Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN PERANGKAT UJI TANAH SAWAH UNTUK

MENENTUKAN DOSIS PUPUK DASAR PUPUK N, P, DAN K

Disampaikan oleh :
Shinta Santi Mariani, S.P.
Balai Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Karanganyar
MENGENAL UNSUR HARA
 Unsur Hara adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
tanaman yang fungsinya di dalam tanaman tidak dapat
digantikan dengan unsur lain, sehingga apabila tidak
terdapat dalam jumlah yang cukup, tanaman tidak dapat
tumbuh dengan normal.
 Unsur hara terbagi menjadi 3 :
1. Unsur Hara Makro, yaitu : C, H, O, N, P, K, S
2. Unsur Hara Makro Sekunder, yaitu : Ca, Mg, Na, Si
3. Unsur Hara Mikro, yaitu : Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, Cl
 Sumber Unsur Hara :
1. Alami (udara dan tanah)
2. Bahan Organik (residu tanaman, pupuk kandang, dll)
3. Pupuk kimia / buatan (urea, SP-36, KCl, NPK, dll)
PERAN UNSUR HARA N, P DAN K PADA TANAMAN PADI
No Unsur Hara Peran Gejala Kekurangan Gejala Kelebihan
1. Unsur Hara N  Merangsang pertumbuhan vegetatif  Pertumbuhannya kerdil;  Pertumbuhan vegetatif memanjang
tanaman;  Daun tampak kekuning-kuningan; (lambat panen);
 Meningkatkan jumlah anakan;  Sistem perakaran terbatas.  Mudah rebah;
 Meningkatkan jumlah bulir/rumpun.  Menurunkan kualitas bulir;
 Respon terhadap serangan hama /
penyakit.

2. Unsur Hara P  Memacu terbentuknya bunga, bulir pada  Pertumbuhan kerdil;  Penyerapan unsur lain (terutama
malai;  Jumlah anakan sedikit; unsur mikro) terganggu;
 Menurunkan aborsitas;  Daun meruncing berwarna hijau  Gejala tidak terlihat secara fisik
 Perkembangan akar halus dan akar rambut; gelap. pada tanaman.
 Memperkuat jerami sehingga tidak mudah
rebah;
 Memperbaiki kualitas gabah.

3. Unsur Hara K  Ketegaran tanaman terjamin;  Pertumbuhan kerdil;  Daun cepat menua sebagai akibat
 Merangsang pertumbuhan akar;  Daun kelihatan kering dan terbakar kadar magnesium daun menurun;
 Tanaman lebih tahan terhadap hama dan pada sisi-sisinya;  Aktivitas fotosintesis terganggu;
penyakit;  Menghambat pembentukan hidrat  Pertumbuhan tanaman terganggu.
 Memperbaiki kualitas bulir; arang pada biji;
 Mengurangi pengaruh kematangan yang  Permukaan daun memperlihatkan
dipercepat phospor; gejala klorotik yang tidak merata;
 Mampu mengatasi kekurangan air pada  Munculnya bercak coklat mirip
tingkat tertentu. gejala penyakit pada bagian yang
berwarna hijau gelap.
Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) ?

Perangkat alat bantu analisis


kimia tanah yang dapat
dikerjakan dengan cepat, mudah,
relatif akurat dan sederhana
untuk penetapan unsur nitrogen
(N), fosfor (P), kalium (K), dan pH
tanah sawah di lapang.

Harga :
PUTS : 1.562.000
Refill : 1.078.000
Prinsip Kerja PUTS
1. Mengekstrak Hara Tanah Manfaat PUTS
 Mengesktrak hara tanah N, P dan K yang 1. Penilaian status kesuburan tanah sawah
berada dalam larutan tanah; secara cepat, mudah dan akurat;
 Hara ini bisa digunakan / diserap langsung oleh 2. Pemberian rekomendasi pupuk N, P, dan K
tanaman. dengan tepat sehingga dapat diperoleh
2. Mengukur Kadar Hara penghematan pupuk.
 Pengukuran dilakukan dengan metode
kolorimeter (pewarnaan); Komponen PUTS
 Pengukuran bersifat semi kuantitatif; 3. Satu paket bahan kimia dan alat untuk
 Hasil analisis digolongkan menjadi kelas ekstraksi kadar N, P, K dan pH;
Rendah, sedang dan tinggi. 4. Bagan warna untuk penetapan kadar N, P, K
 Hasil analisis N, P dan K tanah ini selanjutnya dan pH;
digunakan sebagai dasar penentuan 5. Buku petunjuk penggunaan serta
rekomendasi pemupukan N, P dan K spesifik rekomendasi pupuk untuk padi sawah;
lokasi untuk tanaman padi sawah dengan
produktivitas setara IR-64 (5-7 GKP/ha). - Bagan Warna Daun (BWD).
BAGAN WARNA DAUN CARA PENGGUNAAN BWD
 Bagan Warna Daun adalah alat yang digunakan  Berikan pupuk 50-75 kg Urea / ha sebagai pupuk
untuk mengetahui kecukupan N pada tanaman dasar atau pemupukan N pertama sebelum
padi. Dengan bantuan BWD, dapat diketahui tanaman berumur 14 hari. Pada saat ini BWD
apakah tanaman perlu segera diberi pupuk N atau tidak digunakan.
tidak dan berapa takaran N yang perlu diberikan.  Pemupukan kedua dan ketiga, pilih secara acak 10
Pempukan berdasarkan BWD dapat menghemat rumpun tanaman sehat pada hamparan yang
pupuk sebanyak 15-20% dari takaran umum yang seragam, pilih daun teratas yang sudah membuka
bisa digunakan petani tanpa menurunkan hasil. penuh. Taruh bagian tengah daun di atas BWD
 BWD dapat digunakan berdasarkan waktu yang dan bandingkan warna daun dengan skala BWD.
telah ditetapkan, yaitu : Pengukuran tidak menghadap sinar matahari
 Pertumbuhan awal (0-14 HST); karena akan mempengaruhi pengukuran warna.
 Pembentukan anakan aktif (21-28 HST);
 Primordia (34-50 HST) pada padi hibrida dan
padi tipe baru dilanjutkan sampai fase 10%
berbunga)
SKALA BWD TAHAPAN PENGGUNAAN PUTS
1. Persiapan contoh tanah: cara atau metode pengambilan
contoh tanah;
2. Proses ekstraksi contoh tanah;
3. Proses pengukuran kadar hara dan penetapannya;
4. Menetapkan rekomendasi pupuk.

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH


 Sebelum contoh tanah diambil, perhatikan keseragaman
hamparan, baik topografi, tekstur, warna, kondisi
tanaman, penggunaan tanah, masukan yang diberikan,
dan sejarah penggunaan lahan.
 Satu contoh tanah komposit mewakili 5 ha lahan.
 Contoh tanah tidak diambil dari galengan, selokan,
bekas pembakaran jerami, bekas timbunan pupuk,
kapur, pinggir jalan, dan bekas lahan gembala.
LANGKAH KERJA
 Tentukan titik pengambilan contoh tanah individu
dengan salah satu dari 4 cara, diagonal, zigzag,
sistematis atau acak;
 Contoh tanah diambil dalam keadaan lembab,
tidak terlalu basah, tidak terlalu kering;
 Contoh tanah individu diambil dengan bor tanah,
cangkul atau sekop dalam kedalaman 0-20cm;
 Contoh tanah diaduk merata dalam ember plastik;
 Contoh tanah lembab yang sudah siap dianalisis
diambil dengan alat suntik (syringe) dengan cara
ditusuk sedalam 5 cm dan diangkat. Bersihkan
dan ratakan permukaan syringe, dorong keluar
dan potong contoh tanah setebal 0,5 cm dengan
sendok spatula tahan karat, dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
CARA PENETAPAN N TANAH
LANGKAH KERJA REKOMENDASI PEMUPUKAN N
1. Ambil 0,5 sendok spatula tanah uji atau 0,5 Rekomendasi Urea (Kg/Ha)
cm tanah yang diambil dengan syringe Tekstur tanah
Target Hasil
GKG (ton/Ha) Rendah Sedang Tinggi
masukkan ke tabung reaksi;
Padi Varietas Unggul Baru
2. + 2 ml N-1, diaduk sampai homogen; Berliat (liat 20-40%)*
5 250 200 200
6 300 250 250
3. + 2 ml N-2, dikocok sampai rata; Berpasir (liat < 20%)**
5 300 250 200
6 350 250 250
4. + 3 tetes N-3, dikocok sampai rata; Padi Hibrida
7 300 225 225
Berliat (liat 20-40%)*
5. + 5-10 butir N-4, dikocok sampai rata; 8 350 300 300
7 350 300 250
Berpasir (liat < 20%)**
6. Diamkan 10 menit; 8 400 300 300
* diberikan 2 kali
7. Bandingkan warna yang muncul dengan ** diberikan 3 kali
bagan warna N. Untuk optimalisasi perlu dikoreksi dengan BWD
CARA PENETAPAN P TANAH
LANGKAH KERJA REKOMENDASI PEMUPUKAN P
1. Ambil 0,5 sendok spatula tanah uji atau 0,5
cm tanah yang diambil dengan syringe, Rekomendasi SP-36 (Kg/Ha)
Target Hasil
masukan ke tabung reaksi; Rendah Sedang Tinggi

2. + 3 ml Pereaksi P-1, diaduk sampai rata; Padi Varietas Unggul Baru

Hasil 5 ton GKG/ha 100 75 50


3. + 5-10 butir atau seujung spatula Pereaksi
P-2, dikocok 1 menit; Hasil 6 ton GKG/ha 125 100 75

4. Diamkan selama 10 menit; Padi Hibrida

Hasil 7 ton GKG/ha 120 90 60


5. Bandingkan warna biru yang muncul dari
larutan jernih di atas permukaan tanah Hasil 8 ton GKG/ha 150 120 90
dengan bagan warna P tanah.
* Diaplikasikan 1 kali pada saat tanam
CARA PENETAPAN K TANAH
LANGKAH KERJA REKOMENDASI PEMUPUKAN K
1. Ambil 0,5 sendok spatula tanah uji atau 0,5
Rekomendasi KCl(Kg/Ha)
cm tanah yang diambil dengan syringe, Bahan Organik
Target Hasil
GKG (ton/Ha) Rendah Sedang Tinggi
masukan ke tabung reaksi;
Padi Varietas Unggul Baru
2. + 2 ml pereaksi K-1, diaduk sampai rata; 5 100 50 50
- Jerami
6 125 75 75
3. + 1 tetes pereaksi K-2, dikocok 1 menit;
5 50 0 0
+ Jerami
4. + 1 tetes pereaksi K-3, dikocok sampai 6 75 0 0
rata; Padi Hibrida
7 120 60 60
5. Diamkan selama 10 menit; - Jerami
8 150 90 90
7 60 10 10
6. Bandingkan warna kuning yang muncul + Jerami
8 90 15 15
pada larutan jernih di permukaan tanah
dengan bagan warna K tanah. * Diaplikasikan 2 kali
** Takaran jerami 5 ton / ha
CARA PENETAPAN PH TANAH
LANGKAH KERJA REKOMENDASI
1. Ambil 0,5 sendok spatula tanah uji atau 0,5 Nilai pH Kategori Rekomendasi pengelolaan
cm tanah yang diambil dengan syringe,
masukan ke tabung reaksi; <4 Sangat  Kapur 1-2 t/ha
masam
2. Tambahkan 4 ml Pereaksi pH-1 kemudian  Sistem drainase terputus
4-5 Masam  Pupuk N dalam bentuk Urea
diaduk sampai rata;
3. Tambahkan 1-2 tetes indiktor warna 5-6 Agak  Sistem drainase konvensional
Pereaksi pH-2; masam
 Pupuk N dalam bentuk Urea
6-7 Netral
4. Diamkan 10 menit hingga suspensi
mengendap dan terbentuk warna pada
7-8 Agak basa  Sistem drainase konvensional
cairan jernih di bagian atas;  Pupuk N dalam bentuk ZA dan Urea

5. Bandingkan warna yang muncul dengan


bagan warna pH. >8 Basa  Pupuk N dalam bentuk ZA dan Urea
 Pencucian garam/salinitas
Kelas Status
Rekomendasi Pupuk Tunggal dan Majemuk (Kg / Ha)
Hara Tanah

P K Urea SP-36 KCl NPK 15-15-15 Urea NPK 15-10-12 Urea

R 300 100 100 350 175 350 175

Rendah S 300 100 50 225 225 350 175

T 300 100 50 225 225 350 175

R 300 75 100 325 200 300 200

Sedang S 300 75 50 225 225 275 200

T 300 75 50 225 225 275 200

R 300 50 100 300 200 300 200

Tinggi S 300 50 50 225 225 250 225

T 300 50 50 225 225 250 225


Pupuk Dasar Pupuk Susulan I Pupuk Susulan II
Jenis Pupuk
1-2 MST 3-5 MST 6-7 MST

Tunggal      

Urea 1/3 dosis Urea 1/3 dosis Urea 1/3 dosis Urea

SP-36 Semua dosis SP-36    

KCl 1/2 dosis KCl 1/2 dosis KCl  

Majemuk      

NPK 15-10-12 Semua dosis NPK 1/2 dosis Urea tambahan 1/2 dosis Urea tambahan

    Semua dosis KCl tambahan  


17

Anda mungkin juga menyukai