Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADI SAWAH dengan hand tractor untuk membajak tanah dan rotary untuk

meratakan. Penanaman padi sawah secara tradisional


sangat berhasil melestarikan produktivitas lahan. Selama beribu-
ribu tahun sistem padi sawah telah berhasil mempertahankan
tingkat hasil padi yang moderat tetapi stabil tanpa menimbulkan
kerusakan lingkungan (Bray, 1986). Hal ini terjadi karena
penggenangan meningkatkan kesuburan tanah dan produksi padi
dengan jalan :
1. menaikkan pH tanah mendekati netral;
2. meningkatkan ketersediaan hara, terutama P dan Fe;
Sawah adalah suatu ekosistem buatan dan suatu jenis
3. memperlambat perombakan bahan organik tanah;
habitat khusus yang mengalami kondisi kering dan basah
4. menguntungkan penambatan N2;
tergantung pada ketersediaan air. Karakteristik ekosistem sawah
5. menekan timbulnya penyakit terbawa tanah;
ditentukan oleh penggenangan, tanaman padi, dan budi dayanya.
6. memasok hara melalui air irigasi;
Sawah tergenang biasanya merupakan lingkungan air sementara
7. menghambat pertumbuhan gulma tipe C4; dan
yang dipengaruhi oleh keragaman sinar matahari, suhu, pH,
8. mencegah perkolasi air dan erosi tanah.
konsentrasi O2, dan status hara (Watanabe and Roger, 1985).
Pada sistem persawahan ada proses yang harus
Penggenangan telah menciptakan kondisi anaerob
dilakukan untuk mendapatkan lahan yang baik. Proses dimaksud
beberapa mm di bawah permukaan tanah. Kondisi ini
adalah pengolahan tanah sedemikian rupa dengan menerapkan
menghasilkan enam lingkungan utama yang dibedakan
teknologi penyiapan lahan yang sesuai sehingga lahan siap untuk
berdasarkan sifat-sifat fisik, kimia dan trofik, yaitu:
ditanami. Untuk Teknologi intoduksi pengolahan tanah dilakukan
1. air genangan
2. tanah oksidasi permukaan Cara Pengolahan Tanah pada Tanaman Padi yaitu :
3. tanah reduksi 1. Perbaikan Skemaliran dan Litir (Pematang, Galengan,)
4. lapisan olah Sebelum pengolahan tanah dimulai, Litir (Tondano)
5. subsoil harus diperbaiki, dibuat cukup tinggi dan lebar, agar dapat
6. tanaman padi (bagian yang terendam) dan rizosfirnya. menahan air dengan baik., sebab dalam pengolahan tanah air
tidak boleh mengalir keluar. Skemaliran-skemaliran pengairan
Secara diagram keenam lingkungan dapat dilihat pada perlu diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Ini
Gambar 18, modifikasi dari Roger (1996). Persiapan lahan dengan akan mencegah kehilangan air pengairan dan mengurangi
olah tanah sempurna mengakibatkan kondisi permukaan tanah terwabahnya biji gulma kedalam petakan-petakan sawah.
berubah-ubah seperti temperatur dan kelengasan, terbatasnya
aktivitas biologi dan rendahnya karbohidrat sebagai bahan 2. Membajak
segmentasi. Perubahan kondisi ini diduga menyebabkan Sebelum membajak, airilah petakan sawah seminggu
rendahnya kemantapan agregat tanah. Hal ini sesuai dengan apa sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan
yang dikatakan oleh Drees et al. (1994), bahwa dengan olah tanah menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak., terlebih
sempurna bentuk struktur tanah pada lapisan olah adalah dahulu dibuat kemalir ditepi dan ditengah petakan sawah agar
granular dan terfragmentasi, ukuran agregat tanah lebih halus air cepat membasahi skemaliran petakan. Kedalaman dalam
( 0,25 - 0,39 mm). pembajakan + 15-25 cm hingga tanah benar-benar terbalikan
dan hancur. Manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :
 Untuk memberantasan gulma, sebab dengan pembajakan
tumbuhan dan biji gulma akan terbenam.
 Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang  Penanaman bibit menjadi mudah.
berasal dari rumput akan terbenam dan tercampur dengan  Rumput-rumput yang ada akan terbenam.
tanah. Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama
 Mengurangi pertumbuhan hama penyakit. 7-10 hari. Agar karkas sisa tanaman terjadi fermentasi dan
 Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk melapuk.
mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan
menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan 4. Meratakan
bongkahan tanah yang disebabkan pembajakan. Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang
Penggenangan dilakukan selama kira-kira seminggu. ke-dua. Yang dilakukan setelah lahan digenangi 7-10 hari.
Pengaruan yang ke-dua ini dilakukan dengan maksud :
3. Menggaru  Meratakan tanah sebelum tanam pindah.
Sebelum penggaruan dimulai, terlebih dahulu air  Membenamkan pupuk dasar guna menghindari
didalam petakan dibuang, namun sedikit ditinggalkan untuk denitrifikasi.
membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama penggaruan,  Melumpurkan tanah dengan sempurna.
skemaliran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, Pengolahan tanah mulai dari pembajakan pertama
untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari sampai perataan, memerlukan waktu kira kira 25 hari, kira-
petakan. Dengan cara menggaru tanah memanjang dan kira sama dengan umur bibit di persemaian. Proses
melintang, bongkahan-bongkahan tanah dapat dihancurkan. pembajakan dan pelumpuran yang banyak menggunakan air
Dengan proses penggaruan yang berulang-ulang : pada sistem olah tanah sempurna akan merusak agregat
 Peresapan air ke bawah dikurangi. tanah dan koloid tanah, meningkatkan permukaan aktif,
 Tanah menjadi rata. mengubah potensial redoks dan pH tanah aktual.
Penggenangan pada sistem olah tanah sempurna dengan
tujuan pelumpuran akan mengakibatkan kondisi yang baik
bagi perkembangan bakteri metanogen karena terjadi kondisi
anaerob dan potensial redoks tanah rendah. Dalam kondisi
seperti ini dekomposisi bahan organik oleh bakteri
metanogen akan berjalan baik sehingga emisi gas CH4 lebih TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADI SAWAH
besar.

5. Pemberian Kapur dan Pemupukan Lahan


Rawa pasang surut tanahya bereaksi masam atau pH
rendah, sehingga perlu dilakukan ameliorasi dengan cara
diberi bahan-bahan amelioran seperti kapur (dolomit). Kapur
diberikan 1.000 kg/ha pada dua minggu sebelum tanam padi.
Pemberiannya di lakukan dengan cara sebar merata pada
permukaan tanah yang telah dibajak dan dirotari. Pemberian OLEH
kapur tidak dimaksudkan untuk menaikkan pH tanah, karena ZAHARA, S.TP
akan memerlukan dosis kapur yang tinggi sekitar 10 ton NIP. 199402232019022007
untuk naik 1 level pH, tetapi lebih dimaksudkan untuk
menambah ketersediaan Ca dan Mg. Pupuk hayati Biotara
diberikan bersama dengan pemberian kapur dengan dosis 25
kg/ha. BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) PENANGGIRAN
KECAMATAN GUNUNG MEGANG
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai