14. Molibdenum (Mo), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mo O4.
Fungsi hara molibdenum bagi tanaman adalah:
a. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.
b. Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
c. Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.
Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2.
15. Boron (Bo), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3. Fungsi
boron bagi tanaman adalah:
a. Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman.
b. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan.
c. Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh
pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar.
d. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium
(Ca).
e. Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk
memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
Boron dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a. Datolix Ca (OH)2 BoSiO4
b. Borax Na2 Bo4 O2 10H2O
16. Khlor (Cl)iambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl-. Fungsi khlor
bagi tanaman adalah:
a. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti:
tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran.
b. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.
c. Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas, sisal.
Disamping ke-16 unsur hara di atas masih ada unsur-unsur lain yang
berhubungan erat dengan tanaman, yaitu:
1. Natrium (Na), dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman apabila tanaman yang
dimaksud menunjukkan gejala kekurangan Kalium (K).Natrium dalam proses
fisiologi dengan K, yaitu menghalangi atau mencegah pengambilan/penyerapan
K yang berlebihan.
2. Silikum (Si), tanaman rumput-rumputan, seperti alang-alang dan padi ternyata
banyak yang menyerap Si.Dibandingkan dengan unsur hara N dan P, ternyata
Si dalam tanaman lebih besar jumlahnya.
3. Nikel (Ni), unsur ini merupakan aktifator daripada enzim, dalam bentuknya
yang kecil dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
4. Titan (Ti), unsur titan selalu terdapat dalam tanaman, dan banyak terdapat pada
nodula dan legum. Dengan pemberian Ti SO4 nodula akan bertambah
sedangkan fiksasi menjadi lebih meningkat.
5. Selenium (Se), jumlah yang berlebihan tidak menimbulkan kerusakan bagi
tanaman, akan tetapi menimbulkan keracunan bagi binatang yang memakan
tumbuhan tersebut.
6. Vanadium (V), berfungsi mempercepat reproduksi azotobacter yang
mengakibatkan meningkatnya fiksasi N dari udara.
7. Argon (Ar), unsur Argon dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Kelebihan unsur ini dapat menyebabkan keracunan
pada tanaman. Keracunan akar oleh argon banyak terdapat pada tanah
persawahan.
8. Yodium (I), unsur yodium walaupun keadaannya sedikit ternyata diperlukan
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat.
B. Gejala Kekurangan Unsur Hara Mineral
Unsur hara mineral sangat diperlukan oleh tumbuhan yang sedang tumbuh
dalam jumlah besar, sehingga kekurangan atau defisiensi salah satu unsur ini akan
tampak jelas dalam waktu singkat dengan munculnya gejala pertumbuhan yang
tidak sehat. Karena defisiensi masing-masing unsur cenderung untuk
menghasilkan gejala yang khas, maka biasanya mudah dikenal unsur mana yang
tidak ada, dengan cara melihat penampilan luar tumbuhan tersebut. Interpretasi
gejala defisiensi akan menjadi lebih sulit jika kekurangan itu lebih dari satu unsur.
Suatu tanaman yang kekurangan salah satu elemen pokok yang sangat
diperlukan itu biasanya lalu memperlihatkan tanda-tanda yang segera dapat kita
lihat dengan mudah. Ada kalanya tanda-tanda itu tidak tampak jelas, tetapi dengan
menggunakan alat-alat yang lenih teliti gejala-gejala itu dapat diketahui juga.
Salah satu gejala yang sangat menyolok apabila tanaman kekurangan suatu
elemen ialah pertumbuhan yang terganggu.
1. Kekurangan nitrogen mengakibatkan daun tidak tampak hijau segar, melainkan
agak kekuning-kuningan. Jika kekurangan itu agak banyak lagi terus-menerus,
maka daun-daun yang di bawah menjadi kuning sama sekali dan akhirnya
gugurlah daun-daun itu. Tanaman menjadi ungu atau kemerah-merahan apabila
kekurangan nitrogen. Pembentukan klorofil terganggu dan sebaliknya
pembentukan antosianin tampak lebih giat. Kecuali Leguminosae, maka suku-
suku lainnya mengambil nitrogen itu di dalam bentuk NO3- atau HN4+ dari
tanah. Jika N2 ada tersedia berlebih-lebihan, maka daun-daun tanaman menjadi
tebal berwarna hijau tua, sedangkan batang tampak agak lemak, meskipun
pertumbuhannya makmur. Untuk tanah yang biasa kekurangan nitrogen, satu-
satunya jalan untuk mencukupi kekurangan nitrogen itu ialah memberikan
pupuk hijau atau pupuk buatan yang mengandung N kepadanya.
2. Pospor pada umumnya diambil oleh tanaman dalam bentuk H2PO4-. Elemen ini
diperlukan sekali untuk pembentukan pospolipida dan nukleoprotei. Ada
pengaruh timbal balik antara pengambilan pospor dan nitrogen. Jika pospar
yang ada tersedia di dalam bentuk zat organik, misalnya urea. Banyak urea
menyebabkan lekas besar tanaman. Gejala kekurangan pospor tidak lekas
tampak jelas seperti kalau kekurangan nitrogen. Pertumbuhan terhambat, daun
menjadi hijau tua, kadang-kadang tampak juga pembentukan antosianin secara
mewah. Pada lembaran dan tangkai daun tampak bagian-bagian yang mati dan
akhirnya daun dapat rontok.
3. Kalium kedapatan di dlam tubuh tanaman sebagai garam organik; pada bagian-
bagian tanaman yang menyelenggarakan pertumbuhan lebih banyak didapat
kalium daripada di dalam daun-daun yang sudah tua. Unsur ini disangka
mempunyai peranan penting sebagai katalisator, terutama di dalam pengubahan
protein menjadi menjadi asam-asam amino. Jika kekurangan kalium, maka
protein yang terdapat dalam tanah sedikit, sedang persenan asam amino sangat
tinggi. Sebaliknya jika ada cukup kalium, persenan asam amino turun dan
banyak protein bertambah, suatu petunjuk bahwa kalium membantu dalam
pembentukan protein. Juga di dalam penyusunan dan pembongkaran
karbohidrat, kalium, mempunyai peranan penting. Kurang kalium berakibat
terhambatnya fotosintesis dan bertambah giatnya pernapasan. Gejala-gejala
yang tampak padadefisit kaliumialah daun menjadi kuning. Ada noda-noda
jaringan mati di tengah-tengah lembaran atau sepanjang tepi daun.
Pertumbuhan terhambat, batang kurang kuat hingga mudah terpatahkan oleh
angin.
4. Kalsium (Ca) diambil dari tanah sebagai kation. Kekurangan Ca menyebabkan
disentegrasi pada ujung-ujung batang maupun ujung-ujung akar. Daun-daun
yang paling mudah menjadiabnormal bentuknya. Kekurangan unsure kalsium
di dalam tanah menyebabkan pengambilan unsur magnesium secara berlebih-
lebihan sehingga sehingga tanaman menujukkan tanda-tanda keracunan. Itulah
sebabnya maka tanaman yang kekurangan kalsium perlu tambahan pupuk yang
mengandung kalsium untuk memperoleh keseimbangan pengambilan unsur-
unsur Ca dan Mg. kalsium berguna untuk menguatkan dinding sel (lamela
tengah) dan di dalam banyak tanaman, unsur ini terdapat sebagai kristal-kristal
kalsium oksalat. Kalsium pempergiat pembelahan sel-sel meristem, membantu
pengambilan nitrat dari mengaktifkan berbagai-bagai enzim. Di dalam daun
yang tua ada terdapat lebih banyak kalsium daripada didalam daun-daun yang
muda, tidak suatu tanaman percobaan sekonyong-konyong dipindahkan
kesuatu larutan yang tidak mengandung kalsium, maka daun-daun yang
terbentuk kemudian tidak mendapatkan distribusi kalsium dari daun-daun yang
sudah tua. Ini berarti bahwa unsur-unsur kalsium itu ada di dalam keadaan
immobile (tidak pindah) di dalam tanaman.
5. Magnesium (Mg) merupakan faktor untuk pembentukan unsur klorofil.
Kekurangan Mg mengakibatkan klorosis yang dimulaikan dari batang bagian
bawah, kerap kali diikuti dengan matinya bagian-bagian atau daun seluruhnya.
Menguningnya daun tidak dimulai dari pangkal, melainkan dari ujung, sedang
tulang-tulang daun tetap berwarna hijau. Mg memegang peranan didalam
perukaran zat pospat, ikut serta mempengaruhi proses pernapasan dan pula
mengaktifkan enzim-enzim transposporilase, dehidrogenase dan karboksilase.
Mg yang berlebih-lebihan menimbulkan gejala-gejala keracunan, akan tetapi
hal ini dapat dihindari dengan memberikan kalsium yang cukup.
6. Belerang (S) adalah penyusun macam-macam asam amino, tiamin, biotin,
kedua zat yang terakhir ini sangat penting sebagai vitamin. Bawang merah dan
bawang putih memerlukan unsur ini dalam jumlah yang agak besar. Belerang
biasanya diserap akar sebagai ion-ion SO4, akan juga dapat masuk melalui daun
berupa SO2. Kekurangan belerang hampir serupa gejalanya seperti kekurangan
nitrogen, yaitu daun-daun yang mulai menjadi kuning, sedang daun-daun yang
sudah tua pun berubah menjadi pucat, apabila kekurangan akan belerang itu
terus menerus. Rupa-rupanya belerang yang tersusun di dalam zat organik
dapat diubah menjadi belerang yang anorganik untuk diedarkan serta di lain
tempat digunakan lagi untuk pembetukan zat organik. Hal ini terjadi di dalam
daun, dimana belerang dilepaskan guna didistribusikan kedalam buiah dan biji-
biji yang menjelang kedewasaannya. Jadi unsur belerang itu mobil (dapt
pindah ketempat lain).
7. Besi (Fe) meskipun tidak menjadi konstituen dari klorofil, namun sangat
diperlukan oleh tanaman guna pembentukkan klorofil. kekurangan klorofil
dalam bentuk ion-ion Fe++ segera menimbulkan klorosis. Lembaran daun
menjadi kuning dan pucat, sehingga urat-urat daun dapat berwarna hijau. Besi
memegang peranan sebagai koenzim di dalam berbagai proses seperti pada
peristiwa pernapasan, pula merupakan bagian dari enzim-enzim katalase,
peroksidase, sitokrom.
8. Borium (B) seperti besi juga merupakan mikroelemen yang penting, akan
tetapi juga fungsinya di dalam tubuh tanaman belum diketahui jelas, hanya
gejala kekurangan borium ialah lekas matinya bagian-bagian yang mengalami
pertumbuhan seperti “penyakit pucuk” (top sickness) pada tembakau,
menguningnya kubis, menggulungnya daun kentang.
9. Mangan (Mn) itu mikro-elemen yang mengaktifkan beberapa enzim seperti
dehidrogenase dan karboksilase. Kekurangan Fe mempunyai efek yang sam
seperti kekurangan besi atau Mg, yaitu klorosis. Ada pula beberapa penyakit
defisiensi yang tertentu yang disebabkan oleh kekurangan unsur ini. Tanah
yang agak basa kurang mengandung Mn.
10. Tembaga (Cu), suatu mikro-elemen yang mempunyai peranan dalam proses-
proses oksidasi-reduksi. Terlalu banyak Cu itu beracun. Akibat kekurangan
unsur ini ialah mengisut dan merananya ujung daun-daun, yang akhirnya
berkesudahan dengan gugurnya seluruh daun.
11. Seng (Zn), suatu mikro-elemen yang mempunyai peranan dalam
mengaktifkan beberapa enzim, diperlukan didalam pembentukan enzim indol-
asetat. Kekurangan Zn mengakibatkan salah tumbuh pada ujung akar dan
akhirnya menghambat pertumbuhan seluruhnya.
12. Molybdenum (Mo), ialah mikro-elemen yang pailing sedikit dibutuhkan,
penting di dalam mereduksi nitrat. Kekurangan Mo ini mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan tanaman. Terlalu banyak Mo merupakan racun.
13. Aluminium (Al), mikro-elemen yang terdapat di banyak tanaman. Unsur ini
sebenarnya tidak termasuk unsur yang esensial, tetapi diperlukan juga oleh
kebanyakan tanaman. Unsur Al banyak terdapat di dalam tanah yang sedikit
asam.
14. Silisium (Si), unsur ini diperlukan sekali oleh ganggang Diatomae, suku
Graminiae dan beberapa suku lainnya, akan tetapi untuk banyak suku yang lain
unsur ini tidak esensial.
KESIMPULAN
1. Nutrisi untuk tumbuhan terbagi kedalam dua kelomok yaitu:
a. Makronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan
fosfor.
b. Mikronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan
molybdenum.
2. Fungsi umum hara mikro adalah: merupakan komponen struktural dari enzim,
baik enzim untuk pengaktifan atau pengaturan, sebagai pembawa elektron pada
reaksi oksidasi reduksi, sebagai komponen dinding sel atau pengisi larutan
yang berkaitan dengan osmosis dan keseimbangan muatan.
3. Apabila tanaman mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi, akan tampak
gejala-gejala tidak sehat.
DAFTAR PUSTAKA