dan Perikanan
Kota Pontianak
Artikel
Beranda /
Artikel /
Detil Artikel
06 Desember 2018
Tanaman memerlukan unsur hara yang lengkap agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Pemenuhan unsur hara
kebutuhan tanaman merupakan hal yang mutlak dilakukan, karena ketersediaan unsur hara di alam sangat terbatas, dan semakin berkurang karena telah
terserap oleh tanaman.
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat digolongkan dalam 2 bagian besar, yaitu :
A. Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
B. Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.
Klor (Cl)
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-tanaman.html 1/5
9/27/21, 1:49 PM UNSUR HARA KEBUTUHAN TANAMAN
Mangan (Mn)
dan Perikanan
Tembaga (Cu)
Kota Pontianak
Seng (Zn)
Boron (B)
Molibdenum (Mo)
Berikut ini akan dijabarkan satu persatu mengenai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meliputi unsur hara makro dan unsur hara mikro.
1. NITROGEN (N)
2. PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
1. Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak mengkilap kemerahan.
2. Tepi daun, cabang dan batang akan berwarna merah keunguan yang lambat laun akan berubah menjadi kuning dan kemudian layu.
3. Jika tanaman berbuah, buahnya akan kecil, mutunya jelek, dan cepat masak.
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-tanaman.html 2/5
9/27/21, 1:49 PM UNSUR HARA KEBUTUHAN TANAMAN
3. KALIUM dan
(K) Perikanan
Kota Pontianak
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
4. CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
1. Tepi daun muda akan berubah menjadi kuning karena chlorosis, yang kemudian menjalar ke tulang daun.
2. Kuncup muda akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada daun yang tumbuh, warnanya akan berubaah dan baberapa jaringan pada
daun akan mati.
5. MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
1. Daun tua mengalami kerusakan dan gagal membentuk klorofil sehingga tampak bercak cokelat, daun yang semula hijau akan berubah kuning dan
pucat.
2. Daun mengering dan seringkali langsung mati
3. Daya tumbuh biji menjadi berkurang. Bila biji tumbuh, kualitas akan kurang baik.
6. SULFUR/BELERANG (S)
1. Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak merata, sedikit mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan.
2. Pertumbuhan tanaman lambat,kerdil, kurus dan berbatang pendek.
7. KLOR (Cl)
Berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil kering tanaman seperti tembakau, kapas, kentang dan sayuran.
8. BESI (Fe)
Berfungsi dalam proses pernapasan tanaman dan pembentukan zat hijau daun (klorofil).
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-tanaman.html 3/5
9/27/21, 1:49 PM UNSUR HARA KEBUTUHAN TANAMAN
dan
1. Warna Perikanan
menjadi kekuningan, terutama pada daun muda
Kota Pontianak
2. Pertumbuhan tanaman seolah berhenti, sehingga dun berguguran dan akhirnya tanaman mati.
9. MANGAN (Mn)
Berfungsi sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi dan merupakan komponen penting dalam pembentukan dan melancarkan kerja
enzim.
Berfungsi dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) dan merupakan bahan pembentuk beberapa jenis enzim.
1. Ujung daun tidak merata, layu dan mengalami kerusakan dan layu.
2. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, terutama pada jenis tanaman jeruk dan tanaman sayur.
1. Gejala klorosis dari tepi daun, daun menjadi layu, kering dan mati
2. Daun muda tumbuh kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam
3. Pada jagung menyebabkan tongkol tidak berbiji.
-astutipudji@BP3KotaPontianak-
DAFTAR PUSTAKA
Simanungkalit RDM, et.al. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
SUMBER GAMBAR
http://cybex.pertanian.go.id
http://kamus.unsurtani.com
http://unsurtani.com
http://www.agrilearner.com
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-tanaman.html 4/5
9/27/21, 1:49 PM UNSUR HARA KEBUTUHAN TANAMAN
dan Perikanan
Kota Pontianak
dan Perikanan
Kota Pontianak
Jl. Budi Utomo No. 29 Pontianak 78421
Telp/Fax : (0561) 883295
Email : dppp@pontianakkota.go.id
Link Terkait
Pemerintah Kota Pontianak LPSE Kota Pontianak Database Pertanian SIRUP LAPOR Sistem Informasi Layanan 1771
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-tanaman.html 5/5