Anda di halaman 1dari 3

A.

Prosentase Konsentrasi Zat Hara yang Dibutuhkan Kangkung Tanaman kangkung memerlukan asupan unsur-unsur zat hara, baik unsur makro dan unsur mikro dalam jumlah yang seimbang. Tanaman kangkung membutuhkan asupan unsur-unsur zat hara dalam kadar yang berbeda-beda. Unsur-unsur yang dibutuhkan yaitu unsur makro meliputi Nitrogen (N) 16%, Fosfor (F) 12%, Kalium (K) 4%, Magnesium (Mg) 1,5%. Sedangkan unsur mikro meliputi Seng (Zn) 2%, Besi (Fe) 1%, Boron 1%. Pemberian asupan unsur zat hara baik unsur makro maupun unsur mikro secara seimbang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung secara baik dan optimal.

B. Budidaya Kangkung Berikut ini beberapa tips untuk menanam kangkung darat secara organik : 1. Pengolahan lahan Pengolahan lahan untuk tanaman kangkung sama dengan tanaman bayam, sebelum ditanamai, lahan dicangkul dan dicampur dengan komos dan kapur, diamkan sekitar dua hari, lalu cangkul dan buat bedengan. Bedengan biasanya dibuat berukuran 110 m. Setelah itu tanah siap ditanami. 2. Penanaman Penanaman kangkung ada dua cara, pertama dengan cara ditebar langsung dengan menggunakan tangan dan yang kedua dengan cara ditugal. Cara yang kedua biasanya digunakan untuk menanam kangkung yang akan dipanen secara dipotong. Jumlah benih yang disebar untuk bedengan berukuran 110 m adalah sekitar 2,5 ons. Benih biasanya diperoleh dari pusat perbenihan Serikat Petani Indonesia (SPI) ataupun hasil pembenihan sendiri. Pembenihan kangkung bisa dilakukan oleh petani sendiri dengan membiarkan tanaman kangkung hingga tua dan berbiji, setelah bijinya tua, biji dipungut dan dibersihkan serta dipisahkan dari cangkangnya, setelah itu dijemur dan diayak. Kendala pembenihan kangkung ini adalah persoalan lahan dan waktu pembenihan yang sangat lama yakni bisa mencapai antara 4-6 bulanan, jika petani tidak memiliki lahan alternatif untuk bertani maka pembenihan bayam

ini bisa dilakukan di lahan-lahan pematang kebun. Benih kangkung tahan disimpan tidak lebih dari setahun, tergantung pada kondisi penyimpanan. 3. Pemeliharaan Tanaman a. Penjarangan dan Penyulaman Bila tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah disiapkan). b. Penyiangan Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu. c. Pembubunan Pembumbunan dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudah akar tanaman untuk

mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu. d. Pemupukan Pemupukan hanya diberikan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air. Penyemprotan dilakukan secara periodik 5 7 hari sekali. e. Pengairan dan Penyiraman Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam 07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.

DAFTAR PUSTAKA

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Perssindo. Serikat Petani Indonesia.2013. Kiat Menanam Kangkung Darat secara Organik. http://www.spi.or.id diakses tanggal 4 Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai