I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
- Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Nutrisi Tanaman.
3
II. PEMBAHASAN
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap
dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-
bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung
daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic).
Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus.
Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah
rebah
Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan
pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar
cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala
pembusukan.
Bulir
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase
kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap
helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur
bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir
yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.
4
Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam
bentuk MoS2 dan sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah
tersedianya bagi tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan
beberapa gejala pada tanaman, antara lain per-tumbuhannya tidak normal,
7
Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-
padian, akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas
akibatnya bagi tanaman.
Unsur fungsional adalah unsur -unsur yang belum memenuhi kriteria unsur
essensial seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-
unsur ini tidak dapat digolongkan dalam unsur essensial, namun untuk penting
untuk tanaman-tanaman tertentu. Dengan adanya unsur fungsional ini dapat
lebih memperbaiki pertumbuhan dan kualitas hasil atau dengan kata lain,
tanpa unsur fungsional ini tanaman tetap dapat men-yelesaikan siklus
8
hidupnya dengan sempurna dan normal tetapi dengan adanya unsur ini maka
pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada hasil tanaman tertentu,
misalnya mentimun dapat mengantikan sebagaimana peranan K pada tanaman
kelapa. Contoh lain dengan pemberian Na pada tanaman bit gula ( Beta
vulgaris ) akan memperbesar umbi dua sampai tiga kali. Dari hasil -hasil
percobaan, ternyata pada tanaman kenaf dan Rosela ( tanaman serat )
didapatkan bahwa kalau tanaman diberikan NaCl 100 ppm maka pertumbuhan
lebih baik dan berat kering meningkat jika dibandingkan dengan tanpa NaCl.
Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai
dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah
menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun
selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman
dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada
pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna,
umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah
dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan
menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-
kecil.
Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini
jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan
gejala-gejala karena difisiensi N dan P
Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat.
Padapermulaannya tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap
dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampakmenguning, warna seperti
ini tampak pula di antara tulang-tulang daun, pada akhirnya daun tampak
bercak-bercak kotor, berwarna coklat, sering pula bagian yang bercak ini
jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati. Pada tanaman
kentang gejala yang dapat dilihat pada daun yang mana terjadi pengkerutan
dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah menjadi kuning bertitik-
titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah dan
pendek-pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada
buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum
masak, sedang masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi
tanaman yang berumbi menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang
dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.
Status hara tanaman kedelai dan tanah di dalam bertanam kedelai erat
kaitanya dengan tingkat hasil tanaman yang dapat dinilai dan digambarkan.
Periode penggunaan P terbesar atau dibutuhkan dalam jumlah yang lebih
banyak pada kedelai adalah dimulai pada pembentukan polong sampai kira-
kira 10 hari biji berkembang penuh. Hal ini disebabkan karena P banyak
terdapat didalam sel-sel tanaman.
1. Nitrogen (N)
Nitrogen merupakan salah Satu unsur hara yang sangat penting dan
diperlukan dalam jumlah besar . tanaman menyarap unsur ini dalam
bentuk ion nitrat (NO3-) dan ion ammonium (NH4+).
2. Fosfor (P)
14
Fosfor merupakan unsur makro yang menyusun komponen setiap sel hidup,
fosfor dalam tumbuhan sangat membantu pembentukan protein dan mineral
yang sangat penting bagi tanaman, merangsang pembentukan bunga, buah,
dan biji. Bahkan mampu mempercepat pemasakan buah dan membuat biji
lebih berbobot. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman ,
merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar.
3.Kalium (K)
1. Sulfur (S)
2. Magnesium ( Mg)
Magnesium diserap tanaman dalam bentuk ion Mg2+ dan merupakan satu-
satunya mineral penyusun klorofil. Sebagai regulator/pengatur dalam
penyerapan unsur lain seperti P dan K, Merangsang pembentukan
senyawa lemak dan minyak, membantu translokasi pati dan distribusi
fosfor didalam tanaman, serta aktifator berbagai jenis enzim tanaman.
1. Seng (zn)
Kebutuhan seng sangat kecil, jika terjadi kelebihan sedikit saja tanaman
akan keracunan . Unsur seng didalam tanaman tidak dapat dipindahkan
dari jaringan tua ke jaringan yang muda sehingga gejala defisiensi akan
terlihat lebih awal pada daun muda. .
2. Besi (Fe)
3.Tembaga (Cu)
16
Tembaga diserap tanaman dalam bentuk ion Cu2+ atau Cu 3+, unsur ini
beperan sebagai aktfiator enzim dalam proses penyimpanan cadangan
makanan, katalisator dalam proses pernapasan dan perombakan
karbohidrat, dan sebagai salah satu elemen dalam proses pembentukan
vitamin A dan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan
klorofil.
4. Molibdenum (Mo)
5. Clorida
Unsur ini diserap tanaman dalam bentuk ion Cl- , berperan dalam proses
fotosintesis, keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme
tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis
didalam sel tanaman.
6. Boron (B)
17
III. PENUTUP
18
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
18
19
Deisy dkk. 2010. Uji Toksisitas Oli Bekas Terhadap Tanaman Kacang Kedelai.
Program studi pendidikan biologi Universitas ahmad dahlan. Yogyakarta.
Wahid A S. 2003. Peningkatan Efisiensi Pupuk Nitrogen Pada Padi Sawah Dengan
Metode Bagan Warna Daun. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Sulawesi Selatan. Makassar.
19
20
21
22
23
24