Anda di halaman 1dari 2

Mas Ratno

35 menit Disunting
** Sekedar saran buat teman2 yg lg belajar utk membuat MOL..
Ikuti cara yg termudah dulu dan sdh direkomendasikan oleh teman2 maupun dari pet
ani2 yg sdh mencoba..
Kl kita baru belajar langsung berimprovisasi dgn bahan2 yg diluar rekomendasi yg
biasa digunakan org2 pertanian, jika gagal maka semangat anda akan down.. lebih
baik membuat dgn bahan2 disekeliling kita dgn resep yg sdh direkomendasikan / y
g sdh diposting.. kecuali ada temuan baru yg sdh dipraktekan teman2, boleh kita
mencobanya..
Dalam pembuatan MOL ada 3 bahan utama. Ketiganya harus ada..
1.Karbohidrat.
Bahan ini dibutuhkan bakteri/ mikroorganisme sebagai sumber energi. Untuk menyed
iakan karbohidrat bagi mikroorganisme bisa diperoleh dari air cucian beras, nasi
bekas/ nasi basi, singkong, kentang, gandum, dedak/ bekatul dll..(Boleh salah s
atu / atau semuanya)
3.Glukosa.
Bahan ini juga sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang bersifat spontan (
lebih mudah dimakan mereka). Glukosa bisa didapat dari molase, air gula pasir/me
rah, air kelapa, air nira dll..(Boleh salah satu / atau semuanya)
3.Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal).
Bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman antara
lain buah-buahan busuk, sayur-sayuran busuk, keong mas, nasi, rebung bambu, bong
gol pisang, urine kelinci, pucuk daun labu, tapai singkong dan buah maja. (Boleh
salah satu / atau semuanya)
** Jangan tanya macam2 dulu ya..? "Talkless Do More.." smile emotikon
Langsung praktekan dari resep & aturan bikin MOL/POC yg sdh diposting..
Siapkan bahan2..baru tanya2 yg kurang jelas saat akan praktek bikin MOL..
Saya yakin disini ada banyak para pakar pertanian yg akan membantu kl ada kesuli
tan dlm prakteknya..jadi, jangan ragu2 utk segera praktek..
*Learning By Doing..Practice Make Perfect..
Selamat bercocok tanam & sukses selalu..
Daftar Pustaka :
Adianto, Dr. 1993. Biologi Pertanian. Penerbit Alumni, Bandung. 132 hal.
Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Depdikbud Dirjen Dikti. IPB, Bogor.
Budiyanto, M. 2002. Mikrobiologi Terapan. Universitas Muhammadiyah, Malang. 159
hal.
Darwis,dkk. 1992. Teknologi Fermentasi. Rajawali-Press, Jakarta.
Hadinata, I. 2008. Membuat Mikroorganisme Lokal.
Hanafiah, K.A. 1991.Rancangan Percobaan. Grafindo Persada, Jakarta.
Hidayat. 2006. Mikrobiologi industri. Andi offset, Yogyakarta.
Lukitaningsih, D. 2010. Bioteknologi Mikroba untuk Pertanian Organik.
Madigan, M. 1997. Biology of Microorganism.
Nugroho, W. 2005. Tantangan dalam Mewujudkan Lahan Pertanian Abadi.
Nurwahib, M. 2011. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
Purwasasmita, M .2009. Mengenal SRI (System of Rice Intensification).
Pradhika, I. 2008. Teknik Dasar Isolasi Mikroorganisme.
Pramono, dkk. 2001. Pengkajian pengelolaan tanaman terpadu pada Padi Sawah.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Ungaran.
Purwanto, I. 2007. Mengenal Lebih dekat Leguminoceae. Kanisius,Yogyakarta
Schlegel, H. G.1994. Mikrobiologi Umum (Terjemahan). Universitas Gajah Mada, Yog
yakarta
Sri Sutari, N.W. 2009. Pengujian Kualitas Bio- Urine Hasil Fermentasi Dengan Mik
roba yang Berasal dari Bahan Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi
(Brassica Juncea L ). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasa
r.
Suriawiria, U.1996. Mikrobiologi Air. Penerbit alumni, Bandung.
Stams, E DAN Wastermann. 2003 dalam Wahyudi, A. 2009. Isolasi dan Karakterisasi
Bakteridan Jamur Lignoselulolitik Saluran Pencernaan Kerbau, Kuda dan Feses Gaja
h. Tesis. Program Studi Bioteknologi, Fakultas Antar Bidang, Universitas Gajah M

ada, Yogyakarta.
Stevenson, F.J. 1994. Humus Chemistry: genesis, composition. Wiley, New York
Wanapat, M. 2001 dalam Wahyudi, A. 2009. Isolasi dan Karakterisasi Bakteridan Ja
mur Lignoselulolitik Saluran Pencernaan Kerbau, Kuda dan Feses Gajah. Tesis. Pro
gram Studi Bioteknologi, Fakultas Antar Bidang, Universitas Gajah Mada, Yogyakar
ta.
Winarno. 1987. Biofermentasi dan Biosintesis Protein. Angkasa, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai