi
batang, dan lain-lain. Bercak-bercak
Erwinia atroseptica : bersifat seperti bekas terendam air pada
Busuk-hitam pada Kentang (Potato tingkat awal, dan pada tingkat lanjut
Blackleg). Daun-daun tanaman di bagian mengering serta mengeras.
bawah berwarna kuning, dan
pertumbuhannya menjadi tegak. Batang Erwinia cypripedii:
di bawah permukaan tanah menjadi hitam Busuk-coklat pada anggrek. Bercak-
dan membusuk, umbi-umbinya ikut bercak kecil berwarna coklat-mengkilap,
terinfeksi melalui jaringan penghubung seperti terendam air, kemudian menjadi
dengan batang. coklat-tua dan cekung. Pangkal tanaman
mengkerut dan daun-daun gugur.
Erwinia phytophthora (atroseptica):
Busuk-hitam dari Delphinium (Blackleg of Pseudomonas cattleyae : bercak-bercak
Delphinium). Menyebabkan busuk-lunak- coklat pada anggrek. Bercak-bercak
hitam pada pangkal batang dengan cairan berbentuk bulat, berwarna hijau-gelap,
bakteri yang meleleh keluar dari celah- seperti bekas terendam air, kemudian
celahnya. Menurut Elliot : bakteri menjadi coklat sampai hitam.
penyebabnya termasuk E.atroseptica.
Pseudomonas syringae :
Erwinia carnegiana : Busuk hitam pada celah-celah tanaman
Necrosis-bakteri dari Cactus Besar citrus (Black Pits of Citrus-Citrus Blast).
(Bact.Necrosis of Giant Cactus). Mula- Bercak-bercak berwarna hitam dan
mula mendapat bercak-bercak kecil, cekung pada buah Citrus, terutama
berbentuk bulat atau oval, lalu menjadi Lemon; tanpa pembusukan.
hitam pada permukaan jaringan cactus
yang seperti semangka itu. Bagian-bagian Pseudomonasi marginalis :
dengan kematian jaringan yagn luas Kurap pada gladiol (Gladiolus Scab).
menghasilkan cairan coklat-hitam. Pada Mula-mula terdapat bercak-bercak kecil
tahapan ini tanaman inang tak bisa pada daun bagian bawah (dekat batang).
diselamatkan lagi, karena penyakit sudah Bercak-bercak berwarna kemerah-
terlampau lanjut. merahan dan berbentuk agak meruncing
Adalah tidak terlampau penting untuk atau menonjol. Kemudian bercak-bercak
mengidentifikasi sampai kepada species melebar, bergabung menjadi hitam, dan
dari bakteri penyebab busuk lunak/basah menghasilkan busuk lunak maupun keras.

212
Pada umbi-lapis bercak-bercak pada disebabkan oleh serangan bakterium
tingkat awal bersifat seperti bekas Erwinia amylovora.
terendam air dan berwarna kuning-pucat.
Selanjutnya bila umbi tersebut menjadi Terjadinya bercak-bercak berukuran
tua dan penyakitnya berkembang : besar pada bunga-bunga, tunas buah,
bercak-bercak menjadi berwarna coklat dan ranting-ranting baru adalah pada
tua, cekung dengan pinggirannya agak musim bunga dan periode sesudahnya di
terangkat. mana terjadi pertumbuhan yang pesat di
musim semi. Jaringan yang terinfeksi
Xanthomonas hyacinthi : menjadi mati dan warnanya berubah
Penyakit kuning pada hyacinth (Hyacinth menjadi coklat-muda sampai tua
Yellow). Umbi-umbi Hyacinth yang tergantung jenis tanaman inang. Pada
terkena infeksi berat tidak akan pertengahan musim panas infeksi
menghasilkan bunga dan daun-daunnya terhenti, dan tampak garis pembatas yang
mempunyai gejala baris-baris (streaks) sangat jelas/tajam antara jaringan yang
kuning sampai coklat. Irisan melintang mati dan yang hidup.
pada umbi akan menimbulkan lendir
kuning. Fire blight merupakan penyakit yang
sangat dikenal menyerang tanaman Pear
Xanthomonas citri : dan Apel, tetapi bisa juga menyerang
Canker Pada Citrus (Citrus canker). jenis-jenis tanaman dari golongan famili
Menimbulkan bercak-bercak berwarna Rosaceae termasuk “stone” fruits dan
kecoklatan dan bergabus pada daun dan tanaman hias seperti loquat, cotoneaster,
buah. Penyakit yang serius ini telah pyracantha, dan Photinia. Serangan Fire
dimusnahkan dari daerah Florida dan Blight sangat merusak bila telah
sepanjang Teluk Mexico. Di negeri mencapai daerah Cambium dari batang
Amerika Serikat ini tidak akan dijumpai atau dahan pohon. Masuknya sang
lagi. bakteri melalui ranting-ranting, tunas
buah, atau tunas-tunas air yang kena
Xanthomonas vesicatoria : infeksi. Cambium menjadi berwarna
Bercak-bercak bakteri pada Tomat dan coklat muda, sel-selnya mati, lalu disusul
Cabai. (Bakteril Spots of Tomato&Papper- dengan mati dan mengkerutnya jaringan
Bakteril Pustuler). Menimbulkan bercak- kulit yang seterusnya menyebabkan
bercak sangat kecil, bersudut-sudut, dan terjadinya celah-celah. Jika kerusakan
berbentuk meruncing ke atas pada daun. Cambium terjadi secara melingkar, maka
Seringkali bercak-bercak ini mempunyai gejala mengkerut dan matinya kulit
lingkaran kuning di sekelilingnya (yellow tampak jelas sekali pada bagian-bagian
halo) dan menyebabkan daun rontok. dahan yang terserang. Bagian tanaman
Bercak-bercak serupa bisa juga timbul yang terletak di atas “lingkaran kematian”
pada buah. itu lalu mati pula. Bakteri dapat bertahan
hidup di jaringan Cambium yang
(6). Gejala utama : hawar (blights) dan diserangnya itu selama musim dingin
kanker (over-winter), lalu di musim semi
Gejala-gejala dari penyakit “FIRE berikutnya menghasilkan cairan/lendir
BLIGHT” pada tanaman Apel yang yang selanjutnya menulari bagian-bagian
terkenal itu merupakan TYPE gejala pohon yagn lain seperti bunga, ranting,
umum golongan penyakit ini. Fire blight dan sebagainya. Penularan terjadi melalui
vektor serangga atau uap air. Bercak-

213
bercak yang terjadi pada daun-daun, terendam air terdapat banyak sekali pada
ranting, atau buah dari tanaman tidak daun-daun, lalu bercak-bercak membesar
berkayu seringkali mengeluarkan tetesan- dan menyebabkan daun menjadi salah
tetesan lendir (exudate). Jika terkena bentuk. Bercak-bercak menjadi coklat
butiran air maka lendir lalu menyebar dan hitam dengan tepi kuning. Dahan yang
membentuk lapisan bakteri yang sangat muda menjadi bergaris-garis hitam
tipis. dengan mengeluarkan lendir. Akibatnya
pohon menjadi kerdil.
Erwinia amylovora :
Penyakit fire blight. Menyerang Xanthomonas pruni :
bermacam-macam tanaman golongan Bercak-bercak bakteri dan canker pada
“pome” dan “stone”fruits dan berbagai “Stone”fruits. Bercak-bercak kecil
tanaman hias. Penyaki canker yang bisa berwarna kemerah-merahan lalu menjadi
melewati musim dingin pada medium coklat, terdapat banyak sekali pada daun-
dahan-dahan yang besar itu di musim daun, menyebabkan daun-daun
semi berikutnya mengeluarkan lendir berlubang karena bercak-bercak itu
yang kemudian ditularkan oleh serangga menjadi lepas (shotholes). Daun-daun lalu
dan percikan-percikan air (uap air) ke rontok. Bercak-bercak pada ranting
bagian tanaman lain : bunga-bunga dan berwarna gelap dan cekung ke dalam.
ranting-ranting baru. Akibatnya bunga- Pada buah terjadi bercak-bercak yang
bunga dan ranting-ranting menjadi mati bersifat kering, cekung, mengandung
(necrosis) dan berbercak-bercak dengan gum, dan mengeluarkan cairan (exudate)
ukuran besar. Cambium menjadi hitam berwarna kuning.
dan mati, disusul jaringan kulit menjadi
mati pula. (7). Bercak banteri pada tanaman yang
tidak berkayu
Pseudomonas syringae :
Canker bakteri pada “tone”Fruits. Hampir Pseudomonas syringae pv. Glycinea
serupa dengan Fire Blight dengan 2 Bercak-bercak bakteri dari Kedelai.
perbedaan : (1) Infeksi terjadi selama Bercak-bercak kecil, bersudut-sudut, dan
musim dingin dan awal musim semi, lalu translucent pada daun kedelai. Mula-mula
menjadi terhenti pada musim panas ;(2) berwarna coklat-kemerahan, lalu menjadi
Biasanya disertai dengan terjadinya gum hitam pada tingkat lanjut. Seringkali
yang mengalir keluar pada darah-darah terdapat lapisan bakteri tipis (exudate)
yang kena canker. pada permukaan bawah dari daun yang
berwarna keputih-putihan. Ada juga
Xanthomonas junglandis : bercak-bercak pada batang dan petiole
Bercak-bercak bear bakteri pada pohon yang berwarna hitam. Polong yang kena
Walnut. Bercak-bercak hitam dengan sel- infeksi berbercak-bercak seperti bekas
selnya yang mati pada taji ranting (catkin), terendam air, lalu menjadi hitam dan
buah-buah yang muda dan masak, mengeluarkan cairan (exudate). Kalau
ranting-ranting, dan cabang-cabang yang sudah begini maka biji-bijinya seringkali
aktif. Tanaman lain yang diserang : Black kena infeksi juga. Penyakit ini merupakan
Walnut dan butternut. penyakit yang umumnya terdapat pada
keledai.
Pseudomonas mori :
Bercak-bercak bakteri pada tanaman Pseudomonas syringae pv. Phaseolicola
Mulberry. Bercak-bercak seperti bekas

214
Bercak-bercak dengan “halo” pada membesar dan menghitam. Bercak-
kacang buncis/polong (Halo blight of bercak pada buah mula-mula hijau dan
Bean). Bercak-bercak seperti penyakit seperti bekas terendam air, kemudian
bercak-bercak lainnya, hanya saja menjadi berwarna gelap
terdapat lingkaran (halo) lebar hijau atau
hijau-kuning di sekitar bercak-bercak yang Pseudomonas pisi
seperti bekas terendam air itu. Kemudian Bercak-bercak bakteri dari Kapri (bakteril
bercak-bercak menjadi coklat dan kering. Blight of Pea). Mula-mula bercak-bercak
Bercak-bercak pada polong berwarna daun berwarna hijau-tua dan seperti
kemerahan sampai coklat dengan lapisan bekas terendam air, lalu membesar dan
tipis berwarna perak yang berasal dari mengering serta menjadi coklat
lendir baceria. Semua jenis kacang buncis kemerahan. Bercak-bercak serupa pada
peka (rentan) terhadap penyakit ini, tetapi batang/cabang. Juga pada bunga-bunga
banyak jenis kacang polong (dry beans) dan polong-polong muda. Jika tulang
resisten. daun kena infeksi pada usia muda
biasanya tanaman lalu mati.
Xanthomonasi campestris pv. Phaseoli
Bercak-bercak bakteri biasa paca kacang Xanthomonas carotae
buncis/polong. Mula-mula bercak-bercak Bercak-bercak bakteri pada Wortel.
kecil pada daun, bersudut-sudut, bersifat (Bakteril Blight of Carrots). Bercak-bercak
seperti bekas terendam air, dan berwarna yang tak teratur bentuknya pada daun
hijau-muda. Kemudian menjadi besar dan dan petiole. Bunga-bunga yang dibiarkan
mengering, berwarna kuning-coklat untuk memproduksi biji bisa menjadi
dengan tepinya berwarna kuning. Bercak- rusak/mati oleh serangan penyakit ini.
bercak pada batang/cabang
menyebabkan mudah patah bila tertiup (8). Gejala utama : bercak-bercak daun
angin. Bercak-bercak pada polong Penyakit bercak-bercak daun yang
merupakan noda seperti bekas terendam disebabkan oleh bakteri juga mempunyai
air, hijau-tua, lalu mengering, cekung, gejala-gejala karakteristik yang umum.
kemerah-merahan, dan mengadung kerak Mula-mula translucent (agak tembus
dari lendir bakteri yang kering. Kalau cahaya), kemudian bercak-bercak itu
sudah begini maka biji-bijnyapun kena berubah menjadi berwarna gelap dan
infeksi : berbercak-bercak dengan warna tidak tembus cahaya (opaque). Bila cuaca
kuning-coklat sampai kelabu. lembab, maka bercak-bercak itu akan
mengeluarkan tetesan lendir bakteri yang
Xanthomonas malvacearum : bila mengering menjadi setitik kecil karak
Bercak-bercak daun bersudut-sudut pada lendir. Bila kena tetesan air maka lendir
kapas (Angular leaf spots of Cotton-Black menyebar menjadi suatu lapisan bakteri
arm). Mula-mula bercak-bercak daun yang tipis. Acapkali bercak-bercak daun
seperti bekas terendam air, jika dilihat mempunyai tepi yang bersudut-sudut
dengan latar belakang yang mempunyai sebab dibatasi oleh tulang-tulang daun.
pancaran cahaya akan tampak hijau- Pada cabang atau buah bercak-
muda; kemudian menjadi hijau-tua dan bercaknya bisa berukuran kecil (spots)
berwarna gelap. Bercak-bercak tersebar sampai besar (blights), mula-mula
sepanjang tulang daun utama, dan translucent, lalu menjadi gelap warnanya,
dibatasi oleh tulang-tulang daun kecil bentuknya bulat atau lonjong (oval), dan
hingga tepinya seperti bersudut-sudut. tidak bersudut-sudut.
Bercak-bercak pada batang/cabang

215
Suatu variasi yang menarik dari golongan seperti bekas terendam air, dan
penyakit ini ialah adanya bintik-bintik mengeluarkan cairan (exudate) yang
bakteri (bakteril pustules) yang timbul di seterusnya menjadi lapisan tipis bakteri
sisi bawah permukaan daun. Bintik-bintik keputih-putihan. Bercak-bercak pada
ini berukuran sangat kecil (1 sampai 2 tingkat lanjut berwarna kelabu, mudah
mm), tampak seolah-olah meruncing patah, dan kadang-kadang menimbulkan
keluar dari permukaan bawah daun dan lubang karena bercak-bercak itu terlepas.
bergabus. Terdapat menyerang pada Pada buah bercak-bercak berwarna
tomat, cabai, kedelai, dan lain-lain. Daun- keputih-putihan, bulat dan kecil-kecil.
daun yang kena infeksi berat menguning
dan gugur. Selain daun, bintik-bintik juga Pseudomonas tabaci :
terdapat pada buah. Penyakit “ Terbakar” pada Tembakau
(Tobacco Wildfire). Bercak-bercak daun
Pseudomonas andropogonis : berwarna kuning-coklat sampai coklat
Penyakit bakteri-bergaris pada Sorghum pada pusatnya, serta mempunyai
dan Jagung (Bakteril Stripe of Sorghum lingkaran “halo” berwarna kuning. Selain
and Corn). Garis-garis dan noda-noda tembakau, penyakit ini menyerang
merah pada daun-daun dan pelepah. anggota-anggota Solanaceae lainnya,
Terdapat kerak merah bakteri, mudah kedelai dan kacang polong (cowpeas).
tersebar/ tercuci oleh butir air hujan.
Pseudomonas washingtoniae :
Xanthomonas holcicola : Bercak-bercak daun dari Palem (Bakteril
Penyakit bakteri bergaris-garis tak teratur leaf-spot of Palm). Gejala berupa bercak-
pada Sorghum dan Jagung (Bakteril bercak kecil berjumlah sangat banyak
Streak of Sorghum and Corn). Hampir pada daun, dan dengan pancaran sinar
serupa dengan di atas. tampak berwarna hijau-muda. Pada
tingkat lanjut bercak-bercak menjadi tak
Pseudomonas apii : tembus cahaya.
Bercak-bercak bakteri pada Selderi
(Bakteril Blights of Celery). Bercak-bercak Xanthomonas begoniae :
kecil tak teratur pada daun, berwarna Bercak-bercak daun dan batang/dahan
seperti karat, dapat menyebabkan daun dari Begonia (bakteril leaf and stem blight
rontok. Tapi bercak-bercak biasanya of Begonia). Bercak-bercak seperti
berwarna lebih gelap/tua. melepuh, berwarna coklat dengan tepi
berwarna kuning-translucent, dan
Pseudomonas delphinii : terdapat pada daun. Menyebabkan daun
Bercak-bercak hitam pada Delphinium gugur secara prematur. Bila menyerang
(Delphinium Black Spot). Bercak-bercak batang/dahan, Begonia akan mati.
hitam-tak teratur pada seluruh bagian
tanaman Delphinium. Bercak-bercak Xanthomonas axonopodis pv.glycines:
seringkali bergabung hingga menjadi lebih Pustul bakteri pada tanaman kedelai
besar. (bakteril pustules of Soybean). Terutama
menyerang daun. Bercak-bercak kecil
Pseudomonas syringae pv. Lachrymans berwarna hijau-kekuningan dengan
Bercak- bercak daun yang pusatnya yang coklat-kemerahan. Pada
bersudut-sudut dari Cucurbit (Angular permukaan bawah daun timbul bintik-
leaf-spots of Cucurbits). Bercak-bercak bintik (pustule).
daun bersudut-sudut, tak teratur, bersifat

216
(9). Gejala utama : kurap atau luka Dalam menyatakan gejala-gejala penyakit
terbuka (scab or pits) ordo tanaman yang disebabkan oleh bakteri,
Actinomycetales – family sudah tentu diperlukan istilah-istilah yang
Streptomycetaceae tepat dan singkat serta dimengerti oleh
semua fihak. Hal ini untuk menghindarkan
Streptomyces (Actinomyces) : pertelaan gejala yang panjang-lebar serta
Suatu genus yang mempunyai mycelium, untuk mencegah salah pengertian.
tetapi dalam Manual Bergey digolongkan Dibawah ini akan dikemukakan beberapa
Bakteri dalam Ordo terpisah. istilah yang sering dipakai untuk gejala
Myceliumnya sangat halus (2/3 mikron) penyakit bakteri yang banyak dijumpai.
dan mempunyai benang-benang spiral
yang membentuk segmen-segmen ke (10). Gejala penyakit bakteri berupa
dalam sporanya yang berbentuk cylinder. busuk-Keras (Firm Rot).
Spora ini mempunyai ukuran seperti
bakteri, yaitu 1 sampai 2 mikron Penyakit ini menyebabkan kematian
panjangnya. Bila dibuat seksi (irisan), sebagian jaringan (necrosis) dari daun,
maka sukar untuk melihat myceliumnya, dahan, buah, umbi lapis, umbi batang,
sehingga sukar pula untuk dan lain-lain sehingga menimbulkan
mengisolasinya. gejala bercak-bercak (lesions), lalu
seluruh bagian mengering dan mengeras.
S. scabies : Buah-buahan menjadi busuk dan keras.
Penyakit Kurap Yang Umum (Common Seperti gejala serangan bakteri pada
Scab) pada kentang, gula-bit, dan umumnya, maka bercak-bercak pada
tanaman ubi-ubian yang lain. tingkat awal menunjukkan sifat seperti
Menyebabkan timbulnya bercak-bercak bekas terendam air (watersoaked), lalu
bergabus pada ubi,stolon, maupun akar. mengering dan mati.
Bercak-bercak itu bisa dangkal atau
dalam, pada umbi menimbulkan luka Ada pula serangan penyakit bakteri
terbuka. Dengan melihat gejalanya saja yang mengakibatkan mati-jaringan
sudah cukup untuk memberikan dengan bercak-bercak berukuran besar-
diagnosis. Tetapi janganlah anda besar (Bakteril Blighting) pada bunga,
terkacau dengan penyakit kurap yang tunas buah, dan ranting-ranting muda
lain, yaitu kurap-berbubuk (powdery scab) yang biasanya terjadi pada musim bunga
yang disebabkan oleh Spongospora. dan periode pertumbuhan yang cepat di
musim semi. Jaringan yang terinfeksi mati
S. Ipomoea : dan warnanya menjadi coklat muda
Menyebabkan Busuk dalam Tanah (Soil sampai tua tergantung pada tanaman
Rot or Pox) pada ubi-jalar. Daun-daun inang. Serangan penyakit ini biasanya
tanaman ubi-jalar yang terkena infeksi terhenti di pertengahan musim panas, dan
berukuran kecil, pucat, dan cabangnya tampak garis pembatas yang sangat jelas
kerdil. Akar-akar rabut berkurang antara jaringan yang mati dengan yagn
jumlahnya dan mengalami salah bentuk. hidup. Yang paling banayk dikenal adalah
Akibatnya ubi-jalar menjadi berkurap, Fire Blight” pada tanaman Apel, yang bisa
kadang-kadang dengan celah terbuka pula menyerang tanaman dari golongan
(luka yang dalam) sampai sepanjang 2,5 Mawar termasuk golongan “Stone”Fruits
cm pada ubinya. Diagnosis cukup dengan dan tanaman hias seperti “loquat”,
melihat gejalanya. “Cotoneaster”, “Pyracantha”, dan
“Photinia”.

217
atau lonjong, dan tidak pernah bersudut-
Serangan “Fire Blight” dapat menjadi sudut.
lebih parah bila mencapai tingkatan Pustul bakteri (Bakteril Pustules)
serangan bakterium pada daerah berupa bintik-bintik kecil ( 1 sampai 2 mm)
Cambium dari dahan dan batang. yang menonjol pada bagian bawah daun
Bakterium masuk lewat ranting-ranting, dan pada buah-buahan seperti buah
tunas buah, dan tunas/cabang air, menuju tomat, cabai, kedelai, dan lain-lain. Bintik-
daerah Cambium dan menyebabkan bintik ini seperti bergabus dan bentuknya
kematian jaringan dengan warna coklat meruncing. Kalau infeksi bertambah
muda. Bagian yang Cambiumnya mati, berat, maka daun menguning dan gugur
kulitnya mengkerut, kering dan mati pula, sebelum waktunya.
serta sering-sering menimbulkan celah-
celah. Bila kematian jaringan Cambium
terjadi secara melingkar (girdling), maka
akan tampak jelas lingkaran kulit pohon
yang mengkerut dan mati. Selanjutnya
bagian atas pohon menyusul mati. Bakteri
dapat bertahan hidup selama musim
dingin di jaringan Cambium yang telah
diserangnya (over-wintering). Pada
musim semi berikutnya bangkit kembali,
Gambar 5.48.
mengeluarkan cairan (exudates), dan Gejala pustul bakteri pada daun kedelai.
cairan ini lalu menulari bagian-bagian
bunga, dan lain-lain, melalui serangga (c). Penyakit-penyakit nematoda
dan uap air. Penyakit atau gangguan pada tanaman
yang disebabkan oleh parasit nematoda
Bercak-bercak daun yang telah lama diketahui, terutama yang
disebabkan bakteri (Bakteril Leaf spots) mengakibatkan terbentuknya benjolan-
merupakan gejala yang khas mula-mula benjolan pada akar (root-knot
translucent (dapat melewatkan sebagian nematodes). Jenis-jenis nematoda lainnya
cahaya), lalu menjadi berwarna lebih juga menimbulkan kerugian dengan
gelap serta tidak tembus cahaya menjadi parasit pada tanaman, walaupun
(opaque). Jika kelembaban udara tinggi, tanpa menimbulkan benjolan-benjolan
si-bakterium akan mengeluarkan setetes- (galls) dan tanpa gejala yang jelas bagian
dua-tetes lendir. Jika tak terganggu, maka tanaman di atas tanah. Gejala umum
lendir tadi akan menjadi kering sehingga yang dapat ditimbulkan adalah
yang tertinggal adalah setitik kecil lendir pertumbuhan yang terhambat dan hasil
kering. Jika terkena air, maka lendir akan yang menurun. Besar dan luasnya
menyebar-melebar rata, sehingga setelah kerugian yang diakibatkan oleh kira-kira
kering akan tampak sebagai lapisan yang 24 jenis (genra) parasit nematoda (tidak
sangat tipis berwarna keputih-putihan. termasuk penyebab benjolan akar) baru
Bercak-bercak daun seringkali bersudut- disadari sejak tahun 1950. Di bawah ini
sudut, sebab perusakan jaringan dibatasi dicantumkan gejala-gejala utama dari
oleh tulang-tulang daun. Serangan bakteri serangan parasit nematoda bukan-
pada cabang atau buah bisa pembentuk benjolan (non-gall formers).
mengakibatkan bercak-bercak kecil dan Bercak-bercak akar (root lesions), mula-
besar, mula-mula translucent, lalu mula sangat kecil, kemudian bisa
berwarna gelap, biasanya berbentuk bulat menjalar ke seluruh akar

218
akar-akar tanaman, rhizome, umbi (yang
Busuk akar, disebabkan oleh akan ditanam); maupun tanahnya sendiri.
organisme sekunder setelah terjadinya
pelukaan oleh nematoda. Percabangan
akar berlebihan, terjadi pembentukan akar
lateral yang sangat banyak setelah
nematoda melukai dan menyerang akar.
Ujung akar terluka (Injured Root-tips),
menyebabkan akar menjadi kerdil dan
bengkak (seperti “stubby roots”).
Kerusakan pada daun, batang dan bunga;
nematoda yang menyerang bagian
tanaman di atas tanah menimbulkan
salah bentuk pada daun-daun dan
batang/cabang. Beberapa jenis nematoda Gambar 5.50.
yang menyerang golongan tanaman butir- Nematoda di dalam sel tanaman
butiran (gandum misalnya) dan rumput-
rumputan menyebabkan terbentuknya
benjolan (galls) dalam jaringan biji.
Akibat-akibat lain yang umum
terdapat : tanaman merana, kerdil, layu
secara abnormal, menguning, dan/atau
menghasilkan panen yang rendah
kwalitasnya (misalnya sayuran). Acapkali
akibat-akibat ini sulit untuk dievaluasi dan
dibedakan dari akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh faktor-faktor lain yang
mungkin bisa juga menyebabkan
pertumbuhan yang jelek.

Gambar 5.51.
.Gejala puru akar yang disebabkan oleh nematoda

Pemilik tanaman agar diberitahu


dengan segera agar bisa melakukan
tindakan-tindakan guna menghindarkan
bahaya penyebaran infestasi.
Gambar 5.49.
Gejala serangan nematoda Diagnosis penyakit nematoda
Type dari benjolan akar (Types of
Bila terdapat infestasi, maka adalah rootknot galls) : Tergantung pada
sangat penting untuk melakukan tanaman inang maka terdapat beberapa
diagnosis secara akurat. Hal ini type benjolan akar yang akan
disebabkan oleh besarnya kemungkinan dikemukakan di bawah ini (penggolongan
penyebaran parasit nematoda melalui secara “ artificial” hanya untuk membantu
mempermudah mengenali gejala).

219
sifatnya), benjolan-benjolan ini sering
Type 1 : Berukuran besar (relatif), diabaikan karena tidak mudah terlihat
berbentuk bulat – Tanaman sukulen yang “Nematoda-nematoda betina kadang-
tumbuhnya cepat seperti tomat, bangsa kadang berada di luar akar tanpa
labu-ketimun, pare, kacang buncis, dan pembentukan benjolan”).
dahlia seringkali membentuk benjolan
yang kurang-lebih bulat (spherical) dan Type 4 : Benjolan pada ujung akar-
bisa mencapai diameter 1,2 cm atau Beberapa tanaman tertentu misalnya
lebih. Jika benjolan-benjolan sebesar ini Palem, membentuk benjolan hanya
banyak terdapat pada akar tunggang sebagai pembengkakan dari ujung akar-
(utama), maka akar tunggang itu akan akar rambut yang masih lunak. Benjolan-
tampak membengkak besar sekali dan benjolan ini cepat membusuk dan
salah bentuknya; serta benjolan-benjolan biasanya tidak akan ikut terambil bila
kecil lainnya terdapat pada akar lateral. dilakukan pengambilan contoh (samples)
Benjolan-benjolan akar bersifat sukulen untuk pemeriksaan. Ujung akar yang
dan akan cepat membusuk. Dalam membusuk itu selanjutnya akan
jaringan benjolan terdapat nematoda- memperlihatkan benang-benang halus
betina yang berukuran kecil dan tampak yang putih warnanya (ikatan pembuluh
seperti mutiara. Anda bisa melihatnya primer).
(dengan merobek jaringan benjolan)
dengan mata langsung, atau dengan Type 5 : Bercak-bercak kecil, menonjol,
lensa-tangan akan terlihat lebih jelas. dan kulitnya tebal (warty) : Tanaman
Type benjolan ini adalah yang paling kentang membentuk benjolan-benjolan
umum terdapat. kecil dan berkulit tebal pada umbinya.
Benjolan-benjolan ini mempunyai celah-
Type 2 : Benjolan yang keras, berwarna celah di mana terdapat nematodanya.
gelap, berkayu, dan pada beberapa Juga rhizome (akar-tinggal) dari tanaman
tanaman inang berukuran besar – Iris mempunyai celah-celah serupa, tetapi
Tanaman-tanaman yang sangat peka tanpa benjolan-benjolan berkulit tebal
misalnya pohon “fig”, “peach”, dan (waret) itu.
beberapa tanaman hias (misalnya
“pepper tree”) membentuk benjolan- Kriteria khusus yang digunakan untuk
benjolan yang besar dan bentuknya melakukan diagnosis pemeriksaan
bermacam-macam. Benjolan-benjolan (distinguishing features) : Harus dicari :
akar ini dapat terkacau dengan gejala Benjolan-benjolan kecil berbentuk kelos
penyakit Crown Gall (bakteri), bedanya yang berjumlah banyak sampai pada
ialah : benjolan-benjolan ini terdapat benjolan yang lebh besar dengan bentuk
sepanjang akar dan tidak berbentuk bulat pada akar-akar dari segala macam
bulan, serta disertai dengan benjolan- ukuran. Meskipun tanaman terserang
benjolan kecil lain yang berjumlah dengan tidak terlampau berat, namun
banyak. benjolan-benjolan bisa berjumlah banyak.

Type 3 : Benjolan-benjolan sangat kecil, Jika anda membuat seksi (irisan) pada
berbentuk seperti kelas penggulung benjolan dengan pisau silet yang tajam,
benang (Very small spindle-shaped galls) maka biasanya terdapat celah-celah kecil
– Terdapat pada beberapa jenis tanaman berwarna coklat dimana berada sang
seperti arbel dan “ash” (dan beberapa nematoda (telur, larva, atau dewasa) yang
jenis tanaman lain yang agak peka bisa terlihat dengan bantuan lensa-

220
tangan. Adalah lebih baik bila diperiksa besar terhadap hasil-hasil pertanian.
dengan mikroskop (stereo)binocular atau Beberapa jenis virus mampu menyerang
dengan mikroskop compound banyak macam tanaman inang,
berperbesaran rendah. Crown Gall tidak sedangkan ada pula yang mempunyai
mempunyai celah-celah seperti ini. hanya satu tanaman inang spesifik.
Adanya Nematoda puru-akar (root-knot Gejala penyakit virus juga bervariasi : ada
nematodes) dapat ditetapkan dengan virus yang latent tanpa gejala, ada pula
memeriksa irisan akar rambut yang yang menimbulkan gejala-gejala pada
mengandung telur Nematoda di bawah tanaman inang : dari yang tidak begitu
mikroskop compound. Telur-telur itu berat sampai yang sangat berat, bahkan
sangat kecil ukurannya serta berbentuk menimbulkan kematian. Pada umumnya
seperti cylinder dan transparant. Hal ini penyakit-penyakit virus
lebih mudah dilakukan daripada disebarkan/ditularkan oleh serangga
memeriksa larvae atau Nematoda dewasa golongan Aphid dan Belalang-daun (Leaf-
yang bisa menimbulkan kekeliruan hoppers), atau oleh pembuatn okulasi
dengan Nema dari species lain. atau penyambungan (enten), atau oleh
adanya kontak/sentuhan dari tanaman
Tanda-tanda serangan nematoda di yang sakit kepada yang sehat. Beberapa
lapangan : jenis penyakit virus bisa pula ditularkan
Walaupun ada beberapa macam gejala oleh serangga golongan Thrips, Tungau,
pada bagian tanaman yang terdapat di dan sejenis Lalat putih (Whiteflies).
atas tanah yang agak jelas, namun untuk
memastikan adanya serangan Nematoda
kita harus memeriksa akar tanaman.
Gejala layu di sore hari dalam keadaan
kadar air tanah yang cukup adalah gejala
pertama. Tanaman muda di pembibitan
banyak mengalami kematian karena
infeksi Rhixoctonia dan lain-lain, setelah
Nematoda melukai jaringan akar. Selain
itu, tanaman-tanaman muda yang kena
serangan Nematoda seringkali lalu
menjadi kerdil dan tidak produktif. Gejala
lainnya :Tanaman semusim yang sukulen Gambar 5.52.
Struktur virus
dan peka (sayuran dan bunga-bungaan)
seringkali bila diserang Nematoda
Gejala penyakit virus tampak paling
menunjukkan gejala daun-daun “terbakar”
menyolok dan nyata pada bagian
dan bisa mati di tengah-tengah musim.
pertumbuhan baru dari tanaman,
Kalau tanaman berkayu tampak merana,
sedangkan bagian-bagian yang tua,
harap diperiksa akar-akarnya.
misalnya daun-daun bawah tampak
sehat-sehat saja. Sebagian besar
(d). Penyakit tanaman yang disebabkan
penyakit virus bersifat systemic, oleh
oleh virus
karenanya virus-virus terdapat pada
Penyakit-penyakit tanaman yang
seluruh bagian tanaman dan ini dapat
disebabkan oleh serangan virus telah
dinyatakan dari cairan-tanaman (sap)
dipelajari secara ekstensif selama 20
yang berasal dari bagian manapun.
tahun terakhir ini, oleh karena Virus telah
menimbulkan kerugian ekonomis yang

221
Nama-nama virus yang akan dicantumkan Ahli-ahli Penyakit Tanaman yang telah
di bawah ini adalah nama-nama umum, dilatih dengan Teknik-Virus dapat
oleh karena nama dengan system menyelamatkan virus yang ada di dalam
binomial jauh lebih ruwet dan belum bibit-bibit tanaman dengan perlakuan
seragam serta belum diterima oleh semua pemanasan atau kultur jaringan.
ahli virus. Selanjutnya bibit-bibit tanaman dijaga
agar tetap bebas dari virus dengan cara
Diagnosis penyakit-penyakit virus seleksi.
Partikel-partikel virus berukuran sangat Deskripsi gejala penyakit virus
kecil dan hanya bisa dilihat dengan
mikroskop elektron. Oleh karena itu Gejala mosaic :
pengamatan jasad virus tidak merupakan (1). Tulang-tulang daun menguning-pucat
suatu cara diagnosis yang praktis untuk (vein clearing)
pekerjaan identifikasi yang rutin. Untuk Sebelum tampak gejala mosaic atau
membuktikan adanya virus di dalam perubahan warna secara tak teratur dan
tanaman haruslah dideteksi dengan meluas, maka terlebih dulu terjadi
gejala-gejala pada tanaman yang perubahan warna tulang-tulang daun atau
ditimbulkan. Kadang-kadang untuk di daerah di dekatnya menjadi lebih
melakukan hal ini haruslah dibantu “terang” :kuning-pucat. Atau terjadi
dengan suatu pengujian penularan yang Chlorosis.
sederhana (Transmission test).
(2). Tulang daun menjadi “baris-baris”
Seperti yang telah dikemukakan, gejala- (Vein banding)
gejala penyakit virus sangat bervariasi Tulang-tulang daun dan daerah
dan biasanya terdapat tiga sampai enam sekitarnya menjadi baris-baris chlorosis,
macam gejala yang berassosiasi dengan atau Chlorosis/necrosis terjadi pada
tiap-tiap penyakit. Serangan penyakit jaringan parenchyma di antara tulang-
yang telah mencapai tingkat lanjut dapat tulang daun sehingga tulang-tulang daun
dengan mudah dinyatakan sebagai menjadi baris-baris hijau. Kedua macam
serangan Virus. Meskipun demikian, jika gejala di atas bisa merupakan gejala
ditinjau dari segi anjuran yang merupakan transisi ke arah mosaic yang lebih luas
proSedure bagi pemilik tanaman atau bisa juga tetap seperti itu sebagai
penanam), maka jawabannya selalu sama gejala utamanya).
: “ Tanaman yang telah kena infeksi Virus
tidak dapat dipulihkan/disembuhkan lagi (3). Jala-Kuning (Yellow-net) :
oleh sipemilik tanaman, dan malahan Tampak seperti jala berwarna kuning
lebih baik dimusnahkan guna mencegah pada daun yang sesungguhnya adalah
penularan lebih lanjut kepada tanaman seluruh tulang daun telah menguning. Ini
yang masih sehat”. Di tempat-tempat adalah tahap lanjut dari gejala No. 1.
dengan areal pertanaman yang luas cara
ini seringkali tidak praktis dan pengobatan (4). Bercak-bercak Bulat (Ring spots)
yang effektif belum ada. Beberapa varitas Terdapat bercak-bercak bulat Chlorosis
tanaman telah dimulyakan sehingga (sel-selnya Chlorosis) dan bercak-bercak
resisten/toleran inilah yang di kelak bulat necrosis (sel-selnya necrosis/mati
kemudan hari akan merupakan secara berselang-seling dengan sel-sel
carautama guna mengontrol penyakit- hijau-normal). Pusat dari kedua macam
penyakit virus. bercak-bercak menjadi necrosis pada
tahap lanjut.

222
pada Kobis, Mosaic pada Peach.
(5). Mosaic
Variasi dalam warna daun dengan pola Salah bentuk (malformations):
beraneka. Daun bertekstur kasar (Rough-textured
Leaves): Gejala penyakit Mosaic Rugose
(6). Mottle pada Kentang.
Beberapa pola tertentu dari variasi warna (1). Reduksi pada lamina-daun (Leaf
blades reduced)
Gejala nekrosis: Gejala penyakit “ Daun Paku-pakuan”
(1). Necrosis Pucuk (Top Necrosis) (Fern leaf) dari tomat, Mosaic pada Fig.
Terjadi kematian pucuk (terminal)
ranting/cabang dan daun-daun. Gejala (2). Warna Terputus dari Petal (Color
dari penyakit “Layu berbercak-bercak” Break in Petals)
(Spotted Wilt) dari tanaman tomat. Gejala perubahan warna dari mahkota-
bunga (petals) pada tanaman Kapri,
(2). Garis-garis tak teratur (Streaks) Petunia, Stock, dan Tulip.
Terjadi necrosis yang berupa bercak-
bercak memanjang seperti garis-garis tak (3). Pertumbuhan Terhambat
teratur (terputus-putus) pada batang. Gejala dengan ujung-ujung/pucuk-pucuk
meruncing pada tanaman ketimun, umbi
(3). Necrosis pada Phloem berlekuk-lekuk (spindle-tuber) pada
Kematian jaringan Phloem yagn tampak kentang.
pada irisan melintang batang/cabang.
Gejala dari penyakit Phloem Necrosis dari (4). Endapan Gum dalam jaringan Xylem
pohon Elm, penyakit Pucuk-Keriting dari kayu (Gum depostis inXylem of
(Curly Top)d ari gula-bit, dan lain-lain. wood)
Gejala penyakit “Kulit Bersisik” (Scaly
(4). Necrosis Lokal Bark) dari Citrus.
Bercak-bercak kecil-bulat yang berupa
jaringan mati pada daun. (5). Daun menggulung ke atas
Penyakit Pucuk- Keriting (Curly Top) dari
Gejala kerdil dan mati. tanaman Gula-bit dan Tomat.
(1). Kerdil (6). Daun-daun menggulung ke bawah
Seluruh bagian tanaman menjadi kerdil, Penyakit Pucuk Keriting ari Buncis
termasuk akar-akar. Gejala penyakit
Kerdil pada Dahlia, Kerdil pada Alfalfa. Gejala pertumbuhan berlebihan
(2). Pengerdilan pada Pertumbuhan Baru (overgrowth).
(Stunting of Current Growth): Gejala (1). Enations: Tumbuh tonjolan-tonjolan
“Rosettes” pada penyakit Mosaic dari lunak di atas permukaan daun atau
tanaman Peach, dan gejala “meranting” batang. Gejala Pucuk-Keriting (Curly
(Spnidly twigs) pada penyakit Yellows dari Top).
pohon Peach.
(3). Kerdil dan Mati dari Tanaman (2). Kuncup-kuncup tumbuh berlebihan
Berkayu (Stunting and Death of Woody (Proliferation of buds): Gejala penyakit
Palnts): Tristeza dari Citrus. Aster Yelows ; “Sapu setan” (Witches
(4). Daun Gugur Prematur (Premature broom) pada kentang. (3). Pertumbuhan
Leaf Shedding) : Gejala penyakit Mosaic berlebihan dari akar-akar sekunder
(Proliferation of secondary roots): Gejala

223
penyakit Pucuk-keriting (Curly Top), dan
juga gejala penyakit “Aster Yellows”

Gejala penguningan (yellows symptoms).


(1). Chlorosis yang menyeluruh dan
permanen pada daun-daun dan lain-lain
(Permanent uniform Chlorosis of leaves,
etc.): Gejala “Aster Yellows”.
(2). Mahkota bunga menguning atau
menghijau (Greening or Yellowning of
Petals): Gejala penyakit “Aster Yellows”
pada tanaman Aster dan Delphinium Gambar 5.54.
Kutu daun, salah satu vektor virus
Virus-Virus Penting yang Menyerang tanaman.
Tanaman
Virus mosaic tembakau (Tobacco mosaic  Virus yang menyerang inang
virus)- vector aphids. Virus mosaic dalam satu famili.
ketimun (Cucumber mosaic virus) vector Virus mosaic Peach (Peach Mosaic
aphids. Virus Pucuk-keriting (Curly-top virus)-vector tungau eriophid. Virus
virus)-vector eblalang-daun (leafhoppers), “Western X- disease”-vector belalang
satu species Virus Aster yellows (Aster daun (leafhopper). Virus Tristeza dari
Yellows virus)-vector belalang Citrus-vector aphids. Virus mosaic tebu
daun(leafhopper). Virus layu-berbercak- (Sugarcane mosaic virus)-vector tak
bercak (Spotted wilt virus)-vector thrips. diketahui. Virus busuk-melingkar hitam
Virus mosaic alfalfa (Alfalfa mosaic virus)- dari Kobis (Cabbage black ring-rot virus)-
vector aphids vector aphids. Virus mosaic buncis (Bean
mosaic virus)-vector aphids (11 species)

Gambar 5.55.
Gambar 5.53. Gejala serangan virus pada polong kacang
Gejala serangan virus pada daun tembakan buncis

 Virus yang menyerang inang


dalam satu genus
Virus nekrosis Phloem dari Elm (Phloem
necrosis virus of Elm)-vector kumbang-

224
kulit-pohon. Virus gabus bagian-dalam organisme ini disebut mycoplasma
(internal cork virus) dari tanaman ubi jalar- (berarti :”bentuk cendawan”), tidak
vector aphids. Virus “Peach Yellow”- mempunyai dinding sel yang kaku, dan
vector aphids. Virus “Sour Cherry oleh karenanya dapat berubah bentuknya
Yellows”-vector tak diketahui. sesuai dengan sifat membran selnya yang
lentur tapi mudah rusak/luka iut.dengan
mikroskop elektron, mereka akan tampak
sebagai benang-benang yang bercabang-
cabang dan memanjang yang kemudian
akan terputus-putus menjadi sel-sel yang
berbentuk bulat. Di Dalam beberapa jenis
mycoplasma ditularkan oleh belalang-
daun (leafhoppers).

Dari segi diagnosis, mereka akan


diperlakukan seperti penyakit-penyakit
dimana identifikasi dilakukan berdasar
gejala-gejala yang ditimbulkannya pada
tanaman. Jenis-jenis mycoplasma yang
telah dinyatakan berada dalam tanaman
dan mengakibatkan penyakit tidak banyak
Gambar 5.56. jumlahnya. Akan tetapi dapat dipastikan,
Gejala serangan virus pada tanaman bawang bahwa jenis-jenis yang dikenal akan
bertambah dalam waktu singkat.
Mycoplasma resisten terhadap Penicillin,
tetapi dapat dihambat perkembangannya
secara partial (partially inhibited) oleh
senyawa-senyawa Tetracycline
(Aeromycin et al).

Penyakit-penyakit “yellows”
(mycoplasma):
“American Aster Yellows” : Pada tanaman
Aster, Chrysanthemum, Petunia, dan lain-
lain. Kerdil-jagung (Corn stunt) : Jagung.
Gambar 5.57. Kerdil pada Mulberry (Mulberry dwarf):
Penyakit bunchy Top yang disebabkan oleh Pada Mulberry. Stolbur, Parastolbur :
virus pada tanaman pisang.
Pada tanaman Periwinkle, kentang,
tomat, dan cabai
5). Penyakit-penyakit mycoplasma
Belum lama berselang (1967) telah Kerdil Clover (Clover dwarf) : Pada
didemonstasikan, bahwa sejumlah Clover. Penyakit-X pada Peach (Peach
penyakit “yellow diseases” yang dulunya X-disease). Kerdil-kuning pada padi (Rice
dikira disebabkan oleh serangan virus, Yellow-dwarf). Kemunduran pada
ternyata tidak demikian. Penyebabnya Pertanaman Pech (Peach decline).
adalah suatu golongan organisme yang
sangat kecil dengan ukuran terletak di Gejala-gejala : Penyakit “Aster Yellows”
antara virus dan bakteri. Organisme- menyerang lebih dari 150 genera

225
tanaman, termasuk banyak jenis gulma. seperti rumput kremah, rumput bermuda,
Akan tetapi kerugian ekonomis diderita dan alang-alang.
terutama oleh golongan tanaman hias dari
family Compositae seperti Aster, Beberapa gulma yang sering mengganggu
golongan tanaman sayuran dari family pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Umberlliferae seperti wortel, selderi dan budidaya adakah: gulma berdaun lebar,
parsley. Gejala-gejalanya mencakup gulma teki dan gulma rumput.
terjadinya penguningan (warna kuning
yang bersifat umum) dan effek ini
seringkali terjadi secara “unilateral”. Di
samping itu mungkin terdapat pula gejala-
gejala : Pertumbuhan berlebihan dari
akar-akar kecil, dorongan tumbuh pada
kuncup-kuncup yang dormant, dan “sapu
setan”. Bagian-bagian berubah bentuk
dan warnanya seperti daun, dan bunga-
bunganya secara keseluruhan akan
mengalami salah-bentuk atau steril.
Gejala “Pucuk-Ungu” (Purple Top) adalah
serangan penyakit “Aster Yellows” pada
tanaman kentang di mana terjadi pula Gambar 5.58.
gejala timbulnya umbi-umbi pada buku- Gulma tanaman daun lebar
buku cabang/batang. Penyakit “Aster
Yellows” biasanya dapat didiagnosis
berdasar gejala-gejala pada tanaman
inang, walaupun tidak gampang.

c. Gulma Tumbuhan

Gulma adalah tumbuhan yang hidup pada


tanaman budidaya sehingga akan
menjadi pesaing bagi tanaman.
Persaingan antara gulma dengan Gambar 5.59.
tanaman utamanya adalah bersaing Gulma di lahan sawah.
dalam penggunaan unsur hara, air dan
udara dan tempat tumbuh. Gulma juga
dapat menjadi inang bagi hama dan
penyakit bagi tanaman. Jenis gulma yang
tumbuh sangat bervariasi, tergantung
pada tempat tumbuh, cara pengolahan
tanah dan lokasi penanaman. Gulma
semusim (berdaun lebar) yang sering
dijumpai di semua lokasi misalnya
babadotan (Ageratum conyzoides),
bayam duri (Arnaranthus spinosus), teki-
tekian (Cyperus sp.) dan rerumputan
Gambar 5.60.
Struktur gulma Cyperus iria

226
Pengendalian secara sanitasi adalah
menghilangkan inang alternatif
barupatumbuhan yang tidak
d. Teknik pengendalian opt dibudidayakan yang biasanya digunakan
untuk tempat hidup alternatif bagi hama
Pemberantasan hama serangga tanaman. Pada umumnya pengendalian
dilakukan dengan cara: hama secara sanitasi dilakukan dengan
 penggunaan varitas tahan atau membersihkan tumbuhan liar yang
resisten, mungkin menjadi tempat hidup dan
 tehnik budidaya, bertelur ataupun tempat makan hama
 sanitasi, yang sangat diperlukan untuk
 penggunaan insek-tisida, kehidupannya. Kegiatan sanitasi
 secara biologi, dilakukan dalam upaya untuk mengurangi
 pengendalian hama secara populasi serangga. Memusnahkan sisa
terpadu. tanaman yang berada di lahan pertanian
juga termasuk dalam usaha sanitasi untuk
Pengendalian hama dengan varietas memberantas hama karena sisa tanaman
tahan merupakan upaya pemberantasan budidaya akan memungkinkan hama
hama yang paling mudah, midalnya dapat bertahan hidup sampai masa tanam
penanaman padi tahan weereng, seperti berikutnya.
PB26, PB28, dan PB30. Sifat-sifat kimia/
fisik serta morfologi tanman yang tahan Pengendalian hama dengan
tidak disukai oleh hama, sehingga hama menggunakan pestisida selalu dilakukan
akan kekurangan makanan sekali gus pada saat populasi hama telah
akan berpengaruh terhadap penurunan melampaui bata ambang ekonomi (tingkat
populasi hama. membahayakan). Penggunaan pestisida
dapat dianjurkan pada kondisi seperti
Pengendalian secara tehnik budidaya tersebut di atas. Pestisida digunakan
adalah mengatur masa tanam, rotasi apabila tehnik pengen-dalian dengan
tanaman dan pergiliran tanaman yang varietas resisten, tehnik budidaya dan
merupakan salah satu cara memberantas sanitasi tidak menunjukkan hasil dalam
hama dengan tehnik budidaya. menu-runkan populasi hama. Penyem-
Pengendlian secara tehnis budidaya protan pestisida hendaknya dilakukan
bertujuan untuk memutuskn dan secara berulang-ulang dengan
memperpendek masa tersedianya konsentrasi yang rendah dan sesuai
makanan bagi hama. Kebanyakan hama dengan dosis rekomendasi.
sangat tergantung pada jenis makanan
tertentu. Dengan terputus dan Penyemprotan pestisida sebaiknya
bergantinya tanaman yang dibudidayakan ditujukan pada stadium hama yang paling
maka kesempatan hama untuk lemah, misalanya stadiaum nimfa atau
mendapatkan makanan yang paling imago. Penyemprotan pestisida dapat
disenangi akan terputus. Sehingga diulamngi apabila penyemprotan yang
perkembangan dan pertumbuhan pertama tidak menunjukkan hasil dalam
populasi hama akan turun sampai batas menu-runkan populasi hama dan ssangat
yang tidak membahayakan tanaman memungkinkan apabila diperlukan
budidaya. konsentrasi pestisida dapat ditingkatkan.
Pemilihan pestisida yang efektif amat
mutlak diperlukan. Hal ini terkait dengn

227
bahaya residu pestisida terhadap Pengendalian hama terpad (integrated
tanaman manusia, dan lingku-ngan. pest control) adalah perpaduan beberpa
Akibat pengunaan pestisida yang kurang metode dan tehnik pengendalian hama
tepat menimbulkan ketahanan serangga dalam suatu program untuk mengelola
terhadap pestisida. populais hama sehingga kerusakan
tanaman yang disebabkan oleh OPT tidak
Akibat negatif dari pestisida adalah termasuk ke dalam kerusakan ekonomis.
resurgensi hama dan letusan hama kedua Ciri-ciri pengendalian hama terpadu
yang lebih dahsyat dibanding dengan adalah sebagai berikut:
serangan hama yang pertama. Pada tujuan utama bukanlah memusnahkan
kondisi ini diduga musuh alami banyak hama, mebasmi ataupun memberantas,
terbunuh pada saat melakukan aplikasi tetapi hanya mengenalikan populasi hama
penyemprotan pestisida yang pertama. agar tetap berada di bawah suatu
tingkatan atau aras yang dapat
Cara pengendalian hama secara biologi mengakibatkan kerugian ekonomis.
adalah dengan memanfaatkan musuh Strategi pemberantasan hama terpadu
alami dari hama yang menyerang bukanlah eradikasi hama, tetapi berupa
tanaman budidaya. Pengendalian hama pembatasan populasi hama.
secara biologi diarahkan supaya hama Pengendalian hama mengakui adanya
secara alami dapat berkompetisi dengan jenjang toleransi manusia terhadap
organisme se-kitar lingkungannya. populasi hama atau terhadap kerusakan
Musuh alami hama dapat berupa predator yang diakibatkan oleh hama. Pandangan
dan parasit, misalnya parasit wereng yang menyatakan dan harus dilakukan
adalah tabuhan dari famili Tricogamatidae pemberantasan tidak sesuai dengan
yang merupakan parasit telur dan kaidah pengendalian hama terpadu.
predatornya adlah kumbang Coxinella Dalam kondis tertentu ada kemungkinan
arcuata. Hama Flutella pada kubis bahwa adanya individu serangga atau
diparasit oleh Angitaria. bina-tang malahan lebih berguna bagi
manusia di masa yang akan datang.
Untuk mengintroduksi predator atau
parasit membutuhkan modal yang besar. Dalam melaksanakan pengendalian hama
Apabila parasit yang ditetapkan bekerja digunakan semua metode atau tehnik
secara efisien, maka dapat bertahan lebih pengendalian yang sudah umum
lama. Dan cara biologi ini tidak dilakukan. Pengendalian hama terpadu
mencemarkan lingkungan seperti ada tidak tergantung pada suatu cara
aplikasi pestisida. Penerapan cara pengenalian tertentu seperti pengunaan
pemberantasan biologi harus pestisida, atau penanaman varietas tahan
mengusahakan pendistribusian parasit hama, tetapi memadukan semua tehnik
seefisien mungkin agar tercipta pengendalian dalam satu kesatuan
kesinambungan biologi antara parasit sistem pengelolaan. Pengendalian hama
dengan hama. Keseimbangan yang yang hanya bertumpu hanya pada satu
diharapkan adalah kemungkinan bahwa tehnik pengendalian sering disebut
parasit dapat mengurangi populasi dengan pengendalian seca unilateral.
serangga sampai tidak membahayakan, Sedangkan pengendalian hama terpadu
tetapi bukan untuk memusnahkan seluruh merupakan kegiatan pengendalian secara
hama yang menjadii OPT. multilateral.

228
Dalam mencapai sasaran pengendalian Beberapa taktik dasar pengendalian
hama terpadu, yaitu mempertahankan hama terpadu antar lain pemanfaatan
populasi hama di bawah kerusakan pengendali hayati yang asli dari tempat
ekonomi. Sehingga produktivitas tersebut, pengelolaan lingkungan dengan
pertanian dapat diusahakan pada tingkat cara bercocok tanam menggunakan
yang tinggi, maka perlu diperhatikan pestisida secara selektif termasuk
bebe-rapa kendalanya, yaitu kendala pestisida fisiologis, ekologis, dan
sosial dan ekonomi, yang berarti bahwa selektivitas melalui perbaikan tehnik
pelaksanaan pengendalian hama terpadu aplikasi dan pengetahuan terhadap sifat
harus dapat didukung oleh kelayanan dan perilaku hama.
sosial ekonomi masyarakat setempat.
Kendala ekologi yang berarti bahwa 1) Pengendalian organisme penganggu
dalam penerapan pengendalian hama dengan pola bercocok tanam
terpadu harus secara biologis dapat Pada dasarnya pengendalian organisme
dipertanggung-jawabkan dan tidak pengganggu secara kultur tehnis adalah
menimbulkan kegoncangan atau mengelola lingkungan tempat budi daya
kerusakan linkungan yang akan tanaman agar kondisinya tidak
merugikan binatang berguna,marga mendukung perkembangan dan
satwa, manusia, dan lingkungannya. pertumbuhan organisme pengganggu.

Pengendalian hama terpadu tidak hanya 2) Pengendalian organisme pengganggu


memperhatikan sasaran jangka pendek secara mekanis
tetapi merupakan pencapaian untuk Pengendalian secara mekanis
sasaran jangkan panjang, serta dimaksudkan untuk mengurangi populasi
kelestarian produksi dan pengelolaan (jumlah) organisme pengganggu dengan
lingkungan. Langkah-langkah pokok yang bantuan tangan atau alat tertentu. Cara
harus dilalui dalam pengendalian hama pengendalian ini cukup sederhana dan
terpadu: dapat dilakukan oleh semua orang.
 Identifikasi dan analisis status Keberhasilan pengendalian secara
hama yang harus dikelola mekanis dapat dicapai jika dilakukan
 Mempelajari saling secara terus menerus. Beberapa cara
ketergantungan dalam ekosistem mengendalikan organisme pangganggu
 Menetapkan dan secara mekanis adalah sebagai berikut :
mengembangkan ambang
ekonomi Pengendalian dengan tangan, yaitu
 Mengembangkan dengan pengambilan organisme
sistempengamatan dan meoni- pengganggu secara langsung dengan
toring hama menggunakan tangan.
 Mengembangkan model
deskripsi dan peramalan hama Pemasangan perangkap, pada prinsipnya
 Mengembangkan strategi hanya menyediakan sesuatu (alat dan
pengelolaan hama bahan) yang menyebabkan organisme
 Melakukan penyuluhan kepada pengganggu tertarik sehingga
para petani agar menerima dan menghampiri perangkap. Pemasangan
menerapkan pengendalian hama lampu (sumber cahaya) pada malam hari,
terpadu di tengah kebun sangat efektif untuk
hama dari ordo Lepidoptera (kupu-kupu
 Mengembangkan orgnisasi
dan ngengat).
pengendalian hama terpadu

229
keriting yang tahan terhadap penyakit
3) Pengendalian organisme pengganggu layu.
secara fisik
Pengendalian secara fisik merupakan 6) Pengendalian organisme secara
pengendalian yang menggunakan faktor- kimiawi
faktor fisik atau mengubah lingkungan Pengendalian organisme peng-gangu
fisik agar organisme pengganggu menjadi secara kimiawi adalah penggunaan zat-
mati atau berkurang jumlahnya. Kematian zat kimia untuk mematikan organisme
organisme pengganggu dapat disebabkan pengganggu, sehingga populasinya
oleh pemanasan, pembakaran, menurun. Pestisida dapat dikelompokkan
pembasahan, pengeringan, penghalang menjadi insetisida, fungisida, bakterisida,
dan lain-lain. nematisida, rodentisida, akarisida dan
herbisida. Insektisida adalah bahan kmia
4) Pengendalian organisme secara hayati yang dapat membunuh serangga
Pengendalian hayati adalah pemanfaatan (insekta). Fungisida dalah bahan kimia
dan penggunaan musuh alami untuk yang dapat membunuh jamur (fungi).
menumnkan/mematikan populasi Bakterisida adalah bahan kimia yang
organisme pengganggu tanaman. dapat membunuh bakteri. Nematisida
Pengendalian hayati dengan musuh alami adalah bahan kimia yang dapat
yaitu menggunakan organisme an dapat membunuh nematoda. Rodentisida
menyerang hama atau patogen (bibit adalah bahan kimia yang dapat
penyakit) atau gulma. Akan tetapi membunuh tikus. Acarisida adalah bahan
organisme musuh alami tersebut tidak kimia yang dapat membunuh tungau
merugikan tanaman yang diusahakan. (ordo Acarina). Dan herbisida adalah
tanaman yang dapat membunguh
5) Pengendalian organisme pengganggu rerumput-an gulma. Ada tiga cara
dengan varitas/klon tanaman tahan hama/ penamaan pestisida, yaitu nama umum,
penyakit nama dagang dan nama kimiawi. Contoh
Pengendalian organisme peng-ganggu penamaan pestisida dalam kegiatan
dengan varitas atau klon tanaman yang sehari-hari adalah nama dagang, yaitu
tahan terhadap organisme tersebut sebagai berikut :
bertujuan untuk meminimumkan Nama umum : Karbofuran
(menurunkan) serangan organisme Nama Umum : Furadan,
penggganggu karena adanya daya tahan Curater dan lain-lain
yang tinggi dari varitas atau klon tanaman Nama Kimia : 2,3-dihidro
yang diusahakan. Pengendalian dengan 2,2-dimetil-7-benzonil-dimetilkarbonat
cara ini merupakan cara yang paling
mudah, murah dan ramah lingkungan. Dari cara masuknya pes-tisida ke dalam
Dengan cara ini petani tidak perlu belajar organisme pengganggu tanaman, dapat
secara khusus, dan petani dapat secara digolongkan menjadi racun perut, racun
langsung menggunakannya seperti kontak, racun sistemik dan fumigan.
halnya membudidayakan tanaman pada Racun perut adalah bahan kimia yang
umumnya, hanya benih/bibit yang mematikan hama setelah memasuki
ditanam diambil dari kelompok varitas/ tubuh hama melalui saluran pencernaan
klon yang tahan terhadap suatu makanan. Racun kontak adalah bahan
organisme pengganggu. Contohnya kimia yang mematikan hama setelah
adalah tanaman tomat Ratna dan cabe memasuki tubuh hama apabila bahan
kimia tersebut bersentuhan atau

230
menempel pada tubuh hama. Racun menjadi gas dan membunuh organisme
sistemik adalah bahan kimia yang pengganggu melalui proses pernafasan.
mematikan hama yang masuk ke dalam Pada umumnya pestisida dibuat dalam
tubuh hama melalui bagian tumbuhan bentuk formulasi tertentu, sehingga efektif
yang terlebih dahulu telah mengandug dan efisien penggunaannya. Beberapa
bahan kimia tersebut, kemudian termakan bentuk formula pestisida disajikan dalam
organisme penggangu atau nama. tabel berikut ini.
Fumigan adalah bahan kimia yang mudah

Tabel 5.11. Jenis Formulasi Pestisida

NO NAMA KODE KETERANGAN


FORMULASI
1 Emulsifiable Bila dicampur air, cairan akan menjadi emulsi (putih seperti
Concentrates (EC) susu)
2 Wetable Powders (WP) Tepung basah, bila dicampur air menjadi suspensi
3 Flowable Powder Tepung halus dan basah (seperti
(F) puding). Bila dicampur air emnjadi suspensi tepung dan
dapat larut dalam air
4 Soluble Powder (SP) Tepung, dapat larut dalam air
5 Solution Larutan mempunyai-daya racun tinggi terhadap organisme
(S) pengganggu tanaman
6 Dust (D) Debu, digunakan tanpa campuran bahan pelarut lagi
7 Granular Butiran, diberikan kepada tanaman tanpa bahan tambahan
(G) (langsung dibenamkan pada tanah)
8 Aerosol (A) Bahan aktif, merupakan partikel kecil yang dapat menguap
ke udara
9 Poisonous Baits (B) Umpan beracun, digunakan bersama bahan tambahan
yang disenangi hama (sebagai makanan)
10 Slow- release (SR) Bahan aktif, keluar secara per lahan-lahan, pemakaian
Formulations selama musim tanam beberapa kali.

Tabel 5.12. Daftar hama dan penyakit tanaman serta jenis pestisida

No. NAMA HAMA/ PESTISIDA DOSIS PENGENDALIAN


PENYAKIT
A. HAMA 1-2 cc/liter air, disemprotkan merata ke tanaman setelah
Takothion 500 EC tanaman berumur 15-30 hari, dengan
selang waktu 7-10 hari.
2-4 gram per tanaman untuk membasmi nimfa (anak
Furadan G
1 serangga), dibenarnkan dalam media tanam
Thrips 2 gram per tanaman untuk membasmi nimfa (anak
Temik 10 G
serangga), dibenamkan dalam media tanam
2 gram per tanaman, untuk membasmi nimfa (anak
Curater 3 G
serangga), dibenamkan dalam media tanam
2 Tungau Takothion 500 EC Lihat dosis untuk pengendalian Thrips

231
Trithion 4 E 25-40 ml/liter air
Omite 57 EC 1-2 cc/liter air

Tahothion 500 EC Lihat dosis untuk pengendalian Thrips


Anthio 33 EC 1 – 2 cc per liter air
3 Kutu Daun Dibrom 8 EC 2 cc/liter air
Folithion 50 EC 0,25-1 cc/liter air
Karphos 25 EC 1-2 cc/liter air
Nudrin 24 WSC 2-3 cc/liter air
Diazinon 40 EC 0,75-1,5 cc/liter air
4 Ulat Baythroid 50 WSC 0,5-1 cc/liter air

Cymbush 6 EC 1-2 cc/liter air


5 Kumbang Bayrusil 250 EC 0,2% per liter air
Hostathion 75 EC 0,15% per liter air
6 Lalat Buah Bayrusil 250 EC 0,2% per liter air
Laybaycid 25 EC 0,15% per liter air
7 Kepik Folithion 50 EC 0,25 – 1 cc / liter air.
8 Belalang Curacron 0,5 - I cc / liter air

B. PENYAKIT Benlate / Antracol 70


1 0.5 – 1 gram / liter air
WP / Velimex
Bercak Daun

2 Layu Fusarium - Tanaman dibangkar lalu dibakar

3 Layu Bakteri - Tanaman dibangkar lalu dibakar

4 Antraknose/ patek Benlate / Antracol 70 0,5 – 1 gram / liter air


WP/ Velimex
d. Teknik pengendalian hama, penyakit Untuk itu keadaan dan perkembangan
dan gulma (hpg) secara organik hama yang penting perlu terus dipantau
dan menjaga tindakan-tindakan yang
Patogen serangga dapat digunakan mengurangi berfungsinya patogen hama
dalam Pengendalian Hama Tanaman dapat dibatasi sekecil mungkin.
(PHT) melalui beberapa teknik dan
sasaran yaitu : 2). Introduksi dan aplikasi patogen hama
1). Memanfaatkan secara maksimal sebagai faktor mortalitas tetap. Prinsip
proses pengendalian alami oleh patogen penggunaan patogen hama disini sama
hama. Ada banyak jenis jamur patogen dengan introduksi serangga parasitoid
penyebab penyakit dan jamur yang atau predator untuk menekan populasi
mampu menekan populasi hama secara hama untuk jangka waktu yang panjang.
alami sehingga populasi tetap berada di Caranya adalah dengan memasukkan
bawah aras ekonomik. Kita harus dan menyebarkan patogen pada suatu
menjaga ekosistem sedemikian rupa ekosistem sedemikian rupa sehingga
sehingga patogen dapat melaksanakan patogen tersebut mantap di ekosistem
fungsinya secara “density dependent”. yang baru ini, sehingga menjadi faktor

232
mortalitas tetap bagi spesies hama yang ekonomik dalam jangka waktu yang
dikendalikan. Permu-laan bagi patogen panjang
diperlukan kepadatan populasi inang yang
cukup. b). Aman bagi lingkungan
Pengendalian hayati tidak memiliki efek
3). Aplikasi patogen hama sebagai samping terhadap lingkungan terutama
insektisida mikrobial. Aplikasi patogen terhadap serangga atau orga-nisme yang
perlu dilakukan beberapa kali sama bukan sasaran
prinsipnya dengan penggunaan Relatif ekonomik karena begitu usaha
insektisida sintetik organik. Saat ini tersebut berhasil kita tidak memerlukan
beberapa jenis patogen seperti Bacillus lagi tambahan biaya khusus untuk
thuringiensis telah dipasarkan dengan pengen-dalian hama yang kita upayakan
nama dagang tertentu. Berbeda dengan dan tidak merugikan per-kembangan
insektisida sintetik organik maka musuh alami.
insektisida mikrobia mempunyai
keuntungan yaitu berspektrum sempit Kerugian pengendalian hayati adalah:
atau khas inang dan aman bagi a). Modal investasi yang besar
lingkungan hidup serta tidak membunuh Modal untuk pengendalian hayati relatif
binatang bukan sasaran. Kecuali itu besar karena harus dikeluarkan untuk
apabila keadaan lingkungan kegiatan eksplorasi, penelitian, pengujian,
memungkinkan patogen hama yang dan evaluasi terutama yang menyangkut
diaplikasikan pada ekosistem mungkin berbagai aspek dasar baik untuk hama,
dapat menjadi pengendali alami hama musuh alami maupun tanaman.
yang permanen di ekosistem tersebut.
Teknik penggunaan pengendali hama Aspek dasar yang meliputi taksonomi,
jenis mikroba biasanya diigunakan pada ekologi, biologi, siklus hidup, dinamika
tanaman setelah melalui pengenceran populasi, genetika, fisiologi, dll.
untuk mendapatkan konsentrasi yang Identifikasi yang tepat jenis hama maupun
tepat, kemudian disemprotkan ke seluruh musuh alaminya merupakan langkah
tanaman atau langsung ke dalam tanah di permulan yang sangat penting, supaya
sekitar perakaran, sedangkan untuk tidak memperoleh kesulitan dalam
microbial agen yang telah dikeringkan dan mempelajari sifat-sifat kehidupan musuh
dicampur dengan media lain dapat alami dan langkah kegiatan selanjutnya
langsung dibenamkan kedalam tanah
atau ditebarkan ke tanah disekitar Diperlukan Fasilitas yang lengkap dan
tanaman. para peneliti yang berkualitas,
Dibandingkan dengan teknik-teknik berpendidikan khusus dan, berdedikasi
pengendalian yang lain terutama tinggi untuk pengembangan teknologi
pestisida, pengendalian OPT dengan pengendalian hayati. Keberhasilan dari
musuh alami memiliki keuntungan penggunaan pengendali hayati relatif
diantaranya: lebih lama.

a). Permanen 4) Taktik Pengendalian


Musuh alami menjadi lebih mapan dan Telah tersedia berbagai taktik
selanjutnya secara alami musuh alami pengendalian yang dapat dikelompokkan
akan mampu menjaga populasi hama seperti di bawah ini :
dalam keadaan seimbang di bawah aras (a). Mengusahakan pertumbuhan
tanaman sehat

233
Yang dimaksud dengan tanaman sehat (b). Pengendalian hayati (musuh-musuh
ialah tanaman yang terlihat segar, tumbuh alam)
normal menurut kriteria pertumbuhan Dalam pengertian ekologi definisi
yang telah diketahui. Dimulai dengan pengendalian hayati ialah pengaturan
menilai kesehatan benih. Tanda-tanda populasi kepadatan organisme oleh
benih sehat ialah benih harus bersih, musuh-musuh alamnya, hingga tingkat
terlihat bernas, tidak berkeriput, tidak ada kepadatan rata-rata organisme tersebut
gejala-gejala berpenyakit, persentase lebih rendah dibandingkan dengan yang
tumbuhnya (kecambah) hampir 100%. tidak teratur oleh musuh alamnya
Demikian juga kecepatan pertumbuhan (DeBach, 1979). Dari segi kepentingan
benih tersebut harus memenuhi kriteria manusia musuh-musuh alam tersebut
yang telah ditentukan. Benih yang sehat dimanfaatkan sebagai pengendali hama
akan menghasilkan tanaman yang sehat agar fluktuasi kepadatan rata-rata
pula. Di lapangan dapat dibedakan antara populasi hama tanaman selalu rendah.
pertumbuhan tanaman sehat dengan Dengan demikian hama tersebut tidak
yang bukan. Misalnya varietas unggul mendatangkan kerugian. Musuh-musuh
Cisadane. Bentuk tanamannya tegak, alam tersebut dapat digolongkan sebagai
tinggi antara 105-120 cm, anakan berikut (van den Bosch et al. 1985;
produktif 15-20 batang, warna kaki, Pimentel, et al. 1986)
batang, dan daun hijau, muka daun kasar,  Predator
posisi daun tegak, bentuk dan warna  Parasitoid
gabah gemuk dan kuning bersih, umur  Patogen serangga ( jamur,
antara 135-145 hari. bakteri, virus, nematoda)
 Vertebrata (mamalia, burung,
Mengapa harus mengusahakan amphibia, ikan).
pertumbuhan tanaman sehat. Apakah
hubungan antara pertumbuhan tanaman (c). Varietas tahan
sehat dengan masalah hama. Jelas ada Yang dimaksud dengan varietas tahan
hubunganya, malah sangat erat. ialah varietas-varietas yang memang
Tanaman yang sehat akan lebih mampu tahan terhadap serangan hama-hama
menahan serangan berbagai spesies tertentu. Daya tahannya itu diwariskan
hamanya. Jadi pertumbuhan tanaman kepad keturunan-keturunannya, jadi daya
sehat pada umumnya menjadi lebih tahan tahan yang diwariskan secara genetik.
terhadap serangan hama. Bagaimana Mekanisme ketahanan varietas dapat
caranya mengusahakan pertumbuhan digolongkan sebagai berikut (Pinter,
tanaman sehat. Usaha ini mencakup 1951) :
berbagai aspek kultur teknik yaitu :  Non-preferensi
 Pola-pola tanam  Antibiosis
 Pergiliran tanaman  Toleransi tanaman
 Sanitasi
 Pemangkasan (d). Mekanik
 Waktu tanam Pengendalian secara mekanik ialah
 Pemupukan menggunakan berbagai alat/bahan untuk
 Pengelolaan tanah dan membinasakan hama, termasuk
pengairan menggunakan tangan kita untuk
 Tanaman perangkap mengambil/menangkap hama sebagai
 Penggunaan mulsa berikut :

234
 Membinasakan dengan tangan, secara genetik yang dibicarakan di sini
alat ialah :
 Memagari tanaman dengan
pagar  Teknik jantan mandul dengan
 Menangkap dengan alat radiasi
penghisap  Zat kimia pemandul
 Menggunakan alat perangkap
(h). Pestisida
(e). Fisik Yang dimaksud dengan pestisida ialah
Yang dimaksud dengan pengendalian zat-zat kimia untuk membunuh hama.
secara fisik ialah memanfaatkan faktor- Jadi pestisida adalah racun. Namun
faktor fisik untuk membinasakan atau masih terjadi perdebatan apakah berbagai
menekan perkembangan populasi hama, produk kimia yang non-letal seperti
antara lain dengan : pengatur tumbuh, feromon dan
 Suhu panas, dingin sebagainya, juga termasuk pestisida.
 Suara
 Kelembapan Yang dibicarakan di sini antara lain
 Energi, perangkap cahaya, penggolongan pestisida menurut
pengaturan cahaya golongan hama yang diberantasnya,
efeknya terhadap hama, formulasi,
(f). Senyawa-senyawa kimia semio toksisitas, penyimpanan, transpor, dan
(“semiochemicals”) teknik memusnahkan serta alat-alat dan
Selama dua dekade terakhir ini banyak teknik aplikasi dan pengelolaan pestisida.
kemajuan telah tercapai dalam  Insektisida
mengidentifikasi dan menetapkan fungsi  Fungisida
berbagai senyawa kimia yang dikeluarkan  Bakterisida
oleh serangga yang mutlak penting dalam  Molusida
kehidupannya. Beberapa diantara  Akarisida
senyawa kimia ini telah dapat  Herbisida
dimanfaatkan sebagai salah satu taktik Sesuai dengan definisi PHT untuk
dalam PHT. menanggulangi sesuatu spesies/
sekelompok spesies hama penting dipilih
Yang termasuk ke dalam senyawa- mana dari taktik-taktik pengendalian
senyawa kimia semio ini adalah feromon- tersebut di atas yang paling cocok untuk
feromon dan senyawa-senyawa kimia digabungkan menjadi satu kesatuan
alelo (“allelochemicals”). Mekanisme program pengendalian. Namun tidak
kerjanya ialah mengubah perilaku mutlak demikian. Apabila dengan
serangga, tetapi tidak mematikannya. menggunakan satu taktik pengendalian
Sepanjang diektahui efek racunnya sudah berhasil baik sesuai dengan
terhadap kehidupan hewan dan tanaman falsafah dan tujuan PHT, yang lainnya
sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. tidak diperlukan.

(g). Pengendalian secara genetik Program PHT hendaknya sudah harus


Ada kemungkinan untuk merubah dimulai sejak persiapan tanam sampai
komponen-komponen genetik populasi dengan pasca panen. Dengan demikian
hama atau mekanisme pewarisnya yang harus dapat diantisipasi spesies-spesies
lain dengan tujuan untuk mengendalikan hama penting apa saja yang mungkin
hama tersebut. Metoda pengendalian timbul pada setiap fase kegiatan dan

235
pertumbuhan tanaman. Untuk ini dari fungsinya musuh alami dapat kita
diperlukan pengetahuan tentang kelompokkan menjadi parasitoid,
agorekosistem tanaman tersebut dan eko- predator, dan patogen.
biologi hama-hamanya. Misalnya 1). Parasitoid
tanaman kedelai. Hama kedelai yang Parasitoid adalah serangga yang
terpenting selama fase pertumbuhan merugikan serangga atau binatang
pertama yaitu sejak berumur 4-10 hari arthropoda lainnya. Parasitoid bersifat
setelah tanam ialah lalat kacang, parasitik pada fase pra dewasanya
Ophiomya phaseoli, kumbang daun sedangkan pada fase dewasa mereka
kedelai, Phaedonia inclusa dan kutu hidup bebas tidak terikat pada inangnya.
kebul, Bemisia tabaci. Spesies-spesies Umumnya parasitoid dapat membunuh
hama lain mungkin juga ada. Tabel III.3 inangnya meskipun ada inang yang
memuat daftar hama-hama kedelai yang mampu melengkapi siklus hidupnya
dapat hadir pada fase-fase pertumbuhan sebelum mati. Parasitoid dapat
tanaman kedelai (Wedanimbi dan menyerang setiap fase instar serangga
Soehardjan, 1993). maupun fase dewasa. Oleh induk
parasitoid telur dapat diletakkan pada
e. Implementasi Pengendalian permu-kaan kulit inang atau dengan
tusukan ovipositornya telur langsung
Pengendalian hama dan patogen dimasukkan ke dalam tubuh inang. Larva
tanaman dapat dilakukan dengan yang keluar dari telur menghisap cairan
berbagai cara. Pengendalian yang sudah inangnya dan menyelesaikan
umum dilakukan oleh petani Indonesia perkembangannya di luar tubuh inang
adalah pengendalian secara kultur teknis, (sebagai ekto-parasitoid) dan sebagian
pengendalian secara mekanis, besar di dalam tubuh inang (sebagai
penegndalian secara fisik, pengendalian endoparasitoid). Fase inang yang
secara hayati, pengendalian secara diserang pada umumnya adalah telur dan
kimiawi, pengendalian dengan varietas larva.
yang tahan terhadap OPT dan
penendalian secara terpadu (PHT: Ada spesies parasitoid yang hanya
Pengendalian hama, patogen dan gulma digunakan oleh satu para-sitoid untuk
secara terpadu). Untuk mengendalian dapat melengkapi per-kembangannya
hama dan penyakit tanaman dapat sampai fase dewasa pada satu inang.
dilakukan sevara bilogis. Untuk Parasitoid semacam ini disebut parasitoid
keberhasilan suatu pengendalian secara soliter. Sedangkan parasitoid gregarius
biologis harus mengenal terlebih dahulu adalah jenis parasitoid yang lebih dari
musuh-musuh alami hama dan penyakit satu individu dapat hidup bersama-sama
tanaman. Berikut ini adalah beberapa dalam tubuh satu inang. Banyak lebah
musuh alami hama dan penyakit Ichneumonid merupakan parasito-id
tanaman. soliter, dan banyak lebah Braconid dan
Chalcidoid yang bersifat gregarius.
Hampir semua kelompok organisme Terdapat 6 ordo dan 86 famili serangga
dapat berperan sebagai musuh alami yang termasuk parasitoid yaitu
serangga hama termasuk binatang Coleoptera, Diptera, Hymenoptera,
vertebrata, nematoda, mikroorganisme, Lepidoptera, Neuro-ptera, dan
invertebrata selain serangga. Kelompok Strepsiptera. Dalam ordo Hymenoptera
musuh alami yang paling penting adalah yang terbanyak parasitoid adalah famili
dari go-longan serangga sendiri. Dilihat

236
Ichneumonidae, Braconidae, dan
Chalcidoidea. Gejala serangan :
Bacillus thuringiensis sporulasi dalam
tubuh serangga membentuk kristal yang
2). Predator mengandung protein beracun. Bila spora
Predator merupakan orga-nisme yang dan kristal bakteri dimakan oleh serangga
hidup bebas de-ngan memakan atau yang peka maka terjadi gejala paralisis
memangsa binatang lainnya. Beberapa yang mengakibatkan kematian inang.
perbedaan antara predator dan parasitoid: Kristal bakteri akan melarut dalam saluran
Parasitoid umumnya monofag atau pencernaan. Dalam jaringan tersebut
oligofag bakteri mengeluarkan toksin yang dapat
mematikan serangga
Dalam perkembangannya parasitoid
memerlukan satu inang, sedangkan Cendawan (fungi). Kelompok jenis jamur
predator memerlukan banyak mangsa. yang menginfeksi serangga kita namakan
Yang mencari inang pada parasitoid jamur entomofatogenik, jenis yang
adalah serangga dewasa betina, tetapi terkenal adalah Nomuraea rileyi,
pada predator serangga jantan dan Metharizium anisopliae, dan Beauveria
betina. basiana

Hampir semua jenis ordo se-rangga Gejala serangan :


mempunyai jenis yang menjadi predator, Jamur patogen masuk ke dalam tubuh
seperti Coleop-tera, Neuroptera, serangga tidak melalui saluran makanan
Hymenoptera, Diptera, dan hemiptera. tetapi langsung masuk ke dalam tu-buh
Beberapa famili yang terkenal adalah melalui kulit atau integumen. Setelah
kumbang kubah (Coleoptera: konidia jamur masuk ke dalam tubuh
Coccinellidae), Kumbang tanah serangga serangga, jamur
(Coleoptera : Carabidae), Undur-undur memperbanyak dirinya melalui
(Neuroptera : Chrysopidae). pembentukan hifa dalam jaringan
epikutikula, epidermis, hemocoel, serta
3). Mikroorganisme patogen jaringan-jaringan lainnya. Pada akhirnya
Jenis-jenis mikroorganisme yang semua jaringan dipenuhi oleh miselia
berperan sebagai agen pengendali hayati jamur. Disamping itu ada beberapa jenis
diantaranya adalah sebagai berikut : jamur yang mempengaruhi pigmentasi
serangga dan menghasilkan toksin yang
Bakteri. Kelompok bakteri yang lebih sangat mempengaruhi fisiologi serangga.
penting adalah bakteri pem-bentuk spora Karena pengaruh infeksi jamur terhadap
yang pada saat ini telah banyak pembentukan pigmen, larva atau instar
digunakan sebagai insektisida mikrobial. serangga yang terserang jamur
jenis bakteri patogen yang penting adalah memperlihatkan perubahan warna
bakteri bacillus popiliae dan bacillus tertentu seperti warna merah dan merah
thuringiensis. Fungsi bakteri: Bacillus muda.
popilliae yaitu menyebabkan seperti
penyakit susu pada kumbang jepang Proses perkembangan jamur dalam tubuh
Popiliae japonica dan kumbang skarabid inang sampai inang mati berjalan sekitar 7
lainnya. Bacillus thuringiensis sangat hari. Setelah inang terbunuh, jamur
efektif digunakan untuk mengendalikan membentuk konidia primer dan sekunder
larva ordo Lepidoptera dan larva nyamuk. yang dalam kondisi cuaca yang sesuai

237
konidia tersebut muncul keluar dari
kutikula serangga. Jenis-jenis agen pengendali hayati yang
Saat ini di Indonesia jamur Metarhizium dapat dipergunakan untuk mengendalikan
anisopliae telah digunakan secara luas penyakit tumbuhan adalah bakteri, virus,
untuk pengendalian hama Oryctes sp. protozoa, nematoda, tungau dan jamur.
yang menyerang kelapa. Jamur Jamur pengendali hayati adalah
Beauveria telah dicoba untuk Trichoderma spp., Gliocladium spp. dan
pengendalian hama wereng padi coklat Metharizium sp. (baker and Cook, 1982).
dan hama penggerek buah kopi.
Berikut beberapa contoh pembuat-an
Jamur antagonis. Beberapa spesies pestisida hayati dari mikro-organisme,
Gliocladium sp. bersifat antagonis yang yaitu Jamur B. bassiana merupakan
menyebabkan kematian dan entomopatogen yang dapat mematikan
menghancurkan hifa inangnya dengan serangga dewasa dan pra dewasa (telur,
sekresi satu atau lebih antibiotik, dengan larva, pupa) hama penggerek bonggol
sifat hiperparasit dan persaingan hara pisang, C. sordidus. Bila pupa yang
maupun ruang. Antibiotik yang dihasilkan terinfeksi B. bassiana dapat hidup,
Gliocladium sp. adalah gliotoksin. namun serangga imagonya akan cacat
Gliocladium dan Trichoderma berpotensi dimana perkembangan sayapnya tidak
sebagai agen pengendali hayati untuk sempurna. Jamur B. bassiana terlihat
penyakit layu fusarium. Trichoderma spp. keluar dari tubuh serangga terinfeksi
Membebaskan gas-gas yang mudah mula-mula dari bagian alat tambahan
menguap dan berfungsi sebagai anti (apendages) seperti antara segmen-
jamur. Anti jamur yang dihasilkan segmen antena, antara segmen kepala
berpengaruh terhadap pertumbuhan dengan toraks, antara segmen toraks
Fomes annosus dan Lentinus lepideus dengan abdomen dan antara segmen
abdomen dengan cauda (ekor). Setelah
Menurut Baker and Cook (1982), beberapa hari kemudian seluruh
pengendalian hayati adalah tindakan permukaan tubuh serangga yang
penekanan kepadatan inokulum atau terinfeksi akan ditutupi oleh massa jamur
aktifitas patogen yang berada dalam yang berwarna putih. Penetrasi jamur
keadaan aktif atau dorman oleh satu atau entomopato-gen sering terjadi pada
lebih organisme. Pengendalian hayati membran antara kapsul kepala (head
dapat berjalan dengan alami melalui capsule) dengan toraks atau diantara
manipulasi lingkungan inang (tumbuhan), segmen-segmen apendages demikian
agen pengendali hayati atau dengan pula miselium jamur keluar pertama kali
introduksi masal satu atau lebih agen pada bagian-bagian tersebut.
pengendali hayati.

238
Gambar 48.
Gejala pada serangga dewasa C. sordidus yang terinfeksi oleh jamur B.bassiana

Gambar
Morfologi Gliocladium sp. (kiri) dan Hiperparasitisme Gliocladium sp.
Pada patogen tanaman (kanan)

Jamur Metarrhizium anisopliae Gliocladium sp. diperbanyak pada media


Perbanyakan jamur dilakukan pada PDA, PDA dengan cara isolat murni
setelah itu dipin-dahkan ke dalam media Gliocladium sp. yang berada dalam
ja-gung pecah. Pada media jagung tabung reaksi dituangkan ke tanah yang
tersebut akan tumbuh miselium berwarna mengandung patogen, lalu diinkubasikan
putih dan spora-spora jamur berwarna selama satu minggu. Tanah tersebut
hijau olive. Suspensi jamur dibuat dari disirami setiap hari sampai lembab.
biakan pada media jagung yang Kemudian tanah yang mengandung
disuspensikan ke dalam akuades dan patogen dan jamur antagonis diambil satu
disaring. Suspensi ini dihitung kepekat-an gram, lalu diencerkan dengan aquades
sporanya dengan alat Haemocytometer di steril sampai dengan 10-5. Satu milimeter
bawah mikroskop dengan perbesaran hasil pengenceran tanah ditumpahkan ke
400–600x, sehingga diperoleh suspensi dalam cawan petri lalu ditambah sembilan
dasar yang selanjutnya akan diencerkan mililiter media PDA dan antibiotik.
sesuai kebutuhan. Campuran tersebut digoyang sekitar 20
kali, kemudian diinkubasikan dalam suhu

239
kamar selama 2 hari. Pada hari ke-3 dapat ditranslokasikan ke seluruh bagian
pindahkan jamur antagonis ke dalam tumbuhan. Herbisda sterilisasi tanah
cawan petri yang mengandung PDA steril, adalah herbisida yang selama berada di
lalu diinkubasikan sela-ma 4 hari. Pilih dalam tanah dapat mencegah tumbuhnya
satu cawan petri yang mengandung koloni gulma. Pemberian herbisida untuk
Gliocladium sp. murni. Setelah dipotong- memberantas gulma dilakukan dengan
potong dengan alat Cork Boorer, setiap cara sebar, larikan dan langsung.
satu potongan dipindahkan ke cawan
petri, lalu diinkubasikan selama tujuh Cara sebar dilakukan untuk menyemprot
hari. Dengan demikian diperoleh koloni atau menebar herbisida ke seluruh area
murni Gliocladium sp. pertanaman. Cara larikan adalah
pemberian herbisida yang disebarkan di
f. Implementasi pengendalian gulma. antara barisan tanaman. Sedangkan cara
Untuk mengendalikan gulma tanaman langsung dilakukan apabila herbisida
terdapat lima tehnik pengendalian, yaitu disemprotkan secara langsung pada
(1) cara mekanis, melakukan gulma atau dengan cara melukai gulma
pembabatan, pencabutan, pengolahan dan mengoleskan herbisida pada bagian
tanah, pengenangan, pembakaran dan yang luka.
penutupan lahan dengan mulsa plastik Translokasi herbisida ke bagian-bagian
hitam-perak atau mulsa organik; gulma dibagi atas tiga cara, yaitu
(2) tehnik kompetisi,yaitu mengatur waktu translokasi melalui jaringan kulit kayu atau
tanam yang tepat sehingga tanaman tidak floem, trnaslokasi melalui jaringan pem-
tersaingi dalam kebutuhan air, unsur hara buluh kayu (xilem) dan translokais melalui
dan oksigen; ruang inertseluler.
(3) pergiliran tanaman, yaitu melakukan
pergantian tanaman budidaya pada setiap Penyemprotan herbisida melalui daun
musim tanam; akan diterukan ke bagian bawah,
(4) cara biologi, dengan menggunakan termasuk akar. Penyemprotan sebaiknya
predator gulma dan penyakit tanaman dilaku-kan pada sel-sel yang masih muda,
berupa fungi atau bakteri atau virus. karena proses translokasi bahan-bahan
Contohnya memberantas Lantana camara dari daun ke bagian tanaman berjalan
dengan hama penggerek batang secara aktif. Herbisida yang toksik akan
Plagiohanus spini atau pengerek daun mema-tikan sel-sel atau jaringan yang
seperti Octotoma scrabripennis; dilewatinya. Selama sel-sel floem masih
(5) secara kimia, yaitu mengendalikan berfungsi maka gulma masih tetap dapat
gulma dengan menggunakan ba-han bertahan hidup. Oleh karena itu untuk
kimia atau herbisida. Dalam membunuh gulma dengan menggunakan
penerapannya, herbisida digolongkan herbisida harus selalu mematikan fungsi
dalam tiga kelompok, yaitu herbisida floem sehingga fungsi akar akan terhenti.
kontak, sistemik dan sterilisasi tanah.
Pemberian herbisida melalui tanah akan
Herbisida kontak yaitu herbisida yang diangkut oleh jaringan pembuluh xilem
dapat membunuh bagian gulma yang ke bagian atas gulma termasuk daun.
terkena herbisida kemudian mengalir Xilem merupakan sel-sel yang tidak hidup
melalui sel-sel xilem. Herbisida sistemik sehingga herbisida sulit untuk merusak
adalah herbisida yang dapat membunuh sel xilem. Translokais dari bagian akar ke
seluruh bagain tumbuhan, diabsorpsi oleh bagian di atas permukaan tanah akan
akan atau bagian tanaman lainnya dan

240
selalu mengikuti translokasi air dan interaksi sifat herbisida, gulma dan
larutan hara tanama lingkungan.

Translokasi bahan aktif dari herbisida Sifat herbisida menyangkut daya kerja,
melalui ruang interseluler karena adanya mekanisme kerja, formulasi dan pH.
sifat bahan pelarut yang nonpolar dan Tehnik penggunaan herbisida mencakup
mempunyai tekanan permukaan yang cara penyemprotan, penempatan dan
rendah. Dengan demikian herbisida hubungannya dengan alat serta waktu
dapat menyebar ke seluruh bagian penggunaannya. Sifat gulma yang
tanaman, dari bagian atas ke bawah, atau mempengaruhi efektivitas dan selektivitas
sebaliknya. Begitupun dengan proses herbisida adalah sifat morfologis, fisiologis
secara radian ataupun tangensial. dan genetis, Keadaan seperti tanah,
Faktor-faktor yang mempengaruhi sinar, suhu, kelembaban udara, air dan
efetivitas dan selektivitas herbsida adalah: faktor biologi akan mempengaruhi pula
sifat herbisida, cara pemberian atau efektivitas dan selektivitas herbisida.
pemakaian, sifat gulma, lingkungan, dan

241
Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 5. siswa telah mampu menguasai kompetensi-kompetensi


berikut:
1. Menyiapkan lahan dan media tanam
2. Mengelola alat dan mesin pemeliharaan tanaman
3. Menerapkan K-3 dalam merawat tanaman
4. Merawat benih tanaman

Media tumbuh Sifat fisik tanah Sifat kimia


 Perkembangan dan  Tekstur  Unsu hara
pengertian tanah  Struktur makro
 Profil tanah  Aerasi tanah  Unsur hara
 Komponen tanah  Temperatur mikro
 Fungsi utama tanah tanah
senagai media tumbuh  Warna tanah
 Klasifikasi
warna
Teknik pengolahan tanah Teknik penanaman Pemupukan
Teknik pengolahan tanah terdiri Teknik penanaman  Pupuk organic
dari persiapan lahan, dan terdiri dari persemain,  Pupuk
pembuatan bedengan untuk pembibitan, anorganik
tempat tumbuh tanaman. pemeliharaan bibit dan
Kegiatan selanjutnya adalah penanaman.
membuat lubang tanam dengan
jarak tanaman yang efektif dan
efisien.

Pengairan Pemangkasan OPT


 Fungsi air bagi tanaman  Pemangkasan  Hama
 Kebutuhan bagi tanaman tanaman  Penyakit
 Peran utama air tanah muda.  Gulma
 Proporsi dan siklus air  Pemangkasan  Tekniik
tanah. tanaman tua. pengendalian
 Koefisien dan HPG
ketersediaan air tanah  Implementasi
 factor-faktor ketersediaan pengendalian
air
 Teknik pengairan

SOAL:
1. Jelaskan tentang unsur hara makro dan mikro bagi tanaman.
2. Jelaskan minimal 10 OPT dan teknik pengendaliannya.
3. Mengapa pengendalian OPT yang terbaik adalah secara terpadu.

242
TUGAS:
1. Lakukan observasi terhadap unsur hara yang digunkan petani di sekitar sekolahmu.
2. Amati hama. Penyakit dan gulma yang menyerang tanaman yang dibudidayakan di
sekolahmu dan diskusikan dengan teman satu kelompok bagaimana cara
mengendalikan OPT tersebut.

243
BAB 6. TEKNIK PRODUKSI BENIH PADI

Padi di Indonesia masih


merupakan tanaman pangan utama
yang dikonsumsi tidak kurang dari
200 juta penduduk. Jika konsumsi
beras rata-rata 130,5 kg/kapita/th
maka total kebutuhan beras 26,1 juta Gabah
Panikel

ton/th. Bila rendemennya 70% maka Daun

kebutuhan padi Indonesia per tahun


adalah 37,3 juta ton padi kering Batang
giling. Luas lahan yang diperlukan
untuk menghasilkan kebutuhan padi Akar
tersebut minimal 8 juta ha jika
produktivitas rata-rata per hektar 4,5 Gambar 6.2.
ton. Dengan demikian, kebutuhan Morfologi tanaman padi
benih padi Indonesia per tahun 200
ribu ton jika kebutuhan benih padi
per hektar 25 kg. Padi umumnya diusahakan
Di Indonesia, kebutuhan benih secara terus menerus pada lahan
padi dipenuhi oleh dua industri benih yang sama dengan varietas yang
padi terbesar, yakni PT Sang Hyang berbeda-beda antar-musimnya. Hal
Seri dan PT Pertani. Menurut catatan ini menjadi salah satu faktor
Ditjentan Pangan (1999), belum sulitnya membebaskan lahan padi
seluruh kebutuhan benih padi dari tanaman voluntir serta
terpenuhi, baru berkisar 30-40% saja serangan hama dan penyakit,
benih bersertifikat yang tersedia. kecuali jika lahan ini diberakan
Oleh karenanya, peluang berusaha selama beberapa kali musim
di sektor penangkaran atau industri tanam. Padi tergolong tanaman
benih padi di Indonesia masih cukup yang menyerbuk sendiri dan
terbuka. kemungkinan untuk menyerbuk
silang sangat kecil (<4%). Isolasi
jarak yang disarankan 3 m,
sedangkan isolasi waktu sekitar 30
hari
Untuk dapat mengelola
produksi benih padi bersertifikat
terdapat beberapa proses yang
harus dilakukan dengan seksama
Gambar 6.1. dan teliti.
Anatomi bunga padi

Tehnik Pembenihan Tanaman 244


b. Benih Sumber
6.1. Perlakuan Pra-Panen
Benih sumber yang digunakan
Untuk mendapatkan benih hendaknya dari kelas yang lebih
bersertifikat, setiap tahap budidaya tinggi. Kebutuhan benih sumber per
perlu diperhatikan, dimulai dari hektar diperkirakan sebanyak 10 kg
kegiatan sebelum panen. benih penjenis untuk menghasilkan
benih dasar, 25 kg benih dasar
untuk menghasilkan benih pokok;
dan 25 kg benih pokok untuk
menghasilkan benih sebar.
Varietas yang ditanam
hendaknya selain disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen,
memperhatikan pula aspek
kecocokan lahan, umur tanaman,
dan ketahanan terhadap hama
Gambar 6.3. serta penyakit.
Pengolahan lahan sawah dengan
traktor, sebagailangkah untuk
mempersiapkan tempat produksi
benih padi.

a. Persyaratan Lahan

Persyaratan berikut perlu


diperhatikan pada saat memilih lahan
adalah sebagai berikut:
ƒ Lahan hendaknya merupakan
bekas tanaman lain atau lahan
yang diberakan, Gambar 6.4 Benih sumber padi
ƒ Lahan dapat bekas tanaman padi,
asalkan varietas yang ditanam c. Musim Tanam
sama dengan varietas yang
ditanam sebelumnya, Padi termasuk tanaman yang
ƒ Ketinggian lahan disesuaikan dapat tumbuh dalam genangan.
dengan daya adaptasi varietas Namun, padi juga dapat ditanam di
tanaman, umumnya padi lahan kering asalkan air cukup
beradaptasi di dataran rendah, tersedia. Oleh karena itu, padi
ƒ Lahan relatif subur, Ph 5,4-6, dan dapat ditanam pada musim hujan
memiliki lapisan keras sedalam 30 maupun musim kemarau, selama
cm agar sawah tidak lekas kering. air tersedia cukup.

245
d. Penyemaian Benlate F-20 dengan dosis 125 g
Ukuran bedeng pesemaian per 25 kg benih. Selanjutnya, benih
umumnya 5% dari luas lahan diperam dalam air selama 24 jam
penanaman. Misalnya, lahan untuk memacu perkecam-bahan.
penanaman direncanakan seluas Lokasi tempat memeram sebaiknya
satu hektar maka bedengan dipilih tempat yang teduh.
persemaian yang diperlukan sekitar
500m2.
Sebelum diolah, lahan
persemaian diairi lebih dahulu agar
tanah menjadi gembur. Keesokan
harinya, lahan dicangkul dan dibuat
bedengan dengan ukuran lebar 120-
150 cm, panjang 8-10 m atau
tergantung bentuk petakan, dan
ketinggian 15-20 cm. jarak antar
bedengan dibuat selebar 30 cm.

Gambar 6.6
Bagian-bagian benih padai (a) dan
perkembangan dan pertumbuhan
Gambar 6.5 Benih padi siap disemai di benih padi menjadi bibit lalu
lahan sawah menjadi tanaman (b)

Benih yang digunakan Benih yang telah diperam


sebaiknya mempunyai kadar air 11- kemudian disebar secara merata ke
12%. Sebelum disebarkan, benih lahan pesemaian yang macak-
(dalam karung) direndak di dalam macak (berlumpur). Setelah itu,
kolam atau air yang mengalir selama permukaan lahan ditutup dengan
24 jam untuk mematahkan domansi sekam padi varietas yang sama.
dan membersihkan benih dari Penutupan dengan sekam ini
patogen. Setelah itu, benih diberi ditujukan untuk melindungi benih
perlakuan fungisida, misalnya padi dari terpaan hujan maupun
angin.

Tehnik Pembenihan Tanaman 246


Semai dipupuk pada umur 5 hari ƒ Perendaman III selama 2-3 hari
setelah tanam (HST) dengan lalu diikuti penggaruan II sambil
campuran 200 g urea + 100 g SP-36 permukaan tanah diratakan.
+ 60 g KCL untuk setiap 10m2. pupuk
disebar pada pagi hari sebelum pukul Kegiatan selanjutnya yaitu
08.00. untuk melindungi pesemaian pengaturan jarak tanam jarak
dari serangan hama maupun tanam dibuat 22 cm x 22 cm bila
penyakit, perlu disemprotkan penanaman pada musim kemarau
insektisida, misalnya Bassa 50 EC ( dan 30 cm x 15 cm bila penanaman
dosis 1,5 ml/l air) dan Darmafur 3G pada musim hujan. Jarak tanam ini
sebanyak 2 kg. dapat pula disesuaikan dengan
Lahan pesemaian dijaga dalam jarak tanam yang dianjurkan untuk
kondisi macak-macak hingga varietas yang ditanam atau sesuai
tanaman berumur 14-18 HST : Jika anjuran Dinas Pertanian Tanaman
lahan tergenang air atau kekeringan Pangan. Agar penanaman dapat
maka bibit padi akan cepat mati. teratur, pada lahan dibuat lajur
Benih yang telah diperam (larikan) dengan menggunakan
kemudian disebar secara merata ke caplak atau tali. Bibit yang lemah
lahan pesemaian yang macak-macak maupun bibit voluntir dicabut dan
(berlumpur). Setelah itu, permukaan dibuang. Sementara bibit yang
lahan ditutup dengan sekam padi vigor, sehat, dan berumur 21-25
varietas yang sama. Penutupan hari di cabut dan kemudian ditanam
dengan sekam ini ditujukan untuk di lahan. Sebelum ditanam, bibit
melindungi benih padi dari terpaan dipotong kira-kira 20 cm dari
hujan maupun angin. pangkal batang. Tujuannya untuk
mengurangi penguapan agar bibit
e. Penyiapan lahan dan tidak lekas layu. Penanaman bibit
penanaman sebaiknya 2-4 tanaman per rumpun
Penanaman padi menghendaki sedalam ± 2-3 cm. untuk
tanah sawah yang berstruktur lumpur perbanyakan benih BD dari benih
dengan kedalaman sekitar 15-30 cm. BS, penanaman bibit adalah 1 bibit
untuk memperoleh struktur tanah per lubang tanam. Adapun untuk
demikian, lahan beberapa kali perbanyakan benih BP dari BD
direndam dengan air. maupun BR dari BP, dalam satu
ƒ Perendaman I selama 3-4 hari lalu lubang dapat ditanami 3 bibit.
diikuti pembajakan I
ƒ Perendaman II selama 2-3 hari lalu
diikuti pembajakan II
ƒ Perendaman III selama 2-3 hari
lalu diikuti penggaruan I

247
(pupuk kandang, kompos atau
bokhasi) per hektar tergantung
pada kondisi lahan.

Gambar 6.7
Bibit padi siap tanam

Bibit yang masih tersisa dapat


digunakan untuk penyulaman.
Penyulaman dilakukan untuk
menggantikan bibit yang mati atau
kurang bagus pertumbuhannya.
Tanaman pengganti ini diusahakan
tidak terlalu jauh perbedaan
umurnya. Penyulaman biasanya
Gambar 6.8 Pemupukan lahan sawah
dilakukan pada 7-10 HST dan paling
lambat pada umur 15 HST.
Pupuk dasar diberikan dengan
f. Pemeliharaan cara disebarkan merata kemudian
diinjak-injak. Pupuk susulan I
Kegiatan pemeliharaan yang diberikan dengan cara disebarkan
dilakukan meliputi pemupukan, dalam larikan dengan selang satu
penyulaman, penyiangan, pengair- larikan. Pemberian pupuk susulan II
an, pengendalian hama dan penyakit dengan cara disebarkan pada
serta roguing. larikan yang belum dipupuk pada
pemupukan susulan I. Pada saat
1) Pemupukan pemupukan, kondisi tanah dibuat
macak-macak dan dibiarkan
Pupuk yang digunakan adalah selama 3 hari.
Urea, TSP, dan KCL dengan dosis
per hektar 300 kg Urea, 200 kg TSP, 2) Penyulaman
dan 100 kg KCL. Pemupukan dasar
diberikan 3-4 hari sebelum tanam Penyulaman terhadap tanaman
dengan 1/3 bagian urea, sedangkan yang mati atau tumbuh tidak normal
pemupukan susulan II diberikan 7 dilakukan pada saat umur 4-5 HST
MST dengan 1/3 urea sisanya. Untuk atau paling lambat 10-15 HST.
tanah berpasir, penambahan bahan Tanaman penyulam dipilih tanaman
organik sangat dianjurkan, dosisnya yang seragam dengan
bervariasi 0,5-2 ton bahan organik pertumbuhan yang kuat dan sehat.

Tehnik Pembenihan Tanaman 248


dilakukan sedikit demi sedikit
3) Penyiangan hingga tinggi air mencapai 7-10 cm
di atas permukaan tanah. Pada
Penyiangan dilakukan untuk fase pembentukan anakan,
membuang gulma dan tanaman genangan air dipertahankan 3-5 cm
pengganggu lainnya. Penyiangan di atas permukaan tanah. Bila tinggi
dilakukan pada umur 21 HST pada air di atas 5 cm, pertumbuhan tunas
saat tanaman aktif membentuk (anakan) akan terhambat, kondisi
anakan dan 45 HST pada saat ini disebut fase krisis I. memasuki
tanaman mulai berbunga. Jika perlu, fase pembentukan bulir (primordia)
dilakukan pula penyiangan saat petakan sawah perlu diairi sampai
tanaman berumur 50-60 HST. ketinggian 10 cm. Kekurangan air
Penyiangan sebaiknya dilakukan pada fase ini dapat mengakibatkan
bersamaan dengan pemupukan kehampaan. Puncak kebutuhan air
susulan I dan II agar lebih terjadi pada saat pembungaan, saat
mengefisienkan waktu. Beberapa ini disebut juga fase krisis II.
jenis gulma yang sering mengganggu Setelah fase pembungaan, air perlu
tanaman di persawahan antara lain dikurangi dan dikeringkan agar akar
jejagoan (Echinochloa crussgalli L.), dapat bernapas dan berkembang
teki (Cyperus rotundus Linn.), paku- dengan baik, suhu tanah meningkat
pakuan (Salvinea molesta DS. sehingga aktivitas organisme tanah
Mitchell), dan eceng (Sagitaria juga meningkat, dan busuk akar
guayanensis). dapat dihindari. Dua minggu
Pengendalian gulma dapat pula sebelum panen sampai saat panen,
dilakukan secara kimiawi dengan lahan hendaknya dalam keadaan
herbisida, seperti Ronstar 25 EC, kering. Pengendalian hama dan
Saturn-D, dan Ally. Penyemprotan penyakit
herbisida dilakukan saat tanaman Pengendalian hama dan
berumur 15-25 HST dengan dosis penyakit hendaknya mengikuti
sesuai petunjuk pada label. Perlu sistem pengendalian hama dan
diperhatikan bahwa herbisida penyakit terpadu (PHT) yang
sebaiknya digunakan sebagai meliputi pengelolaan varietas,
alternatif terakhir, berkaitan dengan pengelolaan budidaya, dan
dampaknya terhadap pencemaran pengelolaan biologis. Penggunaan
lingkungan. bahan-bahan kimia (pestisida)
hanya diberikan pada kondisi yang
g. Pengairan tepat, yakni jika populasi hama
melampaui batas ambang kendali.
Pengairan dilakukan sesuai Hama dan penyakit utama yang
dengan kondisi cuaca dan fase biasa menyerang padi adalah hama
pertumbuhan tanaman. Pada awal tikus, hama penggerek batang
fase pertumbuhan, pengairan perlu (sundep dan beluk), wereng

249
cokelat, penyakit tungro, dan Contoh rodentisida yaitu Racumin
penyakit hawar daun (kresek). (dosis 1:19 dari berat umpan) dan
Klerat. Secara biologis,
4) Pengendalian Organisma pengendalian hama tikus dapat
Pengganggu Tanaman dilakukan dengan memanfaatkan
musuh alaminya, seperti ular,
a) Pengendalian hama tikus burung hantu, musang dan anjing.

Hama tikus merupakan hama


yang paling sering menghancurkan
pertanaman padi. Serangannya pada
tahun 1963-1964 men-capai 800.000
ha dengan tingkat kerusakan rata-
rata 40% bahkan di Sumatera Gambar 6.10
Selatan kerusakannya mencapai 58- Beberapa contoh rodentisida
70%. Serangan tikus dapat terjadi
sejak padi di pesemaian sampai padi b) Pengendalian hama
hampir dipanen. penggerek batang

Jika serangan hama


penggerek terjadi pada tanaman
padi stadia vegetatif maka hama ini
disebut sundep, bila serangan
terjadi pada tanaman yang sedang
berbunga maka hama itu disebut
beluk. Selain itu, masih ada hama
penggerek padi putih (Tryporyza
Gambar 6.9 innotata Wlk) dan hama penggerek
Hama tikus padi kuning (Tryporyza incertulas
Wlk) yang juga sering menyerang
Pengendalian hama tikus dapat tanaman padi.
dilakukan secara teknis budi daya, Selama ini, belum ada teknik
seperti gropyokan, yakni budi daya yang efektif
pembongkaran lubang-lubang tikus mengendalikan hama penggerek
secara massal atau memasang batang, kecuali menanam varietas
pagar plastik yang dilengkapi dengan yang tahan dan beranak banyak
perangkap bubu. Cara pengendalian serta memupuk secara berimbang.
kimiawi dilakukan dengan pemberian Hal ini dilakukan untuk mengurangi
umpan beracun dengan racun akut intensitas serangan saja. Cara
(dapat membunuh dengan cepat) pengendalian kimiawi dilakukan
atau racun kronis (tikus mati setelah dengan pemberian insektisida
memakan umpan berulang-ulang). sistemik seperti Furadan 3G,

Tehnik Pembenihan Tanaman 250


Dharmafur, Curater, dan Regent
yang efektif diberikan pada fase d) Pengendalian penyakit
pesemaian dengan fase vegetatif. tungro
Pengendalian biologis dapat
dilakukan dengan memanfaatkan Penyakit tungro atau mentek
pemangsa telur seperti (Jawa) merupakan penyakit yang
Conoshepalus iongipennis, serta disebabkan oleh virus tungro.
pemangsa larva seperti kumbang Tanaman yang sakit akan
Carabidae dan laba-laba. menguning yang dimulai dari ujung
daun. Virus tungro menyebar
c) Pengendalian wereng melalui vektor penularnya, yakni
cokelat wereng hijau (Nephotettix virescens
Distant, N. nigropictus Stal) dan
Hama wareng padi ada dua wereng loreng (Recilia dosalis
golongan, yakni wereng batang padi Totch).
(planthopper) yang hidup di bagian Pengendalian secara budi
pangkal tanaman dan wereng daun daya dilakukan dengan pergiliran
padi (leafhopper) yang hidup pad tanaman dan sanitasi lahan, serta
daun aau bagian atas tanaman. Dari pemusnahan (eradikasi) tanaman
kedua golongan tersebut, wereng terserang. Adapun cara kimiawi
batang padi atau wereng cokleat dengan mengendalikan wereng
merupakan hama yang paling hijau sejak dari fase pesemaian
merugikan. dengan pemberian insektisida.
Hama wereng cokelat ada dua
yaitu wereng batang cokelat e) Pengendalian penyakit
(Nilaparvata lugens Stal) dan wereng hawar daun
punggung putih (Sogatella furcifera).
Pengendalian secara budi daya Penyakit hawar daun atau
dilakukan dengan penanaman penyakit “kresek” adalah penyakit
serempa, pengguna-an varietas yang disebabkan oleh bakteri busuk
lahan wereng, pergiliran varietas, daun Xanthomonas oryzae.
dan pemupukan berimbang. Cara Penyakit ini kelihatan kurang
biologis dilakukan dengan menjaga berarti, tetapi mampu menurunkan
agar kehidupan musuh-musuh alami, produksi sampai 25% (Soemartono
seperti Trichogrammatidae, et.al., 1992). Gejalanya dimulai
Phytoselidae, kumbang Carabidae, dengan bercak-bercak kuning pada
laba-laba, dan capung berkembang sepanjang tepi daun bagian atas.
dengan baik. Pada serangan lebih lanjutm, daun
Pengendalian secara kimiawi menjadi berwarna kuning atau putih
dapat dilakukan dengan insektisida kotor dan akhirnya mati. Ciri
sistemik seperti Applaud. penyakit hawar daun sering terlihat
pada infeksi yang sistemik pada

251
bibit padi, dimana bakteri masuk ke rumpun yang memiliki warna dan
dalam daun melalui permukaan yang bentuk batang serta daun yang
telah dipotong atau luka sewaktu berbeda.
pemindahan tanaman. ƒ Roguing II dilakukan pada fase
Serangan bakteri hawar daun berbunga (±umur 50 HST) antara
kerap terjadi di dataran rendah, lain untuk membedakan umur
musim kemarau, serta jika suhu dan tanaman, bentuk dan warna
kelembaban tinggi. Pengendalian bunga, serta keseragaman saat
yang dapat dilakukan adalah melalui berbunga. Pelaksanaan roguing
penanaman varietas yang tahan II dengan membuang rumpun
serta pemupukan yang berimbang. yang memiliki posisi dan warna
bunga yang berbeda.
ƒ Roguing III dilakukan pada saat
f) Roguing menjelang panen atau saat 80%
malai telah menguning (± umur
Roguing biasanya dilakukan 100 HST) antara lain untuk
sebelum tanaman diperiksa oleh membedakan umur tanaman,
BPSB. Roguing minimal dilakukan 3 tinggi tanaman, bentuk dan letak
kali, yaitu pada fase vegetatif, fase daun bendera, bentuk gabah,
berbunga, dan pada saat menjelang serta warna gabah. Pelaksanaan
panen atau ± 80% malai telah roguing III dengan membuang
menguning. rumpun yang memiliki bentuk dan
posisi daun bendera, serta
bentuk dari warna gabah yang
berbeda.

g) Pemanenan dan perlakuan


pasacapanen

Pemanenan padi untuk benih


dilakukan setelah pemeriksaan
lapangan terakhir dan telah
dinyatakan lulus oleh BPSB. Waktu
Gambar 6.11 panen ditentukan jika umur
Salah satu masa roguing yang tepat berbunga telah mencapai optimal.
pada tanaman padi adalah pada saat
menjelang panen
Kondisi ini ditandai oleh sebagian
besar (80-90%) malai telah
ƒ Roguing I dilakukan pada fase menguning dengan kadar air sekitar
vegetatif (umur 30 HST) antara lain 17-23%. Tanda-tanda saat panen
untuk membedakan warna, bentuk, yaitu gabah sudah menguning dan
dan tinggi tanaman. Pelaksanaan keras bila dipijat, buku-buku
Roguing I dengan membuang

Tehnik Pembenihan Tanaman 252


sebelah atas berwarna kuning, serta padi dipukul-pukulkan pada papan
batang mulai mengering. perontokan yang terbuat dari kayu.
Panen dapat dilakukan dengan Selain itu, dapat pula malai dipukul-
menggunakan sabit, ani-ani, atau pukul dengan penggebuk terbuat
dengan mesin pemanen padi dari kayu sambil dibalik-balik
(combine harvester). Pada sehingga perontokan dapat
pemanenan dengan mesin, kadar air sempurna. Perontokan secara
biji padi sebaiknya sekitar 15-20%. tradisional biasnaya dilakukan
Apabila kadar air lebih tinggi dari dengan menginjak-injak malai padi
20%, benih akar mengalami sehingga bulir padi rontok.
kerusakan mekanik (benih mamar) Perontokan dengan menggunakan
yang cukup besar. Demikian pula jika alat perontok (thresher) sangat
kadar air kurang dari 15%, risiko dianjurkan karena akan
kerusakan mekanis (sekam mempercepat penanganan dan
terkelupas) lebih besar. Malai yang pengolahan hasil. Penggunaan
masih hijau tidak dipanen karena mesin perontok juga bermanfaat
akan meningkatkan nilai butir hijau. dalam menekan jumlah kehilangan
benih (post harvest losses).

b. Pengeringan dan
pengolahan benih
Pengeringan padi dilakukan
sesegera mungkin setelah benih
dirontokkan. Apabila kondisi tidak
memungkinkan maka calon benih
ini harus dihamparkan dan diangin-
Gambar 6.12
anginkan untuk mencegah
Panen padi kenaikan suhu dan perkecambahan
benih di dalam karung.
6.2 Perlakuan PascaPanen Pengeringan secara alami
dilakukan dengan menjemur calon
Padi yang telah dipanen masih benih di lantai. Dalam kondisi
ada beberapa tahap perlakukan agar cerah, pengeringan secara alami
siap digunakan sebagai benih. mampu menurunkan kadar air dari
Perlakuan tersebut antara lain 23% menjadi 11% dalam waktu 2
perontokan, pengeringan, hari.
pengolahan, serta penyimpanan. Benih yang telah kering (kadar
air 11-12% dibersihkan dari kotoran
a. Perontokan campuran varietas lain, dan biji-biji
gulma. Pembersihan dapat
Perontokan malai padi biasanya dilakukan dengan nyiru atau mesin
dilakukan langsung di sawah. Malai pembersih, seperti air screen

253
cleaner. Pada proses pembersihan, c. Penyimpanan
benih dapat saja dipilah untuk
peningkatan mutu fisik dan fisiologis Benih yang telah kering dan
berdasarkan panjang dan atau bersih dikemas dalam karung atau
berdasarkan ketebalan sehingga kemasan siap salur dan kemudian
diperoleh benih yang bermutu tinggi disimpan di dalam ruang
dan seragam. penyimpanan. Ruang penyimpan
benih diusahakan mempunyai
ventilasi yang baik agar kualitas
benih dapat terjaga. Benih dalam
karung dapat ditumpuk dan antara
tumpukan karung diberi jarak untuk
memudahkan pemeriksaan atau
pengontrolan dalam pengendalian
Gambar 6.13. mutu benih oleh penangkar. Bagian
Benih padi yang seragam menghasilkan
benih yang bermutu tinggi. bawah tumpukan karung diberi alas
berupa potongan kayu (balok)
Proses pengolahan benih sehingga karung tidak berhubungan
merupakan proses yang cukup kritis. langsung dengan tanah atau lantai
Jika saat di lahan, orientasi produksi yang memung-kinkan naiknya
maksimal merupakan tujuan utama, kelembaban.
maka pada proses pengolahan Pemberian jarak di antara
benih, orientasi mutu maksimal tumpukan karung maupun dengan
merupakan prioritasnya. Jika alas lantai berguna untuk
produksi di lapang harus lulus memperlancar sirkulasi udara. Lama
standar lapang maka proses penyimpangan benih hendaknya
pengolahan benih pun harus lulus memperhatikan masa berlakunya
standar laboratorium. label benih. Masa berlakunya label
benih padi 6 bulan sejak selesainya
pengujian dan paling lama 9 bulan
setelah tanggal panen. Sebelum
disimpan, pada umumnya benih diberi
berbagai perlakuan pelapisan benih
(seed coating),kemudian benih-benih
tersebut akan diuji dengan berbagai
Gambar 6.14 peralatan modern.
Perkembangan biji padi pada bagian luar dan
bagian dalam, mulai dari biji muda sampai
siap panen (kiri) dan Benih padi (kanan)

Tehnik Pembenihan Tanaman 254


Gambar 6.15
Rotary Batch Lab treater, yang digunakan untuk
meberi perlakuan pada benih seperti pelapisan
benih dengan pestisida ataupun bahan
perlakuan benih yang lainnya.

Gambar 6.18
Germination Test yang digunakan untuk
menguji daya kecambah benih

6.3 Pra-panen produksi benih


padi hibrida

Sejalan dengan pertambahan


Gambar 6.16 penduduk di Indonesia maka
Plantability Checks yang digunakan untuk kebutuhan beras dari tahun ke tahun
menguji daya tumbuh benih. selalu meningkat. Jika produksi beras
diharapkan meningkat, maka
kebutuhan benih padi pun akan
meningkat.

Gambar 6.17.
Dust Off Test yang digunakan untuk mengukur
konsentrasi debu pada benih tanaman.

255
dipertahankan kemurnian
genetiknya hingga lebih dari 98%
agar dicapai hasil yang
memuaskan.
Sebagai contoh kasus produksi
benih hibrida akan disampaikan
berdasarkan hasil penelitian IRRI
(International Rice Research
Institute) yang berlokasi di Filipina
yaitu varietas Magat (PSB Rc26H,
lama penanaman 110 hari dengan
rata-rata produksi 5.6 ton/ha),
Gambar 6.19 Metsizo (PSB Rc72H dengan waktu
Treatment Analysis yang digunakan adalah GC
(Gas Chromatography) dan HPLC (Hight
penanaman 123 hari dan rata-rata
Performance Liquid Chromatography). Kedua hasil 5.4 t/ha) dan Panay (PSB
alat ini digunakan untuk menganalisis berbagai Rc76H dengan waktu penanaman
bahan yang digunakan untuk perlakuan benih. selama 106 hari dan hasil produksi
rata-rata 4.8 t/ha).
Teknik produksi padi lokal dan Benih padi hibrida dihasilkan
hasil introduksi masih belum cukup ketika sel telur dari induk betina
untuk mengatasi hal tersebut, oleh dibuahi oleh serbuksari dari anther
sebab itu dibutuhkan alternatif baru varietas yang berbeda atau galur
yaitu produksi benih padi hibrida. yang digunakan sebagai induk
Pada prinsip rangkian proses jantan. Hasil persilangan kedua
produksi benih padi hibrida sama induk tersebut disebut sebagai First
dengan produksi benih padi Generation atau turunan generasi
bersetifikat. Perbedaan terdapat pertama atau first filial generation
pada tahapan penyiapan galur induk dan dikenal dengan istilah (F1)
jantan dan betina yang beasal dari yang merupakan hasil penyilangan
jenis yang berbeda sifat genetiknya. antara dua varietas padi yang
Sebagai contoh adalah jantan berbeda secara genetik. Padi
mempunyai sifat genetik produksinya hibrida pada umumnya memberi
tinggi (diatas 5 ton per hektar) peluang hasil produksi yang lebih
sedangkan induk betina mempunyai tinggi. Meurut IRRI (2006) Benih
sifat genetik enak rasanya. Pada padi hibrida F1 menghasilkan
umumnya persilangan kedua galur keuntungannya sekitar 10-15%
jantan dan betina ini sudah diuji dibandingkan dengan varietas yang
berulang kali melalui penelitian yang dihasilkan melalui persilangan
panjang. Teknologi produksi benih sendiri. Menghadapi kondisi lahan
hibrida sangat berbeda dari varietas budidaya padi yang semakin
non hibrida. Benih hibrida harus menyempit, maka penggunaan
diproduksi setiap musim tanam, dan

Tehnik Pembenihan Tanaman 256


varietas hibrida merupakan salah seksama jangan sampai ada varietas
satu solusi yang tepat. lain yang tumbuh selain 2 varietas
Sebelum melakukan serangkaian induk jantan dan induk betina yang
proses produksi benih padi hibrida, direncanakan untuk disilangkan agar
sebaiknya dianalis terlebih dahulu menghasilkan benih padi hibrida.
standar benih padi hibrida yang telah Contoh kedua adalah tentang
ditetapkan. Penguasaan informasi standar kadar air maksimal 14%.
tentang standar kualitas benih dapat Dengan adanya pengetahuan
memudahkan pengelolaan proses tentang informasi standar benih padi
kegiatan di lapangan budidaya. tersebut, maka penangkar benih
Sebagai contoh untuk standar akan melakukan kegiatan
kemurnian benih padi hibrida adalah pengeringan benih sampai dengan
98%, artinya penangkar benih harus kadar airnya ”14%.
melakukan roguing dengan sangat

Tabel 6.1 Ukuran standar benih padi F1


STANDAR BENIH
FAKTOR F1 Seed (%)
Kemurnian benih (min.) 98
Benih lain atau biji gulma (max.) 10
Bahan lain yang terbawa (max.) 2
Biji beras merah /500 gr (max.) 2
Biji varietas lain/500 gr (max.) 20
Daya kecambah (min.) 85
Kadar air (max.) 14

pembibitan padi hibrida para


a. Membibitkan galur induk penangkar harus membibitkan dua
benih sumber varietas galur induk hibrida yang
akan dijadikan sebagai sumber
Galur induk benih sumber adalah benih jantan dan sumber benih
benih yang berasal dari suatu galur betina.
tertentu yang digunakan untuk
sumber induk jantan dan betina yang Proses membibitkan galur induk
mempunyai sifat genetik yang benih sumber untuk bibit padi
berbedasesuai dengan harapan jantan dan betina mempunyai
penangkar benih. Untuk melakukan keuntungan sebagai berikut:
kegiatan pembibitan padi hibrida
sama dengan proses membibitkan x Benih padi lebih cepat
padi non hibrida. Perbedaan yang berkecambah (germinasi
harus diperhatikan adalah pada yang lebih cepat)

257
x Menghasilkan bibit yang sawah dengan ukuran lebar 1
lebih sehat dengan vigor meter dan panjang sesuai
yang lebih baik . dengan kebutuhan benih.
x Kebutuhan benih lebih x Berikan pemupukan dengan
sedikit. pupuk organik dengan dosis 1.25
Kg/m2
x Sumber benih padi jantan
disebarkan pada bedengan kecil
yang telah disediakan (bedengan
pendek ± 250-300 m2 /ha
produksi benih) dan benih betina
disebarkan pada bedengan yang
terpisah dari benih jantan
(bedengan panjang ± 700-750 m2
Gambar 6.20 /hektar produksi benih).
Dua tempat pembibitan yang disiapkan untuk Untuk memproduksi benih padi
sumber bibit jantan dan betina. Pembuatan
bedengan pada umumnya berukuran lebar
hibrida seluas satu hektar harus
meter, tinggi 5-10 cm dan panjang disesuaikan disiapkan 1000m2 bedengan
dengan kebutuhan bibit padi yang akan pembibitan (1000 m2 bibit/1 hektar)
ditanam

Dalam rangka menyiapkan bedengan


untuk tempat pembibitan sumber b. Perlakuan benih sebelum
benih jantan dan betina dilakukan proses perkecambahan
langkah kerja sebagai berikut: ƒ Benih gaur A (benih sumber
ƒ Lahan bedengan digenangi betina) direndam dalam air bersih
sebanyak tiga kali dengan interval selama 12 jam. Benih galur R
waktu setiap 7 (tujuh) hari. (benih sumber jantan) direndam
Kegiatan ini berfungsi untuk selama 24 jam. Air rendaman
membunuh benih gulma atau padi benih diganti setiap 6 jam.
liar.
x Bedengan pembibitan sebaiknya
mempunyai ketinggian 4-5 cm
lebih tinggi dari permukaan lumpur

Tehnik Pembenihan Tanaman 258


Gambar 6.21.
Benih diinkubasikan selama 12-24 jam (a). Penaburan benih pada bedengan (b)

x Kedua sumber benih yang telah Kepadatan benih padi sebanyak 25


direndam selanjutnya diaduk-aduk gram benih/m2. Pembibitan dengan
selama ±3-5 menit. Benih-benih kepadatan rendah (jarang) akan
padi yang mengambang (tidak menghasilkan bibit dengan vigor
bernas/ kosong) dibuang. Benih (performansi bibit) sebagai berikut:
yang tenggelam merupakan anakan banyak, tegakan batang
indikator bahwa benih tersebut pendek, daun berwarna lebih hijau,
bernas dan diharapkan dapar dan akumulasi bahan kering lebih
berkecambah dengan baik. tinggi. Vigor bibit seperti tersebut di
x Benih-benih yang akan atas disebabkan oleh tingkat
diinkubasikan dicuci sampai bersih kompetisi antar tanaman yang
(proses ini diharapkan dapat rendah, dibandingkan dengan bibit
mengurangi jumlah inokulum padi yang disemaikan dalam kondisi
patogen (sumber penyakit) yang kepadatan yang tinggi.
terbawa dalam air rendaman.
x Benih galur jentan dan betina d. Interval Pembibitan
diinkubasikan pada wadah terpisah
dengan kondisi yang sama selama Pembibitan tanaman benih
24 jam dalam tempat yang dilakukan melalui beberapa kali
terlindung. penyemaian. Untuk penyemaian
pada musim kemarau dan musim
hujan. Pada kedua musim tersebut
c. Kebutuhan benih kegiatan penyemaian, varietas induk
Kebutuhan benih untuk satu hektar yang digunakan dan tingkat
sebanyak 20-25 kg galur-A (betina); kepadatan semai dapat dilihat pada
dan 10 kg galur-R (jantan). tabel 6.2.

259
Gambar 6.22.
Bibit padi pada bedengan pembibitan

e. Pemeliharaan Bedengan
f. Persyaratan Lahan Produksi
Pemeliharaan bedengan dapat
dilakukan dengan langkah-langkah Lahan produksi padi hibrida
sebagai berikut : Air di lahan diharapkan dapat memenuhi kriteria
produksi diupayakan selalu jernih sebagai berikut:
sampai dengan bibit padi mempunyai
4 helai daun atau bibit padi berumur x Lahan produksi cukup cahaya
10 hari setelah tanam (HST) dan x Tanah mempunyai predikat subur
sesekali harus dilakukan pengurasan x Iklim lingkungan sesuai dengan
air sehingga dihasilkan bibit padi syarat tumbuh padi
dengan kualitas vigor yang baik. x Drainase dan irigasi berkualitas
Tingkatkan ketinggian air (2-3 cm) baik.
secra bertahap, hal ini berfungsi x Tingkat serangga hama dan
untuk mengendalikan gulma. Gulma- penyakit rendah.
gulma yang tumbuh dibedengan
x Lahan terisolasi dari lahan sawah
harus dikendalikan secara manual
lain.
(dengan tangan). Pada saat 10 HSS
(hari setelah semai), sebarkan 5-10
Dalam produksi benih padi
gram pupuk majemuk 14-14-14 atau
hibrida, lahan produksi diharapkan
16-20-0 atau yang setara dengan
terisolasi dari sawah lain.
dosis tersebut.
Persyaratan ini berfungsi untuk

Tehnik Pembenihan Tanaman 260


menjaga kemurnian genetik benih Isolasi jarak: Pertahankan jarak
padi hibrida (F-1) atau menghindari lahan produksi padi hibrida sekurang-
cross polination (penyerbukan kurangnya 100 meter dari plot lain
silang). Jenis isolasi untuk produksi atau varietas padi lainnya
benih padi hibrida adalah

Tabel 6.2 Waktu semai dan tingkat pembibitan tiga jenis induk padi
Musim Kemarau (MK)
Waktu semai Induk Tingkat pembibitan (kg/ha)
Hari ke-1 34686 R1 5.0
Hari ke-7 IR 34686 R2 5.0
Hari ke-10 IR 58025 A 20 – 25

Musim Hujan (MH)


Waktu Semai Induk Tingkat pembibitan (kg/ha)
Hari ke-1 IR 34686 R1 5.0
Hari ke-7 IR 34686 R2 5.0
Hari ke-21 IR 58025 A 20 – 25
Catatan:
Galur-A disemaikan satu kali dan Galur-R disemaikan dua kali.
MK – interval pembibitan antara A & R1 adalah 8-10 hari.
MH – interval bibit antara A & R1 adalah 20-21 hari

Gambar 6.23.
Isolasi jarak pada produksi benih padi hibrida, sekurang-kurangnya 50-100 cm

261
Gambar 6.24
Isolasi waktu penanaman benih. Sekurang-kurangnya dipisahkan dengan jarak 5 m, untuk perbedaan
pembungaan lebih dari 3 minggu

Gambar 6.25.
Isolasi dengan penghalang berupa tanaman lain.

ƒ isolasi waktu: Upayakan waktu kurangnya 2.5 meter.


penanaman padi hibrida agar x Isolation geografis: Isolasi
periode pembungaan induk hibrida geografis dilakukan dengan cara
akan berlangsung sekurang- menyeleksi area produksi benih
kurangnya 21 hari lebih awal padi hibrida agar terlindungi oleh
daripada varietas lain atau 21 hari tanaman lain yang tinggi atau
lebih lambat dari varietas lain yang berada didaerah yang terisolir
ditanamam pada areal produksi lain (area produksi benih berada
yang terdekat. disekitar perkebunan tanaman
x Isolasi penghalang (barrier): seperti pisang, kelapa atau
Isolasi barrier (penghalang) tanaman lainnya, yang terpenting
umumnya berupa penghalang adalah lahan produksi benih padi
yang secara khusus dipersiapkan hibrida terisolasi dari
berupa suatu bahan atau tanaman penyerbukan silang padi, dan
dengan ketinggian sekurang- terhindar dari serangan HPT).

Tehnik Pembenihan Tanaman 262


Isolasi geografis merupakan isolasi Penamanan bibit padi baru
terbaik dibanding dengan isilasi dapat dilakukan setelah persiapan
yang lainnya. lahan dianggap memenuhi sayarat.
Penanaman bibit umumnya adalah
g. Penanaman sebagai berikut:
Kegiatan penanaman benih x Bibit padi R-1 dan R-2 yang
dilakukan sebagai berikut: Barisan berumur 20 HSS ditaman pada
bibit tanaman padi yang lurus akan baris R dan bibit A berumur 10
memudahkan pengelolaan produksi HSS (atau 21 HSS pada saat
benih padi hibrida karena akan musim hujan) ditanam pada baris
memudahkan kegiatan pengendalian A. Semua bibit padai ditanam
gulma, roguing dan pengendalian dengan jarak tanam 20 x 15 cm
HPT). Jarak tanam yang dengan kedalaman 2-3 cm, hal
diaplikasikan sesuai dengan anjuran ini akan memudahkan
akan memaksimumkan jumlah pertumbuhan dan perkembangan
tanaman per hektar dan produksi bibit serta tillering.
benih padi hibrida. Rasio baris adalah 2:8 (R:A) untuk
musim hujan dan 2:12 untuk musim
kemarau.
1) Teknik penanaman

Gambar 6.26
Penanaman bibit padi di lahan produksi, dan pengaturan posisi penanaman bibit secara konvensional

263
Gambar 6.27.
Jarak tanam yang dianjurkan adalah 15 x 20 cm (a). Modifikasi jarak tanam adalah 15 x 15 cm atau
20 x 20 cm (b).

Gambar 6.27a.
Posisi dan rasio penanaman bibit induk betina dan jantan

Gambar 6.28.
Posisi penanaman benih induk betina dan induk jantan.

Tehnik Pembenihan Tanaman 264


y Penanaman dilakukan dengan Pengendalian hama dan penyakit
rasio satu bibit/titik tanam tanaman padi harus dilakukan
untuk baris-A dan 2-3 secara terpadu melalui proses
bibit/titik tanam pada baris-R. observasi hama dan penyakit
y Lakukan observasi secara
sesuai dengan hasil informasi dari
SLPHT (Sekolah Lapang
seksama pada baris tanaman.
Pengendalian Hama dan penyakit
Hal ini dilakukan untuk secara Terpadu). Hama dan
memastikan bahwa pada penyakit tanaman padi dikendalikan
periode pembungaan, dengan menggunakan perpaduan
penyebaran serbuk sari dari pengendalian secara kultur teknis
bunga jantan akan (memberikan unsur hara yang
berlangsung dengan mudah berimbang, menggunakan varietas
menyerbuki bunga betina tahan hama dan penyakit tertentu
sehingga mengkondisikan tanaman
padi dalam keadaan sehat dan
2) Penyulaman bibit
mempunyai daya tahan terhadap
Penyulaman bibit padi hibrida serangan hama penyakit tanaman),
bertujuan untuk mengganti bibit yang fisik, mekanik atau menggunkan
tidak tumbuh dan berkembanga metode pengendalian secara
dengan baik, sehingga harus diganti terpadu. Pengendalian secara
dengan bibit baru yang mempunyai kimia akan dilakukan jika populasi
vigor (kualitas) yang baik. Kegiatan hama atau penyakit melebihi
pembibitan diupayakan dalam ambang batas ekonomi.
kondisi sebagai berikut:
x Lahan sawah harus selalu cukup
air (macak-macak), untuk
menjamin tumbuhnya bibit selama
4-5 hari, kemudian permukaan air
swah dinaikkan secara perlahan
sampai naik setinggi 2-3 cm.
x Penyulaman bibit dilakukan pada
saat 5 hari setelah tanam.
x Perhatikan dengan seksama agar Gambar 6.29.
bibit pada baris–A benar-benar Penyulaman bibit tanaman padi.
ditanami secara penuh pada baris
sebelah kanan. Pengendalian gulma bertujuan
untuk mengurangi kompetisi dalam
h. Pemeliharaan tanaman hal tempat tumbuh, air, cahaya
1) Pengendalian hama, penyakit matahari, dan unsur hara.
dan gulma Pengendalian gulma dapat
dilakukan dengan menggunakan

265
metoda dicabut langsung dengan Pemupukan untuk musim hujan
tangan, secara mekanik adalah sebanyak 60-90 Kg
(mengunakan caplak bambu) atau Nitrogen, 40 Kg pupuk Fosfat dan
secara kimia (menggunakan 45 kg pupuk Kalium per hektar.
herbisida) atau dengan pengendalian Untuk musim kemarau pemupukan
gulma secara terpadu. direkomendasikan sebagai berikut:
120 Kg Nitrogen, 50 Kg Fosfat dan
60 kg Kalium per hektar.
2) Pemupukan
Padi hibrida sama dengan padi 3) Pengairan
non hibrida yakni membutuhkan hara
untuk menunjang pertumbuhan dan Selama proses produksi benih
perkembangan. Untuk padi hibrida pengelolaan air harus
mengoptimalkan suplai hara maka mendapat perhatian terutama pada
pemupukan dilakukan harus sesuai masa-masa kritis seperti saat
dengan rekomendasi terutama pupuk menjelang pembungaan, saat
P dan K serta pupuk organik aplikasi ZPT dan saat menjelang
(diaplikasikan sebelum pembajakan panen. Selama masa budidaya air
yang terakhir). Pupuk Nitrogen sawah harus selalu diamati dan
diaplikasikan dalam 3 waktu: upayakan agar permukaan air
x 1/3 5-7 hari setelah tanam. selalu setinggi 2-3 cm.
x 1/3 20-25 hari setelah tanam.
x 1/3 at 5-7 hari sebelum inisiasi
bunga (panikel).

Tehnik Pembenihan Tanaman 266


Gambar 6.30.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara kimiawi (a). Pengendalian gulma secara manual ,
mekanik dan kimiawi (b).

Pada saat masa jumlah anakan


4) Pembungaan
mencapai maksimum, kurangi suplai
air sampai kondisi lahan sawah Pada kegiatan produksi benih
lembab dan terlihat beberapa padi hibrida, masa pembungaan
rekahan halus pada tanah sawah. harus diperkirakan seakurat
Setelah masa anakan, amati mungkin (perkiraan harus tepat).
permukaan air sawah agar Kondisi ini diperlukan untuk
diupayakan selalu setinggi 3-5 cm memaksimumkan hasil persilangan
selama inisiasi bunga (naikkan antara bunga jantan dengan bunga
permukaan air sedikit demi sedikit betina. Perubahan cuaca akan
sampai dengan 3-5 cm sampai mempengaruhi kagiatan produksi
dengan masa generatif). Pada saat benih terutama sangat berpengaruh
tanaman menjelang stadium terhadap sinkronisasi pembungaan.
generatif kurangi air sampai dengan Oleh sebab itu perkiraan
kondisi macak-macak (selama masa pembungaan harus diupayakan
pembungaan) kemudian naikkan diprediksi secara tepat.
permukaan air setinggi 3-5 cm pada Pengamatan pertumbuhan panicle
saat aplikasi Zat Perangsang pada baris-A dan baris-R sangat
Tumbuh (ZPT) GA3. Selama masa berguna terutama untuk
pengisian biji, kondisi air harus dalam menentukan masa pembungaan
keadaan cukup dengan permukaan yang tepat yang harus diatur atau
air sekitar 3-5 cm. Pada saat 2 disesuaikan (singkronisasi
minggu sebelum panen, air harus pembungaan).
dikeringkan dan dipertahankan terus
sampai dengan masa panen.

267
Gambar 6.31.
Tiga waktu pemupukan yang dianjurkan,
yaitu 5-7 hari setelah tanam, 20-25 hari
setelah pemupukan pertama, dan menjelang Gambar 6.32
pembungaan. Pengamatan inisiasi panicle

Berikut ini proses singkronisasi


pembungaan yang umum dilakukan
untuk memproduksi benih padi
hibrida.

Tehnik Pembenihan Tanaman 268


Gambar 6.33
Singkronisasi pembungaan

Gambar 6.34
Proses perkembangan bunga padi (a). Sepuluh tahap perkembangan panikel padi (b).

269
5) Penyesuaian waktu menghalangi proses penyerbukan
pembungaan harus dibuang. Oleh sebab itu
Pada kondisi yang pangkas semua barier sehingga
sesungguhnya di lapangan, mendorong penyerbukan silang.
pembungaan bunga jantan dan Daun bendera harus dipotong 1/3
betina seringkali muncul tidak sesuai sampai ½-nya. Potongan daun
dengan perkiraan. Jika induk padi jangan dibuang ke lahan produksi.
hibrida berbunga terlalu awal, maka Sisa potongan daun yang terserang
masa pembungaan dapat diundurkan hama dan penyakit dapat menjadi
dengan mengurangi aplikasi pupuk sumber penyakit dan menularkan
Nitogen sebanyak 2% dari dosis patogen ke tanaman induk
rekomendasi. Kemudian air sawah sehingga akan mengganggu
dikurangi dan daun dipangkas. Jika kesehatan tanaman dan dapat
masa pembungaan harus dipercepat, menyebabkan penurunan produksi
maka proses tersebut dapat benih (produksi lebih rendah dari
diupayakan dengan menyemprot 1% harapan) Pemotongan daun
pupuk P (fosfat) atau KH2PO4. bendera sebaiknya dilakukan pada
Selain itu pertahankan agar air selalu saat cuaca cerah atau lebih baik
tersedia di sawah dan lakukan pada musim kemarau. Kondisi ini
penyemprotan GA3. akan mendorong serbuk sari dapat
menyebar secara luas sehingga
6) Pemangkasan daun akan menghasilkan banyak calon
Pada masa pembungaan dan benih.
menjelang masa penyerbukan padi
hibrida, semua organ tanaman yang

Gambar 6.35
Sinkronisasi Pembungaan

Tehnik Pembenihan Tanaman 270


Gambar 6.36.
Daun bendera yang harus dibuang (a). Teknik pemotongan daun bendera yang dianjurkan (b).

Penyemprotan sebaiknya dilakukan


7) Aplikasi Gibberellic Acid
pada saat sore hari yang cerah.
(GA3)
Jangan melakukan penyemprotan
Giberelic Acid (GA3) merupakan GA3 jika diduga akan turun hujan
salah satu ZPT yang sering pada 24 jam setelah penyemprotan
digunakan untuk meningkatkan GA3. Lakukan penyemprotan pada
keberhasilan proses pembungaan saat hari tenang jika
dan pembuahan pada tanaman. memungkinkan tidak ada angin
Demikian pula pada proses produksi sehingga GA3 dapat menyebar
benih padi hibrida, GA3 berfungsi dengan merata di lapangan.
untuk membantu meninggikan
tanaman baik itu induk jantan
ataupun betina; mendorong
keluarnya panicle dari daun bendera;
meningkatkan waktu membukaan
bunga betina sehingga meningkatkan
peluang diserbuki oleh bunga jantan;
meningkatkan kekuatan dan
pembetukan tangkai sari serta
memperpanjang durasi stigma Gambar 6.37.
membentuk serbuk sari. Pembuatan larutan GA3
Aplikasi GA3 yang optimal
adalah sebanyak 100-150
gram/hektar untuk 3 kali 8) Bantuan penyerbukan
penyemprotan. Penyemprotan (Polinasi)
pertama sebanyak 30% dari dosis; Pada produksi benih padi lokal atau
penyemprotan ke-2 sebanyak 50% non hibrida, penyerbukan dilakukan
dari dosis dan penyemprotan terakhir secara alami tanpa tindakan
sebanyak 20% dari dosis. bantuan/perlakuan khusus. Untuk

271
produksi padi hibrida, proses sari. Perlakuan bantuan polinasi
penyerbukan harus dibantu dengan diharapkan dapat membantu
cara menggoyangkan tangkai malai menyebarkan serbuk sari dari induk
induk jantan pada saat stadium jantan agar menempel dengan baik
pembungaan yakni bersamaan pada putik induk betina.
dengan periode pematangan serbuk

Tabel 6.4 Kebutuhan Volume Larutan GA3 dengan alat


Knapsach sprayer
Area (m2) vol(lt.)
Konsentrasi
air

60 ppm 30 ppm
100% 90% 100% 90%
1000 50 3.0 3.3 1.5 1.7
2000 100 6.0 6.7 3.0 3.3
4000 200 12.0 13.3 6.0 6.7
6000 300 18.0 20.0 9.0 10.0
8000 400 24.0 26.7 12.0 13.3
10000 500 30.0 33.3 15.0 16.7

Ultra-low volume sparyer


1000 2 1.0 1.1 0.5 0.6
1500 3 1.5 1.7 0.7 0.8
2000 4 2.0 2.2 1.0 1.1
2500 5 2.5 2.8 1.3 1.4
5000 10 5.0 5.6 2.5 2.8
7500 15 7.5 8.3 3.8 4.2
10000 20 10.0 11.2 5.0 5.6

Untuk membantu proses sepoi-sepoi(1-3 km/hr). Bantuan


penyerbukan tersebut dapat polinasi dapat dilakukan pada saat
dilakukan dengan cara tangkai malai pagi hari ketika bunga membuka
digoyang dengan tangan atau dengan sempurna baik itu bunga
gunakan tongkat bambu dan dari induk betina maupun jantan,
pukulkan dengan perlahan ke sehingga serbuk sari menyebar
pangkal tangkai malai induk jantan. dengan sempurna pada putik
Penyerbukan harus dilakukan tepat bunga betina. Kanopi tanaman
waktu yaitu lakukan penyerbukan digoyangkan setiap 30 menit
pada saat hari tenang dan angin sampai dengan bunga padi

Tehnik Pembenihan Tanaman 272


menutup (umumnya pukul 10.00
sampai dengan pukul 13.30).

Gambar 6.38.
Bantuan penyerbukan dengan menggunakan Gambar 6.38.
potongan bambu. Waktu pembungaan bunga betina
diupayakan harus bersamaan dengan
bunga jantan (a). Fertilisasi pada bunga
9) Roguing betina padi (b).

Pada proses produksi benih padi Waktu yang paling tepat untuk
hibrida, proses roguing mutlak melakukan kegiatan roguing adalah
dilakukan. Roguing berfungsi untuk pada saat tanaman mulai tumbuh di
membuang tumbuhan yang tidak lahan. Roguing sangat penting
dikendaki (dari spesies ataupun dilakukan pada stadium tanaman
varietas yang berbeda). jumlah anakan yang maksimum,
Pembuangan varietas lain harus saat pembungaan dan sebelum
dilakukan karena dapat panen.
menyebabkan penyerbukan silang Roguing dilakukan pada semua
dengan baris-A sehingga akan tumbuhan yang terdapat pada jarak
menyebabkan menurunnya antar baris. Semua tanaman yang
kemurnian benih hibrida yang tumbuh lebih pendek atau lebih
diinginkan. tinggi dari benih tanaman atau
induk jantan harus dibuang
(dicabut). Semua organ tanaman
yang terlihat terserang hama atau
penyakit harus dibuang dari lahan
produksi. Selain itu buang tipe
tanaman yang mempunyai bentuk
dan ukuran daun bendera berbeda
atau mempunyai seludang daun
yang berbeda warnanya.
Roguing dilakukan juga pada saat
pembungaan yaitu semua
tumbuhan yang tidak diinginkan
harus dibuangdari baris–A. Selian
itu semua tunbuhan yang

273
mempunyai periode pembungaan pemanenen baris A dapat dilakukan
lebih cepat atau lebih lambat harus secara manual ataupun secara
dibuang. Pada saat menjelang mekanik. Baris-A yang dipanen
panen semua tumbuhan yang bukan disebut F-1 atau benih hibrida.
induk padi hibrida harua dibunag dari Baris-R jangan digunakan sebagai
pada baris-A, begitu pula dengan benih. Hasil panen dari baris R dan
tumbuhan yang mempunyai bentuk , baris–A harus benar-benar terpisah
ukuran dan warna biji yang berbeda selama masa panen, perontokan,
harus dibuang. Hal ini dilakukan pengeringan ataupin pengepakan.
agar benih padi hibrida tidak
tercampur (terkontaminasi) oleh
benih padi lainnya.

Gambar 6.41.
Waktu roguing yang dianjurkan

Gambar 6.42
Gambar 6.40. Kegiatan roguing di lahan produksi benih
Induk betina (atas) dan induk jantan (bawah) padi hibrida.
yang siap untuk diserbuki dan menyerbuki

Waktu pemanenan dapat


6.4. Perlakuan Pasca Panen diupayakan pada saat 90% biji
sudah berbulir penuh. Biji-biji yang
Proses pemanenan dilakukan
terdapat pada malai padi dari baris
terlebih dahulu pada baris–R dan
A terlihat bernas, bersih dan
dilakukan secara manual, kemudian
menghilat dengan warna gabah
dilanjutkan dengan baris-A. Proses
yang cerah. Biji padi yang dipanen

Tehnik Pembenihan Tanaman 274


harus dipastikan dalam kondisi yang harus ditempatkan di atas lantai
kering. Kegiatan pengeringan lahan yang benar-benar bersih. Baris-A
dilakukan selama 2 minggu sebelum dirontokkan terlebih dahulu
waktu panen. kemudian baris-R. Karung dan
kantong benih harus tersedia dalam
kondisi bersih dan siap untuk diisi
dengan benih. Selama perontokan
benih yang berasal dari induk
betina (baris-A)harus benar-benar
dipisahkan dari biji yang berasal
dari induk jantan (baris-R).

Gambar 6.44
Proses kematangan buah padi.

b. Pengeringan dan
pembersihan
Pengeringan dan pembersihan
benih padi harus dilakukan.
Kegiatan ini berfungsi untuk
mempertahankan kualitas benih agar
selalu dapat kondisi yang baik.
Benih dikeringkan sesegera mungkin
setelah proses perontokan sampai
dengan kadar air benih kurang dari
Gambar 6.43. 14% (standar benih berkualitas
Contoh tumbuhan yang tidak dikehendaki bagus). Benih dapat dikeringkan
dan harus dibuang pada proses roguing. secara mekanik atau menggunakan
pengering dengan solar sel.
a. Perontokan Upayakan untuk tidak menjemur
benih secara langsung di atas lantai
Sebelum proses perontokan, jemur. Selama pengeringan balikkan
semua peralatan perontokan padi benih secara berkala agar

275
kekeringan merata. Benih yang sudah benih. benih yang kering dan bersih
kering harus dibersihkan dari ketidak dimasukkan dalam kantong yang
murnian seperti harus terbebas dari baru lalu diberi label yang memuat
biji gulma, biji yang belum matang, informasi sesuai dengan keperluan
dan gabah. Benih dapat dibersihkan (varietas, tanggal panen dan nomor
secara manual dengan cara ditampi, lot benih)
atau menggunakan mesin pembersih

Gambar 6.45 Proses pemanenan benih padi hibrida.

Gambar 6.46 Proses perontokan benih padi.

Gambar 6.47 Proses pengeringan benih

Tehnik Pembenihan Tanaman 276


yang akan digunakan pada musim
c. Penyimpanan
yang akan datang harus disimpan
Penyimpanan benih padi pada pada kondisi dingin dan kering.
umumnya mempunyai 2 (dua) Benih yang berkualitas baik
tujuan yaitu untuk penanaman pada adalah benih yang sesuai dengan
musim berikutnya atau untuk standar yang ditentukan masing-
penanaman pada dua musim yang msing negara. Salah satu kriteria
akan datang. Jika benih akan benih berkualitas baik adalah
digunakan pada musim tanam yang mempunyai daya kecambah
terdekat dan didistribusikan minimal 85%.
secepatnya maka benih dapat
disimpan pada suhu kamar. Benih

Gambar 6.48 Teknik pengujian daya kecambah benih padi.

277
Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 6. siswa telah mampu menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:
1. Potensi benih tanaman
2. Menerapkan persyaratan kerja
3. Menyiapkann lahan pembenihan
4. Merawat benih tanaman
5. Mengelola alat dan mesin pembenihan
6. Membiakkan tanaman dengan biji

Perlakuan pra-panen benih padi Perlakuan Pascapanen


x Persyaratan lahan x Peromtokan
x Benih sumber x Pengeringan
x Musim tanam x Penyimpanan
x Penyemaian
x Penyiapan lahan dan penanaman
x Pemeliharaan
x Pengairan
x Pengendalian OPT
x
Perlakuan pra panen padi hibrida Perlakuan pascapanen
padi hibrida
x Membibitkan gakur induk benih sumber. x Perontokan
x Perlakuan benih sebelum proses x Pengeringan
perkecambahan dan
x Kebutuhan benih pembersihan
x Interval pembibitan x Penyimpanan
x Pemeliharaan bedengan
x Persyaratan lahan produksi
x Penanaman
x Pemeliharaan tanaman

SOAL:
1. Deskripsikan persamaan dan perrbedaan produksi benih padi local
dengan padi hibrida.
2. Bagaimana teknik pemelihraan alat dan mesin yang digunakan dalam
proses produksi benih tanaman .

Tehnik Pembenihan Tanaman 278


TUGAS:
1. Lakukan identifikasi proses produksi benih yang dilakukan oleh petani
dan sekolahmu.
2. Bagaimana system penggudangan benih yang ada di sekolahmu /
perusahaan benih di sekitar kotamu

279
BAB 7. TEKNIK PRODUKSI BENIH KEDELAI

Ketersediaan benih kedelai di sampai sekarang, PT. Patra Tani


Indonesia masih sangat rendah tidak lagi memproduksi benih
dibandingkan kebutuhannya. Data sehingga nyaris tidak ada lagi
Departemen pertanian menujukkan produsen benih kedelai. Satu-
bahwa produki kedelai nasional satunya penghasil benih kedelai
tahun 2000 sebesar 1.017.634 ton adalah para penangkar benih lokal
dan impor kedelai tahun 1999 danprodusen benih sumber milik
sebesar 839.969 ton. Jika Pemerintah, seperti Balai Benih
ditambahkan dengan impor kedlai Induk, Balai Benih Utama, dan
hitam untuk kebutuhan indsutri Balai Benih Pembantu, yang
kecap tahun 1988 yang mencapai kapasitas penyediaannya sangat
104.867 ton maka total konsumsi terbatas. Fenomena ini yang
kedelai nasional adalah 1.962.470 semakin mendorong petani untuk
ton atau hampir 2 juta ton. Jika menyediakan benih kedelai secara
produktivitas rata-rata kedelai 1 sendiri tanpa melalui proses
ton/ha maka untuk memenuhi sertifikasi benih.
kebutuhan nasional diperlukan Beberapa alasan kurang
lahan produksi seluas 2 juta ha. Ini tertariknya para investor untuk
berarti diperlukan penyediaan benih memproduksi benih kedelai di
kedelai sebesar 40 ribu ton per Indonesia antara lain sebagai
tahun. Ditjentan Pangan (1992) berikut :
mencatat bahwa pemenuhan benih  Produktivitas tanaman kedelai
kedelai bersertifikat secara nasional masih rendah sehingga secara
masih di bawah angka 5%. usaha tani kurang
Rendahnya persentase ini menguntungkan.
merupakan salah satu kendala  Harga kedelai konsumsi
utama yang dihadapi dalam nasional rendah sehingga
pengembangan kedelai nasional. petani kurang tertarik
Di Indonesia tercatat belum mengusahakannya. Bila
ada industri benih yang menanam kedelai, petani pun
mengusahakan produksi benih enggan membeli benih
kedelai secara mapan. Sebelum bersertifikat.
tahun 1986, PT Patra Tani  Masa edar (waktu pemasaran)
merupakan satu-satunya indsutri benih kedelai sangat singkat
benih kedelai nasional yang sangat karena daya simpannya yang
besar. Perum Sang Hyang Seri sangatsingkat.
pada waktu itu juga memproduksi  Harga kedelai impor yang lebih
benih kedelai, tetapi dalamvolume murah dari harga kedelai lokal
yang terbatas. Setelah tahun 1986 semakin mengecilkan minat

Tenik Pembenihan Tanaman 280


petani dan penangkar benih masih rendah. Agar penanganan
kedelai. Akibatnya, kedelai produksi dan pascapanen benih
hanya sebagai tanaman sela, kedelai tidak keliru, sifat-sifat benih
tanaman tumpang sari, atau kedelai seperti berikut perlu
sekedar tanaman rotasi. dipahami lebih dahulu.

Meski permasalahan kedelai


cukup komplek, tetapi
pengusahaannya perlu terus
ditingkatkan karena prospek yang
sangat besar. Jika kebijakan
Pemerintah telah berubah dan nilai
produksi pertanian disejajarkan
dengan produk industri non
pertanian lainnya maka usaha
produksi benih kedelai sangat
menguntungkan karena belum ada
industri benih yang
mengusahakannya. Tentunya
usaha yang dilakukan hendaknya
diiringi dengan perbaikan-
perbaikan, baik varietas tanaman,
teknologi budi daya dan
pascapanennya, pendekatan
lingkungan, serta pengelolaan dan
pemasarannya.
Kedelai termasuk tanaman
yang menyerbuk sendiri sehingga
isolasi jarak hanya 8 meter, Gambar 7.1
sedangkan isolasi waktu hanya 15 Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kedelai (atas) dan tanaman kedelai (bawah
hari agar tidak terjadi pencampuran
benih antar-varietas. Adapun  Pada kondisi suhu dan
standar lapang untuk proses kelembapan yang relatif tinggi,
produksi benih kedelai bersertifikat viabilitas (daya tumbuh dan
dapat dilihat pada tabel 6.5. kekuatan tumbuh) benih kedelai
mudah menurun akibat laju
7.1 Perlakuan Prapanen respirasi yang meningkat.
 Benih bersifat higroskopis
Telah dijelaskan bahwa sehingga kadar airnya meng-
permasalahan produksi benih ikuti kelembapan udara di
kedelai cukup kompleks, salah sekitarnya.
satunya adalah potensi hasilnya yg

281
Tabel 7.1 Standar Kondisi Lapangan Untuk Menghasilkan Benih Kedelai
Bersertifikat
Kelas Benih Isolasi Jarak Varietas Lain dan Tipe
(m) Simpang Maksimum (%)
Benih dasar 8 0,1
Benih Pokok 8 0,2
Benih sebar
 Berlabel biru 8 0,5
 Berlabel hijau (ES1 s/d ES4) 8 0,7

 Kulit benih kedelai amat tipis penyakit, terutama hama yang


sehingga mudah terinfeksi oleh menyerang biji.
cendawan, bakteri dan virus,  Lahan terbebas dari gangguan
serta rentan terhadap gulma.
kerusakan fisik dan mekanik  Lahan pertanaman bukan
 Saat di pertanaman, kedelai bekas pertanaman kedelai
mudah terserang hama varietas yang berbeda, kecuali
penggerek dan pengisap biji. bila telah diberakan selama 3
bulan. Adapun varietas-varietas
7.2 Persyaratan lahan kedelai yang direkomendasikan
untuk diusahakan dapat dilihat
Beberapa persyaratan yang pada tabel 12.
harus diperhatikan dalam memilih
lahan untuk produksi benih kedelai 7.3 Benih sumber
sebagai berikut :
 Lokasi penanaman mempunyai Kebutuhan benih sumber
curah hujan sedang (150–200 berkelas lebih tinggi +40 kg/ha.
mm perbulan) pada saat Untuk produksi benih berlabel
pertumbuhan dan kurag dari 50 merah jambu (BMJ), dapat
mm per bulanpada saat digunakan benih sumber dari kelas
pematangan polong. Suhu benih sebar. Benih BMJ masih
harian lokasi penenaman tidak ditolerir beredar karena dua
melebihi 35OC dengan pertimbangan, yakni (1) sangat
kelembaban nisbi yang relatif minimnya produsen benih kedelai,
rendah (sekitar 70%). (2) sangat rendahnya indeks
 Lahan tergolong subur dan penangkaran (benih sumber
cukup tersedia air. menjadi benih komersial), hanya
 Daerah pertanaman bebas dari berkisar angka 40.
gangguan hama maupun

Tenik Pembenihan Tanaman 282


Tabel 7.2. Karakteristik Bebagai Varietas Kedelai dan Tahun Pelepasannya
Kisaran Bobot Umur
Tahun
Nama Varietas Hasil 100 biji Panen
Pelepasan
(ton/ha) (g) (hari)
A. Umur Genjah
1. Lokon 1982 1,1 – 2.0 10.8 76
2. Guntur 1982 1,1 – 2,0 10,6 78
3. Tidar 1987 1,4 – 2,0 7 75
4. Petek 1989 1,0 – 1,5 8 80
5. Lumajang 1989 1,0 – 1,5 9,6 80
Bewok
6. Lawu 1991 1,2 – 2,0 11 74
7. Dieng 1991 1,2 – 2,0 7,5 78
8. Tengger 1991 1,2 – 2,0 11 79
9. Malabar 1992 1,2 – 2,0 12 70

B. Umur Sedang
1. Wlis 1983 1,5 – 2,5 10 88
2. Kerinci 1985 1,5 – 2,5 9 87
3. Raung 1986 1,5 – 2,5 13 85
4. Rinjani 1989 1,5 – 2,5 10 88
5. Tambora 1989 1,5 – 2,0 14 85
6. Lampobatang 1989 1,5 – 2,5 10 86
7. Jayawijaya 1991 1,2 – 2,0 9 87
8. Krakatau 1992 1,6 – 2,7 8 85
9. Tampomas 1992 1,5 – 2,5 11 84
10. Cikuray 1992 1,4 – 2,2 12 85
11. Singgalang 1992 1,5 – 2,0 10 85
12. Pangrango 1995 1,7 – 2,2 10 88
13. Argomulyo 1998 1,5 – 2,0 20 82
14. Bromo 1998 1,5 – 2,5 16 85
15. Burangrang 1999 1,5 – 2,5 21 81

C. Umur Dalam
1. Dempo 1984 1,5 – 2,5 13 90
2. Merbabu 1986 1,5 – 2,5 10 90
3. Kipas Putih 1992 1,7 – 2,1 12 90

7.4 Waktu tanam lahan beririgasi teknis, tanaman


kedelai sebaiknya ditanam pada
Kedelai tergolong peka akhir musim hujan. Dengan
terhadap kekeringan, tetapi tidak demikian, tanaman mendapatkan
tahan terhadap genangan air. Pada air yang cukup pada awal

283
pertumbuh-annya dan kondisi lahan
telah kering saat menjelang panen. 7.5 Penyiapan lahan

Pengolahan tanah ditujukan


untuk memperbaiki struktur dan
aerasi tanah agar pertumbuhan
akar dan penyerapan hara dapat
berlangsung secara baik. Tanaman
kedelai dapat ditanam di lahan
sawah maupun dilahan kering
(tegalan).
Pada lahan sawah dibuat parit
Gambar 7.2 sekeliling lahan di dekat pematang
Benih sumber kedelai secara membujur dan melintang.
Parit dibuat dengan lebar 20-25 cm
Kondisi musim di tiap daerah sedalam 25-30 cm. Tanah diolah
tidaklah sama. Oleh karena itu secara dangkal dengan
waktu penanaman kedelai juga membenamkan gulma. Bedengan
tidak bersamaan. Waktu tanam dibuat dengan lebar 3-4 m dan
yang tepat sebaiknya disesuaikan panjang sesuai petakan.
dengan kondisi yang paling kecil Pengolahan lahan kering
risiko maupun biaya (tegalan dengan cara dibajak/
pemeliharaannya. Sebagai contoh, dicangkul agar gembur. Tanah
penanaman yang dilakukan pada dibersihkan dari gulma, kemudian
musim hujan yang berlebihan akan diratakan dan dibuat parit di
berisiko terhadap serangan hama sekeliling lahan. Pada saat
maupun penyakit dan pengolahan, tanah ditaburi kapur
membutuhkan biaya relatif banyak degan jumlah sesuai kebutuhan
untuk penanganan lepas panennya. (misal-nya 2 ton/ha untuk tanah ber
Agar benih tidak terlalu lama pH 4,5–5,0), semakin tanahnya
tersimpan maka penangkaran benih masam, kebutuhan kapur semakin
sebaiknya dilakukan 4–6 bulan banyak. Tanah selanjutnya diolah
sebelum tiba, musim tanam kedelai dengan cara dicangkul sedalam
(petani). Sebagai gam-baran, bila 10–20 cm dan diratakan.
produksi benih kedelai dilakukan di Jika penanaman dilakukan
lahan sawah beririgasi maka setelah pertanaman padi, maka
penanaman sebaiknya dilakukan pengolahan tanah tidak diperlukan.
pada musim kemarau. Namun, jika Namun, penanaman dilakukan
di lahan kering (tegalan), sebaiknya paling lambat seminggu setelah
penanaman pada permulaan panen padi agar tanah masih
musim labuhan (hujan) dan akhir lembap, sekitar 50-60% yang
rendengan (kemarau). merupakan kelembapan optimum

Tenik Pembenihan Tanaman 284


untuk perkecambahan dan tubang dapat ditanam 2-3 benih.
pertumbuhan awal tanaman Untuk daerah ang sering terserang
kedelai. Bila terlambat menanam, hama lalat bibit (Ophiomya
gulma telah tumuh dan menjadi phaseoli), benih diberi insektisida
pesaing tanaman kedelai. Bening Marshal 25 ST dengan dosis 5 g
ditanam langsung dengan bantuan bahan aktif per kg benih sebelum
tugal. ditanam. Setelah itu, lubang tanam
ditutup dengan tanah halus atau
7.6 Penanaman dan perlakuan pasir agar proses perkecambahan
benih dan pertumbuhan kecambah tidak
terhambat.
Apabila penanaman dilakukan
di lahan yang belum pernah
ditanami kedelai, benih yang akan
ditanam perlu dicampur dengan
inokulum Rhizobium, seperti Legin,
Rhizoplus, atau Rhizogin yang telah
dibasahi. Sebagai gambaran,
diperlukan 30 g Legin atau Rhizogin
untuk 10kg benih. Benih segera
ditanam setelah 6 jam diinokulasi.
Selain dengan inokulum Rhizobium,
dapat pula digunakan tanah dari
pertanaman kedelai dengan
takaran 2-3 kg tanah untuk 10 kg
benih. Tanah ini dicampurkan
dengan benih, kemudian diaduk
hingga merata.
Benih ditanam secara teratur
dengan jarak tanam optimal. Jarak
tanam yang disarankan adalah 40
cm x 15 cm atau 40cm x 20 cm,
tergantung varietas yang
digunakan. Jika menggunakan
varietas umur sedang, jarak tanam Gambar 7.3.
yang digunakan 40 cm x 15 cm. Tanaman kedelai dan bagian-bagiannya
Untuk varietas umur genjah, jarak (atas) Tanaman kedelai muda (bawah)
tanam yang digunakan 40 cm x 10
cm atau 30 cm x 15 cm. Penggunaan mulsa (penutup
Benih kedelai ditanam dalam tanah) jerami pada benih yang baru
lubang tanam yang dibuat dengan ditanam dapat menjaga
tugal sedalam 3–5 cm. Setiap kelembapan tanah, menekan

285
pertumbuhan gulma dan serangan dengan mnggunakan herbisida.
lalat bibit. Jumlah mulsa yang Penyiangan dilakukan dua kali yaitu
dibutuhkan sekitar 2-5 ton/ha, pada saat tanaman berumur 3
tergantung musim tanamnya. Pada minggu dan 6 minggu setelah
musim hujan, jumlah mulsa dapat tanam. Penyiangan pertama
dikurangi. Mulsa ini dapat dilakukan bersamaan dengan
dihamparkan di atas tanah secara pembubunan dan pemupukan
merata segera setelah tanam. kedua. Pada saat berbunga,
penyiangan tidak dianjurkan untuk
7.7 Pemeliharaan menghindari “goncangan” pada
tanaman yang dapat merontokkan
Tanaman akan tumbuh dengan bunga.
baik bila dipelihara dengan baik
pula. Oleh karena itu kegiatan c. Pengairan
pemeliharaan penting untuk
diperhatikan. Pertanaman kedelai tidak bo-
leh kekurangan air, terutama pada
a. Penyulaman saat-saat kritis. Saat kritis yang
Penyulaman dilakukan dimaksudkan adalah pada fase
terhadap benih yang tidak perkecambahan, fase awal
berkecambah atau tumbuh dengan pertumbuhan (20–25 HST),
kondisi kurang baik. Waktu menjelang berbunga (35 – 45 HST),
penyulaman dilakukan hingga satu fase pembentukan polong, dan fase
minggu setelah tanam agar pengisian biji (50-60 HST). Pada
keseragaman pertanaman tetap masa-masa tersebut, air harus
terpelihara. cukup tersedia atau yang
diperkirakan 0,5–0,6 l/det/ha (BPTB
b. Penyiangan dan Karangploso, 2000). Meski-pun
pembumbunan demikian, kebutuhan air untuk
tanaman kedelai tergantung pada
Gulma merupakan pesaing varietas, karena semakin panjang
tanaman yang sangat merugikan. umur suatu varietas, semakin
Selain pesaing dalam perolehan banyak air yang dibutuhkan.
ruang tumbuh, hara, air, dan
cahaya matahari, gulma kerap kali d. Pemupukan
menjadi inang hama atau penyakit
tertentu. Penurunan hasil dapat Pemupukan tanaman kedelai
mencapai 10–60% jika gulma tidak secara umum diberikan bersamaan
dikendalikan dengan baik. dengan saat tanam atau 7–10 hari
Pengendalian gulma dapat setelah tanam. Pupuk di-berikan
dilakukan secara manual dengan secara larikan di samping tanaman
penyiangan atau secara kimiawi dengan jarak sekitar 5–7 cm.

Tenik Pembenihan Tanaman 286


Setelah ditabur, pupuk dibenamkan kepik polong (Riptortus liniaris),
kedalam tanah. Jenis dan dosis kepik hijau (Nezara viridula), dan
pupuk yang diberikan bervariasi kepik (Piezodorus hybneri). Adapun
bergantung pada jenis tanah. potensi kerugian dan saat
Menurut BPTP Karangploso (2000), penyerangannya dapat dilihat pada
dosis pupuk yang diberikan pada tabel berikut ini.
beberapa jenis tanah yaitu : Pengendalian hama secara
 Vertisol atau Grumosol: 50 kg kultur teknis dilakukan dengan
Urea + 75 kg SP-36 + 75 kg menanam tanaman perangkap,
KCl seperti tanaman jagung. Jagung
 Hidromorf :100kg Urea + 75 kg dengan umur yang berbeda
SP-36 + 100 kg KCl. (genjah, sedang, dan dalam)
 Aluvial: 50 kg Urea + 50 kg SP- ditanam di pematang, 21 hari
36 + 50 kg KCl, dan sebelum penanaman kedelai
 Regosol: 50 kg Urea + 50 kg dengan jarak tanam 25 m x 25 cm.
SP-36 + (75 – 100) kg KCl. Cara lain pengendalian hama
dengan memasang perangkap sex
Pada lahan tegalan, dianjurkan pheromone yang menyebarkan bau
juga diberi pupuk kandang serangga betina sehingga serangga
sebanyak 3-5 ton/ha yang ditabur jantan datang dan terperangkap.
secara merata pada saat Cara pengendalian kimiawi dengan
pengolahan tanah. Untuk lahan menggunakan insektisida secara
yang kurang subur, perlu ditambah tepat, baik dosis dan waktunya
pupuk N, + 50-75 kg/ha, yang (lihat tabel kemasan). Beberapa
dierikan pada saat pembubunan. jenis insektisida yang digunakan
untuk mengendalikan hama antara
e. Pengendalian hama dan lain Marshal 200 EC, Dursban 20
penyakit EC, Surecide 25 EC, Applaud 10
WP, dan Mitac 200 EC.
Jenis hama yang menyerang Penyakit yang sering
tanaman kedelai sangat banyak, menyerang tanaman kedelai adalah
konon lebih dari 100 jenis. Namun karat daun (Phalaespora phacyrizi)
demikian, hama utama yang dan virus, seperti virus mosaik
menyebabkan kerusakan cukup (soybean mozaik virus), virus kerdil
berat antara lain lalat bibit (soybean stunt virus), dan virus
(Ophionya phaseoli), kutu daun katai (indonesian soybean dwarf
(Aphis glycine), kutu kebul (Bemicia virus). Pengendalian pe-nyakit karat
tabaci), kumbang kedelai dengan cara menanam varietas
(Phaedonia inclusa), ulat yang tahan atau dengan
penggerek (Helicoverpa armigera), menggunakan fungisida, seperti
ulat grayak (Spodoptera litura), Dithane, Benlate, Anvil, dan
penggerek polong (Etiella spp.), Bayleton. Adanya virus hanya

287
dapat dicegah dengan penggunaan saan dilakukan terhadap
benih yang sehat, pergiliran keseragaman warna hipokotil.
tanaman, sanitasi lahan, dan  Roguing II pada awal
eradikasi tanaman sakit. berbunga, pemeriksaan
dilakukan terhadap warna
f. Roguing bunga, warna batang, bentuk
percabangan, bulu pada
Roguing pada pertanaman batang, dan waktu berbunga.
kedelai dilakukan tiga kali, yaitu  Roguing III pada saat
sebagai berikut : menjelang panen,
 Roguing I pada saat tanaman pemeriksaan dilakukan
berumur 2 minggu, pemerik- terhadap warna dan bentuk
polong.

Tabel 7.3 Hama- Hama Penting Kedelai Dan Waktu Penyerangannya

Umur Tanaman (Hari Setelah Tanam)


Jenis Hama 11-
< 10 31 – 50 51 – 70 > 70
30
1. Lalat bibit (Ophionya xxxxx
phaseoli)
2. Kutu daun (Aphis glycine) xxxxx xxxxx oooooo
3. Kutu kebul (Bemicia tabaci) xxxxx xxxxx oooooo
4. Kumbang kedelai xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx
(Phaedonia inclusa)
5. Ulat penggerek (Helicoverpa xxxxx oooooo oooooo xxxxx
armigera)
6. Ulat grayak (Spodoptera litura) oooooo xxxxx
7. Penggerek polong (Etiella xxxxx xxxxx
spp.)
8. Kepik polong (Riptortus xxxxx xxxxx oooooo
liniaris)
9. Kepik hijau (Nezara viridula) xxxxx xxxxx oooooo
10. Kepik (Piezodorus hybneri) xxxxx xxxxx oooooo
Keterangan : xxxxx = sangat berbahaya
ooooo = berbahaya
*** = serangga penular penyakit virus belang samar
kacang panjang (CMMV), Cowpea Mild Mottle Virus
** = serangga penular berbagai penyakit virus kacang-
kacangan
Sumber : BPTP Karangpioso, 2000

Tenik Pembenihan Tanaman 288


Apabila dijumpai tanaman yang
berbeda dari ciri yang ada perlu
dicabut dan dimusnahkan.
Tanaman yang masak tidak merata
dan warna polongnya ber\beda
sebaiknya tidak digunakan sebagai
benih.

7.8 Pemanenan dan perlakuan


pascapanen

Pemanenan kedelai untuk


benih dilakukan pada umur 75–110
hari atau bila kadar air benih Gambar 7.4
mencapai 18–20%. Tanda-tanda Polong kedelai siap panen

kedelai sudah dapat dipanen dapat


Keterlambatan panen akan
dikenali dari daun yang telah
menu-runkan mutu fisik dan
menguning dan sebagian sudah
fisiologis benih. Tidak jarang benih
rontok, batang berwarna kuning
hasil panen terlihat pecah kulit jika
sampai cokelat, serta polong
selama benih di lapang terjadi
berwarna kuning sampai cokelat.
hujan.
Masak fisiologis terjadi jika lebih
Pemanenan benih kedelai
dari 60% populasi tanaman telah
dilakukan dengan cara memotong
menunjukkan polong yang
pangkal batang dengan bantuan
berwarna cokelat.
sabit. Kadangkala, petani memanen
Pada saat masa fisiologis,
kedelai dengan cara mencabut
benih kedelai telah lepas dari
seluruh tanaman. Cara ini hanya
plasenta di dalam polong. Karena
dianjurkan bila lahan penenaman
sifat yang higroskopis dan kulitnya
relatif gembur. Dari kedua cara
yg tipis, benih sangat peka sekali
tersebut, pemanenan dengan cara
terhadap pengaruh kelembaban
memotong batang dianggap lebih
lingkungan. Dengan kondisi seperti
menguntungkan karena lebih
itu, dianjurkan panen dilakukan
menghemat waktu dan tenaga.
tidak terlalu lamasetelah benih
Selain itu, bintil akar yang
mencapaimasa fisiologis. Jika masa
mengandung Rhizobium akan tetap
fisiologis tepat pada saat 60%
tertinggal di dalam tanah sehingga
polong telah matang (cokelat) maka
berguna untuk kesuburan. Setelah
panen benih dilakukan pada saat
dipanen, benih kedelai tidak
polong matang (cokelat) mencapai
mengalami dormansi sehingga
80%.
benih yang baru dipanen

289
mempunyai kualitas yang semakin
baik.
Waktu pemanenan
hendaknya tidak dilakukan pada
saat hari hujan atau pagi hari saat
masih ada ada embun. Panen
hendaknya dilakukan setelah
embun pagi mengering (sekitar Gambar 7.5
pukul 08:00) agar kadar air benih Benih kedelai
tidak mengalami peningkatan akibat
air embun.

Tenik Pembenihan Tanaman 290


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 7. siswa telah mampu menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:
1. Potensi benih tanaman
2. Menerapkan persyaratan kerja
3. Menyiapkann lahan pembenihan
4. Merawat benih tanaman
5. Mengelola alat dan mesin pembenihan
6. Membiakkan tanaman dengan biji

Perlakuan pra Persyaratan Benih sumber Waktu tanam


panen lahan
Perlakuan Lahan pembenihan  Umur Waktu musim
benih dengan harus dekat genjah hujan atau musim
Rhizobium, dengan sumber air,  Umur kemarau. Pada
insektisida dan subur, tidak ada tanah tegalan
fungisida. serangan OPT,
sedang
 Umur sebaiknya pada
bukan bekas
tanaman kedelai. dalam akhir musim
kemarau atau
akhir musism
hujan

Penyiapan lahan Penanaman dan Pemeliharaan Pemanenan dan


perlakuan benih perlakuan
pascapanen
Memperbaiki Benih diberi  Penyulaman Panen dilakukan
struktur tanah, perlakuan  Penyiangan pada saat 75-110
dan aerasi. rhizobium, jarak dan hari setelah
tanam 40 x 15 pembumbunan tanam. Cirri –ciri
atau 40 x 20 dan  Pengairan kedelai siap
apabila perlu  Pemupukan panen adalah
dapat digunakan  Pengendalian daun dan polong
OPT
mulsa. menguning.

SOAL:
1. Jelaskan langkah-langkah kerja pada produksi benih kedelai sampai
dengan pengemasan.
2. OPT apakah yang harus dikendalikan dari tanaman kedelai dan
mengapa demikian.

291
TUGAS:
1. Bagaimana teknik perlakuan pra tanam pada benih kedelai yang
ditanam oleh petani atau tim produksi di sekolahmu.
2. Lakukan observasi pada kegiatan panen suatu benih tanaman di sekitar
sekolahmu atau sekolahmu.

Tenik Pembenihan Tanaman 292


BAB 8. BIOTEKNOLOGI TANAMAN

Kegiatan pada bidang pertanian organisme lainnya, baik itu yang


dapat dibagi menjadi 3 generasi : mempunyai hubungan kekerabatan
 Generasi pertama adalah kegiatan yang dekat (contohnya satu
menghasilkan benih (generatif dan spesies atau famili) maupun
vegetatif). sebaliknya; pemanfaatan mikroba
 Generasi kedua adalah kegiatan sebagai starter untuk memproduksi
menghasilkan teknik budidaya pupuk (bio-fertilizer dan
pada bidang pertanian. dekomposer) ataupun pestisida
 Generasi ketiga adalah kegiatan (bio-pesticide), teknik kultur
menghasilkan produk agroindustri jaringan, teknologi DNA
rekombinan dan berbagai rekayasa
Berdasarkan hasil penelitian pada genetik pada tanaman dan mikroba
bidang biologi yang diintegrasikan yang menguntungkan untuk
dengan teknologi yang mengkaji ilmu efisiensi input budidaya tanaman.
dasar (basic science) ditemukan Sukses pada generasi
berbagai mekanisme dalam proses pertama pertanian seperti
metabolisme mahluk hidup yang lebih pengadaan bibit unggul, akan
dimengerti sehingga pada periode ke mendukung suskes budidaya dan
tiga ini dihasilkan produk pertanian selanjutnya mendukung sukses
yang lebih efektif dan efisien. agroindustri. Benih pertanian yang
Keilmuan tentang penerapan prinsip- dihasilkan melalui bioteknologi
prinsip biologi, biokimia dan rekayasa meliputi pengembangan dan
dalam pengolahan bahan dengan penyediaan benih unggul sehingga
memanfaatkan agensia jasad hidup dapat meningkatkan produktivitas
dan komponen-komponennya untuk dan kualitas tanaman, serta
menghasilkan barang dan jasa disebut mempunyai ketahanan terhadap
bioteknologi (Yuwono, 2006). hama dan penyakit.
Bioteknologi diharapkan dapat Benih yang dihasilkan juga
berperan menghasilkan produk tepat sasaran dan mudah ditangani
agribisnis yang berdaya saing tinggi. (user friendly). Tepat sasaran
Peran ini dapat diimplementasikan artinya, sifat benih yang
kedalam ketiga generasi pertanian dikembangkan sesuai sasaran,
diatas. Dari kenyataan yang ada, seperti menghasilkan buah yang
perkembangan bioteknologi telah banyak dan bermutu baik. Sebagai
berhasil memberikan terobosan pada contoh adalah pisang cavendis
bidang pertanian seperti percepatan (buah pisang berukuran besar)
untuk menghasilkan suatu varietas mudah dibudidayakan, sehingga
tanaman yang baru; pemanfaatan sesuai dengan kondisi petani yang
mikroba sebagai vektor pembawa sifat pada umumnya sederhana dan
genetik yang dapat mentranfer sifat praktis.
tersebut dari satu organisme ke

Tehnik Pembenihan Tanaman 293


Kemampuan bioteknologi dalam melalui biaya per unit produk yang
pengadaan benih diantaranya relatif rendah, masa tanam dan
dilakukan melalui proses rekayasa pemeliharaan yang lebih singkat,
genetika (genetic engineering). Dalam produksi yang tinggi dengan mutu
hal ini adalah proses menghimpun dan baik dan seragam, tahan hama dan
menyatukan sifat-sifat tanaman (sifat penyakit, tidak merusak
genetik) yang unggul dan membuang lingkungan, mudah dalam
sifat yang tidak baik.Pengetahuan pemeliharaan atau perawatan.
tentang peta genetik banyak Dalam budidaya tanaman,
bermanfaat untuk pembenihan, antara bioteknologi juga mempunyai
lain digunakan pada seleksi benih peranan yang sangat besar
yang tidak unggul atau cacat tidak terutama dalam pengembangan
perlu diperbanyak karena akan dan penyediaan pupuk organik
merugikan petani. Perbanyakan benih (biofertilizer) dan pertisida
vegetatif dapat dilakukan melalui (biopestisida), sehingga dapat
kultur jaringan (tissue culutre) ataupun meningkatkan pertumbuhan dan
embriogenesis. Benih vegetatif dapat perkembangan tanaman serta
diperbanyak secara massal, dengan melipatgandakan hasil pertanian,
mutu yang standar, fisik dan sifatnya Selain hal tersebut di atas,
seragam. Hal ini ditujukan untuk bioteknologi dapat memberikan
menjawab kebutuhan benih dalam kotribusi yang sangat besar
jumlah besar dalam waktu serentak, terhadap konservasi lahan dan
sehingga memenuhi QCD (Quality lingkungan.
Cost dan Delivery). Pemanfaatan hasil
Di Indonesia, perkembangan pengembangan bioteknologi dalam
bioteknologi belum optimal karena penyediaan pupuk organik dan
sampai saat ini belum dapat biopestisida, masih belum
memberikan solusi-solusi yang memasyarakat, sehingga dalam
diperlukan untuk mengatasi masalah kondisi seperti saat ini dimana kita
petani, sebagai contoh, untuk kekurangan suplai pupuk
kebutuhan pemenuhan kedelai bagi anorganik, keberadaan dan
industri tempe yang banyak ketersediaan pupuk organik
dikonsumsi oleh masyarakat kita, sebagai pupuk elternatif belum
ternyata kedelai yang digunakan dapat diandalkan.
adalah kedelai impor, karena kedelai Peranan bioteknologi dalam
yang dihasilkan oleh petani kita kurang pengembangan argo-industri
cocok. banyak dilakukan terutama yang
Generasi kedua pertanian meliputi berkaitan dengan proses
teknik budidaya yang mencakup fermentasi seperti berbagai produk
pengetahuan lahan, teknik pengolahan makanan yang bergizi serta
lahan, teknik penanaman, teknik berbagai macam obat-obatan dan
pemupukan dan teknik pemeliharaan antibiotik. Peranan bioteknologi
serta panen. Dengan memakai benih dalam bidang agro-industri, dapat
unggul diharapkan hasil budidaya pun menurunkan input produksi, biaya
akan unggul pula. Hal ini ditandai,

294
dan waktu proses, sehingga sangat lain. Sebagai contoh, para ilmuwan
ekonomis. telah mengembangkan tanaman
tembakau yang lebih toleran
8.1. Bioteknologi Tanaman terhadap kadar garam tinggi,
tanaman yang tahan terhadap
Bioteknologi modern telah herbisida, tahan terhadap hama
berkembang sangat pesat dan dan penyakit tertentu, dan
meluas sehingga mencakup berbagai sebagainya.
bidang dalam kehidupan manusia. Bioteknologi modern
Saat ini, aplikasi bioteknologi menghasilkan berbagai macam
moderen untuk pemenuhan bahan industri. Berbagai macam
kebutuhan manusia masih terkait enzim dan protein, baik untuk
erat dengan penggunaan bioteknologi keperluan industri maupun untuk
konvensional yang telah berkembang konsumsi dan terapeutik
sebelumnya. Dalam penyediaan (pengobatan) telah dihasilkan
pangan, selain menggunakan dengan menerapkan bioteknologi
pendekatan bioteknologi modern, modern yang berlandaskan atas
beberapa peneliti masih meng- teknologi DNA rekombiman.
andalkan teknologi konvensional Pengembangan Bioteknologi
untuk menghasilkan benih tanaman moderen juga mempunyai
berkualitas. Sebagai contoh, pengaruh balik yang penting
tanaman padi yang dibudidayakan terhadap perkembangan ilmu-ilmu
sekarang ini sebagian besar masih dasar. Banyak konsep dasar
berasal dari hasil persilangan dalam sistem fisiologi jasad hidup
konvensional, meskipun sudah ada yang menjadi lebih jelas dan
galur-galur baru yang dikembangkan mudah dipahami dengan adanya
dengan teknologi DNA rekombinan, perkembangan-perkembangan
misalnya galur padi Golden Rice. baru dalam teknik-teknik molekular.
Galur Golden Rice adalah galur padi Oleh karena itu ilmu-IImu dasar
yang membawa gen-gen asing dari dan Bio-teknologi modem akhimya
bakteri sehingga beras yang dihasilkan saling mendukung dalam
oleh galur padi ini mempunyai perkembangannya masing-masing.
kandungan provitamin A yang tinggi.
Galur semacam ini tidak pernah 8.2. Struktur Dan Organisasi
diketemukan sebelumnya di alam Bahan Genetik Tanaman
maupun berdasarkan hasil persilangan
konvensional. Studi mengenai eksistensi
Dalam bidang budidaya tanaman asam nukleat pertama kali
pangan dan tanaman industri, selain dilakukan oleh Friedrich Miescher
menggunakan teknik-teknik dari Jerman yang mengisolasi inti
konvensional, sudah berkembang dari sel darah putih pada tahun
galur-galur tanaman transgenik baru 1869. Miescher menemukan
yang mempunyai sifat toleran terhadap bahwa di dalam inti sel tersebut
keadaan lingkungan dengan terdapat senyawa yang
menyisipkan gen-gen asing dari jasad mengandung fosfat yang kemudian

Tehnik Pembenihan Tanaman 295


dinamakan nuclein. Selanjutnya pada menggunakan sel-sel tipe alami
akhir abad ke-19 telah berhasil yang masih hidup (sel tipe S).
dilakukan pemisahan antara DNA Diketahui kemudian bahwa injeksi
(deoxy-ribonucleic acid) RNA dengan sel tipe S yang hidup
(ribonucleic acid) dan protein-protein menyebabkan kematian mencit.
yang melekatkan molekul asam Selanjutnya eksperimen dilakukan
nukleat tersebut pada sel. Pada awal dengan menginjeksi mencit
1930-an, P. Levene, W. Jacobs dan menggunakan sel tipe R yang
kawan-kawan menunjukkan bahwa hidup. Injeksi semacam ini
RNA tersusun atas satu gugus gula ternyata tidak menyebabkan
ribosa dan empat basa yang kematian mencit. Hal yang serupa
mengandung nitrogen, sementara juga diperoleh yaitu bahwa injeksi
DNA tersusun atas gugus gula yang mencit menggunakan sel tipe S
berbeda yaitu deoksiribosa. yang sudah dimatikan ternyata
Pembuktian bahwa DNA juga tidak menyebabkan kematian
merupakan bahan genetik pertama mencit. Pada eksperimen
dilakukan oleh Frederick Griffith pada selanjutnya Griffith mencampur sel-
tahun 1928 yaitu dengan linen sel tipe S yang sudah dimatikan
transformasi pada bakteri dengan sel-sel tipe R yang masih
Streptococcus pneumoniae. hidup dan diinjeksikan ke dalam
Bakteri S. pneumoniae tipe alami mencit. Hasil eksperimen
mempunyai bentuk sel bulat (Spheris) menunjukkan bahwa inj'eksi
yang diselubungi oleh senyawa dengan campuran sel semacam ini
berlendir yang disebut kapsul. Sel-sel menyebabkan kematian mencit.
tipe alami akan membentuk koloni Griffith kemudian mengisolasi
yang mengkilat dikenal sebagai koloni bakteri S. pneumoniae dari mencit
halus (smooth, S). Sel tipe alami yang sudah mati tersebut dan
semacam ini bersifat virulen artinya memperoleh sel-sel tipe S dan R
dapat menyebabkan terjadinya yang hidup. Hal ini memberikan
kematian pada mencit yang diinjeksi indikasi bahwa pencampuran sel
dengan sel yang masih hidup. Selain tipe S yang mati dengan sel tipe R
itu diketahui adanya strain mutan S. yang hidup telah menyebabkan
pneumoniae yang kehilangan peru-bahan (transformasi) sel tipe
kemampuannya untuk membentuk R yang hidup menjadi sel tipe S
kapsula sehingga sel-selnya berukuran yang hidup.
kecil dan akan membentuk koloni yang Bukti bahwa DNA merupakan
kasar (tipe R). Sel mutan semacam ini bahan yang menyebabkan
bersifat avirulen, artinya tidak dapat terjadinya proses transformasi
menyebabkan kematian pada mencit pada S. pneumoniae ditunjukkan
yang diinjeksi oleh sel mutan. oleh eksperimen yang dilakukan
Eksperimen Griffith menunjukkan oleh Oswald Avery, Colin Macleod,
bahwa sel-sel yang avirulen dapat dan Maclyn McCarty pada tahun
mengalami transformasi (perubahan) 1944. Mereka melakukan
menjadi sel yang virulen. Hal ini eksperimen serupa dengan yang
dibuktikan dengan menginjeksi mencit dilakukan oleh Griffith, namun

296
mereka melakukan pengujian leblh tahun 1952 dengan eksperimen
lanjut terhadap senyawa yang yang dikenal sebagai Waring
menyebabkan transformasi S. blender experiment.
pneumoniae. Mereka melakukan
ekstraksi terhadap sel virulen dan
kemudian menghilangkan proteinnya.
Hasil ekstraksi tersebut kemudian
diperlakukan dengan bermacam-
macam enzim yang mendegradasi
protein (tripsin dan kemotripsin)
maupun enzim yang menghancurkan
RNA (RNA-ase).
Pengujian selanjutnya Gambar 8.1
menunjukkan bahwa ekstrak sel Hipotesa Griffith tentang agen transformasi
tersebut ternyata masih dapat
menyebabkan proses transformasi.
Hasil eksperimen membuktikan bahwa
senyawa yang menyebabkan proses
trasnformasi bukanlah RNA.
Sebaliknya, ketika ekstrak sel
tersebut diperlakukan dengan enzim
deoksiribonukle-ase yang
Gambar 8.2
menghancurkan DNA, ternyata Percobaan Avery tentang transformasi
kemampuan untuk menyebabkan
proses transformasi menjadi hilang. Dalam eksperimen tersebut
Hasil ini memberikan indikasi bahwa digunakan bakteriofag T2 yang
senyawa yang menyebabkan diketahui hanya terdiri atas protein
transformasi adalah molekul DNA. dan DNA. Untuk membuktikan
Bukti lebih lanjut yang apakah senyawa yang
memperkuat asumsi bahwa senyawa bertanggung jawab terhadap
yang menyebabkan proses perubahan sifat suatu sel berupa
transforinasi adalah DNA ditunjukkan protein atau DNA maka Hershey
oleh eksperimen yang dilakukan oleh dan Chase melakukan pelabelan
A.D. Hershey dan Martha Chase pada terhadap protein bakteriofag T2
tahun 1952 dengan eksperimen yang dengan 35S. Selain itu, pada bagian
dikenal sebagai Waring blender eks-perimen yang lain, mereka
experiment. Dalam eksperimen juga melabel DNA bakteriofag
tersebut digunakan bakteriofag T2 dengan 32P. Bakteriofag yang telah
yang diketahui hanya terdiri atas. dilabel tersebut kemudian
Bukti lebih lanjut yang digunakan untuk menginfeksi
memperkuat asumsi bahwa senyawa bakteri Escherichia Selubung
yang menyebabkan proses partikel bakteriofag yang sudah
transforinasi adalah DNA ditunjukkan mengi-njeksikan DNA ke dalam sel
oleh eksperimen yang dilakukan oleh kemudian diambil dan dianalisis.
A.D. Hershey dan Martha Chase pada

Tehnik Pembenihan Tanaman 297


Hasil analisis menunjukkan bahwa
sebagian besar protein berlabel tetap
ada di luar sedangkan DNA berlabel
ada di dalam sel. Hal ini memberikan
yang jelas bahwa senyawa yang
masuk kedalam sel adalah DNA.
Hasil-hasil eksperimen seperti
yang dijelaskan di atas bahwa molekul
yang meru-pakan bahan genetik di
dalam sel adalah DNA. DNA
merupakan salah satu makromolekul
yang mempunyai peranan sangat
penting pada jasad hidup. DNA
adalah polimer nukleotida yang
tersusun secara sistematis dan Gambar 8.3
merupakan pembawa informasi Bactriophage T2 phage hasil dari
percobaan Harshey-Chase
genetik yang diturunkan kepada jasad
keturunannya. informasi genetik
disusun dalam bentuk kodon (codon)
yang berupa tiga pasang basa
nukleotida dan menentukan bentuk,
struktur maupun fisiologi suatu jasad.

Gambar 8.4
Siklus produksi virus di dalam sel inang
a. Asam nukleat dalam penyimpanan serta
pemindahan informasi genetik.
Asam nukleat adalah suatu Asam nukleat ctapat dibedakan
polimer nukleotida yang berperanan di menjadi dua struktur dasar yaitu

298
DNA dan RNA. Satu nukleotida terdiri
atas tiga bagian (Gambar 3. I.) yaitu:

1). Cincin purine atau pyrimidine

Purine atau pyrimidin adalah basa


nitrogen yang terikat pada pada atom
C nomor 1 suatu molekul gula (ribosa
atau deoksiribosa) melalui ikatan N-
glukosidik. Basa nitrogen yang
Gambar 8.5
menyusun asam nukleat yaitu basa Preparasi bakteriofag yang diberi label T2
purine yang terdiri atas adenine (A) secara radioaktif
dan guanine (G), serta basa pirimidine
yang terdiri atas thymine (T), cytosine
(C) dan uracil (U). Baik DNA (deoxy- 3) Gugus fosfat
ribonucleic acid) maupun RNA
(ribonucleic acid) tersusun atas A, G, Gugus fosfat yang terikat
C, tetapi T hanya terdapat pada DNA pada atom C nomor 5 melalui
sedangkan U hanya terdapat pada ikatan fosfoester. Gugus fosfat
RNA. Akan tetapi ada per-kecualian inilah yang menyebabkan asam
yaltu bahwa pada beberapa molekul nukleat bermuatan negatif kuat.
tRNA terdapat basa T, sedangkan Timidin (thymidine) Timidin adalah
pada beberapa bakteriofag DNA-nya bentuk deoksi. Beniuk ribo tidak
tersusun atas U dan bukan basa T. ada dalam asam nukleat. Uridin
Struktur basa nitrogen penyusun asam adalah bentuk ribo, deoksiuridin
nukleat dapat dilihat pada Gambar 3.2. umumnya tidak ada. Struktur
molekul DNA pertama kali
2) Molekul gula dengan 5 atom C diungkapkan oleh James Watson
(pentosa). dan Francis Crick pada tahun 1953
berdasarkan atas foto difraksi sinar
Pada RNA gulanya adalah ribosa, X yang dibuat oleh Rosalind
sedangkan pada DNA gulanya adalah Franklin dan Maurice Wilkins.
deoksiribosa. Perbedaan antara Berdasarkan atas data. kimia dan
kedua bentuk gula tersebut terletak fisik, Watson dan Crick membuat
pada atom C nomor 2. Pada RNA, model struktur DNA yang disebut
atom C nomor 2 berikatan dengan double helix (untai ganda). Untal
gugus hidroksil (OH) sedangkan pada ganda DNA tersusun oleh dua
DNA atom C nomor 2 berikatan rantai polinukleotida yang berpilin.
dengan atom H.

Tehnik Pembenihan Tanaman 299


Gambar 8.6
Experimen yang menunjukkan DNA menjadi materi genetik pada T2

genetk pada TMV

Gambar 8.7
RNA sebagai materi genetik virus TMV

Kedua rantai mempunyai orientasi tersebut berikatan dengan adanya


yang berlawanan (antiparalel): rantai ikatan hidrogen antara basa
yang satu memptinyai orientasi 5'  adenine (A) dengan thymine (T),
3', sedangkan rantal yang lain dan antara guanine (G) dengan
berorientasi 3'  5'. Kedua rantai cytosine (C). Ikatan antara A-T

300
berupa dua ikatan hidrogen, DNA. Perlu dlingat bah-wa pada
sedangkan antara G C berupa tiga masing-masing rantai DNA
ikatan hidrogen sehingga ikatan G -C terdapat ujung 5’-fosfat (5’-P) dan
lebih kuat. Spesifisitas pa-sangan ujung 3’-OH. Molekul DNA yang
basa semacam ini disebut sebagai tersusun oleh dua rantai
komplementaritas (com-plementarity). polinukleotida (double stranded)
Proporsi basa A dan T, serta G dan C biasanya hanya ditulis salah satu
selalu sama sehingga komposisi DNA rantainya, misalnya ATGCAATT-
dapat dinyatakan dengan kandungan CCGG. Dalam penulisan
G+C (G+C content) yang berkisar dari semacam ini ujung sebelah kiri (A)
26% sampai 74%. Hal ini dikenal adalah ujung 5'-P, sedangkan
sebagal hukum Chargaff. Erwin ujung sebelah kanan (G) adalah
Chargaff pada tahun 1950 ujung 3’-OH. Oleh karena itu
mempublikasikan hasil penelitiannya molekul DNA tersebut dapat ditulis
mengenai komposisi basa DNA pada sebagai P-5’-ATGCAATTCCGG-3'-
berbagai jasad hidup. OH, atau kadang-kadang ditulis
dengan pApTpGpCpApApTpTp-
5). Ikatan Hidrogen Antar nukleotida. CpCpGpG.
Untuk menyingkat biasanya DNA
Ikatan antara adenine (A) dengan hanya ditulis urutan basa DNA-nya
thymine (T) dilakukan meialui dua saja.
ikatan hidrogen, sedangkan pada
ikatan antara guanine (G) dan cytosine b. Ukuran Molekul DNA Pada
(C) ada tiga ikatan hidrogen sehingga Beberapa Jasad Hidup
ikatan G-C lebih kuat kuat
dibandingkan dengan ikatan A-T. Ukuran molekul DNA bervariasi
Kerangka gula deoksi-ribosa dan fosfat antara jasad yang satu dengan.
penyusun DNA terletak luar molekul, Pada jasad prokaryot variasinya
sedangkan basa purine dan pyrimidine tidak sebesar pada virus dan ofag.
terletak di dalam untaian (helix). Basa- Bahan genetik pada prokaryot dan
basa purine dan pyrimidine terletak virus pada umum-nya satu molekul
pada bidang datar yang sama dan tunggal DNA (kecuali virus tertentu
tegak lurus terhadap aksis untaian yang bahannya RNA). Sebaliknya,
DNA. Diameter untaian DNA adalah bahan genetik pada eukaryot
20 dan bersifat konstan karena basa berupa molekul kromo-som yang
purine akan selalu basa pyrimidine. masing-masing berupa molekul
Pasang-an-pasangan basa yang berukuran besar. Ukuran DNA
berurutan berjarak 3,4 A satu sama pada jasad eukaryot tingkat tinggi,
lain dan berotasi sebesar 360. belum diketahui secara pasti
Karena kedua rantai DNA karena kompleknya.
tersusun secara antiparalel maka ada
konvensi dalam penulisan orieritasi

Tehnik Pembenihan Tanaman 301


Gambar 8.8
Ikatan antar molekul dalam basa penyusun DNA

Gambar 8.8
Model DNA untaian ganda yang berpilin

302
Ukuran molekul DNA pada C value). Sebagai contoh,
beberapa bakteriofag, misalnya kandungan DNA pada khamir
bakteriofag  , telah diketahui secara Saccharomyces cerevisiae lima kali
pasti bahkan urutan basa DNA pun lebih besar dibanding dengan
telah dike-tahui secara akurat. kandungan DNA bakteri Escherichia
Ukuran DNA pada gamet (haploid) coli karena secara struktural bakteri
10-6 mm (1 pg (pico gram) = 10-12 g; ini lebih sederhana.
kbp = kilo base pairs = 1000 Meskipun demikian studi
pasangan h jumlah kromosom pada menunjukkan bahwa banyaknya
keadaan haploid). kandungan DNA suatu jasad tidak
selalu berkorelasi positif dengan
kompleksitas jasad tersebut. Sebagai
contoh, kandungan DNA pada per sel
katak adalah 7 kali lebih banyak
dibanding dengan kandungan DNA
pada sel manusia, sedangkan
kandungan DNA pada sel bunga lily
100 kali lebih banyak dibanding pada
sel manusia. Fenomena semacam ini
disebut sebagai C value, paradox.
Paradok semacam ini tidak hanya
antar kelompok jasad yang berbeda,
tetapi juga diketahui teradi pada
kelompok jasad yang sama. Sebagai
Gambar 8.9. contoh, beberapa species amfibi
Struktur sekunder RNA, t-RNA pada ragi yang mempunyai kandungan DNA 100 kali
membawa alanin lebih banyak dibanding dengan
species amfibi yang lain.
c. Kandungan DNA Dan Kapasitas Jasad yang mempunyai nilai-C
Genetik yang lebih besar tidak selalu
mempunyai lebih banyak gen
Seperti telah diungkapkan dibanding dengan jasad yang nilainya
sebelumnya, ukuran dan kandungan kecil. C value paradox dapat terjadi
molekul DNA yang dimiliki oleh suatu karena beberapa jasad mempunyai
jasad sangat bervariasi sesuai banyak urutan basa DNA yang tidak
dengan kompleksitas jasadnya. berkode asam amino (non-coding
Secara logika sederhana, semestinya DNA). Urutan basa DNA sendiri
ada suatu korelasi positif antara banyak terdapat pada bagian intron
kandungan DNA dengan dan urutan berulang DNA).
kompleksitas jasad, yaitu bahwa
semakin komplek suatu jasad maka
semakin besar pula kandungan DNA-
nya per sel haploid (dikenal sebagal

Tehnik Pembenihan Tanaman 303


d. Struktur RNA e. Organisasi Bahan Genetik

RNA (ribonucleic acid) adalah Salah satu perbedaan


salah satu bentuk asam nukleat fundamental antara jasad prokaryot
mempunyai komponen berupa gula dan eukaryot adalah pada organisasi
ribosa, basa purin atau din, dan bahan genetiknya. Pada kelompok
gugus fosfat. Pada jasad selular, prokaryot, umumnya hanya ada satu
RNA hasil penyalinan (transkripsi) unit bahan genetik utama membawa
kode-kode genetik yang ada genetik semua inforasi genetik yang
jasad (DNA). Pada beberapa virus, diperlukan untuk kelangsungan
RNA merupakan genetik utama, Pertumbuhan jasad tersebut.
misalnya virus TMV (Tobacco Mosaic Meskipun demikian, ada beberapa
Pada jasad selular, yaitu mikrobia, bukti yang menunjukkan bahwa jasad
tumbuhan, hewan, dan ada tiga prokaryot tertentu mempunyai lebih
bentuk molekul RNA, yaitu m-RNA dari satu unit bahan genetik utama.
(messenger-RNA) r-RNA (riboso-mal- Sebaliknya, pada eukaryot bahan
RNA), dan t-RNA (transfer-RNA). genetik utama terdiri atas beberapa
Molekul RNA adalah hasil unit independen yang terpisah namun
transkripsi DNA yang membawa semua unit bahan genetik merupakan
kode-kode gen dan rangkaian asam- kesatuan genom yang menentukan
asam amino yang menyusun suatu kelangsungan hidup jasad.
protein. Proses ekspresi genetik, m-
RNA akan diterjemahkan (translasi)
rangkaian asam-asam amino Level 1.
sehingga membentuk struktur Lilitan DNA pada histon
membentuk struktur

polipeptida (protein). Proses nukleosom

translasi memerlukan r-RNA dan t- Level 2.

RNA. Nukleosom dihubungan


dengan untaian

Molekul r-RNA adalah RNA hasil


penghubung DNA seperti
manik-manik di atas
benang
transkripsi suatu rangkaian genetik
tertentu pada DNA. Molekul r-RNA Level 3
Satu kemasan terdiri dari

digunakan untuk menyusun ribosom beberapa nukleosom


membentuk benang

yaitu tempat berlangsungnya proses kromatin setebal 30-nm

translasi atau biosintesis protein. Level 4.


Molekul t-RNA adalah RNA yang Pembentukan pilinan benang
kromatin yang terletak di atas
secara khusus berperan membawa protein kriomosom non histon

asam-asam amino spesifk yang akan


dirangkaikan dal proses blosintesis Gambar 8,10
protein di dalain ribosom. Molekul t- Tingkatan kemasan DNA dalam kromosom
RNA Juga merupakan hasil
transkripsi rangkaian kode genetik
tertentu Pada DNA. Sebelum dibahas lebih lanjut
sistem organisasi genom pada
jasad, perlu dipahami terlebih

304
dahulu perbedaan pengertian Sebagai contoh, Pseudomonas
antara gen dengan genom. Gen mempunyal plasmid metabolik
adalah unit molekul DNA atau RNA (plasmid CAM) yang 230 kb (1 kb: 1
dengan panjang minimum tertentu kilo base pairs, seribu pasangan
yang mem-bawa informasi basa). Oleh sifat genetisnya yang
mengenai asam amino yang vital maka plasmid raksasa semacam
lengkap suatu protein, atau yang itu merupakan baglan genom jasad
menentukan struktur lengkap suatu tersebut.
molekul r-RNA (RNA ribosom) atau
t-RNA (tranfer RNA). Sedajhgkan
genom adalah satu kesatuan gen
yang secara alami dimiliki oleh satu
sel atau virus, atau satu kesatuan
kromosom jasad eukaryotik dalam
fase haploid.
Dengan batasan semacam ini
maka dapat dimengerti bahwa
sepotong molekul DNA yang tidak
membawa informasi genetik yang
lengkap tidak dapat disebut sebagai Gambar 8.11
Untaian DNA membentuk kromsom
genom hanya sebagai fragmen DNA.
Pada beberapa jasad, terutama
Pada jasad eukaryot, selain
pada kelompok prokaryot, dijumpai
bahan genetik utama yang terdapat
bahan genetik tambahan selain
inti sel, yang disebut sebagai
bahan genetik. Bahan genetik
kromosom, juga dijumpai ada genetik
tambahan/ekstra semacam ini secara
lain yang terletak di dalam organel
umum sebagai plasmid. Batasan
yang lain, misalnya bd DNA pada
genom pada prokaryot hanya meliputi
mitokondria dan kloroplas (pada
bahan genetik utamanya, kecuali
tumbuhan hijau).
kalau genetik tambahan tersebut
merupakan bagian yang secara tak
f. Organisasi Genom Pada
terpisahkan dari sel tersebut.
Prokaryot
Sebagai contoh, yang dinamakan
genom bakteri Escherichia coli
Bahan genetik utama
adalah semua gen yang ada satu unit
(kromosom) jasad prokaryot pada
bahan genetik utamanya (kromosom)
umumnya terdiri atas satu unit
yang tersusun 4,2 x 10' bp (base
molekul DNA untai ganda (double-
pairs/pasangan basa) DNA.
stranded) dengan struktur lingkar
Sebaliknya, beberapa prokaryot,
(circular). Oleh karena itu jasad
misalnya Pseudomonas sp., dan
prokaryot bersifat monoploid karena
Rhizobium tahui ada unit bahan
hanya ada satu bahan genetik utama.
genetik yang seringkali dianggap
Pada bakteri Escherichia coli, bahan
sebagai raksasa (giant plasmid) yang
genetik utama-nya terdiri atas sekitar
secara genetis merupakan bahan
4600 kb (4,6 x 106 bp). Bahan
yang vital untuk jasad tersebut.

Tehnik Pembenihan Tanaman 305


genetik pada jasad prokaryot tidak yang memberikan keuntungan
dikemas di dalam suatu struktur yang tambahan bagi sel dalam keadaan
jelas karena pada sel prokaryot tidak tertentu, misalnya gen ketahanan
terdapat inti sel (nukleus). terhadap antibiotik. Oleh karena itu
Hal ini berbeda dengan bahan dalam keadaan normal plasmid dapat
genetik utama jasad eukaryot yang dihilangkan dengan metode curing
terdapat di dalam struktur nukleus. tanpa mengganggu pertumbuhan
Bahan genetik utama jasad prokaryot selnya.
diketahui terikat pada membran sel
sebelah dalam yang diduga 8.3 Teknik Kultur In vitro
berperanan dalam proses pemisahan
DNA pada waktu terjadi pembelahan Dewasa ini pemerintah sedang
sel. Oleh karena struktur bahan menggalakkan komoditas non-
genetik utama jasad prokaryot migas, melalui pengembangan
berupa molekul lingkar maka molekul agribisnis yang dapat meningkatkan
tersebut tidak ada bagian ujungnya. perolehan devisa negara. Upaya
Meskipun pada umumnya kromosom peningkatan ekspor komoditas
bakteri berupa molekul DNA dengan pertanian memerlukan dukungan
struktur lingkar, namun diketahui penyediaan bibit untuk memenuhi
terdapat beberapa bakteri yang kebutuhan yang semakin meningkat.
struktur bahan genetik utamanya Bibit suatu varietas unggul yang
berupa molekul DNA linear, misalnya dihasilkan pemulia tanaman sangat
pada bakteri Borrelia burgdorferi dan terbatas, sedangkan bibit tanaman
Streptomyces lividans. Ujung yang dibutuhkan sangat banyak.
molekul kromosom S. lividans Dengan dipenuhi dengan
diketahui berikatan secara kovalen perbanyakan melalui teknik
dengan suatu protein. Protein di konvensional. Salah satu teknologi
ujung molekul kromosom semacam harapan yang telah terbukti
ini mempunyal fungsi yang sangat keberhasilannya adalah teknik kultur
penting dalam proses inisiasi in vitro. Teknologi tersebut telah
replikasi DNA. Selain itu juga banyak diguna-kan untuk pengadaan
diketahui ada bakteri yang bibit pada berbagai tanaman. Melalui
mempunyai 2 molekul kromosom kultur in vitro, tanaman dapat
yaitu bakteri Rhodobacter sphae- diperbanyak setiap waktu sesuai
roides. kebutuhan, karena kecepatan
Selain bahan genetik utama, perbanyakan yang tinggi. Bibit dari
jasad prokaryot seringkali juga, varietas unggul yang mampu
mempunyai bahan genetik tambahan bersaing di pasaran internasional
yang disebut sebagai plasmid. yang jumlahnya sangat sedikit dapat
Plasmid pada prokaryot berupa dikembangkan melalui kultur in-vitro.
molekul DNA untaian dengan struktur Perbanyakan tanaman dengan
lingkar. Pada umumnya plasmid kultur in vitro telah banyak
tidak dibutuhkan oleh sel untuk diusahakan secara komersial di
pertumbuhan meskipun seringkali negara maju seperti Amerika,
plasmid membawa gen-gen tertentu Jepang, dan Eropa. Pemanfaat-an

306
teknologi tersebut untuk pengadaan memenuhi beberapa kriteria sebagai
bibit pada awalnya berdasarkan hasil berikut:
percobaan Morel tahun 1960 pada (1) tidak merubah sifat genetik
anggrek Cymbidium. pohon induk
Dalam waktu yang singkat dari (2) seleksi kuat pada bahan
bahan tanaman yang sangat terbatas tanaman yang akan digunakan
dapat dihasilkan bibit dalam jumlah sebagai eksplan agar bebas
yang banyak. Keberhasilan tersebut penyakit,
mendorong dimanfaatkannya in vitro (3) teknik perbanyakan yang tidak
sebagai teknologi perbanyakan yang terlalu rumit,
banyak memberikan keunggulan (4) kemampuan regenerasi yang
daripada teknologi konvensional. tetap tinggi, dan
Walaupun demikian, terdapat (5) ekonomis.
beberapa kendala yang sering Pada tanaman semusim
dihadapi dalam aplikasinya yaitu: (berdinding lunak), masalah
(1) Keberhasilan teknik ini pada regenerasi umumnya tidak menjadi
tanaman tahunan berkayu masalah. Faktor pertunasan yang
masih rendah sehingga tinggi dapat tercapai dengan
aplikasinya masih terbatas penggunaan formulasi media tertentu.
pada jenis tanaman tertentu Berbeda dengan tanaman tahunan
saja. berkayu, banyak faktor yang
(2) Kapasitas regenerasi menurun menghambat proses regenerasi,
bila sering dilakukan antara lain:
pembaharuan. 1) daya meristematis tanaman yang
(3) Penurunan integritas genetik rendah
pada bibit yang dihasilkan. 2) tingkat oksidasi fenol yang tinggi,
(4) Persentase keberhasilan 3) jaringan sklerenkhima,
aklimatisasi (terutama pada 4) kandungan inhibitor organik yang
tanaman tahunan berkayu) tinggi,
relatif masih rendah. 5) kurangnya faktor perakaran,
(5) Adanya patogen internal 6) kandungan lignin yang tinggi,
(khususnya pada tanaman dan
tahunan berkayu) yang sulit 7) gugurnya tunas dan daun yang
dihilangkan. lebih dini.
(6) Diperlukan tenaga kerja yang Penggunaan komponen organik
intensif, terdidik, serta tertentu dan jaringan yang bersifat
mempunyai keterampilan juvenil dapat memacu daya
khusus. regenerasi jaringan, menghambat
(7) Diperlukan modal awal yang aktivitas etilen dan mengurangi
cukup tinggi. terbentuknya kinon karena oksidasi
fenol. Multiplikasi tunas merupakan
Pierik (1987) menyatakan bahwa salah satu faktor penting yang
perbanyakan melalui kultur in vitro menentukan keberhasilan
dapat dikatakan berhasil bila perbanyakan melalui kultur in vitro.
Semakin banyak tunas yang dapat

Tehnik Pembenihan Tanaman 307


dibentuk, semakin tinggi peluang F1= % keberhasilan kultur pada tahap
memperoleh bibit yang banyak. Multiplikasi
Jumlah bibit yang dihasilkan F2= % keberhasilan kultur pada tahap
dapat dihitung berdasarkan jumlah Perakaran
F3= % keberhasilan kultur pada tahap
kelipatan tunasnya. Pennel (1987)
aklimatisasi
memberikan formulasi untuk
menghitung potensi jumlah plantlet
(bibit) yang dapat dihasilkan secara
teoritis dalam satu periode (1 tahun)
dengan rumus sebagai tercantum di
bawah ini.

Teknik budidaya tanaman dengan


menggunakan metode konvensional
dalam medium tanah atau pasir
seringkali menghadapi kendala teknis,
lingkungan maupun waktu. Sebagai Gambar 8.12 .
Hasil Kultur In-vitro
contoh, perbaikan tanaman dengan
menggunakan biji memerlukan waktu Sejak tahun 1902 Gottlieb
lama dan seringkali hasilnya tidak Haberiandt telah mengajukan gagasan
seperti tanaman induknya. kendala mengenai kemungkinan pengembangan
lain yang juga sering muncul adalah teknik kultivasi tanaman dari sel yang
gangguan alam, baik yang ditumbuhkan dalam larutan nutrien.
disebabkan oleh jasad hidup, Beberapa puluh un kemudian, yaitu
misalnya hama dan penyakit, maupun pada tahun 1939, Nobecurt, seorang
cekaman lingkungan yang dapat ahli penyatanaman dari Perancis, Pierre
mengganggu keberhasilan banyakan Roger Gautheret dari Universitas
tanaman di lapangan. Kebutuhan rbonne, Perancis, dan R.P. White dari
akan bibit tanaman jumlah besar, Amerika Serikat untuk tama kalinya
berkualitas, bebas hama dan penyakit berhasil melakukan kultivasi tanaman
serta harus media dalam waktu yang berasal dari jaringan.
singkat seringkali tidak dapat dipenuhi Pada saat itu Gautheret
dengan menggunakan metode menggunakan jaring-an tanaman V.
konvensional baik secara generatif capraea dan Populus alba sebagai
maupun vegetatif. model untuk melakukan banyakan dan
pernbelahan jaringan tanaman. Selain
Y = An x B x F1 x F2 x F3 itu, Gautheret. berhasil melakukan
di mana : perbanyakan (propagation) kultur
Y= jumlah plantlet yang dihasilkan
A= jumlah tunas yang dihasilkan pada
jaringan man wortel dengan
setiap subkultur (fakror multiplikasi) menambahkan asam indol asetat
B = jumlah eksplan awal yang tumbuh (Indolec Acid) untuk menstimulasi
n= jumlah subkultur pada periode tertentu pertumbuhan jaringan yang tidak salami
(per tahun) diferenslasi. Jaringan hasil

308
perbanyakan tersebtit disebut sebagal jaringan melainkan juga dalam bentuk
kalus (callus). sel sehingga juga dikenal teknik kultur
Selanjutnya, pada tahun 1950, sel. Oleh karena itu teknik ini secara
Georges Morel yang bekeja sama umum disebut sebagai teknik kultur in-
dengan Gautheret berhasil melakukan vitro.
perbanyakan jaringan tumbuhan
monokotil dengan menggunakan a. Teknik Dasar Kultur In-Vitro
meristem. Bahkan pada tahun 1952 Tanaman
Morel dan Martin berhasil Kultur in-vitro tanaman
mengembang-kan teknik kultur memerlukan beberapa komponen
meristem Dahlia dan memperoleh tunas utama, yaitu: (1) bahan awal (starting
yang bebas virus dan pada tahun 1955 materials), (2) media yang sesuai, (3)
mereka dapat mengembangkan kultur tempat kultivasi. Bahan awal yang
tanaman kentang yang bebas virus. dapat diguna kultur in-vitro tanaman
Penelitian-penelitian selanjutnya bermacam-macam, antara lain:
membuka kemungkinan penerapan batang, tunas apikal dan axilari (apical
teknik kultur sel atau jaringan untuk and axillary buds), petiole, pollen,
berbagai macam tanaman yang petal, ovule, akar dan lain-lain.
akhimya memberikan pengaruh besar Bagian tanaman digunakan sebagai
dalam pengembangan bioteknologi bahan awal kultur in-vitro disebut
tanaman. sebagai eksplan (explant).
Pada tahun 1901 Morgan
mengemukakan bahwa setiap sel
mempunyai kemampuan untuk
berkembang menjadi suatu jasad hidup
yang lengkap melalui proses
regenerasi. Kemampuan ini oleh
Morgan disebut sebagai totipotensi
(totipotency). Konsep totipotensi
tersebut mempunyal makna sa-ngat
penting dalam bidang kultur jaringan.
Istilah kultur jaringan mengacu pada Gambar 8.13
teknik untuk menumbuhkan jasad Proses kultur in-vitro pada tanaman
multiselular dalam medium padat
maupun cair menggunakan jaringan Untuk mengembangkan tanaman
yang diambil dari jasad tersebut. secara in vitro sampai menjadi plantlet
Teknik kultur jaringan tersebut dan akhirnya menjadi tanaman
dilakukan sebagal altematif lengkap yang siap dipindah ke
perbanyakan tanaman bukan dengan medium tanah, maka terdapat
menggunakan media tanah, melainkan beberapa tahapan utama yang harus
dalam medium buatan di dalam tabung. dilakukan, yaitu: (1) pemilihan sumber
Tehnik ini sekarang sudah berkembang tanaman yang akan digunakan
luas sehingga bagian tanaman yang sebagai bahan awal Jaringan
digunakan sebagai bahan awal meristem, eksplan, dan lain-lain), (2)
perbanyakan tidak hanya berupa penanaman pada medium yang

Tehnik Pembenihan Tanaman 309


sesuai sampai terjadi perbanyakan khusus untuk melakukan pekerjaan
(misalnya dalam bentuk kalus), (3) yang menuntut sterilitas. Alat-alat dan
pembentukan tunas dan akar sampai bahan yang tahan panas dapat
terbentuk plantlet, (4) aklimatisasi, disterilisasi dengan autoklaf,
yaitu proses adaptasi pada sedangkan peralatan atau tempat
lingkungan di luar sistem in vitro, (5) kerja yang lain dapat disterilkan
penanaman pada medium biasa dengan menggunakan alkohol atau
(tanah atau media bukan artifisial disinfektan yang sesual, misalnya
lainnya). larutan merkuri klorida (HgCI2) 0,01-
0,1%. Jarum atau pisau skalpel yang
b. Pemilihan Dan Penyiapan digunakan untuk memotong atau
Eksplan mengambil dan menanam eksplan
harus diterilkan juga dengan
Bahan yang akan digunakan membakar dengan lampu bunsen
sebagal eksplan sebaiknya berasal sesaat sebelum digunakan. Pada
dari bagian tanaman yang masih prinsipnya semua pekerjaan dalam
muda dan sehat. Sebelum kultur in vitro harus dilakukan secara
digunakan, eksplan harus dibersihkan aseptik.
dengan air bersih dan deterjen
khusus, misalnya Tween-80, c. Medium Yang Digunakan
kemudian disterilkan. Bahan yang
berupa biji yang keras harus diper- Medium yang digunakan untuk
lakukan khusus menggunakan asam kultur in-vitro tanaman dapat berupa
sulfat 50% untuk menghilangkan medium padat atau cair. Medium
dormansi biji, setelah itu dibersihkan padat digunakan untuk menghasilkan
dengan air mengalir selama 1-2 jam. kalus yang selanjutnya diinduksi
Eksplan yang akan digunakan membentuk tanaman yang lengkap
dipotong potong dengan ukuran yang (disebut sebagai plantlet), sedangkan
sesuai dengan keperluan. medium cair blasanya digunakan
Salah satu prasyarat utama untuk kultur sel. Medium yang
dalam teknik kultur in-vitro adalah digunakan mengandung lima kom-
kebersihan dan sterilitas alat serta ponen utama, yaitu: senyawa
tempat yang digunakan. Hal ini anorganik, sumber karbon, vitamin,
diperlukan untuk mencegah terjadinya zat pengatur tumbuh, dan suplemen
kontaminasi oleh bakteri atau jamur organik.
yang pertumbuhannya jauh lebih
cepat dibanding dengan pertumbuhan
kultur sel atau ja-ringan tanaman.
Oleh karena itu pekerjaan kultur in
vitro sebaiknya dilakukan di tempat
tertutup dan tidak digunakan untuk
aktivitas yang lain. Untuk menjaga
sterilitas maka pebedaan sebaiknya Gambar 8.14.
dilaku-kan di dalam laminar air flow, Media padat untuk kultur jaringan tanaman
yaitu suatu kabin yang dirancang

310
Senyawa anorganik terdiri atas (NAA) dan sito-kinin (kinetin,
unsur-unsur makro dan mlkro. Pada benzyl adenosine, 2-isopentyl
umumnya medium mengandung enosine, zeatin),
nitrat dan potasium pada konsentrasi  untuk indole acetic acid (IAA),
masing-masing 25 mM. Ammonium indole butyric acid (IBA) dalam
merupakan senyawa esensial untuk konsentrasi rendah dan sitokinin
hampir semua kultur tetapi dalam konsentrasi tinggi, tetapi
konsentrasi yang diperlukan lebih bukan dalam bentuk 2,4-D.
rendah dibandingkan dengan nitrat.
Konsentrasi kalsium, magnesium dan Senyawa 2,4-D diketahui
sulfat yang diperlukan sekitar 0-3 menginduksi perbanyakan sel teta-pi
mM. Unsur-unsur mikro yang menekan diferensiasi pada tanaman
diperlukan antara lain iodine (I), dikotil, tetapi 2,4-D dan 2,4,5-T (2,4,5
boron (B), mangan (Mn), zinc (Zn), trichloro-phenoxy-acetic acid)
molybdenum (Mo), tembaga (Cu), diketahui bersifat efektif untuk meng-
kobalt (Co) dan besi (Fe). induksi embrio-genesis somatik pada
Sumber karbon yang diguna- tanarnan serealia (monokotil).
kan dapat berupa glukosa, fruk-tosa, Medium yang digunakan untuk
maltosa atau sulcrosa dengan kultur in-vitro sekarang dapat dibeli
konsentrasi sekitar 2-4%, tetapi dalam bentuk jadi meskipun harganya
sukrosa merupakan sumber karbon lebih mahal dibanding kalau dibuat
yang banyak digunakan dalam sendiri di laboratorium. Komposis-1
banyak sistem kultur. medium untuk kultur in-vitro dapat
Vitamin yang banyak digunakan dilihat pada buku-buku manual kultur
antara lain adalah thia-min, in-vitro.
pyridoxine dan asam nikotinat.
Suplemen senyawa organik yang d. Tempat Kultivasi
digunakan adalah asam amino
(biasanya digunakan glycine), ekstrak Kultur in-vitro tanaman dapat
khamir, peptone, ekstrak malt. dilakukan dengan menggunakan dua
Meskipun demikian, biasanya macam medium yaitu medium padat
medium sintetik yang jelas komposisi atau medium cair. Kultivasi sel atau
kimiawinya lebih banyak digunakan jaringan secara in vitro secara prinsip
sedangkan suplemen organik yang dapat dilakukan dengan
tidak jelas komposisi kimiawinya menggunakan berbagai macam
hanya digunakan jika dianggap wadah, mulai dari tabung reaksi,
esensial. Zat pengatur tumbuh juga tabung erlenmeyer, bahkan botol
diperlukan dalam kultur in vitro untuk gelas sederhana. Hal yang paling
mendukung pertumbuhan. penong dalam pemilihan wadah untuk
Kombinasi zat pengatur tumbuh yang kultur in vitro adalah kemudahan
digunakan meliputi: untuk menjaga sterilitasnya selama
 untuk perbanyakan (proliferation) perbanyakan sel atau jaringan. Jika
sel digunat kan 2,4 dichlo- menggunakan kultivasi pada medium
rophenoxy acetic acid (2,4-D) cair dan perlu penggojokan maka
atau l-naphtalene acetic acid sebaiknya digunakan wadah yang

Tehnik Pembenihan Tanaman 311


memungkinkan untuk ditempatkan tepat kalus dapat berkembang
secara mudah dan aman pada alat menjadi tanaman yang utuh (plantlet).
penggojok. Oleh karena itu tabung Kultur kalus dapat
erlenmeyer merupakan wadah yang dikembangkan dengan menggunakan
ideal untuk kultur sel menggunakan eksplan yang berasal dari berbagai
medium cair. sumber, misalnya tunas muda, daun,
ujung akar, buah, dan bagian bunga.
Kalus dihasilkan dari lapisan luar sel-
sel korteks pada eksplan melalui
pembelahan sel berulang-ulang.
Kultur kalus tumbuh berkembang
lebih lambat dibanding kultur yang
berasal dari suspensi sel. Kalus,
terbentuk meialui tiga tahapan, yaitu
induksi, pembelahan sel dan
diferensiasi. Pembentukan kalus
ditentukan sumber eksplan,
komposisi nutrisi pada medium dan
faktor lingkungan. Eksplan yang
berasal dari jaringan meristem
berkembang lebih cepat dibanding
jaringan dari sel-sel berdinding tipis
Gambar 8.15 dan mengandung lignin. Untuk
Salah satu contoh tempat kultivasi berupa
wadah plastik dan botol gelas
memelihara kalus, maka perlu
dilakukan sub-kultur seca-ra berkala,
e. Kultur Kalus misalnya setlap 30 hari.

Tanaman dapat diperbanyak


secara vegetatif menggunaka teknik
kultur in vitro dengan teknik kultur
kalus atau kultur sel. Jika suatu
eksplan ditanam pada medium padat
atau dalam medium cair yang sesuai,
dalam waktu 2 - 4 minggu,
tergantung spesiesnya, akan
Gambar 8.16
terbentuk massa kalus yaitu suatu Kultur kalus tanaman
massa amorf yang tersusun atas sel-
sel parenlcim berdinding sel tipis Kultur kalus bermanfaat untuk
yang berkembang dari hasil mempelajari beberapa aspek dalam
proliferasi sel-sel jaringan induk. metabolisms tumbuhan dan
Kalus dapat disub-kultur dengan cara diferensiasinya, misalnya: (1)
mengambil sebagian kalus dan mempelajari aspek nutrisi tanaman,
memindahkannya pada medium (2) diferensiasi dan morfogenesis sel
baru. Dengan sistem induksi yang dan organ tanaman, (3) variasi

312
somaklonal, (4) trans-formasi genelik  Tidak seheterogen kultur kalus
menggunakan teknik biolistik, (5) dan diferenslasi sel tidak terlal
produksi metabolit sekunder dan besar
asinya.  Dapat dikulturkan dalam volume
besar sampal 1500 liter
f. Kultur sel  Lebih mudah diatur kondisi
lingkungannya
Kultur sel tanaman dapat  Dapat dimanipulasi untuk
ditumbuhkan dengan menggunakan produksi metabolit alami dengan
medium cair dalam erlenmeyer. cara menambahkan precursor
Sebagal inokulum digunakan
sebagian kalus yang kemudian Kultur sel dapat dikembangkan
ditumbuhkan dalam medium cair dan lebih lanjut menjadi kultur tunggal
digojok sehingga sel dapat terpisah. karena sistem kultur suspensi sel
Selain membuat sel menjadi terpisah blasanya terdiri atas campuran sel-sel
(tidak mengelompok), penggojokan tunggal dan kelompokan kecil sel-sel.
juga berfungsi memberikan aerasi Kultur sel dapat dimanfaatkan untuk
pada kultur. Banyaknya inokulum mengisolasi protoplas dan
yang digunakan seringkali pengembangan galur sel dengan sifar
mempengaruhi laju pertumbuhan sel, fisiologis spesifik, misalnya toleran
karena itu dikenal suatu konsep yang terhadap garam.
disebut kerapatan sel awal kritis
(critical initial cell density) yaitu g. Kultur Protoplas
jumlah inokulum terendah per volume
medium yang memungkinkan kultur Protoplas adalah sel yang tidak
sel dapat tumbuh. mempunyal dinding sel. Protoplas
Laju pembelahan sel pada dapat diperoleh dengan perlakuan
sistem kultur suspensi sel lebih tinggi enzimatik atau mekanis. Enzim yang
dibanding pada kultur kalus tetapi digunakan untuk membuat protoplas
maslh lebih rendah dibanding laju tanaman berupa campuran beberapa
pertumbuhan sel bakteri dan enzim antara lain selulase, pektinase,
biasanya berkisar antara 24-72 jam. protease. Protoplas dapat
Oleh karena itu penumbuhan ulang diregenerasi sehingga membentuk
(sub-kultur) kultur suspensi sel perlu dinding sel kemudian mengalami
dilakukan dalam periode yang lebih pembelahan dan akhimya dapat
singkat dibanding dengan periode membentuk kalus. Selanjutnya kalus
penumbuhan ulang kultur kalus, dapat disubkultur. Jika kalus ditanam
sekitar 7-21 hari. Kultur sel pada medium yang tidak
mempunyai beberapa keunggulan mengandung manitol dan auxin,
dibanding dengan kultur kalus, yaitu: maka dapat terjadi embriogenesis.
 Suspensi sel dapat dipipet Embrio yang diperoleh selanjutnya
sehingga mempermudah proses dapat berkembang menjadi
sub kultur. kecambah yang akhirnya
berkembang menjadi tanaman
dewasa.

Tehnik Pembenihan Tanaman 313


Kultur protoplas memberikan dalam nukleus, terdapat juga genetik
dasar yang penting untuk manipulasi yang tidak berada di dalam nukleus
sel tanaman yaitu dengan melakukan melainkan terdapat di dalam
fusi protoplas antar spesies atau galur sitoplasma (cytoplasmic inheritance),
yang berbeda. Fusi protoplas dapat misalnya sifat male sterility pada
dimanfaatkan untuk melakukan beberapa tanaman.
persilangan antar spesies atau galur Teknik fusi protoplas telah
tanaman yang tidak memungkinkan berhasil digunakan misalnya pada
untuk dilakukan dengan persilangan fusi protoplas Nicotiana glauca
biasa karena adanya masalah dengan N. langsdorffii, hibrid somatik
inkompatibilitas fisik. Fusi protoplas Solanum tuberosum dengan S.
membuka kemungkinan untuk : chacoense, tomat dengan kentang,
 menghasilkan hibrid soma-tik barley dengan gandum, barley
amphidiploid yang fertil antar dengan padi, gandum dengan oat,
spesies yang secara seksual tidak dan tebu dengan sorghum. Hasil fusi
kompatibel, (disebut sebagai fusan) yang
 menghasilkan galur hetero-zigot diperoleh selanjutnya dapat
dalam satu spesies tanaman yang ditumbuhkan pada medium untuk
secara normal hanya dapat menghasilkan kalus hibrid. Kalus
diperbanyak dengan cara vegetatif, hibrid selanjutnya dapat diinduksi
misalnya pada kentang, sehingga terbentuk tanaman hibrid.
 memindahkan sebagian informasi
genetik dari satu spesies ke spesies h. Teknik Regenerasi In Vitro
lain dengan memanfaatkan
fenomena yang disebut Kemampuan sel tanaman untuk
penghilangan kromosom (chromo- menjadi tanaman yang lengkap
some elimination), dan (totipotensi) dapat dimanfaatkan
 memindahkan informasi genetik untuk melakukan regenerasi tanaman
yang ada di sitoplasma dari satu secara in vitro dari sumber yang
galur atau spesies ke galur atau berupa protoplas, sel, jaringan
spesies lain. maupun organ. Teknik kultur
jaringan, sel, atau protoplas telah
Fusi protoplas dapat banyak dimanfaatkan untuk
menghasilkan dua macam perbanyakan berbagai macam
kemungkinan produk: tanaman. Kalus yang dikembangkan
 hibrid, jika nukleus dari kedua dari eksplan, misalnya, dapat disegel
spesies tersebut betul-betul, sehingga membentuk tanaman yang
mengalami fusi (menyatu), lengkap. Proses pembentukan
 cybrid (cytoplasmid hybrid atau organ-organ tanaman yang lengkap
heteroplast), jika hanya sitoplasma dari kultur sel atau jari disebut
yang mengalami fusi sedangkan organo-genesis. Teknik untuk
informasi genetik dari salah satu menginduksi organogenesis pada
induknya hilang. umumnya dilakukan pada kultur kalus
Perlu diketahui bahwa selain meskipun juga dapat dilakukan
infonnasi genetik yang terdapat di

314
secara langsung dari eksplan yang Meristem, apex dan nodus dapat
ditanam pada medium dikulturkan menjadi tunas. Tunas
White dan Nobecourt, yang yang dihasilkan selanjutnya dapat
bekerja secara independen, untuk digunakan sebagai sumber untuk
pertama kalinya melaporkan pada menghasilkan banyak tunas baru
tahun 1939 mengenai keberhasilan dengan menggunakan percabangan
mereka dalam menginduksi axilari. Tunas-tunas tersebut
pembentukan tunas (shoot) pada kemudian dapat dikembangkan le-bih
tembakau (White) dan pembentukan lanjut sehingga terbentuk perakaran
akar pada kalus wortel (Nobeco dan akhirnya menjadi plantlet. Di sisi
Penelitian selanjutnya oleh Skoog lain, bermacam-macam eksplan
dan Miller pada tahun 1957 dapat juga dikembangkan sehingga
menunjukkan bahwa kombinasi yang terbentuk tunas adventif, atau embrio
tepat antara auxin dan sitokinin, somatik secara langsung. Eksplan
menginduksi pembentukan akar dan juga dapat ditumbuhkan sebagai
tunas tembakau dari kultur ka Pada kalus yang selanjutnya diinduksi
tahun ber-ikutnya yaitu 1958, Reinert sehingga terbentuk tunas adventif.
dan Steward berhasil melakukan Selain itu, kalus juga dapat digunakan
embriogenesis somatik secara in vitro sebagal sumber sel untuk membuat
pada wortel. Eisomatik dapat kultur suspensi sel yang selanjutnya
terbentuk pada kalus, kultur sel dapat dikembangkan untuk
maupun protoplas bahkan terbentuk menghasilkan embrio somatik secara
secara langsung dari sel-sel struktur tidak langsung. Eksplan mau-pun
yang terorganisasi, misalnya batang kalus yang membentuk tunas adventif
atau embrio zigot. Sementara itu, selanjutnya dapat dlinduksi sehingga
tum-buhan lengkap yang terbentuk membentuk akar dan akhirnya
dari hasil kultur in vitro (disebut seba- menjadi plantlet. Embrio somatik,
gai plantlet) yang pertama kali baik yang dihasilkan secara langsung
dilaporkan adalah Tropaeolum dan maupun tidak langsung dapat di
Lupinus yang dilakukan oleh Emest induksi sehingga ber-kecambah dan
Ball pada tahun 1946. akhirnya juga menjadi plantlet.
Sekarang ini tanaman hasil Proses-proses ini secara umum dapat
kultur in vitro telah berhasil dilakukan dikelompokkan menjadi empat
pada banyak jenis tanaman, misalnya macam, yaitu:
tanaman hias, tanaman pangan,  Embriogenesis somatik yang
sayuran, tanaman bumbu, tanaman mengarah ke pembentukan struktur
buah dan biji, tanaman obat dan bipolar yang mengandung axis
tanaman hutan tunas dan akar dengan sistem
Secara umum terdapat empat vaskular tertutup. Embriogenesis
sumber yang digunakan dalam somatik dapat dihasilkan secara
perbanyakan mikro langsung, atau secara tidak
(micropropagation) untuk langsung melalui pembentukan
menghasilkan plantlet, yaitu (1) kalus dari eksplan.
meristem, (2) apex, (3) nodus (node),
dan (4) bermacam-macam eksplan.

Tehnik Pembenihan Tanaman 315


 Pembentukan tunas axilari yang
secara genetik stabil. Pembentukan
tunas axilari merupakan metode
yang paling baik karena plantlet
yang dihasilkan adalah benar-benar
serupa dengan tanaman induk.
Metode ini juga disebut
perbanyakan kional.
 Pembentukan tunas adventif yaitu
tunas yang terbentuk dari sumber Gambar 8.17
selain meristem. Stabilitas genetik Regenerasi tanaman dari jaringan daun
plantlet yang terbentuk dan tunas
adventif semacam ini tidak dapat
dijamin sebab jika kalus terbentuk i. Induksi Kalus, Kultur Kalus Dan
maka kemungkinan ketidak-stabilan Regenerasi Organ Dan Embrio
genetik akan meningkat.
 Organogenesis yaitu pembentukan Dalam bagian ini akan diberikan
organ dari jaringan yang tidak gambaran secara sederhana proses
mengalami diferensiasi, yaitu dalam kultur in vitro tanaman sampal
hal ini adalah kalus. akhirnya menjadi tanaman yang
lengkap dan dapat dipindahkan ke
Proses regenerasi dari bermacam- medium tanah atau medium bukan
macam sumber sampai menjadi plantlet artifisial lainnya. Secara garis besar
dipengaruhl oleh dua faktor utama, metode perbanyakan tanaman secara
yaitu: sumber eksplan, dan komponen in vitro terdiri atas empat tahapan,
media. Sumber eksplan dapat yaltu (1) seleksi dan penyiapan kultur
mempengaruhi proses regenerasi aseptik, (2) multiplikasi kultur, (3)
karena beberapa faktor, yaitu: regenerasi plantlet, (4) aklimatisasi
 organ yang digunakan, dan pemindahan ke tanah. Dalam
 status fisiologis organ, tahapan seleksi dan penyiapan kultur
 musim pada waktu organ diambil, aseptik dilakukan pengambilan bahan
 ukuran eksplan, dan awal dan penanamannya pada
 kualitas keseluruhan tanaman medium in vitro yang sesuai.
sebagai sumber eksplan. Setelah diperoleh tunas pada
tahapan pertama, dilakukan
Di sisi lain, komponen media yang multiplikasi kultur untuk mendapatkan
mempengaruhi proses regenerasi tunas-tunas baru dalam jumlah lebih
adalah nutrien anorganik dan organik, banyak. Tunas-tunas baru hasil
sumber karbon, sumber nitrogen, zat perbanyakan kemudian dipindahkan
pengatur tumbuh, dan vitamin. ke medium yang khusus dibuat untuk
menginduksi pembentukan akar
sehingga akhirnya terbentuk plantlet
yang lengkap. Plantlet yang
terbentuk selanjutnya diadaptasi
dengan lingkungan alami sebagal

316
persiapan untuk dipindahkan dan medium bukan artifisial, misalnya
ditanam di tanah atau lapangan. medium tanah.
Secara sederhana, tahapan  Plantlet yang sudah terbentuk
yang dilalui dalam proses kultivasi selanjutnya dipindah ke medium
tanaman secara in vitro dapat tanah untuk proses aklimatisasi.
disaiikan sebagai berikut:
 Pengambilan eksplan, misalnya j. Induksi Pembentukan Organ
daun yang masih muda. Daun (Organogenesis) Pada Kultur In
yang muda dipotong sesuai Vitro
dengan ukuran yang akan
digunakan, selanjutnya dilakukan Pembentukan organ (orga-
sterilisasi. nogenesis) pada kultur in vitro
 Eksplan yang diperoleh kemudian tanaman dipengaruhi oleh
ditanam pada medium (padat) ketersediaan senyawa-senyawa
yang sesuai yang sudah tertentu dalam medium.
disterilisasi. Medium yang Pembentukan tunas dan akar
digunakan dimasukkan dalam ditentukan oleh konsentrasi auksin
wadah yang akan digunakan dan sitokinin yang digunakan.
untuk kultivasi, misalnya tabung Senyawa IBA dan NAA adalah
erlenmeyer, sampai terbentuk senyawa yang paling sering
struktur kalus. digunakan untuk menginduksi
 Sebagian kalus yang terbentuk pembentukan akar. Pada umumnya
diambil untuk disub-kultur pada sitokinin konsentrasi tinggi
medium segar pada tabung yang merangsang pembentukan tunas,
lain. kecuali pada kalus alfalfa yang
 Sebaglan kalus yang terbentuk memerlukan auxin (2,4-D)
dari hasil subkultur kemudian berkonsentrasi tinggi dan sitokinin
dipindahkan pada medium lain (kinetin) berkonsentrasi rendah untuk
yang khusus digunakan untuk membentuk tunas. Banyak spesies
induksi pembentukan organ, yang memerlukan kinetin dengan
misalnya tunas (shoot). konsentrasi 0,05 M untuk membentuk
 Jika induksi organogenesis tunas.
berhasil maka pada langkah ke-4
di atas akan terbentuk tunas k. Induksi Pembentukan Embrio
adventif. (Embriogenesis) Pada Kultur In
 Sebagian tunas yang terbentuk Vitro
kemudian dipotong dan
dipindahkan ke medium lain yang Selain menginduksi pembentukan
digunakan untuk menginduksi organ, kultur in vitro tanaman juga
pembentukan akar. dapat diarahkan uhtuk membentuk
 Jika induksi pembentukan akar embrio. Hal tersebut dapat dilakukan
berhasil maka sudah didapatkan dengan memindahkan sebagian kalus
plantlet yang slap dipindahkan ke yang terbentuk dan hasil sub-kultur
(langkah ke-3) ke medium cair.
Perbanyakan dalam medium cair

Tehnik Pembenihan Tanaman 317


dapat dilakukan berulang-ulang, semacam ini disebut Pre-Embryonic
namun induksi pembentukan organ Determined Cells (PEDC). Kedua,
biasanya dilakukan pada medium embrio yang terbentuk secara tidak
padat. langsung yaitu melalui tahapan
pembentukan kalus. Embrio semacam
Embrio dapat dihasilkan dari kalus ini misalnya dapat terbentuk dari
yang tumbuh pada medium padat, eksplan daun Coffea arabica, Petunia
tetapi embrio-genesis leblh sering hybrida, Asparagus officinalis. Induksi
terjadi pada medium cair. Oleh karena pembentukan embrio dari kalus atau
itu embrio yang dihasilkan pada kultur eksplan memerlukan penambahan
cair tersebut kemudian dapat diisolasi auxin ke dalam medium yang
dan dipindahkan ke medium padat digunakan. Meskipun demikian untuk
sampai ter-bentuk plantlet yang siap beberapa tanaman, misalnya wortel,
dipindahkan ke medium tanah. Proses pembentukan embrio dari kalus tidak
pemben-tukan embrio dari sel sornatik memerlukan penambahan auxin. Sel-
atau jaringan disebut sebagai proses sel yang membentuk embrio setelah
embrio-genesis somatik. diinduksi semacam ini disebut sebagai
Induced Embryogenic Determined Cells
(IEDC).
Senyawa yang biasanya digunakan
untuk menginduksi pembentukan
embrio adalah 2,4- di-chlorophenoxy
acetic acid (2,4-D), 2,4,5-
trichlorophenoxy acetic acid (2,4,5-T)
dan picloram. Beberapa tanaman
monokotil dan dikotil dapat diinduksi
untuk membentuk embrio dengan
Gambar 8.18 senyawa semacam ini. Beberapa
Planlet yang sudah terbentuk dan siap untuk senyawa auxin lain yang juga dapat
diaklimatisasi digunakan untuk induksi embrio somatik
Sebaliknya, gibberelin dan etilen
Embriogenesis somatik secara biasanya menghambat embrio-genesis.
umum terjadi pada famili
Ranunculaceae, Rutaceae, Sola- l. Aklimatisasi Dan Pemindah-an
naceae, Umbelliferae, dan Gramineae. Tanaman Hasil Kultur In Vitro Ke
Ada dua macam embrio somatik yang Tanah
dapat terbentuk yaitu: pertama, embrio
yang terbentuk secara langsung dari sel Plantlet yang terbentuk secara in
atau jaringan tanpa melalui vitro selanjutnya harus diaklimatisasi
pembentukan kalus. Embrio semacam sebagai persiapan untuk
ini dapat terbentuk misalnya dari sel-sel pemindahannya ke medium tanah atau
epidermis hipokotil (misalnya pada lapangan. Hal ini perlu dilakukan sebab
Ranunculus sceleratus, Linum tanaman yang diperbanyak secara in
usitatissimum, Brassica napus). Sel-sel vitro mempunyai perbedaan
yang dapat membentuk embrio kemampuan adaptasi fisiologis dengan

318
tanaman yang diperbanyak secara in sumber karbon yang biasanya diberikan
vivo. Sebagai contoh, tanaman yang dalam medium in vitro harus disediakan
diperbanyak secara in vitro biasanya oleh tanaman itu sendiri melalui
tidak memiliki lapisan lilin (cuticular) fotosintesis setelah tanaman in vitro
yang sempurna sehingga hal ini dapat dipindahkan ke kondisi in vivo.
memperbesar evaporasi air dari dalam Untuk membantu proses
sel tanaman. Daun tanaman in vitro aklimatisasi di luar lingkungan
biasanya tipis dan lembut dan secara laboratorium biasanya dilakukan terlebih
fotosintesis tidak terlalu aktif schingga dahulu aklirnatisasi in vitro, misalnya
tidak dapat beradaptasi dengan dengan menurunkan kelembaban relatif.
lingkungan klimatologis in vivo. Selain Beberapa tanaman yang tumbuh
itu stomata biasanya juga tidak dapat dalam kondisi alami mempunyai
berfungsi sempuma karena stomata asosiasi dengan mikrobia tertentu,
yang terbuka pada tanaman in vitro misalnya tanaman legum membentuk
menyebabkan cekaman air yang hubungan simblotik dengan bakteri
dialami pada beberapa jam pertama Rhizobium. Oleh karena itu pada saat
proses aklimatisasi. tanaman legum hasil kultur in vitro
Pada tanaman in vitro hubungan dipindahkan ke tanah maka perlu
vaskular antara bagian tunas dengan dilakukan inokulasi dengan bakteri
akar umumnya tidak baik sehingga Rhizobium yang berasosiasi dengan
menurunkan konduksi air. Faktor lain tanaman ini.
yang perlu dipahami adalah bahwa
kondisi in vitro menyebabkan tanaman
tumbuh secara heterotrofik padahal
dalam kondisi in vivo tanaman harus
tumbuh secara autotrofik. Artinya,

Gambar 8.19
Aklimatisasi planlet pada media tanah (di dalam rumah kaca)

Tehnik Pembenihan Tanaman 319


Banyak tanaman yang telah berhasil pertumbuhan meristem biasanya
diperbanyak dengan kultur in vitro medium dengan konsentrasi garam
menggunakan berba-gai eksplan yang rendah dan kandungan vitamin
sebagal bahan awal. yang tinggi. Kultur in vitro meristem
melalui beberapa tahapan yaitu inisiasi
m. Kultur Meristem Untuk kultur, pertumbuhan dan
Menghasilkan Tanaman Bebasis perkembangan, perbanyakan tunas dan
Virus diikuti dengan pembentukan akar
sehingga menghasilkan plantlet.
Salah satu aplikasi penting teknik Beberapa tanaman bebas virus yang
kultur in vitro adalah dalam berhasil dikembangkan dari kultur in
pengembangan tanaman bebas virus. vitro meristem antara lain, Allium cepa
Bebas virus yang dimaksud di sini Virus mosaik, Ananas sativus Virus
adalah bebas virus yang sudah diuji mosaik, Brassica oleracea virus mosaik
secara eksperimental, artinya ada turnip, Cauliflower Mosaic Virus,
kemungkinan tanaman tersebut masih Caladium hortulanum Dasheen mosaic
mengandung virus lain yang belum virus, Diantlius barbatus Ring spot virus
dapat dideteksi dengan teknik uji yang (RSV), mottle virus Ipomoea batata
tersedia. Oleh karena itu istilah yang (ketela rambat) Internal cork virus,
leblh tepat adalah tanaman bebas virus Rugos mosaic virus, Musa sp
yang sudah diuji. Penelitian telah Cucumber mosaic virus, Petunia
menunjukkan bahwa konsentrasi virus Tobacco mosaic virus (TMV),
pada tanaman semakin kecil dengan Saccharum officinarum Virus
semakin dekatnya ke bagian meristem. mosaik, Solanum tuberosum, (kentang)
Pada meristem apikal diketahui tidak Potato virus-X, Potato virus-Y, Potato
terdeteksi lagi adanya virus dalam 50%
sampel yang diuji. n. Kultur Anther dan Pollen Untuk
Perlu dipahami bahwa semua Menghasilkan Tana-man Haploid
angiosperma dan gimnosperma tumbuh
melalui meristem apikalnya. Meristem Tanaman haploid adalah tanaman
apikal biasanya berupa struktur serupa yang mempunyai satu set tunggal
kubah (dome) yang terletak pada ujung kromosom (biasanya ditulis dengan
tunas dan berukuran sekitar 0,1 mm notasi Mendelian sebagian, sedangkan
(diameter) dan 0,2-0,3 mm (panjang). tanaman diploid mempunyal dua set
Meristem apikal pertama kali terbentuk kromosom identik untuk setiap kro-
selama perkembangan embrio dan mosom sehingga dituliskan sebagai 2n.
akan tetap aktif selama fase vegetatif Tanaman haploid mempunyai banyak
tanaman. kegunaan antara lain untuk
Sebelum diambil meristemnya, menghasilkan tanaman homozigot yang
ujung tunas disterilisasi kemudian sangat sulit diperoleh dengan pemuliaan
meristem diambil dari tanaman dengan tanaman konvensional. Leblh jauh lagi,
menghilangkan daun yang lwornosom tanaman haploid semacam
menutupinya. Meristem yang diperoleh itu dapat digandakan dengan senyawa
kemudian ditanam pada medium agar mutagenik, misalnya colchicine.
dan diinkubasi. Kondisi pendukung

320
Tanaman haplold dapat dari kultur dan embriogenesis somatik
dikembangkan dengan menggunakan tidak langsung, terjadi variasi fenotipik
kultur in vitro anther dan pollen. Anther dan ketidakstabilan kromosom. Larkin
diperoleh dari tunas bunga dan dapat dan Scowcroft pada tahuri 1981
dikulturkan pada medium padat atau menamakan variasi yang muncul dalam
cair sehingga teradi embriogenesis. populasi tanaman hasil regenerasi in
Selain itu pollen juga dapat diambil vitro tersebut se-bagai varlasi
secara aseptik dan di-kulturkan pada somaklonal.
medium cair. Sebaliknya, pada tanaman yang
Proses perbanyakan tanaman berasal dari kultur meristem tidak terjadi
haploid dengan menggunakan gametofit variasi semacam itu sehingga sistem
jantan semacam ini disebut sebagai kultur meristem banyak digunakan untuk
androgenesis. Ada dua macam propagasi klonal. Variasi somaklonal
androgenesis yaitu androgenesis disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
langsung dan androgenesis tidak (1) organisasi sel yang digunakan
langsung. Androgenesis langsung sebagai sumber eksplan, (2) variasi
adalah proses pembentukan plantlet pada jaringan sebagai sumber eksplan,
haploid dengan melalui embriogenesis (3) abnormalitas pembelahan sel secara
menggunakan kultur anther, sedangkan in vitro.
pada androgenesis tidak langsung Organisasi sel mempunyai peranan
plantlet terbentuk melalui pembentukan penting dalam hal pemunculan variasi
kalus yang kemudian mengalami somaklonal. Telah diketahui bahwa
regenerasi menjail plantlet. Dari sisi hanya meristem yang dapat
pemuliaan tanaman, proses menghasilkan plantlet yang stabil
androgenesis langsung lebih disukai secara genetis, sedangkan
sebab androgenesis melalui perbanyakan meialui kalus
pembentukan kalus dapat meningkatkan kemungkinan tejadinya
menyebabkan terjadinya variasi. variasi somaklonal. Variasi yang
Beberapa tanaman penting yang terdapat pada sumber eksplan juga
berhasil dikembangkan menjadi mempengaruhi, kemunculan, variasi
tanaman haploid dengan menggunakan somaklonal. Eksplan yang berasal dari
tekmk kultur anther atau pollen. sumber yang berbeda mempunyai
variasi inheren sehingga dapat muncul
o. Variasi Somaklonal sebagal variasi somaklonal.
Dalam kultur in vitro terjadi
Perbanyakan tanaman secara in pembelahan sel berulang-ulang yang
vitro secara teoritis akan menghasilkan dipengaruhi oleh zat pengatur
tanaman-tanaman yang secara genetis pertumbuhan. Kombinasi yang tidak
seragam karena tanaman in vitro tepat dalam penggunaan zat pengatur
berkembang hanya melalui pembelahan pertumbuhan dapat menyebabkan
sel secara mitotik. Meski-pun demikian terjadinya abnormalitas dalam
banyak bukti menunjukkan bahwa pembelahan sel yang dapat muncul
dalam populasi tanaman yang dalam bentuk perubahan jumlah dan
dihasilkan secara in vitro, yaitu melalui struktur kromosom. Selain faktor
kultur kalus, kultur sel, embriogenesis

Tehnik Pembenihan Tanaman 321


tumbuh, suhu, cahaya, osmolaritas juga sintetik berdasarkan atas embrio dan
mempengaruhi siklus, sel in vitro. proses pembungkusannya, yaitu:
Pengendalian yang tidak tepat (1) Tidak dibungkus, embrio somatik
terhadap siklus sel ini dapat yang dikeringkan, misalnya untuk
menyebabkan munculnya variasi orchard grass.
somaklonal. Variasi somaklonal yang (2) Dibungkus, embrio somatik
terjadi pada kultur in vitro tanaman dikeringkan, misalnya wortel.
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu (3) Dibungkus, somatik embrio
altematif pemuliaan tanaman karena dihidrasi, misalnya alfalfa.
dapat menghasilkan varietas-varietas (4) Tidak dibungkus, embrio
baru. dihidrasi, misalnya wortel.
Beberapa sifat yang dapat muncul
dalam bentuk variasi somaklonal antara
lain adalah waktu pembungaan, tinggi 8.4 Rekayasa Genetik Pada
ta-naman, ukuran daun, fertilitas biji, Tanaman Tingkat Tinggi
ketahanan terhadap pe-nyakit dan lain-
lain. Laboratorium kultur jaringan, Balai
Penelitian Bioteknologi (BALITBIO)
p. Beberapa Aplikasi Lain Teknik telah melakukan penelitian perbanyakan
Kultur In Vitro Tanaman (vegetatif dan generatif) berbagai
spesies tanaman, antara lain tanaman
Kultur in vitro tanaman mempunyai tahunan. Penelitian pada tanaman
potensi sangat besar dalam program tahunan berkayu memerlukan waktu
pemuliaan tanaman serta penyediaan yang relatif lebih lama dan pada spesies
benlh dan bibit berkualitas. Dalam tanaman tertentu memerlukan formulasi
aplikasi yang lebih mutakhir, teknik media yang kompleks, tetapi ada pula
kultur in vitro merupakan dasar yang yang lebih sederhana dengan kan-
sangat penting dalam pengembangan dungan total ion rendah. Di samping
tanaman transgenik. Selain itu, teknik faktor pertunasan yang rendah,
kultur sel tanaman dapat dimanfaatkan perakaran sering menjadi masalah
guna menghasilkan berbagai metabolit utama yang sulit dipecahkan (Mariska,
sekunder. Beberapa aplikasi lain yang 1996). Untuk itu, sistem regenerasi
dapat dikembangkan dari teknik kultur melalui jalur embriogenesis somatik
in vitro tanaman antara lain adalah (1) lebih disukai karena meristem tunas dan
biji/benih sintetik, (2) embryo rescue. akar sudah terbentuk pada struktur
Teknik induksi embrio-genesis embriosomatik. Di masa mendatang
somatik dapat dikembangkan lebih produksi benih sintetik (embriosomatik)
lanjut untuk menghasilkan biji sintetik lebih mendapat perhatian. Namun
atau biji artifisial. Biji sintetik atau metode embrio-genesis somatik lebih
artifisial (synthetic seed) adalah biji sulit daripada regenerasi melalui jalur
yang dlhasilkan dari embrio somatik organogenesis.
yang kemudian dibungkus Laboratorium kultur jaringan,
(encapsulated) dengan bahan tertentu, Balai Penelitian Bioteknologi
misalnya agarose, sodium alginat, (BALITBIO) telah melakukan
polioksietilen. Ada empat tipe biji penelitian perbanyakan (vegetatif dan

322
generatif) berbagai spesies tanaman, (1997) masalah tersebut umum
antara lain tanaman tahunan. dijumpai pada tanaman tahunan
Penelitian pada tanaman tahunan berkayu.
berkayu memerlukan waktu yang Dengan penambahan asam
relatif lebih lama dan pada spesies amino tertentu masalah tersebut
tanaman tertentu memerlukan dapat ditekan. Penambahan
formulasi media yang kompleks, phloroglucinol ke dalam media yang
tetapi ada pula yang lebih sederhana sudah mengandung BA dan
dengan kandungan total ion rendah. tidiazuron dapat meningkatkan
Di samping faktor pertunasan yang persentase eksplan yang bertunas
rendah, perakaran sering menjadi dan jumlah tunas yang terbentuk dari
masalah utama yang sulit dipecahkan setiap eksplan (Mariska et al., 1998).
(Mariska, 1996). Untuk itu, sistem Tunas in vitro yang berasal dari
regenerasi melalui jalur pertunasan kemudian dicoba
embriogenesis somatik lebih di-sukai diakarkan. Lebih dari 200 formulasi
karena meristem tunas dan akar media (kombinasi MS dengan
sudah terbentuk pada struktur berbagai jenis auksin, senyawa fenol
embriosomatik. Di masa mendatang dan asam amino) telah dicoba, tetapi
produksi benih sintetik tidak dapat memacu pembentukan
(embriosomatik) lebih mendapat akar. Kemudian dicoba media
perhatian. Namun metode embrio- "Woody Plant Medium" (WPM) dan
genesis somatik lebih sulit daripada Jordan yang dilengkapi NAA. Akar
regenerasi melalui jalur organo- dapat terbentuk dari media dasar
genesis. Jordan + NAA 7 mg/l. Dengan
formulasi tersebut, akar lebih cepat
1) Jambu Mete (Anacardium terbentuk, jumlahnya lebih banyak
occidentale L.) dan pertumbuhannya lebih cepat. Bila
dalam media dasar tersebut,
Jambu mete merupakan tana- konsentrasi NAA berbeda, akar tidak
man industri yang diprioritaskan dapat terbentuk. disebabkan
untuk dikembangkan di daerah sempitnya selang konsentrasi optimal
Kawasan Timur Indonesia (KTI). dari NAA.
Dalam program pengembangan
diperlukan bahan tanaman bermutu 2) Pulai (Alstonia scholaris L.)
dalam jumlah memadai dari pohon
induk yang sangat terbatas. Bibit Pulai termasuk salah satu
yang berasal dari biji menghasilkan tumbuhan obat langka dengan
tanaman yang beragam. Untuk itu, kategori jarang. Populasi tanaman ini
telah dicoba perbanyakan vegetatif termasuk besar, namun tersebar
secara in vitro dengan eksplan yang secara lokal atau daerah,
berasal dari pohon induk yang penyebarannya tidak banyak dijumpai
unggul. Hasil penelitian awal serta mengalami erosi berat.
menunjukkan adanya masalah Tanaman pulai merupakan tanaman
penguningan daun yang terjadi berkayu dan tingginya dapat
sangat cepat. Menurut Mariska et al. mencapai 25 m.

Tehnik Pembenihan Tanaman 323


Perbanyakan tanaman secara tidak ditemukan adanya masalah
konvensional belum banyak oksidasi fenol. Media dasar WPM
dilakukan dan keberhasilannya masih konsentrasi total ionnya lebih rendah
rendah. Untuk mendukung upaya daripada MS, kecuali untuk ion sulfat.
pengembangannya dilakukan Walaupun pada media WPM ½ tidak
perbanyakan vegetatif melalui kultur ada masalah pencoklatan, namun
jaringan. Tanaman pulai mempunyai inisiasi tunasnya lebih lama
daya meristematis yang sangat dibandingkan WPM. Untuk
rendah. Setelah biakan mengalami mengurangi masalah pencoklatan,
periode kultur in vitro yang relatif maka pada penelitian selanjutnya
lama, daya meristematis tanaman digunakan media cair dengan media
meningkat. dasar WPM (Tabel 4).
Tunas paling banyak diperoleh
3) Cengkeh (Eugenia dari media WPM + BA 10 mg/l + NAA
caryophyllus) 1 mg/l. Namun setelah 7 minggu,
tunas yang terbentuk tidak
Cengkeh merupakan salah satu memanjang. Untuk itu, tambahan
tanaman industri dan umumnya paling banyak (0,31 cm) diperoleh
diperbanyak dengan biji. Namun dari media awal WPM + BA 5 mg/l +
perbanyakan secara generatif dapat NAA 0,50 mg/l. Perakaran dapat
menyebabkan terjadinya segregasi dilakukan secara in vitro dengan
genetik. Untuk mempercepat menumbuhkan tunas in vitro di rumah
pengembangan pohon induk unggul kaca dengan kelembapan yang tinggi
yang jumlahnya terbatas, digunakan dan pemberian intermittent mist
teknologi kultur jaringan. Masalah system setiap 3 jam pada siang hari.
utama yang dihadapi pada cengkeh
adalah tingkat oksidasi fenol yang 4) Pepaya (Carica papaya L.)
sangat tinggi dan sistem regenerasi
pembentukan tunas yang lambat. Pepaya merupakan salah satu
Masalah pencoklatan dicoba tanaman yang mempunyai nilai
diatasi dengan cara perendaman ekonomis tinggi dan merupakan
eskplan dalam DIECA 6 g/l selama 1 komoditas ekspor nonmigas.
jam. Setelah perendaman eksplan Komoditas tersebut diekspor ke pasar
ditanam pada media MS (1,1/2) dan yang cukup terbuka, yaitu Singapura,
WPM (1,1/2) yang dilengkapi BA (0, Australia, Jerman, dan Perancis (Biro
3, 5, dan 10 mg/l). Masalah oksidasi Pusat Statistik, 1992). Di samping
fenol akan semakin meningkat buahnya kaya akan vitamin dan
dengan kandungan potasium yang mineral, pepaya mempunyai banyak
tinggi seperti pada media dasar MS. kegunaan lain. Untuk meningkatkan
Dinyatakan pula bahwa asam fenol kualitas buah pepaya telah dilakukan
teroksidasi tergantung pada potensi persilangan antara pepaya Bangkok
reduksi oksidasi dari media. Pada dengan pepaya Hawai. Dari hasil
media WPM terutama dengan persilangan diperoleh buah pepaya
kandungan makronya yang yang berbentuk bulat, agak kecil,
diencerkan sampai setengahnya buah daging tebal, warna kuning

324
kemerahan, wangi, dan manis. langka. Untuk menyelamatkannya
Perbanyakan melalui biji hanya telah dilakukan antara lain melalui
menghasilkan buah yang baik kurang kultur in vitro. Pelestarian secara in
dari 2%. Perbanyakan vegetatif vitro potensial bila dilakukan pada
dilakukan melalui kultur jaringan tanaman yang selalu diperbanyak
untuk mempertahankan kualitas buah secara vegetatif atau tanaman yang
yang baik. Secara konvensional, viabilitas benihnya sangat singkat.
perbanyakan vegetatif sulit dilakukan Sebelum dilakukan pelestarian
terutama bila diarahkan untuk secara in vitro maka perlu dikuasai
mempercepat pengembangan terlebih da-hulu sistem
varietas unggul baru dalam skala regenerasinya.
luas. Hasil penelitian awal, dari mata Bila metode regenerasi sudah
tunas terminal yang ditumbuhkan dikuasai maka tanaman dalam botol
pada berbagai formulasi media (lebih dapat cepat diperbanyak apabila
dari 150 formulasi), umumnya tunas dibutuhkan. Dari penelitian Gati dan
tumbuh rosette (menggerombol) dan Mariska (1992) menunjukkan bahwa
daun pendek-pendek, mengkalus perlakuan kombinasi BA 3 mg/l
pada pangkal tunasnya, tunas tidak dengan NAA 0,10 mg/l memberikan
dapat memanjang serta daunnya hasil yang lebih baik dibandingkan
cepat menguning kemudian gugur dengan perlakuan tunggal. Antara
dengan cepat. Gejala tersebut terjadi kedua zat pengatur tumbuh tersebut
secara cepat (2−3 minggu setelah terjadi aktivitas sinergisme dalam
tanam) terutama pada biakan yang mema-cu pertumbuhan jaringan. Zat
dikulturkan pada media Anderson pengatur tumbuh BA lebih efektif
dan WPM. Pada media MS gejala dibandingkan kinetin. Namun
penguningan daun dan tunas terjadi demikian pada media dengan kinetin
lebih lama yaitu 6−8 minggu setelah 1 mg/ l + NAA 0,10 mg/l dapat
tanam. Kalus lebih banyak terbentuk terbentuk akar. Persentase
terutama pada media DKW yang perakaran paling banyak berasal dari
diberi 2-IP kemudian BA. Setelah media MS + kinetin 1 mg/l + NAA 0
dicoba formulasi media baru yang mg/l. Berbeda dengan tanaman
mengandung selain zat pengatur jambu mete (Mariska et al., 1998) dan
tumbuh konsentrasi rendah diberikan cengkeh (Mariska et al., 1991), pada
pula asam amino, komponen organik tanaman pulasari, daya
lainnya dan modifikasi garam mineral regenerasinya lebih mudah baik pada
tertentu, maka tunas dapat tumbuh tahap pertunasan maupun perakaran.
memanjang dan daun tetap hijau.
Untuk perakaran, tunas in vitro yang 6) Rami (Boehmeria nivea Gaud.)
panjangnya mencapai 3−5 cm dapat
diakarkan secara in vivo di rumah Pada saat ini banyak kalangan
kaca. swasta yang akan mengembangkan
usaha di bidang pertanian dalam
5) Pulasari (Alyxia stellata) skala luas, antara lain tanaman serat
Pulasari termasuk salah satu rami. Untuk memenuhi kebutuhan
tanaman obat yang dikategorikan bibit rami dalam jumlah yang sangat

Tehnik Pembenihan Tanaman 325


banyak dapat dimanfaatkan teknologi sintetis (artificial seed). Pada program
kultur jaringan. Gati et al. (1991) perbaikan tanaman, melalui DNA
telah mendapatkan metode rekombinan, penggunaan struktur
perbanyakan cepat tanaman rami. embriosomatik lebih disukai karena
Penggunaan BA 0,50 mg/l dapat berasal dari satu sel. Demikian
menghasilkan tunas yang lebih pula untuk penyimpanan benih dalam
banyak daripada perlakuan lainnya. jangka pendek dan panjang, embrio
Namun tunas menunjukkan gejala somatik dianggap sebagai bahan
vitrifikasi, yang dapat menurunkan tanaman yang ideal untuk disimpan
keberhasilan dalam tahap mengingat strukturnya yang bipolar,
aklimatisasi. sehingga selalu siap diregenerasi
Untuk itu dicoba formulasi lain membentuk langsung benih somatik
yaitu kombinasi BA dengan 2-IP, (Mariska, 1996).
dengan formulasi tersebut biakan Dari berbagai formulasi media
tumbuh lebih tegar, daun lebih hijau yang diuji, persentase keberhasilan
dan lebih lebar. Hartman dan Kester pembentukan embriosomatik paling
(1983) menyatakan bahwa penggu- tinggi berasal dari media MS + 2,40-D
naan zat pengatur tumbuh dari 2 mg/l + BA 0,20 mg/l + ABA 2 mg/l +
golongan yang sama pada waktu KCl 22,36 mg/l. Penambahan KCl ke
yang bersamaan pada sebagian dalam media dapat meningkatkan
tanaman nyata lebih baik keberhasilan, di samping itu pada
dibandingkan perlakuan tunggal. media yang sama struktur
embriosomatik globular dapat
7) Jati (Tectona grandis) berkembang membentuk struktur
torpedo. Struktur tersebut siap untuk
Jati merupakan salah satu dikecambahkan pada media baru.
komoditas kayu yang berharga di Tanpa KCl, struktur globular tidak
daerah tropis. Kebutuhan kayu jati mampu membentuk struktur yang
semakin meningkat setiap tahunnya, bipolar. Pada formulasi media lain
sehingga berbagai negara produsen, eksplan, jaringan daun muda dari
di antaranya Indonesia berusaha biakan in vitro di samping membentuk
mengembangkan tanaman jati dalam struktur globular, juga membentuk
skala luas. Untuk mendukung kalus yang tumbuh dengan cepat.
program tersebut dicoba Di samping itu embriosomatik yang
perbanyakan secara in vitro melalui terbentuk cenderung mengkalus
jalur embriogenesis somatik. Melalui kembali bila tidak di subkultur pada
cara tersebut, biji unggul hasil media lain. Percobaan ini masih
persilangan terkendali dapat memerlukan waktu lama untuk
diperbanyak secara cepat dari sel mengetahui metode yang diperoleh
somatik, sehingga bibit dapat dapat diulang serta mendapatkan
diproduksi dengan jumlah yang tidak struktur embriosomatik yang dapat
terbatas. Di masa mendatang dikecambahkan membentuk benih
embriosomatik pada tanaman somatik. Faktor pertunasan pada
tahunan berkayu, banyak menarik tanaman tahunan (terutama tahunan
perhatian untuk produksi benih berkayu) relatif masih rendah. Tunas

326
harus selalu di subkultur untuk perakaran dapat dilakukan secara in
memacu jaringan bersifat juvenil. vivo di rumah kaca dengan
Pada beberapa tanaman tahunan mempertahankan kelembaban yang
berkayu, media dasar WPM atau relatif tinggi atau dengan pemberian
Jordan memberikan hasil yang lebih intermittent mist system.
baik dibandingkan MS. Untuk

Tehnik Pembenihan Tanaman 327


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 8. siswa telah mampu menguasai kompetensi-


kompetensi berikut:

1. Bioteknologi tanaman
2. Struktur dan organisasi bahan genetic tanaman
3. Teknik kultur in-vitro
4. Rekayasa genetika pada tanaman tingkat tinggi

Bioteknologi tanaman Struktur dan organisasi bahan genetic


tanaman

Bioteknologi tanaman yang telah


berhasil dilakukan adalah tanaman DNA
transgenic yang toleran terhadap RNA
stress lingkungan seperti tembakau DNA sebagai bahan genetik
yang toleran terhadap kadar garam
yang tinggi. Herbisida dan tahan
OPT.
Teknik kultur in-vitro Rekayasa genetika pada tanaman
tingkat tinggi

Teknik kultur in vitro banyak


digunakan untuk pengadaan bibit Keberhasilan rekayasa genetika pada
berbagai tanaman. tanaman tingkat tinggi:
Kultur jaringan tanaman kopi, hias, jambu
Komponen utama kultur in vitro mete, pulai, cengkeh, papaya, pulasari
adalah bahan awal, media yang Rami dan jati.
sesuai , pembentukan tunas dan
akar. Aklimatisasi dan penanaman
pada media tanah .

SOAL:
1. Jelaskan tentang materi genetic yang kamu ketahui.
2. Mengapa bidang bioteknologi penting untuk dikembangkan pada sector
pertanian.

TUGAS:
1. Lakukan identifikasi pada bahan pangan yang sering saudara temui yang
berasal dari hasil bioteknologi.
2. Lakukan diskusi kelompok, apakah sekolah saudara memunkinkan untuk
mengembangkan bidang bioteknologi, mengapa demikian.

328
BAB 9. KULTUR JARINGAN

Sebelum tahun 1980-an, bergenerasi menjadi tanaman


mungkin terasa aneh mendengar lengkap. Prinsip utama dari teknik
berita bibit tanaman yang dihasilkan kultur jaringan adalah perbayakan
dari potongan daun. Waktu itu, tanaman dengan menggunakan
berita tersebut telah bagian vegetatif tanaman
menggemparkan khalayak ramai menggunakan media buatan yang
dan dianggap tidak masuk akal. dilakukan di tempat steril.
Bahkan orang menganggap berita Metode kultur jaringan
itu sangat bertentangan dengan dikembangkan untuk membantu
kebiasaan yang dilihat orang pada memperbanyak tanaman,
umumnya. Namun, seiring dengan khususnya untuk tanaman yang
perkem-bangan zaman serta ilmu sulit dikembangbiakkan secara
pengetahuan dan teknologi, generatif. Bibit yang dihasilkan dari
khususnya bioteknologi, kejadian di kultur jaringan mempunyai
atas tidak menjadi aneh dan dapat beberapa keunggulan, antara lain:
diterima oleh akal. Secara ringkas, mempunyai sifat yang identik
cara tersebut dapat dilakukan dengan induknya, dapat
dengan menanam bagian tanaman diperbanyak dalam jumlah yang
di tempat yang cocok dan diberi besar sehingga tidak terlalu
perlakuan-perlakuan khusus, membutuhkan tempat yang luas,
selanjutnya dalam waktu tertentu mampu menghasilkan bibit dengan
dapat tumbuh menjadi tanaman jumlah besar dalam waktu yang
normal seperti tanaman di kebun. singkat, kesehatan dan mutu bibit
Cara ini lebih dikenal sebagai lebih terjamin, kecepatan tumbuh
kultur jaringan. bibit lebih cepat dibandingkan
Kultur jaringan merupakan dengan perbanyakan
salah satu cara perbanyakan konvensional.
tanaman secara vegetatif. Kultur Tahapan yang dilakukan dalam
jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan
perbanyakan tanaman dengan cara teknik kultur jaringan adalah:
mengisolasi bagian tanaman se-  Penyiapan fasilitas laboratorium
perti daun, mata tunas, serta  Penyiapan alat dan bahan
menumbuhkan bagian-bagian  Pembuatan media
tersebut dalam media buatan  Inisiasi
secara aseptik yang kaya nutrisi  Sterilisasi
dan zat pengatur tumbuh dalam  Multiplikasi
wadah tertutup yang tembus  Pengakaran
cahaya sehingga bagian tanaman  Aklimatisasi
dapat memperbanyak diri dan

Tehnik pembenihan Tanaman 329


Dalam pengembangan usaha atau botol-botol kaca. Media yang
kultur jaringan, fasilitas digunakan juga harus disterilkan
laboratorium mutlak diperlukan. dengan cara memanaskannya
Laboratorium dapat disediakan dengan autoklaf.
mulai dari laboratorium yang Inisiasi adalah pengambilan
sederhana sesuai dengan kriteria eksplan dari bagian tanaman yang
yang ditentukan, yaitu dapat akan dikulturkan. Bagian tanaman
digunakan sebagai tempat kegiatan yang sering digunakan untuk
yang bersifat aseptik (bebas kegiatan kultur jaringan adalah
mikroba/ steril), terdapat sumber air tunas.
dan mempunyai ruangan-ruangan Sterilisasi adalah bahwa sega-
yang diperlukan. la kegiatan dalam kultur jaringan
Sama dengan pengembangan harus dilakukan di tempat yang
bidang pertanian yang lainnya, steril, yaitu di laminar flow dan
kegiatan kultur jaringan menggunakan alat-alat yang juga
memerlukan alat dan bahan. Alat- steril. Sterilisasi juga dilakukan
alat kultur jaringan yang minimal terhadap peralatan, yaitu
harus disediakan adalah laminar air menggunakan etanol yang
flow cabinet, autoclave, dissecting disemprotkan secara merata pada
set, dan glass ware (alat-alat peralatan yang digunakan. Teknisi
gelas). Bahan-bahan yang yang melakukan kultur jaringan
diperlukan adalah bahan kimia juga harus steril.
untuk nutrisi tanaman, hormon- Multiplikasi adalah kegiatan
hormon pertumbuhan dan bahan- memperbanyak calon tanaman
bahan untuk kegiatan sterilisasi. dengan menanam eksplan pada
Media merupakan faktor media. Kegiatan ini dilakukan di
penentu dalam perbanyakan laminar flow untuk menghindari
dengan kultur jaringan. Komposisi adanya kontaminasi yang
media yang digunakan tergantung menyebabkan gagalnya
dengan jenis tanaman yang akan pertumbuhan eksplan. Tabung
diperbanyak. Media yang reaksi yang telah ditanami ekplan
digunakan biasanya terdiri dari diletakkan pada rak-rak dan
garam mineral, vitamin, dan ditempatkan di tempat yang steril
hormon. Selain itu, diperlukan juga dengan suhu kamar.
bahan tambahan seperti agar, gula, Pengakaran adalah fase di
dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh mana eksplan akan menunjukkan
(hormon) yang ditambahkan juga adanya pertumbuhan akar yang
bervariasi, baik jenisnya maupun menandai bahwa proses kultur
jumlahnya, tergantung dengan jaringan yang dilakukan mulai
tujuan dari kultur jaringan yang berjalan dengan baik. Pengamatan
dilakukan. Media yang sudah jadi dilakukan setiap hari untuk melihat
ditempatkan pada tabung reaksi pertumbuhan dan perkembangan

330
akar serta untuk melihat adanya dengan cara yang sama dengan
kontaminasi oleh bakteri ataupun pemeliharaan bibit generatif.
jamur. Eksplan yang terkontaminasi Keunggulan inilah yang
akan menunjukkan gejala seperti menarik bagi produsen bibit untuk
berwarna putih atau biru mulai mengembangkan usaha
(disebabkan jamur) atau busuk kultur jaringan ini. Saat ini sudah
(disebabkan bakteri). terdapat beberapa tanaman
Aklimatisasi adalah kegiatan kehutanan yang dikembang-
memindahkan eksplan keluar dari biakkan dengan teknik kultur
ruangan aseptic ke bedeng. jaringan, antara lain adalah: jati,
Pemindahan dilakukan secara hati- sengon, akasia, dll.
hati dan bertahap, yaitu dengan Bibit hasil kultur jaringan yang
memberikan sungkup. Sungkup ditanam di beberapa areal
digunakan untuk melindungi bibit menunjukkan pertumbuhan yang
dari udara luar dan serangan hama baik, bahkan jati hasil kultur
penyakit karena bibit hasil kultur jaringan yang sering disebut
jaringan sangat rentan terhadap dengan jati emas dapat dipanen
serangan hama penyakit dan udara dalam jangka waktu yang relatif
luar. Setelah bibit mampu lebih pendek dibandingkan dengan
beradaptasi dengan lingkungan tanaman jati yang berasal dari
barunya maka secara bertahap benih generatif, terlepas dari
sungkup dilepaskan dan kualitas kayunya yang belum teruji
pemeliharaan bibit dilakukan di Indonesia.

Biji Anggrek
Plantlet

Tanaman
Dewasa

Bibit dalam
Botol

Bibit Siap
Tanam

Bibit Aklimatisasi

Gambar 9.1.
Proses produksi benih dan tanaman anggrek dengan cara kultur jaringan

Tehnik pembenihan Tanaman 331


Hal ini sangat menguntungkan lambat perkembangannya adalah karena
pengusaha karena akan memperoleh hasil adanya persepsi bahwa diperlukan
yang lebih cepat. Selain itu, dengan investasi yang ’sangat mahal’ untuk
adanya pertumbuhan tanaman yang lebih membangun sebuah lab kultur jaringan,
cepat maka lahan-lahan yang kosong dan hanya cocok atau ‘feasible’ untuk
dapat dipercepat dihijaukan kembali. perusahaan.
Indonesia memiliki keaneka-ragaman
Keuntungan pemanfaatan kultur hayati yang luar biasa, salah satunya
jaringan adalah anggrek, diperkirakan sekitar 5000
 Pengadaan bibit tidak tergantung jenis anggrek spesies tersebar di hutan
musim wilayah Indonesia. Potensi ini sangat
 Bibit dapat diproduksi dalam jumlah berharga bagi pengembang dan pecinta
banyak dengan waktu yang relatif anggrek di Indonesia, khususnya potensi
lebih cepat (dari satu mata tunas yang genetis untuk menghasilkan anggrek
sudah respon dalam 1 tahun dapat silangan yang memiliki nilai komersial
dihasilkan minimal 10.000 tinggi. Potensi tersebut akan menjadi tidak
planlet/bibit) berarti manakala penebangan hutan dan
 Bibit yang dihasilkan seragam eksploitasi besar-besaran terjadi hutan
 Bibit yang dihasilkan bebas penyakit kita, belum lagi pencurian terang-terangan
(menggunakan organ tertentu) ataupun “terselubung” dengan dalih
 Biaya pengangkutan bibit relatif lebih kerjasama dan sumbangan penelitian baik
murah dan mudah oleh masyarakat kita maupun orang asing.
 Dalam proses pembibitan bebas dari Sementara itu hanya sebagian kecil
gangguan hama, penyakit, dan pihak yang mampu melakukan
deraan lingkungan lainnya. pengembangan dan pemanfaatan anggrek
spesies, khususnya yang berkaitan
Kultur jaringan adalah serangkaian dengan teknologi kultur jaringan. Tidak
kegiatan yang dilakukan untuk membuat dipungkiri bahwa metode terbaik hingga
bagian tanaman (akar, tunas, jaringan saat ini dalam pelestarian dan
tumbuh tanaman) tumbuh menjadi perbanyakan anggrek adalah dengan
tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro kultur jaringan, karena melalui kuljar
(didalam gelas). Keuntungan dari kultur banyak hal yang bisa dilakukan
jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dibandingkan dengan metode
dan tanaman yang diperbanyak dengan konvensional.
kultur jaringan mempunyai sifat sama atau Secara prinsip, lab kultur jaringan
seragam dengan induknya. Contoh dapat disederhanakan dengan melakukan
tanaman yang sudah lazim diperbanyak modifikasi peralatan dan bahan yang
secara kultur jaringan adalah tanaman digunakan, sehingga sangat
anggrek. dimungkinkan kultur jaringan seperti
Perkembangan kultur jaringan di ‘home industri’. Hal ini dapat dilihat pada
Indonesia terasa sangat lambat, bahkan kelompok petani ‘pengkultur biji anggrek’
hampir dikatakan jalan di tempat jika di Malang yang telah sedemikian banyak.
dibandingkan dengan negara-negara Beberapa gambaran dan potensi yang
lainnya, tidaklah heran jika impor bibit bisa dimunculkan dalam kultur jaringan
anggrek dalam bentuk ‘flask’ sempat diantaranya adalah :
membanjiri nursery-nursery anggrek di  Kultur meristem, dapat
negara kita. Selain kesenjangan teknologi menghasilkan anggrek yang bebas
di lini akademisi, lembaga penelitian, virus, sehingga sangat tepat
publik dan pecinta anggrek, salah satu digunakan pada tanaman anggrek
penyebab teknologi ini menjadi sangat

332
spesies langka yang telah terinfeksi jumlah banyak dan seragam,
oleh hama penyakit, termasuk virus. khususnya untuk jenis anggrek bunga
 Kultur anther, bisa menghasilkan potong. Sebagian penganggrek telah
anggrek dengan genetik haploid (1n), mampu melakukan tekhnik ini.
sehingga bentuknya lebih kecil jika  Mutasi, secara alami mutasi sangat
dibandingkan dengan anggrek diploid sulit terjadi. Beberapa literatur
(2n). Dengan demikian sangat peluangnya 1:100 000 000. Dengan
dimungkinkan untuk menghasilkan memberikan induksi tertentu melalui
tanaman anggrek mini, selain itu kultur jaringan hal tersebut lebih
dengan kultur anther berpeluang mudah untuk diatur. Tanaman yang
memunculkan sifat resesif unggul mengalami mutasi permanen
yang pada kondisi normal tidak akan biasanya memiliki nilai ekonomis yang
muncul karena tertutup oleh yang sangat tinggi
dominan  Bank plasma, dengan meminimalkan
 Dengan tekhnik poliploid pertumbuhan secara ‘in-vitro’ kita bisa
dimungkinkan untuk mendapatkan mengoleksi tanaman anggrek langka
tanaman anggrek ‘giant’ atau besar. tanpa harus memiliki lahan yang luas
Tekhnik ini salah satunya dengan dan perawatan intensif. Baik untuk
memberikan induksi bahan kimia spesies langka Indonesia maupun
yang bersifat menghambat dari luar negeri untuk menjaga
(cholchicine) keaslian genetis yang sangat penting
 Kloning, tekhnik ini memungkinkan dalam proses pemuliaan anggrek.
untuk dihasilkan anggrek dengan

Gambar 9.2
Contoh skema laboratorium kultur jaringan

Tehnik pembenihan Tanaman 333


Gambar 9.3
Situasi bagian dalam laboratorium kultur jaringan dan rumah kaca sebagai fasilitas pendukung laboratorium
kultur jarinagan

9.1 Fasilitas Laboratorium Kultur perlu disediakan adalah: laminar air flow,
Jaringan pinset, pisau, rak kultur, AC, hot plate +
stirer, pH meter, oven, dan kulkas.
a. Persyaratan Lokasi Pada gambar 9.4. terlihat adanya air
Laboratorium kultur jaringan flow cabinet yang berfungsi sebagai
hendaknya jauh dari sumber polusi, dekat tempat inokulasi ekspan pada media
dengan sumber tenaga listrik dan air. tanam. Langkah kerja penggunaan air
Untuk menghemat tenaga listrik, ada flow cabinet adalah sebagai berikut:
baiknya bila laboratorium kultur jaringan  Satu malam sebelum lat
ditempatkan di daerah tinggi, agar suhu digunakan, nyalakan lampu
ruangan tetap rendah. UV untuk menstrerilkan
bagian dalam air flow
b. Kapasitas Labotarium cabinet , dan menimalkan
Ukuran laboratorium tergantung pada kontaminasi yang
jumlah bibit yang akan diproduksi. Untuk disebabkan olek mikroba.
ukuran laboratorium sekitar 250 m2, bibit  Pagi hari, lampu UV
yang dapat diproduksi tiap tahun sekitar dimatikan (jangan lupa
400–500.000 planlet/bibit, yang dapat mematikan lampu UV ,
memenuhi pertanaman seluas 500–800 apabila lampu UV menyala
ha. Dalam suatu laboratorium minimal pada saat bekerja maka
terdapat 5 ruangan terpisah, yaitu gudang operator dalam kondisi
(ruang) untuk penyimpanan bahan, ruang berbahaya karena dapat
pembuatan media, ruang tanam, ruang terkontaminasi radiasi UV
inkubasi (untuk pertunasan dan yang dapat mengakibatkan
pembentukan plantlet/bibit tanaman) dan iritasi kulit dan selaput mata
rumah kaca. serta gangguan reproduksi.
 Setelah lampu UV dimatikan,
9.2 Peralatan dan Bahan Kimia bagian dalam laminar
didesinfeksi dengan alkohol
a. Peralatan, bahan serta 70% dan laminar siap
pemeliharaan alat. digunakan.

Untuk memproduksi bibit melalui Bahan- bahan kimia yang dibutuhkan


kultur jaringan peralatan minimal yang untuk kegiatan kultur jaringan adalah

334
garam hara makrodan mikro, vitamin, zat harus dilakukan secar melekat sehingga
pengatur tumbuh, asam amino, alkohol, semua operator alat mempunyai instruksi
clorox. kerja alat yang bersangkutan dan
umumnya sudah ada pada setiap
pembelian alat. Monitoring pemeliharaan
umumnya dilakukan secar peiodik
misalnya setiap bulan. Tindak lanjut dari
pemeliharaan selalu dilakukan apabila
terdapat alat dan mesin pembenihan yang
rusak dan harus diperbaiki. Untuk
melaksanakan proses pemeliharaan alat
da mesin pembenihan biasanya
diupayakan budget pemeliharaan 5-10%
Gambar 9.4
Berbagai peralatan kultur jaringan: Air flow cabinet.
dari aset perusahaan.
saringan, autoclave, Dissecting set dan nutrisi
tanaman dan Mikroskop (searah jarum jam) b. Sumber eksplan.

Eksplan berupa mata tunas, diambil


dari pohon induk yang fisiknya sehat.
Tunas tersebut selanjutnya disterilkan
dengan alkohol 70%, HgCl2, 0,2%, dan
Clorox 30%.

9.3 Media Tanaman

Keberhasilan dalam penggunaan


metode kultur jaringan, sangat bergantung
Gambar 9.5 pada media yang digunakan. Media kultur
Salah satu contoh pohon induk bunga krisan
jaringan tanaman menyediakan tidak
dengan keunggulan bunga lebih tahan dan warna
bunga lebih beragam hanya unsur hara-unsur hara makro dan
Semua peralatan dan mesin-mesin mikro, tetapi juga karbohidrat yang pada
yang digunakan dalam kultur jaringan umumnya berupa gula untuk
harus selalu dipehara secara rutin. menggantikan karbon yang biasanya
Pemeliharaan alat dan mesin kultur didapat dari atmosphere melalui
jaringan pada prinsipnya sama dengan fotosintesis. Hasil yang lebih baik akan
pemeliharaab tanaman yang terdapat dapat kita jangkau/peroleh, bila ke dalam
pada BAB 3. Pada umumnya media tersebut ditambahkan vitamin-
pemeliharaan alat terdiri dari perencanaan vitamin, amino acid, dan zat
pemeliharaan, pelaksanaan pengatur tumbuh. Walaupun sudah
pemeliharaan,monitoring pemeliharaan diusahakan untuk menghindarkan
peralatan dan tindak lanjut pemeliharaan penggunaan komponen-komponen yang
peralatan. tidak jelas (komponennya) seperti juice,
yeast ectracts dan casein hydrolysate,
Contoh perencanaan pemeliharaan tetapi kadang-kadang kita bisa
pada perabot gelas (glassware) selalu memperoleh hasil yang lebih tinggi
langsung dibersihkan sesegera mungkin dengan penambahan tersebut. Sebagai
setelah pemakaian. Pemeliharaan mesin- contoh, air kelapa masih sering digunakan
mesin besar seperti genset pada di laboratorium-laboratorium penelitian,
umumnya direncanakan setiap tiga –enem sedangkan pisang masih merupakan
bulan sekali. Monitoring pemeliharaan

Tehnik pembenihan Tanaman 335


komponen tambahan yang sangat popular
pada media anggrek.

Gambar 9.6 Siklus kultur jaringan

Media kultur tersusun dari beberapa Pada awalnya, unsur-unsur makro


atau seluruh komponen berikut: pada media kultur jaringan tanaman
 Hara makro yang digunakan pada dibuat berdasarkan larutan untuk
semua media. hidroponik. Unsur-unsur hara yang
 Hara mikro hampir selalu digunakan. dibutuhkan tanaman di lapangan
Ada beberapa komposisi media yang merupakan kebutuhan pokok yang
hanya menggunakan best atau besi- disediakan dalam media. Unsur-unsur
kelat. hara diberikan dalam bentuk garam-garam
 Vitamin-vitamin, umumnya anorganik. Komposisi media dan
ditambahkan dalam jumlah yang perkembangannya didasarkan pada
bervariasi. pendekatan masing-masing peneliti.
 Gula, merupakan keharusan, kecuali Dalam periode tahun 1930-1940, formulasi
untuk tujuan yang sangat khusus. media terutama ditujukan untuk
 Asam amino dan N organik. menumbuhkan akar. Pada masa itu,
 Persenyawaan-persenyawaan diperoleh suatu hasil yang menyatakan
kompleks alamiah seperti: air kelapa, bahwa larutan garam-garam makro
ekstrak ragi (yeast extract), juice dengan konsentrasi rendah, lebih balk
tomat, ekstrak kentang, dan daripada media dengan konsentrasi tinggi.
sebagainya. Penemuan ini banyak diterapkan untuk
 Buffer, terutama buffer organik. tujuan menginduksi pembentukan akar
 Arang aktif. Sering dipergunakan pada pucuk-pucuk yang diperoleh melalui
untuk menstimulir pertumbuhan akar. kultur in vitro. Media yang paling sering
 Zat pengatur tumbuh: terutama auksin digunakan untuk induksi adalah media
dan sitokinin. Zat pengatur tumbuh White. Kultur kalus berhasil
merupakan komponen yang sangat dikembangkan pada tahun 1937. Kultur
penting dalam media kultur jaringan. kalus tersebut, juga ditumbuhkan pada
Tetapi jenis dan konsentrasinya media dengan konsentrasi garam-garam
sangat tergantung pada jenis yang rendah seperti dalam kultur akar.
tanaman dan tujuan kulturnya. Nobecourt misalnya, pada tahun 1937,
 Bahan pemadat. Untuk membuat menggunakan setengah konsentrasi dari
media padat, bisanya digunakan agar. larutan Knop yang biasa digunakan untuk
hidroponik, untuk menumbuhkan kalus
a. Unsur Hara dalam Media wortelnya (George & Sherrington, 1984).
Percobaan yang sangat penting yang
1) Unsur makro dalam media kultur dilakukan oleh Hildebrant dan grupnya

336
pada tahun 1946, telah menbawa
perbaikan media untuk kultur jaringan
tumor tembakau dan bunga matahari.
Media Hildebrant dikembangkan dari
media White.
Terjadi pertumbuhan akar Tanaman sempurna hasil
Dalam kultur jaringan tumor bunga dan batang secara ekstensif proses transgenik baru telah

matahari, ditemukan bahwa unsur makro


pada individu tanaman baru berkembang dalam tabung
Gambar 9.7.
yang dibutuhkan kultur tersebut, lebih Proses produksi tanaman transgenik
tinggi dari pada yang dibutuhkan oleh
kultur tembakau. Level dari unsur P, Ca, Mg dan S pada
media untuk tumor matahari ini, ternyata
sama dengan media untuk jaringan normal
yang dikembangkan kemudian.
Konsentrasi NO3 dan K+ yang
digunakan memang lebih tinggi dari
media White, tetapi masih lebih rendah
Tanaman sumber eksplan Pemotongan daun dari tanaman
yang ditumbuhkan secara in-
daripada media-media lain yang umum
untuk kultur jaringan
vitro, dilakukan dalam laminar
flow cabinet
digunakan sekarang.
Perbaikan yang paling penting
adalah pengembangan komposisi unsur
makro yang universal, yang mendukung
pertumbuhan semua jaringan. Dalam
media ini ditambahkan amonium, dan
konsentrasi NO3 dan K+ ditingkatkan.
Media ini tidak saja menunjang
Menyediakan potongan daun
bahan transfeksi plasmid-bakteri
Simpan satu malam (fase
stasioner) kultur Agrobacterium
pertumbuhan kalus, tetapi juga
dilakukan dalam laminar flow
cabinet
tumifaciens mendukung pembentukan pucuk dan
embriogenesis pada banyak jenis
tanaman yang dikultur secara in vitro.
Tanaman lengkap di, lapangan dapat
tumbuh dengan baik dalam larutan yang
hanya mengandung N dari Nitrat. Tapi
pada tahun 1922, Knudson yang bekerja
Lempengan daun bersatu dengan
Serpihan daun dimasukkan media callus (CIM= callus
dalam suspensi
dengan anggrek menemukan bahwa
induction media) dalam kultur sel,
Agrobacterium tumifaciens dicirikan dengan adanya bakteri

penambahan 7.6 mM NH4 disamping 8.5


(berwarna putih) yang tumbuh
pada sisi daun

mM NO3 sangat baik untuk


perkecambahan dan pertumbuhan biji
anggrek. Banyak akhli kultur aringan
betpendapat bahwa Morel mungkin tidak
Produksi kalus pada lempeng
akan berhasil mengorbitkan metode kultur
daun eksplan. Bagian berwarna
hijau menunjukkan sel yang
Terjadi rangsangan tumbuhnya batang
pada daun eksplan, terjadi dalam
jaringan untuk tujuan komersial, bila NH4+
berhasil hidup dari agen
penyeleksi
kondisi adanya agen penyeleksi
tidak ditambahkan dalam medianya. NH4
ternyata dibutuhkan untuk perkembangan
protocorm.
Nitsch dapat dikatakan sebagai orang
pertama yang menggunakan NO3 dan K+
Bagian batang yang terbentuk
dengan kadar yang cukup tinggi didalam
Akar mulai tumbuh pada
mulai memasuki media akar media akar karena adanya percobaannya pada kultur jaringan
(RIM= root induction media agen seleksi
tanaman artichoke Jerusalem.
Penambahan amonium khlorida sebanyak

Tehnik pembenihan Tanaman 337


0.1 nM menghasilkan pertumbuhan 1.25 mM unsur makro lainnya, juga
jaringan yang menurun. Hereka dinaikkan sedikit.
mengambil kesimpulan, bahwa NH4+ tldak Walaupun unsur-unsur makro dalam
diperlukan dalam kultur jaringan. Tetapi media MS dibuat untuk kultur kalus
pada waktu yang: bersamaan, Prof. Skoog tembakau, tetapi komposisi MS ini pada
dan grupnya menunjukkan bahwa NH4 umumnya juga mendukung kultur jaringan
sangat menunjang pertumbuhan kalus tanaman lain. Dibandingkan
tembakau (Miller et al, 1956). dengan media-media lain, media MS
Wood & Braun (1961) yang meneliti paling banyak digunakan untuk berbagai
pertumbuhan sel dari jaringan normal tujuan kultur. Pada tahun-tahun sesudah
dibandingkan dengan jaringan tumor pada penemuan media MS, banyak
tanaman Venca rosea (Catharanthus dikembangkan media-media lain.
roseus), mendapatkan bukti-bukti tentang Berdasarkan media MS tersebut, antara
keuntungan penambahan amonium lain media:
kedalam media White yang sudah  Lin & Staba, menggunakan setengah
dimodifikasi. Konsentrasi NO3, K+, NH4+, dan komposisi unsur makro MS,
dan KH2PO4 yang diperoleh, hampir sama dengan modifikasi 9 mM amonium
dengan yang dikembangkan oleh Miller. nitrat yang seharusnya 10 mM bila
setengah dari komposisi MS.
Sedangkan KH2PO4 yang digunakan
0.5 mM, tidak 0.625 mM sebagai
setengah, dari MS. Larutan garam
makro Lin & Staba, kemudian diguna-
kan oleh Halperin dalam penelitian
embrio-genesis dari kultur jaringan
wortel. Media ini, juga digunakan oleh
Gambar 9.8 Bourgin & Nitsch (1967) serta Nitsch
Sumber explant dari daun, potongan explant dicuci
klorox, explant steril ditanaman dalam wadah kultur,
& Nitsch (1969) dalam penelitian
hasil kultur jaringan kultur anther.
 Durzan et al (1973) membuat
1. Media MS. modifikasi media MS untuk.
kultur suspensi sel White spruce
Penelitian perbaikan komposisi media dengan cara mengurangi konsentrasi
di laboratorium Skoog, dikulminasikan K+ dan NO3 , tetapi konsentrasi Ca+2
dalam publikasinya tentang kebutuhan nya ditingkatkan.
garam anorganik yang mendukung  Chaturvedi et al (1978) mengubah
pertumbuhan optimum pada kultur media MS untuk kultur pucuk
jaringan tembakau. Media baru yang Bougainvillea glabra dengan
sudah diperbaiki itu disebut media menurunkan konsentrasi NO3 , K+,
Murashige & Skoog yang biasa dituliskan Ca+2, Mg+2 dan SO4-3
sebagai media MS. Media MS
mengandung 40 mM N dalam bentuk NO3 Meskipun unsur-unsur makro MS
dan 29 mM dalam bentuk NH4 merupakan titik tolak pengenbangan
Kandungan N ini, lima kali lebih media-media lain, tetapi dalam kasus-
tinggi dari N total yang terdapat pada kasus tertentu, pemakaian konsentrasi
media Miller, 15 kali lebih tinggi dari me unsur-unsur makro yang lebih rendah dari
dia tembakau Hildebrant, dan 19 kali lebih pada konsentrasi yang terdapat pada
tinggi dari media White. Kalium juga media MS terbukti lebih baik. Telah
ditingkatkan sampai 20 mM, sedangkan ditunjukkan bahwa dalam media MS dapat
terjadi pengendapan parsenyawaan.

338
Pengendapan ini tidak terlihat dalam Media Schenk & Hildebrant
media padat, tetapi terlihat jelas pada merupakan media ylng juga cukup
media cair. Kebanyakan dari terkenal, diintroduksi untuk kultur kalus
persenyawaan yang mengendap adalah tanaman monokotil dan dikotil.
fosfat dan besi, kemudian dalam jumlah Konsentrasi ion-ion dalam komposisi
yang lebih sedikit adalah Ca, K, N, Zn dan media SH sangat mirip dengan komposisi
Mn. Yang paling sedikit adalah C, Mg, K, yang dibuat oleh Gamborg et al, dengan
Si, H, S, Ca dan Co. Setelah tujuh hari perbedaan kecil yaitu level Ca+2, Mg+2,
dibiarkan, maka kira-kira 50 % dari Fe dan dan PO4-3 yang lebih tinggi. Schenk &
13% dari PO4+ mengendap (Dalton et al, Hildebrant mempelajari pertumbuhan
1983). Pengendapan unsur-unsur tersebut jaringan dari 37 jenis tanaman dalam
mungkin tidak penting, karena unsur-unsur media mereka dan mendapatkan bahwa:
tersebut masih tersedia bagi jaringan 32% dari species yang dicobakan, tumbuh
tanaman dan pengaruh pengendapannya dengan sangat baik, 19% baik, 30%
belum diketahui. Untuk mengatasi sedang, 14% kurang baik, dan 5% buruk
pengendapan Fe, Dalton dan grupnya pertumbuhannya. Tetapi karena zat
menganjurkan supaya konsentrasi Fe tumbuh yang diberikan pada. tiap jenis
dikurangi sampai 1/3 dengan EDTA yang tanaman tersebut berbeda, maka hasil
tetap. yang dipublikasi pada tahun 1972 ini
sebenarnya sukar dipahami. Namun
b) Media B5 demikian, media SH ini; cukdp luas
Media B5 dikembangkan oleh penggunaannya, terutama untuk legume.
Gamborg dan grupnya pada tahun 1968
untuk kultur suspensi kedelai. Pada masa 3. Media WPM
ini media B5 juga digunakan untuk kultur- Media ini yang mempunyai
kultur lain. Media ini dikembangkan dari kepanjangan Woody Plant Medium
komposisi PRL-4, yang juga dikembangkan oleh Lloyd & Mc Cown
dikembangkan pada tahun 1968. Media ini pada tahun 1981, merupakan media
menggunakan konsentrasi HH4+ yang dengan konsentrasi ion yang rendah
rendah, karena konsentrasi yang lebih dari pada jaman sesudah penemuan media
2mM menghambat pertumbuhan sel MS. Media ini konsisten dengan media
kedelai. Fosfat yang berikan adalah 1 untuk tanaman berkayu yang
mM, Ca+2 antara 1-4 mM, sedangkan dikembangkan oleh akhli lain, tetapi sulfat
Mg+2 antara 0.5–3. yang digunakan lebih tinggi dari sulfat
pada media tanaman berkayu lain. Saat
ini WPM banyak digunakan untuk
perbanyakan tanaman hias berbentuk
perdu dan pohon-pohon.

2) Unsur mikro dalam kultur jaringan

Hara mikro: Fe, Mn, Zn, B, Cu Co,


dan Mo adalah komponen protein sel
tanaman yang panting dalam proses
metaholisme dan proses fisiologi lain.
Pentingnya Fe untuk tanaman telah
Gambar 9.9
Produksi benih vegetatif bawang (Alium sp.) secara diketahui sejak akhir abad yang lalu,
kultur jaringan sedangkan unsur-unsur lainnya barn
diketahui pada tahun antara 1914-1939.
2. Media SH Dalam kultur jaringanpun demikian pula.

Tehnik pembenihan Tanaman 339


Pada mulanya, unsur mikro juga beberapa species ternyata terdapat
diragukan. Pada tahun 1922, Knudson interaksi antara B dan auksin dalam
yang menambahkan Fe dan Mn dalam pengaturan pengakaran pada percobaan
media untuk perkecambahan anggrek, stek.
mendapatkan hasil yang sangat baik. Unsur Seng, Aluminium, dan Nikel,
Pada tahun antara 1934- 1939, Barthelot, tidak banyak dipeiajari efeknya terhadap
Gautheret, dan Nobecourt menganjurkan pertumbuhan kultur. Untuk Seng,
pemakaian Cu, Co, Ni, Ti dan Be dalam diketahui bahwa unsur ini dibutuhkan
media kultur. Pada tahun 1946, Hildebrant dalam sintesa tryptophan; sedangkan
dan kawan kawannya menentukan untuk Al dan Ni belum ada bukti- bukti
kebutuhan B, Mn, Zn dan Fe yang yang cukup yang menyatakan bahwa
optimum, untuk pertumbuhan kalus unsur-unsur tersebut terlibat dalam
tanaman tembakau dan bunga matahari. metabolisme penting dalam sel.
Mo diperkenalkan oleh Buerk Holder dan Unsur Al dan Ni jarang ditambahkan
Nicks pada tahun 1949. dalam formulasi media, hanya Heller dan
Percobaan Heller pada tahun 1953 beberapa peneliti lain yang
merupakan percobaan yang jelas menambahkan. Tetapi penambahan Al
membuktikan pentingnya unsur Fe, B, Mn, dan Ni tidak mempunyai pengaruh apa-
Zn, dan Cu Dalam kultur wortel yang apa. Iodine juga merupakan unsur yang
ditumbuhkan pada media Gautheret, tidak diketahui kontribusinya dalam kultur
Heller menemukan bahwa tanpa unsur- jaringan tanaman, tetapi 65% dari
unsur Fe dan sebagainya, kultur akan mati komposisi media yang dikembangkan,
setelah 3-5 kali disubkultur. Bila salah satu menambahkan unsur ini.
dari unsur makro N, P, K, Ca, Mg, dan S Penambahan ini dilakukan setelah
dihilangkan dari media, maka kultur akan White menyatakan bahwa iodine dapat
mati setelah disubkultur sebanyak 1-2 kali. memperbaiki pertumbuhan akar tomat
Hasil ini menunjukkan kepentingan relatif yang dikultur secara in vitro. Dalam media
unsur makro dan unsur mikro. Euwens yang dikembangkan pada tahun
Kultur akar juga dipergunakan untuk 1976 untuk kelapa, iodine yang
mempelajari keperluan hara mikro. Zn ditambahkan 0.05 mM; nilai ini 10 kali
sangat diperlukan untuk pertumbuhan lebih tinggi dari level yang terdapat dalam
akar tomat yang normal (Eltinge & Reed, komposisi MS.
1940 dalam George & Sherrington, 1984).
Sedangkan tanpa Cu, pertumbuhan b. Perkembangan Komposisi Vitamin
berhenti sama sekali seperti yang diulas
Glasstone, 1947 (George & Sherrington, Vitamin yang paling sering digunakan
1984). dalam media kultur jaringan tanaman,
Dalam kultur kotiledon selada tanpa adalah thiamine (vitamin B1), nicotinic acid
Mn, maka jumlah pucuk yang dihasilkan (niacin) dan pyridoxine (vitamin B6).
berkurang. Mn dalam level yang tinggi Thiamine merupakan vitamin yang
dapat merupakan kompensasi untuk Mo esensial dalam kultur tanaman.
dalam kultur akar tomat. Mn dapat Penambahan nicotinic acid ke dalam
menggantikan fungsi Mg dalam beberapa jaringan media, banyak dilakukan setelah
sistim enzime tertentu seperti yang Bonner dan Devirian pada tahun 1939
dibuktikan oleh Hewith pada tahun 1948. menyatakan bahwa persenyawaan
Kekurangan Boron mengurangi laju tersebut penting untuk kultur akar tomat,
pertumbuhan kultur sel tebu, bunga ercis dan lobak. Pada tahun yang sama
matahari, dan wortel. Sebaliknya peneliti Robbins dan Schmidt menemukan
konsentrasi lebih tinggi dari 2 mg/l, bahwa pyridoxin juga diperlukan dalam
bersifat meracun terhadap kultur. Dalam kultur akar tomat.

340
Myoinositol yang kadang-kadang juga Asam amino merupakan sumber N
disebut mesoinositol atau inositol, organik. Sumber N yang berbeda ini
bukanlah vitamin dalam kebutuhan memberikan pengaruh yang berbeda juga.
fisiologis hewan. Penambahan myoinositol Pada kultur sel sycamore, ditemukan
kedalam media, memperbaiki bahwa sel-sel menjadi panjang-panjang,
pertumbuhan dan morfogenesis. Oleh tetapi sel yang ditumbuhkan dalam media
karena itu sering dipandang sebagai dengan nitrat, tidak menunjukkan gejala
golongan vitamin untuk tanaman. Henurut yang demikian. Menurut Gamborg, dalam
George dan Sherrington, kemungkinan, media dengan komposisi garam
peranannya melalui keikutsertaannya anorganik yang tepat, penambahan
dalam lintasan biosintesa asam- campuran asam amino seperti yang
D-galakturonat yang menghasilkan vitamin terdapat dalam casein hidrolisat tidak
C dan pektin. Dan juga ada memberikan pengaruh yang nyata.
kemungkinan inkorporasinya dalam Dalam media B5 yang dikembangkan
fosfoinositida dan fosfatidil inositol yang oleh Gamborg dan grdpnya untuk
berperanan dalam pembelahan sel. pertumbuhan sel akar kedelai; tidak
Keuntungan penambahan myoinositol diperlukan penambahan bahan organik
pertama kali ditunjukkan oleh Jacoulot lain. Beberapa asam amino memang
dalam kultur kambium tanaman elm, bila dibuktikan mempunyai pengaruh positif
konsentrasi yang digunakan antara 20- terhadap pertumbuhan dan perkembang-
1000 mg/ml. Myoinositol kemudian an kultur. L-cysteine misalnya, mempunyai
dipergunakan dalam komposisi Wood & pengaruh mengurangi browning pada
Braun dan Hurashige & Skoog. Banyak kultur jaringan tebu, seperti yang
peneliti menemukan bahwa myoinositol dilaporkan.
mempengaruhi morfogenesis kultur, L-asparagine digunakan oleh Green
misainya dalam kultur Haworthia sp. dan Phillips (1974) untuk merangsang
Pembentukan pucuk dalam Haworthia sp. regenerasi dalam kultur jaringan jagung.
tergantung dari myo-inositol. Myoinositol Penambahan asparagin dan alanin
ditemukan dalam air kelapa, dan dalam merangsang pembentukan pucuk dalam
jumlah kecil didalam agar pasta. kultur Torenia.
Pantothenic acid juga ditemukan Glycine merupakan asam amino yang
mempunyai peranan penting dalam ditambahkan sejak tahun 1939, setelah
pertumbuhan beberapa jaringan tertentu, White menunjukkan bahwa dalama kultur
seperti Salix sp. Tetapi pantothenic acid tomat, penambahan Glycine lebih baik
tidak berdampak terhadap pertambahan daripada ekstrak ragi. Glycine merupakan
jaringan wortel yang mungkin sudah komposisi tetap dalam banyak formulasi
disintesa dalam jumlah yang cukup dalam media dan diberikan dengan konsentrasi 2
jaringannya. Vitamin E (tocopherol) .mg/1., Tapi Linsmaier dan Skoog pada
merupakan anti-oksidan dalam jaringan tahun 1965 menemukan bahwa glycine
manusia yang dapat merangsang sifat tidak memperbaiki pertumbuhan kalus
juvenil dalam fibroplast paru-paru. tembakau.
Penambahan dalam kultur jaringan Lysine dan threonine merupakan
tanaman pada konsentrasi 0.95 mM, asam amino yang harus digunakan secara
merangsang pembentukan kalus friable hati-hati, karena dapat menghambat
dalam kultur embrio jagung. Dalam kultur pertumbuhan walaupun pada konsentrasi
suspensi sel clover dan kedelai, yang rendah. Kedua asam amino tersebut
merangsang dispersi sel mempunyai efek cooperasi dalam
penghambatan. Sebaiknya tidak
c. Asam amino menambahkan keduanya bersamasama.
Ada beberapa asam amino saling

Tehnik pembenihan Tanaman 341


antagonis terhadap sesamanya, seperti persenyawaan-persenyawaan lain juga
phenyl-alanine dan tyrosine, L-leucine dan ditambahkan dalam kasus-kasus tertentu.
DL-valine, L-argine dan L-lysine.
1) Auksin.

d. Zat Pengatur Tumbuh Auksin digunakan secara luas dalam


kultur jaringan untuk pertumbuhan kalus,
Dalam kultur jaringan, dua golongan suspensi sel dan organ. Pemilihan jenis
zat pengatur tumbuh yang sangat penting auksin dan.konsentrasi, tergantung dari:
adalah sitokinin dan auksin. Zat pengatur  tipe petumbuhan yang dikehendaki
tumbuh ini mempengaruhi-pertumbuhan  level auksin endogen
dan morfogenesis dalam kultur sel,  Kemampuan jaringan mensintesa
jaringan, dan organ. lnteraksi dan auksin
perimbangan antara zat pengatur tumbuh  Golongan zat tumbuh lain yang
yang diberikan dalam media dan yang ditambahkan.
diproduksi oleh sel secara endogen,
menentukan arah perkembangan suatu Auksin alamiah adalah Indole Acetic Acid
kultur. Penambahan auksin atau sitokinin (IAA). Level auksin dalam eksplan
eksogen, mengubah level zat pengatur tergantung dari bagian tanaman yang
tumbuh endogen sel. Level zat pengatur diambil dan. jenis tanamannya. Selain itu
tumbuh endogen ini kemudian, juga dipengaruhi oleh musim dan umur
merupakan trigering factor untuk proses- tanaman. Dalam kultur in vitro ada sel-sel
proses yang tumbuh dan morfo-genesis. yang dapat tumbuh dan berkembang
Selain auksin dan sitokinin, giberelin dan tanpa auksin seperti sel-sel tumor. Sel-sel
ini disebut sel-sel yang habituated.

Jenis Nomor
Nama Produk Produk Fungsi dalam Kultur Jaringan
Hormon
Indole-3 -Acetic Acid Number
Auxins I 885 Pembentukan akar (konsentrasi tinggi)
Pembentukan batang (konsntrasi
Indole-3-Butyric Acid I538
rendah)
Indole-3-Butyric Acid, Potassium I530 Induksi somatik embrio
Salt N600 Pembelahan sel
α-Naphthaleneacetic Acid D299 Pembentukan dan pertumbuhan kalus
Menghambat tunas tambahan
2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid C213
(axillary)
p-Chlorophenoxyacetic acid P717 Menghambat perpanjangan akar
Picloram D159
Dicamba
Cytokinins 6-Benzylaminopurine B800 Meningkatkan pembentukan batang
6-γ,γ-Dimethylallylaminopurine D525 Menghambat pemebntukan akar
(2iP) K750 Memacu pembelahan sel
Kinetin T888 Memicu dan pertumbuhan inisiasi
Merangsang pertumbuhan dan
Thidiazuron (TDZ) C279
pemecahan tunas tambahan
N-(2-chloro-4-pyridyl)- Z125 Menghambat perpanjangan batang
N’Phenylurea Z899 Menghambat penuaan daun
Zeatin

342
Zeatin Riboside
Gibberellins Gibberellic Acid G500 Merangsang perpanjangan batang
Memecah dormansi,
perkembangan benih, embrio
dan tunas apikal
Menghambat kecepatan
pembentukan akar
Paclobutrazol dan ancymidol
menghambat sintesis gibberellin,
dengan demikian dihasilkan
batang yang pendek.
Abscisic Abscisic Acid A102 Merangsang pembentkan tuber
Acid Merangsang pematangan embrio
Memicu awal dormansi
Polyamines Putrescine P733 Memicu kecepatan pemebtukan akar
Spermidine S837 Memicu somatic embryogenesis
Memicu pemebntukan batang (shoot)

 4-Amino-3,5,6-trichloro picolinic acid


Pengaruh auksin terhadap (Picloram), berat molekul 241.46
pertumbuhan jaringan tanaman diduga  IAA conjugate: IAA-L-alanine IAA-
melalui dua cara: Glycine
 Menginduksi sekresi ion H+ keluar sel
melalui dinding sel. Pengasaman
dinding menyebabkan K+ diambil, dan 2) Sitokinin
pengambilan ini mengurangi potensial
air dalam sel. Akibatnya air masuk ke Golongan sitokinin adalah turunan dari
dalam sel dan sel membesar adenine. Golongan ini sangat penting
 mempengaruhi metabolisme RNA dalam pengaturan pembelahan sel dan
yang berarti metabolisme protein, morfogenesis. Seperti juga auksin,
mungkin melalui transkripsi. molekul sitokinin ada yang alamiah dan sintesis.
RNA. Sitokinin yang pertama ditemukan, adalah
kinetin yang diisolasi oleh Prof. Skoog
Auksin sintetik yang sexing diguna- dalam Laboratorium Botany di University
kan dalam kultur jaringan tanaman adalah: of Wisconsin. Kinetin diperoleh dari DNA
 IAA, dengan berat nolekul 175.19 ikan herring yang diautoklaf dalam larutan
 2,4-dichlorophenoxy acetic acid (2,4- yang asam. Persenyawaan dari DNA
0), berat nolekul 221.04 tersebut sewaktu ditambahkan ke dalam
 Naphtaleine acetic acidi-naphtyl media untuk tembakau, ternyata
(NAA), berat molekul 186.21 merangsang pembelahan sel dan diferen-
 Indole butyric acid (IBA), berat siasi sel. Persenyawaan tersebut
molekul 203.24 kemudian dinamakan kinetin. Sitokinin
 Naphtoxy acetic acid (NOA), berat yang biasa digunakan dalam kultur
molekul 202.21 jaringan :
 4-Chlorophenoxy acetic acid (4-CPA),  Kinetin, (6-furfuryl amino purine),
berat molekul 186.60 berat molekul 215.25.
 2,4,5-trichloro acetic acid, berat  Zeatin, (4-hydroxyl 73-methyl-trans-2-
molekul 255.49 butenyl amino purine), berat molekul
 3,6-Dichloro anisic acid (Dicamba), 219.25
berat molekul 221.04  2iP (N6-2-isopentanyl adenine, atau
6-(t,t-dimetylallyl amino purine), berat

Tehnik pembenihan Tanaman 343


molekul 203.21. Disamping golongan persenyawaan
 BAP/BA (6-benzyl amino purine/6- organik yang konstitusinya jelas, kadang-
benzyl adenine), berat molekul 225.26 kadang dalam media kultur jaringan, juga
 PBA (SD 8339): ditambahkan persenyawaan yang
 6(-benzylamino).-9-(2- kompleks, yang komposisinya dapat
tetrahydropyranyl)-9H-purine, berat berbeda dari sumber yang satu dengan
molekul 309.37 yang lainnya. persenyawaan kompleks
 2C 1-4 PU: N (2-chloro-4 pyridyl)-N- yang dimaksud adalah: air kelapa, casein
phenylurea, berat molekul 247.69 hydrolysate, ekstrak ragi, juice tomat,
 2,6-C1-4 PU: N (2,6-dichloro-4 ekstrak kentang, dan ekstrak pisang.
pyridyl)-N- phenylurea, berat molekul Penggunaan air kelapa pertama kali
282.13 dilaporkan oleh van Overbeek pada tahun
 Thidiazurin urea), berat molekul 1941 dalam kultur embrio Datura stramo-
220.25 nium. Pada tahun-tahun berikutnya.
Gautheret menemukan bahwa air kelapa
3) Giberelin dapat digunakan untuk mempertahankan
pertumbuhan jaringan yang diisolasi dari
Penggunaan giberelin dalam kultur cumber yang berlainan. Pada tahun 1948,
jaringan, tanaman, kadang-kadang Caplin & Steward memperoleh
membantu morfogenesis. Tetapi dalam pertumbuhan kalus yang lebih baik pada
kultur kalus dimana pertumbuhan sudah media dengan 5% air kelapa dan casein
cepat hanyadengan auksin dan sitokinin, hydrolysate dari pada media dengan IAA.
maka penambahan giberelin sering Penelitian yang lebih mendalam,
menghambat. Pada umumnya giberelin menemukan bahwa efek air kelapa pada
terutama GA3 menghambat perakaran. pertumbuhan memjadi lebih baik, bila
Pengaruh positif giberelin ditemukan bit, dalam media juga diberikan auksin. Auksin
gula, dimana GA3 merangsang tertentu dan air kelapa, dapat bersifat
pembentukan pucuk dari potongan sinergis. Steward dan Caplin (1951)
inflorescence. Pertumbuhan kentang juga mendapatkan bahwa antara 2,4-D dan air
baik bila 0.01-0.10 mg/1 GA3 kelapa terjadi reaksi sinergistik yang
dikombinasikan dengan 0.5-5.0 mg/1 memacu pertumbuhan kalus Daucus
kinetin. Berat molekul GA3 346.38. carota. Tetapi tidak semua auksin dan air
kelapa mempunyai kerja sama yang
4) Zat Pengatur Tumbuh Yang Tidak sinergis. Lin & Staba (1961) menemukan
Umum bahwa pada pertumbuhan kalus
peppermint dan spearmint, penambahan
Beberapa persenyawaan yang air kelapa dalam media yang mengandung
mempunyai sifat mengatur pertumbuhan 2,4-0 meningkatkan pertumbuhan kalus,
dan perkembangan jaringan tanaman sedangkan dengan 2- benzothiazole-
misalnya: glyphosate (N-phosphonomethyl oxyacetic acid tidak.
glycine) dapat digunakan untuk Bahan-bahan yang terkandung dalam
merangsang pucuk dalam kalus alfalfa bila air kelapa, antara lain: asam amino, asam-
ditambahkan bersama-sama auksin dan asam organik, asam nukleat, purin, gula,
sitokinin. Dikegulac dapat digunakan gula alkohol, vitamin, mineral, dan zat
untuk meningkatkan jumlah pucuk dalam pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh
kultur sweet chery. yang ditemukan dalam air kelapa antara
lain :
e. Persenyawaan Organik Kompleks  9-B-D ribofuranosyl zeatin ditemukan
oleh Letham pada tahun 1968
(George & Sherrington 1984).

344
 Zeatin (Zwar & Bruce, 1970 dalam
George & Sherrington, 1984). Bahan-bahan ini pada umumnya
 N-N-Diphenyl urea (Shantz & merupakan sumber gula, vitamin, zat
Steward, 1955 dalam George & pengatur tumbuh, dan asam amino. Juice
Sherrington. 1984). tomat dan ekstrak pisang, banyak
 (4) 2(3-methylbutyl-2-ethylamino) digunakan untuk kultur embrio anggrek.
(Letham; 1982 dalam George & Dalam perkembangan komposisi media,
Sherrington, 1984). penambahan bahan-bahan yang
undefined ini dihindarkan, karena bahan-
1) Casein hydrolysat bahan organik ini dapat berbeda bila
varietas tanaman berbeda. Lingkungan
Dalam media yang tidak mengandung tumbuh, nutrisi tanaman, dan sebagainya,
ion amonium, Penambahan asap amino mempengaruhi kandungan pesenyawaan
dapat memperbaiki pertumbuhan can tersebut. Hasil yang diperoleh di suatu
morfogenesis. Sumber asap amino saat; kadang-kadang tidak dapat diulangi
campuran yang relatif murah adalah lagi. Ekstrak kentang digunakan dalam
casein hydrolysat dan ekstrak ragi. Dalam kultur anther padi. Penambahan ekstrak
kultur jagung, penambahan ekstrak ragi kentang kedalam media, dengan nyata
800 mg/1 atau casein hydrolysat 200 mg/1 meningkatkan pertumbuhan kalus dan
memperbaiki pertumbuhan kalus, regenerasi anther beberapa jenis padi.
walaupun dalam media sudah ada ion Ekstrak kentang biasanya digunakan
amonium seperti media Linsmaier & antara 10-30% dengan hasil terbaik 20%.
Skoog. Penambahan casein-hydrolysat Tetapi tidak dijelaskan tentang jenis
dalam media regenerasi padi, kentang yang dipergunakan.
meningkatkan jumlah pucuk yang
terbentuk-dalam kalus padi. Dalam hal ini, f. Sumber Energi : Karbohidrat
penambahan asap amino yang sama
dengan asap amino dalam casein Didalam kultur jaringan, bahan
hydrolysat tidak menghasilkan pengaruh tanaman yang digunakan merupakan
yang sama. Oleh karena itu mereka bagian kecil dari tanaman dan
berpendapat bahwa ada persenyawaan tidakmerupakan suatu sistim yang
lain yang penting dalam casein hydrolysat. lengkap. Dengan demikian, banyak
Casein hydrolisat diberikan dalam bahanbahan organik harus ditambahkan
konsentrasi 200-500 mg/l. kedalam media untuk mendukung
pertumbuhan yang optimal. Karbohidrat
2) Ekstrak ragi terutama gpla, merupakan komponen
yang selalu ada dalam media tumbuh,
Penggunaan bahan ini pada aural kecuali dalam media untuk tujuan yang
sejarah kultur jaringan dalam percobaan- sangat spesifik. Gula putih yang biasa
percobaan pionir seperti yang dilakukan digunakan untuk keperluan seharihari
oleh Robbins dan White, telah cukup memenuhl syarat untuk mendukung
memperbaiki pertumbuhan akar. Ekstrak pertumbuhan kultur. Perkembangan
ragi juga menyumbangkan asam amino, pemilihan jenis karbohidrat dimulai tahun
peptida, vitamin, untuk pertumbuhan 1945 oleh Gautheret, ia membandingkan
kultur. Konsentrasi yang digunakan dalam pengaruh berbagai jenis gula pada kultur
kultur berkisar antara 0.5 gram/1 sampai 2 jaringan wortel. Gautheret mendapatkan
gram/1. bahwa sukrosa adalah yang paling baik,
lalu glukosa, maltosaa dan rafinosa.
3) Juice tomat, ekstrak pisang, dan Fruktosa dan galaktosa kurang efektif,
ekstrak kentang. sedangkan manosa dan laktosa

Tehnik pembenihan Tanaman 345


merupakan karbohidrat yang paling tidak  tidak bereaksi dengan persenyawaan
efektif. Pada umumnya urutan yang penyusun media.
demikian berlaku untuk hampir semua
tanaman. Namun ada saja kekecualian Agar adalah campuran polisakharida
dalam semua kasus. Kultur pucuk yang diperoleh dari beberapa species
mulberry yang tidak dorman, tumbuh baik algae. Kekerasan media pada umumnya
pada media dengan maltosa, glukosa, dan meningkat secara linier pada pertambahan
fruktosa. Sedangkan penambahan konsentrasi agar. Kekerasan media juga
sukrosa, tidak merangsang pertumbuhan dipengaruhi oleh :
pucuk. Sukrosa dalam media dihidrolisa  Jenis agar yang dipakai.
menjadi monosakharida se1ama masa  pH media
kultur. Hidrolisa terjadi karena aktifitas
enzim invertase yang terdapat pada h. Penambahan arang aktif
dinding sel. Hidrolisa sukrosa paling
efektif. dalam media dengan pH rendah. Dalam perbanyakan komersil dan
Konsentrasi optimum sukrosa tergantung percobaan-percobaan yang tidak
dari jenis kultur. Dalam kultur kalus dan dimaksudkan untuk mempelajari
pucuk, konsentrasi antara 2-4% metabolisme sel, penggunaan agar murni
merupakan konsentrasi yang optimum. bukan suatu keharusan mengingat harga
Namun dalam kultur embrio, konsentrasi agar murni sangat tinggi. Bahan-bahan
gula dapat mencapai 12%. Pembelahan yang tidak diinginkan dari agar, dapat
sel protonema Ceratodon purpureus dimurnikan dengan jalan merendam agar,
dipengaruhi oleh selama 24 jam dalam aquadest. Agar
Selain sebagai somber energi, gula kemudian dibilas dengan ethanol dan
• juga berfungsi sebagai tekanan osmotik dikeringkan dalam oven pada 60° C sela-
media. Sebahagian besar potensi ma 24 jam.
osmotik dalam media White disebabkan Konsentrasi agar yang diberikan
oleh gula, sedangkan dalam media MS berkisar antara 0.6- 1.0%. Konsentrasi
hanya seten ah dari potensial osmotiknya agar yang terlalu tinggi dapat mengurangi
disebabkan oleh. adanya gula. difusi persenyawaan dari dan ke arah
Pertumbuhan kalus Nicotiana glutinosa eksplan sehingga pengambilan hara dan
yang terbaik adalah bila potensial osmotik zat tumbuh berkurang, sedangkan zat
yang disebabkan adanya sukrosa dalam penghambat dari eksplan tetap berkumpul
larutan: 2.2 atm. dengan garam-garam lain di sekitar eksplan.
memberikan 2.7 atm. Kombinasi yang lain Selain agar, akhir-akhir ini
adalah: sukrosa: 0.9 atm, garam-garam dikembangkan suatu zat pemadat lain
3.6 atm. yang juga merupakan polisakharida,
tetapi yang diisolasi dari organisme mikro
g. Bahan Pemadat lain. Gelrite yang diproduksi oleh Kelco,
merupakan polisakharida dari bakteri
Bahan pemadat yang paling banyak Pseudomonas sp.. Beberapa sifat gelrite
digunakan agar. keuntungan dari yang berlainan dengan agar adalah
pemakaian agar adalah: bahwa :
 agar membeku pada suhu < 45 oC  Gefrite membentuk gel yang lebih
dan mencair pada temperatur 100 oC, bening dari agar.
sehingga dalam kisaran temperatur  Untuk mencapai kekerasan gel
kultur agar akan berada dalam tertentu, pemakaian gelrite lebih
keadaan beku yang stabil rendah dari agar, pada umumnya
 tidak dicerna oleh enzim tanaman hanya 2 gram per liter media.

346
 Namun kekerasan gel dari gelrite Arang aktif ditambahkan dengan
sangat dipengaruhi oleh kehadiran konsentrasi yang variasi dari 0.5–0.6 X,
garam seperti NaCl, KCl, MgCl2.6H2O tergantung dari tujuan. Dalam media yang
dan CaCl2. Garam NaCl dan KCl ditambahkan arang aktif, harus
menurunkan kekerasan tetapi MgCl2 diusahakan agar arang aktif terbagi rata
dan CaCl2 meningkatkan kekerasan dalam media. Sesudah sterilisasi dalam
gel. autoclave, botol media harus sering
dikocok agar mulai membeku.
Arang aktif adalah arang yang sudah
dipanaskan beberapa jam dengan i. Derajat keasaman media
menggunakan uap atau udara panas.
Bahan ini mempunyai adsorpsi yang Faktor penting lain yang juga perlu
sangat kuat. Arang aktif dapat mendapat perhatian, adalah pH yang
ditambahkan kedalam media pada harus diatur sedemikian rupa sehinga
berbagai tahap perkembangan Bahan ini tidak mengganggu fungsi membran sel
dapat ditambahkan pada media inisiasi, dan pH dari sitoplasma. Pengaturan pH
media regenerasi, atau media perakaran. selain memperhatikan kepentingan
Penambahan arang aktif dapat fisiologi sel, juga harus
membantu pertumbuhan dan mempertimbangkan faktor-faktor:
perkembangan kultur, tergantung dari  Kelarutan dari garamHgaram
jenis kulturnya. Secara umum, pengaruh penyusun media
arang aktif adalah sebagai berikut:  Pengambilan (uptake) dari zat
pengatur tumbuh dan garam-garam
1) Menyerap senyawa toxin yang terdapat lain
dalam media yang dapat menghambat  Efisiensi pembekuan agar.
pertumbuhan kultur terutama:
 Senyawa fenolik dari jaringan Sel-sel tanaman membutuhkan pH
yang terluka waktu inisiasi. yang sedikit asam berkisar antara 5.5-5.8.
 Persenyawaan 5-hidroksimetil Tanaman Ericaceae seperti
furfural yang diduga terbentuk dari Rhododendron ditemukan tumbuh lebih
gula yang berada dalam larutan baik dalam media 4.5. Pengaturan pH,
asam lemah dan mengalami biasa dilakukan dengan menggunakan
pemanasan dengan tekanan NaOH (atau kadang-kadang KOH) atau
tinggi (Kitsch et al, 1968). HCl pada waktu semua komponen sudah
 Menyerap zat pengatur-tumbuh dicampur, beberapa saat sebelum
sehingga: disterilkan dengan autoclave. Sekalipun
 Mencegah pertumbuhan kalus media sudah ditepatkan, seringkali setelah
yang tidak diinginkan, seperti sterilisasi pH-nya berubah. Pada
dalam androgenesis dan pucuk umumnya terdapat penurunan pH setelah
yang ingin diakarkan. disterilkan dalam autoclave.
 Membantu embrio-genesis kultur Untuk mencapai pH sekitar 5.7 -5.9,
dalam media regenerasi, tanpa Mann dan grupnya (dalam George dan
auksin, mungkin dengan betindak Sherrington, 1984) membuat pH 7.0 dalam
sebagai sink yang menarik auksin media yang belum disterilkan. Untuk
dari dalam sel sehingga menghindarkan perubahan pH yang cukup
enbriogenesis dapat terjadi besar, Murashige dan Skoog
 Merangsang perakaran dengan menyarankan agar dilakukan pemanasan
mengurangi tingkat cahaya untuk melarutkan agar-agar dan
memanaskan media didalam autoclave
selama beberapa menit, baru diadakan

Tehnik pembenihan Tanaman 347


menetapar, pH. Cara lain yang dilakukan biasa digunakan dalam kultur tepung
adalah penetapan pH setelah media sari (pollen) kultur sel.
disterilkan dalam autoclave. Dalam wadah  Media dasar Schenk dan Hildebrandt
yang besar, media disterilkan dan (1972) yang cocok untuk kultur
kemudian dititrasi dengan Na0H/HC1 steril jaringan tanaman-tanaman monokotil.
sampai pH yang diinginkan. Setelah itu  Medium khusus tanaman berkayu
media di-tuang ke dalam wadah kultur atau Woody Plant Medium (WPM).
steril yang telah dipersiapkan di dalam  Media N6 untuk serealia terutama
laminar air flow cabinet; Cara ini juga padi
diguna}can pada penelitian yang
menggunakan media dengan pH rendah Dari sekian banyak media dasar yang
untuk tujuan seleksi. Penambahan asam paling sering dan banyak digunakan
amino seringkali juga bersifat sehagai adalah komposisi media dari Murashige
buffer organik. Penambahan KH2PO4 dan Skoog. Kadang-kadang untuk kultur
sendiri tidak efektif sebagai buffer. Banyak tertentu, kombinasi zat kimia dari
peneliti menyarankan untuk Murashige dan Skoog masih tetap
menambahkan KH2PO4 dan KH2PO4 digunakan tetapi konsentrasi yang diubah.
dalam media, untuk tindak sebagai sebagai contoh media 1/2 MS, berarti
buffer. konsentrasi persenyawaan yang
digunakan adalah setengah konsentrasi
9.4 Beberapa Komposisi Media Media HS.
Larutan dibuat dalam bentuk larutan
Pada umumnya media kultur jaringan stok campuran. Biasanya larutan stok hara
dibedakan menjadi media dasar dan dibuat dalam beberapa macam dan diberi
media perlakuan. Resep media dasar nama sebagai berikut :
adalah resep kombinasi zat yang  Larutan stok A untuk persenyawaan
mengandung hara esensial (makro dan NH4NO3.
mikro), sumber energi dan vitamin. Dalam  Larutan stok B untuk persenyawaan
teknik kultur jaringan dikenal puluhan KNO3.
macam media dasar. Penamaan resep  Larutan stok C untuk persenyawaan
media dasar umumnya diambil dari nama CaCl2.2H2O.
penemunya atau peneliti yang  Larutan stok D untuk persenyawaan
menggunakan pertama kali dalam kultur MgSO4.7H2O dan KH2PO4.
khusus dan memperoleh suatu hasil yang  Larutan stok E untuk persenyawaan
panting artinya. FeSO4.7H2O dam Na2EDTA
Beberapa media.dasar yang banyak  Larutan Stok A, 1 liter (50 kali
digunakan antara lain: konsentrasi)
 Media dasar Murashige dan Skoog
(1962) yang dac, digunakan untuk Menimbang persenyawaan NH4NO3
hampir semua jenis kultur, terutama sebanyak 83.50 gram. Bahan yang telah
pada tanaman herbaceus. ditimbang, dimasukkan ke dalam gelas
 Media dasar B5 untuk kultur sel piala bersih yang sudah berisi aquadest
kedelai, alfafa, dan legume lain. atau air bebas ion kira-kira 700 ml.
 Media dasar White (1934) yang Kemudian diaduk hingga larut merata.
sangat cocok kultur akar tanaman Larutan, kemudian dipindahkan ke dalam
tomat labu takar 1 liter yang telah dibilas dengan
 Media dasar Vacin dan Went yang aquadest. Gelas piala dibilas dengan
biasa digunaan untuk kultur jaringan aquadest dan air bilasan dituang ke dalam
anggrek. labu takar (sebaiknya bilaslah dengan 50
 Media dasar Nitsch dan Nitsch yang ml aquadest 2-3 kali). Kemudian

348
ditambahkan aquadest hingga volume' Hal yang perlu diperhatikan dalam
larutan tepat pada 1 liter. Larutan telah pembuatan larutan stok adalah
jadi, lalu dipindahkan ke dalam penyimpanan (daya simpan) larutan.
erlenmeyer/botol reagent ukuran 1 liter Larutan yang sudah mengalami
yang bersih, diberi label A dan ditutup pengendapan, tidak dapat digunakan lagi.
rapat. Larutan stok A dapat disimpan pada Pengendapan larutan stok umumnya
suhu kamar. Untuk membuat 1 liter terjadi bila kepekatan larutan terlalu tinggi.
media, dibutuhkan 20 ml larutan stok A. Oleh karena itu pengendapan larutan
dapat dihindari dengan membuat larutan
a. Pembuatan Media yang tidak terlalu pekat atau tidak
menggunakan larutan campuran, yaitu
Dewasa ini beberapa media kultur jaringan dengan menbuat satu larutan stok hanya
dapat dibeli dalam bentuk bubuk yang untuk satu jenis bahan (terutama untuk
telah dipersiapkan. Tergantung dari unsur hara makro).
jenisnya, ada yang hanya mengandung Kondisi simpan juga perlu
garam makro dan mikro serta vitamin, ada diperhatikan, karena ada beberapa bahar
juga yang lengkap sampai hormon dan yang tidak tahan dalam suhu tinggi atau
gula. Formula ini memang cahaya. Larutan stok kadang-kadang
memudahkan pekerjaan, tapi untuk suatu ditumbuhi mikroba. Larutan stok yang
penelitian yang memerlukan perubahan terkontaminasi mikroorganisme ini, juga
komposisi dalam satu atau beberapa tidak dapat digunakan lagi. Oleh karena
komponen, maka pemisahan komponen- itu kondisi simpan harus dijaga kebersihan
komponen penyusun media perlu dan tempat (wadah) larutan harus
dilakukan. diusahakan. serapat mungkin.
Dalam pembuatan media, langkah
pertama adalah membuat stok dari media b. Stok hara makro
terpilih. Penggunaan larutan stok
menghemat pekerjaan menimbang bahan Senyawa-senyawa sumber unsur
yang berulang-ulang setiap kali membuat hara makro diperlukan dalam jumlah yang
media. Selain itu, juga kadang-kadang tim- cukup besar. Oleh karena itu sebaiknya
bangan yang dibutuhkan untuk dibuat dalam larutan stok tunggal. Jenis
menimbang jumlah kecil tidak tersedia anion senyawa sumber unsur hara makro
dalam laboratorium. Setiap larutan stok tidak sama, kemungkinan hal tersebut
dapat dipergunakan untuk kira-kira 50 akan mempercepat pengendapan larutan.
liter-media, bahkan larutan stok mikro Larutan Stok B, 1 liter. Timbang
dapat dipergunakan sampai 200 liter persenyawaan KNO3 sebanyak 95 gram,
media. Larutan stok,, bila dapat disimpan kemudian, dilarutkan dalam gelas piala 1
ditempat yang bertemperatur rendah dan liter yang telah berisi 700 ml aquadest.
gelap. Larutan diaduk hingga larut merata.
Pembuatan larutan stok berdasarkan Larutan dituang ke dalam labu takar 1 liter
pengelompokan dalam stok makro, stok seperti pada proses pembuatan larutan
mikro, stok Fe, stok vitamin dan stok stok A. Setelah volume larutan diterakan
hormon terutama bila larutan stok tidak 1 liter, larutan dipindahkan ke dalam gelas
disimpan ter-lalu lama (segera digunakan erlenmeyer 1 liter, diberi label "B", ditutup
habis). Stok hormon dapat disimpan rapat dan disimpan dalam kondisi suhu
antara 2-4 minggu, sedangkan stok hara kamar. Untuk membuat 1 liter media
dapat disimpan 4-8 minggu. Dengan diperlukan 20 ml larutan stok B.
adanya larutan stok, pembuatan media Stok C, 1 liter (100 kali konsentrasi):
selanjutnya hanya dengan teknik Timbang persenyawaan CaCl2.H2O
pengenceran dan pencanpuran saja. sebanyak 44 gram, kemudian dilarutkan

Tehnik pembenihan Tanaman 349


dalam 700 ml aquadest dalam galas piala c. Stok hara mikro.
1 liter. Persenyawaan kalsium-klorida
akan membebaskan kalor bila dilarutkan Unsur hara mikro sangat sedikit di-
dalam air. Oleh karena itu sebelum perlukan dalam pembuatan media.
ditempatkan volumenya, larutan dibiarkan Biasanya larutan hara makro dibuat
mendingin dahulu hingga suhu kembali ke dengan kepekatan 200 kali konsentrasi
suhu kamar. Setelah suhu kembali ke akhir media dan bahan yang diperiukan
suhu kamar, ulangilah proses seperti masih cukup kecil jumlahnya. Oleh
pembuatan larutan stok A dan B. Dalam 1 karena itu larutan stok unsur hara mikro
liter media MS, diperlukan 10 ml larutan dapat dibuat sebagai stok campuran. Cara
stok C. Larutan stok C dapat disimpan membuat larutan stok hara mikro dapat
dalam kondisi seperti larutan stok A dan B. dirinci sebagai berikut:
Stok D, 1 liter (100 kali konsentrasi):
Timbang 37 gram persenyawaan Timbang bahan-bahan sumber hara mikro
MgSO4.H2O dan 17 gram KH2PO4. dengan menggunakan timbangan analitik
Larutkan secara terpisah easing-easing dalam jumlah sebagai berikut:
persenyawaan dalam 350 ml aquadest.
Setelah larut, kedua persenyawaan Nama Senyawa Berat
dituangkan dalam satu labu takar 1 liter. MnSO4.H20 3380.0 mg
Proses selanjutnya sama seperti pada ZnSO4.7H20 1720.0 mg
pembuatan stok sebelumnya. Larutan stok H3B03 1240.0 mg
D dapat disimpan dalam kondisi suhu KI 166.0 mg
kamar. Untuk membuat media MS 1 liter, Na2MoO4.2H20 50.0 mg
dibutuhkan 10 ml larutan stok D CoCl.6H20 5.0 mg
Larutan stok E, 1 liter (200 kali CuSO4.5H20 5.0 mg
konsentrasi): Timbang 5.57 gram
FeSO4.7H2O dan 7.45 gram Na2EDTA. Masukkan bahan satu per satu
Kedua bahan tersebut dilarutkan secara kedalam gelas piala 1 liter yang telah
terpisah dalam kira-kira 350 ml aquadest, berisi 700 ml aquadest. Setiap
gunakan gelas piala 1 liter. Larutan memasukkan bahan diikuti dengan
Na2EDTA dipanaskan hingga 40-60°C pengadukan agar larut, baru disusul oleh
selama beberapa menit, kemudian bahan berikutnya. Setelah semua bahan
tambahkan larutan FeSO4.7H2O dan larut, baru dimasukkan ke dalam labu
diaduk hingga tercampur merata. Biarkan takar 1 liter dan volume ditempatkan 1 liter
hingga suhu kembali ke suhu kamar. dengan menambah aquadest.
Setelah mendingin, masukkan larutan Larutan yang telah jadi selanjutnya
campuran itu ke dalam labu takar, ulangi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan
proses pembuatan stok terdahulu. Setelah diberi label F, ditutup rapat dan disimpan
volume tepat 1 liter, pindahkan ke dalam pada suhu kamar. Satu liter media MS
erlenmeyer/botol 1 liter yang bersih dan hanya memerlukan 5 ml larutan stok F.
seluruh sisinya sudah tertutup aluminium Vitamin dan zat pengatur tumbuh,
foil. Larutan stok E dapat disimpan dalam merupakan bahan-bahan kimia organik.
kondisi.suhu kamar, tetapi lebih baik Bahan-bahan organik, umumnya peka
disimpan dalam lemari es. Karena larutan terhadap suhu tinggi dan cahaya. Selain
Fe ini peka terhadap cahaya, maka perlu itu zat organik dalam bentuk larutan
diselubungi aluminium foil pada mudah mengalami perubahan,
erlenmeyer/botol penyimpannya. Untuk sehingga:tidak awet. Oleh karena itu
membuat 1 liter media MS, diperlukan 5 larutan stok vitamin dan zat pengatur
ml larutan stok E. tumbuh, harus disimpan di dalam lemari
es dan sebaiknya dalam membuatnya

350
tidak usah banyak-banyak agar cepat piala 100 ml yang berisi 70 ml aquadest,
habis terpakai. Sambil diaduk-aduk teteskan sedikit
larutan NaOH 1 N dengan hati-hati hingga
d. Larutan stok vitamin. bahan larut benar-benar. Setelah larut
merata, kemudian dipindahkan ke dalam
Bila vitamin bukan merupakan labu takar 100 ml, dan volume ditepatkan
vitamin yang sama, maka larutan stok 100 ml dengan menambahkan akuades.
vitamin dapat dibuat' sebagai stok Larutan yang telah ditepatkan volumenya
campuran. Sebagai contoh akan dibuat itu dipindahkan ke dalam erlenmeyer 100
media dasar yang memerlukan thiamine ml, ditutup rapat dan diberi label untuk
HCl 0.1 mg, nicotinic acid U.5 mg, seterusnya disimpan dalam lemari es.
pyridoxine HCl 0.5 mg dan glycine 2.0 mg Untuk membuat 1 liter media, kebutuhan
per liter media. Untuk membuat larutan larutan stok zat pengatur tumbuh
stok, umumnya dibuat 1000 kali bergantung kepada konsentrasi yang
konsentrasi akhir, sebanyak 100 ml. digunakan (perlakuan zat pengatur
Usahakan volume tidak melebihi 50 ml, tumbuh). Bila perlakuan zat pengatur
hati-hati dalam membilas bahan yang tumbuh (auksin) yang digunakan 1 ppm
dimasukkan ke labu. Labu takar maka dibutuhkan 1 ml, bila 2 ppm
kemudian dikocok hingga semua bahan diperlukan 2 dan seterusnya. Sebagai
larut merata. Setelah larut merata, pengganti larutan NaOH, dapat digunakan
kemudian volume labu ditepatkan sampai bahan pelarut alkohol 40%, atau dengan
100 ml dengan menambahkan aquadest. pemanasan larutan awal (larutan sebelum
Larutan yang telah jadi, kemudian diterakan dalam labu takar) selama
dipindahkan ke botol 100 ml, ditutup rapat, beberapa menit hingga bahan benar-
diberi label, lalu disimpan dalam lemari es. benar larut (menjadi jernih).
Satu liter media yang dibuat, hanya
membutuhkan 1 mllarutan stok vitamin. 2) Larutan stok sitokinin
Khusus myo-inositol, dibuat larutan stok
tunggal dengan kepekatan 100 kali Seperti auksin, sitokinin sebaiknya
konsentrasi akhir media. dibuat stok. dalam jumlah sedikit (100 ml).
Umumnya kepekatan yang digunakan
e. Larutan stok zat pengatur tumbuh hampir sama dengan auksin, yaitu 1-10
mg/ml. Berikut ini diuraikan pembuatan
Zat pengatur tumbuh, umumnya larutan stok kinetin 1 mg/ml sebanyak 100
hanya dibutuhkan dalam jumlah yang ml.
sedikit. Proses penimbangan zat pengatur Timbang kinetin 100 mg dan tuang ke
tumbuh untuk larutan stok, sulit dalam galas piala 100 ml yang berisi 70 ml
digeneralisasikan, karena biasanya zat aquadest. Sambil diaduk-aduk, ditetesi
pengatur tum- buh merupakan perlakuan dengan larutan HCl 1 N dan dipanaskan
dalam media kultur jaringan. B iasanya sebentar hingga bahan benar-benar larut
larutan stok zat pengatur tumbuh dibuat (menjadi jernih). Setelah larut dan dingin,
dengan kepekatan 1-10 mg/ml. Sebagai larutan dipindahkan ke dalam labu takar
contoh, berikut ini diuraikan pembuatan 100 ml untuk ditepatkan volumenya pada
larutan stok zat pengatur tumbuh dengan 100 ml, dengan menambahkan aquadest.
kepekatan 1 mg/ml sebanyak 100 ml. Larutan yang telah jadi dipindahkan ke
dalam botol simpan 100 ml, ditutup rapat,
1) Larutan stok auksin diberi label dan disimpan dalam lemari es.
Bila 1 ml larutan stok ini ditambahkan
Timbang bahan sebanyak 100 dalaa pembuatan 1 liter media akan
mg,kemudian dituangkan ke dalam gelas memberi perlakuan kinetin 1 ppm.

Tehnik pembenihan Tanaman 351


Ketentuan pembuatan larutan stok perlakuan 1 ppm NAA dan 2 ppm kinetin.
auksin dan sitoinin ini dapat berlaku umum Media yang dibuat adalah media padat
untuk golongan zat pengatur tumbuh yang dengan 0.8% agar dan mengandung 3%
lain. Zat pengatur tumbuh yang bereaksi gula sukrosa).
asam seperti auksin dan giberelin, dapat
dilarutkan dengan bantuan menambahan 9.5 Inisiasi tunas
larutan NaOH (basa), atau menggunakan
bahan pelarut alkohol 40%, atau dengan Inisiasi adalah proses memulai suatu
pemanasan. Sedangkan zat pengatur kegiatan kultur jaringan. Inisiasi dapat
tumbuh yang bereaksi basa seperti dilakukan melalui akar, daun, dan jaringan
golongan sitokinin, dapat dibantu meristemlainnya. Kalus dapat diinisiasi
pelarutannya dengan menambahkan rapa dari hampir semua bagian tanaman, tetapi
tetes larutan HCl 1 N, atau dengan organ yang berbeda menunjukkan
pemanasan. kecepatan pembelahan sel yang berbeda
pula.Jenis tanaman yang menghasilkan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kalus, meliputi dikotil berdaun lebar,
larutan stok: monokotil gymnospermae, pakis, dan juga
 Larutan stok unsur hara, sebaiknya moss. Bagian tanaman seperti embrio
tidak disimpan lebih dari dua bulan muda, hipokotil, kotiledon, dan batang
sebelum dipergunakan. Stok vitamin muda, merupakan-bagian yang mudah
dan zat pengatur tumbuh, sebaiknya untuk dediferensiasi dan menghasilkan
digunakan segar (kurang dari 2 kalus.
minggu). Oleh karena itu sebelum Eksplan yang telah disterilkan
membuat larutan stok, harus dikulturkan dalam media kultur
ditentukan dahulu kebutuhan media, (MS+BAP). Setelah terbentuk tunas,
jadwal pembuatan media, dan semua tunas tersebut disubkultur dalam
sarana pembuatan media harus media multiplikasi (MS+BAP) dan
benar-benar sudah siap. beberapa komponen organik lainnya.
 Larutan stok yang telah mengalami Suatu contoh prosedur dalam inisiasi
pengendapan dan yang sudah kultur kalus, dapat diperoleh dengan
ditumbuhi mikroorganisme, tidak menumbuhkan potongan wortel dekat
boleh digunakan lagi (dibuang). lingkaran kambium, di dalam media
 Semua alat-alat gelas (alat ukur, MS. Tahapannya adalah sebagai
takar, wadah) sebelum dipergunakan berikut.
untuk membuat larutan, harus dibilas Tahap awal adalah proses
dulu dengan aquadest. persiapan eksplan. Wortel yang
 Setelah selesai digunakan atau segar dan yang kotor cuci wortel
sebelum digunakan lagi, harus pula dengan detergent, kupas kulit
segera dibilas dengan aquadest. Bila luarrnya, lalu iris dalam potongan
tidak digunakan lagi, tempatkanlah kecil. Sterilkan dalam alkohol 70%
pada rak penyimpanan secara terbalik selama 1 menit. Bilas dengan
supaya kering dan bagian dalamnya aquadest steril. Rendam dalam
tidak berdebu. larutan clorox 20X, seiama 10 menit.
Bilas lagi 3 kali dalam aquadest.
Cara membuat media dengan larutan Bagian ujung eksplan yang keluar
stok, dilakukan dengan metode dari larutan sterilisasi, dipotong ambil
pengenceran. Untuk itu perlu diketahui bagian kambium dan tanam di dalam
benar-benar volume kebutuhan larutan larutan 77:2 media ES dengan
stok masing-masing. sebagai contoh, hormon 2,4-D.
akan dibuat 1 liter media MS dengan

352
Mempersiapkan media dan lingkungan
kultur, gunakan media MS yang diberi
tambahan 2,4-D 1 mg/l; sukrosa 30
gr/1, agar 8 gr/l. Setelah dipanaskan
untuk melarutkan agar, media dimasukkan
ke dalam botol 75 ml masing-masing 15
ml, lalu ditutup dengan aluminium foil.
Setelah diautoclave, media disimpan dulu
selama 3 hari dalam keadaan gelap.
Untuk media yang tidak terkontaminasi
dipergunakan untuk inisiasi kultur. Gambar 9.10
Tiga eksplan ditanam dalam satu botol Pengamatan pertumbuhan kalus
media. Ketiga eksplan ini dianggap
sebagai satu unit percobaan. Kultur diberi Tetapi bila regenerasi terjadi melalui
label yang berisi keterangan tentang pembentukan tunas terlebih dahulu, maka
jenis tanaman, bagian yang diambil, kode kemungkinan induksi akar lebih mudah.
media, dan tanggal tanam. Sedangkan dalam embryogenesis,
Kultur diletakkan pada rak terbuka di pembentukan pucuk dan akar sudah
dalam ruang kultur dengan temperatur terintegrasi dalam satu sumber, dan
rata-rata 250C dalam diffuse light. Periksa merupakan suatu sistem tertutup (closed
kultur setelah satu minggu, untuk melihat system) yang tidak berhubungan dengari
perkembangan kultur. jaringan asalnya. Kultur suspensi sel
Setelah 4 minggu, kalus yang friable merupakan suatu sistem yang sesuai
dapat disubkultur pada media baru. Untuk untuk mempelajari metabolisme sel,
melihat sel, dapat dipergunakan pengaruh berbagai persenyawaan pada
mikroskop cahaya dengan pembesaran sel, serta diferensiasi sel.
1000 kali, setelah sel itu diberi larutan Sedangkan dalam segi praktisnya,
toluidine blue (0.05% w/v). Lakukan kultur suspensi sel dipergunakan sebagai
pengamatan pertumbuhan kalus. Untuk itu sumber:
parameter pertumbuhan yang digunakan  Sel-sel untuk protoplasma
untuk pengaruh media, eksplan, dan  Sel-sel yang akan diberi perlakuan
faktor-faktor lain, adalah berat basah mutagen kimia
kalus, berat kering kalus, dan diameter  Sel untuk studi hubungan host-
kalus patogen adalah fitopatologi
 Massa untuk produksi bahan-bahan
9.6 Kultur Suspensi Sel sekunder
 Sel-sel untuk media seleksi.
Kalus yang diperoleh dari kultur
kalus, dapat dipindahkan ke media cair Inisiasi kultur dari kalus, merupakan cara
untuk inisiasi kultur suspensi sel, atau yang paling sederhana dan banyak
dipindahkan ke media lain untuk dilakukan. Kalus yang segar kira-
diregenerasi menjadi tanaman. kira 200 - 250 mg dapat dipindahkan ke
Regenerasi tanaman dapat melalui 40 ml media cair dalam botol erlenneyer
organogenesis atau embriogenesis. 125 ml. Kultur kemudian diletakkan pada
Dalam organogenesis, kalus dapat shaker dan dikocok dengan kecepatan
membentuk akar atau tunas, atau kedua- 90-100 rpm secara terus menerus.
duanya. Dalam kultur kalus yang hanya Penanbahan auksin dalam suspensi
membentuk akar, seringkali dijumpai menghasilkan kultur sel yang terpisah
kesulitan untuk memperoleh pucuk dari (dispersed). Kultur suspensi dikocok
akar tersebut. supaya:

Tehnik pembenihan Tanaman 353


 Pemecahan gumpalan se1 menjadi diukur dengan turbiditas. Kerapatan
agregat kecil dan sel tunggal, biomass yang melebihi turbiditas- yang
 Distribusi sel yang merata dalam sudah ditentukan, akan dikeluarkan.
media, Kultur suspensi sel dapat diinisiasi dari
 Pertukaran gas antara media dan kalus.
udara.
Dalam suspensi sel dikenal dua
kelompok kultur, yaitu: kultur batch dan,
continuous. Kultur sel batch adalah kultur
dalam media hara dengan volume tetap,
tetapi dengan konsentrasi hara yang
berubah sesuai dengan tingkat
pertumbuhan sel. Sebagai contoh:
misainya kultur berisi 20-75 ml media.
Selama masa inkubasi, terjadi
pertambahan biomass yang mengikuti
pola sigmold.Setelah mencapai suatu
masa tertentu, sel berhenti membelah
karena kehabisan hara dan akumulasi
metabolik yang toxic. Setelah mencapai
fase ini, kultur batch harus
diperbarui/diperbanyak.
Perbanyakan dilakukan dengan
memindahkan sejumlah kecil sel dan
disubkultur pada media baru. Kultur
continuous merupakan kultur sel jangka
panjang dengan suplai hara yang konstan
Gambar 9.11
dalam wadah yang besar. Dalam kultur ini Multiplikasi tanaman
terdapat sistem untuk sirkulasi
mengeluarkan media lama dan ditambah 9.7 Multiplikasi.
dengan media yang baru. Dalam kultur
sel continuous terdapat dua tipe, yaitu Multiplikasi dilakukan secara berulang
tipe tertutup (closed type) dan tipe sampai diperoleh jumlah tanaman yang
terbuka (open type) dikehendaki, sesuai dengan kapasitas
Dalam tipe tertutup, sel bertambah laboratorium. Setiap siklus multiplikasi
terus tanpa dipanen, hanya media yang ber-langsung selama 2–3 bulan. Untuk
disirkulasi. Sedangkan pada tipe terbuka, biakan (tunas) yang telah responsif stater
penapbahan media baru disertai juga cultur, dalam periode tersebut dari 1 tunas
dengan panen sel. Tipe kultur contnuous dapat dihasilkan 10-20 tunas baru.
yang terbuka dapat menggunakan Setelah tunas mencapai jumlah yang
chemostat atau turbidostat. Chemostat diinginkan, biakan dipindahkan
menggunakan standard konsentrasi (dikulturkan) pada media perakaran.
bahan-bahan kimia tertentu yang Kalus adalah suatu kumpulan sel
mengatur laju pertumbuhan, misalnya amorphous yang terjadi dari sel-sel
kadar N, P, atau glukosa. Persenyawaan jaringan yang membelah diri secara terns
N, P, atau glukosa, diatur sedemikian menerus. Dalam keadaan in vivo, kalus
rupa pada suatu level yang tetap untuk pada umumnya terbentuk pada bekas-
mengatur populasi sel yang tertentu. bekas luka akibat serangan infeksi mikro
Pada tipe kultur continuous dengan organisme: Agrobacterium tumefaciens,
turbidostat, diatur jumlah tertentu, yang gigitan atau tusukan serangga dan

354
nematoda. Kalus juga dapat terbentuk  Jaringan tanaman yang
sebagai akibat stress. membutuhkan hanya auksin selain
Dalam hal kalus sebagai akibat gula dan garam-garam mineral untuk
serangan bakteri Agrobacterium dapat membentuk kalus seperti: umbi
tumefaciens, sering disebut sebagai artichoke.
tumor. Kultur kalus bertujuan untuk  Jaringan yang memeriukan auksin
memperoleh kalus dari eksplan yang dan sitokinin selain gula dan garam-
diisolasi dan ditumbuhkan dalam garam mineral seperti: empulur
lingkungan terkendali. tembakau.
 Jaringan yang tidak perlu auksin dan
sitokinin, hanya gula dan garam-
garam mineral seperti: jaringan
kambium.
 Jaringan yang memerlukan hanya
sitokinin, gula, dan garam-garam
mineral seperti parenkhima xylem dari
akar turnip.

Pada umumnya, kemampuan


pembentukan, kalus dari jaringan
tergantung juga dari:
 Umur fisiologi dari jaringan waktu
diisolasi.
 Musim pada waktu bahan tanaman
diisolasi.
 Bagian tanaman yang dipakai.
 Jenis tanaman.

Kalus dapat diinisiasi dari hampir


Gambar 9. 12 semua bagian tanaman, tetapi organ yang
Produksi tanaman kultur jaringan secara komersial
berbeda menunjukkan kecepatan
pembelahan sel yang berbeda pula.Jenis
Kalus diharapkan memperbanyak
tanaman yang menghasilkan kalus,
dirinya secara terus menerus. Sel-sel
meliputi dikotil berdaun lebar, monokotil
penyusun kalus adalah sel-sel parenkhima
gymnospermae, pakis, dan juga moss.
yang mempunyai ikatan yang renggang
Bagian tanaman seperti embrio muda,
dengan sel-sel lain. Dalam kuitur in vitro,
hipokotil, kotiledon, dan batang muda,
kalus dapat dihasilkan dari potongan
merupakan-bagian yang mudah untuk
organ yang telah didalam media yang
dediferensiasi dan menghasilkan kalus.
mengandung auksin dan kadang-kadang
Suatu sifat yang diamati dalam
juga sitokinin. Bila eksplan yang
jaringan yang membentuk kalus, adalah
digunakan mengandung kambium, maka
bahwa pembelahan sel tidak terjadi pada
kalus dapat terbentuk tanpa parlakuan zat
semua sel dalam jaringan asal, tetapi
pengatur tumbuh. Pembentukan kalus
hanya sel di lapisan periphery yang
pada eksplan yang ada nkambium ini,
membelan terus menerus, sedangkan sel-
serupa dengan kejadian pencangkokan
sel di tengah tetap guiscent. Inisiasi
dan penyetekan.
pembelahan sel yang hanya terbatas di
Berdasarkan kebutuhan akan zat
lapisan luar dari jaringan, kemungkinan
pengatur tumbuh untuk menbentuk kalus,
disebabkan oleh faktor-faktor:
jaringan tanaman digolongkan dalam 4
ketersediaan oksigen yang lebih tinggi,
grup:

Tehnik pembenihan Tanaman 355


keluarnya gas CO2. Kesediaan hara yang yang jumlahnya paling banyak merupakan
lebih banyak, penghambat yang bersifat sel yang paling cepat membelah, paling
folatik lebih cepat menguap, dan cahaya. sedikit adalah sel yang paling lambat
Dalam mempelajari proses membelannya. Media seleksi dapat
pembentukan kalus sebagai akibat berdasarkan unsur-unsur hara, atau zat
perlukaan, Fosket & Roberts (1965 dalam pengatur tumbuh yang ditambahkan ke
Yeoman, 1970), mengamati empat lapisan dalam media.
sel yang berbeda dalam wortel yang Sel-sel yang heterogen selain berasal
dikultur pada berbagai media. Lapisan- dari asalnya, dapat juga terjadi akibat
lapisan sel yang berbeda terlihat jelas tiga masa kultur jaringan melalui subkultur
hari setelah kuitur terdiri dari Lapisan luar yang berkali-kali. Perubahan terjadi,
dengan sel-sel yang pecah. Lapisan dapat merupakan:
kedua terdiri dari dua lapisan dorman.  berasi khromosom;
Lapisan dengan sel yang aktif membelah,  mutasi gen;
terdiri dari 1-6 lapis. Lapisan tengah  endoreduplikasi yang menghasilkan
(core) yang selnya tidak membelah. polipicidi;
Inisiasi kalus dalam jaringan wortel ini,  transposisi urutan DNA (DNA
dilakukan dengan aktifitas enzim-enzim sequences transposition);
NAD-diaphorase dehydrogenase dan  amplifikasi gen: jumlah gen untuk
cytochrome oxidase. Kenaikan aktifitas suatu sifat tertentu per genome
enzim terutama dalam lapisan sel yang haploid bertambah;
sedang membelah. Fenomena yang sama  hilangnya suatu gen (deletion.
dalam jaringan umbi artichoke yang Kecepatan perubahan dalam
ditumbuhkan dalam media dengan air. khromosom tergantung juga dari macam
Keempat lapisan yang ditemukan Forket media yang digunakan, serta jenis
dan Roberts, juga ditemukan dalam kultur tanamannya. Ketidak-stabilan khromosom
artichoke. ini menyulitkan aplikasi kultur kalus untuk
Beberapa jaringan yang telah dicoba parbanyakan, maupun untuk produksi
dan menghasilkan sel yang cukup bahan-bahan/ persenyawaan sekunder.
seragam antara lain: sel parenkhima Sebaliknya, ketidak-stabilan tersebut
phloem dari wortel dan parenkhima sel dapat dipergunakan dalam seleksi dan
penyimpan (storage cell) dari umbi arti- pemuliaan in vitro, untuk memperoleh
choke jerusalem. Eksplan batang, akar, sifat-sifat baru yang menguntungkan
dan daun, menghasilkan kalus yang seperti: resistensi terhadap penyakit,
heterogenous dengan berbagai macam hilangnya suatu morfologi yang memang
sel. Kadang-kadang jaringan yang tidak diinginkan seperti duri, atau warner
kelihatan seragam histologinya seperti pada bunga. Ciri dari tumor adalah:
pembuluh tembakau, ternyata  terjadinya penyakit ini (Crown gall
menghasilkan kalus dengan sel yang disease) melalui luka,
mempunyai DNA yang berbeda yang  jaringan tumor yang terjadi dapat
mencerminkan level ploidi yang berbeda. tumbuh terus, walaupun
Kalus yang robek mau akan penyebabnya bakteri Agrobacterium
campuran sel dengan tingkat ploidi yang tumefaciens telah dihilangkan. Hal ini
berbeda. Sel-sel yang heterogen dari dibuktikan pada perbobaan
jaringan yang kompleks menunjukkan penyambungan. bagian yang
pertumbuhan yang berbeda. Dengan terserang, pada tanaman sehat,
mengubah komposisi media, terjadi  tumor ini bila tumbuh pada media
seleksi sel-sel yang menpunyai sfat buatan, tidak memerlukan auksin
khusus. Hal ini berarti bahwa media maupun sitokinin, Ketidak-
tumbuh menentukan komposisi kalus. Sel tergantungan jaringan tanaman untuk

356
tumbuh dan terus membelah, disebut Dapat dilakukan di rumah kaca,
habituation. rumah kasa atau persemaian, yang
Kalus yang ditumbuhkan pada suatu kondisinya (terutama kelembaban) dapat
media, perlu dipindahkan secara teratur dikendalikan. planlet ditanam dalam
dalam jangka waktu tertentu. Masa kultur polibag diameter +10 cm yang berisi
yang panjang dalam media yang tetap, media (tanah+pupuk kandang) yang telah
akan menyebabkan terjadinya kehabisan disterilkan. Planlet (dalam polibag)
hara dan air. Kehabisan air dapat terjadi dipelihara di rumah kaca atau rumah kasa.
karena selain terhisap untuk Kedua, bibit ditaruh di atas bedengan
pertumbuhan, juga karena media yang dinaungi dengan plastik. Lebar
menguapkan air dari masa ke masa. pesemaian 1-1,2 m, panjangnya
Selain kehabisan hara, dalam kalus, juga tergantung keadaan tempat. Dua sampai
mengeluarkan senyawa hasil metabolisme tiga minggu sebelum tanam, bedengan
yang menghambat pertumbuhan kalus itu dipupuk dengan pupuk kandang (+4
sendiri. Oleh karena itu, untuk menjaga kg/m2) dan disterilkan dengan formalin
kehidupan dan perbanyakan yang 4%. Planlet ditanam dengan jarak 20 cm
sinambung kalus yang dihasilkan perlu x 20 cm. Aklimatisasi berlangsung selama
disubkultur. 2-3 bulan. Aklimatisasi cara pertama
Pada subkultur, massa sel yang dapat dilakukan bila lokasi pertanaman
dipindahkan harus cukup banyak, letaknya jauh dari pesemaian dan cara
agar ada pertumbuhan yang cepat kedua dilakukan bila pesemaian berada di
dalam media baru menggunakan sekitar areal pertanaman.
inokulum yang mempunyai diameter 5-10
mm atau sekitar 20-100 mg. Subkultur
sebaiknya dilakukan 28 hari sekali.
Namun waktu yang tepat untuk
memindahkan kultur, tergantung dari
kecepatan pertumbuhan kalus.
Untuk perakaran digunakan media
MS+NAA. Proses perakaran pada
mumnya berlangsung selama 1 bulan.
Planlet (tunas yang telah berakar)
diaklimatisasikan sampai bibit cukup kuat
untuk ditanam di lapang.

Gambar 9.14.
Aklimatisasi tanaman di dalan screen house dan,
tanaman hasil aklimatisasi

Proses aklimatisasi harus dilakukan


Gambar 9.13. dengan hati-hati, karena tahapan ini
Perakaran tanaman hasil kultur jaringan merupakan tahapan akhir sebelum plantlet
dipindahkan ke lapangan budidaya. Pada
9.8 Aklimatisasi umumnya parameter aklimatisasi adalah

Tehnik pembenihan Tanaman 357


persentase tanaman hidup, jumlah daun, hara yang diperlukan untuk pertumbuhan
tinggi tanaman, serta panjang dan lebar tanaman. Hasil percobaan dengan jelas
daun. Waktu aklimatisasi sangat memperlihatkan bahwa sekam mentah
bervariasi tergantung jenis tanaman yang dan sekam bakar merupakan media yang
dikulturkan. Pada umumnya aklimatisasi paling tinggi untuk tinggi tanaman, jumlah
dilakukan selama 4 minggu sampai daun, panjang daun, dan lebar daun.
tanaman tanaman berumur 30 minggu. Keberhasilan akilimatisasi planlet
Proses aklimatisasi dengan anthurium dipengaruhi oleh penyiapan
perendaman planlet dalam benomil 1% planlet yang baik dan proses aklimatisasi
dan penutupan planlet dengan plastik secara bertahap. Media arang sekam dan
transparan pada 30 hari pertama sangat sekam mentah menghasilkan
berpengaruh terhadap kemampuan planlet pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman,
untuk beradaptasi. Pengamatan jumlah daun, panjang daun, dan lebar
persentase tanaman hidup dilaku-kan daun) paling baik. Media arang sekam
setelah tanaman berumur 30 hari sampai dapat digunakan sebagai media alternatif
30 minggu. Rata-rata persentase tanaman untuk aklimatisasi anthurium.
hidup semua perlakuan maksimum 10%.
Persentase tanaman hidup pada 9.9 Kultur jaringan pada berbagai
perlakuan sekam mentah + humus bambu tanaman
dan arang sekam + humus bambu
menurun seiring dengan bertambahnya Berikut ini adalah beberapa contoh
umur tanaman Hasil pengamatan keberhasilan produksi benih vegetatif
menunjukkan bahwa perlakuan media menggunakan metode kultur jaringan.
arang sekam memperlihatkan
pertambahan tinggi tanaman terbesar dan 1) Kultur Jaringan Anggrek
kombinasi arang sekam dan sekam Anggrek merupakan bunga yang indah
mentah memperlihatkan pertambahan dan tanaman yang mistrius yang dapat
tinggi tanaman terkecil. Jumlah daun dengan mudah dibudidayakan di
terbanyak diperoleh pada media arang laboratorium sederhana dengan
sekam, sedangkan jumlah daun terendah menggunakan bahan-bahan berikut ini.
pada kombinasi sekam mentah dan arang (a) Bahan-bahan: Media Knudson C
sekam. Hasil ini kemungkinan disebabkan atau media MS, gula, PPM, agar,
arang sekam mempunyai sifat ringan bibit bunga. Media Knudson C atau
(berat jenis 0,2 kg/l), banyak pori-porinya, media MS diperlukan bagi bibit
kapasitas menahan air tinggi, dan anggrek dan dapat diperoleh di toko.
berwarna hitam sehingga dapat menyerap PPM (Plant Preservative Mixture)
sinar matahari dengan efektif. Data pada umumnya tidak digunakan dalam
menunjukkan bahwa panjang daun dan kultur bibit anggrek, tetapi dapat
lebar daun anthurium yang ditanam pada digunakan untuk membantu
media sekam mentah dan arang sekam mengendalikan kontaminasi.
lebih besar dibandingkan pada media (b) Persiapkan media dan persiapkan
humus bambu atau kombinasi beberapa kotak yang bersih. Persiapkan media
media. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa sesuai dengan petunjuk. Sebanyak 1
dikombinasikan dengan media yang lain, paket media, 1 ml PPM, 5 sendok teh
sekam mentah dan arang sekam dapat gula.jika media belum mengandung
digunakan sebagai media aklimatisasi sukrosa ditambahkan ke dalam 1 liter
anthurium. Hal ini dikarenakan sekam air suling, campurkan bahan dengan
padi, baik mentah maupun bakar, baik. Sesuaikan pH media hingga
mempunyai aerasi yang cukup tinggi mencapai 5.5. Tuangkan 3 sendok
sehingga mampu menyerap air dan unsur teh media ke dalam wadah berupa

358
botol. Tambahkan agar ke setiap kamar. Beberapa species menyukai
boto sebelum disterilisasi. Lakukan inkubasi gelap sedangkan beberap
streilisasi sesuai petunjuk. jenis lainnhya dapat diinkubasi dalam
kondisi bercahaya.
(e) Tunggu beberapa minggu sampai
beberapa bulan agar bibit dapat
berkecambah.
(f) Lakukan subkultur pada media baru,

2) Desinfeksi atau desinfestasi benih


anggrek

a) Menggunakan unit penyaringan


buatan sendiri
Alat dan bahan yang diperlukan
meliputi 70% isopropyl alcohol, 10%
larutan pemutih dan air steril plus piring
steril serta pinset. Taburkan benih
anggrek pada unit penyariang yang sudah
disiapkan
Celupkan unit penyaringan ke dalam
larutan 70% alkohol hingga semua benih
basah. Semprotkan alkohol ke bagian
dalam hingga semua bagian saringan
menjadi steril
Lakukan desinfeksi terhadap pinset.
Gambar 9.16
Benih tanaman dalam proses kultur agar dan Gunakan pinset yang sudah steril untuk
individu baru tanaman anggrek siap transplantasi mengangkat alat-alat yang direndam
dalam alkohol dan pinbdahkan ke larutan
10% pemutih+deterjen. Celupkan
berulang-ulang semua benih ke dalam
larutan pemutih dan lanjutkan selama 10
menit
Dengan menggunakan pinset, angkat
semua benda yang direndam dalam
larutan pemutih dan biarkan kering.
Tempatkan benih pada piring steril,
dengan spatula steril, sendok kecil atau
pisau mentega tumpul pindahkan
beberapa benih ke dlaam botol media
Gambar 9.15 yang steril.
Bibit tanaman anggrek, dari hasil kultur jaringgan Sebarkan benih di atas permukaan
hingga bunga media, tambahkan air steril dengan
sendok ke permukaan media agar benih
(c) Melakukan desinfeksi benih: gunakan menebar. Tutup dan balut dengan selotip
unit filter yang dirancang sendiri, atau b) Menggunakan saringan kopi
menggunakan sucrosa dan peroksida. Perlengkapan meliputi kertas saring
(d) Bungkus wadah untuk mencegah yang biasa digunakan menyaringkopi,
kontaminasi dan simpan pada suhu corong, l10% arutan pemutih, air steril plus

Tehnik pembenihan Tanaman 359


piring steril atau anduk kertas dan pinset tabung reaksi dan tambahkan larutan 5%
atau spatula/pisau. Benih ditempatkan sukrosa (dengan beberapa tetes
dalam tabung reaksi atau botol kecil. deterjen). Campuran ini dibiarkan
Tambahkan larutan 10% cairan pemutih + (diinkubasikan) selama 12 jam.
beberapa tetes deterjen. Benih dan Tambahan sukrosa akan membantu
larutan diaduk selama 10 menit. germinasi spora jamur. Sukrosa
kemudian diambil dengan menggunakan
pipet transfer. Tambahkan hydrogen
peroxida (3%) dan biarkan benih
terdesinfeksi selama 30 menit. Hal ini
akan membunuh bakteri dan
perkecambahan spora jamur. Campurkan
larutan dengan pipet dan tambahkan
beberapa tetes kepada botol media.
Miringkan dasar botol untuk menyebarkan
benih ke atas media agar. Tutup botol dan
Campuran ditaburkan ke dalam balut penutup botol.
corong yang sudah dilapisi kertas saring
yang sebelumnya sudah dibasahi dengan d) Menggunakan buah anggrek hijau
larutan pemutih. Air steril dibubuhkan ke Perlengkapan terdiri dari larutan 70%
atas benih beberapa kali untuk isopropyl alcohol, larutan 10% pemutih
membebaskan dari cairan pemutih. dan air steril plus piring steril serta pinset.
Buah anggrek yang hijau dibersihkan
dengan sikat gigi kemudian rendam
dengan larutan 70% isopropyl alkohol
selama beberapa detik, diikuti dengan
prendaman dengan larutan 10% pemutih
selama 20 menit.
Tempatkan buah anggrek pada
permukaan piring steril kemudia belah
menjadi dua dan pindahkan biji yang
terdapat di dalam buah dengan hati-hati
dengan menggunakan pinset atau ujung
pisau roti yang tumpul. Lanjutkan dengan
Dengan menggunakan spatula steril, memasukkan benih ke dalam media yang
sendok kecil atau pisau roti yang tumpul sudah disiapkan
pindahkan benih ke dalam botol medium
yang steril pula. Media cair dapat
digunakan jika memiliki unit pengguncang
(shaker). Sebarkan benih di atas
permukaan media, tambahkan sedikit air
steril dengan sendok ke atas media agar
benih menyebar. Tutup dan balut penutup
botol.

c) Menggunakan sukrosa dan peroksida:

Perlengkapan untuk ini terdiri dari


larutan 5% gula, tabung rekasi kecil atau
botol kecil, hidrogen peroksida (3%), dan
pipet transfer. Benih ditempatkan dalam

360
Gambar 9.17
Rangkaian proses produksi bibit anggrek dengan
media agar

Berikut ini adalah contoh dari hasil


perkembang biakan tanaman anggrek
melalui proses kultur jaringan secara
komersial. Gambar 9.18
Pemisahan rumpun anakan bibit tanaman anggrek
hasil kultur jaringan

2. Kultur jaringan tanaman kopi

Bahan yang digunakan adalah potongan


daun kopi muda yang masih berwarna
hijau-kemerahan atau hijau segar. Daun
tersebut dipotong kecil-kecil berukuran
kurang lebih 5 mm berbentuk segi empat
atau Potongan daun tadi ditanam di dalam
cawan kecil yang berisi campuran bahan-
bahan khusus yang untuk memenuhi

Tehnik pembenihan Tanaman 361


kebutuhan makanan bagi po-tongan daun Sebelum menjadi tanaman, potongan
kopi tersebut. daun tersebut akan membentuk
gumpalan-gumpalan yang berwarna putih-
kekuningan dan krem, berbentuk bulat
atau lonjong yang disebut sebagai
"kalus". Selanjutnya kalus ini akan tumbuh
dan berkembang menjadi calon atau bakal
bibit yang disebut "embrio". Dalam
beberapa percobaan, ada juga dari
potongan daun langsung membentuk
embrio. Embrio inilah yang akan tumbuh
dan berkembang menjadi bibit yang
ukurannya kecilkecil. Selanjutnya, bibit
dipindah ke dalam botol yang sesuai
dengan ukuran bibit agar tumbuh dan
berkembang lebih jauh menjadi tanaman
yang lebih besar. Pada tahap ini bibit
diberi beberapa perlakuan seiring dengan
pertambahan umur. Di rumah kaca,
perlakuan yang diberikan meliputi umur
Gambar 9.19
dan kondisi bibit, macam bahan untuk
Tanaman anggrek di dalam rumah kaca: dari bibit tempat pertumbuhan bibit, cahaya,
hingga produksi bunga kelembapan, suhu, dan sebagainya.
Adapun perlakuan yang diberikan di
tempat persemaian, yang paling penting
adalah tingkat cahaya dan penaungan
untuk mengatur kelembapan. Apabila
perlakuan terakhir ini sudah berhasil,
maka bibit kopi siap ditanam secara luas
di kebun. Berdasarkan hasil penelitian,
bibit kopi asal kultur jaringan dapat
tumbuh dan berkembang normal seperti
tanaman kopi dari benih ataupun cangkok.
Bibit tanaman kopi biasanya disiapkan
dari benih, cangkok ataupun sambung.
Gambar 9.20. Namun sejak berkembangnya
Bunga anggrek dalam pot, tanaman hias yang bioteknologi, bibit tanaman dapat
indah disiapkan dari potongan daun yang hanya
berukuran 5 mm. Cara ini telah
Campuran bahan-bahan ini dinamakan menghasilkan tanaman kopi yang mampu
“media.” Untuk membuat potongan daun berbuah di kebun. Bahkan per buhan dan
mampu tumbuh dan berkembang, perkembangannya lebih pesat dan waktu
tentunya perlu beberapa perlakuan berbuahnya lebih cepat dibanding
khusus agar dapat berhasil membentuk tanaman dari benih maupun cangkok.
bibit yang sempurna. Perlakuan ini Bibit tanaman kopi biasanya disiapkan
dilakukan di laboratorium, rumah kaca, dari benih, cangkok ataupun sambung.
dan tempat persemaian di kebun. Namun sejak berkembangnya
Perlakuan yang diberikan di laboratorium bioteknologi, bibit tanaman dapat
meliputi jenis media, macam dan kadar zat disiapkan dari potongan daun yang hanya
pengatur tumbuh, kondisi penanaman berukuran 5 mm. Cara ini telah
yang paling sesuai, dan sebagainya.

362
menghasilkan tanaman kopi yang mampu  Bibit yang dihasilkan lebih seragam,
berbuah di kebun. Bahkan per buhan dan baik umur, tinggi maupun kondisi fisik
perkembangannya lebih pesat dan waktu lainnya.
berbuahnya lebih cepat dibanding  Proses pembuatannya berlangsung
tanaman dari benih maupun cangkok. cepat, karena tidak menunggu
tanaman induk sampai besar/dewasa.
 Dapat dihasilkan dalam jumlah besar
sesuai pesanan dalam waktu relatif
singkat (Imron Riyadi, 2007).

Gambar 9. 22.
Bibit kopi yang sudah dijarangkan dalam botol dan
Gambar 9.21 bibit kopi yang sudah siap ditanam di kebun
Potongan daun kopi yang ditanam pada media,
gumpalan kalus dan embrio yang tumbuh dari
potongan daun kopi, dan bibit tanaman kopi dalam
botol yang berasal dari perkembangan embrio. 3. Kultur jaringan pada tanaman hias
Keunggulan Tanaman Kopi Asal Kultur
Anthurium merupakan tanaman hias
Jaringan Dibanding tanaman kopi asal
tropik dari famili Araceae. Dalam dunia
benih maupun cangkok, tanaman kopi
florikultura, anthurium terbagi menjadi dua
asal kultur jaringan mempunyai beberapa
kelompok, yaitu anthurium daun dan
keunggulan, yaitu:
anthurium bunga (Wahyuni 1999).
 Proses pembuatannya lebih praktis,
Anthurium daun memiliki bentuk daun
karena hanya dilakukan dalam
yang indah, tetapi bunganya kurang
ruangan yang relatif kecil.

Tehnik pembenihan Tanaman 363


menarik. Sementara itu, anthurium bunga hara tanaman, serta kemampuan
memiliki bunga yang menarik, yang terdiri mempertahankan kelembapan media
atas seludang bunga (spate), tongkol (Satsijati 1991). Salah satu media tanam
bunga (spadik), dan tangkai bunga yang baik adalah sekam padi karena
(peduncle). Secara konvensional, ringan, memiliki drainase dan aerasi yang
anthurium dapat diperbanyak melalui biji baik, tidak mempengaruhi pH,
dan pemotongan rimpang. Namun, cara mengandung hara atau larutan garam,
perbanyakan tersebut membutuhkan mempunyai kapasitas menyerap air, serta
waktu cukup lama dan menghasilkan harganya murah. Sekam padi
tanaman yang pertumbuhannya tidak mengandung unsur N 1% dan K 2%.
seragam. Anthurium dari biji baru dapat Sekam padi yang dibakar menjadi arang
berbunga setelah berumur 1,5-3 tahun sekam telah banyak digunakan untuk
(Higaki dan Watson 1967). Perbanyakan media hidroponik secara komersial
melalui pemotongan rimpang memerlukan (Rahardi 1991). Percobaan ini bertujuan
waktu 6 bulan sampai 1 tahun untuk untuk mengetahui media yang sesuai
pemisahan rimpang, dan 6-8 bulan untuk untuk aklimatisasi planlet anthurium.
pende-wasaan. Oleh karena itu, perlu Percobaan dilaksanakan di
dikembangkan teknik perbanyakan laboratorium kultur jaringan dan rumah
alternatif yang lebih potensial. kaca Balai Penelitian Tanaman Hias
Kultur jaringan tanaman meru-pakan (Balithi), Segunung, Cipanas, Jawa Barat
teknik menumbuh-kembangkan bagian pada bulan Februari-Oktober 2005.
tanaman, baik berupa sel, jaringan Planlet yang digunakan diperoleh dari
maupun organ dalam kondisi aseptik perbanyakan in vitro hasil kultur antera
secara in vitro. Teknik ini mampu anthurium kultivar Tropical. Sebagai media
memperbanyak tanaman dalam jumlah tanam digunakan sekam mentah, arang
besar dan dalam waktu relatif singkat. sekam (sekam bakar), dan humus bambu
Oleh karena itu, perbanyakan anthurium yang dikombinasikan dalam perlakuan
dengan teknik kultur jaringan memiliki sebagai berikut: M1 = sekam mentah, M2
potensi untuk dikembangkan. = arang sekam, M3 = humus bambu, M4 =
Tahapan akhir dari per-banyakan sekam mentah + arang sekam = 1:1, M5 =
tanaman dengan teknik kultur jaringan sekam mentah + humus bambu = 1:1, M6
adalah aklimatisasi planlet. Aklimatisasi = arang sekam + humus bambu = 1:1.
dilakukan dengan memindahkan planlet Planlet anthurium yang sudah berakar
ke media aklimatisasi dengan intensitas dikeluarkan dari botol kultur dengan
cahaya rendah dan kelembapan nisbi menggunakan pinset, kemudian dicuci
tinggi, kemudian secara berangsur-angsur dengan air yang mengalir untuk
kelem-babannya diturunkan dan in- menghilangkan agar-agar media yang
tensitas cahayanya dinaikkan (Yusnita masih menempel pada akar. Planlet yang
2003). Tahap ini merupakan tahap yang sudah bersih kemudian direndam dalam
kritis karena kondisi iklim di rumah kaca larutan fungisida berbahan aktif benomil
atau rumah plastik dan di lapangan sangat 50% dengan dosis 1% selama 5 menit lalu
berbeda dengan kondisi di dalam botol dikeringanginkan. Planlet kemudian
kultur. ditanam pada bak plastik yang sudah diisi
Media merupakan salah satu faktor media tanam sesuai perlakuan. Bak
lingkungan yang berfungsi menyediakan ditutup dengan plastik transparan dan
unsur hara dan air bagi pertumbuhan disimpan di tempat teduh selama 30 hari,
tanaman. Campuran dua macam media namun secara bertahap plastik penutup
dapat memperbaiki kekurangan masing- dibuka. Setelah berada di bak semai
masing media tersebut, antara lain dalam selama 30 hari, planlet dipindahkan ke
kecepatan pelapukan dan penyediaan media tanam individu berupa pot

364
berdiameter 10 cm. Tanaman dalam pot untuk diamati.
kemudian dipindahkan ke rumah kaca

Tehnik pembenihan Tanaman 365


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 9 siswa telah mampu menguasai kompetensi membiakan


tanaman secara kultur jaringan.

Fasiitas laboratorium kultur Peralatan dan bahan kimia Media tanam


jaringan

 Persyaratan lokasi  Peralatan  Unsur hara pada


 Kapasitas  Bahan kimia untuk media tanam
laboratorium kultur jaringan  Komposisi vitamin
 Asam amino
 ZPT
 Persenyawaan
organic
 Sumber energi
 Bahan pemadat
 Penambahan
arang aktif
 Derajat keasaman
media

Beberapa komposisi media Inokulasi dan Inisiasi tunas Kultur suspensi sel
 Pembuatan media  Langkah kerja Fungsi kultur suspensi sel
 Stok hara makro inokulasi adalah untuk sel
 Stok hara mikro  inisiasi protoplasma, sel mutagen,
 Larutan stok fitopatologi, memproduksi
vitamin senyawa metabolit
 Larutan stok ZPT sekunder dan media
seleksi sel.
Multiplikasi Kultur jaringan pada
aklimatisai berbagai tanaman
Untuk memperoleh bibit Mengadaptasikan planlet  Kultur jaringan
tanaman sesuai dengan dari botol kultur ke media anggrek
jumlah yang diinginkan tumbuh yang umum  Kultur jaringan
digunakan di lapangan. kopi
 Kultur jaringan
kopi.

SOAL:
1. Terangkan secara ringkas dan jelas proses kultur jaringan yang saudara ketahui.
2. tanaman apa yang memungkinkan dapat diperbantak secara kultur jaringan.

TUGAS:
1. Identifikasi alat-alat yang dibutuhkan untuik laboratorium kultur jaringan.
2. gambarkan skema laboratorium kultur jaringan
3. kunjungilah satu perusahaan yang bergerak di bidang kultur jaringan.

Tehnik pembenihan Tanaman 367


BAB 10. KEWIRAUSAHAAN

10.1. Pengertian Kewirausahaan bisnis, menggunakan sumberdaya


secara optimal, guna meraih
Kewirausahaan berasal dari kata keuntungan yang tinggi dan sukses
awalan “ke” dan akhiran “an” dengan akar yang berkesinambungan.
kata “wiira usaha”. Wira berarti berani Seorang wirausahawan merupakan
atau pejuang, wirausaha berarti berani seorang pemimpin yang mampu
untuk berusaha. Wirausaha juga berasal mempengaruhi dan meyakinkan
dari bahasa Perancis: entrepreneur yang kelompoknya dalam mengembangkan
berarti ambil resiko. gagasannya dengan cara kerjasama
Kewirausahaan adalah orang yang saling mempercayai satu sama lain.
berani melakukan suatu usaha untuk
menciptakan suatu hasil yang bermanfaat 10.2. Ciri dan Karakteristik
bagi orang lain dan bagi dirinya sendiri Wirausahawan
dengan cara mencari dan menciptakan
peluang untuk berinovasi dalam usaha Ada beberapa ciri, karakterisrtik, dan
meningkatkan penghasilan. Ada yang sifat yang harus dimiliki dan
mendifinisikan “wirausaha” adalah orang dikembangkan oleh seseorang untuk
yang mempunyai kemampuan melihat menjadi seorang wirausahawan, yaitu :
dan menilai kesempatan-kesempatan

No Ciri Dan Karakteristik Watak

Keyakinan, ketidaktergantungan, individu yang


1 optimis, senang terhadap tantangan dan
Percaya diri
mampu mengambil resiko.

Berorientasi terhadap laba, tekun dan tabah,


2 mempunyai tekad dan bekerja keras,
Berorientasi pada tugas,
mempunyai dorongan yang kuat, serta
hasil, dan ambisi untuk maju
berinisiatif dan berdaya kemampuan yang kuat

Kemampuan mengambil resiko dan suka pada


3 Pengambil resiko tantangan, pintar dan cerdas serta ulet

Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat


4 bergaul dengan orang lain, tanggap terhadap
Kepemimpinan
saran dan kritik, serta percaya diri

Inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak


5 Keorisinilan sumber, serba bisa dan mengetahui segala hal

Pandangan ke depan , dan perspektif


Berorientasi ke masa depan
6
Selalu ingin mendapatkan yang terbaik,
Profesional
7 mengoreksi apa yang telah diperbuat.

Tehnik Pembnihan Tanaman 368


Selalu mendengar dan memperhatikan apa yang
8 ada di lingkungannya, memanfaatkan peluang
Naluri dan intuisi yang tajam
bisnis yang ada

9 Selalu tepat waktu, dan punya komitmen tinggi


Disiplin terhadap ketercapaian perencanaan

Bisa menyakinkan orang lain, dalam


10 Mempunyai kemampuan berkomunikasi selalu berpedoman pada mutu,
menjual harga, pengiriman yang tepat

11
Memiliki tanggungjawab Adanya kepentingan bersama.
moral

Seacara umum kewirausahaan keputusan yang mengandung


adalah kesatuan terpadu dari semangat, resiko:
nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat,  Bagaimana anda mengetahui
seni, dan tindakan nyata yang sangat bahwa pekerjaan tersebut
perlu, tepat dan unggul dalam mengandung resiko
menangani dan mengembangkan  Bagaimana anda mempersiapkan
perusahaan atau kegiatan lain yang sesuatu untuk mengurangai resiko
mengarah pada pelayanan terbaik  Apa dan siapa yang bisa membantu
kepada langganan dan pihak-pihak lain untuk mengurangi resiko
yang berkepentingan termasuk  Mengapa resiko ini penting
masyarakat, bangsa dan negara.  Rasa takut apa yang ada pada diri
Berbagai usaha dalam bidang anda untuk menghadapi resiko
pembenihan dan kultur jaringan  Apakah anda bersedia sekuat
merupakan jenis usaha yang relatif tenaga untuk mencapai tujuan yang
besiko tinggi, hal ini disebabkan oleh telah ditetapkan
beberapa hal antara lain:  Apakah yang akan dicapai dengan
 Sifat benih dan bibit kultur yang keputusan yang mengandung
sangat sensitif terhadp kondisi resiko
lingkungan dan mudah rusak.  Bagaimana anda mengetahui
 Harga jual produk yang belum secara kuantitatif bahwa tujuan
menentu. Dimana kelebihan anda telah tercapai
produksi segera akan diikuti oleh
penurunan harga. Demikian pula Teknik-teknik pemecahan masalah :
sebaliknya, produksi yang rendah  Kumpulkan data dan masalah yang
dengan tingkat kebutuhan yang berkaitan dengan masalah yang
tinggi akan memicu kenaikan terjadi
harga.
 Kelompokan masalah per masalah
 Pilihlah secara sekala prioritas
 Buatlah berbagai alternatif
Beberapa hal yang dapat pemecahan masalah
ditanyakan sebelum mengambil

Tehnik Pembnihan Tanaman 370


 Pilih alternatif yang terbaik  Saluran-saluran distribusi pemasaran
 Ambil keputusan yang berlaku untuk komoditi tersebut
 Evaluasi hasil kepurusan tersebut.  Pesaing-pesaing yang ada, dimana
yang harus dijaga jangan over supply
Dalam mengembangkan suatu usaha  Peraturan dan ketentuan-ketentuan
terdapat beberapa faktor yang harus yang berlaku
dipertimbangkan. “Terjaminnya pasar,
sumberdaya manusia yang memadai, Langkah Kedua ; Yang harus dilakukan
teknologi dan aspek pengelolaan yang seorang wirausahawan setelah
terkuasai merupakan kunci menganalisis kekuatan dan kelemahan
pengembangan Usaha Produksi Benih yang dimiliki adalah memilih komoditi
Tanaman” yang diusahakan.
Pertanyaan sekarang, apa langkah- Sesuai dengan kiatnya, maka
langkah yang perlu dilakukan oleh seorang wirausaha memilih komoditi yang
seorang wirausahawan agar diusahakannya harus berorientasi pasar
mendapatkan nilai tambah yang optimal. dengan menetapkan skala prioritas
Berikut beberapa saran yang perlu bidang usaha mina yang akan
dilakukan oleh seorang wirausahawan dijalankannya berdasarkan kriteria :
dalam mengembangkan usaha  Terjamin pasarnya
pembenihan dan kultur jaringan.  SDM yang tersedia cukup
memadai
Langkah Pertama; Yang harus dilakukan  Teknologi dan aspek-aspek
oleh pelaku usaha pembenihan dan kultur pengelolaan terkuasai
jaringan tanaman untuk berperilaku
sebagai wirausahawan adalah melihat Langkah Ketiga ; Kuasailah teknologi
peluang pasar, wirausahawan akan pengelolaan pembenihan dan kultur
memproduksi produk pertanian yang akan jaringan serta pasca panen dari komoditi
memberikan keuntungan (nilai tambah) yang akan dipilih. Bila belum paham betul,
yang tinggi dan berkesinambungan. Hal- belajarlah atau maganglah ditempat
hal yang harus diperhatikan dalam usaha orang-orang yang berhasil dalam
pengelolaan dapat dilihat dengan memproduksi komoditi yang sama.
berbagai aspek : Selain itu ketahuilah sebanyak mungkin
 Jaminan pasar hasil usaha tentang seluk-beluk dari aspek-aspek
pembenihan dan kultur jaringan akan penting dari komoditi yang dipelajari, baik
diterima oleh pasar dengan harga yang menyangkut teknologi produksi,
yang layak. maupun pemasaran. Seorang wirausaha
 Sumber daya lahan, yang akan selalu berusaha meningkatkan diri
mendukung dan cocok dengan karena semuanya didunia ini selalu
komoditi yang diusahakan. berubah. Terimalah perubahan tersebut
 3. Teknologi untuk memproduksi/ dan gunakanlah perubahan tersebut
mengelola usaha pertanian tersebut untuk memotivasi diri guna mencapai
tersedia dan dapat dikuasai oleh tujuan atau sasaran yang lebih tinggi.
seorang wirausaha
 Sarana produksi dan permodalan Langkah Keempat ; Laksanakan riset
dapat mendukung pengembangan pasar untuk menentukan berapa banyak
usaha mina dan kualitas produk yang diminta pasar
 Kondisi keuangan yang dimiliki serta mana lokasi distribusinya pada
waktu penyerahan produk. Disamping itu

Tehnik Pembnihan Tanaman 369


riset pasar dimaksudkan untuk  Kredit kepada Koperasi Primer untuk
mengetahui/memprediksi tingkat harga anggotanya (KKPA). Jumlah kredit
pada saat produksi siap jual atau yang disediakan maksimum Rp.
memperoleh kepastian harga pada saat 50.000.000,- peranggota Koperasi.
produksi siap jual atau memperoleh  Kredit untuk mendukung perkebunan
kepastian harga yang ditetapkan dalam swasta nasional (PBSN/PSN) dan
kontrak pada saat penyerahan produk. perkebunan inti rakyat-transmigrasi
Data yang diperlukan untuk menyusun (PIR Trans).
prediksi harga di pasar tradisional  Kredit kepada Koperasi Primer untuk
mengacu pada data yang dikeluarkan anggota perkebunan inti rakyat
oleh instansi terkait atau mass media. (KKPA PIR- Trans).
Data fluktuasi harga harian serta produk,  Kredit lain seperti kredit melalui
selanjutnya diolah dengan proyek yang dihubungkan oleh Bank
memperhatikan kondisi alam saat harga Indonesia yaitu Agricultural Financing
berlaku dan perubahan-perubahan sosial Project (AFP).
yang terjadi pada waktu tersebut seperti
adanya hari-hari besar keagamaan atau Langkah Ketujuh ; Lakukan pengelolaan
adanya kebijaksanaan baru dari agribisnis dari komoditi yang dikelola
pemerintah. Untuk bidang usaha yang dengan manajemen yang efisien, baik
proses produksinya relatif pendek seperti dalam penyediaan sarana produksi,
tanaman semusim, riset pasar ini perlu proses produksi (budidaya), pasca
pula ditunjang dengan mengadakan produksi (pengolahan/ industri) maupun
pemantauan langsung ke sumber-sumber pemasaran. Gunakanlah teknologi tepat
produksi yang telah ada sebelumnnya, guna yang tepat dan dapat memberikan
baik di tingkat kabupaten maupun di keuntungan yang tinggi. Apabila usaha
tingkat propinsi. Riset pasar yang petani belum memenuhi skala usaha
sederhana adalah dengan mendatangi ekonomi; berhimpunlah dengan pelaku
pengusaha yang ada di pasar. usaha lain dan gunakanlah prinsip “ beli
bersama, dan jual bersama”
Langkah Kelima ; Taksirlah berapa
besar produk yang dapat dijual kelak
setelah diproduksi. Tetapkan lokasi dan 10.3. Penjualan
besarnya usaha. Untuk mensuplai ke
butuhan pasar apabila besarnya usaha
Menurut Sitompul (2007), penjualan
belum memenuhi skala usaha
merupakan sesuatu yang sangat berarti
begabunglah dengan pengusaha
bagi suatu usaha, mengingat sumber
sekitarnya. Dengan mengembangkan
keuntungan yang diharapkan dapat
kelompok tani atau kelompok usaha
diperoleh dari penjualan produk atau jasa.
bersama agribisnis, masalah skala usaha
Dalam setiap usaha diperlukan tim
tersebut dapat terpecahkan dan sekaligus
penjualan yang efektif dan berkualitas.
meningkatkan potensi tawar.
Penjualan itu penting bagi setiap usaha
dan mutlak diperlukan bagi semua
Langkah Keenam ; Siapkan rencana
usaha.
bisnis secara matang. Apabila modal
belum tersedia dapat memanfaatkan
Tanpa adanya penjualan maka usaha
kredit-kredit yang tersedia.
tidak akan mendapatkan income untuk
dapat menutup biaya kegiatan
operasional bulanan atau tahunan.

Tehnik Pembnihan Tanaman 370


Penjualan merupakan ujung tombak dari populasi penduduk yang cukup besar +/-
suatu usaha dan masih ada anggapan 205 juta jiwa. Tetapi yang dibutuhkan
bahwa bidang penjualan sebagai adalah angka spesifik yang dapat
pelengkap dalam bidang usaha. digunakan sebagai acuan perhitungan.
Kebanyakan rencana-rencana untuk Tidak bisa dengan menggunakan angka
kegiatan usaha dilakukan karena ada perkiraan. Angka spesifik yang
keterkaitan hobi pemilik atau ide-ide dibutuhkan untuk dapat
produk yang dianggap bagus untuk dijual. memperkirakan target adalah range
Sebagus apapun produk suatu jumlah orang atau penduduk yang
perusahaan dan sebanyak apapun modal mampu membeli produk yang
yang diinvestasikan akan menjadi ditawarkan (untuk mass product), tingkat
percuma jika penjualan tidak berjalan atau penghasilan masyarakat tersebut, tingkat
pasar tidak bisa menyerap produk kebutuhan masyarakat terhadap produk
tersebut sesuai dengan target yang yang akan ditawarkan. Dengan adanya
dibuat. angka-angka spesifik tersebut akan dapat
diperkirakan hasil terburuk dan hasil
Banyak dari usaha yang hanya terbaik pada daya serap pasar terhadap
membuat target di atas kertas, tanpa produk yang ditawarkan.
menganalisa terhadap kegiatan
pelaksanaan yang dilakukan oleh tim a. Jiwa marketing dan motivasi team
penjualan di lapangan dan target tersebut
dijadikan acuan untuk mencapai hasil Agar penjualan dapat tercapai
penjualan. Kondisi lapangan, dengan baik perlu adanya jiwa marketing
lingkungan budaya, trend produk, bagi semua orang yang terkait dalam
kebiasaan adat istiadat, kemampuan perusahaan. Jiwa marketing dimulai dari
daya beli masyarakat, tingkat tingkat yang paling atas hingga tingkat
kegunaan produk dan variabel-variabel yang paling bawah dalam suatu usaha.
lain menentukan keberhasilan untuk Dengan memfokuskan usaha kepada
melakukan penjualan produk. Untuk itu hasil pencapaian target penjualan produk,
diperlukan strategi dalam jangka pendek maka setiap individu yang terkait di dalam
atau jangka panjang dalam menghadapi perusahaan akan berusaha untuk dapat
kendala dalam penjualan. memberikan hasil yang terbaik bagi usaha
penjualan serta memberikan layanan
Seringkali investasi dilakukan secara secara maksimal kepada konsumen.
besar-besaran dikarenakan perhitungan Usaha ini dapat dimulai dengan
di atas kertas menunjukkan nilai yang melakukan kontrol kualitas produk yang
menguntungkan dan menjanjikan. akan dijual, memberikan layanan
Padahal perhitungan tersebut dilakukan maksimal kepada konsumen dengan
dengan menggunakan basis nilai harga mengantisipasi setiap keluhan konsumen.
produk yang dijual dengan jumlah target
penjualan perbulan / pertahun dan target Selain itu dibutuhkan strategi yang
penjualan tersebut diperhitungkan dengan dapat memotivasi tim penjualan, dengan
angka maksimal dari "perkiraan" jumlah harapan tim penjualan dapat membentuk
pemakai atau calon pelanggan. jaringan pelanggan. Tim penjualan bukan
hanya dimotivasi untuk mencapai target
Memang kalau diperkirakan penjualan dan kemudian menghasilkan
Indonesia akan dapat menjadi pangsa profit atau keuntungan, tetapi juga
pasar yang besar, disebabkan jumlah diharapkan dapat membangun jaringan

Tehnik Pembnihan Tanaman 371


pelanggan atau network pelanggan bagi Masih banyak yang beranggapan
perusahaan. Selain itu juga tim penjualan kegiatan kegiatan non formal tersebut
diharapkan dapat memberikan layanan tidak penting dan mengganggap kegiatan
maksimal kepada semua pelanggan. non formal tersebut sebagai
Untuk mencapai hal-hal tersebut "pemborosan" pada keuangan
dibutuhkan pelatihan secara berkala dan perusahaan.
standar prosedur pelaksanaan pekerjaan
yang baku untuk kegiatan penjualan serta c. Strategi dan visi misi
melakukan pengembangan secara terus
menerus terhadap kualitas produk dan Setiap usaha membutuhkan strategi
layanan yang ditawarkan kepada untuk dapat mencapai target dari visi dan
pelanggan. Dengan adanya standar misi usaha. Kelemahan yang terjadi
prosedur yang baku, akan memudahkan kebanyakan dari usaha yang baru berdiri
tim penjualan untuk dalam melaksanakan tidak mempunyai strategi untuk
tugas penjualan. melakukan usaha. Kebanyakan founder
atau co-founder hanya terpaku pada
Hal-hal lain yang terkait dengan analisis hasil pencapaian target (profit,
penjualan adalah keikutsertaan dari tim keuntungan). Strategi-strategi ini disusun
penjualan untuk mengamati setiap berdasarkan visi dan misi usaha. Visi dan
pergerakan dan arah pasar terhadap misi merupakan acuan bagi semua orang
permintaan produk. Pertemuan mingguan yang terkait dalam usaha, yang harus
dan bulanan antara tim penjualan memiliki hubungan sejalan, sehingga
diperlukan untuk dapat mengevaluasi dan usaha tersebut dapat mencapai target visi
memodifikasi strategi penjualan. Agenda dan misi yang telah dibuat.
atau poin-point penting yang akan
dibahas perlu diberikan kepada semua Kesulitan utama yang dialami oleh
anggota tim sebelum diadakan pertemuan banyak usaha baru adalah melakukan
mingguan, agar dapat mengarahkan penetrasi produk baru kedalam pasar.
peserta kepada topik utama. Yang tersulit Untuk melakukan penetrasi pasar dapat
adalah membentuk tim penjualan yang dilakukan dengan kegiatan promosi dan
solid dan handal. mengkampanyekan produk. Promosi
akan membantu mengangkat merek
b. Perlunya rasa kekeluargaan produk dan nama produsen. Kesulitan
terjadi jika produk yang ditawarkan
Team penjualan perlu membentuk kerja memiliki kesamaan dengan produk
sama dengan unit terkait lainnya serta kompetitor lainnya. Untuk itu perlu
membentuk rasa kekeluargaan antar dicermati keunggulan produk dan
team. Kerja sama dan rasa kekeluargaan keunikan dari produk yang dijual.
tersebut dapat dibentuk dengan cara Dengan menguasai keunggulan produk
membuat acara non formal diluar rutinitas dan keunikan produk akan memudahkan
kerja dengan antar individu, antara atasan tim penjualan untuk melakukan penjualan.
dan bawahan yang terkait dengan team. Jika keunggulan produk dan keunikan
Dengan melakukan hal tersebut di atas tidak jauh berbeda dengan produk
secara tidak langsung telah membangun kompetitor maka perlu diantisipasi dengan
loyalitas individu terhadap usaha dan rasa memberikan keuntungan lebih dan
saling percaya antar personil baik dari layanan yang lebih baik kepada
bawahan dan atasan. konsumen. Dengan cara ini kompetisi
harga akan terhindari, dan tidak

Tehnik Pembnihan Tanaman 372


menyebabkan terjadinya perang harga unggulan yang dilakukan pihak
pada produk yang sama terhadap kompetitor, teknologi yang digunakan
kopetitor lain. Konsumen akan membeli dan informasi lainnya.
dengan membayar harga layanan dan
keuntungan yang lebih. e. Pelanggan aset yang berharga

Salah satu hal yang penting dalam Pelanggan yang puas akan
memulai usaha adalah mengenali menyampaikan produk dan layanan anda
kompetitor yang sudah lebih dulu kepada temannya yang lain. Pelanggan
bermain dan yang akan ikut bermain di yang tidak puas akan meyampaikan
pasaran, dengan produk yang sama ketidak puasan terhadap produk dan
serta memperkirakan cakupan area layanan anda kepada semua orang. Ini
pemasaran yang telah dicapai oleh mungkin akan sering terjadi dalam
kompetitor. Dengan mengamati dan kegiatan penjualan. Menyampaikan
mewaspadai arah pemasaran yang informasi secara berantai dari mulut ke
dilakukan kompetitor akan mempermudah mulut akan sering terjadi. Informasi
tim penjualan untuk dapat melakukan kepuasan yang disampaikan pelanggan
penetrasi produk kedalam pasar. Hal ini kepada orang lain mengenai produk dan
dapat mencegah terjadinya perang harga layanan yang telah anda berikan, akan
berlebihan di pasaran serta akan dapat mengangkat image atau
memudahkan tim penjualan untuk menghancurkan image dan merek dari
melakukan inovasi dan pengembangan produk layanan anda.
layanan penjualan terhadap para
pelanggan. Membangun image dan nama baik itu
sangat sulit, informasi pelanggan kepada
d. Pentingnya informasi orang sekitar dapat mengangkat image
produk dan layanan, dan dapat juga
Suatu kegiatan usaha membutuhkan menghancurkannya. Dalam suatu
tujuan dan standarisasi kegiatan yang kegiatan usaha, pelanggan merupakan
jelas. Selain itu diperlukan pula pemikiran aset yang sangat penting yang harus
jangka panjang dari para pengambil dijaga. Menjaga kepuasan pelanggan,
keputusan dan pemikiran ini dirumuskan sangat penting dalam usaha. Kepuasan
menjadi arah kegiatan usaha serta pelanggan dan kepercayaan pelanggan
strategi untuk usaha. Setiap strategi tidak dapat dibeli dengan uang. Komplain
tersebut perlu dirinci lebih detail untuk atas ketidak kepuasan pelanggan jangan
memudahkan dalam pelaksanaan dibalas dengan layanan yang buruk.
kegiatan di lapangan. Layani setiap ketidak puasan pelanggan
dengan baik. Kritikan dari pelanggan
Untuk memperkirakan kompetitor adalah bahan koreksi untuk bahan
yang sudah dan akan ikut bermain dalam perbaikan terhadap cara layanan, selama
bisnis yang sama diperlukan informasi dalam batas-batas yang wajar.
pasar yang lengkap. Tim penjualan dapat Bandingkan jika suatu perusahaan harus
menjadi pencari informasi pasar dan membayar biaya konsultan dengan biaya
memberikan informasi yang lengkap yang mahal untuk dapat memperbaiki
kepada para pengambil keputusan. cara layanan terhadap pelanggan.
Informasi ini dapat berupa harga, Kritikan dari pelanggan adalah konsultasi
layanan produk, system penjualan, yang murah dan gratis untuk dapat
cakupan area penjualan, produk memperbaiki sistim penjualan, baik untuk

Tehnik Pembnihan Tanaman 373


perorangan ataupun untuk perusahaan. atau pembeli anda. Itulah yang selalu di
Pelanggan yang cerewet adalah guru implementasikan oleh para marketing-
yang baik untuk seorang penjual marketing di seluruh dunia dalam
dibandingkan dengan pelanggan yang menjalanan strategi pemasaranya.
diam atau pasif. Pelanggan yang cerewet
dapat memberikan masukan dan Strategi pemasaran yang baik harus
perbaikan untuk sistim penjualan. didukung oleh perencanaan yang baik
Kendala yang paling sulit dalam penjualan pula,untuk mengurangi resiko terjadinya
adalah membentuk pelanggan yang loyal kesalahan-kesalahan yang bisa
dan setia kepada produk yang kita menyebabkan ketidak teraturan dalam
tawarkan. menjalankan sebuah strategi pemasaran
yang baik,berikut tips-tips dan trick yang
Hal lain yang perlu diperhatikan perlu anda ketahui sebelum menjalankan
adalah mendidik dan mengajarkan strategi pemasaran bisnis dan usaha
kepada pelanggan atas produk yang anda. Dalam menjalankan strategi
dijual. Ada beberapa produsen yang tidak pemasaran untuk bisnis, jangan pernah
begitu peduli akan hal ini. Dengan lakukan tindak-tindak spamming, karena
mengajarkan pelanggan tentang akan berpengaruh pada imej bisnis,
penggunaan produk yang dijual sebagai gunakanlah strategi yang wajar dan
contoh produk yang dijual adalah produk pantas secara sportif untuk meraih
yang membutuhkan keahlian khusus kemenangan yang sportif pula.
dalam penggunaannya seperti produk
kultur jaringan dan lainnya. Dengan Jika ingin meningkatkan penjualan
membuat pelanggan menjadi "pintar" secara dramatis? Ubah fokus penjualan
akan mengurangi komplain lebih banyak anda dari hanya “menarik konsumen
terhadap produk yang dijual akibat baru” menjadi ”menggoda konsumen
kesalahan pemakaian produk tersebut. yang terjamin akan kembali untuk
membeli lagi”.Prospek penjualan yang
Bagi seorang penjual tidak ada harta terbaik adalah prospek yang sudah di
yang lebih berharga dari pada database ubah,dengan kata lain,salah satu dari
konsumen dan hubungan baik dengan konsumen anda berpikir tentang cara ini.
pelanggan. Hubungan baik dengan Jika bisnis anda terletak di sebuah kota
konsumen tidak bisa dibeli dengan uang kecil dengan populasi 1000 jiwa dan anda
dan tidaklah mudah untuk dapat menjaga menjual majalah untuk semua orang di
hubungan baik jangka panjang dengan kota itu,pria,wanita dan anak-anak,anda
pelanggan. menjual majalah anda dan memenuhi
pasar anda. Penjualan majalah anda
Dalam setiap aktifitas pemasaran di sehari sudah berakhir,apakah waktunya
media-media masa, ada beberapa pokok untuk berberes-beres dan maju ke
yang harus diperhatikan dalam langkah berikutnya?
menjalankan strategi pemasaran yang
matang,selain anda harus memiliki Mulailah memfokuskan usaha penjualan
sebuah media pemasaran seperti sebuah anda untuk menjamin konsumen itu akan
website atau biasa disebut situs, anda kembali membeli produk anda lagi, anda
juga harus mengetahui kelemahan- akan bisa meningkatkan penjualan
kelemahan kompetitor anda dan harus majalah anda secara dramatis. Dan
bisa mengenali konsumen dan dibawah ini cara yang manjur untuk
bagaimana memanajemen konsumen meningkatkan penjualan yang akan

Tehnik Pembnihan Tanaman 374


membantu menambah kesetiaan di sebuah pencucian karpet, si pencuci
konsumen juga mengatakan bahwa terdapat noda
kotoran hewan,dan malah hanya
Cobalah sesuatu dari apa saja yang membersihkanya, ia mengalihkan
disarankan untuk meningkatkan penjualan perhatian konsumen ke masalah kecil itu,
anda dibawah ini: dan memperlihatkan kepada konsumen,
bagaimana mudahnya dan efektifnya
tempat pencucian mereka membersihkan
1). Persiapkan program pendorong segala bekas-bekas noda kotoran hewan.
penjualan Apakah konsumnen akan kembali
kepada mereka? Pasti !!.
Berikan alasan kepada staff
marketing anda untuk pergi keluar sana Karyawan pencuci karpet tersebut
dan lakukan penjualan, penjualan dan meyakinkan konsumen untuk kembali
penjualan. Mengapa begitu banyak bisnis mencuci kepada mereka dan
yang mempercayai staff marketing menciptakan tempat pencucian mereka
mereka untuk mengendalikan dan sebagai tempat yang cocok dan klop
menangani penjualan. untuk konsumen tersebut. Akibatnya
Karena mereka menawarkan staff akan membuat trick pemasaran yang
marketing mereka sebuah trip perjalanan melejitkan penjualan.
liburan ke atlantis atau TV 29 inchi untuk
setiap penjualan yang terjadi. Coba lihat 3). Berikan konsumen anda sebuah
Progran Pembentuk Dorongan Penjualan dongkrak dari dalam.
dari Paul Shearstone, yang jitu
membangun program pendorong Beberapa bulan yang lalu Pak
penjualan anda “Cantik, Sederhana dan Konsum berbelanja di sebuah toko
Mudah Untuk di peroleh”. pejualan alat-alat elektronik.Saat Pak
Konsum ingin mengambil sebuah produk,
2). Tumbuhkan semangat keberanian Pak Konsum berbicara dalam hatinya
untuk menjual kepada staff marketing untuk membeli atau tidak, namun saat
anda seorang karyawan mendatanginya dan
berkata “Sepertinya mas tertarik dengan
Pada dasarnya.pemasaran yang TV Itu yah mas?”,dan Pak Konsum
melibatkan produk atau jasa lain tapi menjawab “Iya tapi masih mikir harganya”
berhubungan dengan produk yang anda lalu ia mengatakan “Bulan depan kami
pasarkan dan membuatnya agar lebih mengadakan diskon 20% untuk TV ini
cocok atau sesuai dan dibutuhkan oleh mas,mungkin mas bisa kembali lagi bulan
kustomer anda untuk membelinya, atau depan?”.Coba tebak apa cerita
dalam artian hanya dengan selanjutnya, Pak Konsum kembali ke toko
menempatkan tambahan produk lain elektronik tersebut, dan membawa pulang
didekat produk yang anda fokuskan untuk TV tersebut lengkap dengan antena dan
dipasarkan, tidak akan melejitkan sebuah DVD Player karena masih ada
penjualan anda. Agar penjualan lebih sisa dari budget.
sukses, konsumen harus diyakinkan
dengan adanya sebuah keuntungan dan Pelajaran yang di ambil dari kasus diatas
manfaat dari sebuah produk atau jasa adalah : Jika anda ingin penjualan atau
yang anda pasarkan,contohnya,saat promosi selalu datang, katakan pada
terakhir karpet konsumen di dibersihkan kustomer anda tentang harga penurunan

Tehnik Pembnihan Tanaman 375


harga, produk baru dengan harga murah Bisa saja sangat sederhana hanya
dari toko lain, dan sejenisnya. Mungkin dengan sebuah diskon untuk pelanggan
saja saat kembali lagi mereka akan yang berulang tahun pada tanggal yang
membawa seorang teman dan temannya ditentukan, atau memberikan “bebas
membawa temannya yang lain, Dan harga untuk pembelian apa saja” untuk
jangan lupa!! Anda juga bisa pelanggan yang sudah memiliki poin
mendongkrak semangat mereka dengan tertinggi dalam pembelian di perusahan
email atau menghubungi mereka melalui atau untuk bisnis anda. Dari survey
telephone. menyatakan bahwa program
penghargaan terhadap pelanggan ini
4). Sejajarkan kustomer anda dapat meningkatkan penjualan dan
menciptakan kesetiaan pelanggan yang
Sangatlah jelas pada kenyataanya makin setia terhadap anda.
ada perbedaan antara Pelanggan dan
Pembeli, perbedaannya untuk 6). Berikan contoh gratis kepada
“Pelanggan” anda adalah mereka kustomer.
memperlihatkan kepada anda betapa
anda memiliki poin dan nilai untuk Mengapa sangat banyak bisnis yang
mereka. Bagaimana anda mengharapkan mengikut sertakan contoh trial produk
kesetian konsumen seperti itu jika anda gratis pada produk yang lain saat anda
memperlakukan konsumen anda seperti membeli sesuatu dari mereka? Karena itu
seseorang yang tidak penting. dapat meningkatkan penjualan dalam
banyak cara. Sebagai kustomer yang
Terdapat beberapa cara untuk telah membeli produk yang asli dan puas,
memperhatikan pelanggan yaitu kemungkinan besar mereka akan
pelanggan selalu nomor satu. mencoba dan menyukai produk yang baru
sama seperti mereka puas dengan produk
Dari contoh kecil saja, seperti yang telah mereka beli sebelumnya dan
menyapa mereka dengan membawa ingin mencoba dengan membelinya,
sesuatu yang menguntungakan mereka setidaknya kustomer yang sudah membeli
seperti dengan memberikan perpanjang produk anda sebelumnya akan berpikir
diskon hanya untuk mereka yang anda pikiran yang baik tentang bisnis atau
anggap sudah menjadi pelanggan anda. perusahaan anda,dan berharaplah agar
mereka mengatakan tentang produk
5). Rancanglah sebuah program anda.
penghargaan bagi pelanggan anda.
Menarik perhatian kustomer baru
Kita semua sudah kenal dengan yang adalah hal yang bagus, tetapi bukan
namanya program penghargaan untuk hanya itu yang menjadi cara untuk
pelanggan setia dimana sudah banyak meningkatkan penjualan, malah pada
bisnis besar yang menyelenggarakanya. kenyataanya itu adalah cara yang berat
Tapi tidak ada alasan untuk bisnis yang dalam melakukanya. karena dimulai dari
masih kecil tidak dapat awal untuk menciptakan kenyamanan dan
menyelenggarakan atau menciptakan kepercayaan kedada kustomer baru
sebuah program penghargaan terhadap tersebut. Rubahlah fokus pemasaran
pelanggan setia anda. anda seperti ini kepada lebih
memberikan keyakinan, dorongan dan
kenyamanan kepada pelanggan setia

Tehnik Pembnihan Tanaman 376


yang sudah kenal dan menjadi anda tentang kesan dan pesan
konsumen anda sebelumnya hingga setelah memanfaatkan produk anda
sekarang, terbukti trick ini lebih manjur  Solusi Masalah : Didalam setiap
dalam meningkatkan penjualan, bahkan kegiatan pemasaran tak luput dari
yang terhandal menciptakan kesetiaan deskripsi tentang produk yang anda
konsumen yang mempengaruh penjualan pasarkan, ini adalah strategi yang
yang berulang-ulang. paling dasar dalam pemasaran,
namun sekarang bagaimana anda
10.5. Dasar-dasar strategi pemasaran menyampaikanya kepada pembeli,
anda harus tahu apa masalah yang
Pertama yang harus anda perhatikan dihadapi pembeli anda jika
sebelum memulai aktifitas dan memerlukan solusi dari produk anda,
pelaksanaan strategi pemasaran adalah anda harus ikut merasakan masalah
target pasar. Dalam strategi pemasaran yang mereka rasakan, jika perlu
target pasar adalah hal pokok yang resiko-resiko apa saja yang terjadi
tidak bisa di hindari oleh pemasar dalam jika masalah tersebut dibiarkan
melakukan pemasaran, tentukan target berlarut-larut. untuk menyelesaikan
pasar anda dan perhatikan hal-hal yang masalah tersebut, tunjukan kepada
penting dibawah ini sebelum pembeli anda apa yang bisa
merencanakan sebuah strategi dilakukan produk anda, dan apa
pemasaran yang handal dan jitu, karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
setiap strategi memiliki bobot tersendiri produk anda dalam memberikan
dalam pengimplementasianya, dan solusi masalah yang dihadapi pembeli
keberhasilan strategi tersebut tergantung anda.
oleh keuletan dan cara pelaksanaannya  Sejarah singkat : Ceritakan tentang
oleh tim pemasaran itu sendiri: diri anda, bisnis dan usaha anda, dan
apa yang membuat anda antusias
a. Kepercayaan dalam memasarkan produk anda.
Taruh semua hal di atas di setiap
halaman pada website atau halaman
Dalam pemasaran kepercayaan
pemasaran anda, sama halnya jika
adalah hal yang paling pokok dan paling
anda ingin orang lain membuka
mendasar,karena segala bentuk transaksi
dirinya kepada anda, sebelumnya
dan aktifitas pemasaran terjadi, oleh
sebab untuk membentuk sebuah anda harus membuka diri anda
sendiri kepada orang lain bukan?,
kepercayaan yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut: banyak pemasar yang lupa untuk
menggunakan strategi ini, karena
faktor kepentingan dan efektifitas, tapi
 Kontak : informasi kontak dan data
secara tidak langsung strategi ini bisa
tentang diri anda sendiri atau cerita
mempengaruhi sebagian orang yang
singkat tentang diri anda dan bisnis
tidak mudah percaya, tidak ada
serta usaha anda, seperti alamat
salahnya kita menggunakan cara ini
anda, email,no telephone, lokasi
dalam strategi pemasaran.
dengan peta (jika perlu), dan sejarah
singkat tentang berdirinya bisnis anda
b. Kemudahan
dan dari mana anda terinsipirasi
tentang bisnis anda
 Testimonial : bila perlu tampilkan Dalam dunia usaha, dengan banyak
beberapa testimonial dari konsumen dan padatnya kegiatan-kegiatan yang

Tehnik Pembnihan Tanaman 377


dilalui oleh orang-orang sehari-hari mending beli toko dekat
dikantor ataupun dimana saja, mereka rumah..mudah, murah dan langsung
tentunya tidak ingin diperberat dengan diterima. Intinya jangan hilangkan
sebuah hal yang bertele-tele dan rumit, image dan kelebihan yang di berikan
apalagi jika hanya untuk melakukan jika berbelanja yaitu
sebuah pembelian, memang untuk nyaman,mudah,cepat dan dari mana
kenyamanan, internet adalah tempat yang saja.
pas untuk melakukan pembelian, hanya
didepan komputer yang terkoneksi c. Kenyamanan
dengan jaringan internet, sudah bisa
berbelanja apa saja yang anda inginkan, Dalam strategi pemasaran, jangan
tapi semudah apa untuk melakukan pernah tinggalkan satu hal ini, yaitu
sembuah transaksi itu? kenyamanan adalah hal yang pokok
dalam setiap transaksi, sebelum pembeli
 Metode Pembayaran : Gunakan membeli produk dari anda, apa yang
metode pembayaran yang membuat mereka nyaman untuk memilih
kebanyakan orang menggunakanya, anda sebagai partner bisnis nya, dan jika
berikan pilihan cara pembayaran pembeli ingin membeli produk anda, apa
yang nyaman dan aman. Anda bisa yang membuat mereka nyaman untuk
menawarkan sistem pembayaran membeli produk anda. ada beberapa hal
dengan pemesanan melalui email, yang perlu diperhatikan diataranya :
sms,atau telephone.
 Form Transaksi : Sebelum melakukan  Garansi : Berikan jaminan garansi
pembelian, tentulah pembeli diminta kepada pembeli tentang produk anda
untuk mengisi sebuah formulir jika produk tersebut rusak atau tidak
tentang data diri dan data transaksi dapat digunakan dalam beberapa
yang dilakukan, untuk itu cukup minta bulan atau tahun maka bisa diganti
pembeli untuk mengisi apa saja yang produk yang baruJjika anda berani
paling diperlukan, seperti nama memberikan jaminan ketahanan dan
lengkap, alamat,no telephone dan ke efektifan produk anda,berarti anda
sisanya, andalah yang melakukan yakin bahwa produk anda adalah
survey untuk kebenaran data produk yang pasti pas untuk solusi
tersebut, masalah pembeli anda.jika anda
 Lama waktu penerimaan barang atau yakin,otomatis pembeli anda juga
jasa : Untuk strategi pemasaran ini yakin dengan apa yang anda
diperlukan kecepatan dan berikan,karena percaya diri bersifat
kedisiplinan yang tinggi, karena agar menular.
setiap transaksi yang terjadi  Jaminan uang kembali : Untuk
usahakan tidak memakan waktu lebih menghindari rasa penyesalan dari diri
dari 1 hari untuk wilayah sekitar pembeli anda,berikan jaminan uang
perusahaan anda, atau usahakan kembali jika terjadi sesuatu yang tidak
jangan sampai pembeli menghubungi sesuai dengan yang anda sampaikan
anda lebih dari sekali untuk tentang produk anda dalam beberapa
memastikan pesanan mereka sudah bulan
dikirim atau belum, karena jika itu  Panduan membeli : Berikan tips dan
terjadi, mereka akan mengubah panduan membeli produk yang
pikiran untuk melakukan pembelian sejenis dengan anda. Orang-orang
kepada anda di masa kedepanya. tidak ingin tertipu dengan hal-hal baik

Tehnik Pembnihan Tanaman 378


yang ditawarkan tanpa tau apa berdasarkan trend yang sedang beredar
kekurangan dan kelebihanya dan dilingkungan mereka, jika seseorang
apakah mengandung resiko atau mengatakan bagus, bukan tidak mungkin
tidak,Kebanyakan pemasar-pemasar yang lain juga mengatakan bagus, atau
produk dan jasa tidak memberikan secara halusnya, bisa kita sebut sebuah
hal-hal diatas,tapi hanya kelebihan- sugesti, dalam strategi pemasaran ini,
kelebihan produk yang sempurna tidak ada salahnya untuk diuraikan
bagai tanpa cela.memang ada yang sebagai tambahan yang mungkin
bisa percaya,namun alangkah berguna, ada beberapa karakter
bagusnya jika kepercayaan mereka di konsumen yang ada, antara lain The
bareng dengan keyakinan dan Followers, konsumen tipe ini sangat
keputusan yang bulat agar tidak memperhatikan tren dan trade mark yang
timbul penyesalan point yang anda ada, semakin ramai tempat yang
dapat disini adalah, selain anda bisa dikunjungi, semakin ingin mereka untuk
dipercaya, perusahaan anda akan mengikuti keramaian tersebut. Semakin
lebih terkesan profesional, karena ramai yang menggunakan produk dan
anda bisa mennguraikan secara detail jasa anda, semakin ingin mereka
apa-apa saja yang harus diperhatikan mengikuti bahkan tidak perlu tahu fungsi
untuk sebuah produk sejenis dan kelebihanya.
anda,artinya semua yang anda
uraikan sudah dimiliki oleh produk e. Memasarkan benih tanaman
anda..
 Proses pengiriman : Dalam strategi ini Sebelum melakukan pemasaran benih
perlu sebuah struktur perusahaan tanaman, maka harus dihitung terlebih
yang kuat dan arsitektur proses dahulu harga jual dari produk yang akan
kinerja yang mapan, karena anda dijual, sasaran dan target penjualan,
harus menjalankan komitmen secara strategi promisi dan sistem penjualan.
akurat, contohnya saja untuk sebuah
proses pengiriman, kecepatan 1) Menghitung harga penjualan.
sebuah proses pengiriman dan
penerimaan produk yang anda jual ke
Harga penjualan produk berupa benih
tangan pembeli adalah salah satu
tanaman dihitung dari semua komponen
strategi meningkatkan kenyamanan,
biaya produksi, lalu dilakukan analisis
kepercayaan pelanggan kepada, BEP (lihat BAB 11). Dari analisis usaha
karena menunggu adalah pekerjaan
tersebut dapat diprediksi jumlah produksi
yaaang paling membosankan, jadi
minimal yang harus diproduksi. Untuk
berikan informasi tentang cara
menentukan harga penjualan, pengusaha
pengiriman, kendaraan apa yang
pada umumnya menambahkan
digunakan, perincian biaya
keuntungan sekitar 25-50% datri biaya
pengiriman, kemasan yang digunakan
produksi tergantung product, price, place
dalam mengirimkan dan waktu yang dan promotion (marketing mix).
dibutuhkan.
Harga jual dapat pula ditentukn
d. Gengsi
berdasarkan survey pemasaran sehingga
didapat harga jual yang masih
Menurut survey yang dilakukan untuk menguntungkan perusahaan dan
pasar di indonesia, kebanyakan orang kompetitif.
menggunakan atau mengikuti sesuatu

Tehnik Pembnihan Tanaman 379


2) Merencanakan sasaran dan target .Sebelum memutuskan untuk
penjulan mengimplementasikan salah satu strategi
marketing, sebaiknya dilakukan dahulu
Sasaran dan target penjualan harus promosi.
ditentukan sebelum produksi dimulai. Strategi promosi dapat dilakukan
Metode ini akan mengurangi resika secara langsung dan tidak langsung.
kerugian bagi perusahaan. Sasaran Promosi langsung adalah dengan cara
pemasaran adalah perkiraan konsumen/ mengikuti pameran produk, pengenalan
klien yang akan dijadikan fokus penjualan. produk door to door dan pemberian
Untuk benih kelapa sawit tentu saja produk secara gratis dan lain-lain.
sasaran pemasarannya dapat berupa Promosi tidak langsung pada umumnya
klien individu atau pun kelompok/ melalui propaganda, pemasangan
perusahaan. Salah satu contoh sasaran beaner, penyebaran leaflet, booklet,
kelapa sawit di dalam negeri adalah seminar, lokakarya, diskusi panel
propinsi-propinsi yang mempunyai visi keunggulan produk dan lain-lain.
dan misi mengembangkan kelapa sawit
secara besar-besaran seperti propinsi 4) Menentukan sistem penjualan
Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur
dan Medan. Sedangkan sasaran di luar Strategi penjualan yang dapat
negeri adalah Malaysia. ditempuh oleh perusahaan benih kelapa
Target penjualan sama dengan sawit atau durian adalah seling dan
sasaran penjulan yang harus ditentukan marketing.
sebelum kegiatan produksi dilakukan.
Target penjualan minimal harus lebih Selling dapat dilakukan secara
besar 25-50% dari BEP unit/produk benih. langsung oleh pengusaha kepada
Contoh pada BAB 11. BEP produk komsumen. Marketing adalah penjulan
adalah 86.533 benih kelapa sawit, produk melalui saluran pemasaran.
sehingga target pejualan harus Contoh dari marketing adalah penjualan
direncanakan antara 11.000 – 13.000 melalui distributor, agen dan pengecer.
benih kelapa sawit. Metode marketing dapat dilakukan melalui
internet, dan MLM (Multy Level
3) Menentukan strategi promosi Marketing).

Tehnik Pembnihan Tanaman 380


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 10. siswa telah mampu menguasai kompetensi memasarkan
benih tanaman.

Pengertian kewirausahaan Ciri dan karakteristik wirausahawan

Orang yang berani melakukan suatu Percaya diri, berorientasi pada tugas,
usaha untuk menciptakan suatu hasil yang pengambilan resiko, kepemimpinan,
bermanfaan bagi orang lain dan bagi keorisinilan. Berorientasi ke masa
dirinya sendiri dengan cara mencari depan, professional,mempunyai naluri
peluang untuk berinovasi dalam usaha dan intuisi yang tajam, disiplin,
meningkatkan penghasilan. mempunyai kemampuan menjual dan
memiliki tanggung jawab moral.
Penjulan Dasar-dasar strategi pemasaran

 Jiwa marketing dan motovasi tim  Kepercayaan


 Perlunya rasa kekeluargaan.  Kemudahan
 Strategi dan visi serta misi.  Kenyamanan
 Pentingnya informasi  Gengsi
 Pelanggan adalah asset yang
berharga

SOAL:
1. Siapa pengusaha idola anda. Deskripsikan alas an anda memilih orang tersebut.
2. Bagaima teknik penjualan benih tanaman pangan dan hias agar omset penjualan
anda minimal Rp.10.000.000,- per bulan.

TUGAS:
1. Lakukan identifikasi jiwa kewirausahaan pada minimal 2 teman anda. Ada berapa
persen ciri dan karakter wirausaha yang teman anda miliki.
2. Lakukan permainan peran dengan tema penjulan benih kelapa sawit ke Negara
Malaysia.

Tehnik Pembnihan Tanaman 381


BAB 11. ANALISIS USAHA PEMBENIHAN KELAPA SAWIT
DAN DURIAN

Untuk mengetahui suatu usaha layak pengelolaan yang wajar kepada pelaku
untuk dilaksanakan atau tidak layak usaha tani tersebut.
dilaksanakan maka perlu dilakukan Tinggi rendahnya biaya suatu usaha
analisis usaha tani. Untuk itu, usaha tani tani ditentukan oleh besarnya skala usaha
pembenihan kelapa sawit dan durian yang dan efisiensi penggunaan modal, tenaga
dibahas dalam tulisan ini dapat disusun kerja, alat-alat serta sarana produksi.
analisis usaha taninya yang meliputi Biaya usaha tani meliputi semua ongkos-
analisis biaya produksi, analisis modal ongkos yang merupakan pengorbanan
usaha tani, analisis keuntungan, analisis dalam pengadaan input produksi. Secara
titik impas (break even point), dan lain- umum biaya dikelompokkan kepada biaya
lain. Semua perhitungan di dalam tetap dan biaya variabel. Unsur biaya
analisis ini berdasarkan satuan unit tetap terdiri dari sewa lahan, pajak dan
usaha dan masa pembenihan satu lain-lain. Sedangkan unsur-unsur dalam
periode (siklus pembenihan). Asumsi biaya variabel meliputi sarana produksi,
lain yang digunakan adalah usaha tani tenaga kerja dan lain-lain. Biaya variabel
dilakukan dengan sistem monokultur dan ini berhubungan langsung dengan jumlah
kegiatan usaha berorientasi pada pasar produk yang dihasilkan atau yang akan
komersial. dihasilkan. Besar kecilnya produk yang
Sifat analisis ini adalah tidak tetap, dihasilkan akan sangat bergantung dari
artinya semua harga yang ditentukan di biaya variabel yang dikeluarkan. Sebagai
dalam analisis ini akan sangat contoh, jika produk yang dihasilkan
dipengaruhi oleh waktu dan kondisi pasar, adalah jumlah polibag yang diisi dan
perbedaan iklim dan hal-hal yang dengan media tanam dan benih, maka
menyangkut kondisi lahan. Oleh karena semakin banyak tenaga kerja dikerahkan
itu analisis usaha tani ini merupakan untuk mengisi polibag maka hasilnyapun
suatu contoh perhitungan . akan semakin tinggi. Dalam pengolahan
Sebelum memutuskan untuk memulai tanah biaya variabel adalah jumlah
suatu kegiatan bisnis usaha tani ongkos yang dikeluarkan untuk mengolah
pembenihan kelapa sawit dan durian, sejumlah luasan lahan, baik
maka perhitungan untung (atau rugi) dan menggunakan tenaga kerja maupun
kemungkinan terjadinya kegagalan dengan traktor. Dengan demikian biaya
merupakan faktor utama yang selalu variabel mengandung makna bahwa
menjadi bahan pertimbangan. Secara jumlah biaya akan bervariasi tergantung
umum, suatu kegiatan usaha tani dapat dari sekala usaha yang dijalankan. Jika
dikatakan berhasil dalam segi finansial usaha dihentikan, praktis biaya ini
apabila dapat menunjukkan hal-hal menjadi nol.
sebagai berikut : (a) usaha tani tersebut Dalam analisis ini biaya variabel
menghasilkan penerimaan yang dapat terdiri dari biji siap tanam, polibag, tenaga
menutup semua biaya atau kerja, pupuk dan obat-obatan.
pengeluarannya; (b) usaha tani tersebut Komponen biaya tetap terdiri dari biaya
menghasilkan penerimaan tambahan yang dikeluarkan untuk mendapatkan
untuk membayar bunga modal yang lahan (sewa lahan). Pengertian biaya
dipakai, baik modal sendiri maupun modal tetapi ini adalah bahwa biaya tersebut
yang dipinjam dari pihak lain; dan (c) tetap saja dikeluarkan walaupun proses
usaha tani tersebut memberikan jasa produksi tidak dijalankan. Sewa lahan

Tehnik Pembenihan Tanaman 382


tetap menjadi beban pengusaha tersebut mendapatkan marjin posiitif
walaupun pengusaha tersebut tidak (keuntungan).
menjalankan kegiatannya.
c. Analis ROI
11.1. Analisis usaha pembenihan
tanaman Selanjutnya, analisis ROI (return on
Untuk menilai kinerja atau performa investment) yaitu perbandingan antara
suatu usaha, secara sedehana dapat keuntungan (return) dengan besarnya
dilakukan analisis perbandingan berbagai investasi yang telah dikeluarkan. Analisis
komponen biaya, pendapatan, dan ini menujukkan kemampuan usaha untuk
keuntungan. Beberapa contoh analisis mengembalikan investasi yang telah
perbandingan tersebut, biasanya dikeluarkan oleh si pemilik usaha. Rasio
dinamakan ratio, adalah B/C rasio, R/C ini bisanya dinyatakan dalam persen (%).
ratio, Break even point analysis (BEP), Sedangkan analisis ROA (return on
return on investment (ROI), return on assets) adalah perbandingan antara
assets (ROA) dan sebagainya. keuntungan (return) dibandingkan dengan
nilai asset usaha (aktiva). Ratio ini
a. Analisis B/C ratio menggambarkan kemampuan usaha
untuk membiayai pengadaan asset
B/C ratio (benefit/cost) merupakan usaha.
perbandingan antara keuntungan yang
didapatkan dibandingkan dengan biaya d. Analisis BEP
yang dikeluarkan. Keuntungan Analisis titik impas, biasanya disebut
merupakan selisih yang diperoleh dari sebagai analisis BEP (break even point).
pendapan (hasil penjualan) dikurangi Titik impas adalah suatu keadaan dimana
biaya-biaya. Komponen biaya yang suatu usaha tidak mendapatkan
dijadikan pembanding biasanya adalah keuntungan, tetapi tidak pula menderita
biaya produksi, yaitu biaya yang kerugian. Nilai-nilai yang berada di
dikeluarkan untuk menghasilkan barang. bawah titik impas menunjukkan bahwa
B/C ratio ini biayasnya dilakukan untuk usaha mengalami kerugian. Oleh karena
menilai kinerja keuangan dari suatu usaha itu, setiap usaha harus mampu melebihi
pada tiap kali siklus produksi. Analisis ini titik impasanya. Titik impas sendiri dapat
menunjukkan seberapa besar suatu dinyatakan dalam jumlah rupiah pendapat
usaha menghasilkan keuntungan. yang diharus diperoleh atau dalam jumlah
unit barang yang harus dihasilkan agar
b. Analisis R/C ratio suatu usaha tidak mengalami kerugian.
Analisis B/C ratio, R/C ratio dan BEP
Disamping B/C ratio, kinerja umumnya dapat diterapkan dalam setiap
keuangan sejenis yang biasa dapat siklus produksi, sedangkan analisis ROI
digunakan adalah R/C ratio dan ROA umumnya dilakukan untuk satu
(revenue/cost). Ratio ini mengambarkan periode tahun anggaran.
kemampuan peneriamaan usaha. Suatu Dalam lanjutan analisis terlihat
usaha dapat memiliki R/C ratio = 1 jika bahwa kelayakan usaha untuk B/C ratio
jumlah penerimaan sama dengan jumlah kelapa sawit menunjukkan nilai 1,31
biaya yang dikeluarkan. Usaha yang baik sedangkan B/C rasio untuk pembenihan
tentunya harus mendapatkan R/C ratio durian adalah 1,30 yang berarti bahwa
yang lebih besar dari 1, artinya usaha manfaat yang diterima dalam satu musim
tanam leih besar dari biaya yang

Tehnik Pembenihan Tanaman 383


dikeluarkan. Artinya usaha ini secara menjadi perkebunan kelapa sawit.
sederhana dapat dikatakan layak untuk Indonesia adalah penghasil minyak
dijalankan. Untuk analisis R/C ratio atau kelapa sawit kedua dunia setelah
besarnya perbandingan laba terhadap Malaysia, namun proyeksi pada masa
biaya produksi. Jika seluruh laba yang akan datang, diperkirakan bahwa
digunakan untuk membayar modal usaha pada tahun 2009 Indonesia akan
tani, dalam analisis ini ditunjukkan dalam menempati posisi pertama.
analisis ROI (return on investment) maka Di Indonesia penyebaran kelapa
selurUh modal akan dapat dibayar dalam sawit berada di daerah Aceh, pantai timur
dua kali musim pembenihan. Analisis titik Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.
impas yang menunjukkan titik dimana Kelapa sawit berbentuk pohon.
terjadi pulang modal, yaitu kondisi dimana Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar
usaha tani belum menunjukkan laba tetapi serabut tanaman kelapa sawit mengarah
tidak merugi dapat dicapai pada tingkat ke bawah dan samping. Selain itu juga
produksi sebesar 86.533 benih kelapa terdapat beberapa akar napas yang
sawit dan 6.518 benih durian dengan tumbuh mengarah ke samping atas untuk
kondisi layak jual. Oleh karena itu jika mendapatkan tambahan aerasi.
petani dapat menghasilkan benih kelapa
sawit dan durian lebih dari tingkat Bunga jantan dan betina terpisah
produksi tersebut maka petani diharapkan namun berada pada satu pohon
dapat meraih keuntungan. (monoecious diclin) dan memiliki waktu
Pada contoh perhitungan analisis pematangan berbeda sehingga sangat
usaha tani pembenihan kelapa sawit dan jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga
durian akan dihitung B/C dan R/C. jantan memiliki bentuk lancip dan panjang
sementara bunga betina terlihat lebih
11.2. Contoh perhitungan besar dan mekar.
analisis usaha pada
kelapa sawit. Tanaman sawit dengan tipe
Sebelum menghitung analisis usaha cangkang pisifera bersifat female steril
kelapa sawit, harus difahami terlebih sehingga sangat jarang menghasilkan
dahulu tentang peluang pemasaran, tandan buah dan dalam produksi benih
sumberdaya manusia yang dibutuhkan, unggul digunakan sebagai tetua jantan.
teknik budidaya, teknik Buah sawit mempunyai warna bervariasi
pengepakan/pengemasan, distribusi dan dari hitam, ungu, hingga merah
pelayanan purna jual. tergantung bibit yang digunakan. Buah
bergerombol dalam tandan yang muncul
Berikut ini akan diinformasikan dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh
tentang berbagai faktor yang terkait buah. Kandungan minyak bertambah
dengan teknik budidaya di pembenihan sesuai kematangan buah. Setelah
kelapa sawit. melewati fase matang, kandungan asam
lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan
Kelapa sawit (Elaeis sp.) adalah meningkat dan buah akan rontok dengan
tumbuhan industri penting penghasil sendirinya.
minyak goreng (palm oil), minyak industri,
maupun bahan bakar (biodiesel). a. Syarat Tumbuh
Perkebunannya menghasilkan
keuntungan yang besar sehingga banyak
Kelapa sawit berkembang biak dengan
hutan dan perkebunan lama dikonversi
cara generatif. Buah sawit matang pada

Tehnik Pembenihan Tanaman 384


kondisi tertentu embrionya akan
berkecambah menghasilkan tunas
(plumula) dan bakal akar (radikula).
Habitat untuk kelapa sawit adalah daerah
semak belukar. Sawit dapat tumbuh
dengan baik di daerah tropis (15° LU -
15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna
di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut
dengan kelembaban 80-90%. Sawit
membutuhkan iklim dengan curah hujan
stabil, 2000-2500 mm setahun

Kelapa sawit memiliki banyak jenis,


berdasarkan ketebalan cangkangnya
kelapa sawit dibagi menjadi
*Dura,Pisifera, dan Tenera.

Dura merupakan sawit yang buahnya


memiliki cangkang tebal sehingga Gambar 11.1 .
dianggap memperpendek umur mesin Struktur tubuh dan berbagai organ kelapa
sawit.
pengolah namun biasanya tandan
buahnya besar-besar dan kandungan
minyak pertandannya berkisar 18%.
Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan
namun bunga betinanya steril sehingga panjang sementara bunga betina terlihat
sangat jarang menghasilkan buah. Tenera lebih besar dan mekar.
adalah persilangan antara induk Dura dan
Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul Tanaman sawit dengan tipe cangkang
sebab melengkapi kekurangan masing- pisifera bersifat female steril sehingga
masing induk dengan sifat cangkang buah sangat jarang menghasilkan tandan buah
tipis namun bunga betinanya tetap fertil. dan dalam produksi benih unggul
Beberapa tenera unggul persentase digunakan sebagai tetua jantan. Kelapa
daging per buahnya dapat mencapai 90% sawit berkembang biak dengan cara
dan kandungan minyak pertandannya generatif. Buah sawit matang pada
dapat mencapai 28%. kondisi tertentu embrionya akan
berkecambah menghasilkan tunas
Untuk pembibitan massal, digunakan (plumula) dan bakal akar (radikula).
teknik kultur jaringan.
Habitat aslinya adalah daerah semak
Kelapa sawit berbentuk pohon. Kelapa belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik
sawit hanya dapat tumbuh di daerah di daerah tropis (15° LU - 15° LS).
tropis. Tingginya dapat mencapai 24 Tanaman ini tumbuh sempurna di
meter. Akar serabut. Bunga jantan dan ketinggian 0-500 m dari permukaan laut
betina terpisah namun berada pada satu dengan kelembaban 80-90%. Sawit
pohon (monoecious diclin) dan memiliki membutuhkan iklim dengan curah hujan
waktu pematangan berbeda sehingga stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu
sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. daerah yang tidak tergenang air saat
hujan dan tidak kekeringan saat kemarau.

Tehnik Pembenihan Tanaman 385


Kelapa sawit memiliki banyak jenis, Ketinggian tempat yang ideal bagi
berdasarkan ketebalan cangkangnya pembenihan kelapa sawit adalah
kelapa sawit dibagi menjadi *Dura, antara 1-400 m dpl.
Pisifera, dan Tenera.
c. Pembibitan
Dura merupakan sawit yang buahnya Pembibitan tanaman kelapa sawit
memiliki cangkang tebal sehingga
dapat dilakukan dengan cara generatif
dianggap memperpendek umur mesin
pengolah namun biasanya tandan dan saat ini sudah dilakukan kultur
buahnya besar-besar dan kandungan jaringan untuk memperbanyak benih
minyak pertandannya berkisar 18%. kelapa sawit.
Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang
namun bunga betinanya steril sehingga d. Persyaratan benih
sangat jarang menghasilkan buah. Tenera Benih-benih yang dihasilkan oleh
adalah persilangan antara induk Dura dan produsen resmi ini mempunyai
Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul kualitas sangat baik ini berasal dari
sebab melengkapi kekurangan masing- induk jelas asal usulnya seperti
masing induk dengan sifat cangkang buah Delidura dan bapak Pisifera.
tipis namun bunga betinanya tetap fertil.
Beberapa tenera unggul persentase
daging per buahnya dapat mencapai 90% e. Pengecambahan benih
dan kandungan minyak pertandannya Tangkai buah dilepaskan dari
dapat mencapai 28%. spikeletnya. Tandan buah diperam
selama tiga hari dan sekali-sekali
Benih kelapa sawit mengalami masa disiram air. Pisahkan buah dari
dormansi yang cukup panjang. tandannya dan peram lagi selama 3
Diperlukan aerasi yang baik dan hari. Masukkan buah ke mesin
temperatur yang tinggi untuk pengaduk untuk memisahkan daging
memutuskan masa dormansi agar buah dari biji. Cuci biji dengan air dan
bibit dapat berkecambah. Pada masukkan kedalam larutan Dithane M-
proses perkecambahan diperlukan 45 0,2% selama 3 menit. Keringkan
kelembaban 60-80% dengan dan seleksi untuk memperoleh biji
temperatur 35ºC. Curah hujan yang berukuran seragam Semua
tahunan antara 1.500-4.000 mm, benih disimpan di dalam ruangan
optimal 2.000-3.000 mm/tahun. bersuhu 27ºC dan kelembaban 60-
70% sebelum dikecambahkan.
b. Media Tanam
f. Teknik pembibitan .
Tanah yang baik untuk budidaya Rendam biji dalam air selama 6 – 7
kelapa sawit harus mengandung hari dan ganti air tiap hari, lalu rendam
banyak lempung, beraerasi baik dan dalam larutan Dithane M - 45 0,2%
subur. Tanah Latosol, Ultisol dan selama 2 menit. Biji dikeringanginkan.
Aluvial yang meliputi tanah gambut, Masukan biji kedalam kaleng
dapat dijadikan media pembibitan pengecembahan dan tempatkan
kelapa sawit. Tanah memiliki derajat dalam ruangan dengan temperatur
keasaman (pH) antara 4-6. 39ºC dan kelembaban 60 – 70%

Tehnik Pembenihan Tanaman 386


selama 60 hari. Setiap 7 hari benih polybag 40 x 50 cm atau 45 x 60 cm
dikeringanginkan selama 3 menit. setebal 0,1 mm yang berisi 15 – 30 kg
Setelah 60 hari rendam benih dalam tanah lapisan atas yang diayak.
air sampai kadar air 20 – 30% dan Sebelum bibit ditanam, siram tanah di
dikeringanginkan lagi. Masukkan biji dalam polybag sampai lembab.
ke dalam larutan Dithane M – 45 0,2% Polybag disusun diatas lahan yang
selama 1 – 2 menit. Simpan benih telah diratakan dan diatur dalam posisi
diruangan bersuhu 27ºC. Setelah 10 segitiga sama sisi dengan jarak
hari benih berkecambah pada hari ke seperti disebutkan diatas.
30 tidak digunakan lagi.
2). Cara langsung
Terdapat dua teknik pembibitan yaitu Kecambah langsung ditanam di dalam
(1) cara dua tahap melalui dederan polybag ukuran besar seperti pada
(prenursery) dan (2) cara langsung cara pembibitan.Cara ini menghemat
tanpa dederan. Lahan pembibitan tenaga dan biaya.
dibersihkan, diratakan dan dilengkapi d. Pemeliharaan pembibitan
dengan instalasi penyiraman. Jarak Pemeliharaan dilakukan pada bibit di
tanam biji dipembibitan adalah 50 x 50 dederan dan di pembibitan.
cm, 60 x 60 cm, 65 x 65 cm, 70 x 70 Penyiraman dilakukan dua kali sehari
cm, 80 x 80 cm, 85 x 85 cm, 90 x 90 kecuali jika ada hujan lebih dari 7 – 8
cm atau 100 x 100 cm dalam bentuk mm. Kebutuhan air sekitar 2 liter untuk
segitiga sama sisi. Kebutuhan bibit setiap polybag. Gulma
per hektar antara 12.500 sampai dibuang/dicabut atau disemprot
25.000 butir. herbisida setiap 3 bulan. Penyiangan
dilakukan 2 – 3 kali dalam sebulan
atau disesuaikan dengan
1). Cara tak langsung pertumbuhan gulma. Cara lain
Kecambah dimasukkan ke dalam mencegah gulma adalah menaburkan
polybag 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm serasah di polybag. Bibit yang
berisi 1,5 – 2,0 kg tanah lapisan atas tumbuh abnormal, berpenyakit dan
yang telah diayak. Kecambah di mempunyai kelainan genetis harus
tanam sedalam 2 cm. Tanah di dibuang. Seleksi dilakukan pada saat
polybag harus selalu lembab. Simpan berumur 4 dan 9 bulan. Pemupukan
polybag dibedengan dengan diameter dilakukan berapa kali selama masa
120 cm. Setelah berumur 3 – 4 bulan pembibitan dan diberikan dalam
dan berdaun 4 – 5 helai bibit dipindah larutan urea atau pupuk majemuk
tanamkan ke pembibitan. Bibit dari (Tabel 11.1.).
dederan dipindahkan ke dalam

Tehnik Pembenihan Tanaman 387


Tabel 11.1. Jumlah Kebutuhan Pupuk Untuk Benih Kelapa Sawit.
jumlah Harga pupuk Penggunaan jumlah Harga pupuk
Standar Pupuk.
Kebutuhan Per Per 1000 kebutuhan Per Per 1000
OST Rajawali
Pemupukan Tanaman Tan. Tan, Tanaman
NPKMg NPKMg
50 gr 122.50 122.500,00 25 gr 61,25 61.250,00
(15.15.6.4) (15.15.6.4)
NPKMg NPKMg
230 gr 563,50 563.500,00 115 gr 281,75 281.750,00
(12.12.17.2) (12.12.17.2)
Kiserit 55 gr 77,00 77.000,00 Kiserit 27,50 gr 36,67 36.666,67
T. kerja Man Power
20 times 73,33 73.333,33 10 kali 36,67 36.666,67
(NPKMg) (NPKMg)
OST OST Rajawali
Rajawali 0 0 0,00 0,00 50 grams 50 gr 125,00 125.000,00
gram
T. kerja Man Power
(OST 0,00 0,00 (OST Rajawali) 1 kali 3,67 3.666,67
Rajawali)
Biaya Total 836,83 836.333,33 Total Cost 546,83 546.833,33

Pemupukan dilakukan pada umur bibit yang diserang adalah akar. Gejala
4 – 5 minggu larutan urea 0,2%, 3 – 4 yang ditimbulkan adalah : pusat
liter larutan/100 bibit dalam satu mahkota mengerdil, daun baru
minggu rotasi. Umur bibit 6 – 7 tergulung dan tegak, daun berubah
larutan urea 0,2%, dosis 4 – 5 liter warna menjadi kuning dan mengering,
larutan/100 bibit dalam satu minggu tandan buah menjadi busuk.
rotasi. Umur bibit 8 – 16 minggu ; Pengendalian : dengan meracuni
rustica 15.15.6.4 dosis 1 gram/bibit pohon dengan natrium arsenit dan
dalam 2 minggu rotasi. Umur bibit 17 setelah mati dibongkar dan dibakar.
– 20 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis
5 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi. 2) Tunggau
Umur bibit 21 – 28 minggu, rustica Penyebab : Tunggau Merah
12.12.17.2 dosis 8 gram/bibit dalam 2 (Oliganycus). Bagian yang diserang
minggu rotasi. Umur bibit 29 – 40 adalah daun. Gejala : daun menjadi
minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 15 mengkilap dan daun berwarna bronz.
gram/bibit dalam 2 minggu rotasi. Pengendalian menggunakan aktrisida
Umur bibit 41 – 48 minggu, rustica tetradifon 0,1 – 0,2%.
12.12.17.2 dosis 17 gram/bibit dalam
2 minggu rotasi. 3) Ulat Setora
Penyebab setora nitens. Bagian yang
g. Hama dan Penyakit diserang adalah daun. Gejala : daun
1) Nematoda. dimakan sehingga yang tersisa hanya
Penyebabnya adalah nematoda lidinya saja. Pengendalian
rhadinaphelenchus cocophilus. Bagian menggunakan insektisida Hosation 25
Tehnik Pembenihan Tanaman 388
UI.V, sevin 85 ES, Dursban 20 EC dan mati. Selain itu terlihat adanya
pada konsentrasi 0,2 – 0,3%. pembusukan akar. Pengendalian :
pembuatan persemai yang baik,
4) Oil Palm Bunch Moth. pemberian air irigasi di musim kemarau,
Penyebab Tiorathaba mudella. Bagian pengendalian bibit lebih dari 11 bulan.
yang diserang adalah buah muda dan
2) Garis Kuning.
kadang-kadang tandan buah. Gejala : Penyebab fusarium oxysporum. Bagian
buah muda berlubang, tandan buah yang diserang adalah daun. Gejala :
busuk. Pengendalian menggunakan bulatan oval berwarna kuning pucat
insektisida dipteres/thiodam (0,55 mengelilingi warna coklat pada daun,
kg/370 liter air). Selain itu dilakukan daun mengering. Pengendalian inokulasi
pemberantasan biologi dengan parasit penyakit pada bibit dan tanaman muda.
tabuhan dan lalat parasit.
3) Dry Basal Rot.
5) Kumbang Oryctes. Penyebab ceratocytis paradoxa. Bagian
Penyebab oryctes rhynoceros. Bagian yang diserang adalah batang. Gejala :
pelepah mudah patah, daun membusuk
yang diserang adalah titik tumbuh,
dan kering, daun muda mati dan kering.
bakal daun. Gejala daun seperti Pengendalian adalah dengan menanam
terpotong gunting; pada serangan bibit yang telah di inokulasi.
berat serangga akan mati.
Pengendalian peningkatan sanitasi Asumsi yang digunakan dalam
dan pemberantasan biologi dengan penghitungan analisis usaha kelapa sawit
parasit jamur. adalah sebagai berikut:

6) Babi hutan dan tikus.  Semua harga dalam rupiah


Babi hutan dan tikus biasanya  Hari Orang Bulan sebesar Rp.
menyerang tanaman kelapa sawit 1.000.000,-
yang masih muda. Untuk hama tikus  Hari orang kerja sebesar
biasanya pengendalian dilakukan Rp.20.000 per hari
dengan menggunakan/memelihara  Harga satu benih kelapa sawit
burung hantu. adalah sebesar Rp.350,00
 Harga alat dan mesin untuk
h. Penyakit berbagai kegiatan pembenihan
1) Root Blast. meruapakan harga perkiraan
Penyebab : rhizoctonia lamcllifera dan  Perkiraan Harga pupuk dan
Phythium Sp. Bagian yang diserang pestisida mengacu pada tahun
adalah akar. Gejala : bibit persemaian 2000-2005 dari PT Rajawali
mati mendadak. Tanaman dewasa layu  Harga benih kelapa sawit Rp.
12.000,-

Tehnik Pembenihan Tanaman 389


Tabel 11.2. Analisis Usaha Pembenihan Kelapa Sawit Seluas 20 Hektar

Kebutuhan
N Satua Harga Satuan
Kegiatan Tenaga Kerja Jumlah (Rp)
o n (Rp)
/ Sarana
Sewa Lahan 10 Hektar 2,000,000.00 20,000,000.00
Persiapan lahan pembenihan 10 unit 500,000.00 5,000,000.00

Pembangunan bedengan dan naungan 1 unit 75,000,000.00 75,000,000.00

Membangun gudang 1 unit 20,000,000.00 20,000,000.00

Memasang instalasi air 1 unit 50,000,000.00 50,000,000.00

Mengisi dan menyususn baby-bag 200,000.00 unit 100.00 20,000,000.00

Menanam kecanbah 200,000.00 unit 100.00 20,000,000.00


Perawatan semai 72 HOB 100,000.00 7,200,000.00
- Penyiraman 36 HOB 100,000.00 3,600,000.00
- Pemupukan 4,000.00 HOK 20,000.00 80,000,000.00
- Pengendalian HP 72 HOB 1,000,000.00 72,000,000.00
- Pengendalian gulma 72 HOB 1,000,000.00 72,000,000.00
- Seleksi semai 18 HOB 1,000,000.00 18,000,000.00
- Pengisian dan penyusunan
polybag 1,250.00 HOK 20,000.00 25,000,000.00
- transplanting 72 HOB 1,000,000.00 72,000,000.00
- Penyiraman 36 HOB 1,000,000.00 36,000,000.00
- Seleksi bibit 36 HOB 1,000,000.00 36,000,000.00
- Pemanenan 200 HOK 20,000.00 4,000,000.00
Penyediaan Sarana

Pembelian mesin pompa 1 UNIT 10,000,000.00 10,000,000.00

pembangunan sumber air/menara 1 UNIT 10,000,000.00 10,000,000.00


Pembelian polybag 100 KG 26,000.00 2,600,000.00

PemBelian benih generatif 400,000.00 BUAH 400.00 160,000,000.00

Kendaraan projek 1 unit 50,000,000.00 50,000,000.00


Pupuk 200000 tan 500 100,000,000.00
Pestisida 200000 tan 350 70,000,000.00
Biaya produksi 1,038,400,000.00
Harga jual 200000 12000 2,400,000,000.00
B/C 1.31
R/C 2.31

Perkiraan keuntungan/periode pembenihan (12 bulan) 1,361,600,000.00

Tehnik Pembenihan Tanaman 390


11.3. Analisis usaha pembenihan Benih hasil okulasi memungkinkan untuk
durian dijadikan usaha yang menguntungkan di
bidang pertanian. Adapun analis usaha
Berbagai teknik dan trik dalam proses pembenihan durian secara okulasi
okulasi telah diinformasikan dengan jelas dibahas pada Tabel 11.3.
pada BAB 3

Tabel 11.2. Analisis Usaha Pembenihan Durian Okulasi Sebanyak 10.000 Tanaman

Kebutuhan Tenaga Harga Satuan


No Kegiatan Satuan Jumlah (Rp)
Kerja / Sarana (Rp)
1 Sewa lahan 1 1000 m2 3,000,000.00 3,000,000.00
2 Pembuatan pembibitan 20 HOK 25,000.00 500,000.00
3 Penyiapan media semai 5 HOK 25,000.00 125,000.00
4 Pengisian polybag 50 HOK 25,000.00 1,250,000.00
5 Penyemaian 20 HOK 25,000.00 500,000.00
6 Okulasi 100 HOK 50,000.00 5,000,000.00
7 Pemeliharaan bibit 500 HOK 25,000.00 12,500,000.00
8 Biji durian 10 Biji 100.00 1,000.00
9 polybag 50 Kg 24,000.00 1,200,000.00
10 Pupuk kandang 100 karung 4,000.00 400,000.00
11 tali rafia 1 gulung 50,000.00 50,000.00
12 mata entres 20000 buah 100.00 2,000,000.00
13 Pupuk dan pestisida 10000 unit 500.00 5,000,000.00
14 Pisau okulasi 5 buah 1,000,000.00 5,000,000.00
15 gunting stek 5 buah 100,000.00 500,000.00
16 cangkul 1 buah 50,000.00 50,000.00
17 gembor 1 buah 30,000.00 30,000.00
18 Pemasaran 1 paket 2,000,000.00 2,000,000.00
Biaya produksi 39,106,000.00
Harga benih durian: 6,000 Tanaman 15,000 90,000,000.00
(asumsi SR benih 60%)
Perkiraan keuntungan 50,894,000.00
B/C 1.30
R/C 1.77

Tehnik Pembenihan Tanaman 391


Ringkasan

Setelah mempelajari BAB 11. siswa telah mampu menguasai kompetensi menganalisis
usaha pembenihan tanaman.

Menghitung biaya produksi Menghitung pendapatan

Biaya produksi adalah semua komponen Menghitung pendapatan berfungsi untuk


biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, memperkirakan seluruh pendapatan dari
tenaga kerja dan kemasan, satu kali periode produski suatu barang /
jasa. Penghitungan dilakukan dengan
cara mengalikan jumlah unit barang/
produk yang dihasilkan dengan harga jual
produk/barang/ jasa.
Menentukan B/C Menghitung BEP

B/C rasio adalah perbandingan antara laba BEP adalah titik inpas dimana usaha tidak
dengan biaya total yang dikelurkan. mangalami kerugian maupun keuntungan.
Satuan BEP dapat digunakan dalam
bentuk analisis keuangan atau jumlah unit
minimal yang harus diproduksi agar usaha
tidak merugi.

Contoh perhitungan B/C, R/C, dan BEP pembeniha kelapa sawit dan durian

 Contoh penghitungan B/C, R/C dan BEP kelapa sawit


 Contoh penghitungan B/C, R/C dan BEP kelapa sawit

SOAL:
1. Jelaskan tentang biaya produksi dari unit produksi pembenihan di sekolah
2. Hitung B/C. R/C dan BEP unit produksi pembenihan salah seorang penangkar benih
yang saudara kenal.
3. jelaskan keuntungan dari masing-masing teknik analisis usaha B/C dan BEP

TUGAS:
1. Lakukan observasi harga terkini dari analisis usaha kelapa sawit dan durian.
2. Lakukan analisis terhadap biaya produksi kelapa sawit dan durian sesuai dengan
karakteristik usaha yang terdapat di lingkungan sekolah.

Tehnik Pembenihan Tanaman 392


DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2004. Oxford
Ensiklopedia Pelajar Jilid 8,
Abadi, L.A. 2000. Ilmu Penyakit Edisi Bahasa Indonesia.
Tumbuhan, Dasar-dasar dan Grolier International, Oxford
Penerapannya. Lemlit University Press. 91 hal.
Fakultas Pertanian Univ. Baehaki. 1993. Insektisida
Brawijaya Malang. 236 hal. Pengendalian Hama
Anonim. 1985. Rekomendasi Tanaman. Penerbit
Pengendalian Jasad Angkasa Bandung. 148 hal.
Pengganggu Tanaman Darjanto dan Satifah, S. 1984.
Pangan di Indonesia. Ditjen Pengetahuan Dasar Biologi
Pertanian Tanaman Pangan. Bunga dan Tehnik
Anonim. 1989. Petunjuk Teknis Penyerbukan Silang Buatan.
Penanganan Pasca Panen. Penerbit Gramedia. Jakarta,
Direktorat Bina Usaha Petani 156 hal.
dan Pengelolaan Hasil Endah, J.E., dan Novozan. 2002.
Tanaman Pangan. Ditjen Mengendalikan Hama dan
Pertanian Tanaman Pangan. Penyakit Tanaman. Penerbit
Jakarta, 162 hal. Agromedia Pustaka. 98 ha.
Anonim. 2002. Ensiklopedia Fitter, A.H., dan R.K.M. Hay.
IPTEK, Ensiklopedia Sains 1998. Fisiolog Lingkungan
untuk Peljar dan Umum Jilid Tanaman. Penerbit Gajah
3. Penerbit Lentera Abadi, Mada University Press.
Jakarta. 287 hal. Yogyakarta. 421 hal.
Anonim, 2003. Standar Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-
Kompetensi Nasional Bidang dasar Ilmu Tanah. Penerbit
Keahlian Agronomi Raja Grafindo Persada.
(Pembenihan). Dep. Jakarta. 360 hal.
Pendidikan Nasional Hartono, M. 1999. Produksi
Republik Indonesia, Jakarta. Tanaman Buah Dalam Pot.
292 hal. Modul. Direktorat
Anonim 2004. Standar Pendidikan Menengah
Kompetensi Nasional Kejuruan, Departemen
Indonesia, Bidang Keahlian Pendidikan dan
Kultur Jaringan. Kebudayaan.
Departemen Pendidikan Harjadi, S.S. 1980. Pengantar
Nasional. 187 hal. Agronomi. Penerbit
Anonim. 2007. Sistem Pangan Gramedia Jakarta. 197 hal.
Organik, Standar Nasional Haryanto, I. 1999. Pertanian
Indonesia. Badan Organik Tanaman Sayuran
Standardisasi Nasional. Pengahsil Dasun. Modul.
Anonim. 2004. Ilmu Direktorat Pendidikan
Pengetahuan Populer Jilid 6. Menengah Kejuruan,
Kehidupan Tumbuhan dan Departemen Pendidikan dan
Kehidupan Hewan. Grolier Kebudayaan.
International Inc., Jakarta. Hadisuwito, S. 2007. Membuat
295 hal. Pupuk Kompos Cair.

393
Agromedia Pusaka, Jakarta. Disertasi. Universitas
50 hal. Brawijaya Malang. 138 hal.
Hartus, T. 2007. Berkebun Nurwardani, P. 1999. Budidaya
Hidroponik Secara Murah. Tanaman Hortikultura.
Penerbit Penebar Swadaya, Modul. Direktorat
Jakarta. 96 hal. Pembinaan Perguruan
Huffaker, C.B., dan P.S. Agama Islam, Ditjen
Messenger. Ed., Teori dan Pembinaan Kelembagaan
Praktek Pengendalian Agama Islam, Departemen
Biologis. Penerbit Agama Republik Indonesia.
Universitas Indonesia. Nurwardani, P. 2007.
Jakarta. 352 hal. Memproduksi Bio-
Jamaran, I. 1998. Penerapan Insektisida. Modul.
Bioteknologi dalam Departemen Pendidikan
Menghasilkan Produk Nasional. Ditjen PMPTK,
Agribisnis yang Berdaya PPPPTK Pertnian Cianjur.
Saing Tinggi. Prosiding Nurwardani, P. 2007. Musuh
Seminar Kebangkitan Alami Organisme
Agribisnis Indonesia, Pengganggu Tanaman.
Jakarta. 107 hal Modul. Departemen
Jumin, H.B. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Nasional. Ditjen
Agronomi, Edisi Revisi. PMPTK, PPPPTK Pertanian
Penerbit Rjagrafindo Cianjur.
Persada. Jakarta. 250 hal. Oka, I.N., 2005. Pengendalian
Justice, O.L., dan L.N. Bass. Hama Terpadu dan
2002. Prinsip dan Praktek Implementasinya di
Penyimpanan Benih. Indonesia. Penerbit Gajah
Cetakan ketiga. Mada University Press.
Rajagrafindo Persada. Yogyakarta. 255 hal.
Jakarta. 446 hal. Pahan, I. 2002. Kelapa Sawit,
Novizan. 2002. Petunjuk Panduan Lengkap
Pemakaian Pestisida. Manajemen Agribisnis dari
Agromedia Pustaka, Jakarta. Hulu hingga Hilir. Penerbit
124 hal. Penebar Swadaya, Jakarta.
Novizan, 2005. Petunjuk 411 hal.
Pemupukn yang efektif. Rasminah, S., 1990. Penyakit
Agromedia Pustaka. Benih (Seed Pathology).
Jakarta. 130 hal. Penerbit Universitas
Nurwardani, P. 2002. Usahatani Brawijaya, Malang. 71 hal.
Tomat. Dep. Agama RI dan Santoso, I. 1980. Diagnosis
PPPG Pertanian Cianjur. 77 Penyakit Tanaman.
hal. Terjemahan dari R.B.
Nurwardani, P. 2006. Khitosan Streets. University of
Sebagai Bahan Pengendali Arizona Press.
Colletotrichum capsici Semangun, H. 2004. Penyakit-
(Sydow) Butler & Bisby. penyakit Tanaman
Hortikultura di Indonesia.

394
Penerbit Gajah Mada Univ. Tjitrosomo, S.S. 1983. Botani
Press. 850 hal. Umum 1. Penerbit Angkasa,
Siregar, T.H.S., S. Riyadi dan L. Bandung. 255.hal.
Nuraeni. 1989. Budidaya, Aluyo, L. 2005. Mikrobiologi
Pengelolaan dan Pemasaran Umum. Univ.
Cokelat. Penerbit Swadaya. Muhammadiyah Malang.
Jakarta. 170 hal. 349 hal.
Subowo. Biologi Sel. 1987. Wetter, L.R., dan F. Constabel.
Penerbit Angkasa. Bndung. 1991. Metode Kultur
286 hal. Jaringan Tanaman. Edisi
Sugandi, Y., dan Susilowati, 1999. Kedua. Penerbit ITB
Produksi Bibit Tanaman Bandung. 191 hal.
Buah-Buahan dengan Cara Wirawan, B., Sri Wahyuni. 2004.
Mencangkok. Modul. Memproduksi Benih
Direktorat Pendidikan Bersertifikat. Penerbit
Menengah Kejuruan, Penebar Swadaya. 120 hal.
Departemen Pendidikan dan Wisnuwati, 1999. Produksi
Kebudayaan. Kompos dengan Tehnologi
Sukamto, 1999. Produksi Bibit Effective Microorganism
Tanaman Buah-buahan (EM). Modul. Direktorat
Dengan Cara Okulasi. Pendidikan Menengah
Modul. Direktorat Kejuruan, Departemen
Pendidikan Menengah Pendidikan dan
Kejuruan, Departemen Kebudayaan.
Pendidikan dan Kebudayaan Wudianto, R. 1992. Petunjuk
Sutanto, R. 2002. Pertanian Penggunaan Pestisida.
Organik, Menuju Pertanian Penerbit Swadaya. Jakarta.
Alternatif dan Berkelanjutan. 201 hal.
Penerbit Kanisius. Yahya, S. dan C. Sitanggang.
Yogyakarta. 218 hal. 2002. Glosarium Pertanian.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Yayasan Obor Indonesia.
Dasar. Penerbit Papas 154 hal.
Sinar Sinanti. Jakarta. 172 Yatim, W. 1983. Geneika.
hal. Penerbit Tarsito Bandung.
Sutiyoso, Y.2002. Hidroponik 397 hal.
Rakit Apung. Penerbit Yuwono, T. 2006. Bioteknologi
Penebar Swadaya Seri Pertanian. Penerbit Gajah
Agritekno, Jakarta. 79 hal Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. 2000. Yogyakarta. 284 hal.
Taksonomi Tumbuhan
(Spermatophyta). Penerbit
Gajah Mada University
Press. Yogyakarta. 476 hal.
Tjitrosoepomo, G. 2007.
Morfologi Tumbuhan.
Gajahmada University
Press. Yogyakarta. 268 hal.

395
DAFTAR ISTILAH Buah. Ovari pada tumbuhan
yang telah berkembang menjadi
Absorpsi. Penyerapan oleh sel masak bersama-sama dengan
atau jaringan hidup yang berada bagian bunga lain yang
di dalam benih. berdekatan dengannya.

Adsorbsi. Penyerapan gas, ap Daya kecambah di lapangan.


air atau bahan hasil uraian lain Munculnya kecambah yang
oleh suatu permukaan benda beasal dari benih yang ditanam di
padat halus, misalnya karbon aktif lapangan.
atau silika gel.
Dormansi fisiologis. Dormansi
Aerasi. Melalukan udara luar ke yang disebabkan oleh terjadinya
tempat penyimpanan benih. kekacauan pada fungsi atau pada
Tujuannya untuk mencegah metabolisma akibat pengaruh
peningkatan panas sehingga suhu yang terlampau tinggi atau
proses pengeringan dapat pemberian air yang berlebihan.
berlangsung.
Embrio. Calon tanaman yang
Akar primer. Akar pertama berada di dalam benih.
tanaman yang berkembang /
berasal dari radikel. Endosperma. Jaringan di dalam
benih yang berasal dari
Akar sekunder. Cabang lateral hasilperkawinan antar inti polar di
akar primer. dalm sel telur dengan salah satu
inti sperma. Jaringan tersebut
Aktinomisetes. Mikroorganisme memberi makanan kepada embrio
sejenis bakteri yang berbentuk benih.
menyerupai pita.
Enzim. Bahan katalis yang
Bakteri. Organisma tumbuhan dihasilkan oleh benda hidup yang
tingkat rendah berukuran mampu membantu terjadinya
mikroskopis, bersel satu, tidak perubahan kimiawi.
berklorofil dan berkembang biak
dengan cara membelah diri atau Genotip. Unsur keturunan suatu
membentuk spora. tumbuhan yang bersama-sama
dengan lingkungan
Benih. Ovula masak yang terdiri mengendalikan sifat-sifat individu
dari embrio tanaman serta tumbuhannya. Misalnya tipe
jaringan cadangan makanan serta bunga, bentuk lain dan lain-lain.
seludang penutup.
Pestisida. Bahan kimia yang
Berkecambah. Permulaan digunakan untuk mengendalikan
pertumbuhan atau perkembangan orgenisme pengganggu tanaman
terutama digunakan pada spora (OPT).
atau benih.

396
Hibrida. Hasil persilangan dari Perontokan. Pemisahan polong
induk jantan yang varietas, atau malai atau butiran benih dari
spesies atau genusnya berbeda tanamannya.
dengan varietas, spesies atau
genus induk betinanya. Plumula. Tunas muda dari
embrio pada benih atau pada
Kecambah. Tanaman muda yang kecambah dan akan berkembang
berasal dari benih. menjadi bagian tanaman yang
berada di atas permukaan tanah.
Kotiledon. Daun embrio benih
yang berukuran tebal dan Radikel. Calon akar pada benih
befungsi sebagai tempat atau ujung bagian bawah hipokotil
cadangan makanan, namun dapat embrio.
pula berfungsi sebagai daun
dalam arti yang sebnarnya yaitu Uji viabilitas. Pengujian untuk
melakukan fotosintesa. menentukan kemampuan hidup.

Kulit benih. Jaringan benih Viabel. Mamapu tumbuh dan


terluar. berkembang.

Kultivar. Varietas yang Viabilitas. Kemampuan untuk


dibudidayakan. hidup tumbuh dan berkembang.

Media biakan. Bahan yang Vigor. Kondisi yang


digunakan di laboratorium untuk mencerminkan kesehatan yang
menumbuhkan organisma atau dan kebugaran alami.
mikroorganisme.
Virus. Benda hidup terkecil yang
Nematoda. Binatang mikroskopis hanya mampu berkembang
yang menyerupai cacing. baik di dalam sel hidup.

Ovula. Bagian bunga yang


menjadi benih atau biji setelah
bunganya mengalami perubahan
dan perkembangan lanjutan
setelah pembuahan.

Panen. Slah satu hasil tindakan


menanam atau membudidayakan.
Jumlah yang dihasilkan misalnya
satu ton jagung per hektar.

Perikarp. Pembungkus benih


yang berasal dari ovari.

397
KUDP"ZZZ/ZZZ/ZZZ/Z

Dwmw"kpk"vgncj"fkpknck"qngj"Dcfcp"Uvcpfct"Pcukqpcn"Rgpfkfkmcp"*DUPR+"fcp"vgncj"
fkp{cvcmcp" nc{cm" ugdcick" dwmw" vgmu" rgnclctcp" dgtfcuctmcp" Rgtcvwtcp" Ogpvgtk"
Rgpfkfkmcp"Pcukqpcn"Pqoqt"68"Vcjwp"4229"vcpiicn"7"Fgugodgt"4229"vgpvcpi"
Rgpgvcrcp"Dwmw"Vgmu"Rgnclctcp"{cpi"Ogogpwjk"U{ctcv"Mgnc{cmcp"wpvwm"Fkiw/
pcmcp"fcnco"Rtqugu"Rgodgnclctcp0

JGV"*Jctic"Gegtcp"Vgtvkpiik+"Tr0"90:::.22

Anda mungkin juga menyukai