Anda di halaman 1dari 22

Unsur Hara Bagi

Tanaman

Nur Halimatuz Zuhra, S.TP, M.T


UNSUR HARA TUMBUHAN

Tumbuhan memerlukan berbagai unsur hara sebagai


bhan metabolisme, untuk aktivitas fisiologisnya

Unsur hara merupakan zat essensial bagi tanaman yang


mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisiologis
tanaman. Unsur hara juga disebut unsur essensial karena
setiap unsur hara tersebut harus ada dalam jumlah tertentu
bagi tanaman.
FUNGSI UNSUR HARA

• Tiap unsur hara memiliki fungsinya tersendiri yang spesifik


didalam tumbuhan.

• Namun fungsi unsur hara secara umum adalah :


1. Komponen Struktural (membentuk dinding sel)
2. Sebagai Katalisator reaksi kimia
3. Sebagai Penyangga keasaman sel
4. Menyeimbangkan konsentrasi ion
FUNGSI UNSUR HARA

Nutrisi atau unsur hara di bagi menjadi dua


menurut sifat biokimianya, yaitu :

• Organik : Senyawa karbon yang


tersusun dari Karbon (C), Oksigen (O)
dan Hidrogen (H)

• Anorganik : Senyawa yang tersusun


dari molekul apapun selain C dan H,
seperti mineral.
UNSUR ESSENSIAL

Unsur essensial di bagi menjadi dua, yaitu :


• Makronutrien : dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah besar
• Mikronutrien : dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah kecil

Tabel 1. The essential nutrient elements of higher plants and their concentrations considered adequate for normal growth.
Element Chemical Symbol Available Form Concentration in Dry
Matter (mmol/kg)
Macronutrients
Hydrogen H H2O 60.000
Carbon C CO2 40.000
Oxygen O O2, CO2 30.000
Nitrogen N NO3, NH4 1.000
Potassium K K+ 250
Calcium Ca Ca2+ 125
Magnesium Mg Mg2+ 80
Phosphorous P BPO4 60
Sulfur S SO4 30
FUNGSI MAKRONUTRIEN
• Hidrogen : Memegang fungsi sentral proses Nitrogen (N)
metabolisme , penting dalam keseimbangan ion • Diserap dalam bentuk nitrat (NO3) dan amonium (NH4)
dan sebagai reducing agent.
• Karbon : Komponen dasar molekul • Fungsi : pembentukan klorofil, penyusun asam amino, asam
karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat nukleat, protein (plasma maupun enzim), harmon dan bahan
organik lainnya.
• Oksigen : Penyusun senyawa organik
• Gejala defisiensi : Pertumbuhan lambat, kerdil, daun
klorosis, terjadi pada daun tua, daun berwarna kuning dan
gugur.

• Kelebihan unsur : menyebabkan akumulasi antosianin, dan


pada beberapa tumbuhan menyebabkan pembungaan dan
pembijian terhambat.

• Untuk mengatasi kekurangan N dapat dilakukan dengan


pemupukan dengan pupuk buatan atau dengan pupuk hijau
(menanam tumbuhan penambat N)
FUNGSI MAKRONUTRIEN
Sulfur (S) Kalsium (Ca)
• Diserap dalam bentuk SO4 atau oleh stomata berupa gas • Diserap dalam bentuk Ca2+
belerang dioksida (SO2)
• Fungsi : struktural dinding dan membran sel,
• Fungsi : penyusun protein, koenzim, vitamin dan penting pembelahan, sebagai second massenger respon hormonal
dalam repirasi, sistesis serta pemecahan asam lemak dan lingkungan (dalam fosforilasi protein), mengatur
aktivitas enzim.
• Gejala defisiensi : pada daun muda atau daun tua klorosis
(seluruh daun dan berkas pembuluhnya) • Gejala defisiensi : daun muda/kuncup melengkung atau
ekrosis sehingga pucuk akan layu dan mati.
• Kelebihan unsur : dapat menurunkan hasil panen yang
disertai dengan peningkatan serapan Cu, Mn dan Fe oleh • Kelebihan unsur : mencegah perkecambahan benih dan
tumbuhan. menurunkan laju pertumbuhan, pada tomat menyebabkan
“bercak emas” pada dinding sel kelompok dan buah
FUNGSI MAKRONUTRIEN
Magnesium (Mg) Fosfor (P)
• Diserap dalam bentuk Mg2+ dan jumlah sedikit • Fungsi : Komponen gula fosfat yang penting dalam
nuklotifa (DNA dan RNA), berperan dalam metabolisme
• Fungsi : penyusun klorofil, mengaktifkan enzim energi (ATP, ADP, AMP, pirofosfat/Ppi)
fotosintesis dan respirasi, pembentukan DNA/RNA
• Gejala defisiensi : kerdil dan daun hijau tua berwarna
• Gejala defisiensi : Klorosis daun tua, biasanya tampak coklat gelap saat mati, saat akstrim daun tidak sempurna
diantara urat daun karena sel mesofil didekat ikatan dan nekrosis, ada bintik ungu kehijauan, hasil buah dan biji
pembuluh mempertahankan klorofil lebih lama dibanding kecil
sel parenkim lainnya.
• Kelebihan unsur : akan membuat pertumbuhan akar
• Kelebihan unsur : menghambat pertumbuhan dan akan melebihi pertumbuhan tajuk.
penyerapan unsur Ca
FUNGSI MAKRONUTRIEN
Potasium (K)

• Fungsi : penyusun klorofil, mengaktifkan enzim


fotosintesis dan respirasi, pembentukan DNA/RNA

• Gejala defisiensi : Klorosis daun tua, biasanya tampak


diantara urat daun karena sel mesofil didekat ikatan
pembuluh mempertahankan klorofil lebih lama dibanding
sel parenkim lainnya.

• Kelebihan unsur : menghambat pertumbuhan dan


penyerapan unsur Ca
UNSUR ESSENSIAL

Concentration in Dry
Element Chemical Symbol Available Form Matter (mmol/kg)
Micronutrients
Chlorine Cl Cl- 3
Baron B BO3 2
Iron Fe Fe2, Fe3 2
Manganese Mn Mn2 1
Zinc Zn Zn2 0.3
Copper Cu Cu2+ 0.2
Nickel Ni Ni2+ 0.05
Molibdenum Mo MO4 0.001
FUNGSI MIKRONUTRIEN
Klorin (Cl) Baron (B)
• Fungsi : memacu oksidasi H2O dalam fotosintesis, • Fungsi : sintesis asam nukleat untuk pembelahan sel
pembelahan sel daun, aktif mengendalikan tekanan osmosis meristem apikal

• Gejala defisiensi : menunjukkan pertumbuhan menurun, • Gejala defisiensi : pembelahan sel pucuk dan daun muda
ujung daun layu, klorosis, akar pendek tebal dan terhambat, diikuti nekross meristem, ruas pendek, tanaman
membengkak ujungnya lebat atau menjadi roset, batang membesar

Besi (Fe) Mangan (Mn)


• Fungsi : struktural sistem membran kloroplas, dalam
• Fungsi : bagian dari enzim tertentu, protein pembawa
proses oksidasi reduksi, transfer elektron saat fotosintesis
elektron dalam fotosintesis dan respirasi
• Gejala defisiensi : bergantung pada banyak hal, pada oat
• Gejala defisiensi : degenerasi struktur kloroplas, klorosis
muncul bercak kelabu, bercak coklat pada kacang kapri dan
diantara tulang daun termuda, jika parah daun muda
bercak kuning pada bit.
memutih dengan bercak nekrosis
FUNGSI MIKRONUTRIEN
Seng (Zn) Molibdenum (Mo)
• Fungsi : komponen protein, ko-faktor fungsional, • Fungsi : dalam proses asimilasi, reduksi nitrogen, bagian
struktural, atau pengatur enzim enzim nitrat reduktase, bagian enzim xantin dehidrogenase
dan metabolisme sulfur
• Gejala defisiensi : menyebabkan pertumbuhan terhambat,
ruas batang pendek, daun kecil mengerut, klorosis urat daun • Gejala defisiensi : berbeda tiap spesies, klorosis diantara
urat daun tua ke daun muda, daun muda terpilin dan akan
mati
Nikel (Ni)
• Fungsi : bagian enzim urease yang mengkatalis reaksi Tembaga (Cu)
hidrolisis urea menjadi CO2 dan NH4
• Fungsi : terdapat pada beberapa enzim atau protein yang
berperan dalam oksidasi-reduksi seperti enzim sitokrom
• Gejala defisiensi : bergantung pada banyak hal, pada oat
oksidase dan plastosiasin
muncul bercak kelabu, bercak coklat pada kacang kapri dan
bercak kuning pada bit. Menurunkan aktivitas urease,
• Gejala defisiensi : pertumbuhan terhambat, distorsi daun
mengganggu asimilasi nitrogen, penurunan pertumbuhan,
muda/nekrosis, pada pohon jerik sering “mati pucuk”
induksi penuaan, klorosis daun dan meristem, perubahan
metabolisme N dan penurunan serapan Fe.
PENYERAPAN ZAT HARA

Penyerapan mineral dapat terjadi pada dua organ tumbuhan :


• Penyerapan oleh akar
• Penyerapan oleh daun
PENYERAPAN ZAT HARA

1. Penyerapan melalui Akar Permukaan akar yang luas dan kemampuan adsorbsi pada
konsentrasi yang rendah dari tanah merupakan proses yang
sangat efektif

Organ yang berfungsi menyerap unsur hara yaitu rambut akar


yang terletak beberapa milimeter setelah ujung akar

Ada 3 cara air dan unsur hara bergerak ke permukaan sel


rambut akar yaitu melalui :
 Aliran Massa
 Peristiwa Intersepsi Akar
 Peristiwa Difusi
PENYERAPAN ZAT HARA

2. Penyerapan melalui daun  Daun menyerap hara berbentuk gas (SO2, NO2, NH3 dll)
atau ion yang terlarut dengan air (pupuk daun)
 Zat hara masuk melalui stomata daun difusi ke ruang
antara dinding sel dan membran plasma lalu
ditransportasikan ke bagian lain
CARA PENYERAPAN ZAT HARA

Penyerapan zat hara tumbuhan dapat melalui mekanisme


transpor aktif dan transpor pasif. Terdapat beberapa cara
penyerapan zat hara tumbuhan , yaitu :
o Difusi Sederhana
o Difusi terfasilitasi
o Osmosis
o Transpor Aktif
CARA PENYERAPAN ZAT HARA

1. Difusi Sederhana :

 Kecepatan difusi ditentukan oleh jumlah substansi,


kecepatan gerak kinetik bahan, jumlah dan pori-pori pada
membran
 Molekul zat terlarut non polar cenderung melewati lebih
cepat dari pada molekul polar
 Zat terlarut non polar yang penting yaitu O2, CO2, NH3
CARA PENYERAPAN ZAT HARA

2. Difusi Terfasilitasi :

 Pergerakan molekul dan ion melewati membran melalui protein transpor


 Terdapat 2 tipe protein transpor :
a) Saluran Protein
b) Protein Pembawa
 Selain itu, terdapat saluran air (Akuaporin)
CARA PENYERAPAN ZAT HARA

3. Transpor Aktif

 Sering disebut juga dengan “Pompa”, berfungsi untuk mengakumulasi zat terlarut di dalam sel bila
konsentrasi zat terlarut dilingkungan sangat rendah
 Penyerapan ion ke dalam membran sel karena permeabelitas membran terhadap ion sangat rendah
 Untuk itu, Pengankutan ion melewati membran membutuhkan bantuan dari :
1) Protein ko-transpor yang terdapat pada membran sel
2) Energi, berupa ADP yang diperoleh dari hidrolisis ATP
CARA PENYERAPAN ZAT HARA

Pompa Na dan K
FAKTOR PENYERAPAN ZAT HARA

Faktor Eksternal

• pH tanah
• Suhu tanah
• Oksigen/aerasi
• Interaksi

Faktor Internal

• Transpirasi
• Kerapatan dan penyebaran akar
• Daya serap akar

Anda mungkin juga menyukai