Anda di halaman 1dari 19

Pemupukan merupakan pemberian unsur hara  

yang dibutuhkan oleh tanaman agar tanaman


tersebut dapat tumbuh subur.yang mana natinya dapat memproduksi buah sesuai dengan apa
yang kita harapkan..

Pada Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh
akar tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman, terutama daun.

Pemberian pupuk disini  dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah, baik fisik, kimia atau
biologis.

Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah. Dengan mengandalkan
sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan hara, produk pertanian akan semakin
merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara pasokan hara dan kebutuhan tanaman. Hara
dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen,
pelindian, air limpasan permukaan, erosi atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara
pemberian pupuk dan pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta menjaga
mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari.

Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung
pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen. Penggunaan pupuk yang
efisien pada dasarnya adalah memberikan pupuk bentuk dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut. Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya pada
perakaran aktif, tetapi sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang kering atau mampat.
Efisiensi pemupukan dapat ditaksir berdasarkan kenaikan bobot kering atau serapan hara
terhadap satuan hara yang ditambahkan dalam pupuk tersebut.

Faktor yang berpengaruh terhadap pemupukan:

1. Tanah

kondisi fisik (kelerengan, jeluk mempan perakaran, retensi lengas dan aerasi), kondisi kimiawi
(retensi hara tersedia, reaksi tanah, bahan organik tanah, sematan hara, status dan imbangan
hara), kondisi biologis (pathogen, gulma).

2. Tanaman: jenis, umur dan hasil panen yang diharapkan.


3. Pupuk: sifat, mutu, ketersediaan dan  harga.
4. Iklim: temperatur, curah hujan, panjang penyinaran dan angin.

PEMUPUKAN KELAPA SAWIT DI TANAMAN TM DAN TBM

Salah satu faktor awal dalam keberhasilan budadaya kelapa sawit adalah kita memperhatikan
kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemupukan pada tanaman TBM (tanaman belum
menghasilkan )

Tujuan dari pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM) adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan vegetatif.
Sedangkan pemupukan pada tanaman menghasilkan (TM) diarahkan untuk produksi buah.
Pemberian pupuk dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim
hujan. Pemupukan dilakukan dengan menyebarkan pupuk secara merata di dalam piringan.

A. PERANAN UNSUR HARA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Nitrogen
• Penyusunan protein, klorofil dan berperanan terhadap fotosintesa
• Kekurangan Nitrogen menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat
pertumbuhan.
• Kelebihan Nitrogen menyebabkan daun lemah dan rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan
Boron, White Stripe dan berkurangnya buah jadi.

Defisiensi N
• Defisiensi N - drainase buruk
• Defisiensi Cu - ujung daun kering
• Penyebab defisiensi Nitrogen : Terhambatnya mineralisasi Nitrogen, aplikasi bahan organik
dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan Nitrogen tidak efektif.
• Upaya : Aplikasi secara merata di piringan,Tambah Urea pada tanaman kelapa sawit, aplikasi
Nitrogen pada kondisi tanah lembab, kendalikan gulma.
Phosphor
• Penyusun ADP/ATP, memperkuat batang dan merangsang perkembangan akar serta
memperbaiki mutu buah
• Kekurangan P sulit dikenali, menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, pelepah memendek dan
batang meruncing.
• Indikasi kekurangan P : Daun alang-alang berwarna ungu, LCC sulit tumbuh dengan bintil akar
yang sedikit.
• Penyebab defisiensi P : P tanah rendah ( < 15 ppm ), Top Soil tererosi, kurangnya pupuk P dan
kemasaman tanah tinggi.
• Upaya : Aplikasi P dipinggir piringan/gawangan, kurangi erosi, tingkatkan status P tanah, dan
perbaiki kemasaman tanah.

Kalium
• Aktifitas stomata, aktifitas enzim dan sintesa minyak. Meningkatkan ketahanan terhadap
penyakit serta jumlah dan ukuran tandan.
• Kekurangan K menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun tua kering dan mati.
• Kekurangan K berasosiasi dengan munculnya penyakit seperti Ganoderma.
• Kelebihan K merangsang gejala kekurangan B sehingga rasio minyak terhadap tandan
menurun.
• Penyebab kekurangan K : K didalam tanah rendah, kurangnya pupuk K, kemasaman tanah
tinggi dengan kemampuan tukar kation rendah.
• Upaya : Aplikasi K yang cukup, aplikasi tandan kelapa sawit, perbaiki kemampuan tukar kation
tanah dan aplikasi pupuk K pada pinggir piringan.

Magnesium ( Mg )
• Penyusun klorofil, dan berperanan dalam respirasi tanaman, maupun pengaktifan enzim.
• Kekurangan Mg menyebabkan daun tua berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena
sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering.
• Penyebab defisiensi Mg : Rendahnya Mg didalam tanah, kurangnya aplikasi Mg, ketidak
seimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi ( > 3.500 mm/tahun ), tekstur pasir
dengan top soil tipis.
• Upaya : Rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1,2, aplikasi tandan kelapa
sawit, gunakan Dolomit jika kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada pinggir piringan.

Defisiensi Mg - Sisi daun yang terkena sinar matahari menguning.


• Defisiensi Cu - Ujung anak daun nekrosis
• Tumbuh kerdilTembaga ( Cu )
• Pembentukan klorofil dan katalisator proses fisiologi tanaman.
• Kekurangan Cu menyebabkan Mid Crown Clorosis (MCC) atau Peat Yellow.
• Jaringan klorosis hijau pucat - kekuningan muncul ditengah anak daun muda. Bercak kuning
berkembang diantarajaringan klorosis. Daun pendek, kuning pucat kemudian mati.
• Penyebab defisiensi Cu : Rendahnya Cu didalam tanah gambut atau pasir, tingginya aplikasi
Mg, aplikasi N dan P tanpa K yang cukup.
• Upaya : Perbaiki rendahnya K tanah, basahi tajuk dengan 200 ppm Cu SO4.

Boron
• Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein.
• Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau gelap,
daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata.
• Penyebab defisiensi Boron : Rendahnya B tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
• Upaya : Aplikasi 0,1 - 0,2 kg/pohon/tahun pada pangkal batang.

Pelepah memendek, Malformasi anak daun, Daun mengkerut

B. JENIS DAN SIFAT PUPUK

Sumber Hara
1. Tanah
2. Residu tanaman : Pelepah, Tandan Kelapa Sawit, Abu janjang, Limbah cair dan kacangan
penutup tanah.
3. Pupuk An-Organik : Tunggal, Campur, Majemuk, Majemuk khusus

Pupuk An-Organik
1. Pupuk tunggal : Mengandung satu hara utama, tidak terlalu mahal per kg hara, mahal dibiaya
kerja, mudah diberikan sesuai rekomendasi.
2. Pupuk Campur : Campuran beberapa pupuk tunggal secara manual, sekali aplikasi, tidak
semua pupuk dapat dicampur, keseragaman campuran beragam, sulit untuk diterapkan untuk
tanaman menghasilkan.
3. Pupuk Majemuk : Satu formulasi mengandung beberapa hara utama, harga per kg hara mahal,
sekali aplikasi, mudah disimpan, biaya aplikasi murah, sulit diterapkan untuk tanaman
menghasilkan.
4. Pupuk Majemuk Khusus : Pupuk majemuk yang dibuat secara khusus, seperti dalam bentuk
tablet atau pelet. Harga per satuan hara lebih mahal dibandingkan pupuk lainnya, efektivitas
masih perlu diuji.

Sifat Pupuk
Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu pada Standar
Nasional Indonesia ( SNI ) yang telah ada..
C. Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

• Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah, kondisi penutup tanah, kondisi
visual tanaman.
• Waktu pemupukan ditentukan berdasarkan jadual, umur tanaman.
• Pada waktu satu bulan, ZA ditebar dari pangkal batang hingga 30 – 40 Cm.
• Setelah itu ZA, Rock Phosphate, MOP dan Kieserit ditaburkan merata hingga batas lebar tajuk.
• Boron ditebarkan diketiak pelepah daun
• ZA, MOP, Kieserite dapat diberikan dalam selang waktuyang berdekatan.
• Rock Phosphate tidak boleh dicampur dengan ZA. Rock Phosphate dianjurkan diberikan lebih
dulu dibanding pupuk lainnya jika curah hujan > 60 mm.
• Jarak waktu pemberian Rock Phosphate dengan ZA minimal 2 minggu.
• Pupuk MOP tidak dapat diganti dengan Abu Janjang Kelapa Sawit.

Standar Dosis Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Pada Tanah Gambut :

Umur (Bulan)* Dosis Pupuk (gram/pohon)


Urea RP MOP (KCl) Dolomit HGF-B CuSO4
Lubang tanaman - - - - - 25
3 100 150 200 100 - -
6 150 150 250 100 - -
9 150 200 250 150 25 -
12 200 300 300 150 - -
16 250 300 300 200 25 -
20 300 300 350 250 - -
24 350 300 350 300 50 -
28 350 450 450 350 50 -
32 450 450 500 350 - -
*) Setelah tanam dilapangan

Standar Dosis Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Pada Tanah Mineral :

Umur (Bulan)* Dosis Pupuk (gram/pohon)


Urea TSP MOP (KCl) Kieserite HGF-B RP
Lubang tanaman - - - - - 500
1 100 - - - - -
3 250 100 150 100 - -
5 250 100 150 100 - -
8 250 200 350 250 20 -
12 500 200 350 250 - -
16 500 200 500 500 30 -
20 500 200 500 500 - -
24 500 200 750 500 50 -
28 750 300 1.000 750 - -
32 750 300 1.000 750 - -
*) Setelah tanam di lapangan

D. Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM)

• Sasaran pemupukan : 4 T ( Tepat jenis, dosis, waktu dan metode)


• Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, hasil analisa daun, jenis tanah, produksi
tanaman, hasil percobaan dan kondisi visual tanaman.
• Waktu pemupukan ditentukan berdasarkan sebaran curah hujan.

Standar Dosis Pemupukan Tanaman Menghasilkan ( TM ) Pada Tanah Gambut :

Kelompok Umur (Tahun) Dosis Pupuk (kg/pohon/thn)


Urea RP MOP(KCl) Dolomit Jumlah
3 – 8 2,00 1,75 1,50 1,50 6,75
9 – 13 2,50 2,75 2,25 2,00 9,50
14 – 20 1,50 2,25 2,00 2,00 8,00
21 – 25 1,50 1,50 1,25 1,50 5,75

Standar Dosis Pemupukan Tanaman Menghasilkan (T M ) Pada Tanah Mineral :

Kelompok Umur (Tahun) Dosis Pupuk (kg/pohon/thn)


Urea SP-36 MOP(KCl) Kieserite Jumlah
3 – 8 2,00 1,50 1,50 1,00 6,00
9 – 13 2,75 2,25 2,25 1,50 8,75
14 – 20 2,50 2,00 2,00 1,50 7,75
21 – 25 1,75 1,25 1,25 1,00 5,25

E. Unsur Hara Yang Diambil Oleh Tanaman


Jumlah Unsur Hara yang diangkut oleh tanaman Kelapa Sawit dari dalam tanah per Ha/tahun.
Komponen Jumlah unsure Hara (kg/ha/thn)
N P K Mg Ca
Pertumbuhan Vegetatif 40,9 3,1 55,7 11,5 13,8
Pelepah Daun yang ditunas 67,2 8,9 86,2 22,4 61,6
Produksi TBS (25 ton/ha) 73,2 11,6 93,4 20,8 19,5
Bungan Jantan 11,2 24 16,1 6,6 4,4
Jumlah 192,5 47,6 251,4 61,3 99,3

Sumber : Siahaan et.al (1990)

Jumlah Pupuk yang diangkut oleh Tanaman Kelapa Sawit per Ha/tahun
Komponen Jumlah unsure Hara (kg/ha/thn)
Urea SP36 KCl Kieserite Dolomit
Pertumbuhan Vegetatif 88,9 19,7 354 70,7 86,8
Pelepah Daun yang ditunas 146,1 56,6 548 137,7 169
Produksi TBS (25 ton/ha) 159,1 73,8 594 127,9 156,9
Bungan Jantan 24,4 152,7 102 40,6 49,8
Jumlah 418,5 302,8 1.599 376,9 462,5

Dihitung berdasarkan data jumlah hara oleh Siahaan et.al (1990)

F. Waktu Dan Frekwensi Pemupukan


Waktu Pemupukan
• Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60 mm/bulan.
• Pemupukan ditunda jika curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.
• Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki
kemasaman tanah dan merangsang perakaran, diikuti oleh MOP (KCl) dan rea/Z A.
• Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate dengan Urea/Z A minimal 2 minggu.
• Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2 (dua) bulan.

Frekwensi Pemupukan
• Pemupukan dilakukan 2 - 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur -
kondisi tanaman.
• Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekwensi yang lebih banyak.
• Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin baik bagi tanaman, namun tidak ekonomis dan
mengganggu kegiatan kebun lainnya.

Unsur Hara Dalam Tanaman Kelapa Sawit (Ng and Tamboo, 1967 dalam von Uexkull and
Fairhurst, 1991)

Uraian Kg/Pkk/Th
N P P2O5 K K2O Mg MgO
–    Diangkut saat panen 0.49 0.08 0.18 0.63 0.76 0.14 0.23
–    Immobil dalam jaringan 0.27 0.022 0.05 0.47 0.57 0.07 0.12
–    Dikembalikan ke tanah 0.53 0.076 0.17 0.69 0.83 0.19 0.32
Total Hara 1.29 0.178 0.40 1.79 2.16 0.40 0.67
Persen Hara diangkut per Total 38 45 45 35 35 35 35
Total Hara/ Ha (148 pkk/Ha) 191 26 59 265 320 59 99
Hara per Ton TBS 8.0 1.1 2.5 11.0 13.3 2.5 4.1
Total (Diangkut + Immobil) 0.76 0.102 0.23 1.10 1.33 0.21 0.35
Equivalent Pupuk 1.65 0.5 TSP 2.22 MOP 1.3 KIES.
Urea

Produksi 24 Ton/Ha/Th.
nsur Hara Bentuk Diserap Tanaman
Nitrogen NH4+, NO2–, NO3–
Fosfor HPO4-2, H2PO4–
Kalium K+
Magnesium Mg+2
Kalsium Ca+2
Boron BO3-3
Tembaga Cu+, Cu+2
Seng Zn+2
Besi Fe+2, Fe+3
Belerang SO3-2, SO4-2
Klor Cl–
Mangan Mn+2, Mn+4
Molibdenum MoO4-2

Kriteria Kadar Hara Daun pada Pelepah-17 (von Uexkull, H.R. and Fairhust, T.H. 1991)

Umur Unsur Defisiensi Optimum Kelebihan


< 6 Th N (%) < 2.5 2.6 – 2.9 > 3.1
P (%) < 0.15 0.16 – 0.19 > 0.25
K (%) < 1.00 1.1 – 1.3 > 1.8
Mg (%) < 0.20 0.3 – 0.45 > 0.7
Ca (%) < 0.30 0.5 – 0.7 > 0.7
S (%) < 0.2 0.25 – 0.40 > 0.6
Cl (%) < 0.25 0.5 – 0.7 > 1.0
B (ppm) <8 15 – 25 > 40
Cu (ppm) <3 5–8 > 15
Zn (ppm) < 10 12 -18 > 80
≥ 6 Th N (%) < 2.3 2.4 – 2.8 > 3.0
P (%) < 0.14 0.15 – 0.18 > 0.25
K (%) < 0.75 0.9 – 1.2 > 1.6
Mg (%) < 0.20 0.25 – 0.40 > 0.7
Ca (%) < 0.25 0.5 – 0.75 > 1.0
S (%) < 0.20 0.25 – 0.35 > 0.6
Cl (%) < 0.25 0.5 – 0.7 > 1.0
B (ppm) <8 15 – 25 > 40
Cu (ppm) <3 5–8 > 15
Zn (ppm) < 10 12 – 18 > 80
 Jenis dan Sifat Pupuk
 Standard Pupuk: SNI dan Sirim Malaysia

Tabel berikut menyajikan beberapa jenis dan sifat pupuk yang umum dipergunakan.

Jenis Pupuk Rumus Kadar Reaksi Bentuk Warna Kelaruta Higroskopisit


Kimia Unsur Kemasa n dalam as
Hara man air
Utama
UREA (NH2)2CO 42 – Sedikit Kristral Putih Mudah Higroskopis
46% N masam dan butir larut pada
kelembaban
nisbi 73%
ZA (NH4)2SO4 20 – Masam Kristal Putih kelam Mudah Higroskopis
(Zwavelzure 21% N sampai putih larut pada
Ammoniak)/ dan kekuningan kelembaban
Ammonium nisbi 80%
Sulfat 21 –
27% S
Natrium NaNO3 16 % N Netral Kristal Berbagai Mudah Higroskopis
Nitrat (NN) dan 26% sampai warna: merah, larut pada
Na basa kuning, kelembaban
kelabu, dan nisbi 72%
ungu
TSP (Triple Ca(H2PO4)2. 44-52% Netral Butiran Abu-abu Dapat Tidak
Super H2O P2O5 (granul) larut higroskopis
Phosphate)
Fosfat Alam Ca3(PO4)2 Sangat Netral Tepung Tergantung Kelaruta Tidak
(RP= Rock beragam sampai (serbuk) sumbernya.  n sangat higroskopis
Phosphate) tergantu basa Abu-abu rendah
ng keputihan,
sumbern merah
ya. 25 – kecoklatan
38%
P2O5
Kalium KCl 52 – Netral Kristal Merah, putih Dapat Kurang
Clorida 60% sampai kotor larut higroskopis,
(MOP=Muri K2O, agak pada
ate of dan 47 masam kelembaban
Potash) % Cl nisbi 84%
Kalium K2SO4 49-53% Netral Kristal Putih keabu- Dapat Kurang
Sulfat K2O sampai abuan larut higroskopis
(ZK=Zwavel agak
zure Kali) masam
Kieserit MgSO4.H2O 27% Agak Tergantu Putih keabu- Tergantu Tidak 
MgO masam ng abuan, atau ng higroskopis
dan 22% sumbern putih sumbern
S ya: ya: Agak
Kristal sukar
dan larut
tepung sampai
dapat
larut
Dolomit CaMg(CO3)2 18-22% Basa Tepung Putih atau Sukar Tidak
MgO, putih keabu- larut higroskopis
dan 40% abuan
CaO
HGFB Na2B4O7.5H2 45% Kristal Putih kotor Mudah Higroskopis
O B2O5 larut
Copper CuSO4.5H2O 26% Cu  Masam Kristal Biru Mudah Higroskopis
dan 13% larut
S
Zinc ZnSO4.H2O 36% Zn Masam Kristal Mudah Higroskopis
larut
Ferrum FeSO4.7H2O 19% Fe Masam Kristal Mudah Higroskopis
larut
15:15:6:4 15%N, Netral Butir Coklat Mudah Agak
15%P2O sampai (granul) kemerahan larut higroskopis
5, 6% agak
K2O, 4% masam
MgO
12:12:17:2 12%N, Netral Butir Merah Mudah Agak
12%P2O sampai (granul) kecoklatan larut higroskopis
5, agak
17%K2O masam
,
2%MgO
13:6:27:4:0.6 13%N, Butir Mudah Agak
5B 6%P2O5, (granul) larut higroskopis
27%K2O
,
4%MgO
, 0.65%
B

DAFTAR SNI UNTUK KOMODIT PUPUK

No Judul Standar No. SNI Parameter Analisis Persyaratan


1 Pupuk Amonium 02-176- Nitrogen Min. 20 %
Sulfat (NH4)2SO4 1990
Belerang Min. 23 %

Asam bebas sebagai H2SO4 Maks. 0.1 %

Air Maks. 1 %
2 Pupuk Tripel Super 02-0086- Unsur hara fosfat : Min. 46 %
Posfat 1987
(TSP/Ca(H2PO4)2 – Yang  diserap sebagai P2O5 Min. 40 %

– Yang larut dalam air sebagai P2O5 Maks. 4 %

– Air Maks. 4 %

–Yang larut sebagai H3PO4


3 Pupuk Tripel Super 02-2800- Unsur hara fosfat sebagai P2O5 : Min. 45 %
Fosfat Plus Zn 01992
–          Total Min. 43 %

–          Yang dapat diserap Min. 35 %

–          Yang terlarut air Maks. 5 %

–          Air Maks. 5 %

–          Asam bebas sebagai H3PO4 Min. 0.2 %

–          Zn sebagai ZNO


4 Pupuk NPK Padat 02-02803- –          Nitrogen Total Min. 6 %
2000
–          Fosfat larut asam sitrat 2 % Min. 6 %
sebagai P2O5
Min. 6 %
–          Kalium sebagai K2O
Min. 30 %
–          Jumlah kadar N, P2O5 dan
K2O Maks. 2 %

–          Kadar Air


5 Pupuk Amonium 02-2581- Nitrogen Min. 26 %
Chlorida (NH4Cl) 1992
Air Maks. 1 %

Asam sebagai HCl Maks. 0.08 %


6 Pupuk Dolomit 02-2804- Magnesium sebagai MnO Min. 18 %
(CaMg(CO3)2 1992
Calsium sebagai CaO Min. 30 %

Al2O3 + Fe2O3 Maks. 3 %

Air Maks. 5 %

Silikat sebagai SiO2 Maks. 3 %

Bentuk tepung : 100 %

–          Lolos saringan 40 mesh Maks. 50 %

–          Lolos saringan 60 mesh


7 Pupuk Kalium 02-2805- Kalium sebagai K2O Min. 60 %
Chlorida (Mriate of 1992
Potash/MOP/KCl Air Maks. 0.5 %
8 Pupuk Mono 02-2810- Nitrogen Min. 11 %
Amonium Fosfat 1992
(MAP/NH4H2PO4) Fosfat sebagai P2O5 Min. 48 %

Air Maks. 1 %
9 Urea Amonium 00-2811- Nitrogen Min 90 %
Fosfat 1992
Fosfat sebagai P2O5

Air

Butiran :

-Lolos ayakan Tyler 4 mesh dan tidak


lolos 16 mesh
10 Pupuk Diamnium 02-2858- Nitrogen Min.18 %
Fosfat 1992
DAP/(NH4)2HPO4 Fosfat sebagai P2O5 Min. 46 %

Air Maks. 1 %

Ukuran butiran : Min. 80 %

–          Lolos 6 Tyler mesh tidak


lolos 16 Tyler mesh
11 Pupuk Super Fospat 02-3769- Unsur hara fosfat sebagai P2O5 Min. 36 %
(SP-36) 1995
–          Total Min. 34 %

–          Yang dapat diserap Min. 30 %

–          Yanglarut air Min. 5 %

–          Belerang sebagai S Maks. 6 %

–          Asam bebas sebagai H3PO4 Maks. 5 %

–          Air
12 Pupuk Fosfat Alam 02-3776- Uraian Kualitas Kualitas Kualitas C
untuk Pertanian 1995 A B
Unsur hara fosfat Min. 28 Min. 24 Min. 18 %
sebagai P2O5 % %
Min. 6 %
–          Total Min. 10 Min. 8 %
% –
–          Larut dalam –
asam sitrat 2 % Min. 14 Min. 35 %
% Min. 40
–          Larut dalam % Maks. 15 %
asam formiat 2 % Min. 40
% Maks. 6 Maks. 3 %
–          Ca dan mg %
setara CaO Maks. 3 Min. 50 %
% Mas. 3 %
–          R2O3 (Al2O3 Min. 80 %
+ Fe2O3) Maks. 3 Min. 50
% %
–          Air
Min. 50 Min. 80
–          Kehalusan % %

–          Lolos 80 Min. 80


mesh Tyler %

–          Lolos 25
mesh Tyler
13 Pupuk Super Fosfat 02-4873- Unsur hara Posphor sebagai P2O5 Mi. 36 %
(SP-36) Plus Zn 1998
– Total Min. 34 %

– Larut dalam asam sitrat 2 % Min. 30 %


– Larut air Min. 5 %

– Belerang sebagai S Maks. 6 %

– Asam bebas sebagai H3PO4 0.2 – 0.3 %

– Zn sebagai ZnO Maks. 5 ppm

–Air
14 Pupuk Borate 02-4959- Boron Oksida (B2O3) Min. 45 %
1999
Natrium Oksida (NaCl) Min. 20 %

Sulfat (SO4) Maks. 0.02


%
Kadmium (Cd)
Maks. 35
ppm
15 Pupuk Cair Sisa 02-4958- Keadaan : Cair
Proses Asam Amino 1999
(Simpramin) –          Bentuk Coklat
kehitaman
–          Warna
5.5 –  6.5
–          pH
1.10 – 4.0 %
–          Bobot jensi pada 25°C
Min. 8.0 %
–          Total Nitrogen

–          Bahan Organik


Standard SIRIM’s Malaysia
Nr. Jenis Pupuk Element Analysis Spesifikasi Reference
1. Urea 1. Total N 45.0 % min. MS14 part 1 & 2
2. Biuret
(granular & prilled) 0.5  % max.(prilled) UDC661.717.5 –
1. Miosture
CO(NH2)2 1.0 % max granular 631.4
d.   Ash content
1.0 % max. (first revision)

2.5 % max.
2. Ammonium Sulphate a.   Total N 20.5 % min MS13 : 1993

(NH4)2SO4 b.   Free Acidity 0.03% max. UDC661.522. –

as H2SO4 1.00 % max. 631.841.1

c.   Moisture (first revision)


3. Ammonium Chlorida 1. Ammoniacal 25,0 % min. MS1330 : 1993
NH4
NH4Cl 2. Chlorida as 2.0 % max. UDC661.521
NaCl
3. Total P as P2O5 2.0 % max.

d.   Moisture —
4. Ammonium Nitrat 1. Total N 25.0%min. (granular) MS53 : 1993

NH4NO3 b.    Moisture 35.0%min. (prilled) (first revision)

1.0%max.
5. di-Ammonium 1. a.Ammoniacal 18.0% min. MS1329 : 1993
posphat NH4
2. Total P as P2O5 45.0% min. UDC631.859.13
(NH4)2PO4 3. Water soluble P
as P2O5 41.0% min.
4. Moisture
2.0% max.
6. Triple a.  Total P as P2O5 45.0 % min. SNI-02-2800-
1992
Superphosphate 1. Citric Acid 43,0 % min.
soluble
5.0   % max
P as P2O5
c.    Moisture
7. Single 1. Water soluble P 18.0 % min. MS51 : 1993
Superphosphate as
4.0 % max. UDC631.855
P2O5
5.0 % max.
1. Free phosphoric
acid  as P2O5
2. Moisture

8. Rock Phospate a.   Total P as P2O5 28.0 % min. MS46 : 1993

b    Citric Acid soluble 7.5 % min. UDC631.85

P as P2O5 5.0 % max. (first revision)

1. Limit of 3.0 % max.


variation
2. Fluoride 1.0 % max.
3. Moisture
4. Passed of 95   % min.
500um

9. Potassium Chloride 1. Total K2O 60,0 % main. MS15 : 1993


2. Chloride
KCl 3. Moisture 46,0 % min. UDC631.85

1,00 % max.
10. Potassium Sulphate 1. Total K2O 50,0 % min. MS16 : 1993
2. Sulphate as SO4
K2SO4 3. Moisture 37,0 % min. UDC631.833.2

1,00 % max. (first revision)


11. Kieserite 1. Total MgO 25,0 % min. MS54 : 1993
2. Sulphate as SO4
MgSO4.H20 3. Moisture 60,0 % min. UDC631.883

1,00 % max. (first revision)


12. di-Sodium tetra 1. Total B  as 46,0% min. MS1363 : 1993
Borate Pentahydrate B2O3
2. Moisture 1,00 % max.
Na2B4O7.5H2O
13. Mixture Fertiliser 1. Total N, P2O5, 10%max.permissible MS644 : 1980
tolerances of quoted
K2O, MgO value
UDC631.8
1. Water soluble 10%max.permissible
as P2O5 tolerances of quoted
value
1. itric Acid 2% as
P2O5 10%max.permissible
tolerances of quoted
1. Free Acidity as value
P2O5
2. Free Acidity as 2.0% max.
H2SO4
3. Moisture 1.0 % max.

5.0% max. (if


contain

TSP & SP)


Tentang iklan-iklan ini

Anda mungkin juga menyukai