Anda di halaman 1dari 28

Nama : AGUNG

WICAKSONO
TTL : SINUNUKAN 1, 24
April
1997

Jenis Kelamin : Laki-laki


Agama : Islam
Suku : Batak
Status : Belum Menikah
Alamat : Long Ayan RT 004
Kel. Long Ayan Kec.Segah Kab. Brau
Prov. Kalimantan Timur
ASOSIASI SAWIT RAKYAT MANDIRI
KAB BERAU

PENYULUHAN TEKSIS
AGRONOMI
POKOK PEMBAHASAN

2
• Pemupukan

3 • TBM

4 Manajemen panen
• Tatacara Panen
KULTUR TEKNIS

A. Pemeliharaan tanaman

Manual Mekanis Kimia

1. Tebas
2. Dongkel Anak 1. Menggunakan
1. Chemits (Semprot)
kayu alat modren
3. Garuk piringan
Pengendalian gulma pada prinsipnya adalah
:
• Merupakan usaha meningkatkan daya saing
tanaman pokok utama dan melemahkan daya
saing gulma.
• Untuk memperkecil dampak negatif dari
pertumbuhan gulma.
• Penekanan pertumbuhan gulma juga dapat
dilakukan dengan penanaman kacangan
penutup tanah.
Herbisida
Kontak
Herbisida yang bekerja secara kontak,
yaitu akan membakar bagian tumbuhan yang
terkena.
Contoh ? Paraquat
Sistemik
Herbisida yang bekerja secara sistemik
yaitu masuk ke jaringan tanaman dan
menghambat pembentukan asam amino.
Contoh ?
Glifosat,sulfosat,Metilmetsufuron
Metode pemeliharaan piringan, pasar pikul atau jalan panen :
a. Sasaran semprotan adalah pasar pikul atau jalan panen
dilaksanakan sekaligus dimana si penyemprot berjalan dipasar
pikulkemudian memasuki piringan disebelah kanan kemudian
kekiri dan keluar kembali ke pasar pikul, demikian
seterusnya.
Pemupukan
PRINSIP UTAMA PEMUPUKAN

TEPAT DOSIS
4T TEPAT JENIS
TEPAT WAKTU
TEPAT CARA

Catatan :
“Setiap pokok menerima pupuk sesuai dengan dosis yang telah ditentukan”
PRINSIP UTAMA PEMUPUKAN
PUPUK HARUS SEIMBANG
SESUAI KEBUTUHAN TANAMAN

Hara seimbang Hara tidak seimbang


HUKUM LIEBIG :
“ UNSUR HARA YANG PALING RENDAH AKAN MENJADIKAN FAKTOR PEMBATAS
PERTUMBUHAN TANAMAN & HASIL”
DEFISIENSI UNSUR HARA
Nitrogen (N)
Urea/Za
Gejala dimulai dari pelepah tua yang
berwarna hijau pucat sampai kekuningan.
Pada tahap selanjutnya tulang daun
berwarna orange terang dan orange
kecoklatan, tulang anak daun dan hulaian
daun mengecil dan menggulung kedalam.

Penyebab :
 Adanya persaingan yang berat antara tanaman dengan gulma seperti lalang
(Impereta cylindrica L.), mikania (Mikania micrantha ) dan pakisan ( ferns ).
 Kandungan nitrogen dalam tanah yang rendah.
 Tanah dengan drainase jelek (reduktif) sehingga terjadi proses denitrifikasi
(nitrogen hilang dalam bentuk gas N2).
DEFISIENSI UNSUR HARA
Phosphorus ( P )
TSP,RP,SP36
Identifikasi defisiensi P secara visual sangat

????? sulit karena tidak menunjukan gejala yang


khusus didaun.Sebagai indikasi diantaranya
adalah :
Tanaman mengalami pertumbuhan yang
terhambat (kerdil) dan pelepah pendek, serta
terjadinya penurunan produksi jumlah
tandan, dan BJR
• Penyebab :
• Kandungan P dalam tanah yang rendah.
• Fiksasi P yang tinggi didalam tanah : Tanah sangat masam sering terjadi ikatan
AI-P dan Fe-P.
• Tanah alkalis sering terjadi ikatan Ca-P.
• Kandungan bahan organik tanah yang rendah, terutama pada tanah yang top
soilnya telah hilang.
• Aplikasi pupuk P yang tidak tepat dosis, cara dan waktu aplikasi
DEFISIENSI UNSUR HARA
Kalium (K)
MOP,KCL
Gejala defisiensi berupa orange spotting
atau bercak orange dimulai dari pelepah
tua. Gejala orange spotting berupa bercak-
bercak berwarna orange yag mengkilat dan
meneruskan cahaya pada anak daun.

Penyebab :
• Kandungan K dalam tanah yang rendah.
• Tanah dengan reaksi sangat masam : tanah sangat berpasir, tanah gambut,
tanah sulfat masam.
• Tanah berkapur (Ca) maupun tanah mengandung Mg yang tinggi.
• Aplikasi pupuk K yang tidak tepat dosis, cara dan waktu aplikasi.
DEFISIENSI UNSUR HARA
Magnesium (Mg)
Dolomite,Keiserite
Gejala mulai dari pelepah tua berwarna
kuning/orange bergaris jelas dengan warna
hijau, Pada gejala lebih lanjut, daun berubah
warna menjadi orange terang, apabila
dibiarkan warna daun berubah menjadi coklat
dan akhirnya mengering yang dimulai dari sisi
helai anak daun.

Penyebab :
• Kandungan K dalam tanah yang rendah.
• Tanah dengan reaksi sangat masam : tanah sangat berpasir, tanah gambut,
tanah sulfat masam.
• Tanah berkapur (Ca) maupun tanah mengandung Mg yang tinggi.
• Aplikasi pupuk K yang tidak tepat dosis, cara dan waktu aplikasi.
DEFISIENSI UNSUR HARA
Boron (B)
HGFB
kekurangan boron menyebabkan tanaman
terserang penyakit Crown dieases, ujung
daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau
gelap, daun yang baru tumbuh memendek
sehingga bagian atas tanaman terlihat
merata, pelepah memendek, malformasi
anak daun, daun mengkerut “Keriting”

Penyebab :
• Rendahnya hara B tersedia pada  tanah
• Tingginya aplikasi N , K dan Ca
Sumber Hara Jenis Pupuk Keterangan
1. PUPUK MAKRO Jenis Pupuk di Perkebunan Sawit
Pembentukan asam amino, protein, enzim dan klorofil (hijau
Nitrogen (N) Urea (46 % N) daun). Berbentuk kristal, putih, higroskopis tinggi/mudah
menguap/kurang tahan lama, reaksi asam
TSP (42 % P2O5) Perkembangan akar, pelepah, sebagai pembawa sifat
genetik (ATP/ADP). berbentuk seperti bubuk (amorf), abu-
Fosfor (P)
Fosfat Alam (28 % P2O5) abu keputihan, reaksi netral sampai basa dan baik untuk
CO(NH2)2 tanah masam, tahan lama disimpan.
Ca(H2PO4)2.H2O pembentukan buah, minyak.
Kalium (K) MOP (60 % K2O) hablur dan berwarna putih, Kurang higroskopis dan mudah
larut dalam air (soluble), Bereaksi netral

penyusun hijau daun, aktivator enzym. berbentuk kristal


amat halus, putih keabu-abuan, larut total dalam air, reaksi
Kieserit (27 % MgO) terhadap asam encer (HCl 1:1 atau air accu) tidak
membentuk buih-buih/larutan bening sekali, kurang tahan
Magnesium (Mg) disimpan dalam waktu yang lama
MgSO4.H2O berbentuk tepung halus hingga kasar /gumpalan, putih
hingga agak kecoklatan, membentuk buih-buih atau
Dolomit (18-22 % MgO)
gelembung-gelembung kecil gas CO 2 dan lapisan tipis putih
tahan disimpan dalam waktu yang lama
Calcium (Ca) CaMg (CO3)2
Kapur Pertanian (55-56 % CaO)

2. PUPUK MIKRO
HGFB-48 (High Grade Fertilizer Borate
Boron (B)
48%B2O3)
Tembaga (Cu) Terusi/CuSO4.5H2O (25% Cu)
ZnSO4.H2O (35 % Zn) atau ZnSO4.7H2O
Seng/Zinc (Zn)
(23% Zn)
Besi (Fe) FeSO4 7H2O (18 – 20 %)
TBM
(Tanaman Belum
Menghasilkan)
4 Tips dan trik mendapatkan
TBM yang optimal.
 Persiapan Lahan Yang Bagus
a. Pemberian pupuk
b. Penanaman Mucuna
 Menyiapkan bahan tanam
atau bibit yang pas
 Kultur teknis yang tepat
a. Populasi
b. Kastrasi dan (pupuk
sebagai penunjang utama)
 Persiapan panen
a. sanitasi
b. jalan panen
c. piringan
PANEN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai