Anda di halaman 1dari 14

MAKRO DAN MIKRO NUTRIEN

Tanaman sebagai makhluk hidup lainnya, membutuhkan aneka nutrisi


untuk tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Tanaman menggunakan mineral
anorganik untuk gizi, baik yang ditanam di lapangan atau dalam sebuah wadah.
Akar menyerap nutrisi sebagai ion mineral dalam air. Banyak faktor yang
mempengaruhi asupan nutrisi bagi tanaman. Apabila tanaman mengalami
malnutrisi atau kekurangan gizi, akan tampak gejala-gejala tidak sehat. Namun
kelebihan nutrisi pun akan menimbulkan masalah terhadap hasil produksinya.
Nutrisi untuk tanaman terbagi kedalam dua kelomok yaitu:
1. Makronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan
fosfor.
2. Mikronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan
molybdenum.
Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah.Akar
tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi
tersebut dari dalam tanah. Pertama, tanah harus lembap sehingga nutrien dapat
diambil dan ditransport oleh akar. Kedua, pH tanah harus berada dalam rentang
dimana nutrien dapat dilepaskan dari molekul tanah. Ketiga, suhu tanah harus
berada dalam rentang dimana pengambilan nutrien oleh akar dapat terjadi. Suhu,
pH, dan kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini
menyebabkan nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrien
tersebut tersedia di dalam tanah.

Berdasarkan kriteria diatas, maka didapatkan ada 16 unsur hara esensial


tumbuhan. Daftar unsur hara esensial tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Unsur hara esensial untuk tumbuhan tingkat tinggi dan konsentrasi
internal yang dianggap berkecukupan.
Unsur Simbol Bentuk Berat Konsentrasi Berkecu
tersedia atom (ppm) kupan
(%)
Karbon C Co2 12,0 450.000 45,0
Hidrogen H H2O 1,01 450.000 45,0
Oksigen O O2, H2O 16,00 60.000 6,0
Nitrogen N NO-3, NH+4 14,01 15.000 1,5
Kalium K K+ 39,10 10.000 1,0
Kalsium Ca Ca+ 40,08 5.000 0,5
Magnesium Mg Mg+2 24,32 2.000 0,2
Fosfor P H2PO-4, 30,98 2.000 0,2
HPO42-
Belerang S SO4 32,27 1.000 0,1
Khlor Cl Cl- 35,46 100 0,01
Besi Fe Fe2+, Fe3+ 55,85 100 0,01
Mangan Mn Mn2+ 54,94 50 0,005
Boron B H3BO3 10,82 20 0,002
Seng Zn Zn2+ 65,38 20 0,002
Tembaga Cu Cu2+ 63,54 6 0,0006
Molibdenum Mo Moo42- 95,95 0,1 0,00001
(Sumber:Lakitan, 2010: 64)
Berdasarkan perbedaan konsentrasinya, maka unsur hara mineral
dibedakan menjadi:
1. Unsur hara makro, adalah unsur esensial dengan konsentrasi 0,1% (1000
ppm) atau lebih, yang meliputi unsur C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S.
2. Unsur hara mikro, adalah unsur hara dengan konsentrasi kurang dari 0,1%,
yang meliputi unsur Cl, Fe, B, Mn, Zn, Cu, dan Mo.
A. Peran Unsur Hara Mineral
Mengenai penyerapan unsur hara mineral, Liebig (1840) menemukan
suatu fakta bahwa banyaknya unsur-unsur yang diambil oleh suatu tanaman
terdapat pengaruh timbal balik, dimana unsur yang tersedikit dapat menyebabkan
tidak teresapnya unsur-unsur lain yang berlebih-lebihan. Ini dikenal sebagai
Hukum Minimum Liebig, yang bunyinya: “Jika salah satu nutrisi tanaman yang
hilang atau kurang, pertumbuhan tanaman akan menjadi miskin, bahkan jika
unsur-unsur lain yang melimpah”.
Prinsip umum yang berkembang dari pengamatan mengenai kebutuhan
akan mineral ialah bahwa kebutuhan akan unsur tertentu itu hampir selalu sangat
khusus sifatnya. Misalnya, natrium tidak dapat menggantikan kalium walaupun
kedua unsur tersebut sangat mirip sifat-sifat kimianya.
Peranan unsur-unsur hara mineral bagi tumbuhan yaitu:
1. Karbon (C), penting sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar
bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman berupa C02.
2. Oksigen (O), terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk
pembangunan bahan organik, diambil dari tanaman berupa C02, sumbernya
tidak terbatas dan diperlukan untuk bernafas.
3. Hidrogen (H), merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik,
sumbernya dari air dan jumlahnya tidak terbatas.
4. Nitrogen (N), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: NO3- NH4+,
fungsi nitrogen bagi tanaman adalah:
a. Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman,
seperti daun, batang dan akar.
b. Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali
dalam proses fotosintesis.
c. Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
d. Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
e. Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.
Sumber nitrogen adalah:
a. Terjadi halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat nitrat, yang
kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi.
b. Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organik.
c. Mikroba atau bakteri-bakteri.
d. Pupuk buatan seperti urea dan ZA
1. Fosfor (P), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: H2PO4–, HPO4.
Peran fosfor dalam tanaman adalah:
a. Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.
b. Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi
tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
c. Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan
dan pemasakan buah, biji atau gabah.
d. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
6. Kalium (K), diambil dan diserap tanaman dalam bentuk: K+. Fungsi kalium
bagi tanaman adalah:
a. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
b. Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian
kayu tanaman, agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
d. Meningkatkan mutu dari biji/buah.
Sumber-sumbernya adalah:
a. Beberapa jenis mineral
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
c. Air irigasi serta larutan dalam tanah.
d. Pupuk buatan seperti KCl dan ZK.
e. Abu tanaman, misalnya abu daun teh muda mengandung sekitar 50%
K2O.
7. Kalsium (Ca), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Ca+. Fungsi
kalsium bagi tanaman adalah:
a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar.
b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman.
c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan
biji.
d. Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme.
e. Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan
senyawa atau suasana keasaman tanah.
8. Magnesium (Mg), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk:
Mg+.Fungsi magnesium bagi tanaman adalah:
a. Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil.
b. Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut organik pyrophosphatse
dan carboxy peptisida.
c. Berperan dalam pembentukan buah.
Sumber-sumber magnesium adalah:
a. Batuan kapur (dolomit limestone) CaCO3MgCO3.
b. Garam Epsom (epsom salt) MgSO4 7H2O
c. Kleserit MgSO4 H2O
d. Magnesium MgO, zat ini berasal dari air laut yang telah mengalami proses
sedemikian:
Mg Cl2 + Ca(OH)2 —— Mg (OH)2 + Ca Cl2
Mg (OH)2 —— panas —— Mg O +
9. Belerang (S), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: SO4-. Fungsi
belerang bagi tanaman adalah:
a. Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar.
b. Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk
cystein, methionin serta thiamine.
c. Membantu pertumbuhan anakan produktif.
d. Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak,
sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain.
e. Membantu pembentukan butir hijau daun.
Sumber-sumber belerang adalah:
a. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organik.
b. Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk
superfosfat.
10. Besi (Fe), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Fe++. Fungsi hara
besi bagi tanaman adalah:
a. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil).
b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.
c. Zat besi terdapat dalam enzim katalase, peroksidase, prinodic hidroginase
dan cytohrom oxidase.
Sumber-sumber besi adalah:
a. Batuan mineral Khlorite dan Biotit.
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
11. Mangan (Mn), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++. Fungsi
mangan bagi tanaman adalah:
a. Untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C.
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun
yang tua.
c. Berperan sebagai enzim peroksidase dan sebagai aktivator macam-macam
enzim.
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.
Sumber-sumber mangan adalah:
a. Batuan mineral Pyroluste Mn O2.
b. Batuan mineral Rhodonite Mn SiO3.
c. Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3.
d. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organik.
12. Tembaga (Cu), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++. Fungsi
tembaga bagi tanaman adalah:
a. Diperlukan dalam pembentukan enzim, seperti ascorbic acid oxydase,
lacosa, butirid koenzim a. dehidrosenam.
b. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil).
13. Seng (Zn), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Zn++. Fungsi
hara seng bagi tanaman adalah:
a. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong
perkembangan pertumbuhan.
b. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon
tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis.
c. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
Dalam tanah, seng terdapat dalam bentuk:
a. Sulfida Zn S
b. Calamine Zn CO3

14. Molibdenum (Mo), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mo O4.
Fungsi hara molibdenum bagi tanaman adalah:
a. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.
b. Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
c. Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.
Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2.
15. Boron (Bo), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3. Fungsi
boron bagi tanaman adalah:
a. Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman.
b. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan.
c. Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh
pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar.
d. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium
(Ca).
e. Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk
memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
Boron dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a. Datolix Ca (OH)2 BoSiO4
b. Borax Na2 Bo4 O2 10H2O
16. Khlor (Cl)iambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl-. Fungsi khlor
bagi tanaman adalah:
a. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti:
tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran.
b. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.
c. Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas, sisal.
Disamping ke-16 unsur hara di atas masih ada unsur-unsur lain yang
berhubungan erat dengan tanaman, yaitu:
1. Natrium (Na), dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman apabila tanaman yang
dimaksud menunjukkan gejala kekurangan Kalium (K).Natrium dalam proses
fisiologi dengan K, yaitu menghalangi atau mencegah pengambilan/penyerapan
K yang berlebihan.
2. Silikum (Si), tanaman rumput-rumputan, seperti alang-alang dan padi ternyata
banyak yang menyerap Si.Dibandingkan dengan unsur hara N dan P, ternyata
Si dalam tanaman lebih besar jumlahnya.
3. Nikel (Ni), unsur ini merupakan aktifator daripada enzim, dalam bentuknya
yang kecil dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
4. Titan (Ti), unsur titan selalu terdapat dalam tanaman, dan banyak terdapat pada
nodula dan legum. Dengan pemberian Ti SO4 nodula akan bertambah
sedangkan fiksasi menjadi lebih meningkat.
5. Selenium (Se), jumlah yang berlebihan tidak menimbulkan kerusakan bagi
tanaman, akan tetapi menimbulkan keracunan bagi binatang yang memakan
tumbuhan tersebut.
6. Vanadium (V), berfungsi mempercepat reproduksi azotobacter yang
mengakibatkan meningkatnya fiksasi N dari udara.
7. Argon (Ar), unsur Argon dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Kelebihan unsur ini dapat menyebabkan keracunan
pada tanaman. Keracunan akar oleh argon banyak terdapat pada tanah
persawahan.
8. Yodium (I), unsur yodium walaupun keadaannya sedikit ternyata diperlukan
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat.
B. Gejala Kekurangan Unsur Hara Mineral
Unsur hara mineral sangat diperlukan oleh tumbuhan yang sedang tumbuh
dalam jumlah besar, sehingga kekurangan atau defisiensi salah satu unsur ini akan
tampak jelas dalam waktu singkat dengan munculnya gejala pertumbuhan yang
tidak sehat. Karena defisiensi masing-masing unsur cenderung untuk
menghasilkan gejala yang khas, maka biasanya mudah dikenal unsur mana yang
tidak ada, dengan cara melihat penampilan luar tumbuhan tersebut. Interpretasi
gejala defisiensi akan menjadi lebih sulit jika kekurangan itu lebih dari satu unsur.
Suatu tanaman yang kekurangan salah satu elemen pokok yang sangat
diperlukan itu biasanya lalu memperlihatkan tanda-tanda yang segera dapat kita
lihat dengan mudah. Ada kalanya tanda-tanda itu tidak tampak jelas, tetapi dengan
menggunakan alat-alat yang lenih teliti gejala-gejala itu dapat diketahui juga.
Salah satu gejala yang sangat menyolok apabila tanaman kekurangan suatu
elemen ialah pertumbuhan yang terganggu.
1. Kekurangan nitrogen mengakibatkan daun tidak tampak hijau segar, melainkan
agak kekuning-kuningan. Jika kekurangan itu agak banyak lagi terus-menerus,
maka daun-daun yang di bawah menjadi kuning sama sekali dan akhirnya
gugurlah daun-daun itu. Tanaman menjadi ungu atau kemerah-merahan apabila
kekurangan nitrogen. Pembentukan klorofil terganggu dan sebaliknya
pembentukan antosianin tampak lebih giat. Kecuali Leguminosae, maka suku-
suku lainnya mengambil nitrogen itu di dalam bentuk NO3- atau HN4+ dari
tanah. Jika N2 ada tersedia berlebih-lebihan, maka daun-daun tanaman menjadi
tebal berwarna hijau tua, sedangkan batang tampak agak lemak, meskipun
pertumbuhannya makmur. Untuk tanah yang biasa kekurangan nitrogen, satu-
satunya jalan untuk mencukupi kekurangan nitrogen itu ialah memberikan
pupuk hijau atau pupuk buatan yang mengandung N kepadanya.
2. Pospor pada umumnya diambil oleh tanaman dalam bentuk H2PO4-. Elemen ini
diperlukan sekali untuk pembentukan pospolipida dan nukleoprotei. Ada
pengaruh timbal balik antara pengambilan pospor dan nitrogen. Jika pospar
yang ada tersedia di dalam bentuk zat organik, misalnya urea. Banyak urea
menyebabkan lekas besar tanaman. Gejala kekurangan pospor tidak lekas
tampak jelas seperti kalau kekurangan nitrogen. Pertumbuhan terhambat, daun
menjadi hijau tua, kadang-kadang tampak juga pembentukan antosianin secara
mewah. Pada lembaran dan tangkai daun tampak bagian-bagian yang mati dan
akhirnya daun dapat rontok.
3. Kalium kedapatan di dlam tubuh tanaman sebagai garam organik; pada bagian-
bagian tanaman yang menyelenggarakan pertumbuhan lebih banyak didapat
kalium daripada di dalam daun-daun yang sudah tua. Unsur ini disangka
mempunyai peranan penting sebagai katalisator, terutama di dalam pengubahan
protein menjadi menjadi asam-asam amino. Jika kekurangan kalium, maka
protein yang terdapat dalam tanah sedikit, sedang persenan asam amino sangat
tinggi. Sebaliknya jika ada cukup kalium, persenan asam amino turun dan
banyak protein bertambah, suatu petunjuk bahwa kalium membantu dalam
pembentukan protein. Juga di dalam penyusunan dan pembongkaran
karbohidrat, kalium, mempunyai peranan penting. Kurang kalium berakibat
terhambatnya fotosintesis dan bertambah giatnya pernapasan. Gejala-gejala
yang tampak padadefisit kaliumialah daun menjadi kuning. Ada noda-noda
jaringan mati di tengah-tengah lembaran atau sepanjang tepi daun.
Pertumbuhan terhambat, batang kurang kuat hingga mudah terpatahkan oleh
angin.
4. Kalsium (Ca) diambil dari tanah sebagai kation. Kekurangan Ca menyebabkan
disentegrasi pada ujung-ujung batang maupun ujung-ujung akar. Daun-daun
yang paling mudah menjadiabnormal bentuknya. Kekurangan unsure kalsium
di dalam tanah menyebabkan pengambilan unsur magnesium secara berlebih-
lebihan sehingga sehingga tanaman menujukkan tanda-tanda keracunan. Itulah
sebabnya maka tanaman yang kekurangan kalsium perlu tambahan pupuk yang
mengandung kalsium untuk memperoleh keseimbangan pengambilan unsur-
unsur Ca dan Mg. kalsium berguna untuk menguatkan dinding sel (lamela
tengah) dan di dalam banyak tanaman, unsur ini terdapat sebagai kristal-kristal
kalsium oksalat. Kalsium pempergiat pembelahan sel-sel meristem, membantu
pengambilan nitrat dari mengaktifkan berbagai-bagai enzim. Di dalam daun
yang tua ada terdapat lebih banyak kalsium daripada didalam daun-daun yang
muda, tidak suatu tanaman percobaan sekonyong-konyong dipindahkan
kesuatu larutan yang tidak mengandung kalsium, maka daun-daun yang
terbentuk kemudian tidak mendapatkan distribusi kalsium dari daun-daun yang
sudah tua. Ini berarti bahwa unsur-unsur kalsium itu ada di dalam keadaan
immobile (tidak pindah) di dalam tanaman.
5. Magnesium (Mg) merupakan faktor untuk pembentukan unsur klorofil.
Kekurangan Mg mengakibatkan klorosis yang dimulaikan dari batang bagian
bawah, kerap kali diikuti dengan matinya bagian-bagian atau daun seluruhnya.
Menguningnya daun tidak dimulai dari pangkal, melainkan dari ujung, sedang
tulang-tulang daun tetap berwarna hijau. Mg memegang peranan didalam
perukaran zat pospat, ikut serta mempengaruhi proses pernapasan dan pula
mengaktifkan enzim-enzim transposporilase, dehidrogenase dan karboksilase.
Mg yang berlebih-lebihan menimbulkan gejala-gejala keracunan, akan tetapi
hal ini dapat dihindari dengan memberikan kalsium yang cukup.
6. Belerang (S) adalah penyusun macam-macam asam amino, tiamin, biotin,
kedua zat yang terakhir ini sangat penting sebagai vitamin. Bawang merah dan
bawang putih memerlukan unsur ini dalam jumlah yang agak besar. Belerang
biasanya diserap akar sebagai ion-ion SO4, akan juga dapat masuk melalui daun
berupa SO2. Kekurangan belerang hampir serupa gejalanya seperti kekurangan
nitrogen, yaitu daun-daun yang mulai menjadi kuning, sedang daun-daun yang
sudah tua pun berubah menjadi pucat, apabila kekurangan akan belerang itu
terus menerus. Rupa-rupanya belerang yang tersusun di dalam zat organik
dapat diubah menjadi belerang yang anorganik untuk diedarkan serta di lain
tempat digunakan lagi untuk pembetukan zat organik. Hal ini terjadi di dalam
daun, dimana belerang dilepaskan guna didistribusikan kedalam buiah dan biji-
biji yang menjelang kedewasaannya. Jadi unsur belerang itu mobil (dapt
pindah ketempat lain).
7. Besi (Fe) meskipun tidak menjadi konstituen dari klorofil, namun sangat
diperlukan oleh tanaman guna pembentukkan klorofil. kekurangan klorofil
dalam bentuk ion-ion Fe++ segera menimbulkan klorosis. Lembaran daun
menjadi kuning dan pucat, sehingga urat-urat daun dapat berwarna hijau. Besi
memegang peranan sebagai koenzim di dalam berbagai proses seperti pada
peristiwa pernapasan, pula merupakan bagian dari enzim-enzim katalase,
peroksidase, sitokrom.
8. Borium (B) seperti besi juga merupakan mikroelemen yang penting, akan
tetapi juga fungsinya di dalam tubuh tanaman belum diketahui jelas, hanya
gejala kekurangan borium ialah lekas matinya bagian-bagian yang mengalami
pertumbuhan seperti “penyakit pucuk” (top sickness) pada tembakau,
menguningnya kubis, menggulungnya daun kentang.
9. Mangan (Mn) itu mikro-elemen yang mengaktifkan beberapa enzim seperti
dehidrogenase dan karboksilase. Kekurangan Fe mempunyai efek yang sam
seperti kekurangan besi atau Mg, yaitu klorosis. Ada pula beberapa penyakit
defisiensi yang tertentu yang disebabkan oleh kekurangan unsur ini. Tanah
yang agak basa kurang mengandung Mn.
10. Tembaga (Cu), suatu mikro-elemen yang mempunyai peranan dalam proses-
proses oksidasi-reduksi. Terlalu banyak Cu itu beracun. Akibat kekurangan
unsur ini ialah mengisut dan merananya ujung daun-daun, yang akhirnya
berkesudahan dengan gugurnya seluruh daun.
11. Seng (Zn), suatu mikro-elemen yang mempunyai peranan dalam
mengaktifkan beberapa enzim, diperlukan didalam pembentukan enzim indol-
asetat. Kekurangan Zn mengakibatkan salah tumbuh pada ujung akar dan
akhirnya menghambat pertumbuhan seluruhnya.
12. Molybdenum (Mo), ialah mikro-elemen yang pailing sedikit dibutuhkan,
penting di dalam mereduksi nitrat. Kekurangan Mo ini mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan tanaman. Terlalu banyak Mo merupakan racun.
13. Aluminium (Al), mikro-elemen yang terdapat di banyak tanaman. Unsur ini
sebenarnya tidak termasuk unsur yang esensial, tetapi diperlukan juga oleh
kebanyakan tanaman. Unsur Al banyak terdapat di dalam tanah yang sedikit
asam.
14. Silisium (Si), unsur ini diperlukan sekali oleh ganggang Diatomae, suku
Graminiae dan beberapa suku lainnya, akan tetapi untuk banyak suku yang lain
unsur ini tidak esensial.
KESIMPULAN
1. Nutrisi untuk tumbuhan terbagi kedalam dua kelomok yaitu:
a. Makronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan
fosfor.
b. Mikronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan
molybdenum.
2. Fungsi umum hara mikro adalah: merupakan komponen struktural dari enzim,
baik enzim untuk pengaktifan atau pengaturan, sebagai pembawa elektron pada
reaksi oksidasi reduksi, sebagai komponen dinding sel atau pengisi larutan
yang berkaitan dengan osmosis dan keseimbangan muatan.
3. Apabila tanaman mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi, akan tampak
gejala-gejala tidak sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Dartius. 1991. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. USU-Press. Medan.


Dwidjoseputro. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Lakitan, Benyamin. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sitawati ,A,Nugroho,C, dan A. Suryanto .1998. Pengaruh Berbagai Media dan
Hara terhadap Pertumbuhan Tanaman Lombok Besar ( Capsicum annum)
dalam Budidaya system Pot.J. penelitian Hayati.Vol. 10 No. 2 Universitas
Brawijaya, Malang.
Utami, S.W, H.S. Sunarmito. H. Eko. 2014. Pengaruh Limbah Biogas Sapi
Terhadap Ketersediaan Hara Makro-Mikro. Jurnal Tanah dan Air. 11(1).
12–21.

Anda mungkin juga menyukai