PEMUPUKAN
1. Nitrogen
Defisiensi N
2.Phosphor
3. Kalium
4.Magnesium ( Mg )
5.CU
6.Boron
• Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan
protein.
• Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna
hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat
merata.
• Penyebab defisiensi Boron : Rendahnya B tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
• Upaya : Aplikasi 0,1 - 0,2 kg/pohon/tahun pada pangkal batang.
Pelepah memendek, Malformasi anak daun, Daun mengkerut.
3.2.JENIS DAN SIFAT PUPUK
1. Sumber Hara
1. Tanah
2. Residu tanaman : Pelepah, Tandan Kelapa Sawit, Abu janjang, Limbah cair
dan kacangan penutup tanah.
3. Pupuk An-Organik : Tunggal, Campur, Majemuk, Majemuk khusus
2. Pupuk An-Organik
1. Pupuk tunggal : Mengandung satu hara utama, tidak terlalu mahal per kg hara,
mahal dibiaya kerja, mudah diberikan sesuai rekomendasi.
2. Pupuk Campur : Campuran beberapa pupuk tunggal secara manual,
sekali aplikasi,tidak semua pupuk dapat dicampur, keseragaman campuran
beragam,
sulit untuk diterapkan untuk tanaman menghasilkan.
3. Pupuk Majemuk : Satu formulasi mengandung beberapa hara utama,
harga per kg hara mahal, sekali aplikasi, mudah disimpan, biaya aplikasi murah,
sulit diterapkan untuk tanaman menghasilkan.
4. Pupuk Majemuk Khusus : Pupuk majemuk yang dibuat secara khusus,
seperti dalam bentuk tablet atau pelet.
Harga per satuan hara lebih mahal dibandingkan pupuk lainnya, efektivitas
masih perlu diuji.
3.Sifat Pupuk
Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu
pada Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang telah ada.
• Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah, kondisi penutup
tanah, kondisi visual tanaman.
• Waktu pemupukan ditentukan berdasarkan jadual, umur tanaman.
• Pada waktu satu bulan, ZA ditebar dari pangkal batang hingga 30 – 40 Cm.
• Setelah itu ZA, Rock Phosphate, MOP dan Kieserit ditaburkan merata hingga
batas lebar tajuk.
• Boron ditebarkan diketiak pelepah daun
• ZA, MOP, Kieserite dapat diberikan dalam selang waktuyang berdekatan.
• Rock Phosphate tidak boleh dicampur dengan ZA.
Rock Phosphate dianjurkan diberikan lebih dulu dibanding pupuk lainnya
jika curah hujan > 60 mm.
• Jarak waktu pemberian Rock Phosphate dengan ZA minimal 2 minggu.
• Pupuk MOP tidak dapat diganti dengan Abu Janjang Kelapa Sawit.
1. Waktu Pemupukan:
• Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60 mm/bulan.
• Pemupukan ditunda jika curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.
• Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan diaplikasikan lebih dulu
untuk memperbaiki kemasaman tanah dan merangsang perakaran, diikuti oleh
MOP (KCl) dan rea/Z A.
• Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate dengan Urea/Z A minimal 2
minggu.
• Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2 (dua) bulan.
2. Frekwensi Pemupukan:
• Pemupukan dilakukan 2 - 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk,
dan umur - kondisi tanaman.
• Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekwensi yang
lebih banyak.
• Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin baik bagi tanaman, namun tidak
ekonomis dan mengganggu kegiatan kebun lainnya.