Anda di halaman 1dari 59

FISIOLOGI STRESS TUMBUHAN:

KONDISI MEDIUM dan NUTRIEN

Nila Nadiyya Lathifah


0402516017
PENDAHULUAN
Makhluk hidup tidak mampu
mengontrol kondisi lingkungan tempat
tinggal, tetapi terdapat dua mekanisme
umum untuk dapat bertahan di
lingkungan yang kurang
menguntungkan menghindar dan
toleran tumbuhan mengalami stress
Penyebab stress: keadaan medium dan
nutrien, keadaan lingkungan, serangan
patogen, serangga maupun herbivora.
MEDIUM
?
Medium, media media tanam
harus berisi semua zat yang
diperlukan untuk menjamin
pertumbuhan tumbuhan.
Ada 2
NUTRIEmacam media tanam padat
danNcair
?

Seperti manusia dan hewan,


tumbuhan memerlukan makanan
Yang akan kita bahas:

Pengertian
1 fisiologi
stress
Tanah 2

Nutrien
yang Kultur
3 diperlukan Tanaman
4
tumbuhan
Review
5 jurnal
penelitian
1 Fisiologi Stress
Stres (cekaman) biasanya didefinisikan sebagai faktor
eksternal yang memberikan sebuah pengaruh
merugikan pada tumbuhan baik pertumbuhan,
reproduksi, maupun kelangsungan hidup.
Setiap tumbuhan memiliki kisaran tertentu terhadap
faktor lingkungannya hukum Toleransi Shelford :
Setiap organisme mempunyai suatu minimum dan
maksimum ekologis, yang merupakan batas bawah
dan batas atas dari kisaran toleransi organisme itu
terhadap kondisi faktor lingkungannya.
Pada kondisi stress fisiologis ini, populasi akan
menurun. Apabila kondisi stress ini terus berlangsung
dalam waktu yang lama dan telah mencapai batas
toleransi, maka organisme tersebut akan mati.
Stress ada 2 biotik dan abiotik
2 Tanah
Berbicara tentang fisiologi stress pada
medium dan nutrien, tidak bisa lepas
dengan bahasan mengenai tanah.
Tanah merupakan medium tumbuhan.
Tumbuhan memperoleh nutrien dari
tanah dan atmosfir (C, O, S).
Tanah merupakan sumberdaya yang
terbatas, sehingga pengelolaan harus
sangat diperhatikan.
Susunan tanah
Beberapa akibat tanah yang salah -
kelola

Peristiwa Great plains


di Amerika Serikat
Beberapa cara konservasi tanah dan
pertanian yang berkelanjutan:
1. Irigasi
2. Pemupukan
3. Penyesuaian pH
4. Mengontrol erosi
5. Mencegah pemampatan tanah
6. Fitomediasi

Alpine
pennycress
Nutrien yang dibutuhkan
3 tumbuhan
Tumbuhan memerlukan unsur-unsur esensial untuk
menyelesaikan siklus hidupnya.
Disebut ESENSIAL jika:
1. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya apabila
unsur tsb tidak ada
2. Unsur tsb merupakan penyusun suatu molekul atau bagian
tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup
tumbuhan tsb.
Unsur mineral tertentu hanya esensial untuk
beberapa spesies , pada spesies lain kadang tidak.
Setiap spesies memliki kadar kebutuhan/urutan yang
berbeda. Begitu juga antara tumbuhan tingkat tinggi
dan tingkat rendah.
Ada 16 jenis unsur esensial yang dibutuhkan oleh
tumbuhan
BAGAIMANA CARA MENGETAHUI
SUATU UNSUR ESENSIAL ataukah
TIDAK BAGI SUATU TUMBUHAN?
1. Menggunakan kultur hidroponik atau
pasir
2. Analisa abu
UNSUR YANG DIPERLUKAN
TUMBUHAN
Unsur Utama yang diperlukan Tumbuhan :
a) Carbon ( C ) = 43,6%
b) Oksigen ( O ) = 44,4%
c) Hidrogen ( H ) = 6,2%

Unsur utama tersebut diambil oleh tumbuhan


a. Dari atmosfir (CO2 dan O2)
b. Dari Tanah (H2O)

Cara penyerapan unsur hara:


a. Penyerapan hara lewat akar intersepsi dan
persinggungan, aliran massa, difusi
b. Penyerapan hara lewat daun
UNSUR YANG DIPERLUKAN TUMBUHAN
A. Unsur Utama (Makro Nutrien) :
. C, H, O Dari Air dan Udara
. N, S, P, K, Ca, Mg, Dari Tanah
B. Unsur Penunjang (Mikro Nutrien) :
. Zn, Fe, Mn, Cu, B, Mo, Si, Al, Cl Dari Tanah

. Makro Nutrien Unsur-unsur yang


dibutuhkan dalam jumlah besar.
.Mikronutrien Unsur-unsur yang dibutuhkan
dalam jumlah sedikit
Makronutrien dan
mikronutrien
pH tanah
mempengaruhi
ketersediaan
unsur2
Hubungan antara konsentrasi dalam
jaringan dan pertumbuhan tanaman
Beberapa gejala defisiensi nutrien

Suatu tumbuhan yang kekurangan


salah satu elemen pokok sangat
diperlukan biasanya memperlihatkan
tanda-tanda yang dapat segera
dengan mudah diamati.
Gejala yang terlihat tergantung pada
fungsi unsur, dan pada kemampuan
mobilitasnya pertumbuhan
terganggu, terlihat pada morfologi.
MAKR Diserap dalam bentuk ion NH3- dan NH4+
O Fungsi: komponen penyusun dari
banyak senyawa esensial bagi
tumbuhan, spt: asam2 amino, klorofil,
Nitroge sitokinin, auksin.
n (N) Kekurangan: kerdil, daun tampak tidak
segar, warna agak kekuningan. Produksi
klorofil dan antosianin warna
keunguan. Pada tumbuhan
leguminosae: daun menjadi tebal warna
hijau tua, batang lemah.
Pemupukan N harus dibarengi dengan
unsur lain
Kelebihan: kadar karbohidrat ,
tumbuhan mudah rebah. Karena sistem
perakaran menyempit.
Fosfor
(P)
Kekurangan: tidak
tampak jelas, gejala:
pertumbuhan
terhambat, daun
hijau tua, pada
lembaran dan
tangkai daun
tampak bagian ynag
mati akhirnya
rontok.
Diserap dalam bentuk ion K+
Kalium Kalium tidak disintesis menjadi
(K) senyawa organik oleh tumbuhan, jadi
tetap berbentuk ion.
Fungsi: sebagai aktivator dari
berbagai enzim pada reaksi
fotosintesis, respirasi, sintesis
protein, mengatur tekanan turgor.
Kekurangan: berakibat terhambatnya
fotosintesis dan bertambah giatnya
pernapasan, gejala: daun menjadi
kuning, ada noda jaringan mati di
tengah2 daun atau tepi daun
(nekrosis), batang kurang kuat
sehingga mudah diterpa angin.
Diserap dalam bentuk Ca2+
Kalsium Fungsi: penting dalam
(Ca) pembentukan dan stabilitas
dinding sel, pengaktivasi
beberapa enzim, meregulasi
respon terhadap stimulus.
Unsur immobil (tidak
bergerak)
Kekurangan: pertama tampak
pada bagian muda, daun
mengalami klorosis, pada
buah seperti tomat
menyebabkan busuk ujung
merah.
Diserap dalam bentuk Mg2+
Magnesiu Fungsi: komponen klorofil,
m mengaktivasi berbagai macam
(Mg) enzim
Kekurangan: menyebabkan
klorosis yang dimulai dari
batang bagian bawah
kemudian diikuti matinya
daun-daun keseluruhan,
menguning daun dari pangkal
kemudian ujung.
Kelebihan: menimbulkan
keracunan
Diserap dalam bentuk
Beleran SO42-
g (S) Fungsi: komponen
protein, koenzim
Unsur belerang mobil
(dapat berpindah)
Kekurangan: gejala
seperti pada kekurangan
nitrogen, daun2 muda
menguning sedangkan
daun2 tua memucat.
MIKR
Diserap dalam bentuk Fe3+
O
dan Fe3-
Besi Fungsi: penyusun klorofil,
(Fe) protein, enzim dan
berperan dalam
perkembangan kloroplas,
komponen sitokrom,
mengaktivasi beberapa
enzim.
Kekurangan: terhambatnya
pembentukan klorofil
sehingga penyusun protein
menjadi tidak sempurna
Diserap dalam bentuk Mn2+
Fungsi: aktif dalam pembentukan
Mangan asam amino, mengaktivasi
(Mn) beberapa enzim, dibutuhkan
dalam langkah pemecahan air
dalam fotosintesis
Kekurangan: awalnya terlihat
daun muda yang mengalami
klorosis, kemudian berwarna
kuning cerah, sorek dan mati.
Kelebihan: menyebabkan
toksisitas dan gejala daun
mengkerut dan noda-noda coklat
pada daun tua
Boron Diserap dalam bentuk
(B) H2BO3-
Fungsi: kofaktor dalam
sintesis klorofil, berperan
dalam fungsi dinding sel.
Kekurangan: Pendek,
tebal batang tips., Daun
muda dari tunas terminal
hijau muda di dasar,
Daun menjadi bengkok &
mati.
Seng Diserap dalam bentuk Zn2+
(Zn) Fungsi: aktif dalam
pembentukan klorofil,
mengaktivasi beberaoa
enzim
Kekurangan: pertumbuhan
terbelakang antara node
(rosetted), daun muda
tebal & kecil, ttik temu
antara vena daun berubah
warna.
Tembag
Diserap dalam bentuk Cu+ dan
a (Cu) Cu2+
Fungsi: komponen berbagai
redoks dan enzim-enzim lignin-
biosintetik, fungsi lain berperan
terhadap fiksasi N secara
simbiosis.
Kekurangan: sintesis protein
terganggu, sehingga protein
menjadi larut dengan gejala:
daun muda kecil dan layu,
pembungaan dan pembuahan
terganggu karena tepung sari
tidak hidup
Molibdenu
Diserap dalam bentuk
m (Mo) MoO42-
Fungsi: esensial untuk
hubungan mutualistik
dengan bakteri pemfiksasi
nitrogen, kofaktor dalam
reduksi nitrat.
Kekurangan: pertumbuhan
terhambat. daun kuning, &
tepi daun terbakar.
Diserap dalam bentuk ion Cl-
Fungsi: dibutuhkan untuk
Clorin langkah pemecahan air
dalam fotosintesis,
(Cl) bertanggungjawab pada
keseimbangan air. Berperan
juga dalam proses
pembelahan sel
Kekurangan: Dapat
menimbulkan gejala
pertumbuhan daun yang
kurang normal terutama
Toksisitas Cl pada tanaman sayur-sayuran,
daun tampak kurang sehat
dan berwarna kekuningan.
Diserap dalam bentuk Ni2+
Nikel Fungsi: kofaktor untuk
(Ni) sebuah enzim yang
berfungsi dalam
metabolisme nitrogen
Terkadang, pada satu tumbuhan
tidak hanya mengalami satu
defiesiensi satu unsur, pada
beberapa keadaan mengalami
defisiensi kombinasi beberapa unsur.
SOLUSI
Pemupukan/ penambahan nutrisi
pada tanah
Memperbaiki nutrisi tumbuhan
melalui modifikasi genetik
Contoh: tanaman pintar (dapat
memberi sinyal tentang defisiensi
nutrien yang akan berlangsung
sebelum kerusakan parah terjadi),
resistansi terhadap Al, Resistansi
terhadap banjir.
Hubungan Nutrisi Tumbuhan dengan
organisme lain
Hubungan dengan bakteri tanah
Bakteri pemfiksasi N2
Fungi Tumbuhan (Mikoriza)
4 Kultur Tanaman
Kultur memperbanyak
Kultur jaringan tissue cultuus. Kultur
jaringan adalah membudidayakan suatu
jaringan tanaman menjadi tanaman kecil
yang mempunyai sifat seperti induknya.
Berdasarkan sifat sel, yaitu totipotensi
Keuntungan: mendapatkan tanaman baru
dalam jumlah banyak dengan waktu relatif
singkat
Kultur jaringan in vitro (dlm peralatan
laboratorium) dan in vivo (biasa)
Media kultur ada 2 padat dan cair
Kurang lebih terdapat 20 macam
komposisi media yang disusun oleh
peneliti. Diantaranya ada 5 media yang
sering dipakai, masing- masing adalah :
Murashige dan Skoog (MS), White (W),
Heller, Gembong (BSD), Schenk dan
Hildebradt (SH). Perbedaan satu dengan
lainnya terletak pada jenis dan dosis
bahan yang dipakai.
5Review Jurnal Penelitian
Judul : Efek Defisiensi
Zn dan Bicarbonate
pada Pertumbuhan dan
Fotosintesis 4 Spesies
Tumbuhan
Pengarang : Kuan Zhao,
Yanyou Wu
Jurnal : PLOS ONE,
Januari 2017
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dampak
defisiensi/kekurangan unsur Zn dan
Bicarbonate pada pertumbuhan dan
fotosintesis 4 spesies tumbuhan
yaitu dari familia Moraceae
(Broussonetia papyrifera dan Morus
alba) dan familia Brassicaceae
(Orychophragmus violaceus dan
Brassica napus)
Latar Belakang
Tanah berkapur miskin nutrisi +
tinggi kandungan bicarbonate, dan
tinggi alkali 4 spesies berbeda
dapat tumbuh di tanah berkapur
diberi perlakuan siapa yang paling
adaftif terhadap tanah berkapur
Metode:
4 benih dari 4 spesies dicuci 1 Zn yang
distrerilkan 95% etanol, 5 memadai dan
tidak ada
menit dan kemudian direndam HCO3
di 10% H2O2 (setiap perlakuan
2 Zn yang
dibilas dg air bersih) memadai dan
ditanam dalam pot dengan ada HCO3
nutrisi normal (Hoagland) 3 Tidak ada Zn
selama 15 hari dipindah dan ada HCO3

dalam pot dg perlakuan beda 4 Tidak ada Zn


dan tidak ada
HCO3
Dikontrol dalam lingkungan dengan
pH 8, PPFD dari 300 umol m -2 s -1,
14-h penyinaran, T 25 0.5C dan
kelembaban relatif 55 2%.
Yang diukur:
1. Pengukuran parameter fotosintesis
tingkat fotosintetik bersih (PN), aliran
transpirasi (E), aliran stomata (gs), dan
konsentrasi CO2 interselular (Ci)
menggunakan portabel LI-6400XT
fotosintesis sistem (LI-COR Inc, Lincoln, NE,
Amerika Serikat).
2. Pengukuran Chl fluoresensi IMAGING-
PAM Chl fluorometer.
3. Kandungan Chl dan pengukuran berat
kering SPAD 502 reading
4. Kandungan Zn TAS-990 hydride-flame
atomic absorption spectrometer.
Hasil Penelitian
Berat kering dan kandungan Chl
Chl fluoresensi dan parameter
fotosintesis
Konsentrasi Zn pada organ
tumbuhan
Kesimpulan
Empat spesies tanaman menunjukkan
respon fotosintesis yang berbeda untuk Zn
defisiensi dan HCO3-.
Broussonetia papyrifera menunjukkan
adaptasi tertinggi untuk perlakuan
defisiensi Zn dan HCO3-, ataupun keduanya.
Brassica napus menunjukkan respon
sensitif terhadap defisiensi Zn dan HCO 3-,
ataupun keduanya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai