c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian
-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula
yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, sele
dri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik y
ang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian
mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat da
n mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klo
rosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarn
a hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil
dan berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat d
an bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ad
a di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemu
tihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau te
rbuka
c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di perm
ukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning s
ampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula
jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-u
rat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
a. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkeruta
n terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula t
erjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput
dan mengering.
12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuh
annya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius
.
a. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada per
mukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun
mati
b. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitama
n atau coklat
c. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembak
au dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
d. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang be
rwarna hitam pada umbi
e. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarn
a hitam
d. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwar
na coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada ta
naman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala
seperti di atas.
Bahan-bahan alami yang mengandung unsur nitrogen diantaranya azolla, kacang-kaca
ngan, jerami atau dedaunan yang berwarna hijau, serta urin dan kotoran hewan ata
u manusia.