Anda di halaman 1dari 45

CEKAMAN HARA

(DEFISIENSI DAN KERACUNAN HARA)

• STATUS UNSUR HARA DI DALAM TANAH


• STATUS UNSUR HARA DI DALAM TANAMAN
• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETERSEDIAAN UNSUR HARA
• PENGARUH DEFISIENSI DAN KELEBIHAN UNSUR
HARA
• GEJALA DEFISIENSI UNSUR HARA
A. STATUS HARA DI DALAM TANAH DAN TANAMAN

• DITENTUKAN ATAS DASAR ANALISIS TANAH ATAU


JARINGAN TANAMAN
• HASIL ANALISIS TANAH DIPENGARUHI :
- Methode yang digunakan (kolorimetri, flame photometri, AAS)
- Unsur hara yang diukur
- Pengekstrak yang digunakan (Morgan Wolf, Olsen, Bray, DPTA)
- Cara pengambilan sampel tanah
• HASIL ANALISIS JARINGAN TANAMAN DIPENGARUHI
- Faktor genetik
- Jaringan tanaman yang diamati (daun, akar, batang, buah)
- Umur tanaman
- Posisi jaringan/organ (pucuk, tengah, pangkal)
STATUS BEBERAPA HARA MAKRO DAN MIKRO DI DALAM
TANAH YANG TERSEDIA BAGI TANAMAN (Ekstrak : Morgan Wolf)
Unsur makro Harkat/Status
dan mikro
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
rendah

NH4 (ppm) 2 2 3 8 21
NO3 (ppm) 1 2 4 10 20
P (ppm) 1 2 3 9 13
K (ppm) 8 12 21 36 58
Ca (ppm) 71 107 143 286 572
Mg (ppm) 2 4 6 23 60
SO4 (ppm) 20 40 100 250 400
Fe (ppm) 1 3 5 19 53
Mn (ppm) 1 1 3 9 23

Sumber : Balai Penelitian Tanah (2005)


KADAR UNSUR HARA DAUN TANAMAN CABAI PADA SAAT AWAL
BERBUNGA
Unsur Hara Rendah Kecukupan Tinggi
(%) (%) (%)
N 3,50 – 3,99 4,00 – 6,00 > 6,00
P 0,23 – 0,24 0,35 – 1,00 > 1,00
K 3,60 – 3,99 4,00 – 6,00 > 6,00
Ca 0,80 – 0,99 1,00 – 2,50 > 2,50
Mg 0,26 – 0,29 0,30 – 1,00 > 1,00

KADAR UNSUR HARA DAUN TANAMAN PADI PADA SAAT


KELUARNYA MALAI
Unsur Hara Rendah Kecukupan Tinggi
(%) (%) (%)
N 2,6 – 2,7 2,80 – 3,60 > 3,60
P 0,08 – 0,09 0,10 – 0,18 > 0,18
K 1,0 – 1,1 1,20 – 2,40 > 2,40
Ca < 0,15 0,15 – 0,30 > 0,30
Mg < 0,15 0,15 – 0,30 > 0,30

Sumber : Jones et al. (1991)


B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN
HARA DI DALAM TANAH

• Kemasaman Tanah (pH)


• Potensial Redoks (Eh)
• KTK Tanah
• Sistem Rizosfer - Tanah
1. Kemasaman Tanah (pH)

• Kondisi pH menentukan kelarutan unsur hara di dalam tanah


- kelarutan kation kompleks seperti Cu dan Zn
- kelarutan Fe-fosfat, Al-fosfat, Ca-fosfat
- kelarutan karbonat dan silikat
- kelarutan anion molibdat (MoO4 )
• Kondisi pH mempengaruhi aktivitas semua kation tukar pada
kompleks jerapan
• Kondisi pH mempengaruhi reaksi-reaksi redoks
• Kondisi pH mempengaruhi aktivitas mikroorganisme dalam
tanah
Berbagai nilai pH hubungannya dengan ketersediaan hara dalam
tanah bagi tanaman
Berbagai nilai pH hubungannya dengan penyerapan hara oleh
tanaman
Kondisi pH hubungannya dengan keseimbangan amonium-amonia
Kondisi pH hubungannya dengan ketersediaan fosfat dalam tanah
Kondisi pH hubungannya dengan kelarutan Al dan bentuk kation AL
2. Potensian Redoks (Eh)

• Berhubungan dengan aerasi tanah


• Berpengaruh terhadap kelarutan unsur hara
yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari
satu, seperti : C, H, O, N, S, Fe, Mn, Cu
• Berpengaruh terhadap laju difusi oksigen dan
respirasi mikroorganisme
Potensial redoks pada kondisi tanah tergenang dan aktivitas ion
Diagram stabilitas oksida dan hidroksida Fe pada kondisi pH-Eh
Diagram stabilitas oksida dan hidroksida Mn pada kondisi pH-Eh
3. KTK Tanah

• Partikel koloid tanah (anorganik/organik) mempunyai


muatan negative yang dapat menahan kation-kation
• KTK merupakan ukuran banyaknya titik-titik pada
permukaan partikel tanah yang dapat menahan kation
• Semakin tinggi nilai KTK tanah, maka tanah
mempunyai daya menahan hara semakin besar
• Kation yang ditahan ini mudah ditukar dengan kation
lain yang ada dalam larutan tanah, sehingga mudah
diserap oleh akar tanaman
Penyerapan ion oleh akar tanaman dapat melalui difusi, aliran
massa, dan pertukaran ion
4. Sistem Rizosfer - Tanah
• Zone tanah di sekitar perakaran tempat populasi
mikroorganisme dapat dirangsang oleh aktivitas
perakaran
• Volume lapisan tipis tanah di sekitar perakaran tanaman
yang sangat penting untuk aktivitas dan metabolisme akar
• Zone di sekitar perakaran tanaman yang terdapat
hubungan kompleks antara tanaman, mikroba tanah, dan
tanah itu sendiri
• Tempat proses penyerapan unsur hara oleh akar tanaman,
tempat aktivitas mikroba yang meningkat akibat adanya
eksudat dihasilkan oleh perakaran tanaman
Sistem Rizosfer- Tanah
Senyawa-senyawa yang berhubungan dengan ketersediaan hara di
dalam sistem rizosfer- tanah
Pembentukan Bintil Akar untuk Fiksasi Nitrogen
Mikorhiza

a. Endomikorhiza
b. Ektomikorhiza
c. Mikorhiza Vesikular-Arbuskular (MVA)
c. Pengaruh Defisiensi dan Kelebihan Unsur Hara
Unsur Kekahatan (Deficiency) Kelebihan (Excess)
Hara
N - Menunda perkembangan - Menyebabkan pertumbuhan vegetatif
fenologi vegetatif dan berlebihan
reprodukstif
- Mengurangi laju kemunculan,
pengembangan dan lamanya luas
daun
- Mengurangi intercepsi cahaya,
sehingga mengurangi
pertumbuhan tanaman
P - Membatasi perkembangan akar - Menyebabkan defisiensi pada hara
- Pembentukan buah dan biji mikro, baik Fe atau Zn
lemah
- Mengurangi akumulasi bahan
kering
- Memperlambat penampilan
daun, mengurangi luas dan umur
daun
K - Mengurangi kandungan gula - Menyebabkan defisiensi hara Mg dan
- Mengurangi kandungan asam Ca
askorbat, karotenoid, capcaisin
Unsur Kekahatan (Deficiency) Kelebihan (Excess)
Hara
Ca - Menurangi pertumbuhan akar - Menyebabkan defisiensi hara Mg
dan daun, akar menjadi busuk atau K
dan mati
- Terjadi pengeringan titik
tumbuh, batang lemah
- Bunga dan buah gugur secara
prematur

Mg - Pertumbuhan daun kecil- - Tidak ada gejala khusus akibat


kecil, keriting dan gugur kelebihan Mg, tetapi ketidak
secara prematur seimbangan antara K, Ca, Mg
- Defisiensi yang berat akan mengurangi pertumbuhan
menyebabkan nekrosis
S - Mengurangi perbintilan pada - Terjadi senesensi prematur pada
legum daun
- Menunda pemasakan biji
d. GEJALA DEFISIENSI
Unsur Kekahatan (Deficiency) Kelebihan (Excess)
Hara
- Pertumbuhan tanaman lambat, lemah - Daun berwarna hijau gelap, sukulen dan
dan kerdil mudah terserang hama penyakit
- Daun berwarna hijau terang sampai - Tanaman mudah rebah, tidak tahan
N kuning yang terjadi pada daun-daun kekeringan
tua, karena hara N bersifat mobil - Produksi buah atau biji berkualitas rendah
- Tanaman cepat dewasa, kuantitas dan - Dalam bentuk kelebihan NH4, jaringan
kualitas hasil berkurang nyata vaskular rusak
- Pertumbuhan lambat, lemah, kerdil - Menunjukkan gejala defisiensi hara Fe
berwarna hijau gelap atau Zn
P - Daun tua berwarna ungu
- Gejala defisiensi dimulai dari
jaringan yang lebih tua
- Tanaman mudah rebah dan sensitif - Menunjukkan gejala defisiensi hara Mg
terhadap serangan penyakit dan Ca
- Sepanjang tepi daun terlihat seperti
K terbakar (scorch)
- Tanaman sinsitif keracunan amonium
- Gejala defisiensi terlihat pada
jaringan yang lebih tua
Unsur Kekahatan (Deficiency) Kelebihan (Excess)
Hara
- Ujung akar dan daun berwarna - Menunjukkan gejala defisiensi hara Mg
Ca coklat, dan akhirnya mati atau K
- Daun keriting dan bagian tepi
berwarna coklat
- Daun-daun menguning atau - Tidak ada gejala khusus akibat
klorosis intervenal, dimulai dari kelebihan Mg, tetapi ketidak
daun yang lebih tua. Defisiensi seimbangan antara K, Ca, Mg akan
Mg yang berlanjut akan tampak pula mengurangi pertumbuhan
pada daun yang lebih muda
- Defisiensi yang berat
menyebabkan nekrosis
- Defisiensi S ditandai daun muda - Menunjukkan gejala senesensi
berwarna hijau-kuning terang prematur pada daun
- Buah berwarna hijau terang dan
S kurang sukulen
- Akar lebih panjang, batang
menjadi berkayu
- Bintil berkurang dan pemasakan
biji tertunda
Defisiensi N
Defisiensi N
Defisiensi P
Defisiensi K
Defisiensi Ca
Defisiensi Mg
Defisiensi Mg

Anda mungkin juga menyukai