Secara umum, transpor membran pada sel dibedakan menjadi dua, yaitu transpor aktif dan
transpor pasif.
1. Transpor pasif
Transpor pasif merupakan mekanisme pergerakan zat terlarut yang terjadi secara
spontan dari konsentrasi zat tinggi (hipertonik) ke konsentrasi zat rendah (hipotonik). Karena
perpindahan terjadi menuruni gradien konsentrasi, mekanisme transpor pasif tidak memerlukan
energi. Transpor pasif meliputi difusi, osmosis, difusi terfasilitasi, dan transfer melalui ion
channel.
Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara spontan dari tekanan
yang tinggi ke arah tekanan yang lebih rendah. Tekanan difusi berkorelasi positif dengan
konsentrasi zat tersebut. Artinya, makin tinggi konsentrasi larutan, maka makin tinggi pula
tekanan difusi zat tersebut. Mekanisme difusi dapat dijelaskan pada dua ruang bersekat
dengan konsentrasi zat yang berbeda. Ketika sekat dibuka, zat terlarut akan bergerak dari
konsentrasi yang lebih tinggi menuju konsentrasi yang lebih rendah. Saat konsentrasi di
kedua ruang sama maka tidak terjadi perpindahan zat lagi. Kecepatan difusi dipengaruhi
oleh beberapa faktor, atara lain jarak, luas permukaan, perbedaan konsentrasi, suhu,
permeabilitas membran, dan ukuran molekul. Difusi biasanya digunakan untuk mentranspor
molekul-molekul gas. Contoh mekanisme difusi dapat ditemukan pada membran alveolus
saat terjadi pertukaran antara gas CO2 dengan O2.
Osmosis
Osmosis merupakan bagian khusus dari difusi. Osmosis ialah pergerakan air dari daerah
hipotonik ke daerah hipertonik melewati membran semipermeabel. Di samping ini dampak
peristiwa osmosis yang terjadi pada sel ketika ditempatkan pada larutan dengan konsentrasi
berbeda. Ketika ditempatkan pada larutan hipertonik, sel hewan akan mengalami krenasi
(menciut) sedangkan sel tumbuhan mengalami plasmolisis (lepasnya protoplasma dari
dinding sel). Sementara itu di larutan hipotonik, sel hewan akan pecah atau lisis sedangkan
sel tumbuhan akan menjadi turgid.
Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi adalah difusi yang dibantu oleh protein-protein tertentu yang membentuk
struktur menyerupai saluran sehingga molekul bisa melintasi membran plasma. Bentuk
protein tersebut disebut sebagai protein pembawa/transporter (carrier protein).
Mekanisme ini termasuk ke dalam transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi
tanpa mengubah arah gradien konsentrasi. Contoh transporter adalah transporter glukosa
yang dapat ditemukan pada plasma membran hati mamalia. Setelah makan, kadar gula di
luar sel tinggi. Glukosa akan berikatan dengan binding site transporter. Transporter akan
mengalami perubahan bentuk, membawa molekul masuk dan melepaskannya di sitosol.
Tranporter bersifat sangat selektif, sebagai contoh t